Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah...

24

Click here to load reader

Transcript of Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah...

Page 1: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Untuk menilai keberhasilan pencapaian Tujuan dan Sasaran yang telah

ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Koperasi Usaha Kecil

dan Menengah dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviuw atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penilaian mencakup tingkat pencapaian target masing-masing sasaran strategis

dari masing-masing indikator sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD

tahun 2016 – 2021 maupun Rencana Kinerja Perubahan Tahunan 2017.

Predikat penilaian capaian kinerja sasaran dikelompokkan dalam skala

pengukuran ordinal sebagai berikut :

>95% s/d 100% : Sangat Berhasil.

>80% s/d 95% : Berhasil.

>50% s/d 80% : Cukup Berhasil.

< 50% : Tidak Berhasil.

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator

kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100 termasuk pada angka capaian

kinerja sebesar 100.

Angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja

sasaran yang mencapai kurang dari 0 termasuk pada angka capaian kinerja.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASIPencapaian sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah pada

tahun 2017 berdasarkan misi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Pencapaian sasaran strategisDinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Berdasarkan Misi

No Uraian Sasaran Jumlah Indikator Kinerja Sasaran

Rata-rata Capaian

(%)Predikat

A. Misi Satu: 1. Meningkatnya akuntabilitas

kinerja dan keuangan Dinas 2 Belum ada

penilaian

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 21

Page 2: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

Koperasi UKM

2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

1 106,99 Sangat Berhasil

B. Misi Tiga:

1. Meningkatnya keberdayaan masyarakat Pedesaan

1 100,00 Sangat Berhasil

2. Meningkatkan keberdayaan lembaga Koperasi

2 105,27 Sangat Berhasil

3. Meningkatkan keberdayaan UMKM

2 129,83 Sangat Berhasil

3.1. TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2017Uraian pencapaian sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah tahun 2017 secara rinci sebagai berikut:

a. MISI SATU: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui

peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang

terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.

1) SASARAN SATU, Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan

dengan hasil belum dapat disampaikan karena belum ada penilaian

Tabel 3.2 Penghitungan Pencapaian Sasaran Misi Satu

No Indikator Kinerja Sasaran

Realisasi 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian (%)

1.

2.

Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

Predikat LAKIP

--

--

100%

A

--

--

Belum ada penilaian

Belum ada penilaian

Rata-rata capaian kinerja

Indikator Kinerja Sasaran nomor urut 1 (satu), presentase temuan hasil

pemeriksaan yang ditindaklanjuti dicapai melalui program sebagai berikut:

1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan

kekayaan daerah.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 22

Page 3: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 1 (satu),

presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti belum dapat

dilaporkan hasilnya karena masih menunggu tindak lanjut pemeriksaan.

Dicapai melalui satu program yaitu:

1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan

kekayaan daerah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran

adalah:

1. Menyiapkan dan menyimpan kelengkapan dokumen dengan baik

2. Menyusun analisis resiko pada kegiatan yang dianggap prioritas dan

diperkirakan dapat menimbulkan dampak negatif bagi organisasi dan

masyarakat.

3. Komitmen dan semangat aparatur pengelola untuk mentaati aturan

yang ada.

Sedangkan yang masih menjadi hambatan adalah :

1. Keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki.

Strategi pemecahan masalah:

1. Pimpinan selalu mengingatkan di setiap apel pagi

maupun di pertemuan/ rapat agar aparatur negara dapat menjadi

panutan bagi masyarakat, oleh sebab itu perlunya mentaati segala

aturan yang berlaku serta berusaha meminimalisir resiko suatu

pekerjaan, dan jika menemui masalah perlu dikoordinasikan dengan

instansi teknis terkait untuk mencari solusinya.

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 2 (dua), predikat

LAKIP dicapai melalui program sebagai berikut:

1. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH.

2. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan.

Capaian indikator predikat LAKIP belum dapat disampaikan hasilnya

karena masih menunggu penilaian lebih lanjut.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 23

Page 4: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran,

adalah:

1. Memeliliki data pendukung yang akurat tentang binaan.

2. Menentukan target kinerja yang terukur dan logis.

Sedangkan hambatannya antara lain :

1. Updating data UMKM, data yang diserahkan oleh petugas pendata

selalu melebihi target waktu yang telah disepakati bersama dan data

yang dikumpulkan belum sepenuhnya mencerminkan data riil di

lapangan

2. Belum semua pelaku usaha atau UMKM masuk dalam data based.

Strategi Pemecahan Masalah:

1. Melaksanakan kegiatan lebih awal, agar di akhir tahun data dapat

Tersaji lebih ceat.

2. Melakukan jemput bola, petugas turun di setiap kecamatan.

3. Membuat kegiatan baru agar semua UMKM masuk data based dengan

menganggarkan tambahan tenaaga non PNS sebagai pengelola data

UMKM.

2). SASARAN DUA: Meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan hasil

pencapaian 106,99% predikat Sangat Berhasil diperoleh dengan

perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.3 Penghitungan Pencapaian Sasaran Misi Satu

No Indikator Kinerja SasaranRealisasi

2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian (%)

1. Indeks Kepuasan Masyarakat

-- 78,74% 84,25% 106,99

Rata-rata capaian kinerja

106,99

Indikator Kinerja Sasaran nomor urut 1 (satu) ,Indeks Kepuasan

Masyarakat dicapai melalui program sebagai berikut:

1. Pelayanan administrasi perkantoran

2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 24

Page 5: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

3. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

4. Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

5. Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa

6. Pengembangan data/informasi/statistik daerah.

7. Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan

tanah

Capaian Indikator Kinerja Sasaran, Indeks Kepuasan Masyarakat

diperoleh melalui survey kepuasan masyarakat atas pelayanan di Instansi

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dengan mengajukan 14

pertanyaan kepada responden.

Indikator indeks kepuasan layanan yang didukung oleh berbagai

program/kegiatan, diasumsikan untuk menunjang pelayanan dan

kepuasan masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran,

terdapat 2 unsur pelayanan dalam survey dinmaksud yang mendapatkan

nilai skor tertinggi dengan sebutan baik adalah:

1. Tidak dipungut biaya pelayanan dan

2. Kesopanan dan keramahan pelayanan.

Sedangkan 2 unsur pelayanan lainnya yang masih perlu mendapat

perhatian lebih lanjut antara lain :

1. Kecepatan pelayanan dan

2. Ketepatan jadwal pelayanan.

Sekalipun kedua unsur di atas berpredikat baik, namun ke depan perlu

untuk ditingkatkan pelayanannya.

Strategi Pemecahan Masalah:

1. Mengoptimalkan pelayanan

2. Meningkatkan kepatuhan para aparatur negara terhadap Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang telah dibuat.

3. Membuat analisis resiko pada kegiatan pelayanan masyarakat.

b. MISI TIGA : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas

dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 25

Page 6: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

1) SASARAN SATU: Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan,

dengan hasil pencapaian 100,00% predikat Sangat Berhasil diperoleh

dengan perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Penghitungan Pencapaian Sasaran Misi Satu

No Indikator Kinerja Sasaran

Realisasi 2016

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian (%)

1. Cakupan pelatihan lembaga ekonomi Pedesaan

--100% 100% 100%

Rata-rata capaian kinerja

100%

INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 1 (satu), Cakupan pelatihan

lembaga ekonomi Pedesaan, dicapai melalui program sebagai berikut:

1. Peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan.

2. Peningkatan upaya pertumbuhan kewirausahaan dan kecakapan

hidup pemuda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran

adalah:

1. Anggaran tersedia tepat waktu.

2. Menyiapkan pelaksanaan kegiatan dan sasaran peserta pelatihan

dengan baik

3. Semangat/kemauan panitia dan peserta untuk maju.

Sedangkan yang masih menjadi hambatan adalah :

1. Administrasi keuangan pada organisasi masyarakat masih sederhana

hanya berupa catatan uang masuk dan keluar..

2. Pengembangan usahanya masih di tingkat pedusunan.

3. Belum adanya aturan tentang tugas kewajiban dan hak pengurus

dalam lembaga/organisasi masyarakat.

4. Rendahnya akses tehnologi.

Strategi pemecahan masalah:

1. Perlunya melakukan koordinasi secara

berkesinambungan, agar di tahun-tahun mendatang dapat diadakan

pelatihan yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan peserta.| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 26

Page 7: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

2) SASARAN KEDUA: Meningkatnya keberdayaan lembaga Koperasi,

dengan hasil pencapaian 105,27% dengan predikat Sangat Berhasil

diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 3.5 Penghitungan Pencapaian Sasaran dua, Misi Tiga

No Indikator Kinerja Sasaran Realisasi 2016)

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian (%)

1.

2.

Koperasi yang terbentuk per tahun

Presentase koperasi aktif

---

---

10 badan hukum

koperasi

92,50%

11 badan hukum

koperasi

93,00%

110,00

100,54

Jumlah capaian rata-rata 105,27

INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 1 (satu), Koperasi yang

terbentuk per tahun, dicapai melalui satu program yaitu:

- Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian

sasaran adalah:

1. Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi untuk melegalitaskan

usahanya.

2. Dinas melakukan sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil

menengah, penyuluhan perkoperasian, meningkatkan pemahaman

masyarakat tentang aturan perundangan dan tentang prinsip-prinsip

perkoperasian.

Hambatan yang ditemui adalah :

1. Jumlah personil Pembina koperasi kurang sebanding dengan jumlah

koperasi yang dibina (data akhir tahun 2017 tercatat 515 koperasi).

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian

terdapat beberapa pasal yang tidak sesuai dengan dinamika dan

perkembangan koperasi, ke depan perlu adanya kebijakan dari

Pemerintah Pusat yang sejalan.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 27

Page 8: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

Strategi pemecahan masalah:

1. Dalam menjalankan kegiatan Dinas bekerjasama dengan

Perguruan Tinggi, praktisi dan berbagai assosiasi yang

menguasai permasalahan koperasi.

2. Melakukan kordinasi dengan pusat, sambil menunggu peraturan

yang baru.

Beberapa penghargaan yang diterima oleh binaan Bidang Koperasi

tahun 2017 sebagai berikut:

1. Koperasi Simpan Pinjam

1) KSPPS Prima Arta, beralamat di Jln Rajiman No, 40 C Paten,

Tridadi, Sleman. Sebagai Peringkat 1 Juara Tingkat Provinsi

dan Nasional.

2. Koperasi Konsumen

1) Kopma UNY, beralamat di Kompleks Karang Malang,

Caturtunggal, Depok, Sleman. Sebagai Peringkat III Tingkat

Provinsi

3. Koperasi Produsen

1) Koperasi Sarono Makmur, beralamat di Kiyaran, Wukirsari,

Cangkringan, Sleman. Sebagai Peringkat II Juara Tingkat

Provinsi

4. Koperasi Jasa

1) KSU Swaloka, beralamat di Kompleks Colombo 4,

Caturtunggal, Depok, Sleman. Sebagai Peringkat 1 Juara

Tingkat Provinsi.

5. Koperasi Pemasaran

1) KSU Lansia, beralamat di Komplek Pertanian, Purwomartani,

Kaklasan, Sleman. Sebagai Peringkat 2 Juara Tingkat

Provinsi.

INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 2 (dua) persentase

koperasi yang aktif, dicapai melalui satu program yaitu:

- Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 28

Page 9: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah:

1. Dinas melakukan usaha peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

berupa forum komunikasi, temu kemitraan, penilaian kesehatan

koperasi, koperasi yang berprestasi, bintek penyelenggaraan RAT,

koperasi yang akan mendirikan badan hukum dan koperasi yang

merubah Anggaran Dasarnya.

2. Disamping itu Dinas juga melakukan pembinaan berupa : kemitraan

antar koperasi, pameran hari koperasi nasional, sosialissasi

pemahaman perkoperasian, penyelesaian koperasi yang bermasalah

dan hal lain yang berkaitan dengan tupoksi bidang koperasi.

3. Dinas memberikan penghargaan serta pinjaman penguatan modal

bergulir melalui dana APBD bagi koperasi yang berprestasi.

Sedangkan yang masih menjadi hambatan/kendala adalah:

1. Kurangnya kesiapan SDM dan usaha koperasi dalam era

globalisasi

2. Belum optimlanya jaringan kerjasama antar koperasi, baik secara

vertikal maupun horisontal.

3. Masih banyak koperasi yang hanya mengandalkan aturan main

pada Anggaran Dasar, belum dilengkapi dengan Anggaran Rumah

Tangga maupun Peraturan Khusus.

4. Sebagian besar koperasi belum memiliki visi untuk modern dari segi

SDM, kelembagaan, usaha dan inovasi.

Strategi Pemecahan masalah :

1. Menginventarisir berbagai masalah yang ada untuk didiskusikan

bersama dalam rapat dengan pejabat struktural dan staf, sehingga

siapapun yang ditugaskan ke lapangan kapasitasnya adalah

mewakili dinas.

2. Dinas membuat panduan secara tertulis dan berbagai kebijakan

sebagai bekal bagi petugas untuk turun lapangan.

i.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 29

Page 10: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

3) SASARAN TIGA, Meningkatnya keberdayaan UMKM, dengan hasil

pencapaian 129,83,00% dengan predikat Sangat Berhasil diperoleh

dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 3.5 Penghitungan Pencapaian Sasaran dua, Misi Tiga

No Indikator Kinerja Sasaran Realisasi 2016)

Tahun 2017

Target Realisasi Capaian (%)

1.

2.

3

Peningkatan aksebilitas UMKM

Jumlah Wirausaha baru

Cakupan pendampingan UKM

--

--

--

58

115

-

80

140

--

137,93

1

21,73

--

Jumlah capaian rata-rata 129,83

INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 1 (satu), Peningkatan

aksebilitas UMKM dicapai melalui program sebagai berikut:

- Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha

Mikro Kecil dan Menengah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran

adalah:

1. Kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk melegalitaskan

usahanya

2. Dinas melakukan pembinaan berupa : Sosialisasi UMKM dan

penggunaan dana pemerintah bagi UMKM dan pemantauan dana

pemerintah bagi UMKM.

Hambatan yang masih ditemui adalah :

1. Jumlah pemohon dana penguatan modal lebih banyak diakses

koperasi dibanding dengan UMKM, dikarenakan persyaratan yang

diberlakukan dirasa memberatkan bagi UMKM seperti : harus

menggunakan agunan dan memiliki Ijin yang dipersyaratkan.

2. Bunga pinjaman penguatan modal APBD sebesar 6% flat, lebih

besar bila dibandingkan dengan bunga Kredit Usaha Rakyat 9%

menurun atau sebesar dengan 5,6% flat.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 30

Page 11: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

3. Perlu peninjauan ulang regulasi dan kebijakan Kabupaten Sleman

agar lebih kompetitif dan dapat lebih mudah diakses oleh usaha

mikro dan kecil.

4. Terbatasnya UMKM yang memiliki IUMK.

Strategi pemecahan masalah:

1. Dalam berbagai kesempatan baik penyuluhan ataupun sosialisasi

pihak Dinas menyampaikan adanya program penguatan modal bagi

UMKM.

2. Kebijakan penguatan modal yang ditujukan bagi UMKM, aturannya

perlu ditinjau ulang dengan tidak memakai agunan dan jika

dimungkinkan bunganya diperlunak dibawah 6%.

INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 2 (dua) jumlah

wirausaha baru, dicapai melalui satu program yaitu:

- Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompeti-

tif Usaha Kecil dan Menengah

Capaian indikator Jumlah wirausaha baru mencapai 121,37%.

Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah:

1. Munculnya paradigma baru khususnya lulusan SMK untuk

langsung terjun berwirausaha, hal ini ditunjang oleh kebijakan

pemerintah pusat, sekolah kejuruan banyak mendapat berbagai

fasilitas untuk menciptakan suatu angkatan yang siap kerja.

2. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku lokal.

3. Kondisi wilayah Sleman sangat stategis dan mendukung untuk

berwirausaha, hal ini didukung dengan potensi/ letak Sleman yang

strategis, banyaknya obyek wisata dan perguruan tinggi.

Sedangkan yang masih menjadi hambatan/kendala adalah:

1. Usulan kegiatan PUPM kecamatan, terkadang dalam pelaksanaan

pesertanya susah untuk memenuhi jumlah yang diinginkan.

2. Data UMKM belum sepenuhnya seperti yang diharapkan, belum

adanya pemetaan UMKM di setiap kecamatan dan data UMKM

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 31

Page 12: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

belum sepenuhnya valid, misal pelatihan apa saja yang pernah

dikuti dan masih membutuhkan pelatihan apa.

3. Iklim usaha yang belum berpihak ke UMKM, misal untuk mengurus

IUMK yang telah dilimpahkan ke kecamatan setempat, namun

dalam mengurus rekomendasi lingkungan hidup pelaku usaha tetap

harus ke kabupaten.

Strategi Pemecahan masalah :

1. Menyurati desa/dusun yang mengusulkan pelatihan, supaya

menyiapkan pesertanya dulu, baru pelatihan dilaksanakan.

2. Menginventarisir peserta pelatihan dan mengelompokkan dalam

jenis pelatihan, serta membuat peta UMKM dan daftar UMKM

berkaitan pelatihan yang pernah diikuti dan yang belum pernah

diikuti, termasuk penataan sentra bagi UMKM. Guna memudahkan

pengambilan kebijakan dan pembinaan pelaku usaha.

3. Perlunya kebijakan yang mengarah pada kemudahan persyaratan

perijinan di tingkat kecamatan.

4. Perlunya pembinaan lebih lanjut dari dinas, dengan berbagai

pelatihan lanjutan.

Penghargaan yang diterima oleh Bidang Usaha Mikro yaitu, berupa

Penghargaan Internasional Council For Small Busuness (ICSB)

Indonesia Presidential Award 2017 DIY, dengan kategiri Category

Policy Maker.

3.2. REALISASI/ CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 DENGAN TAHUN 2016 Realisasi capaian kinerja tahun 2017 tidak dapat disandingkan dengan

realisasi kinerja tahun 2016 karena adanya perbedaan tupoksi, sasaran

strategis dan indikator kinerja dengan Perangkat Daerah sebelum yaitu Dinas

Perindagkop

Adapun realisasi capaian kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

yang baru terbentuk pada tahun 2017 sebagai berikut :

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 32

Page 13: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

Sasaran Strategis 2017 Indikator Kinerja 2017 Target

2017Realisasi

2017Capaian

Kinerja (%)1 2 3 4 5

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan

Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditinjaklanjuti

Predikat LAKIP

100%

A

Belum dilakukan penilaian

Belum dilakukan penilaian

--

--

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Indeks Kepuasan Masyarakat

78,74% 84,25% 106,99%

Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan

Cakupan pelatihan lembaga ekonomi pedesaan

100% 100% 100,00%

Meningkatnya keberdayaan lembaga koperasi

Koperasi yang terbentuk per tahun

10 koperasi 11 koperasi 110,00%

Persentase koperasi aktif

92,50% 93,00% 100,27%

Meningkatnya keberdayaan UMKM kualitas kelembagaan

Peningkatan aksebilitas UMKM

58 UMKM 80 UMKM 137,93%

Jumlah wirausaha baru

115 wirausaha baru

140 wirausaha baru

121,73% 

3.3. REALISASI KINERJA TAHUN 2017 DENGAN TARGET KINERJA TAHUN 2021

Acuan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dalam melaksanakan

realisasi kinerja bersumber dari Kementerian Koperasi dan UKM. Kementerian

dimaksud selama ini belum pernah menetapkan standar nasional berkaitan

dengan realisasi kinerja sehingga dalam penjabarannya Dinas Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah tidak pernah mengampu realisasi kinerja standar nasional.

Sasaran Strategis 2017 Indikator Kinerja 2017 Realisasi

2017Target Kinerja

tahun 20211 2 3 4

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan

Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditinjaklanjuti

Predikat LAKIP

Belum dilakukan penilaian

Belum dilakukan penilaian

100%

A

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 33

Page 14: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Indeks Kepuasan Masyarakat 84,25% 79,00%

Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan

Cakupan pelatihan lembaga ekonomi pedesaan

100% -

Meningkatnya keberdayaan lembaga koperasi

Koperasi yang terbentuk per tahun

11 koperasi 13

Persentase koperasi aktif 93,00% 92,70%

Meningkatnya keberdayaan UMKM kualitas kelembagaan

Peningkatan aksebilitas UMKM 80 UMKM 62 UMKM

Jumlah wirausaha baru 140 wirausaha baru

145 wirausaha baru

3.4. REALISASI KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2017 DENGAN REALISASI KINERJA PROVINSI DAN TARGET NASIONALAcuan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dalam melaksanakan

realisasi kinerja bersumber dari Kementerian Koperasi dan UKM, selama ini

kementerian dimaksud belum pernah menetapkan standar nasional berkaitan

dengan realisasi kinerja sehingga dalam penjabarannya Dinas Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah tidak pernah mengampu realisasi kinerja standar provinsi

dan nasional dimaksud.

3.5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/ KEGAGALAN ATAU PENINGKAT-AN/PENURUNAN KINERJA, SERTA ALTERNATIF SOLUSI YANG TELAH DILAKUKANPada tabel di atas halaman 21 terlihat bahwa dari 5 uraian sasaran, semua

mendapatkan predikat sangat berhasil.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab keberhasilan capaian sasaran IKU

maupun sasaran strategis adalah:

1. Kemauan yang tinggi dari masyarakat untuk berwirausaha

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 34

Page 15: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

2. Kenaikan UMK Kabupaten Sleman dan kemudahan memperoleh bahan

baku lokal.

3. Promosi produk diantaranya melalui keikutsertaan pada pameran berskala

lokal, regional dan nasional.

4. Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dengan mendirikan koperasi.

5. Perkembangan dan pertumbuhan wilayah Kabupaten Sleman yang

menjadikan Kabupaten Sleman sebagai lingkungan yang kondusif bagi

pertumbuhan ekonomi.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan dalam pelaksanaan

program/kegiatan sebagai berikut:

1. UMKM yang mengakses penguatan modal masih terkendala agunan dan

pengurusan IUMK yang tidak semua tersentralisir di kecamatan.

2. Pelaksanaan kegiatan PUPM dan Pokok Pokok Pikiran Dewan, peserta

pelatihan dari desa dan kecamatan terkadang tidak sesuai yang diajukan

semula.

3. Kegiatan updating data UMKM, data yang diserahkan oleh petugas pendata

selalu melebihi target waktu yang telah disepakati bersama dan data yang

dikumpulkan belum sepenuhnya mencerminkan data riil di lapangan.

4. Kurangnya SDM yang memiliki kapasitas dan kompetensi di bidang

pembinaan, penumbuhan dan pengembangan Koperasi dan UMKM.

5. Jumlah pemohon dana penguatan modal lebih banyak diakses koperasi

dibanding dengan UMKM, dikarenakan persyaratan yang diberlakukan

dirasa memberatkan bagi UMKM seperti : harus menggunakan agunan, dan

memiliki Ijin yang dipersyaratkan. Bunga pinjaman penguatan modal APBD

sebesar 6% flat, lebih besar bila dibandingkan dengan bunga Kredit Usaha

Rakyat 9% menurun atau sebesar dengan 5,6% flat.

6. Terbatasnya kapasitas SDM Koperasi dan UMKM berdampak pada

rendahnya penguasaan teknologi, inovasi, daya saing, kerja sama antar

koperasi/UMKM dan tidak terpenuhinya produk yang berkualitas sesuai

permintaan pasar.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 35

Page 16: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

3.6. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBERDAYA (SDM, KEUANGAN, ASET DAN SEBAGAINYA)Jumlah binaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang ada di

wilayah Kabupaten Sleman pada akhir tahun 2017 sebanyak 515 koperasi dan

31.012 UMKM , bila dibandingkan dengan jumlah sumber daya manusia yang

dimiliki dinas (32 orang) sangatlah terbatas, oleh sebab itu Dinas bekerjasama/

menggandeng Perguruan Tinggi, akademisi, praktisi dan berbagai assosiasi

yang menguasai koperasi dan UKM untuk turut terlibat memajukan sektor ini.

Demikian halnya efisiensi di bidang keuangan telah dilakukan, dengan cara

tidak semua pelaksanaan kegiatan menggunakan harga yang maksimal yang

tertuang dalam Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ) ataupun Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA), sepanjang memungkinkan memakai harga di

bawah standar SHBJ dan DPA namun tidak mengurangi kwalitas serta

klasifikasi yang dibutuhkan.

Berkaitan dengan aset yang dimiliki, sekalipun masih dalam keterbatasan

karena merupakan Perangkat Daerah baru, namun Dnas berusaha tetap

merawat dengan baik agar penggunaannya dapat lebih optimal.

3.7. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJUANG KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN PENCAPAIAN KINERJA SASARAN/OUTCOME.Secara umum pelaksanaan program/kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah pada Tahun 2017 berjalan dengan baik dan lancar. Dari anggaran

sebesar Rp. 1.993.839.620. telah terealisir sebesar Rp. 1.873.625.881. atau

realisasi keuangannya mencapai 93,97% dan realisasi fisiknya mencapai

100,00 %.

Belanja langsung dimaksud dialokasikan untuk melaksanakan 15 program yang

meliputi 34 kegiatan dan dan teridiri dari 11 sub kegiatan.

B. REALISASI ANGGARANSesuai dengan perjanjian kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi Tahun 2016, maka target dan realisasi anggaran yang digunakan

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 36

Page 17: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/BAB... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017

untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dokumen Perjanjian Kinerja

sebagai berikut:

No NAMA PROGRAM TARGET ANGGARAN

REALISASI ANGGARAN

CAPAIAN KINERJA

(%)

1 2 3 4 5

1 Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah 34.200.500 24.922.900 72,87%

2 Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 70.714.000 68.945.000 97,50%

3 Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa 6.632.000 6.594.500 99,43%

4 Pelayanan Administrasi Perkantoran 365.068.740 347.730.821 95,25%

5 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 617.948.780 578.469.653 93,61%

6 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 20.981.000 20.981.000 100%

7Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

34.980.500 34.458.500 98,51%

8 Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif 71.4457.000 70.224.000 98,27%

9Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah

129.008.000 122.430.500 94,90%

10Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

232.758.450 202.375.009 86,95%

11 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 174.081.000 162.099.198 93,12%

12 Pengembangan Data/informasi/statistik daerah 187.488.350 186.552.000 99,48%

13 Penyematan dan pelestarian dokumen/arsip daearh 21.183.400 20.960.900 98,95%

14Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian pelaksanaan Kebijakan KDH

11.549.900 11.549.900 100%

Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah

15.788.000 15.362.000 97,30%

JUMLAH 1.993.836.620 1.873.625.881 93,97%

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 37