Laporan ANPANG weny

29
Laporan Praktikum Analisis Pangan Uji Kadar Air pada Buah Semangka dan Pepaya diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Pangan dengan dosen pengampu Khabibi S.Si. M.Si DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 Oriestha Asna S 24030111130052 Debi Noviana 24030113120015 Mega Fatimah 24030113120040 Leni Diah Putri 24030113120044 Dian Nopitasari 24030113120053 Weny Enjelika D. 24030113130132 Esta Yanaditia 24030113140077 Andriyani Budi L 24030113140096

description

iseng aja kok

Transcript of Laporan ANPANG weny

Laporan Praktikum Analisis Pangan

Uji Kadar Air pada Buah Semangka dan Pepaya

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Pangan dengan dosen pengampu Khabibi S.Si. M.Si

DISUSUN OLEH:KELOMPOK 1

Oriestha Asna S

24030111130052Debi Noviana

24030113120015Mega Fatimah

24030113120040Leni Diah Putri

24030113120044Dian Nopitasari

24030113120053Weny Enjelika D.

24030113130132Esta Yanaditia

24030113140077Andriyani Budi L

24030113140096JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2015ABSTRAKBuah-buahan termasuk bahan yang mengandung banyak air dan berguna sebagai sumber nutrisi, namun air yang terdapat dalam bahan tersebut juga sangat berpengaruh terhadap lama penyimpanan. Analisa kadar air dalam bahan pangan merupakan salah satu analisa penting yang perlu dilakukan. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kandungan air dalam bahan pangan tersebut, karena kandungan air dalam bahan pangan akan mempengaruhi kualitas bahan pangan. Analisa kadar air dapat dilakukan dengan berbagai metode, penentuan kadar air pada pengujian ini dilakukan dengan metode gravimetri atau dengan pengovenan, yaitu berdasarkan pada selisih berat sebelum pemanasan dan setelah pemanasan. Metode ini cocok untuk menguapkan air terikat yang terdapat dalam bahan pangan. Analisa kadar air dilakukan pada beberapa jenis bahan pangan, yaitu pada daging buah pepaya dan semangka. Hasil analisa diperoleh kadar air terdapat pada buah semangka sebesar 93,184%. Sedangkan, kadar air terdapat pada buah pepaya sebesar 90,636%.Kata kunci : kadar air, semangka, pepaya

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang MasalahMahkluk hidup terdiri dari sebagian besar air dan merupakan penyusun utama dalam tubuh,yaitu sekitar 96% airdanbahan organik. Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan komponen penting dalam bahan pangan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa bahan pangan. Semua bahan pangan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda, baik itu bahan pangan hewani, maupun nabati. Bahan pangan baik yang berupa buah-buahan, sayuran, daging, maupun susu telah banyak berjasa dalam memenuhi kebutuhan air manusia (Winarno, 1991).

Buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral. Kedua zat gizi tersebut mempunyai fungsi penting sebagai pengatur metabolisme tubuh. Selain itu penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kadar air adalah perbedaan antara berat bahan sebelum dan sesudah dilakukan pemanasan. Setiap bahan bila diletakkan dalam udara terbuka kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di sekitarnya (Wulaniriky, 2011).Buah-buahan termasuk bahan yang mengandung banyak air dan berguna sebagai sumber nutrisi, namun air yang terdapat dalam bahan tesebut juga sangat berpengaruh pada lama penyimpanan. Sehingga memerlukan penanganan yang khusus untuk menyimpan bahan pangan tertentu sesuai dengan karakteristik bahan tersebut. Penentuan kadar air tergantung dari sifat bahan. Pada umumnya dikeringkan sampai didapat berat konstan dalam oven. Selisih berat sebelum dan sesudah pengeringan adalah banyaknya uap air yang diuapkan (Srihartini, 2013).I.2 Tujuan 1. Untuk menentukan kadar air pada daging buah semangka dan pepaya dengan menggunakan metode gravimetri (pemanasan langsung).

2. Untuk mengetahui pengaruh kandungan air pada daging buah semangka dan pepaya terhadap kualitas bahan pangan.I.3 Manfaat1. Mengetahui kadar air pada buah semangka dan pepaya.

2. Mengetahui pengaruh kandungan pada buah semangka dan pepaya terhadap kualitas bahan pangan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Air

Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dapat dipastikan tanpa pengembangan dan sumberdaya air secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh karena itu pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban manusia (Sunaryo, 2005). Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik (Anonim, 2010).II.2 Air Dalam Bahan Pangan

Air merupakan unsur utama yang terdapat dalam bahan pangan. Bisa dikatakan hampir semua bahan pangan baik nabati ataupun hewani mengandung air dan merupakan komponen penting karena air mempengaruhi penampakan, tekstur, serta citarasa bahan pangan. Bahkan dalam bahan pangan yang paling kering sekalipun seperti tepung, buah kering ataupun serealia terkandung air didalamnya hanya saja jumlahnya sangat kecil sekali.

Kandungan air dalam bahan makanan turut menentukan acceptability, kesegaran, penampakan, tekstur dan daya tahan bahan tersebut. Bahan pangan, baik yang berupa buah, sayuran, daging maupun susu, telah banyak berjasa dalam memenuhi kebutuhan air manusia. Buah mentah yang menjadi matang selalu bertambah kadar airnya contohnya buah apel yang mentah kadar airnya hanya 10% namun setelah matang, kadar air apel meningkat menjadi 80%, nenas mempunyai kadar air 87% dan tomat 95% Buah yang paling banyak mengandung kandungan air adalah semangkah dengan kadar air 97%.Air sebagai penyusun utama bahan pangan penting untuk penampakan, kesegaran serta daya tahan bahan pangan Contoh yang paling simple adalah Anggur atau grape. Saat segar, anggur atau grape mempunyai kadar air yang tinggi dengan tingkat kesegaran yang menakjubkan namun dengan daya tahan yang rendah. Namun saat dikeringkan dan menjadi Raisin, maka penampakannya yang keriput samasekali tidak menarik minat namun daya tahannya sangat tinggi hingga bisa disimpan selama bertahun tahun (Anonim, 2011).II.3 Kadar Air Dalam Produk MakananKadar air dalam bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat penanganan yang tepat. Kadar air dalam suatu bahanpangan sangat berpengaruh pada mutu produk pangan tersebut. Semakin banyak kadar air yang terkandung, umur simpannya semakin sebentar, karena kalau suatu bahan banyak mengandung kadar air, maka sangat memungkinkan adanya mikroba yang tumbuh. Oleh karena itu kita harus mengetahui kandungan air dalam suatu bahan agar dapat memprekdisikan umur simpannya. (Christian 1980).II.4 Buah SemangkaSemangkaatautembikai(Citrullus lanatus, sukuketimun-ketimunanatau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun diAfrikabagian selatan. Sebagaimana anggota suku ketimun-ketimunan lainnya, habitus tanaman ini merambat namun ia tidak dapat membentuk akaradventif dan tidak dapat memanjat. Jangkauan rambatan dapat mencapai belasanmeter. Daunnya berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter 3cm). Semangka adalah andromonoeciousmonoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memilikibenang sari(stamen), dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari danputik(pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari adanyabakal buah(ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.

Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kultivarnya,daging buahnyayang berair berwarna merah atau kuning. Tanaman ini cukup tahan akan kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah.Nilai nutrisi per 100g (3.5oz)

Energi127kJ (30kcal)

Karbohidrat7.55 g

-Gula6.2 g

-Serat pangan0.4 g

Lemak0.15 g

Protein0.61 g

Air93.45 g

Vitamin Aequiv.28 g (3%)

Thiamine (Vit. B1)0.033 mg (3%)

Riboflavin (Vit. B2)0.021 mg (1%)

Niacin (Vit. B3)0.178 mg (1%)

Asam Pantothenat(B5)0.221 mg (4%)

Vitamin B60.045 mg (3%)

Folat(Vit. B9)3 g (1%)

Vitamin C8.1 mg (14%)

Kalsium7 mg (1%)

Besi0.24 mg (2%)

Magnesium10 mg (3%)

Fosfor11 mg (2%)

Kalium112 mg (2%)

Seng0.10 mg (1%)

II.5 Buah Pepaya

Pepaya(Carica papayaL.), ataubetikadalah tumbuhan yang berasal dariMeksikobagian selatan dan bagian utara dariAmerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerahtropisuntuk diambil buahnya.C. papayaadalah satu-satunya jenis dalamgenusCarica.Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 510 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. Pepaya kultivar biasanya bercangap dalam.Klasifikasi ilmiah

Kerajaan:

Plantae(tidak termasuk)

Eudikotil(tidak termasuk)

RosidaeOrdo:

BrassicalesFamili:

CaricaceaeGenus:

CaricaSpesies:

C. papaya

Nama binomial

Carica papayaL.

Nilai nutrisi per 100 g

Calories43

% Daily Value*

Total Fat0.3 g0%

Saturated fat0.1 g0%

Polyunsaturated fat0.1 g

Monounsaturated fat0.1 g

Cholesterol0 mg0%

Sodium8 mg0%

Potassium182 mg5%

Total Carbohydrate11 g3%

Dietary fiber1.7 g6%

Sugar8 g

Protein0.5 g1%

Vitamin A19%Vitamin C101%

Calcium2%Iron1%

Vitamin D0%Vitamin B-60%

Vitamin B-120%Magnesium5%

II.6 Analisa Kadar Air dengan Metode PemanasanMetode oven biasa merupakan salah satu metode pemanasan langsung dalam penetapan kadar air suatu bahan pangan. Dalam metode ini bahan dipanaskan pada suhu tertentu sehingga semua air menguap yang ditunjukkan oleh berat konstan bahan setelah periode pemanasan tertentu. Kehilangan berat bahan yang terjadi menunjukkan jumlah air yang terkandung (AOAC, 1984).Metode ini dilakukan dengan cara pengeringan bahan pangan dalam oven. Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven merupakan berat konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air yang benar-benar terikat kuat dalam sampel. Setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui persen kadar air dalam bahan (Crampton, 1959).

II.7Prinsip Analisa Metode ThermogravimetriPrinsip metode penetapan kadar airdengan oven atau Thermogravimetri yaitu menguapkan air yang ada dalambahan dengan jalan pemanasan. Penimbangan bahan dengan berat konstan yang berarti semua air sudah diuapkan dan cara ini relatif mudah dan murah.Percepatan penguapan air serta menghindari terjadinya reaksi yang lain karena pemanasan maka dapat dilakukan pemanasan dengan suhu rendah dan tekananvakum. Bahan yang telah mempunyai kadar gula tinggi, pemanasan dengan suhu kurang lebih 100 C dapat mengakibatkan terjadinya pergerakan padapermukaan bahan.

Suatu bahan yang telah mengalami pengeringan lebihbersifat hidroskopis dari pada bahan asalnya. Oleh karena itu selama pendinginan sebelum penimbangan, bahan telah ditempatkan dalam ruangan tertutup yang kering misalnya dalam eksikator atau desikator yang telah diberizat penyerapan air. Penyerapan air atau uap ini dapat menggunakan kapur aktif, asam sulfat, silica gel, kalium klorida, kalium hidroksid, kalium sulfat atau bariumoksida. Silika gel yang digunakan sering diberi warna guna memudahkan bahan tersebut sudah jenuh dengan air atau belum, jika sudah jenuh akan berwarna merah muda, dan bila dipanaskan menjadi kering berwarna biru(Sudarmadji,2007).II.7Furnace

Furnaceatau juga sering disebut dengantungku pembakaranadalah sebuah perangkat yang digunakan untuk pemanasan. Nama itu berasal dari bahasa latin Fornax, oven. Kadang-kadang orang juga menyebutnya dengan kiln. Prinsip kerja dari dari furnace listrik adalah memanaskan bahan sampel dengan memasukkan dalam ruang pemanas. Panas pada termokopel berasal dari filament yang diberi tegangan sehingga akan menimbulkan panas. Filament yang biasa digunakan terbuat dari nikel karena memiliki titik leleh tinggi. Panas akan merambat secara radiasi menuju sampel. Beberapa furnace memiliki control waktu yang dimanfaatkan untuk mengubah suhu pemanasan secara otomatis. Dinding bagian dalam furnace didesain tahan terhadap suhu tinggi dengan menggunakan bahan alumina. Di bagian dalam furnace terdapat sensor suhu berupa termokopel. Pengoprasian furnace harus hati-hati agar furnace tidak cepat rusak. Setelah furnace selesai digunakan tidak dibenarkan untuk mematikan langsung alat ketika suhu masih sangat tinggi. Ini akan mengakibatkan putusnya filament-filamen pemanas karena di shutdown secara tiba-tiba. Penggunaan yang tepat adalah, ketika furnace selesai di gunakan, suhu furnace dibiarkan turun secara alami mencapai suhu kamar. Barulah kemudian alat dapat dimatikan.BAB III

METODOLOGIIII.1 Alat

Alat alat yang digunakan pada praktikum kadar air yaitu :

Cawan porselen

Oven Desikator

Neraca analitik

III.2 Bahan

Bahan - bahan yang digunakan pada praktikum kadar air yaitu :

Buah semangka

Buah pepayaIII.3 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Analitik Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang.III.4 Prosedur KerjaIII.4.1 Penentuan Kadar Air pada Buah Semangka dan Pepaya dengan Metode Pemanasan Langsung dengan Ovena. Preparasi sampel

b. Pemanasan

IV. Tabel Pengamatan

NoSampelBerat Cawan

(gram)Berat Sampel

(gram)Berat setelah pengovenan (cawan + sampel) (gram)

1Semangka30,04662031,4098

2Pepaya28,07091529,4755

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

Hasil praktikum diperoleh kandungan air dari masing-masing bahan pangan yang dianalisa yaitu sebagai berikut:NoSampel% Kadar Air

1Semangka93,184%

2Pepaya90,636%

IV. 2 Perhitungan

Perhitungan :

Kadar air = B-C X 100%

B-A

Keterangan : A = Berat cawan (gram)

B = Berat cawan + sampel sebelum dikeringkan (gram)

C = Berat cawan + sampel setelah dikeringkan (gram)

IV.3 PembahasanAir merupakan komponen utama yang terdapat dalam semua bahan pangan. Kadar air dalam bahan pangan sangan mempengaruhi penampakan, tekstur dan cita rasa. Kadar air dalam bahan pangan juga ikut menentukan kesegaran dan daya awet. Buah-buahan merupakan bahan pangan yang memiliki kandungan air yang cukup banyak sehingga memiliki sifat karakteristik perishable (cepat rusak), karena mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan khamir mudah tumbuh. Pada praktikum kali ini diujikan beberapa sampel buah-buahan, yaitu semangka dan pepaya.Penentuan kadar air pada praktikum ini dilakukan dengan metode thermogravimetri atau metode pemanasan langsung dengan oven pada suhu 105. Prinsip metode thermogravimetri ini kadar air dihitung berdasarkan pada selisih berat sebelum pemanasan dan setelah pemanasan. Metode pemanasan langsung ini merupakan salah satu metode penentuan kadar air yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Metode ini cocok untuk menentukan kadar air pada semua jenis bahan pangan. Suhu yang digunakan dalam metode ini adalah 105oC, hal ini didasarkan pada titik didih air yaitu 100oC, sehingga kandungan air yang terdapat dalam bahan pangan akan menguap karena titik didih air telah terlampaui. Namun, bila suhu yang digunakan terlalu panas maka bahan akan mengalami pengerasan pada permukaan luar namun bagian dalam bahan masih belum matang atau lunak sehingga air dalam bahan masih terangkap didalamnya, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan data hasil praktikum.

Dalam praktikum ini total memerlukan waktu 18 jam pengovenan, dengan rincian 3 jam pengovenan pertama, dan 15 jam berikutnya pengovenan kedua Setelah 18 jam pengovenan lalu dilakukan penimbangan . Daging buah semangka memiliki tekstur yang lunak dan banyak airnya,sehingga ketika dihaluskan dengan mortar hasilnya lebih halus dibanding sampel pepaya. Seperti yang kita ketahui bahwa semakin luas permukaan bahan yang dikeringkan, maka akan semakin cepat bahan menjadi keringSelain itu hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan kadar air yaitu bentuk sampel. Apabila sampel berupa padatan, maka terlebih dahulu harus dihaluskan. Hal ini bertujuan untuk memperluas permukaan sampel, sehingga air lebih cepat untuk menguap.

Pada praktikum yang telah dilakukan diperoleh prosentase (%) kadar air pada buah semangka dan pepaya yang dianalisa. Kadar air tertinggi diperoleh dari buah semangka dengan kadar air sebesar 93,184 %. Sedangkan, kadar air terendah diperoleh dari buah pepaya sebesar 90,636 %.

Karena air dapat merusak bahan pangan melalui proses mikrobiologi yaitu tumbuhnya jamur dan kapang dalam bahan pangan. Kandungan air dalam bahan pangan juga ikut menentukan acceptability, kesegaran, dan daya tahan bahan itu.

BAB VPENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis diperoleh kadar air yang paling tinggi yaitu pada buah semangka sebesar 93,184% sedangkan yang rendah pada buah pepaya sebesar 90,636%.

Kandungan air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas bahan pangan tersebut, juga mempengaruhi waktu penyimpanannya.V.2 Saran

Diharapkan pengujian kadar air, tidak hanya dilakukan dengan metode thermogravimetri, tetapi dengan metode lain juga seperti menggunakan Karl Fischer agar hasil yang diperoleh lebih akurat.DAFTAR PUSTAKA

Apriyantono,Anton , dkk.1988.Analisi Pangan .PAU Pangan dan Gizi IPB,Bogor. AOAC. 1984.Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical Chemistry. 14th Ed. Virginia : AOC, Inc.

Canene-Adams K., Clinton, S.K., King, J. L., Lindshield, B. L., Wharton C.,Jeffery, E. & Erdman, J. W. Jr. 2004.The growth of the Dunning R-3327-H transplantable prostate adenocarcinoma in rats fed diets containing tomato, broccoli, lycopene, or receiving finasteride treatment. FASEB J. 18: A886 (591.4).

Christian JHB. 1980. Reduced water activity. 7990. In J.H. Silliker, R.P. Elliot, A.C. Baird-Parker, F.L. Brian, J.H.B. Christian, D.S. Clark, J.C.Olson Jr., and T.A. Roberts (Eds.).Microbial Ecology of Foods. New York: Academic Press.Crampton, EW. 1959.Fundamental of Nutrition. USA: Freeman and Company

Depkes RI, 1990.Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/Per/IX/1990. Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI., 1992.UU RI No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.Direktorat Gizi Departemen Kesehatan. 1972.Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bharat. Jakarta. 57pp

Dwijosepputro.D.1994.Dasar-dasar mikrobiologi.Djambatan.JakartaJung, H.C. and Wells, W.W. 1997.Spontaneous Conversion of L-Dehydroascorbic Acid to L-Ascorbic Acid and L-Erythroascorbic Acid. Biochemistry & Biophysic Article. 355:9-14.Kasno, A. 2005.Strategi Pengembangan Kacang tanah di Indonesia.Peningkatan Produksi Kacang-Kacangan dan Umbi -Umbian Mendukung Kemandirian Pangan.Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.Kotecha, PM., and S.S. Kadam. 1998.Sweet Potato, in Handbook of Vegetable Science and Technology (Salunkhe, D.K and S.S Kadam eds). New York:Marcel Dekker Inc.

Lingga, P., Sarwono,B., Rahardi, I., Rahardjo,P.C., Afriastini, J.J., Wudianto, R. dan Apriadji, W.H. 1989.Bertanam Umbi-Umbian. Jakarta: PT Penebar Swadaya.Jakarta: Liberty.

Muchtadi TR dan Sugiono. 1992.Ilmu Oengetahuan Bahan Pangan. Bogor : PAU Pangan dan Gizi IPB.Nonnecke. 1989.Vegetable Production. Canada: Van Nostrand Reinhold.Onwueme, I.C. 1994.The Tropical Tubers Crops, Yams, Cassava, Sweet Potato, and Cocoyams.John Wiley and Chisester, New York.Purwono.2009.Budidaya 8 Jenis Tanaman Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rukmana, R. 1998.Budidaya Talas. Jakarta: Penerbit Swadaya,.

MetCalf and Eddy, 2003, Wastewater Engineering : Treatment Dispossal And Reuse, 4th edition, McGraw Hill Book Co., New YorkLampiran

Perhitungan kadar

Kadar air = B-C X 100%

B-A

Keterangan : A = Berat cawan (gram)

B = Berat cawan + sampel sebelum dikeringkan (gram)

C = Berat cawan + sampel setelah dikeringkan (gram)

1. Perhitungan Kadar Air Semangka50,0466 31,4098 X 100% = 93,184 %

50,0466 30,04062. Perhitungan Kadar Air pepaya43,0709 29,4755 X 100% = 90,636 %

43.0709 28,0709Daging Buah semangka

-Daging buah semangka dipotong hingga potongan kecil

Hasil

-Daging buah dimasukkan cawan lalu dilakukan penimbangan sampai 20 gram

Hasil

-Daging buah pepaya dipotong hingga potongan kecil

Daging Buah Pepaya

-Daging buah dimasukkan cawan lalu dilakukan penimbangan sampai 15 gram

X gram daging buah semangka

Cawan penguapan

X gram daging buah pepaya

Cawan penguapan

-pengovenan pada suhu 105o C sampai semua air yang terkandung menguap ( 20 jam)

Hasil

-penimbangan hasil pengovenan

Buah semangka dan pepaya sampel

Penimbangan sampel buah semangka sebanyak 20 g

Sampel pepaya

Sampel semangka

Penimbangan sampel buah pepaya 15 gram