LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...
Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
TAHUN 2011
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 1
BAB I. PENDAHULUAN
Tugas dan fungsi Puslitbang Perkebunan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 adalah
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan program, serta pelaksanaan penelitian dan pengembangan perkebunan,
sedangkan fungsinya adalah :
a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pemantauan dan evaluasi penelitian dan pengembangan perkebunan;
b. Pelaksanaan kerja sama dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan perkebunan;
c. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan perkebunan; dan
d. Pengelolaan urusan tata usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tugas dan fungsi penyiapan perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan rumusan
kebijakan berdasarkan atas hasil penelitian untuk mengembangkan perkebunan. Sedangkan penyiapan perumusan program
penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan perencanaan penelitian dan pengembangan dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
Pelaksanaan penelitian bertujuan untuk menghasilkan informasi pengetahuan dan (komponen) teknologi yang lebih unggul
daripada teknologi yang ada, baik dari aspek teknik maupun sosial-ekonomi. Sedangkan tugas dan fungsi pengembangan bertujuan
untuk merakit pengetahuan dan (komponen) teknologi yang dihasilkan dari penelitian sehingga menjadi suatu rekomendasi kebijakan
dan paket teknologi strategis dalam arti secara teknik dapat diterapkan, secara ekonomi layak, dan secara sosial dapat diterima oleh
pengguna. Selain itu dalam tugas dan fungsi pengembangan ini termasuk juga pengembangan komunikasi antar sesama peneliti
dan dengan para pengguna. Pengembangan komunikasi dilaksanakan melalui berbagai forum, jejaring dan media baik yang bersifat
ilmiah maupun populer.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 2
Secara vertikal Puslitbang Perkebunan termasuk salah satu unit kerja dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
(Badan Litbang Pertanian). Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, Puslitbang Perkebunan memiliki dua bidang dan satu
bagian yaitu Bidang Program dan Evaluasi, Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian, dan Bagian Tata Usaha, serta
empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) penelitian yang dibagi berdasarkan jenis tanaman (komoditas) mandat yang ditangani, yaitu Balai
Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro), Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas), Balai Penelitian Tanaman
Kelapa dan Palma Lain (Balitka), dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Industri (Balittri).
Berdasarkan Peraturan Kementerian Pertanian No. 62-65/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup Puslitbangbun, tugas dari masing-masing UPT tersebut adalah melaksanakan penelitian tanaman
obat dan aromatik; tanaman palma; tanaman pemanis dan serat, serta tanaman industri dan penyegar. Masing-masing Balai
Komoditas menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan, dan pemanfaatan plasma nutfah;
b. Pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi, dan fitopatologi;
c. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis;
d. Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian;
e. Penyiapan kerjasama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian;
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009 Badan Litbang Pertanian diberi wewenang dan tugas
menangani komoditas kelapa sawit, karet, kopi, kakao, teh dan tebu. Selanjutnya Badan Litbang melimpahkan tugas tersebut kepada
Puslitbang Perkebunan. Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. B/2287/M.PAN-RB/9/2011 tanggal 12
Oktober 2011, Menteri PAN & RB telah memberikan persetujuan atas usulan perubahan mandat komoditas dan nomenklatur Balai-
Balai lingkup Puslitbang Perkebunan. Tambahan mandat komoditas dan nomenklatur unit organisasi Balai-balai lingkup Puslitbang
Perkebunan telah disyahkan melalui:
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 3
a. Permentan No. 62/Permentan/OT.140/10/2011, Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain berubah nama menjadi Balai
Penelitian Tanaman Palma
b. Permentan No. 63/Permentan/OT.140/10/2011, Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat berubah nama menjadi Balai
Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Alam
c. Permentan No. 64/Permentan/OT.140/10/2011 dengan perubahan nama Unit Organisasi yang semula bernama Balai Penelitian
Tanaman Obat dan Aromatika menjadi Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
d. Permentan No. 65/Permentan/OT.140/10/2011, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Tanaman Industri berubah nama menjadi
Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
Sumberdaya Manusia. Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Puslitbang Perkebunan perlu didukung dengan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berkarakter dengan persyaratan kompetensi tertentu. Kompetensi merupakan
persyaratan mutlak bagi SDM Badan Litbang Pertanian untuk menjamin terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan
yang berkualitas. Puslitbang Perkebunan memberikan prioritas tinggi terhadap peningkatan kualitas SDM dalam upaya menjamin
tersedianya tenaga handal dalam melaksanakan program penelitian pertanian. Keragaan sumber daya manusia Puslitbang
Perkebunan pada tahun 2011, disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah pegawai lingkup Puslitbang Perkebunan menurut Pendidikan Akhir pada tahun 2011
Unit Kerja S3 S2 S1 SM/D3 D2 D1 SLTA < SLTA Jumlah
Kantor Pusat 11 6 21 6 3 1 40 7 95
Balittro 16 20 62 11 3 0 101 39 252
Balittas 9 26 61 8 0 0 69 20 193
Balitka 5 17 24 2 1 0 55 11 115
Balittri 4 13 34 4 0 1 43 17 116
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 4
Jumlah 45 82 202 31 7 2 308 94 771
Sampai dengan TA 2011 Puslitbang Perkebunan didukung oleh 771 pegawai yang terdiri dari 45 orang S3, 82 orang S2 dan
202 orang S1, 31 orang SM/D3, 7 orang D2, 2 orang D1 serta 402 orang SLTA ke bawah. Berdasarkan jabatannya sumber daya
manusia di lingkungan Puslitbang Perkebunan diklasifikasikan menjad 4 (empat) yaitu Peneliti, Teknisi Litkayasa, Pustakawan,
Penunjang Penelitian dan Pejabat Struktural. Jumlah pegawai berdasarkan jabatannya adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Jumlah pegawai lingkup Puslitbang Perkebunan berdasarkan jabatannya pada tahun 2011
No
Unit Kerja
Peneliti
Tek. Litkayasa
Pustakawan
Penunjang Penelitian
dan Pejabat Struktural
Jumlah
1 Kantor Pusat 13 0 7 75 95
2 Balittro 77 67 3 105 252
3 Balittas 58 24 4 107 193
4 Balitka 31 27 0 57 115
5 Balittri 39 30 0 47 116
Jumlah 218 148 14 391 771
Komposisi tenaga penunjang penelitian dan struktural berjumlah 391 orang. Jumlah tersebut besar dibandingkan dengan
jumlah tenaga fungsional lingkup Puslitbang Perkebunan (Peneliti, Teknisi. Litkayasa dan Fungsional lainnya). Seyogyanya tenaga
fungsional, sebagai motor penggerak untuk mencapai tujuan organisasi lebih besar dibandingkan dengan tenaga penunjangnya
sehingga perencanaan SDM kedepan perlu mempertimbangkan komposisi tersebut.
Peneliti lingkup Puslitbang Perkebunan berdasarkan kepakaran/bidang ilmunya pada tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 3.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 5
Tabel 3. Keragaan Peneliti berdasarkan Kepakaran/bidang ilmu lingkup Puslitbang Perkebunan 2011
No Bidang Keahlian Kantor Pusat Balittro Balittas Balitka Balittri
1 Budidaya Tanaman 6 27 13 8 13
2 Ekonomi Pertanian 1 5 2 3 3
3 Fisiologi Tanaman 0 3 0 1 1
4 Hama Dan Penyakit Tanaman 6 24 17 8 7
5 Pemuliaan dan Genetika Tanaman 1 19 18 9 12
6 Teknologi Pasca Panen 1 3 3 3 1
7 Teknologi Pertanian dan Mekanisasi 1 0 4 3 2
8 Ekonomi Sumberdaya 1 0 0 0 0
9 Kesuburan Tanah dan Biologi Tanah 0 0 1 0 1
10 Kimia Analitik Lainnya 0 0 1 0 0
11 Bioteknologi Pertanian 0 0 0 1 0
12 Sistem Usaha Pertanian 0 0 0 0 1
Jumlah 17 81 59 36 41
Sumberdaya Sarana dan Prasarana. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Puslitbang Perkebunan
perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai lembaga penelitian adalah Kebun Percobaan, Laboratorium dan Rumah Kaca
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 6
Laboratorium. Puslitbang Perkebunan mengelola 26 laboratorium yang jenis dan daya dukung secara kualitatif dan
kuantitatif serta statusnya disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Jenis Laboratorium lingkup Puslitbang Perkebunan
No Jenis Laboratorium Balittro Balittri Balittas Balitka Jumlah
1 Biotek/Kuljar 1 1 2
2 Pemuliaan 1 1 1 1 4
3 Ekofisiologi 1 1 1 3
4 Hama 1 1 1 3
5 Penyakit 1 1 1 1 3
6 Perbenihan 1 1 0
7 Lab Uji 1 1 1
8 Fisiologi hasil 1 1 2
12 Parasitoid dan Predator 1 1
13 Patologi Serangga 1 1
15 Tanah/Tanaman 1 1
16 Toksikologi 1 1
JUMLAH 7 5 9 5 26
Laboratorium lingkup Puslitbangbun yang sudah mendapat akreditasi ada 2 (dua) dan 2 (dua) laboratorium masih dalam
proses akreditasi. Laboratorium Perbenihan dan Lab Uji yang dikelola oleh Balittro mendapatkan akreditasi pada tahun 2010.
Laboratorium Penyakit yang dikelola Balittro dan Lab Benih yang dikelola oleh Balittas telah diusulkan proses akreditasinya sejak
tahun 2009.
Kebun Percobaan. Kebun percobaan lingkup Puslitbang Perkebunan tersebar di 18 lokasi dengan luas total 778,93 Ha. Daya
dukung dan pemanfaatan Kebun Percobaan disajikan pada Tabel 5.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 7
Tabel 5. Keragaan Kebun Percobaan Lingkup Puslitbang Perkebunan
No Satker/Lokasi KP Luas (Ha)
BALITTRO
1 KP. Cimanggu & Cibinong 44,63
2 KP. Manoko 20
3 KP. Gunung Putri 6,74
4 KP. Laing 75
5 KP. Cicurug 9,51
BALITTRI
6 KP. Pakuwon 159,6
7 KP. Sukamulya 48,56
8 KP. Cahaya Negeri 30
9 KP.Cikampek 14,9
BALITTAS
10 KP. Asembagus 40,07
11 KP. Muktiharjo 95,16
12 KP. Sumberrejo 26,51
13 KP. Karangploso 24,65
14 KP. Pasirian 7,88
BALITKA
15 KP. Paniki 40
16 KP. Mapanget 47,6
17 KP. Kima atas 60,4
18 KP. Kayuwatu 26,7
Luas Kebun Percobaan di lingkup Puslitbang Perkebunan sangat beragam berkisar antara 6,74 Ha – 159,6 Ha. Balittro
mengelola 155.88 Ha, Balittri mengelola 253.06 Ha, Balittas mengelola 194,27 Ha dan Balitka mengelola 174,7 Ha. KP yang terluas
adalah KP. Pakuwon yang dikelola oleh Balittri, Kebun Percobaan yang memiliki luasan terendah adalah KP. Cicurug yang dikelola
oleh Balittro.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 8
Rumah Kaca. Rumah kaca sebagai fasilitas pendukung kegiatan penelitian di lingkup Puslitbang Perkebunan ada 13 buah.
Daya dukung secara kualitatif dan kuantitatif serta status Rumah Kaca tersebut tercantum dalam Tabel 6.
Rumah Kaca lingkup Balittro secara umum mempunyai daya dukung yang cukup optimal sedangkan rumah kaca Ekofisiologi
masih perlu ditingkatkan daya dukungnya. Rumah Kaca lingkup Balittri secara umum kurang optimal karena rumah kaca tersebut
baru dibangun 3 tahun yang lalu. Rumah Kaca lingkup Balittas merupakan rumah kaca yang optimal daya dukungnya. Rumah Kaca
lingkup Balitka secara umum kurang optimal dan perlu ditingkatkan daya dukungnya.
Tabel 6. Keragaan Rumah Kaca lingkup Puslitbang Perkebunan
No Satker/Rumah Kaca Daya Dukung
Kualitatif Kuantitatif
BALITTRO
1 Pemuliaan Cukup Cukup
2 Ekofisiologi Kurang Kurang
3 Hama Cukup Cukup
4 Penyakit Cukup Cukup
BALITTRI
1 Rumah Kaca Kurang Kurang
BALITTAS
1 Pemuliaan Optimal Optimal
2 Ekofisiologi Optimal Optimal
3 Hama Optimal Optimal
4 Penyakit Optimal Optimal
BALITKA
1 Pemuliaan Kurang Kurang
2 Ekofisiologi Kurang Kurang
3 Hama Kurang Kurang
4 Penyakit Kurang Kurang
Sumber Daya Keuangan. Anggaran pembangunan Badan Litbang Pertanian terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini
menunjukkan adanya dukungan positif pemerintah terhadap kegiatan litbang yang dituntut untuk menghasilkan inovasi teknologi
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 9
yang lebih berorientasi pasar dan berdaya saing. Namun demikian, masih diperlukan dukungan pendanaan yang lebih besar untuk
peningkatan hasil penelitian berupa inovasi teknologi dan varietas unggul berdaya saing yang bersifat untuk kepentingan petani.
Perkembangan penganggaran lingkup Puslitbang Perkebunan lima tahun terakhir seperti terlihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Keragaan Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2005 – 2011 (Dalam Juta Rupiah)
Tahun Anggaran Jenis Belanja
Total pegawai Barang Modal
2005 28,556 14,932 4,800 48,288
2006 31,796 20,876 11,058 63,731
2007 35,988 28,038 9,192 73,218
2008 37,943 25,868 2,870 66,680
2009 43,366 17,822 10,214 71,402
2010 36,908 47,271 18,635 102,814
2011 39,830 41,681 38,657 120,168
Tata Kelola. Implementasi reformasi perencanaan dan penganggaran sebagai manifestasi Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara mengisyaratkan bahwa penyusunan strategi pembangunan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang
menjamin konsistensi antara perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan. Penyusunan kebijakan, rencana program dan kegiatan
harus mengedepankan semangat yang berpijak pada sistem perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi perspektif jangka
menengah dan berbasis kinerja yang mencakup 3 (tiga) aspek berupa unified budgeting, performance based budgeting, dan medium
term expenditure frame work.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 10
Untuk menjamin tercapainya good governance di UK/UPT lingkup Puslitbang Perkebunan, pelaksanaan program dan anggaran
dikawal dengan penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) di setiap UK/UPT. Langkah-langkah operasional penerapan SPI, yaitu:
(1) Pembentukan Satuan Pelaksana (Satlak); (2) Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan SPI; (3)
Pelaksanaan Penilaian Pelaksanaan SPI; dan (4) Penyusunan Laporan Pelaksanaan SPI.
Untuk menjamin kelancaran dan tercapainya target pelaksanaan program dan anggaran Puslitbang Perkebunan dilakukan
Monitoring dan Evaluasi secara berkala dan terus menerus. Monitoring ditujukan untuk memantau proses pelaksanaan dan kemajuan
yang telah dicapai dari setiap program yang dituangkan di dalam Renstra beserta turunannya (RKT, PK). Evaluasi dilaksanakan
sebagai upaya perbaikan terhadap perencanaan, penilaian dan pengawasan terhadap pelaksanan kegiatan agar berjalan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai dan memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien. Dokumen pelaksanaan Monev
dituangkan dalam LAKIP, SIMMONEV dan Laporan Pelaksanaan Monev. Langkah-langkah operasional program Monev 2010-2014
mencakup: (1) Menyiapkan Pedoman Umum, Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), dan Petunjuk Teknis (Juknis) Monev yang disusun
secara berjenjang sampai tingkat UPT, (2) Melaksanakan monev secara reguler dan berjenjang, dan (3) Mengevaluasi capaian
sasaran Renstra setiap tahun. Selain itu untuk mengukur Indikator Kinerja Utama (IKU), Puslitbang Perkebunan mengharuskan
setiap UK/UPT menyusun Laporan Pencapaian IKU yang berisi uraian kegiatan utama serta target dan realisasi pencapaian
sasarannya secara reguler pada setiap triwulan.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 11
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2. 1. Rencana Strategik 2010-2014
Untuk mengantisifasi perubahan paradigma dan dinamika lingkungan strategis yang dihadapi Puslitbang Perkebunan di masa
mendatang, khususnya periode 2010 – 2014, Puslibang Perkebunan membutuhkan strategi khusus agar kiprah dan eksistensinya
sebagai lembaga penelitian di bidang perkebunan dapat terwujud, terutama dalam mendukung pembangunan pertanian. Dengan
penetapan Rencana Strategis (Renstra) Puslitbang Perkebunan TA 2010-2014 sebagai pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan
program dan kegiatannya, diharapkan kegiatan penelitian perkebunan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, menghasilkan
produk-produk teknologi yang inovatif, sesuai kebutuhan pengguna, dan berkelanjutan.
Selaras dengan visi Badan Litbang Pertanian pada TA 2014, maka Puslitbang Perkebunan telah menetapkan visi pada Tahun
2014 : " Menjadi pusat keunggulan inovasi teknologi perkebunan berkelas dunia ".
Untuk mewujudkan visi tersebut, Puslibang Perkebunan menyusun misi sebagai berikut:
(1) Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi unggulan dan kebijakan di bidang perkebunan
(2) Meningkatkan kualitas dan optimalisasi sumberdaya penelitian dan pengembangan perkebunan
(3) Mengembangkan jaringan dan meningkatkan kerjasama iptek ditingkat nasional dan internasional
Tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Benih Unggul, Teknologi Budidaya dan Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan,
yang sasarannya adalah tersedianya a) varietas unggul, b) teknologi budidaya, c) Produk Olahan dan Teknologi Peningkatan
Nilai Tambah (diversifikasi), d) benih ungul
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 12
2. Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan Tanaman Perkebunan sebagai bahan Kebijakan Pertanian di bidang Perkebunan, yang
sasarannya adalah tersedianya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Tanaman Perkebunan
3. Meningkatkan Diseminasi hasil penelitian Perkebunan kepada pengguna yang sasarannya adalah: a) meningkatnya hasil
publikasi hasil penelitian, b) meningkatnya penyebaran hasil penelitian perkebunan kepada pengguna, c) terjalinnya
kerjasama dengan pihak lain
Indikator Kinerja Utama (IKU) Puslitbang Perkebunan 2010-2014 terkait dengan program penelitian dan pengembangan
perkebunan yang mencakup kegiatan-kegiatan perakitan varietas; perakitan teknologi budidaya; perakitan produk olahan; bibit dan
produksi benih sumber; serta pelestarian plasma nutfah dan sintesa kebijakan adalah:
1. Tersedianya varietas (jumlah varietas unggul yang dihasilkan)
2. Tersedianya teknologi (jumlah teknologi budidaya yang dihasilkan)
3. Tersedianya formula/teknologi (jumlah produk olahan/teknologi peningkatan nilai tambah)
4. Tersedianya benih sumber tanaman perkebunan yang dihasilkan (ton) dan plantlet tebu (jumlah bibit tebu yang dihasilkan)
5. Tersedianya aksesi (jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi)
6. Tersedianya rekomendasi (jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan)
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 13
Secara rinci indikator kinerja utama per tahun lingkup Puslitbang Perkebunan adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2010-2014
Kegiatan Sub Kegiatan Utama
Indikator Kinerja Utama Target
2010 2011 2012 2013 2014
Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan
Perakitan Varietas
Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan (varietas)
6 10 6 10 10
Perakitan Teknologi
Budidaya
Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan (teknologi)
15 19 19 17 14
Perakitan Produk Olahan'
Jumlah Produk Olahan/Teknologi Peningkatan
Nilai Tambah (teknologi)
12 13 11 12 12
Bibit Tebu Jumlah bibit Tebu yang
dihasilkan (budset)
- 300,000
plantlet
500,000
plantlet
2.500,000
budset
2.500,000
budset
Produksi Benih
Sumber
Jumlah Benih Sumber yang
dihasilkan (ton)
260 263 340 341 343
Pelestarian Plasma Nutfah
Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan
terkarakterisasi (aksesi)
4,040 4,370 4,490 4,610 4,730
Sintesa Kebijakan
Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan
(rekomendasi)
5 6 6 6 6
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 14
2.2. Rencana Kinerja TA 2011
Sasaran Kinerja Tahun 2011 yang merupakan penjabaran dari Indikator Kinerja Utama/Sasaran yang telah tercantum dalam
Renstra 2010-2014 adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya varietas unggul tanaman perkebunan, yang targetnya sebanyak 6 varietas
2. Tersedianya inovasi teknologi budidaya, dengan target jumlah teknologi yang dihasilkan sebanyak 19 teknologi
3. Tersedianya teknologi diversifikasi dan peningkatan nilai tambah dengan target jumlah teknologi olahan yang dihasilkan sebanyak
11 produk
4. Tersedianya rekomendasi kebijakan yang tergetnya sebanyak 6 kebijakan
5. Tersedianya sumberdaya genetik dengan target jumlah plasma nutfah sebanyak 4.490 aksesi
6. Tersedianya benih sumber dengan target jumlah benih sebanyak: 840 ton; 760.000 setek/rhizome; dan 500.000 plantlet tebu
7. Terselenggaranya Diseminasi dengan target jumlah jurnal/publikasi sebanyak 8 terbitan
8. Terwujudnya kerjasama penelitian dengan traget jumlah MOU kerjasama sebanyak 20 MOU
Program dan Kegiatan. Untuk dapat mencapai kinerja tersebut, maka pada TA 2011, kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan mengalokasikan anggarannya pada sub-sub kegiatan sebagai berikut:
A. Perakitan varietas unggul tanaman perkebunan
Komoditas/Judul Sub Kegiatan Pagu Anggaran
Kapas 1
2
Perakitan varietas kapas hibrida nasional berproduktivitas > 3,5 ton mendukung pengembangan kapas di lahan kering
Perakitan varietas kapas tahan A. biguttula, H. armigera, P gossypiella berproduktivitas >4ton/ha, berumur < 110 hari dan tahan keterbatasan air hingga 35 % air tanah tersedia
173,000,000
320,350,000
Jarak Pagar
3 Perakitan varietas hibrida unggul jarak pagar untuk mendapatkan produksi > 10 ton/ha/th, dan kadar minyak > 40%, dan umur panen pertama <110 hari
250,000,000
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 15
Kelapa dan Palma 4
5
Perakitan kelapa dalam komposit dengan produktivitas > 3 ton kopra/ha/thn dan perakitan varietas
kopyor genjah dan persentase kopyor>70% Persiapan pelepasan aren genjah (umur berbunga 5-6 th) dengan produktivitas 10 l/ph/hari, populasi
pinang, dan perakitan Aren super genjah (umur 3-4 th) produktivitas nira > 15 l/ph/hari
182,369,000
193.947.000
Lada, Vanili
6 Perakitan Varietas Lada Hibrida dengan Produktivitasi (> 6 ton/ha/thn) dan tahan Penyakit BPB (100%) 116.800.000
7 Uji Adaptasi Vanili Produksi Tinggi (5 ton/ha/thn) dan Tahan Penyakit Busuk Batang vanili (BBV) >85% 100.900.000
Sambiloto, kunyit, akar wangi
8 Persiapan pelepasan varietas 2 tanaman obat dan 1 tanaman aromatik dan uji adaptasi 2 tanaman obat 288,467,000
Jahe
9 Galur harapan Unggul Jahe Putih Besar Produktivitas 30 t/ha Toleran 70% Layu Bakteri Melalui Variasi
Somaklonal, Fusi Protoplast dan Rekayasa Genetik
192,730,000
10 Perakitan Galur/Mutan Jahe Putih Kecil Tahan Bercak Daun >70% Produ ktivitas >12 t/ha dan Kadar Minyak Atsiri > 3,5 % dengan Teknik Irradiasi
95.686.000
Nilam
11 Varietas nilam 60% tahan terhadap layu bakteri, produktivitas > 320 Kg/ha melalui fusi protoplas, variasi somaklonal dan rekayasa genetik
237,245,000
JUMLAH 366.347.000
B. Perakitan teknologi Budidaya tanaman perkebunan;
Jarak Pagar 1
2
3
Teknik pengelolaan tanaman jarak pagar untuk produksi >10 ton kadar minyak >40% umur panen <110
hari
Teknik pengelolaan lahan, hara, dan air yang efisien untuk mendukung varietas unggul jarak pagar berproduksi >10ton kadar minyak >40% umur panen <110 hari
Teknik pengendalian hama dan penyakit pada jarak pagar
167,000,000
107,300,000
66,900,000
Kapas 4 Teknologi budidaya pendukung pelepasan varietas baru kapas berproduktivitas >3,5 ton dan toleran
terhadap hama penghisap dan penggerek buah
79,250,000
Kelapa dan Palma
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 16
5
6
7
Konfirmasi marka DNA kelapa kopyor untuk seleksi dini dan uji ketahanan aksesi kelapa terhadap phytophthora penyebab kehilangan hasil 25-40%
Pengendalian hama terpadu dan teknologi pemupukan pada Kelapa dan palma untuk mencegah kehilangan
hasil > 20% Teknik Perbanyakan invitro kelapa aren dan sagu yang cepat, Seragam dan dengan peningkatan efisiensi >
20%
110,000,000
192.802.000
194.798.000
Lada, Jambu mete, kemiri sunan
8
9
10 11
12 13
14
15
Optimalisasi Pemupukan dan Kultivasi untuk Meningkatkan Produktivitas Riil Lada >100%,
Pemanfaatan Mikroba Rhizosphere Nonpatogenik untuk Peningkatan Efisiensi Serapan Hara (50%) pada Tanaman Lada dan Kemiri Sunan,
Peningkatan Produktivitas Jambu Mete (> 2 ton/ha/thn) melalui Perbaikan Teknik Kultivasi, Perbanyakan Lada, Jambu Mete, dan Kemiri Sunan secara efisien (> 30%) dan massal melalui kultur
Somatic Embriogenesis dan Multiplikasi Tunas, Peningkatan Adopsi dan Efisiensi serta Strategi Pengembangan Biodiesel
Peningkatan Produktivitas Jambu Mete (> 2 ton/ha/thn) melalui Perbaikan Genetik
Perakitan Teknologi Pengendalian Hama Penggerek Batang dan Penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) Lada (> 50%)
183.500.000
145.700.000
88.400.000
148.400.000 130.645.000
93.500.000
92.900.000
Jahe
16 Teknik Budidaya Penekanan Serangan Layu Bakteri (50%) Melalui Solarisasi Tanah dan Biofumigan serta
Peningkatan Ketahanan Jahe (30%)Melalui Elisitor dan Pemupukan Berimbang
154,794,000
17 Pengujian Pemupukan dan Fungisida Untuk Menekan Serangan Bercak Daun Jahe 112,020,000
Nilam
18 Pengendalian Penurunan Produktivitas Tanaman dan Lahan Nilam pada Sistem Budidaya Menetap 229,196,000
19 Perakitan Budidaya Nilam Hemat Pupuk (> 25% dosis standar) dengan Produktivitas ≥ 320 kh/ha melalui Pemanfaatan Pupuk Organik dan Hayati.
115,679,000
JUMLAH 1.039.680.000
C. Perakitan Produk Olahan dan Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan;
Mimba
1 Formulasi pestisida berbahan aktif mikroba, entomopatogen, nabati (mimba) untuk serangga hama kapas dengan efektivitas >75% dan pupuk organik
143,550,000
Kelapa dan Palma 2 Produk Olahan/formula tanaman kelapa dan palma 119.905.000
Tanaman Obat dan Aromatik
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 17
3 Formula Jamu Ternak Berbasis Tanaman Obat Peningkat Fertilitas Sapi Dan Minyak Atsiri Sebagai Bio Aditif Bahan Bakar Minyak.
322,101,000
4 Efektivitas Biopestisida Berbasis Sitronella, Eugenol dan Azadirachtin untuk Menekan Serangan OPT Utama
Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura > 50%.
226,511,000
JUMLAH 119.905.000
D. Penyediaan Benih Ungul Tanaman Perkebunan;
1 Penyediaan dan Penyebarluasan Benih Sumber Tanaman Lada, Vanili, dan Jambu Mete 179.380.000
2 Percepatan produksi benih sumber tembakau, serat buah, serat batang dan tanaman minyak industri
557.000.000
3 Produksi Benih Sumber 5 Ton Jahe, 1,5 Ton Kencur, 5 Ton Kunyit, 5 ton Temulawak, 100.000 Setek Nilamm, 150.000 Anakan Seraiwangi, 300
Planlet Jahe dan Nilam
202,450,000
4 Benih Sumber Tanaman Kelapa dan Palma 248.558.000
JUMLAH 948.038.000
E. Pelestarian Plasma Nutfah tanaman perkebunan,
Kelapa dan Palma 1 Plasma Nutfah Tanaman Kelapa dan Palma 406.761.000
Tembakau dan Tanaman serat 2 Peningkatan keragaman genetik, konservasi, karakterisasi, evaluasi plasma nutfah tanaman tembakau,
serat, dan minyak industri
561.000.000
Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri 3 Percepatan dan Pemanfaatan Plasma Nutfah melalui Evaluasi Genetik dan Pengembangan Koleksi Tanaman
Rempah dan Aneka Tanaman Industri Secara Efisien (> 50%)
152.500.000
Tanaman Obat dan Aromatik 4 Konservasi 100 Jenis, Rejuvenasi, Karakterisasi dan Evaluasi 8 Jenis Serta Dokumentasi Plasma Nutfah
Tanaman Obat dan Aromatik
287,608,000
JUMLAH 1.079.461.000
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 18
BAB III.
AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam tahun anggaran 2011, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan telah menetapkan 3 (tiga) sasaran yang akan
dicapai. Ketiga sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Realisasi sampai akhir tahun 2011
menunjukkan bahwa seluruh sasaran yang telah dapat dicapai dengan hasil baik.
Terkait dengan beberapa kegiatan penelitian yang bersifat multiyears, maka beberapa keluaran belum mencapai sasaran
seperti ditargetkan dalam IKU. Jadi baru mencapai sasaran antara (berupa bahan perakitan varietas dan komponen teknologi atau
bahan formula). Pembahasan capaian kinerja dibawah ini hanya menyangkut keluaran yang sudah mencapai sasaran yang
ditargetkan dalam IKU. Secara rinci pencapaian sasaran tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam uraian berikut:
3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN TAHUN 2011
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tahun 2011 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator
sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam Tabel 9 :
Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan tahun 2011 secara umum
menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai bahkan beberapa sasaran melampaui keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan
pada tahun 2011.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 19
Tabel 9. Pengukuran Kinerja Puslitbang Perkebunan TA 2011
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Uraian Target Realisasi %
1 Tersedianya Inovasi tanaman perkebunan
Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan
10 var/klon
13 var/klon
130%
Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan
25 teknologi
25 teknologi
100%
Jumlah Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah (teknologi)
13 foramula/tekn
22 formula/tekn
169%
Jumlah Bibit Tebu yang dihasilkan (plantlet)
300.000 plantlet
100.000 plantlet 33%
Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan (ton)
263 ton
371 ton
141%
Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi
4.370 aksesi
8.862 aksesi
203%
2 Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Tanaman Perkebunan
Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan
6 rekomendasi 10 rekomendasi
150%
3.2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2011 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Sasaran 1 : Tersedianya Inovasi Tanaman Perkebunan.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 20
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator
kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Inovasi Perkebunan TA 2011
Indikator Kinerja Sasaran Target Capaian %
Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan 10 varietas 13 varietas 130
Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan 25 teknologi 25 teknologi 100
Jumlah Produk Olahan yang dihasilkan 13 formula/tekn 22 formula/tekn 169
Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan (ton) 263 ton 371 ton 141
Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi 4.370 aksesi 8.862 aksesi 203
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah tercapai. Adapun pencapaian indikator kinerja
kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 5 sub kegiatan yaitu sub Kegiatan: Perakitan Varietas, Perakitan Teknologi Peningkatan
Produktivitas, Perakitan Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah, Pelestarian Plasma Nutfah Tanaman Perkebunan, dan
Pengelolaan Benih Sumber Tanaman Perkebunan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan dengan rincian
sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Varietas Unggul Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui sub kegiatan perakitan varietas.
Pada TA 2011, kinerja perakitan varietas dari target 10 varietas/klon unggul, telah terealisasi 13 varietas unggul, yang terdiri dari
4 varietas tanaman obat yaitu 1 varietas sambiloto dengan nama SAMBINA 1, 1 varietas kunyit tahan naungan dengan nama
CURDONA 1, dan 2 varietas akar wangi dengan nama VERINA 1 dan VERINA 2; 2 varietas kemiri minyak (kemiri Sunan 1 dan 2), 1
varietas Jambu mete (populasi Muna), 1 varietas aren super genjah Kutim dan 1 varietas Kelapa Dalam Adonara; dan pelepasan
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 21
empat varietas unggul tembakau: (1) Tembakau Bondowoso varietas Maesan1; (2) Tembakau Bondowoso varietas Maesan2, (3)
Tembakau Probolinggo varietas Paiton1, dan (4) Tembakau Probolinggo varietas Paiton2
Indikator kinerja sasaran “ Teknologi Peningkatan Produktivitas” dicapai melalui sub kegiatan Perakitan Teknologi
Peningkatan Produktivitas. Capaian kinerja Teknologi Peningkatan Produktivitas dari target 25 teknologi terealisasi 25 teknologi,
dengan rincian sebagai berikut:
1. Komponen teknologi pemupukan lada monokulktur dan polikultur di Lampung
2. Komponen teknologi pemanfaatan mikroba rhizosphere untuk efisiensi serapan hara tanaman lada dan kemiri Sunan
3. Komponen teknologi perbanyakan lada, mete dan kemiri Sunan melalui Somatic Embryogenesis (SE)
4. Komponen teknologi pengendalian hama penggerek batang dan penyakit busuk pangkal batang lada
5. Komponen teknologi peningkatan adopsi teknologi tanaman penghasil biodiesel
6. Teknologi penekanan serangan layu bakteri pada jahe melalui solarisasi tanah, biofumigan dan pemupukan berimbang
7. Teknologi pengendalian serangan bercak daun jahe dengan pemupukan dan fungisida
8. Teknologi pengendalian penurunan produktivitas tanaman nilam dengan sistem budidaya menetap
9. Teknologi peningkatan efisiensi pemupukan pada tanaman nilam
10. Teknologi pengendalian hayati Phytophthora palmivora,
11. Teknolog pengendalian hama Brontispa dengan bakteri Serratia,
12. Protokol invitro kelapa kopyor,
13. Protokol somatik embriogenesis sagu, dan media organogenesis aren.
14. Satu model simulasi potensi produksi dan kadar minyak jarak pagar
15. Satu Jenis dan dosis ZPT yang mampu meningkatkan produksi dan kadar minyak jarak pagar serta memperpendek umur panen
16. Dua Jenis tanaman sela yang sesuai untuk pertanaman jarak pagar berumur 3 tahun
17. Satu provenan sebagai batang bawah yang dapat meningkatkan produksi dan kadar minyak jarak pagar serta mempercepat umur
panen
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 22
18. Satu cara aplikasi pemupukan
19. Satu teknik kombinasi pemberian nutrisi dan pengairan jarak pagar
20. Satu teknik kombinasi tanah liat dan bahan organik jarak pagar
21. Satu teknik pengolahan tanah dan penyiangan jarak pagar efisien di lahan berpasir dengan Mosittas
22. Dua musuh alami (parasitoid atau predator) efektif mengendalikan hama kutu jarak pagar
23. Satu isolat jamur dan tiga isolat bakteri efektif menekan R. bataticola
24. Satu teknologi aplikasi pemupukan N dan ZPT pada galur/varietas baru kapas+palawija
25. Satu teknologi pengendalian A. biguttula dengan predator dan parasitoid untuk varietas tahan penggerek buah
Indikator kinerja sasaran “Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan”, dicapai
melalui kegiatan Perakitan Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan. Capaian kinerja Produk
Peningkatan Nilai Tambah dari target 13 formula/teknologi telah terealisasi sebanyak 22 formula/teknologi , dengan rincian
sebagai berikut:
1. Formula agensia hayati untuk pengendalian hama dan penyakit lada.
2. Formula jamu ternak berbasis tanaman obat peningkat fertilitas Sapi (2 formula)
3. Formula minyak atsiri sebagai bioaditif untuk bensin dan solar (2 formula)
4. Formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan hama wereng coklat Nilaparvata lugens pada padi (1 formula)
5. formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan nematode bercak akar jahe (1 formula)
6. formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan OPT teh (3 formula)
7. formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan hama penggerek buah pada kakao (2 formula)
8. formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan hama penggulung daun nilam (1 formula)
9. Biskuit kaya serat, formula biskuit kaya serat pangan,
10. Formula biopestisida Serratia
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 23
11. Alat pengolahan nira aren menjadi etanol yang disempurnakan
12. Formulasi MABA yang mampu mengendalikan Phytophthora nicotioanae;
13. Biopestisida berbahan aktif ekstrak tembakau yang mampu mengendalikan hama utama kapas dan tembakau;
14. Formulasi biopestisida B. bassiana agar tetap patogenik terhadap H. armigera;
15. Formulasi Organeem plus yang lebih efektif terhadap hama kapas dan tembakau;
16. Produk Carna-5 yang mampu mengendalikan CMV;
17. Formulasi pupuk organik berbasis jarak pagar.
Indikator kinerja sasaran “ Plasma Nutfah Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui kegiatan Pelestarian Plasma Nutfah
dengan outputnya berupa plasma nutfah tanaman obat dan aromatik; tanaman rempah dan industri; Tembakau dan tanaman serat
serta tanaman kelapa dan Palma :
1. Tanaman Obat dan Aromatika sebanyak 2.690 aksesi
2. Tanaman Rempah dan Industri sebanyak 470 aksesi
3. Tanaman Tembakau dan serat - seratan sebanyak 1.250 aksesi
4. Tanaman Kelapa dan Palma sebanyak 142 aksesi
Indikator kinerja sasaran “ Benih Sumber Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui kegiatan Pengelolaan UPBS, dengan
output berupa benih sumber:
1. Tanaman Obat dan Aromatika sebanyak 6 ton
2. Tanaman Tembakau dan serat - seratan sebanyak 9,32 ton
3. Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri sebanyak 33,36 ton
4. Tanaman Kelapa dan Palma sebanyak 322 ton
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 24
Sasaran 2 : Rekomendasi Kebijakan
Indikator kinerja sasaran “Rekomendasi Kebijakan”, dicapai melalui kegiatan Analisa Kebijakan. Capaian kinerja Analisis
Kebijakan dari target 6 rekomendasi Kebijakan telah terealisasi sebanyak 9 rekomendasi kebijakan, dengan output sebagai
berikut:
Kebijakan Responsif:
1. Bea keluar kakao
2. Hama penting tanaman perkebunan
3. Sistem beli putus tebu
4. Penggunaan pestisida sintetis pada tanaman pertanian
5. Riset Feedstock dan teknologi biofuel generasi kedua
6. Kelangkaan bahan baku jamu
7. Peluang swasembada gula tahun 2014 tanpa perluasan areal
Kebijakan antisipatif:
1. Strategi pencapaian target swasembada gula
2. Optimalisasi manfaat Gernas Kakao
Sasaran 3 : Diseminasi Inovasi Perkebunan
Indikator kinerja sasaran “Diseminasi Inovasi Perkebunan ”, dicapai melalui kegiatan yang outputnya berupa:
1. Publikasi Hasil Penelitian melalui majalah ilmiah populer dan semi populer (17 terbitan)
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 25
2. Kerjasama Penelitian dengan Pihak Lain (22 MOU)
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagaimana
tercantum dalam Tabel 11. berikut:
Tabel 11. Trend Capaian Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2006-2011
No
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun Anggaran
2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan varietas 7 36 14 10 10 13
2 Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan teknologi 18 17 21 16 19 26
3 Jumlah Tekn Peningkatan Nilai Tambah/Produk Olahan yang dihasilkan
teknologi/ produk 5 6 8 12 13 18
4 Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan ton 116 191 374 340 263 371
5 Jumlah PN yang terpelihara aksesi 2,813 3,052 3,195 2,741 4.370 8.862
7 Jumlah MOU Kerjasama MOU 9 12 16 42 20 22
8 Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan
rekomendasi 4 4 4 4 6 6
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) peningkatan pada capaian indikator Produk olahan, Benih Sumber, MOU
kerjasama. Sedangkan indikator lainnya trend tidak teratur, dalam arti dari tahun ke tahun kadang meningkat kadang menurun.
Penurunan terjadi terutama karena dalam beberapa tahun terakhir varietas dan teknologi difokuskan pada komoditas tertentu yang
menjadi komoditas strategis Departemen Pertanian.
Sasaran utama pada umumnya dapat dicapai, kecuali untuk sasaran benih tebu dalam bentuk planlet. Tercapainya sasaran
tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1. Ketersediaan Sumberdaya Manusia, baik tenaga fungsional peneliti, teknisi Litkayasa dan tenadga administrasi yang memadai;
2. Perencanaan kegiatan yang memadai;
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 26
3. Monitoring dan evaluasi yang intensif;
4. Ketersediaan dan pengelolaan keuangan yang handal ; dan
5. Sarana dan prasarana penelitian yang memadai;
Sedangkan kegagalan pencapaian kinerja pada beberapa kegiatan tertentu disebabkan karena beberapa hal di antaranya
adalah :
1. Hambatan pencairan anggaran, (karena revisi, pelaksanaan lelang dan swa kelola)
2. Keterbatasan dana; dan
3. Target output terlalu tinggi.
4. Kendala alam (hujan sepanjang tahun)
Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam menanggulangi hambatan dan permasalahan yang dihadapi di masa yang
akan datang adalah:
1. Perencanaan kegiatan secara cermat dan realistis,
2. Persiapan pelaksanaan kegiatan secara matang;
3. Penentuan target output dan sasaran secara realistis;
4. Merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan;
5. Meningkatkan kapasitas SDM, Aset dan SD Finansiial;
3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada umumnya cukup
berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada
tahun 2011 mendapat anggaran sebesar Rp. 85.085.000.000,- dan setelah mengalami revisi-revisi termasuk mendapatkan tambahan
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 27
melalui APBN mengalami kenaikan menjadi Rp. Rp. 120.219.500.000,- atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 35.000.000.000,- (41%
dari anggaran semula). Alokasi anggaran Puslitbang perkebunan TA 2011 berdasarkan sasaran yang akan dicapai dapat dilihat pada
Gambar 1. berikut:
Gambar 1. Alokasi Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 Berdasarkan Sasaran
Anggaran Puslitbang Perkebunan pada TA 2011, 81.87% dilalokasikan untuk gaji, operasional dan pemeliharaan dan
penambahan asset perkantoran dan kegiatan manajemen, dan 18.13 % dialokasikan pada kegiatan utama yang menghasilkan
sasaran yang telah ditargetkan, yang terdiri dari 6.41% untuk mencapai target varietas, 7.85% untuk target sasaran teknologi
Peningkatan Produktivitas, 2.07 % untuk target sasaran Teknologi Nilai Tambah/Produk Olahan,1.40% untuk benih sumber dan
VARIETAS (6.41%)
TEKN. BUDIDAYA (7.85%)
PROD. OLAHAN (2.07%)
BENIH (1.4%)
REKOMENDASI KEBIJAKAN (0.40%)
LAINNYA (81.87%)
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 28
0.4% untuk target Rekomendasi pengembangan tanaman perkebunan. Realisasi anggaran berdasarkan sasaran disajikan dalam
tabel 12 berikut:
Tabel 12. Pagu dan Realisasi Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 Berdasarkan Sasaran
No. Sasaran Program/Kegiatan/Sub Kegiatan Anggaran
Realisasi
Rp %
Program : Penciptaan Tekn. dan Var.Unggul Berdaya Saing
1 Inovasi Tan. Perkebunan Kegiatan : Litbang Perkebunan
- Varietas 1 Sub kegiatan : Varietas unggul baru 3,423,800,000 3,207,091,000 93.67
- Teknologi Peningkatan Produktivitas
2 Sub kegiatan : Teknologi budidaya 10,955,284,000 10,019,221,000 91.46
- Teknologi Peningk. Nlilai 3 Sub kegiatan : Produk olahan/Tekn. 2,051,817,000 1,884,186,000 91.83
Tambah/Produk Olahan Nilai Tambah
- Benih Sumber 4 Sub kegiatan : Benih sumber 1,680,738,000 1,522,688,000 90.60
- Plasma Nutfah 5 Sub kegiatan : Plasma Nutfah 3,214,869,000 3,102,175,000 96.49
2 Rekomendasi Kebijakan 6 Sub kegiatan : Sintesa Kebijakan 580,000,000 523,227,000 90.21
3 Diseminasi Inovasi 7 Sub kegiatan : Diseminasi 3,692,031,000 3,535,107,000 95.75
4
Penunjang
8 Sub Kegiatan : Lainnya (Keg.
Manajemen 94,620,961,000 91,692,207,000 96.90
Gaji, operasional, aset)
Total 120,219,500,000 115,485,902,000 96.06
Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2011 tersebut diatas telah direalisasikan sebesar Rp. 115.485.902.000,- atau sebesar
96.06 %. Tidak terserapnya seluruh anggaran di Puslitbang Perkebunan terutama disebabkan karena kendala pencairan anggaran
dan tidak tercapainya target PNBP. Beradasarkan jenis sasarannya, hampir seluruh sasaran utama mempunyai realisasi diatas 100%,
kecuali pada sasaran benih tebu hasil kultur jaringan berupa planlet tebu hanya mencapai 33%. Hal ini disebabkan karena
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 29
keterbatasan SDM dan sarana penunjang (AC pada ruangan pembibitan) di laboratorium kultur jaringan, mengingat laboratorium ini
baru satu tahun ini mulai beroperasi.
Untuk menggambarkan kinerja keuangan UK/UPT lingkup Puslitbang Perkebunan pada Gambar 2 disajikan Realisasi
anggaran berdasarkan UK/UPT, berdasarkan jenis belanja dan realisasi PNBPlingkup Puslitbang Perkebunan.
Gambar 2. Realisasi Anggaran (a) Berdasarkan UK/UPT; (b) Berdasarkan Jenis Belanja
0
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
50,000,000
60,000,000
70,000,000
P-bun Balittro Balittri Balittas Balitka
Pagu 62,764,434 21,026,851 10,044,720 15,876,400 10,507,095
Realisasi 59,815,288 20,220,690 9,530,404 15,530,324 10,389,226
% Realisasi 95.30 96.17 94.88 97.82 98.88
0
10.000.000
20.000.000
30.000.000
40.000.000
50.000.000
Pegawai Barang Modal
Pagu 39.830.025 41.657.934 38.731.541
Realisasi 39.165.146 39.471.682 36.849.104
% Realisasi 98,33 94,75 95,14
a b
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 30
Gambar 3. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Berdasarkan UK/UPT
Gambar 2. Realisasi anggaran berdasarkan UK/UPT menunjukkan capaian realisasi berkisar antara 94.88 % - 98.88 %.
Realisasi terendah terjadi pada Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri (Balittri), yang disebabkan karena
rendahnya capaian PNBP sehingga anggaran yang bersumber dari PNBP tidak dapat direalisasikan.
Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum
menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran
yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya
belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
0
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
PUSLIT BALITTRI BALITTRO BALITKA BALITTAS
Target PNBP 10.000.000 675.853.000 532.000.000 291.314.500 380.000.000
Realisasi PNBP 6.600.000 146.629.000 532.047.350 293.500.000 564.891.300
% Realisasi 66,00 21,70 100,01 100,75 148,66
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 31
BAB IV
PENUTUP
Peran Puslitbang Perkebunan sebagai lembaga penelitian dan pengembangan di bidang perkebunan menjadi semakin
strategis, karena sampai saat ini sistem usahatani berbasis perkebunan masih dianggap belum mampu memberikan kesejahteraan
bagi petani. Kondisi ini terjadi karena masih ditemukannya berbagai permasalahan, diantaranya adalah rendahnya produktivitas dan
mutu produk yang dihasilkan di tingkat petani, kehilangan hasil yang disebabkan oleh hama dan penyakit, serta mutu bahan
tanaman yang kurang baik. Permasalahan ini terus berlangsung walaupun Puslitbang Perkebunan telah memberikan kontribusi bagi
pengembangan Perkebunan Rakyat melalui hasil-hasil litbang di bidang penyediaan bahan tanaman, komponen teknologi budidaya,
dan teknologi pengolahan hasil. Salah satu upaya Puslitbang Perkebunan beserta ke empat UPT di bawahnya untuk meningkatkan
daya saing produk Perkebunan adalah dengan memperbaiki dan meningkatkan kinerja kegiatan yang masih kurang dan
mempertahankan kinerja kegiatan yang sudah bagus.
Pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2011, secara umum dapat dikatagorikan baik ditinjau dari hasil
pencapaian kinerja sasarannya. Jika dibandingkan antar target dan capaian Indikator utamanya, seluruh sasaran dapat tercapai
dengan kategori sangat berhasil. Sasaran varietas mencapai 133 % dari targetnya, sasaran teknologi produktivitas mencapai
147%, sasaran teknologi peningkatan nilai tambah mencapai 283% dari targetnya, sasaran benih sumber mencapai 122% dari
targetnya, sasaran plasma nutfah mencapai 108% dari tergetnya dan sasaran rekomendasi kebijakan mencapai 120% dari
targetnya.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 32
Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian kinerja diantaranya adalah : 1) Ketersediaan Sumberdaya
Manusia, baik tenaga fungsional peneliti, teknisi Litkayasa dan tenaga administrasi yang memadai; 2) Perencanaan kegiatan yang
memadai; 3) Monitoring dan evaluasi yang intensif; 4) Pengelolaan keuangan yang handal ; dan 5) Sarana dan prasarana penelitian
yang memadai;
Sedangkan kegagalan pencapaian kinerja keluaran pada kegiatan-kegiatan tertentu disebabkan karena beberapa hal di
antaranya adalah : 1) Hambatan pencairan anggaran, (karena revisi, pelaksanaan lelang dan swa kelola); 2) Keterbatasan dana
pada kegiatan-kegiatan tertentu; dan 3) Target output terlalu tinggi.dan 4) Kendala alam (hujan sepanjang tahun)
Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2011 adalah:
1) Kinerja pengelolaan keuangan dan sarana dan prasarana; 2) Perencanaan dan persiapan pelaksanaan kegiatan; 3) Penentuan
target output dan sasaran kegiatan; 4) Faktor hambatan alam;
Langkah – langkah alternatif yang harus dilakukan dalam menanggulangi hambatan dan permasalahan yang dihadapi adalah
dimasa yang akan datang adalah: 1) Perencanaan kegiatan secara cermat dan realistis, 2) Persiapan pelaksanaan kegiatan secara
matang; 3) Penentuan target output dan sasaran secara realistis; 4) Merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan
pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan; 5) Meningkatkan kapasitas SDM, Aset dan SD Finansiial;
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011 33
Lampiran 1.
Struktur Organisasi Puslitbang Perkebunan
BAG. TATA USAHABIDANG PROGDAN
EVALUASI
BIDANG KERJASAMA
DAN PHP
PUSLITBANG PERKEBUNAN
SUB BID PROGRAMSU
SUB BID EVALUASIS
SUBBAG. KEU
SUB BAG KEPEG SUB BID PHP
SUB BID KERJASAMA
KELOMPOK FUNGSIONAL
BALITRIBALITRRO BALITTASBALITKA