Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah...
Click here to load reader
Transcript of Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah...
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Untuk menilai keberhasilan pencapaian Tujuan dan Sasaran yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Koperasi Usaha Kecil
dan Menengah dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviuw atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penilaian mencakup tingkat pencapaian target masing-masing sasaran strategis
dari masing-masing indikator sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD
tahun 2016 – 2021 maupun Rencana Kinerja Perubahan Tahunan 2017.
Predikat penilaian capaian kinerja sasaran dikelompokkan dalam skala
pengukuran ordinal sebagai berikut :
>95% s/d 100% : Sangat Berhasil.
>80% s/d 95% : Berhasil.
>50% s/d 80% : Cukup Berhasil.
< 50% : Tidak Berhasil.
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator
kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100 termasuk pada angka capaian
kinerja sebesar 100.
Angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja
sasaran yang mencapai kurang dari 0 termasuk pada angka capaian kinerja.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASIPencapaian sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah pada
tahun 2017 berdasarkan misi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Pencapaian sasaran strategisDinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Berdasarkan Misi
No Uraian Sasaran Jumlah Indikator Kinerja Sasaran
Rata-rata Capaian
(%)Predikat
A. Misi Satu: 1. Meningkatnya akuntabilitas
kinerja dan keuangan Dinas 2 Belum ada
penilaian
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
Koperasi UKM
2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
1 106,99 Sangat Berhasil
B. Misi Tiga:
1. Meningkatnya keberdayaan masyarakat Pedesaan
1 100,00 Sangat Berhasil
2. Meningkatkan keberdayaan lembaga Koperasi
2 105,27 Sangat Berhasil
3. Meningkatkan keberdayaan UMKM
2 129,83 Sangat Berhasil
3.1. TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2017Uraian pencapaian sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah tahun 2017 secara rinci sebagai berikut:
a. MISI SATU: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui
peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang
terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
1) SASARAN SATU, Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan
dengan hasil belum dapat disampaikan karena belum ada penilaian
Tabel 3.2 Penghitungan Pencapaian Sasaran Misi Satu
No Indikator Kinerja Sasaran
Realisasi 2016
Tahun 2017
Target Realisasi Capaian (%)
1.
2.
Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti
Predikat LAKIP
--
--
100%
A
--
--
Belum ada penilaian
Belum ada penilaian
Rata-rata capaian kinerja
Indikator Kinerja Sasaran nomor urut 1 (satu), presentase temuan hasil
pemeriksaan yang ditindaklanjuti dicapai melalui program sebagai berikut:
1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan
kekayaan daerah.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 1 (satu),
presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti belum dapat
dilaporkan hasilnya karena masih menunggu tindak lanjut pemeriksaan.
Dicapai melalui satu program yaitu:
1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan
kekayaan daerah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran
adalah:
1. Menyiapkan dan menyimpan kelengkapan dokumen dengan baik
2. Menyusun analisis resiko pada kegiatan yang dianggap prioritas dan
diperkirakan dapat menimbulkan dampak negatif bagi organisasi dan
masyarakat.
3. Komitmen dan semangat aparatur pengelola untuk mentaati aturan
yang ada.
Sedangkan yang masih menjadi hambatan adalah :
1. Keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki.
Strategi pemecahan masalah:
1. Pimpinan selalu mengingatkan di setiap apel pagi
maupun di pertemuan/ rapat agar aparatur negara dapat menjadi
panutan bagi masyarakat, oleh sebab itu perlunya mentaati segala
aturan yang berlaku serta berusaha meminimalisir resiko suatu
pekerjaan, dan jika menemui masalah perlu dikoordinasikan dengan
instansi teknis terkait untuk mencari solusinya.
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 2 (dua), predikat
LAKIP dicapai melalui program sebagai berikut:
1. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH.
2. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan.
Capaian indikator predikat LAKIP belum dapat disampaikan hasilnya
karena masih menunggu penilaian lebih lanjut.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran,
adalah:
1. Memeliliki data pendukung yang akurat tentang binaan.
2. Menentukan target kinerja yang terukur dan logis.
Sedangkan hambatannya antara lain :
1. Updating data UMKM, data yang diserahkan oleh petugas pendata
selalu melebihi target waktu yang telah disepakati bersama dan data
yang dikumpulkan belum sepenuhnya mencerminkan data riil di
lapangan
2. Belum semua pelaku usaha atau UMKM masuk dalam data based.
Strategi Pemecahan Masalah:
1. Melaksanakan kegiatan lebih awal, agar di akhir tahun data dapat
Tersaji lebih ceat.
2. Melakukan jemput bola, petugas turun di setiap kecamatan.
3. Membuat kegiatan baru agar semua UMKM masuk data based dengan
menganggarkan tambahan tenaaga non PNS sebagai pengelola data
UMKM.
2). SASARAN DUA: Meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan hasil
pencapaian 106,99% predikat Sangat Berhasil diperoleh dengan
perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Penghitungan Pencapaian Sasaran Misi Satu
No Indikator Kinerja SasaranRealisasi
2016
Tahun 2017
Target Realisasi Capaian (%)
1. Indeks Kepuasan Masyarakat
-- 78,74% 84,25% 106,99
Rata-rata capaian kinerja
106,99
Indikator Kinerja Sasaran nomor urut 1 (satu) ,Indeks Kepuasan
Masyarakat dicapai melalui program sebagai berikut:
1. Pelayanan administrasi perkantoran
2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
3. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
4. Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
5. Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
6. Pengembangan data/informasi/statistik daerah.
7. Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah
Capaian Indikator Kinerja Sasaran, Indeks Kepuasan Masyarakat
diperoleh melalui survey kepuasan masyarakat atas pelayanan di Instansi
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dengan mengajukan 14
pertanyaan kepada responden.
Indikator indeks kepuasan layanan yang didukung oleh berbagai
program/kegiatan, diasumsikan untuk menunjang pelayanan dan
kepuasan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran,
terdapat 2 unsur pelayanan dalam survey dinmaksud yang mendapatkan
nilai skor tertinggi dengan sebutan baik adalah:
1. Tidak dipungut biaya pelayanan dan
2. Kesopanan dan keramahan pelayanan.
Sedangkan 2 unsur pelayanan lainnya yang masih perlu mendapat
perhatian lebih lanjut antara lain :
1. Kecepatan pelayanan dan
2. Ketepatan jadwal pelayanan.
Sekalipun kedua unsur di atas berpredikat baik, namun ke depan perlu
untuk ditingkatkan pelayanannya.
Strategi Pemecahan Masalah:
1. Mengoptimalkan pelayanan
2. Meningkatkan kepatuhan para aparatur negara terhadap Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang telah dibuat.
3. Membuat analisis resiko pada kegiatan pelayanan masyarakat.
b. MISI TIGA : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas
dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
1) SASARAN SATU: Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan,
dengan hasil pencapaian 100,00% predikat Sangat Berhasil diperoleh
dengan perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Penghitungan Pencapaian Sasaran Misi Satu
No Indikator Kinerja Sasaran
Realisasi 2016
Tahun 2017
Target Realisasi Capaian (%)
1. Cakupan pelatihan lembaga ekonomi Pedesaan
--100% 100% 100%
Rata-rata capaian kinerja
100%
INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 1 (satu), Cakupan pelatihan
lembaga ekonomi Pedesaan, dicapai melalui program sebagai berikut:
1. Peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan.
2. Peningkatan upaya pertumbuhan kewirausahaan dan kecakapan
hidup pemuda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran
adalah:
1. Anggaran tersedia tepat waktu.
2. Menyiapkan pelaksanaan kegiatan dan sasaran peserta pelatihan
dengan baik
3. Semangat/kemauan panitia dan peserta untuk maju.
Sedangkan yang masih menjadi hambatan adalah :
1. Administrasi keuangan pada organisasi masyarakat masih sederhana
hanya berupa catatan uang masuk dan keluar..
2. Pengembangan usahanya masih di tingkat pedusunan.
3. Belum adanya aturan tentang tugas kewajiban dan hak pengurus
dalam lembaga/organisasi masyarakat.
4. Rendahnya akses tehnologi.
Strategi pemecahan masalah:
1. Perlunya melakukan koordinasi secara
berkesinambungan, agar di tahun-tahun mendatang dapat diadakan
pelatihan yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan peserta.| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
2) SASARAN KEDUA: Meningkatnya keberdayaan lembaga Koperasi,
dengan hasil pencapaian 105,27% dengan predikat Sangat Berhasil
diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :
Tabel 3.5 Penghitungan Pencapaian Sasaran dua, Misi Tiga
No Indikator Kinerja Sasaran Realisasi 2016)
Tahun 2017
Target Realisasi Capaian (%)
1.
2.
Koperasi yang terbentuk per tahun
Presentase koperasi aktif
---
---
10 badan hukum
koperasi
92,50%
11 badan hukum
koperasi
93,00%
110,00
100,54
Jumlah capaian rata-rata 105,27
INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 1 (satu), Koperasi yang
terbentuk per tahun, dicapai melalui satu program yaitu:
- Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian
sasaran adalah:
1. Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi untuk melegalitaskan
usahanya.
2. Dinas melakukan sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil
menengah, penyuluhan perkoperasian, meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang aturan perundangan dan tentang prinsip-prinsip
perkoperasian.
Hambatan yang ditemui adalah :
1. Jumlah personil Pembina koperasi kurang sebanding dengan jumlah
koperasi yang dibina (data akhir tahun 2017 tercatat 515 koperasi).
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
terdapat beberapa pasal yang tidak sesuai dengan dinamika dan
perkembangan koperasi, ke depan perlu adanya kebijakan dari
Pemerintah Pusat yang sejalan.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
Strategi pemecahan masalah:
1. Dalam menjalankan kegiatan Dinas bekerjasama dengan
Perguruan Tinggi, praktisi dan berbagai assosiasi yang
menguasai permasalahan koperasi.
2. Melakukan kordinasi dengan pusat, sambil menunggu peraturan
yang baru.
Beberapa penghargaan yang diterima oleh binaan Bidang Koperasi
tahun 2017 sebagai berikut:
1. Koperasi Simpan Pinjam
1) KSPPS Prima Arta, beralamat di Jln Rajiman No, 40 C Paten,
Tridadi, Sleman. Sebagai Peringkat 1 Juara Tingkat Provinsi
dan Nasional.
2. Koperasi Konsumen
1) Kopma UNY, beralamat di Kompleks Karang Malang,
Caturtunggal, Depok, Sleman. Sebagai Peringkat III Tingkat
Provinsi
3. Koperasi Produsen
1) Koperasi Sarono Makmur, beralamat di Kiyaran, Wukirsari,
Cangkringan, Sleman. Sebagai Peringkat II Juara Tingkat
Provinsi
4. Koperasi Jasa
1) KSU Swaloka, beralamat di Kompleks Colombo 4,
Caturtunggal, Depok, Sleman. Sebagai Peringkat 1 Juara
Tingkat Provinsi.
5. Koperasi Pemasaran
1) KSU Lansia, beralamat di Komplek Pertanian, Purwomartani,
Kaklasan, Sleman. Sebagai Peringkat 2 Juara Tingkat
Provinsi.
INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 2 (dua) persentase
koperasi yang aktif, dicapai melalui satu program yaitu:
- Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah:
1. Dinas melakukan usaha peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
berupa forum komunikasi, temu kemitraan, penilaian kesehatan
koperasi, koperasi yang berprestasi, bintek penyelenggaraan RAT,
koperasi yang akan mendirikan badan hukum dan koperasi yang
merubah Anggaran Dasarnya.
2. Disamping itu Dinas juga melakukan pembinaan berupa : kemitraan
antar koperasi, pameran hari koperasi nasional, sosialissasi
pemahaman perkoperasian, penyelesaian koperasi yang bermasalah
dan hal lain yang berkaitan dengan tupoksi bidang koperasi.
3. Dinas memberikan penghargaan serta pinjaman penguatan modal
bergulir melalui dana APBD bagi koperasi yang berprestasi.
Sedangkan yang masih menjadi hambatan/kendala adalah:
1. Kurangnya kesiapan SDM dan usaha koperasi dalam era
globalisasi
2. Belum optimlanya jaringan kerjasama antar koperasi, baik secara
vertikal maupun horisontal.
3. Masih banyak koperasi yang hanya mengandalkan aturan main
pada Anggaran Dasar, belum dilengkapi dengan Anggaran Rumah
Tangga maupun Peraturan Khusus.
4. Sebagian besar koperasi belum memiliki visi untuk modern dari segi
SDM, kelembagaan, usaha dan inovasi.
Strategi Pemecahan masalah :
1. Menginventarisir berbagai masalah yang ada untuk didiskusikan
bersama dalam rapat dengan pejabat struktural dan staf, sehingga
siapapun yang ditugaskan ke lapangan kapasitasnya adalah
mewakili dinas.
2. Dinas membuat panduan secara tertulis dan berbagai kebijakan
sebagai bekal bagi petugas untuk turun lapangan.
i.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
3) SASARAN TIGA, Meningkatnya keberdayaan UMKM, dengan hasil
pencapaian 129,83,00% dengan predikat Sangat Berhasil diperoleh
dengan perhitungan sebagai berikut :
Tabel 3.5 Penghitungan Pencapaian Sasaran dua, Misi Tiga
No Indikator Kinerja Sasaran Realisasi 2016)
Tahun 2017
Target Realisasi Capaian (%)
1.
2.
3
Peningkatan aksebilitas UMKM
Jumlah Wirausaha baru
Cakupan pendampingan UKM
--
--
--
58
115
-
80
140
--
137,93
1
21,73
--
Jumlah capaian rata-rata 129,83
INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 1 (satu), Peningkatan
aksebilitas UMKM dicapai melalui program sebagai berikut:
- Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran
adalah:
1. Kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk melegalitaskan
usahanya
2. Dinas melakukan pembinaan berupa : Sosialisasi UMKM dan
penggunaan dana pemerintah bagi UMKM dan pemantauan dana
pemerintah bagi UMKM.
Hambatan yang masih ditemui adalah :
1. Jumlah pemohon dana penguatan modal lebih banyak diakses
koperasi dibanding dengan UMKM, dikarenakan persyaratan yang
diberlakukan dirasa memberatkan bagi UMKM seperti : harus
menggunakan agunan dan memiliki Ijin yang dipersyaratkan.
2. Bunga pinjaman penguatan modal APBD sebesar 6% flat, lebih
besar bila dibandingkan dengan bunga Kredit Usaha Rakyat 9%
menurun atau sebesar dengan 5,6% flat.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
3. Perlu peninjauan ulang regulasi dan kebijakan Kabupaten Sleman
agar lebih kompetitif dan dapat lebih mudah diakses oleh usaha
mikro dan kecil.
4. Terbatasnya UMKM yang memiliki IUMK.
Strategi pemecahan masalah:
1. Dalam berbagai kesempatan baik penyuluhan ataupun sosialisasi
pihak Dinas menyampaikan adanya program penguatan modal bagi
UMKM.
2. Kebijakan penguatan modal yang ditujukan bagi UMKM, aturannya
perlu ditinjau ulang dengan tidak memakai agunan dan jika
dimungkinkan bunganya diperlunak dibawah 6%.
INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 2 (dua) jumlah
wirausaha baru, dicapai melalui satu program yaitu:
- Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompeti-
tif Usaha Kecil dan Menengah
Capaian indikator Jumlah wirausaha baru mencapai 121,37%.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah:
1. Munculnya paradigma baru khususnya lulusan SMK untuk
langsung terjun berwirausaha, hal ini ditunjang oleh kebijakan
pemerintah pusat, sekolah kejuruan banyak mendapat berbagai
fasilitas untuk menciptakan suatu angkatan yang siap kerja.
2. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku lokal.
3. Kondisi wilayah Sleman sangat stategis dan mendukung untuk
berwirausaha, hal ini didukung dengan potensi/ letak Sleman yang
strategis, banyaknya obyek wisata dan perguruan tinggi.
Sedangkan yang masih menjadi hambatan/kendala adalah:
1. Usulan kegiatan PUPM kecamatan, terkadang dalam pelaksanaan
pesertanya susah untuk memenuhi jumlah yang diinginkan.
2. Data UMKM belum sepenuhnya seperti yang diharapkan, belum
adanya pemetaan UMKM di setiap kecamatan dan data UMKM
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
belum sepenuhnya valid, misal pelatihan apa saja yang pernah
dikuti dan masih membutuhkan pelatihan apa.
3. Iklim usaha yang belum berpihak ke UMKM, misal untuk mengurus
IUMK yang telah dilimpahkan ke kecamatan setempat, namun
dalam mengurus rekomendasi lingkungan hidup pelaku usaha tetap
harus ke kabupaten.
Strategi Pemecahan masalah :
1. Menyurati desa/dusun yang mengusulkan pelatihan, supaya
menyiapkan pesertanya dulu, baru pelatihan dilaksanakan.
2. Menginventarisir peserta pelatihan dan mengelompokkan dalam
jenis pelatihan, serta membuat peta UMKM dan daftar UMKM
berkaitan pelatihan yang pernah diikuti dan yang belum pernah
diikuti, termasuk penataan sentra bagi UMKM. Guna memudahkan
pengambilan kebijakan dan pembinaan pelaku usaha.
3. Perlunya kebijakan yang mengarah pada kemudahan persyaratan
perijinan di tingkat kecamatan.
4. Perlunya pembinaan lebih lanjut dari dinas, dengan berbagai
pelatihan lanjutan.
Penghargaan yang diterima oleh Bidang Usaha Mikro yaitu, berupa
Penghargaan Internasional Council For Small Busuness (ICSB)
Indonesia Presidential Award 2017 DIY, dengan kategiri Category
Policy Maker.
3.2. REALISASI/ CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 DENGAN TAHUN 2016 Realisasi capaian kinerja tahun 2017 tidak dapat disandingkan dengan
realisasi kinerja tahun 2016 karena adanya perbedaan tupoksi, sasaran
strategis dan indikator kinerja dengan Perangkat Daerah sebelum yaitu Dinas
Perindagkop
Adapun realisasi capaian kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
yang baru terbentuk pada tahun 2017 sebagai berikut :
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
Sasaran Strategis 2017 Indikator Kinerja 2017 Target
2017Realisasi
2017Capaian
Kinerja (%)1 2 3 4 5
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan
Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditinjaklanjuti
Predikat LAKIP
100%
A
Belum dilakukan penilaian
Belum dilakukan penilaian
--
--
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasan Masyarakat
78,74% 84,25% 106,99%
Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan
Cakupan pelatihan lembaga ekonomi pedesaan
100% 100% 100,00%
Meningkatnya keberdayaan lembaga koperasi
Koperasi yang terbentuk per tahun
10 koperasi 11 koperasi 110,00%
Persentase koperasi aktif
92,50% 93,00% 100,27%
Meningkatnya keberdayaan UMKM kualitas kelembagaan
Peningkatan aksebilitas UMKM
58 UMKM 80 UMKM 137,93%
Jumlah wirausaha baru
115 wirausaha baru
140 wirausaha baru
121,73%
3.3. REALISASI KINERJA TAHUN 2017 DENGAN TARGET KINERJA TAHUN 2021
Acuan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dalam melaksanakan
realisasi kinerja bersumber dari Kementerian Koperasi dan UKM. Kementerian
dimaksud selama ini belum pernah menetapkan standar nasional berkaitan
dengan realisasi kinerja sehingga dalam penjabarannya Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah tidak pernah mengampu realisasi kinerja standar nasional.
Sasaran Strategis 2017 Indikator Kinerja 2017 Realisasi
2017Target Kinerja
tahun 20211 2 3 4
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan
Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditinjaklanjuti
Predikat LAKIP
Belum dilakukan penilaian
Belum dilakukan penilaian
100%
A
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasan Masyarakat 84,25% 79,00%
Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan
Cakupan pelatihan lembaga ekonomi pedesaan
100% -
Meningkatnya keberdayaan lembaga koperasi
Koperasi yang terbentuk per tahun
11 koperasi 13
Persentase koperasi aktif 93,00% 92,70%
Meningkatnya keberdayaan UMKM kualitas kelembagaan
Peningkatan aksebilitas UMKM 80 UMKM 62 UMKM
Jumlah wirausaha baru 140 wirausaha baru
145 wirausaha baru
3.4. REALISASI KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2017 DENGAN REALISASI KINERJA PROVINSI DAN TARGET NASIONALAcuan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dalam melaksanakan
realisasi kinerja bersumber dari Kementerian Koperasi dan UKM, selama ini
kementerian dimaksud belum pernah menetapkan standar nasional berkaitan
dengan realisasi kinerja sehingga dalam penjabarannya Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah tidak pernah mengampu realisasi kinerja standar provinsi
dan nasional dimaksud.
3.5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/ KEGAGALAN ATAU PENINGKAT-AN/PENURUNAN KINERJA, SERTA ALTERNATIF SOLUSI YANG TELAH DILAKUKANPada tabel di atas halaman 21 terlihat bahwa dari 5 uraian sasaran, semua
mendapatkan predikat sangat berhasil.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab keberhasilan capaian sasaran IKU
maupun sasaran strategis adalah:
1. Kemauan yang tinggi dari masyarakat untuk berwirausaha
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
2. Kenaikan UMK Kabupaten Sleman dan kemudahan memperoleh bahan
baku lokal.
3. Promosi produk diantaranya melalui keikutsertaan pada pameran berskala
lokal, regional dan nasional.
4. Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dengan mendirikan koperasi.
5. Perkembangan dan pertumbuhan wilayah Kabupaten Sleman yang
menjadikan Kabupaten Sleman sebagai lingkungan yang kondusif bagi
pertumbuhan ekonomi.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan dalam pelaksanaan
program/kegiatan sebagai berikut:
1. UMKM yang mengakses penguatan modal masih terkendala agunan dan
pengurusan IUMK yang tidak semua tersentralisir di kecamatan.
2. Pelaksanaan kegiatan PUPM dan Pokok Pokok Pikiran Dewan, peserta
pelatihan dari desa dan kecamatan terkadang tidak sesuai yang diajukan
semula.
3. Kegiatan updating data UMKM, data yang diserahkan oleh petugas pendata
selalu melebihi target waktu yang telah disepakati bersama dan data yang
dikumpulkan belum sepenuhnya mencerminkan data riil di lapangan.
4. Kurangnya SDM yang memiliki kapasitas dan kompetensi di bidang
pembinaan, penumbuhan dan pengembangan Koperasi dan UMKM.
5. Jumlah pemohon dana penguatan modal lebih banyak diakses koperasi
dibanding dengan UMKM, dikarenakan persyaratan yang diberlakukan
dirasa memberatkan bagi UMKM seperti : harus menggunakan agunan, dan
memiliki Ijin yang dipersyaratkan. Bunga pinjaman penguatan modal APBD
sebesar 6% flat, lebih besar bila dibandingkan dengan bunga Kredit Usaha
Rakyat 9% menurun atau sebesar dengan 5,6% flat.
6. Terbatasnya kapasitas SDM Koperasi dan UMKM berdampak pada
rendahnya penguasaan teknologi, inovasi, daya saing, kerja sama antar
koperasi/UMKM dan tidak terpenuhinya produk yang berkualitas sesuai
permintaan pasar.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
3.6. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBERDAYA (SDM, KEUANGAN, ASET DAN SEBAGAINYA)Jumlah binaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang ada di
wilayah Kabupaten Sleman pada akhir tahun 2017 sebanyak 515 koperasi dan
31.012 UMKM , bila dibandingkan dengan jumlah sumber daya manusia yang
dimiliki dinas (32 orang) sangatlah terbatas, oleh sebab itu Dinas bekerjasama/
menggandeng Perguruan Tinggi, akademisi, praktisi dan berbagai assosiasi
yang menguasai koperasi dan UKM untuk turut terlibat memajukan sektor ini.
Demikian halnya efisiensi di bidang keuangan telah dilakukan, dengan cara
tidak semua pelaksanaan kegiatan menggunakan harga yang maksimal yang
tertuang dalam Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ) ataupun Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), sepanjang memungkinkan memakai harga di
bawah standar SHBJ dan DPA namun tidak mengurangi kwalitas serta
klasifikasi yang dibutuhkan.
Berkaitan dengan aset yang dimiliki, sekalipun masih dalam keterbatasan
karena merupakan Perangkat Daerah baru, namun Dnas berusaha tetap
merawat dengan baik agar penggunaannya dapat lebih optimal.
3.7. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJUANG KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN PENCAPAIAN KINERJA SASARAN/OUTCOME.Secara umum pelaksanaan program/kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah pada Tahun 2017 berjalan dengan baik dan lancar. Dari anggaran
sebesar Rp. 1.993.839.620. telah terealisir sebesar Rp. 1.873.625.881. atau
realisasi keuangannya mencapai 93,97% dan realisasi fisiknya mencapai
100,00 %.
Belanja langsung dimaksud dialokasikan untuk melaksanakan 15 program yang
meliputi 34 kegiatan dan dan teridiri dari 11 sub kegiatan.
B. REALISASI ANGGARANSesuai dengan perjanjian kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi Tahun 2016, maka target dan realisasi anggaran yang digunakan
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2017
untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dokumen Perjanjian Kinerja
sebagai berikut:
No NAMA PROGRAM TARGET ANGGARAN
REALISASI ANGGARAN
CAPAIAN KINERJA
(%)
1 2 3 4 5
1 Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah 34.200.500 24.922.900 72,87%
2 Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 70.714.000 68.945.000 97,50%
3 Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa 6.632.000 6.594.500 99,43%
4 Pelayanan Administrasi Perkantoran 365.068.740 347.730.821 95,25%
5 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 617.948.780 578.469.653 93,61%
6 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 20.981.000 20.981.000 100%
7Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
34.980.500 34.458.500 98,51%
8 Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif 71.4457.000 70.224.000 98,27%
9Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah
129.008.000 122.430.500 94,90%
10Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
232.758.450 202.375.009 86,95%
11 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 174.081.000 162.099.198 93,12%
12 Pengembangan Data/informasi/statistik daerah 187.488.350 186.552.000 99,48%
13 Penyematan dan pelestarian dokumen/arsip daearh 21.183.400 20.960.900 98,95%
14Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian pelaksanaan Kebijakan KDH
11.549.900 11.549.900 100%
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
15.788.000 15.362.000 97,30%
JUMLAH 1.993.836.620 1.873.625.881 93,97%
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 37