LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di...

159
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2017

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

,r\$6r$fffi

T(ATA PEIIIGAilT*R

,* sefuri*rffi rmbt/ardnr**drlterata&dr-

er{ffir*ssd*m rrHEFeppSen sydnrle ffif$ah SfiJT, kalffiah rM tui ri*B lfya Hr RSg ffi. Br. R $aetwso Suderb @merqfffi| @ Wry ercrest #ar l4san idctl$ilikKrHF trffiEi knerirhh f-Atff) T&rt 2{J17-

lrytrr ini dulrstm s@ai ffiS kerSbm RSO ffi. Dr- R ffitarsoSurffi sffirai lnskd$i PresilHl tknw ? Tdnsr ts9 ffirg WanAtrxffi KsErF lrsftnsi krredr#r, PstilsiP*tlffi iknor 53 Tatrun 2t!14

terrhrq P€frsrir* Tekn*s Pe*ian$an Kirmia, P*poran tsrsia &n Tda Csa Hs.tu

A# t an lr#si lffilL Fer*ran *ki l(#n Rl $,{srs

241ffihr*eslFerfJ$[Et]tt ffiq rum]* Pffisr l@n Kreria tutPdapwsl rff*trffib l(merla l n#rtm t(sffir RI sta grnil&n Beren

Perqre*S$Pld. B. R Seftarss$rrffi-

fugnt#afut baffir/a @rsr *t' rasft Awqpa*lre*rlsrya*, #r lwera ilu

ffi &* sar* $arq iliernkqrm s€* #Erapkr rffe* psbaihri-

It**rre uffiFl lsina td &I perqfsgar yery tdrc alsar*pitsan

lcep* *rx*r SfrfEk # upya #r ierft pydrqfa pqg teHr rnermrr**an

HryE #t stiran set*rygn @oran inf @ dissm dat rmga Tuhan Yarqg

AiHra Esasss*iasa trs*&r pe*x$*serh nsnffir**uatart kepda ki{a

*rs#l &n r#samka* @faffi k*e*E*r. Sensgtr taporen ini epst"bemaffibqi#nutrftrt*

tdassdamu' al ail+u m Wara h m atu llah

Januari 2O18

t r:o" Sp. OT. {K}.

t+qztAhsffitalfirnriaRX, kd- k- L Hrus 3r&a ?*xrlt ?Ilt?

198S31003

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

|-APTORAil AKUXTAB|LITAS tgiER.tA U*STAT(iI PEIERtr{TAH (LAtOp}RSO PROF. T'R RSOEHARSO SI'RAI(ARrA

TA{UXAr17

DISIAPKAII DAII IXBUAT OLEH TXREKSI

th- e- Fdildii t bmo, Str O?- (l$.NrP 1W(U81989031&)3

2 Dief&r H< dat Keperffir

ar-k*yana, Sp. OT{r}NtP {SBrOtl0r98s12.l001

3 Drel<tn t&ilrn, SDI{, dan Penditikan 3

dr. R Safil Rudrarto H, Sp- Rad, lfl-NrP 1362082813891 g1 002

a DirelfrrKaargan

Irr3EC$bu.,U.S.NIP 1965041519trr)31001

iSO hd- I}. R. So.h e 9rdEtaTh ml7

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

harus dapat dipertanggung jawabkan

komitmen yang kuat guna

governance) yang mengedepankan akuntabilitas publik

Dalam konteks ini menjadi penting adanya alat ukur atau indikator yang bisa

dijadikan dasar penilaian penetapan kinerja yaitu dalam bentuk Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Surakarta Tahun 2017.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Soeharso Surakarta Tahun 201

kinerja pencapaian sasaran yang diarahkan dalam mencapai tujuan, visi dan

misinya. Tahun 2017 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

”Menjadi Rumah Sakit Ortopedi Unggulan Dengan Pelayanan Prima di ASEAN

dengan misi : ”Mewujudkan pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi

terintegrasi pendidikan dan penelitian secara paripurna

rumah sakit dengan kaidah bisnis yang seha

mewujudkan sumber daya manusia

mewujudkan jejaring pelayanan yang berkelanjutan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

BLU berdasar

839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal 20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja

RSO Prof. dr. R. Soeharso Surakarta

Laporan Akuntabilitas kinerja

jawaban kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan

tidak langsung. Sebagai bahan evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun

RINGKASAN EKSEKUTIF

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam kurun waktu tahun 201

harus dapat dipertanggung jawabkan kepada publik serta dilandasi d

guna melaksanakan tata kepemerintahan yang baik (

) yang mengedepankan akuntabilitas publik.

Dalam konteks ini menjadi penting adanya alat ukur atau indikator yang bisa

dijadikan dasar penilaian penetapan kinerja yaitu dalam bentuk Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R.

Tahun 2017, disusun dengan menyajikan hasil pengukuran

kinerja pencapaian sasaran yang diarahkan dalam mencapai tujuan, visi dan

merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2015-2019 yang mengusung visi:

akit Ortopedi Unggulan Dengan Pelayanan Prima di ASEAN

Mewujudkan pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi

terintegrasi pendidikan dan penelitian secara paripurna, mewujudkan manajemen

rumah sakit dengan kaidah bisnis yang sehat, efektif, efisien dan akuntabel

daya manusia yang profesional, inovatif dan kreatif

ewujudkan jejaring pelayanan yang berkelanjutan.

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam menjalankan operasionalnya sebagai

kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :

839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal 20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja

RSO Prof. dr. R. Soeharso Surakarta.

Laporan Akuntabilitas kinerja ini sebagai sarana penyampaian pertanggung

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta kepada Direktorat Jenderal

Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. baik secara langsung maupun

tidak langsung. Sebagai bahan evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2017

iv

tahun 2017 ini

serta dilandasi dengan

melaksanakan tata kepemerintahan yang baik (good

Dalam konteks ini menjadi penting adanya alat ukur atau indikator yang bisa

dijadikan dasar penilaian penetapan kinerja yaitu dalam bentuk Laporan

Prof. Dr. R. Soeharso

RSO Prof. Dr. R.

, disusun dengan menyajikan hasil pengukuran

kinerja pencapaian sasaran yang diarahkan dalam mencapai tujuan, visi dan

merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis

2019 yang mengusung visi:

akit Ortopedi Unggulan Dengan Pelayanan Prima di ASEAN ”

Mewujudkan pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi

ewujudkan manajemen

efisien dan akuntabel,

yang profesional, inovatif dan kreatif serta

dalam menjalankan operasionalnya sebagai

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :

839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal 20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja

sebagai sarana penyampaian pertanggung

kepada Direktorat Jenderal

baik secara langsung maupun

tidak langsung. Sebagai bahan evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Pemerintah (LAKIP) ti

keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 201

memuat kendala atau kekurangan

dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017,

tiga) indikator kinerja yang diterapkan RSO Prof. Dr. R. S

pada tahun 2017, sebanyak 33 (tiga puluh tiga) indikator dapat mencapai /

melampaui target yang ditetapkan, sementara 10 (sepuluh) indikator belum

mencapai target. Apabila data tersebut dipersentasekan maka capaiannya sebesar

76,7 %. Rincian pencapaian sasaran strategis tersebut diuraikan di bawah ini :

Perwujudan kehandalan sarana dan prasarana melalui perhitungan

equipment dan effectiveness

proper tercapai biru, pengembangan sistem

handal melalui capaian

optimal (12,5 %).

Perwujudan SDM yang

dengan perkembangan

ortopedi telah mendapatkan

karyawan telah mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam, 6

telah mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun

mahasiswa kedokteran

15,6 %.

Perwujudan budaya kerja

100 %. Dimana penyusunan kontrak kinerja di dalam Sasaran Kinerja Pegawai

(SKP) untuk 475 Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah terealisasi 100 %. dan akan

segera disusun penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) untuk pegawai BLU.

Perwujudan pengembangan

perkembangan iptekdok

tercapai sebesar 70 %, p

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun

Pemerintah (LAKIP) tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang

keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2017

memuat kendala atau kekurangan - kekurangan yang ada sehingga dapat

dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, dari 43 (empat puluh

tiga) indikator kinerja yang diterapkan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

pada tahun 2017, sebanyak 33 (tiga puluh tiga) indikator dapat mencapai /

melampaui target yang ditetapkan, sementara 10 (sepuluh) indikator belum

pabila data tersebut dipersentasekan maka capaiannya sebesar

Rincian pencapaian sasaran strategis tersebut diuraikan di bawah ini :

erwujudan kehandalan sarana dan prasarana melalui perhitungan

eness (OEE) tercapai sebesar 71,7 % dan tingkat penilaian

engembangan sistem informasi manajemen rumah

modul IT masih belum tercapai pada tahap integrated I

SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai

erkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yaitu : seluruh dokter

mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan (100 %), 94 %

karyawan telah mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam, 69,9 % staf di area kritis

mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun, 1 dosen telah membimbing 5

kedokteran, karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

erja pegawai terkait sasaran kinerja pegawai

penyusunan kontrak kinerja di dalam Sasaran Kinerja Pegawai

Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah terealisasi 100 %. dan akan

segera disusun penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) untuk pegawai BLU.

engembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi

ptekdok yaitu : pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

, pelayanan unggulan telah terlaksana 100 % yaitu : S

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2017

v

dak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang

7 tetapi juga

kekurangan yang ada sehingga dapat

dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

dari 43 (empat puluh

oeharso Surakarta

pada tahun 2017, sebanyak 33 (tiga puluh tiga) indikator dapat mencapai /

melampaui target yang ditetapkan, sementara 10 (sepuluh) indikator belum

pabila data tersebut dipersentasekan maka capaiannya sebesar

Rincian pencapaian sasaran strategis tersebut diuraikan di bawah ini :

erwujudan kehandalan sarana dan prasarana melalui perhitungan overall

ingkat penilaian

manajemen rumah sakit yang

integrated I yang

rofesional) sesuai

dokter spesialis

(100 %), 94 %

staf di area kritis

telah membimbing 5

lanjut sebesar

telah tercapai

penyusunan kontrak kinerja di dalam Sasaran Kinerja Pegawai

Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah terealisasi 100 %. dan akan

segera disusun penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) untuk pegawai BLU.

raumatologi sesuai

pelayanan medik sub spesialistik

100 % yaitu : Skoliosis,

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Plexus Brachialis Injury

Paraplegia dan pertumbuhan

tercapai 5,1 % (102 % dari target).

Perwujudan kualitas penelitian

based terkait pertumbuhan

% dengan 3 jenis penelitian

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Penderita Clubfoot, Hasil

Palsy Spastic Diplegic

Multilevel Surgery) di

Technology Acceptance Model

Perwujudan hospital tourism

pembangunan gedung pelayanan

(100 % dari target).

Perwujudan penyempurnaan

DPJP terkait jenis pelayanan

DPJP telah tercapai 14 j

Perwujudan jejaring kerja

pertumbuhan jumlah institusi (pihak

melakukan kerjasama sebesar 52 kerjasama (58,5 dari target).

Perwujudan pelayanan

bermutu antara lain : Kegiatan a

(100 %), sasaran keselamatan

infeksi dengan indikator :

saluran kencing (ISK) (0

serta infeksi aliran darah

turun ke angka 37,6

pengembalian rekam medik

kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional terc

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun

Plexus Brachialis Injury, Developmental Dislocation of The Hip

ertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

tercapai 5,1 % (102 % dari target).

enelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis

pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan telah terealisasi 27

% dengan 3 jenis penelitian yaitu Efektivitas Foot Abduction (FAB) Produksi

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Untuk Mempertahankan Koreksi Kaki Pada

Hasil Functional Mobility Scale (FMS) Pada Kasus

Palsy Spastic Diplegic Yang Ditangani Dengan Metode SEMLS (Single Event

Multilevel Surgery) di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta serta

Technology Acceptance Model Pada Manajemen Rumah Sakit.

ourism dengan program pelayanan terpadu terkait

pelayanan terpadu dan penunjangnya tercapai sebesar 54 %

enyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical

pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway

4 jenis (77.8 % dari target).

erja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan

institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang

sebesar 52 kerjasama (58,5 dari target).

elayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang

Kegiatan akreditasi RS dalam persiapan re akreditasi KARS

eselamatan operasi tercapai sebesar 99.9 %, pengendalian

infeksi dengan indikator : Infeksi daerah operasi (1.71 %), dekubitus

(0 ‰), ventilator associated pneumonia (VAP) sebesar 5,26

arah perifer / phlebitis (0%), angka medication error

37,6 %, emergency response time II sebesar

medik lengkap dalam 1 x 24 jam tercapai 91,5 %, tidak ada

, kepatuhan penggunaan formularium nasional terc

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2017

vi

(DDH) serta

medik sub spesialistik

erbasis evidence

telah terealisasi 27

Produksi RSO

Untuk Mempertahankan Koreksi Kaki Pada

Pada Kasus Cerebral

Yang Ditangani Dengan Metode SEMLS (Single Event

serta Aplikasi

terkait kegiatan

tercapai sebesar 54 %

pathway dan

clinical pathway dan

erkelanjutan terkait

pelayanan / pendidikan yang

berkualitas /

dalam persiapan re akreditasi KARS

tercapai sebesar 99.9 %, pengendalian

(0 ‰), infeksi

sebesar 5,26 ‰

rror cenderung

sebesar 88,6 menit,

tercapai 91,5 %, tidak ada

, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

sebesar 99.5 %, tidak

sebesar 6,02 ‰, angka k

tes kritis radiologi dan laboratorium tercapai sebesar 100 % (

menit), pemberian pencegahan

99,7 %, serta angka bed

Perwujudan peningkatan

Kerja Karyawan tercapai sebesar 96 %

pelanggan telah ditindaklanjuti

80.7 %, waktu tunggu

operasi elektif tercapai sebesar 19

tercapai sebesar 2 jam 24 menit, w

sebesar 52,12 menit dan w

8.07 menit.

Perwujudan efisiensi p

biaya operasional (POBO

Umum RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebesar

sebesar : Rp. 978.218.711.863,0

Perwujudan alokasi dana yang

7,24 % (Rp. 165.597.832.281

sebesar Rp. 263.652.000.306

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun

adanya kejadian salah sisi, angka Nett death rate (NDR)

, angka kematian pasien di IGD sebesar 0.036 %, waktu

dan laboratorium tercapai sebesar 100 % (24 menit dan

pencegahan VTE pada pasien hip / knee arthroplasty

ed occupancy rate (BOR) tercapai sebesar 52,58 %.

eningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit terkait Indeks

tercapai sebesar 96 % ( 107,9 % dari target), seluruh

ditindaklanjuti, survey kepuasan masyarakat dengan IKM sebesar

unggu rawat jalan tercapai sebesar 58.63 menit,

tercapai sebesar 19 jam 11 menit, waktu tunggu pelayanan

tercapai sebesar 2 jam 24 menit, waktu tunggu pelayanan laboratorium

sebesar 52,12 menit dan waktu tunggu pelayanan resep obat jadi tercapai sebesar

enggunaan dana terkait rasio pendapatan PNBP terhadap

POBO) sebesar 109,21 % dan tingkat kesehatan Badan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebesar 87,26 (AA) dengan nilai

978.218.711.863,00.

ana yang meningkat terkait pertumbuhan pendapatan

65.597.832.281,00 / 103,5 % dari target) dengan realisasi belanja

263.652.000.306,00 (84,9 %).

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2017

vii

Nett death rate (NDR)

aktu lapor hasil

24 menit dan 12, 3

knee arthroplasty tercapai

tercapai sebesar 52,58 %.

Indeks Kepuasan

seluruh keluhan

dengan IKM sebesar

waktu tunggu

elayanan radiologi

aboratorium tercapai

tercapai sebesar

an PNBP terhadap

adan Layanan

(AA) dengan nilai aset

pendapatan sebesar

dengan realisasi belanja

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Tabel 1 Indikator Kinerja Utama KPI Tabel 2 KPI Rencana Strategis Tabel 3 Perjanjian Kinerja Tahun 2017Tabel 4 Capaian PerwujudanTabel 5 Perhitungan Tabel 6 Perbandingan Tabel 7 Capaian Perwujudan Tabel 8 Progress pengembangan SIMRS tahun Tabel 9 Perbandingan

Tabel 10 Capaian Perwujudan Tabel 11 Penyelenggaraan kegiatan pelatihan / lokakarya / workshop SDMTabel 12 Kegiatan Pendidikan Lanjut SDM RSOTabel 13 Perbandingan Tabel 14 Peta Ketenagaan Tabel 15 Perwujudan Tabel 16 Matriks Perhitungan AbsensiTabel 17 Capaian Perwujudan Tabel 18 Capaian Pengembangan Pelayanan RSTabel 19 Perbandingan Tabel 20 Capaian Pelaksanaan Pelayanan UnggulanTabel 21 Perbandingan Tabel 22 Capaian Perwujudan PenelitianTabel 23 Perbandingan CTabel 24 Perbandingan Tabel 25 Capaian Perwujudan Tabel 26 Capaian Pembangunan Gedung Pelayanan TerpaduTabel 27 Perbandingan CapTabel 28 Capaian Penyusunan Tabel 29 Rincian Indikator Tabel 30 Perbandingan Tabel 31 PerwujudanTabel 32 Perbandingan Capaian Tabel 33 Capaian pelayanan subspesialistik Tabel 34 Capaian Program AkreditasiTabel 35 Perbandingan Capaian Akreditasi Beberapa Tahun TerakhirTabel 36 Capaian Sasaran Keselamatan OperasiTabel 37 Perbandingan Capaian Indikator Tabel 38 Capaian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPITabel 39 Perbandingan CTabel 40 Capaian Medication ErrorTabel 41 Perbandingan Capaian Tabel 42 Capaian Emergency Respon Time IITabel 43 Perbandingan Capaian Tabel 44 Capaian Pengembalian Rekam Medik Tabel 45 Perbandingan Capaian Tabel 46 Capaian Kejadian Pasien JatuhTabel 47 Perbandingan Capaian

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

DAFTAR TABEL

Indikator Kinerja Utama KPI Rencana Strategis tahun 2015 – 2019.

Kinerja Tahun 2017 Capaian Perwujudan Kehandalan Sarana dan Prasarana Perhitungan Overall Equipment & Effectiveness OEE Perbandingan Capaian OEE Capaian Perwujudan Pengembangan SIMRS Progress pengembangan SIMRS tahun 2017 Perbandingan capaian level SIMRS Capaian Perwujudan SDM Yang Profesional Penyelenggaraan kegiatan pelatihan / lokakarya / workshop SDMKegiatan Pendidikan Lanjut SDM RSO Perbandingan capaian perwujudan SDM yang berkualitas Peta Ketenagaan Perwujudan Persentase Sasaran Kinerja Pegawai Matriks Perhitungan Absensi Capaian Perwujudan Pengembangan Pelayanan SubspesialistikCapaian Pengembangan Pelayanan RS Perbandingan Perwujudan Pengembangan Pelayanan Capaian Pelaksanaan Pelayanan Unggulan Perbandingan Capaian Perwujudan Pengembangan PelayananCapaian Perwujudan Penelitian Perbandingan Capaian Pertumbuhan Penelitian Perbandingan Capaian Jumlah Penelitian

Perwujudan Hospital Tourism Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu

Perbandingan Cap Pembangunan Gd Pelayanan Terpadu Penyusunan Clinical Pathway

Indikator Penyusunan Clinical Pathway Perbandingan Capaian Clinical Pathway Perwujudan Jejaring Kerja Horizontal Maupun Vertikal Perbandingan Capaian Pertumbuhan Kerjasama Capaian pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi Capaian Program Akreditasi Perbandingan Capaian Akreditasi Beberapa Tahun Terakhir

Sasaran Keselamatan Operasi Perbandingan Capaian Indikator Sasaran Keselamatan OperasiCapaian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI Perbandingan Capaian Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi PPI

Medication Error Perbandingan Capaian Medication Error

Emergency Respon Time II Perbandingan Capaian Emergency Response Time II

Pengembalian Rekam Medik Perbandingan Capaian Pengembalian Rekam Medik

Kejadian Pasien Jatuh Perbandingan Capaian Kejadian Pasien Jatuh

Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

vii

Penyelenggaraan kegiatan pelatihan / lokakarya / workshop SDM

erwujudan SDM yang berkualitas

Pengembangan Pelayanan Subspesialistik

wujudan Pengembangan Pelayanan

Pelayanan Terpadu & Penunjang

Perbandingan Capaian Akreditasi Beberapa Tahun Terakhir

Sasaran Keselamatan Operasi

apaian Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi PPI

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Tabel 48 Capaian KepatuhanTabel 49 Perbandingan Capaian Tabel 50 Capaian KejadianSalah SisiTabel 51 Perbandingan Capaian Tabel 52 Capaian Nett Death Rate NDRTabel 53 Perbandingan Capaian Tabel 54 Capaian Angka KTabel 55 Perbandingan Capaian Angka KTabel 56 Capaian WTabel 57 Perbandingan Capaian Tabel 58 Capaian Kinerja Mutu Pelayanan Patologi KlinikTabel 59 Perbandingan Capaian Kinerja Mutu Pelayanan Patologi KlinikTabel 60 Capaian PemberianTabel 61 Perbandingan Capaian Tabel 62 Capaian BORTabel 63 Perbandingan Tabel 64 Capaian Peningkatan Kepuasan Pelanggan Rumah SakitTabel 65 Kategori Pilihan Presentase Kepuasan KaryawanTabel 66 Perbandingan Capaian Tabel 67 Perbandingan Penanganan Keluhan PTabel 68 Capaian Indeks Tabel 69 Perbandingan Capaian Tabel 70 Capaian WaktuTabel 71 Perbandingan Tabel 72 Capaian WaktuTabel 73 Perbandingan Capaian WaktuTabel 74 Capaian WaktuTabel 75 Perbandingan Capaian WaktuTabel 76 Capaian WaktuTabel 77 Perbandingan Tabel 78 Capaian WaktuTabel 79 Perbandingan Capaian WaktuTabel 80 Capaian PerwujudanTabel 81 Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional Tabel 82 Perbandingan Capaian Tabel 83 Perhitungan Kinerja Badan Layanan UmumTabel 84 Perbandingan Capaian Tabel 85 Capaian Pertumbuhan Penerimaan Rumah STabel 86 Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso SurakartaTabel 87 Pertumbuhan Tabel 88 Rangkuman Capaian Kinerja Tabel 89 Laporan Penyerapan Anggaran Per BelanjaTabel 90 Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran Per MAKTabel 91 Evaluasi Realisasi Anggaran Berbasis IKU Tabel 92 Matriks AbsensTabel 93 Resolusi Satuan Kerja Tabel 94 Pengelolaan Aset Yang Tercatat Pada SIMAKTabel 95 Laporan Posisi Barang Milik Negara di NeracaTabel 96 Perhitungan Tingkat Kesehatan BLU

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

Kepatuhan penggunaan Fornas Perbandingan Capaian Kepatuhan Penggunaan Fornas

KejadianSalah Sisi Perbandingan Capaian Kejadian Salah Sisi

ett Death Rate NDR Perbandingan Capaian Nett Death Rate NDR Capaian Angka Kematian pasien di IGD Perbandingan Capaian Angka Kematian Pasien di IGD

Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Radiologi Perbandingan Capaian Waktu Lapor Hasil Tes Kritis RadiologiCapaian Kinerja Mutu Pelayanan Patologi Klinik Perbandingan Capaian Kinerja Mutu Pelayanan Patologi Klinik

Pemberian pencegahan VTE Perbandingan Capaian Pemberian pencegahan VTE

BOR Perbandingan Capaian BOR Capaian Peningkatan Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit Kategori Pilihan Presentase Kepuasan Karyawan Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Kerja Karyawa Perbandingan Penanganan Keluhan Pelanggan Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat Perbandingan Capaian Kepuasan Pelanggan Capaian Waktu Tunggu Rawat Jalan WTRJ Perbandingan Capaian Waktu Tunggu Rawat Jalan Capaian Waktu Tunggu Operasi Elektif WTE Perbandingan Capaian Waktu Tunggu Operasi Elektif WTECapaian Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi Perbandingan Capaian Waktu Tunggu Pelayanan RadiologiCapaian Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Perbandingan Capaian Waktu Tunggu Pelayanan LaboratoriumCapaian Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi Perbandingan Capaian Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat JadiCapaian Perwujudan Efisiensi Penggunaan Dana Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional Perbandingan Capaian Persentase POBO Perhitungan Kinerja Badan Layanan Umum Perbandingan Capaian Kesehatan BLU Capaian Pertumbuhan Penerimaan Rumah Sakit Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso SurakartaPertumbuhan Penerimaan RS Rangkuman Capaian Kinerja Laporan Penyerapan Anggaran Per Belanja Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran Per MAK Evaluasi Realisasi Anggaran Berbasis IKU Matriks Absens Resolusi Satuan Kerja Pengelolaan Aset Yang Tercatat Pada SIMAK-BMN Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Perhitungan Tingkat Kesehatan BLU

Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

viii

adiologi

Perbandingan Capaian Kinerja Mutu Pelayanan Patologi Klinik

lektif WTE

adiologi

Laboratorium

Resep Obat Jadi

Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Diagram 1 Peta Ketenagaan Diagram 2 SDM Berdasarkan Kelompok Jabatan Diagram 3 Komposisi SDM Berdasarkan Diagram 4 Capaian Klinik Sub Spesialis Rawat JalanDiagram 5 Indeks Diagram 6 LaporanDiagram 7 Prosentase Capaian target kinerja tahun 2017Diagram 8 Laporan realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RSDiagram 9 Laporan realisasi Penyerapan Anggaranper Mata Anggaran

Diagram 10 Pertumbuhan SDM 5 tahun terakhirDiagram 11 Pertumbuhan Realisasi Anggaran 5 tahun terakhirDiagram 12 Capaian

Gambar 1. Struktur Organisasi dan Tata kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

DAFTAR DIAGRAM

Peta Ketenagaan SDM Berdasarkan Kelompok Jabatan Komposisi SDM Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan Capaian Klinik Sub Spesialis Rawat Jalan Indeks Kepuasan Masyarakat Laporan Realisasi Penerimaan Prosentase Capaian target kinerja tahun 2017 Laporan realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS Laporan realisasi Penyerapan Anggaranper Mata Anggaran

ertumbuhan SDM 5 tahun terakhir ertumbuhan Realisasi Anggaran 5 tahun terakhir apaian Overall equipment dan effectiveness (OEE)

DAFTAR GAMBAR

Struktur Organisasi dan Tata kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

ix

Laporan realisasi Penyerapan Anggaranper Mata Anggaran

Struktur Organisasi dan Tata kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

RINGKASAN EKSEKUTIF iv

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR DIAGRAM DAN GAMBAR viii

DAFTAR ISI ix

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang 1

Maksud dan tujuan 2

Tugas pokok dan fungsi 3

Peran Strategis 5

Sistematika penulisan 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Capaian Kinerja Organisasi 14

Rencana Kerja Tahunan dan Pernyataan Kinerja 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Capaian kinerja organisasi 15

Realisasi anggaran 91

Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 107

BAB IV SIMPULAN

Simpulan 115

Saran 118

LAMPIRAN

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

BAB I PENDAHULUAN

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka terselenggaranya

penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan sah

sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas

dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Setiap instansi pemerintah sebagi unsur penyelenggara pemerintahan negara

diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu

perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing

7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan

masing – masing, lembaga

Laporan tersebut menggambarkan kinerja yang bersangkutan melalui Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan untuk

mendukung tercapainya Vi

Rumah Sakit Ortopedi Unggulan Dengan Pelayanan Prima di ASEAN”

ditetapkan berbagai program yang telah disesuaikan dengan prioritas masalah

kesehatan, dengan mengutamakan upaya peningkatan dan p

kesehatan serta ketersediaan sumber daya yang ada

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kementerian Kesehatan RI. Memiliki kewajiban untuk menyusun

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilengkapi dengan

Penetapan Kinerja sesuai dengan

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu Atas Laporan Kin

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam rangka terselenggaranya good governance diperlukan pengembangan dan

penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan sah

sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas

rupsi, kolusi, dan nepotisme.

Setiap instansi pemerintah sebagi unsur penyelenggara pemerintahan negara

diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu

aan strategis yang ditetapkan oleh masing – masing instansi (Inpres No.

7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan

lembaga – lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas.

Laporan tersebut menggambarkan kinerja yang bersangkutan melalui Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan untuk

mendukung tercapainya Visi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Rumah Sakit Ortopedi Unggulan Dengan Pelayanan Prima di ASEAN”

ditetapkan berbagai program yang telah disesuaikan dengan prioritas masalah

kesehatan, dengan mengutamakan upaya peningkatan dan p

kesehatan serta ketersediaan sumber daya yang ada.

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kementerian Kesehatan RI. Memiliki kewajiban untuk menyusun

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilengkapi dengan

Penetapan Kinerja sesuai dengan Peraturan MenPAN dan RB Nomor 53 tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

1

diperlukan pengembangan dan

penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan sah

sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas

Setiap instansi pemerintah sebagi unsur penyelenggara pemerintahan negara

diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu

masing instansi (Inpres No.

Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan

pengawasan dan penilai akuntabilitas.

Laporan tersebut menggambarkan kinerja yang bersangkutan melalui Sistem

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan untuk

yaitu “Menjadi

Rumah Sakit Ortopedi Unggulan Dengan Pelayanan Prima di ASEAN” telah

ditetapkan berbagai program yang telah disesuaikan dengan prioritas masalah

kesehatan, dengan mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kementerian Kesehatan RI. Memiliki kewajiban untuk menyusun Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilengkapi dengan

Peraturan MenPAN dan RB Nomor 53 tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Untuk mempertanggungjawabkan

apakah tujuan dan sasaran program mencapai hasil yang diharapkan, berhasil

guna dan berdaya guna yang optimal dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat serta dapat meningkatkan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

(UPT) Pemerintah dalam bidang pelayanan kesehatan juga dituntut

laporan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) selama tahun 2017

Nomor 7 tahun 1999 yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah

penyelenggaraan pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber

daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh

masing-masing instansi, berdasarkan

memadai.

Selain berisi informasi capaian kinerja dan alat komunikasi pertanggungjawaban,

Laporan Akuntabilitas

Tahun 2017 juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai dan alat pendorong

Dengan demikian diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran secara

komprehensif pencapaian kinerja di setiap unit satuan kerj

Soeharso Surakarta selama

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya laporan ini adalah untuk

pelaksanaan program yang diselenggarakan, apakah tujuan dan sasaran

program mencapai hasil yang diharapkan, berhasil guna dan berdaya guna

optimal.

Adapun tujuan penyusunan laporan ini dimaksudkan sebagai pelaksanaan

Instruksi Presiden (Inpres)

Instansi Pemerintah,

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2

Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan program yang dilaksanakan

apakah tujuan dan sasaran program mencapai hasil yang diharapkan, berhasil

guna dan berdaya guna yang optimal dalam meningkatkan derajat kesehatan

a dapat meningkatkan kinerja pembangunan kesehatan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis

emerintah dalam bidang pelayanan kesehatan juga dituntut

laporan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

tahun 2017, sebagai pelaksanaan dari Instruksi Presiden (Inpres)

Nomor 7 tahun 1999 yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah

pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan

tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber

daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh

masing instansi, berdasarkan suatu sistem akuntabi

informasi capaian kinerja dan alat komunikasi pertanggungjawaban,

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai dan alat pendorong

Dengan demikian diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran secara

komprehensif pencapaian kinerja di setiap unit satuan kerja RSO Prof. Dr. R.

selama tahun 2017.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya laporan ini adalah untuk mempertanggungjawabkan

pelaksanaan program yang diselenggarakan, apakah tujuan dan sasaran

program mencapai hasil yang diharapkan, berhasil guna dan berdaya guna

tujuan penyusunan laporan ini dimaksudkan sebagai pelaksanaan

den (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, Peraturan MenPAN dan RB Nomor 53 tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

2

pelaksanaan program yang dilaksanakan

apakah tujuan dan sasaran program mencapai hasil yang diharapkan, berhasil

guna dan berdaya guna yang optimal dalam meningkatkan derajat kesehatan

kinerja pembangunan kesehatan.

sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis

emerintah dalam bidang pelayanan kesehatan juga dituntut menyusun

laporan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

, sebagai pelaksanaan dari Instruksi Presiden (Inpres)

sebagai unsur

pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan

tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber

daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh

suatu sistem akuntabilitas yang

informasi capaian kinerja dan alat komunikasi pertanggungjawaban,

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai dan alat pendorong.

Dengan demikian diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran secara

RSO Prof. Dr. R.

mempertanggungjawabkan

pelaksanaan program yang diselenggarakan, apakah tujuan dan sasaran

program mencapai hasil yang diharapkan, berhasil guna dan berdaya guna

tujuan penyusunan laporan ini dimaksudkan sebagai pelaksanaan

Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Peraturan MenPAN dan RB Nomor 53 tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

uran Menteri Kesehatan RI Nomor

Penetapan Kinerja dan

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah sebagai unsur Penyelenggara Negara untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

kewenangan pengelolaan sumber daya

akuntabilitas yang memadai

Selain itu, laporan ini diharapkan dapat m

Instansi Pemerintah yang digun

dan peningkatan kinerja

pendorong penyeleggaraan kegiatan

Soeharso Surakarta.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. Tugas Pokok

Tugas pokok RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal

20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSO Prof. dr. R. Soeharso

Surakarta adalah melaksanakan upaya keseh

pelatihan, penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi di bidang

ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medik.

2. Fungsi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Selanjutnya dalam melaksanakan tugas tersebut, maka

Soeharso Surakarta

Pasal (3) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 839/Menkes/Per/VII/2007

tanggal 20 Juli 2007 adalah :

1. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan paripurna di bidang ortopedi traumatologi dan

rehabilitasi medik tingkat

2. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka

meningkatkan kema

pelayanan kesehatan di bidang ortopedi traumatologi dan rehabilitasi

medik;

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2

elaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan yang mewajibkan setiap

Instansi Pemerintah sebagai unsur Penyelenggara Negara untuk

gungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan

akuntabilitas yang memadai.

Selain itu, laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi capaian kinerja

emerintah yang digunakan sebagai komunikasi pertanggungjawaban

dan peningkatan kinerja serta sebagai (1) alat kendali (2) alat penilai dan (3)

pendorong penyeleggaraan kegiatan - kegiatan di lingkungan RSO Prof. dr. R.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sesuai Pasal (2)

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal

20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSO Prof. dr. R. Soeharso

Surakarta adalah melaksanakan upaya kesehatan paripurna, pendidikan dan

pelatihan, penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi di bidang

ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medik.

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Selanjutnya dalam melaksanakan tugas tersebut, maka RSO

Soeharso Surakarta menyelenggarakan fungsi sesuai yang tercantum dalam

Pasal (3) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 839/Menkes/Per/VII/2007

tanggal 20 Juli 2007 adalah :

emeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan paripurna di bidang ortopedi traumatologi dan

rehabilitasi medik tingkat sekunder dan tersier;

elaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka

meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam pemberian

pelayanan kesehatan di bidang ortopedi traumatologi dan rehabilitasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

3

mewajibkan setiap

Instansi Pemerintah sebagai unsur Penyelenggara Negara untuk

gungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

suatu sistem

emberikan informasi capaian kinerja

komunikasi pertanggungjawaban

alat kendali (2) alat penilai dan (3) alat

RSO Prof. dr. R.

sesuai Pasal (2)

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal

20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSO Prof. dr. R. Soeharso

atan paripurna, pendidikan dan

pelatihan, penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi di bidang

RSO Prof. Dr. R.

menyelenggarakan fungsi sesuai yang tercantum dalam

Pasal (3) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 839/Menkes/Per/VII/2007

emeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan paripurna di bidang ortopedi traumatologi dan

elaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka

mpuan sumber daya manusia dalam pemberian

pelayanan kesehatan di bidang ortopedi traumatologi dan rehabilitasi

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

3. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan di

bidang ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medik;

4. Pelaksanaan administrasi rumah sakit.

3. Struktur Organisasi

Mengacu pada Permenkes nomor 839/Menkes/Per/VII/2007 tentang Struktu

Organisasi dan Tata kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso

BLU, disebutkan bahwa organisasi RS. Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso

Surakarta terdiri dari Direktorat Medik dan Keperawatan, Direktorat Umum,

SDM dan Pendidikan, Direktorat Keuangan dan u

Direktorat dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Direktur Utama (eselon IIa).

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2

elaksanaan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan di

ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medik;

elaksanaan administrasi rumah sakit.

Struktur Organisasi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Mengacu pada Permenkes nomor 839/Menkes/Per/VII/2007 tentang Struktu

Organisasi dan Tata kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai

BLU, disebutkan bahwa organisasi RS. Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso

Surakarta terdiri dari Direktorat Medik dan Keperawatan, Direktorat Umum,

SDM dan Pendidikan, Direktorat Keuangan dan unit-unit non struktural.

Direktorat dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Direktur Utama (eselon IIa).

Gambar 1. Struktur Organisasi dan Tata kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

4

elaksanaan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan di

Mengacu pada Permenkes nomor 839/Menkes/Per/VII/2007 tentang Struktur

Surakarta sebagai

BLU, disebutkan bahwa organisasi RS. Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso

Surakarta terdiri dari Direktorat Medik dan Keperawatan, Direktorat Umum,

unit non struktural.

Direktorat dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah dan bertanggung

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

D. PERAN STRATEGIS

Visi Kementerian Kesehatan

“Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan.

Upaya Kesehatan Tahun 2019 adalah Meningkatkan

Kesehatan Yang Terjangkau dan Berkualitas Bagi Masyarakat.

Sesuai dengan perjalanan dan perkembangan pembangunan RSO Prof

Soeharso Surakarta selama ini, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi,

permasalahan, tantangan dan peluang yang ada serta mempertimbangkan

budaya yang hidup dalam masyarakat, maka

Soeharso Surakarta sebagai berikut

1. Visi, Misi dan Budaya Kerja

Visi RSO Prof.Dr. R. Soeharso Surakarta yang hendak dicapai dalam kurun

waktu lima tahun adalah “

Pelayanan Prima di ASEAN”

Dalam mewujudkan Visi RSO Prof. DR. R. Soeharso

kerjasama dan tekad yang baik agar permasalahan yang dihadapi akan

mudah diselesaikan, sehingga misi rumah sakit dirumuskan sebagai berikut :

a. Mewujudkan pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi terintegrasi

pendidikan dan pene

b. Mewujudkan manajemen rumah sakit dengan kaidah bisnis yang sehat,

efektif, efisien dan akuntabel

c. Mewujudkan

serta;

d. Mewujudkan jejaring pelayanan yang berkelanjutan

Tercapainya visi dan misi

dipengaruhi oleh nilai

kepentingan di lingkungan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Adapun

tata nilai-nilai yang mendasari pencapaian visi d

for the individual, Excellent, Cost Effectiveness, Integrity

pemahaman makna sebagai berikut :

a. Integrity yang dimaksud adalah setiap

R.Soeharso Surakarta dalam melaksanakan tugasnya harus dijiwai nilai

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2

PERAN STRATEGIS RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

Visi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019

Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan. Visi Direktorat Jenderal Bina

Upaya Kesehatan Tahun 2019 adalah Meningkatkan Akses Pelayanan

g Terjangkau dan Berkualitas Bagi Masyarakat.

Sesuai dengan perjalanan dan perkembangan pembangunan RSO Prof

Soeharso Surakarta selama ini, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi,

permasalahan, tantangan dan peluang yang ada serta mempertimbangkan

budaya yang hidup dalam masyarakat, maka visi dan misi RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta sebagai berikut :

Visi, Misi dan Budaya Kerja

isi RSO Prof.Dr. R. Soeharso Surakarta yang hendak dicapai dalam kurun

waktu lima tahun adalah “Menjadi Rumah Sakit Ortopedi Unggulan Dengan

Pelayanan Prima di ASEAN”.

Dalam mewujudkan Visi RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta diperlukan

kerjasama dan tekad yang baik agar permasalahan yang dihadapi akan

mudah diselesaikan, sehingga misi rumah sakit dirumuskan sebagai berikut :

Mewujudkan pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi terintegrasi

pendidikan dan penelitian secara paripurna;

Mewujudkan manajemen rumah sakit dengan kaidah bisnis yang sehat,

efisien dan akuntabel;

Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, inovatif dan kreatif

Mewujudkan jejaring pelayanan yang berkelanjutan.

Tercapainya visi dan misi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sangat

dipengaruhi oleh nilai-nilai yang disepakati oleh seluruh pemangku

kepentingan di lingkungan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Adapun

nilai yang mendasari pencapaian visi dan misi tersebut :

for the individual, Excellent, Cost Effectiveness, Integrity

pemahaman makna sebagai berikut :

yang dimaksud adalah setiap karyawan RS Ortopedi Prof.

R.Soeharso Surakarta dalam melaksanakan tugasnya harus dijiwai nilai

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

5

DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

tahun 2019 adalah

Visi Direktorat Jenderal Bina

Akses Pelayanan

Sesuai dengan perjalanan dan perkembangan pembangunan RSO Prof .Dr. R.

Soeharso Surakarta selama ini, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi,

permasalahan, tantangan dan peluang yang ada serta mempertimbangkan

visi dan misi RSO Prof. Dr. R.

isi RSO Prof.Dr. R. Soeharso Surakarta yang hendak dicapai dalam kurun

Menjadi Rumah Sakit Ortopedi Unggulan Dengan

Surakarta diperlukan

kerjasama dan tekad yang baik agar permasalahan yang dihadapi akan

mudah diselesaikan, sehingga misi rumah sakit dirumuskan sebagai berikut :

Mewujudkan pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi terintegrasi

Mewujudkan manajemen rumah sakit dengan kaidah bisnis yang sehat,

yang profesional, inovatif dan kreatif,

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sangat

nilai yang disepakati oleh seluruh pemangku

kepentingan di lingkungan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Adapun

an misi tersebut : ”Respect

for the individual, Excellent, Cost Effectiveness, Integrity”, dengan

karyawan RS Ortopedi Prof. Dr.

R.Soeharso Surakarta dalam melaksanakan tugasnya harus dijiwai nilai –

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

nilai dalam hubungannya dengan rekan kerja,pelanggan dan stake holder

dengan penuh kejujuran (tidak korupsi) , kepercayaan, dan saling

menghormati sikap terbuka (tranparan) , jujur , ta

b. Respect for the individual

pelanggan dan karyawan terciptakan komunikasi yang baik, sehingga

memudahkan tujuan untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan

pasien.

c. Excellent yang dimaksud bahwa se

dan etos kerja yang profesional guna mewujudkan kualitas pelayanan

yang excelent / ultimate

d. Cost Effectivenes

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melaksanakan setiap tu

didasari atas kesungguhan dan pendayagunaan

dengan prinsip efesiensi di segala bidang untuk

mensejahterakan/menyehatkan masyarakat;

2. Arah Strategis

Arah sebuah institusi publik yang hendak diwujudkan di masa depan a

sangat bergantung pada dinamika tuntutan

keberadaan institusi public tersebut. Kondisi ini juga berlaku bagi

Dr. R. Soeharso Surakarta

mengidentifikasi harapan, kekhawatiran serta tuntutan

merupakan salah satu tahap kritis awal dalam menentukan arah dan prioritas

strategis pengelolaan

menjalankan misi layanan, pendidikan dan penelitiannya di masa

mendatang.

3. Tantangan Strategis

Memperhatikan dinamika tuntutan stakeholders kunci dan informasi dari

benchmark, maka tantangan strategis yang akan dihadapi oleh

R. Soeharso Surakarta

a. Menjadi RS Ortopedi Pusat Nasional;

b. RSO sebagai RS Kolegium Ortopedi Nasional

c. Kawasan perdagangan bebas (

d. Perkembangan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2

nilai dalam hubungannya dengan rekan kerja,pelanggan dan stake holder

dengan penuh kejujuran (tidak korupsi) , kepercayaan, dan saling

menghormati sikap terbuka (tranparan) , jujur , tanggung jawab.

Respect for the individual, atas dasar saling hormat menghormati antara

pelanggan dan karyawan terciptakan komunikasi yang baik, sehingga

memudahkan tujuan untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan

yang dimaksud bahwa setiap karyawan harus memiliki sikap

dan etos kerja yang profesional guna mewujudkan kualitas pelayanan

yang excelent / ultimate;

Cost Effectivenes dimaksudkan bahwa setiap individu dalam organisasi

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melaksanakan setiap tu

didasari atas kesungguhan dan pendayagunaan sumber daya yang ada

dengan prinsip efesiensi di segala bidang untuk mencapai tujuan

mensejahterakan/menyehatkan masyarakat;

Arah sebuah institusi publik yang hendak diwujudkan di masa depan a

sangat bergantung pada dinamika tuntutan stakeholders kunci terhadap

keberadaan institusi public tersebut. Kondisi ini juga berlaku bagi

Dr. R. Soeharso Surakarta dalam mewujudkan visi dan misi. Kemampuan

mengidentifikasi harapan, kekhawatiran serta tuntutan stakeholders

merupakan salah satu tahap kritis awal dalam menentukan arah dan prioritas

strategis pengelolaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

menjalankan misi layanan, pendidikan dan penelitiannya di masa

Tantangan Strategis

Memperhatikan dinamika tuntutan stakeholders kunci dan informasi dari

, maka tantangan strategis yang akan dihadapi oleh

Surakarta untuk periode tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :

jadi RS Ortopedi Pusat Nasional;

RSO sebagai RS Kolegium Ortopedi Nasional;

Kawasan perdagangan bebas (AFTA ) tahun 2015;

Perkembangan Rumah Sakit Pesaing di sekitar;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

6

nilai dalam hubungannya dengan rekan kerja,pelanggan dan stake holder

dengan penuh kejujuran (tidak korupsi) , kepercayaan, dan saling

nggung jawab.

saling hormat menghormati antara

pelanggan dan karyawan terciptakan komunikasi yang baik, sehingga

memudahkan tujuan untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan

karyawan harus memiliki sikap

dan etos kerja yang profesional guna mewujudkan kualitas pelayanan

dimaksudkan bahwa setiap individu dalam organisasi

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melaksanakan setiap tugas

sumber daya yang ada

mencapai tujuan

Arah sebuah institusi publik yang hendak diwujudkan di masa depan akan

kunci terhadap

keberadaan institusi public tersebut. Kondisi ini juga berlaku bagi RSO Prof.

dalam mewujudkan visi dan misi. Kemampuan

stakeholders kunci

merupakan salah satu tahap kritis awal dalam menentukan arah dan prioritas

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam

menjalankan misi layanan, pendidikan dan penelitiannya di masa

Memperhatikan dinamika tuntutan stakeholders kunci dan informasi dari

, maka tantangan strategis yang akan dihadapi oleh RSO Prof. Dr.

2019 sebagai berikut :

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

e. Sulitnya mendapatkan SDM

kesehatan lainnya

f. Ketimpangan ketersediaan sarana dan prasara

iptekdok;

g. Organisasi & Tata kel

h. Regulasi pembiayaan pelayanan kesehatan yang masih berkembang

serta keterbatasan

i. Pengembangan teknologi informasi

j. Pengembangan penelitian.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Surakarta (LAKIP)

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI

2014 tentang Petunjuk

Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Bab I Pendahuluan

Pada bab

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan

utama

Bab II Perencanaan

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun

yang bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk

setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai

dengan hasil

pernyataan kinerja sasaran

capaian kinerja sebagai berikut

1.

2.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2

Sulitnya mendapatkan SDM sub spesialis ortopedi dan tenaga

kesehatan lainnya;

Ketimpangan ketersediaan sarana dan prasarana dengan perkembangan

Organisasi & Tata kelola RS yang efektif dan efisien;

Regulasi pembiayaan pelayanan kesehatan yang masih berkembang

batasan anggaran / dana;

engembangan teknologi informasi;

Pengembangan penelitian.

SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso

(LAKIP) Tahun 2017 sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah sebagai berikut :

Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi,dengan

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan

Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun

yang bersangkutan.

Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk

setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai

dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis

capaian kinerja sebagai berikut :

Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun

ini;

Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian

kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

7

i dan tenaga

na dengan perkembangan

Regulasi pembiayaan pelayanan kesehatan yang masih berkembang

RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Peraturan Menteri

Nomor 53 Tahun

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

adalah sebagai berikut :

ini disajikan penjelasan umum organisasi,dengan

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk

setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap

strategis tersebut dilakukan analisis

Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun

Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian

kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

3.

4.

5.

6.

7.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan

dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi

sesuai de

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian

organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan

organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran 1) Perjanjian Kinerja

2) Lain

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2

terakhir;

Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini

dengan target jangka menengah yang terdapat dalam

dokumen perencanaan strategis organisasi;

Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar

nasional (jika ada);

Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau

peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi

yang telah dilakukan;

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan

dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi

sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian

organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan

organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Perjanjian Kinerja

Lain-lain yang dianggap perlu

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

8

mbandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini

dengan target jangka menengah yang terdapat dalam

Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar

kegagalan atau

penurunan kinerja serta alternative solusi

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan

dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja

organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

A. RENCANA STRATEGIS

Dalam Rencana Strategis RSO

2019 ditetapkan sasaran strategis dan Indikator

berbagai perspektif, secar

Tabel1. Indikator Kinerja Utama (KPI) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Di dalam

PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS

LEARNING & GROWTH

1.

2.

3.

4.

BUSINESS PROCESS

5.

6.

7.

8.

9.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS

Dalam Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2015

sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama (KPI) dari

berbagai perspektif, secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Indikator Kinerja Utama (KPI) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Di dalam Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019

SASARAN STRATEGIS KPI

Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

1. Overall EquipmEffectiveness (OEE)

Terwujudnya pengembangan SIM Rumah Sakit yang handal

2. Level IT yang terintegrasi

Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

3. Persentase doktermendapatkan sertifikat spesialis / konsultan

4. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

5. Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

Terwujudnya budaya kerja pegawai

6. Persentase Sasaran Kinerja Pegawai

Terwujudnya pengembangan pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

7. Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

8. Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.

9. Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

Terwujudnya hospital tourisme dengan program pelayanan terpadu

10. Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu penunjangnya

Terwujudnya Penyempurnaan Manajemen Pelayanan dengan Clinical Pathway dan DPJP

11. Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis Clinical Pathway dan DPJP

Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan

12. Persentase pjumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang kerjasama dengan RSO

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

9

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2015 –

Kinerja Utama (KPI) dari

dibawah ini :

Indikator Kinerja Utama (KPI) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Overall Equipment & (OEE)

yang terintegrasi

ter spesialis yg sertifikat sub

spesialis / konsultan Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih

karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

Persentase Sasaran Kinerja

Persentase jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub

Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan

jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis

dan DPJP

Persentase pertumbuhan (pihak ketiga)

pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

10.

CUSTOMER/STAKEHOLDER

11.

FINANCIAL 12.

13.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Rencana Strategis

Surakarta menuangkan KPI dalam bentuk matriks yang memuat target per tahun

selama periode Renstra tahun 2015

Tabel 2. KPI Rencana Strategis selama peri

NO

1 Overall Equipme(OEE)

2 Level IT yang terintegrasi

3 Persentase dokmendapatkan / konsultan

4 Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

5 Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

6 Persentase Sasaran Kinerja Pegawai

7 Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

8 Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

9 Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

10 Persentase jumlah pembangunan gedung pelayanan terpadu & penunjangnya

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

Terwujudnya pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.

13. Akreditasi RS

14. Sasaran Keselamatan Operasi

15. Infeksi Daerah Operasi

16. Medication Error

17. Emergency Respon Time II

18. Pengembalian RLengkap Dalam 1 x 24 Jam

Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

19. Indeks Kepuasan kerja Karyawan

20. Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

21. Indeks Kepuasan Masyarakat

Terwujudnya efisiensi penggunaan dana

22. Persentase POBO

23. Kesehatan Badan Layanan Umum

Tersedianya alokasi dana yang meningkat

24. Pertumbuhan pendapatan RS

Untuk mencapai tujuan tersebut, Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta menuangkan KPI dalam bentuk matriks yang memuat target per tahun

Renstra tahun 2015 – 2019.

Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per tahun selama periode Renstra tahun 2015 – 2019.

KPI TARGET

2015 2016 2017 2018Overall Equipment & Effectiveness 45% 55% 65%

Level IT yang terintegrasi Siloed II Integrated

Integrated II

Advenc

Persentase dokter spesialis yg sertifikat sub spesialis

64% 64% 65%

Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20

60% 61% 62%

karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

20% 20% 21%

Persentase Sasaran Kinerja Pegawai 85% 87% 90%

Persentase jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub

20% 40% 60%

Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

5 % 5% 5 %

Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

7% 8% 9%

Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu & penunjangnya

18% 36% 54%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

10

Sasaran Keselamatan Operasi

Infeksi Daerah Operasi

Emergency Respon Time II

Pengembalian Rekam Medik 1 x 24 Jam

Indeks Kepuasan kerja

Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti Indeks Kepuasan Masyarakat

Persentase POBO

Badan Layanan

Pertumbuhan pendapatan RS

RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta menuangkan KPI dalam bentuk matriks yang memuat target per tahun

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per tahun

2018 2019 70% 75%

Advenced

Advanced II

65% 70%

63% 64%

22% 24%

93% 95%

80% 100%

5% 5 %

10% 11%

72% 100%

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

11 Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis Pathway dan DPJP

12 Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

13 Akreditasi RS

14 Sasaran Keselamatan Operasi

15 Infeksi Daerah Operasi

16 Medication Error

17 Emergency Respon Time II

18 Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalam 1 x 24 Jam

19 Indeks Kepuasan kerja Karyawan

20 Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

21 Indeks Kepuasan Masyarakat

22 Persentase POBO

23 Kesehatan Badan Layanan umum

24 Pertumbuhan pendapatan RS

B. RENCANA KERJA TAHUNAN dan PERNYATAAN KINERJA Perjanjian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

ditandatangi oleh Direktur Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dan

dikirimkan kepada Direktur Jenderal

Republik Indonesia pada

bawah ini.

Tabel 3. Perjanjian

SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN

NO SASARAN KEGIATAN

(1) (2) 1 Terwujudnya kehandalan

sarana dan prasarana

2 Terwujudnya pengembangan sisteminformasi manajemen rumah sakit yang handal

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis Clinical

dan DPJP

10 jenis 15 jenis 20 jenis 25

ertumbuhan jumlah (pihak ketiga) pendukung

pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

5% 6% 7%

JCI JCI KARS

Sasaran Keselamatan Operasi 100 % 100 % 100 % 100 %

Infeksi Daerah Operasi <1,5% <1,5% <1,5% <1,5%

Medication Error 5% 5% 5%

Emergency Respon Time II ≤ 4 Jam ≤ 4 Jam ≤ 4 Jam ≤ 4 Jam

Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalam 1 x 24 Jam

80% 80% 80%

Indeks Kepuasan kerja Karyawan 88 % 88% 89% 89 %

Persentase keluhan pelanggan yang

80% 81% 82%

Indeks Kepuasan Masyarakat 85% 85% 85%

Persentase POBO 81% 80,% 76%

Kesehatan Badan Layanan umum AA AA AA

Pertumbuhan pendapatan RS 4 % 7% 6,7% 6,3

RENCANA KERJA TAHUNAN dan PERNYATAAN KINERJA

Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

ditandatangi oleh Direktur Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dan

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia pada tanggal 06 Januari 2017. Seperti tercantum pada tabel di

rjanjian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

PERJANJIAN KINERJA : RS ORTOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA

: 2017

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

(3) Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

1 Overall equipment dan effectiveness(OEE)

2 Tingkat penilaian proper

engembangan sistem manajemen

andal

3 Persentase capaian modul IT per tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

11

25 jenis 30 jenis

8% 9%

JCI JCI

100 % 100 %

<1,5% <1,5%

5% 5%

≤ 4 Jam ≤ 4 Jam

80% 80%

89 % 89%

83% 83%

86% 86%

74% 73%

AA AA

6,3% 6%

RENCANA KERJA TAHUNAN dan PERNYATAAN KINERJA

Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017 telah

ditandatangi oleh Direktur Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dan

Kesehatan Kementerian Kesehatan

Seperti tercantum pada tabel di

Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

RS ORTOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA

TARGET

(4) eness 65%

Biru

modul IT per tahun Integrated I

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

NO SASARAN KEGIATAN

(1) (2) 3 Terwujudnya SDM yang

mempunyai kualitaskompetensi (profesional) sesuai denganperkembangan ilmuteknologi kedokteran

4 Terwujudnya bkerja pegawai

5 Terwujudnya pengembangan pelayanan subspesiortopedi traumatologisesuai perkembanganiptekdok

6 Terwujudnya kualitaspenelitian pengembangan sakit berbasis evidencebased.

7 Terwujudnya hospitaltourism dengan programpelayanan terpadu

8 Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanandengan clinical pathwaydan DPJP

9 Terwujudnya jejaringkerja horizontal mvertikal yang berkelanjutan

10 Terwujudnya pelayanansubspesialistik ortopeditraumatologi yangberkualitas / bermutu.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

(3) Terwujudnya SDM yang

ualitas dan rofesional)

dengan lmu dan

edokteran

4 Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

5 Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

6 Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun

7 Rasio dosen dengan mahasiswakedokteran

8 Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

budaya 9 Persentase sasaran kinerja pegawai

pesialistik raumatologi

erkembangan

10 Persentase jumlah pengembanganpelayanan medik sub spesialistik

11 Persentase pelayanan unggulanterlaksana

12 Pertumbuhan jumlah cakupanpelayanan medik sub spesialistik

ualitas dan

rumah vidence

13 Persentase pertumbuhan hasilpenelitian yang dipublikasikan.

14 Jumlah penelitian yang dipublikasikan

ospital rogram

15 Persentase jumlah kegiatanpembangunan gedung pelayananterpadu dan penunjangnya

elayanan athway

16 Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathwaydan DPJP

ejaring maupun

ertikal yang

17 Persentase pertumbuhan jumlahinstitusi (pihak ketiga) pendukungpelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

elayanan rtopedi

raumatologi yang ermutu.

18 Akreditasi RS

19 Sasaran keselamatan operasi

20 Pengendalian infeksi RS :

Infeksi daerah operasi

Dekubitus

Infeksi saluran kencing (ISK)

Ventilator associated pneumonia (VAP)

Infeksi aliran darah perifer (Phlebitis)

21 Medication error

22 Emergency response time II

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

12

TARGET

(4) ortopedi

sertifikat sub 100 %

Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20

62%

staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per

70%

mahasiswa 1.5

karyawan yang 21%

100 %

pengembangan 60 %

unggulan 100 %

cakupan 5 %

hasil 9 %

2 buah

kegiatan pelayanan

54 %

medik yang clinical pathway

18 jenis

jumlah ketiga) pendukung

pelayanan / pendidikan yang

7 %

KARS

100 %

2 %

1.5 ‰

4,7 ‰

neumonia 5,8 ‰

erifer 5 %

20 %

200 menit

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

NO SASARAN KEGIATAN

(1) (2)

11 Terwujudnya peningkatankepuasan pelangganrumah sakit

12 Terwujudnya efisiensipenggunaan dana

13 Tersedianya alokasiyang meningkat

Jumlah Anggaran Tahun 2017

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

(3) 23 Pengembalian rekam medik lengkap

dalam 1 x 24 jam 24 Persentase kejadian pasien jatuh

25 Kepatuhan penggunaan FormulariumNasional (Fornas)

26 Tidak ada kejadian salah sisi

27 Nett death rate (NDR)

28 Kematian pasien di IGD

29 Waktu lapor hasil tes kritis radiologi

30 Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium

31 Pemberian pencegahan VTE pada pasien hip / knee arthroplasty

32 Bed occupancy rate (BOR)

eningkatan elanggan

33 Indeks kepuasan kerja karyawan

34 Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

35 Indeks kepuasan masyarakat

36 Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ)

37 Waktu tunggu operasi elektif (WTE)

38 Waktu tunggu pelayanan radiologi

39 Waktu tunggu pelayanan laboratorium

40 Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi (WTOJ)

fisiensi 41 Persentase POBO

42 Kesehatan Badan Layanan Umum

lokasi dana 43 Pertumbuhan pendapatan RS

Jumlah Anggaran Tahun 2017 : Rp. 310.612.556.000,00,- (Tiga ratus sepuluh milyar enam ratus dua

belas juta lima ratus lima puluh enam rupiah)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

13

TARGET

(4) lengkap 80 %

3 %

Formularium 90%

0%

24 ‰

2 %

100%

aboratorium 100%

ada 100%

70 % <BOR < 80 % 89 %

pelanggan yang 80 %

85 %

60 menit

48 jam

3 jam

aboratorium 2 jam

bat 30 menit

83,35 %

AA

7 %

enam ratus dua belas juta lima ratus lima puluh enam ribu

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

13 (tiga belas) sasaran strategis yang akan dicapai RSO Prof.

Surakarta pada tahun 201

program / kegiatan yang relevan.

Pengukuran tingkat capaian

dilakukan dengan cara membandingk

serta target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.

Rincian tingkat capaian kinerja masing

seperti di bawah ini.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

Sasaran strategis ini memuat 2 (dua)

Tabel 4. Capaian Perwujudan

KPI Indikator kinerja /

keberhasilan1 2

1 Overall equipeffectiveness

2 Tingkat penilaian proper

a. KPI 1. Overall equipment

Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau

effectiveness (OEE)

prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu : ketersediaan, kinerja

dan kualitas dengan rumus perhitungan :

- Availability ratio

menggambarkan pemanfaatan waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi

mesin vital di rumah sakit (mesin genset, mesin gas medis dan mesin pompa

air sentral serta IPAL

kerja sesuai best practise

- Performance ratio

menggambarkan

barang/produk. Atau kemampuan yang ada dibagi kemampuan tersedia.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

13 (tiga belas) sasaran strategis yang akan dicapai RSO Prof. Dr. R. Soeharso

ahun 2017 diterjemahkan dalam 43 (empat puluh tiga

program / kegiatan yang relevan.

Pengukuran tingkat capaian kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

dilakukan dengan cara membandingkan antara pencapaian tahun lalu, target Renstra

serta target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.

Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut

CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

Sasaran strategis ini memuat 2 (dua) indikator kinerja seperti berikut :

Capaian Perwujudan Kehandalan Sarana dan PrasaranaIndikator kinerja /

keberhasilan Sat

Target 2017

Realisasi2016 2017

2 3 4 5

equipment dan eness (OEE)

% 65 80.3 71,7

Tingkat penilaian proper Indikator warna

Biru Biru Biru

Overall equipment dan effectiveness (OEE)

Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau overall equipment

effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan

prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu : ketersediaan, kinerja

dan kualitas dengan rumus perhitungan :

Availability ratio (rasio ketersediaan) merupakan suatu rasio yang

menggambarkan pemanfaatan waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi

vital di rumah sakit (mesin genset, mesin gas medis dan mesin pompa

serta IPAL) atau jumlah hari mesin beroperasi dibagi

best practise.

Performance ratio (rasio kinerja) merupakan suatu ratio yang

menggambarkan kemampuan dari peralatan dalam menghasilkan

barang/produk. Atau kemampuan yang ada dibagi kemampuan tersedia.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

14

Dr. R. Soeharso

empat puluh tiga) indikator

O Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2017

, target Renstra

masing indikator sasaran tersebut diuraikan

ator kinerja seperti berikut :

rasarana Realisasi Naik

turun 2017 6 7

71,7 ↓

Biru -

overall equipment

adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan

prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu : ketersediaan, kinerja

(rasio ketersediaan) merupakan suatu rasio yang

menggambarkan pemanfaatan waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi

vital di rumah sakit (mesin genset, mesin gas medis dan mesin pompa

beroperasi dibagi jumlah hari

suatu ratio yang

kemampuan dari peralatan dalam menghasilkan

barang/produk. Atau kemampuan yang ada dibagi kemampuan tersedia.

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

- Quality ratio (rasio kualitas)

kemampuan peralatan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan

standar. Prasarana fasilitas yang dinilai adalah mesin genset, mesin gas

medis, mesin pompa air

Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu terwujudnya sarana,

prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai

kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu efisien,

efektivitas dan keselamatan pasien.

OEE

Availability ratio (rasio ketersediaan)

Performance ratio

Quality ratio (rasio kualitas)

Capaian :

- Pada tahun 2016 terealisasi sebesar

target yang ditetapkan maka telah memenuh

dibawah ini :

C. Tabel 5. Perhitungan

NO NAMA ALAT

1 2

1 GENSET 1 (Belakang)

2 GENSET 2 (WK)

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

(rasio kualitas) merupakan suatu rasio yang menggambarkan

kemampuan peralatan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan

standar. Prasarana fasilitas yang dinilai adalah mesin genset, mesin gas

medis, mesin pompa air serta IPAL.

Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu terwujudnya sarana,

prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice dalam lingkungan

kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu efisien,

efektivitas dan keselamatan pasien. Dengan metode perhitungan :

= Ar x Pr x Qr

(rasio = loading time -

(downtime

loading time

Performance ratio (rasio kinerja) = processed amount x theoretical cycle time

operation time

(rasio kualitas) = processed amount – (defect amount

processed amountB.

Pada tahun 2016 terealisasi sebesar 80,3 %, bila dibandingkan dengan

target yang ditetapkan maka telah memenuhi target seperti pada tab

Perhitungan Overall Equipment & Effectiveness (OEE)

URAIAN

3

GENSET 1 (Belakang)

Jml hari alat beroperasi

Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi

KETERSEDIAAN

Kemampuan alat yang ada

kemampuan ideal alat

KINERJA

Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb

total keluaran alat tsb

KUALITAS OEE

GENSET 2 Jml hari alat beroperasi

Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi

KETERSEDIAAN

Kemampuan alat yang ada

kemampuan ideal alat

KINERJA

Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb

total keluaran alat tsb

KUALITAS

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

15

merupakan suatu rasio yang menggambarkan

kemampuan peralatan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan

standar. Prasarana fasilitas yang dinilai adalah mesin genset, mesin gas

Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu terwujudnya sarana,

dalam lingkungan

kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu efisien,

metode perhitungan :

downtime)

loading time

theoretical cycle time

operation time defect amount)

processed amount

80,3 %, bila dibandingkan dengan

seperti pada tabel

Overall Equipment & Effectiveness (OEE)

CAPAIAN

4

: 24

: 24

: 100%

: 79%

: 100%

: 79%

: 79%

: 100%

: 79.0%

: 62.4%

: 36

: 36

: 100%

: 94%

: 100%

: 0.94

: 94%

: 100%

: 0.94

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

NO NAMA ALAT

1 2

3 GENSET 3 (cadangan blkng)

4 GAS MEDIS 1 (Belakang)

5 GAS MEDIS 2 (WK)

6 GAS MEDIS 3 (IGD)

7 POMPA AIR 1 (blkng)

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

URAIAN

3

OEE

GENSET 3 (cadangan

Jml hari alat beroperasi

Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi

KETERSEDIAAN

Kemampuan alat yang ada

kemampuan ideal alat

KINERJA

Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb

total keluaran alat tsb

KUALITAS OEE

(Belakang)

Jml hari alat beroperasi

Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi

KETERSEDIAAN

Kemampuan alat yang ada

kemampuan ideal alat

KINERJA

Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb

total keluaran alat tsb

KUALITAS OEE

Jml hari alat beroperasi

Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi

KETERSEDIAAN

Kemampuan alat yang ada

kemampuan ideal alat

KINERJA

Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb

total keluaran alat tsb

KUALITAS OEE

Jml hari alat beroperasi

Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi

KETERSEDIAAN

Kemampuan alat yang ada

kemampuan ideal alat

KINERJA

Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb

total keluaran alat tsb

KUALITAS OEE

Jml hari alat beroperasi

Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi

KETERSEDIAAN

Kemampuan alat yang ada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

16

CAPAIAN

4

: 88.4%

: 10

: 24

: 41.7%

: 88.0%

: 100%

: 89%

: 90%

: 90%

: 1

: 37.1%

: 365

: 365

: 100%

: 92%

: 100%

: 0.92

: 90%

: 100%

: 0.9

: 82.8%

: 365

: 365

: 100%

: 90%

: 100%

: 90%

: 88%

: 100%

: 0.88

: 79.2%

: 365

: 365

: 100%

: 93%

: 100%

: 0.93

: 92%

: 100%

: 0.92

: 85.6%

: 345

: 365

: 94.52%

: 90%

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

NO NAMA ALAT

1 2

8 POMPA AIR 2 (WK)

9 MESIN IPAL

- Terjadi penurunan

dimana angka

- Penurunan ini dikarenakan cara perhitungan yang berbeda dari tahun lalu;

- Untuk tahun ini ada penambahan alat yang

Pengolahan Limbah (IPAL).

Kendala :

- Usia peralatan yang semakin tua

- Jadwal pemadaman dari PLN yang

Upaya Tindak Lanjut

- Pemeliharaan dan monitoring secara berkesinambungan terhadap

sarana maupun prasarana

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

URAIAN

3

kemampuan ideal alat

KINERJA

Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb

total keluaran alat tsb

KUALITAS OEE

AIR 2 (WK) Jml hari alat beroperasi

Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi

KETERSEDIAAN

Kemampuan alat yang ada

kemampuan ideal alat

KINERJA

Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb

total keluaran alat tsb

KUALITAS OEE

Jml hari alat beroperasi

Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi

KETERSEDIAAN

Kemampuan alat yang ada

kemampuan ideal alat

KINERJA

Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb

total keluaran alat tsb

KUALITAS OEE

Rata - rata capaian OEE

Terjadi penurunan capaian dibandingkan dengan tahun sebelumnya,

dimana angka Overall Equipment Effectiveness tercapai sebesar

Penurunan ini dikarenakan cara perhitungan yang berbeda dari tahun lalu;

un ini ada penambahan alat yang dihitung yaitu Instalasi

Pengolahan Limbah (IPAL).

Usia peralatan yang semakin tua.

Jadwal pemadaman dari PLN yang mendadak.

Upaya Tindak Lanjut :

Pemeliharaan dan monitoring secara berkesinambungan terhadap

sarana maupun prasarana.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

17

CAPAIAN

4

: 100%

: 0.9

: 90%

: 90%

: 1

: 85.1%

: 355

: 365

: 97.26%

: 80%

: 100%

: 0.8

: 80%

: 100%

: 0.8

: 62.2%

: 355

: 365

: 97.3%

: 80%

: 100%

: 80.0%

: 80%

: 100%

: 80%

: 62.2%

71.7%

dibandingkan dengan tahun sebelumnya,

sebesar 71,7 %;

Penurunan ini dikarenakan cara perhitungan yang berbeda dari tahun lalu;

dihitung yaitu Instalasi

Pemeliharaan dan monitoring secara berkesinambungan terhadap

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Perbandingan capaian

menengah (Renstra) sebagai berikut :

SASARAN STRATEGIS

1

Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

b. KPI 2. Tingkat Penilaian Proper

Dalam Pasal 1 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 06 tahun

2013 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup,

program penilaian terhadap upaya penanggung jawab usaha dan/atau

kegiatan dalam mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

hidup serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. Kriteria

penilaian PROPER terdiri dari dua kategori, yaitu kriteria penilaian ketaatan

dan kriteria penilaian lebih dari yang dipersy

(beyond compliance

warna, yaitu Emas, Hijau, Biru, Merah dan Hitam.

Dengan formula :

Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ling

Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2013

Tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Capaian :

Hasil Uji Kesling (UKL dan UPL)

(self assessment)

digambarkan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta telah

pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau

peraturan yang berlaku (telah memenuhi semua aspek yang dipersyaratan

oleh KLH) ini adalah nilai minimal yang harus dicapai dalam bidang:

- Pelaksanaan kegiatan UKL/UPL dilaporkan secara rutin setiap enam

bulan sekali ke Badan Lingku

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

capaian OEE beberapa tahun terakhir serta

(Renstra) sebagai berikut :

Tabel 6. Perbandingan capaian OEE

IKU

CAPAIAN 2015 2016 2017

2 3 4 5

sarana dan

Overall Equipment & Effectiveness (OEE)

81.7 % 80,3 % 71,7 %

Tingkat Penilaian Proper

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 06 tahun

2013 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa PROPER adalah

program penilaian terhadap upaya penanggung jawab usaha dan/atau

n dalam mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

hidup serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. Kriteria

penilaian PROPER terdiri dari dua kategori, yaitu kriteria penilaian ketaatan

dan kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan

beyond compliance ). Peringkat dibedakan menjadi 5 bagian dalam bentuk

warna, yaitu Emas, Hijau, Biru, Merah dan Hitam.

Dengan formula : Sesuai penilaian KLH Undang-undang No 32 Tahun 2009

Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan

Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2013

Tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Hasil Uji Kesling (UKL dan UPL) yang dilaksanakan sendiri oleh petugas

(self assessment) proper lingkungan / KLH tercapai Biru. Hal ini

digambarkan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta telah melakukan upaya

pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau

yang berlaku (telah memenuhi semua aspek yang dipersyaratan

oleh KLH) ini adalah nilai minimal yang harus dicapai dalam bidang:

elaksanaan kegiatan UKL/UPL dilaporkan secara rutin setiap enam

bulan sekali ke Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

18

serta target jangka

TARGET 2018 2019

6 7

70% 75%

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 06 tahun

2013 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam

disebutkan bahwa PROPER adalah

program penilaian terhadap upaya penanggung jawab usaha dan/atau

n dalam mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

hidup serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. Kriteria

penilaian PROPER terdiri dari dua kategori, yaitu kriteria penilaian ketaatan

aratkan dalam peraturan

). Peringkat dibedakan menjadi 5 bagian dalam bentuk

undang No 32 Tahun 2009

kungan Hidup dan Peraturan

Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2013

Tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam

yang dilaksanakan sendiri oleh petugas

KLH tercapai Biru. Hal ini

melakukan upaya

pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau

yang berlaku (telah memenuhi semua aspek yang dipersyaratan

oleh KLH) ini adalah nilai minimal yang harus dicapai dalam bidang:

elaksanaan kegiatan UKL/UPL dilaporkan secara rutin setiap enam

ngan Hidup Kabupaten Sukoharjo;

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

- Pemantauan terhadap air buangan sesuai

berlaku;

- Mempunyai ijin pembuangan limbah

- melakukan pemantauan kualitas air limbah

bulan sekali pada l

- Pengendalian

terhadap sumber emisi dan udara ambient di lingkungan RSO secara

rutin setiap enam bulan sekali;

- Pengelolaan Limbah B3 dengan cara melakukan identifikasi dan

pencatatan terhadap seluruh limbah B3 yang dihasilkan dan

- Melakukan

ketiga yang berkompeten menangani limbah B3 serta

- Melakukan pelaporan manifest limbah B3 sesuai dengan ketentuan.

RSO sudah memiliki TPS B3 dan sudah berijin dari Bupati Sukoharjo.

Dengan demikian h

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

ditetapkan.

Kendala :

- Penanganan limbah lemak pada I

- Pompa pengangkat air limbahsering tersumbat

- Pembangunan landscape banyak menimbulkan permasalahan

- Kerjasama pengelolaan limbah B3 dengan pihak ketiga tersendat akibat

dari vendor pelaksana mengalami permasalahan dengan Kementerian

Lingkungan Hidup.

Upaya Tindak Lanjut

- Mengedukasi petugas gizi

membersihkan bak penampung lemak;

- Rutin melakukan pengecekan terhadap pompa pengangkat air limbah;

- Mengedukasi pelaksana pembangunan landscape untuk melakukan

normalisasi jaringan air limbah

- Mencari vendor lain yang b

melaksanakan pembakaran sendiri untuk mengurangi volume limbah B3.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Pemantauan terhadap air buangan sesuai dengan peraturan yang

Mempunyai ijin pembuangan limbah cair;

melakukan pemantauan kualitas air limbah secara rutin setiap satu

bulan sekali pada laboratorium yang terakreditasi;

Pengendalian pencemaran udara dengan melakukan pemantauan

terhadap sumber emisi dan udara ambient di lingkungan RSO secara

rutin setiap enam bulan sekali;

Pengelolaan Limbah B3 dengan cara melakukan identifikasi dan

pencatatan terhadap seluruh limbah B3 yang dihasilkan dan

pengelolaan limbah B3 dengan bekerjasama melalui pihak

ketiga yang berkompeten menangani limbah B3 serta,

elakukan pelaporan manifest limbah B3 sesuai dengan ketentuan.

RSO sudah memiliki TPS B3 dan sudah berijin dari Bupati Sukoharjo.

Dengan demikian hasil Uji Kesling (UKL dan UPL) proper lingkungan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta telah sesuai dengan target yang

Penanganan limbah lemak pada Instalasi Gizi;

Pompa pengangkat air limbahsering tersumbat;

Pembangunan landscape banyak menimbulkan permasalahan

Kerjasama pengelolaan limbah B3 dengan pihak ketiga tersendat akibat

dari vendor pelaksana mengalami permasalahan dengan Kementerian

Lingkungan Hidup.

Upaya Tindak Lanjut :

Mengedukasi petugas gizi maupun petugas kebersihan untuk rutin

membersihkan bak penampung lemak;

Rutin melakukan pengecekan terhadap pompa pengangkat air limbah;

Mengedukasi pelaksana pembangunan landscape untuk melakukan

normalisasi jaringan air limbah;

Mencari vendor lain yang bergerak di jasa pengolahan limbah B3 dan

melaksanakan pembakaran sendiri untuk mengurangi volume limbah B3.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

19

dengan peraturan yang

secara rutin setiap satu

dengan melakukan pemantauan

terhadap sumber emisi dan udara ambient di lingkungan RSO secara

Pengelolaan Limbah B3 dengan cara melakukan identifikasi dan

pencatatan terhadap seluruh limbah B3 yang dihasilkan dan;

pengelolaan limbah B3 dengan bekerjasama melalui pihak

elakukan pelaporan manifest limbah B3 sesuai dengan ketentuan.

RSO sudah memiliki TPS B3 dan sudah berijin dari Bupati Sukoharjo.

asil Uji Kesling (UKL dan UPL) proper lingkungan / KLH

telah sesuai dengan target yang

Pembangunan landscape banyak menimbulkan permasalahan ;

Kerjasama pengelolaan limbah B3 dengan pihak ketiga tersendat akibat

dari vendor pelaksana mengalami permasalahan dengan Kementerian

maupun petugas kebersihan untuk rutin

Rutin melakukan pengecekan terhadap pompa pengangkat air limbah;

Mengedukasi pelaksana pembangunan landscape untuk melakukan

ergerak di jasa pengolahan limbah B3 dan

melaksanakan pembakaran sendiri untuk mengurangi volume limbah B3.

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

2. Terwujudnya pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit

yang handal

Sasaran strategis ini memuat

Tabel

KPI Indikator kinerja /

keberhasilan1 2

3 Persentasemodul IT per tahun

KPI 3. Persentase capaian modul IT per tahun

Level IT yang terintegrasi adalah penerapan IT di RS sesuai tingkatan atau

klasifikasi kemapanan sistem informasi terintegrasi yang dijelaskan sbb :

Basic/siloed 1 Enteprise

informasi disiapkan untuk (a) sistem rawat jalan terintegrasi dengan admisi,

rawat inap, billing system serta instalsi penunjang diagnostik

Siloed 2 : Infrasturktur dan platform mengacu pada integrasi instala

inap, penunjang diagnostik d

seluruh system

pemeliharannya

Standar/ Integrated Enteprises

operasional rmah sakit m

Procurement

Advanced/ Extended Enteprises

kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan kemanan dan kebijakan

yang memungkinkan

Capaian :

Uraian level pengembangan IT pada tahap integrated I pada tahun 2017 seperti pada

table di bawah ini

NO

SASARAN STRATEGIS

1 2

1 Tercapainya kemandirian dalam pengembangan aplikasi SIRS

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Terwujudnya pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit

Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja seperti berikut

Tabel 7. Capaian Perwujudan Pengembangan SIMRS Indikator kinerja /

keberhasilan Sat

Target 2017

Realisasi2016 2017

2 3 4 5

Persentase capaian modul IT per tahun

Level IT Integrated I

Sioled II Integrated I

(12,5 %)

Persentase capaian modul IT per tahun

Level IT yang terintegrasi adalah penerapan IT di RS sesuai tingkatan atau

klasifikasi kemapanan sistem informasi terintegrasi yang dijelaskan sbb :

Basic/siloed 1 Enteprise : infrastruktur dan platform terpasang, system

informasi disiapkan untuk (a) sistem rawat jalan terintegrasi dengan admisi,

rawat inap, billing system serta instalsi penunjang diagnostik

: Infrasturktur dan platform mengacu pada integrasi instala

inap, penunjang diagnostik dan back-office (keuangan, sdm dll) sehingga

system saling terhubung dan memudahkan perawatan dan

pemeliharannya

Standar/ Integrated Enteprises : infrastuktur dan platform lebih mendukung

operasional rmah sakit misal aset/BMN, e-clinical HR, e

Advanced/ Extended Enteprises : infrastuktur dan platform mengacu pada

kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan kemanan dan kebijakan

yang memungkinkan self positioning sebagai suatu system dashbo

Uraian level pengembangan IT pada tahap integrated I pada tahun 2017 seperti pada

INDIKATOR KINERJA

TARGET 2017

CAPAIAN

3 4

a Terciptanya level pengembangan IT Integrated 11) Bridging Sistem 4 keg 4 Keg2) E MR Rawat Jalan 1 keg 3) Pemakaian BHP Medis 1 keg 4) Antrian Poli 1 keg 5) Utilitas Alat Medis 1 keg 6) Pengelolaan Guest House 1 keg

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

20

Terwujudnya pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit

ator kinerja seperti berikut :

Realisasi Naik

turun 2017 6 7

Integrated I

(12,5 %)

-

Level IT yang terintegrasi adalah penerapan IT di RS sesuai tingkatan atau

klasifikasi kemapanan sistem informasi terintegrasi yang dijelaskan sbb :

: infrastruktur dan platform terpasang, system

informasi disiapkan untuk (a) sistem rawat jalan terintegrasi dengan admisi,

rawat inap, billing system serta instalsi penunjang diagnostik

: Infrasturktur dan platform mengacu pada integrasi instalasi rawat

(keuangan, sdm dll) sehingga

saling terhubung dan memudahkan perawatan dan

: infrastuktur dan platform lebih mendukung

clinical HR, e-Planning, e-

: infrastuktur dan platform mengacu pada

kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan kemanan dan kebijakan

system dashboard.

Uraian level pengembangan IT pada tahap integrated I pada tahun 2017 seperti pada

CAPAIAN 2017

%

5 6

Terciptanya level pengembangan IT Integrated 1 4 Keg 100 %

- - - - - - - - - -

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Dari table diatas, capaian pada tahun 2017 dari 10 (sepuluh ) modul yang

direncanakan baru pada modul

Progress pengembangan SIMRS tahun

ini :

= 1 modul (12,5 %)10 modul (100 %)

Tabel 8.NO URAIAN

1 2

1 Software (90 %)2 Hardware (10 %)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa capaian

informasi rumah sakit (SIRS)

Untuk level pengembangan

lebih mendukung operasional rumah sakit seperti aset / BMN,

Planning, serta e procurement

memudahkan perawatan dan pemeliharaannya. Belum tercapainya target

kinerja pada tahun ini karena baru

I yang tersusun.

Perbandingan capaian

target jangka menengah

Tabel SASARAN

STRATEGIS

1

Terwujudnya

pengembangan

SIMRS yang

handal

Kendala :

Dari bulan Januari

tercapai 100 %

seluruh modul yang telah direncanakan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

7) E-Planning 1 keg 8) Dashboard Basic 1 keg 9) Penyempurnaan Billing

System 1 Keg

10) E-Office 1 keg

Dari table diatas, capaian pada tahun 2017 dari 10 (sepuluh ) modul yang

direncanakan baru pada modul bridging system yang dapat terlaksana (12,5 %).

gress pengembangan SIMRS tahun 2017 ini tergambar pada tabel di bawah

1 modul (12,5 %) x 100% = 12,5 %

10 modul (100 %)

Tabel 8. Progress pengembangan SIMRS tahun 2017 JENIS PEKERJAAN CAPAIAN

3

(90 %) Mini Lab Capaian 12.5 % (10 %) Unit on site (proses pemasangan) Capaian 100 %

tabel diatas dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja pelayanan sistem

informasi rumah sakit (SIRS) masih belum sesuai dari target yang ditetapkan.

Untuk level pengembangan IT pada level Integrated, infrastuktur dan

lebih mendukung operasional rumah sakit seperti aset / BMN, e-

e procurement sehingga seluruh sistem saling terhubung dan

memudahkan perawatan dan pemeliharaannya. Belum tercapainya target

kinerja pada tahun ini karena baru 1 (satu) modul pengembangan

capaian level SIMRS beberapa tahun terakhir

target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :

Tabel 9 Perbandingan capaian level SIMRS

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2018

2 3 4 5 6

yang

Level IT

yang

terintegrasi

Siloed I Siloed II Integrated

I (12,5 %)

Advenced

Januari sampai dengan Desember 2017 capaian modul IT

dikarenakan dari pihak penyedia belum dapat menyusun

seluruh modul yang telah direncanakan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

21

- - - - - -

- -

Dari table diatas, capaian pada tahun 2017 dari 10 (sepuluh ) modul yang

yang dapat terlaksana (12,5 %).

2017 ini tergambar pada tabel di bawah

2017 CAPAIAN

4

Capaian 12.5 % Capaian 100 %

kinerja pelayanan sistem

masih belum sesuai dari target yang ditetapkan.

, infrastuktur dan platform

-clinical HR, e-

sehingga seluruh sistem saling terhubung dan

memudahkan perawatan dan pemeliharaannya. Belum tercapainya target

pengembangan IT Integrated

serta dengan

TARGET

2018 2019

6 7

Advenced Advance

d II

modul IT belum

dikarenakan dari pihak penyedia belum dapat menyusun

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Upaya Tindak Lanjut

- Membuat kajian kekurangan penyusunan modul kepada panitia

pengadaan untuk melengkapi berkas persyaratan kepada pihak III yaitu

untuk modul :

E MR Rawat Jalan

Pemakaian BHP Medis

Antrian Poli

Utilitas Alat Medis

Pengelolaan

E-Planning

Dashboard Basic

Penyempurnaan

E-Office

- Membuat rencana p

berupa : infrastuktur dan

sakit misal asset

3. Terwujudnya

(profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi

kedokteran

Tabel

KPI Indikator kinerja /

keberhasilan1

4 Persentaseortopedi yang mendapatkansertifikat sub spesialis / konsultan

5 Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

6 Persentaseyang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun

7 Rasio dosenkedokteran

8 Persentasemendapatkan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Upaya Tindak Lanjut :

Membuat kajian kekurangan penyusunan modul kepada panitia

pengadaan untuk melengkapi berkas persyaratan kepada pihak III yaitu

:

E MR Rawat Jalan

Pemakaian BHP Medis

Antrian Poli

Utilitas Alat Medis

Pengelolaan Guest House

Planning

Dashboard Basic

Penyempurnaan Billing System

Membuat rencana penyusunan modul pada level integrated

berupa : infrastuktur dan platform lebih mendukung operasional rumah

asset / BMN, e-clinical HR, e-Planning, e-Procurement

Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi

(profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi

Tabel 10. Capaian Perwujudan SDM Yang ProfesionalIndikator kinerja /

keberhasilan Sat

Target 2017

Realisasi2016 2017

2 3 4 5

Persentase dokter spesialis yang mendapatkan

sertifikat sub spesialis /

% 100 100

Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

% 62 54

Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun

% 70 72 69,9

dosen dengan mahasiswa kedokteran

rasio 1.5 1.5

Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

% 21 21,8 15,6

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

22

Membuat kajian kekurangan penyusunan modul kepada panitia

pengadaan untuk melengkapi berkas persyaratan kepada pihak III yaitu

level integrated enterprise

lebih mendukung operasional rumah

Procurement.

SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi

(profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi

Yang Profesional Realisasi Naik

turun 2017 6 7

100 -

94 ↑

69,9 ↓

1.5 -

15,6 ↓

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Sasaran strategis ini memuat

a. KPI 4. Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan

sertifikat sub spesialis / konsultan

Adalah persentase dok

spesialis / konsultan adalah jumlah dokter spesialis ortopedi traumatologi

yang telah mendapatkan sertifikat konsultan

Dengan formula perhitungan yaitu :

=

Jumlah dokter spesialis

Capaian :

Persentase dokdiknis yang mendapatkan TOT

tercapai sebesar 100 %. Dari 1

mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan.

= 10 dokter

10 dokter

Kendala :

- Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan

bersamaan dengan kegiatan tupoksi;

- Keterbatasan SDM sehingga jika ada

tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.

Upaya Tindak Lanjut

- Berusaha untuk mengikutsertakan seluruh

traumatologi dan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik

untuk mengikuti pelatihan guna mendapatkan

b. KPI 5. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20

jam

Rata-rata jam pelatihan per karyawan adalah total realisasi jam pelatihan

karyawan dalam satu tahun dibagi

Dengan metode perhitungan yaitu :

= jumlah karyawan yang mendapatkan pelatihan 20 jam pelatihan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Sasaran strategis ini memuat 5 (lima) indikator kinerja seperti berikut :

Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan

sertifikat sub spesialis / konsultan

ersentase dokter spesialis yang mendapatkan sertifikat

spesialis / konsultan adalah jumlah dokter spesialis ortopedi traumatologi

yang telah mendapatkan sertifikat konsultan.

Dengan formula perhitungan yaitu :

Jumlah dokter spesialis ortopedi traumatologi yang telah

mendapatkan sertifkat konsultan

seluruh jumlah dokter ortopedi

Persentase dokdiknis yang mendapatkan TOT pada tahun 2017

tercapai sebesar 100 %. Dari 10 Dokter Pendidik Klinis, seluruhnya telah

mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan.

dokter x 100% = 100 %

dokter

Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan sub spesialis / konsultan

bersamaan dengan kegiatan tupoksi;

Keterbatasan SDM sehingga jika ada dokter yang melaksanakan pelatihan

tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.

Upaya Tindak Lanjut :

Berusaha untuk mengikutsertakan seluruh dokter spesialis ortopedi

traumatologi dan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik

untuk mengikuti pelatihan guna mendapatkan sertifkat konsultan

KPI 5. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20

rata jam pelatihan per karyawan adalah total realisasi jam pelatihan

karyawan dalam satu tahun dibagi jumlah karyawan dikali 20 jam

Dengan metode perhitungan yaitu :

jumlah karyawan yang mendapatkan pelatihan 20 jam pelatihan

jumlah seluruh karyawan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

23

ator kinerja seperti berikut :

Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan

sertifikat sub

spesialis / konsultan adalah jumlah dokter spesialis ortopedi traumatologi

ortopedi traumatologi yang telah

x 100%

tahun 2017 ini telah

Dokter Pendidik Klinis, seluruhnya telah

sub spesialis / konsultan

yang melaksanakan pelatihan

tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.

dokter spesialis ortopedi

traumatologi dan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik

sertifkat konsultan.

KPI 5. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20

rata jam pelatihan per karyawan adalah total realisasi jam pelatihan

jumlah karyawan yang mendapatkan pelatihan 20 jam pelatihan x 100%

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Capaian :

Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

tahun ini meningkat dibandingkan dengan capaian tahun lalu sebesar 54 %

dimana pada tahun 2017 ini tercapai sebesar

, yang mendapatkan

= 561 pegawai

597 pegawai

. Rincian penyelenggaraan pendidikan

kebutuhan pelayanan seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 11. Penyelenggaraan kegiatan pelatihan / lokakarya / workshop SDM

INDIKATOR KINERJA

Pelatihan / lokakarya / 1 Pelatihan Medis 2 Pelatihan Keperawatan 3 Pelatihan Manajemen Kesehatan 4 Pelatihan Penunjang Medis Pelatihan / lokakarya / workshop SDM Non Kesehatan1 Pelatihan Manajemen RS 2 Pelatihan Akuntansi dan Keuangan

Kendala :

- Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan

tupoksi karyawan

- Keterbatasan SDM sehingga jika ada pegawai yang melaksanakan

pelatihan tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.

Upaya Tindak Lanjut

- Perhitungan analisa beban kerja untuk semua unit kerja;

- Komunikasi dengan pihak terkait jika pegawai melaksanakan kegiatan

pelatihan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

tahun ini meningkat dibandingkan dengan capaian tahun lalu sebesar 54 %

da tahun 2017 ini tercapai sebesar 94 %. Dari 597 total pegawai

, yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam sebesar 561 pegawai.

561 pegawai x 100% = 94 %

597 pegawai

cian penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan

kebutuhan pelayanan seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Penyelenggaraan kegiatan pelatihan / lokakarya / workshop SDM

INDIKATOR KINERJA TARGET TH.2017

REALISASI2017

1 2 3

Pelatihan / lokakarya / workshop SDM Kesehatan 1 Pelatihan Medis 33 org 31 org

4 keg 11 keg2 Pelatihan Keperawatan 150 org 258 org

5 keg 8 keg3 Pelatihan Manajemen Kesehatan 90 org 250 org

4 keg 7 keg4 Pelatihan Penunjang Medis 50 org 58 org

10 keg 11 kegPelatihan / lokakarya / workshop SDM Non Kesehatan 1 Pelatihan Manajemen RS 500 org 555 org

9 keg 27 keg2 Pelatihan Akuntansi dan Keuangan 4 org 12 org

2 keg 4 keg

Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan bersamaan dengan kegiatan

tupoksi karyawan

Keterbatasan SDM sehingga jika ada pegawai yang melaksanakan

pelatihan tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.

Lanjut :

Perhitungan analisa beban kerja untuk semua unit kerja;

Komunikasi dengan pihak terkait jika pegawai melaksanakan kegiatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

24

karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam pada

tahun ini meningkat dibandingkan dengan capaian tahun lalu sebesar 54 %

597 total pegawai

sebesar 561 pegawai.

dan pelatihan sesuai dengan

Penyelenggaraan kegiatan pelatihan / lokakarya / workshop SDM

REALISASI 2017

%

4

org 93.9 % keg 275 % org 172 %

keg 160 % org 277.8 %

keg 175 % org 116 % keg 110 %

org 111 % keg 300 % org 300 %

keg 200 %

bersamaan dengan kegiatan

Keterbatasan SDM sehingga jika ada pegawai yang melaksanakan

pelatihan tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.

Komunikasi dengan pihak terkait jika pegawai melaksanakan kegiatan

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

c. KPI 6. Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam /

orang per tahun

Staf di area kritis

staf tenaga kesehatan yang bertugas di area kritis seperti IGD, HCU/ICU,

HD, ICCU, unit pelayanan kritikal lainnya sesuai kebutuhan RS yang telah

mendapat pelatihan khusus sesuai gap kompetensi dan ke

kerjanya sebanyak minimal 20 jam/ staf/tahun

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Staf nakes di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam per orang per tahun

Capaian :

Dari seluruh staf di area k

Intensif yang telah mendapat pelatihan pada tahun ini baru tercapai sebesar

67 % dari 70 % target yang ditetapkan.

tahun lalu mengalami penurunan sebesar 5 % d

sebesar 72 %.

NO

1 Ruang Anestesi dan Reanimasi2 Inst. Rawat Intensif3 IGD 4 IBS Jumlah

= 79 p113

Kendala :

- Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan

tupoksi karyawan.

- Keterbatasan SDM sehingga jika ada pegawai yang melaksanakan

pelatihan tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.

Upaya Tindak Lanjut

- Percepatan pelatihan

- Prioritas pelatihan di area kritis;

- Mengkomunikasikan SDM di area kritis.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam /

orang per tahun.

Staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun adalah

staf tenaga kesehatan yang bertugas di area kritis seperti IGD, HCU/ICU,

HD, ICCU, unit pelayanan kritikal lainnya sesuai kebutuhan RS yang telah

mendapat pelatihan khusus sesuai gap kompetensi dan ke

kerjanya sebanyak minimal 20 jam/ staf/tahun.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Staf nakes di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam per orang per tahun

Jumlah Staf nakes di area kritis

Dari seluruh staf di area kritis yang terdapat di IGD, IBS dan Instalasi Rawat

Intensif yang telah mendapat pelatihan pada tahun ini baru tercapai sebesar

67 % dari 70 % target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian

tahun lalu mengalami penurunan sebesar 5 % dimana pada tahun

SATKER JML

PEGAWAI JML PEG YG

PELAT 20 JAM / THAnestesi dan Reanimasi 15

Inst. Rawat Intensif 16 21 61

113

79 pegawai x 100% = 69,9 %

113 pegawai

Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan bersamaan dengan kegiatan

tupoksi karyawan.

Keterbatasan SDM sehingga jika ada pegawai yang melaksanakan

pelatihan tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.

Upaya Tindak Lanjut :

Percepatan pelatihan IHT / pelatihan kirim;

Prioritas pelatihan di area kritis;

Mengkomunikasikan SDM di area kritis.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

25

Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam /

yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun adalah

staf tenaga kesehatan yang bertugas di area kritis seperti IGD, HCU/ICU,

HD, ICCU, unit pelayanan kritikal lainnya sesuai kebutuhan RS yang telah

mendapat pelatihan khusus sesuai gap kompetensi dan kebutuhan unit

Staf nakes di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam per orang per tahun

dan Instalasi Rawat

Intensif yang telah mendapat pelatihan pada tahun ini baru tercapai sebesar

dibandingkan dengan capaian

da tahun lalu tercapai

JML PEG YG PELAT 20 JAM / TH

9 16 16 38 79

bersamaan dengan kegiatan

Keterbatasan SDM sehingga jika ada pegawai yang melaksanakan

pelatihan tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

d. KPI 7. Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

Rasio Dosen di RS Pendidikan dengan Mahasiswa Kedokteran yang

dimaksud adalah Perbandingan jumlah dokter

Pendidikan yang sudah memenuhi kriteria sebagai dosen

pembimbing/supervisor klinik, pendidik atau penguji, dan sudah

mendapatkan TOT/OSCE, dan mempunyai rekomendasi dari Dekan

Fakultas Kedokteran mitra kerjasamanya serta mempun

Pengangkatan sebagai Dosen sesuai peraturan perundangundangan

dengan mahasiswa kedokteran

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Dihitung per SMF

Capaian :

Capaian rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

dosen berbanding 5 mahasiswa. Hal ini telah sesuai dengan target yang telah

ditetapkan.

= 7 dokdiknis

35 m

Kendala :

- Institusi yang melkukan kerjasama

Surakarta masih belum optimal

- Komunikasi yang belum maksimal antar institusi.

Upaya Tindak Lanjut :

- Mengkomunikasikan secara intensif draf kirim balik institusi secara 2 (dua)

arah.

e. KPI 8. Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

Adalah persentase

maupun S2) adalah jumlah

baik program Diploma, Strata 1 maupun Strata 2 baik dibiayai

maupun mandiri dibandingkan jumlah seluruh karyawan rumah sakit.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

Rasio Dosen di RS Pendidikan dengan Mahasiswa Kedokteran yang

dimaksud adalah Perbandingan jumlah dokter spesialis yang bekerja di RS

Pendidikan yang sudah memenuhi kriteria sebagai dosen

pembimbing/supervisor klinik, pendidik atau penguji, dan sudah

mendapatkan TOT/OSCE, dan mempunyai rekomendasi dari Dekan

Fakultas Kedokteran mitra kerjasamanya serta mempunyai Surat Keputusan

Pengangkatan sebagai Dosen sesuai peraturan perundangundangan

dengan mahasiswa kedokteran.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah dosen per SMF atau Per Departemen

Dihitung per SMF / Per Departemen, dijumlahkan, dibagi rata rata

SMF yang ada

asio dosen dengan mahasiswa kedokteran pada tahun ini

dosen berbanding 5 mahasiswa. Hal ini telah sesuai dengan target yang telah

dokdiknis =

1

35 mahasiswa 5

Institusi yang melkukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso

masih belum optimal.

Komunikasi yang belum maksimal antar institusi.

Upaya Tindak Lanjut :

Mengkomunikasikan secara intensif draf kirim balik institusi secara 2 (dua)

Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

ersentase karyawan yang menempuh pendidikan lanjut (D3,S1,

adalah jumlah karyawan yang menempuh pendidikan lanjut

baik program Diploma, Strata 1 maupun Strata 2 baik dibiayai

maupun mandiri dibandingkan jumlah seluruh karyawan rumah sakit.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

26

Rasio Dosen di RS Pendidikan dengan Mahasiswa Kedokteran yang

spesialis yang bekerja di RS

Pendidikan yang sudah memenuhi kriteria sebagai dosen

pembimbing/supervisor klinik, pendidik atau penguji, dan sudah

mendapatkan TOT/OSCE, dan mempunyai rekomendasi dari Dekan

yai Surat Keputusan

Pengangkatan sebagai Dosen sesuai peraturan perundangundangan

rata dengan jumlah

ahun ini sebesar 1

dosen berbanding 5 mahasiswa. Hal ini telah sesuai dengan target yang telah

RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Mengkomunikasikan secara intensif draf kirim balik institusi secara 2 (dua)

Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

karyawan yang menempuh pendidikan lanjut (D3,S1,

karyawan yang menempuh pendidikan lanjut

baik program Diploma, Strata 1 maupun Strata 2 baik dibiayai rumah sakit

maupun mandiri dibandingkan jumlah seluruh karyawan rumah sakit.

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah karyawan yang menempuh pendidikan lanjut (D3,S1 maupun S2)

Capaian :

= 93 pegawai

597 pegawai

Capaian persentase

ini sejumlah 93 pegawai (15.6 %) dari total seluruh pegawai. Program ini

bekerjasama dengan D3 Manajemen Informatika AUB Surakarta, Fakultas

Ilmu Kesehatan

Manajemen UNS Surakarta.

Tabel

NO URAIAN

1 2

1

Tercapainya kegiatan pendidikan lanjut SDM RSO

* Sumber data : Lakip Bagian Diklit Tahun 2017

Kendala :

Belum optimalnya sosialisasi pendidikan lanjut.

Informasi pendaftaran pendidikan lanjut yang kurang optimal.

Upaya Tindak Lanjut

Sosialisasi pendidikan lanjut lebih optimal.

Memfasilitasi SDM yang akan melaksanakan ijin belajar / tugas belajar.

Membantu pendaftaran SDM yang akan sekolah lanjut.

Perbandingan perwujudan SDM yang berkualitas dan kompeten (professional)

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

beberapa tahun terakhir

sebagai berikut :

Tabel

Persentase doktermendapatkan sertifikat konsultan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Dengan metode perhitungan yaitu :

karyawan yang menempuh pendidikan lanjut (D3,S1 maupun S2)

jumlah seluruh karyawan rumah sakit

93 pegawai x 100 % = 15,6 %

597 pegawai

Capaian persentase karyawan yang mengikuti pendidikan lanjut pada Tahun

sejumlah 93 pegawai (15.6 %) dari total seluruh pegawai. Program ini

bekerjasama dengan D3 Manajemen Informatika AUB Surakarta, Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta serta S2 Magister

Manajemen UNS Surakarta.

Tabel 12. Kegiatan Pendidikan Lanjut SDM RSO

URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TH. 2017

REALISASI2017

3 4

Tercapainya

pendidikan lanjut

D3 manajemen Informasi

62 org 62 org

Profesi Ners 20 org 20 orgS2 Magister Manajemen 11 org 11 org

* Sumber data : Lakip Bagian Diklit Tahun 2017

Belum optimalnya sosialisasi pendidikan lanjut.

pendaftaran pendidikan lanjut yang kurang optimal.

Upaya Tindak Lanjut :

Sosialisasi pendidikan lanjut lebih optimal.

Memfasilitasi SDM yang akan melaksanakan ijin belajar / tugas belajar.

Membantu pendaftaran SDM yang akan sekolah lanjut.

erwujudan SDM yang berkualitas dan kompeten (professional)

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka menengah

Tabel 13 Perbandingan capaian perwujudan SDM yang berkualitas dan kompeten

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 1 2 3 4

ter spesialis yg sertifikat sub spesialis /

100 % 100 % 100 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

27

karyawan yang menempuh pendidikan lanjut (D3,S1 maupun S2)

mengikuti pendidikan lanjut pada Tahun

sejumlah 93 pegawai (15.6 %) dari total seluruh pegawai. Program ini

bekerjasama dengan D3 Manajemen Informatika AUB Surakarta, Fakultas

Universitas Muhammadiyah Surakarta serta S2 Magister

REALISASI2017

%

5 6

62 org 100 %

20 org 100 % 11 org 100 %

pendaftaran pendidikan lanjut yang kurang optimal.

Memfasilitasi SDM yang akan melaksanakan ijin belajar / tugas belajar.

erwujudan SDM yang berkualitas dan kompeten (professional)

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

dengan target jangka menengah (Renstra)

TARGET 2018 2019

5 6

65% 70%

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

4. Terwujudnya budaya kerja pegawai

Gambaran sumber daya manusia RSO

Desember 2017, dapat dijelaskan seperti tabel di bawah ini :

Diagram 1. Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

NO JENIS 1

1 PNS 2 BLU3 CBLU4 Kontrak5 Dokter mitra Jumlah

* Sumber data : Lakip Bagian SDM

Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO Prof.

Dr. R. Soeharso Surakarta per 31 Desember 2017

dengan komposisi PNS sebesar 79,2 %, pegawai BLU dan CBLU sebesar 17,4

%, pegawai kontrak sebesar 2,5 % serta dok

Diagram

* Sumber data : Lakip Bagian SDM Tahun 201

Berdasarkan kelompok jabatan, komposisi SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta meliputi tenaga medis sebanyak 38 pegawai (6,3%), tenaga

keperawatan sebanyak 182 pegawai (30,3 %), tenaga kesehatan lain sebanyak

135 pegawai (22,5 %), tenaga non medis sebany

Medis

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

51 % 54 % 94 %

karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

18.3 % 21.8 % 15.5 %

Terwujudnya budaya kerja pegawai

Gambaran sumber daya manusia RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta per 31

Desember 2017, dapat dijelaskan seperti tabel di bawah ini :

Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta Per 31 Desember 2017

Tabel 14. Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

JENIS KETENAGAAN JUMLAH % 2 3 4

PNS 475 79.2 % BLU 103 17.2 % CBLU 1 0.2 % Kontrak 15 2.5 % Dokter mitra 3 0.5 % Jumlah 597 100 %

* Sumber data : Lakip Bagian SDM Tahun 2017

Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO Prof.

Dr. R. Soeharso Surakarta per 31 Desember 2017 sebesar 597

dengan komposisi PNS sebesar 79,2 %, pegawai BLU dan CBLU sebesar 17,4

%, pegawai kontrak sebesar 2,5 % serta dokter mitra 0,5 %.

Diagram 2. SDM Berdasarkan Kelompok Jabatan Per 31 Desember 2017

* Sumber data : Lakip Bagian SDM Tahun 2017

Berdasarkan kelompok jabatan, komposisi SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta meliputi tenaga medis sebanyak 38 pegawai (6,3%), tenaga

keperawatan sebanyak 182 pegawai (30,3 %), tenaga kesehatan lain sebanyak

135 pegawai (22,5 %), tenaga non medis sebanyak 242 pegawai (40,3 %).

80%

17%0%

3%

0%PNS

BLU

CBLU

Kontrak

Dokter Mitra

6%

30%

23%

41%

Keperawatan Tenaga Kesehatan Lain Non Medis

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

28

63% 64%

22% 24%

Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta per 31

Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO Prof.

sebesar 597 pegawai,

dengan komposisi PNS sebesar 79,2 %, pegawai BLU dan CBLU sebesar 17,4

Berdasarkan kelompok jabatan, komposisi SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta meliputi tenaga medis sebanyak 38 pegawai (6,3%), tenaga

keperawatan sebanyak 182 pegawai (30,3 %), tenaga kesehatan lain sebanyak

ak 242 pegawai (40,3 %).

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Sedangkan berdasarkan klasifikasi pendidikan, SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta dapat diuraikan seperti di bawah ini.

Diagram 3. Komposisi SDM Berdasarkan

* Sumber data :

Dari diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) RSO

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

ke atas sebesar (73,4

Diploma III sebesar

sebesar 23,6 %.

Tabel

KPI Indikator kinerja /

keberhasilan1

9 Persentasepegawai

KPI 9. Persentase sasaran

Adalah Persentase

seluruh pegawai R

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Rata –

Capaian :

= 597 pegawai

597 pegawai

Setiap hari semua p

Laporan Kinerja

penilaian pegawai (5 P) yaitu :

P1 : Kemampuan mencapai hasil kerja (target)

P2 : Kecepatan dan Kecermatan

P3 : Sesuai Prosedur / SPO

P4 : Sikap menghadapi pelanggan (5S dan Komunikasi)

P5 : Inovasi dan Kreatifita

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Sedangkan berdasarkan klasifikasi pendidikan, SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta dapat diuraikan seperti di bawah ini.

Komposisi SDM Berdasarkan Klasifikasi PendidikanPer 31 Desember 2017

* Sumber data : Lakip Bagian SDM Tahun 2017

Dari diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) RSO

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang telah berada pada level professional

73,4%). Berdasar tingkat pendidikan urutan terbesar yait

Diploma III sebesar 30,7 %, S1 dan S1 Profesi sebesar 26 % serta SLTA

15. Perwujudan Persentase Sasaran Kinerja PegawaiIndikator kinerja /

keberhasilan Sat

Target 2017

Capaian2016 2017

2 3 4 5

Persentase sasaran kinerja % 100 100 100

Persentase sasaran kinerja pegawai

Adalah Persentase sasaran Kinerja Pegawai adalah capaian

seluruh pegawai RS berdasarkan penilaian 5 P

Dengan metode perhitungan yaitu :

rata capaian kinerja pegawai berdasarkan 5 P

target kinerja pegawai

597 pegawai x 100 % = 100 %

597 pegawai

semua pegawai di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

(log book) yang kemudian dirumuskan dalam program

penilaian pegawai (5 P) yaitu :

P1 : Kemampuan mencapai hasil kerja (target)

P2 : Kecepatan dan Kecermatan

P3 : Sesuai Prosedur / SPO

P4 : Sikap menghadapi pelanggan (5S dan Komunikasi)

P5 : Inovasi dan Kreatifitas

3% 23%

31%6%

26% 11% SLTA KE BAWAHSLTA D IIID IVS1 / ProfesiS2 / SPESIALIS

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

29

Sedangkan berdasarkan klasifikasi pendidikan, SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Klasifikasi Pendidikan

Dari diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) RSO

professional / D3

urutan terbesar yaitu

% serta SLTA

Persentase Sasaran Kinerja Pegawai Capaian Naik

turun 2017 6 7

100 -

sasaran Kinerja Pegawai adalah capaian nilai kinerja

x 100%

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta membuat

) yang kemudian dirumuskan dalam program

SLTA KE BAWAHSLTA

S1 / ProfesiS2 / SPESIALIS

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Disamping penilaian terhadap target kinerja, setiap pegawai juga wajib

menjalankan absensi secara disiplin dimana setiap keterlambatan ataupun

pulang awal akan dikenakan sanksi sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel

URAIAN 1

Datang / Tugas

Pulang awal

Alpa

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diakhir tahun ini mengadakan Rapat

Evaluasi Kinerja Pegawai Tahun 2017 Dan Penyusunan Kontrak Kinerja

Pegawai Tahun 2018 yang diikuti oleh Kepala Satuan Kerja terdiri dari Kepala

Bagian, Kepala Instalasi dan Kepala Ruang

mengevaluasi kinerja pegawai 2017 dan penyusunan kontrak kinerja pegawai

2018 yang mana semakin hari harus semakin baik dan terukur kinerjanya.

setiap pegawai harus mempunyai kontrak kinerja di tahun depan dan juga

harus mempunya

kedepan adalah merubah pola pikir, lingkungan,

Kendala :

- Penilaian kinerja sering dilakukan tanpa sasaran yang jelas.

- Penilaian berfokus pada pengisian formulir.

- Data kinerja jarang dikumpulkan terlebih dahulu.

- Tidak ada rencana kerja yang jelas.

- Subyektif penilaian.

Upaya Tindak Lanjut

- Memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik”, atau bahkan “karena saya

harus melakukannya”.

- Meninjau kembali kinerja di

perencanaan kinerja di waktu yang akan datang.

- Mengumpulkan data kinerja

- Tinjauan-tinjauan secara berkala

penilaian kinerja.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Disamping penilaian terhadap target kinerja, setiap pegawai juga wajib

menjalankan absensi secara disiplin dimana setiap keterlambatan ataupun

pulang awal akan dikenakan sanksi sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 16. Matriks Perhitungan Absensi WAKTU PENGURANG

2 3

< 07.15 0

07.16 - 07.30 0

07.31 - 08.00 -0,1

> 08.00 -0,2

≥ 15.30 0

15.00 - 15.29 -0,1

< 15.00 -0,2

-0,4

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diakhir tahun ini mengadakan Rapat

Evaluasi Kinerja Pegawai Tahun 2017 Dan Penyusunan Kontrak Kinerja

Pegawai Tahun 2018 yang diikuti oleh Kepala Satuan Kerja terdiri dari Kepala

Bagian, Kepala Instalasi dan Kepala Ruangan. Kegiatan ini untuk

mengevaluasi kinerja pegawai 2017 dan penyusunan kontrak kinerja pegawai

2018 yang mana semakin hari harus semakin baik dan terukur kinerjanya.

setiap pegawai harus mempunyai kontrak kinerja di tahun depan dan juga

harus mempunyai satu resolusi perubahan. Salah satu resolusi perubahan

kedepan adalah merubah pola pikir, lingkungan, berubah menjadi lebih bagus.

enilaian kinerja sering dilakukan tanpa sasaran yang jelas.

Penilaian berfokus pada pengisian formulir.

Data kinerja jarang dikumpulkan terlebih dahulu.

Tidak ada rencana kerja yang jelas.

penilaian.

Upaya Tindak Lanjut :

emotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik”, atau bahkan “karena saya

harus melakukannya”.

eninjau kembali kinerja di waktu lampau untuk landasan data bagi

perencanaan kinerja di waktu yang akan datang.

Mengumpulkan data kinerja secara rutin yang telah dikerjakan

tinjauan secara berkala dicatat untuk referensi sebelum diada

penilaian kinerja.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

30

Disamping penilaian terhadap target kinerja, setiap pegawai juga wajib

menjalankan absensi secara disiplin dimana setiap keterlambatan ataupun

pulang awal akan dikenakan sanksi sebagaimana tabel di bawah ini :

PENGURANG

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diakhir tahun ini mengadakan Rapat

Evaluasi Kinerja Pegawai Tahun 2017 Dan Penyusunan Kontrak Kinerja

Pegawai Tahun 2018 yang diikuti oleh Kepala Satuan Kerja terdiri dari Kepala

an. Kegiatan ini untuk

mengevaluasi kinerja pegawai 2017 dan penyusunan kontrak kinerja pegawai

2018 yang mana semakin hari harus semakin baik dan terukur kinerjanya. Dan

setiap pegawai harus mempunyai kontrak kinerja di tahun depan dan juga

i satu resolusi perubahan. Salah satu resolusi perubahan

rubah menjadi lebih bagus.

emotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik”, atau bahkan “karena saya

waktu lampau untuk landasan data bagi

yang telah dikerjakan.

t untuk referensi sebelum diadakan

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

5. Terwujudnya pe

traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

KPI Indikator kinerja / keberhasilan

1

10 Persentasepelayanan medik sub spesialistik

11 Persentaseterlaksana

12 Pertumbuhanpelayanan

a. KPI 10. Persentase

spesialistik

Adalah jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu

pengembangan pelayanan medik sub spesialistik yang ditargetkan

direncanakan dalam waktu 5 tahun

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu /

jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

Capaian :

= 70 %

100 %

Tabel SASARAN

STRATEGIS 1

Terwujudnya pengembangan pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai

a.

1)

2)3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Terwujudnya pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi

traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

Tabel 17. Capaian Perwujudan Pengembangan Pelayanan Subspesialistik

Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2017

Realisasi2016

2 3 4 5

Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

% 60 60

Persentase pelayanan unggulan terlaksana

% 100 100

Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

% 5 4,55

Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub

spesialistik

dalah jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dibagi jumlah kegiatan

pengembangan pelayanan medik sub spesialistik yang ditargetkan

direncanakan dalam waktu 5 tahun

Dengan metode perhitungan yaitu :

umlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu /

jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik yang ditargetkan / direncanakan

x 100 % = 70 %

Tabel 18. Capaian Pengembangan Pelayanan RS

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI 2017

2 3

a. Pengembangan sub spesialis ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medis difokuskan Spine

1) Pelayanan sub spesialistik rawat jalan

6 keg 6 keg

2) Pengadaan peralatan medis 40 unit 40

3) Pelayanan subspesialistik rawat inap

6 keg 6 keg

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

31

ngembangan pelayanan subspesialistik ortopedi

Realisasi Naik turun 2017

6 7

70 ↑

100 -

5,1 ↑

pelayanan medik sub

dalah jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

jumlah kegiatan

pengembangan pelayanan medik sub spesialistik yang ditargetkan atau

umlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

x 100% jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

REALISASI 2017

%

4 5

Pengembangan sub spesialis ortopedi traumatologi dan

6 keg 100 %

40 unit 100 %

6 keg 100 %

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

SASARAN STRATEGIS

1

perkembangan iptekdok

4)b.

1)2)

3)

4)

5)

6)

*) sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Medik Tahun 2017

Perwujudan pengembangan pelayanan sub spesialistik

sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada tahun

2017 ini dapat diuraikan sebagai berikut

1) Pelayanan sub spesialistik rawat jalan

Panduan Praktek Klinik (PPK) dengan jadwal yang telah ditentukan,

terdiri atas :

a) Sub Ortopedi

b) Sub Ortopedi

c) Sub Ortopedi Rekonstruksi;

d) Sub Hand

e) Sub Orto

f) Sub Ortopedi

2) Pengadaan Peralatan Medis

Pada tahun ini kegiatan pengadaan peralatan medis telah terealisasi

sebanyak 40 unit (100 %).

3) Pelayanan Subspesialistik Rawat Inap

Saat ini pelayanan subspesialis di rawat inap sudah berj

ada Panduan Praktek Klinik (PPK) dan

antara lain :

a) Spine (Lumbal Spinal Stenosis, Spondilitis Tubercolosa);

b) Oncologi (Muskukoskeletal Tumor

c) Rekonstruksi (TKR, THR);

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI 2017

2 3

4) Pengembangan pelayanan spine 1 keg 1

b. Pengembangan pelayanan rehabilitasi medik

1) Scoliosis gathering ( tim spine) 1 pkt 0

2) Pemberian marker pada MSO (OP)

1 pkt 0

3) Pengembangan FAB (OP) 1 pkt 1 pkt

4) Evaluasi terapi pasien pediatri dengan Buku Perkembangan Anak ( Tim pediatri)

1 pkt 0

5) Teknik cognitif restructuring untuk pasien depresi pada pasien paraplegi ( Psi)

1 pkt 1 pkt

6) Alih fungsi pada pasien BPI (OT) 1 pkt 1 pkt

Rata – rata capaian *) sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Medik Tahun 2017

Perwujudan pengembangan pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi

sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada tahun

dapat diuraikan sebagai berikut :

Pelayanan sub spesialistik rawat jalan sudah berjalan dan telah ada

Panduan Praktek Klinik (PPK) dengan jadwal yang telah ditentukan,

Sub Ortopedi Spine;

Sub Ortopedi Pediatric;

Sub Ortopedi Rekonstruksi;

Hand and Micro Surgery;

Sub Ortopedi Sport Injury;

Sub Ortopedi Onkologi.

Pengadaan Peralatan Medis

Pada tahun ini kegiatan pengadaan peralatan medis telah terealisasi

sebanyak 40 unit (100 %).

Pelayanan Subspesialistik Rawat Inap

Saat ini pelayanan subspesialis di rawat inap sudah berjalan dan telah

ada Panduan Praktek Klinik (PPK) dan Clinical Pathways

antara lain :

Spine (Lumbal Spinal Stenosis, Spondilitis Tubercolosa);

Oncologi (Muskukoskeletal Tumor – Open Biopsy, GCT);

Rekonstruksi (TKR, THR);

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

32

REALISASI 2017

%

4 5

keg 100 %

0 pkt 0 %

0 pkt 0 %

1 pkt 100 %

0 pkt 0 %

1 pkt 100 %

1 pkt 100 %

70 %

ortopedi traumatologi

sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada tahun

sudah berjalan dan telah ada

Panduan Praktek Klinik (PPK) dengan jadwal yang telah ditentukan,

Pada tahun ini kegiatan pengadaan peralatan medis telah terealisasi

alan dan telah

Clinical Pathways Subspesialis

Spine (Lumbal Spinal Stenosis, Spondilitis Tubercolosa);

Open Biopsy, GCT);

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

d) Hand Surgery (BPI);

e) CP Antebrachii;

f) Femur;

g) Collum femur;

h) Cruris.

4) Pengembangan pelayanan spine

5) Capaian untuk p

a) Scoliosis gathering

b) Pemberian marker pada

c) Pengembangan

d) Evaluasi terapi pasien pediatri dengan Buku Perkembangan Anak (

Tim pediatri)

e) Teknik

paraplegi ( Psi)

f) Alih fungsi pada pasi

Perbandingan perwujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi

traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dalam

serta dengan Renstra sebagai berikut :

Tabel 19. Perbandingan

IKU

1

Persentase jumlah pengembangan

pelayanan medik sub spesialistik

Kendala :

- Fasilitas pelayanan terkait

dipenuhi serta kondisi ideal pelayanan umum berpengaruh juga pada pola

pengembangan layanan kesehatan yang direncanakan.

- Kompetensi SDM

Upaya Tindak Lanjut :

- Merencanakan pemenuhan kebutuhan f

- Mengikutsertakan SDM untuk mengikuti

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Hand Surgery (BPI);

Antebrachii;

Collum femur;

Pengembangan pelayanan spine telah terlaksana.

Capaian untuk pengembangan pelayanan rehabilitasi medik, yaitu :

Scoliosis gathering ( tim spine) telah terealisasi.

Pemberian marker pada MSO (OP) belum terealisasi.

Pengembangan FAB (OP) telah terlaksana.

Evaluasi terapi pasien pediatri dengan Buku Perkembangan Anak (

Tim pediatri) belum terlaksana.

cognitif restructuring untuk pasien depresi pada pasien

paraplegi ( Psi) telah terealisasi.

Alih fungsi pada pasien BPI ( OT) telah terlaksana.

wujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi

traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dalam beberapa tahun terakhir

serta dengan Renstra sebagai berikut :

Perbandingan Perwujudan Pengembangan Pelayanan

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2018

1 2 3 4

Persentase jumlah pengembangan

pelayanan medik sub spesialistik

50 % 60 % 70 % 80%

Fasilitas pelayanan terkait tuntutan kebutuhan layanan yang harus

dipenuhi serta kondisi ideal pelayanan umum berpengaruh juga pada pola

pengembangan layanan kesehatan yang direncanakan.

Kompetensi SDM.

Upaya Tindak Lanjut :

Merencanakan pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan.

Mengikutsertakan SDM untuk mengikuti peningkatan kompetensi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

33

k, yaitu :

Evaluasi terapi pasien pediatri dengan Buku Perkembangan Anak (

untuk pasien depresi pada pasien

wujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi

beberapa tahun terakhir

Pengembangan Pelayanan TARGET

2018 2019

5 6

80% 100%

untutan kebutuhan layanan yang harus

dipenuhi serta kondisi ideal pelayanan umum berpengaruh juga pada pola

peningkatan kompetensi.

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

b. KPI 11. Persentase

Pelayanan unggulan (atau dalam istilah internasional dikenal sebagai

excellent) merupakan suatu layanan yang penuh dengan inovasi, didukung

oleh teknologi terbaik

yang fokus pada suatu penyakit tertentu, serta tidak dimiliki oleh pesaing.

Untuk mendukung terjadinya suatu layanan unggulan, biasanya layanan ini

didukung oleh fasilitas fisik, dimana suatu layanan u

unit tersendiri yang seolah

pemisahan fisik ini, masyarakat maupun petugas kesehatan di RS lebih mudah

membedakan layanan unggulan ini dibandingkan dengan yang tidak unggulan.

Persentase pelayanan

unggulan yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu

pelayanan unggulan

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

jumlah kegiatan pelayanan

jumlah kegiatan pelayanan

Capaian :

= 100 % 100 %

Tabel SASARAN

STRATEGIS 1

Terwujudnya pengembangan pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

*) sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Medik

Perwujudan pelaksanaan pelayanan unggulan

diuraikan sebagai berikut

a. Pelayanan skoliosis

Saat ini sudah berjalan dan telah ada Panduan Praktek Klinik

clinical pathways

b. Plexus Brachialis Injury

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Persentase pelayanan unggulan terlaksana

ayanan unggulan (atau dalam istilah internasional dikenal sebagai

) merupakan suatu layanan yang penuh dengan inovasi, didukung

oleh teknologi terbaik dibidangnya, biasanya komprehensif pada layanan klinik

yang fokus pada suatu penyakit tertentu, serta tidak dimiliki oleh pesaing.

Untuk mendukung terjadinya suatu layanan unggulan, biasanya layanan ini

didukung oleh fasilitas fisik, dimana suatu layanan unggulan merupakan satu

unit tersendiri yang seolah-olah terpisah dari layanan lain di RS. Dengan

pemisahan fisik ini, masyarakat maupun petugas kesehatan di RS lebih mudah

membedakan layanan unggulan ini dibandingkan dengan yang tidak unggulan.

pelayanan unggulan terlaksana adalah jumlah kegiatan pelayanan

yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dibagi jumlah kegiatan

unggulan yang ditargetkan atau direncanakan dalam waktu 5 tahun

Dengan metode perhitungan yaitu :

jumlah kegiatan pelayanan unggulan yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu

jumlah kegiatan pelayanan unggulan yang ditargetkan atau direncanakan dalam waktu 5 tahun

x 100 % = 100 %

Tabel 20. Capaian Pelaksanaan Pelayanan Unggulan SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET 2017

REALISASI 2017

2 3 4

spesilistik ortopedi traumatologi sesuai

Pelayanan Unggulan Tahun 2017 a. Skoliosis 1 keg 1 kegb. Plexus Brachialis Injury 1 keg 1 kegc. DDH 1 keg 1 kegd. Paraplegia 1 keg 1 keg

*) sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Medik Tahun 2017

Perwujudan pelaksanaan pelayanan unggulan pada tahun 2017 ini

diuraikan sebagai berikut :

Pelayanan skoliosis

Saat ini sudah berjalan dan telah ada Panduan Praktek Klinik

clinical pathways spine yaitu spondilitis TB dan lumbal spinal stenosis

Plexus Brachialis Injury

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

34

ayanan unggulan (atau dalam istilah internasional dikenal sebagai center of

) merupakan suatu layanan yang penuh dengan inovasi, didukung

dibidangnya, biasanya komprehensif pada layanan klinik

yang fokus pada suatu penyakit tertentu, serta tidak dimiliki oleh pesaing.

Untuk mendukung terjadinya suatu layanan unggulan, biasanya layanan ini

nggulan merupakan satu

olah terpisah dari layanan lain di RS. Dengan

pemisahan fisik ini, masyarakat maupun petugas kesehatan di RS lebih mudah

membedakan layanan unggulan ini dibandingkan dengan yang tidak unggulan.

dalah jumlah kegiatan pelayanan

jumlah kegiatan

direncanakan dalam waktu 5 tahun.

yang diselesaikan dalam kurun

x 100%

REALISASI 2017

%

4 5

1 keg 100 % 1 keg 100 % 1 keg 100 % 1 keg 100 %

pada tahun 2017 ini dapat

Saat ini sudah berjalan dan telah ada Panduan Praktek Klinik dan 2

lumbal spinal stenosis.

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Sudah terlaksana dan telah ada Panduan Praktek Klinik (PPK) dan 2

(dua) clinical pathways

c. Developmental Dislocation of The Hip

d. Paraplegia telah berjalan.

Kendala :

- Pada RS Pemerintah, perlu disadari bahwa ini

rujukan terakhir. D

maker tertinggi perlu memberikan subsidi kepada masyarakat yang

membutuhkan layanan

- Layanan unggulan berbeda dari aspek jangkauan produk, pasar, posisi

dan kemampua

Upaya Tindak Lanjut :

- Tetap mempertahankan kinerja serta inovasi sesuai dengan arah

pengembangan RS ke depan yang terca

c. KPI 12. Pertumbuhan

Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik adalah rata

pertumbuhan capaian volume kegiatan pelayanan sub spesialistik tahun

berjalan / capaian volume kegiatan pelayanan sub spesialistik tahun

sebelumnya.

Dengan metode perhitungan yait

=

Jumlah capaian volume kegiatan pelayanan medik sub spesialistik

capaian volume kegiatan pelayanan medik sub spesialistik tahun

Capaian :

= 22.676 21.370

Sehingga pertumbuhan jumlah

tahun 2017 ini sebesar 6,1 %.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Sudah terlaksana dan telah ada Panduan Praktek Klinik (PPK) dan 2

clinical pathways yaitu : PBI dan CTS.

Developmental Dislocation of The Hip (DDH) telah berjalan.

telah berjalan.

Pada RS Pemerintah, perlu disadari bahwa ini mungkin merupakan RS

rujukan terakhir. Dalam hal ini Direktur sebagai pemilik dan

tertinggi perlu memberikan subsidi kepada masyarakat yang

membutuhkan layanan.

ayanan unggulan berbeda dari aspek jangkauan produk, pasar, posisi

dan kemampuan unik yang dimiliki oleh produk tersebut.

Upaya Tindak Lanjut :

Tetap mempertahankan kinerja serta inovasi sesuai dengan arah

pengembangan RS ke depan yang tercantum dalam Rencana Strategis.

Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik adalah rata

pertumbuhan capaian volume kegiatan pelayanan sub spesialistik tahun

berjalan / capaian volume kegiatan pelayanan sub spesialistik tahun

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah capaian volume kegiatan pelayanan medik sub spesialistik tahun berjalan

capaian volume kegiatan pelayanan medik sub spesialistik tahun sebelumnya

x 100 % = 106.11 %

ertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

tahun 2017 ini sebesar 6,1 %.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

35

Sudah terlaksana dan telah ada Panduan Praktek Klinik (PPK) dan 2

telah berjalan.

merupakan RS

sebagai pemilik dan decision

tertinggi perlu memberikan subsidi kepada masyarakat yang

ayanan unggulan berbeda dari aspek jangkauan produk, pasar, posisi

Tetap mempertahankan kinerja serta inovasi sesuai dengan arah

ntum dalam Rencana Strategis.

spesialistik

Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik adalah rata – rata

pertumbuhan capaian volume kegiatan pelayanan sub spesialistik tahun

berjalan / capaian volume kegiatan pelayanan sub spesialistik tahun

Jumlah capaian volume kegiatan pelayanan medik sub spesialistik

x 100% capaian volume kegiatan pelayanan medik sub spesialistik tahun

cakupan pelayanan medik sub spesialistik

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Diagram

Untuk komposisi kunjungan di pelayanan sub spesialis, capaian tertinggi ialah sub

ortopedi rekonstruksi,

kunjungan sebesar 22.676 ku

sebesar 21.370 kunjungan.

Perbandingan perwujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi

traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

dengan Renstra sebagai berikut :

Tabel 21 Perbandingan

IKU

1

Pertumbuhan jumlah cakupan

pelayanan medik sub spesialistik

Kendala :

- Persaingan dengan RS sekitar;

- Opini dari sebagian masyarakat tentang murah dan mudahnya pelayanan

sangkal putung.

Upaya Tindak Lanjut :

- Tetap mempertahankan

pada kepuasan pelanggan

6. Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit

berbasis evidence based

KPI Indikator kinerja /

keberhasilan1

13 Persentasepenelitian yang dipublikasikan.

14 Jumlah penelitian yang dipublikasikan

-1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000

Sub Ort. Spine

TH 2016 5,018

TARGET 2017 5,269

REALISASI 2017 4,571

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Diagram 4. Capaian Klinik Sub Spesialis Rawat Jalan

Untuk komposisi kunjungan di pelayanan sub spesialis, capaian tertinggi ialah sub

, spine dan diikuti oleh sub ortopedi pediatric.

22.676 kunjungan. Capaian ini lebih tinggi dari tahun 2016

sebesar 21.370 kunjungan.

wujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi

traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dalam beberapa tahun terakhir

dengan Renstra sebagai berikut :

Perbandingan Capaian Perwujudan Pengembangan Pelayanan

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2018

1 2 3 4

Pertumbuhan jumlah cakupan

pelayanan medik sub spesialistik

4.41 % 4,55 % 6,1 % 5%

Persaingan dengan RS sekitar;

Opini dari sebagian masyarakat tentang murah dan mudahnya pelayanan

sangkal putung.

Upaya Tindak Lanjut :

Tetap mempertahankan mutu serta keselamatan pasien yang berimbas

pada kepuasan pelanggan .

Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit

evidence based.

Tabel 22. Capaian Perwujudan Penelitian Indikator kinerja /

keberhasilan Sat

Target 2017

Realisasi2016

2 3 4 5

Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

% 9 8

penelitian yang dipublikasikan

buah 2 1

Sub Ort. Spine Sub Ort. Pediatric

Sub Ort.Rekonstruks

i

Sub Hand & Micro Surgery

Sub Ort. Sport Injury

5,018 4,547 4,583 3,084 2,010

5,269 4,774 4,812 3,238 2,111

4,571 4,492 4,941 2,797 3,829

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

36

Untuk komposisi kunjungan di pelayanan sub spesialis, capaian tertinggi ialah sub

. Dengan total

njungan. Capaian ini lebih tinggi dari tahun 2016

wujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi

beberapa tahun terakhir serta

wujudan Pengembangan Pelayanan TARGET

2018 2019

5 6

5% 5%

Opini dari sebagian masyarakat tentang murah dan mudahnya pelayanan

mutu serta keselamatan pasien yang berimbas

Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit

Realisasi Naik turun 2017

6 7

27 ↑

3 ↑

Sub Ort. Onkologi

2,128

2,234

2,046

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

a. KPI 13. Persentase

Pertumbuhan penelitian yang dipublikasikan

penelitian pada tahun berjalan yang dipublikasikan, dengan jumlah

penelitian pada tahun sebelumnya yang dipublikasikan.

Hasil penelitian yang dipublikasikan adalah penelitian yang telah

skreening tim TEPK dan dipublikasikan

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

jumlah penelitian

dipublikasikan

Target

Capaian :

= 3 buah

1 buah

Sehingga persentase

sebesar 27 %.

Capaian jumlah penelitian yang dipublikasikan

serta dengan target jangka menengah

Tabel 23 Perbandingan

Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan

Kendala :

- Kepustakaan

- Bahan diskusi temu ilmiah, hasil seminar, simposium atau lokakarya.

- Pengalaman atau observasi lapangan.

- Pendapatan pakar yang masih bersifat spekulatif.

Upaya Tindak Lanjut :

- Tetap mempertahankan motivasi bagi pegawai untuk melaksanakan

kegiatan penelitian

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan

Pertumbuhan penelitian yang dipublikasikan adalah perbandingan jumlah

penelitian pada tahun berjalan yang dipublikasikan, dengan jumlah

penelitian pada tahun sebelumnya yang dipublikasikan.

Hasil penelitian yang dipublikasikan adalah penelitian yang telah

ing tim TEPK dan dipublikasikan.

Dengan metode perhitungan yaitu :

jumlah penelitian yang

dipublikasikan tahun 2017 x

Target persentase pertumbuhan

jumlah penelitian yang

dipublikasikan tahun 2017

Target jumlah penelitian yang dipublikasikan tahun 2017

x 9 % x 100% = 27 %

1 buah

ersentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan

%.

umlah penelitian yang dipublikasikanbeberapa tahun terakhir

dengan target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :

Perbandingan Capaian Pertumbuhan Penelitian

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 1 2 3 4

Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan

4.67 % 8% 27 %

Bahan diskusi temu ilmiah, hasil seminar, simposium atau lokakarya.

Pengalaman atau observasi lapangan.

Pendapatan pakar yang masih bersifat spekulatif.

Upaya Tindak Lanjut :

Tetap mempertahankan motivasi bagi pegawai untuk melaksanakan

kegiatan penelitian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

37

penelitian yang dipublikasikan

bandingan jumlah

penelitian pada tahun berjalan yang dipublikasikan, dengan jumlah

Hasil penelitian yang dipublikasikan adalah penelitian yang telah melalui

Target persentase pertumbuhan

yang

2017 x 100%

2017

penelitian yang dipublikasikan

beberapa tahun terakhir

(Renstra) sebagai berikut :

TARGET

2018 2019 5 6

10% 11%

Bahan diskusi temu ilmiah, hasil seminar, simposium atau lokakarya.

Tetap mempertahankan motivasi bagi pegawai untuk melaksanakan

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

b. KPI 14. Jumlah penelitian yang dipublikasikan terealisasi.

Jumlah penelitian yang dipublikasikan

berjalan yang dipublikasikan

Hasil penelitian yang dipublikasikan adalah penelitian yang telah melalui

skreening tim TEPK dan dipublikasikan.

Dengan metode perhitungan yaitu :

= jumlah penelitian pada tahu

jumlah penelitian

= 3 2

Capaian :

Dari 2 (dua) pe

yaitu :

1) dr. Siswarni Sp. KFR berjudul Efektivitas

Produksi

Mempertahankan Koreksi Kaki Pada Penderita

2) dr. Seti Aji Hadinoto yang berjudul Hasil

(FMS) Pada Kasus

Dengan Metode SEMLS (Single Event Multilevel Surgery) d

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

3) Supriyati SKM berjudul Aplikasi

Manajemen Rumah Sakit.

Capaian jumlah penelitian yang dipublikasikan

dengan target jangka menengah

Tabel 24.

Jumlah penelitian yang dipublikasikan

Kendala :

- Kepustakaan,

lokakarya.

- Pengalaman atau observasi lapangan.

- Pendapatan pakar yang masih bersifat spekulatif.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Jumlah penelitian yang dipublikasikan terealisasi.

penelitian yang dipublikasikan adalah jumlah penelitian pada tah

berjalan yang dipublikasikan.

penelitian yang dipublikasikan adalah penelitian yang telah melalui

skreening tim TEPK dan dipublikasikan.

Dengan metode perhitungan yaitu :

jumlah penelitian pada tahun berjalan yang dipublikasikan

jumlah penelitian yang direncanakan pada tahun berjalan

x 100% = 150 %

Dari 2 (dua) penelitian yang direncanakan, terealisasi 3 (tiga) penelitian

dr. Siswarni Sp. KFR berjudul Efektivitas Foot Abduction (FAB)

Produksi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Mempertahankan Koreksi Kaki Pada Penderita Clubfoot;

dr. Seti Aji Hadinoto yang berjudul Hasil Functional Mobility Scale

Pada Kasus Cerebral Palsy Spastic Diplegic Yang Ditangani

Dengan Metode SEMLS (Single Event Multilevel Surgery) d

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta;

Supriyati SKM berjudul Aplikasi Technology Acceptance Model

Manajemen Rumah Sakit.

umlah penelitian yang dipublikasikanbeberapa tahun terakhir

dengan target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :

Tabel 24. Perbandingan Capaian Jumlah Penelitian

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017

1 2 3 4

umlah penelitian yang dipublikasikan 2 buah 1 buah 3 buah

, bahan diskusi temu ilmiah, hasil seminar, simposium atau

Pengalaman atau observasi lapangan.

Pendapatan pakar yang masih bersifat spekulatif.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

38

Jumlah penelitian yang dipublikasikan terealisasi.

jumlah penelitian pada tahun

penelitian yang dipublikasikan adalah penelitian yang telah melalui

n berjalan yang dipublikasikan x 100%

berjalan

terealisasi 3 (tiga) penelitian

Foot Abduction (FAB)

Surakarta Untuk

;

Functional Mobility Scale

Yang Ditangani

Dengan Metode SEMLS (Single Event Multilevel Surgery) di RSO

Technology Acceptance Model Pada

beberapa tahun terakhir serta

TARGET

2018 2019

5 6

1 buah 1 buah

seminar, simposium atau

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Upaya Tindak Lanjut :

- Tetap mempertahankan motivasi bagi pegawai untuk melaksanakan

kegiatan penelitian

7. Terwujudnya hospital tourism

Tabel

KPI Indikator kinerja / keberhasilan

1

15 Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

KPI 15. Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan

terpadu dan penunjangnya

Persentase kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan

penunjangnya adalah realisasi tahapan kegiatan pembangunan gedung

terpadu dan penunjangnya selama 5 tahun

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Realisasi penyelesaian kegiatan pembangunan gedung pelayanan

Jumlah rencana kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu

Capaian :

= 54 % 54 %

Tahun 2017 ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menargetkan

pembangunan gedung pelayanan terpadu yang meliputi :

Tabel 26.

NO URAIAN

1 2

1 Pembangunan Gedung Yandu

2 Pembangunan I

3 Landscape 4 Selasar 5 Ruang Ranap Suite6 OTC (Renov Wk)7 Renov. Inst. GIZI

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Upaya Tindak Lanjut :

Tetap mempertahankan motivasi bagi pegawai untuk melaksanakan

kegiatan penelitian.

hospital tourism dengan program pelayanan terpadu

Tabel 25. Capaian Perwujudan Hospital Tourism

Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2017

Realisasi2016 2017

2 3 4 5

Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

% 54 53.1

Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan

terpadu dan penunjangnya

Persentase kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan

penunjangnya adalah realisasi tahapan kegiatan pembangunan gedung

terpadu dan penunjangnya selama 5 tahun.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Realisasi penyelesaian kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya tahun berjalan

Jumlah rencana kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

x 100 % = 54 %

ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menargetkan

pembangunan gedung pelayanan terpadu yang meliputi :

Tabel 26. Capaian Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu

URAIAN JENIS PEKERJAAN BATAS WAKTU PENYELESAIAN

3 4

Pembangunan Gedung Yandu

Pekerjaan ME (Mechanical Electrical) & Pekerjaan Arsitektur

28 Okt 2017

Pembangunan IBS Penyelesaian Lantai 2 dan Lantai 1 (ICU & CSSD)

10 Nov 2017

Pekerjaan Fisik 07 Des 2017Pekerjaan Fisik 30 Nov 2017

Ruang Ranap Suite Pekerjaan Fisik 12 Des 2017(Renov Wk) Pekerjaan Fisik 06 Des 2017

Renov. Inst. GIZI Pekerjaan Fisik 25 NOV 2017Rata – rata capaian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

39

Tetap mempertahankan motivasi bagi pegawai untuk melaksanakan

dengan program pelayanan terpadu.

Hospital Tourism Realisasi Naik

turun 2017 6 7

54 ↑

Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan

Persentase kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan

penunjangnya adalah realisasi tahapan kegiatan pembangunan gedung

Realisasi penyelesaian kegiatan pembangunan gedung pelayanan

x 100% Jumlah rencana kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu

ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menargetkan lanjutan

Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu BATAS WAKTU PENYELESAIAN

CAPAIAN

5

28 Okt 2017 100 %

10 Nov 2017 100 %

07 Des 2017 100 % 30 Nov 2017 100 % 12 Des 2017 100 %

2017 100 % 25 NOV 2017 100 %

100 %

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Perwujudan hospital tourism

indikator persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan

terpadu dan penunjangnya rata

kegiatan pembangunan serta renovasi tersebut diatas

akhir tahun ini.

prima dan paripurna kepada pasien.

Perbandingan kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan

penunjangnya

menengah (Renstra) sebagai berikut

Tabel 27. Perbandingan

Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu & penunjangnya

Kendala :

- Kebutuhan anggaran yang

Upaya Tindak Lanjut :

- Kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

berpedoman pada

(Masterplan).

8. Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan

pathway dan DPJP

Tabel

KPI Indikator kinerja / keberhasilan

1

16 Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway

KPI 16. Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis

clinical pathway

Jenis pelayanan medik adalah jenis pelayanan medik yang diberikan pasien

berdasarkan diagnosa utama yang telah diatur dengan

DPJP –nya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

hospital tourism dengan program pelayanan terpadu

ersentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan

terpadu dan penunjangnya rata – rata telah tercapai 100 %.

kegiatan pembangunan serta renovasi tersebut diatas telah selesai pada

. Diharapkan dapat menunjang kegiatan pelayanan secara

prima dan paripurna kepada pasien.

kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan

penunjangnya beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka

menengah (Renstra) sebagai berikut:

27. Perbandingan Capaian Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu Dan Penunjangnya

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 1 2 3 4

Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu & penunjangnya

18 % 53.1 % 54 %

Kebutuhan anggaran yang relatif besar.

Upaya Tindak Lanjut :

egiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

berpedoman pada target jangka menengah (Renstra) serta jangka panjang

rwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan

dan DPJP

Tabel 28. Capaian Penyusunan Clinical Pathway

Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2017

Realisasi2016 2017

2 3 4 5

Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJP

Jenis CP

18 13

Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis

clinical pathway dan DPJP

Jenis pelayanan medik adalah jenis pelayanan medik yang diberikan pasien

berdasarkan diagnosa utama yang telah diatur dengan Clinical Pathway

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

40

dengan program pelayanan terpadu dengan

ersentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan

Dari 7 (tujuh)

telah selesai pada

pelayanan secara

kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan

serta dengan target jangka

Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu

TARGET 2018 2019

5 6

72% 100%

egiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

serta jangka panjang

rwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical

Realisasi Naik

turun 2017 6 7

14 ↑

Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis

Jenis pelayanan medik adalah jenis pelayanan medik yang diberikan pasien

Clinical Pathway dan

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun yang

Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun yang

Capaian :

= 14 CP 18 CP

Tabel 29. Rincian

INDIKATOR KINERJA

a. Penyusunan Clinical Pathway

b. Pelaksanaan Clinical Pathway

c. Evaluasi Clinical Pathway*) sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Medik

Pada tahun 2017 ini telah tersusun lima

demikian dari 18 (delapan belas) CP yang ditargetkan, baru

(empat belas) Panduan Praktek Klinik (PPK) dan

Sesuai standar akreditasi jumlah clinical pathway yang harus dilaksanakan

dan dievaluasi adalah 5

clinical pathway menunjukkan tingkat kepatuhan yang masih rendah, maka

pada tahun berikutnya clinical pathway dengan topik yang sama harus

dievaluasi kembali. Hal inilah yang menyebabkan capaian indikator

tercapai.

Ke 14 (empat belas) jenis

1) CF Antebrachy

2) CF Cruris

3) CF Femur

4) CF Collum Femur

5) CF Humeri

6) Tindakan

7) Tindakan

8) Carpal Tunnel Syndrome

9) Brachial Plexus Injury (BPI);

10) Lumbal Spinal Stenosis;

11) Spondilitis Tuberculosa,

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun yang

telah dilaksanakan dengan sempurna.

Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun yang

direncanakan

x 100 % = 77,8 %

Rincian Indikator Penyusunan Clinical Pathway

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

20171 2 3

Clinical Pathway Baru 5 kasus CP 5 kasus CP

Pelaksanaan Clinical Pathway RS 18 kasus CP 14 kasus CP

Clinical Pathway 18 kasus CP 14 kasus CP*) sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Medik Tahun 2017

Pada tahun 2017 ini telah tersusun lima Clinical Pathway

demikian dari 18 (delapan belas) CP yang ditargetkan, baru

Panduan Praktek Klinik (PPK) dan clinical pathway

Sesuai standar akreditasi jumlah clinical pathway yang harus dilaksanakan

dan dievaluasi adalah 5 clinical pathway/tahun. Dalam hal hasil evaluasi

clinical pathway menunjukkan tingkat kepatuhan yang masih rendah, maka

pada tahun berikutnya clinical pathway dengan topik yang sama harus

dievaluasi kembali. Hal inilah yang menyebabkan capaian indikator

belas) jenis CP tersebut yaitu :

CF Antebrachy untuk umur > 40 tahun dan < 40 tahun;

CF Cruris untuk umur > 40 tahun dan < 40 tahun;

CF Femur untuk umur > 40 tahun dan < 40 tahun;

CF Collum Femur untuk umur > 40 tahun;

Humeri;

Tindakan TKR;

Tindakan THR;

Carpal Tunnel Syndrome(CTS);

Brachial Plexus Injury (BPI);

Lumbal Spinal Stenosis;

Spondilitis Tuberculosa,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

41

Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun yang

x 100% Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun yang

CAPAIAN

2017 %

3 4

kasus CP 100 %

kasus CP 77,8 %

kasus CP 77,8 %

baru. Namun

demikian dari 18 (delapan belas) CP yang ditargetkan, baru 14 tersusun

clinical pathway (CP) baru.

Sesuai standar akreditasi jumlah clinical pathway yang harus dilaksanakan

clinical pathway/tahun. Dalam hal hasil evaluasi

clinical pathway menunjukkan tingkat kepatuhan yang masih rendah, maka

pada tahun berikutnya clinical pathway dengan topik yang sama harus

dievaluasi kembali. Hal inilah yang menyebabkan capaian indikator ini tidak

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

12) Muskukoskeletal tumor

13) Giant Cell Tumor

14) Emergency Severity Indexs

Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis

dan DPJP beberapa tahun terakhir

(Renstra) sebagai berikut :

Tabel

IKU

Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis dan DPJP

Kendala :

- Minimnya evidence based

data 5 penyakit terbanyak dengan ketentuan

risk dan diprediksi sembuh.

Upaya Tindak Lanjut :

- Feedback hasil evaluasi kepatuhan

- Dilaksanakan dalam rapat

9. Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang

berkelanjutan.

Tabel 31. Perwujudan

KPI Indikator kinerja / keberhasilan

1

17 Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

KPI 17. Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga)

pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

Adalah Persentase p

pelayanan / pendidikan yang

dalam upaya menunjang tugas pokok dan fungsi rumah sakit.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Muskukoskeletal tumor - open biopsy,

Giant Cell Tumor (GCT);

Emergency Severity Indexs (ESI).

umlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway

beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka menengah

(Renstra) sebagai berikut :

Tabel 30. Perbandingan Capaian Clinical Pathway

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2011 2 3 4

jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis CP

9 jenis 13 jenis 14 jenis 25 jenis

evidence based terkait variasi proses asuhan klinis berdasarkan

data 5 penyakit terbanyak dengan ketentuan high volume, high cost, high

dan diprediksi sembuh.

Upaya Tindak Lanjut :

Feedback hasil evaluasi kepatuhan clinical pathway kepada dokter

Dilaksanakan dalam rapat rutin dokter Selas.

Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang

.

Perwujudan Jejaring Kerja Horizontal Maupun Vertikal

Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2017

Realisasi2016 2017

2 3 4 5

Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso

% 7 5,9

Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga)

pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung

pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan

menunjang tugas pokok dan fungsi rumah sakit.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

42

clinical pathway

dengan target jangka menengah

Clinical Pathway TARGET

2018 2019 5 6

jenis 30 jenis

variasi proses asuhan klinis berdasarkan

high volume, high cost, high

kepada dokter

Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang

Jejaring Kerja Horizontal Maupun Vertikal Realisasi Naik

turun 2017 6 7

4,1 ↓

Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga)

pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan

(pihak ketiga) pendukung

melakukan kerjasama dengan rumah sakit

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah institusi yang melakukan

kerja sama dengan rumah sakit

tahun

Target jumlah institusi yang melakukan kerja sa

Capaian :

= 52 inst

89

Pada tahun 2017 ini,

16 (enam belas) kerjasama di bidang pendidikan dan

kerjasama non pendidikan dengan berbagai pihak diantaranya :

1) Kerjasama Pendidikan, antara lain :

Kerjasama dengan BBPK Jakarta;

Kerjasama dengan Universitas Syah Kuala Banda Aceh

Kerjasama dengan Fak

Semarang

Kerjasama dengan Universitas Hassanudin Makassar;

Kerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang;

Kerjasama dengan Universitas Sam Ratulangi Manado;

Kerjasama dengan Universitas IAIN Surakarta (jurusan Bimb

Konseling Islam);

Kerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Bangun

Nusantara Sukoharjo;

Kerjasama dengan Institut Ilmu Kesehatan Bhaksti Wiyata Kediri;

Kerjasama dengan SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta.

Kerjasama dengan

Kerjasama dengan Stikes Chari

Kerjasama dengan Akper Saifuddin Zuhri;

Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UMS Surakarta;

Kerjasama dengan Unair Surabaya;

Kerjasama dengan Akfis Widya Husada Semarang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah institusi yang melakukan

kerja sama dengan rumah sakit

tahun 2017

x

Target persentase pertumbuhan

jumlah institusi yang melakukan

kerja sama dengan rumah sakit

tahun 2017

jumlah institusi yang melakukan kerja sama dengan rumah sakit t

tahun 2017

x 7 % x 100% = 4,1 %

89 inst

ini, RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta telah melaksanakan

kerjasama di bidang pendidikan dan 36 (tiga puluh enam)

kerjasama non pendidikan dengan berbagai pihak diantaranya :

Kerjasama Pendidikan, antara lain :

Kerjasama dengan BBPK Jakarta;

Kerjasama dengan Universitas Syah Kuala Banda Aceh

Kerjasama dengan Fakultas Teknik Mesin Universitas Diponegoro

Kerjasama dengan Universitas Hassanudin Makassar;

Kerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang;

Kerjasama dengan Universitas Sam Ratulangi Manado;

Kerjasama dengan Universitas IAIN Surakarta (jurusan Bimb

Konseling Islam);

Kerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Bangun

Nusantara Sukoharjo;

Kerjasama dengan Institut Ilmu Kesehatan Bhaksti Wiyata Kediri;

Kerjasama dengan SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta.

Kerjasama dengan IIK Kediri;

Kerjasama dengan Stikes Charitas Palembang;

Kerjasama dengan Akper Saifuddin Zuhri;

Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UMS Surakarta;

Kerjasama dengan Unair Surabaya;

Kerjasama dengan Akfis Widya Husada Semarang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

43

Target persentase pertumbuhan

jumlah institusi yang melakukan

ma dengan rumah sakit x 100%

ma dengan rumah sakit t

melaksanakan

tiga puluh enam)

ultas Teknik Mesin Universitas Diponegoro

Kerjasama dengan Universitas IAIN Surakarta (jurusan Bimbingan dan

Kerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Bangun

Kerjasama dengan Institut Ilmu Kesehatan Bhaksti Wiyata Kediri;

Kerjasama dengan SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta.

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

2) Kerjasama Non Pendidikan, a

Kerjasama dengan BPJS Kesehatan sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan rumah sakit sebanyak

Kerjasama dengan FK Unibraw ( RSUD dr. Saiful Anwar Malang )

sebanyak 2 kerjasama;

Kerjasama dengan Dinkes Kabupaten / Kota sebanyak

Kerjasama dengan BBKPM Surakarta sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan

Kerjasama dengan Lab.

Kerjasama dengan

Kerjasama dengan PT. Aksara Solopos sebanyak

Kerjasama dengan PT. Radio Solo Audio Utama (Solopos FM) sebanyak

1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Jasa Medivest sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Prima Medika Raya sebanyak

Kerjasama dengan dokter mitra sebanyak

Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Jasa Raharja Sukoharjo sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. BTN (Persero) cabang Surakarta sebanyak 1

kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Bank Mandiri sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Bengawan Kabel Vision sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan KPR

Kerjasama dengan Bank Muamalat sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan Loka Pengamanan

Surakarta sebanyak 1 kerjasama.

Pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan

yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

beberapa tahun terakhir

sebagai berikut :

Tabel

Persentase pertumbuhan jumlah institusi

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Kerjasama Non Pendidikan, antara lain :

Kerjasama dengan BPJS Kesehatan sebanyak 1 kerjasama;

ma dengan rumah sakit sebanyak 5 kerjasama;

Kerjasama dengan FK Unibraw ( RSUD dr. Saiful Anwar Malang )

sebanyak 2 kerjasama;

Kerjasama dengan Dinkes Kabupaten / Kota sebanyak 8 kerjasama;

Kerjasama dengan BBKPM Surakarta sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan Lab. PAFK UNS sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan Lab. Mikrobiologi FK UNS 1 kerjasama;

Kerjasama dengan CV. Dinding Emas sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Aksara Solopos sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Radio Solo Audio Utama (Solopos FM) sebanyak

kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Jasa Medivest sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Prima Medika Raya sebanyak 2 kerjasama

erjasama dengan dokter mitra sebanyak 2 kerjasama.

Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Jasa Raharja Sukoharjo sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. BTN (Persero) cabang Surakarta sebanyak 1

sama dengan PT. Bank Mandiri sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Bengawan Kabel Vision sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan KPRI Kopersos sebanyak 2 kerjasama;

Kerjasama dengan Bank Muamalat sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK)

Surakarta sebanyak 1 kerjasama.

ertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan

yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka menengah

Tabel 32. Perbandingan Capaian Pertumbuhan Kerjasama

IKU CAPAIAN

2015 2016 20171 2 3 4

ertumbuhan jumlah institusi 4.65 % 5,9 % 4,1 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

44

Kerjasama dengan BPJS Kesehatan sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan FK Unibraw ( RSUD dr. Saiful Anwar Malang )

kerjasama;

Kerjasama dengan BBKPM Surakarta sebanyak 1 kerjasama;

sebanyak 1 kerjasama;

Mikrobiologi FK UNS 1 kerjasama;

kerjasama;

kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Radio Solo Audio Utama (Solopos FM) sebanyak

Kerjasama dengan PT. Jasa Medivest sebanyak 1 kerjasama;

kerjasama.

Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Jasa Raharja Sukoharjo sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. BTN (Persero) cabang Surakarta sebanyak 1

sama dengan PT. Bank Mandiri sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Bengawan Kabel Vision sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan Bank Muamalat sebanyak 1 kerjasama;

Fasilitas Kesehatan (LPFK)

ertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan

yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

dengan target jangka menengah (Renstra)

Kerjasama TARGET

2017 2018 2019 5 6

% 8% 9%

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

(pihak ketiga) pendukung pelayanan /

pendidikan yang melakukan kerjasama dengan

RSO

Kendala :

- Lamanya proses pembuatan draft perjanjian kerjasama.

- Terkendalanya proses tanda tangan kedua belah pihak.

- Komunikasi yang belum

Upaya Tindak Lanjut :

- Percepatan pembuatan draft perjanjian kerjasama.

- Percepatan proses tanda tangan kedua belah pihak.

- Mengkomunikasikan secara intensif draf kirim balik institusi secara 2 (dua)

arah.

10. Terwujudnya pelayanan sub

berkualitas / bermutu

Tabel 33. Capaian

KPI Indikator kinerja / keberhasilan

1

18 Akreditasi RS19 Sasaran keselamatan20 Pengendalian infeksi RS :

Infeksi daerah Dekubitus Infeksi saluran Ventilator a

(VAP) Infeksi aliran

(Phlebitis) 21 Medication error22 Emergency respon23 Pengembalian

lengkap dalam 1 x 24 jam24 Persentase kejadian25 Kepatuhan penggunaan

Formularium 26 Tidak ada kejadian27 Nett death rate (NDR)28 Kematian pasien di IGD29 Waktu lapor h

30 Waktu lapor hlaboratorium

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

(pihak ketiga) pendukung pelayanan /

melakukan kerjasama dengan

Lamanya proses pembuatan draft perjanjian kerjasama.

Terkendalanya proses tanda tangan kedua belah pihak.

Komunikasi yang belum maksimal antar institusi.

Upaya Tindak Lanjut :

Percepatan pembuatan draft perjanjian kerjasama.

Percepatan proses tanda tangan kedua belah pihak.

Mengkomunikasikan secara intensif draf kirim balik institusi secara 2 (dua)

Terwujudnya pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang

berkualitas / bermutu.

33. Capaian pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi

Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2017

Realisasi2016 2017

2 3 4 5

Akreditasi RS KARS KARS 100 100eselamatan operasi % 100 99.8 99.9

Pengendalian infeksi RS : aerah operasi % 2 1,84 1.71

‰ 1.5 1,02 aluran kencing (ISK) ‰ 4,7 0,3

associated pneumonia ‰ 5,8 0 5,26

liran darah perifer

% 5 0

rror % 20 51,8 37,6esponse time II menit 200 233 88,6

Pengembalian rekam medik dalam 1 x 24 jam

% 80 89,1 91,5

kejadian pasien jatuh % 3 0 enggunaan Nasional (Fornas)

% 90 99.1 99,5

kejadian salah sisi % 0 0 Nett death rate (NDR) ‰ 24 6,53 6,02

asien di IGD % 2 0,89 0,36hasil tes kritis radiologi % 100 100 (37

mnt) 100 (34

mnt)hasil tes kritis

% 100 100 (8,45 mnt)

100 (12,3 mnt)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

45

Mengkomunikasikan secara intensif draf kirim balik institusi secara 2 (dua)

spesialistik ortopedi traumatologi yang

pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi Realisasi Naik

turun 2017 6 7

100 - 99.9 ↑

1.71 ↑

0 ↑ 0 ↑

5,26 ↓

0 -

37,6 ↑ 88,6 ↑ 91,5 ↑

0 - 99,5 ↑

0 6,02 ↑ 0,36 ↑

100 (34 mnt)

-

100 (12,3 mnt)

-

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

31 Pemberian pencegahan pasien hip / knee arthroplasty

32 Bed occupancy

a. KPI 18. Akreditasi RS

Akreditasi Rumah Sakit adalah kegiatan yang dilaksanakan rumah sakit

untuk meningkatkan mutu dan distandarisasi oleh badan yang diakui oleh

pemerintah (KARS dan JCI)

Capaian :

= Realisasi akreditasi

Target akreditasi

= KARSKARS

NO INDIKATOR KINERJA1

1 Pelaksanaan kegiatan akreditasi

a. Bimbingan akreditasi

b. Workshop Akreditasi

c. Pembinaan A

d. Persiapan Akreditasi

Internasional e. Evaluasi Akreditasi KARS

Guna memantapkan langkah meraih predikat Akreditasi Paripurna sebagai

pembaharuan Akreditasi tahun 2014, RSO Prof.

melaksanakan Survey Re

Survey yang dilaksanakan berupa telusur dokumen

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

pencegahan VTE pada knee arthroplasty

% 100 96,7 99,7

ccupancy rate (BOR) 70 % <-< 80 %

70 % <BOR < 80 %

51,82 52,58

Akreditasi RS.

Akreditasi Rumah Sakit adalah kegiatan yang dilaksanakan rumah sakit

untuk meningkatkan mutu dan distandarisasi oleh badan yang diakui oleh

pemerintah (KARS dan JCI)

Realisasi akreditasi x 100% = 100 %

Target akreditasi

KARS x 100% = 100 %

KARS

Tabel 34. Capaian Program Akreditasi INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 REALISASI

2 3 4

Pelaksanaan kegiatan akreditasi

Bimbingan akreditasi 5 keg 5 keg

Workshop Akreditasi 3 keg 5 keg

Pembinaan Akreditasi 1 keg 3 keg

Persiapan Akreditasi Internasional

12 keg 12 keg

Evaluasi Akreditasi KARS 1 keg 1 keg

Rata – rata capaian

emantapkan langkah meraih predikat Akreditasi Paripurna sebagai

pembaharuan Akreditasi tahun 2014, RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

melaksanakan Survey Re-Akreditasi pada tanggal 6 - 8 Desember 2017.

Survey yang dilaksanakan berupa telusur dokumen dan telusur lapangan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

46

99,7 ↑

52,58 ↑

Akreditasi Rumah Sakit adalah kegiatan yang dilaksanakan rumah sakit

untuk meningkatkan mutu dan distandarisasi oleh badan yang diakui oleh

REALISASI 2017 % 5

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

emantapkan langkah meraih predikat Akreditasi Paripurna sebagai

R. Soeharso Surakarta

8 Desember 2017.

dan telusur lapangan

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

dengan 3 (tiga) orang surveyor pembimbing dari Komisi Akreditasi Rumah

Sakit (KARS).

Dan pada tanggal 15 Januari 2018

untuk kali kedua mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Lulus

Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Sertifikat ini, telah

diterima oleh Direktur Umum, Sumber Daya Manusia & Pendidikan dari

Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) di Jakarta.

Perbandingan capaian kegiatan akreditasi

Renstra seperti pada tabel dibawah ini

Tabel 35. Perbandingan Capaian NO

IKU

1 2

1 Akreditasi RS

Kendala :

- Luas area dan besarnya jumlah unit kerja

- Keberagaman kemampuan unit kerja dalam pengelolaan mutu dan

keselamatan pasien

- Turn over yang tinggi (terutama peserta didik)

- Perubahan sta

- Besarnya pembiayaan untuk akreditasi

Upaya Tindak Lanjut :

- Tingkat korporat

Peningkatan kapasitas melalui berbagai program orientasi dan

pelatihan

Penetapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan

keselamatan pasien serta pencapaian indikator prioritas

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

dengan 3 (tiga) orang surveyor pembimbing dari Komisi Akreditasi Rumah

Dan pada tanggal 15 Januari 2018 RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta

untuk kali kedua mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Lulus

dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Sertifikat ini, telah

diterima oleh Direktur Umum, Sumber Daya Manusia & Pendidikan dari

Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) di Jakarta.

capaian kegiatan akreditasi dalam beberapa tahun terakhir serta

Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Perbandingan Capaian Akreditasi Beberapa Tahun TerakhirCAPAIAN TARGET

2015 2016 2017 20182 3 4 5 6

KARS KARS KARS JCI

Luas area dan besarnya jumlah unit kerja;

Keberagaman kemampuan unit kerja dalam pengelolaan mutu dan

keselamatan pasien;

yang tinggi (terutama peserta didik);

Perubahan standar Nasional dan International;

pembiayaan untuk akreditasi.

Upaya Tindak Lanjut :

Tingkat korporat

Peningkatan kapasitas melalui berbagai program orientasi dan

Penetapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan

keselamatan pasien serta pencapaian indikator prioritas korporat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

47

dengan 3 (tiga) orang surveyor pembimbing dari Komisi Akreditasi Rumah

RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta

untuk kali kedua mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Lulus

dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Sertifikat ini, telah

diterima oleh Direktur Umum, Sumber Daya Manusia & Pendidikan dari

dalam beberapa tahun terakhir serta

Beberapa Tahun Terakhir TARGET

2018 2019 7

JCI JCI

Keberagaman kemampuan unit kerja dalam pengelolaan mutu dan

Peningkatan kapasitas melalui berbagai program orientasi dan

Penetapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan

korporat

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Peningkatan upaya koordinasi dan kolaborasi antar berbagai unit

kerja dalam upaya perbaikan berkelanjutan

Peningkatan berbagai upaya efisiensi pembiayaan

- Tingkat unit kerja

Penunjukan dan peningkatan kapasitas PJ Mutu unit kerja

Penerapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan

keselamatan pasien serta pencapaian indikator prioritas unit kerja

Melaksanakan program kendali mutu dan kendali biaya secara

konsisten.

a. KPI 19. Sasaran K

Sasaran Keselamatan

tindakan medik operatif di kamar operasi

prosedur time out secara benar pada kegiatan operasi elektif di Instalasi

Bedah Sentral.

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah

Jumlah

Capaian :

Sasaran keselamatan operasi terdiri dari tiga kegiatan yakni

dan sign out. Pada tahun 2017 kegiatan

sedangkan kegiatan

kurangnya pemahaman pelaksana terkait pentingnya pelaksanaan

dalam menjamin keselamatan pasien

TabelNO BULAN1 2

1 Januari

2 Februari

3 Maret

4 April

5 Mei

6 Juni

Rata – rata capaian : 99.95 %

Perbandingan capaian indikator

tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Peningkatan upaya koordinasi dan kolaborasi antar berbagai unit

kerja dalam upaya perbaikan berkelanjutan

Peningkatan berbagai upaya efisiensi pembiayaan

Tingkat unit kerja

Penunjukan dan peningkatan kapasitas PJ Mutu unit kerja

Penerapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan

keselamatan pasien serta pencapaian indikator prioritas unit kerja

Melaksanakan program kendali mutu dan kendali biaya secara

Keselamatan Operasi

Sasaran Keselamatan Operasi (Kepatuhan pelaksanaan time out pada

tindakan medik operatif di kamar operasi) adalah tingkat pelaksanaan

prosedur time out secara benar pada kegiatan operasi elektif di Instalasi

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah sampel pasien operasi yang dilakukan timed out di kamar operasi dalam satu bulan

Jumlah seluruh sampel dalam satu bulan kali

Sasaran keselamatan operasi terdiri dari tiga kegiatan yakni sign in, time out

Pada tahun 2017 kegiatan sign dan time out tercapai 100 %,

sedangkan kegiatan sign out belum tercapai. Hal ini disebabkan karena

kurangnya pemahaman pelaksana terkait pentingnya pelaksanaan

dalam menjamin keselamatan pasien.

Tabel 36. Capaian Sasaran Keselamatan Operasi BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

3 4 5

99,9 % 7 Juli

99,9 % 8 Agustus

99,93 % 9 September

99.9 % 10 Oktober

99.96 % 11 November

99.96 % 12 Desember

rata capaian : 99.95 %

capaian indikator Sasaran Keselamatan Operasi dalam beberapa

tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

48

Peningkatan upaya koordinasi dan kolaborasi antar berbagai unit

Penunjukan dan peningkatan kapasitas PJ Mutu unit kerja;

Penerapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan

keselamatan pasien serta pencapaian indikator prioritas unit kerja;

Melaksanakan program kendali mutu dan kendali biaya secara

epatuhan pelaksanaan time out pada

tingkat pelaksanaan

prosedur time out secara benar pada kegiatan operasi elektif di Instalasi

x 100%

sign in, time out

tercapai 100 %,

belum tercapai. Hal ini disebabkan karena

kurangnya pemahaman pelaksana terkait pentingnya pelaksanaan sign out

CAPAIAN 6

99,9 %

99,9 %

99,9 %

99,9 %

99,9 %

99,93 %

dalam beberapa

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Tabel

NO

IKU

1

1 Sasaran Keselamatan Operasi

Kendala :

- Belum optimalnya capaian

operasi.

Upaya Tindak Lanjut :

- Sosialisasi pentingnya sign out, langkah pelaksanaannya serta

capaian indikator sasaran keselamatan operasi

- Dilaksanakan dalam rapat ruang IBS

b. KPI 20. Pengendalian infeksi RS

Infeksi Daerah Operasi

operasi pada pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih dalam kurun

waktu satu bulan pasca operasi tanpa implant atau satu tahun pasca operasi

dengan implant.

Pengendalian Infeksi ini erat kaitannya deng

safety yang datang ke rumah sakit

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah kejadian infeksi daerah operasi pada pasien yang

Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan

Capaian :

Tabel 38. Capaian NO

SASARAN STRATEGIS

1 2

1 Terlaksananya kegiatan surveilans infeksi yang menunjang terwujudnya pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.

* sumber data : Lakip Komite PPI Tahun 2017

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Tabel 37. Perbandingan Capaian Indikator Sasaran Keselamatan Operasi

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 20182 3 4 5

Sasaran Keselamatan Operasi 99.13% 99, 8 % 99.95% 100 %

Belum optimalnya capaian sign out pada tindakan medik operatif di kamar

Lanjut :

Sosialisasi pentingnya sign out, langkah pelaksanaannya serta

capaian indikator sasaran keselamatan operasi

Dilaksanakan dalam rapat ruang IBS

Pengendalian infeksi RS

Infeksi Daerah Operasi adalah kejadian infeksi yang terjadi pada daerah

operasi pada pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih dalam kurun

waktu satu bulan pasca operasi tanpa implant atau satu tahun pasca operasi

Pengendalian Infeksi ini erat kaitannya dengan keselamatan pasien (

yang datang ke rumah sakit).

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah kejadian infeksi daerah operasi pada pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih

Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih

38. Capaian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPISASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET 2017

REALISASI2017

3 4

Terlaksananya surveilans

pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang

Penurunan insiden Rate HAIs

a) Infeksi Daerah Operasi (IDO)

2 % 1.71

b) ISK 4,7 ‰ 0 ‰c) HAP 5 ‰ 0 ‰d) IADP 5 ‰ 0 ‰e) VAP 5,8 ‰ 5.26

f) Dekubitus 1.5 ‰ 0 ‰g) Phlebitis 5 % 0 %

* sumber data : Lakip Komite PPI Tahun 2017

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

49

TARGET 2018 2019

6 7

100 % 100 %

pada tindakan medik operatif di kamar

Sosialisasi pentingnya sign out, langkah pelaksanaannya serta feedback

adalah kejadian infeksi yang terjadi pada daerah

operasi pada pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih dalam kurun

waktu satu bulan pasca operasi tanpa implant atau satu tahun pasca operasi

an keselamatan pasien (patient

x 100% operasi bersih

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) REALISASI

2017 %

5 6

71 % 116.9 %

0 ‰ 100 % 0 ‰ 100 % 0 ‰ 100 %

5.26 ‰ 110.3 %

0 ‰ 100 % 0 % 100 %

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Perbandingan capaian indikator

terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini

Tabel 39. Perbandingan NO

IKU

1

1 Pengendalian infeksi RS : Infeksi daerah Dekubitus Infeksi saluran

(ISK) Ventilator associated

pneumonia (VAP) Infeksi aliran

(Phlebitis)

Kendala :

- Masih rendahnya kepatuhan serta pengetahuan

kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien

Upaya Tindak Lanjut :

- Untuk mempertahankan capaian diatas upaya yang terus dilakukan yaitu :

Untuk di kamar operasi dengan

Mensosialisasikan

dan benar;

Melakukan m

Pembersihan meja operasi

Pembersihan kamar operasi

Optimalisasi pembersihan besar kamar operasi

Pembersihan filter AC tiap bulan

Otimali

Perbaikan ventilasi udara menggunakan

pembatasan jam operasional kamar operasi tidak lebih dari 12

jam.

Untuk di rawat inap dengan

Mensosialisasikan

Mengop

dan sabun sebelum operasi

Melakukan pembersihan lokasi yang akan dioperasi

Merawat luka pada luka bersih / fraktur tertutup

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

capaian indikator Pengendalian infeksi RS dalam beberapa tahun

terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Perbandingan Capaian Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi

CAPAIAN TARGET

2015 2016 2017 20182 3 4 5 6

Pengendalian infeksi RS : aerah operasi 0.86 % 1.84 % 1.71 % 1,5%

0.98 ‰ 1.02 ‰ 0 ‰ 1.5 ‰aluran kencing 0 ‰ 0.3 ‰ 0 ‰ 4 ‰

ssociated neumonia (VAP)

0 ‰ 0 ‰ 5.26 ‰ 5,8 ‰

darah perifer 0.42 ‰ 0 ‰ 0 ‰ 5 %

Masih rendahnya kepatuhan serta pengetahuan pasien,

kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien terkait infeksi.

Upaya Tindak Lanjut :

Untuk mempertahankan capaian diatas upaya yang terus dilakukan yaitu :

di kamar operasi dengan :

ensosialisasikan secara kontinyu cuci tangan bedah dengan

dan benar;

elakukan melaksanakan preparasi kulit;

embersihan meja operasi sebelum dan sesudah digunakan;

embersihan kamar operasi sebelum dan sesudah digunakan:

ptimalisasi pembersihan besar kamar operasi;

embersihan filter AC tiap bulan: serta

timalisasi pemanfaatan filter udara:

erbaikan ventilasi udara menggunakan air handling unit

pembatasan jam operasional kamar operasi tidak lebih dari 12

rawat inap dengan :

ensosialisasikan kembali cuci tangan dengan baik dan benar;

engoptimalkan personal hygiene pasien untuk mandi dengan air

dan sabun sebelum operasi;

elakukan pembersihan lokasi yang akan dioperasi;

erawat luka pada luka bersih / fraktur tertutup;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

50

dalam beberapa tahun

Pengendalian Infeksi (PPI) TARGET

2018 2019 7

1,5% 1,5% 1.5 ‰ 1.5 ‰ 4 ‰ 4 ‰

5,8 ‰ 5,8 ‰

5 % 5 %

asien, petugas

Untuk mempertahankan capaian diatas upaya yang terus dilakukan yaitu :

an bedah dengan baik

sebelum dan sesudah digunakan;

sebelum dan sesudah digunakan:

air handling unit

pembatasan jam operasional kamar operasi tidak lebih dari 12

i tangan dengan baik dan benar;

pasien untuk mandi dengan air

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Memberi edukasi kepada pasien dan keluarga tentang gaya hidup

bersih.

Sedangkan untuk di

Pembersihan/disinfeksi bed pasien sebelum dan sesuda

luka di ruang tindakan;

Penggunaan APD sesuai prosedur untuk rawat luka

Pembatasan Instrument rawat luka satu alat untuk satu pasien.

c. KPI 21. Medication

Adalah jumlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang dapat

teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari kesalahan tersebut.

Kesalahan peresepan obat yang dimaksud adalah kesalahan yang

teridentifikasi pada verifikasi

benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak ada

duplikasi, tidak ada interaksi obat.

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah

Tiap bulan diambil 50 lembar sampel resep yang ditulis oleh DPJP dan 50

lembar resep yang ditulis oleh PPDS. Data diolah sesuai kamus indikator,

belum semua dokter menulis rute obat di lembar

akreditasi dan belum semua dokter menulis dosis obat di lembar resep atau

dokter menulis dosis tetapi tidak tepat dan tidak sesuai dengan bentuk sediaan

yang ada.

Capaian :

Berdasarkan laporan dari Instalasi Farmasi tahun ini angka

masih di atas ambang maksimal yaitu sebesar 37,6 %. Indikator dalam

penilaian medication error

dinilai 7 (tujuh) unsur yaitu : benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute,

benar waktu pember

dianggap tidak lengkap bila salah satu tidak ada atau tidak benar.

BULAN 1

Januari

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

emberi edukasi kepada pasien dan keluarga tentang gaya hidup

.

Sedangkan untuk di rawat jalan dengan :

embersihan/disinfeksi bed pasien sebelum dan sesuda

luka di ruang tindakan;

enggunaan APD sesuai prosedur untuk rawat luka;

embatasan Instrument rawat luka satu alat untuk satu pasien.

Medication error

umlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang dapat

teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari kesalahan tersebut.

Kesalahan peresepan obat yang dimaksud adalah kesalahan yang

teridentifikasi pada verifikasi resepoleh Instalasi farmasi meliputi benar pasien,

benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak ada

duplikasi, tidak ada interaksi obat.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah diverifikasi

jumlah lembar resep yang ditulis dokter

Tiap bulan diambil 50 lembar sampel resep yang ditulis oleh DPJP dan 50

lembar resep yang ditulis oleh PPDS. Data diolah sesuai kamus indikator,

belum semua dokter menulis rute obat di lembar resep sesuai standar

akreditasi dan belum semua dokter menulis dosis obat di lembar resep atau

dokter menulis dosis tetapi tidak tepat dan tidak sesuai dengan bentuk sediaan

Berdasarkan laporan dari Instalasi Farmasi tahun ini angka me

masih di atas ambang maksimal yaitu sebesar 37,6 %. Indikator dalam

medication error didasarkan pada pemberian resep dimana r

unsur yaitu : benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute,

benar waktu pemberian, tidak ada duplikasi, tidak ada interaksi. Resep

dianggap tidak lengkap bila salah satu tidak ada atau tidak benar.

Tabel 40. Capaian Medication Error TARGET ( % ) (DPJP) (PPDS)

2 3 4

20 46 44

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

51

emberi edukasi kepada pasien dan keluarga tentang gaya hidup

embersihan/disinfeksi bed pasien sebelum dan sesudah rawat

serta

embatasan Instrument rawat luka satu alat untuk satu pasien.

umlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang dapat

teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari kesalahan tersebut.

Kesalahan peresepan obat yang dimaksud adalah kesalahan yang

resepoleh Instalasi farmasi meliputi benar pasien,

benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak ada

diverifikasi x 100%

Tiap bulan diambil 50 lembar sampel resep yang ditulis oleh DPJP dan 50

lembar resep yang ditulis oleh PPDS. Data diolah sesuai kamus indikator,

resep sesuai standar

akreditasi dan belum semua dokter menulis dosis obat di lembar resep atau

dokter menulis dosis tetapi tidak tepat dan tidak sesuai dengan bentuk sediaan

medication error

masih di atas ambang maksimal yaitu sebesar 37,6 %. Indikator dalam

didasarkan pada pemberian resep dimana resep

unsur yaitu : benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute,

ian, tidak ada duplikasi, tidak ada interaksi. Resep

dianggap tidak lengkap bila salah satu tidak ada atau tidak benar.

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des

Perbandingan capaian indikator

serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini

Tabel 4NO

IKU

1 1 Medication error

Kendala :

- Masih belum optimalnya penulisan

tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan

Upaya Tindak Lanjut

- Mensosialisasikan

obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan menulis dosis obat di

lembar resep dengan tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan yang ada

guna mengurangi angka

- Mengembangkan

penulisan resep lengkap.

d. KPI 22. Emergency

Adalah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan operasi cito

ortopedi dan traumatologi

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan

jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien yang diputuskan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

20 44 66 20 23.75 58 20 26,25 64 20 26,25 50 20 25 52 20 25 26 20 31 44 20 25 34 20 24 52 20 22 30 20 25 40

Rata – rata capaian : 37,6 %

capaian indikator Medication error dalam beberapa tahun terakhir

serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 41. Perbandingan Capaian Medication Error

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 20182 3 4 5

46.9% 51,8 % 37.6 % 5 %

Masih belum optimalnya penulisan dosis obat di lembar resep dengan

tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan oleh DPJP dan PPDS

Upaya Tindak Lanjut

ensosialisasikan kembali kepada DPJP dan PPDS untuk menulis rute

obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan menulis dosis obat di

lembar resep dengan tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan yang ada

guna mengurangi angka medication error engembangkan e - prescribing sebagai salah satu cara mendorong

penulisan resep lengkap.

Emergency response time II

Adalah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan operasi cito

ortopedi dan traumatologi.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito

jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien yang diputuskan operasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

52

dalam beberapa tahun terakhir

TARGET 2018 2019

6 7 5 % 5 %

dosis obat di lembar resep dengan

DPJP dan PPDS.

kembali kepada DPJP dan PPDS untuk menulis rute

obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan menulis dosis obat di

lembar resep dengan tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan yang ada

sebagai salah satu cara mendorong

Adalah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan operasi cito

Jumlah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan

x 100% jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien yang diputuskan

Page 67: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Capaian :

Tabel NO BULAN

1 2

1 Januari 2 Februari

3 Maret

4 April

5 Mei

6 Juni

Rata – rata capaian

Berdasarkan laporan dari Instalasi Gawat Darurat diatas, waktu yang

dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito (

rata tercapai sebesar

yaitu sebesar 2

Perbandingan capaian indikator

beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini

Tabel 43. Perbandingan Capaian

NO IKU

1

1 Emergency ResponTime II

Kendala :

- Penyediaan OK cito, pelaksanaan SPO operasi cito, penyediaan

instrument (CSSD) serta SDM

PPDS, laboratorium, radiologi dan

belum siap

Upaya Tindak Lanjut

- Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan

antara lain:

Penyediaan OK cito, pelaksanaan SPO

instrument (CSSD) serta SDM yang melaksanakan.

Fasilitator koordinasi Tim OK dan Anestesi

Pelaporan DPJP sesegera mungkin

Penyegeraan

Penyegeraan persiapan

jaga (pendaftaran, perawat, PPDS, laboratorium, radiologi dan

manager)

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Tabel 42. Capaian Emergency Respon Time II BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

3 4 5

153,38 mnt 7 Juli 81.86 mnt158.44 mnt 8 Agustus 76.43 mnt

135,26 mnt 9 September 82.18

73.33 mnt 10 Oktober 77.31 mnt

68.5 mnt 11 November 78.92

77.66 mnt 12 Desember 84.56

rata capaian : 88.6 menit

Berdasarkan laporan dari Instalasi Gawat Darurat diatas, waktu yang

dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito (

rata tercapai sebesar 88,6 menit. ini telah memenuhi target yang ditetapkan

yaitu sebesar 200 menit (225.7 %).

Perbandingan capaian indikator Emergency Response Time II

beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini

Perbandingan Capaian Emergency Response Time II

IKU CAPAIAN TARGET

2015 2016 2017 20182 3 4 5 6

Emergency Response 235,45 menit

233 menit

88.6 menit < 4 jam

Penyediaan OK cito, pelaksanaan SPO operasi cito, penyediaan

instrument (CSSD) serta SDM penunjang seperti pendaftaran, perawat,

PPDS, laboratorium, radiologi dan duty manager) yang terkadang masih

Upaya Tindak Lanjut

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan

Penyediaan OK cito, pelaksanaan SPO operasi cito, penyediaan

instrument (CSSD) serta SDM yang melaksanakan.

Fasilitator koordinasi Tim OK dan Anestesi

Pelaporan DPJP sesegera mungkin

Penyegeraan rontgen dan pemeriksaan laboratorium bagi operasi

Penyegeraan persiapan pre operasi, peningkatan kerjasama antar tim

jaga (pendaftaran, perawat, PPDS, laboratorium, radiologi dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

53

CAPAIAN 6

81.86 mnt 76.43 mnt

82.18 mnt

77.31 mnt

78.92 mnt

4.56 mnt

Berdasarkan laporan dari Instalasi Gawat Darurat diatas, waktu yang

dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito (ERT II) rata –

target yang ditetapkan

Time II dalam

beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Time II TARGET

2018 2019 6 7

< 4 jam < 4 jam

Penyediaan OK cito, pelaksanaan SPO operasi cito, penyediaan

pendaftaran, perawat,

yang terkadang masih

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan

operasi cito, penyediaan

bagi operasi cito

operasi, peningkatan kerjasama antar tim

jaga (pendaftaran, perawat, PPDS, laboratorium, radiologi dan duty

Page 68: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

e. KPI 23. Pengembalian

Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam adalah jumlah dokumen

rekam medik pasien rawat inap yang diisi lengkap dan dikembalikan ke

pengelola rekam medik dalam waktu kurang atau sama dengan 24 jam setelah

pasien pulang. Kriteria lengkap me

2008 tentang rekam medis.

Dengan metode perhitungan

=

Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan dalam waktu

jumlah seluruh sampel atau jumlah pasien pulang kali 100%

Capaian :

Tabel NO BULAN1

1 Januari

2 Februari

3 Maret 4 April

5 Mei

6 Juni

Rata –

Hasil diatas telah melampaui target yang ditetapkan. Pen

terus dipertahankan sehingga dapat diperoleh kekinian informasi medis.

Pengembalian DRM akan berpengaruh pada proses pemberian pelayanan

kepada pasien.

Perbandingan capaian indikato

24 jam dalam beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel

dibawah ini :

Tabel 45.NO 1

1 Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam

Kendala :

- Kurangnya kedisiplinan dokter

resume medis

- Perawat lupa mengingatkan

tandatangan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Pengembalian rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam

Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam adalah jumlah dokumen

k pasien rawat inap yang diisi lengkap dan dikembalikan ke

pengelola rekam medik dalam waktu kurang atau sama dengan 24 jam setelah

pasien pulang. Kriteria lengkap mengacu pada Permenkes nom

2008 tentang rekam medis.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan dalam waktu ≤ 24 jam setelah pasien pulang

jumlah seluruh sampel atau jumlah pasien pulang kali 100%

Tabel 44. Capaian Pengembalian Rekam Medik BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

2 3 4 5

Januari 85 % 7 Juli

Februari 85 % 8 Agustus

88 % 9 September 95 % 10 Oktober

96 % 11 November

96 % 12 Desember

– rata capaian : 91,5 %

Hasil diatas telah melampaui target yang ditetapkan. Pencapaian

terus dipertahankan sehingga dapat diperoleh kekinian informasi medis.

Pengembalian DRM akan berpengaruh pada proses pemberian pelayanan

kepada pasien.

Perbandingan capaian indikator Pengembalian rekam medik lengkap dalam

dalam beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel

5. Perbandingan Capaian Pengembalian Rekam Medik

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2 3 4 5

Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam

93.61 % 89,1 % 91,5 %

urangnya kedisiplinan dokter dalam pengisian rekam medis terutama

resume medis

Perawat lupa mengingatkan dokter untuk mengisi resume medis dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

54

dalam 1 x 24 jam

Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam adalah jumlah dokumen

k pasien rawat inap yang diisi lengkap dan dikembalikan ke

pengelola rekam medik dalam waktu kurang atau sama dengan 24 jam setelah

mor 269 Tahun

Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan

x 100%

CAPAIAN 6

94 %

86 %

88 % 95 %

96 %

93.9 %

capaian ini harus

terus dipertahankan sehingga dapat diperoleh kekinian informasi medis.

Pengembalian DRM akan berpengaruh pada proses pemberian pelayanan

Pengembalian rekam medik lengkap dalam

dalam beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel

Pengembalian Rekam Medik TARGET

2018 2019 6 7

80 % 80 %

dalam pengisian rekam medis terutama

dokter untuk mengisi resume medis dan

Page 69: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

- Petugas khusus untuk mengantarkan

ada

- Tidak ada data tentang ketidaklengkapan rekam medis per dokter

- Belum ada kebijakan mengenai

rekam medis

- Belum ada kebijakan tertulis

DRM yang belum lengkap

- Ketidakpastian jam visite dokter spesialis

- DRM pasien BPJS harus masuk ke verifikasi

Upaya Tindak Lanjut

- Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu

Mencatat data secara tepat waktu;

Pengembalian DRM yang diisi tidak lengkap oleh tenaga kesehatan harus

dikembalikan lagi agar dilengkapi catatan data medis dan dapat

dikembalikan tepat waktu

Mencatat data yang

Mencatat data secara cermat dan lengkap;

Membuat catatan yang dapat dipercaya dan menurut kenyataan;

Memilih data yang berkaitan dengan masalahnya; dan

Mencatat data secara objektif.

f. KPI 24. Persentase

Adalah jumlah pasien jatuh dengan ataupun tanpa cidera di perawatan rumah

sakit pada pasien yang beresiko jatuh

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah pasien jatuh dengan ataupun tanpa cidera

Jumlah seluruh pasien dengan resiko jatuh

Capaian :

NO BULAN1 2

1 Januari

2 Februari

3 Maret

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

s khusus untuk mengantarkan DRM ke bagian rekam medis tidak

Tidak ada data tentang ketidaklengkapan rekam medis per dokter

Belum ada kebijakan mengenai reward dan punishment untuk pengisian

Belum ada kebijakan tertulis tentang penggunaan tanda (post it) untuk

DRM yang belum lengkap

Ketidakpastian jam visite dokter spesialis

DRM pasien BPJS harus masuk ke verifikasi

Upaya Tindak Lanjut

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

Mencatat data secara tepat waktu;

Pengembalian DRM yang diisi tidak lengkap oleh tenaga kesehatan harus

dikembalikan lagi agar dilengkapi catatan data medis dan dapat

dikembalikan tepat waktu;

Mencatat data yang up to date;

Mencatat data secara cermat dan lengkap;

Membuat catatan yang dapat dipercaya dan menurut kenyataan;

Memilih data yang berkaitan dengan masalahnya; dan

Mencatat data secara objektif.

KPI 24. Persentase kejadian pasien jatuh

pasien jatuh dengan ataupun tanpa cidera di perawatan rumah

sakit pada pasien yang beresiko jatuh.

Dengan metode perhitungan yaitu :

pasien jatuh dengan ataupun tanpa cidera x 100%

Jumlah seluruh pasien dengan resiko jatuh

Tabel 46. Capaian Kejadian Pasien Jatuh BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

2 3 4 5

0 % 7 Juli

0 % 8 Agustus

0 % 9 September

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

55

DRM ke bagian rekam medis tidak

Tidak ada data tentang ketidaklengkapan rekam medis per dokter

untuk pengisian

tentang penggunaan tanda (post it) untuk

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan ada

Pengembalian DRM yang diisi tidak lengkap oleh tenaga kesehatan harus

dikembalikan lagi agar dilengkapi catatan data medis dan dapat

Membuat catatan yang dapat dipercaya dan menurut kenyataan;

pasien jatuh dengan ataupun tanpa cidera di perawatan rumah

x 100%

CAPAIAN 6

0 %

0 %

0 %

Page 70: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

4 April 5 Mei 6 Juni Rata – rata capaian : 0 %

Berdasarkan laporan Instalasi

selama tahun ini

Perbandingan capaian indikator

beberapa tahun terakhir seperti pada tabel dibawah ini

Tabel 4NO 1

1 Persentase

Kendala :

-

Upaya Tindak Lanjut

- Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu

Membiasakan pasien dengan lingkungan sekitarnya.

Menunjukkan pada pasien alat bantu panggilan darurat

alat bantu panggil darurat dalam jangkauan.

Posisikan barang

Menyediakan pegangan tangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan

lorong.

Posisikan sandaran tempat tidur di posisi rendah ke

beristirahat

pasien tidak tidur.

Posisikan rem tempat tidur

Menjaga roda kursi roda di posisi terkunci ketika stasioner.

Gunakan lampu malam hari atau pencahayaan tambahan.

Kondisikan perm

tumpahan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

0 % 10 Oktober 0 % 11 November 0 % 12 Desember

rata capaian : 0 %

Berdasarkan laporan Instalasi Rawat Inap, tidak ada kejadian pasien jatuh

ni.

Perbandingan capaian indikator persentase kejadian pasien

beberapa tahun terakhir seperti pada tabel dibawah ini :

7. Perbandingan Capaian Kejadian Pasien Jatuh

IKU CAPAIAN

2015 2012 3 4

Persentase kejadian pasien jatuh 0 % 0 %

Upaya Tindak Lanjut

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang

hal yang harus diperhatikan yaitu :

Membiasakan pasien dengan lingkungan sekitarnya.

Menunjukkan pada pasien alat bantu panggilan darurat

alat bantu panggil darurat dalam jangkauan.

Posisikan barang-barang pribadi dalam jangkauan pasien.

ediakan pegangan tangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan

Posisikan sandaran tempat tidur di posisi rendah ketika pasien sedang

beristirahat dan posisikan sandaran tempat tidur yang nyaman ketika

pasien tidak tidur.

Posisikan rem tempat tidur terkunci pada saat berada di bangsal.

Menjaga roda kursi roda di posisi terkunci ketika stasioner.

Gunakan lampu malam hari atau pencahayaan tambahan.

Kondisikan permukaan lantai bersih dan kering. Bersihkan semua

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

56

0 % 0 % 0 %

tidak ada kejadian pasien jatuh

pasien jatuh dalam

CAPAIAN

2016 2017 4 5

0 % 0 %

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan ada

dan posisikan

ediakan pegangan tangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan

tika pasien sedang

dan posisikan sandaran tempat tidur yang nyaman ketika

terkunci pada saat berada di bangsal.

Bersihkan semua

Page 71: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

g. KPI 25. Kepatuhan Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (Fornas) adalah kesesuaian

penulisan resep oleh D

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah item resep (R/) yang sesuai Fornas

Jumlah total item resep (R/)

Capaian :

Tabel NO BULAN1 2

1 Januari

2 Februari

3 Maret

4 April 5 Mei 6 Juni Rata – rata capaian : 99,46 %

Berdasarkan laporan dari Instalasi

formularium nasional rata

Perbandingan capaian indikator

Nasional (Fornas)

ini :

Tabel 49. Perbandingan Capaian NO 1

1 Kepatuhan Penggunaan Formularium

Nasional (Fornas)

Kendala :

-

Upaya Tindak Lanjut

- Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu

Melakukan upaya sosialisasi secara kontinyu

sesuai formularium

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

KPI 25. Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)

enggunaan Formularium Nasional (Fornas) adalah kesesuaian

penulisan resep oleh DPJP dengan Formularium Nasional untuk Pasien JKN

Dengan metode perhitungan yaitu :

umlah item resep (R/) yang sesuai Fornas x 100%

Jumlah total item resep (R/) Pasien JKN

Tabel 48. Capaian Kepatuhan penggunaan FornasBULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

3 4 5

99.40 % 7 Juli

99.55 % 8 Agustus

99.52 % 9 September

99.25 % 10 Oktober 99.61 % 11 November 99.48 % 12 Desember

rata capaian : 99,46 %

Berdasarkan laporan dari Instalasi Farmasi kepatuhan penggunaan

formularium nasional rata – rata tercapai 99,46 %.

Perbandingan capaian indikator Kepatuhan Penggunaan Formularium

Nasional (Fornas) dalam beberapa tahun terakhir seperti pada tabel dibawah

Perbandingan Capaian Kepatuhan Penggunaan For

IKU CAPAIAN

2015 2012 3 4

Kepatuhan Penggunaan Formularium

Nasional (Fornas)

98,51 % 99.1

Upaya Tindak Lanjut

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

Melakukan upaya sosialisasi secara kontinyu terkait penulisan

sesuai formularium.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

57

Nasional (Fornas)

enggunaan Formularium Nasional (Fornas) adalah kesesuaian

untuk Pasien JKN

x 100%

nas CAPAIAN

6

99.47 %

99.47 %

99.43 %

99.32 % 99.45 % 99.56 %

Farmasi kepatuhan penggunaan

enggunaan Formularium

dalam beberapa tahun terakhir seperti pada tabel dibawah

enggunaan Fornas CAPAIAN

2016 2017 4 5

99.1 % 99,46 %

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan ada

penulisan resep

Page 72: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

h. KPI 26. Tidak ada

Tidak adanya kejadian salah sisi yang dimaksud adalah tidak

operasi salah sisi.

Kejadian operasi salah sisi

yang dilakukan pada sisi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan

sebelumnya, hal tersebut tidak disadari oleh operator maupun oleh asisten

bedahnya.

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah pasien yang

Jumlah pasien yang dilakukan operasi

Capaian :

Tabel NO BULAN1 2

1 Januari

2 Februari

3 Maret

4 April 5 Mei 6 Juni Rata – rata capaian : 0 %

Berdasarkan laporan dari Instalasi

kejadian pasien jatuh selama tahun ini.

Perbandingan capaian indikator

beberapa tahun terakhir seperti pada tabel dibawah ini

Tabel 51

NO

1

1 Tidak adanya kejadian salah

Kendala :

-

Upaya Tindak Lanjut

- Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu

Menyediakan informasi yang detail mengenai kasus yang sedang

dikerjakan, korfimasi

tim.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

ada kejadian salah sisi

Tidak adanya kejadian salah sisi yang dimaksud adalah tidak

operasi salah sisi.

Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian pembedahan di kamar operasi

yang dilakukan pada sisi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan

sebelumnya, hal tersebut tidak disadari oleh operator maupun oleh asisten

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah pasien yang dilakukan operasi salah sisi x 100 %

Jumlah pasien yang dilakukan operasi

Tabel 50. Capaian KejadianSalah Sisi BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

2 3 4 5 6

0 % 7 Juli 0 %

0 % 8 Agustus 0 %

0 % 9 September 0 %

0 % 10 Oktober 0 %0 % 11 November 0 %0 % 12 Desember 0 %

rata capaian : 0 %

Berdasarkan laporan dari Instalasi Bedah Sentral dan Sterilisasi

kejadian pasien jatuh selama tahun ini.

Perbandingan capaian indikator Tidak adanya kejadian salah sisi

beberapa tahun terakhir seperti pada tabel dibawah ini :

1. Perbandingan Capaian Kejadian Salah Sisi

IKU CAPAIAN

2015 2016 2 3 4

Tidak adanya kejadian salah sisi 0 % 0 %

Upaya Tindak Lanjut

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

enyediakan informasi yang detail mengenai kasus yang sedang

dikerjakan, korfimasi detail, penyuaraan fokus diskusi dan pembentukan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

58

Tidak adanya kejadian salah sisi yang dimaksud adalah tidak terjadinya

adalah kejadian pembedahan di kamar operasi

yang dilakukan pada sisi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan

sebelumnya, hal tersebut tidak disadari oleh operator maupun oleh asisten

%

CAPAIAN 6

0 %

0 %

%

0 % 0 % 0 %

Bedah Sentral dan Sterilisasi, tidak ada

Tidak adanya kejadian salah sisi dalam

CAPAIAN 2017

5

0 %

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan ada

enyediakan informasi yang detail mengenai kasus yang sedang

skusi dan pembentukan

Page 73: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Penggunaan ceklist kertas merupakan salah satu solusi karena ceklist

kertas dapat disediakan dengan cepat dan membutuhkan biaya sedikit,

selain itu ceklist kertas juga dapat disesuaikan ukuran dan bentu

sesuai dengan kebutuhan serta tidak memerlukan penguasaan teknolo

yang tinggi untuk mengisinya.

i. KPI 27. Nett Death Rate

Nett Death Rate

sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam

Jumlah seluruh pasien rawat inap yang keluar hidup dan mati

Capaian :

TabelNO BULAN1 2

1 Januari

2 Februari

3 Maret

4 April

5 Mei

6 Juni

Rata – rata capaian : 6.02

Data dari Instalasi Rekam Medis menunjukkan bahwa angka kematian

pasien < 24 jam (NDR) masih berada di bawah ambang batas.

Perbandingan capaian indikator

terakhir seperti pada tabel dibawah ini

Tabel 53.

NO IKU

1

1 Nett Death Rate

Kendala :

-

Upaya Tindak Lanjut

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan ada

beberapa hal yang harus

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Penggunaan ceklist kertas merupakan salah satu solusi karena ceklist

kertas dapat disediakan dengan cepat dan membutuhkan biaya sedikit,

selain itu ceklist kertas juga dapat disesuaikan ukuran dan bentu

sesuai dengan kebutuhan serta tidak memerlukan penguasaan teknolo

yang tinggi untuk mengisinya.

Death Rate (NDR)

adalah banyaknya kejadian kematian pasien yang terjadi

sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam

Jumlah seluruh pasien rawat inap yang keluar hidup dan mati

Tabel 52. Capaian Nett Death Rate (NDR) BULAN CAPAIAN NO BULAN

3 4 5

15.35 ‰ 7 Juli

2.30 ‰ 8 Agustus

2.22 ‰ 9 September

2.49 ‰ 10 Oktober

4.93 ‰ 11 November

2.56 ‰ 12 Desember

rata capaian : 6.02 ‰

Data dari Instalasi Rekam Medis menunjukkan bahwa angka kematian

pasien < 24 jam (NDR) masih berada di bawah ambang batas.

Perbandingan capaian indikator Nett Death Rate dalam beberapa tahun

terakhir seperti pada tabel dibawah ini :

. Perbandingan Capaian Nett Death Rate (NDR)

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2 3 4 5

Nett Death Rate 5.67 ‰ 6,53‰ 6.02 ‰

Upaya Tindak Lanjut

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan ada

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

59

Penggunaan ceklist kertas merupakan salah satu solusi karena ceklist

kertas dapat disediakan dengan cepat dan membutuhkan biaya sedikit,

selain itu ceklist kertas juga dapat disesuaikan ukuran dan bentuknya

sesuai dengan kebutuhan serta tidak memerlukan penguasaan teknologi

pasien yang terjadi

masuk rumah sakit.

x 100 %

CAPAIAN 6

0 ‰

10.73 ‰

7.50 ‰

13.13 ‰

9.64 ‰

2.18 ‰

Data dari Instalasi Rekam Medis menunjukkan bahwa angka kematian

dalam beberapa tahun

6.02 ‰

Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan ada

Page 74: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

- Mempertahankan dan meningkatkan kinerja rumah sakit yang terdiri

dari paramedis, non medis, dokter yang ahli dibidangnya, perawat yang

berpengalaman, untuk mendukung keberhasilan pelayanan rumah sakit

- Perlu diadakan penel

diagnosa dan perjalanan penyakit yang lebih terperinci.

j. KPI 28. Kematian

Kematian pasien di I

8 jam sejak pasien datang ke IGD

Dengan metode perhitungan yaitu :

= jumlah pasien meninggal di IGD

jumlah seluruh pasien yang ditangani di IGD

Capaian :

Tabel

NO

1 Kematian pasien

ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam) *) Sumber data : Lakip Instalasi Gawat Darurat Tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas, angka kematian pasien di IGD masih berada di

bawah ambang batas yang ditetapkan.

Perbandingan capaian indikator

tahun terakhir serta dibandingkan dengan target Renstra

dibawah ini :

Tabel 55. Perbandingan Capaian Angka

NO IKU

1

1 Kematian pasien di IGD

Kendala :

-

Upaya Tindak Lanjut

Upaya mempertahankan capaian di atas

- Pemeriksaan awal kasus gawat darurat, resusitasi dan stabilisasi secara

optimal;

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Mempertahankan dan meningkatkan kinerja rumah sakit yang terdiri

dari paramedis, non medis, dokter yang ahli dibidangnya, perawat yang

berpengalaman, untuk mendukung keberhasilan pelayanan rumah sakit

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang penyebab kematian beserta

diagnosa dan perjalanan penyakit yang lebih terperinci.

KPI 28. Kematian pasien di IGD

Kematian pasien di IGD adalah kematian pasien yang terjadi dalam periode

8 jam sejak pasien datang ke IGD

Dengan metode perhitungan yaitu :

jumlah pasien meninggal di IGD ≤ 8 jam sejak datang

jumlah seluruh pasien yang ditangani di IGD

Tabel 54. Capaian Angka Kematian pasien di IGD

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017

Kematian pasien < 24 jam di gawat darurat (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam)

2 %

*) Sumber data : Lakip Instalasi Gawat Darurat Tahun 2017

tabel diatas, angka kematian pasien di IGD masih berada di

bawah ambang batas yang ditetapkan.

Perbandingan capaian indikator Kematian pasien di IGD dalam beberapa

serta dibandingkan dengan target Renstra seperti pada tabel

55. Perbandingan Capaian Angka Kematian Pasien di IGD

IKU CAPAIAN TARGET

2015 2016 2017 20182 3 4 5 6

asien di IGD 0,31 ‰ 0.89 % 0.036 % 2 %

Upaya Tindak Lanjut

mempertahankan capaian di atas antara lain dengan :

Pemeriksaan awal kasus gawat darurat, resusitasi dan stabilisasi secara

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

60

Mempertahankan dan meningkatkan kinerja rumah sakit yang terdiri

dari paramedis, non medis, dokter yang ahli dibidangnya, perawat yang

berpengalaman, untuk mendukung keberhasilan pelayanan rumah sakit

itian lebih lanjut tentang penyebab kematian beserta

terjadi dalam periode ≤

x 100 %

TARGET CAP. 2017

(0.036 %)

tabel diatas, angka kematian pasien di IGD masih berada di

dalam beberapa

seperti pada tabel

asien di IGD TARGET

2018 2019 7

2 % 2 %

Pemeriksaan awal kasus gawat darurat, resusitasi dan stabilisasi secara

Page 75: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

- Melakukan penanganan kasus

- Kesiapan tim IGD Rumah Sakit sebagai active responder menerima korban

bencana, active

dan active responder

- Memiliki mapping disaster plan

regional, membuat area penanganan korban bencana, dan perlu

kerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah sekitarnya,

k. KPI 29. Waktu lapor

Waktu lapor hasil tes kritis radiologi adalah Waktu yang diperlukan untuk

memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil

pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis radiologi sampai hasilnya

diterima oleh dokter yang mengirim (lisan atau tulisan).

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah pemeriksaan radiologi kritis yang dilaporkan < 60 menit

Jumlah

Capaian :

Tabel

NO INDIKATOR KINERJA

1

1 Waktu lapor hasil tes kritis radiologi *) Sumber data : Lakip Instalasi Radiologi Tahun 2017

Perbandingan capaian indikator

beberapa tahun terakhir

pada tabel dibawah ini

Tabel 57. Perbandingan Capaian NO

IKU

1

1 Waktu lapor hradiologi

Kendala :

- Petugas kurang disiplin atau lupa

- Sistem pencatatan pelaporan nilai kritis belum sempurna sehingga nilai

kritis yang sudah dilaporkan t

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Melakukan penanganan kasus true emergency maupun false emergency

Kesiapan tim IGD Rumah Sakit sebagai active responder menerima korban

active responder & coordinator tingkat lokal bagi RS sekitarnya,

active responder yang mampu bergerak ke tingkat nasional;

mapping disaster plan yang merupakan bagian dari

, membuat area penanganan korban bencana, dan perlu

asama dengan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah sekitarnya,

apor hasil tes kritis radiologi

Waktu lapor hasil tes kritis radiologi adalah Waktu yang diperlukan untuk

memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil

pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis radiologi sampai hasilnya

diterima oleh dokter yang mengirim (lisan atau tulisan).

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah pemeriksaan radiologi kritis yang dilaporkan < 60 menit

Jumlah seluruh pemeriksaan radiologi kritis

Tabel 56. Capaian Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Radiologi

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 2 3 4

Waktu lapor hasil tes kritis radiologi 100 % 24 mnt (100*) Sumber data : Lakip Instalasi Radiologi Tahun 2017

Perbandingan capaian indikator waktu lapor hasil tes kritis radiologi

beberapa tahun terakhir serta dibandingkan dengan target Renstra

pada tabel dibawah ini :

57. Perbandingan Capaian Waktu Lapor Hasil Tes Kritis

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 20182 3 4 5

hasil tes kritis Blm terkaji 100 % 100 % 100 %

etugas kurang disiplin atau lupa dalam melaporkan hasil kritis

istem pencatatan pelaporan nilai kritis belum sempurna sehingga nilai

kritis yang sudah dilaporkan tidak terdokumentasi dengan baik

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

61

false emergency.

Kesiapan tim IGD Rumah Sakit sebagai active responder menerima korban

tingkat lokal bagi RS sekitarnya,

yang mampu bergerak ke tingkat nasional;

yang merupakan bagian dari disaster plan

, membuat area penanganan korban bencana, dan perlu

asama dengan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah sekitarnya,

Waktu lapor hasil tes kritis radiologi adalah Waktu yang diperlukan untuk

memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil

pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis radiologi sampai hasilnya

x 100 %

adiologi CAPAIAN

%

5

24 mnt (100 %) 100 %

aktu lapor hasil tes kritis radiologi dalam

serta dibandingkan dengan target Renstra seperti

ritis Radiologi TARGET

2018 2019 6 7

100 % 100 %

dalam melaporkan hasil kritis;

istem pencatatan pelaporan nilai kritis belum sempurna sehingga nilai

idak terdokumentasi dengan baik;

Page 76: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Upaya Tindak Lanjut

- Optimalisasi

dengan unit-unit terkait (rawa

- Pelaporan nilai kritis

Konfirmasi).

- Melakukan sosialisasi berkesinambungan pada saat briefing operan shift

dan rapat bulanan

- Meningkatkan moni

kerjasama dari berbagai pihak yang terkait untuk tetap menjalankan

pelaporan nilai kritis sesuai dengan standart operasional pelayanan yang

sudah ada.

l. KPI 30. Waktu lapor

Waktu lapor hasil

memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil

pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis patologi klinik sampai

hasilnya diterima oleh dokter yang me

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan < 30 meni

Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium kritis

Capaian :

Tabel NO INDIKATOR KINERJA1

1 Waktu lapor tes kritis laboratorium *) Sumber data : Lakip Instalasi Patologi Klinik Tahun 2017

Perbandingan capaian indikator

beberapa tahun terakhir

pada tabel dibawah ini

Tabel 59. Perbandingan NO

IKU

1 1 Waktu lapor h

laboratorium

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Upaya Tindak Lanjut

komunikasi lintas unit, terutama antara Instalasi

unit terkait (rawat inap, rawat jalan, IGD, IBS);

Pelaporan nilai kritis menggunakan metode TULBAKON (Tulis Baca

elakukan sosialisasi berkesinambungan pada saat briefing operan shift

dan rapat bulanan;

eningkatkan monitoring pelaksanaan pelaporan nilai kritis serta

kerjasama dari berbagai pihak yang terkait untuk tetap menjalankan

pelaporan nilai kritis sesuai dengan standart operasional pelayanan yang

apor hasil tes kritis laboratorium

Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang diperlukan untuk

memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil

pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis patologi klinik sampai

hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim (lisan atau tulisan).

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan < 30 meni

Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium kritis

Tabel 58. Capaian Kinerja Mutu Pelayanan Patologi KlinikINDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAPAIAN

2 3 4

Waktu lapor tes kritis laboratorium 30 mnt 12.29 menit*) Sumber data : Lakip Instalasi Patologi Klinik Tahun 2017

Perbandingan capaian indikator waktu lapor hasil tes kritis radiologi

beberapa tahun terakhir serta dibandingkan dengan target Renstra

pada tabel dibawah ini :

Perbandingan Capaian Kinerja Mutu Pelayanan Patologi Klinik

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 20182 3 4 5

hasil tes kritis

Blm terkaji 100 % 100 % (12,29 mnt)

100 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

62

Instalasi Radiologi

menggunakan metode TULBAKON (Tulis Baca

elakukan sosialisasi berkesinambungan pada saat briefing operan shift

toring pelaksanaan pelaporan nilai kritis serta

kerjasama dari berbagai pihak yang terkait untuk tetap menjalankan

pelaporan nilai kritis sesuai dengan standart operasional pelayanan yang

aktu yang diperlukan untuk

memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil

pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis patologi klinik sampai

Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan < 30 menit x 100 %

Klinik CAPAIAN 2017 %

5

menit 244.1 %

aktu lapor hasil tes kritis radiologi dalam

serta dibandingkan dengan target Renstra seperti

Capaian Kinerja Mutu Pelayanan Patologi Klinik TARGET

2018 2019 6 7

100 % 100 %

Page 77: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Kendala :

- Petugas kurang disiplin atau lupa dalam melaporkan hasil kritis

- Sistem pencatatan pelaporan nilai kritis belum sempurna sehingga

kritis yang sudah dilaporkan t

- Selain itu terdapat kendala dari Unit Rawat Inap terkait kesulitan dalam

menghubungi DPJP untuk melaporkan hasil nilai kritis.

Upaya Tindak Lanjut

- Optimalisasi

dengan unit-unit terkait (rawa

- Pelaporan nilai kritis laboratorium menggunakan metode TULBAKON

(Tulis Baca Konfirmasi). Metode ini sangat efektif untuk menunjang

keberhasilan dalam pela

- Melakukan sosialisasi berkesinambungan pada saat briefing operan shift

dan rapat bulanan

- Meningkatkan monitoring pelaksanaan pelaporan nilai kritis serta

kerjasama dari berbagai pihak yang terkait untuk

pelaporan nilai kritis laboratorium sesuai dengan standart operasional

pelayanan yang sudah ada.

m. KPI 31. Pemberian

Hip and Knee arthroplasty

penanganan yang lama. Untuk mencegah venus trombo emboli dilakukan

pencegahan dengan pemberian obat anti trombo emboli.

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah pasien yang diberikan pencegahan VTE pada operasi Hip

Jumlah pasien yang operasi hip dan knee arthroplaty

Capaian :

Tabel NO BULAN1 2

1 Januari

2 Februari

3 Maret

4 April 5 Mei 6 Juni Rata – rata capaian : 99.75 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

etugas kurang disiplin atau lupa dalam melaporkan hasil kritis

istem pencatatan pelaporan nilai kritis belum sempurna sehingga

kritis yang sudah dilaporkan tidak terdokumentasi dengan baik

Selain itu terdapat kendala dari Unit Rawat Inap terkait kesulitan dalam

menghubungi DPJP untuk melaporkan hasil nilai kritis.

Upaya Tindak Lanjut

komunikasi lintas unit, terutama antara unit laboratorium

unit terkait (rawat inap, rawat jalan, UGD, IBS);

Pelaporan nilai kritis laboratorium menggunakan metode TULBAKON

(Tulis Baca Konfirmasi). Metode ini sangat efektif untuk menunjang

rhasilan dalam pelaporan nilai kritis laboratorium;

elakukan sosialisasi berkesinambungan pada saat briefing operan shift

at bulanan;

eningkatkan monitoring pelaksanaan pelaporan nilai kritis serta

kerjasama dari berbagai pihak yang terkait untuk tetap menjalankan

pelaporan nilai kritis laboratorium sesuai dengan standart operasional

pelayanan yang sudah ada.

KPI 31. Pemberian pencegahan VTE pada pasien hip / knee arthroplasty

Hip and Knee arthroplasty merupakan tindakan besar dan memerlukan wakt

penanganan yang lama. Untuk mencegah venus trombo emboli dilakukan

pencegahan dengan pemberian obat anti trombo emboli.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah pasien yang diberikan pencegahan VTE pada operasi Hip dan Knee arthroplasty

Jumlah pasien yang operasi hip dan knee arthroplaty

Tabel 60. Capaian Pemberian pencegahan VTE BULAN CAPAIAN NO BULAN

3 7 8

100 % 7 Juli

100 % 8 Agustus

100 % 9 September

100 % 10 Oktober 100 % 11 November 100 % 12 Desember

rata capaian : 99.75 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

63

etugas kurang disiplin atau lupa dalam melaporkan hasil kritis;

istem pencatatan pelaporan nilai kritis belum sempurna sehingga nilai

idak terdokumentasi dengan baik;

Selain itu terdapat kendala dari Unit Rawat Inap terkait kesulitan dalam

komunikasi lintas unit, terutama antara unit laboratorium

Pelaporan nilai kritis laboratorium menggunakan metode TULBAKON

(Tulis Baca Konfirmasi). Metode ini sangat efektif untuk menunjang

elakukan sosialisasi berkesinambungan pada saat briefing operan shift

eningkatkan monitoring pelaksanaan pelaporan nilai kritis serta

tetap menjalankan

pelaporan nilai kritis laboratorium sesuai dengan standart operasional

knee arthroplasty.

merupakan tindakan besar dan memerlukan waktu

penanganan yang lama. Untuk mencegah venus trombo emboli dilakukan

Jumlah pasien yang diberikan pencegahan VTE pada operasi Hip

x 100 %

CAPAIAN 9

100 %

100 %

100 %

97 % 100 % 100 %

Page 78: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Perbandingan capaian indikator

hip / knee arthroplasty

dengan target Renstra

Tabel 61NO

IKU

1

1 Pemberian pencegahan pasien hip / knee arthroplasty

Kendala :

- Pemberian VTE

data populasi di Eropa sehingga menimbulkan perbedaan pendapat perlu

tidaknya pemberiannya pada pasien di Indonesia. (Asia)

Upaya Tindak Lanjut

- Sosialisasi indikator pemberian

pada dokter

- Dilaksanakan dalam rapat rutin dokter Selasa.

n. KPI 32. Bed Occupancy

Bed Occupancy Rate

waktu tertentu.

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah hari perawatan di rumah sakit

Jumlah tempat tidur × Jumlah hari dalam satu periode

Capaian :

NO BULAN1 2

1 Januari

2 Februari

3 Maret

4 April

5 Mei

6 Juni

Rata – rata capaian : 52.58

Perbandingan capaian indikator

dibandingkan dengan target Renstra

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Perbandingan capaian indikator pemberian pencegahan VTE

knee arthroplasty dalam beberapa tahun terakhir serta dibandingkan

dengan target Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

1. Perbandingan Capaian Pemberian pencegahan

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 20182 3 4 5

pencegahan VTE pada knee arthroplasty

84.38 % 96.7 % 99.75 % 100 %

VTE memiliki dasar evidence based, namun menggunakan

data populasi di Eropa sehingga menimbulkan perbedaan pendapat perlu

tidaknya pemberiannya pada pasien di Indonesia. (Asia).

Upaya Tindak Lanjut

Sosialisasi indikator pemberian VTE pada pasien hip/knee arthroplasty

Dilaksanakan dalam rapat rutin dokter Selasa.

ccupancy Rate (BOR)

Bed Occupancy Rate adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah hari perawatan di rumah sakit x 100

Jumlah tempat tidur × Jumlah hari dalam satu periode

Tabel 62. Capaian BOR BULAN CAPAIAN NO BULAN

3 4 5

61.71 % 7 Juli

56.99 % 8 Agustus

56.22 % 9 September

48.67 % 10 Oktober

45.11 % 11 November

43.33 % 12 Desember

rata capaian : 52.58 %

Perbandingan capaian indikator BOR dalam beberapa tahun terakhir

dibandingkan dengan target Renstra seperti pada tabel dibawah ini

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

64

VTE pada pasien

serta dibandingkan

pencegahan VTE TARGET

2018 2019 6 7

100 % 100 %

, namun menggunakan

data populasi di Eropa sehingga menimbulkan perbedaan pendapat perlu

hip/knee arthroplasty

adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan

%

CAPAIAN 6

49.93 %

53.02 %

49.03 %

55.45 %

56.11 %

55.35 %

dalam beberapa tahun terakhir serta

seperti pada tabel dibawah ini :

Page 79: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

NO

IKU

1

1 Bed occupancy r

Kendala :

Ketidaktercapaian

kebijakan sistem rujukan BPJS yang berjenjang dimana RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta

Kesehatan Tingkat III);

Disamping itu

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Kurangnya pemasaran dan koordinasi lintas sektoral dengan insta

menjadi faktor lainnya

Upaya Tindak Lanjut

Upaya peningkatan

keselamatan pasien serta s

kasus kegawatan

sistem rujukan.

Disamping itu optimal

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

sektoral dengan instansi luar merupakan upaya

masalah.

11. Terwujudnya peningkatan kepuasa

Tabel 64. Capaian

KPI Indikator kinerja / keberhasilan

1

33 Indeks kepuasan34 Persentase keluhan

ditindaklanjuti35 Indeks kepuasan36 Waktu tunggu37 Waktu tunggu38 Waktu tunggu39 Waktu tunggu

laboratorium 40 Waktu tunggu

jadi (WTOJ)

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Tabel 63. Perbandingan Capaian BOR

CAPAIAN TARGET

2015 2016 2017 20182 3 4 5 6

rate (BOR) 47.51 % 51.82 % 52,58 % 60 %

tidaktercapaian angka Bed Occupancy Rate (BOR) dikarenakan adanya

kebijakan sistem rujukan BPJS yang berjenjang dimana RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta merupakan RS rujukan tersier (Pusat Pelayanan

Kesehatan Tingkat III);

Disamping itu belum optimalnya kasus – kasus kegawatan yang

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta;

pemasaran dan koordinasi lintas sektoral dengan insta

menjadi faktor lainnya.

Upaya Tindak Lanjut

eningkatan mutu pelayanan yang berimbas pada kepuasan dan

keselamatan pasien serta strategi pemasaran yang efektif untuk

kasus kegawatan seperti optimalisasi ambulan 118 dan penyempurnaan

optimalisasi kasus – kasus kegawatan yang dirujuk ke RSO

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta serta pemasaran dan koordinasi lintas

sektoral dengan instansi luar merupakan upaya – upaya pemecahan

Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

64. Capaian Peningkatan Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit

Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target

2017 Realisasi

2016 20172 3 4 5

kepuasan kerja karyawan % 89 89.1 keluhan pelanggan yang

ditindaklanjuti % 80 100

epuasan masyarakat % 85 80,68 80.85unggu rawat jalan (WTRJ) menit 60 48.8 58.63unggu operasi elektif (WTE) jam 48 19.8 19unggu pelayanan radiologi jam 3 1,05 2unggu pelayanan

jam 2 1,01 0.5

unggu pelayanan resep obat

menit 30 5.9 8.07

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

65

TARGET 2018 2019

7

60 % 70 %

dikarenakan adanya

kebijakan sistem rujukan BPJS yang berjenjang dimana RSO Prof. Dr. R.

merupakan RS rujukan tersier (Pusat Pelayanan

kasus kegawatan yang dirujuk ke

pemasaran dan koordinasi lintas sektoral dengan instansi luar

kepuasan dan

untuk kasus –

penyempurnaan

dirujuk ke RSO

serta pemasaran dan koordinasi lintas

upaya pemecahan

ingkatan Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit Realisasi Naik

turun 2017 6 7

96 ↑ 100 -

80.85 ↓ 58.63 ↓ 19,6 ↑ 2,25 ↓ 0.52 ↑

8.07 ↓

Page 80: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

a. KPI 33. Indeks kepuasan

Indeks Kepuasan Karyawan adalah angka kepuasan karyawan menurut skala

likert dengan dilakukan penelitian berdasarkan kuesioner

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Persentase pegawai yang memberikan penilaian puas

jumlah seluruh

Capaian :

Survey untuk mengukur indeks kepuasan kerja karyawan mulai dilaksanakan

bulan triwulan IV tahun 2017 untuk penyebaran kuesioner dan analisis data.

Jenis penelitian adalah survey dengan menggunakan kuesioner.

Metode pengukuran tingkat kepuasan kerja karyawan adal

dengan 4 (empat) kategori pilihan. Penyajian data deskriptif berupa presentase

kepuasan karyawan. Adapun hasil sebagaimana terlihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 65.KATEGORI

1

Sangat tidak puas Tidak puas Puas Sangat puas Jumlah

Metode pengukuran di atas menggunakan 4 (empat) kategori pernyataan

karyawan terhadap item pertanyaan yang

setuju, cukup setuju, setuju dan sangat setuju. Total kuesioner sebanyak 30

(tiga puluh) pernyataan, sehingga di

dan nilai maksimal adalah 120. Dari hasil tabulasi didapatkan kesimp

bahwa tingkat kepuasan kerja karyawan adalah 96%.

Berdasarkan target

karyawan ditetapkan sebesar 89%, sedangkan dari hasil survey diperoleh data

jumlah karyawan yang puas dan sangat puas adalah seb

demikian Indikator kepuasan kerja karyawan targetnya terlampaui.

Perbandingan sasaran perwujudan peningkatan kepuasan pelanggan rumah

sakit dalam beberapa tahun terakhir serta

dibawah ini :

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

kepuasan kerja karyawan

Indeks Kepuasan Karyawan adalah angka kepuasan karyawan menurut skala

likert dengan dilakukan penelitian berdasarkan kuesioner

Dengan metode perhitungan yaitu :

Persentase pegawai yang memberikan penilaian puas x 100 %

seluruh kuesioner yang dikembalikan

untuk mengukur indeks kepuasan kerja karyawan mulai dilaksanakan

bulan triwulan IV tahun 2017 untuk penyebaran kuesioner dan analisis data.

Jenis penelitian adalah survey dengan menggunakan kuesioner.

Metode pengukuran tingkat kepuasan kerja karyawan adalah

dengan 4 (empat) kategori pilihan. Penyajian data deskriptif berupa presentase

kepuasan karyawan. Adapun hasil sebagaimana terlihat pada tabel sebagai

Tabel 65. Kategori Pilihan Presentase Kepuasan KaryawanKATEGORI SKOR JUMLAH PROSENTASE

2 3 4

30 – 44 0 45 – 59 2 60 – 89 31 90 – 120 17

50

Metode pengukuran di atas menggunakan 4 (empat) kategori pernyataan

karyawan terhadap item pertanyaan yang disampaikan yaitu : sangat tidak

setuju, cukup setuju, setuju dan sangat setuju. Total kuesioner sebanyak 30

(tiga puluh) pernyataan, sehingga diperoleh nilai minimal pernyataan adalah 30

dan nilai maksimal adalah 120. Dari hasil tabulasi didapatkan kesimp

bahwa tingkat kepuasan kerja karyawan adalah 96%.

target perjanjian kinerja tahun 2017, indeks kepuasan kerja

karyawan ditetapkan sebesar 89%, sedangkan dari hasil survey diperoleh data

jumlah karyawan yang puas dan sangat puas adalah sebesar 96%. Dengan

demikian Indikator kepuasan kerja karyawan targetnya terlampaui.

Perbandingan sasaran perwujudan peningkatan kepuasan pelanggan rumah

sakit dalam beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

66

Indeks Kepuasan Karyawan adalah angka kepuasan karyawan menurut skala

%

untuk mengukur indeks kepuasan kerja karyawan mulai dilaksanakan

bulan triwulan IV tahun 2017 untuk penyebaran kuesioner dan analisis data.

ah rating scale

dengan 4 (empat) kategori pilihan. Penyajian data deskriptif berupa presentase

kepuasan karyawan. Adapun hasil sebagaimana terlihat pada tabel sebagai

an Presentase Kepuasan Karyawan ROSENTASE

4

0 % 4 %

62 % 34 %

100 %

Metode pengukuran di atas menggunakan 4 (empat) kategori pernyataan

disampaikan yaitu : sangat tidak

setuju, cukup setuju, setuju dan sangat setuju. Total kuesioner sebanyak 30

nilai minimal pernyataan adalah 30

dan nilai maksimal adalah 120. Dari hasil tabulasi didapatkan kesimpulan

perjanjian kinerja tahun 2017, indeks kepuasan kerja

karyawan ditetapkan sebesar 89%, sedangkan dari hasil survey diperoleh data

esar 96%. Dengan

demikian Indikator kepuasan kerja karyawan targetnya terlampaui.

Perbandingan sasaran perwujudan peningkatan kepuasan pelanggan rumah

seperti pada tabel

Page 81: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Tabel 66. Perbandingan NO

IKU

1

1 Indeks kepuasan

Kendala :

- Kurang jelasnya sasaran yang harus dicapai pegawai

- Komunikasi yang

- Ego sektoral kadang masih muncul

Upaya Tindak Lanjut

Upaya untuk mempertahankan capaian indik

atas antara lain :

- Merumuskan s

untuk tetap fok

- Melibatkan pegawai

- Memberi pengakuan

- Komunikasi yang intens.

- Memberi kesempatan

meningkatkan poten

- Kerjasama seluruh lini.

b. KPI 34. Persentase

Penanganan Komplain

yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan yang di respon dan

ditindaklanjuti oleh

dibandingkan dengan jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan ke unit

pengelola komplain dalam tahun yang sama (berjalan). Standar

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah komplain tertulis yang pelanggan yang di respon dan ditindaklanjuti oleh manajemen rumah

jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola komplain dalam tahun yang sama (berjalan)

Capaian :

= 51 komplain

51 tindak lanjut

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Kerja Karyawan

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2012 3 4 5

kepuasan kerja karyawan 88 % 89.1% 96 % 89 %

nya sasaran yang harus dicapai pegawai.

omunikasi yang kurang optimal.

Ego sektoral kadang masih muncul.

Upaya Tindak Lanjut

tuk mempertahankan capaian indikator kepuasan kerja karyawan

Merumuskan sasaran yang jelas dan tegas sehingga membantu individu

tetap fokus pada tujuan yang realistis.

pegawai untuk memikirkan langkah-langkah pengembangan

pengakuan non-financial berupa pujian.

omunikasi yang intens.

kesempatan seluruh pegawai untuk berkont

meningkatkan potensi.

seluruh lini.

Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

Penanganan Komplain / Persentase Komplain: adalah jumlah komplain tertulis

yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan yang di respon dan

ditindaklanjuti oleh manajemen rumah sakit dalam waktu satu tahun

dibandingkan dengan jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan ke unit

pengelola komplain dalam tahun yang sama (berjalan). Standar ≥ 60 %

Dengan metode perhitungan yaitu :

umlah komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan yang di respon dan ditindaklanjuti oleh manajemen rumah

sakit dalam waktu satu tahun jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola

komplain dalam tahun yang sama (berjalan) x 100 %

51 komplain x 100 % = 100 %

51 tindak lanjut

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

67

Kepuasan Kerja Karyawan TARGET

2018 2019 6 7

89 % 89%

ator kepuasan kerja karyawan di

embantu individu

langkah pengembangan.

untuk berkontribusi dan

dalah jumlah komplain tertulis

yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan yang di respon dan

manajemen rumah sakit dalam waktu satu tahun

dibandingkan dengan jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan ke unit

≥ 60 %

dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan yang di respon dan ditindaklanjuti oleh manajemen rumah

x 100 % jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola

Page 82: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Pada tahun ini seluruh masukan melalui media kotak saran,

facebook sebanyak

target response time

Perbandingan capaian p

dalam beberapa tahun terakhir serta

dibawah ini :

Tabel 67. Perbandingan Penanganan Keluhan PNO

IKU

1

1 Persentase keluhanyang ditindaklanjuti

Kendala :

- Rumitnya pendaftaran

- Petugas tidak ramah

- Berkas pendaftaran

- Antrian pemeriksaan yang lama

- Prosedur pemeriksaan rumit

Upaya Tindak Lanjut

Pemecahan masalah

- Pembenahan sistem pendaftaran via SMS / WA

- Pengaturan alur

- Penataan berkas

- Optimalisasi proses

- Pembenahan alur

- Pembinaan kepada

disiplin dengan berorientasi pada budaya kerja yang melayani.

c. KPI 35. Indeks kepuasan

Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap

jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan pelanggan

dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui

harapan pelanggan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

ini seluruh masukan melalui media kotak saran, SMS, email

sebanyak 51 kegiatan telah dapat ditindaklanjuti sesuai dengan

response time penanganan.

capaian persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

dalam beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel

67. Perbandingan Penanganan Keluhan Pelanggan Rumah Sakit

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2012 3 4 5

keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

100 % 100 % 100 % 83%

endaftaran via SMS / WA

Petugas tidak ramah

pendaftaran lama

Antrian pemeriksaan yang lama

Prosedur pemeriksaan rumit

Upaya Tindak Lanjut

Pemecahan masalah terkait keluhan pelanggan anatara lain dengan :

Pembenahan sistem pendaftaran via SMS / WA

Pengaturan alur antrian;

erkas rekam medis berdasar 5R

Optimalisasi proses pemeriksaan;

Pembenahan alur pelayanan serta;

Pembinaan kepada petugas sehingga lebih ramah, professional dan

n dengan berorientasi pada budaya kerja yang melayani.

epuasan masyarakat

Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap

jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan pelanggan

dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui

harapan pelanggan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

68

SMS, email serta

telah dapat ditindaklanjuti sesuai dengan

ersentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

seperti pada tabel

Rumah Sakit TARGET

2018 2019 6 7

83% 83%

anatara lain dengan :

professional dan

n dengan berorientasi pada budaya kerja yang melayani.

Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap

jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan pelanggan

dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui

Page 83: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Hal ini dapat diketahui de

mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan

pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan

ketentuan sebagimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks

Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah (KepMenPan nomor

KEP-25/M.PAN/2/2004)

Dengan metode perhitungan yaitu :

Capaian :

*) sumber data : Lakip Sub Bag. HOP

Tabel

NO SATUAN KERJA

1

1 Poliklinik Reguler2 Poliklinik VIP3 VIP Sekar Jagad4 Ceplok Kembang & Sriwedari5 Parang Kusumo & Seling6 IGD 7 Inst. Rehab Medik8 Inst. Radiologi9 Inst. PK

10 Inst. Farmasi

74

76

78

80

82

84

86

78.65 78.9579.11

SMT I

SMT II

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk

mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan

pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan

gimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks

Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah (KepMenPan nomor

25/M.PAN/2/2004)

Dengan metode perhitungan yaitu : Sesuai dengan IKM

Diagram 5. Indeks Kepuasan Masyarakat

sumber data : Lakip Sub Bag. HOP

Tabel 68. Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat

SATUAN KERJA NILAI IKM 2017

SMT I SMT II 2 3 4

Poliklinik Reguler 78.65 (B) 79,11 (B) Poliklinik VIP 78.95 (B) 77,89 (B) VIP Sekar Jagad 82.13 (A) 82,15 (A) Ceplok Kembang & Sriwedari 78.01 (B) 81,37 (B) Parang Kusumo & Seling 84.74 (A) 83,28 (A)

82.57 (A) 82,69 (A) Inst. Rehab Medik 78.52 (B) 78,75 (B) Inst. Radiologi 80.02 (B) 80,54 (B)

82.69 (A) 82,54 (A) Inst. Farmasi 80,14 (B)

Rata – rata 80.70(B) 80.85 (B)

78.95

82.13

78.01

84.74

82.57

78.52

80.02

82.69

77.89

82.1581.37

83.2882.69

78.75

80.54

SMT II

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

69

ngan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk

mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan

Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan

gimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks

Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah (KepMenPan nomor

KET

5

Naik Turun Naik Turun Turun Naik Naik Naik Turun Naik

82.69 82.54

80.14

Page 84: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Melihat data tabel diatas dimana dari

dilakukan penelitian terkait kepuasan pelanggan pada

mendapat hasil rata

hasil tersebut di

sejauh mana tingkat kepercayaan pasien terhadap unit

sehingga langkah perbaikan serta peningkatan kualitas pelayanan yang

bermuara pada kepuasan pelanggan

Perbandingan capaian

terakhir serta dengan Renstra

Tabel 69. Perbandingan Capaian NO

IKU

1 2

1 Indeks kepuasan

Kendala :

- Rumitnya alur p

- Petugas yang kurang ramah;

- Lama waktu tunggu b

- Lama waktu a

- Prosedur pemeriksaan

Upaya Tindak Lanjut

Pemecahan masalah

- Pembenahan sistem

- Pengaturan alur

- Penataan berkas

- Optimalisasi proses

- Pembenahan alur

- Pembinaan kepada

disiplin dengan berorientasi pada bu

d. KPI 36. Waktu Tunggu

Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) adalah rata

mulai dari pasien yang sudah terdaftar tiba di poliklinik sampai dilayani dokter

Dengan metode perhitungan yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Melihat data tabel diatas dimana dari 10 (sepuluh) unit pelayanan yang telah

dilakukan penelitian terkait kepuasan pelanggan pada semester II

mendapat hasil rata – rata sebesar 80,85 dengan predikat B (baik). Dengan

atas maka diharapkan manajemen dapat melihat sampai

ana tingkat kepercayaan pasien terhadap unit – unit pelayanan

sehingga langkah perbaikan serta peningkatan kualitas pelayanan yang

bermuara pada kepuasan pelanggan.

capaian Indeks kepuasan masyarakat dalam beberapa tahun

dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

69. Perbandingan Capaian Kepuasan Pelanggan

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 201 3 4 5

epuasan masyarakat 76.75 80,68 80.85 % 86%

Rumitnya alur pendaftaran;

yang kurang ramah;

Lama waktu tunggu berkas pendaftaran;

Lama waktu antrian pemeriksaan;

Prosedur pemeriksaan yang rumit.

Upaya Tindak Lanjut

Pemecahan masalah terkait keluhan pelanggan anatara lain dengan :

Pembenahan sistem pendaftaran via SMS / WA

Pengaturan alur antrian;

erkas rekam medis berdasar 5R

Optimalisasi proses pemeriksaan;

Pembenahan alur pelayanan serta;

Pembinaan kepada petugas sehingga lebih ramah, professional dan

n dengan berorientasi pada budaya kerja yang melayani.

unggu Rawat Jalan (WTRJ)

Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) adalah rata-rata waktu yang diperlukan

mulai dari pasien yang sudah terdaftar tiba di poliklinik sampai dilayani dokter

Dengan metode perhitungan yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

70

) unit pelayanan yang telah

semester II tahun ini

dengan predikat B (baik). Dengan

atas maka diharapkan manajemen dapat melihat sampai

unit pelayanan

sehingga langkah perbaikan serta peningkatan kualitas pelayanan yang

dalam beberapa tahun

TARGET 2018 2019

6 7

86% 86%

anatara lain dengan :

professional dan

daya kerja yang melayani.

rata waktu yang diperlukan

mulai dari pasien yang sudah terdaftar tiba di poliklinik sampai dilayani dokter.

Page 85: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

= Jumlah waktu pasien yang sudah terdaftar sejak tiba di poliklinik

Jumlah seluruh sampel atau seluruh pasien rawat jalan

Capaian :

Tabel 70. Capaian NO INDIKATOR KINERJA1

1 Waktu tunggu di rawat jalan

Perbandingan capaian

terakhir serta dengan Renstra

Tabel 71. Perbandingan

NO IKU

1

1 Waktu tunggu(WTRJ)

Kendala :

- Rumitnya alur p

- Lama waktu tunggu b

- Lama waktu a

Upaya Tindak Lanjut

Pemecahan masalah

- Pembenahan sistem pendaftaran via SMS / WA

- Pengaturan alur

- Penataan berkas

- Optimalisasi proses

e. KPI 37. Waktu Tunggu

Waktu Tunggu Operasi Elektif

masuk rawat inap

dilaksanakan.

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah waktu tunggu operasi yang

Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien dengan operasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Jumlah waktu pasien yang sudah terdaftar sejak tiba di poliklinik sampai dengan dilayani dokter

Jumlah seluruh sampel atau seluruh pasien rawat jalan

70. Capaian Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAP 2017

2 3 4

Waktu tunggu di rawat jalan 60 mnt 58.63 mnt

Perbandingan capaian Waktu tunggu rawat jalan dalam beberapa tahun

dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

71. Perbandingan Capaian Waktu Tunggu Rawat Jalan

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2 3 4 5

unggu rawat jalan 37.3 mnt 48.8 mnt 58.63 mnt 60 mnt

Rumitnya alur pendaftaran;

Lama waktu tunggu berkas pendaftaran;

Lama waktu antrian pemeriksaan;

Upaya Tindak Lanjut

Pemecahan masalah terkait keluhan pelanggan anatara lain dengan :

Pembenahan sistem pendaftaran via SMS / WA

Pengaturan alur antrian;

erkas rekam medis berdasar 5R

Optimalisasi proses pemeriksaan;

unggu Operasi Elektif (WTE)

Waktu Tunggu Operasi Elektif adalah rata-rata tenggat waktu

masuk rawat inap dengan rencana operasi sampai dengan operasi

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah waktu tunggu operasi yang terencana Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien dengan operasi

yang terencana

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

71

Jumlah waktu pasien yang sudah terdaftar sejak tiba di poliklinik x 100 %

CAP 2017 % 5

mnt 102.7%

dalam beberapa tahun

Tunggu Rawat Jalan TARGET

2018 2019 6 7

60 mnt 60 mnt

anatara lain dengan :

rata tenggat waktu sejak pasien

dengan operasi

x 100 % Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien dengan operasi

Page 86: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Capaian :

Tabel NO INDIKATOR KINERJA

1

1 Waktu tunggu operasi elektif

Perbandingan capaian

terakhir serta dengan Renstra

Tabel 73. Perbandingan Capaian NO

IKU

1 2

1 Waktu tunggu o

Kendala :

- Ketersediaan kamar di rawat inap menyebabkan tingginya daftar tunggu

dan berpengaruh terhadap lama waktu tunggu operasi

- Ketersediaan kamar operasi di Instalasi Bedah Sentral yang masih belum

optimal dan SDM yang belum memadai sehingga terjadi pembatasan

operasi per hari;

- Penundaan pelaksanaan operasi pasien oleh operator ke hari berikutnya;

- Kondisi fisiki pasien yang menuru

Upaya Tindak Lanjut

- Mengupayakan penjadwalan operasi menggunakan sistem informasi;

- Meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan terhadap tanggungjawab dan

waktu kerja;

- Menga;okasikan anggaran pendidikan dan penelitian untuk SDM di

Instalasi Bedah Sentral agar kualitas SDM yang ada semakin kompeten

sehingga pelayanan terhadap pasien semakin optimal.

f. KPI 38. Waktu tunggu

Waktu tunggu pelayanan radiologi adalah rata

pasien mulai mendaftar

radiografer sampai dengan keluarnya hasil yang sudah di ekspertise dan

divalidasi dokter spesialis radiologi

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah kumulatif waktu tunggu mulai pasien mendaftar di loket radiologi sampai dengan keluar hasil yang sudah diekspertise

Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pemeriksaan radiologi

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Tabel 72. Capaian Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTEINDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAP 2017

2 3 4

Waktu tunggu operasi elektif 48 jam 19 jam 11 mnt

Perbandingan capaian Waktu tunggu operasi elektif dalam beberapa tahun

dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

73. Perbandingan Capaian Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 201 3 4 5 6

operasi elektif 23,88 jam 19.8 jam 19,6 jam 48 jam

Ketersediaan kamar di rawat inap menyebabkan tingginya daftar tunggu

dan berpengaruh terhadap lama waktu tunggu operasi.

Ketersediaan kamar operasi di Instalasi Bedah Sentral yang masih belum

optimal dan SDM yang belum memadai sehingga terjadi pembatasan

operasi per hari;

Penundaan pelaksanaan operasi pasien oleh operator ke hari berikutnya;

Kondisi fisiki pasien yang menurun pada hari jadwal operasi.

Upaya Tindak Lanjut

Mengupayakan penjadwalan operasi menggunakan sistem informasi;

Meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan terhadap tanggungjawab dan

Menga;okasikan anggaran pendidikan dan penelitian untuk SDM di

Instalasi Bedah Sentral agar kualitas SDM yang ada semakin kompeten

sehingga pelayanan terhadap pasien semakin optimal.

unggu pelayanan radiologi

Waktu tunggu pelayanan radiologi adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan

pasien mulai mendaftar di loket radiologi dilanjutkan dengan pemeriksaan oleh

radiografer sampai dengan keluarnya hasil yang sudah di ekspertise dan

divalidasi dokter spesialis radiologi.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah kumulatif waktu tunggu mulai pasien mendaftar di loket radiologi sampai dengan keluar hasil yang sudah diekspertise

Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pemeriksaan radiologi konvensional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

72

(WTE) % 5

251.2 %

dalam beberapa tahun

lektif (WTE) TARGET

2018 2019 6 7

48 jam 48 jam

Ketersediaan kamar di rawat inap menyebabkan tingginya daftar tunggu

Ketersediaan kamar operasi di Instalasi Bedah Sentral yang masih belum

optimal dan SDM yang belum memadai sehingga terjadi pembatasan

Penundaan pelaksanaan operasi pasien oleh operator ke hari berikutnya;

Mengupayakan penjadwalan operasi menggunakan sistem informasi;

Meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan terhadap tanggungjawab dan

Menga;okasikan anggaran pendidikan dan penelitian untuk SDM di

Instalasi Bedah Sentral agar kualitas SDM yang ada semakin kompeten

rata waktu yang dibutuhkan

di loket radiologi dilanjutkan dengan pemeriksaan oleh

radiografer sampai dengan keluarnya hasil yang sudah di ekspertise dan

Jumlah kumulatif waktu tunggu mulai pasien mendaftar di loket radiologi sampai dengan keluar hasil yang sudah diekspertise

x 100 % Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pemeriksaan radiologi

Page 87: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Capaian :

Tabel

NO INDIKATOR KINERJA

1

1 Waktu tunggu hasil pelayanan

Perbandingan capaian

terakhir serta dengan Renstra

Tabel 75. Perbandingan Capaian

NO

1

1 Waktu tungguradiologi

Kendala :

- Belum optimalnya waktu tunggu di sesi pemeriksaan, pencetakan foto,

pembacaan foto, serta pengeluaran ekspertise.

Upaya Tindak Lanjut

Untuk meningkatkan

- Analisa beban kerja bagi petugas di Instalasi

- Penggunaan system elektronik nomor antrean dengan mesin pencetak;

- Melakukan integrasi SIRS di Instalasi Radiologi sehingga pelayanan yang

diberikan kepada pasien dapat lebih cepat.

g. KPI 39. Waktu tunggu

Waktu tunggu pelayanan laboratorium adalah rata

sejak pasien mulai mendaftar di loket laboratorium dilanjutkan dengan

pengambilan sampel darah sampai dengan keluarnya hasil yang sudah di

ekspertise dan divalidasi oleh dokter spesialis patolog

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien mendaftar di loket

laboratorium sampai dengan keluarnya hasil yang sudah diekspertiseJumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pemeriksaan darah rutin

Capaian :

Tabel 76. Capaian W

NO INDIKATOR KINERJA

1

1 Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Tabel 74. Capaian Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAP 2017

2 3 4

Waktu tunggu hasil pelayanan Radiologi 3 jam 2 jam 24 mnt

Perbandingan capaian Waktu tunggu operasi elektif dalam beberapa tahun

dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

75. Perbandingan Capaian Waktu Tunggu Pelayanan R

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2 3 4 5

unggu pelayanan 59 mnt 1 jam 32 mnt

2 jam 24 mnt

Belum optimalnya waktu tunggu di sesi pemeriksaan, pencetakan foto,

pembacaan foto, serta pengeluaran ekspertise.

Upaya Tindak Lanjut

meningkatkan capaian diatas, upaya yang terus dilakukan yaitu :

Analisa beban kerja bagi petugas di Instalasi Radiologi;

Penggunaan system elektronik nomor antrean dengan mesin pencetak;

Melakukan integrasi SIRS di Instalasi Radiologi sehingga pelayanan yang

diberikan kepada pasien dapat lebih cepat.

unggu pelayanan laboratorium

pelayanan laboratorium adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan

sejak pasien mulai mendaftar di loket laboratorium dilanjutkan dengan

pengambilan sampel darah sampai dengan keluarnya hasil yang sudah di

ekspertise dan divalidasi oleh dokter spesialis patologi klinik

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien mendaftar di loket laboratorium sampai dengan keluarnya hasil yang sudah diekspertiseJumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pemeriksaan darah rutin

76. Capaian Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAP

2 3 4

Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium 120 menit 52.12

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

73

adiologi CAP 2017

%

5

2 jam 24 mnt 125 %

dalam beberapa tahun

Radiologi TARGET

2018 2019 6 7

180 mnt 180 mnt

Belum optimalnya waktu tunggu di sesi pemeriksaan, pencetakan foto,

capaian diatas, upaya yang terus dilakukan yaitu :

Penggunaan system elektronik nomor antrean dengan mesin pencetak;

Melakukan integrasi SIRS di Instalasi Radiologi sehingga pelayanan yang

rata waktu yang dibutuhkan

sejak pasien mulai mendaftar di loket laboratorium dilanjutkan dengan

pengambilan sampel darah sampai dengan keluarnya hasil yang sudah di

Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien mendaftar di loket laboratorium sampai dengan keluarnya hasil yang sudah diekspertise x 100 % Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pemeriksaan darah rutin

Laboratorium

CAP 2017 %

4 5

52.12 menit 230,2 %

Page 88: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Perbandingan capaian

terakhir serta dengan Renstra

Tabel 77. Perbandingan Capaian WaktuNO

IKU

1 2

1 Waktu tunggu plaboratorium

Kendala :

- Klinisi / pasien

permintaan

- Transportasi

- Permasalahan pra

- Stabilitas pasokan listrik.

Upaya Tindak Lanjut

- Monitoring secara kontinyu terhadap pemantauan waktu pemeriksaan

- Peningkatan kemampuan petugas dalam hal

post analitik

- Monitor dan evaluasi terhadap performa alat dan reagen.

h. KPI 40. Waktu tunggu

Waktu tunggu pelayanan resep ob

dibutuhkan sejak pasien m

dengan menerima/mendapatkan obat jadi dari

jalan.

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien menyerahkan resep

di loket apotek sampai dengan menerima obatJumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh resep obat jadi

Capaian :

Tabel 78. Capaian NO INDIKATOR KINERJA1

1 Waktu tunggu pelayanan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Perbandingan capaian waktu tunggu operasi elektif dalam beberapa tahun

dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

77. Perbandingan Capaian Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2013 4 5

pelayanan 75.17 mnt 68.62 mnt 52.12 mnt 140 mnt

inisi / pasien ancounter rawat jalan / rawat inap dan

permintaan;

ransportasi specimen;

Permasalahan pra – analitik, analitik dan post analitik;

Stabilitas pasokan listrik.

Upaya Tindak Lanjut

Monitoring secara kontinyu terhadap pemantauan waktu pemeriksaan

Peningkatan kemampuan petugas dalam hal pra – analitik, analitik dan

post analitik;

Monitor dan evaluasi terhadap performa alat dan reagen.

unggu pelayanan resep obat jadi (WTOJ)

Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi adalah rata-rata waktu

dibutuhkan sejak pasien menyerahkan resep obat di loket apotek sampai

ima/mendapatkan obat jadi dari petugas farmasi di apotik rawat

Dengan metode perhitungan yaitu :

Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien menyerahkan resep di loket apotek sampai dengan menerima obat

Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh resep obat jadi

78. Capaian Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat JadiINDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAP 2017

2 3 4

Waktu tunggu pelayanan obat jadi 30 menit 8.07 menit

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

74

dalam beberapa tahun

Laboratorium TARGET

2018 2019 6 7

140 mnt 140 mnt

rawat jalan / rawat inap dan generalisasi

Monitoring secara kontinyu terhadap pemantauan waktu pemeriksaan;

analitik, analitik dan

Monitor dan evaluasi terhadap performa alat dan reagen.

rata waktu yang

apotek sampai

petugas farmasi di apotik rawat

Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien menyerahkan resep x 100 %

Resep Obat Jadi 2017 % 5

menit 371.7 %

Page 89: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Perbandingan capaian

beberapa tahun terakhir serta

Tabel 79. Perbandingan Capaian NO

IKU

1 2

1 Waktu tunggu presep obat jadi (WTOJ)

Kendala :

- Peresepan elektronik belum berjalan

- Tempat penerimaan resep BPJS dan umum jadi satu loket;

- Proses screening lama dan satu loket,

Upaya Tindak Lanjut

- Jadwal pelayanan Dokter Spesialis Rawat Jalan lebih awal, sehingga

tidak terjadi penumpukan resep karena pelayanan yang bersamaan;

- Membedakan loket umum dan BPJS.

- Melakukan sistem komputerisasi untuk pencatatan hasil pemeriksaan

dokter (medical record) dan terapi yang diberikan (resep), yang bisa

online langsun

- Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan dokter terutama

dokter spesialis untuk memberikan obat sesuai dengan Standar

Formularium yang berlaku sehingga mengurangi waktu untuk konfirmasi

resep.

12. Terwujudnya efisiensi penggunaan dana

Tabel 80.

KPI Indikator kinerja / keberhasilan

1

41 Persentase POBO42 Kesehatan Badan

a. KPI 41. Persentase POBO

Pendapatan BLU merupakan PNBP BLU yang diperoleh sebagai imbalan atas

barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang

berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Perbandingan capaian Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi

beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini

79. Perbandingan Capaian Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2013 4 5

pelayanan adi (WTOJ)

5.2 mnt 5.10 mnt 8.07 menit 8 mnt

Peresepan elektronik belum berjalan

Tempat penerimaan resep BPJS dan umum jadi satu loket;

Proses screening lama dan satu loket,

Upaya Tindak Lanjut

Jadwal pelayanan Dokter Spesialis Rawat Jalan lebih awal, sehingga

tidak terjadi penumpukan resep karena pelayanan yang bersamaan;

Membedakan loket umum dan BPJS.

Melakukan sistem komputerisasi untuk pencatatan hasil pemeriksaan

dokter (medical record) dan terapi yang diberikan (resep), yang bisa

online langsung ke Instalasi Farmasi

Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan dokter terutama

dokter spesialis untuk memberikan obat sesuai dengan Standar

Formularium yang berlaku sehingga mengurangi waktu untuk konfirmasi

efisiensi penggunaan dana

80. Capaian Perwujudan Efisiensi Penggunaan Dana

Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target

2017 Realisasi

2016 20172 3 4 5

Persentase POBO % 83,35 106,91 % 109,21 %adan Layanan Umum AA AA AA AA

Persentase POBO

Pendapatan BLU merupakan PNBP BLU yang diperoleh sebagai imbalan atas

barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang

berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

75

Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi dalam

seperti pada tabel dibawah ini :

Resep Obat Jadi TARGET

2018 2019 6 7

8 mnt 8 mnt

Jadwal pelayanan Dokter Spesialis Rawat Jalan lebih awal, sehingga

tidak terjadi penumpukan resep karena pelayanan yang bersamaan;

Melakukan sistem komputerisasi untuk pencatatan hasil pemeriksaan

dokter (medical record) dan terapi yang diberikan (resep), yang bisa

Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan dokter terutama

dokter spesialis untuk memberikan obat sesuai dengan Standar

Formularium yang berlaku sehingga mengurangi waktu untuk konfirmasi

Efisiensi Penggunaan Dana Realisasi Naik

turun 2017 6 7

9,21 % ↑ AA -

Pendapatan BLU merupakan PNBP BLU yang diperoleh sebagai imbalan atas

barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang

berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga

Page 90: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

keuangan, dan lain

dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN.

Biaya operasional merupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan

pelayanan kepada masyarakat meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya

jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan biaya langsung

lainnya yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh Satker BLU,

baik yang sumber dananya berasal dari Rupiah Murni APBN maupun

pendapatan operasional Satker BLU.

Dengan metode perhitu

POBO = ����������

����������������

Capaian :

Per 31 Desember 2017, pendapatan BLU RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta tercapai sebesar

sebesar Rp. 178.284.335.910

biaya operasional

Tabel 81. Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional :

Pendapatan BLU

PB =

Biaya Operasional

Capaian diatas telah melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 83,35 %

(127.3 %). Indikator di atas merupakan salah satu indikator dalam penilaian

kesehatan Badan Layanan Umum pada aspek keuangan dimana skor PB di

atas telah melampaui PB > 65 % dengan skor 2,5.

Perbandingan Persentase POBO

Renstra seperti pada tabel dibawah ini

Tabel 82. Perbandingan Capaian NO

IKU

1 2

1 Persentase POBO

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung

dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN.

Biaya operasional merupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan

pelayanan kepada masyarakat meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya

nan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan biaya langsung

lainnya yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh Satker BLU,

baik yang sumber dananya berasal dari Rupiah Murni APBN maupun

pendapatan operasional Satker BLU.

Dengan metode perhitungan yaitu :

�������������

������������100%

Per 31 Desember 2017, pendapatan BLU RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta tercapai sebesar Rp. 194.696.604.958,00 dengan biaya operasional

78.284.335.910,00 sehingga rasio pendapatan PNBP terhadap

sebagaimana pada tabel di bawah ini:

Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional :

Pendapatan BLU 194.696.604.958

x 100% x 100 %

Biaya Operasional 178.284.335.910

diatas telah melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 83,35 %

(127.3 %). Indikator di atas merupakan salah satu indikator dalam penilaian

kesehatan Badan Layanan Umum pada aspek keuangan dimana skor PB di

atas telah melampaui PB > 65 % dengan skor 2,5.

Persentase POBO dalam beberapa tahun terakhir serta

seperti pada tabel dibawah ini :

82. Perbandingan Capaian Persentase POBO CAPAIAN

2015 2016 2017 201 3 4 5 6

Persentase POBO 109.03 % 106,91 % 109,21 % 74%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

76

idak berhubungan secara langsung

dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN.

Biaya operasional merupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan

pelayanan kepada masyarakat meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya

nan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan biaya langsung

lainnya yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh Satker BLU,

baik yang sumber dananya berasal dari Rupiah Murni APBN maupun

Per 31 Desember 2017, pendapatan BLU RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

biaya operasional

rasio pendapatan PNBP terhadap

Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional

100 % = 109,21 %

diatas telah melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 83,35 %

(127.3 %). Indikator di atas merupakan salah satu indikator dalam penilaian

kesehatan Badan Layanan Umum pada aspek keuangan dimana skor PB di

dalam beberapa tahun terakhir serta dengan

TARGET 2018 2019

6 7

4% 73%

Page 91: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Kendala :

- Kenaikan pendapatan

- Kenaikan langganan daya jasa, bahan makanan, obat,

- Pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya.

Upaya Tindak Lanjut

- Melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan melalui berbagai

sumber, terumama dalam pelayanan medik dan melakukan efisiensi

pengeluaran belanja beban.

- Mengupayakan alternatif lainnya sebagai sumber pendapatan baru rumah

sakit.

b. KPI 42. Kesehatan Badan Layanan Umum

Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum adalah penilaian kinerja BLU

berdasarkan Perdirjen No 54 Tahun 2013.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Penjumlah nilai skor kinerja keuangan + nilai skor kinerja pelayanan + nilai

skor mutu & manfaat bagi masyarakat

Capaian :

Seperti terganbar pada tabel perhitungan di bawah ini :

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

pendapatan masih dikisaran < 10 %;

enaikan langganan daya jasa, bahan makanan, obat,

Pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya.

Upaya Tindak Lanjut

Melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan melalui berbagai

sumber, terumama dalam pelayanan medik dan melakukan efisiensi

pengeluaran belanja beban.

Mengupayakan alternatif lainnya sebagai sumber pendapatan baru rumah

Kesehatan Badan Layanan Umum

Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum adalah penilaian kinerja BLU

berdasarkan Perdirjen No 54 Tahun 2013.

metode perhitungan yaitu :

Penjumlah nilai skor kinerja keuangan + nilai skor kinerja pelayanan + nilai

skor mutu & manfaat bagi masyarakat.

Seperti terganbar pada tabel perhitungan di bawah ini :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

77

Pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya.

Melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan melalui berbagai

sumber, terumama dalam pelayanan medik dan melakukan efisiensi

Mengupayakan alternatif lainnya sebagai sumber pendapatan baru rumah

Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum adalah penilaian kinerja BLU

Penjumlah nilai skor kinerja keuangan + nilai skor kinerja pelayanan + nilai

Page 92: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 3

I. INDIKATOR KEUANGAN

A. ASPEK KEUANGAN

1. RATIO KEUANGAN NO INDIKATOR1 2

1 Ratio Kas (Cash Ratio) Kas & Setara Kas RK = Current Liabilities

2 Rasio Lancar (Current Ratio) Current Assets RL/CR= Current Liabilities

3 Collection Period - Periode Penagihan Piutang (PPP) Piutang Usaha x 360 PPP 2016 = Pendapatan Usaha

4 Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) Pendapatan Operasional PAT= Aset Tetap

5 Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Fixed Asset) Surplus/Defisit ROFA= Aset Tetap

6 Imbalan Ekuitas (Return on Equity) Surplus/Defisit ROE= Ekuitas

7 Perputaran Persediaan (PP Total Persediaan x 360 PP =

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

78

Tabel 83. Perhitungan Kinerja Badan Layanan Umum RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 (Self Assessment)

INDIKATOR BOBOT HAPER 3

140.391.947.998 x 100 % 2 x 2.566.441.322

193.166.872.143 x 100 % 2,5 x 2.566.441.322

Periode Penagihan Piutang (PPP) 11.604.850.732.080 x 1 hr 2 x 194.496.956.958

Fixed Asset Turnover) 194.496.956.958

x 100 % 2 x 1.155.585.088.040

Return on Fixed Asset) 58.976.129.781 x 100 % 2 x 1.155.585.088.040

58.976.129.781 x 100 % 2 x 1.092.767.208.142

7.482.214.083.346 x 1 hari 2 x

Self Assessment)

HAPER SKOR 4 5

100 % 5470,30 % 0,25

100 % 7526,64 % 2,5

1 hr 59,67 hr 1

100% 16,83 x 1,5

100 % 5,10 % 1,7

100 % 5,40 % 1,4

1 hari 27,56 hr 1,5

Page 93: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

NO INDIKATOR1 2

Total Pendapatan Usaha

8 Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional Pendapatan BLU PB = Biaya Operasional

9 Rasio Subsidi Biaya Pasien Rumah Sakit Subsidi SBP = Pendapatan BLU

2. ASPEK KEPATUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLUNO

1

1 Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA Definitif)

a. Jadwal Penyusunan b. Kelengkapan Ditandatangani oleh Pimpinan BLU Diketahui oleh Dewan Pengawas Disetujui dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga Kesesuaian format dengan PMK No.92/PMK.05/2011

2 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK a. Laporan Keuangan I

b. Laporan Keuangan III c. Laporan Keuangan III d. Laporan Keuangan Tahunan e. Audit Laporan Keuangan Tahunan f. Hasil Audit Laporan Keuangan

3 Surat Perintah Pengesahan Pendapatan & Belanja BLU (SP3B BLU a. SP3B BLU I

b. SP3B BLU II c. SP3B BLU III d. SP3B BLU IV

4 Tarif Layanan

5 Sistem Akuntansi

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

79

INDIKATOR BOBOT HAPER 3

271.533.710.890

Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 194.496.956.958 x 100% 2,5 x 178.284.335.910

Rasio Subsidi Biaya Pasien Rumah Sakit 5.831.975.691 x 100% 2 x 271.533.710.890 19

KEPATUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLU INDIKATOR BOBOT

2 3

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA Definitif) 2

Ditandatangani oleh Pimpinan BLU

Disetujui dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga Kesesuaian format dengan PMK No.92/PMK.05/2011

Laporan Keuangan Berdasarkan SAK 2

Audit Laporan Keuangan Tahunan

Surat Perintah Pengesahan Pendapatan & Belanja BLU (SP3B BLU) 2

1

1

HAPER SKOR 4 5

100 % 109,21 % 2,5

100% 2,15 % 1 13,35

BOBOT HAPER SKOR

4 5

2

0,4

0,4 0,4 0,4 0,4

2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 1

0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 1

2 0,5 0,5 0,5 0,5

0,5 0,5 0,5 0,5

1 1

1

Page 94: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

NO

1

a. Sistem Akuntansi Keuangan b. Sistem Akuantansi Biaya c. Sistem Akuntansi Aset Tetap

6 Persetujuan Rekening a. Rekening Pengelolaan Kas

b. Rekening Operasional c. Rekening Dana Kelolaan

7 8 9 10 11

SOP Pengelolaan Kas SOP Pengelolaan Piutang SOP Pengelolaan Utang SOP Pengadaan Barang & Jasa SOP Pengelolaan Barang Inventaris

TOTAL SKOR ASPEK KEUANGAN

NO INDIKATOR 1 2

II PERSPEKTIF PROSES A PERTUMBUHAN PRODUKTIFITAS1 Rata – rata kunjungan rawat jalan per hari

= Rata – rata kunjungan RJ / hari Th 2017

Rata – rata kunjungan RJ / hari Th 20162 Rata – rata kunjungan rawat darurat / hari

= Rata – rata kunjungan RD / hari Th 2017

Rata – rata kunjungan RD / hari Th 20163 Hari perawatan

= Jumlah hari perawatan pasien RI Th 2017

Jumlah hari perawatan pasien RI Th 20164 Rata – rata pemeriksaan radiologi / hari

= Rata rata pemeriksaan radiologi /hari Th 2017

Rata rata pemeriksaan radiologi/hari Th 20165 Pemeriksaan laboratorium / hari

= Rata rata pemeriksaan lab / hr Th 2017

Rata rata pemeriksaan lab / hr Th 20166 Rerata operasi / hari = Rata rata operasi per hari Th 2017

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

80

INDIKATOR BOBOT

2 3

0,5

0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

11,00

TOTAL SKOR ASPEK KEUANGAN 30

BOBOT HAPER3 4

35 PERTUMBUHAN PRODUKTIFITAS

rata kunjungan rawat jalan per hari rata kunjungan RJ / hari Th 2017

2 = 74.588 :

rata kunjungan RJ / hari Th 2016 67.683 : rata kunjungan rawat darurat / hari

rata kunjungan RD / hari Th 2017 2 =

5.548 : rata kunjungan RD / hari Th 2016 5.606 :

Jumlah hari perawatan pasien RI Th 2017

2 =

Jumlah hari perawatan pasien RI Th 2016

rata pemeriksaan radiologi / hari Rata rata pemeriksaan radiologi /hari Th 2017

2 = 35.830 :

Rata rata pemeriksaan radiologi/hari Th 2016 34.930 :

Rata rata pemeriksaan lab / hr Th 2017 2 =

79.277 : Rata rata pemeriksaan lab / hr Th 2016 76.429 :

Rata rata operasi per hari Th 2017 2 = 6.350 :

BOBOT HAPER SKOR

4 5

0,6 0,2 0,2

0,6 0,2 0,2

0,5 0,1 0,3 0,1

0,1 0,3 0,1

0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

11,00 11

24,35

HAPER NILAI 5

26.75

248 =

300,8 1,10 2

248 272.9

365 =

15,2 0.99 1,25

365 15.3

= 26.483

1,01 1,5 26.173

365 =

98.2 1.03 1.5

365 95.7

365 =

217.2 1,04 1,5

365 209.4

365 = 17.4 1,01 1,5

Page 95: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Rata rata operasi per hari Th 20167 Rerata rehab medik /hari

= Rata rata rehab medik per hari Th 2017

Rata rata rehab medik per hari Th 20168 Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran

= Jumlah peserta didik Th 2017

Jumlah peserta didik Th 2016 9 Penelitian yang dipublikasikan

= Jumlah penelitian yang dipublikasikan Th 2017

Jumlah penelitian yang dipublikasikan Th 2016 JUMLAH

NO INDIKATOR 1 2

B EFEKTIFITAS PELAYANAN 1 Kelengkapan rekam medik >24 jam selesai pelayanan2 Pengembalian rekam medik 24 jam setelah pasien pulang3 Angka pembatalan operasi 4 Angka kegagalan hasil radiologi 5 Penulisan resep sesuai formularium6 Angka pengulangan pemeriksaan Patologi Klinik7 BOR JUMLAH

NO INDIKATOR 1 2

III PERSPEKTIF PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN1 Rata – rata jam pelatihan / karyawan2 Persentase Dokdiknis yang mendapatkan TOT3 Ada/tidaknya reward dan punishment JUMLAH

II C. ASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT

NO INDIKATOR 1 2

MUTU A MUTU PELAYANAN 1 Emergency response time rate 2 Waktu tunggu rawat jalan 3 LOS (Lenght Of Stay) 4 Kecepatan pelayanan resep obat jadi

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

81

Rata rata operasi per hari Th 2016 6.277 :

Rata rata rehab medik per hari Th 2017 2 =

188.854 : Rata rata rehab medik per hari Th 2016 185.210 :

Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran

2 =

Jumlah penelitian yang dipublikasikan Th 2017

2 =

Jumlah penelitian yang dipublikasikan Th 2016 18

BOBOT HAPER 3 4

Kelengkapan rekam medik >24 jam selesai pelayanan 2 91,50 % Pengembalian rekam medik 24 jam setelah pasien pulang 2 91,50 %

2 1.16 % 2 0,8 %

Penulisan resep sesuai formularium 2 99,6 % Angka pengulangan pemeriksaan Patologi Klinik 2 1.81 %

2 52,58 % 14

BOBOT HAPER 3 4

RSPEKTIF PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN rata jam pelatihan / karyawan 1 94 %

Persentase Dokdiknis yang mendapatkan TOT 1 100% punishment 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya

3

II C. ASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT

BOBOT HAPER 3 4

2 1,62 menit 2 58.63 mnt 2 5,16 hari

an pelayanan resep obat jadi 2 8.07 menit

365 17.2

312 =

605.3 1,02 1.5

312 593.6 657

1,26 2 522 3

3 2 1 14.75

NILAI 5

2 2

1.5 2 2

1.5 1

12

NILAI 5

1 1

Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1 3

NILAI 5

2

1,5 2

1,5

Page 96: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

5 Waktu tunggu sebelum operasi 6 Waktu tunggu hasil Patologi Klinik 7 Waktu tunggu hasil radiologi JUMLAH B MUTU KLINIK 1 Angka kematian di gawat darurat 2 Angka kematian > 48 jam 3 Post operatif death rate 4 Angka infeksi nosokomial a. Dekubitus b. Phlebitis c. Infeksi Saluran Kemih (ISK) d. Infeksi luka operasi (ILO) 5 Angka kejadian pasien jatuh yang berakibat

kecacatan/kematian JUMLAH B KEPEDULIAN PADA MASYARAKAT1 Pembinaan kepada puskesmas dan sarana kesehatan

lainnya 2 Penyuluhan kesehatan (PKMRS) 3 Ratio tempat tidur kelas III JUMLAH C KEPUASAN PELANGGAN 1 Penanganan / pengaduan komplain2 Kepuasan pelanggan (IKM tingkat kepuasan) JUMLAH D KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN1 Kebersihan lingkungan (Program RS Berseri)2 Proper Lingkungan

JUMLAHASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT

TOTAL ASPEK MUTU & MANFAAT BAGI MASYARAKAT

NO INDIKATOR 1 2

1 Indikator kinerja keuangan 2 Indikator kinerja pelayanan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

82

2 19 jam 11 mnt 2 52.12 menit 2 2 jam 24 mnt 14 2 0.036 % 2 6,02 % 2 0% 1 0 % 1 0 % 1 0 % 1 1.71 %

ejadian pasien jatuh yang berakibat 2 0 %

12 DULIAN PADA MASYARAKAT

Pembinaan kepada puskesmas dan sarana kesehatan 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya

1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya2 55.21 % 4

Penanganan / pengaduan komplain 1 100% Kepuasan pelanggan (IKM tingkat kepuasan) 1 80,85%

2 DULIAN TERHADAP LINGKUNGAN

Kebersihan lingkungan (Program RS Berseri) 2 8.355 1 Biru, upaya pengelolaan lingkungan dilaksanakan

sesuai ketentuan dan atau perundang -

JUMLAHASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI 3

TOTAL ASPEK MUTU & MANFAAT BAGI 35

BOBOT HAPER 3 4

30 24.35 35 29.75

2 2 2

13 2 2 2 1 1 1

0,75 2

11,75

Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1

Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1 2 4 1

0,81 1,81

2

Biru, upaya pengelolaan lingkungan dilaksanakan undangan

0,6

2,6

33.16

Page 97: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

3 Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi masyarakat Jumlah total

Keterangan :

TINGGI, yang terdiri dari : AAA apabila total skor ( TS ) lebih besar dari 95

AA apabila 80 < TS < 95 A apabila 65 < TS < 80

SEDANG, yang terdiri dari : BBB apabila 50 < TS < 65

BB apabila 40 < TS < 50 B apabila 30 < TS < 40

RENDAH, yang terdiri dari : CC apabila 15 < TS < 30

C apabila 0 < TS < 15

Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode yang berakhir pada tanggal 3

(self assessment) mempunyai total skor

Perbandingan Tingkat Kesehatan Badan Layanan

tabel dibawah ini :

NO IKU

1 2

1 Kesehatan Badan Layanan Umum

Kendala :

- Kenaikan pendapatan masih dikisaran < 10 %;

- Kenaikan langganan daya jasa, bahan makanan, obat,

- Pemban gunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

83

Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi masyarakat 35 33,16 100 87,26

apabila total skor ( TS ) lebih besar dari 95

Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode yang berakhir pada tanggal 3

mempunyai total skor 87,26 dengan kategori TINGGI (AA) yaitu berada pada angka 80 <

Kesehatan Badan Layanan Umum dalam beberapa tahun terakhir serta

Tabel 84. Perbandingan Capaian Kesehatan BLU CAPAIAN TARGET

2015 2016 2017 2018 2019 3 4 5 6 7

Kesehatan Badan Layanan Umum AA AA AA AA AA

masih dikisaran < 10 %;

enaikan langganan daya jasa, bahan makanan, obat,

gunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya.

Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

) yaitu berada pada angka 80 < TS < 95.

dalam beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada

Page 98: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Upaya Tindak Lanjut

- Melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan melalui berbagai

sumber, terumama dalam pelayanan medik dan melakukan efisiensi

pengeluaran belanja beban.

- Mengupayakan alternatif lainnya sebagai sumber pendapatan baru.

13. Tersedianya alokasi dana yang meningkat

Tabel

KPI Indikator kinerja / keberhasilan

1

43 Pertumbuhan

KPI 43. Pertumbuhan

Pertumbuhan Penerimaan

jumlah Penerimaan

Dengan metode perhitungan yaitu :

= Realisasi penerimaan tahun

Capaian :

= 165.597.832.281

160.000.002.000

Diagram 6.

* Sumber data : Lakip Bagian PMD Tahun 2017

Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 86 Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

NO BULAN

1 2

1 Januari 2 Februari

-

100,000,000,000

200,000,000,000

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Upaya Tindak Lanjut

Melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan melalui berbagai

sumber, terumama dalam pelayanan medik dan melakukan efisiensi

pengeluaran belanja beban.

Mengupayakan alternatif lainnya sebagai sumber pendapatan baru.

alokasi dana yang meningkat Tabel 85. Capaian Pertumbuhan Penerimaan Rumah S

Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target

2017 Realisasi

2016 20172 3 4 5

Pertumbuhan Penerimaan RS % 7 % 7,4 % 7,24 %

Pertumbuhan Penerimaan RS

Penerimaan RS adalah jumlah Penerimaan tahun berjalan /

Penerimaan tahun lalu

Dengan metode perhitungan yaitu :

Realisasi penerimaan tahun berjalan

x Target persentase pertumbuhan penerimaan tahun 2017

Target penerimaan 2017

165.597.832.281 x 7 % x 100% = 7.24 %

160.000.002.000

6. Laporan Realisasi Penerimaan Rumah Sakit

Sumber data : Lakip Bagian PMD Tahun 2017

Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per bulan dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

BULAN PENERIMAAN

TARGET REALISASI 3 4

16.528.000.000 6.926.460.536Februari 12.368.000.000 13.043.187.017

-

100,000,000,000

200,000,000,000

TH 2016 TARGET 2017 REALISASI 2017

158,093,620,095 160,000,002,000 165,597,832,281

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

84

Melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan melalui berbagai

sumber, terumama dalam pelayanan medik dan melakukan efisiensi

Mengupayakan alternatif lainnya sebagai sumber pendapatan baru.

Pertumbuhan Penerimaan Rumah Sakit Realisasi Naik

turun 2017 6 7

7,24 % ↓

tahun berjalan /

Target persentase pertumbuhan penerimaan tahun 2017 x 100%

Surakarta per bulan dapat

Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

%

5

6.926.460.536 41,91% 13.043.187.017 105,46%

REALISASI 2017

165,597,832,281

Page 99: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September

10 Oktober 11 Nopember12 Desember

Total

Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

tercapai sebesar Rp.

sebesar Rp. 160.000.00

Perbandingan sasaran tersedianya alokasi dana yang meningkat dalam

beberapa tahun terakhir serta

Tabel NO

IKU

1 1 Pertumbuhan pendapatan RS

Kendala :

- Tarif mengacu pada penetapan

Kementerian Kesehatan;

- RS dengan status Badan Layanan Umum

Upaya Tindak Lanjut

- Meningkatkan

menuju pelayanan prima.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

13.072.000.000 15.024.558.93612.960.000.000 22.248.923.15813.072.000.000 16.279.542.92413.072.000.000 14.286.129.67313.072.000.000 14.224.582.942

13.072.000.000 20.037.243.799September 13.328.000.000 3.079.477.714

13.312.002.000 8.442.396.138Nopember 13.072.000.000 16.445.974.005Desember 13.072.000.000 15.559.355.439

Total 160.000.002.000 165.597.832.281

enerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2017

tercapai sebesar Rp. 165.597.832.281,00 (103,5 %) dari target yang ditetapkan

0.000.002.000,00.

Perbandingan sasaran tersedianya alokasi dana yang meningkat dalam

beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini

Tabel 87 Pertumbuhan Penerimaan RS

IKU CAPAIAN

2015 2016 2017 2012 3 4 5

Pertumbuhan pendapatan RS 9.4 % 7,4 % 7,24 % 6,3

Tarif mengacu pada penetapan tarif oleh Kementerian Keuangan dan

ementerian Kesehatan;

RS dengan status Badan Layanan Umum bukan berorientasi profit.

Upaya Tindak Lanjut

Meningkatkan mutu pelayanan serta mengutamakan keselamatan pasien

menuju pelayanan prima.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

85

15.024.558.936 114,94% 22.248.923.158 171,67% 16.279.542.924 124,54% 14.286.129.673 109,29% 14.224.582.942 108,82% 20.037.243.799 153,28% 3.079.477.714 23,11% 8.442.396.138 63,42%

16.445.974.005 125,81% 15.559.355.439 119,03%

165.597.832.281 103,50%

pada tahun 2017 ini telah

%) dari target yang ditetapkan

Perbandingan sasaran tersedianya alokasi dana yang meningkat dalam

seperti pada tabel dibawah ini :

TARGET 2018 2019

6 7 6,3% 6%

f oleh Kementerian Keuangan dan

bukan berorientasi profit.

mutu pelayanan serta mengutamakan keselamatan pasien

Page 100: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Capaian Kinerja Secara Keseluruhan

Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Tabel 88. Rangkuman Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2017

NO SASARAN KEGIATAN

NO KPI

(1) (2) (3) 1 Terwujudnya

kehandalan sarana dan prasarana

1 Overal(OEE)

2 Tingkat penilaian proper

2 Terwujudnya pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit yang handal

3 Persentase

3 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

4 Persentaseyang mendapatkanspesialis / konsultan

5 Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

6 Persentasemendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun

7 Rasiokedokteran

8 Persentasemendapatkan

4 Terwujudnya budaya kerja pegawai

9 Persentase

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

86

Capaian Kinerja Secara Keseluruhan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2017, secara keseluruhan tergambar pada

88. Rangkuman Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2017

INDIKATOR KINERJA SAT TARGET

2017

Realisasi TAHUN

(4) (5) (6) Overall equipment dan effectiveness (OEE)

% 65

Tingkat penilaian proper Indikator Warna

Biru

Persentase capaian modul IT per tahun Level IT Integrated I Integrated(12,5 %)

Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

% 100

Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

% 62

Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun

% 70

Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

rasio 1.5

Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

% 21

Persentase sasaran kinerja pegawai % 100

pada tahun 2017, secara keseluruhan tergambar pada tabel berikut :

88. Rangkuman Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2017

Realisasi TAHUN

2017

PERSENTASE CAP. TH. 2017

CAP. TARGET / UKURAN

KEBERHASILAN

(7) (8) (9) 71,7 110,3 % √

Biru 100 % √

Integrated I (12,5 %)

12,5 % x

100 100 % √

94 151.6 % √

69,9 99,8 % x

1 : 5 100 % √

15.6 74.3 % x

100 100 % √

Page 101: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

NO SASARAN KEGIATAN

NO KPI

(1) (2) (3) 5 Terwujudnya

pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

10 Persentasepelayanan medik sub spesialistik

11 Persentaseterlaksana

12 Pertumbuhanpelayanan

6 Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.

13 Persentasepenelitian yang dipublikasikan.

14 Jumlah

7 Terwujudnya hospital tourism dengan program pelayanan terpadu

15 Persentasepembangunanterpadu

8 Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan DPJP

16 Jumlahdilaksanakandan DPJP

9 Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan

17 Persentaseinstitusi (pihakpelayanan / pendidikan yang melakukan

10 Terwujudnya pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.

18 Akreditasi RS19 Sasaran20 Pengendalian infeksi RS :

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

87

INDIKATOR KINERJA SAT TARGET

2017

Realisasi TAHUN

(4) (5) (6) Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

% 60

Persentase pelayanan unggulan terlaksana

% 100

Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

% 5

Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

% 9

Jumlah penelitian yang dipublikasikan buah 2

Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

% 54

Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJP

jenis 18

Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

% 7

Akreditasi RS Akreditasi KARS Sasaran keselamatan operasi % 100 Pengendalian infeksi RS :

Infeksi daerah operasi % 2 Dekubitus ‰ 1.5

Realisasi TAHUN

2017

PERSENTASE CAP. TH. 2017

CAP. TARGET / UKURAN

KEBERHASILAN

(7) (8) (9) 70 166.7 % √

100 100 % √

5,1 102 % √

10 111.1 % √

3 150 % √

54 100 % √

14 77.8 % x

4,1 58,6 % x

KARS 100 % √ 99.9 99.9 % x

1.71 116.9 % √

0 100 % √

Page 102: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

NO SASARAN KEGIATAN

NO KPI

(1) (2) (3)

21 Medication 22 Emergency 23 Pengembalian

dalam 1 x 24 jam24 Persentase25 Kepatuhan

Nasional (Fornas)26 Tidak27 Nett death rate (NDR)28 Kematian29 Waktu30 Waktu31 Pemberian

pasien32 Bed

11 Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

33 Indeks34 Persentase

ditindaklanjuti35 Indeks36 Waktu37 Waktu38 Waktu39 Waktu

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

88

INDIKATOR KINERJA SAT TARGET

2017

Realisasi TAHUN

(4) (5) (6) Infeksi saluran kencing (ISK) ‰ 4,7 Ventilator associated pneumonia

(VAP) ‰ 5,8

Infeksi aliran darah perifer (Phlebitis)

% 5

Medication error % 20 Emergency response time II menit 200 Pengembalian rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam

% 80

Persentase kejadian pasien jatuh % 3 Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)

% 90

Tidak ada kejadian salah sisi % 0 Nett death rate (NDR) ‰ 24 Kematian pasien di IGD % 2 Waktu lapor hasil tes kritis radiologi % 100 Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium % 100 Pemberian pencegahan VTE pada pasien hip / knee arthroplasty

% 100

Bed occupancy rate (BOR) % 70 % <BOR < 80 %

Indeks kepuasan kerja karyawan % 89 Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

% 80

Indeks kepuasan masyarakat % 85 Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) menit 60 Waktu tunggu operasi elektif (WTE) jam 48 19 jam Waktu tunggu pelayanan radiologi jam 3 2 jam 24 mntWaktu tunggu pelayanan laboratorium jam 2 52.12 mnt

Realisasi TAHUN

2017

PERSENTASE CAP. TH. 2017

CAP. TARGET / UKURAN

KEBERHASILAN

(7) (8) (9) 0 100 % √

5.26 110.3 % √

0 100 % √

37.6 53.2 % x 88.6 225.7 % √ 91.5 114.4 % √

0 100 % √ 99.5 110.5 % √

0 100 % √ 6.02 100 % √

0.036 100 % √ 100 100 % √ 100 100 % √ 99.7 99.7 % x

52.58 75.1 % x

96 107,9 % √ 100 125 % √

80.85 95.1 % x 58.63 102.7 % √

jam 11 mnt 251.2 % √ 2 jam 24 mnt 125 % √

52.12 mnt 230.2 % √

Page 103: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

NO SASARAN KEGIATAN

NO KPI

(1) (2) (3) 40 Waktu

jadi (WTOJ)12 Terwujudnya efisiensi

penggunaan dana 41 Persentase POBO42 Kesehatan

13 Tersedianya alokasi dana yang meningkat

43 Pertumbuhan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

89

INDIKATOR KINERJA SAT TARGET

2017

Realisasi TAHUN

(4) (5) (6) Waktu tunggu pelayanan resep obat adi (WTOJ)

menit 30 8.07 m

Persentase POBO % 83,35 10Kesehatan Badan Layanan Umum Kategori AA Pertumbuhan pendapatan RS % 7

Realisasi TAHUN

2017

PERSENTASE CAP. TH. 2017

CAP. TARGET / UKURAN

KEBERHASILAN

(7) (8) (9) 8.07 menit 371.7 % √

109,21 131 % √ AA 100 % √

7,24 103,4 % √

Page 104: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Berdasarkan tabel diatas, dari 43 (empat puluh tiga) indikator kinerja yang

diterapkan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

33 (tiga puluh tiga) indikator dapat mencapai / melampaui

ditetapkan, sementara 10 (sepuluh) indikator belum mencapai target.

Dan apabila data tersebut

Capaian kinerja pada tahun 201

dibandingkan dengan tahun 201

sebesar 65,5% dengan komposisi

tidak tercapai dari 29

Diagram

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Berdasarkan tabel diatas, dari 43 (empat puluh tiga) indikator kinerja yang

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2017

33 (tiga puluh tiga) indikator dapat mencapai / melampaui

ditetapkan, sementara 10 (sepuluh) indikator belum mencapai target.

Dan apabila data tersebut dipersentasekan maka capaiannya sebesar 7

Capaian kinerja pada tahun 2017 secara keseluruhan meningkat jika

dibandingkan dengan tahun 2016, dimana pada tahun 2016 terealisasi capaian

% dengan komposisi 19 indikator mencapai target dan

29 indikator yang ditetapkan.

Diagram 7. Prosentase Capaian target kinerja tahun 201

77%

23%

Tercapai Belum tercapai

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

90

Berdasarkan tabel diatas, dari 43 (empat puluh tiga) indikator kinerja yang

pada tahun 2017, sebanyak

33 (tiga puluh tiga) indikator dapat mencapai / melampaui target yang

ditetapkan, sementara 10 (sepuluh) indikator belum mencapai target.

maka capaiannya sebesar 76,7 %.

secara keseluruhan meningkat jika

terealisasi capaian

9 indikator mencapai target dan 10 indikator

Prosentase Capaian target kinerja tahun 2017

Page 105: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

B. REALISASI ANGGARAN

Program pengelolaan anggaran sesuai pagu dalam DIPA dan laporan seperti

tersaji di bawah ini :

Diagram 8.

Sedangkan rincian

Diagram

Tabel

* Sumber data : Lakip Bagian PMD Tahun 2017

Pengelolaan anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang

dikelola selama tahun 2017 baru terealisasi sebesar Rp.263.652.000.306,00

dari pagu anggaran tahun 2017 sebesar Rp.310.612.556.000,00.

Untuk rincian pengelolaan

Surakarta per mata anggaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 90.

i. PENYERAPAN ANGGARAN APBN 2017KODE URAIAN

1 2

024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan

0

200,000,000,000

400,000,000,000

0

50,000,000,000

100,000,000,000

150,000,000,000

200,000,000,000

BELANJA PEGAWAI

39,875,705,000

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

REALISASI ANGGARAN

rogram pengelolaan anggaran sesuai pagu dalam DIPA dan laporan seperti

tersaji di bawah ini :

8. Laporan realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS

Sedangkan rincian pembayaran belanja dapat dilihat seperti dibawah ini :

Diagram 9. Laporan realisasi Penyerapan Anggaran per Mata Anggaran

Tabel 89. Laporan Penyerapan Anggaran Per BelanjaJENIS BELANJA %

1 2

Belanja pegawai 84.5 Belanja barang 83.9 Belanja modal 86.6 Total 84.9

* Sumber data : Lakip Bagian PMD Tahun 2017

anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang

dikelola selama tahun 2017 baru terealisasi sebesar Rp.263.652.000.306,00

dari pagu anggaran tahun 2017 sebesar Rp.310.612.556.000,00. (

Untuk rincian pengelolaan anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta per mata anggaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

90. Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran Per MAK

PENYERAPAN ANGGARAN APBN 2017 URAIAN PAGU REALISASI

2 3 4

Program Pembinaan Pelayanan 85.497.041.000 76.837.105.932 8.659.935.068

PAGU 2017 REALISASI 2017

310,612,556,000263,652,000,306

BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL

39,875,705,000

168,577,507,000

102,159,344,000

33,684,151,946

141,448,338,004

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

91

rogram pengelolaan anggaran sesuai pagu dalam DIPA dan laporan seperti

Laporan realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS

pembayaran belanja dapat dilihat seperti dibawah ini :

Laporan Penyerapan Anggaran Per Belanja

anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang

dikelola selama tahun 2017 baru terealisasi sebesar Rp.263.652.000.306,00

(84,9 %).

Dr. R. Soeharso

Penyerapan Anggaran Per MAK

SALDO %

5 6

8.659.935.068 89,87%

BELANJA MODAL

102,159,344,000 88,519,510,356

PAGU TH. 2017REALISASI 2017

Page 106: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

KODE URAIAN

1 2

Kesehatan 2094 Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

2094.506 Gedung Layanan008 Pembangunan Gedung dan

Bangunan 533111 Belanja Modal Gedung dan

Bangunan Pembangunan Gedung

Pelayanan Terpadu Tahap II2094.508 Alat Kesehatan 051 Pengadaan Alat KesehatanB Pengadaan Peralatan Medis

APBNP 532111 Belanja Modal Peralatan dan

Mesin 2094.512 Obat-obatan dan Bahan Medis

Habis Pakai 005 Pengadaan Obat

Bahan Medis Habis PakaiB Pengadaan Obat

BHP Alat Kesehatan APBN521811 Belanja Barang Untuk

Persediaan Barang Konsumsi Pengadaan Obat Pengadaan Obat

(APBNP) 2094.994 Layanan Perkantoran001 Pembayaran Gaji dan

Tunjangan 511111 Belanja Gaji Pokok PNS511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS511122 Belanja Tunj. Anak PNS511123 Belanja Tunj. Struktural PNS511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS511125 Belanja Tunj. PPh PNS511126 Belanja Tunj. Beras PNS511129 Belanja Uang Makan PNS511134 Belanja Tunj. Kompensasi

Kerja PNS 511151 Belanja Tunjangan Umum PNS512211 Belanja Uang Lembur002 Operasional dan Pemeliharaan

Kantor A Langganan Daya dan Jasa522111 Belanja Langganan Listrik Langganan Listrik522112 Belanja Langganan Telp Langganan Telp522113 Belanja Langganan Air Langganan Air C Pemeliharaan Gedung &

Halaman RS (APBN)

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

URAIAN PAGU REALISASI

2 3 4

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan

85.497.041.000 76.837.105.932 8.659.935.068

Gedung Layanan 31.738.317.000 30.681.283.200 1.057.033.800 Pembangunan Gedung dan 31.738.317.000 30.681.283.200 1.057.033.800

Belanja Modal Gedung dan 31.738.317.000 30.681.283.200 1.057.033.800

Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu Tahap II

31.738.317.000 30.681.283.200 1.057.033.800

3.589.640.000 3.511.462.000 Pengadaan Alat Kesehatan 3.589.640.000 3.511.462.000 Pengadaan Peralatan Medis 3.589.640.000 3.511.462.000

Belanja Modal Peralatan dan 3.589.640.000 3.511.462.000

obatan dan Bahan Medis 1.880.526.000 1.880.415.770

Pengadaan Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai

1.880.526.000 1.880.415.770

Pengadaan Obat-obatan dan BHP Alat Kesehatan APBN

1.880.526.000 1.880.415.770

Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi

1.880.526.000 1.880.415.770

Pengadaan Obat-Obatan 880.526.000 880.417.821 Pengadaan Obat-Obatan 1.000.000.000 999.997.949

Layanan Perkantoran 48.288.558.000 40.763.944.962 7.524.613.038 Pembayaran Gaji dan 39.875.705.000 33.684.151.946 6.191.553.054

Belanja Gaji Pokok PNS 28.247.529.000 23.184.336.480 5.063.192.520 Belanja Pembulatan Gaji PNS 370.000 312.157 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 1.773.740.000 1.647.376.184 Belanja Tunj. Anak PNS 527.044.000 489.153.736

Struktural PNS 367.430.000 330.505.000 Belanja Tunj. Fungsional PNS 2.275.560.000 2.049.619.000 Belanja Tunj. PPh PNS 227.791.000 69.388.309 Belanja Tunj. Beras PNS 1.336.081.000 1.232.878.080 Belanja Uang Makan PNS 3.864.960.000 3.809.364.000 Belanja Tunj. Kompensasi 292.890.000 185.550.000

Belanja Tunjangan Umum PNS 461.790.000 406.355.000 Belanja Uang Lembur 500.520.000 279.314.000 Operasional dan Pemeliharaan 8.412.853.000 7.079.793.016 1.333.059.984

Langganan Daya dan Jasa 3.049.296.000 2.272.261.734 Belanja Langganan Listrik 2.869.296.000 2.149.899.391 Langganan Listrik 2.869.296.000 2.149.899.391 Belanja Langganan Telp 120.000.000 71.091.343 Langganan Telp 120.000.000 71.091.343 Belanja Langganan Air 60.000.000 51.271.000

60.000.000 51.271.000 Pemeliharaan Gedung & Halaman RS (APBN)

5.168.917.000 4.616.971.282

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

92

SALDO %

5 6

8.659.935.068 89,87%

1.057.033.800 96,67% 1.057.033.800 96,67%

1.057.033.800 96,67%

1.057.033.800 96,67%

78.178.000 97,82% 78.178.000 97,82% 78.178.000 97,82%

78.178.000 97,82%

110.230 99,99%

110.230 99,99%

110.230 99,99%

110.230 99,99%

108.179 99,99% 2.051 100,00%

7.524.613.038 84,42% 6.191.553.054 84,47%

5.063.192.520 82,08% 57.843 84,37%

126.363.816 92,88% 37.890.264 92,81% 36.925.000 89,95%

225.941.000 90,07% 158.402.691 30,46% 103.202.920 92,28% 55.596.000 98,56%

107.340.000 63,35%

55.435.000 88,00% 221.206.000 55,80%

1.333.059.984 84,15%

777.034.266 74,52% 719.396.609 74,93% 719.396.609 74,93% 48.908.657 59,24% 48.908.657 59,24% 8.729.000 85,45% 8.729.000 85,45%

551.945.718 89,32%

Page 107: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

KODE URAIAN

1 2

523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Biaya Cleaning Service Gedung dan Bangunan

PemeliharaanGedung/Bangunan Kantor Bertingkat

PemelihaaanGedung/Bangunan Kantor Tidak Bertingkat

Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan

Biaya Cleaning Service Halaman dan Taman

D Honorarium Operasional Satuan Kerja

521115 Honor Pengelola Keuangan Honorarium Pejabat Kuasa

Pengguna Anggaran Honorarium Pejabat Pembuat

Komitmen Honorarium Pejabat Penguji

Tagihan & Penandatangan SPM

Honorarium Bendahara Pengeluaran

Honorarium Bendahara Pengelola PNBP

II. PENYERAPAN ANGGARAN BLU TA 2017

KODE URAIAN

1 2

024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan

Kesehatan

2094 Dukungan Manajemen dan pelaksanaaan tugas teknis lainnya pada program pembinaan pelayanan kesehatan

2094.506 Gedung Layanan008 Pembangunan Gedung dan

Bangunan 537113 Belanja Modal Gedung dan

Bangunan Lanjutan Pembangunan

Pengganti Ruang Operasi IBS Kekurangan Pekerjaan Fisik

Gedung YanDu Tahap I2094.509 Layanan Operasional RS005 Dukungan Penyelenggaraan

Layanan Operasional RS525112 Belanja Barang Pengadaan bahan makan

pasien RS Jawa Tengah051 Pembayaran Remunerasi525111 Belanja Gaji dan a. Remunerasi Pegawai b. Gaji Tenaga Non PNS

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

URAIAN PAGU REALISASI

2 3 4

Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

5.168.917.000 4.616.971.282

Biaya Cleaning Service Gedung

1.937.892.000 1.577.851.992

PemeliharaanGedung/Bangunan Kantor Bertingkat

956.103.000 888.186.000

PemelihaaanGedung/Bangunan Kantor Tidak Bertingkat

814.020.000 817.739.300

Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor

475.522.000 468.448.990

Biaya Cleaning Service Halaman dan Taman

985.380.000 864.745.000

Honorarium Operasional 194.640.000 190.560.000

Honor Pengelola Keuangan 194.640.000 190.560.000 Honorarium Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran

57.240.000 57.240.000

Honorarium Pejabat Pembuat 55.560.000 55.200.000

Honorarium Pejabat Penguji Penandatangan

29.280.000 29.280.000

Honorarium Bendahara 25.440.000 25.440.000

Honorarium Bendahara Pengelola PNBP

27.120.000 23.400.000

PENYERAPAN ANGGARAN BLU TA 2017 URAIAN PAGU REALISASI

2 3 4

Program Pembinaan Pelayanan 225.115.515.000 186.814.894.374

Dukungan Manajemen dan pelaksanaaan tugas teknis lainnya pada program pembinaan pelayanan

Gedung Layanan Pembangunan Gedung dan 17.893.257.000 14.741.510.450

Belanja Modal Gedung dan 17.893.257.000 14.741.510.450

Lanjutan Pembangunan Ruang Operasi IBS

16.548.021.000 13.454.982.000

Kekurangan Pekerjaan Fisik Gedung YanDu Tahap I

1.345.236.000 1.286.528.450

Layanan Operasional RS Dukungan Penyelenggaraan

Operasional RS

Belanja Barang 3.471.150.000 2.908.769.603 Pengadaan bahan makan pasien RS Jawa Tengah

3.471.150.000 2.908.769.603

Pembayaran Remunerasi Belanja Gaji dan Tunjangan 64.000.000.000 51.160.726.140 a. Remunerasi Pegawai 59.454.616.000 46.860.387.014 b. Gaji Tenaga Non PNS 1.430.000.000 1.466.377.340

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

93

SALDO %

5 6

551.945.718 89,32%

360.040.008 81,42%

67.917.000 92,90%

(3.719.300) 100,46%

7.073.010 98,51%

120.635.000 87,76%

4.080.000 97,90%

4.080.000 97,90% - 100,00%

360.000 99,35%

- 100,00%

- 100,00%

3.720.000 86,28%

SALDO %

5 6

38.300.620.626 82,99%

3.151.746.550 82,39%

3.151.746.550 82,39%

3.093.039.000 81,31%

58.707.550 95,64%

562.380.397 83,80% 562.380.397 83,80%

12.839.273.860 79,94% 12.594.228.986 78,82%

(36.377.340) 102,54%

Page 108: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

KODE URAIAN

1 2

c. UM Tenaga Non PNS d. PPDS e. Honor Dewas f. Asuransi Direksi dan Dewas g. Jaminan kesehatan Tenaga

Non PNS 052 Operasional dan Pemeliharaan

RS 525112 Belanja Barang a. Langganan Gas b. Bahan penunjang

operasional lainnya c. Jamuan Tamu/Lauk Pauk d. Operasional Genset e. Bahan pembersih f. Bahan RT RS g. Pengadaan Linen h. Pakaian Dinas

Pegawai/Perawat i. Pakaian dinas Dokter j. Penyelenggaraan sanitasi RS k. Pengadaan alat tulis kantor

(ATK) l. Cetakan catatan medis m. Biaya rapat intern n. Langganan koran o. Langganan internet p. Biaya Foto Copy q. Penambah daya tahan tubuh r. Perlengkapan sarana

informasi dan publikasi525113 Belanja Jasa a. Audit Eksternal b. Kegiatan PKRS dan

pemasaran c. Rapat Dewas d. Operasional RS lainnya e. Jasa Konsultan Hukum f. Honorarium Satpam g. Pengiriman PosB Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana RS 525114 Belanja Pemeliharaan a. Pemeliharaan jaringan (air,

listrik, telepon, dan b. Pemeliharaan medis c. Pemeliharaan peralatan non

medis d. Pemeliharaan Gedung Tidak

Bertingkat e. Pemeliharaan Halaman

Gedung/Bangunan Kantor (JaTeng)

f. Pemeliharaan Gedung Bertingkat

525115 Belanja PerjalananD Pemeliharaan Kendaraan Roda

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

URAIAN PAGU REALISASI

2 3 4

c. UM Tenaga Non PNS 633.600.000 551.120.000 548.856.000 516.260.000

e. Honor Dewas 1.292.235.000 1.213.333.643 f. Asuransi Direksi dan Dewas 350.002.000 275.844.600 g. Jaminan kesehatan Tenaga 290.691.000 277.403.543

Operasional dan Pemeliharaan

Belanja Barang 8.639.576.000 5.266.437.423 a. Langganan Gas 234.540.000 213.885.000 b. Bahan penunjang operasional lainnya

1.005.300.000 838.323.627

c. Jamuan Tamu/Lauk Pauk 600.000.000 264.948.988 d. Operasional Genset 59.955.000 50.651.750

Bahan pembersih 136.500.000 63.473.530 f. Bahan RT RS 591.564.000 470.530.251 g. Pengadaan Linen 902.689.000 470.015.500 h. Pakaian Dinas Pegawai/Perawat

289.872.000 215.268.250

i. Pakaian dinas Dokter 19.200.000 - j. Penyelenggaraan sanitasi RS 729.000.000 77.149.000 k. Pengadaan alat tulis kantor 1.013.764.000 667.797.750

Cetakan catatan medis 280.602.000 213.334.500 m. Biaya rapat intern 99.000.000 31.672.000 n. Langganan koran 69.984.000 14.278.000 o. Langganan internet 329.580.000 135.720.000 p. Biaya Foto Copy 199.236.000 134.675.543 q. Penambah daya tahan tubuh 1.622.790.000 1.179.068.210 r. Perlengkapan sarana informasi dan publikasi

456.000.000 225.645.524

3.652.990.000 2.756.557.833 a. Audit Eksternal 130.105.000 108.900.000 b. Kegiatan PKRS dan 100.100.000 41.852.200

c. Rapat Dewas 148.200.000 - d. Operasional RS lainnya 1.818.618.000 1.274.807.873 e. Jasa Konsultan Hukum 100.000.000 47.000.000 f. Honorarium Satpam 1.318.767.000 1.258.199.208 g. Pengiriman Pos 37.200.000 25.798.552 Pemeliharaan Sarana dan

Belanja Pemeliharaan 17.123.040.000 16.129.232.739 a. Pemeliharaan jaringan (air, listrik, telepon, dan SIRS)

984.855.000 1.088.543.490

b. Pemeliharaan medis 2.824.000.000 2.298.693.400 c. Pemeliharaan peralatan non 1.116.876.000 761.696.849

d. Pemeliharaan Gedung Tidak 3.024.872.000 2.907.141.000

e. Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor

8.251.623.000 8.162.344.000

f. Pemeliharaan Gedung 920.814.000 910.814.000

Belanja Perjalanan 1.688.300.000 1.266.792.982 Pemeliharaan Kendaraan Roda

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

94

SALDO %

5 6

82.480.000 86,98% 32.596.000 94,06% 78.901.357 93,89% 74.157.400 78,81% 13.287.457 95,43%

3.373.138.577 60,96% 20.655.000 91,19%

166.976.373 83,39%

335.051.012 44,16% 9.303.250 84,48%

73.026.470 46,50% 121.033.749 79,54% 432.673.500 52,07% 74.603.750 74,26%

19.200.000 0,00% 651.851.000 10,58% 345.966.250 65,87%

67.267.500 76,03% 67.328.000 31,99% 55.706.000 20,40%

193.860.000 41,18% 64.560.457 67,60%

443.721.790 72,66% 230.354.476 49,48%

896.432.167 75,46% 21.205.000 83,70% 58.247.800 41,81%

148.200.000 0,00% 543.810.127 70,10% 53.000.000 47,00% 60.567.792 95,41% 11.401.448 69,35%

993.807.261 94,20% (103.688.490) 110,53%

525.306.600 81,40% 355.179.151 68,20%

117.731.000 96,11%

89.279.000 98,92%

10.000.000 98,91%

421.507.018 75,03%

Page 109: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

KODE URAIAN

1 2

4 dan 2 525114 Belanja Pemeliharaan a. Biaya Pemeliharaan dan

Operasional Kend Roda 4 b. Biaya Pemeliharaan dan

Operasional Kend Roda 2E Peningkatan Kapasitas SDM

(BLU) 525119 Belanja Penyediaan Barang

dan Jasa BLU Lainnya a. Biaya Diklat Kesehatan b. Biaya Diklat Non Kesehatan c. Biaya Diklat Pimpinan d. Penelitian Kesehatan e. Pendidikan lanjut f. Peningkatan Kapasitas

Pegawai g. Akreditasi RS2094.512 Obat-obatan dan Bahan Medis

Habis Pakai 525112 Belanja Barang a. Bahan kebutuhan rehabilitasi

medik b. Kebutuhan bank darah c. Kebutuhan laboratorium d. Kebutuhan radiologi e. Kebutuhan Implant ortopedi f. Pengadaan bahan dan alat

medis habis pakai pasien g. Pengadaan obat2094.508 Alat Kesehatan 051 Pengadaan Alat kesehatan537112 Belanja modal peralatan dan

mesin 2094.507 Sarana dan Prasarana051 Pengadaan Sarana dan

Prasarana A Pengadaan peralatan non

medis (BLU) 537112 Belanja Modal Peralatan dan

mesin B Pengadaan Peralatan Pengolah

data (BLU) 537112 Belanja Modal Peralatan dan

mesin

Melihat data di atas, penyerapan anggaran

Meskipun demikian asas efisien dan efektivitas terkait penggunaan anggaran

belanja di RSO Prof. Dr. R. So

Kendala :

- Adapun permasalahan permasalahan yang dihadapi antara lain diakibatkan

keterlambatan dalam proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

URAIAN PAGU REALISASI

2 3 4

Belanja Pemeliharaan 461.340.000 193.401.725 a. Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kend Roda 4

453.440.000 189.089.375

b. Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kend Roda 2

7.900.000 4.312.350

Peningkatan Kapasitas SDM

Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya

4.600.587.000 2.328.692.284

a. Biaya Diklat Kesehatan 962.250.000 524.049.052 b. Biaya Diklat Non Kesehatan 500.000.000 300.130.007 c. Biaya Diklat Pimpinan 143.337.000 11.810.000 d. Penelitian Kesehatan 70.000.000 - e. Pendidikan lanjut 225.000.000 - f. Peningkatan Kapasitas 1.200.000.000 829.479.558

g. Akreditasi RS 1.500.000.000 663.223.667 obatan dan Bahan Medis

Belanja Barang 54.647.145.000 50.477.518.489 a. Bahan kebutuhan rehabilitasi 1.324.272.000 1.227.516.206

b. Kebutuhan bank darah 1.082.790.000 938.817.000 c. Kebutuhan laboratorium 2.332.083.000 2.238.799.700 d. Kebutuhan radiologi 4.740.000.000 2.491.779.139

Implant ortopedi 26.100.000.000 24.832.583.809 f. Pengadaan bahan dan alat medis habis pakai pasien

9.468.000.000 8.780.713.746

g. Pengadaan obat-obatan 9.600.000.000 9.967.308.889

Pengadaan Alat kesehatan 26.343.969.000 23.665.924.561 Belanja modal peralatan dan 26.343.969.000 23.665.924.561

Sarana dan Prasarana Pengadaan Sarana dan 22.594.161.000 15.919.330.145

Pengadaan peralatan non 19.399.542.000 14.378.158.945

Belanja Modal Peralatan dan 19.399.542.000 14.378.158.945

Pengadaan Peralatan Pengolah 3.194.619.000 1.541.171.200

Belanja Modal Peralatan dan 3.194.619.000 1.541.171.200

Melihat data di atas, penyerapan anggaran pada tahun ini masih relative

Meskipun demikian asas efisien dan efektivitas terkait penggunaan anggaran

belanja di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus menerus diupayakan.

dapun permasalahan permasalahan yang dihadapi antara lain diakibatkan

keterlambatan dalam proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

95

SALDO %

5 6

267.938.275 41,92% 264.350.625 41,70%

3.587.650 54,59%

2.271.894.716 50,62%

438.200.948 54,46% 199.869.993 60,03% 131.527.000 8,24% 70.000.000 0,00%

225.000.000 0,00% 370.520.442 69,12%

836.776.333 44,21%

4.169.626.511 92,37% 96.755.794 92,69%

143.973.000 86,70% 93.283.300 96,00%

2.248.220.861 52,57% 1.267.416.191 95,14%

687.286.254 92,74%

(367.308.889) 103,83%

2.678.044.439 89,83% 2.678.044.439 89,83%

6.674.830.855 70,46%

5.021.383.055 74,12%

5.021.383.055 74,12%

1.653.447.800 48,24%

1.653.447.800 48,24%

relative rendah.

Meskipun demikian asas efisien dan efektivitas terkait penggunaan anggaran

diupayakan.

dapun permasalahan permasalahan yang dihadapi antara lain diakibatkan

keterlambatan dalam proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan

Page 110: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

sehingga upaya optimalisasi penyerapan anggaran terkendala oleh alokasi

waktu dan sumber daya

dipertegas.

Upaya Tindak Lanjut :

- Percepatan proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan

- Mempertegas kebijakan atau SOP.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

sehingga upaya optimalisasi penyerapan anggaran terkendala oleh alokasi

waktu dan sumber daya manusia yang ada, kebijakan atau SOP yang perlu

proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan

kebijakan atau SOP.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

96

sehingga upaya optimalisasi penyerapan anggaran terkendala oleh alokasi

manusia yang ada, kebijakan atau SOP yang perlu

proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan

Page 111: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

B. EVALUASI REALISASI ANGGARAN BERBASIS

Tabel 91. Evaluasi Realisasi Anggaran Berbasis IKU Tahun 2017

\O SASARAN

STRATEGIS IKU TARGET

1 2 3 4

1 Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

a. Overall equipmnet & effectifeness(OEE)

65 % 1) Pengelolaan manajemen risiko sarana dan prasarana RS

2) Pemeliharaan bangunan / gedung, halaman, taman & jalan yang memadai, aman, nyaman dan siap pakai

3) Pemeliharaan jaringan yang aman, tersedia dan siap pakai dalam waktu 1 x 24 jam x 7 hari

4) Pemeliharaan peralatan medis yang siap pakai, aman dengan presisi tinggi

5) Pemelihperalatan non medis yang siap pakai, aman dan nyaman

6) Pemelihperalatan pendingin / AC yang siap pakai, aman dan nyaman

7) Terwujupeningkatan mutu

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

97

EVALUASI REALISASI ANGGARAN BERBASIS IKU TAHUN 2017

Tabel 91. Evaluasi Realisasi Anggaran Berbasis IKU Tahun 2017

PROGRAM KEGIATAN VOL

5 6 7

Pengelolaan manajemen risiko sarana dan prasarana RS

a) Mitigasi resiko sarpras medis 1 keg

b) Mitigasi resiko sarpras non medis 1 keg

c) Mitigasi resiko sarpras jaringan RS 1 keg

Pemeliharaan bangunan / gedung, halaman, taman & jalan yang memadai, aman, nyaman dan siap pakai

a) Pemeliharaan preventif 2520 keg

b) Pemeliharaan corective ringan 300 keg

c) Pemeliharaan corective berat 23 keg

Pemeliharaan jaringan yang aman, tersedia dan siap pakai dalam waktu 1 x 24 jam x 7 hari

a) Pemeliharaan preventif 7560 keg

b) Pemeliharaan corective ringan 720 kegc) Pemeliharaan corective berat 14 keg

Pemeliharaan peralatan medis yang siap pakai, aman dengan presisi tinggi

a) Pemeliharaan preventif 3.840 keg

b) Pemeliharaan corective ringan 180 keg

c) Pemeliharaan corective berat 20 kegd) Kalibrasi alat 300 keg

Pemeliharaan peralatan non medis yang siap pakai, aman dan nyaman

a) Pemeliharaan preventif 2520 keg

b) Pemeliharaan corective ringan 180 keg

c) Pemeliharaan corective berat 15 keg

Pemeliharaan peralatan pendingin / AC yang siap pakai, aman dan nyaman

a) Pemeliharaan preventif 1260 keg

b) Pemeliharaan corective ringan 180 keg

c) Pemeliharaan corective berat 25 keg

Terwujudnya peningkatan mutu

a) Kecepatan waktu menanggapi laporan kerusakan sarpra

15 mnt

VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

7 8 9 10

1 keg 30.764.765.000 27.876.648.787 88.6 %

1 keg

1 keg

2520 keg

300 keg

23 keg

7560 keg

720 keg 14 keg

3.840 keg

180 keg

20 keg 300 keg

2520 keg

180 keg

15 keg

1260 keg

180 keg

25 keg

15 mnt

Page 112: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

\O SASARAN

STRATEGIS IKU TARGET

1 2 3 4

pemeliharaan sarana dan prasarana RS

b. Tingkat Penilaian Proper

Biru Pelayanan penyehatan lingkungan dalam rangka mewujudkan kebijakan Green Hospital

2 Terwujudnya pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang handal

Persentase modul IT per tahun yang terintegrasi baik internal maupun eksternal

Integrated I

Pengembangan SIM RS terintegrasi

3 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan

a. Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

100 % Sertifikasi Dokter Subspesialis (

b. Persentase 62 % 1) Pendidikan dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

98

PROGRAM KEGIATAN VOL

5 6 7

pemeliharaan sarana dan prasarana RS

b) Kecepatan waktu analisis perbaikan sarpra

1 x 24 jam

c) Kecepatan waktu analisis perbaikan dengan tenaga ahli

2 x 24 jam

d) Kalibrasi alat tepat waktu 100 %e) Jumlah komplain pemeliharaan sarpra < 5 komplain

Pelayanan penyehatan lingkungan dalam rangka mewujudkan kebijakan Green Hospital RSO

1) Pengelolaan limbah RS 890 keg

2) Penyehatan air 976

3) Penyuluhan kesehatan lingkungan 6 keg

4) Penyehatan ruang bangunan dan halaman RS

548 keg

5) Pengendalian vektor dan binatang pengganggu

76 keg

6) Sanitasi makanan minuman dan linen 12 keg

7) Sterilisasi dan Disinfeksi 53 keg

8) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) RS

87 keg

Pengembangan SIM RS terintegrasi

Pengembangan SIM RS Tahap Integrated I :

6 pkt

a. Bridging System 1 pkt

b. Dashboard Executive Summary 1 pkt

c. e – Planning 1 pktd. e – HRD 1 pkt

e. e – office 1 pkt

f. e – Medical Record Rawat Jalan 1 pkt

Sertifikasi Dokter Subspesialis (Fellowship)

Pendidikan Dokter Konsultan Anestesi (Konsultan Intensive Care)

1 orang

Pendidikan dan a) Pelatihan Medis 33 orang

VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

7 8 9 10

1 x 24 jam

2 x 24 jam

100 % < 5 komplain

890 keg 865.500.000 140.622.530 28.5 %

976 keg

6 keg

548 keg

76 keg

12 keg

53 keg

87 keg

6 pkt 3.524.199.000 1.676.891.200 44,7 %

1 pkt

1 pkt

1 pkt 1 pkt

1 pkt

1 pkt

1 orang

33 orang 962.250.000 524.049.052 54.5 %

Page 113: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

\O SASARAN

STRATEGIS IKU TARGET

1 2 3 4

ilmu dan teknologi kedokteran

karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

pelatihan kesehatan dan non kesehatan

2) Diklat Pimpinan

c. Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun

70 % Pendidikan dan pelatihan kesehatan

d. Rasio dosen

dengan mahasiswa kedokteran

1:5 Pembelajaran dan pertumbuhan

e. Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

21 % Pendidikan lanjut karyawan

4 Terwujudnya budaya kerja pegawai

Persentase Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

100% a. Pengembangan sistem informasi kepegawaian

b. Penerapan dasar penilaian

c. Optimalisasi budaya “5S & 5R” untuk seluruh karyawan

d. Penyusunan sasaran kinerja unit & individu (SKU & SKI)

5 Terwujudnya pengembangan

a. Persentase jumlah

60% Pengembangan sub spesialis ortopedi

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

99

PROGRAM KEGIATAN VOL

5 6 7

pelatihan kesehatan dan non kesehatan

b) Pelatihan Keperawatan 150 orang

c) Pelatihan Penunjang Medis 50 orangd) Pelatihan Manajemen Kesehatan 90 orang

e) Pelatihan Manajemen RS 500 orang

f) Pelatihan Keuangan 4 orang

Diklat Pimpinan a) Diklatpim Tk II 2 orangb) Diklatpim Tk III 0 orang

c) Diklatpim Tk IV 3 orang

Pendidikan dan pelatihan kesehatan

1) Diklat Gawat Darurat 10 orang2) Diklat Rawat Intensif (sub spesialisasi

spine) 2 orang

3) Diklat Rawat Intensif(magang 3 bulan) 2 orang

4) Diklat bedah dan anestesi 30 orangPembelajaran dan pertumbuhan

Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

Rasio

Pendidikan lanjut karyawan

1) Pendidikan lanjut D3 manajemen Informasi

62 orang

2) Pendidikan lanjut Profesi Ners 20 orang

3) Pendidikan lanjut S2 Magister Manajemen

11 orang

Pengembangan sistem informasi kepegawaian

Pengembangan sistem informasi kepegawaian

1 keg

Penerapan dasar penilaian pegawai

Log Book Pegawai Semua pegawai

Optimalisasi budaya “5S & 5R” untuk seluruh karyawan

1) Lomba 5 R 3 keg2) Lomba terkait Akreditasi 1 keg

Penyusunan sasaran kinerja unit & individu (SKU & SKI)

Penyusunan sasaran kinerja unit & individu (SKU & SKI)

1 keg

Pengembangan sub spesialis ortopedi

1) Pelayanan Sub Spesialistik Rawat Jalan

6 keg

VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

7 8 9 10

150 orang

50 orang 90 orang

500 orang 500.000.000 300.130.007 60 %

4 orang

2 orang 143.337.000 11.810.000 8.2 %0 orang

3 orang

10 orang 962.250.000 524.049.052 54.5 %2 orang

2 orang

30 orang Rasio 1: 5

62 orang 225.000.000 0 0 %

20 orang

11 orang

1 keg

Semua pegawai

3 keg 1 keg

1 keg

6 keg

Page 114: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

\O SASARAN

STRATEGIS IKU TARGET

1 2 3 4

pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

traumatologi dan rehabilitasi medis difokuskorthopaedi

b. Persentase pelayanan unggulan terlaksana

100% 1) Pelayanan Unggulan Th 2017

2) Pengembangan Rehab Medik

c. Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

5% Peningkatan Cakupan Pelayanan Medik

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

100

PROGRAM KEGIATAN VOL

5 6 7

traumatologi dan rehabilitasi medis difokuskan spine orthopaedi

2) Pengadaan Peralatan Medis 1 keg

3) Pelayanan Subspesialistik Rawat Inap 6 keg4) Optimalisasi tim subspesialis spine 1 keg

5) Pengembangan Keperawatan spine 1 keg

Pelayanan Unggulan Th 2017

a) Skoliosis 1 pkt

b) Plexus Brachialis Injury 1 pktc) DDH 1 pkt

d) Paraplegia 1 pkt

Pengembangan Rehab Medik

a) Scoliosis gathering ( tim spine) 1 pktb) Pemberian marker pada MSO (OP) 1 pkt

c) Pengembangan FAB (OP) 1 pktd) Evaluasi terapi pasien pediatri

dengan Buku Perkembangan Anak ( Tim pediatri)

1 pkt

e) Teknik cognitif restructuring untuk pasien depresi pada pasien paraplegi ( Psi)

1 pkt

f) Alih fungsi pada pasien BPI ( OT) 1 pkt

Peningkatan Cakupan Pelayanan Medik

1) Pelayanan Pengunjung 86.331 pengunjung

2) Pelayanan Kunjungan 195.770 kunjungan

3) Pelayanan Rawat Jalan 71.067 kunjungan

4) Pelayanan Gawat Darurat 5.886 kunjungan

5) Pelayanan Rawat Inap 5.320 pasien

6) Pelayanan Operasi 6.591 tindakan7) Pelayanan Anestesi 5.273 tindakan

8) Pelayanan Rawat Intensif 735 pasien

9) Konsultasi dan tindakan oleh Sp. KFR.

44.059tindakan

10) Pelayanan Fisioterapi 92.409 tindakan

11) Pelayanan Okupasi Terapi 3.661 tindakan

VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

7 8 9 10

1 keg 29.933.609.000 27.177.386.561 90.8 %

6 keg 1 keg

1 keg

1 pkt

1 pkt 1 pkt

1 pkt

1 pkt 1 pkt

1 pkt 1 pkt

1 pkt

1 pkt

86.331 pengunjung

23.626.950.000 17.382.834.921 63.6 %

195.770 kunjungan

71.067 kunjungan

5.886 kunjungan

5.320 pasien 13.841.839.000 12.159.498.849 76.2 %

tindakan 26.334.540.000 25.046.468.809 93.2 %5.273 tindakan

735 pasien

44.059 tindakan

1.342.272.000 1.227.516.206 92.7 %

92.409 tindakan

tindakan

Page 115: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

\O SASARAN

STRATEGIS IKU TARGET

1 2 3 4

6 Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.

a. Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

9 % Pengembangan Penelitian Ilmiah

b. Jumlah penelitian yang dipublikasikan

2keg Publikasi hasil penelitian

7 Terwujudnya hospital tourism dengan program pelayanan terpadu

Persentase jumlah pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

54 % Investasi Gedung Pelayanan Terpadu dan Gedung Instalasi Bedah Sentral

8 Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan DPJP

Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJP

18 jenis Implementasi pathway pengembangan pelayanan ortopedi traumatologi

9 Terwujudnya jejaring kerja horizontal

Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak

7 % a. Peningkatan jejaring pendidikan dan penelitian

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

101

PROGRAM KEGIATAN VOL

5 6 7

12) Pelayanan Psikologi 1.412 tindakan

13) Pelayanan Ortotik Prostetik 3.661 tindakan14) Pelayanan Terapi Wicara 1.633 tindakan

15) Pelayanan PSM 40.409 tindakan

16) Pelayanan Radiologi 36.676 tindakan

17) Pelayanan Patologi Klinik 80.250 tindakan

18) Pelayanan Farmasi 436.358 resep

Pengembangan Penelitian Ilmiah

1) Penelitian Kesehatan 2 penelitian

2) Penelitian Non Kesehatan 1 penelitian

Publikasi hasil penelitian Penerbitan Jurnal Penelitian 2 keg

Investasi Gedung Pelayanan Terpadu dan Gedung Instalasi Bedah Sentral

a. Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu Tahap II (lantai 1 & 2 operasional)

1 paket

b. Lanjutan Pembangunan Gedung IBS Tahap III

1 paket

Implementasi clinical pathway sesuai dengan pengembangan pelayanan ortopedi traumatologi

a) Penyusunan Clinical Pathway Baru 5 kasus pathway

b) Pelaksanaan Clinical Pathway RS 18kasus clinical

pathway

c) Evaluasi Clinical Pathway 18 kasus clinical

pathway

Peningkatan jejaring pendidikan dan penelitian

Kerja sama pendidikan dan penelitian (Networking pendidikan dan penelitian)

15 institusi

VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

7 8 9 10

1.412 tindakan

3.661 tindakan 1.633 tindakan

40.409 tindakan

36.676 tindakan

4.740.000.000 2.491.779.139 52.6 %

80.250 tindakan

3.414.873.000 3.177.616.700 91.4 %

436.358 resep 11.550.526.000 11.917.724.659 101.6%

2 penelitian 70.000.000 70.000.000 100 %

1 penelitian

2 keg

1 paket 33.083.553.000 31.967.811.650 96.6 %

1 paket 16.548.021.000 13.454.982.000 81.3 %

5 kasus clinical pathway

18kasus clinical

pathway

18 kasus clinical

pathway

15 institusi

Page 116: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

\O SASARAN

STRATEGIS IKU TARGET

1 2 3 4

maupun vertikal yang berkelanjutan

ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

b. Peningkatan jejaring pelayanan

10 Terwujudnya pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang berkualitas/ bermutu.

a. Akreditasi RS KARS Internasio

nal

1) Persiapan Akreditasi Internasional

2) Akreditasi KARS 3) Akreditasi RS

Pendidikan b. Sasaran

keselamatan operasi

100 % Penerapan dan Manajemen Risiko Keselamatan Operasi

c. Pengendalian infeksi RS

100 % Penerapan pengendalian Infeksi RS

d. Medication error 20 % Efektivitas dan keselamatan pasien rawat inap

e. Emergency response time II

200 mnt Ketepatan waktu pelayanan

f. Pengembalian rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam

80 % Monitoring dan evaluasi kelengkapan rekam medik

g. Persentase kejadian pasien jatuh

3 % Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan

h. Kepatuhan penggunaan

90% Efektivitas dan keselamatan pasien JKN

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

102

PROGRAM KEGIATAN VOL

5 6 7

Peningkatan jejaring pelayanan

Kerja sama pelayanan kesehatan (networking pelayanan)

43 institusi

Persiapan Akreditasi Internasional

Persiapan Akreditasi Internasional 9 keg

Akreditasi KARS Akreditasi KARS 1 kegAkreditasi RS Pendidikan

a) Persiapan Akreditasi RS Pendidikan 1 keg

b) Akreditasi RS Pendidikan 1 kegPenerapan Assesment dan Manajemen Risiko Keselamatan Operasi

1) Pelaporan Penerapan Sign In 12 keg

2) Pelaporan Penerapan Time Out 12 keg

3) Pelaporan Penerapan Sign Out 12 keg

4) PelaporanPenerapan Marking Site 12 keg

Penerapan pengendalian Infeksi RS

1) Infeksi Daerah Operasi 1,5 %

2) Dekubitus < 1.5 ‰

3) Infeksi Saluran Kencing (ISK) < 4,7 ‰4) Ventilator Associated Pneumonia

(VAP) < 5,8 ‰

5) Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis) < 5 %

Efektivitas dan keselamatan pasien rawat inap

Pelaporan kesalahan peresepan obat 12 keg

Ketepatan waktu pelayanan

Laporan optimalisasi pelayanan operasi cito

12 keg

Monitoring dan evaluasi kelengkapan rekam medik

Laporan kelengkapan catatan medik 12 keg

Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan

Laporan tidak adanya kejadian pasien jatuh

12 keg

Efektivitas dan keselamatan pasien JKN

Laporan efisiensi pelayanan obat kepada pasien JKN

12 keg

VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

7 8 9 10

43 institusi

9 keg 1.500.000.000 663.223.667 44.2 %

1 keg 1 keg

1 keg 12 keg

12 keg

12 keg

12 keg

1,5 %

1.5 ‰

4,7 ‰ 5,8 ‰

5 %

12 keg

12 keg

12 keg

12 keg

12 keg

Page 117: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

\O SASARAN

STRATEGIS IKU TARGET

1 2 3 4

formularium nasional (Fornas)

i. Tidak ada kejadian salah sisi

0% Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan

j. Nett death rate (NDR)

24 ‰ Efektivitas dan keselamatan pasien

k. Kematian pasien di IGD

2 % Efektivitas dan keselamatan pasien

l. Waktu lapor hasil tes kritis radiologi

100% Efisiensi, kesinambungan pelayanan

m. Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium

100% Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan

n. Pemberian pencegahan VTE pd pasien hip / knee arthroplasty

100% Mutu layanan dan keselamatan pasien

o. Bed occupancy rate (BOR)

70 % < BOR

< 80 %

Efektivitas dan pelayanan

p. Audit medik 1 kasus/KF

T

Efektivitas dan mutu pelayanan

q. Program SPI, Komite dan Tim

100% 1) Komite

2) Komite

3) Komite Etik dan Hukum

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

103

PROGRAM KEGIATAN VOL

5 6 7

Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan

Laporan tidak terjadinya operasi salah sisi 12 keg

Efektivitas dan keselamatan pasien

Laporan kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam

12 keg

Efektivitas dan keselamatan pasien

Laporan kejadian kematian pasien di IGD < 8 jam

12 keg

Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan

Laporan pemeriksaan radiologi kritis < 60 mnt

12 keg

Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan

Laporan pemeriksaan laboratorium kritis < 30 mnt

12 keg

Mutu layanan dan keselamatan pasien

Laporan pemberian obat anti trombo emboli pada pasien hip dan knee arthroplasty

12 keg

Efektivitas dan mutu pelayanan

Laporan persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu

12 keg

Efektivitas dan mutu pelayanan

Laporan audit medik kepada diterktur 5 kegiatan

Komite Medik Pelaksanaan Program Komite Medik 12 keg

Komite Keperawatan Pelaksanaan Program Komite Keperawatan

12 keg

Komite Etik dan Hukum

Pelaksanaan Program Komite Etik dan Hukum :

12 keg

a) Penyelesaian pelanggaran etik 10 kegb) Pembinaan Pegawai 2 keg

c) Sinergisme dg komite lain/ instalasi 2 keg

VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

7 8 9 10

12 keg

12 keg

12 keg

12 keg

12 keg

12 keg

12 keg

5 kegiatan

12 keg 1.312.000.000 834.145.293 55.2 %

12 keg

12 keg

10 keg 2 keg

2 keg

Page 118: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

\O SASARAN

STRATEGIS IKU TARGET

1 2 3 4

4) Komite PMKP

5) Komite PPI

6) Panitia Farmasi dan Terapi

7) Tim K3

8) Tim PKRS

9) SPI

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

104

PROGRAM KEGIATAN VOL

5 6 7

lain dan direktorat lain.

d) Penyusunan data base utk pegawai-pegawai yg bermasalah.

1 keg

e) Mendorong keterbukaan dalam rekruitmen termasuk rekruitmen utk jabatan-jabatan tertentu

1 keg

f) Penyusunan legal formal RSO utk mengantisipasi perlindungan hukum

1 keg

g) Mendorong pendidikan magister hukum untuk karyawan RSO

1 keg

Komite PMKP Pelaksanaan Program Komite PMKP 12 keg

Komite PPI PelaksanaanProgram Komite PPI 12 keg

Panitia Farmasi dan Terapi

PelaksanaanProgram Panitia Farmasi dan Terapi :

12 keg

a) Evaluasi formalirium

b) Penyusunan paket obat sesuai diagnosa

Tim K3 PelaksanaanProgram Tim K3 : 10 keg

Pengurangan kejadian tertusuk jarum suntik (needle stick injury)

Tim PKRS PelaksanaanProgram Tim PKRS : 12 kega) Member i edukasi kepada pasien

dan keluarga (Ranap, Rajal, Komunitas)

b) Dialog interaktif melalui media cetak dan eletronik

c) Menjalin kerjasama dengan sumber kesehatan lain

SPI PelaksanaanProgram SPI :

a) Program Kerja Pemeriksaan Adm. Keuangan

9 keg

b) Program Kerja Pemeriksaan Adm. Umum & Kepegawaian

4 keg

c) Program Kerja Pemeriksaan Adm. Pelayanan

11 keg

VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

7 8 9 10

1 keg

1 keg

1 keg

1 keg

12 keg

keg

12 keg

10 keg

12 keg

9 keg

4 keg

11 keg

Page 119: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

\O SASARAN

STRATEGIS IKU TARGET

1 2 3 4

10) TIM TEPK

11 Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

a. Indeks Kepuasan kerja Karyawan

89 % Program Retensi Pegawai.

b. Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

80 % Penerapan Excellent

c. Indeks Kepuasan Masyarakat

85% Pengembangan dan peningkatan sistem marketing RS terpadu

12 Terwujudnya efisiensi penggunaan dana

a. Persentase POBO

83,35% 1) Program efisiensi biaya belanja barang dan jasa

2) Implementasi Sistem Akuntansi Biaya

3) Efisiensi BHP

b. Kesehatan AA 1) Pembangunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

105

PROGRAM KEGIATAN VOL

5 6 7

TIM TEPK Hasil penelitian kesehatan RSO memenuhi standar jurnal

1 keg

Program Retensi Pegawai.

1) Capacity building Karyawan Seluruh pegawai

2) Pemberian reward & consequence pada pegawai

4 keg

3) Survey Kepuasan karyawan 1 keg

4) Penerapan remunerasi berbasis kinerja 13 keg

Penerapan Service Excellent

1) Gathering bersama stake holder 2 keg

2) Pelaporan tindak lanjut komplain pelanggan

12 dok

Pengembangan dan peningkatan sistem marketing RS terpadu

1) Reorganisasi Tim Pemasaran 1 keg

2) Pemasaran internal RS 3 keg

3) Pemasaran eksternal RS 4 keg

4) Survey indeks kepuasan pelanggan didasarkan pd unit Kerja

2 keg

5) Advokasi kemasyarakatan 1 keg

6) Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) 60 mnt

7) Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE) 48 jam

8) Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi 3 jam9) Waktu Tunggu Pelayanan

Laboratorium <2 jam

10) Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ)

30 mnt

Program efisiensi biaya belanja barang dan jasa

Perhitungan POBO 2 keg

Implementasi Sistem Akuntansi Biaya

Penyusunan Akuntansi Biaya 1 keg

Efisiensi BHP Monitoring & Evaluasi BHP Satuan Kerja 12 keg

Pembangunan Penyusunan DIPA/RKAKL, RUP, RPK dan 1 keg

VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

7 8 9 10

1 keg

Seluruh pegawai

1.200.000.000 829.479.558 69.1 %

4 keg 43.320.974.000 36.527.247.614 70.8 %

1 keg

13 keg 59.454.616.000 46.860.387.014 78,8%

2 keg 600.000.000 264.948.988 44,2%

12 dok

1 keg

3 keg 456.000.000 225.645.524 49,5%

4 keg 100.100.000 41.852.200 41,8%

2 keg

1 keg 100.000.000 47.000.000 47,0%

60 mnt

48 jam

3 jam 2 jam

30 mnt

2 keg

1 keg

12 keg

1 keg 1.873.700.000 1.292.591.534 48.1 %

Page 120: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

\O SASARAN

STRATEGIS IKU TARGET

1 2 3 4

Badan Layanan umum

Sistem Perencanaan, Penganggaran dan Pengadaan Terintegrasi

2) Pengadaan Terpadu

3) Penyusunan anggaran berbasis kinerja

4) Pengelolaan Keuangan Akuntabel

5) Pelaporan dan Evaluasi Keuangan

13 Tersedianya alokasi dana yang meningkat

Pertumbuhan pendapatan RS

7% a. Optimalisasi Klaim Piutang RS

b. Penyesuaian tarif c. Pengelolaan

Penerimaan satu pintu

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

106

PROGRAM KEGIATAN VOL

5 6 7

Sistem Perencanaan, Penganggaran dan Pengadaan Terintegrasi

RPD, pelaksanaan pengadaan serta pembayaran Terintergrasi

Pengadaan Terpadu pelaksanaan pengadaan serta pembayaran Terpadu

1 keg

Penyusunan anggaran berbasis kinerja

Penyusunan RBA (Indikatif, Pagu Sementara, Definitif) Th 2018

3 keg

Pengelolaan Keuangan Akuntabel

a) Pelaksanaan anggaran sesuai peraturan yang berlaku

12 bulan

b) Penyerapan tepat sesuai dengan target

4 keg

Pelaporan dan Evaluasi Keuangan

a) Penyusunan Laporan Keuangan RS BLU

4 keg

b) Penyusunan Laporan Keuangan RS SAI

4 keg

c) Audit Eksternal 1 keg

d) Pelaksanaaan Pengadaan yang efisien, efektif, dan akuntabel sesuai PP & UU

1 keg

Optimalisasi Klaim Piutang RS

Penagihan Piutang RS 12 keg

Penyesuaian tarif Penyusunan Tarif RS 1 kegPengelolaan Penerimaan satu pintu

1) Verifikasi seluruh pembayaran meliputi pelayanan kepada pasien dan non pasien (tepat entry,tepat tarif)

365 hari

2) Penerimaan melalui satu Bank 365 hari

VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

7 8 9 10

1 keg

3 keg

12 bulan

4 keg

4 keg

4 keg

1 keg 130.105.000 108.900.000 83,7%

1 keg

12 keg

1 keg 365 hari

365 hari

Page 121: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai satuan kerja Badan Layanan Umum

dituntut untuk terus meningkatkan kinerja terutama kinerja BLU dalam

meningkatkan pelayanan dengan tetap megutamakan keselamatan pasien serta

pendapatan setiap tahunnya.

Peningkatan pelayanan dan

keberlangsungan BLU

diperlukan analisis untukpemenuhan dan penggunaan sumber daya

Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat

sumber dana (anggaran). Dalam setiap pelaksanaan kegiatan penunjang kinerja

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

dalam pemenuhan dan penggunaan sumberdaya maupun sumber dana.

pelaksanaan kegiatan efis

I. Sumber Daya Manusia

Keadaan sumber daya manusia (SDM) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

dari tahun 2013

Diagram 10. Pertumbuhan SDM RSO Prof.

Dari diagram di atas,

Soeharso Surakarta selama kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan

tren minus growth

Manajemen rumah sakit terus mengupayakan program pemberdayaan

sumber daya manusia melalui moratorium penerimaan pegawai, hal ini

dilaksanakan guna efisiensi serta efektifitas kinerja yang berimbas pada

profesionalisme kerja yang bermuara pada kesejahteraan

di lingkungan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Untuk analisis atas

efisiensi penggunaan sumber daya manusia, secara umum RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta langsung memberi tanggungjawab kinerja kepada

630

560

580

600

620

640

660

2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai satuan kerja Badan Layanan Umum

dituntut untuk terus meningkatkan kinerja terutama kinerja BLU dalam

meningkatkan pelayanan dengan tetap megutamakan keselamatan pasien serta

pendapatan setiap tahunnya.

layanan dan pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap

keberlangsungan BLU RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sehingga sangat

diperlukan analisis untukpemenuhan dan penggunaan sumber daya.

Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat

nggaran). Dalam setiap pelaksanaan kegiatan penunjang kinerja

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melakukan beberapa analisis dan efisiensi

dalam pemenuhan dan penggunaan sumberdaya maupun sumber dana.

pelaksanaan kegiatan efisiensi sumber daya dapat diuraikan seperti di bawah ini :

Sumber Daya Manusia

Keadaan sumber daya manusia (SDM) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

dari tahun 2013 – 2017 sebagaimana tergambar pada diagram dibawah ini.

ertumbuhan SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta5 tahun terakhir

Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa jumlah SDM RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta selama kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan

minus growth dengan rata – rata pertumbuhan sebesar – 1,3

Manajemen rumah sakit terus mengupayakan program pemberdayaan

sumber daya manusia melalui moratorium penerimaan pegawai, hal ini

dilaksanakan guna efisiensi serta efektifitas kinerja yang berimbas pada

profesionalisme kerja yang bermuara pada kesejahteraan seluruh karyawan

di lingkungan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Untuk analisis atas

efisiensi penggunaan sumber daya manusia, secara umum RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta langsung memberi tanggungjawab kinerja kepada

647

629

617

2014 2015 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

107

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai satuan kerja Badan Layanan Umum

dituntut untuk terus meningkatkan kinerja terutama kinerja BLU dalam

meningkatkan pelayanan dengan tetap megutamakan keselamatan pasien serta

endidikan akan sangat berpengaruh terhadap

ehingga sangat

Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat dengan

nggaran). Dalam setiap pelaksanaan kegiatan penunjang kinerja

melakukan beberapa analisis dan efisiensi

dalam pemenuhan dan penggunaan sumberdaya maupun sumber dana. Rincian

iensi sumber daya dapat diuraikan seperti di bawah ini :

Keadaan sumber daya manusia (SDM) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

2017 sebagaimana tergambar pada diagram dibawah ini.

Dr. R. Soeharso Surakarta

dapat dilihat bahwa jumlah SDM RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta selama kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan

1,3 %.

Manajemen rumah sakit terus mengupayakan program pemberdayaan

sumber daya manusia melalui moratorium penerimaan pegawai, hal ini

dilaksanakan guna efisiensi serta efektifitas kinerja yang berimbas pada

seluruh karyawan

di lingkungan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Untuk analisis atas

efisiensi penggunaan sumber daya manusia, secara umum RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta langsung memberi tanggungjawab kinerja kepada

597

2017

Page 122: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

bagian yang berhubungan dengan

melaksanakan kinerja sesuai tupoksi masing

pegawai di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

(log book) yang kemudian dirumuskan dalam program penilaian pegawai (5

P) yaitu :

P1 : Kemampuan mencapai hasil kerja (target)

P2 : Kecepatan dan Kecermatan

P3 : Sesuai Prosedur / SPO

P4 : Sikap menghadapi pelanggan (5S dan Komunikasi)

P5 : Inovasi dan Kreatifitas

Disamping penilaian terhadap target kinerja, setiap pegawai juga wajib

menjalankan absensi secara disiplin dimana setiap keterlambatan ataupun

pulang awal akan dikenakan sanksi sebagaimana tabel di bawah ini :

URAIAN

1

Datang/Tugas

Pulang awal

Alpa

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diakhir tahun ini mengadakan Rapat

Evaluasi Kinerja Pegawai Tahun 2017 Dan Penyusunan Kontrak Kinerja

Pegawai Tahun 2018 yang diikuti oleh Kepala Satuan Kerja terdiri dari

Kepala Bagian, Kepala Instalasi dan Kepala Ruang

mengevaluasi kinerja pegawai 2017 dan penyusunan kontrak kinerja pegawai

2018 yang mana semakin hari harus semakin baik dan terukur kinerjanya.

Dan setiap pegawai harus mempunyai kontrak kinerja di tahun depan dan

juga harus mempunya

perubahan kedepan adalah merubah pola pikir, lingkungan,

lebih bagus.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

bagian yang berhubungan dengan target kinerjanya dan setiap pegawai

melaksanakan kinerja sesuai tupoksi masing - masing. Setiap hari

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta membuat Laporan Kinerja

) yang kemudian dirumuskan dalam program penilaian pegawai (5

P1 : Kemampuan mencapai hasil kerja (target)

P2 : Kecepatan dan Kecermatan

P3 : Sesuai Prosedur / SPO

P4 : Sikap menghadapi pelanggan (5S dan Komunikasi)

P5 : Inovasi dan Kreatifitas

Disamping penilaian terhadap target kinerja, setiap pegawai juga wajib

menjalankan absensi secara disiplin dimana setiap keterlambatan ataupun

pulang awal akan dikenakan sanksi sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 92. Matriks Absensi

WAKTU PENGURANG

2 3

< 07.15 0

07.16 - 07.30 0

07.31 - 08.00 -0,1

> 08.00 -0,2

≥ 15.30 0

15.00 - 15.29 -0,1

< 15.00 -0,2

-0,4

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diakhir tahun ini mengadakan Rapat

Evaluasi Kinerja Pegawai Tahun 2017 Dan Penyusunan Kontrak Kinerja

Pegawai Tahun 2018 yang diikuti oleh Kepala Satuan Kerja terdiri dari

Kepala Bagian, Kepala Instalasi dan Kepala Ruangan. Kegiatan ini untuk

mengevaluasi kinerja pegawai 2017 dan penyusunan kontrak kinerja pegawai

2018 yang mana semakin hari harus semakin baik dan terukur kinerjanya.

Dan setiap pegawai harus mempunyai kontrak kinerja di tahun depan dan

harus mempunyai satu resolusi perubahan. Salah satu resolusi

perubahan kedepan adalah merubah pola pikir, lingkungan, berubah menjadi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

108

target kinerjanya dan setiap pegawai

etiap hari semua

membuat Laporan Kinerja

) yang kemudian dirumuskan dalam program penilaian pegawai (5

Disamping penilaian terhadap target kinerja, setiap pegawai juga wajib

menjalankan absensi secara disiplin dimana setiap keterlambatan ataupun

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diakhir tahun ini mengadakan Rapat

Evaluasi Kinerja Pegawai Tahun 2017 Dan Penyusunan Kontrak Kinerja

Pegawai Tahun 2018 yang diikuti oleh Kepala Satuan Kerja terdiri dari

an. Kegiatan ini untuk

mengevaluasi kinerja pegawai 2017 dan penyusunan kontrak kinerja pegawai

2018 yang mana semakin hari harus semakin baik dan terukur kinerjanya.

Dan setiap pegawai harus mempunyai kontrak kinerja di tahun depan dan

i satu resolusi perubahan. Salah satu resolusi

rubah menjadi

Page 123: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

II. Sumber Daya Anggaran

Dari tahun 2013

Surakarta dapat dilihat

Diagram 11. Pertumbuhan Realisasi Anggaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Selama kurun waktu lima tahun terakhir realisasi anggaran RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta menunjukkan tren

pertumbuhan sebesar

Dari diagram di atas,

berjalan. Sedangkan untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana

(anggaran), RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melaksanakan

kinerja dengan menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran

dengan prinsip efektif dan efesien.

(output dan outcome

terlihat dari adanya

dilakukan tanpa mengurangi

Penggunaan sumber dana tidak terlepas dari pemenuhan sumber dana

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

dana. Selain dengan peningkatan mutu

peningkatan jumlah

membentuk unit bisnis yang dapat berperan aktif dalam peningkatan BLU.

III. Sumber Daya Pelayanan

Dalam rangka mewujudkan efisiensi pelayanan terkait reformasi birokrasi

menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

(WBK dan WBBM) sesuai dengan Keputusan Dirut RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta nomor : Hk.02.04/II.2.2/1221/20

Perubahan Satuan Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tanggal 13

93.6%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Sumber Daya Anggaran

Dari tahun 2013 – 2017 trend realisasi anggaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

ertumbuhan Realisasi Anggaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta5 tahun terakhir

Selama kurun waktu lima tahun terakhir realisasi anggaran RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta menunjukkan tren minus growth dengan rata

sebesar – 1,5 %.

Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa upaya efisiensi anggaran telah

berjalan. Sedangkan untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana

(anggaran), RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melaksanakan

kinerja dengan menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran

dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif terlihat dari target kinerja

outcome) yang hampir tercapai keseluruhan. Prinsip efesien

dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang

dilakukan tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan.

Penggunaan sumber dana tidak terlepas dari pemenuhan sumber dana

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus berinovasi untuk pemenuhan sumber

Selain dengan peningkatan mutu pelayanan yang seiring dengan

peningkatan jumlah kunjungan, RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

membentuk unit bisnis yang dapat berperan aktif dalam peningkatan BLU.

Sumber Daya Pelayanan

Dalam rangka mewujudkan efisiensi pelayanan terkait reformasi birokrasi

menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

(WBK dan WBBM) sesuai dengan Keputusan Dirut RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta nomor : Hk.02.04/II.2.2/1221/2017 tentang Resolusi

Perubahan Satuan Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tanggal 13

93.6% 89.9%

75.2%

84.1%

2014 2015 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

109

2017 trend realisasi anggaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso

ertumbuhan Realisasi Anggaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Selama kurun waktu lima tahun terakhir realisasi anggaran RSO Prof. Dr. R.

dengan rata – rata

dapat dilihat bahwa upaya efisiensi anggaran telah

berjalan. Sedangkan untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana

(anggaran), RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melaksanakan setiap

kinerja dengan menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran

Prinsip efektif terlihat dari target kinerja

Prinsip efesien

penghematan anggaran atas setiap kinerja yang

yang dihasilkan.

Penggunaan sumber dana tidak terlepas dari pemenuhan sumber dana RSO

terus berinovasi untuk pemenuhan sumber

yang seiring dengan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta juga

membentuk unit bisnis yang dapat berperan aktif dalam peningkatan BLU.

Dalam rangka mewujudkan efisiensi pelayanan terkait reformasi birokrasi

menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

(WBK dan WBBM) sesuai dengan Keputusan Dirut RSO Prof. Dr. R.

17 tentang Resolusi

Perubahan Satuan Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tanggal 13

84.9%

2017

Page 124: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Maret 2017 maka setiap satuan kerja wajib memiliki resolusi perubahan pada

tahun ini seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 93. Resolusi Satuan Kerja RSO Prof. Dr. R.NO SATKER1 2

I Direktorat Medik dan Keperawatan1 Bidang

Pelayanan Medik2 Bidang

Pelayanan Keperawatan

3 IGD 4 Inst. Rawat Jalan

5 Inst. Rawat Inap

6 IBS

7 Inst. Rawat Intensif

8 Inst. Rekam medik

9 Inst. Radiologi 10 Inst. Farmasi 11 Inst. Patologi

Klinik 12 Inst. Rehab

Medik a. Psikologi

b. Okupasi Terapi

c. Fisioterapi

d. Ortotik

Prostetik e. PSM

II Direktorat Umum, SDM dan Pendidikan1 Bag. Umum

2 Bag. SDM

3 Bag. Diklit

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Maret 2017 maka setiap satuan kerja wajib memiliki resolusi perubahan pada

tahun ini seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 93. Resolusi Satuan Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso SATKER RESOLUSI PELAYANAN

3

Direktorat Medik dan Keperawatan

Pelayanan Medik Ketepatan laporan Direktur Medik dan Keperawatan tanggal 10 setiap bulan

Pelayanan Keperawatan

Ketepatan laporan Direktur Medik dan tanggal 10 setiap bulan

Pemenuhan standart ERT 2 selama 120 menit Inst. Rawat Jalan Penggunaan 1 instrument utk 1 pasien dalam rawat

luka Respon time proses rawat inap

Inst. Rawat Inap Penggunaan 1 instrument utk 1 pasien luka

Respon time proses administrasi pasien pulang 3 jam setelah instruksi pulang dari DPJP

Tercapainya irisan pertama jam 7 30 WIB Jeda antara operasi 30 menit

Inst. Rawat Kelangkapan dan ketepatan pengisian lembar IRIN ICU

Inst. Rekam Tersedianya rekam medik sampai di rawat jalan 30 menit

Inst. Radiologi Efisiensi BHP medis sebanyak 25% Inst. Farmasi Kesesuaian kartu stok dengan barang yang ada 100%

Patologi Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien masuk RS kurang dari 90 menit

Inst. Rehab Pemantauan TB / BB pada pasien AIS yang imatur tiap 6 bulan 96 %

Psikologi Pengisian lembar assesment psikologi dasarpasien baru

Okupasi

Kelengkapan pengisian FIM pd pasien OT di rawat inap

Fisioterapi Tes sensibilitas kulit pada pasien baru FT yang akan diberikan tindakan elektroterapi

SPIP

Prostetik ketepatan waktu pembuatan AFO (3 hari)

Respons time kelengkapan berkas JKN rawat inap 24 jam hari kerja

Direktorat Umum, SDM dan Pendidikan Bag. Umum Respon time surat cito diterima satuan kerja dalam 1

x 24 jam Ketepatan waktu pelaporan indikator kinerja individu

Dirut sebelum tanggal 8 setiap bulan Penyampaian informasi kenaikan pangkat pegawai

(6 bln sebelum KP) Optimalisasi pengelolaan web rso dalam

meningkatkan branding image Ketepatan waktu pertanggungjawaban keuangan

kegiatan Bag. Diklit dalam 2 minggu Peningkatan revenue center 5 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

110

Maret 2017 maka setiap satuan kerja wajib memiliki resolusi perubahan pada

Soeharso

Ketepatan laporan Direktur Medik dan Keperawatan

Ketepatan laporan Direktur Medik dan Keperawatan

Pemenuhan standart ERT 2 selama 120 menit Penggunaan 1 instrument utk 1 pasien dalam rawat

Penggunaan 1 instrument utk 1 pasien dalam rawat

Respon time proses administrasi pasien pulang 3

Tercapainya irisan pertama jam 7 30 WIB

Kelangkapan dan ketepatan pengisian lembar IRIN ICU

Tersedianya rekam medik sampai di rawat jalan 30

Kesesuaian kartu stok dengan barang yang ada 100% Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium pada

Pemantauan TB / BB pada pasien AIS yang imatur tiap

Pengisian lembar assesment psikologi dasar pada

Kelengkapan pengisian FIM pd pasien OT di rawat inap

Tes sensibilitas kulit pada pasien baru FT yang akan

Respons time kelengkapan berkas JKN rawat inap < 3 x

Respon time surat cito diterima satuan kerja dalam 1

Ketepatan waktu pelaporan indikator kinerja individu

Penyampaian informasi kenaikan pangkat pegawai

Optimalisasi pengelolaan web rso dalam

Ketepatan waktu pertanggungjawaban keuangan

Page 125: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

NO SATKER1 2

4 Inst. Kesling & K3

5 Inst. Laundry6 IPPAPP

7 IPSRS

8 Inst. SIRS 9 Inst. Gizi

10 Inst. Logistik

III Direktorat Keuangan1 Bag. Akuntansi 2 Bag. PMD

IV SPI 1 SPI

Dengan adanya program resolusi perubahan ini

pelayanan menuju RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menjadi Wilayah

Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK dan WBBM)

dimana tujuan utamanya yaitu kepuasan pelanggan serta terjaganya mutu serta

keselamatan pasien yang datang.

IV. Sumber Daya Sarana Prasarana

Pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta terkait a

sebagai berikut :

Tabel 94. Pengelolaan Aset Yang Tercatat

1) BMN Intrakomtable

Posisi Awal (1 Januari 201PenambahanPenguranganPosisi akhir (3

2) BMN Ekstrakomtable

Posisi Awal (1 Januari 201PenambahanPenguranganPosisi akhir (3

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

SATKER RESOLUSI PELAYANAN 3

Inst. Kesling & Presentase keluhan satuan kerja terhadap kebersihan ruangan target 0 %

Inst. Laundry Operasional laundry pukul 07.30 WIB Tersedianya alat penunjang pelayanan rumah sakit siap pakai 80 % Respon time menanggapi keluhan pemeliharaan dari satker < 15 menit

Implementasi aplikasi SISRUTE 100 % Ketepatan waktu pelayanan makan pasien rawat inap

Inst. Logistik Kesesuaian kartu stok dengan barang yang ada (riil) 100 %

Direktorat Keuangan Bag. Akuntansi Verifikasi tagihan max. 2 x 24 jam

Ketepatan & kepatuhan penyelesaian tagihan APBN sejak penyedia barang / jasa

Menyampaikan tagihan kepada PPK sampai dengan SPM terkirim ke KPPN (80%)

Pemeriksaan kas dilakukan setelah tanggal penutupan kas

Pemutakhiran data tindak lanjut audit eksternal 100 % tuntas

Dengan adanya program resolusi perubahan ini upaya perwujudan efisiensi

pelayanan menuju RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menjadi Wilayah

Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK dan WBBM)

dimana tujuan utamanya yaitu kepuasan pelanggan serta terjaganya mutu serta

pasien yang datang.

Sumber Daya Sarana Prasarana

Pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta terkait aset yang tercatat pada SIMAK-BMN per 31 Desember 2017

Tabel 94. Pengelolaan Aset Yang Tercatat Pada SIMAK-BMNPer 31 Desember 2017

BMN Intrakomtable

Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp. 490.249.892.423Penambahan : Rp. 701.157.266.977Pengurangan : Rp. 33.648.722.783Posisi akhir (31 Desember 2017) : Rp. 1.157.722.436.617

Ekstrakomtable

Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp. 1.378.250.686Penambahan : Rp. 64.739.847Pengurangan : Rp. 27.611.975Posisi akhir (31 Desember 2017) : Rp. 1.415.378.558

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

111

Presentase keluhan satuan kerja terhadap kebersihan

rumah sakit siap

Respon time menanggapi keluhan pemeliharaan dari

Ketepatan waktu pelayanan makan pasien rawat inap Kesesuaian kartu stok dengan barang yang ada (riil)

Ketepatan & kepatuhan penyelesaian tagihan APBN

Menyampaikan tagihan kepada PPK sampai dengan

Pemeriksaan kas dilakukan setelah tanggal

Pemutakhiran data tindak lanjut audit eksternal 100

upaya perwujudan efisiensi

pelayanan menuju RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menjadi Wilayah

Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK dan WBBM)

dimana tujuan utamanya yaitu kepuasan pelanggan serta terjaganya mutu serta

Pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana RSO Prof. Dr. R. Soeharso

BMN per 31 Desember 2017

BMN

490.249.892.423,00 701.157.266.977,00

648.722.783,00 1.157.722.436.617,00

1.378.250.686,00 64.739.847,00 27.611.975,00

1.415.378.558,00

Page 126: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

3) BMN Gabungan

Posisi Awal (1 PenambahanPenguranganPosisi akhir (3

4) BMN Aset tak berwujud

Posisi Awal (1 Januari 201Ak. Amortisasi Beban amortisasiPosisi akhir (3

5) Konstruksi dalam pengerjaan

Posisi Awal (1 Januari 201PenambahanKDP yg mjd aset definitifPosisi akhir (3

*Sumber data : Laporan SIMAK BMN Tahun 2017

Tabel 95

KODE 1

117111 Barang konsumsi117113 Bahan untuk Pemeliharaan117114 Suku cadang117131 Bahan baku117191 Persediaan untuk tujuan strategis / berjaga

jaga 117199 Persediaan lainnya131111 Tanah 132111 Peralatan dan Mesin133111 Gedung dan Bangunan134111 Jalan dan Jembatan134112 Irigasi 134113 Jaringan 135121 Asset tetap lainnya136111 Konstruksi dalam pengerjaan137111 Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin137211 Akumulasi penyusutan gedung dan

bangunan137311 Akumulasi penyusutan jalan dan jembatan 137312 Akumulasi 137313 Akumulasi penyusutan jaringan137411 Akumulasi penyusutan aset teap lainnya162151 Software162191 Aset tak berwujud lainnya162311 Aset tak berwujud dalam pengerjaan166112 Aset tetap yang tidak digunakan dalam

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

abungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable

Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp. 491.628.143.109Penambahan : Rp. 701.222.006.824Pengurangan : Rp. 33.712.334.758Posisi akhir (31 Desember 2017) : Rp. 1.159.137.815.175

BMN Aset tak berwujud (software)

Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp. 689.700.000,00Ak. Amortisasi : Rp. Beban amortisasi : Rp. Posisi akhir (31 Desember 2017) : Rp. 689.700.000,00

Konstruksi dalam pengerjaan

Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp. 81.245.348.960Penambahan : Rp. 56.622.059.379,

aset definitif : Rp. 137.867.408.339Posisi akhir (31 Desember 2017) : Rp. *Sumber data : Laporan SIMAK BMN Tahun 2017

95 Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Per 31 Desember 2017

AKUN NERACA JUMLAH

URAIAN 2

Barang konsumsi 1.879.179.696Bahan untuk Pemeliharaan Suku cadang 13.772.006.699Bahan baku Persediaan untuk tujuan strategis / berjaga –

Persediaan lainnya 3.884.331.784680.004.317.000

Peralatan dan Mesin 245.746.885.946Gedung dan Bangunan 213.905.970.339Jalan dan Jembatan 14.193.476.000

1.521.093.650Asset tetap lainnya Konstruksi dalam pengerjaan Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin (178.629.061.557)Akumulasi penyusutan gedung dan bangunan

(5.573.742.615)

Akumulasi penyusutan jalan dan jembatan (12.934.856.118)Akumulasi penyusutan irigasi Akumulasi penyusutan jaringan (762.975.134)Akumulasi penyusutan aset teap lainnya Software Aset tak berwujud lainnya Aset tak berwujud dalam pengerjaan Aset tetap yang tidak digunakan dalam 2.137.348.577

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

112

491.628.143.109,00 222.006.824,00

33.712.334.758,00 1.159.137.815.175,00

689.700.000,00 0,00 0,00

689.700.000,00

81.245.348.960,00 56.622.059.379,00

137.867.408.339,00 0,00

JUMLAH

3

1.879.179.696 515.218.209

13.772.006.699 530.883.971

0

3.884.331.784 680.004.317.000 245.746.885.946 213.905.970.339 14.193.476.000

147.216.000 1.521.093.650

66.129.105 0

629.061.557) (5.573.742.615)

(12.934.856.118) (70.264.470)

(762.975.134) (16.220.092) 689.700.000

0 0

2.137.348.577

Page 127: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

KODE 1

operasi pemerintahan169122 Akumulasi penyusutan aset tetap yang tidak

digunakan 169315 Akumulasi amortisasi

* Sumber data : Laporan SIMAK BMN Tahun 2017

Jumlah aset RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang

per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 978.

Diagram 12. capaian

Selama kurun waktu tiga tahun terakhir rata

dan effectiveness (OEE)

sebesar 80%. Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu

terwujudnya sarana, prasarana, fasi

dalam lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu

efisien, efektivitas dan keselamatan pasien.Tingkat kehandalan sarana dan

prasarana atau overall equipment effectiveness (OEE)

kehandalan sarana dan prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu :

ketersediaan, kinerja dan kualitas.

upaya efisiensi terkait sarana prasarana telah dan terus diupayakan.

Pada tanggal 7 Nove

apresiasi berupa Piagam Penghargaan Wilayah Bebas Korupsi yang tertuang

dalam Piagam Penghargaan Kepmenkes RI Nomor :

HK.02.02/Menkes/559/2017 kepada RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

sebagai Unit Kerja Yang

(WBK) Tahun 2017 seperti dibawah ini :

80%

81.7%

50%

60%

70%

80%

90%

2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

AKUN NERACA JUMLAH

URAIAN 2

operasi pemerintahan Akumulasi penyusutan aset tetap yang tidak digunakan

(2.120.364.327)

Akumulasi amortisasi software (649.450.000)JUMLAH 978.2

* Sumber data : Laporan SIMAK BMN Tahun 2017

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang tercatat pada SIMAK

per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 978.236.822.663,00.

capaian Overall equipment dan effectiveness (OEE)

Selama kurun waktu tiga tahun terakhir rata – rata capaian Overall equipment

(OEE) sebesar 80,7%. Capaian tersebut masih di atas target

Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu

terwujudnya sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice

dalam lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu

efisien, efektivitas dan keselamatan pasien.Tingkat kehandalan sarana dan

overall equipment effectiveness (OEE) adalah hasil p

kehandalan sarana dan prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu :

ketersediaan, kinerja dan kualitas. Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa

upaya efisiensi terkait sarana prasarana telah dan terus diupayakan.

Pada tanggal 7 November 2017, Kementerian Kesehatan RI memberikan

apresiasi berupa Piagam Penghargaan Wilayah Bebas Korupsi yang tertuang

dalam Piagam Penghargaan Kepmenkes RI Nomor :

HK.02.02/Menkes/559/2017 kepada RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

sebagai Unit Kerja Yang Menerapkan Indikator Wilayah Bebas dari Korupsi

(WBK) Tahun 2017 seperti dibawah ini :

80% 80%

80.3%

71.7%

2016 2017

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

113

JUMLAH

3

(2.120.364.327)

(649.450.000) 978.236.822.663

tercatat pada SIMAK-BMN

(OEE)

Overall equipment

Capaian tersebut masih di atas target

Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu

best practice

dalam lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu

efisien, efektivitas dan keselamatan pasien.Tingkat kehandalan sarana dan

adalah hasil pengukuran

kehandalan sarana dan prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu :

dapat dilihat bahwa

upaya efisiensi terkait sarana prasarana telah dan terus diupayakan.

mber 2017, Kementerian Kesehatan RI memberikan

apresiasi berupa Piagam Penghargaan Wilayah Bebas Korupsi yang tertuang

dalam Piagam Penghargaan Kepmenkes RI Nomor :

HK.02.02/Menkes/559/2017 kepada RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Menerapkan Indikator Wilayah Bebas dari Korupsi

71.7%

STANDAR

CAPAIAN

Page 128: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

114

Page 129: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

115

Page 130: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

BAB IV SIMPULAN

Page 131: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

A. SIMPULAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan kegiatan selama tahun 2017 mengacu kepada Tugas Pokok

& Fungsi Organisasi dan Tata Kerja yang dijabarkan dalam Rencana Strategis.

Pencapaian RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2017 dalam

meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

dilihat melalui hasil pengukuran pencapaian ta

mendukung sasaran program Pembinaan Upaya Kesehatan sesuai Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015

kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi di tiap

Secara umum kinerja pelaksanaan kegiatan yang mendukung program

yang ada telah mencapai atau mendekati pencapaian sesuai target yang

direncanakan, terindikasi dari ukuran sesaran kinerja dan indikatornya,

Berdasarkan rangkuman pengukuran ki

indikator kinerja yang diterapkan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada

tahun 2017, sebanyak 33 (tiga puluh tiga)

melampaui target yang

mencapai target. Dan apabila data tersebut dipersentasekan maka capaiannya

sebesar 76,7 %. Dengan uraian

1. Perwujudan kehandalan sarana dan prasarana melalui perhitungan

equipment dan

untuk tingkat penilaian proper

2. Perwujudan pengembangan sistem

handal melalui

integrated I yang optimal (12,5 %).

3. Perwujudan SDM yang

sesuai dengan

dokter spesialis

konsultan (100 %), 94 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

BAB IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan kegiatan selama tahun 2017 mengacu kepada Tugas Pokok

Organisasi dan Tata Kerja yang dijabarkan dalam Rencana Strategis.

Pencapaian RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2017 dalam

meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas teknis dapat

dilihat melalui hasil pengukuran pencapaian target tiap-tiap indikator yang

mendukung sasaran program Pembinaan Upaya Kesehatan sesuai Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 - 2019 dan capaian dari

kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi di tiap - tiap Unit Kerja

Secara umum kinerja pelaksanaan kegiatan yang mendukung program

yang ada telah mencapai atau mendekati pencapaian sesuai target yang

direncanakan, terindikasi dari ukuran sesaran kinerja dan indikatornya,

rangkuman pengukuran kinerja, dari 43 (empat puluh tiga)

indikator kinerja yang diterapkan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada

sebanyak 33 (tiga puluh tiga) indikator dapat m

melampaui target yang ditetapkan, sementara 10 (sepuluh) indikator b

Dan apabila data tersebut dipersentasekan maka capaiannya

Dengan uraian sebagaimana berikut :

Perwujudan kehandalan sarana dan prasarana melalui perhitungan

dan effectiveness (OEE) tercapai sebesar 71,7

ingkat penilaian proper tercapai biru.

engembangan sistem informasi manajemen rumah

melalui capaian modul IT masih belum tercapai pada tahap

yang optimal (12,5 %).

SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (

perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

spesialis ortopedi telah mendapatkan sertifikat sub spesialis /

(100 %), 94 % karyawan telah mendapatkan pelatihan lebih dari

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

115

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan kegiatan selama tahun 2017 mengacu kepada Tugas Pokok

Organisasi dan Tata Kerja yang dijabarkan dalam Rencana Strategis.

Pencapaian RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2017 dalam

tugas teknis dapat

tiap indikator yang

mendukung sasaran program Pembinaan Upaya Kesehatan sesuai Rencana

2019 dan capaian dari

Unit Kerja.

Secara umum kinerja pelaksanaan kegiatan yang mendukung program-program

yang ada telah mencapai atau mendekati pencapaian sesuai target yang

direncanakan, terindikasi dari ukuran sesaran kinerja dan indikatornya,

dari 43 (empat puluh tiga)

indikator kinerja yang diterapkan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada

indikator dapat mencapai /

ditetapkan, sementara 10 (sepuluh) indikator belum

Dan apabila data tersebut dipersentasekan maka capaiannya

Perwujudan kehandalan sarana dan prasarana melalui perhitungan overall

% sedangkan

manajemen rumah sakit yang

masih belum tercapai pada tahap

ompetensi (profesional)

yaitu : seluruh

sertifikat sub spesialis /

karyawan telah mendapatkan pelatihan lebih dari

Page 132: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

20 jam, 69,9 %

per tahun, 1 dosen

yang mendapatkan

4. Perwujudan bu

tercapai 100 %.

Kinerja Pegawai (SKP) untuk 4

terealisasi 100 %. dan akan segera disusun penilaian Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP) untuk pegawai BLU.

5. Perwujudan pengembangan

sesuai perkembangan

spesialistik tercapai sebesar

% yaitu : Skoliosis,

The Hip (DDH

pelayanan medik

6. Perwujudan kualitas

evidence based

telah terealisasi 27 % dengan 3 jenis penelitian

Abduction (FAB)

Mempertahankan Koreksi Kaki Pada Penderita

Mobility Scale (FMS)

Ditangani Dengan Metode SEMLS (S

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Model Pada Manajemen Rumah Sakit.

7. Perwujudan hospital

kegiatan pembangunan

tercapai sebesar 54 %

8. Perwujudan penyempurnaan

pathway dan

berbasis clinical pathway

target).

9. Perwujudan jejaring

terkait pertumbuhan

pendidikan yang melakukan

target).

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

% staf di area kritis telah mendapat pelatihan 20 jam / orang

dosen telah membimbing 5 mahasiswa kedokteran

yang mendapatkan pendidikan lanjut sebesar 15,6 %.

udaya kerja pegawai terkait sasaran kinerja pegawai

tercapai 100 %. Dimana penyusunan kontrak kinerja di dalam Sasaran

Kinerja Pegawai (SKP) untuk 475 Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah

terealisasi 100 %. dan akan segera disusun penilaian Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP) untuk pegawai BLU.

engembangan pelayanan subspesialistik ortopedi

erkembangan iptekdok yaitu : pengembangan pelayanan medik sub

tercapai sebesar 70 %, pelayanan unggulan telah terlaksana

koliosis, Plexus Brachialis Injury, Developmental Dislocation of

DDH) serta Paraplegia dan pertumbuhan jumlah

medik sub spesialistik tercapai 5,1 % (102 % dari target).

ualitas penelitian dan pengembangan rumah s

ased terkait pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan

telah terealisasi 27 % dengan 3 jenis penelitian yaitu : Efektivitas

Abduction (FAB) Produksi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Mempertahankan Koreksi Kaki Pada Penderita Clubfoot, Hasil

Mobility Scale (FMS) Pada Kasus Cerebral Palsy Spastic Diplegic

Ditangani Dengan Metode SEMLS (Single Event Multilevel Surgery) di

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta serta Aplikasi Technology Acceptance

Pada Manajemen Rumah Sakit.

ospital tourism dengan program pelayanan terpadu

pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

tercapai sebesar 54 % (100 % dari target).

enyempurnaan manajemen pelayanan dengan

DPJP terkait jenis pelayanan medik yang dilaksanakan

clinical pathway dan DPJP telah tercapai 14 jenis

ejaring kerja horizontal maupun vertikal yang

pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung

pendidikan yang melakukan kerjasama sebesar 52 kerjasama (58,5 dari

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

116

mendapat pelatihan 20 jam / orang

kedokteran, karyawan

pegawai telah

penyusunan kontrak kinerja di dalam Sasaran

Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah

terealisasi 100 %. dan akan segera disusun penilaian Sasaran Kinerja

rtopedi traumatologi

pelayanan medik sub

terlaksana 100

Developmental Dislocation of

jumlah cakupan

% dari target).

sakit berbasis

penelitian yang dipublikasikan

Efektivitas Foot

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Untuk

Hasil Functional

Cerebral Palsy Spastic Diplegic Yang

ingle Event Multilevel Surgery) di RSO

Technology Acceptance

erpadu terkait

penunjangnya

dengan clinical

medik yang dilaksanakan

(77.8 % dari

ertikal yang berkelanjutan

ketiga) pendukung pelayanan /

sebesar 52 kerjasama (58,5 dari

Page 133: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

10. Perwujudan p

berkualitas / bermutu

Kegiatan akreditasi RS

sasaran keselamatan

dengan indikator :

saluran kencing (ISK)

sebesar 5,26 ‰

medication error

time II sebesar

24 jam tercapai 91,5 %, tidak ada

penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5 %, t

kejadian salah

kematian pasien di IGD

radiologi dan laboratorium tercapai sebes

pencegahan VTE

angka bed occupancy

11. Perwujudan peningkatan

Kepuasan Kerja

telah ditindaklanjuti

%, waktu tunggu

operasi elektif tercapai sebesar 19

radiologi tercapai sebesar 2 jam 24 menit, w

laboratorium tercapai sebesar 52,12 menit dan w

resep obat jadi tercapai sebesar 8.07 m

12. Perwujudan efisiensi

terhadap biaya operasional

kesehatan Badan

sebesar 87,26 (AA) dengan nilai

13. Perwujudan alokasi

sebesar 7,24 % (

realisasi belanja sebesar Rp.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang

ermutu antara lain :

kreditasi RS dalam persiapan re akreditasi KARS (1

eselamatan operasi tercapai sebesar 99.9 %, pengendalian infeksi

dengan indikator : Infeksi daerah operasi (1.71 %), dekubitus

encing (ISK) (0 ‰), ventilator associated pneumonia (VAP)

‰ serta infeksi aliran darah perifer / phlebitis

rror cenderung turun ke angka 37,6 %, emergency

88,6 menit, pengembalian rekam medik lengkap

tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh

penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5 %, t

sisi, angka Nett death rate (NDR) sebesar 6,02

asien di IGD sebesar 0.036 %, waktu lapor h

dan laboratorium tercapai sebesar 100 % (12, 3 menit), p

VTE pada pasien hip / knee arthroplasty tercapai 99,7 %, serta

ccupancy rate (BOR) tercapai sebesar 52,58 %.

eningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

Kerja Karyawan tercapai 107,9 %, seluruh keluhan

ditindaklanjuti, survey kepuasan masyarakat dengan IKM sebesar 80.7

unggu rawat jalan tercapai sebesar 58.63 menit,

tercapai sebesar 19 jam 11 menit, waktu tunggu

tercapai sebesar 2 jam 24 menit, waktu tunggu

tercapai sebesar 52,12 menit dan waktu tunggu

tercapai sebesar 8.07 menit.

fisiensi penggunaan dana terkait rasio pendapatan PNBP

terhadap biaya operasional (POBO) sebesar 109,21 %

adan Layanan Umum RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

(AA) dengan nilai aset sebesar : Rp. 978.218.711.863,0

lokasi dana yang meningkat terkait pertumbuhan

% (Rp. 165.597.832.281,00 / 103,5 % dari target

realisasi belanja sebesar Rp. 263.652.000.306,00 (84,9 %).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

117

raumatologi yang

dalam persiapan re akreditasi KARS (153.5 %),

engendalian infeksi

(0 ‰), infeksi

neumonia (VAP)

hlebitis (0%), angka

mergency response

lengkap dalam 1 x

jatuh, kepatuhan

penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5 %, tidak adanya

sebesar 6,02 ‰, angka

hasil tes kritis

ar 100 % (12, 3 menit), pemberian

tercapai 99,7 %, serta

terkait Indeks

seluruh keluhan pelanggan

dengan IKM sebesar 80.7

waktu tunggu

unggu pelayanan

unggu pelayanan

unggu pelayanan

asio pendapatan PNBP

dan tingkat

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

978.218.711.863,00.

ertumbuhan pendapatan

% dari target) dengan

Page 134: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

Terkait RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya didukung oleh Anggaran DIPA APBN dan DIPA BLU

sebesar Rp. 310.612.556.000,00,

263,652,000,306,00

1. Belanja pegawai

penyerapan terealisasi 84,5 % sebesar Rp.

2. Belanja barang dengan pagu anggaran sejumlah Rp

penyerapan terealisasi 83,9 % sebesar Rp.

3. Belanja modal dengan pagu anggaran sejumlah Rp

penyerapan terealisasi 86,6 % sebesar Rp.

Pencapaian kinerja rumah sakit berdasarkan In

sebagai berikut :

Tabel 96. Perhitungan Tingkat Kesehatan BLUNO

1

1 Indikator kinerja keuangan

2 Indikator kinerja pelayanan

3 Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi

masyarakat

B. SARAN

Dari rangkuman capaian indikator kinerja di bab III, s

pencapaian sasaran strategis

tidak mengalami hambatan yang

dan bahkan peningkatan kinerja di masa mendatang perlu kiranya beberapa

saran sebagai berikut :

1. Peningkatan Koordinasi perlu ditingkatkan baik di tingkat pimpinan

maupun antara pimpinan d

penting untuk menjaga kualitas dari hasil program dan kegiatan yang

dilaksanakan oleh RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

2. Peningkatan Kompetensi Pelaksana. Pelaksana program dan kegiatan

adalah tulang punggung dari keberhasilan pencapaian sasaran kinerja

pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan, penelitia

pelatihan;

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Terkait RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya didukung oleh Anggaran DIPA APBN dan DIPA BLU

sebesar Rp. 310.612.556.000,00,- penyerapan terealisasi 84,9 % sebesar Rp.

263,652,000,306,00 dengan rincian sebagai berikut :

pegawai dengan pagu anggaran sejumlah Rp 39,875,705,000

penyerapan terealisasi 84,5 % sebesar Rp. 33,684,151,946,

Belanja barang dengan pagu anggaran sejumlah Rp 168,577,507,000

an terealisasi 83,9 % sebesar Rp. 141,448,338,004

Belanja modal dengan pagu anggaran sejumlah Rp 102,159,344,000

penyerapan terealisasi 86,6 % sebesar Rp. 88,519,510,356,

Pencapaian kinerja rumah sakit berdasarkan Indikator Kinerja BLU

Tabel 96. Perhitungan Tingkat Kesehatan BLU INDIKATOR BOBOT NILAI REALISASI

2 3

Indikator kinerja keuangan 30

Indikator kinerja pelayanan 35

Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi 35

NILAI TOTAL 100

KATEGORI AA

rangkuman capaian indikator kinerja di bab III, secara umum upaya

pencapaian sasaran strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

tidak mengalami hambatan yang berarti, namun demikian untuk menjaga kinerja

dan bahkan peningkatan kinerja di masa mendatang perlu kiranya beberapa

saran sebagai berikut :

Peningkatan Koordinasi perlu ditingkatkan baik di tingkat pimpinan

maupun antara pimpinan dengan pelaksana program dan kegiatan. Hal ini

penting untuk menjaga kualitas dari hasil program dan kegiatan yang

dilaksanakan oleh RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta;

Peningkatan Kompetensi Pelaksana. Pelaksana program dan kegiatan

punggung dari keberhasilan pencapaian sasaran kinerja

pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan, penelitian, pendidikan maupun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

118

Terkait RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya didukung oleh Anggaran DIPA APBN dan DIPA BLU

penyerapan terealisasi 84,9 % sebesar Rp.

39,875,705,000,-,

,- ;

168,577,507,000,-,

141,448,338,004,- ;

102,159,344,000,-,

,- .

a BLU tahun 2017

REALISASI 2017

4

24.35

29,75

33,15

87,26

AA (SEHAT)

ecara umum upaya

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2017

emikian untuk menjaga kinerja

dan bahkan peningkatan kinerja di masa mendatang perlu kiranya beberapa

Peningkatan Koordinasi perlu ditingkatkan baik di tingkat pimpinan

engan pelaksana program dan kegiatan. Hal ini

penting untuk menjaga kualitas dari hasil program dan kegiatan yang

Peningkatan Kompetensi Pelaksana. Pelaksana program dan kegiatan

punggung dari keberhasilan pencapaian sasaran kinerja

n, pendidikan maupun

Page 135: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

3. Penciptaan Iklim yang lebih kondusif

faktor dominan penentu kinerja org

menciptakan iklim dan budaya kerja yang sehat dalam lingkungan kerja.

4. Perlu dibuat atau penyempurnaan kebijakan

dengan indikator kinerja;

5. Secara lebih teknis hal

a. Percepatan perwujudan

rumah sakit yang

b. Mengikutsertakan

dengan tupoksinya guna peningkatan

c. Optimalisasi jejaring

terkait pertumbuhan

pendidikan yang melakukan

d. Optimalisasi perwujudan

yang berkualitas

pelaksanaan sign out

mensosialisasikan

obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan menulis dosis obat di

lembar resep dengan tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan yang ada

guna mengurangi angka m

rumah sakit.

e. Peningkatan mutu serta pelayanan kepada pasien secara prima yaitu

dengan memberikan p

membuat pasien merasa terpuaskan dan lebih dihargai

IKM dapat meningkat

f. Percepatan realisasi pengelolaan

pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa dengan kegiatan pra

DIPA.

Demikian uraian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 201

sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

Penciptaan Iklim yang lebih kondusif. Iklim kerja merupakan salah satu

faktor dominan penentu kinerja organisasi. Dalam kaitan ini pimpinan perlu

menciptakan iklim dan budaya kerja yang sehat dalam lingkungan kerja.

Perlu dibuat atau penyempurnaan kebijakan-kebijakan/SOP yang berkaitan

dengan indikator kinerja;

Secara lebih teknis hal – hal yang segera harus mendapat perhatian yaitu :

Percepatan perwujudan pengembangan sistem informasi

sakit yang handal melalui pembuatan modul IT.

engikutsertakan karyawan untuk mengikuti pendidikan lanjut

dengan tupoksinya guna peningkatan kompetensi.

ejaring kerja horizontal maupun vertikal yang

pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung

pendidikan yang melakukan kerjasama.

Optimalisasi perwujudan pelayanan subspesialistik ortopedi

erkualitas / bermutu terkait peningkatan angka kepatuhan

sign out pada tindakan medik operatif di kamar operasi

ensosialisasikan kembali kepada DPJP dan PPDS untuk menulis rute

obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan menulis dosis obat di

lembar resep dengan tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan yang ada

guna mengurangi angka medication error serta optimalisasi tingkat

eningkatan mutu serta pelayanan kepada pasien secara prima yaitu

dengan memberikan pelayanan yang memuaskan bahkan harus bisa

membuat pasien merasa terpuaskan dan lebih dihargai sehingga angka

IKM dapat meningkat.

realisasi pengelolaan anggaran belanja dengan percepatan

pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa dengan kegiatan pra

Demikian uraian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSO

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Th 2017

119

Iklim kerja merupakan salah satu

anisasi. Dalam kaitan ini pimpinan perlu

menciptakan iklim dan budaya kerja yang sehat dalam lingkungan kerja.

kebijakan/SOP yang berkaitan

segera harus mendapat perhatian yaitu :

informasi manajemen

pendidikan lanjut sesuai

ertikal yang berkelanjutan

ketiga) pendukung pelayanan /

rtopedi traumatologi

eningkatan angka kepatuhan

pada tindakan medik operatif di kamar operasi,

kembali kepada DPJP dan PPDS untuk menulis rute

obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan menulis dosis obat di

lembar resep dengan tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan yang ada

serta optimalisasi tingkat hunian

eningkatan mutu serta pelayanan kepada pasien secara prima yaitu

memuaskan bahkan harus bisa

sehingga angka

anggaran belanja dengan percepatan

pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa dengan kegiatan pra

yang disusun

dan fungsi RSO

Page 136: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

LAMPIRAN

Page 137: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)
Page 138: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)
Page 139: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)
Page 140: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)
Page 141: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

[Et'td,F^-ffi =INDONESIA .,,,,,.XiNS.gEns.$s #t *r:lr"*r{dups.h.r f,5 2Ol8

LAPORAN TAHUNANBARANG MILIK NEGARA ( BMN

TAHUN ANGGARAN 2017

,iL E\',qs'i:iii:.j:li

] *-"I"ItIII

-.J

U,,.1",*,*.11,. .l '. : .,

[$.0rtorcdi P]01. llt B. Soefiarco $urafia]IaJl. Ahmad Yani, Pabelan, Surakarta 5T162

Telp. (0271) 714458 (hunting) | IGD 24 Jaml. (O2T1l T1gOt9Fax. (0271) 714058 | Email: [email protected]

FB : RSO Prof.Dr.R.Soeharso I Website: wwwrso.go.id

LJ

L-L-

L-

L:L-l-

l.,=--

Page 142: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

LAPORAN NERACA

Page 143: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

E--I -

KEMENTERIAN KEsEHA',AN

1-. DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN

H, ronwrr-Llb-.

t_l-=

LAPORAN POSISI BARANG MILIK NEGARA DI NERACA

POSISI PER TANGGAL 3I DESEMBER 2017

TAHUN ANCGARAN 20 17

NAMA UAKPB r024.04.03.415567.000 RS. OTOPEDI PROF. DR.R. SOIHARSO SURAKARI'A

Tangga r17-01-2018

Kode Lap :LBAPKT

,\KUN NERACA JUML,\H

KODI URAIAN

2 .l

Tlllr17113

Barang Konsumsi

Bahan untuk Pemeliharaan

Suku Cadang

I ,879.1 79,696

5r5,2r8.209

13.772.006.699

530,883,971

I17ll4

t17131 Bahan Baku

I 1719 I Persediaan untuk tujuan strategis,/berjaga - jaga 0

1t7199 Persediaan Lainnya 3,884,33 r 784

13t111 Tanah

Peralatan dan Mesin

Gedung dan Bangunan

Jalan dan Jembatan

680,004.117.000

245.746.885.946

2r3,905,970,339

14,193,476,000

li2l l I

133111

r34t l l

l34tt2

l34l l3I's"t'Jaringan

Aset Tetap Lainnya

KonstluLsi Dalam pengerjaan

Akumulasi Penlrusutan Peralatan dan Mesin

14',7.2t6,000

r,52 1,093,650

66. r 29. 105

0

( 178,629,06 l ,557)

( s,513,742,615)

( 12,934,856.1 18)

( 70.264.410)

( 762,975.134)

( 16.220,092)

689.700.000

13512t

l]6 1

137111

t372t1

13731I

t37312

I 173 l3

1314 t I

162151

Akumulasi Pen)usutan Gedung dan Bangunan

Akumulasi Penlarsutan Jalan dan Jembatan

akr.!.., P:l*:utan lrigasi

Akumulasi Penlusutan Jaringan

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya

Software

162191 Aset Tak Berwujud Lainnya 0

t623 | |

t66t t2

I69 t22

1693 i5

Aset Tak Belwujud Dalam Pengcr.jaan

Asct Tctap yang tidak digunakan dalam operasi pcmcrintahan

Akumulasi Pcnyusutan Asct Tetap yang lidak digunakan dalarn opcrasi

Akumulasi Amortisasi software

JUMLAH

2.]]7.348,577

( 2.120.364.127)

( 649.450.000)

978,236,822,663

dr. Pamudi, Utomo,Sp.OT(KNtP 1 96202281 989031003

--

---

---:

-

---=

EL

tL__;-

Desember 2017

Page 144: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

ii[\1E\TERIAN KESEHATAN

DITJE\ BINA UPAYA KESEHATAN

KOR\\ IL

LAPORAN POSISI BARAN6 MIt-IK N.EGARA DI ^\ERACAPOSISI PER TANGCAL 3 I DI]SEMBER 20 I7

TAIIUN ANGGARAN 20 ]7

NAMA UAKPB | 024.04.03.415567 .000 RS. OTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

Tanggal :17-01-2018Halaman : 1

Kode Lap. : LBAPKS

I

L

Surakarta, 31 Desember 2017

Penanggung.lawab UAKPB

( oi,er,tyf ura., (

AKUN NERACA JIJMI-AII

KOI)li UIIAIAN NII-AI IJMN AKM, PI]NYUSLl'AN NILAI Nl| t O

2 3 4 )

7lll Barang Konsumsi 1,879.t79,696 0 |,819,t19,696

llilr3 Bahan LrDtuk Pcmeliharaan 5 t5.218.209 0

0

0

0

- -'llll':19't 3 . t12,006.699

530.881.971

0

1.884.1t 1.784

Il7tI4

it.]t

Suku Cadang

tlahan Baku

Persediaan uniuk tuluao slralegis/bc aga - laga

l].772.006.699

510.8tt.9r I

0

1,884,131,7u4

ll9t

rl]t99 Persediaan Lainnya

0llllll 'lanah 680,004,117.000 680.004.1 t7,000

ll2t1l Pcralalan dan Mesin 245.7:16,885.946 17E,629,061.557

5,571,7,12.615

67.117.824,189

l]]lll Gedung dan BBnguDan 2 t3,905,970,319 208,332,221,724

t.258.6 t9.882

76.95I .5t0

B4llt

Blll2

I1.11Il

14.191,47rr.000 t2,914.856. t l8

10264.410Irigasi 141.116.000

1,52 r.09t.650 't 62,91 5 .t 3 4 758,t18.516

t.l512l Aset Teiap Lainnya 66.t29,105 r6,220.092 19,909.011

n61 Koostruksi Dalam pengcrjaan 0 0 0

t62 t5 t

t62191

t6t-t I I

t66 t t2

Soltware

Ascl lak Berwuiu.l Lainnya

Asct Tak BerwLrlud Dalam I'engerjaa|

689,700,000

0

649..150.000

0

40.250,000

0

0

2,t31,348.511

0 1)

Asel letap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 2,t20 ,364 ,321 16.984,2s0

JUMLAH I ,t.t 8,993 ,156.916 :i)0,756,9.14,1 l .l 978.236,822,663

dr. Pamudi -o.S o.OT(KN P 1962 2281989031003

'_--

----

-i--

t---

I

E-_I

fi---i--

Page 145: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA INTRAKOMPTABEL

Page 146: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

6

f!<*;

?-lzi-.

a:l

ozJz

-- o-

r, 1

ctts

= !-z)

Fo

z

33r3338P

:333

iFz:l

c=Zz

Z

crrraa"T

o'

: -i

o -i

r r

o :'

-€.ir-oa.n+

a::!

F.

z)

=?.,

=+

.at==

c:->

5

iddin a;di

3; a

(,zoJJ,]

:zZ

zsac

au):. .. :

.+

I.r.. 1

LL-aL-Ll._-l-rL-L-r-1Lt,lLr.

I

Lrltrlt_-lrL-t_L_L-L-L-L-i----.a

L-L'L_-L-J

zz)<(,

t-z-zc4r'i

<=

6rco X

rr L! ./

fi<x<

ai:9a\Jrr\J;9C

z-.)-.

<-7.L

ct <

3?-t'

-z:F/--d

<q

)i;oa&L!oad,c,o!Lo&a.oLllc.(JFoa

z<S

F6

t:t:<

(]l<

!r'l

:

i<

;:1

!u<=

=

o:<

o-

=r

--=

Page 147: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

-

c=a)z)@

;

Iz

,' .i

,' a

) t'

: t:

. :'

o ''

: ';

r:r:.1 .t.:-

-,1 1n,.r,

1^1 :.lt

rr..a 1

1.1 -.ta

-, \.!2

-:l

iFz

l

ozl

ZF!z

:cs

Jz

rl t

a -

- i

; c'

,i

i-.zf

d.=

o4'il6<:

-.,]

z

=

=3=

3t333 33ee3310333--1r.

vl 1--

_1 v-9 rr-.

3 f

Rra:9-?

S*sR

g+lF

ri5-

i F

-

FFz)

,_22r{i;

oz.ccc;itzzf

z=

ztva

s: ii

i i

) '. n

eo-/

") 1=

z ;

v - ) = '.

, I

tr: -::,

- Z

'- =

==

?) ,=

2 ! ;

= :2

=

= j

Z<

='.i7'./.<

= 1 =

i - '" "; i '=

-p1=

>

a

/, /

) \

<

) /.7

/. ?

=

a <

1) =

a

=

-<i

n -

i r

- ::

q =

:.o

ac

:. .. :.+

qq r*

l.ri-ll.--L-l

LL_aLrlLrll_rtLilrrlLLrlL-Lr1L-trl_f-_-J

t_r---aL-trLrlL-r----J

L"L-_-a

zzt-Ze<

z'-Y

aAZ

6<;<

:tt-z

Zz*a

) i<

>

:n:^-

O>

=

'-,)

-))9<o-

./?=:,J,U

.o.J7&L!.1(JU

)

deo!,-o&Eglo.oFoa&\cn+q$OlaAv)z

zFZ

+<-

<

r.l

)/zaa

:co1ia>

-d::i=

oY

OV

Page 148: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

=fie,og<

2;

Jz:

.:

=zf

!f

Ozf

JZ

.i

i!z3

I!

IziFz

'if2z

Z:-z

F:':iz.i:tE

E!lE

5::E

',zo-l:z.v

ZI

.-ii1

)_=iii

<t=

:i>=

-<)=

v;

=

4 i2

i7_i1 1,=

i :-i,

..'.:i =

,1 ._

a!x=\)>

-

= =

r;z=Lri=

; it=

Z

zii

:".i,;:1;_?=i

I:: *:

i..<

, >

+ i

: a 1 !

:_ a...r<!-1<

;

* i :_ 5

i.));=i:i*

3 t, 1. 1'. = ! ; ) i a, Z

'i a?'1-" ;'i t

aa//<<

/:<<

a = ; ; ; ; ; l,

i a ; : i : 1 a 1'.a 1 I

'. i a a a a l

i ii

- t

z1- Z

=

7 za -

<

aCs

=:i:q

.-'! z_'!,=

.==

.=')=

"i=3

-, :

2 Z

a Z

-

5 !

3 -

! t

-- =

io :

: a

i?r

=

a -;

r: ;:

e c

-:

zz)<o

l-Zr'<) ce*

'- <

=tlrE

Nr:!\7

6<;<

ed>1

.;2 Y

LJ

;'rJz-.,*<

-e;al:;!-o-l;2<

zl-z-

a'_ .t

<e<

fA

.t/=:!

oa&Elr'load,d,oL'iodp.oE

,]c'oFoad

z*F6

iH

:a,

*,,

.- i,

; -- ../

2-=

ti-, 2

lal z

f-La^Lt-Lr-lLtlLL--{

L-1_L-r-={L"r.

1

L-l-aL-rll-rlI--r/l

L-trt_-t_-..it-_l-L-r---a

1-5,:a:, ,, :

Page 149: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

?]

5,1EIrlFI

sqz

E!?Ei-

c00_

ltd

Eod

=ie,cgQ

+Z

";

z!

!!z)

3)

cz:l

z

i

s=iz)

:Et--

Jziz

-f=-z

6<

Jz

:i

i--i--z!

FOzIoJ,nzz:l

zs)

-2i^a2zit

.z =7

2>-!.)<

J Z

1Z

ai=

.),,(,<

=e!-),

-+tZ

t>

)':=7

'!=:4.

7 a

=<

<

co91_:-q

:, ,, :.q

3E;

I-_t.Lt-

-.

L-trLl--l-L--.a

Lt-l---.-

L:-fL:rlLI.L-l-L:l_-t--

l_r-Il_=:,

zz3tzz clr

i .(=

(fJa.l

!-'. .l Y

<

l

-d-2.?

avazZ

Z*-

) ,<

=

:t-:U

4Z

-d,

an2t!)a

oadE!!ctJ7

dd.r.:o6c.l

Fo@&z-<f

\-F

rr<

61."

<_

4i n

!<a; \.,/

-1 =

:.. +

'4-:>

4=

az2-C

Z

=:J

2

Page 150: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA EKSTRAKOMPTABEL

Page 151: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

a

oeoe;,!-'o;

Jz

i:EE

isEi?E

3=ffi

f =

3t.1 :;?

jz9._',;: :.i-'-i:,

io1. r.

^ ,.

^. i i

.: i.. 1, ..

2- o ;

7 ,,

z A

3 L

i -:

'!- -i-:li;-

i i

:; _-j

a-

iFz

FD

ozz= Fz)

:c!z

rji.i-i--i

v1 6n

F

trFzf

:i4z

Z

?.3.3-3e33C36338?

q 9

q' -

o -i

o .j

- .j

.i .j

- ;

i;9:-?.2229,,_9"69.

<

r !

s y

o -

.i n

5:.

H

;" -

t

Fz)

F!

5 2i3

3 ! 5 !

E

SE

EE

....crr...!a.6i5ai

OzPcJnz

zsloC

.+s9 i3i!

o

I.IiLl-LIILtrLIJLt-Lt-I

zz3t-ZT

att-'r

<=

ull!*'rO

co:l -

z<aa

L'FO

-\

<2/1

-:<

Yr!!Z

tJ;<!2 1.*i<

iza./-<

t<<

iF

-t.t

=<

lY

)<

lJC

Ooa&rr,loa&d,oL'iod,A

.

ELr.l

oF&oa&zJG

?*o n

?Az

!l<

Er<

Y

't.)P$

H;3

3J<

L:t o

a)^ .o

,:<?

o-

c)rd,F

co<

;>

-

,)

>:-

_- 2

Page 152: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

@c

Eo

F

,. :!

',jh9

il=Io 3ta

2i!

ul

..]z

!

Fz)

IH

F li l"

EIEl-

:llj" ilz8 xl))-6 3l-

_l<l=lzt?

F" I IT-

;t.lt1eI;l i=

IS

llisll

'ffiil

:.

1-t- -

l-r-1Lr.- 1

LL-. 1

LEa

l---l-r,- _

LrlLzz<o

PZ

Z

c<F

oov_rra^-<;=

-irao:9S

vErg

4"2<F

7=d

al<l

,to<\d,<

:oadqload.&o!"o&AoE]

..oFdoU1

dnq9l

;v5z

z=o

.,2Jd.

'aZI

:. C

-:i

:l2t

aa

Page 153: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL

Page 154: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

E--

L.I

t- r-=

L--

t_ ;;;

L.-. 9_E

e

L_ :+

fL.-

t_L.-.a

L-\-.aL-.HLL...I

dl-

.7!-

>n

ll..r >

t? V

,-t-

lEi

L-r <

?eia -

Efirox

L- Z

<H

eL--

n",>*

l -

5E90

I s?ey

E--

3E--<

r--.1 iiffz

. <

;

=

e :l

L *x=

=+

.=

lEZ

{

t- 42. l

L.-- =

; r

ji a

1-5iL-t

trBl--r

1

L:!L--

:

L-nL.r-

:

t_2L'L-ri

5LiI

,1 i =

I -

i; 3

I -<

+

L.- l>

!

L.I

L-fr=

IL-I

=-:

-:'

l_ r,i4 i

L.rI-

E

<2;

-lZiFz)

Iz)o

zhFZ:l

:(JZ=-Z:l

'1 l?z:

zi2l

-.-!:-

',zo3Zz)

zs)cCcoocooo

coqqciqq?eqc9??9q?

Page 155: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

^,!

<?

z

.1 r,

1 .t.1

r:o9 -'1

6, 1a\11--.tn-

.,n

iFz:l

!-)

oz!

z

;3E-.1

r,.i &

r

iz;r

Izr

z

-aan-'-ci;o'^i!

n c'

; c

,'.i

; .')

.' a

:

iFZ

:

4a

a4.1 zv;<

z

3 339?3F

33: =

53FX

3).i lai;

- 3

F"',

= !-z:l

:::];s"'3n1r.v.-69

! !€

iiii i

E=

;.=

i .--

=

oZcoInOzzf

zIfcc?

- =

-

\ -

=.

r. =

.:;,

!1=33e3:r=

.a.;.-,r..;n-.-..

N6

t-_-f-_-a

1__r-.aLr--/rLl-La-L--l-L-r-it--l----

l--l-l--r--rl--l----

Lr----r--r--.r1--l-La--rLl-:r1--r---1--r---L-L-.I

.e

JL!o7</lZ

=)4;<

>zl^cZ

rJlZ

:-C

l!!N

6=??

'.Zj

i<ii

ziaa--

<a

''z?=)>

7<7)af-22-

e.

l. ,;

.lo-Y

)

<1

=<

ovd

;Eglothd.&otto'z AEL!t-oFo(hd

z*F6

7;.. -, :

a; !

<

IJJ

Aj

J<d; :Z

r=

4

Page 156: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

t-Hl- r-=

L-L_ :,;

L.l_ sle

LIl-.L-t_HLL-L_L- ri

.Jfi

l-- ii

L,.I >

AI -

3Ys

L- <

r3Lr

<92=

t'- =

iidieL

2<*1

L-- -1>

gI

r lE

ad1-

53s?L.r

iCfii

I -

>60->

1- 43V

3E

i=

, 5

t_ ai"

g

L.I =

2 n'

I -

j=

-n

1-.645fleL-

!',

L'L:!LI=

t-EL'-

Jl:r-.2LIz=

---7 <

:

lrrE- -=

;

!.! --

l- iz

;L-

!:>

'lL.Ia

r a.-

rI

;=

:zEL.t

l_ iil- ;

l-l-

!

fr<9,;

--lz

: ;

3 3 ? 2 7. : a '. !

-,. : E

: 3 .

; r, 3

- .i

i-z)

-'_a-=

zIz

a

iFz).i

:c=

JZ

i,.: <

i5;ir e..io

:Z

=-:H

.Z:

Z

. t',

- o

o' j

i ,

5 ':

.

Fz

Fi:ri::E

4iail\f:];rl

oZCoJ?I7.7)

z3ao3

53334 65!

33-E

A.:l-q

5 - 3 3;3

a -

a 3 A ^

- i

L e 3:3.3t

=

^ ^;

v ^

16. -

=

Page 157: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

5

-a

Z= i-.Z)

F)

z!

z

!.1

?a

= i-z

i-

z

o?tc-=,>

-4

;^i^i-r.i.i.id.L

= z)

=x2?<

Z

Zi,-z)

-at.=t=

;

ozx.@IcJ:z3

zl

<.,

t>

=

ll)2il--<

J-.:-r':zlt>

;<

>

c::;-...j'-7aar)F

-l:)->

-e--2<

-2<

).)z

izci<<

<)lL.z..

e

t. .. :.q

P'-E

E

L.L-t

L-ll-r

L_-l--r

L-t--rr

L*L.--

L-l. a

L-_l-

rt

L--l---

L--L-r

L_L_I

L--1--r

L-l--r

L-_l--r

L--l--r

L_L..II

L_a--.aa

L-l!-il

L--L-I

L-l---

L--l---

L-L-ra

L--L--ra

L_I'--

I-

'.,]lil@

z<<t-

5aaur-;<

>'.4 l?1a>

:(fo*NA

-zl-z2a,-/'<

)

i?:<U

ElJ<

a2z7./)-t'*'-

z F

5* i

zz q

oa-/A.i

caLrload,)o!-odELllAoFoa&

?EF6

t- t^

i-{:-<

J_E

i +

rr.-NLl-

z) .o

);VZ>

=tlri,,

:=

t-=,

IJ.Y

z

qz

Eo

Page 158: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

ASET TAK BERWUJUD

Page 159: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … · dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2017, tiga)

o

NEofti

5

ogai;B;

JzFFz)

6Fl

.Jz!

rzF= z):

F

!zFFzP

H?

-5?z.i<

zzit-z)

Fozaa

ooJ:zzf

ZI)^JJF

<?

FF

;<

-oc

1r--tLr.--l_f----

l-.l--r

1-^l--r

1_---

l_r.tl-t-rl_I---,

t-^I._I

t-^L-r

l_-l--r

l_L--

t-.L--

1_.l--r

t_^l--r

L

zD<o

-7 cl

r-5.1

<:

65c0Xi>

Az

l:>Y

<112 *<

wr!v

?.<tt,

*Fd

-t-)t-ez;iio.5,a>

ti<

?<-z

f: d.

o- aa

<J

)aoa&E

]oa&&odo&6E

]o-oF&oad

?EF;

-S

!?il-o

sr-62

:1<

U,J<

Y

*<s

3i1 >

2 qr

ii <

, Lr,1

,2a\cO:d;

zz:t2--

2

il