laporan AMOKSISILIN
Transcript of laporan AMOKSISILIN
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kapsul menjadi salah satu sediaan farmasi yang diproduksi oleh
industri maupun apotek. Berdasarkan FI IV kapsul didefinisikan sebagai
sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Cangkang dapat dibuat dari pati, gelatin, atau bahan
lainnya yang sesuai. Berbeda dengan kapsul lunak,pembuatan kapsul
keras khususnya yang berasal dari gelatin dapat dilakukan secara
terpisah yakni pembuatan cangkang yang dilanjutkan dengan pengisisian
serbuk obat atau minyak atsiri yang tidak mengganggu stabilitas cangkang
gelatin.
Kapsul telah digunakan sejak abad 19. Salah satu masalah
farmasis yang muncul pada abad 19 adalah rasa dan bau yang tidak enak
dari obat herbal, sediaan dan pelayanan yang kurang baik bagi pasien.
Banyak sediaan baru diciptakan agar obat lebih enak dikonsumsi. Sediaan
yang paling diminati adalah kapsul gelatin. Kapsul gelatin pertama kali di
patenkan oleh F.A.B .Mothes , mahasiswa dan Dublanc, seorang farmasis
. Paten mereka diperoleh pada tahun 1834, meliputi metode untuk
memproduksi kapsul gelatin yang terdiri dari satu bagian , berbentuk
lonjong, ditutup dengan setetes larutan pekat gelatin panas sesudah diisi.
Penggunaan kapsul gelatin ini menyebar bahkan diproduksi oleh banyak
Negara di eropa dan amerika. Pembatasan penggunaan paten kapsul
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
gelatin pada perusahaan tertentu saja, memicu dua bentuk kapsul baru.
Pada tahun 1839 di Paris, Garot menciptakan produk salut lapis tipis, pil
salut gelatin. Pada tahun 1846 famasis paris lainnya J.C. Lebhubby
mematenkan kapsul 2 bagian yang sampai saat ini masih digunakan.
Sediaan kapsul bisa digunakan untuk pemakaian dalam (secara
oral, melalui hidung, melalui rongga tubuh) dan pemakaian Luar
(ditaburkan dibagian luar tubuh). Kapsul bisa ditambahkan bahan
bioadesif sehingga bisa melekat dan member efek dalam waktu lama.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
B. Rumusan Masalah
Apakah kadar Amoksisilin dalam sediaan Amoxsan® kapsul sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan pada literatur?
C. Maksud Praktikum
Untuk menganalisis kadar Amoksisilin dalam sediaan kapsul.
D. Tujuan Praktikum
Untuk menentukan kadar Amoksisilin dalam sediaan kapsul
Amoxsan®.
E. Manfaat Praktikum
Untuk mengetahui kadar Amoksisilin dalam sediaan Amoxsan®
kapsul kemudian membandingkan dengan literatur tentang kesesuaian
terhadap etiket.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul,
keras, atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari Gelatin dengan atau tanpa
zat tambahan lain (Ditjen POM, 1979).
Macam-macamkapsul:
a. Hard capsule (cangkangkapsulkeras)
Kapsul cangkang keras terdiri atas wadah dan tutup yang dibuat dari
campuran gelatin, guladan air, jernih tidak berwarna dan pada
dasarnya tidak mempunyai rasa. Biasanya cangkang ini diisi dengan
bahan padat atau serbuk, butiran atau granul.Ukuran kapsul mulai dari
yang besar sampai yang kecil yaitu 000, 00, 1, 2, 3, 4, 5.
b. Soft capsule (cangkang kapsul lunak)
Kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin dimana gliserin atau alcohol
polivalen dan sorbitol ditambahkan supaya gelatin bersifat elastic
seperti plastik. Kapsul-kapsul ini mungkin bentuknya membujur seperti
elips atau seperti bola dapat digunakan untuk diisi cairan, suspensi,
bahan berbentuk pasta atau serbuk kering (Ansel, 1989).
Asam dan basa mempunyai sifat tertentu yang dapat
mempermudah kita untuk mengenalnya. Misalnya larutan suatu asam
mempunyai rasa asam. Sebaliknya basa memilki rasa sepat. Sifat-sifat
lain dari asam dan basa adalah pengaruhnya pada indikator, suatu zat
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
kimia yang warnanya tergantung dari kebasaan dan keasaman larutan
(Brady, 1999).
Reaksi penetralan atau asidimetri dan alkalimetri melibatkan titrasi
basa bebas. Basa yang terbentuk karena hidrolisis garam yang berasal
dari asam lemah dengan suatu asam standar (asidimetri) dan titrasi asam
bebas atau asam yang terbentuk dari hidrolisis garam yang berasal dari
basa lemah dengan suatu basa standar (alkalimetri). Reaksi-reaksi ini
melibatkan bersenyawanya ion hidrogen untuk membentuk air
(Basset,1984).
Ada banyak asam dan basa organik lemah yang bentuk tak
terurainya dan ioniknya memilki warna berbeda. Molekul tersebut bisa
digunakan untuk menentukan penambahan titran telah mencukupi dan
dinamakan indikator visual. Contohnya indikator P. Nitrofenol yang
merupakan asam lemah. Contoh lain adalah phenopthalien merupakan
asam diprotik dan tidak berwarna serta terurai menjadi warna merah. Metil
orange yang banyak digunakan, merupakan basa dan berwarna kuning
dalam bentuk molekulnya. Penambahan proton menghasilkan kation yang
berwarna merah muda (Underwood, 1999).
Dalam titrasi, suatu larutan yang harus dinetralkan, misalnya asam
dimasukkan ke dalam wadah atau tabung larutan lain, yaitu basa
dimasukkan ke dalam buret, lalu dimasukkan ke dalam asam, mula-mula
cepat, kemudian tetes demi tetes, sampai titik setara dari titrasi tersebut
tercapai. Salah satu usaha untuk mencari titik setara adalah melalui
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
perubahan warna dari indikator asam dan basa. Titik dimana indikator
berubah warna pada titrasi disebut titik akhir titrasi (end point). Yang
diperlukan adalah memadankan titik akhir indikator dengan baik atau titik
setara pada penetralan. Ini dapat tercapai apabila kita dapat menemukan
indikator yang perubahan warnanya terjadi dalam selang pH yang meliputi
pH sesuai dengan titik setara (Petrucci, 1985).
Natrium hidroksida adalah basa yang paling lazim digunakan.
Natrium hidroksida selalu tercemar oleh pengotoran dalam jumlah kecil.
Salah satu yang paling serius diantaranya adalah Natrium karbonat
(Na2CO3). Bila CO2 diserap oleh suatu larutan NaOH, terjadilah reaksi
berikut :
CO2 + 2OH- → CO32- + H2O
Ion karbonat adalah suatu basa, tetapi bereaksi dengan ion hidrogen
dalam dua tahap, sebagai berikut :
CO32- + H3O+ →HCO3- + H2O
HCO3 + H3O+ → H2CO3 + H2O
Titrasi dalam penambahan secara cermat volume selalu setiap
suatu larutan yang mengandung zat A yanh konsentrasinya diketahui
kepada larutan kedua yaitu zat B yang konsentrasinya belum diketahui
yang akan mengandung reaksi antara keduanya secara kuantitatif.
Selesainya suatu reaksi yaitu pada titik akhir, ditandai dengan semacam
perubahan fisis, misalnya warna campuran yang bereaksi. Titik akhir
titrasi dideteksi yang tidak berwarna dengan menambahkan indikator.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
Berfungsi sebagai pengubah warna pada titik akhir titrasi (Oxtobby,
2001).
Titrasi Iodometri
Metode titrasi iodometri langsung (iodimetri) mengacu kepada
titrasi dengan suatularutan iod standar. Metode titrasi iodometri tak
langsung (iodometri) adalah berkenaandengan titrasi dari iod yang
dibebaskan dalam reaksi kimia (Bassett, 1994).Larutan standar yang
digunakan dalam kebanyakanproses iodometri adalah
natriumthiosulfat. Garam
ini biasanya berbentuk sebagai pentahidratNa2S2O3.5H2O.
Larutantidak boleh distandarisasi dengan penimbangan secara
langsung, tetapi harus distandarisasidengan standar primer. Larutan
natrium thiosulfat tidak stabil untuk waktu yang lama (Day& Underwood,
1981).
Tembaga murni dapat digunakan sebagai standar primer untuk
natrium thiosulfate danb dianjurkan apabila thiosulfat
harus digunakan untuk penentuan tembaga. Potensial standar pasangan
Cu(II) – Cu(I), Cu2+ + e ? Cu+ Eo= +0.15 V (Day & Underwood, 1981).
Karena harga E° iodium berada pada daerah pertengahan maka
sistem iodium dapat digunakan untuk oksidator maupun
reduktor. I2 adalah oksidator lemah sedangkan iodidasecara relatif
merupakan reduktor lemah. Jika Eo tidak bergantung pada pH (pH <
eo="0.535" eo=" 6.21" eo=" +" ph =" 5,0">. Dalam menggunakan metode
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
iodometrik kita menggunakan indikator kanji dimana warna dari sebuah
larutan iodin 0,1 N cukup intens sehingga iodin dapat bertindak sebagai
indikator bagi dirinya sendiri. Iodin juga memberikan warna ungu atau
violet yang intensuntuk zat-zat pelarut seperti karbon tetra korida dan
kloroform. Namun demikan larutan dari kanji lebih umum dipergunakan,
karena warna biru gelap dari kompleks iodin–kanji bertindak sebagai
suatu tes yang amat sensitiv untuk iodine (Underwood, 1992).
Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama
fungi, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain.
Banyak antibiotic saat ini dibuat secara semisintetik penuh. Namun dalam
praktek sehari – hari antimikroba sintetik yang tidak diturunkan dari
produk mikroba (misalnya sulfonamide dankuinolon) juga sering
digolongkan sebagai antibiotik. Sedangkan Antimikroba ialah obat
pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia
(Setiabudy, 2007).
Amoksisilin adalah antibiotik dengan spektrum luas, digunakan
untuk pengobatan seperti yang tertera diatas, yaitu untuk infeksi pada
saluran napas, saluran empedu, dan saluran seni, gonorhu, gastroenteris,
meningitis dan infeksi karena Salmonella sp., seperti demam tipoid.
Amoxicillin adalah turunan penisilin yang tahan asam tetapi tidak tahan
terhadap penisilinase (Siswandono, 2000).
Amoksisilin aktif melawan bakteri gram positif yang tidak
menghasilkan β-laktamase dan aktif melawan bakteri gram negatif karena
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
obat tersebut dapat menembus pori–pori dalam membran fosfolipid luar.
Untuk pemberian oral, merupakan obat pilihan karena di absorbsi lebih
baik daripada ampisilin, yang seharusnya diberikan secara parenteral
(Neal, 2007).
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
B. Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM,1979)
Nama resmi : Aqua Destilata
Nama lain : Air suling
BM / RM : 18,02 / H2O
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Asam Klorida ( Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : Asam klorida
RM/BM : HCl/36,46
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan :
3. NaOH (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : NatriiHidroxidum
Nama lain : Natrium hidroksida
RM/BM : NaOH / 40,00
Pemerian : Bentuk batang, butiran kasar, hablur atau
keeping, kering, keras, rapuh dan
menunjukkan susunan hablur, putih mudah
meleleh basah, sangat aklais dan korosif,
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
segera menguap CO2
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam
etanol 95 % P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai
Penyimpanan : Dalamwadahtertutuprapat.
4. Amoksisilin (Ditjen POM,1995)
Namaresmi : AMOXICILINUM
Sinonim : Amoksisilin
RM/BM : C16H19N3O5S.3H2O / 419,45
Pemerian : Serbuk hablur,putih, praktis tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut
dalam benzena, dalam karbon tetraklorida
dan dalam kloroform.
Kegunaan : Sebagaizat aktif
5. Iodum (Ditjen POM,1995)
Nama resmi : IODUM
Nama lain : Iodum
RM/BM : I2/126,90
Pemerian : Keping atau granul, berat, hitam keabu-abuan,
bau khas, berkilau seperti metal.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut
dalam karbbon disulfida, dalam kloroform,
dalam karbon tetraklorida dan dalam eter, larut
dalam etanol dan dalam larutan iodida, aak
sukar larut dalam gliserin.
Kegunaan : Sebagai indikator
6. Natrium tiosulfat (Ditjen POM,1995)
Nama resmi : NATRII THIOSULFAS
Nama lain : Natrium Tiosulfat
RM/BM : Na2S2O3.5H2O/248,17
Pemerian : Hablur besar, tidak berwarna atau serbuk
hablur kasar. Menkilap dalam udara lembab,
dan mekar dalam udara kerin pada suhu lebih
dari 33o. Larutannya netral atau basa lemah
terhadap lakmus.
Kegunaan : Sebagai titran
C. Uraian Sampel
Amoxsan® kapsul (ISO INDONESIA:99)
Tiap mg mengandung :500 mg
Indikasi : Infeksi saluran nafas, saluran urogenital, kulit,
dan jaringan lunak.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
Kontraindikasi : Hipersensitif, bayi dilahirkan ibu diketahui
peka terhadap penisilin.
Produksi oleh : Caprifarmindo
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
C. Prosedur kerja
Penetapan kadar amoksisilin kapsul(FI IV; 97)
Penetapan kadar. Lakukan penetapan secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi seperti yan tertera pada Kromatografi.
Pengencer, Fase gerak, Larutan baku sistem kromatografi
Lakukan seperti yang tertera pada Penetapan kadar Amoksisilin.
Larutan uji. Timbang isi tidak kurang dari 20 kapsul, keluarkan isi
semua kapsul dan campur, bersihkan cankan kapsul dan timbang
seksama, hitung bobot rata-rata isi kapsul. Timbang seksama sejumlah isi
kapsul setara denan lebih kurang 200 mg amoksisilin anhidrat, masukkan
ke dalam labu tentukur 200 ml, tambahkan Pengencer sampai tanda. Jika
perlu sonikasikan agar larut sempurna. Sarin larutan melalui penyarin 1
μm atau dengan lebih halus, dan gunakan filtrat sebagai Larutan uji.
Gunakan larutan dalam waktu 6 jam.
Prosedur. Lakukan sesuai Prosedur seperti yang tertera pada
Penetapan kadar dalam Amoksisilin. Hitung jumlah dalam mg,
C16H19N3O5S, dalam serbuk kapsul yang digunakan dengan rumus:
0,2 CP rurs
Penetapan kadar amoksisilin kapsul (Anonim,6 )
LarutanUji
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
Sejumlah isi 20 kapsul yang telah dihomogen kan setara dengan lebih
kurang 50 mg amoksisilin atrihidrat ditimbang seksama, dilarutkan
dalam labu tentuukur 50 ml dengan air sampai tanda (A).
Larutan Baku
Sejumlah lebih kurang 50 mg baku pembanding amoksisilin trihidrat
ditimbang seksama, dilarutkan dalam labu tentuukur 50 ml dengan air
sampai tanda (B).
Cara penetapan
Masing-masing 2,0 ml larutan A dan B dimasukkan kedalam labu
Erlenmeyer 125 ml bertutup, ditambah 2,0 ml NaOH 1 N, dikocok
dandibiarkan selama 15 menit. Kemudian kedalam tiap labu
ditambahkan 2,0 ml HCl 1,2 N dan 10,0 ml iodine 0,01 N, labu ditutup
dan didiamkan selama 15 menit. Larutan dititrasi dengan natrium
tiosulfat 0,01 N, mendekati titik akhir ditambahkan 1 ml pasta kanji
iodide dan titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang.
Penetapan blanko
Masing-masing 2,0 ml larutan A dan B dimasukkan kedalam labu
Erlenmeyer 125 ml bertutup, ditambah 1,0 ml HCl 1,2 a 15 menit dan
10,0 ml iodine 0,01 N, labu ditutup dan didiamkan selama 15 menit.
Larutan dititrasi dengan natrium tiosulfat 0,01 N, mendekati titik akhir
ditambahkan 1 ml pasta kanji iodide dan titrasi dilanjutkan sampai
warna biru hilang.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Alat yang Dipakai
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah batang
pengaduk, botol semprot, buret, corong, erlenmeyer, Gelas Kimia, pipet
tetes, pipet volum, statif dan klem, timbangan analitik.
B. Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
Aquadest, Almunium foil , HCl, Indikator kanji, Iodin, kapsul amoxsan®,
kertas timbang, Larutan NaOH, dantissue.
C.Cara Kerja
Penetapan kadar amoksisilin kapsul :
Larutan Uji
Ditimbang sejumlah isi kapsul amoxsan 10 buah serta dengan
amoksisilin trihidrat selanjutnya dikeluarkan isi kapsul kemudian ditimbang
lagi cangkang kosongnya selanjutnya dihitung berat yang akan ditimbang
kemudian ditimbang amoxsan sesuai perhitungan selanjutnya dikeluarkan
dalam labu tentukur 50 ml denan air sampai tanda batas.
Larutan Baku
Ditimbang sejumlah 50 mg baku pembanding amoxilin trihidrat selanjutnya
Dilarutkan dalam labu tentukur 50 ml dengan air samapai batas tanda.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
Cara Penetapan
Dipipet 2 ml larutanujidan 2 ml larutan baku selanjutnya
Dimasukan kedalam Erlenmeyer 25 ml kemudian dicampurkan dan
ditambahkan 2 ml NaOH 1N kemudian didiamkan selama 15 menit lalu
Ditambahkan lagi HCl 2 ml iodine 10 ml kemudian didiamkan lagi selama
15 menit kemudian ditutupi Erlenmeyer dengan aluminium Foil lalu
Dititrasi dengan natrium tiosulfat 0,78 N selanjiutnya Dilakukan pengujian
pada kertas kanji sampai menandakan tidak adalagi warna biru pada
kertas kanji, Cara pengujiannya dengan cara dioreskan pada kertas
indikator kanji.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil Praktikum
1. Tabel hasil pengamatan
Sampel Berat sampel Volume titran % kadar
Amoxan® 63,07 mg 6,9 ml 0,8694%
2. Perhitungan
Dik : V. titran sampel Amoxan® = 6,9 ml
Dit : % kadar ?
Penyelesaaian :
Amoxan®
Berat rata−rata=7263,3−955,610
=630,77mg
Berat yangditimbang=50mg500
x630,77=63,077mg
% Kadar Amoxan®
Mg Hasil titrasi = 6,9x 0,07 x 0,9
1 = 0,4347 mg
Berat Zat
Brt rata−rataBrt ygditimbang
x mgHasil titrasi
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
¿ 630,77mg63,077mg
x 0,4347mg
¿4,347mg
Persen Kadar
¿Brt zat (tablet )Brt Etiket
x 100%
¿ 4,347mg500mg
x 100%
¿0,8694%
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
B. PEMBAHASAN
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul,
keras, atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari Gelatin dengan atau tanpa
zat tambahan lain. Amoxicillin merupakan antibiotika yang paling laku di
seluruh dunia. Obat yang mempunyai nama generik Amoxicillin ini
mempunyai nama paten yang jumlahnya mencapai ratusan buah.
Penmox, Intermoxyl, Ospamox, Amoxsan, Hufanoxyl, Yusimox
merupakan beberapa nama dagang/paten dari antibiotika ini.
Pada percobaan ini pertama kali dibuat larutan uji dengan
dilarutkan sampel pada 50 ml air pada labu tentukur kemudian dibuat
larutan baku seperti pada larutan uji pada larutan baku pun sama
dilarutkan baku pembanding berupa amoxilin trihidrat dengan 50 ml
air.Kemudian dilakukan penetapan . Larutan baku merupakan larutan
yang konsentrasinya sudah pasti dapat dibuat dengan cara penimbangan
lalu dilarutkan dengan sejumlah pelarut(air), sampai batas tanda
selanjutnya diambil masing-masing sampel yang telah dilarutkan
sebanyak 2 ml ke dalam erlenmeyer selanjutnya ditambahkan 2 ml NaOH
kemudian didiamkan selama 15 menit lalu Ditambahkan lagi HCl 2 ml
iodine 10 ml kemudian didiamkan lagi selama 15 menit kemudian ditutupi
Erlenmeyer dengan aluminium Foil lalu Dititrasi dengan natrium tiosulfat
0,07 N selanjutnya Dilakukan pengujian pada kertas kanji sampai
menadakan tidak adalagi warna biru pada kertas kanji, Cara pengujiannya
dengan cara dioreskan pada kertas indikator kanji.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
Selanjutnya dilakukan penetapan dengan cara 2 ml larutan uji dan
2 ml larutan baku dicampurkan dalam labu Erlenmeyer dan ditambah
NaOH, penambahan NaOH dimaksudkan agar pada saat ditambahkan
dengan iod NaOH dan digunakan pula indikator iod dimana akan terjadi
interaksi kimia antara NaOH dengan indikator iod yang membentuk ikatan
semu yang menyebabkan terjadinya perubahan warna, dari biru sampai
warna tersebut hilang, namun pada percobaan ini membutuhkan waktu
yang sangat lama untuk melihat terjadinya perubahan warna.
Pada percobaan ini juga digunakan HCL maksud dari penggunaan
Asam klorida merupakan asam pilihan dalam titrasi untuk menentukan
jumlah basa. Asam yang lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik
karena titik akhir yang jelas Hidrogen klorida (HCl) merupakan asam
monoprotikum yang berarti bahwa ia dapat berdisosiasi melepaskan satu
H+hanya sekali hal ini bermanfaat dalam menentukan hasil akhir dalam
menganalisis.
Setelah percobaan telah selesai dilakukan terlebih dahulu Titik
akhir titrasi ditetapkan dengan mencelupkan batang gelas yang ujungnya
runcing kedalam larutan yang dititrasi, lalu digoreskan pada kertas kanji
iodida. Bila belum tampak perubahan warna biru yang menghilang, titrasi
dilanjutkan perlahan sambil diaduk. Lalu diambil lagi larutan tadi dan
digoreskan lagi. Titik akhir titrasi tercapai apabila terjadi warna biru telah
hilang seketika dan hal ini dapat ditunjukkan lagi stelah larutan dibiarkan
selama1menit.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
Indikator kertas kanji iodida dibuat dengan menetesi / merendam kertas
pada larutan kanji dan larutan KI .Sehingga kertas tersebut dapat
dijadikan indicator luar.
Dari hasil praktikum didapatkan hasil % kadar yaitu untuk sampel
Amoxan®kapsul adalah % kadar 0,86904 %. % Hasil yang diperoleh
tidaksesuai dengan literature yang ada, yang menyatakan bahwa kadar
amoxicilin dalam sediaan kapsul tidak kurang dari 90% dan tidak lebih
dari 120% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Pada saat praktikum ini mungkin ada kesalahan prosedur,
sehingga menyebabkan kurang akuratnya hasil yang diperoleh, seperti
perubahan warna yang terjadi.
Adapun faktor kesalahan - kesalahan dari praktikum yang
menyebabkan hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan literatur adalah :
1. Adanya kekurang akuratan penimbangan dari sampel
2. Kurang teliti dalam menitrasi
3. Kesalahan dalam menitrasi yang mengakibatkan perubahan warna
yang tidak sesuai.
4. Kesalahan dalam membaca volume titran
5. Adanya zat pengotor pada sampel atau alat yang digunakan
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa % kadar amoksisilin
pada kapsul Amoxsan® adalah 0,8694%. Dan diketahuitidak Sesuai
dengan literature yang ada bahwa kadar Amoksicilin dalam sediaan
kapsul tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 120% dari jumlah yang
tertera pada etiket.
B. Saran
Sebaiknya dilakukan diskusi tentang perhitungan kadar setelah
selesai praktikum agar data yang diperoleh dapat seragam.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J.dkk. 1984. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Buku kedokteran EGC.
Brady, James. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara. Jakarta.
Day, R. A. Jr dan A. L. Underwood. 1999. Kimia Analisis Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Harjadi, W. 1999. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia. Jakarta.
Oxtobby, David. W. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Erlangga. Jakarta.
Petrucci, Ralph. H. 1985. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.
Tan Hoan Tjay. Dr, 2007, Obat-Obat Penting, PT. Gramedia, Jakarta.
Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul
SKEMA KERJA
Ditimbang Amoxsan sebanyak 63,07mg
Dimasukkan dalam Erlenmeyer dan ditambahkan dengan aqudest 20 ml
Ditambahkan 2 ml NaOH 0,1 Ndan 2 ml HCl
Ditambah iodum
Disiapkan alat dan bahan
Titrasi dengan Natrium tiosulfat0,07N
Hitung % kadar