LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
Click here to load reader
-
Upload
siti-avirda -
Category
Documents
-
view
1.546 -
download
1
Transcript of LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
NAMA KELOMPOK :\
1. SITI AVIRDA YULIANTI
2. PRACILLIA
3. ANGGUN
ABSTRAK
Dalam setiap tahapan perkembangan cara hidup, manusia tetap tidak dapat melepaskan
ketergantungannya pada lingkungan, TNGP merupakan sumber daya yang memiliki kekayaan
dan keunikan serta keindahan bentang alam tersendiri Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah
untuk mengetahui pengembangan budidaya tumbuhan obat (herbal) yang mempunyai berbagai
manfaat medisinal , dan dapat kita manfaatkan untuk membuat suatu sediaan. Pada pengamatan
atau observasi yang telah dilakukan di Taman Nasional Gede Pangrango. Observasi dilakukan di
ketinggian yang berbeda, Dengan cara membuat Plot dengan ukuran 10x10 sebanyak 2 plot
dalam HM yang sama, namun memiliki derajat kemiringan yang berbeda . pada masing-masing
plot dibagi menjadi empat bagian masing-masing berdiameter 5 x 5 . Pada Plot pertama tanaman
yang paling banyak yaitu palem. dan plot 2 yaitu paku rane.Di setiap plot tanaman yang
mendominasi yaitu paku-pakuan, tanaman yang terdapat di sepanjang jalur Taman Nasional
Gede Pangrango sampai air terjun cibereum Hasil yang didapatkan kebayakan yaitu jenis
tanaman obat yang memiliki berbagai manfaat medisinal maupun hanya sebagai tanaman hias.
Kita melakukan observasi langsung di Kebun Raya Cibodas.Pada Kuliah lapangan yang kita
lakukan di kebun raya cibodas metode yang digunakan adalah observasi dan pengamatan
langsung di dampingi oleh tour guide, Kita mendapatkan berbagai tanaman yang memiliki fungsi
dan khasiat medisinal tertentu antara lain untuk obat sakit perut untuk obat keracunan ,demam
dan lain-lain. Kebanyakan dari tanaman ini berasal dari asing bukan dari Indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akhir-akhir ini penggunaan tumbuhan obat di Indonesia semakin meningkat, sedangkan
usaha budidaya tumbuhan obat masih sangat terbatas. Banyak pula jenis tumbuhan berpotensi
obat yang tumbuh di kawasan tropis ini belum dimanfaatkan secara optimal. Lebih dari 400 etnis
masyarakat Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan hutan dalam kehidupannya sehari-
hari dan mereka memiliki pengetahuan tradisional yang tinggi dalam pemanfaatan tumbuhan
obat
Di Indonesia, tumbuhan obat merupakan salah satu komponen penting dalam pengobatan,
yang berupa ramuan jamu tradisional dan telah digunakan sejak ratusan tahun yang lalu.
Tumbuhan obat telah berabad-abad didayagunakan oleh bangsa Indonesia dalam bentuk jamu
untuk memecahkan berbagai masalah kesehatan yang dihadapinya dan merupakan kekayaan
budaya bangsa Indonesia yang perlu dipelihara dan dilestarikan.
Di Indonesia banyak sekali tumbuhan maupun tanaman yang terdapat di alam maupun di
lingkungan luar yang mempunyai manfaat dan kegunaan sebagai tumbuhan obat bagi manusia ,
namun kebanyakan dari kita tidak mengetahui manfaat dan kegunannya. Dan tidak mengetahui
cara pemanfaatannya . Atas dasar hal itu kegiatan kuliah Lapangan BPTOA diadakan. Hal ini
bertujuan untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan mahasiswa untuk lebih mengenal dan
mengetahui berbagai macam tanaman obat yang ada di Alam dalam hal ini kebun raya cibodas
dan taman nasional gede pangrango.
BPTOA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang budidaya dan pengembangan
tanaman obat asli Indonesia. Melalui KKL BPTOA kita dapat mengetahui cara budidaya
tanaman obat dan dapat mengetahui berbagai jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat .
1.2 Tinjauan Pustaka
Berdasarkan kenyataan hingga sekarang sumber simplisia nabati sebagian masih
diperoleh dengan menebang atau memungut langsung dari tempat tumbuh alami. Sedangkan
pembudidayaan tanaman obat masih terbatas pada jenis-jenis tertentu. Penambangan simplisia
tanpa pertimbangan atau pengelolaan yang baik demi kesetimbangan alam, akan dapat
mengakibatkan kelangkaan. Bahkan sering terjadi, dengan pengenalan teknologi baru atau
pengabaian lingkungan tumbuh, dapat menimbulkan dampak (akibat) yang merugikan bagi
kelestarian suatu species. Adanya tindakan pembudidayaan, merupakan suatu tindakan
pengadaan atau penyediaan simplisia secara kontinyu dan teratur yang sekaligus dapat
merupakan suatu pelestarian nuftah
Berbagai produk alami yang berasal dari tumbuhan telah menjadi komoditi komersial
yang menarik bagi para pengusaha herbal. Dalam pemanfaatannya bahan baku tumbuhan obat
masih tergantung pada tumbuhan yang ada di hutan alam atau berasal dari pertanaman rakyat
yang diusahakan secara tradisional. Pengadaan bahan baku obat atau jamu dengan cara
pemungutan langsung dari hutan alam akan mengancam keberadaan populasinya.
Jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 220 juta jiwa, sebagian besar tinggal di pedesaan dan
berada di sekitar kawasan hutan (sebagai masyarakat lokal). Pada umumnya mereka mempunyai
kemampuan, pengalaman hidup dan kearifan tradisional dalam pengelolaan sumber daya alam
sekaligus pemanfaatannya dan dalam hal ini dikembangkan secara turun temurun.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengembangan budidaya
tumbuhan obat (herbal) yang mempunyai berbagai manfaat medisinal , dan dapat kita
manfaatkan untuk membuat suatu sediaan.
Metode yang digunakan adalah observasi langsung yaitu dengan cara “kuliah lapangan”.
observasi ini di maksudkan untuk mengetahui tumbuhan mana saja yang mengandung khasiat
obat atau yang malah mengandung racun. selain observasi langsung, kita melakukan juga
klasifikasi tumbuhan.
1.3 Nilai penting kebun raya Cibodas dan taman nasional gede pangarango untuk
pengembangan budidaya tanaman obat Indonesia
1. Kebun raya cibodas
Kebun Raya Cibodas adalah suatu kawasan yang mengoleksi berbagai jenis
tumbuhan. Tumbuhan yang dikoleksinya memiliki dasar ilmiah. Informasi ilmiah
mengenai koleksinya terdokumentasi dengan baik. Fungsi dari Kebun Raya Cibodas
adalah sebagai tempat konserasi ex-situ, tempat penelitian, tempat pendidikan
lingkungan, dan tempat wisata.
Sampai saat ini, sebagian masyarakat masih memandang Kebun Raya Cibodas
hanya sebagai tempat wisata. Sebagian lainnya juga belum memahami benar bahwa
Kebun Raya Cibodas bukan hanya sekedar tempat untuk menanam specimen koleksi
tumbuhan. Tugas besar masih dihadapi oleh Kebun Raya Cibodas untuk meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap arti penting tumbuhan bagi kehidupan. Dalam tataran
yang lebih pragmatis, tugas besar tersebut terutama terletak pada arti nyata atau nilai
manfaat langsung Kebun Raya Cibodas bagi masyarakat, khususnya masyarakat
sekitarnya. Dalam kenyataannya pengolahan Kebun Raya Cibodas memang harus
mempertimbangkan aspek ekonomi dan social masyarakat di sekitarnya dan tidak cukup
hanya mempertimbangkan aspek konservasi dan kompetensi ilmiahnya saja.
Seiring dengan perjalanan waktu, Kebun Raya Cibodas telah mengalami berbagai
perkembangan. Selain sebagai kebun pengembangan tanaman berpotensi ekonomi,
Kebun Raya Cibodas telah berkembang menjadi sebuah lembaga ilmiah yang berperan
penting dalam konserasi tumbuhan. Dari segi ekonomi, keberadaan Kebun Raya Cibodas
bahkan mampu menggerakkan ekonomi lokal dan kawasa, terutama sebagai tempat
menggantungkan hidup bagi para pedagang bunga dan tanaman hias, perajin cinderamata,
pengusaha makanan dan minuman, penguaha penginapan dan hotel, biro perjalanan
wisata, usaha perparkiran, serta menciptakan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kebun Raya Cibodas merupakan salah satu dari beberapa kebun raya yang paling
terkenal di Indonesia.Kebun raya ini terletak di kompleks hutan Gunung Pangrango, Desa
Cimacan, Pacet, Cianjur, Jawa Barat. Kebun raya ini memiliki kontur atau bentuk
topografi yang bergelombang dan berbukit - bukit. Berada pada ketinggian 1.275 meter
dpl membuat suasana di kawasan ini begitu sejuk dengan suhu udara 17 - 270 C. Lokasi
kebun yang dibangun oleh Johannes Elias Teijsmann pada tahun 1852 ini mudah
dijangkau. Dari Cipanas jaraknya sekitar 5 kilometer melalui Simpang Tiga Pangrejen.
Bila dari Jakarta, Bogor atau Bandung, gunakan saja kendaraan roda empat atau roda dua.
Kebun yang menjadi cabang dari Kebun Raya Bogor ini mendapat curah hujan
yang cukup tinggi dengan suhu rata-rata pertahunnya 18 derajat Celcius. Tak heran jika
kebun botani ini dikhususkan bagi tumbuhan dataran tinggi basah tropika,
seperti runjung dan paku-pakuan. Berbagai pohon yang besar seperti tusam, juga bisa
ditemukan disini.
Air Terjun Di Kebun Raya
Tumbuhan paku pegunungan, hutan kaliandra, hutan alam, dan air terjun makin
menyempurnakan keindahan air terjun ini. Suasananya begitu nyaman dan teduh,
sehingga sangat cocok sebagai tempat wisata baik bersama keluarga maupun pasangan.
Taman Lumut Cibodas
Yang paling khas di kebun raya Cibodas ini adalah Taman Lumut Cibodas. Disini
terdapat 216 jenis lumut dari berbagai sudut daerah di Indonesia dan dunia. Dengan luas
2.500 meter persegi, taman ini disebut-sebut sebagai satu-satunya di dunia yang terletak
di luar ruangan dan memiliki koleksi terbanyak
2. Taman Nasional Gede Pangrango
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) seluas 15,196 ha ditetapkan pada
tahun 1980 (MAB Indonesia 2011). TNGGP merupakan salah satu dari lima taman nasional
yang pertama diumumkan di Indonesia pada tahun 1982. TNGGP memiliki keanekaragaman
ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub Montana, Montana, sub alphin, danau, rawa dan
savana. Ekosistem sub montana dicirikan oleh banyaknya pohon – pohon yang besar dan tinggi
seperti jamuju (Podocarpus imbricata), dan puspa (Schima walichii). Sedangkan ekosistem sub
alphin dicirikan oleh adanya dataran yang ditumbuhi rumput Isachne pangrangensis , bunga
eidelweis (Anaphalis javanica), dan lumut merah (Spagnum gedeanum). Dalam setiap tahapan
perkembangan cara hidup, manusia tetap tidak dapat melepaskan ketergantungannya pada
lingkungan. Tumbuhan dan hewan dipelihara, dibudidayakan bahkan dieksploitasi untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Hal ini jelas akan membahayakan kelangsungan hidup berbagai
jenis hewan dan tumbuhan di Indonesia. Banyak jenis tanaman dan hewan yang saat ini sulit
ditemukan terutama dengan semakin meluasnya daerah pemukiman penduduk yang menggusur
habitat asli hewan dan tumbuhan tersebut. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki
keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Keanekaragaman hayati ini merupakan salah satu
modal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, karena bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal.
Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia bukan saja berguna bagi bangsa
Indonesia tetapi juga untuk dunia, dengan demikian pemanfaatan tersebut harus dilakukan secara
hati-hati dan bijaksana sehingga tidak merusak keanekaragaman hayati yang ada. Sama halnya
dengan kawasan TNGP .
TNGP merupakan sumber daya yang memiliki kekayaan dan keunikan serta keindahan
bentang alam tersendiri. Hutan yang berada dikawasan TNGP merupakan perwakilan ekosistem
hutan pegunungan Pulau Jawa, secara umum terbagi ke dalam zona vegetasi yaitu Sub-Montana,
Montana dan Sub-Alpine. Hutan tersebut juga merupakan tempat hidup berbagai jenis satwa liar
baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi, dengan keragaman jenis burung yang
dikategorikan tertinggi di Pulau Jawa,Karena mempunyai ekosistem alami dengan kekayaan
hayati yang tinggi, adanya fungsi pelestarian, serta keindahan alam yang baik, “Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango dijadikan suatu kawasan pelestarian yang selanjutnya dapat
dimanfaatkan untuk berbagai tujuan penelitian ilmu pengetahuan, pendidikan, rekreasi dan
penunjang budi daya.”
.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan tanaman obat alami di Kebun Raya Cibodas yaitu :
1. Untuk mengetahui kekayaan alam di Indonesia secara nyata
2. Untuk mengetahui nama-nama jenis tanaman obat beserta deskripsinya.
3. Mengetahui dan memahami jenis dan kelompok tanaman alsi Indonesia.
BAB II
METODOLOGI
1.1.Alat dan bahan
Adapun alat-alat dan bahan-bahan yang kita gunakan pada saat pengamatan di Taman
Nasional Pangorango Taman Nasional Gunung Gede Pangorango yaitu :
a) Senter
b) Laptop
c) Camera
d) Tali kasur
e) Alat tulis
1.2.Cara kerja
a. Pendakian sepanjang jalur pendakian cibodas-ciebereum
Pendakian dimulai pada HM 0 menuju air terjun cibereum , Pengamatan dilakukan
dengan cara melihat sekeliling Jalur pendakian dan mengamati tanaman sekitar jalur
penmdakian , Disamping kanan dan kiri terdapat berbagai macam tanaman , Observasi
dilakukan berdasarkan Tabel tanaman yang telah ditentukan , terdapat 10 tanaman yang
telah ditentukan . Setelah menemukan tanaman yang di tuju, Diharuskan untuk
mengambil foto dari tanaman tersebut secara lengkap baik Dari akar sampai daun dan
batang. Serta foto landscape dan kegiatan.
b. Pengamatan di plot 10x10 m2
Pengamtan dilakukan dengan cara membuat plot 10x10 m2,
plot dibuat dengan
menggunakan tali Kasur , plot tersebut dibagi menjadi 4 kuadran, Setelah itu melakukan
observasi Dan mengidentifikasi tanaman yang terdapat dalam masing-masing kuadran
tersebut . Catat hasil identifikasi yang dilakukan di masing-masing plot , hitung jumlah
Hitung jumlah individu yang berada di plot. Dan Hitung densitas mutlak dan relatif dari
masing - masing individu. Dokumentasikan tanaman yang terdapat dalam plot secara
spesifik baik dari akar batak maupun daun.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
A. Taman Nasional Gede Pangrango
No Nama tanaman Asal
1 Argostemma sp. Asing ( sub tropical
asia)
2 Melastoma sp. Asing ( Meksiko)
3 Hymenophyllum rarum R.Br. Asing ( New Zealand)
4 Pothos araceae Asing (Afrika)
HISTOGRAM
M
tumbuhan asliindonesia
tumbuhandiluar
indonesia
KRC 14 6
TNGP 0 4
14
6
0 4
0
2
4
6
8
10
12
14
16
JU
ML
AH
TA
NA
MA
N
HISTOGRAM
KRC
TNGP
B. Pengamatan di Plot
No Jenis Jumlah individu
Kepadatan jenis per
200 m
1. Selaginella doederleinii (paku rane) 24
2. Curculigo capitulate (palem) 15
3. Schefflera arboricola 4
4. Begonia robusta 5
5. Photos sp. 6
6. Asplenium nidus 4
7. Pilea melastoma 7
8. Plectomonia elongata 15
9. Ficus ribes -
2. Pembahasan
A. Pengamatan di Kebun Raya Cibodas
Observasi dilakukan dengan melihat langsung sekeliling kebun raya cibodas
dengan didampingi dengan tour guide dan tanaman yang didapatkan sekitar 35 jenis
tanaman yang berasal dari Indonesia ataupun dari luar Indonesia . Jenis tanaman yang di
dapatkan sangat beragam dan mempunyai banyak manfaat diantaranya tanaman yang
ditemukan mempunyai khasiat sebagai obat sakit perut yaitu Pinanga coronata. Dan
banyak tanaman yang mempunyai manfaat lain hamper dari semua tanaman yang di
observasi mempunyai khasiat medisinal baik ebagai obat diare , keracunan, sariawan
maupun sebagai antiseptic hal ini sangat berguna bagi profesi sebagai mahasiswa
Farmasi. lalu informasi yang di dapatkan dari pengamatan secara langsung dengan
literature yang dapat dijadikan sebagai acuan . Ditemukan banyak sekali perbedaan,
ternyata tidak semua tanaman yang disebutkan dan dijelaskan mampu mengobati
penyakit . adapun perbedaan dari hasil yang kita dapatkan pada saat pengamatan yang di
lakukan di Kebun Raya Cibodas dengan teori dan literature yang didapatkan Ini mungkin
dikarenakan kurang tersebarnya informasi seputar manfaat ataupun khasiat yang ada
dalam tumbuhan obat atau kurangnya informasi di kalangan masyarakat luas sehingga
informasi yang ada di internet ataupun literature tidak sama dengan para peneliti maupun
tour guidenya.
B. Pengamatan di sepanjang jalur pendakian cibodas- cibereum
Jalur pendakian dimulai dari HM 0 hingga air terjun ciebereum untuk mencari tanaman
yang telah di tentukan dalam table pengamatan , namun dari hasil yang didapatkan tidak
sesuai dengan tabel jenis tanaman yang harus didapatkan , Hanya beberapa tanaman saja
yang dapat di temukan di sepanjang jalur pendakian terdapat empat tanaman yang di
temukan yaitu diantaranya yaitu Melastoma sp. Pothos sp. , Hymenophyllum sp. ,
Argostemma sp. dari hasil yang didapatkan , tumbuhan tersebut memiliki berbagai khas
medisinal diantaranya untuk obat Disentri basiller, diare wasir dll, adapun yang hanya
sebagai tanaman hias . Dari tanaman yang didapatkan yang mendominasi adalah
tumbuhan yang berasal dari asing .Untuk tanaman yang tidak dapat ditemukan
dikarenakan pengamatan yang dilakukan kurang teliti dan ada pula tanaman yang tidak
terdapat di sepanjang jalur pendakian . Sehingga hanya beberapa tanaman yang
didapatkan .
C. Pengamatan di plot Plot berada di HM 12 Berada di sebelah kiri bila menuju ke air
terjun Cibeurum. Plot dibuat dengan ukuran 10m X 10m, dengan subplot quadrant 5
meter. Cuaca saat di lakukan pengamatan sangatlah bagus ataupun cerah, Plot dibuat
dengan menggunakan tali Kasur pada ketinggian yang curam kebawah. Dan pada derajat
kemiringan sekitar 120 0
1. Plot 1
Plot 1 Mengarah ke utara, mendapat sinar cahaya matahari sebesar ± 30%. Lingkungan di
sekitar plot 1 tanahnya sedikit curam ke bawah. Keadaan plot dalam keadaan lembab. Jenis
Tanaman yang terdapat dalam Plot 1 yaitu palem
2. Plot 2
Plot 2 Mengarah ke utara, mendapat sinar cahaya matahari sebesar ± 10%. Lingkungan di
sekitar plot 2 tanahnya curam ke bawah. Keadaan plot dalam keadaan lembab. Jenis tanaman
yang terdapat dalam plot 2 yaitu paku rane
DAFTAR PUSTAKA
- Anonim. Plantamor. www.plantamor.com
- Anonim. Tanaman Obat. http://www.tanaman-obat.com/
- Anonim. Tanaman Herbal. http://tanamanherbal.wordpress.com/
- Anonim,2014. http://www.theplantlist.org/tpl/record/kew-14907
- Anonym,2014. www.tropicos.org
- Backer, C.A, Backhuizen van den Brink, R. C., 1965, Flora of Java, Spermatophytes
- Campbell, A., 2002, Biologi Edisi V Jilid 1, 196-197, Erlangga, Jakarta
- Depkes RI, 1974, Ekstra Farmakope Indonesia, Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan, Jakarta.
- Depkes RI, 1979, Materia Medika, Jilid I, Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan, Jakarta.
- Depkes RI, 1980, Materia Medika, Jilid IV, Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan, Jakarta.
- Depkes RI, 1995, Materia Medika, Jilid VI, Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan, Jakarta.
- Only, Volume I, N.V.P. Noordhoff, Gronigen, The Netherlands.
- Tjitrosoepomo, gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press