Laporan Antenna Dan Kabel Koaksial

29
I. ANENNA Antena secara umum. Antena merupakan sebuah perangkat yang digunakan memancar dan menerima gelombang elektromagnetik secara efisien. Sebagai contoh penggunaan antena yaitu; a. Komunikasi Tanpa Kabel (Wireless Communication) berupa sistem komunikasi personal (PCS), sistem Global Positioning Satellite (GPS), Wireless Local Area Netrworks (WLAN), Direct Broadcast Satellite (DBS) Television, Mobile Communications, Telephone Microwave/Satellite Links, Broadcast Television dan Radio, dan lain – lainnya. b. Penginderaan jauh (Remote Sensing) berupa: Radar [Penginderaan Jauh aktif yang bekerja meradiasi dan menerima gelombang], Pemakaian untuk militer sebagai pencari target dan tracking, radar cuaca, pengaturan lalu lintas udara, deteksi kecepatan mobil, pengatur lalu lintas (magnetometer), ground penetrating radar (GPR), pemakaian untuk pertanian. Radiometry [Penginderaan jauh pasif yang bekerja dengan cara menerima emisi gelombang. Penggunaan militer dalam bentuk perlakuan gelombang dan penggabungan sinyal. Secara umum, antena dibedakan menjadi 6 yaitu : 1. Antena Directional 2. Antena Omnidirectional 3. Antena isotropis, 4. Antena Optimal 5. Antena Phase Array 6. Antena Adaptif ~ 1 ~

description

uhi

Transcript of Laporan Antenna Dan Kabel Koaksial

I. ANENNA Antena secara umum.

Antena merupakan sebuah perangkat yang digunakan memancar dan

menerima gelombang elektromagnetik secara efisien. Sebagai contoh penggunaan

antena yaitu; a. Komunikasi Tanpa Kabel (Wireless Communication) berupa sistem

komunikasi personal (PCS), sistem Global Positioning Satellite (GPS), Wireless

Local Area Netrworks (WLAN), Direct Broadcast Satellite (DBS) Television, Mobile

Communications, Telephone Microwave/Satellite Links, Broadcast Television dan

Radio, dan lain – lainnya. b. Penginderaan jauh (Remote Sensing) berupa: Radar

[Penginderaan Jauh aktif yang bekerja meradiasi dan menerima gelombang],

Pemakaian untuk militer sebagai pencari target dan tracking, radar cuaca,

pengaturan lalu lintas udara, deteksi kecepatan mobil, pengatur lalu lintas

(magnetometer), ground penetrating radar (GPR), pemakaian untuk pertanian.

Radiometry [Penginderaan jauh pasif yang bekerja dengan cara menerima emisi

gelombang. Penggunaan militer dalam bentuk perlakuan gelombang dan

penggabungan sinyal.

Secara umum, antena dibedakan menjadi 6 yaitu :

1. Antena Directional

2. Antena Omnidirectional

3. Antena isotropis,

4. Antena Optimal

5. Antena Phase Array

6. Antena Adaptif

Antena DirectionalAntena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya

sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak

bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal

radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya

digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam antena direktional

seperti antena grid, dish "parabolic", yagi, dan antena sectoral.

~ 1 ~

Antena Directional biasanya digunakan oleh client, dikarenakan antena ini

mempunyai pola radiasi yang terarah dan dapat menjangkau jarak yang relatif jauh

daripada antena lainnya. Ada beberapa macam antena Directional antara lain :

1. Yagi

2. plat panel

3. parabola

4. tin can antenna

5. parabolic reflektor dan lain-lainnya.

Pola radiasi antena ini digambarkan pada gambar seperti dibawah ini.

Gambar pola radiasi antenna directional.

Gambar Bentuk pola radiasi gelombang antena Directional :

a). Pola radiasi bidang medan magnet (H)

b). Pola radiasi bidang medan listrik (E)

~ 2 ~

Antena Omni-DirectionalAntena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu

3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area

yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu

luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan

menyebabkan inter-ferensi. Antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal

radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point

atau hotspot.

Antena Omnidirectional yang mempunyai pola radiasi 3600 apabila pola

radiasinya dilihat pada bidang medan magnet (H). Gain antena Omnidirectional

antara 3 dBi sampai 12 dBi. Antena tersebut menggunakan sambungan Point-to-

Multi-Point (P2MP).

Gambar pola radiasi antenna omnidirectional

Gambar di atas merupakan gambaran secara umum bentuk pancaran yang

dihasilkan oleh antena omnidirectional, apabila dalam koordinat polar atau grafik

pola radiasi seperti gambar dibawah ini.

~ 3 ~

Gambar 2.9 Bentuk pola radiasi gelombang antena Omnidirectional

a). Pola radiasi bidang medan listrik(E)

b). Pola radiasi bidang medan magnet (H)

Antena IsotropisAntena isotropis (isotropic) merupakan antena seolah-olah seperti sumber titik

yang memancarkan daya ke segala arah dengan intensitas yang sama, seperti

permukaan bola. Antena ini tidak ada dalam kenyataan dan hanya digunakan

sebagai dasar untuk merancang dan menganalisa struktur antena yang lebih

kompleks. Antena Omnidirectional adalah antena yang memancarkan daya ke

segala arah, dan bentuk pola radiasinya digambarkan seperti bentuk donat

(doughnut) dengan pusat berimpit. Antena ini sering digunakan sebagai pembanding

terhadap antena yang lebih kompleks. Contoh antena ini adalah antena dipole

setengah panjang gelombang

Antena OptimalAntena optimal merupakan suatu antena dimana penguatan (gain dan fase

relatif setiap elemnnya diatur sedemikian rupa untuk mendapatkan kinerja

(performance) pada keluaran yang seoptimal mungkin. Kinerja yang dimaksud

kinerja antara lain signal to interference ratio, SIR atau signal to interference plus

nooise ratio, SINR. Optimasi kinerja dapat dilakukan dengan menghilangkan atau

meminimalkan penerimaan sinyal-sinyal tak dikehendaki (interferensi) dan

mengoptimalkan penerimaan sinyal yang dikehendaki.

~ 4 ~

Antena Phase ArrayAntena phase array adalah gabungan atau konfigurasi array dari beberapa

antena sederhana dan menggabungkan sinyal yang menginduksi masing-masing

antena tersebut untuk membentuk pola radiasi tertentu pada keluaran array. Setiap

antena yang menyusun konfigurasi array disebut dengan elemen array. Arah gain

maksimum dari antena phase array dapat ditentukan dengan pengaturan gase antar

elemem-elemen array.

Gambar ilustrasi Antena Phase Array.

Antena Adaptif.Antena adaptif merupakan pengembangan dari antena antena phase array

maupun antena optimal, dimana arah gain maksimum dapat diatur sesuai dengan

gerakan dinamis (dinamic fashion) obyek yang dituju. Antena dilengkapi dengan

Digital Signal Proccessor (DSP), sehingga secara dinamis mampu mendeteksi dan

melecak berbagai macam tipe sinyal, meminimalkan interferensi serta

memaksimalkan penerimaan sinyal yang diinginkan.

Tipe – tipe Antena.a. Antena Grid

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer, sudut pola

pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.

komponen penyusunya yaitu :

(1) Reflektor

(2) Pole

(3) Jumper.

~ 5 ~

Gambar antena Grid.

b. Antena Sektoral Antena sektoral seperti halnya Antena Omnidirectional mempunyai polarisasi

vertikal & dirancang untuk digunakan pada base stasion (BTS) tempat Akses

Point berada. Berbeda dengan antena omnidirectional yang dapat memberikan

servis dalam jangkauan 360 derajat. Antena sektoral hanya memberikan servis pada

wilayah / sektor yang terbatas. Biasanya 45-180 derajat saja. Pengaturan pancaran

antena BTS menjadi sektoral (bukan omnidirectional) dilakukan dengan beberapa

alasan teknis, diantaranya adalah meningkatkan kapasitas jaringan. Sudut sektor

yang umum biasanya di operasionalkan biasanya 120 derajat, sementara sudut

sektor 90 derajat juga di terapkan di beberapa BTS. Keuntungan yang diperoleh

dengan membatasi wilayah servis tersebut, antena sektoral mempunyai gain yang

lebih besar daripada antenna omnidirectional. Biasanya antena sektoral mempunyai

gain antara 10-19 dBi.

Gambar Antena Sektoral.

~ 6 ~

c. Antena FlatFungsinya sama seperti antena grid yaitu memfokuskan ke satu titik. antena

ini hanya di gunakan untuk jarak yang dekat dan tidak untuk jarak yang jauh, karena

frequency nya kecil.

Gambar antena Flat.

d. Antena Rocket Fungsi nya point-to-point memiliki jangkauan sinyal yang jauh, produk wireless

ubiquiti.menggunakan radio rocket M5,cara settinganya menggunakan browser.

Gambar antena Rocket.

~ 7 ~

e. Antena Omnidirectional Antena omnidirectoral yaitu jenis antena yang memiliki pola pemancaran

sinyal ke segala arah dengan daya sama, untuk menghasilkan cakupan area yang

luas.

Gambar antena omnidirectional.

f. Antena Omni Slotted More Guide Antena omni slotted maveguide ini merupakan salah satu antena

omnidirectoral untuk memancarkan sinyal wireless LAN 2,4 Ghz,dengan polarisasi

horizontal.memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan

jangkauan yang lebih jauh.

Gambar antena omnisloted.

~ 8 ~

Tipe – Tipe AntenaJika ditinjau dari tipenya antenna dibagi menjadi 6 yaitu :

1. Antena Kawat (Wire Antenna)Contoh wire antenna yang terkenal adalah antena dipole, helix dan monopole

a. Antena DipoleAntena dipol terdiri dari dua buah kawat yang terpisah satu dengan

lainnya. Yang pada fungsinya sebagai antena pemancar, ia akan

dihubungkan dengan sumber tegangan, dan pada fungsi sebagai antena

penerima. Antena dipol bersifat omnidireksional artinya antena ini

memancarkan energinya, pada suatu potongan bidang tertentu, sama rata

ke semua arah. Dengan memanfaatkan bidang penghantar, dengan

bantuan sebuah kawat yang berada vertikal di atasnya, kita bisa

mendapatkan antena dipol dengan kawat bayangan.

Gambar antena dipole.

Gambar Radiasi dipole /2~ 9 ~

b. Antena HelixAntena Helix adalah antenna dengan bentuk geometri dasar berupa

tiga dimensi. Helix merupakan kombinasi bentuk garis lurus, lingkaran, dan

silinder. Ada beberapa karakteristik dasar dari antena helix kawat tunggal

ragam sumbu ini, yaitu :

a) Antenna helix memiliki polarisasi sirkular. Dengan elemen pencatu

berpolarisasi sirkular diharapkan rugi akibat polarisasi silang dapat

teratasi.

b) Dimensi antena mempunyai hubungan linier dengan panjang

gelombang frekuensi tengah operasi, sehingga dimensinya akan

semakin kecil dengan meningkatnya frekuensi operasi.

c) Pengarahan dan penguatan yang baik pada rentang frekuensi yang

lebar.

d) Impendasi masukan adalah resistif dan relatif konstan pada rentang

frekuensi kerja operasi, sehingga memudahkan untuk perealisasian

penyepadan impedansi.

e) VSWR yang relatif konstan.

Gambar Antena Helix

~ 10 ~

c. Antena LoopAntena Loop adalah Sebuah antenna yang masih tergolong dengan

antenna kawat, hanya saja konstruksi antenna ini berbentuk lingkaran

(Circle) atau kotak (Square).

Gambar Antena Loop

2. Antena Apertur (Aperture Antenna)

Tipe antena apertur sangat berguna untuk aplikasi pada pesawat terbang  dan

kendaraan angkasa. Contoh antena apertur antara lain antena  pyramidal

horn, conical horn dan rectangular waveguide

a. Antena Pyramidal Horn

b. Conical horn

c. Rectangular waveguide

~ 11 ~

3. Antena Mikrostrip (Microstrip Antenna)

Antena mikrostrip sangat menarik karena bebannya yang ringan,

mudah disesuaikan bentuknya dan biayanya yang rendah. Antena ini dapat

terintegrasi dengan garis yang dicetak pada jaringan dan alat aktif. Ini

merupakan rancang bangun baru yang terdapat di dunia antena. Dalam

bentuknya yang paling dasar, sebuah antena mikrostrip yang terdiri dari

sebuah bidang (patch) memancar di salah satu sisi lapisan (substrate)

dielektrik yang memiliki bidang dasar (ground plane) di sisi lain seperti yang

ditunjukan pada Gambar dibawah. Bidang pada umumnya terbuat dari bahan

seperti tembaga atau emas dan dapat mengambil banyak kemungkinan

bentuk.

Gambar struktur bidang antenna microstrip

Radiasi pada bidang mikrostrip yang utama karena bidang rambatannya

antara tepi bidang dan bidang dasar. Untuk mendapatkan antena yang baik,

tebal sebuah lapisan dielektrik memiliki konstanta dielektrik yang rendah

karena hal ini memberikan efisiensi yang lebih baik, lebar pita lebih besar dan

radiasi yang lebih baik. Namun, konfigurasi seperti ini menyebabkan ukuran

antena yang lebih besar. Dalam rangka untuk merancang sebuah bidang

antena mikrostrip yang seimbang, konstanta dielektrik yang digunakan harus

lebih tinggi sehingga mengurangi efisiensi dan menghasilkan lebar pita lebih

sempit. Oleh karena itu, keseimbangan harus dicapai antara dimensi antena

dan kinerja antena.

~ 12 ~

Keuntungan dan Kekurangan antenna mictrostrip Beberapa keuntungan pemakaian utama antena mikrostrip sebagai berikut:

1. Memiliki beban ringan dan bentuk yang kecil .

2. Memiliki biaya fabrikasi rendah maka dapat diproduksi dalam jumlah yang

banyak.

3. Mendukung adanya linear serta polarisasi sirkular.

4. Mampu beroperasi pada dua atau tiga frekuensi kerja.

5. Memiliki mekanik kuat ketika dipasang pada permukaan kaku

Bidang antena mikrostrip juga memiliki sejumlah kelemahan dibandingkan

dengan antena konvensional.

Beberapa kelemahan utama mikrostrip sebagai berikut:

1. Memiliki lebar pita yang sempit.

2. Memiliki efisiensi yang rendah.

3. Memiliki perolehan (gain) yang rendah.

4. Terdapat radiasi asing dari penyambungan (Feed).

5. Memiliki kapasitas pengaturan daya rendah.

4. Antena Susun (Array Antenna)

Antena susun adalah susunan dua buah atau lebih elemen antena untuk 

menaikkan gain dan memperoleh pola radiasi tertentu. Contoh : Yagi-Uda ar-

ray.

Gambar antenna yagi uda array

~ 13 ~

Gambar radiasi antenna yagi uda array.

a.) a single optical Yagi–Uda antenna

b.) a 2×2 array

c.) a 3×3 array

5. Antena Reflektor (Reflector Antenna)

Memanfaatkan elemen lain agar energi yang dipancarkan dapat dipantulkan 

kembali ke elemen pencatunya. Contoh : antena yagi, antena corner reflector.

Gambar antenna yagi.

~ 14 ~

Antenna Parabbolic Subreflector

Gambar antenna parbolic reflector.

Gambar antenna corner reflector.

~ 15 ~

6. Lens AntennaAntena lensa mempunyai dua tipe yaitu delay lenses dan fast lenses.

Beberapa contoh tipe antena lensa berdasarkan index refraction yaitu :

convex-plane, convex – convex, convex-concave, concave – plane, concave –

concave dan concave - convex.

Gambar antenna concave – plane

Gambar antenna concave – concave

Ganbar antenna concave - convex

~ 16 ~

II. Kabel Coaxial

Pengertian secara umum.Kabel Coaxial atau populer dipanggil “coax” terdiri atas konduktor silindris

melingkar yang mengelilingi sebuah kabel tembaga ini yang konduktif. Untuk LAN,

kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Antara lain dapat dijalankan

dengan tanpa banyak bantuan dari repeater. Kabel koaksial adalah kabel yang

memiliki satu Copper Conductor pada bagian tengahnya. Sebuah lapisan plastik

menutupi di antara konduktor dan lapisan pengaman serat besi. Lapisan serat besi

tersebut membantu menutupi gangguan dari arus listrik, lalu lintas kendaraan atau

mesin dan komputer.

Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai

kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling

banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang

lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2

jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel

Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor.

Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah murah dan jarak

jangkauannya cukup jauh. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi. Untuk

saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan

Gambar kabel coaxial.

~ 17 ~

Jenis kabel Coaxial Cable (Kabel Coaxial)

Dikenal 2 jenis kabel Coaxial yaitu Thick Coaxial (mempunyai diameter

lumayan besar) dan Thin Coaxial (mempunyai diameter lebih kecil).

1. Thick Coaxial Cable. Kabel ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5,

diameter rata-rata 12mm, dan biasanya berwarna kuning. Sering disebut standard

ethernet / thick ethernet / thicknet / yellow cable.

Gambar kabel Thick Coaxial

2. Thin Coaxial Cable. Kabel ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE2,

diameter rata-rata 5mm, dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya.

Sering disebut thin ethernet / thinNet. Kabel jenis ini sering digunakan di kalangan

radio amatir untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar.

Gambar kabel Thin Coaxial

Berbagai macam kabel koaksial dan perbedaannya.Ditinjau dari nilai impedansinya :

1. 50 ohm

- RG-8

- RG-58

~ 18 ~

2. 75 ohm

- RG-59

- RG-11

- RG-6

Karakteristik kabel coaxial.

RG-8 dan RG-58 adalah coaxes ohm 50, digunakan dalam transmisi radio

atau dalam jaringan komputer, RG-58 kabelnya agak lebih kecil dan RG-8 kabelnya

lebih besar. Sebagai kabel 50 ohm, kedua jenis ini tidak cocok untuk karya video.

RG-59, RG-11 dan RG-6 adalah semua jenis kabel 75 ohm, dengan RG-11 sebagai

kabel yang terbesar, RG-6 ditengah-tengah dan RG-59 sebagai kabel yang terkecil.

RG-6 adalah kabel yang paling sering didistribusikan dan yang paling banyak

digunakan. Karena kabel RG-6 digunakan untuk menghubungkan TV set ke CATV

(cable television) signal distributor, maka kabel ini juga sering dinamakan sebagai

kabel rumah. RG-6 adalah penerus kabel RG-59. RG-59 dan RG-6 keduanya sangat

umum dalam penggunaan a/v di rumah, ini dikarenakan ukuran mereka yang

kompatibel dengan berbagai konektor. Keduanya tersedia dalam berbagai jenis,

dengan lapisan shield, dielektrik, jaket, dan bahan pusat konduktor yang berbeda.

Kabel koaksial yang digunakan untuk aplikasi video sebagian besar memiliki nominal

impedansi 75 omh.

~ 19 ~

Gambar macam macam jenis kabel coaxial menurut kegunaannya.

Bagian-bagian kabel Coaxial.

1. Konduktor     Konduktor kabel terbuat dari bahan tembaga padat atau biasa disebut Kabel

Tunggal berbentuksilindris berkonduktivitas tinggi. Untuk diameter dari kabel tidak

~ 20 ~

diperbolehkan melebihi 0,02 mm dan 1,53 mm. Sedangkan untuk tahanan dari kon-

duktor yang letaknya di dalam ( inner conductor) adalah 1/58 per 1 meter. 

2. Isolator   Isolator kabel terbuat dari bahan polietilena homogen dan melingkari pada konduk-

tor utama. Untuk diameter nominalnya yakni 0,97 mm dan juga tidak diperbolehkan

melebihi 0,05 mm. 

3. Konduktor bagian luar   Konduktor terbuat dari pita tembaga yang memiliki tebal 0,25 mm dengan maksi-

mum toleransi 0,2 mm pada posisi memanjang dan sedikit tumpang tindih. Untuk

tahanannya adalah sebesar 1/52 per meter. Pada bagian atas pita tembaga ini diba-

lut dengan dua lapis pita baja yang memiliki tebal 0,15 mm yang digunakan sebagai

pelindung elektromagnetik. 

4. Pelindung (Grounding)   Pelindung di sini terdiri dari tujuh buah kawat baja disusun berjajar dan dirangkai

bersilang mengelilingi isolator bagian dalam dengan ukuran 2 mm dan dengan daya

kuat tarik sebesar 3,010 kgf. Juga berfungsi sebagai Grounding, dan membantu

fungsi Pita Tembaga dalam mengurangi pengaruh interferesi frekuensi liar yang

mengganggu. 

5. Isolator luar (Kulit Kabel)    Isolator luar kabel terbuat dari polietilena yang dicampur dengan karbon hitam se-

banyak 2%. Untuk tebal rata – rata pembungkus tidak diperbolehkan melebihi dari 2

mm dan juga tidak boleh kurang dari 1,6 mm. Sementara untuk tebal dari bagian an-

tara penggantung dengan kabel adalah 3,4 mm dan dengan tinggi 3 – 4,5 mm.

Konektor : 1. BNC Kabel konektor

Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.

2. BNC T konektor

Untuk menghubungkan kabel ke komputer.

3. BNC Barrel konektor

Untuk menyambung 2 kabel BNC.

~ 21 ~

4. BNC Terminator

Untuk menandai akhir dari topologi bus.

Gambar beberapa konektor kabel coaxial.

Sesuai dengan kapasitas maksimal dari kabel coaxial, Ethernet dengan media

transmisi coax hanya ada satu kecepatan transfer data (10 Mbps). Terminator yang

dapat digunakan adalah terminator dengan nilai resitansi sebesar 50 ohm dan 75

ohm. Penggunaan kabel lebih dari yang disarankan sangat tidak dianjurkan karena

dapat mengurangi performansi dari jaringan komputer tersebut. Namun kabel ini

masih digunakan sebagai segmen tulang belakang (backbone) untuk penyambung

di dalam sistem Ethernet.

~ 22 ~

Daftar Pustaka

1. Constantine A. Balanis, Antenna Teory, Jhon willey & Sons inc, USA, 1982

2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30026/4/Chapter%20II.pdf

3. http://antennalaboratory.files.wordpress.com/2011/10/kuliah_antprop01061.pdf

4. http://222.124.203.59/files/disk1/460/jbptunikompp-gdl-samcacardi-22995-3-

unikom_s-i.pdf

5. http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/teknologi-

informasi/610-antena-untuk-jaringan-komputer

6. http://blog.unsri.ac.id/userfiles/Antena%20Wireless.pdf

7. http://meandmyheart.files.wordpress.com/2010/04/pertemuan-2-antena-

propagasi.pdf

8. http://abdulkadirsyam.files.wordpress.com/2010/02/pertemuan-5-media-

transmisi-wire.ppt

9. http://sejutatutorial.files.wordpress.com/2012/11/tugas1_jarkom_09650041.pdf

10.http://alikhtiar-adijaya.blogspot.com/2012/10/kabel-coaxial.html

11. http://weirdproject.blogspot.com/2011/11/komponen-komponen-kabel-

jaringan.html

12.http://cyberyaqin.blogspot.com/2010/11/tips-trick-on-cyberyaqin.html

13.http://elevenmillion.blogspot.com/2009/12/jenis-kabel-koaksial-panduan-

dan.html

~ 23 ~