1. Judul kegiatan : Penanaman Strawberry dan Sayuran dengan Media yang Berasal dari Digester Sampah Unik untuk Pengolahan Sampah Dapur Perkotaandi RW 11 Pawirodirjan

2. Bidang kegiatan : ( )PKM-P ( ) PKM-M ( ) PKM-KC ( ) PKM-K ( ) PKM-T

3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Nugraheni Dina Hermawati b. NIM : 121434029c. Jurusan : Pendidikan Biologid. Universitas/Institut/Politeknik : Sanata Dharma Yogyakartae. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Ireda No 27 RT 36 RW 11

Pawirodirjan/085641155794f. Alamat email :dinawati14@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 Orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Rm. Petrus Sunu H, S.Si, M.Scb. NIDN : 0524076603c. Alamat Rumah dan No Tel./ HP : Kawedan RT 04 RW 17 Kecamatan

Turi/0813285219236. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : b. Sumber lain (dari Universitas) : Rp 9.500.000,00

7. Jangka waktu pelaksanaan : 4 bulan

Yogyakarta, 22 Juni 2013

Menyetujui,Ketua Jurusan/Program Studi/Departemen/ Ketua Pelaksana KegiatanPembimbing Unit Kegiatan mahasiswa

(Drs. Antonius Tri Priantoro M. For.Sc) (Nugraheni Dina Hermawati)NPP P. 2098 NIM. 121434029

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Dosen PendampingDirektur Politeknik/Ketua Sekolah Tinggi,

(Drs. Cyprianus Kuntoro Adi, S.J M.Sc Ph.D) (Rm. Petrus Sunu H, S.Si, M.Sc)NPP P.1240 NIDN. 0524076603

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

Lahan yang sempit menjadi masalah di lingkungan perkotaan. Lahan dan

lingkungan yang padat membuat sampah menjadi masalah yang harus diperhatikan.

Pengolahan sampah yang tidak benar menjadi masalah serius seperti bau tidak sedap,

merusak pemandangan, lalat yang beterbangan dimana-mana, dan keadaan kotor yang

tidak menyenangkan. Sampah sebenarnya suatu barang yang berhenti nilai kegunaanya.

Menjadikan sampah menjadi barang yang mempunyai nilai guna lagi adalah tujuan

utamanya. Bisakah kita ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah ini?

Banyak masyarakat yang tidak mengerti cara pengolahan sampah atau

menjadikan barang yang mampunyai nilai guna lagi. Kebanyakan orang perkotaan

mencampurkan semua jenis sampah menjadi satu lantas membuangnya tanpa sempat

berpikir untuk memanfaatkannya. Menjadi penting untuk memisahkan sampah plastik,

kertas, dan organik untuk meningkatkan nilai gunanya. Sampah kertas dan plastik bisa

dijual, hal ini membuat kita mempunyai argumen bahwa sampah organik tidak dapat

dimanfaatkan. Dasar ini mendorong kami untuk membuat alat dengan penggunaan yang

mudah dan praktis sehingga dapat mengubah sampah organik menjadi pupuk yang

punya nilai jual. Digester sampah menjadi kunci atau jawaban untuk permasalahan ini.

Bahan dasar pembuatan digester ini adalah tanah liat yang dapat menyerap bau

sehingga tidak akan berbau meski tidak dibuang. Diharapkan dengan digester sampah

yang sistem penggunaannya praktis dapat membantu masyarakat khususnya masyarakat

perkotaan untuk dapat mengelola sampah secara efisien.

Digester sampah ini dapat mengurangi timbunan sampah di perkotaan karena

masing-masing rumah bisa mengelola sampah organiknya sendiri. Pengolahan sampah

yang praktis dan ekonomis ini dapat mewujudkan lingkungan yang bersih karena dapat

digunakan setiap hari, namun timbul masalah baru karena pupuk yang tidak digunakan

pun sebenarnya adalah sampah. Hal ini juga yang mendorong kami untuk menuntaskan

masalah itu. Sehingga timbul pemikiran untuk mengajarkan pada masyarakat

bagaimana cara menggunakan pupuk tersebut di sebuah lahan yang sempit. Penanaman

dengan polibag adalah solusi yang paling dimungkinkan untuk mengatasi hal ini. Selain

memanfaatkan media yang berasal dari digester, penanaman strawberry dan sayuran ini

juga dapat meningkatkan penghasilan masyarakat. Dan yang paling penting dari PKM

ini adalah dapat mengurangi timbunan sampah. Setiap rumah di Prawirodirjan minimal

mengeluarkan sampah sebanyak satu kantong plastik dan penduduk di RW 11

mencapai 98 KK maka dalam sehari kita dapat mengurangi 98 gundukan sampah yang

dibuang dalam kantong plastik. Hal ini membuktikan dalam sebulan kita bisa

mengurangi 2.940 gundukan sampah. Angka yang fantastik untuk ukuran satu RW.

Analisa ini membuktikan hal yang dilakukan dalam skala sekecil apapun akan memiliki

manfaat dan perubahan yang luar biasa.

b. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik suatu perumusan masalah yaitu:

1. Berapa jangka waktu yang digunakan untuk pembuatan 103 digester.

2. Dimana bibit sayuran diperoleh

3. Dimana bibit strawberry diperoleh

4. Metode apa yang dilakukan untuk proses penyuluhan pada masyarakat mengenai

penggunaan hasil digester sampah.

c. Tujuan

Memperkenalkan digester sampah sebagai pengolahan sampah organik rumah

tangga di RW 11 Pawirodirjan.

Meningkatkan nilai guna sampah organik sebagai pupuk.

Pendidikan pengelolaan sampah dari limbah dapur rumah tangga.

Mengubah sampah jadi berkah.

Mengurangi penggunaan plastik yang digunakan sebagai tempat sampah.

Mengajarkan masyarakat RW 11 Pawirodirjan untuk menerapkan langsung hasil

dari sampah organik agar tidak menjadi sampah baru.

Meningkatkan nilai ekonomi yang bersumber dari strawberry dan sayuran.

d. Luaran

Luaran yang diharapkan adalah keterampilan dalam mengolah sampah organik,

kepekaan terhadap lingkungan sekitar, meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis

lahan yang sempit.

e. Kegunaan

Mengubah limbah sampah dapur rumah tangga mempunyai nilai guna lagi.

Melatih masyarakat untuk mulai peduli lingkungan.

Mengurangi penggunaan sampah plastik sebagai tempat sampah yang ada di

perkotaan terutama di lingkungan RW 11 Pawirodirjan.

Memanfaatkan lahan sempit untuk penanaman strawberry dan sayuran.

Mengurangi tumpukan sampah di RW 11 Pawirodirjan karena semua sampah

dapat diolah.

II. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Masyarakat yang berada di RW 11 kelurahan Prawirodirjan kecamatan

Gondomanan ini kurang lebih berjumlah 100 KK. Rata-rata masyarakat yang ada di

daerah ini adalah buruh, tukang becak, dan pegawai yang tidak punya waktu banyak,

bahkan untuk mengurus sampah. Kebanyakan dari mereka mencampur sampah

menjadi satu lantas membuangnya di dekat Purawisata (tempat pembuangan sampah

di daerah itu) dan sebagian lagi rela membayar tukang keliling sampah untuk

mengambil sampah yang ada di rumah mereka. Kondisi semacam ini dipandang kecil

oleh sebagian besar orang, dapat dibayangkan berapa kantong plastik sampah

perharinya yang dibuang ke tempat penampungan, namun kita tidak dapat

menyalahkan masyarakat begitu saja oleh kerena itu kita harus dapat membuat model

digester yang dapat digunakan setiap hari, praktis, tidak menimbulkan bau, selain itu

kita juga harus bisa membentuk kepengurusan pengelola sampah yang akan

mengelola sampah plastik dan kertas nantinya. Sehingga diharapkan tidak ada lagi

tumpukan sampah di perkotaan yang membuat pemandangan menjadi tidak nyaman.

Selain itu masyarakat di daerah RW 11 kelurahan Prawirodirjan kecamatan

Gondomanan memiliki kecintaan terhadap tanaman, hal ini dibuktikan dari

terdapatnya perkumpulan tanaman yang bernama DESTAMA di daerah itu, hal ini

juga yang mendukung kami untuk melanjutkan penggunaan digester ini sampai

tuntas. Agar hal ini dapat dituntaskan kami sepakat untuk mengajarkan cara menanam

strawberry dan sayuran dengan media yang telah mereka buat.

III. Metode Pendekatan

Persiapan, sosialisasi atau penyuluhan

Pelatihan

evaluasi

IV. Pelaksanaan Program

V. Hasil dan Pembahasan

VI. Kesimpulan dan Saran

Lapiran