LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......20) Mengkoordinasikan pembuatan dan penyusunan laporan...
Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......20) Mengkoordinasikan pembuatan dan penyusunan laporan...
LAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LAKIP) TAHUN 2019
LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS II A BANDUNG Jl. Rancamanuk Kel. Warga Mekar-Kec. Baleendah Kab.Bandung Telp / Fax (022) – 60903780 Website : www.lapasjelekong.com Email : [email protected]
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 3
B. Tugas, Fungsi dan Wewenang ........................................................................ 3
C. Struktur Organisasi ......................................................................................... 4
D. Dasar Hukum .................................................................................................. 24
E. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 23
F. Metode Penelitian ........................................................................................... 43
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja ....................................................................................... 27
B. Perjanjian Kerja ............................................................................................... 30
C. Alokasi Anggaran ........................................................................................... 33
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja ............................................................................................... 34
B. Analisa Capaian Kinerja ................................................................................. 35
C. Realisasi Anggaran ......................................................................................... 54
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................................ 55
C. Program Unggulan Tahun 2019 ...................................................................... 56
LAMPIRAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
2
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung Tahun 2019 ini adalah wujud akuntabilitas
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, yaitu mewujudkan tujuan sistem pemasyarakatan
dengan mengedepankan penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia dengan
melaksanakan pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung Tahun 2019 ini diharapkan dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang kinerja selama tahun 2019 dan hubungannya dengan pelaksanaan
tahun sebelumnya. Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung telah berupaya
melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan rencana strategis Kementerian Hukum dan
HAM Tahun 2015 - 2019, sesuai dengan visi dan misinya dengan sebaik - baiknya.
Dalam Laporan ini disajikan informasi tentang tugas pokok dan fungsi, struktur
organisasi, masalah yang dihadapi, hasil pencapaian tahun sebelumnya, penetapan kinerja,
perencanaan kinerja kegiatan, pengukuran kinerja kegiatan sehingga menggambarkan tentang
sejauh mana efisiensi dan efektivitas pemanfaatan dana, sumber daya manusia, sarana
pendukung lainnya termasuk memuat faktor-faktor yang mendukung keberhasilan serta
hambatan-hambatan yang menyertainya.
Laporan Akuntabilitas Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung tahun
2018 ini, dapat menjadi pendorong peningkatan kinerja dan koreksi yang membangun agar di
masa yang akan datang pelaksanaan program dan kegiatan di Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Klas IIA Bandung, Laporan ini juga diharapkan menjadi sarana komunikasi timbal
balik bagi semua pihak yang berkepentingan dalam mengimplementasikan program dan
kegiatan pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung, Jawa Barat, sekaligus
sebagai upaya menjaga transparansi dan kepercayaan publik terhadap Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung, Jawa Barat dan menjadikan lembaga yang
akuntabel, transparan dan profesional dengan didukung oleh petugas yang memiliki kompetensi
tinggi yang mampu mewujudkan tertib pemasyarakatan.
Bandung, 23 Desember 2019
Kepala,
Gun Gun Gunawan
NIP. 19730401 199703 1 001
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung Tahun 2019 ini, berisi tentang hasil pengukuran
kinerja pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan tahun sebelumnya. LAKIP
disusun sebagai bentuk akuntabilitas Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung
dalam menjalankan visi dan misinya yaitu mewujudkan tujuan sistem pemasyarakatan dengan
mengedepankan penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia dengan melaksanakan
pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan.
Dalam hal pemanfaatan anggaran, sebagian besar telah terjadi efisiensi. Hampir
sebagian besar kegiatan berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat apresiasi baik dari
Kementerian Hukum dan HAM, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Kantor Wilayah
Hukum dan HAM Jawa Barat.
Meskipun dalam keterbatasan, Lapas Narkotika Klas II A Bandung bisa disejajarkan
dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang sudah lama berdiri, baik di wilayah regional dan
nasional. Keberhasilan capaian kinerja disebabkan adanya semangat dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi serta adanya kepemimpinan stakeholders. Ide kreatif dan semangat
kebersamaan merupakan hal yang utama di Lapas Narkotika Klas IIA Bandung ini.
Secara khusus Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun
2019 Lapas Narkotika Klas IIA Bandung ini selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki capaian efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta dapat
dijadikan informasi bagi masyarakat sehingga tingkat kepercayaan masyarakat dapat
meningkat.
B. Tugas, Fungsi dan Wewenang
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung berdiri berdasarkan Keputusan
Menteri (KEPMEN) Kehakiman dan HAM RI Nomor : M.04-PR.07.03 Tahun 2003 Tentang
Pembentukan Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung, mulai dioperasionalkan pada tanggal 4 Mei
2009 dan baru diresmikan oleh Menteri Hukum dan HAM RI pada tanggal 11 Mei 2011.
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung mempunyai tugas pokok
melaksanakan Sistem Pemasyarakatan narapidana/anak didik pengguna narkotika dan obat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
4
terlarang lainnya. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Klas IIA Bandung mempunyai fungsi :
1. Melaksanakan pembinaan narapidana/anak didik kasus narkotika.
2. Memberikan bimbingan, terapi dan rehabilitasi
3. Melakukan bimbingan sosial/kerohanian.
4. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lapas.
5. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.
C. Struktur Organisasi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
5
1. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Bandung
a. Tugas :
Mengkoordinasikan pembinaan Kegiatan Kerja, Administrasi Keamanan dan Tata
Tertib serta pengelolaan Tata Usaha meliputi Urusan Kepegawaian, Keuangan dan
Rumah Tangga sesuai peraturan yang berlaku dalam rangka pencapaian tujuan
Pemasyarakatan Narapidana/Anak Didik Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas
II A Bandung.
Fungsi :
1) Pembinaan Narapidana / Anak didik khususnya kasus narkotika.
2) Pemberian bimbingan perawatan kesehatan dan rehabilitasi narapidana / anak
didik khususnya kasus narkotika.
3) Pembinaan bimbingan kegiatan kerja pengeolaan hasil kerja dan sarana kerja bagi
narapidana / anak didik khususnya kasus narkotika
4) Pemeliharaan keamanan dan ketertiban Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas
IIA Bandung.
5) Pengurusan tata usaha dan rumah tangga Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Klas IIA Bandung.
b. Uraian tugas :
1) Menetapkan rencana kerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
2) Melakukan Pembinaan Narapidana/Anak Didik dengan mengkoordinasikan tugas
bimbingan, Kegiatan Kerja, Administrasi Keamanan dan Tata Tertib dan
Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
3) Melakukan koordinasi pelaksanaan tugas dengan Pemerintah Daerah (PEMDA)
dan Instansi terkait.
4) Mengkoordinasikan tindak lanjut petunjuk yang tertuang dalam LHP.
5) Membina Ketata Usahaan dilingkungan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Kelas IIA Bandung.
6) Melakukan pembinaan pegawai dilingkungan Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung.
7) Menilai dan mengesahkan penilaian pelaksanaan pekerjaan pejabat bawahan.
8) Mengkoordinasikan penyusunan DUK pegawai dilingkungan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
6
9) Melakukan Pengawasan Melekat (WASKAT) di lingkungan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
10) Mengkoordinasikan pengelolaan Anggaran Rutin pada Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung sesuai ketentuan dan peraturan
yang berlaku.
11) Mengkoordinasikan pengelolaan Anggaran Pembangunan pada Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung sesuai ketentuan dan peraturan
yang berlaku.
12) Mengkoordinasikan pengelolaan perlengkapan pada Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung.
13) Mengkoordinasikan kebutuhan formasi pegawai pada Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung.
14) Menerima, meneliti dan menempatkan calon pegawai sesuai dengan formasi
pegawai.
15) Mengkoordinasikan pengendalian administrasi kepegawaian dalam lingkungan
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
16) Mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluhan hukum pada Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
17) Membantu pembentukan Pokja dengan instansi terkait.
18) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah.
19) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Kantor Wilayah
20) Mengkoordinasikan pembuatan dan penyusunan laporan pelaksanaan pekerjaan
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
21) Meneliti bahan laporan yang diajukan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
22) Menyiapkan, mengkoordinasikan dan menyampaikan laporan bulanan dan laporan
triwulan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
a. Tugas :
Melakukan urusan ketatausahaan kepegawaian dan rumah tangga sesuai dengan
peraturan yang berlaku dalam rangka pelayanan administrasi dan fasilitatif di Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
7
b. Uraian Tugas :
1) Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan,
ketentuan yang berkaitan dengan tugas Sub Bagian Tata Usaha Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Narkotika Kelas IIA Bandung.
2) Menyusun rencana kegiatan tahunan, jangka menengah Sub Bagian tata Usaha
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Narkotika Kelas IIA Bandung.
3) Mengkonsultasikan rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha kepada Kepala
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung untuk memperoleh
penganggaran dan persetujuan.
4) Membagi tugas kegiatan Sub Bagian Tata Usaha kepada staf dilingkungan Sub
Bagian Tata Usaha Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
5) Melaksanakan koordinasi dengan para kepala seksi di lingkungan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung dalam melaksanakan tugas.
6) Melaksanakan konsultasi dengan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Kelas IIA Bandung.
7) Menindaklanjuti disposisi surat dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Kelas IIA Bandung.
8) Memberi petunjuk kepada para staf di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung baik lisan maupun
tertulis dalam rangka melaksanakan tugasnya.
9) Menyiapkan kebutuhan ATK untuk keperluan ketatausahaan dan rumah tangga
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
10) Melaksanakan ketatausahaan rumah tangga, atara lain urusan surat menyurat,
kepegawaian, keuangan dan perlengkapan dilingkungan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
11) Mengatur rapat-rapat intern Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Bandung.
12) Menata kearsipan tentang sistim kartu kendali.
13) Melaksanakan Pengawasan Melekat terhadap staf di lingkungan Sub Bagian Tata
Usaha Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
14) Melaksanakan evaluasi terhadap pekerjaan staf dilingkungan Sub Bagian Tata
Usaha Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung. melalui
pengisian dan penandatanganan DP3.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
8
15) Membuat laporan melaksanakan tugas Sub Bagian Tata Usaha Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung secara berkala antara lain :
bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan.
16) Melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
2.1 Kepala Urusan Kepegawaian dan Keuangan
a. Tugas :
Melaksanakan urusan kepegawaian dan keuangan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
b. Uraian Tugas :
1) Mempelajari, memahami dan melaksanakan peratuaran perundang-undangan dan
ketentuan yang berkaitan dengan tugas urusan kepegawaian dan keuangan.
2) Menyusun rencana kegiatan tahunan dan repelita pada urusan kepegawaian dan
keuangan.
3) Mengkonsultasikan rencana kegiatan urusan kepegawaian dan keuangan kepada
kepala Sub Bagian Tata Usaha untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.
4) Membagi tugas kegiatan urusan kepegawaian dan keuangan kepada bawahannya.
5) Menindaklanjuti disposisi surat Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
6) Memberi petunjuk kepada staf dilingkungan urusan kepegawaian dan keuangan
baik lisan maupun tertulis dalam rangka penyelesaian tugasnya.
7) Merencanakan penyusunan bahan formasi pegawai.
8) Mengumpulkan bahan sehubungan dengan rencana kenaikan pangkat,
pemindahan, cuti pegawai, kenaikan gaji berkala, pengusulan pensiun pegawai,
hukuman jabatan, dan pemberian penghargaan pegawai dilingkungan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
9) Mengumpulkan dan mencatat bahan usulan rencana anggaran pendapatan dan
belanja rutin Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Bandung.
10) Melaksanakan pengawasan melekat terhadap staf di lingkungan urusan
kepegawaian dan keuangan.
11) Membuat laporan pelaksanaan tugas urusan kepegawaian dan keuangan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
9
12) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan atasan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
2.2 Kepala Urusan Umum
a. Tugas :
Melaksanakan urusan tata persuratan, perlengkapan dan kerumah tanggaan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
b. Uraian Tugas :
1) Mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan yang berkaitan dengan tugas urusan umum.
2) Menyusun rencana kegiatan tahunan, repelita/jangka menengah urusan umum.
3) Mengkonsultasikan rencana kegiatan urusan umum kepada Kepala Sub Bagian
Tata Usaha.
4) Menindaklanjuti disposisi surat dari Kepala Sub Bagian tata Usaha.
5) Memberi petunjuk kepada staf dilingkungan urusan kepegawaian baik lisan
maupun tertulis dalam rangka melaksakan tugasnya.
6) Mengkoordinasikan pendistribusian, pengelolaan atas surat masuk dengan
sistim kartu kendali untuk memperlancar penerimaan informasi.
7) Menyelesaikan urusan kearsipan dan dokumentasi dengan mengatur kegiatan
penyediaan, pelayanan peminjaman, penyimpanan dan pemeliharaan arsip surat
menyurat dan dokumen kantor.
8) Menyelenggarakan pemeliharaan kendaraan dinas agar selalu dalam keadaan
siap untuk digunakan.
9) Menyelenggarakan administrasi biaya pemeliharaan kendaraan dinas sebagai
bahan pertanggung jawaban penggunaan kendaraan dinas.
10) Menyelenggarakan pemeliharaan alat perlengkapan kantor, gedung kantor,
rumah dinas, sesuai dengan rencana anggaran yang telah ditetapkan.
11) Menyelesaikan pemeliharaan pesawat telepon, listrik, air dan kebersihan agar
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
10
3. Kepala Seksi Bimbingan Narapidana / Anak Didik
a. Tugas :
Memberi bimbingan narapidana dan anak didik berdasarkan peraturan dan prosedur
yang berlaku, dalam rangka persiapan Narapidana / Anak Didik kembali ke
masyarakat tidak melanggar hukum lagi dan baik.
b. Uraian Tugas :
1) Menyusun Rencana Kerja Kepala Seksi Bimbingan Narapidana / Anak Didik
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II Bandung
2) Mengajukan rencana kerja Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
3) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai bawahan.
4) Membuat dan memelihara buku catatan penilaian bawahan.
5) Menyampaikan DP3 kepada atasan untuk mendapat pengesahan
6) Melakukan Bimbingan Pegawai bawahan.
7) Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas kepada bawahan
8) Mengusulkan penghargaan bagi pegawai yang berprestasi.
9) Memberikan dorongan kepada pegawai bawahan untuk meningkatkan mutu
pengetahuan, keterampilan dalam rangka pelaksanaan tugas.
10) Melaksanakan ketatalaksanaan seksi bimbingan narapidana/anak didik Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
11) Melaksanakan pencatatan surat masuk dan surat keluar.
12) Membuat konsep surat sesuai petunjuk atasan.
13) Menentukan program pembinaan, melalui sidang DPP/Dewan Pembina
Pemasyarakatan dan memimpin jalannya siding.
14) Memberi petunjuk dan menentukan narapidana yang akan disidangkan.
15) Menyerahkan hasil putusan DPP kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan
sebagai bahan untuk membuat keputusan.
16) Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dengan instansi terkait.
17) Mengajukan permintaan tenaga pengajar/tutor dari kantor wilayah Diknas
setempat.
18) Mengajukan permintaan tenaga instruktur untuk usaha kepada kantor wilayah
Diknas / Denaker.
19) Mengevaluasi hasil pendidikan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
11
20) Menyusun laporan Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
21) Menugaskan kepada bawahan untuk menghimpun bahan laporan Kepala Seksi
Bimbingan Narapidana/Anak Didik Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas
IIA Bandung.
22) Menyampaikan laporan kepada atasan.
3.1 Kepala Sub Seksi Registrasi
a. Tugas :
Melakukan dan membuat pendataan statistik dan dokumentasi anak didik Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
b. Uraian Tugas :
1) Menyusun rencana kerja sub seksi registrasi
2) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas tahun lalu
3) Menjelaskan rencana kerja sub seksi registrasi kepada atasan .
4) Melaksanakan pencatatan narapidana narkotika.
5) Menerima dan meneliti surat-surat untuk narapidana, tahanan, atau Pengadilan
Negeri dari KPLP
6) Mencatat data-data narapidana narkotika baru, meliputi : nama, umur, bangsa,
agama, pendidikan, tenpat tinggal terakhir, pasal/kasus, tinggi badan, berat
badan, cacat badan, membuat sidik jari narapidana baru.
7) Mencatat barang-barang milik narapidana kedalam register D (titipan penghuni)
baik barang-barang, uang, naupun perhiasan dan diserahkan kepada
bendaharawan.
8) Melaksanakan pencatan kunjungan keluarga sesuai prosedur yang berlaku.
9) Melaksanakan pencatatan identitas kujungan keluarga narapidana narkotika dan
barang-barang, uang titipan keluarga selama kunjungan.
10) Melaksanakan pencatatan narapidana narkotika yang akan dibebaskan, mencatat
kedalam register D dalam hal pengeluatran uang, barang, perhiasan, milik
narapidana dengan tanda tangan bukti penerimaan titipan.
11) Membuat surat lepas rangkap dua untuk diberikan kepada narapidana yang
bersangkutan serta sebagai arsip staf register.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
12
12) Membuat sidik jari bagi narapidana narkotika yang akan dibebaskan dan ditanda
tangani oleh atasan langsung.
13) Membuat usulan remisi bagi narapidana sesuai ketentuan yang berlaku.
14) Memilih dan mencatat narapidana narkotika yang berkelakuan baik selama
menjalani hukuman dengan baik selama paling sedikit 6 (enam) bulan.
15) Memilih narapidana narkotika yang bukan residivis.
16) Menjelaskan kepada atasan untuk memberikan remisi bagi narapidana narkotika
yang telah memenuhi persyaratan.
17) Membuat statistik dan dokumentasi sidik jari narapidana/anak didik yang masuk
menjadi penghuni maupun narapidana narkotika yang dibebaskan tiap tahun.
18) Menerima dan memelihara sidik jari narapidana/anak didik penghuni Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
19) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan.
20) Melakukan bimbingan pegawai bawahan.
21) Melaksanakan ketatausahaan dalam sub seksi registrasi dan melaksanakan
pengawasan melekat.
22) Menyusun laporan sub seksi dan dilaporkan kepada atasan.
3.2. Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan
a. Tugas :
Menyelenggarakan pembinaan mental / rohani dan fisik serta meningkatkan
pengetahuan asimilasi serta perawatan narapidana / anak didik narkotika sesuai
peraturan yang berlaku dalam rangka kelancaran tugas pemasyarakatan.
b. Uraian Tugas :
1) Menyusun rencana kerja sub seksi bimbingan kemasyarakatan dan perawatan.
2) Mengajukan rencana kerja sub seksi bimbingan kemasyarakatan dan
perawatan.
3) Memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani.
4) Menghubungi Kantor Departemen Agama setempat untuk meminta
rohaniawan untuk memberikan pelajaran bimbingan keagamaan.
5) Mengumpulkan narapidana dan anak didik narkotika untuk mengikuti
pembinaan mental/agama dan menyelenggarakan sholat jum’at dan
pelaksanaan upacara keagamaan lainnya.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
13
6) Menyelenggarakan latihan olah raga dan kesenian, berbangsa.
7) Mengadakan pertandingan olahraga dan kesenian didalam maupun diluar
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
8) Meningkatkan pengetahuan asimilasi dan kesejahteraan narapidana dan anak
didik narkotika.
9) Menyiapkan jadwal belajar dan tenaga pengajar dari dalam atau tenaga
pengajar dari Departemen Pendidikan Nasional dan mengklasifikasikan tingkat
pendidikan dan kemampuan narapidana/anak didik narkotika.
10) Menyelenggarakan bimbingan dan pendidikan serta penyuluhan kesehatan,
bahaya narkotika dan zat adiktif lain dan pengetahuan umum, dengan
berpedoman dari buku Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan
Nasional serta pengarahan langsung dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Klas II A Bandung.
11) Menyelenggarakan pengadaan makanan, pakaian serta pemeliharaan kesehatan
narapidana / anak didik narkotika.
12) Melepaskan surat cuti penglepasan.
13) Mengevaluasi para narapidana/anak didik narkotika yang telah menjalani 2/3
masa hukuman untuk diajukan kepada DPP.
14) Meneliti permohonan cuti penglepasan yang diajukan para narapidana/anak
didik narkotika.
15) Menerima kembali para narapidana yang telah menjalankan cuti penglepasan
dengan membuat catatan kegiatan selama menjalankan cuti penglepasan.
16) Mengurus kesehatan narapidana / anak didik narkotika.
17) Membuat jadwal waktu pemeriksaan dan pengobatan narapidana dan anak
didik dan test urine untuk memastikan apakah para narapidana sudah tidak
memakai narkotika dan zat adiktif lainnya.
18) Membawa narapidana / anak didik narkotika yang sakit ke Rumah Sakit
terdekat berdasarkan rujukan dokter Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas
IIA Bandung.
19) Mengawasi dan memantau para narapidana / anak didik narkotika yang dirawat
dirumah sakit.
20) Memberikan pakaian dan perlengkapan inventaris bagi narapidana / anak didik
narkotika
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
14
21) Membuat laporan pemakaian pakaian dan peralatan.
22) Menyelenggarakan pengadaan makanan bagi narapidana/anak didik narkotika.
23) Menerima dan memeriksa bahan makanan dari pemborong sesuai dengan
perjanjian / kontrak.
24) Membuat laporan harian tentang jumlah pemakaian beras dan menu makanan.
25) Membuat surat permintaan beras ke Kantor Wilayah bilamana persediaan
hampir habis dan membuat berita acara penerimaan beras dari dolog.
26) Membuat penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan dan menyampaikan DP3
kepada atasan untuk mendapat pengesahan.
27) Melaksanakan bimbingan pegawai bawahan.
28) Melaksanakan ketatausahaan dalam Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan
dan Perawatan.
29) Melaksanakan pengawasan melekat (waskat)
30) Menyampaikan laporan kepada atasan.
4. Kepala Seksi Kegiatan Kerja
a. Tugas :
Mempersiapkan pelaksanaan bimbingan latihan kerja, serta mengelola hasil kerja
sesuai prosedur yang berlaku dalam rangka pembinaan keterampilan Narapidana dan
Anak Didik sebagai bekal apabila kembali ke masyarakat.
b. Uraian Tugas
1) Menyusun Rencana Kerja Seksi Kegiatan Kerja Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung.
2) Mengajukan rencana kerja Seksi Kegiatan Kerja kepada atasan.
3) Mengkoordinasikan pemberian bimbingan kerja Narapidana / Anak Didik
narkotika.
4) Mengontrol langsung latihan kerja dalam pembuatan barang produksi oleh
narapidana / anak didik kasus narkotika.
5) Melaksanakan pengelolaan hasil kerja narapidana /anka didik kasus narkotika
sesuai prosedur yang berlaku.
6) Meminta dan menerima inventarisasi hasil kerja narapidana/anak didik narkotika
yang disampaikan Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
15
7) Menugaskan dan mengawasi Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil
Kerja untuk mamastikan hasil kerja.
8) Mempersiapkan fasilitas sarana / peralatan kerja Narapidana / Anak Didik
narkotika.
9) Menyampaikan kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Bandung permintaan kebutuhan bahan sarana/peralatan kerja yang telah di
seleksi kebutuhannya.
10) Menyampaikan kepada Kasubsi Sarana Kerja, bahan, sarana/peralatan kerja
narapidana dan anak didik narkotika setelah permintaan barang-barang tersebut
disediakan.
11) Memilih narapidana/anak didik narkotika yang terampil sebagai tutor.
12) Mengontrol dan memperhatikan langsung kerja narapidana dan anak didik
narkotika.
13) Menyampaikan kepada kasubsi bimbingan kerja dan pengelolaan hasil kerja
tentang adanya keterampilan yang menonjol diantara para narapidana dan anak
didik narkotika untuk dijadikan tutor pembuatan barang produksi.
14) Melakukan dan mengesahkan penilaian pelaksanaan pekerjaan pejabat bawahan
dan bawahan.
15) Member tanggapan apabila ada keberatan dari pejabat yang dinilai.
16) Menyampaikan DP3 kepada atasan untuk mendapatkan pengesahan.
17) Melakukan pembinaan pegawai seperti menegakkan disiplin, mengusulkan
penghargaan kepada pegawai yang berprestasi dan memberi peringatan,
mengusulkan hukuman disiplin kepegaaian yang tidak melaksanakan tugas
dengan baik atau melanggar disiplin dalam lingkungan seksi kegatan kerja.
18) Mengusulkan mutasi dalam rangka pengembangan karier pegawai dilingkungan
seksi kegiatan kerja.
19) Memberikan dorongan kepada pegawai untuk meningkatkan mutu pengetahuan,
keterampilan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
20) Mengkoordinasikan ketatausahaan, tata persuratan dan tata kearsipan dalam
lingkungan seksi kegiatan kerja.
21) Meneliti dan menandatangani konsep surat tang akan diajukan kepada atasan.
22) Menugaskan kepada para sub seksi untuk menyusun DUK (daftar urutan
kepangkatan) Seksi Kegiatan kerja.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
16
23) Meneliti konsep DUK para Kasub Seksi dan mengirimkan DUK seksi kegiatan
kerja kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
24) Menyiapkan dan menyampaikan bahan Rastaf A seksi Kegiatan Kerja kepada
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
25) Melakukan pengawasan melekat (Waskat) dalam lingkungan Seksi Kegiatan
Kerja.
26) Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan pengawasan melekat kepada atasan.
27) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung dalam bidang teknis pemasyarakatan.
28) Menyiapkan, meneliti, menyusun dan menyampaikan laporan seksi Kegiatan
Kerja kepada atasan.
4.1 Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja
a. Tugas :
Memberikan bimbingan latihan kerja dan mengelola hasil kerja sesuai prosedur yang
berlaku dalam rangka pembinaan keterampilan narapidana/anak didik kasus
narkotika dalam lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Bandung.
b. Uraian Tugas :
1) Menyusun rencana kerja Sub Seksi Bimbingan Kerja dan pengelolaan hasil kerja
dan mengajukannnya kepada atasan.
2) Melaksanakan instruksi atasan dan memberikan bimbingan kerja kepada
narapidana / anak didik narkotika.
3) Menugaskan kepada petugas untuk menyiapkan peralatan dan bahan produksi.
4) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan narapidana / anak didik narkotika.
5) Menampung dan menginventarisir hasil kerja narapidana/ anak didik narkotika.
6) Memasarkan hasil kerja narapidana dan menerima pesanan.
7) Membuat transaksi dengan pembeli sesuai petunjuk atasan.
8) Menyetorkan uang hasil penjualan kepada Bendaharawan dengan menerima
tanda terima.
9) Menghitung dan menyerahkan uang upah narapidana kepada Bendaharawan
sebagai simpanan dan mencatat dalam daftar upah narapidana narkotika.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
17
10) Mengontrol dan memperhatikan ketrampilan narapidana / anak didik narkotika
dalam pembuatan barang produksi.
11) Memilih dan memperhatikan petunjuk kepada narapidana/ anak didik narkotika
yang terampil dalam pembuatan barang produksi sebagai tutor.
12) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan dalam DP3 dan
menandatanganinya.
13) Memberikan tanggapan apabila ada keberatan dari pegawai yang dinilai.
14) Menyampaikan DP3 kepada atasan untuk mendapat pengesahan.
15) Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas kepada bawahan.
16) Menegakkan disiplin dalam lingkungan Sub Seksi Bimbingan Kerja dan
Pengelolaan hasil kerja.
17) Mengusulkan penghargaan bagi pegawai yang berprestasi, hukuman disiplin
kepada pegawai yang tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik.
18) Mengusulkan mutasi dalam rangka pengembangan karier pegawai dilingkungan
sesuai kegiatan kerja.
19) Memberikan dorongan kepada pegawai untuk meningkatkan mutu pengetahuan,
ketrampilan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
20) Melaksanakan pencatatan surat masuk dan surat keluar dan penyimpanan surat
dan dokumen.
21) Membuat konsep surat sesuai petunjuk Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung.
22) Melakukan pengawasan melekat dan menyampaikan hasil pelaksanaan Waskat
kepada atasan.
23) Menyusun laporan Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja dan
menyampaikan kepada atasan.
4.2 Kepala Sub Seksi Sarana Kerja
a. Tugas :
Mempersiapkan, mengeluarkan dan menyimpan fasilitas, sarana / peralatan kerja
berdasarkan kebutuhan dalam rangka pembinaan narapidana dan anak didik
narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
b. Uraian Tugas :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
18
1) Menyusun rencana kerja Sub seksi Sarana Kerja dan mengajukan kepada atasan.
2) Menginventarisir dan mengecek bahan, sarana/ peralatan kerja yang diperlukan
dan akan digunakan.
3) Memperbaiki sarana / peralatan kerja yang rusak.
4) Mengeluarkan bahan, sarana/ peralatan kerja narapidana/ anak didik narkotika
sesuai kebutuhan.
5) Menyerahkan bahan, sarana/ peralatan kerja kepada yang memerlukan dan
membuat tanda terima pengeluarannya.
6) Mengecek dan mencatat bahan, sarana / peralatan kerja yang telah dipakai dan
menyimpan sisanya ditempat penyimpanan.
7) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan dalam DP3 dan
menandatanganinya.
8) Memberikan tanggapan apabila ada keberatan dari pegawai yang dinilai.
9) Menyampaikan DP3 kepada atasan untuk mendapat pengesahan.
10) Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas kepada bawahan.
11) Menegakkan disiplin dalam lingkungan Sub Seksi Bimbingan Kerja dan
Pengelolaan hasil kerja.
12) Mengusulkan penghargaan bagi pegawai yang berprestasi, hukuman disiplin
kepada pegawai yang tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik.
13) Mengusulkan mutasi dalam rangka pengembangan karier pegawai dilingkungan
sesuai kegiatan kerja.
14) Memberikan dorongan kepada pegawai untuk meningkatkan mutu pengetahuan,
ketrampilan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
15) Melaksanakan pencatatan surat masuk dan surat keluar dan penyimpanan surat
dan dokumen.
16) Membuat konsep surat sesuai petunjuk Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Klas IIA Bandung.
17) Melakukan pengawasan melekat dan menyampaikan hasil pelaksanaan Waskat
kepada atasan.
18) Menyusun laporan Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja dan
menyampaikan kepada atasan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
19
5. Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib
a. Tugas :
Mengkoordinasikan Kegiatan Administrasi Keamanan dan Tata Tertib, mengatur
jadwal tugas, dan penggunaan perlengkapan sesuai peraturan dan ketentuan yang
berlaku dalam rangka tercipta suasana aman dan tertib dilingkungan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
b. Uraian Tugas :
1) Menyusun Rencana Kerja Sub Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban
Lempaba Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
2) Mengevaluasi hasil kerja tahun lalu.
3) Mengajukan rencana kerja Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban kepada atasan.
4) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai bawahan.
5) Menyampaikan DP3 kepada atasan untuk mendapatkan pengesahan.
6) Melakukan bimbingan pegawai bawahan.
7) Memberikan peringatan, mengusulkan hukuman disiplin pegawai bawahan yang
tidak melakukan kewajiban dengan baik atau melanggar disiplin.
8) Memberikan dorongan kepada bawahan untuk meningkatkan mutu pengetahuan
keterampilan dalam kelancaran pelaksanaan tugas.
9) Melaksanakan katatausahaan dalam seksi Administrasi Keamanan dan
Ketertiban.
10) Membuat konsep surat sesuai petunjuk Kasubsi Administrasi Keamanan dan
Ketertiban.
11) Melakukan Pengawasan Melekat.
12) Menugaskan kepada Kasubsi Keamanan dan Kasubsi Pelaporan Keamanan dan
Ketertiban untuk membuat RTL (rencana tindak lanjut) masing-masing dan
melaksanakan rencana tindak lanjut.
13) Mengatur jadwal tugas penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas
pengamanan.
14) Memberikan jadwal tugas kepada regu pengamanan dan tata tertib secara bergilir
/ bergantian.
15) Memberikan petunjuk kepada petugas pengamanan tentang tatacara
menggunakan peralatan pengamanan jam control secara tepat dan mengecek
hasil jam control.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
20
16) Memelihara penggunaan perlengkapan/peralatan dan sarana kerja.
17) Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas
serta menyusun laporan berkala dari bagian dan menegakkan tata tertib.
18) Memeriksa buku laporan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas
IIA Bandung.
19) Membuat berita acara pemeriksaan dalam hal petugas pemeriksaan narapidana
narkotika yang melanggar tata tertib Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas
IIA Bandung.
20) Mengajukan hasil pemeriksaan kepada atasan.
21) Menyusun laporan berkala Sub Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban.
22) Menugaskan para kasubsi untuk membuat laporan pelaksanaan tugas.
23) Menyiapkan bahan laporan bulanan, laporan triwulan, Kepala Seksi
Administrasi Keamanan dan Ketertiban.
24) Menyampaikan laporan tugas kegiatan Sub Seksi Administrasi Keamanan dan
Ketertiban kepada atasan.
5.1 Kepala Sub Seksi Keamanan
a. Tugas :
Menyelenggarakan tugas pengamanan dan ketertiban, mengatur / membuat jadwal
tugas dan penggunaan perlengkapan pengamanan sesuai peraturan dan petunjuk yang
berlaku agar terciptanya suasana aman dan tertib di lingkungan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
b. Uraian Tugas :
1) Menyusun rencana kerja sub seksi keamanan.
2) Mengevaluasi hasil kerja tahun lalu.
3) Mengajukan rencana kerja Sub Seksi Keamanan kepada atasan.
4) Mengatur jadwal tugas penjagaan lewat KPLP Narkotika.
5) Meneliti daftar jadwal para petugas penjagaan.
6) Meminta instruksi dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika tentang ada
atau tidak perubahan petugas penjagaan.
7) Membuat / mengatur jadwal tugas penjagaan.
8) Melakukan pengawasan dan pengurusan surat perlengkapan keamanan.
9) Meneliti surat perlengkapan keamanan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
21
10) Menyeleksi surat perpanjangan buku pemasyarakatan senjata api yang hampir
habis masa berlakunya.
11) Menyelesaikan surat ijin pemakaian senjata api ke Polresta untuk mendapatkan
rekomendasi.
12) Menyelesaikan surat ijin senjata api ke Polda disertai dengan rekomendasi dari
Kapolresta.
13) Menyerahkan surat ijin pemakaian senjata api kepada Kasi Keamanan.
14) Melakukan penelitian isi laporan dari petugas blok narapidana pria dan blok
wanita.
15) Meneliti isi laporan dari bawahan mengenai keadaan narapidana narkotika.
16) Bekerjasama dengan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika tentang
pelaksanaan kelanjutan pengamanan.
17) Melakukan pengaturan pengontrolan pos-pos jaga dan kebersihan / keindahan
disekitar blok narapidana narkotika.
18) Melakukan pengontrolan sendiri atau bersama keamanan juga ke pos-pos
penjagaan.
19) Menyerahkan dan membimbing narapidana narkotika mengenai kebersihan dan
keindahan blok dan lingkungannya.
20) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan.
21) Menyampaikan DP3 kepada atasan untuk mendapatkan pengesahan.
22) Melakukan bimbingan pegawai bawahan.
23) Memberikan peringatan, mengusulkan hukuman disiplin kepada pegawai
bawahan yang tidak melaksanakan kewajiban dengan baik atau melanggar
disiplin.
24) Melaksanakan ketatausahaan dalam Seksi Keamanan.
25) Melakukan pengawasan melekat.
5.2 Kepala Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib.
a. Tugas :
Membuat laporan keamanan dan ketertiban berdasarkan data dan berita acara dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Bandung.
b. Uraian Tugas :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
22
1) Menyusun rencana kerja kepala sub seksi pelaporan dan tata tertib.
2) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas tahun lalu.
3) Menyusun rencana kerja kepala sub seksi pelaporan dan tata tertib.
4) Mengajukan rencana kerja kepala sub seksi pelaporan dan tata tertib.
5) Menerima laporan harian dan berita acara.
6) Menerima, meneliti laporan harian dan berita acara pengamanan dari satuan
pengamanan yang bertugas.
7) Menyusun laporan meliputi : laporan bulanan persediaan senjara api dan alat
keamanan lainnya, laporan triwulan, tahunan pelanggaran tata tertib.
8) Menyusun laporan berkala dibidang keamanan dan tata tertib Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
9) Menjaga memelihara dan menegakan keamanan dan ketertiban Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
10) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai bawahan.
11) Melakukan bimbingan pegawai bawahan.
12) Melaksanakan ketatausahaan dalam sub seksi pelaporan dan tata tertib.
13) Melakukan pengawasan melekat.
14) Menyusun laporan kepala sub seksi pelaporan dan tata tertib.
6. Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan
a. Tugas :
Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas penjagaan sesuai jadwal jaga agar tercapai
keamanan dan ketertiban dilingkungan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Bandung.
b. Uraian Tugas :
1) Menyusun Rencana Kerja Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung.
2) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas tahun yang lalu.
3) Menyusun rencana kerja kesatuan pengamanan Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung.
4) Mengajukan rencana kerja kesatuan pengamanan Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
23
5) Mengawasi pelaksanaan tugas pengamanan dan pengawasan terhadap
narapidana/anak didik kasus narkotika.
6) Memeriksa absensi petugas keamanan dan ketertiban pada setiap pergantian
regu jaga.
7) Meneeliti hasil laporan petugas jaga tentang pelaksanaan tugas pengamanan dan
ketertiban Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
8) Menugaskan komandan regu jaga untuk mengatur petugas penjagaan.
9) Mengkoordinasikan pemeliharaan keamanan dan ketertiban Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
10) Mengontrol peralatan dan sarana petugas pengamanan serta memonitor keadaan
lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
11) Mengontrol, mengawasi, memberi teguran kepada petugas jaga yang tidak
disiplin setiap saat.
12) Mengawasi penerimaan, penempatan dan pengeluaran narapidana/anak didik
kasus narkotika.
13) Mengawasi penerimaan narapidana/anak didik kasus narkotika.
14) Mengawasi penggeledahan bahan dan barang-barang bawaan narapidana baru /
anak didik.
15) Mengawasi penempatan, pengeluaran narapidana/anak didik dari blok Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
16) Melakukan pemeriksaan pelanggaran keamanan dan ketertiban.
17) Melakukan pemeriksaan pelanggaran keamanan dan ketertiban dalam Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung serta membuat berita acara
pemeriksaan.
18) Mengajukan berita acara pemeriksaan kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.
19) Melaksanakan tindak lanjut pelanggaran keamanan dan ketertiban
narapidana/anak didik sesuai petunjuk Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas II A Bandung.
20) Memberi penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai bawahan.
21) Membuat DP3 dan menyerahkan DP3 kepada atasan untuk mendapatkan
pengesahan.
22) Melakukan bimbingan pegawai bawahan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
24
23) Menegakkan disiplin dalam lingkungan Kesatuan pengamanan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
24) Mengusulkan mutasi dalam rangka pengembangan karier pegawai bawahan.
25) Memberikan dorongan kepada pegawai bawahan untuk meningkatkan mutu
pengetahuan, keterampilan dalam rangka pelaksanaan tugas.
26) Melakukan pengawasan melekat.
27) Menyusun laporan kesatuan pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Kelas IIA Bandung.
28) Menugaskan kepada bawahan untuk menghimpun bahan laporan Kepala
Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
29) Meneliti bahan laporan yang diajukan oleh pegawai bawahan.
30) Menyusun laporan kesatuan pengamanan dan menyampaikan laporan kepada
atasan.
D. Dasar Hukum
LAKIP ini disusun berdasarkan dokumen Perencanaan Kinerja dan dokumen Penetapan
Kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan Unit Pelaksana
Teknis Pemasyarakatan tahun 2015 yang mengacu sepenuhnya pada Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I dan Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan Tahun 2015-2019. Indikator yang diukur adalah capaian indikator
kinerja utama (IKU) yaitu dengan membandingkan realisasi IKU dengan target IKU.
Adapun dasar hukum selengkapnya dalam penyusunan LAKIP ini antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan
Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan.
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan
Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
25
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No. 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga
Binaan Pemasyarakatan.
8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 99 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah No. 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga
Binaan Pemasyarakatan.
9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 57 Tahun 1999 Tentang Kerjasama Penyelenggaraan
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan.
10. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
11. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
12. Peraturan Menteri Hukum dan HAM No 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan HAM.
13. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 28 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
14. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.HH-
05.OT.01.01 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehakiman Nomor
M.01-PR.07.03 Tahun 1985 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan;
15. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No: PER/9/M.PAN/5/2007
tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
Pemerintah
16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
17. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
18. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis
Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2015-2019.
19. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-19.PR.01.01 Tahun 2015
Tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tahun 2015-2019.
20. Keputusan Kepala LAN No: 239/IX/2003 tentang Pedoman Penyusunan LAKIP.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
26
21. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No: KEP/135/M.PAN/9/2004
tentang Pedoman Umum Evaluasi LAKIP.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
27
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-19.PR.01.01
Tahun 2015 tanggal 11 Juni 2015 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan tahun 2015-2019, ditetapkan bahwa visi, misi dan tujuan dari Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan adalah merupakan visi, misi, dan tujuan yang harus dipedomani oleh
Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan. Visi, misi, dan tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Visi dan Misi
Isu-isu strategis pemasyarakatan sebagai gambaran keadaan yang terus menerus dihadapi
dalam upaya untuk mewujudkan sistem hukum nasional yang mencakup pembangunan
substansi hukum, penyempurnaan struktur hukum dan pelibatan seluruh komponen
masyarakat yang mempunyai kesadaran hukum tinggi untuk mendukung pembentukan
sistem hukum nasional yang dicita-citakan sebagaimana tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. Berdasarkan hasil analisis lingkungan
strategis maka dirumuskan visi dan misi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yaitu :
Visi : Menjadi Penyelenggara Pemasyarakatan yang profesional dalam penegakan
hukum dan perlindungan HAM.
Misi : • Menegakkan hukum dan hak asasi manusia terhadap tahanan, narapidana,
anak, dan klien pemasyarakatan.
• Mengembangkan pengelolaan pemasyarakatan dan menerapkan standar
pemasyarakatan berbasis IT.
• Meningkatkan pastisipasi masyarakat (pelibatan, dukungan dan
pengawasan) dalam penyelenggaraan pemasyarakatan.
• Mengembangkan profesionalisme dan budaya kerja petugas
pemasyarakatan yang bersih dan bermartabat.
• Melakukan pengkajian dan pengembangan penyelenggaraan
pemasyarakatan.
2. Nilai-Nilai Dasar
a. Profesional;
b. Akuntabel;
c. Sinergi;
d. Transparan;
e. Inovatif;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
28
3. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis
strategis. Tujuan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk mendukung upaya pencapaian
visi dan misi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelaksanaan sistem pemasyarakatan.
b. Terbangunnya kelembagaan yang akuntabel, transparan dan berbasis kinerja.
c. Terwujudnya sinergi dengan institusi terkait dan masyarakat dalam penyelenggaraan
pemasyarakatan.
d. Terwujudnya reintegrasi sosial WBP secara sehat dalam hidup, kehidupan, dan
penghidupan.
e. Terpenuhinya kebutuhan dasar WBP.
f. Terlindunginya dan terpeliharanya benda sitaan dan barang rampasan negara.
g. Terwujudnya keamanan dan ketertiban UPT Pemasyarakatan.
h. Meningkatnya profesionalisme dan budaya kerja petugas pemasyarakatan yang bersih
dan bermartabat.
i. Terwujudnya penyelenggaraan pemasyarakatan berbasis teknologi informasi (menuju
e-government).
4. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang menggambarkan sesuatu yang akan
dicapai melalui serangkaian kebijakan, program dan kegiatan prioritas agar penggunaan
sumber daya dapat efisien dan efektif. Sasaran yang ditetapkan berdasarkan visi, misi,
tujuan dan nilai organisasi adalah sebagai berikut :
a. Perspektif Stakeholder
• Meningkatnya kesadaran hukum WBP dan tahanan
• Meningkatnya kualitas pelayanan pemasyarakatan
• Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pemasyarakatan
• Meningkatnya produktifitas WBP menuju manusia mandiri yang berdaya guna
b. Perspektif Proses Internal
• Meningkatkan standarisasi pelayanan pemasyarakatan.
• Meningkatkan koordiasi dan kerjasama
• Meningkatkan kualitas pengawasan internal pemasyarakatan
• Meningkatkan partisipasi public dalam mendorong reintegrasi sosial
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
29
c. Perspektif Pengembangan Organisasi
• Mengembangkan kompetensi, integritas, profesionalisme dan etos kerja petugas
pemasyarakatan
• Mengembangkan iklim dan budaya kerja yang kondusif
• Optimalisasi proses pemasyarakatan berbasis teknologi informasi
d. Perspektif Anggaran
• Peningkatan akuntabilitas
Tabel 1
Perencanaan Kinerja
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target
2018
Target
2019
Penyelenggaraan
Pemasyarakatan
di Wilayah
1. Prosentase narapidana yang mendapatkan
pembinaan kepribadian
100% 100%
2. Terpenuhinya dukungan operasional tugas
pokok dan fungsi untuk belanja pengadaan
bahan makanan narapidana/tahanan
100% 100%
3. Prosentase narapidana/tahanan yang
mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar dan
kesehatan lingkungan sesuai standar
100% 100%
4. Prosentase perencanaan pembinaan
kemandiriaan narapidana
100% 100%
5. Prosentase Pelaksanaan Pembinaan
Kemandirian Narapidana
100% 100%
6. Prosentase Evaluasi/Pelaporan Pembinaan
Kemandirian Narapidana
100% 100%
7. Terpenuhinya pelayanan informasi terhadap
masyarakat melalui Unit Layanan Informasi dan
pengelolaan system informasi
100% 100%
8. Terpenuhinya Layanan Pengaduan 100% 100%
9. Prosentase Pencegahan dan Penindakan
Gangguan Keamanan Ketertiban
100% 100%
10. Terpenuhinya layanan perkantoran untuk
pembayaran gaji dan tunjangan
100% 100%
11. Terselenggaranya operasional dan pemeliharaan
kantor
100% 100%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
30
B. Perjanjian Kerja
Perjanjian Kinerja pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung
merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung yang menerima amanah/ tanggungjawab/
kinerja dengan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Barat. Dengan demikian, Perjanjian Kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan
diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya.
Perjanjian Kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung dalam kurun waktu satu tahun dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Berikut akan diuraikan target kinerja tahun
2018 sesuai dengan indikator setiap sasaran serta kegiatan yang dilakukan dalam upaya
mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
Tabel 2
Perjanjian Kerja
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target
2019
Anggaran
(Rp.)
Penyelenggaraan
Pemasyarakatan
di Wilayah
1. Prosentase narapidana yang
mendapatkan pembinaan kepribadian
100% 66.300.000,-
2. Terpenuhinya dukungan operasional
tugas pokok dan fungsi untuk belanja
pengadaan bahan makanan
narapidana/tahanan
100% 6.060.460.000,-
3. Prosentase narapidana/tahanan yang
mendapatkan pelayanan kebutuhan
dasar dan kesehatan lingkungan sesuai
standar
100% 320.189.000,-
4. Prosentase perencanaan pembinaan
kemandiriaan narapidana
100% 1.900.000,-
5. Prosentase Pelaksanaan Pembinaan
Kemandirian Narapidana
100% 38.300.000,-
6. Prosentase Evaluasi/Pelaporan
Pembinaan Kemandirian Narapidana
100% 2.400.000,-
7. Terpenuhinya pelayanan informasi
terhadap masyarakat melalui Unit
Layanan Informasi dan pengelolaan
system informasi
100% 2.400.000,-
8. Terpenuhinya Layanan Pengaduan 100% 2.400.000,-
9. Prosentase Pencegahan dan Penindakan
Gangguan Keamanan Ketertiban
100% 4.800.000,-
10. Terpenuhinya layanan perkantoran
untuk pembayaran gaji dan tunjangan
100% 3.434.543.000,-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
31
11. Terselenggaranya operasional dan
pemeliharaan kantor
100% 961.527.000,-
Penjelasan indikator :
1. Indikator persentase pelayanan pembinaan narapidana
Prosentase narapidana yang mendapatkan pelayanan administrasi narapidana sesuai
standar dan Prosentase narapidana yang mendapatkan pembinaan kepribadian, latihan
ketrampilan dan kegiatan kerja produksi sesuai standar.
a. Definisi Indikator :
Persentase pelayanan pembinaan narapidana sesuai standar adalah persentase
pelaksanaan pemberian layanan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan.
b. Formulasi penghitungan :
Menghitung Persentase pelayanan pembinaan narapidana sesuai standar adalah dengan
menghitung presentase pelayanan pembinaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan berdasarkan jawaban instrument
yang telah diisi. Apabila hasil penilaian instrumen melebihi passing grade yang telah
ditetapkan maka dinyatakan telah sesuai standar.
c. Tipe Penghitungan :
Non Kumulatif
d. Polaritas :
Semakin tinggi persentase pelayanan pembinaan narapidana sesuai standar maka
kualitas pelayanan pemasyarakatan semakin baik.
e. Sumber Data :
Hasil Pengisian Instrumen
2. Indikator persentase pelayanan perawatan kesehatan
Terpenuhinya dukungan operasional tugas pokok dan fungsi untuk belanja
pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan serta Persentase narapidana/tahanan yang
mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar dan kesehatan lingkungan sesuai standar.
a. Definisi indicator :
Persentase perawatan kesehatan sesuai standar adalah persentase pelaksanaan
pemberian layanan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan.
b. Formulasi penghitungan :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
32
Menghitung Persentase pelayanan perawatan kesehatan sesuai standar adalah dengan
menghitung persentase pelayanan perawatan kesehatan sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan berdasarkan jawaban instrument
yang telah diisi. Apabila hasil penilaian instrumen melebihi passing grade yang telah
ditetapkan maka dinyatakan telah sesuai standar.
c. Tipe Penghitungan :
Non Kumulatif
d. Polaritas :
Semakin tinggi persentase pelayanan perawatan kesehatan sesuai standar maka kualitas
Pelayanan Pemasyarakatan semakin baik.
e. Sumber Data :
Hasil Pengisian Instrumen
3. Indikator persentase layanan informasi dan kerjasama
Persentase layanan informasi dan kerjasama sesuai standar.
a. Definisi indikator:
Persentase pelayanan informasi dan komunikasi Pemasyarakatan sesuai standar adalah
persentase pelayanan informasi dan komunikasi Pemasyarakatan sesuai standar yang
telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
b. Formulasi penghitungan :
Persentase layanan informasi dan komunikasi pemasyarakatan yang diberikan sesuai
standar adalah dengan menghitung persentase layanan informasi dan komunikasi
pemasyarakatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan berdasarkan jawaban instrument yang telah diisi. Apabila hasil
penilaian instrumen melebihi passing grade yang telah ditetapkan maka dinyatakan telah
sesuai standar.
c. Tipe Penghitungan :
Non Kumulatif
d. Polaritas :
Semakin meningkatnya persentase pelayanan informasi dan komunikasi
Pemasyarakatan sesuai standar maka kualitas Pelayanan Pemasyarakatan semakin baik.
e. Sumber Data :
Hasil Pengisian Instrumen
4. Indikator persentase layanan keamanan dan ketertiban
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
33
Persentase pelayanan keamanan dan ketertiban sesuai standar
a. Definisi indikator:
Persentase pelayanan keamanan dan ketertiban sesuai standar adalah persentase
pelayanan keamanan dan ketertiban sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan.
b. Formulasi penghitungan :
Persentase pelayanan keamanan dan ketertiban sesuai standar adalah dengan
menghitung persentase pelayanan keamanan dan ketertiban sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan berdasarkan jawaban instrument
yang telah diisi. Apabila hasil penilaian instrumen melebihi passing grade yang telah
ditetapkan maka dinyatakan telah sesuai standar.
c. Tipe Penghitungan :
Non Kumulatif
d. Polaritas :
Semakin tinggi persentase pelayanan keamanan dan ketertiban sesuai standar maka
kualitas Pelayanan Pemasyarakatan semakin baik.
e. Sumber Data :
Hasil Pengisian Instrumen
C. Alokasi Anggaran
Pelaksanaan program dan kegiatan pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Bandung memperoleh dukungan anggaran sebesar Rp.10.951.919.000,- sesuai dengan DIPA
Tahun Anggaran 2019 termasuk di dalamnya Anggaran Perubahan Tahun 2019
.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
34
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi
yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk
menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja bisa
diketahui hanya jika individu atau kelompok invidu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan
yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu
yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak
mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya.
Sedangkan pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu metode atau
alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan
tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Untuk itu diperlukan indikator kinerja yang
jelas, dapat dihitung, diukur, dan dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja
yang baik.
Tabel 3
Capaian Kinerja
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target
2018
Realisasi
(Rp.)
Capaian
Penyelenggaraan
Pemasyarakatan
di Wilayah
1. Prosentase narapidana yang
mendapatkan pembinaan
kepribadian
100%
66.300.000,- 100%
2. Terpenuhinya dukungan
operasional tugas pokok dan
fungsi untuk belanja
pengadaan bahan makanan
narapidana/tahanan
100% 6.060.460.000,- 100%
3. Prosentase
narapidana/tahanan yang
mendapatkan pelayanan
kebutuhan dasar dan
kesehatan lingkungan sesuai
standar
100% 320.189.000,- 100%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
35
4. Prosentase perencanaan
pembinaan kemandiriaan
narapidana
100% 1.900.000,- 100%
5. Prosentase Pelaksanaan
Pembinaan Kemandirian
Narapidana
100% 38.300.000,- 100%
6. Prosentase
Evaluasi/Pelaporan
Pembinaan Kemandirian
Narapidana
100% 2.400.000,- 100%
7. Terpenuhinya pelayanan
informasi terhadap
masyarakat melalui Unit
Layanan Informasi dan
pengelolaan system
informasi
100% 2.400.000,- 100%
8. Terpenuhinya Layanan
Pengaduan
100% 2.400.000,- 100%
9. Prosentase Pencegahan dan
Penindakan Gangguan
Keamanan Ketertiban
100% 4.800.000,- 100%
10. Terpenuhinya layanan
perkantoran untuk
pembayaran gaji dan
tunjangan
100% 3.434.543.000,- 97,46%
11. Terselenggaranya
operasional dan
pemeliharaan kantor
100% 961.527.000,- 99,14%
B. Analisa Capaian Kinerja
Pengukuran capaian kinerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung
tahun 2019, dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi
indikator kinerja pada masing-masing sasaran kegiatan. Pencatatan dan pengukuran kinerja
dilakukan pada aspek kinerja keuangan dan non keuangan sebagai indikator untuk mengukur
keberhasilan suatu organisasi yang terintegrasi dalam sistem manajemen organisasi.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja pada tahun 2019, maka diperoleh data capaian
kinerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung adalah sebagai berikut :
1. Persentase Pelayanan Pembinaaan Narapidana Sesuai Standar
Indikator ini memiliki target sebesar 100%. Untuk mengetahui capaian hasil realisasi
dari indikator tersebut adalah dengan cara menghitung presentase pelayanan pembinaan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
36
berdasarkan jawaban instrument yang telah diisi. Apabila hasil penilaian instrumen
melebihi passing grade yang telah ditetapkan maka dinyatakan telah sesuai standar.
Namun mengingat instrument untuk mengukur persentase pelayanan pembinaan
sesuai standar belum ditetapkan, maka pengukuran indikator ini akan dinilai dari capaian
sub indikator sebagai berikut :
a. Persentase narapidana yang mendapatkan pembinaan kepribadian;
b. Persentase narapidana yang mendapatkan pembinaan kemandirian;
c. Persentase narapidana yang mendapatkan program integrasi.
Berdasarkan data yang ada, kondisi tahanan dan narapidana selama dua tahun terakhir
di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung dapat digambarkan sebagai
berikut :
Tabel 4
Data Penghuni dan Kapasitas Hunian periode tahun 2015-2019
URAIAN Tahun
2018 2019
Narapidana Dewasa 876 1.251
Narapidana Anak - -
Jumlah 876 1.251
Selisih Penambahan Penghuni
Kapasitas 793 793
Selisih penambahan kapasitas
Over Crowded 83 458
Analisa :
1) Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa tingkat hunian di Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung sudah di atas kapasitas Lembaga
Pemasyarakatan. Pada tahun 2019 over kapasitas di Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung mencapai angka 83 dan angka over crowded sebesar 458
di akhir tahun 2019.
2) Berdasarkan tabel 4 di atas, apabila dilihat dari jumlah narapidana pada Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung terdapat peningkatan dari tahun 2018
yang berjumlah 876 menjadi berjumlah 1.251 pada tahun 2019, dan tidak terdapat
jumlah narapidana anak sejak Tahun 2018 hingga 2019.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
37
Tabel 5
Data Tambah Kurang Narapidana / Tahanan Tahun 2019
No Bulan Isi Awal
Bulan Tambahan Kurangan
Isi Akhir
Bulan
1. Januari 1.250 311 313 1.248
2. Februari 1.268 282 275 1.275
3. Maret 1.288 234 231 1.291
4. April 1.274 273 219 1.328
5. Mei 1.314 243 265 1.292
6. Juni 1.256 202 248 1.210
7. Juli 1.232 243 238 1.237
8. Agustus 1.150 257 246 1.161
9. September 1.162 153 186 1.129
10. Oktober 1.293 221 275 1.239
11. November 1.372 306 325 1.352
12. Desember 1.359 237 335 1.261
Analisa :
Berdasarkan tabel 5 di atas dinyatakan bahwa pada awal Bulan Januari Tahun 2019
narapidana pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung sebanyak 1.359
orang, selama satu tahun terjadi pengurangan jumlah narapidana sebanyak 98 orang.
Sehingga pada akhir Bulan Desember 2019 narapidana berjumlah 1.261 orang.
a. Persentase narapidana yang mendapatkan pembinaan kepribadian
Capaian Sub Indikator : Persentase narapidana yang mendapatkan pembinaan
kepribadian pada tahun 2019, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung
telah dilaksanakan pembinaan kepribadian dengan rincian sebagai berikut :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
38
Tabel 6
Tabel Jumlah Narapidana yang Memperoleh Pembinaan Kepribadian
No URAIAN 2018 2019
1 Keagamaan
a. Islam 1.320 1.238
b. Kristen Katolik 8 8
c. Kristen Protestan 33 24
d. Hindu 2 2
e. Budha 2 4
f. Konghucu - -
2 Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara
a. Wawasan kebangsaan
b. Cinta tanah air
c. Nilai-nilai pancasila 1.365 1.275
3 Olahraga
a. Voli 45 32
b. Sepak Bola 44 40
c. Tenis meja 12 15
4 Kesenian
a. Seni Rupa 3 3
b. Seni Tari -
c. Seni Musik 18 30
5 Pendidikan Kesetaraan
a. Kejar Paket A 22 9
b. Kejar Paket B 17 8
c. Kejar Paket C 27 21
6 Kursus - kursus
a. Komputer
b. Bahasa Inggris
c. Memasak
d. Salon
7 Kepramukaan 17 20
Analisa :
1) Pada tabel pelaksanaan pembinaan kepribadian di atas terdapat penurunan jumlah
WBP yang mengikuti kegiatan Pembinaan Keagamaan dari tahun 2018 ke tahun 2019
sebanyak 82 orang.
2) Tahun ini dimulai kegiatan PKBM di Lapas Narkotika Bandung
3) Pada umumnya di setiap kegiatan pembinaan baik olah raga, kesenian, pendidikan
kesetaraan maupun kepramukaan terjadi kenaikan jumlah peserta pembinaannya
meskipun memang angkanya belum dapat dikatakan signifikan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
39
b. Persentase narapidana yang mendapatkan pembinaan kemandirian
Capaian Sub Indikator : Persentase narapidana yang mendapatkan pembinaan
kemandirian. Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung juga
melaksanakan pembinaan kemandirian kepada narapidana dengan tujuan untuk
memberikan bekal keterampilan kepada narapidana. Pada tahun 2019 telah
dilaksanakan beberapa kegiatan pembinaan kemandirian yang diikuti oleh beberapa
narapidana dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 7
Data Jumlah Narapidana yang Mengikuti Pembinaan Kemandirian
No URAIAN 2018 2019
1 Perikanan 2 orang 2 orang
2 Peternakan - -
3 Pertanian 10 orang 10 orang
4 Perkebunan 4 orang 4 orang
5 Industri dan Jasa - -
a. Meubel 1 orang 1 orang
b. Cukur/pangkas rambut/salon
kecantikan
2 orang 2 orang
c. Pencucian kendaraan - -
d. Jahit 15 orang 15 orang
6 Bimbingan Latker dan Kerja
Lingkungan
- -
JUMLAH 39 orang 39 orang
Analisa :
1) Pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Bandung terdapat Program
pembinaan kemandirian yang ditonjolkan seperti konveksi. Sektor konveksi ini lebih
ditonjolkan karena memang paling memungkinkan sebab sarana dan prasarananya
lebih mendukung daripada sektor lainnya;
2) Sarana dan prasarana konveksi ini didapat dari kerjasama dan hibah dari Yayasan
Hadi Kusuma melalui Gugus Depan Pramuka Lembaga Pemasyarakatan Kelas I
Sukamiskin kepada Pihak Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung
dalam hal ini dikelola di Seksi Kegiatan Kerja;
3) Tahun 2019 terdapat kenaikan jumlah peserta pembinaan kemandirian narapidana
sektor pertanian menjadi 10 orang dikarenakan jumlah dan jenis kegiatan
pembinaannya bertambah;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
40
4) Sedangkan secara umum narapidana yang mengikuti pelaksanaan kegiatan pembinaan
kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Bandung sudah baik.
c. Persentase narapidana yang mendapatkan program integrasi
Capaian Sub Indikator : Persentase narapidana yang mendapatkan program integrasi.
Program integrasi adalah salah satu tahapan pembinaan tahap akhir sebelum
narapidana mendapatkan pelepasan/bebas. Setiap narapidana yang berkelakuan baik
serta memenuhi persyaratan dapat diberikan program integrasi dengan tujuan untuk
mereintegrasikan narapidana ke tengah masyarakat/keluarga.
Pada tahun 2018 Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung telah
melaksanakan program integrasi sebagai berikut :
Tabel 8
Data Usulan Program Reintegrasi
No Program Reintegrasi Usulan Disetujui
1 PB 363 360
2 CMB 4 2
3 CB 377 375
4 Asimilasi 22 21
5 CMK - -
JUMLAH 766 758
Analisa :
1) Program usulan baik pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas
yang dilaksanakan pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung
terselenggara bagi narapidana yang mempunyai hak perolehan program. Rata-rata
perbulan narapidana yang diusulkan mendapatkan hak usulan pembebasan bersyarat,
cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas sebanyak 61 Orang.
2) Petugas pemasyarakatan yang bertugas untuk menyelenggarakan program tersebut
yaitu JFU bimkemaswat sebanyak 2 orang.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
41
Tabel 9
Data PB, CMB, CB, Asimilasi, dan CMK
(Tindak pidana khusus dan tindak pidana umum)
No Uraian Tahun
2018 2019
1 Pembebasan Bersyarat 331 314
2 Cuti Menjelang Bebas 1 1
3 Cuti Bersyarat 303 367
4 Cuti Mengunjungi Keluarga - -
Jumlah 677 682
Analisa :
a) Program usulan baik pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas
yang dilaksanakan pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung
terselenggara bagi narapidana yang mempunyai hak perolehan program reintegrasi.
b) Rata-rata perbulan narapidana yang diusulkan mendapatkan hak usulan pembebasan
bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas sebanyak 56 Orang.
c) Petugas pemasyarakatan yang bertugas untuk menyelenggarakan program tersebut
yaitu JFU bimkemaswat sebanyak 2 orang.
2. Persentase Pelayanan Perawatan Kesehatan Sesuai Standar
Indikator ini memiliki target sebesar 100%. Untuk mengetahui capaian hasil realisasi
dari indikator tersebut adalah dengan cara menghitung persentase pelayanan perawatan
kesehatan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
berdasarkan jawaban instrument yang telah diisi. Apabila hasil penilaian instrumen
melebihi passing grade yang telah ditetapkan maka dinyatakan telah sesuai standar.
Untuk memenuhi capaian indikator sebagamana dimaksud diatas, Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung memiliki data-data sebagai berikut :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
42
Tabel 10
Data Jumlah Tenaga Kesehatan dan Status Ketenagakerjaan di Lapas/Rutan
No Tenaga
Kesehatan
2018 2019
Paruh Waktu Purna Waktu Paruh Waktu Purna Waktu
1 Dokter Umum 2 1
2 Dokter Gigi
3 Perawat 2 2
4 Psikolog/
Psikiater
5 Apoteker
6 Bidan
7 Ahli Gizi
Total 4 3
Analisa :
1) Tabel di atas menyatakan bahwa pada Tahun 2019 tenaga kesehatan pada Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung yaitu dokter umum dan tenaga
keperawatan masing-masing hanya berjumlah 2 orang. Sesuai dengan jumlah tersebut
belum sebanding dengan jumlah narapidana dan tahanan yang lebih dari 1000 orang.
Hal ini merupakan salah satu kendala dalam penyelenggaraan perawatan dan
kesehatan pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung.
Berdasarkan hasil survei terhadap kepuasan penyelenggaraan perawatan dan
kesehatan khususnya terhadap peran aktif tenaga medis dalam menangani
narapidana/tahanan yang sakit mendapatkan hasil yang baik 60 %, sedang 35 %,
kurang 5 %, dan buruk 0 %.
2) Dari tahun 2019 menuju tahun 2020 jumlah tenaga kesehatan tidak ada penambahan.
Hal ini tidak sejalan dengan terus bertambahnya Warga Binaan Pemasyarakatan yang
ada serta makin beratnya beban kerja dan program kerja di bidang perawatan
kesehatan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
43
Tabel 11
Penyakit yang diderita oleh Penghuni di Lapas Narkotika Bandung
No Jenis Penyakit Tahun
2018 2019
1 Hepatitis 2 orang 2 orang
2 IMS 2 orang 3 orang
3 TBC 2 orang 2 orang
4 HIV 2 orang 4 orang
5 Jantung 2 orang 3 orang
6 Kanker - -
7 Pencernaan 40 orang 39 orang
8 Lain-lain 79 orang 31 orang
Jumlah 129 orang 84 orang
Analisa :
1) Tabel di atas menjelaskan tentang jenis penyakit yang ada di dalam Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung. Pada tahun 2019 jumlah narapidana
yang menderita penyakit TBC berjumlah 3 orang. Terlihat penurunan apabila dilihat
dari tahun sebelumnya yang berjumlah 5 orang. Sebagian besar penyakit tersebut
diderita oleh narapidana sebelum masuk kedalam Lembaga Pemasyarakatan. Sebagian
kecil setelah masuk dikarenakan adanya penularan dari penghuni lain mengingat
tingkat overcrowded di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung.
2) Sebagai upaya untuk mengurangi penularan, tenaga kesehatan Lapas Narkotika Kelas
IIA Bandung melakukan pembenahan yaitu salah satunya adalah menjaga kebersihan
serta menjaga sirkulasi udara yang bersih dan sehat. Memisahkan penderita TBC
dengan warga binaan yang lain dengan menempatkannya pada kemar hunian yang
dianggap lebih memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan matahari yang lebih cukup
juga sudah dilaksanakan. Hal tersebut selain memberikan pemusatan dalam
pelaksanaan perawatan dan kesehatan terhadap narapidana/tahanan yang menderita
TBC juga untuk mengurangi/mencegah penularan kepada narapidana/tahanan yang
lain. Selain itu, tindakan pengobatan yang dilakukan apabila adalah pemberian obat
dan vitamin serta persediaan oksigen.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
44
3) Jenis penyakit yang lebih dominan dapat dilihat di tabel yaitu jenis penyakit yang
berhubungan dengan pencernaan, hal ini juga diantisipasi dengan sosialisasi dan usaha
perilaku hidup bersih dan sehat dari semua penghuni Lapas.
4) Lapas telah melakukan survey dalam rangka perawatan dan pelayanan kesehatan
khsusnya penanganan penyakit yang diderita narapidana/tahanan berikut hasilnya
antara lain : hasil baik sebesar 80 %, sedang 15 %, kurang 5 %, dan buruk 0 %.
Tabel 12
Rekapitulasi Sebab Kematian Narapidana/Tahanan
Sebab Kematian 2018 2019
NAPI TAH NAPI TAH
HIV/AIDS
TBC
Hepatitis 1
Pernafasan 1 1
Pencernaan 2 2
Ginjal dan Saluran Kemih 1
Susunan Syaraf
Jantung dan pembuluh darah 1 2
Diabetes Melitus 1
Bunuh diri 1
Perkelahian/Pembunuhan 1
Lain-lain
Analisa :
1) Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2019 angka kematian narapidana di Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung 6 orang yakni yang disebabkan oleh
penyakit.
2) Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh Lapas kepada keluarga narapidana yang
meninggal dunia, yaitu terkait dengan kepuasan pemberian informasi, penanganan
kematian, pembuatan berita acara, dll yaitu mendapatkan hasil baik 85%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
45
Tabel 13
Angka rawat inap di Lapas Narkotika Bandung Tahun 2019
No Rawat Narapidana Tahanan
1 Inap Dalam 25 5
2 Inap Luar 14 1
3 Jalan Luar 20
Jumlah 59 6
Analisa :
1) Berdasarkan tabel di atas menyebutkan bahwa narapidana atau tahanan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung yang mendapatkan perawatan medis
pada tahun 2019 sebanyak 15 orang narapidana saja yang menjalani rawat inap luar, 25
orang narapidana dan 1 orang tahanan menjalani rawat inap dalam, sedangkan 20 orang
narapidana menjalanai rawat jalan luar.
2) Narapidana dan tahanan yang menjalani rawat inap luar disebabkan tidak adanya tenaga
medis spesialis untuk menangani penyakit yang diderita. Selain itu, belum tersedianya
sarana prasarana penanganan penyakit tersebut contohnya narapidana yang mengalami
penyakit serius (jantung) dalam kondisi kritis harus menggunakan ruang ICU yang
dilengkapi alat memadai dan ruangan steril akan tetapi ruang ICU tersebut belum
terdapat pada Lapas/Rutan untuk mengurangi resiko adanya kematian pada
Lapas/Rutan.
3) Survey yang dilakukan oleh pihak Lapas kepada narapidana yang sedang menjalani
perawatan terkait dengan pelayanan perawatan inap dalam, luar dan rawat jalan yaitu
pada proses pendampingan, pengurusan, dan pengamanan mendapatkan hasil baik 60%,
sedang 30% dan kurang 10%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
46
Tabel 14
Data Penderita Penyakit Menular di Lapas/Rutan
No Jenis Penyakit Jumlah
2018 2019
1 HIV/AIDS 2 4
2 TBC 2 2
3 Hepatitis 2 2
4 Penyakit Kulit 268 214
5 Penyakit Mata 5 3
Total 279 225
Analisa :
1) Tabel di atas menyebutkan bahwa sampai tahun 2018 di Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung terdapat 2 orang narapidana yang menderita penyakit
menular HIV/AIDS, sampai dengan tahun 2018 terdapat 4 orang menderita HIV/AIDS.
Penyakit ini dibawa penderita dari luar (saat masuk menjadi WBP yang bersangkutan
telah menderita penyakit ini).
2) Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit menular yang ada di Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung di dominasi dengan penyakit kulit yang
mencapai angka 214 orang penderita pada tahun 2019. Hal ini lebih dikarenakan
kualitas dan kuantitas air bersih sebagai sarana mandi, cuci dan kakus (MCK) mutunya
sangat rendah meskipun memang ada sebagian yang membawa penyakit ini dari luar
sebelum menjadi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Bandung.
3) Tabel di atas juga menggambarkan adanya penurunan jumlah penderita penyakit
menular pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung. Hal tersebut
dikarenakan petugas kesehatan baik dokter maupun tenaga perawat berusaha
semaksimal mungkin dan memiliki tekad untuk terus menerus menurunkan tingkat
pesakitan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung
dengan memberikan penjadwalan, penanganan dan pelayanan maksimal untuk para
penderita penyakit tersebut.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
47
4) Berdasarkan hasil survey yang dilakukan kepada narapidana yang menderita penyakit
menular diperoleh persentase kepuasan atas penyelenggaraan perawatan dan palayanan
kesehatan yaitu mendapatkan hasil baik sebanyak 60%, sedang 30% dan kurang 10%.
3. Persentase Pelayanan Keamanan Dan Ketertiban Sesuai Standar
Indikator ini memiliki target sebesar 100%. Untuk mengetahui capaian hasil realisasi
dari indikator tersebut adalah dengan cara menghitung persentase pelayanan Keamanan
Dan Ketertiban sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan berdasarkan jawaban instrument yang telah diisi. Apabila hasil penilaian
instrumen melebihi passing grade yang telah ditetapkan maka dinyatakan telah sesuai
standar.
Untuk memenuhi capaian indikator sebagamana dimaksud diatas, Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung memiliki data-data sebagai berikut :
Tabel 15
Data Gangguan Keamanan dan Ketertiban
Jenis gangguan kamtib Jumlah
2017 2018
Pelarian - -
Penyelundupan narkoba 29 41
Perkelahian - 1
Penganiayaan/kekerasan 9 1
Kerusuhan - -
Pemberontakan - -
Asusila - -
Lahgun HP 4 5
Jumlah 42 48
Analisa :
1) Tabel di atas menunjukan bahwa sepanjang tahun 2018 di Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Bandung telah terjadi gangguan keamanan dan ketertiban
diantaranya adalah upaya penyelundupan narkotika 41 kali, perkelahian 1 kali,
penganiayaan/kekerasan 1 kali dan lahgun HP 5 kali.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
48
Mengingat hal tersebut, pihak Lapas melakukan perputaran anggota regu secara
berkala dan melakukan pengamanan penuh 24 jam dengan dibagi menjadi sebanyak 4
regu pada tiap harinya. Selain dengan memperkuat satuan pengamanan dan tim layanan
kunjungan melaluai filter-filter penggeledahan. Kalapas juga selalu memberikan
arahan kepada petugas untuk selalu siaga dalam melaksanakan tugas dan warga binaan
melalui ajang pertemuan rutin di Blok Hunian antara Kalapas dengan Warga Binaan.
2) Adapun penjelasan Upaya penyelundupan dilakukan oleh pengunjung dengan berbagai
cara, diantaranya melalui diselipkan dibagian tubuh pengunjung terutama pengunjung
wanita dan barang-barang bawaan kunjungan. Oleh karena itu dibutuhkan
kesinambungan dan ketelitian pada saat penggeledahan barang dan badan pengunjung.
3) Dalam hal pelanggaran penganiayaan/kekerasan yang dilakukan sesama WBP terjadi
karena adanya faktor ketidak sukaan dan dendam terhadap WBP sehingga memicu
kekerasaan sesama WBP.Pihak Lapas sudh menyerahkan kasus ini ke polres setempat
dan melakukan pembinaan dengan memberikan pengarahan terus menerus kepada para
WBP.
4) Pemberontakan terjadi karena adanya provokasi dari WBP terhadap WBP yang lain.
Pada saat terjadinya pemberontakan pihak lapas bekerja sama dengan kepolisian dan
TNI setempat agar kerusuhan cepat teratasi.
Tabel 16
Data pelanggaran kode etik petugas
Jenis Hukuman Disiplin Tahun
2018 2019
SK Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin Ringan - -
Hukuman Disiplin Sedang - -
Hukuman Disiplin Berat - -
Total
- -
Proses Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin Ringan - -
Hukuman Disiplin Sedang - -
Hukuman Disiplin Berat - -
Total - -
Analisa :
a) Tabel di atas menggambarkan tentang pemberian hukuman disiplin terhadap petugas
pemasyarakatan yang terbukti melakukan pelanggaran. Pada tahun 2018 hingga 2019
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
49
tidak terdapat petugas pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Bandung yang mendapatkan hukuman disiplin maupun yang terbukti melakukan
pelanggaran.
b) Pihak Lapas telah melakukan survey kepada warga binaan pemasyarakatan terkait
dengan kepuasan terhadap pelaksaan tugas petugas lapas. Hasil survey menyampaikan
bahwa hampir seluruh pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Bandung sudah memiliki integritas dan bekerja dengan baik.
4. Persentase Layanan Informasi Dan Komunikasi Pemasyarakatan Yang Diberikan
Sesuai Standar
Indikator ini memiliki target sebesar 100%. Untuk mengetahui capaian hasil realisasi
dari indikator tersebut adalah dengan cara menghitung persentase pelayanan Informasi dan
Komunikasi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan berdasarkan jawaban instrument yang telah diisi. Apabila hasil penilaian
instrumen melebihi passing grade yang telah ditetapkan maka dinyatakan telah sesuai
standar.
Untuk memenuhi capaian indikator sebagamana dimaksud diatas, Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung memiliki data-data sebagai berikut :
Tabel 17
Data Pelaksanaan Sistem Database Pemasyarakatan
No Komponen Jumlah Kondisi
1 Sarana Kelengkapan (pendukung)
a. Ruang Server 1 Baik
b. Rack Server 1 Baik
c. Pemadam Kebakaran
(APAR)
- Baik
d. Pendingin Ruangan/AC - Baik
e. CCTV 1 Baik
f. Sidik Jari (registrasi) 1 Baik
2 Perangkat Keras
a. Server 3 Baik
b. Komputer 4 Baik
c. Hub/Switch 2 Baik
d. Router Wifi Baik
e. Printer 1 Baik
f. Scanner Baik
g. Scanner Sidik Jari 1 Baik
h. Kamera 1 Baik
Analisa :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
50
1) Berdasarkan tabel di atas, pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Bandung menunjukan bahwa pelaksanaan SDP didukung oleh komponen sebagai alat
dan metode penginputan data narapidana/tahanan mulai dari registrasi hingga
pengeluaran. Server yang terdapat dalam Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas
IIA Bandung berjumlah 1 dengan kondisi baik. Hal ini menyebabkan pelaksanaan
penginputan data berbasiskan internet tidak mengalami kendala atau gangguan.
Perawatan dan pengecekan (scanning virus) dilakukan secara berkala guna mencegah
segala kondisi yang dapat menyebabkan pelaksanaan program tidak optimal. Akan
tetapi, jumlah computer dan printer yang tidak cukup menjadi kendala pelaksanaan
penginputan dan kelengkapan administrasi oleh operator SDP.
2) Kurangnya Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan dan kompetensi di
bidang jaringan komputer dan IT juga menyebabkan pengelolaan Sistem Data
Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung kurang
maksimal.
3) Selanjutnya Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung telah
melakukan survey kepada penerima layanan yaitu narapidana dengan mengukur
tingkat kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Survey tersebut memperoleh hasil
baik sebanyak 80 %, kurang baik sebanyak 20%.
5. Persentase Pelayanan Pendidikan, Perlindungan Dan Pengentasan Anak Sesuai
Standar
Indikator ini memiliki target sebesar 100%. Untuk mengetahui capaian hasil realisasi
dari indikator tersebut adalah dengan cara menghitung persentase pelayanan Pendidikan,
Perlindungan dan Pengentasan Anak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan berdasarkan jawaban instrument yang telah diisi. Apabila hasil
penilaian instrumen melebihi passing grade yang telah ditetapkan maka dinyatakan telah
sesuai standar.
Untuk memenuhi capaian indikator sebagamana dimaksud diatas, Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung memiliki data-data sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
51
Tabel 18
Data Narapidana yang mengikuti pendidikan formal dan kesetaraan
No Program Jumlah
1 Sekolah Dasar -
2 Paket A 22
3 SMP -
4 Paket B 17
5 SMA -
6 Paket C 27
Analisa :
1) Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa program pembinaan di bidang
pendidikan sudah berjalan dan dilaksanakan dengan baik di Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung .
Tabel 19
Data Jumlah Tenaga Pengajar pendidikan formal dan kesetaraan
No Tenaga Pengajar Pendidikan terakhir
Jumlah SMA S1 S2
1 Formal
2 Kesetaraan 5 6 1
Analisa :
1) Berdasarkan tabel di atas menyatakan sudah belum ada tenaga pengajar kesetaraan
pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung yang memiliki
pendidikan SMA dan Sarjana, ataupun yang berpendidikan Master.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
52
Tabel 20
Data ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
1 Papan tulis 3 Baik
2 Black marker 2 -
3 Meja 1 Baik
4 Kursi 1 Baik
5 Penggaris - -
6 Ballpoint 2 Baik
7 Buku Tulis - -
8 Buku Silabus (materi) - -
9 Bangku Belajar - -
10 Karpet 1 Baik
11 Rak Buku - -
Analisa:
a) Berdasarkan tabel di atas menyatakan bahwa sarana dan prasarana pendidikan sudah
tersedia di Lapas Narkotika Bandung.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
53
C. Realisasi Anggaran
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung memiliki pagu anggaran pada
tahun 2018 sebesar Rp.10.951.919.000,- dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 21
Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2019
KODE / URAIAN PAGU REALISASI SISA REALISASI
%
08 Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan 10.951.919.000,- 10.951.919.000,- 0 100
5252 Penyelenggaraan Pemasyarakatan di Wilayah 10.951.919.000,- 10.951.919.000,- 0 100
5252.004 Layanan Pembinaan Narapidana 132.100.000,- 132.100.000,- 0 100
051 Pembinaan Kepribadian 66.300.000,- 66.300.000,- 0 100
5252.005 Layanan Perawatan Narapidana/tahanan 6.380.649.000,- 6.380.649.000,- 0 100
005 Dukungan Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Unit 6.060.460.000,- 6.060.460.000,- 0 100
051 Kebutuhan Dasar dan Kesehatan Lingkungan 310.189.000,- 310.189.000,- 0 100
5252.009 Layanan Bimbingan Kegiatan Keterampilan dan 38.300.000,- 38.300.000,- 0 100
Kegiatan Kerja 38.300.000 38.300.000 0 100
051 Perencanaan 1.900.000 1.900.000 0 100
052 Pembinaan Kemandirian Narapidana 34.000.000 34.000.000 0 100
053 Evaluasi/Pelaporan 2.400.000 2.400.000 0 100
5252.010 Layanan Informasi dan Kerjasama 2.400.000 2.400.000 0 100
051 Pelayanan Informasi 2.400.000 2.400.000 0 100
5252.012 Layanan Keamanan dan Ketertiban 4.800.000 4.800.000 0 100
051 Layanan Pengaduan 2.400.000 2.400.000 0 100
052 Pencegahan dan Penindakan Gangguan Kemaanan Tatib 2.400.000 2.400.000 0 100
5252.994 Layanan Perkantoran 4.396.070.000,- 4.396.070.000,- 0 100
001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 3.434.543.000,- 3.434.543.000,- 0 100
002 Penyelenggaraan Operasional & Pemeliharaan Perkantoran 961.527.000,- 961.527.000,- 0 100
Analisa:
Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa penyerapan anggaran di setiap mata anggaran
sudah sangat baik. Komponen Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan
dengan pagu Rp. 10.951.919.000,- telah di realisasikan sebesar Rp. 10.951.919.000,- dengan
persentase penyerapan sebesar 100 %.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
54
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan pada Lapas Narkotika Kelas IIA
Bandung pada tahun 2018 telah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun demikian,
tidak dipungkiri bahwa dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan perlu adanya
peningkatan sehingga tujuan dan sasaran tercapai secara optimal.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bandung berupaya dengan semaksimal
mungkin dalam mewujudkan tujuan pokok dan fungsinya. Meskipun demikian Lapas
Narkotika Kelas IIA Bandung mendapat penghargaan baik yang diberikan oleh instansi
lain maupun oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Pembuatan dan pembentukan layanan informasi, layanan kunjungan dan layanan
pengaduan yang barbasis Informasi Teknologi (IT) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Bandung merupakan wujud dari semangat reformasi birokrasi yang sedang berjalan di
Kementerian Hukum dan HAM dan dapat disejajarkan dengan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) yang sudah lama berdiri.
B. Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan tersebut diatas kami menyarankan hal-hal sebagai
berikut :
1. Untuk peningkatan pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A
Bandung perlu dukungan penambahan sarana dan prasarana pelaksanaan tugas
pengamanan seperti pengadaan Senjata Api, Perlengkapan Anti Huru Hara yang pada
saat ini jumlahnya sangat terbatas.
C. Program Unggulan Tahun 2019
1. Pengembangan tanaman hidroponik sebagai bentuk pembinaan bagi warga binaan.
2. Penambahan sarana dan prasarana olahraga bagi wargabinaan.
3. Peningkatan pembinaan narapidana dalam bidang seni musik.
4. Pelatihan Paving Blok dan pemasangan Paving Blok dalam area halaman Lapas
Narkotika Kelas IIA Bandung.
5. Peningkatan kegiatan di bagian kehumasan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019
31 DESEMBER 2019
55