Laporan Akhir Praktikum Biologi Perikanan
-
Upload
dyah-utami -
Category
Documents
-
view
75 -
download
2
description
Transcript of Laporan Akhir Praktikum Biologi Perikanan
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANANANALISIS ASPEK BIOLOGI (PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI) IKAN TAGIH (Hemibagrus Nemurus) DAN IKAN BETUTU (Oxyeleotris Marmorata)
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum mata kuliah Biologi Perikanan semester genap
Disusun oleh:Angga Nugraha230110130088R.Nadya Dwi H. 230110130103Rahman Arif F.230110130147
Kelas:Perikanan B / Kelompok 8
UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANPROGRAM STUDI PERIKANANJATINANGOR2015
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas berkat rahmat taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul ANALISIS ASPEK BIOLOGI (PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI) IKAN TAGIH (Hemibagrus Nemurus) DAN IKAN BETUTU (Oxyeleotris marmorata).Kami juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen mata kuliah Biologi Perikanan, serta jajarannya yang selalu membimbing dan mengajari kami dalam melaksanakan mata kuliah dan dalam menyusun makalah ini. Serta semua pihak yang membantu kami dalam hal penyusunan makalah ini.Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk dapat memperbaikinya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada penyusunan maupun kesalahan lainnya.Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini kami ucapkan terimakasih. Semoga Laporan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jatinangor, April 2015
Penyusun
DAFTAR ISIBabHalaman
DAFTAR TABEL...........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................vi
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum................................................3
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Ikan Komet.............................................................4
2.2 Ikan Komet...............................................................................5
2.3 Rasio Panjang dan Berat Ikan...................................................5
2.4 Indeks Kematangan Gonad.......................................................7
2.5 Tingkat Kematangan Gonad.....................................................8
2.6 Fekunditas.................................................................................9
2.7 Diameter dan Posisi Inti Telur..................................................10
BAB IIIMETODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat...................................................................11
3.2 Alat dan Bahan.........................................................................11
3.2.1 Alat......................................................................................11
3.2.2 Bahan...................................................................................11
3.3 Metode Praktikum....................................................................12
3.3.1 Rasio Panjang dan Berat Ikan.............................................12
3.3.2 Indeks Kematangan Gonad.................................................12
3.3.3 Tingkat Kematangan Gonad...............................................13
3.3.4 Fekunditas...........................................................................13
3.3.6 Diameter dan Posisi Inti Telur.............................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil..........................................................................................15
4.2 Anaisa Data dan Perhitungan...................................................27
4.3 Pembahasan..............................................................................27
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan...............................................................................30
5.2 Saran.........................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA....................................................................32
LAMPIRAN...................................................................................33
DAFTAR TABELNomorJudulHalaman
1Data Kelompok Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Kelompok............14
2Data Reproduksi Kelompok.................................................................14
3Data Food and Feeding Habits Kelompok.............................................................................................14
4Data Angkatan untuk Menentukan Regresi Pertumbuhan................21
5Tabel Data Angkatan Reproduksi.....................................................24
6Perhitungan Keloompok Untuk Menentukan Regresi Pertumbuhan.....................................................................................27
DAFTAR GAMBARNomorJudulHalaman
1Gambar 1. Ikan Komet......................................................................4
2Gambar 2. Grafik Regresi Hubungan Panjang Berat........................23
DAFTAR LAMPIRANNomorJudulHalaman
1Lampiran1. Ikan Komet....................................................................33
2Lampiran2. Pembedahan Ikan Komet..............................................33
3Lampiran3. Organ Dalam Ikan Komet.............................................34
4Lampiran4. Gonad Ikan Komet........................................................34
5Lampiran5. Hati Ikan Komet............................................................35
i
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBiologi Perikanan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan ikan yaitu sejak individu ikan tersebut menetas kemudian makan, tumbuh, bereproduksi dan akhirnya mengalami kematian secara alami atau oleh karna factor lain. Biologi Perikanan ini merupakan pengetahuan dasar ketika mendalami pengetahuan Dinamika Populasi ikan, pengembangan spesies ikan dan upaya pelestarian spesies ikan yang akan mengalami kepunahan di perairan alaminya serta salah satu ilmu yang mendasari ilmu-ilmu perikanan tangkap lainnya seperti Metode Penangkapan Ikan, Penanganan Ikan serta ilmu lainnya.
5
Salah satu usaha yang dilakukan untuk memajukan dan mengembangkan perikanan adalah dengan melakukan penelitian tentang pertumbuhan, reproduksi dan food and feeding habits dimana penelitian ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam bidang biologi perikanan. Karena kematangan gonad sangat berhubungan dengan pemijahan. Tak terkecuali dengan fekunditas yang juga memegang peranan penting dalam penentuan kelangsungan populasi dan dinamika kehidupan. Hubungan panjang berat akan bermanfaat dalam menentukan nilai faktor kondisi dan sifat pertumbuhan ikan.1
1.2 Maksud dan Tujuan PraktikumSeperti telah dikemukakan pada latar belakang dan identifikasi masalah, tujuan praktikum ini adalah untuk:1. Mengetahui bagaimana hubungan panjang dan berat tubuh ikan betutu.2. Mengetahui Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ikan betutu.3. Mengetahui dan menghitung Indeks Kematangan Gonad (IKG) ikan betutu.4. Mengetahui fekunditas ikan betutu.5. Mengetahui jenis makanan yang dikonsumsi dan kebiasaan makan pada ikan betutu.
2
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1Ikan Betutu Ikan betutu mempunyai kemiripan dengan ikan gabus (Jw : kutuk), baik bentuk maupun sifatnya. Oleh karena itu, sementara ahli menduga bahwa ikan betutu masuk dalam golonganGoboidae(satu famili dengan ikan gabus). Namun, Axelrod memasukkan ikan betutu ke dalam golonganPercormorphoidei. Adapun sistematika selengkapnya menurut Axelrod (1951) adalah sebagai berikut :Phylum: ChordataClassis: OsteichthyesOrdo: PercomorphodeiFamilia: eleotridaeGenus: OxyeleotrisSpecies:Oxyeleotris marmorata
Gambar 1. Ikan Betutu
Ikan betutu berasal dari China dan masuk ke Indonesia pada tahun 1927. Ikan ini disukai sebagai ikan konsumsi karena memiliki kandungan protein dan ekonomi yang tinggi menyebabkan ikan betutu diintroduksi. Ikan betutu yang dikenal juga dengan sebutan ikan malas atau sleeper fish banyak terdapat di perairan umum air tawar dan estuari di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Ikan ini hidup di perairan dangkal dan berlumpur seperti muara sungai, waduk, atau situ yang berarus tenang. Ikan betutu senang berlindung di bawah tumbuhan air. (Astuty et al. 2000)2.1.1Morfologi Ikan BetutuIkan betutu memiliki ciri-ciri yaitu tubuhnya memanjang bagian depan silindris dan bagian belakang pipih. Tubuh ikan betutu berwana kecoklatan sampai gelap dengan bercak hitam menyebar warna badan kekuning-kuningan dengan bercak-bercak hitam keabu-abuan seperti di batik. Mempunyai dua sirip punggung yang terpisah, sirip perut sepasang, bentuk membulat dan terletak berdekatan. Mempunyai sepasang sirip dada yang bentuknya membulat serta sebuah sirip ekor dengan ujung membulat. Tubuh ikan jantan umumnya lebih gelap dari ikan betina, panjang maksimum 50 cm dan dapat mencapai berat 7 kg/ekor (Lubis 2000).2.1.3Siklus Hidup Ikan BetutuBetutu bukan ikan musiman. Ikan ini bisa bertelur sepanjang tahun, sehingga pemijahan bisa kapan saja, tidak tergantung musim, baik musim hujan maupun musim kemarau. Selang waktu pemijahan ke pemijahan berikutnya beralangsung selama 6 bulan. Kematangan gonadnya dipengaruhi oleh suhu, dan makanan. Pada suhu tinggi dan makanan cukup, kematangan gonad bisa lebih cepat dan kualitas telur bisa lebih baik.Betutu berkembang biak dengan bertelur, bukan beranak seperti sebelumnya banyak dikatakan orang. Pemijahan terjadi di dasar perairan, yaitu dalam sarang yang berupa lorong-lorong batu, akar kayu, atau benda-benda lainnya. Hal itu dilakukan karena ikan betutu sangat suka memijah dalam kegelapan, dan tidak mau terganggu ikan-ikan lainnya. Ketenangan merupakan syarat mutlak bagi ikan betutu selama pemijahan. Kalau gaduh, pemijahan bias terganggu, (Sumantadinata 1981).Mulanya jantan mencari sarang. Setelah menemukan, jantan mengajak pasangannya ke dalam sarang itu. Jantan akan selalu berada di samping betina sambil sekali-kali melekatkan tubuhnya ke induk betina. Betina diam, tetapi sekali membalas dengan melekatkan tubuhnya ke induk jantan. Sampai akhirnya, betina mengeluarkan telur. Pada saat yang sama jantan mengeluarkan sperma.Pembuahan telur terjadi di luar tubuh, dan telur yang sudah dibuahi adhesif bersifat, yaitu menempel pada permukaan benda-benda yang ada di dasar perairan. Seekor induk betina yang beratnya 350 gram dapat mengeluarkan telur antara 5.000 7.500 butir. Penetasan telur tidak bisa berlangsung cepat seperti ikan mas. Pada suhu 24 O C, telur menetas dalam waktu 7 hari. Pada suhu 26,5 O C, telur menetas dalam waktu 5 hari. Dalam kondisi lingkungan yang optimal, daya tetas telur dapat mencapai 70 persenReproduksi pada ikan dikontrol oleh kelenjar pituitari yaitu kelenjar hipotalamus, hipofisis gonad, hal tersebut dipengaruhi oleh adanya pengaruh dari lingkungan yaitu temperatur, cahaya, cuaca yang diterima oleh reseptor dan kemudian diteruskan ke sistem syaraf kemudian hipotalamus melepaskan hormon gonad yang merangsang kelenjar hipofisa serta mengontrol perkembangan dan kematangan gonad dalam pemijahan.Ovarium terdapat dalam hewan betina yang ditambatkan oleh mesentrium khusus pada dinding tubuh(mesovarium).Ovarium selain sebagai gonad, juga sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Testis terdapat pada hewan jantan. Letak testis pada vertebrata rendah tersimpan dalam rongga perut dengan ditambatkan ke dinding tubuh oleh mesentrium khusus (mesorchium). Testis pada vertebrata tingkat tinggi terletak diluar rongga perut, tersimpan dalam bangunan khusus yang disebut skrotum. Testis selain sebagai gonad juga sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon testosterone, (Sumantadinata 1981).Reproduksi pada ikan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan melalui pengaturan fungsi kelenjar endokrin sebagai penghasil hormon reproduksi untuk perkembangan gonad, gametogenesis dan siklus reproduksi (Fujaya 2004), faktor lingkungan yang dimaksud salah satunya adalah suhu. Ikan betutu dapat tumbuh optimum pada suhu 20- 28oC (Asnawi 1983).2.2Pertumbuhan Ikan BetutuDalam istilah sederhana, pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan panjang atau berat dalam suatu waktu, sedangkan pertumbuhan bagi populasi sebagai pertambahan jumlah. Akan tetapi bila dilihat lebih lanjut, sebenarnya pertumbuhan itu merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan dalam individu ialah pertambahan jaringan akibat dari pembelahan sel secara mitosis. Hal ini terjadi apabila ada kelebihan input energi dan asam amino (protein) berasal dari makanan. Seperti telah diketahui bahan berasal dari makanan akan digunakan oleh tubuh untuk metabolisme dasar, pergerakan, produksi organ seksual, perawatan bagian-bagian tubuh atau mengganti sel-sel yang sudah tidak terpakai. Bahan-bahan tidak berguna akan dikeluarkan dari tubuh. Apabila terdapat bahan berlebih dari keperluan tersebut di atas akan dibuat sel baru sebagai penambah unit atau pengganti sel dari bagian tubuh. Secara keseluruhan hasilnya itu merupakan perubahan ukuran (Effendie, 1997).Ikan betutu memiliki pertumbuhan yang sangat lambat. Untuk mencapai ukuran konsumsi, ikan betutu membutuhkan waktu sekitar 24 - 30 bulan. Oleh karena itu, pembudidayaan ikan betutu disarankan dibagi 3 tahap, yaitu pembenihan sampai ukuran fingerling, kemudian dijual ke pengusaha pendederan sampai ukuran 80 - 120 g. Selanjutnya, benih ikan tersebut dijual ke pengusaha pembesaran. Pengusaha pembesaran akan memelihara dan membesarkan benih ikan ukuran 100 g sampai ukuran konsumsi ( 400 g ke atas). Lamanya pertumbuhan ikan betutu sebenamya sama dengan ikan gurami, yakni untuk mencapai ukuran konsumsi memakan waktu minimal 18 - 24 bulan.
2.2.1 Hubungan Panjang BeratStudi mengenai rasio kelamin dan hubungan panjang berat merupakan dasar biologi populasi yang berkaitan dengan kelimpahan. Rasio kelamin merupakan perbandingan jumlah ikan jantan dengan jumlah ikan betina dalam suatu populasi dengan perbandingan 1:1 yaitu 50% jantan dan 50% betina merupakan kondisi ideal untuk mempertahankan populasi. Perbandingan rasio kelamin dipengaruhi oleh pola distribusi yang disebabkan oleh ketersediaan makanan, kepadatan populasi, dan keseimbangan rantai makanan (Rahman et al., 2013).Analisis panjang dan berat bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan. Hubungan antara panjang total ikan dengan berat dapat digunakan persamaan eksponensial (Effendi, 1997). Fafioye dan Oluajo (2005) menambahkan pengukuran panjang dan berat berhubungan dengan data umur dapat memberikan informasi tentang komposisi stok, umur matang gonad, mortalitas, siklus hidup pertumbuhan dan produksi.
2.3Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Gonad adalah bagian dari organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur pada ikan betina dan sperma pada ikan jantan. Ikan pada umumnya mempunyai sepasang gonad dan jenis kelamin umumnya terpisah (Sukiya, 2005).Perkembangan gonad pada ikan menjadi perhatian para peneliti reproduksi dimana peninjauan perkembangan tadi dilakukan dari berbagai aspek termasuk proses-proses yang terjadi di dalam gonad baik terhadap individu maupun populasi. Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Selama itu sebagian besar hasil metabolisme tertuju kepada perkembangan gonad. Dalam individu telur terdapat proses yang dinamakan vitellogenesis yaitu terjadinya pengendapan kuning telur pada tiap individu-individu telur. Hal ini menyebabkan perubahan-perubahan pada gonad. Umumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar 10-25% dari berat tubuh dan pada ikan jantan sebesar 5-10%. Dalam biologi perikanan, pencatatan perubahan atau tahap-tahap kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan melakukan reproduksi dan yang tidak. Dari pengetahuan tahap kematangan gonad ini juga akan didapat keterangan bilamana ikan itu akan memijah, baru memijah, atau sudah selesai memijah. Mengetahui ukuran ikan untuk pertama kali gonadnya menjadi masak, ada hubungannya dengan pertumbuhan ikan itu sendiri dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya (Effendie, 1997).Pengamatan kematangan gonad ini dilakukan dengan dua cara, pertama cara histologi dilakukan di laboratorium dan kedua cara morfologi dapat dilakukan di laboratorium atau di lapangan. Dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad dengan cara morfologi ialah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan perkembangan isi gonad yang dapatb dilihat. Perkembangan gonad ikan betina lebih banyak diperhatikan dari pada ikan jantan karena perkembangan diameter telur yang terdapat dalam gonad lebih mudah dilihat dari pada sperma yang terdapat di dalam testes (Effendi, 1997).Kesteven (Bagenal dan Braum,1968 dalam Effendie, 1997) membagi tingkat kematangan gonad dalam beberapa tahap yaitu:I. Dara: organ seksual sangat kecil berdekatan dibawah tulang punggung, transparan, tidak berwarna sampai abu-abu, telur tidak terlihat dengan mata biasa.II. Dara berkembang: testis dan ovarium jernih, abu-abu merah, panjangnya setengah atau lebih sedikit dari panjang rongga bawah, telur satu persatu dapat dilihat dengan kaca pembesar.III. Perkembangan I: testis dan ovarium bentuk bulat telur, warna kemerah-merahan dengan pembuluh kapiler, mengisi kira-kira setengah ruang ke bagian bawah, telur dapat terlihat seperti serbuk putih.IV. Perkembangan II: testis warna putih kemerahan, tidak ada sperma kalau perut ditekan, ovarium warna oranye kemerahan, telur dapat dibedakan, bentuk bulat telur, ovarium mengisi dua per tiga ruang bawah.V. Bunting: organ seksual mengisi ruang bawah, testis putih, keluar sperma apabila ditekan di bagian perut, telur bulat, beberapa jernih dan masak.VI. Mijah: telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan ke perut, kebanyakan telur berwarna jernih dengan beberapa berbentuk bulat telur tinggal di dalam ovarium.VII. Mijah/Salin: gonad belum kosong sama sekali, tidak ada telur yang bulat telur.VIII. Salin: testis dan ovarium kosong dan berwarna merah, beberapa telur sedang ada dalam keadaan dihisap kembali.IX. Pulih Salin: testis dan ovarium jernih, abu-abu sampai merah.
2.4Indeks Kematangan Gonad (IKG)Perubahan-perubahan berat ovarium dapat terjadi selama tahap perkembangan telur. Berat ovarium akan semakin bertambah dengan semakin lanjutnya perkembangan telur hingga mencapai maksimum saat akan mengalami pemijahan. Menurut Effendie (1997) perubahan-perubahan kondisi ovarium (sehubungan dengan pertambahan berat) dapat dinyatakan dalam suatu indeks kematangan atau Gonado Somatic Index. Yang menunjukkan berat gonad dibagi berat tubuh dikali 100%.IKG = x100%
Keterangan :IKG = Indeks Kematangan GonadBg = Berat Gonad dalam gramBt = Berat tubuh dalam gram
Selain gonad yang ditimbang beratnya, hati pada ikan pun ditimbang. Hal ini dilakukan karena pada hati terjadi proses vitelogenesis (pembentukan kunint telur). Perhitungan HSI pada hati menggunakan rumus (Effendie, 1997) :
Keterangan:HSI = Indeks Kematangan GonadBh = Berat Hati (gram)Bt = Berat Tubuh (gram)
Menurut Effendie (1997) bahwa Indeks Kematangan Gonad (IKG) akan semakin meningkat nilainya dan akan mencapai batas maksimum pada saat akan terjadi pemijahan. Pada ikan betina nilai IKG lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan. Bergantung pada macam dan pola pemijahannya, maka akan didapatkan nilai indeks yang sangat bervariasi pada setiap saat.2.7Kebiasaan Makan Ikan BetutuKebiasaan makan (food habits) pada ikan adalah kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh ikan, sedangkan kebiasaan cara makan (feeding habits) adalah waktu, tempat dan cara makanan itu didapatkan ikan (Nur, 1997 dalam Effendi 2002). Kebiasaan makan dan cara makan ikan secara alami bergantung kepada lingkungan tempat ikan itu hidup Kebiasaan makan ikan dipengaruhi antara lain oleh ukuran tubuh ikan, bentuk organ pencernaan, umur, lingkungan hidup ikan, dan penyebaran organisme pakan. Tingkat kesukaan makanan mencakup jenis, kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh ikan. Umumnya makanan pertama semua ikan pada fase juvenil adalah plankton (Effendie 1997).Ikan betutu sangat menyukai jenis pakan hidup (carnivora) dan dapat memburu mangsanya (predator) jika keadaan memaksanya. Dalam mencari pakan, ikan betutu tidak peduli terhadap buruannya. Jenisnya sendiri yang masih kecil, bahkan anaknya sendiri akan dilahap jika dalam keadaan lapar (kanibal).Makanan ikan betutu terdiri atas ikan-ikan kecil, udang liar tawar, remis, cacing dan organisme lain yang lebih kecil yang dapat dimangsa. Ikan betutu juga tidak menolakjika diberi pakan yang terdiri atas ikan mati atau bangkai hewan lain. Namunjika masih adajenis pakan hidup dalamjumlah banyak, ikan betutu akan memilih pakan yang hidup tersebut. Ikan betutu yang belum sangat lapar tidak akan keluar untuk memburu mangsanya. Jika mangsa tersebut sudah didahului oleh ikan lain.Makanan utama larva ikan betutu adalah plankton seperti rotifera, sufosutoria, dan mikro-plankton lain. Setelah berumur beberapa hari dan sudah lebih besar, anak-anak ikan betutu akan berganti jenis pakan, yaitu berupa zooplankton yang lebih besar seperti Moina.sp., Dapnia. Sp., dan Bosmina Sp. Pada saat ia lebih besar lagi (3 - 7 cm), anak-anak ikan betutu akan Memangsa ArtemiaSp., larva Chironomit, cacing sutera (Tubifex), dan lain-lain. Rupanya, dalam hal pakan, ikan betutu menyesuaikan diri dengan lebar bukaan mulutnya. Pada waktu sudah mencapai ukuran fingerling (di atas 9 cm), ikan betutu sudah mulai memangsa anak-anak ikan yang lebih kecil ataupun cacahan isi perut ikan.
10
3
BAB IIIMETODELOGI PRAKTIKUM3.1 Waktu dan TempatPraktikum analisis biologi ikan mas ini dilakukan pada Selasa, 14 April 2015, pukul 10.00 WIB sampai selesai di Laboratorium Aquakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.
3.2 Alat dan Bahan3.2.1Alat-Alat PraktikumAlat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:1. Nampan untuk meletakkan ikan sampel.2. Penggaris untuk mengukur ketelitiannya adalah 30 cm.3. Jarum/pinset untuk meneliti bagian yang kecil.4. Gunting/pisau untuk membedah ikan.5. Timbangan untuk menimbang berat ikan.6. Cawan Petri untuk menyimpan sampel7. Sonde untuk mematikan ikan dengan menusuk bagian kepala.8. Mikroskop untuk mengamati telur ikan dan organisme yang terdapat dalam isi usus maupun perairan.9. Gelas Ukur untuk membantu dalam pengukuran fekunditas dengan cara volumetrik.10. Hand Counter untuk membantu menghitung jumlah telur ikan.11. Cover glass untuk mempermudah pengamatan gonad dan isi usus pada mikroskop.12. Object Glass sebagai tempat meletakkan preparat yang akan diamati di mikroskop.
3.2.2Bahan-bahan :Adapun bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah Ikan Betutu dan air.
11
12
3.3Prosedur Praktikum3.3.1Hubungan Panjang BeratProsedur kerja pada praktikum hubungan panjang berat adalah sebagai berikut:1. Menyiapkan Ikan Betutu sebagai sampel.2. Melakukan pengukuran panjang (TL dan SL) dan berat dengan menggunakan mistar dan timbangan kemudian mencatatnya.3. Catat dalam tabel pengamatan 4. Lakukan perhitungan pola pertumbuhan berdasarkan teknik Lagler (1961)5. Terjemahkan nilai b kedalam pola pertumbuhan
3.3.2Tingkat Kematangan GonadProsedur kerja pada praktikum Tingkat Kematangan Gonad adalah sebagai berikut :1. Mengambil ikan, mematikan ikan dengan menggunakan penusuk pada bagian depan kepala ikan2. Membedah ikan dengan menggunakan gunting dimulai dari bagian urogenital melingkar menuju bagian rongga perut depan hingga isi perut dapat terlihat.3. Mengambil gonad yang ada yang di dalam perut, hingga terpisah dari organ lain.4. Mengamati gonad tersebut5. Mencatat pada tabel pengamatan.
3.3.3Indeks Kematangan GonadProsedur kerja pada praktikum Indeks Kematangan Gonad adalah sebagai berikut 1. Menimbang berat gonad dan hati dengan menggunakan timbangan setelah gonad dianalisa tingkat kematangannya.2. Menentukan indeks kematangan gonad ikan tersebut dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan.3. Mencatat dalam tabel pengamatan.
3.3.4Fekunditas Prosedur kerja pada praktikum mengenai fekunditas adalah sebagai berikut:1. Mengambil gonad dari ovarium ikan betina2. Mengambil air sebanyak 100 ml dengan menggunakan gelas ukur3. Memasukkan seluruh gonad dan mengukur volumenya4. Mengambil sampel telur pada 3 bagian, yaitu bagian anterior, tengah, dan ujung dekat urogenital5. Memasukkan masing-masing sampel ke dalam air sebanyak 100 ml dan ukur perubahan volumenya6. Menghitung jumlah dari ketiga sampel telur tadi, setelah itu masukkan kedalam rumus diatas7. Mencatat pada tabel pengamatan
3.3.5Studi Kebiasaan MakananProsedur kerja pada praktikum studi kebiasaan makanan adalah sebagai berikut :1. Mengambil usus, urut usus hingga keluar isi dari usus2. Mengamati di bawah mikroskop3. Mencatat pada tabel pengamatanMelakukan perhitungan data yang telah didapatkan sesuai dengan rumus yang telah ditentukan.
12
22
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN1. HasilKelompok: 8BHari/Tanggal: Selasa, 14 April 2015Spesies ikan: Oxyeleotris marmorata4.1.1 Hasil Pengamatan KelompokTabel 1. Data Kelompok Pertumbuhan dan Rasio Kelamin KelompokNama PraktikanPertumbuhanKelamin
Panjang (mm)Berat (gr)JantanBetina
TLSLFL
Angga NugrahaR.Nadya Dwi HRahman Arif F225190-131
Tabel 2. Data Reproduksi KelompokTKGBG(gr)IKG(%)Bh(gr)HSI(%)Fekun-ditasDia-meter Telur (m)Letak IntiDor-man
Te-ngah(butir)Menuju Kutub(butir)Mele-bur (butir)
Perk.II30,0045%2,270,017%------
Tabel 3. Data Food and Feeding Habits KelompokJenis PakanKel. Pemakan
Fito Zoo Bentos Bag. hewanBagian tumb.Dentritus Ikan
--------
14
Tabel 4. Data Sisik pada IkanBentuk Sisik
Dekat KepalaBadanLinea Lateralis
SikloidStenoid32
Tabel 5. Perhitungan Sirip IkanSirip Ikan
D1D2PVAC
I.5xi145viiixiii
Tabel 6. Data Mulut, Mata, Panjang Usus, Insang dan Gelembung RenangMulutMata (mm)Panjang Usus (mm)InsangGelembung Renang
LetakUkuran (mm) Lapisan Gigi
Superior323121204ada
4.1.2 Hasil Pengamatan AngkatanTabel 7. Data Angkatan Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Ikan BetutuKel-Nama PraktikanJenis IkanPertumbuhanKelaminRasioKelamin
Panjang (mm)BeratJantanBetina
SLFLTL
3Nurma WBetutu115-23418610
M. Yogi A.
Rian R.
4Sheila A.Betutu115-23418610
Riani A.
Rambo
5Safira ABetutu185-23516601
Ira S.
Susetyo
6Rizka DwiBetutu185-23516601
Raka
Gilang N
7Jihan RefliBetutu18020022515601
Debora H
Andi M
8YulidaBetutu18520522514701
Endah
Ilham
9SyafarudinBetutu18520522514701
Elisah F
Jamaludin
12Ai Siti Betutu17520022015010
Aida
Asep S
13Alan A.Betutu17520022015010
Setyo W
Adinda
16MiaBetutu1591621826410
Siti S
Rahmat D
17Fikri KBetutu1591621826410
T Alwie
Elsa
19Ade Betutu18020022515610
Tia
Yuyun Y
24FauziahBetutu185024014910
Erik
Luthfan
25TaufiqBetutu185024014910
Puty
Fevi
28RikaBetutu190022513101
Esti Mutia
Muammar
29RahmanBetutu190022513101
R. Nadya
Angga
30RidwanBetutu180022013501
Sofie
Fadhil
31InaBetutu180022013501
Raka
Indah
34BastianBetutu180023017510
Sheillawati
Satria
35AdharBetutu180023017510
Nuraya
Demas
40WidiBetutu195024016301
Eki
Mediana
41NabilaBetutu195024016301
Hasbi
Dehan
42SantiBetutu200024518610
Riza
Fauzi
43Dea HariBetutu200024518610
Satrio
Gun Gun
44SintiaBetutu230028528310
Thesar
M. Aditya
Ayu Nfs
45DzakiBetutu230028528310
Zulfikar
Melinda
50Dhita HapsariBetutu180022012601
Syifa Zahidah
Dicky D.
51Riana FaosaBetutu180022012601
Hilman H.
Ardiansyah
52Zahra Imma R.Betutu14501856801
Dyah Hafizha
Bagus Renaldo
53Rahmahwati R.Betutu16101958101
M. Aulia R. S.
M. Galdio N. A.
54Ali Aji Adi N.Betutu16101958101
M. Rakhman
Ruth Maria
55Hanna MaryamBetutu176022810310
Bayu . R
M. Ryan K.
56Choki S. D.Betutu15501959210
Ayu Mardhiana
Deni Sihabudin
57Aisyah A. M.Betutu175022010810
M. Salsabil
Fachri A. M.
58Resna Ajeng A.Betutu175022010810
Raden Rahmadi
Christoper R.
59Kalysta F.Betutu16202069401
Jumaidi Effendi
Yuki Aditya R.
60Dwi MuthiahBetutu16202069401
Fadhillah A.
Agung Fuadi
61Kartika Irta D.Betutu170022512901
Rosa H.
Taufik Ikhsan
62M. Fahmi IkmalBetutu170022512901
Logica I. B.
Ruth Mawar
63Gilang T.Betutu14501856801
Geugeuh G.
Dina Arifiah
65Sona Y. D.Betutu175022513310
Reyhan Alif
Eva Amalia
66Shafwan HarizBetutu175022513310
Fahira Nur A.
Chervin
Tabel 8. Data Angkatan Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Ikan TagihKel-Nama PraktikanJenis IkanPertumbuhanKelaminRasioKelamin
Panjang (mm)BeratJantanBetina
SLFLTL
1Ichfar JaffarTagih31033037551210
Silfi Nur Aulia
Jason Tri
2Annisa NurTagih31033037551210
Desi Triyani
M. Rizky
10RionaldhieTagih30031034042310
Desinta
Rian Nur.
Suci F
11Cyntia KTagih30031034042310
Guntur H
Indri
Roury A
14Bella MTagih34036045568310
Rifki
Jamil
15DonyTagih30031037539501
Dwiki
Tanti K
18EifaTagih34036045568310
Eka
Hana
20Rahmat Tagih2502603033010
Annisa
Firhan
21Leni MTagih2502603033010
Jian
Angga
22IqbalTagih 33034043058310
Nielam
Abduyana
23GanisaTagih 33034043058310
Dea F
Refky
26ZaisTagih 32034038056210
Zelikha
Rifki GP
27TeguhTagih 32034038056210
Dyah
Wahyu
32AnggiTagih 30031537043310
Nawang
Rocela
33SarimanahTagih 30031537043310
Reka
Novitasari
36DetrikTagih 33034543053510
Cleovanya
Gulam
37AliyahTagih 33034543053510
Aldwin
Arisca
38YulianaTagih 32034042064701
Candra
Nurul
39Ayu TTagih 32034042064701
Elisa
Agung Rio
46Dini MalihaTagih30031538051210
Rayana
Adli M.
Rury Ratnafuri
47Fahri . FIkan Tagih30031538051210
Risa Mawadatu
M. Musa DZ
48Dita TaniaIkan Tagih27529531044401
Windi A.
Rizal Firdaus
49Aisyah DwiIkan Tagih27529531044401
Syarifudin
Fathin A.
64Kelana PutraIkan Tagih30031037539501
Takbir S.
Silmi Fitriani
Tabel 9. Data Angkatan Regresi Pertumbuhan Ikan BetutuKel-SLBobotLog L (X)Log W(Y)(Log L)2Log L.Log W
31151862,06072,26954,24654,6768
41151862,06072,26954,24654,6768
51851662,26722,22015,14015,0334
61851662,26722,22015,14015,0334
71801562,25532,19315,08634,9461
81851472,26722,16735,14014,9137
91851472,26722,16735,14014,9137
121751502,24302,17615,03124,8811
131751502,24302,17615,03124,8811
16159642,20141,80624,84613,9761
17159642,20141,80624,84613,9761
191801562,25532,19315,08634,9461
241851392,26722,14305,14014,8586
251851392,26722,14305,14014,8586
281901312,27882,11735,19274,8247
291901312,27882,11735,19274,8247
301801352,25532,13035,08634,8045
311801352,25532,13035,08634,8045
341801752,25532,24305,08635,0587
351801752,25532,24305,08635,0587
401951632,29002,21225,24435,0660
411951632,29002,21225,24435,0660
422001862,30102,26955,29475,2222
432001862,30102,26955,29475,2222
442302832,36172,45185,57785,7905
452302832,36172,45185,57785,7905
501801262,25532,10045,08634,7369
511801262,25532,10045,08634,7369
52145682,16141,83254,67153,9607
53161812,20681,90854,87014,2117
54161812,20681,90854,87014,2117
55155922,19031,96384,79764,3013
56155922,19031,96384,79764,3013
571751082,24302,03345,03124,5610
581751082,24302,03345,03124,5610
59162942,20951,97314,88204,3597
60162942,20951,97314,88204,3597
611701292,23042,11064,97494,7076
621701292,23042,11064,97494,7076
63145682,16141,83254,67153,9607
651751332,24302,12395,03124,7639
661751332,24302,12395,03124,7639
94,087788,8912210,9140199,3101
Gambar 2. Grafik Regresi Hubungan Panjang Berat Ikan Betutu
Tabel 10. Data Angkatan Regresi Pertumbuhan Ikan TagihKel-SLBobotLog L (X)Log W(Y)(Log L)2Log L.Log W
13105122,49142,70936,20696,7498
23105122,49142,70936,20696,7498
103004232,47712,62636,13616,5058
113004232,47712,62636,13616,5058
143406832,53152,83446,40847,1753
153003952,47712,59666,13616,4321
183406832,53152,83446,40847,1753
202503302,39792,51855,75016,0392
212503302,39792,51855,75016,0392
223305832,51852,76576,34296,9654
233305832,51852,76576,34296,9654
263205622,50512,74976,27586,8885
273205622,50512,74976,27586,8885
323154332,49832,63656,24166,5868
333154332,49832,63656,24166,5868
363305352,51852,72846,34296,8714
373305352,51852,72846,34296,8714
383206472,50512,81096,27587,0417
393206472,50512,81096,27587,0417
463005122,47712,70936,13616,7112
473005122,47712,70936,13616,7112
482754442,43932,64745,95036,4578
492754442,43932,64745,95036,4578
643003952,47712,59666,13616,4321
59,674264,6659148,4061160,8499
Gambar 3. Grafik Regresi Hubungan Panjang Berat Ikan Tagih15
Tabel 11. Tabel Data Angkatan Reproduksi Ikan BetutuKel-TKGBwBGdIKGBHtHSIKel-TKGFekunditasDiameterLetak Inti
TMKM
3Perkembangan 11860,60,32%2,51,36%3
4Perkembangan 11860,60,32%2,51,36%4
5Dara1660,10,06%2,21,34%5
6Dara1660,10,06%2,21,34%6
7Perkembangan 21560,350,22%42,63%7
8Dara1470,540,37%0,70,48%8
9Dara1470,540,37%0,70,48%9
12Dara 1500,120,08%21,35%12
13Dara 1500,120,08%21,35%13
16Dara Berkembang6411,59%0,030,05%16
17Dara Berkembang6411,59%0,030,05%17
19Perkembangan 21560,350,22%42,63%19
24Dara berkembang1490,030,02%0,480,32%24
25Dara berkembang1490,030,02%0,480,32%25
28perkembangan II1310,590,45%2,271,76%28
29perkembangan II1310,590,45%2,271,76%29
30perkembangan II1351,841,38%32,27%30
31perkembangan II1351,841,38%32,27%31
34Dara1750,220,13%2,081,20%34
35Dara1750,220,13%2,081,20%35
40perkembangan II1630,430,26%3,362,10%40
41perkembangan II1630,430,26%3,362,10%41
42perkembangan II1860,490,26%3,792,08%42
43perkembangan II1860,490,26%3,792,08%43
44Putih salin2830,180,06%52,2522,64%44
45Putih salin2830,180,06%52,2522,64%45
50Perkembangan II1261,351,08%1,981,60%559
51Perkembangan II1261,351,08%1,981,60%659
52Dara Berkembang680,240,35%0,81,19%7
53Perkembangan 2811,541,94%0,951,19%56
54Perkembangan 2811,541,94%0,951,19%57
55Perkembangan 11030,170,17%1,071,05%58
56Perkembangan 11030,170,17%1,071,05%59
57Perkembangan 11080,40,37%1,431,34%6026
58Perkembangan 11080,40,37%1,431,34%6126
59Perkembangan 1940,870,93%1,621,75%62
60Perkembangan 1940,870,93%1,621,75%18
61Perkembangan 21291,160,91%2,471,95%20
62Perkembangan 21291,160,91%2,471,95%21
63Dara Berkembang680,240,35%0,81,19%
65Perkembangan II1330,170,13%2,992,30%
66Perkembangan II1330,170,13%2,992,30%
Tabel 12. Tabel Data Angkatan Reproduksi Ikan TagihKel-TKGBwBGdIKGBHtHSIKel-TKGFekunditasDiameterLetak Inti
TMKM
1Bunting5121,30,25%5111,06%1Bunting
2Bunting5121,30,25%5111,06%2Bunting
10Perkembangan 24231,110,26%2,80,67%10Perkembangan 2
11Perkembangan 24231,110,26%2,80,67%11Perkembangan 2
14Perkembangan 26834,990,74%8,21,22%14Perkembangan 2
15Bunting395308,22%41,02%15Bunting
18Perkembangan 26834,990,74%8,21,22%18Perkembangan 2
20Bunting330134,10%2,60,79%20Bunting
21Bunting330134,10%2,60,79%21Bunting
22perkembangan II58310,031,75%6,571,14%22perkembangan II
23perkembangan II58310,031,75%6,571,14%23perkembangan II
26Perkembangan I5622,920,52%5,190,93%26Perkembangan I
27Perkembangan I5622,920,52%5,190,93%27Perkembangan I
32Dara berkembang4331,70,39%3,030,70%32Dara berkembang
33Dara berkembang4331,70,39%3,030,70%33Dara berkembang
36Perkembangan I53571,33%50,94%36Perkembangan I
37Perkembangan I53571,33%50,94%37Perkembangan I
38Perkembangan II64714,092,23%7,271,14%38Perkembangan II
39Perkembangan II64714,092,23%7,271,14%39Perkembangan II
46Salin5121,170,23%7,491,48%46Salin--
47Salin5121,170,23%7,491,48%47Salin--
48Perkembangan I44410,192,35%1,340,30%48Perkembangan I-25
49Perkembangan I44410,192,35%1,340,30%49Perkembangan I-25
64Bunting395308,22%41,02%64Bunting
Tabel 13. Tabel Data Angkatan Morfologi Ikan BetutuKel-Nama PraktikanBentuk SisikSirip IkanMulutMata (mm)Panjang Usus (mm)InsangGelembung Renang
Dekat KepalaBadanLinea LateralisLetakUkuran (mm) Lapisan Gigi
D1D2PVAC
3Nurma WSikloidStenoid-IV.iiIX.iiX.ivIV.iiX.ixiiSuperior30291504Ada Labirin
M. Yogi A.
Rian R.
4Sheila A.SikloidStenoid-IV.iiIX.iiX.ivIV.iiX.ixiiSuperior30291504Ada Labirin
Riani A.
Rambo
5Safira ASikloidStenoid-VIv xvivix13Superior3047-4Ada
Ira S.
Susetyo
6Rizka DwiSikloidStenoid-VIv xvivix13Superior3047-4Ada
Raka
Gilang N
7Jihan RefliStenoidSikloid-VIXIviii.7vxiixii.2Superior23271843Ada Labirin
Debora H
Andi M
8YulidaSikloidStenoid-I.ivV.vi30II.viiiviixvSuperior15281504ada
Endah
Ilham
9SyafarudinSikloidStenoid-I.ivV.vi30II.viiiviixvSuperior15281504Ada
Elisah F
Jamaludin
12Ai Siti SikloidSikloid-II.ivIV.v.216I.4vi.215Subterminal2725-4Ada Labirin
Aida
Asep S
13Alan A.SikloidSikloid-II.ivIV.v.216I.4vi.215Subterminal2725-4Ada Labirin
Setyo W
Adinda
16MiaSikloidStenoid-XIV xv v.5ix15Subterminal2325-4Ada Labirin
Siti S
Rahmat D
17Fikri KSikloidStenoid-XIV xv v.5ix15Subterminal2325-4Ada Labirin
T Alwie
Elsa
19Ade StenoidSikloid-VIXIviii.7vxiixii.2Superior23271843Ada Labirin
Tia
Yuyun Y
24FauziahSikloidStenoid-v.ii.10I.v25I.xixX.viSuperior143Ada
Erik
Luthfan
25TaufiqSikloidStenoid-v.ii.10I.v25I.xixX.viSuperior143Ada
Puty
Fevi
28RikaSikloidStenoid-I.5xi145viiixiiiSuperior323121204Ada
Esti Mutia
Muammar
29RahmanSikloidStenoid32I.5xi145viiixiiiSuperior323121204Ada
R. Nadya
Angga
30RidwanSikloidStenoid-viI.xxvivII.viixviSuperior271204Ada
Sofie
Fadhil
31InaSikloidStenoid-viI.xxvivII.viixviSuperior271204Ada
Raka
Indah
34BastianSikloidStenoid-I.vI.xIII.xi.6II.viiII.viiiV.viiSuperior272104Ada
Sheillawati
Satria
35AdharSikloidStenoid-I.vI.xIII.xi.6II.viiII.viiiV.viiSuperior272104Ada
Nuraya
Demas
40WidiSikloidStenoid-II.ivI.x17viiixxivSuperior21403Ada
Eki
Mediana
41NabilaSikloidStenoid-II.ivI.x17viiixxivSuperior21403Ada
Hasbi
Dehan
42SantiSikloidStenoid-61.VI.ivX.viiII.ivVII.iiII.xiiiSuperior3034Ada
Riza
Fauzi
43Dea HariSikloidStenoid-61.VI.ivX.viiII.ivVII.iiII.xiiiSuperior3034Ada
Satrio
Gun Gun
44SintiaStenoidSikloid-I.viII.xxviiivxxiiiSuperior353504Ada
Thesar
M. Aditya
Ayu Nfs
45DzakiStenoidSikloid-I.viII.xxviiivxxiiiSuperior353504Ada
Zulfikar
Melinda
50Dhita HapsariStenoidSikloid67II.ii.2viii.3xxiii.4II.viiiIII.iv.3xivSuperior5036453Ada
Syifa Zahidah
Dicky D.
51Riana FaosaStenoidSikloid68II.ii.2viii.3xxiii.4II.viiiIII.iv.3xivSuperior5036453Ada
Hilman H.
Ardiansyah
52Zahra Imma R.SikloidStenoid63II.iiiV.vxviiII.iiiV.ivxivSuperior2346554Ada
Dyah Hafizha
Bagus Renaldo
53Rahmahwati R.SikloidStenoid76ivxiixvixviixxviiSuperior22118704Ada
M. Aulia R. S.
M. Galdio N. A.
54Ali Aji Adi N.SikloidStenoid76ivxiixvixviixxviiSuperior22118704Ada
M. Rakhman
Ruth Maria
55Hanna MaryamSikloidStenoid62viv.6viii.6I.ivII.viII.viii.5Superior30361204Ada
Bayu . R
M. Ryan K.
56Choki S. D.SikloidStenoid62viv.6viii.6I.ivII.viII.viii.5Superior30361204Ada
Ayu Mardhiana
Deni Sihabudin
57Aisyah A. M.SikloidStenoid66II.vII.ixIV.xiII.ivI.ixIV.xiiiSuperior3018554Ada
M. Salsabil
Fachri A. M.
58Resna Ajeng A.SikloidStenoid66II.vII.ixIV.ixII.ivI.ixIV.xiiiSuperior3018554Ada
Raden Rahmadi
Christoper R.
59Kalysta F.SikloidStenoid65VIII.ixXIIII.5ixxvSuperior2745962Ada
Jumaidi Effendi
Yuki Aditya R.
60Dwi MuthiahSikloidStenoid65VIII.ixXIIII.5ixxvSuperior2745962Ada
Fadhillah A.
Agung Fuadi
61Kartika Irta D.SikloidStenoid63II.ivXxiiiI.ivII.iiVISuperior2528703Ada
Rosa H.
Taufik Ikhsan
62M. Fahmi IkmalSikloidStenoid63II.ivXxiiiI.ivII.iiVISuperior2528703Ada
Logica I. B.
Ruth Mawar
63Gilang T.SikloidStenoid63II.iiiV.vxviiII.iiiV.ivxivSuperior2346554Ada
Geugeuh G.
Dina Arifiah
65Sona Y. D.SikloidStenoid69VII.918-196-71016Superior3535454Ada
Reyhan Alif
Eva Amalia
66Shafwan HarizSikloidStenoid69VII.1018-206-71016Superior3535454Ada
Fahira Nur A.
Chervin
Tabel 14. Tabel Data Angkatan Morfologi Ikan TagihKel-Nama PraktikanBentuk SisikSirip IkanMulutMata (mm)Panjang Usus (mm)Insang (pasang)Gelembung Renang
Dekat KepalaLinea LateralisLetakUkuran (mm\) Lapisan Gigi
D1D2PVAC
1Ichfar JaffarSikloid-I.vii1II.x.6XIIII.xIV.viii.5Inferior60210-31
Silfi Nur Aulia
Jason Tri
2Annisa NurSikloid-I.vii1II.x.6XIIII.xIV.viii.5Inferior60210-31
Desi Triyani
M. Rizky
10RionaldhieSikloid-I. iv.31II.iv.14VI.xii.11xixxixxi404930021
Desinta
Rian Nur.
Suci F
11Cyntia Ksikloid-I.iv.31II.iv.14VI.xii.11xixxixxi404930021
Guntur H
Indri
Roury A
14Bella MSikloid-I.vii1vi VI.ixxii17Inferior4041039521
Rifki
Jamil
15DonySikloid-I.6-I.ii.5V.i.5I.ii.9vi.10Inferior4021439521
Dwiki
Tanti K
18EifaSikloid-I.vii1vi VI.ixxii17Inferior4041039521
Eka
Hana
20Rahmat Sikloid-I.viiI.iiv.2I.viii.6v.4x.6Inferior-3816041
Annisa
Firhan
21Leni MSikloid-I.viiI.iiv.2I.viii.6v.4x.6Inferior-3816041
Jian
Angga
22Iqbal--I.vi.11vi.4I.vii.7iv.5xi.7--2-39021
Nielam
Abduyana
23Ganisa--I.vi.11vi.4I.vii.7iv.5xi.7--2-39021
Dea F
Refky
26Zais--I.7-I.8241018Inferior-3--41
Zelikha
Rifki GP
27Teguh--I.7-I.8241018Inferior-3--41
Dyah
Wahyu
32Anggi--I.vii-I.v.3xiix.2xxSuperior-61022041
Nawang
Rocela
33Sarimanah--I.vii-I.v.3xiix.2xxSuperior-61022041
Reka
Novitasari
36Detrik--I.vii--I.vii-xxivSuperior-221036541
Cleovanya
Gulam
37Aliyah--I.vii--I.vii-xxivSuperior-221036541
Aldwin
Arisca
38YulianaSikloid-I.vi.1-I.86v.5i.6Inferior-2-38541
Candra
Nurul
39Ayu TSikloid-I.vi.1-I.86v.5i.6Inferior-2-38541
Elisa
Agung Rio
46Dini MalihaSikloid18,5i.7-I.861132Terminal45-1043041
Rayana
Adli M.
Rury Ratnafuri
47Fahri . FSikloid18,5i.7-I.861132Terminal45-1043041
Risa Mawadatu
M. Musa DZ
48Dita TaniaSikloid22I.i.61I.v.5I.viii.2i.6iii.14Terminal-21034041
Windi A.
Rizal Firdaus
49Aisyah DwiSikloid22I.i.61I.v.5I.viii.2i.6iii.14Terminal-21034041
Syarifudin
Fathin A.
64Kelana PutraSikloid-I.6-I.ii.5V.i.5I.ii.9vi.10Inferior4021439521
Takbir S.
Silmi Fitriani
4.2 Analisa Data dan PerhitunganIndeks Kematangan Gonad KelompokIKG = x 100%IKG = x 100%IKG = 0,0045 %
HSI = x 100%HSI = x 100%HSI = 0,017 %
Tulang Sirip Dorsal 1 : I.vDorsal 2 : xiCaudal : xiiiAnal : viiiPectoral : 14Ventral : 54.3 PembahasanPembahasan Data KelompokPraktikum kami kali ini adalah mengenai pertumbuhan ikan dimana pertumbuhan itu dapat diartikan sebagai pertambahan ukuran baik panjang maupun berat akibat dari pembelahan sel. Pertumbuhan dapat terjadi apabila ada kelebihan input energi dan asam amino (protein) yang berasal dari makanan. Ikan yang digunakan pada praktikum kali ini ialah ikan betutu. Hal pertama yang dilakukan adalah mematikan ikan dengan cara ditusuk bagian kepalanya hingga menembus ke otak. Setelah ikan mati lalu dilakukan pengukuran baik panjang maupun berat dengan menggunakan mistar dan neraca elektronik. Ikan yang telah mati kemudian dilihat morfologi tubuhnya, pertama yang kami amati adalah letak mulutnya. Ikan betutu memiliki letak mulut superior, artinya mulut ikan tersebut menghadap ke atas. Lalu kami amati jumlah dari tulang sirip yang ada pada masing-masing sirip, mulai dari dorsal, pectoral, ventral, anal dan caudal. Ikan betutu memiliki dua buah sirip dorsal maka pada perhitungannya dibagi menjadi dua bagian yaitu D1 dan D2. Pada sirip dorsal 1 diperoleh hasil tulang keras berjumlah 1 dan tulang lunak mengeras berjumlah 5 sedangkan pada sirip dorsal 2 hanya ditemukan tulang lunak mengeras sebanyak 11 buah. Pada sirip caudal ditemukan tulang lunak mengeras sebanyak 13, sirip anal ditemukan tulang lunak mengeras sebanyak 8, sirip pectoral ditemukan tulang lunak sebanyak 14 dan pada sirip ventral ditemukan tulang lunak sebanyak 5 buah.Selain mengamati jumlah tulang pada sirip, kami mengamati bentuk mata. Mata dari ikan betutu berbentuk bulat dan menonjol keluar. Lalu kami mengamati jumlah baris gigi yang dimiliki ikan betutu, hasilnya adalah ikan tersebut memiliki 3 lapis gigi. Kami mengamati pula jumlah insang yang ada dan yang kami temukan bahwa ikan betutu memiliki 4 pasang insang. Lalu kami mengamati sisik yang ada di daerah dekat kepala, di bawah kepala dan di badan ikan, didapatkan data bahwa sisik yang ada di dekat kepala dan dibawah kepala merupakan sisik sikloid sedangkan yang ada di badan merupakan sisik stenoid. Linea lateraris ikan betutu yang kami amati berjumlah 32.Hasil praktikum diperoleh panjang TL (Total Length) ikan sebesar 225 mm. Sedangkan panjang SL (Standar Length) sebesar 190 mm. FL tidak dihitung karena ikan betutu tidak memiliki lekuk pada sirip caudalnya. Juga diperoleh data berat ikan mas sebesar 131 gram. Beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan dari pada ikan itu berbagai macam. Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dapat berupa keturunan, sex, umur, parasite dan penyakit. Selain faktor dalam ada pula faktor luar yang mempengaruhi seperti makanan dan suhu perairan. Hal kedua yang dilakukan adalah melihat atau menentukan kelamin dari ikan tersebut. Ada dua cara dalam menentukan jenis kelamin yaitu melalui ciri seksualitas primer dan ciri seksualitas sekunder. Pada saat ikan diambil maka ciri yang pertama terlihat adalah ciri seksualitas primernya karena tidak harus membedah atau memberi perlakuan khusus kepada ikan tersebut, namun dari ciri seksualitas sekunder saja masih sulit untuk mengetahui jenis kelaminnya maka dilakukan pembedahan untuk mengetahui ciri seksualitas primernya. Ciri seksualitas primer ditandai dengan adanya testis pada ikan jantan atau ovarium pada ikan betina. Hasil yang kami dapat dari proses pembedahan adalah terlihatnya ovarium pada ikan dan dapat kami simpulkan bahwa ikan tersebut berkelamin betina. Ikan betutu yang kami amati sedang dalam proses perkembangan II.Pembahasan Data AngkatanPada data angkatan yang diperoleh dari seluruh kelompok mengenai rasio kelamin didapatkan hasil berupa ikan betutu jantan berjumlah 21 ekor dan ikan betina berjumlah 21 ekor. Sedangkan ikan tagih jantan berjumlah 18 dan ikan betinanya berjumlah 6 ekor. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perbandingan antara ikan jantan dan ikan betina dari ikan betutu adalah 21 berbanding 21 atau 1 beranding 1 dan pada ikan tagih yaitu 18 berbanding 6 atau 3 berbanding 1. Hal tersebut memberikan hipotesa bahwa pada ikan betutu terjadi perilaku monogami dimana ikan jantan hanya membuahi hatu ikan betina selama hidupnya, sehingga perbandingan jumlah ikan jantan dan betina sama besar. sedangkan pada ikan tagih didapat hipotesa bahwa untuk membuahi satu ekor betina yang sudah matang dibutuhkan sampai 3 ekor ikan jantan sehingga perbandingannya 3 berbanding 1 untuk jumlah ikan jantan. Hubungan panjang dan berat ikan yang kami amati berdasarkan peerhitungan adalah bersifat alometrik, dimana tubuh ikan bertambah panjang lebih pesat dibandingkan dengan bobotnya, dapat disimpulkan bahwa ikan ini bergerak aktif ditandai dengan bobotnya yang relatif kecil dibandingkan dengan panjang tubuhnya.ReproduksiCiri reproduksi ikan belum siap atau matang dapat dilihat dari kematangan gonad pada ikan tersebut. Kematangan gonad disini memiliki arti ikan siap untuk memijah. Pada saat ikan siap untuk memijah maka pertumbuhan dari ikan tersebut akan terhambat atau berhenti, hal tersebut dikarenakan pasokan nutrisi atau energi yang dihasilkan atau didapat sebagian besar disalurkan untuk pematangan gonad sehingga tidak ada eenergi tersisa untuk melakukan pembelahan sel atau yang disebut pertumbuhan baik berat maupun panjang. Pada praktikum ini didapatkan data berupa tingkat kematangan gonad yang didapat adalah ikan tersebut berada dalam fase perkembangan II, dimana testis warna putih kemerahan, tidak ada sperma kalau perut ditekan, ovarium warna oranye kemerahan, telur dapat dibedakan, bentuk bulat telur, ovarium mengisi dua per tiga ruang bawah. Indeks kematangan gonad yang diperoleh adalah 0,0045%.
42
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpulanPertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi faktor genetik, hormon, dan lingkungan (zat hara). Indeks kematangan gonad adalah suatu nilai dalam persen yang merupakan hasil dari perbandingan antara berat gonad dengan berat ikan termasuk dengan berat gonadnya dikali 100 %.Tingkat kematangan gonad dapat digunakan sebagai penduga status reproduksi ikan, ukuran dan umur pada saat pertama kali matang gonad, proporsi jumlah stock yang secara produktif matang dengan pemahaman tentang siklus reproduksi bagi suatu populasi atau spesies. Fekunditas adalah jumlah telur masak sebelum dikeluarkan pada waktu ikan memijah. Fekunditas secara tidak langsung kita dapat menaksir jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan menentukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan. Hasil praktikum diperoleh panjang TL (Total Length) ikan sebesar 225 mm. Sedangkan panjang SL (Standar Length) sebesar 190 mm. FL tidak dihitung karena ikan betutu tidak memiliki lekuk pada sirip caudalnya. Juga diperoleh data berat ikan mas sebesar 131 gram. Beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan dari pada ikan itu berbagai macam. Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dapat berupa keturunan, sex, umur, parasite dan penyakit. Selain faktor dalam ada pula faktor luar yang mempengaruhi seperti makanan dan suhu perairan. Ciri reproduksi ikan sudah siap atau matang dapat dilihat dari kematangan gonad pada ikan tersebut. Kematangan gonad disini memiliki arti ikan siap untuk memijah. Pada saat ikan siap untuk memijah maka pertumbuhan dari ikan tersebut akan terhambat atau berhenti, hal tersebut dikarenakan pasokan nutrisi atau energi yang dihasilkan atau didapat sebagian besar disalurkan untuk pematangan gonad sehingga tidak ada eenergi tersisa untuk melakukan pembelahan sel atau yang disebut pertumbuhan baik berat maupun panjang. Hubungan panjang dan berat ikan yang kami amati berdasarkan peerhitungan adalah bersifat alometrik, dimana tubuh ikan bertambah panjang lebih pesat dibanding dengan bobotnya.5.2 SaranDalam praktikum ini disadari bahwa banyak kekurangan yang dialami baik itu dari sumber daya maupun tenaga praktikannya sendiri, oleh karena itu diharapkan adanya perbaikan demi memperoleh hasil yang lebih memuaskan dan terperinci untuk kegiatan kedepannya.43
44
DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2014. Laju Pertumbuhan IkanBudi Santoso. 1993. Petunjuk Praktis Budidaya Ikan. Kanisius. YogyakartaEdmonson, W. T. 1959. Fresh Water Biology. New York : John Wiley. Universitas Negeri Malang. Malang.
Effendi, Moch Ichsan. Biologi Perikanan. 1997. Yayasan Pustaka NusantaraEffendie, M. I. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 112 hlm.
Fujaya, Yushinta. 2002. Fisiologi Ikan: Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas. Jakarta
Gursina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 3 Untuk Smk. Pusat Perbukuan. Kementrian Pendidikan Nasional
Lubis, E. 2000. Buku I : Pengantar Pelabuhan Perikanan. Bahan Kuliah Pelabuhan Perikanan. Laboratorium Pelabuhan Perikanan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 79 hal.Oxyeleotris marmorata Bleeker 1852) di Sungai Cisadane dan Waduk Saguling, Jawa Barat. Jurnal Natur Indonesia 8 (2): 105 113.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Ikan Betutu
Lampiran 2. Pembedahan Ikan Betutu
Lampiran 3. Organ Dalam Ikan Betutu
Lampiran 4. Usus Ikan Betutu
Lampiran 5. Pengamatan Gonad Ikan Betutu
45