Laporan Awal
-
Upload
sigit-pratama-feat-peterpan -
Category
Documents
-
view
5 -
download
2
Transcript of Laporan Awal
METODE GEOLISTRIK UNTUK EKSPLORASI PANASBUMI (Laporan Praktikum Eksplorasi Geothermal)
Oleh:
Sigit Pratama
1215051051
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika yang mempelajari
sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di dalam
bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini
meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi
baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Terdapat
beberapa macam metoda geolistrik, antara lain adalah metoda potensial diri,
arus telluric, magnetotelluric, IP (Induced Polarization), resistivitas (tahanan
jenis) dan sebagainya.
Panasbumi adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah
permukaan bumi. Sumber panasbumi berasal dari distribusi suhu dan energi
panas di bawah permukaan bumi. Sumber panas di bawah permukaan ini
berasal dari intrusi magma yang menerobos ke permukaan.
Dalam ilmu sains, cara yang dapat dilakukan untuk mengekploitasi
energi panas bumi adalah dengan memanfaatkan ilmu Geofisika. Geofisika
adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi yang menggunakan parameter-
parameter fisika. Dalam hal ini yang menjadi target adalah bumi bawah
permukaan. Parameter parameter fisika yang digunakan adalah parameter
mekanika yang meliputi metode seismik, gayaberat (gravity), magnetik dan
Geolistrik.
Dalam praktikum kali ini akan dibahas mengenai penggunaan metode
geolistrik dalam eksplorasi geothermal. Geolistrik adalah salah satu metode
geofisika yang banyak digunakan dalam eksplorasi lapangan geothermal
karena kemampuannya untuk mengidentifikasi lapisan berdasarkan
resistivitasnya dapat digunakan untuk mencari daerah reservoir panasbumi.
Daerah reservoir panasbumi biasanya dicirikan dengan nilai resistivitas yang
rendah yaitu dibawah 35 Ohm meter karena batuan reservoir banyak
menyimpan air sehingga resistivitas yang dihasilkan rendah.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum mengenai metode aplikasi metode
geolistrik pada lapangan panasbumi ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi eksplorasi geolistrik pada panasbumi
2. Mahasiswa dapat mengolah data geolistrik lapangan panasbumi
3. Mahasiswa dapat menginterpretasikan olahan data geolistrik yang
berkaitan dengan sistem panasbumi
II. TEORI DASAR
Metode geolistrik merupakan salah satu metode survai dengan
menggunakan sistem induksi arus listrik untuk mengetahui resistivitas batuan
bawah permukaan. Pengukuran metode geolistrik ini dilakukan dengan cara
menginjeksikan arus listrik melalui dua buah elektroda arus dan mengukur
hasil perbedaan voltase pada dua elektroda potensial yang ditancapkan ke
tanah. Karena efek usikan tersebut, maka arus akan menjalar melalui medium
bumi dan menjalar ke arah radial. Besarnya arus radial tersebut dapat diukur dalam
bentuk beda potensial pada suatu tempat tertentu di permukaan tanah, sehingga
akan diperoleh informasi resistivitas batuan bawah permukaan. Variasi resistivitas
batuan dapat menunjukkan perbedaan komposisi, ketebalan atau tingkat
kontaminasi (Loke, 1990).
Tujuan survei geolistrik tahanan jenis adalah untuk mengetahui
resistivitas bawah permukaan bumi dengan melakukan pengukuran di permukaan
bumi. Resistivitas bumi berhubungan dengan jenis mineral, kandungan fluida dan
derajat saturasi air dalam batuan. Metode yang biasa digunakan pada pengukuran
resistivitas secara umum yaitu dengan menginjeksikan arus listrik ke dalam
bumi dengan menggunakan dua elektroda arus (A dan B), dan pengukuran beda
potensial dengan menggunakan dua elektroda potensial (M dan N) seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Pola aliran arus dan bidang ekipotensial antara dua elektroda arus
dengan polaritas berlawanan
Prinsip kerja pendugaan geolistrik adalah mengukur tahanan jenis
(resistivity) dengan mengalirkan arus listrik kedalam batuan atau tanah melalui
elektroda arus (current electrode), kemudian arus diterima oleh elektroda
potensial. Beda potensial antara dua elektroda tersebut diukur dengan volt meter
dan dari harga pengukuran tersebut dapat dihitung tahanan jenis semua batuan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ρ = 2 . π . a . V I
ρ adalah tahanan jenis, 2π konstanta, V beda potensial, I kuat arus dan a adalah
jarak elektroda (Todd, 1980).
Ada beberapa macam aturan pendugaan lapisan bawah permukaan tanah
dengan geolistrik ini, antara lain : aturan Wenner, aturan Schlumberger, aturan
½ Wenner, aturan ½ Schlumberger, dipole-dipole dan lain sebagainya. Prosedur
pengukuran untuk masing-masing konfigurasi bergantung pada variasi resistivitas
terhadap kedalaman yaitu pada arah vertikal (sounding) atau arah lateral (mapping)
(Derana, 1981).
Metode resistivitas dengan konfigurasi Schlumberger dilakukan dengan
cara mengkondisikan spasi antar elektrode potensial adalah tetap sedangkan
spasi antar elektrode arus berubah secara bertahap (Sheriff, 2002).
Pengukuran resistivitas pada arah vertikal atau Vertical Electrical
Sounding (VES) merupakan salah satu metode geolistrik resistivitas untuk
menentukan perubahan resistivitas tanah terhadap kedalaman yang bertujuan
untuk mempelajari variasi resistivitas batuan di bawah permukaan bumi secara
vertikal (Telford, et al., 1990).
Survei resistivitas akan memberikan gambaran tentang distribusi
resistivitas bawah permukaan. Harga resistivitas tertentu akan berasosiasi
dengan kondisi geologi tertentu. Untuk mengkonversi harga resistivitas ke dalam
bentuk geologi diperlukan pengetahuan tentang tipikal dari harga resistivitas
untuk setiap tipe material dan struktur daerah survey. Harga resistivitas
batuan, mineral, tanah dan unsur kimia secara umum telah diperoleh melalui
berbagai pengukuran dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk proses konversi
(Telford, et al., 1990).
Penelitian panas bumi dengan menggunakan metode geolistrik ini terbukti
pernah dilakukan oleh Minarno (2000), penyelidikan panasbumi daerah Mataloko
dengan menggunakan metode tahanan listrik (geolistrik) konfigurasi
Schlumberger, menunjukkan bahwa daerah tersebut mempunyai potensi struktur
panas bumi yang ditunjukkan oleh nilai tahanan jenis yang relatif kecil. Sedangkan
untuk metode Werner pernah dilakukan oleh Ika ( 2011) yang dilakukan di daerah
sumber air panas Kasin Kota Batu. Maka dalam pengambilan daerah survei
geolistrik ini menurut laporan Subdit Panas Bumi Direktorat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana bahwa daerah Songgoriti Batu merupakan salah satu daerah yang
mempunyai potensi panas bumi (Rosyid, 2012).
Sifat fisika batuan dan mineral selalu memperlihatkan variasi harga yang
sangat banyak, dan salah satu di antaranya adalah resistivitas (tahanan jenis).
Resistivitas menyatakan sifat khas dari suatu bahan, yaitu besarnya hambatan suatu
bahan yang memiliki panjang (L) dan luas penampang (A). mendefinisikan
hubungan besaran-besaran tersebut dengan persamaan sebagai berikut:
dengan R dan r berturut-turut adalah hambatan dan resistivitas batuan (Chitea et
al., 2009)
3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini yaitu:
1. Laptop
2. Software Surfer
3. Data geolistrik lapangan panasbumi
4. Peta geologi daerah terkait
5. Peta topografi daerah terkait
B. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan data hasil pengukuran geolistrik daerah panasbumi dalam
format Microsoft Excel
2. Mengolah data geolistrik format Microsoft Excel dengan menggunakan
software Surfer untuk mendapatkan Peta Penampang Resistivitas
3. Mengolah data yang berupa Peta Topografi dan Peta Geologi
4. Membuat overlay antara Peta Topografi dan Peta Geologi
5. Menginterpretasi masing-masing peta yang telah diolah
C. Diagram Alir
Adapun diagram alir dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
Data Geolistrik (M. Excel)
Pengolahan data dengan Surfer
Peta Penampang Resistivitas
Pengolahan dengan Surfer
Peta Topo & Geologi
Overlay Peta Topo & Geologi
Selesai Selesai