Laporan Antena Dan Propagasi

15
LAPORAN ANTENA DAN PROPAGASI Antena Yagi 1700 Mhz Untuk Jaringan Edge Oleh : NENI WAHYUNINGSIH 9113120006

description

Laporan Antena Dan PropagasiLaporan Antena Dan PropagasiLaporan Antena Dan PropagasiLaporan Antena Dan PropagasiLaporan Antena Dan PropagasiLaporan Antena Dan Propagasi

Transcript of Laporan Antena Dan Propagasi

LAPORAN ANTENA DAN PROPAGASIAntena Yagi 1700 Mhz Untuk Jaringan Edge

Oleh :NENI WAHYUNINGSIH9113120006

TEKNIK TELEKOMUNIKASIPOLTEKNIK KOTA MALANG2014Antena YagiAntena Yagi merupakan salah satu jenis antena yang diciptakan oleh Hidetsugu Yagi. Antena ini bersifat direksional, yaitu menambah gain hanya pada salah satu arahnya. Sisi antena yang berada di belakang reflektor memilki gain yang lebih kecil daripada yang berada di depan direktor.

Gambar Antena Yagi

Antena yagi terdiri atas beberapa bagian, antara lain :1. Reflektor merupakan bagian belakang antena yang berfungsi sebagai pemantul sinyal, dengan panjang fisik lebih panjang daripada Driven. 2. Feed/ Driven merupakan titik catu dari kabel antena, biasanya adalah setengah panjang gelombang (0,5 ) dari frekuensi yang dipancarkan atau diterima.3. Director (D) merupakan bagian antena yang berfungsi pengarah antena.4. Director n (Dn) merupakan direktor antena ke-n, dengan n merupakan banyaknya direktor yang akan dibuat. Penambahan batang director akan menambah gain antena, namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit. Semakin banyak jumlah director, maka akan semakin sempit pula arahnya.5. Boom merupakan bagian antena yang digunakan sebagai tempat menempelnya reflektor, driven dan director (D). Boom berbentuk sebatang logam atau kayu.6. SR merupakan jarak/ spasi antara reflektor dengan driven.7. SD merupakan jarak/ spasi antara direktor 1 (D1) dengan direktor 2 (D2) atau direktor selanjutnya.

Rumus untuk menentukan ukuran dari setiap bagian-bagian anena ini adalah sebagai berikut :1. Tabel parameter desain antena

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa rumus yang digunakan untuk menghitung ukuran dari antena sendiri berbeda-beda tergantung dari jumlah director (D) yang akan digunakan. Misalkan ingin membuat antena dengan 3 director (D) maka untuk menghitung panjang boom adalah dengan mengalikan antara 0,8 dengan lamda (). Dimana :

= Dengan : = panjang gelombang c = Kecepatan rambat cahaya ( 3x108)f = Frekuensi kerja antena yang akan dibuat.

2. Menentukan ukuran ReflektorRumus yang digunakan untuk menentukan ukuran reflektor antena adalah sebagai berikut :a) Antena dengan 1 , 3 , 4 , 10 dan 15 director Reflektor = 0,482 x

b) Antena dengan 13 director Reflektor = 0,475 x

3. Menetukan ukuran feed / drivenRumus yang digunakan untuk menentukan ukuran dari feed/ driven dari antena yagi adalah sebagai berikut : Feed/ driven =

4. Menentukan ukuran DirektorRumus yang digunakan untuk menentukan ukuran dari director antena yagi adalah sebagai berikut : Direktor = Dx dengan x merupakan direktor ke-x (1, 2, 3, ....n). Setiap letak direktor mempunyai ketetapan nilai yang berbeda-beda. Untuk itu harus melihat pada tabel parameter desain antena.

5. Menentukan ukuran boomRumus yang digunakan untuk menetukan ukuran dari boom antena yagi adalah sebagai berikut :a) Antena yagi dengan 1 direktor Boom = 0,4 x

b) Antena yagi dengan 3 director Boom = 0,8 x c) Antena yagi dengan 4 director Boom = 1,2 x

d) Antena yagi dengan 10 director Boom = 0,2 x

e) Antena yagi dengan 13 director Boom = 4,2 x

f) Antena yagi dengan 15 director Boom = 3,2 x

6. Menentukan panjang SRRumus yang digunakan untuk menentukan panjang SR antena yagi adalah sebagai berikut : SR = 0,2 x dengan SR, merupakan jarak dari reflektor ke feed/ driven antena yagi.

7. Menentukan panjang SDRumus yang digunakan untuk menentukan panjang SD antena yagi adalah sebagai berikut :a) Antena yagi dengan 1 director SD = 0,2 x

b) Antena yagi dengan 3 director SD = 0,2 x

c) Antena yagi dengan 4 director SD = 0,25 x

d) Antena yagi dengan 10 director SD = 0,2 x

e) Antena yagi dengan 13 director SD = 0, 308 x

f) Antena yagi dengan 15 director SD = 0,2 x

Antena yagi 1700 Mhz merupakan salah satu jenis antena yagi yang memiliki frekuensi 1700 Mhz. Pengaplikasian dari antena ini adalah untuk jaringan EDGE/ 2G. Antena yang akan dibuat ini menggunakan 4director.Untuk membuat antena yagi dengan frekuensi tertentu tidak bisa menggunakan sembarang ukuran. Karena ukuran sangat mempengaruhi besarnya frekuensi kerja antena yang dihasilkan. Berikut ini perhitungan yang digunakan untuk mendapatkan antena yagi dengan frekuensi 1700 Mhz.Diketahui : a). Frekuensi : 1700 Mhz b). c : 3x108Ditanya : a). Diameter ...? b). Reflektor ...? c). Feed/ driven ...? d). D1 ...? e). D2 ...? f). D3 ...? g). D4 ...? h). Boom ...? i). SR ...? j). SD ...?Jawab :a). Diameter = 0,0085 x = 0,0085 x = 0,0085 x = 0,0085 x = 0,0015 m = 1,5 mm b). Reflekor = 0,482 x = 0,482 x = 0,482 x = 0,08506 m = 85,56 mmc). Feed= x = x = x = 0,08823 m = 88,23 mmd). D1= 0,428 x = 0,428 x = 0,428 x = 0,07553 m= 75,53 mme). D2= 0,42 x = 0,42 x = 0,42 x = 0,07412 m= 74,12 mmf). D3 = D2 = 74,12 mmg). D4 = D1 = 75,53 mmh). Boom = 1,2 x = 1,2 x = 1,2 x = 0,21176 m= 211,76 mmi). SR= 0,2 x = 0,2 x = 0,2 x = 0,03529 m= 35,29 mmj). SD= 0,25 x = 0,25 x = 0,25 x = 0,04412 m= 44,12 mm

Perhitungan diatas merupakan perhitungan secara teori, namun dalam kenyataan praktikum simulasi pada Ansoft HFSS 13.0 VSWR yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan, maka dilakukan sedikit perubahan ukuran secara acak dan didapatkan ukuran sebagai berikut :NoBagian AntenaPengukuran (mm)

TeoriPraktikum

1.Diameter1,51,5

2.Reflektor85,0685,06

3.Feed/ Driven88,2370,23

4.D175,5375,53

5.D274,1274,12

6.D374,1274,12

7.D475,5375,53

8.Boom211,76211,76

9.SR35,2935,29

10.SD44,1244,12

Berikut ini gambar desain antena yagi 1700 Mhz yang telah dibuat menggunakan software Ansoft HFSS 13.0.

Gambar desain antena tampak depan

Gambar desain antena tampak atas

Gambar desain antena tampak samping

Sedangkan untuk hasil dari pengukuran parameter antena adalah sebagai berikut :1. Pengukuran VSWR

2. Pengukuran Gain antena

3. Pengukuran Directivity Antena

4. Pengukuran RL

5. Pengukuran Polaradiasi 3D

6. Pengukuran Polaradiasi 2D