LAPORAN BIOLOGI

22
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN TUMBUH “Perbedaan struktur Jaringan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil(Pengamatan pada Akar, Batang, Daun Tumbuhan Pukul 9, dan Lantana) DISUSUN OLEH : Kelompok …… 1. Devi Fitriani (01) 2. Noviyana Umami (23) 3. Prahmita Kusuma Dewi 4. Mega Ajheng 5. Rina 6. Redika PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 DRINGU

Transcript of LAPORAN BIOLOGI

Page 1: LAPORAN BIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN TUMBUH

“Perbedaan struktur Jaringan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil”

(Pengamatan pada Akar, Batang, Daun

Tumbuhan Pukul 9, dan Lantana)

DISUSUN OLEH :

Kelompok ……

1. Devi Fitriani (01)

2. Noviyana Umami (23)

3. Prahmita Kusuma Dewi

4. Mega Ajheng

5. Rina

6. Redika

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 DRINGU

Jln. Yos Sudarso no. 139 Pabean Dringu, Telp. (0335) 420309

Fax. 420309

PROBOLINGGO 67271

Page 2: LAPORAN BIOLOGI

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat ALLAH SWT,kami dari kelompok… bisa

menyusun laporan praktikum pengamatan pada tanaman Pukul 9 dan Lantana.

Laporan ini berisi tentang struktur pada tanaman pada Pukul 9 dan

Lantana.Organ-organ yang diamati adalah daun,batang,dan akar pada tumbuhan

pukul 9 dan lantana.

Mungkin pada laporan ini bisa membantu anda untuk bisa lebih

memahami struktur organ pada tanaman pukul 9 dan lanatana dengan lebih

mudah.Dalam laporan ini sudah dijelaskan dengan rinci bagaiman struktur

batang,daun dan akar pada pukul 9 dan lantana.

Kami menyadari bahwa laporan kami belum sempurna dan banyak sekali

kekurangan,untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun agar kami bisa memperbaiki laporan ini menjadi lebih baik dan

bermanfaat.

Tim Penyusun

Page 3: LAPORAN BIOLOGI

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................

1.2 Rumusan Masalah................................................................

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................

1.4 Manfaat................................................................................

1.5 Hipotesis...............................................................................

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Jaringan................................................................................

2.2 Tumbuhan Monokotil...........................................................

2.3 Tumbuhan Dikotil................................................................

2.4 Jagung...................................................................................

2.5 Pukul 9 .................................................................................

2.6 Lantana.................................................................................

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian..............................................

3.2 Alat dan Bahan.....................................................................

3.3 Cara Kerja.............................................................................

3.4 Tekhnik Analisis Data..........................................................

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan..................................................................

4.1.1 Hasil Pengamatan Akar, Batang, dan Daun Jagung

4.1.2 Hasil Pengamatan Akar, Batang, dan Daun Pukul 9

4.1.3 Hasil Pengamatan Akar, Batang, dan Daun Lantana

4.2 Pembahasan..........................................................................

Page 4: LAPORAN BIOLOGI

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ..........................................................................

5.2 Saran.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN BIOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengamatan tentang Jaringan Tumbuhan,Lantana,Pukul Sembilan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana struktur jaringan pada tumbuhan Pukul Sembilan.

1.3 Tujuan Penelitian

Dapat mengetahui bagaimana jaringan pada tumbuhan Pukul Sembilan

dan Lantana.

1.4 Manfaat Penelitian

Bisa memahami bagian-bagian organ atau penyusun sel yang ada pada

tumbuhan Pukul Sembilan dan Lantana

1.5 Hipotesis

Bunga Pukul 9 dan Lantana memiliki dinding sel,membrane

plasma,sitoplasma,dan mitokondria.

Page 6: LAPORAN BIOLOGI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Jaringan

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang

sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi

fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang

dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya

bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah

histopatologi.

Jaringan hewan (termasuk manusia)

Ada empat kelompok jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan,

termasuk manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti artropoda:

jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan penyokong, dan jaringan saraf.

Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel

sel punca (stem cells) hewan. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-titik

tumbuh di ujung batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal),

di bawah kulit kayu (sebagai kambium gabus maupun kambium

pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku, serta

pada pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar). Jaringan ini,

terutama meristem ujung, mudah diinduksi untuk diperbanyak secara in

vitro. Dalam jargon kultur jaringan, sel-sel ini dikatakan bersifat

embrionik ("dapat membentuk embrio"). Jaringan meristematik juga

terbentuk apabila ada bagian tumbuhan yang terbuka, misalnya karena

terluka.

Jaringan permanen dikategorikan menjadi tiga kelompok utama:

epidermis (jaringan pelindung, terdiri dari sel-sel yang menyusun lapisan

luar daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda), jaringan

pengangkut (menyusun xilem dan floem), dan jaringan dasar (mencakup

parenkim, klorenkim, kolenkim, dan sklerenkim).

Page 7: LAPORAN BIOLOGI

2.2 Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbiji belah atau berkeping dua.

Tumbuhan dikotil memiliki sepasang daun lembaga yang sudah terbentuk

sejak dalam tahap biji. Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri khusus berikut

ciri-ciri tumbuhan dikotil :

Bentuk akar tunggang.

Pola tulang daun dan bentuk sumsumnya menyirip atau menjari.

Tidak memiliki tudung akar.

Jumlah keping bijinya dua.

Pada akar dan batang, terdapat kambium dan dapat tumbuh serta

berkembang menjadi besar.

Batangnya bercabang-cabang.

Jumlah kelopak bunganya dua, empat, lima, atau kelipatannya.

Pembuluh pengangkutnya teratur dalam lingkaran/cincin. 

2.3 Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan bijinya berkeping tunggal (atau monokotil) adalah salah satu

dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan;

kelompok yang lain adalah tumbuhan bijinya berkeping dua atau dikotil.

Ciri monokotil yang paling khas adalah bijinya tunggal karena hanya

memiliki satu daun lembaga,berakar serabut, daun berseling, tumbuhan

biji berkeping satu, tulang daun sejajar dan berbentuk pita . Kelompok ini

diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai

sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti

Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.

2.4 Pukul 9

Bunga pukul sembilan berasal dari Brazilia. Biasanya ditanam sebagai tanaman hias di

pekarangan atau taman-taman. Herba ini memerlukan sinar matahari penuh agar dapat

Page 8: LAPORAN BIOLOGI

tumbuh subur dan berbunga. Pukul sembilan dapat ditemukan dari dataran rendah

sampai pada ketinggian 1.400 m diatas permukaan laut. Terna semusim yang berbatang

basah ini tumbuh terlentang atau naik ke atas, panjang 15-30 cm. Tanaman ini sering

bercabang mulai dari pangkalnya, pada ruasnya berambut halus, dan warnanya merah

atau hijau. Daunnya tunggal, letak tersebar, tidak bertangkai, di ujung batang berjejal

rapat, ke bagian pangkal daunnya lebih jarang. Helaian daun tebal berdaging, berair,

bentuk jarum, bulat silindris, ujung tumpul, panjang 1-3,5 cm, warnanya hijau.

2.5 Lantana

Pokok Bunga Tahi Ayam atau juga dikenali sebagai Bunga pagar mempunyai nama

saintifik Lantana Camara . Ia merupakan spesies tumbuhan berbunga dalam keluarga

verbena, Verbenaceae, yang berasal pada Amerika tropik.[1][2][3] Ia telah disebarkan

kebahagian lain dunia sebagai tumbuhan hiasan dan dianggap spesies invasif

dikebanyakan kawasan tropik dan separa-tropik. Pokok Bunga Tahi Ayam (Lantana

Camara) merupakan sejenis pokok berbunga yang mempunyai bentuk yang cantik tetapi

berbau kurang menyenangkan. Lantana adalah genus dari sekitar 150 spesies tanaman

berbunga abadi dalam keluarga verbena, Verbenaceae. Mereka berasal dari daerah

tropis Amerika dan Afrika, tetapi ada sebagian spesies berasal dari lokal dikenal di

berbagai daerah, khususnya di wilayah Australia-Pasifik. Genus ini termasuk tanaman

herba berupa semak-semak tumbuh dengan ketinggian tanaman 0,5-2 m (1,6-6,6 ft).

Nama yang umum dipakai di Cigudeg adalah ”Cente”. Bunganya terdiri dari bunga-bunga

mungil berwarna-warni yang terikat pada satu tangkai yang dalam istilah flora disebut

”umbels” . biasanya berubah warna pada saat tertentu, sehingga perbungaan yang

berbeda waktu akan menyebabkan adanya perbedaan dua-atau tiga-warna dalam satu

tangkai yang sama. “Lantana liar” yang disebut Cente, beberapa spesiesnya sangat

invasif, dan dianggap gulma berbahaya, Dalam penyebarannya, lantana dibantu oleh

karakteristik daun, yang agak beracun bagi kebanyakan hewan, sementara buahnya

cukup lezat bagi banyak burung yang mendistribusikan secara tidak langsung dalam

penyebaran bibi

Page 9: LAPORAN BIOLOGI

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu:Tanggal 25 Septeber 2013

Hari:Rabu

Tempat:SMAN 1 DRINGU

3.2 Alat dan Bahan

- Mikroskop

- Air

- Akar,batang,daun

(pukul 9 dan lantana)

- Object dan cover glass

3.3 Cara Kerja

Bagian bahan seperti akar, batang dan daun (Jagung, Pukul 9 dan Lantana)

dipilih dan disiapkan, kemudian lakukan sayatan melintang pada akar, batang

dan daun tersebut.

Sayatan preparat diletakkan di atas objek gelas yang telah ditetesi air.

Selanjutnya dilakukan pengematan di bawah mikroskop.

Dilakukan pengamatan atas bentuk, susunan, dan ciri khas dari sel-sel penyusun

jaringan yang terlihat.

Dilakukan analisis mengenai struktur dan fungsi sel-sel penyusun jaringan

tersebut.

3.4 Teknik Analisis Data

1. Kualitatif

Kuantitatif

Page 10: LAPORAN BIOLOGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

4.1.1 Hasil Pengamatan Akar,Batang,dan Daun Lantana

Lantana camara merupakan tanaman perdu yang banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis, bunganya yang menarik dan beraneka warna mulai dari putih, merah muda, jingga, kuning, dan ungu membuat tanaman ini sering ditanam sebagai tanaman hias baik yang ditanam dalam pot atau taman. Ekstrak daun Lantana camara mengandung senyawa yang termasuk alelokimia yaitu lantaden A dan lantaden B yang termasuk golongan terpenoid serta 14 senyawa fenolik. Disebutkan juga bahwa genus Lantana camara mengandung triterpenoid, flavonoid, fenilpropanoid, furanophthaquinon, dan beberapa senyawa hidrokarbon. Tanaman ini memiliki efek alelopati dengan menghambat perkecambahan biji, pemanjangan akar, dan pertumbuhan beberapa spesies tanaman.

Tumbuh-tumbuhan juga dapat bersaing antar sesamanya secara interaksi biokimiawi, yaitu salah satu tumbuhan mengeluarkan senyawa beracun ke lingkungan sekitarnya dan dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan tanaman yang ada di dekatnya. Senyawa beracun tersebut biasa disebut allelopati.

Allelopati terjadi karena adanya senyawa yang bersifat menghambat. Senyawa tersebut tergolong senyawa sekunder karena timbulnya secara sporadik dan tidak berperan dalam metabolisme primer organisme.

Beberapa jenis gulma menghambat pertumbuhan tanaman lainnya dengan mengeluarkan senyawa beracun dari akarnya atau dari pembusukan bagian vegetatifnya. Lantana camara merupakan salah satu gulma yang sering tumbuh pada padang penggembalaan, namun belum diketahui apakah ada pengaruh allelopatinya terhadap tanaman makanan ternak.

Klasifikasi Lantana camara (Anonimb, 2012), yaitu :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas : AsteridaeOrdo : Lamiales

Page 11: LAPORAN BIOLOGI

Famili : VerbenaceaeGenus : LantanaSpesies : Lantana camara L.

4.2 Pembahasan

Jaringan merupakan suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama (Sutrian

dan Cipta, 2004). Aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dibagi menjadi

dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa dapat

dibedakan lagi berdasarkan bentuk dan fungsinya, yaitu jaringan epidermis, jaringan

dasar (parenkim), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut tumbuhan. Fungsi

jaringan bergantung penataan dan koordinasi jaringan yang mendirikannya

(Radiopoetro, 2000). Tumbuhan monokotil memiliki akar serabut tidak berkambium

dan pembuluh angkut yang terlalu teratur sedangkan tulang daunnya menjari

(Cahyana, 2003). Akar tumbuhan dikotil dilindungi oleh semacam tudung akar

disebut kaliptra dan tidak memiliki kaliptrogen pada ujung akar (Salisbury et al.,

1995). Akar dikotil mempunyai kambium sebagai meristem sekunder, sedangkan

akar jagung monokotill tidak mempunyai kambium (Fried, 2000).

1. Macam – macam Jaringan Tumbuhan

Jaringan Dikotil

Jaringan Meristem, jaringan meristem mampu membelah terus dan

membentuk sel-sel baru. Jaringan meristem merupakan jaringan yang tetap

bersifat embrional, yaitu memiliki kemampuan untuk terus membelah diri tak

terbatas. Menurut asalnya, meristem dibedakan menjadi meristem primer dan

meristem sekunder. Meristem primer adalah jaringan meristem yang sel-selnya

berkembang dari sel-sel embrional membelah secara mitosis dan menghasilkan

pertumbuhan primer pada tumbuhan, yang menyebabkan tumbuhan dapat

bertambah tinggi. Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang

berkembang dari jaringan dewasa yang telah terdiferensiasi, tetapi aktif

membelah.

Jaringan epidermis, jaringan epidermis melindungi jaringan sel di seblah dalam.

Epidermis merupakan bagian terluar dari tubuh tumbuhan dan sel-selnya hidup.

Jaringan parenkim, jaringan parenkim tersususun oleh sel-sel hidup yang aktif

melakukan kegiatan, berbentuk bulat dengan diameter bervariasi. Jaringan

Page 12: LAPORAN BIOLOGI

parenkim membentuk daging buah, membentuk endosperm, menyimpan

makanan cadangan (pada mesofil), sebagai penyokong tubuh bila vakuolanya

berisi air (pada tumbuhan lunak seperti bayam)

Jaringan Penyokong, Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada tumbuhan

terdiri atas banyak sel kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim adalah

jaringan yang terdiri dari sel–sel hidup yang memiliki selulosa tebal yang terletak

pada bagian terluar batang dan urat daun. Jaringan sklerenkim terdiri atas sel –

sel mati yang tebal karena adanya penumpukan lignin pada dindingnya.

Jaringan pengangkut, jaringan pengangkut terbentuk dari sel–sel yang

kedudukan atau letaknya membentang menurut arah pengangkutan. Jaringan

pengangkut tumbuhan terdiri dari sel xilem dan floem. Jaringan xilem terdapat

pada bagian kayu tanaman. Floem terdiri dari pembuluh tipis yang berbentuk

tabung, sel pengiring, serabut floem dengan ujung yang berhimpit dan

berukuran panjang

Jaringan Monokotil

Jaringan meristem, jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang senantiasa

membelah. Jaringan meristem terdapat di ujung batang dan ujung akar dan

disebut meristem apikal atau meristem primer.

Jaringan epidermis, epidermis tersusun atas sel-sel yang rapat satu sama lain

tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, memanjang sejajar dengan sumbu akar,

pada penampang melintang berbentuk bulat

Jaringan parenkim, sel-sel parenkim besar-besar berdinding tipis dan biasanya

mempunyai vakuola tengah, kaya akan ruang antar sel

Jaringan penyokong, jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi

kekuatan pada pertumbuhan tanaman. Jaringan penyokong ada dua yaitu

jaringan kolenkim dan Jaringan sklerenkim.

Jaringan pengangkut, Jaringan pengangkut terdapat pada tumbuhan tingkat

tinggi. Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang letaknya membentang

menurut arah pengangkutan dan seakan-akan ada pembuluh-pembuluh di

dalam organ tumbuhan dan mewujudkan suatu sistem jaringan

Fungsi Jaringan Tumbuhan

Jaringan Dikotil

Page 13: LAPORAN BIOLOGI

Jaringan Meristem, mampu membelah terus dan membentuk sel-sel baru

Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari kekeringan dan

infeksi

Jaringan parenkim,menyimpan makanan cadangan (pada mesofil), sebagai

penyokong tubuh bila vakuolanya berisi air (pada tumbuhan lunak seperti

bayam)

Jaringan Penyokong, terdiri dari Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penyokong

dan memperkuat organ. Jaringan sklerenkim Berfungsi sebagai penyokong

tubuh tumbuhan

Jaringan pengangkut, terdiri dari Jaringan xylem yang Fungsinya untuk

menyalurkan air dari akar menuju daun dan Jaringan floem yang berfungsi

menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

Jaringan Monokotil

Jaringan meristem, mampu terus menerus membelah diri untuk menambah

jumlah sel

Jaringan epidermis, Selain sebagai pelindung epidermis berfungsi sebagai

tempat keluar masuknya O2 dan CO2

Jaringan parenkim,Jaringan parenkim ada dua yaitu parenkim karang,

merupakan tempat menyimpan hasil fotosintesis untuk sementara waktu dan

parenkim palisade yang mempunyai klorofil untuk fotosintesis

Jaringan penyokong, memberi tunjangan mekanis bagi tumbuhan.

Jaringan pengangkut, Jaringan pengangkut terdiri dari xylem untuk mengangkut

air dan garam mineral dalam tanah dari akar ke daun dan floem untuk

mengangkut makanan dan hormon ke seluruh tubuh

Page 14: LAPORAN BIOLOGI

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Seluruh organisme hidup tubuhnya tersusun atas sel kecil,karena sel

meupakan unit dasar terkecil dari struktur dan fungsi kehidupan orgsnisme.

Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel.

5.2 Saran

Kegiatan praktikum ini perlu di lakukan agar siswa bisa memahami struktur

sel yang ada pada tanaman pukul 9 dan lantana

Page 15: LAPORAN BIOLOGI

BAB VI DAFTAR PUSTAKA

Novi, Y. 20013. Biologi Struktur Tumbuhan pada tanaman Pukul 9 dan Lantana.

Probolinggo: Buku Biologi.

An M, Liu DL, Johnson IR, Lovett JV. 2003. Mathematical modeling of

allelopathy: II. The dynamics of allelochemicals from living plants in the

environment. Ecol Model J 161:53-66.

______ a, 2012. Alelopati. http://kereta sains.blogspot.com/2012/04/alelopati.html.

Diakses tanggal 29 September 2012.

______ b, 2012. Tumbuh-tumbuhan.

http://zainudintamrin.wordpress.com/2012/02/11/tumbuh-tumbuhan/

Diakses tanggal 2 Oktober 2012.

______ c, 2012. Bunga Lantana camara. http://id.shvoong.com/exact

sciences/biology/2073544-bunga-lantana-camara/. Diakses tanggal 4 Oktober 2012.

______ d, 2012. Pokok Bunga Tahi Ayam.

http://ms.wikipedia.org/wiki/Pokok_Bunga_Tahi_Ayam. Diakses tanggal 4 Oktober 2012.

______ e, 2012. Mata Pelajaran Biology.

http://uirsalim.blogspot.com/2011/12/kumiskucing-orthosiphon-spp.html.

Page 16: LAPORAN BIOLOGI

Diakses tanggal 4 Oktober 2012.

LAMPIRAN