laporan darma

download laporan darma

of 2

description

lapor

Transcript of laporan darma

V. AnalisisPada percobaan kali ini digunakan beberapa asumsi yakni:1. Tidak ada kesalahan paralaks pada pembacaan dan pengukuran saat percobaan2. Sampel core berbentuk silindris sempurna, sehingga volume bulknya valid3. Tidak ada kebocoran gas pada tiap inlet/outlet dan katup sehingga tidak ada kesalahan pengukuran tekanan4. Core terjenuhi secara sempurna saat penjenuhan5. Fluida yang digunakan inert6. Fluida newtonian dan incompressible7. Kondisi temperature isothermal8. Nilai viskositas air, paraffin dan gas dari literature sama dengan nilai viskositas selama percobaan berlangsung9. Fluida mengalir melalui core sample secara sempurnaAnalisis hasil percobaanAlat yang digunakan pada modul ini adalah Hassler Core Holder dan VMS (Volumetric Measurement System). Pada saat persiapan core setelah penjenuhan, pengisian air, dan pemasangan core pada Hassler Core Holder semua berjalan dengan baik. Namun, pada saat mulai pengaliran gas. Gas mengalir sangat cepat sehingga menyebabkan VMS bocor dan mengalir sangat cepat sehinggga tidak terbaca oleh praktikan. Sehingga data pada percobaan ini diberikan oleh asisten.Seharusnya, saat pengaliran udara, dibarengi dengan pembukaan katup F dan bukanya secara perlahan agar tidak terjadi kebocoran lagi.Apabila kita lihat grafik Kro vs So dapat ditunjukkan bahwa semakin besar saturasi maka semakin kecil permeabilitassnya. Hal ini bertentangan dengan grafik perubahan saturasi yang seharusnya. Semakin besar saturasi maka seharusnya, permeabilitas relatifnya makin besar pula. Hal ini mungkin disebabkan karena asumsi yang dipakai tidak valid untuk percobaan kali ini, dan fluida yang mengalir sebenarnya bukan 2 fasa namun 3 fasa. Selain itu apabila saturasi minyak dan gas dijumlahkan , penjumlahan saturasinya pun tidak sama dengan 1. Hal inilah yang menyebabkan grafik tersebut menjadi aneh.Sedangkan apabila kita lihat Sg vs Krg dapat dilihat bahwa semakin besar saturasi gas maka semakin besar permeabilitasnya. Hal ini masuk akal karena dengan banyaknya fluida tersebut, maka kemungkinan fluida tersebut akan mengalir semakin besar sehingga memperbesar permeabilitas.VI. Kesimpulan1. Permeabilitas relatif Krg/Kro untuk sistem gas minyak berubah terhadap saturasi fluida pada core. Nilainya dapat dilihat pada tabel 5 yakni bervariasi bergantung kepada nilai saturasi fluida.2. Besarnya permeabilitas relatif bergantung dengan saturasi. Semakin besar saturasi maka permeabilitas relatif akan semakin besar.VII. Lampiran1. Amyx, James W. Et al. 1960. Petroleum Reservoir Engineering. New York: McGraw-Hill Book Company2. Latifa, Zilva rifanti. 2013. Catatan Kuliah Petrofisika. Bandung : HMTM PATRA ITB.