Laporan Bengkel Perancangan Power Supply Digital

27
LAPORAN KERJA BENGKEL TEKNOLOGI PENGAWATAN PCB 2 LAPORAN Dibuat untuk Memenuhi Tugas Praktek Teknologi Pengawatan PCB 2 di Jurusan Teknik Elektro Program Studi D3 Teknik Elektronika Oleh Nama : K.M. Chandra Bayu S NIM : 061330320208 Kelas : 2EA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

description

Laporan Bengkel Teknologi Pengawatan PCB semester 2Mei 2014Project perancangan Power Supply Digital dengan 7-Segment

Transcript of Laporan Bengkel Perancangan Power Supply Digital

LAPORAN KERJA BENGKEL

TEKNOLOGI PENGAWATAN PCB 2

LAPORANDibuat untuk Memenuhi Tugas Praktek Teknologi Pengawatan PCB 2 di Jurusan Teknik Elektro Program Studi D3 Teknik Elektronika Oleh

Nama : K.M. Chandra Bayu SNIM : 061330320208Kelas : 2EAPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2013-2014

BAB IV

MERANCANG RANGKAIANPOWER SUPPLY DIGITALIV.1TUJUANSetelah merancang rangkaian power supply digital ini mahasiswa dapat: Mampu membuat layout rangkaian mengunakan program atau software dengan baik dan benar. Membuat layout sesuai daya kreatifitas dan seni masing-masing

Mengetahui cara penyablonan untuk mentransfer layout yang telah di buat dengan software ke PCB. Melakukan pelarutan dengan FeCl3 dengan campuran dan perbandingan yang baik dan benar.

Dapat mengkoreksi dan mengambil tindakan jika terjadi kesalahan saat pengujian atau rangkaian tidak berjalan dengan semestinya.

Dapat menentukan akurasi yang pas dalam menentukan keakuratan rangkaian digital. Menambah wawasan mahasiswa terhadap pengenalan komponen-komponen baru khusunya komponen digital. Menambah wawasan mahasiswa tentang cara pembuatan mekanik suatu perangkat elektronik dengan baik dan benar.

Memahami prinsip dan fungsi dari rangkaian power supply digital.IV.2DASAR TEORI

Powe Supply atau pencatu daya adalah sebuah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai tegangan langung ke komponen atau alat elektronik, seperti komoputer, TV, dan alat-alat elektronik yang lainnya. Input power supply itu sendiri berasal dari tegangan arus bolak balik-balik (AC) yang diubah menjadi DC, karena seluruh alat elektronik menggunakan sumber tegangan yang searah (DC).Power supply atau catu daya secara umum memiliki dua macam jenis tergantung penggunaannya, yaitu internal dan eksternal. Biasanya catu daya internal di pasang langsung atau di gabungkan langsung dengan komponen didalam alat elektronik tersebut. Misalnya TV, TV adalah alat elektronik yang menggunakan tegamgan arus DC dalam prosesnya. Akan tetapi TV biasanya langsung mengambil tegangan arus DC pada stop contact yang arus listriknya berasal dari 220V AC PLN. Maka disitulah catu daya atau power supply berfungsi. Power supply akan mengubah tegangan AC 220 V dari PLN menjadi tengangan DC untuk menyuplai tegangan ke TV tersebut sehingga TV dapat aktif dengan semestinya.Sedangkan Power supply (catu daya) eksternal adalah power supply yang dibuat terpisah dengan alat elektronik tersebut. Biasanya dalam dunia elektronik, power supply jenis ini sering digunakan untuk pengetasan atau pengujian dalam alat elektronik yang dalam tahap pembuatan, seperti dalam hal pembuatan alat yang membutuhkan supply tegangan, kita harus menyuplai tegangan agar kita dapat mengetahui alat yang dibuat tersebut berhasil atau tidak dengan menyuplai tegangan DC pada alat elektronik terserbut. Tapi dalam kehidupan sehari-hari, pada dasarnya catu daya digunakan sebagai charger untuk menyuplai tegangan ke sebuah perangkat elektronik kemudia di simpan dalam suatu komponen yang biasa kita sebut dengan baterai, missal baterai gadget seperti ponsel, tablet, laptop, dan lain lain.

Akan tetapi, penggunaan power supply di dunia elektronik pun semakin berkembang pesat, sehingga banyak sekarang power supply yang tadinya berfungsi untuk menyuplai tegangan sesuai tegangan yang diperlukan pada perangkat elektronik tersebut, sekarang sudah banyak power supply yang dibuat bukan hanya dikhususkan untuk satu dua macam alat elektronik tertentu, yaitu power supply yang bisa digunakan untuk menyuplai berbagai macam alat elektronik berbasis tegangan DC, yaitu dengan cara merancang power supply sehingga menjadi power supplu yang tegangan outputnya bisa diibah-ubah sesuai dengan keinginan sang pengguna power supply tersebut. Power Supply jenis ini biasa disebut dengan power supply teregulasi (Power supply with voltage control), dan bahkan sekarang bukan hanya tegangan saja yang dapat diatur, tetapi juga arus keluarannya pun dapat diatur sesuai keinginan. Akan tetapi power supply jenis ini memiliki harga jual yang cukup mahal dari pada catu daya yang hanya memiliki keluaran tegangan yang tetap. Power supply teregulasi ini biasanya menggunakan LCD/7-segment guna menampilkan nilai tegangan dan arus keluaran dari power supply tersebut sehingga dapat mempermudah dalam mengatur ke tegangan yang kita inginkan tanpa harus melakukan pengecekan satu persatu setiap kita mengatur power supply tersebut ke tegangan keluaran yang lain menggunakan voltmeter

Jadi untuk mempermudah pembacaan tegangan keluaran dari power supply tersebut, di pasanglah pada rangkaian power supply tersebut voltmeter digital sehingga tak perlu susah payah untuk mengetahui nilai tegangan tersebut menggunakan multitester.

Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter biasanya disusun secara paralel (sejajar) dengan sumber tegangan atau rangkaian listrik. Voltmeter terbagi menjadi dua macam diantaranya voltmeter analog dan voltmeter digital. Perbedaan voltmeter analog dan voltmeter digital adalah hanya cara pembacaannya saja yang berbeda, yaitu jika pada voltmeter analog nilai tegangan yang terukur akan ditunjukan dengan jarum, sedangkan pada voltmeter digital tegangan yang terukur akan tertera pada 7-segment LCD. Pada power supply yang akan dibuat ini, kita akan menggunakan Voltmeter Digital sebagai pengukur tegangan atau penampil tegangan pada keluaran pada power supply teregulasi.7-Segment yang digunakan adalah 7-segment CA (Common Anoda). 7-Segment pada dasarnya memiliki dua macam tipe berdasarkan penggunaannya, yaitu common anoda dan common cathoda. 7-segment common anoda adalah 7-segment yang akan berfungsi jika diberi tegangan masukan bermuatan positif atau bersumber dari vcc, atau 7-segment yang berjalan pada tegangan aktif high, sedangkan common cathode adalah kebalikan dari common anoda yaitu 7-segment yang aktif low atau 7-segment yang aktif jika diberi tegangan low (GND). 7-segment memiliki 10 pin diantaranya di tunjukan pada gambar berikut:

Gambar 4.1 7-Segment Common AnodePada Voltmeter digital ini, dibutuhkan gerbang logika yang dapat mengubah analog menjadi digital. Disitulah kita membutuhkan IC (Integrated Circuit) yang dapat atau yang fungsinya untuk ADC (Analog to Digital Converter). Pada kebanyakan voltmeter digital, digunakan smart IC (IC pintar yang fungsinya dapt diatur-diatur dengan memasukan suatu program ke dalamnya yang programnya dapat kita buat sesuai keinginan kita dan sesuai prosedur yang telah ditentukan).IV.3DAFTAR ALAT DAN BAHAN

3.1 Daftar AlatNONAMASPESIFIKASIJUMLAH

1.PCB10x20cmsecukupnya

2.Gambar Sablon Layout serta gambar letak komponen.Kertas kalender atau Glossysecukupnya

3.Solder1 buah

4.Cutter1 buah

5.Tang Potong1 buah

6.Penyedot Timah1 buah

7.Tang Jepit1 buah

8.Landasan Solder1 buah

9.Multimeter1 buah

10.Spidol PermanentUkuran F1 buah

11.Amplas Halussecukupnya

3.2 Daftar Bahan

3.2.1 Power Supply TeregulasiNONAMASPESIFIKASIJUMLAH

1.Dioda Bridge4 A1 buah

2.Kapasitor 0.1F50V1 buah

3.Kapasitor 0.22F50V1 buah

4.Kapasitor 1F50V1 buah

5.Kapasitor 2200F50V1 buah

6.Hearsink IC Regulator1 buah

7.IC LM317T1 buah

8.Kabel Jumpersecukupnya

9.LED5MM1 buah

10.Variable Resistor 5KPotensiometer1 buah

11.Variable Resistor 10KPotensiometer1 buah

12.Resistor 331/4W1 buah

13.Resistor 200 1/4W1 buah

14.Resistor 2K21/4W1 buah

15.SwitchON/OFF1 buah

3.2.2 Voltmeter Digital

NONAMASPESIFIKASIJUMLAH

1.7-SegmentCommon Anoda4 buah

2.Dioda Bridge4 A1 buah

3.ICLM78051 buah

4.ICL71071 buah

5.ICL76601 buah

6.Kabel Jumpersecukupnya

7.Kapasitor 100pF1 buah

8.Kapasitor 10nF1 buah

9.Kapasitor 100nF1 buah

10.Kapasitor 220nF1 buah

11.Kapasitor 47nF1 buah

12.Kapasitor 10F16V2 buah

13.Kapasitor 47F50V1 buah

14.Kapasitor 2200F50V1 buah

15.Resistor 5601/4W1 buah

16.Resistor 12K1/4W1 buah

17.Resistor 22K1/4W1 buah

18.Resistor 180K1/4W1 buah

19.Resistor 470K1/4W1 buah

20.Resistor 1M1/4W1 buah

21.Variabel Resistor 20KTrimpot1 buah

IV.4GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 4.2 Power Supply Teregulasi

Gambar 4.3 Voltmeter DigitalIV.5KESELMATAN KERJA

1. Ikutilah instruksi dari instruktur!2. Gunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl3 dan air.

3. Lakukan proses pelarutan PCB diruangan khusus.

4. Hati-hati saat proses pelarutan PCB karena larutan FeCI3 cukup berbahaya bila mengenal kulit dan mengotori ruangan, bila perlu gunakan sarung tangan karet.5. Pada saat pengeboran, lakukan denagn sangat hati-hati agar tidak melukai badan dan merusak jalur PCB yang telah dibuat.6. Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati dan teliti!

7. Perhatikan cara memegang solder dengan baik dan gunakan dengan hati-hati!

8. Selalu letakkan solder pada yang dalam keadaan panas pada landasan solder!

9. Jangan mnghisap asap yang dikeluarkan oleh solder karena mengandung racun!IV.6LANGKAH KERJA

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada posisi yang benar.2. Siapkan layout komponen dan jalur yang telah di buat dengan cara fotocopy pada kertas glossy atau kalender.

3. Bersihkan permukaan PCB dari kotoran dan lemak.

4. Pindahkan gambar layout jalur dari kertas kalkir ke papan PCB menggunakan metode penyablonan dengan setrika panas.5. Setelah selesai melakukan penyablonan, periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya, apakah ada jalur yang putus atau tidak. Jika ada yang putus, gunakan spidol permanen untuk menyambungkannya.6. Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang di campur air bersih dengan perbandingan 1 : 3.

7. Rendam PCB yang telah dilayout selama kira-kira 20 menit, tergantung pada kepekatan larutan dan temperatur.

8. Aduk rata campuran FeCl3 dengan air.9. Goyangkan PCB agar mempercepat pelarutan PCB.

10. Jika sudah selesai, angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih. Lalu amplas jalur hitam pada PCB sampai bersih dan mengkilap.

11. Lubangi letak kaki komponen yang telah dibuat dengan menggunakan Bor.12. Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen lalu solderlah komponen dengan timah.

13. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input rangkaian dan lihat pada 7-segment, apakah saat potensio diputar, angka yang tertampil pada 7-segment ikut berubah juga.

14. Jika telah berhasil, laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.15. Rapikan dan bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.

16. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.17. Lakukan pembersihan bengkel.IV.7ANALISA RANGKAIANPada job ini, di lakukan pembuatan PCB dengan metode yang sedikit berbeda dari yang sebelumnya yaitu dengan metode penyablonan. Metode penyablonan ini dilakukan dengan cara menggosok gambar layout jalur PCB yang telah di fotocopy diatas kertas glossy atau kalender, menggunakan setrika sampai layout jalur pada kertas glossy tersebut menempel pada papan PCB polos yang telah disiapkan. Setelah itu dilakukan pelarutan (etching) menggunakan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang telah di campur dengan air dengan perbandingan 1 : 3. Setelah selesai jalur yang dibuat menggunakan metode sablon ini sangat berbeda dengan pembuatan PCB dengan cara manual seperti yang telah di lakukan di semester sebelumnya. Jalur PCB yang dibuat dengan metode penyablonan sangat rapih karena kita bisa memperindahnya pada saaat melakukannya pada program pembuatan layout, ada beberapa program yang dapat di pakai untuk membuat layout PCB, yaitu Express PCB, Eagle, Diptrace, Proteus, Protel (Altium), dan masih banyak sekali software/program yang dapat digunakan untuk membuat layout PCB. Perbedaannya juga sangat terlihat jelas dalam proses pembuatannya, pada metode sablon ini, kita sangat memakan banyak waktu karena harus menyelesaikan beberapa tahapan terlebih dahulu untuk menyelesaikan PCB, yaitu pembuatan layout pada program, lalu melakukan print dan fotocopy pada kertas glossy, lalu melakukan penyablonan dengan menggosoknya dengan setrika, lalu diperiksa lagi dakah jalur yang terputus yang kemudian di hitamkan kembali menggunakan spidol permanen, setelah itu baru ketahap terakhir yaitu pelarutan.

Masuk pada rangkaian, setelah selesai tahap pengujian, di ketahui bahwasaya tegangan keluaran pada power supply ini di driver oleh IC LM317T. IC LM 317T ini adalah sebuah IC Regulator yang keluaran tegangannya bisa diatur dari 1.25V hingga 38V dengan tegangan input maksimum 40V. Arus yang di keluarkan adalah 1.5 A. IC ini memiliki 3 kaki yang juga memiliki masing-masing fungsi yang ditunjukan pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.4 IC LM317T

Pada gambar diatas terlihat jelas bahwasanya IC ini memiliki fungsi adj (adjustable) guna mengatur tegangan keluaran yang di inginkan dengan cara menentukan nilai resistornya dan untuk mempermudahnya kita bisa menggunakan resistor bervariabel seperti potensio sehingga nilai resistor dapat dengan mudah di ubah dengan hanya memutarnya saja seperti pada Gambar 4.1. Jadi tegangan ouputnya dapat di hitung dengan rumus:Vout = 1.25 (1 + R2/R1)

R1 = Resistor pada keluaran IC LM317T

R2 = Potensiometer yang di pasang seri dengan pin 1 (adj) IC LM317T

Pada percobaan ini di gunakan transformator dengan keluaran tegangan 36VAC berarus 3A yang di searahkan oleh diode bridge 4A menjadi 36V DC. Akan tetapi semakin jauh jarak tegangan input masukan dengan keluaran dari IC LM 317T maka semakin besar pula daya yang dihasilkan, karena disini kita menggunakan input 36V dan output yang digunakan dari 1.25V-30V, dan mungkin kita menggunakan tegangan yang kecil antara 5V-12V dan seterusnya, itu memiliki selisih yang sangat jauh dengan input tegangan yang benilai 36V. Sehingga membuat IC LM317T menjadi panas dan rusak. Tapi pada dasarnya rata-rata semua IC regulator memiliki safety tersendiri sehingga jika terjadi kelebihan daya maka IC tersebut akan menonaktifkan sendiri sehingga bisa meminimalisir bahaya seperti terbakar atau membuat jebol IC tersebut. Akan tetapi, itu hanya membuang-buang komponen saja, jadi ada baiknya kita haru merogo kocke lebih dalam sedikit dengan menambahkan heatsink. Heatsink adalah Logam berongga yang fungsinya sebagai pendingin atau menghantarkan panas pada suatu komponen degan menyebarkannya ke rongga-rongga pada heatsink tersebut. Jadi pada percobaan ini di gunakan heatsink IC regulator dengan tambahan pasta thermal agar lebih dingin.Pada rangkaian voltmeter digital di dapatkan bahwa rangkaian ini memerlukan komponen yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital atau biasa disebit dengan ADC (Analog to Digital Converter). Fungsi ADC ini banyak ditemukan pada IC yang berbasis smart IC atau Mikrokontroler yang fuingsinya dapat di ubah-ubah sesuai keinginan kita dengan memsaukan program yang di buat dengan prosedur yang berlaku. Banyak mikrokontroler yang diproduksi oleh berbagai perusahaan, dan mikrokontroler yang paling sering di jumpai di pasaran adalah Mikrokontroler keluaran ATMEL, dan MAXIM. Kedua merk mikrokontroler tersebut banyak di jumpai pada alak elektronik, tapi untuk alat alat elektronik yang membutuhkan ROM dan RAM yang lebih besar dan fungsi yang lebih lagi seperti layaknya penggunaan mikrokontroler pada perangkat gadget, biasanya merk Samsung dan Toshiba yang biasa digunakan.Jadi untuk menggunakan IC Mikrokontroler ini, kita harus mengerti cara membuat program yang nantinya akan di compile ke Mikroontroler tersebur dengan downloader, dengan menggunakan Bahasa pemrograman seperti Bahasa C/C++, Basic dan sebagainya. Namun pada percobaan ini kita tak perlu susah payah membuat program untuk mikrokontroler, karena MAXIM (perusahaan besar komponen elektronik ini) telah mengeluarkan sebuah IC yang sudah di program langsung dan memiliki fungsi ADC dengan keluaran maximum 4 digit 7-segment yaitu ICL7107/7106. Namun IC ini agak sulit di cari di pasaran karena fungsinya sangat jarang di perlukan di Indonesia. Jadi kita harus berburu ICL7107/7106 ini dengan extra.

ICL7107 adalah IC (Integrated Circuit) keluaran MAXIM dan Intersil yang fungsinya untuk ADC (Analog to Digital Converter), IC ini memiliki 40 pin dengan beberapa fungsi yang ditunjuka pada gambar berikut:

ICL7106, ICL7107 (PDIP)

TOP VIEW

Gambar 4.5 ICL7107 Tabel karakteristik pin ICL7107

Pada rangkaian voltmeter digital ini, pin 31 dari ICL7107 di gunakan sebagai probe (+) dan pin 30 sebagai probe (-). IC ini membutuhkan konsumsi tegangan sebesar 5V dan konsumsi arus sebesar 200mA. Akan tetapi ICL7107 ini membutuhkan supply tegangan negatif juga yang akan diberikan pada pin 26 ICL7107, sehingga jika tidak ada tegangan negatif yang menyuplai ke ICL7107 tersebut, maka voltmeter tidak akan berfungsi dengan baik. Jadi disini banyak cara untuk menghasilkan supply tegangan negative, yaitu bisa dengan menggunakan rangkaian gabungan IC Regulator 78xx dan 79xx, atau dengan rangkaian DC converter to DC simetris. Memang kedua rangkaian tersebut memiliki komponen yang sangat mudah di jumpai dipasaran dan dengan harga yang murah tentunya, namun kedua rangkaian tersebut menggunakan banyak komponen yang akan mempersempit space pada PCB nantinya. Jadi pada rangkaian ini jalan satu-satunya untuk mempermudahnya adalah dengan menggunakan ICL7660.ICL7660 adalah IC CMOS Voltage Converter keluaran MAXIM dan Intersil yang dibuat dengan fungsi sebagai pengubah tegangan positif menjadi tegangan negative, jadi kita hanya memberikan sumber tegangan DC sebagai inputan dari IC ini, lalu IC ini akan mengeluarkan tegangan negative dengan besar tegangan yang sama dengan masukan. Jadi, jika kita memberikan tegangan input +5V, maka tegangan outputnya adalah -5V. ICL7660 ini jika di lihat dari fisiknya tidak jauh berbeda dengan ICNE555, hanya saja ICL7660 ini memiliki perbedaan fungsi pada pinnya yang di tunjukan pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.6 ICL7660Pada rangkaian voltmeter digital ini akurasi ditentukan oleh Variabel resistor untuk menetukan di resistansi mana akurasi yang tepat. Kenapa digunakan Trimpot? Karena terkadang resistor di pasaran memiliki toleransi yang membuat nilai resistor tidak akurat sehingga digunakan resistor variable yang resistansinya dapat kita atur dengan sesuka kita sampai menemukan keakuratan yang pas. Tapia da baiknya kita mennggunakan resistor variable trimpot, bukan potensiometer, karena perputaran potensiometer terkedang masih sering suka kendur sehingga bisa berubah sendiri resistansi pada potensio tersebut jika tersenggol sedikit oleh benda, jadi digunakan trimpot karena ukurannya lebih kecil sehingga tidak mudah tersentuh atau tersenggol oleh benda-benda tertentu dan resistor variable hanya dapat diubah resistansinya dengan menggunakan obeng (-) atau benda-benda tertentu. Jadi bisa dikatakan lebih aman dari pada menggunakan potensiometer.

Rangkaian voltmeter digital ini menggunakan 4 digit 7-segment sebagai penampil nilai tegangannya, keakuratan bisa di atur sampai 0.001 dengan mengganti resistornya yaitu resistor yang terpasang seri pada pin 30 dan 31 ICL7107 dengan ketentuan sebagai berikut:0 2 V R3 = 0 ohm 1% (1 digit)

0 20 V .. R3 = 1.2 Kohm 1% (2 digit)

0 200 V . R3 = 12 Kohm 1% (3 digit)

0 2000 V R3 = 120 Kohm 1% (4 digit)

Lalu voltmeter digital pun di pasang pada output tegangan dari power supply teregulasi, akan tetapi keluaran power supply ini bekerja dari 1.25V sampai 30V. Jadi bukan dari nol (0), karena IC LM317T itu sendiri memiliki konsumsi tegangan minimal 1.25V yang membuat IC LM317T mengeluarkan tegangan minimal 1.25V. Kenapa output tegangan ini hanya bisa menyuplai tegangan sampai 30V, hal ini disebabkan tegangan input yang digunakan pada rangkaian power supply teregulasi ini adalah 36V dengan arus 3A, karena berdesarkan ketentuan ICLM 317T, minimal tegangan input harus lebih besar 1.25V-2.5V dari tegangan ouput maksimum. Jadi sebenarnya rangkaian ini bisa mengeluarkan tegangan lebih dari 30V. Hanya saja untuk menjaga kestabilan, jadi di gunakan hanya sampai 30V saja.IV.8GAMBAR HASIL LAYOUT

Power Supply Voltage Control

Supply +- 5V

Voltmeter Digital dengan Supply +- 5V

IV.9KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah di lakukan dan telah di lakukan pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwasanya untuk membuat power supply digital di butuhkan rangkaian tambahan yaitu rangkaian voltmeter digital untuk menampilkan besar beda potensial yang keluardari power supply tersebut. Untuk membuat power supply yang tegangan keluarannya bisa diatur dapat digunakan IC regulator voltage adjustable menggunakan IC LM317T dengan mengubah resistansi pada potensiometer, akan tetapi power supply ini mengularkan tegangan yang tidak stabil dan masih memiliki tegangan ripple yang cukup besar sehingga tegangan keluarannya dapat berubah-ubah sendiri dari 1mV -1000mV tiap detiknya.Untuk menentukan akurasi yang mendetail dan lebih spesifikasi kita harus mengatur trimpot dengan teliti dan perlahan-perlahan dengan menyamakan nilai tegangan yang terukur pada multitester dengan tegangan yang terukur pada voltmeter digital yang di buat. Karena power supply yang di buat ini memiliki tegangan ripple yang cukup besar, sehingga ada baiknya kita menggunakan 3 digit atau dengan akurasi 1 angka decimal.

Untuk meminimalisir kerusakan atau memperpanjang umur dari IC regulator ada baiknya menambahkan heatsink guna menjaga IC regulator dari kelebihan daya agar IC tidak cepat panas dan rusak. Letakkan IC regulator yang telah terpasang heatsink agak lebih jauh dari komponen lain, jangan sampai tersentuh komponen lain, karena dapat merusak komponen yang tersentuh heatsink tersebut. Lalu jangan lupa jauhkan transformator dengan rangkaian agar rangkaian tidak terganggu dengan induksi magnetic dari transformator dan berilah isolator yang bagus dan baik pada transformator untuk menjaga keamanan dan umur power supply digital.

DAFTAR PUSTAKA

Supriatna, Toni. 2013. Belajar Mudah Merangkai Rangkaian Elektronika.

Yogyakarta: Kata Pena.

http://komponenelektronika.biz/pengertian-power-supply.html

http://vongola-f.blogspot.com/2013/08/pengertian-fungsi-power-supply-tugas.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Voltmeterhttp://ekokiswantoblog.blogspot.com/2012/06/membuat-sendiri-volt-meter-digital.htmlhttp://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-volt-meter-digital/