DC Power Supply
-
Upload
ryseventhauro -
Category
Documents
-
view
119 -
download
6
Transcript of DC Power Supply
Hukum Ohm
Menurut Hukum Ohm, arus yang melewati suatu penghantar sebanding dengan beda
potensial antara ujung-ujung pengahantar tersebut. Kesebandingan tersebut dapat diubah
menjadi persamaan dengan memberikan konstante kesebandingan yang disebut konduktansi.
I = arus yanglewat penghantar, satuannya ampere (A)
V = beda potensial ujung-ujung penghantar, satuannya volt (V)
G = konduktansi penghantar, satuanya mho = (ohm)-1 = (W)−1
Kebalikan konduktansi disebut resistansi (R), satuannya ohm = (W). Jadi hukum Ohm
dapat dituliskan menjadi :
Penghantar yang konduktansinya besar biasanya disebut konduktor, sedangkan jika
resistansinya yang besar sering disebut resistor.
Resistansi resistor dapat diukur dengan ohmmeter. Namun dapat pula diketahui
melalui kode warna yang berupa cincin warna yang tertulis pada badan resistor. Arti kode
warna tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kode Warna Resistor
Jika digambarkan maka cincin-cincin pada badan resistor tersebut seperti terlihat pada
gambar 1.1.Cincin ke 1 menunjukkan angka pertama, cincin kedua menunjukkan angka
kedua, cincin ketiga menunjukkan faktor perkalian, cincin keempat menunjukkan toleransi.
Cincin ke 1 2 3 4
Gambar 1.1. Resistor
Hukum Kirchoff
Untuk analisis rangkaian listrik ini, di samping hukum Ohm, hukum yang banyak
dipakai adalah hukum Kirchhoff. Ada dua hukum Kirchoff yakni hukum I Kirchoff atau
KCL(Kirchhoff’s Current Law) dan hukum II Kirchoff atau KVL (Kirchhoff’s voltage Law).
Hukum Kirchhoff I menyatakan : Jumlah aljabar kuat arus yang menuju suatu titik
cabang rangkaian listrik = jumlah aljabar arus yang meninggalkan titik cabang tersebut.
Atau :
Pada gambar 4.1 arus I1 , I2 , dan I3 menuju titik cabang A, sedangkan arus I4 dan I5
meninggalkan titik cabang A. Maka pada titik cabang A tersebut berlaku persamaan :
Hukum II Kirchhoff menyatakan : Jumlah aljabar penurunan tegangan (voltage drop)
pada rangkaian tertutup (loop) menuruti arah yang ditentukan = jumlah aljabar kenaikan
tegangan (voltage rise) nya.
Atau :
Pada gambar 4.2, arah pembacaan mengikuti arah jarum jam seperti yang ditunjukkan
panah melingkar, jadi mengikuti arah a-b-c-d-e-f-a. Pada baterei, arah pembacaan dari a ke b
atau dari – ke +, sehingga dari a ke b terjadi voltage rise sebesar E1, sebaliknya dari d ke e
terjadi voltage dropsebesar E2. Pada resistor R1 arah pembacaan dari b ke c dan arus
mengalir dari b ke c juga, oleh karena arus mengalir dari tegangan tinggi ke rendah, maka
tegangan b lebih besar dari tegangan c sehingga dari b ke c terjadi voltage drop sebesar I R1.
Dengan penalaran yang sama maka dari c ke d, e ke f, f ke a berturut-turut terjadi voltage
drop sebesar I R2, I R4, dan I R3.
Maka pada loop berlaku persamaan :
S V drop = S V rise
I R1 + I R2 + E2 + I R4 + I R3 = E1
I ( R1 + R1 + R1 + R1 ) = E1 - E2
Pada waktu menggunakan hukum tersebut, jika dari perhitungan diperoleh harga arus
bertanda aljabar -, maka arah arus yang benar adalah berlawanan dengan arah yang telah
ditentukan secara sembarang pada langkah awal.
Pengertian DC Power Supply
Power supply adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai tegangan
langsung ke komponen dalam casing yang membutuhkan tegangan. . Power supply berupa
kotak yang umumnya diletakan dibagian belakang atas casing. Besarnya listrik yang mampu
ditangani power supply ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan satuan Watt. Input
power supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan
AC menjadi DC (arus searah).
Banyak rangkaian Power supply yang berlainan yang dapat digunakan untuk
pekerjaan tersebut.Komponen dasar yang digunakan untuk rangkaian yang lebih sederhana
adalah transformator, penyearah, resistor, kapasitor, daninduktor. Power supply yang diatur
secara lebih kompleks dapat menambahkan transistor atau triode sebagai pengontrol tegangan,
ditambah dengan dioda zener atau tabung VR untuk menyediakan tegangan acuan (reference).
Fungsi DC Power Supply
Power supply berfungsi untuk menyuplai tegangan langsung ke komponen dalam
casing yang membutuhkan tegangan dengan cara mengubah tegangan AC (bolak-balik)
menjadi arus DC (arus searah).
Cara kerja DC Power Supply
Ketika kita menekan tombol power pada casing, yang terjadi adalah langkah berikut.
Power supply akan melakukan cek dan tes sebelum membiarkan sistem start. Jika tes telah
sukses, power supply mengirim sinyal khusus pada motherboard, yang di sebut power good.
Untuk perubahan dari listrik AC ke DC, ada dua metode yang mungkin digunakan.
Pertama dengan linear power suply. Ini adalah rangkaian AC ke DC yang sangat sederhana.
Setelah listrik AC dari line input di-step-down oleh transformer, kemudian di jadikan
DC secara sederhana dengan rangkaian empat diode penyearah.
1. Power Supply Simetris
Power supply simetris merupakan power supply yang mampu memberikan output
ganda dengan tegangan output simetris saling berkebalikan terhadap ground (positif, negative
dan ground) dimana level tegangan pada terminal positif dan negative terhadap titik referensi
(ground) sama tetapi berkebalikan 180 derajat.
Power supply simetris ini sering dibutuhkan pada perangkat elektronika seperti power
amplier, computer dan lainnya. Bagian utama rangkaian dasar power supply simetris dapat
dibangun menggunakan transformer CT dan diode yang disusun jembatan (bridge).
Cara kerja power supply simetris pada rangkaian diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut. Misalkan pada setengah periode titik atas transformer berharga positif dan bagian
bawah berharga negatif. Arus mengalir lewat titik B melalui D4,RL2, RL1, D1dan kembali ke
terminal A transformator. Bagian atas dari RL1R menjadi positif, sedangkan bagian bawah RL2
menjadi negatif.
Pada setengah periode berikutnya titik atas transformer berharga negative dah bagian
bawah berharga positif. Arus mengalir lewat titik A melalui D3, RL2, RL1,D2 dan kembali ke
terminal B transformator. Bagian atas dari RL1 tetap akan positif sedangkan bagian bawah RL2
berpolarisasi negative. Arus yang lewat RL1dan RL2 mempunyai arah yang sama menghasilkan
tegangan keluaran bagian atas dan bagian bawah pada RL1 danRL2.
RL1 dan RL2 pada rangkaian power supply simetris diatas merupakan beban untuk
power supply tersebut. Untuk aplikasi secara langsung pada beban berupa rangkaian
elektronika, RL1 dan RL2 pada rangkaian power supply simetri di lepas karena fungsi beban
power supply simetris digantikan oleh rangkaian elektronika tersebut.
2. Power Supply Variable
Rangkaian regulator power supply ini dapat disesuaikan 3-25 volt dan arus terbatas 2
ampere seperti yang terlihat di gambar, tetapi dapat ditingkatkan sampai 3 ampere atau lebih
dengan memilih resistor yang lebih kecil (0,3 ohm). Transistor 2N3055 dan 2N3053 harus
dipasang pada heat sink (lempengan pendingin) yang cocok dan resistor pengindra arus saat
ini harus mempunyai nilai 3 watt atau lebih. Regulasi tegangan dikendalikan oleh 1 / 2 dari
1558 atau 1458 op-amp. Yang 1458 bisa diganti di sirkuit di bawah, tapi direkomendasikan
suplai tegangan ke pin 8 dibatasi sampai 30 Volt DC, yang dapat dicapai dengan
menambahkan zener 6,2 volt atau resistor 5,1 K secara seri dengan pin 8.
Di bawah ini adalah rangkaian power supply variable. Coba perhatikan dengan seksama!
Maksimum suplai tegangan DC untuk 1458 dan 1558 adalah masing-masing 36 dan
44. Transformator daya harus mampu tetap menjaga arus yang diinginkan dengan input
tegangan minimal 4 volt lebih tinggi dari pada output yang diinginkan, tetapi tidak melebihi
tegangan suplai maksimum op-amp di bawah kondisi beban minimal. Transformator listrik
yang ditampilkan adalah 25,2 volt AC / 2 ampere yang akan memberikan output teratur untuk
24 volt pada 0,7 ampere, 15 volt pada 2 ampere, atau 6 volt pada 3 ampere. Output 3 ampere
diperoleh dengan menggunakan saklar pusat transformator dengan saklar di posisi 18 volt.
Demikian bahasan tentang rangkaian power supply variable. Catu daya merupakan
suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem elektronika. Ada dua sumber catu daya yaitu
sumber AC dan sumber DC. Sumber AC yaitu sumber tegangan bolak – balik, sedangkan
sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah