LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8...

35
LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KONTEMPORER UNTUK KEGIATAN MENDONGENG BAGI GURU TK DI KOTA SINGARAJA Oleh: Dr. I Made Tegeh, M.Pd. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd. Dr. I Komang Sudarma, M.Pd. Nice Maylani Asril, S.Psi., M.Psi.,Psikolog. Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 171/UN48.15/LPM/2014 tanggal 5 Maret 2015 JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2015

Transcript of LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8...

Page 1: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

LAPORAN AKHIR

PENERAPAN IPTEKS

PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG

KONTEMPORER UNTUK KEGIATAN

MENDONGENG BAGI GURU TK

DI KOTA SINGARAJA

Oleh:

Dr. I Made Tegeh, M.Pd.

Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.

Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd.

Dr. I Komang Sudarma, M.Pd.

Nice Maylani Asril, S.Psi., M.Psi.,Psikolog.

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan

Ganesha dengan SPK Nomor: 171/UN48.15/LPM/2014 tanggal 5 Maret 2015

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2015

Page 2: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

ii

PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KONTEMPORER UNTUK KEGIATAN

MENDONGENG BAGI GURU TK DI KOTA SINGARAJA

Oleh:

Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd.

Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.

Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd.

Dr. I Komang Sudarma, M.Pd.

Nice Maylani Asril, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

RINGKASAN

Berdasarkan latar belakang masalah, maka secara umum masalah yang dapat

dirumuskan adalah ”perlunya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru TK di

Kota Singaraja dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dan menggunakan

media wayang kontemporer untuk kegiatan mendongeng”. Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan P2M ini adalah “meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan guru TK di Kota Singaraja dalam mengembangkan perangkat

pembelajaran dan menggunakan media wayang kontemporer untuk kegiatan mendongeng”.

Khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan P2M ini adalah para guru TK di

Kota Singaraja sebanyak 53 orang. Guru yang dijadikan sasaran P2M ini adalah guru-guru

TK di Kota Singaraja yang: (1) siap meluangkan waktu untuk didampingi membuat

perangkat pembelajaran media wayang kontemporer dan (2) memiliki motivasi yang tinggi

untuk meliki keterampilan menggunakan media wayang kontemporer dalam kegiatan

mendongeng.

P2M ini akan dilaksanakan dalam bentuk pendampingan yang terdiri dari dua tahap

yaitu: tahap pertama, pendampingan umum tentang pengetahuan dan prosedur pembuatan

perangkat pembelajaran untuk mendukung penggunaan media wayang kontemporer dan

tahap kedua, pendampingan secara intensif kepada lima kelompok guru TK dari gugus TK di

Kota Singaraja untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dan penggunaan media

wayang kontemporer.

Kegiatan P2M ini telah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para

guru embuat perangkat pembelajaran untuk mendukung kegiatan mendongeng menggunakan

media wayang kontemporer serta keterampilan menggunakan media wayang kontemporer.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan oleh

para guru TK dan kemampuan menggunakan media wayang kontemporer berkriteria sangat

baik.

Kata Kunci: pendampingan, perangkat pembelajaran, wayang kontemporer, mendongeng

Page 3: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

iii

TIM PELAKSANA

1. Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd.

b. Golongan, Pangkat, dan NIP : III.d, Penata Tk. I,

197108152001121001

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Bidang Keahlian : Teknologi Pendidikan

e. Jurusan/Fakultas : Teknologi Pendidikan/FIP

f. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 8 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.

b. Golongan, Pangkat, dan NIP : IVc, Pembina Utama Muda,195910101986031003

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

d. Bidang Keahlian : Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

e. Jurusan/Fakultas : Teknologi Pendidikan/FIP

f. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 4 jam/minggu

3. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd.

b. Golongan, Pangkat, dan NIP : IV.c, Pembina Utama Muda, 195508181983031002

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

d. Bidang Keahlian : Pendidikan Luar Sekolah

e. Jurusan/Fakultas : Teknologi Pendidikan/FIP

f. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 4 jam/minggu

4 Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. I Komang Sudarma, M.Pd.

b. Golongan, Pangkat, dan NIP : III.c, Penata, 197204202001121001

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Bidang Keahlian : Teknologi Pendidikan

e. Jurusan/Fakultas : Teknologi Pendidikan/FIP

f. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 4 jam/minggu

5. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap dan Gelar : Nice Maylani Asril, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

b. Golongan, Pangkat, dan NIP : III.a, 19875082012122001

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Bidang Keahlian : Psikologi

e. Jurusan/Fakultas : PG PAUD/FIP

f. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 4 jam/minggu

Page 4: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara
Page 5: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….. i

RINGKASAN………………………………………………………….. ii

TIM PELAKSANA.................................................................................. iii

PRAKATA............................................................................................... iv

DAFTAR ISI............................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi........................................................................ 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah.......................................... 3

1.3 Tujuan Kegiatan....................................................................... 4

1.4 Manfaat Kegiatan..................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 5

2.1 Klasifikasi Media Pembelajaran.......................................... 5

2.2 Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran................................ 6

2.3 Media Grafis Wayang Kontemporer..................................... 9

2.4 Kegiatan Mendongeng............................................................ 11

3.5 Karakteristik Taman Kanak-Kanak....................................... 12

BAB III METODE PELAKSANAAN................................................ 14

3.1 Tahap Pendampingan Umum...................................................... 14

3.2 Tahap Pendampingan Intensif.................................................... 14

3.3 Rancangan Evaluasi.................................................................... 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................16

4.1 Hasil……………………………………………………………16

4.2 Pembahasan…………………………………………………….23

BAB V PENUTUP…………………………………………………………25

5.1 Kesimpulan……………………………………………………..25

5.2 Saran……………………………………………………………25

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………26

Page 6: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

iv

PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Mahaesa, karena berkat

karunia dan perlindungan Beliau, P2M yang berjudul “Pendampingan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan Penggunaan Media Wayang

Kontemporer untuk Kegiatan Mendongeng bagi Guru TK di Kota Singaraja”

dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Suksesnya pelaksanaan P2M ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Prof. Dr. Ketut Suma, M.S., Kepala

Unit Pelaksana Pendidikan Kecamatan Buleleng, Pengawas dan Kepala TK di

Kecamatan Buleleng, para guru TK peserta P2M, sekrertaris dan seluruh staf LPM

Undiksha, semua pihak yang membantu kegiatan ini, dan tim pengabdian kepada

masyarakat Undiksha. Saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan sebagai

bahan penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat

bagi para pembaca, khususnya mereka yang berkecimpung dalam dunia

pendidikan.

Akhirnya pelaksana berharap semoga kegiatan ini dapat memberikan

manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan profesionalisme

guru.

Singaraja, 5 Oktober 2015

Penyusun

Page 7: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah bagian integral dari

Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar

PAUD dirumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan

PAUD terdiri atas empat kelompok, yaitu: (1) standar tingkat pencapaian

perkembangan, (2) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (3) standar isi,

proses, dan penilaian, dan (4) standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan

pembiayaan.

Pada standar keempat diatur pengelolaan PAUD, yaitu: (1) PAUD jalur

pendidikan formal dan (2) PAUD jalur pendidikan nonformal. PAUD jalur

pendidikan formal untuk anak usia 4-≤6tahun, terdiri atas Taman Kanak-

kanak/Raudhatul Athfal dan bentuk lain yang sederajat. PAUD jalur pendidikan

nonformal terdiri atas, Taman Penitipan Anak untuk usia 0-≤6tahun, Kelompok

Bermain untuk anak usia 2-≤6tahun, dan bentuk lain yang sederajat (untuk anak

usia 0-≤6tahun). Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) sebagaimana dinyatakan

dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 28 ayat 3

merupakan pendidikan anak usia dini ada jalur pendidikan formal yang bertujuan

membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang

meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa,

fisik/motorik dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar (Direktorat Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini, 2011).

Dalam menuju perkembangan kedewasaan setiap anak didik TK

memerlukan kesempatan untuk mengembangkan diri dengan ditunjang berbagai

fasilitas, sarana dan prasarana pendukungnya seperti media pembelajaran,

permainan, program-program pengembangan yang memadai serta suasana

pendidikan yang menunjang. Konsep pembelajaran di TK adalah belajar melalui

bermain. Untuk mencapi konsep pembelajaran tersebut guru TK menggunakan

Page 8: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

2

berbagai strategi dan media pembelajaran. Pemilihan dan penggunaan media yang

tepat sangat mendukung ketercapaian lima lingkup perkembangan anak TK, yaitu

(1) nilai-nilai agama dan moral, (2) motorik, (3) kognitif, (4) bahasa, dan (5)

sosial-emosional. Untuk pengembangan lima lingkup perkembangan anak TK,

para guru TK telah berusaha memanfaatkan media sesuai dengan pengetahuan dan

pengalaman yang dimilikinya.

Berdasarkan hasil observasi pada pertengahan Pebruari 2013 di TK Negeri

Singaraja diketahui bahwa guru telah menggunakan berbagai metode dalam

pembelajaran. Salah satu metode yang digunakan oleh guru TK adalah metode

bercerita atau mendongeng. Metode ini menuntut keterampilan guru untuk

menyampaikan sesuatu cerita secara verbal. Anak-anak TK cukup antusias

mendengarkan dongeng yang disampaikan oleh guru.

Hasil wawancara dengan Kepala TK Negeri Singaraja, Ibu Luh

Sukraningsih, S.Pd. menunjukkan bahwa dalam metode mendongeng telah

digunakan media pembelajaran seperti boneka tangan dan boneka biasa.

Penggunaan media boneka tangan dan boneka biasa masih mengalami kendala,

yakni sulit mencari boneka yang sesuai dengan tokoh cerita dalam dongeng.

Persediaan boneka terbatas pada tokoh-tokoh tertentu saja.

Selain itu, penggunaan media boneka yang terlalu sering dalam

mendongeng, membuat anak TK merasa jenuh atau bosan. Hal ini dapat dilihat

dari kurang fokusnya anak-anak dalam mendengarkan dongeng yang disampaikan

oleh guru TK. Tampaknya perlu diciptakan media pembelajaran inovatif agar

kegiatan dongeng lebih menarik bagi anak TK. Salah satu media pembelajaran

inovatif yang diciptakan adalah media wayang kontemporer.

Dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) Universitas

Pendidikan Ganesha tahun 2014 telah dilakukan pendampingan pembuatan media

wayang kontemporer untuk kegiatan mendongeng bagi guru TK di Kota

Singaraja. Kegiatan tersebut telah menghasilkan lima kotak media wayang

kontemporer dengan lima judul dongeng berbeda. Pada saat mengumpulkan

produk wayang kontemporer, para guru TK menyampaikan bahwa mereka belum

memiliki keterampilan untuk menggunakan produk wayang kontemporer dalam

pembelajaran. Selain itu, mereka juga belum memiliki keterampilan untuk

Page 9: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

3

mengembangkan perangkat pembelajaran berkenaan dengan penggunaan media

wayang kontemporer dalam kegiatan mendongeng.

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para guru TK, maka

perlu dilakukan kegiatan P2M dalam bentuk pendampingan pembuatan perangkat

pembelajaran dan penggunaan media wayang kontemporer dalam kegiatan

mendongeng bagi guru TK di Kota Singaraja. Secara lebih jelas, peta jalan

kegiatan P2M dapat digambarkan pada Gambar 1.

Gambar 1.1 Peta Jalan Pengabdian kepada Masyarakat

Berdasarkan Gambar 1.1 diketahui bahwa kegiatan P2M tahun 2014

merupakan kegiatan P2M sebagai tindak lanjut kegiatan penelitian tahun 2013.

Usulan P2M tahun 2015 merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan P2M tahun

2014.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa masalah yang

berhasil diidentifikasi yang terjadi pada TK di Kota Singaraja adalah sebagai

berikut.

1. Dalam kegiatan mendongeng, para guru TK telah mengembangkan media

pembelajaran inovatif berupa media wayang kontemporer. Para guru TK

Tahun 2013

Penelitian dengan

judul:

Pengembangan

Media Grafis

Wayang

Kontemporer untuk

Kegiatan

Mendongeng bagi

Guru TK Negeri

Singaraja

Tahun 2014

P2M dengan judul:

Pendampingan

Pembuatan Media

Wayang

Kontemporer

dalam Kegiatan

Mendongeng bagi

Guru TK di Kota

Singaraja

Tahun 2015

P2M dengan judul:

Pendampingan

Pembuatan Perangkat

Pembelajaran dan

Penggunaan Media

Wayang

Kontemporer untuk

Kegiatan

Mendongeng bagi

Guru TK di Kota

Singaraja

Page 10: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

4

mengalami kesulitan mengembangkan perangkat pembelajaran berkenaan

dengan pemanfaatan media wayang kontemporer. Perangkat pembelajaran

yang dimaksud adalah pemetaan konsep, rencana kegiatan mingguan,

rencana kegiatan harian beserta instrumen penilaiannya.

2. Kesulitan lain yang dihadapi oleh para guru TK adalah mereka belum

memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan media

wayang kontemporer.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka secara umum masalah yang

dapat dirumuskan adalah “Perlunya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

guru TK di Kota Singaraja dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dan

menggunakan media wayang kontemporer untuk kegiatan mendongeng”.

1.3 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai melalui

kegiatan P2M ini adalah “meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru

TK di Kota Singaraja dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dan

menggunakan media wayang kontemporer untuk kegiatan mendongeng”.

1.4 Manfaat Kegiatan

Manfaat yang ingin diperoleh melalui pelaksanaan P2M ini adalah sebagai

berikut.

1. Memberikan wawasan kepada guru TK tentang tata cara pengembangan

perangkat pembelajaran berkenaan dengan pemanfaatan wayang

kontemporer dalam kegiatan mendongeng, sehingga mereka termotivasi

untuk mengembangkan perangkat pembelajaran.

2. Memberikan pengalaman langsung kepada guru TK tentang prosedur

penggunaan wayang kontemporer, sehingga guru mampu menggunakan

produk media wayang kontemporer dalam kegiatan mendongeng.

Page 11: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Media Pembelajaran

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, memberikan

dampak pula pada sumber dan media pembelajaran seperti foto, slide, radio, film,

dan video, komputer dan lain-lain. Pada awalnya hanya dikenal beberapa jenis

media sederhana seperti buku bergambar, gambar, bagan, grafik, dan model yang

bisa digunakan dalam pembelajaran. Pertambahan jenis media dan perluasan

pemanfaatannya menimbulkan pemikiran untuk mengadakan pengklasifikasian

atau penggolongan media pembelajaran dari berbagai aspek.

Secara umum ada dua penggolongan media pembelajaran yang dibahas

dalam tulisan ini, yakni penggolongan media pembelajaran berdasarkan persepsi

indera dan penggunaannya. Berdasarkan persepsi indera, media diklasifikasikan

menjadi tiga kelas, yakni media audio, media visual, dan media audio visual

(Setyosari dan Sihkabuden, 2005). Klasifikasi media berdasarkan penggunaannya

dapat dilihat dari sasaran penggunanya dan cara penggunaannya. Berikut ini

dipaparkan klasifikasi media berdasarkan penggunaannya dilihat dari kedua sudut

pandang tersebut.

Berdasarkan sasaran yang menggunakannya, media dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu: media pendidikan/pembelajaran yang penggunaannya secara

individual, media pendidikan/pembelajaran yang penggunaannya secara

kelompok (baik kelompok kecil maupun kelompok besar), dan media

pendidikan/pembelajaran yang penggunaannya secara massal (Degeng,

dkk.,1993). Berdasarkan cara penggunaannya media pembelajaran dibedakan

menjadi dua, yakni media pembelajaran yang penggunaannya secara (1)

tradisional atau konvensional (sederhana) dan (2) modern atau kompleks.

Page 12: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

6

2.2 Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Sebelum menetapkan pilihan pada media yang akan digunakan dalam

pembelajaran, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pemilihan media

pembelajaran. Prinsip-prinsip ini berupa kriteria pemilihan media atau dasar-dasar

pertimbangan pemilihan media. Hal ini penting agar media yang dipilih benar-

benar efektif dan efisien.

Dick and Carey (dalam Sadiman, dkk., 2002) menyebutkan bahwa di

samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada

empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media.Pertama,

ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak

terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.

Kedua, apakah untuk membeli atau memproduksi media tersebut ada dana,

tenaga, dan fasilitasnya. Ketiga, faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan

dan ketahanan media yang bersangkutan untuk jangka waktu yang lama. Artinya

bisa digunakan di mana pun dengan peralatan yang ada di sekitarnya dan kapan

pun serta mudah dijinjing dan dipindahkan. Faktor yang terakhir adalah

efektivitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang. Sebab ada sejenis media

yang biaya produksinya mahal, namun bila dilihat kestabilan materinya dan

penggunaannya yang berulang-ulang untuk jangka waktu yang panjang mungkin

lebih murah dari media yang biaya produksinya lebih murah (misal brosur) tetapi

setiap waktu materinya diganti.

Rohani (1997) mengatakan bahwa faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan terhadap pemilihan (prioritas) pengadaan media pembelajaran

adalah : 1) relevansi pengadaan media tersebut, 2) kelayakan pengadaan media,

dan 3) kemudahan pengadaan media. Lebih lanjut Rohani mengemukakan

beberapa kriteria pemilihan dan pemanfaatan media, yaitu: 1) tujuan, 2)

ketepatgunaan (validitas), 3) keadaan peserta didik, 4) ketersediaan, 5) mutu

teknis, dan 6) biaya.

Miarso (1987) mengemukakan tentang rumit dan sulitnya menetapkan

pilihan terhadap media pembelajaran karena hal ini didasarkan pada beberapa

faktor.

Page 13: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

7

- Seberapa jauh situasi latar pekerjaan yang sebenarnya perlu ditiru dalam

program latihan atau pembelajaran ?

- Media apa yang dianggap paling praktis untuk memaketkan,

melaksanakan, dan memperbaharui program latihan atau pembelajaran ?

- Apakah diperlukan perlengkapan untuk menggunakan media yang

dipilih itu? Jika ya, apakah sudah tersedia? Apakah pengadaan

peralatan tertentu itu dapat dipertanggungjawabkan untuk keperluan

pembelajaran yang bersangkutan?

- Apakah media itu sesuai dengan kebutuhan belajar pebelajar (ditinjau

dari segi budaya, usia, kebiasaan belajar, dan sebagainya), atau malah

akan membingungkan mereka?

- Sejauh manakah pencapaian pebelajar harus sesuai dengan sasaran yang

telah ditentukan?

- Apakah nilai bahan pelajaran (perubahan tingkah laku yang diharapkan

terjadi, jumlah siswa yang belajar, atau isi mata pelajaran) sepadan

dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan media itu?

Ibrahim dan Syaodih S. (1996) mengemukakan beberapa faktor yang

perlu diperhatikan dalam memilih media yang tepat, yakni: jenis kemampuan

yang akan dicapai, kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri, kemampuan

guru menggunakan media, keluwesan atau fleksibilitas dalam penggunaannya,

kesesuaiannya dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada,

ketersediaannya, dan biaya.

Ali (2002) mengatakan bahwa faktor yang harus dipertimbangkan sebaik-

baiknya dalam pembelajaran dalam memilih media adalah sebagai berikut.

1. Jenis kemampuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan. Sebagaimana

diketahui bahwa tujuan pengajaran itu menjangkau daerah kognitif,

afektif, dan psikomotor. Bila akan memilih media pembelajaran, harus

disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai.

2. Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri. Setiap jenis media

mempunyai nilai kegunaan sendiri-sendiri. Hal ini harus dijadikan bahan

pertimbangan dalam memilih jenis media yang digunakan.

Page 14: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

8

3. Kemampuan guru menggunakan suatu jenis media. Betapun tingginya

nilai kegunaan media, tidak akan memberi manfaat sedikitpun di tangan

orang yang tidak mampu menggunakan.

4. Fleksibilitas (lentur), tahan lama, dan kenyamanan media. Dalam memilih

media harus dipertimbangkan kelenturan, dalam arti dapat digunakan

dalam berbagai situasi; juga harus tahan lama (tidak sekali pakai langsung

dibuang), untuk menghemat biaya, dan digunakannya pun tidak

berbahaya.

5. Keefektifan suatu media dibandingkan dengan jenis media lain untuk

digunakan dalam pembelajaran.

Gagne dan Briggs (dalam Ali, 2002) menyarankan suatu cara dalam

langkah-langkah memilih media untuk pembelajaran sebagai berikut.

1. Merumuskan tujuan pengajaran.

2. Mengklasifikasi tujuan berdasarkan domain atau tipe belajar.

3. Memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung.

4. Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa.

5. Mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa

dalam pengajaran.

6. Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang

dipakai.

7. Menentukan media yang terpilih akan digunakan.

8. Menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut.

9. Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa.

10. Menuliskan naskah pembicaraan dalam penggunaan media.

Degeng (2001) mengemukakan bahwa ada sejumlah faktor yang perlu

dipertimbangkan pengajar dalam memilih, mengembangkan, dan menggunakan

media pembelajaran. Faktor-faktor tersebut dikemukakan berikut ini.

1. Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Suatu

media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin

tidak cocok untuk yang lain.

Page 15: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

9

2. Media adalah bagian integral dari proses belajar-mengajar. Hal ini berarti

bahwa media bukan hanya sekadar alat bantu mengajar saja, tetapi

merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari proses belajar-mengajar.

Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen yang lain dalam

perancangan instruksional. Tanpa alat bantu mengajar mungkin

pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media pembelajaran itu

tidak akan terjadi.

3. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk

memudahkan belajar pebelajar. Kemudahan belajar pebelajar haruslah

dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media.

4. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan

hanya sekadar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan

mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang sedang

berlangsung.

5. Pemilihan media hendaknya obyektif (didasarkan pada tujuan

pembelajaran), tidak didasarkan pada kesenangan pribadi.

6. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan

mahasiswa. Penggunaan multimedia tidak berarti menggunakan media

yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu

dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.

7. Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan

keabstrakannya. Media yang konkrit ujudnya, mungkin sukar dipahami

karena rumitnya, tetapi media yang abstrak dapat pula memberikan

pengertian yang tepat.

2.3 Media Grafis Wayang Kontemporer

Media grafis (graphic materials) adalah suatu media visual yang

menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan, atau simbol visual

yang lain dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggambarkan, dan

merangkum suatu ide, data atau kejadian (Tegeh, 2009). Batasan tersebut

memberikan gambaran bahwa media grafis merupakan media dua dimensi yang

Page 16: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

10

dapat dinikmati dengan menggunakan indera penglihatan. Jenis-jenis media grafis

antara lain sketsa, bagan, grafik, poster, gambar, kartun, dan lain-lain.

Berdasarkan definisi media grafis tersebut, dapat diketahui unsur-unsur

pembentuk media grafis. Unsur-unsur yang nampak pada karya desain untuk

media grafis disebut unsur-unsur visual. Unsur-unsur visual media grafis adalah

sebagai berikut.

1) Titik, yaitu tanda sebuah tempat yang tidak memiliki panjang dan lebar.

Tetapi hanya merupakan pangkal atau ujung sebuah garis. Titik juga

merupakan perpotongan atau pertemuan dua buah garis.

2) Garis, yaitu rangkaian titik-titik yang ditimbulkan oleh jejak sesuatu alat dari

ujung yang runcing. Garis mempunyai ukuran panjang tanpa lebar,

mempunyai kedudukan dan arah, dan juga memiliki watak yang tergantung

dari keadaan sekitarnya.

3) Bidang, yaitu suatu bentuk pada bidang datar yang dibatasi oleh garis bagian

terluar kelilingnya. Bidang mempunyai ukuran panjang dan lebar tanpa tebal,

dan berperan secara struktural pada setiap karya desain. Pada dasarnya

bidang-bidang mempunyai tiga bentuk dasar, yaitu bujur sangkar atau persegi,

lingkaran, dan segitiga.

4) Bentuk, yaitu bangunan hasil pertalian dari titik, garis, dan bidang yang

nampak terlihat betapapun kecilnya.

5) Ruang, yaitu kesan kedalaman dari isi suatu bentuk yang dibatasi oleh bidang-

bidang bagian terluarnya. Ruang dapat terisi atau kosong, dapat nampak datar

atau seakan-akan menjorok.

6) Warna, yaitu unsur desain yang paling menonjol dan dapat menimbulkan

respons emosional terhadap orang yang melihatnya. Warna dapat dilihat

karena adanya cahaya yang menyinari sesuatu benda. Warna memiliki jenis,

keselarasan, intensitas, serta memiliki nilai dan pengaruh kejiwaan. Pada

dasarnya jenis warna pokok ada tiga, yaitu merah, kuning, dan biru. Ketiga

warna pokok tersebut bila dicampur dapat menghasilkan warna-warna yang

lain.

7) Tekstur, yaitu tampak permukaan bidang suatu benda. Permukaan benda dapat

polos atau berkurai, licin atau kasar, hal ini dapat diketahui dengan cara diraba

Page 17: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

11

atau diamati. Ada dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata dan tekstur buatan.

Tekstur nyata ialah tekstur yang dapat diraba nilai teksturnya. Tekstur buatan

ialah tekstur yang tidak dapat diraba nilai teksturnya karena hasil gambar.

Beberapa jenis media grafis yang lazim digunakan dalam pembelajaran

antara lain peta, atlas, sketsa, bagan, grafik, gambar, poster, kartun, karikatur,

komik, dan media cetak. Gambar sebagai salah satu media grafis dapat

dimodifikasi penggunaannya, sehingga lebih menarik dan mampu dimanipulasi

oleh anak TK. Modifikasi gambar dapat berupa wayang kontemporer. Gambar

sebagai media grafis digunting menurut bentuk gambar dan diberi tangkai

pemegang seperti wayang. Media ini dinamakan wayang kontemporer karena

tokoh-tokoh wayang sudah diadaptasi sesuai dengan keadaan, situasi, dan

kebutuhan. Misalnya, untuk dongeng yang berjudul Siap Selem, media wayang

kontemporer yang dibutuhan sesuai dengan tokoh cerita atau dongeng tersebut.

2.4 Kegiatan Mendongeng

Kegiatan membacakan cerita atau mendongeng dapat dilakukan kapan saja

bahkan sejak bayi. Sejak bayi, anak sudah dapat dikenalkan pada buku. Bimbing

anak untuk membacakan isi ceritanya dengan berulang-ulang sebagai bekal

pemahamannya kelak dan membantu meningkatkan konsentrasinya. Anak dapat

diajak memilih buku sendiri buku-buku yang diinginkannya sesuai dengan

minatnya. Bila kebiasaan membaca sudah ditanamkan seja dini, kelak membaca

bukan lagi menjadi salah satu alternatif bermain, tetapi sudah merupakan suatu

kebutuhan (Sujiono, 2009). Ekspresi wajah orang dewasa dengan berbagai

intonasi emosi saat membacakan cerita atau mendongeng, dapat mengarahkan

anak menjadi lebih mandiri dalam mengeksplorasikan bacaan.

Berbagai sumber bacaan yang berisi kumpulan dongeng dapat

memudahkan para guru TK untuk mendapatkan cerita atau dongeng. Di sini peran

guru TK sangat penting dalam memilih cerita atau dongeng yang sesuai dengan

karakteristik anak dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Page 18: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

12

2.5 Karakteristik Taman Kanak-Kanak

Pendidikan taman kanak-kanak (TK) merupakan pendidikan anak usia

dini pada jalur formal pendidikan anak usia dini yang bertujuan membantu anak

didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral

dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik

dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar (Pasal 8 ayat 3 UU RI Nomor 20

tahun 2003). Dalam menuju kedewasaan setiap anak didik TK memerlukan

kesempatan untuk mengembangkan diri dengan ditunjang berbagai fasilitas,

sarana dan prasarana pendukungnya seperti alat peraga/alat permainan, perabot

kelas, ruang kelas/ruang bermain, guru, program-program pengembangan yang

memadai serta suasana pendidikan yang menunjang.

Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia

dini pada jalur pendidikan nonformal dengan mengutamakan kegiatan bermain

sambil belajar. Pendidikan anak usia dini yang diterapkan dalam program Taman

Kanak-Kanak didasarkan atas prinsip-prinsip: (1) berorientasi pada kebutuhan

anak, (2) sesuai dengan perkembangan anak, (3) sesuai dengan keunikan setiap

individu, (4) kegiatan belajar dilakukan melalui bermain, (5) anak belajar dari

yang konkrit ke abstrak, dari sederhana ke yang kompleks, dar gerakan ke vrbal,

dan dari diri sendiri ke sosial, (6) anak sebagai pembelajar aktif, (7) anak belajar

melalui interaksi sosial, (8) menyediakan lingkungan yang mendukung proses

belajar,(9) merangsang munculnya kreativitas dan inovatif, (10) mengembangkan

kecakapan hidup anak, (11) menggunakan berbagai sumber dan media belajar

yang ada di lingkungan sekitar, (12) anak belajar sesuai dengan kondisi sosial

budayanya, (13) melibatkan peran serta orang tua yang bekerja sama dengan para

pendidik di lembaga PAUD, dan (14) stimulasi pendidikan berifat menyeluruh

yang mencakup semua aspek perkembangan (Direktorat Pembinaan Pendidikan

Anak Usia Dini, 2011).

Dalam menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4 tahun

sampai 6 tahun perlu memperhatikan prinsip-prinsip tertentu. Adapun prinsip-

Page 19: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

13

prinsip penyelenggaraan TK meliputi: (1) ketersediaan, (2) transisional, (3)

kerjasama, (4) kekeluargaan, (5) keberlanjutan, dan (6) pembinaan berjenjang.

Fungsi pendidikan TK adalah membina, menumbuhkan, mengembangkan

seluruh potensi anak secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan

dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk

memasuki pendidikan selanjutnya. Untuk mencapai fungsi tersebut, maka

program pembelajaran di TK mencakup bidang Pengembangan Perilaku dan

Pengembangan Kemampuan Dasar yang dilaksanakan melalui kegiatan bermain

bertahap, berkesinambungan dan bersifat pembiasaan. Pembelajaran di TK

dilakukan secara aktif dialogis dan kritis melalui pendekatan tematik dan

terintegrasi serta mengacu pada karakteristik program pembelajaran.

Page 20: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

14

BAB III

METODE PELAKSANAAN

P2M ini dilaksanakan dalam bentuk pendampingan yang terdiri dari dua

tahap yaitu: tahap pertama, pendampingan umum terhadap 50 orang guru TK di

Kota Singaraja tentang pengembangan perangkat pembelajaran media wayang

kontemporer dan cara penggunaan media wayang kontemporer, serta tahap

kedua, pendampingan secara intensif kepada lima kelompok guru TK sesuai

gugus TK di Kota Singaraja untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

media wayang kontemporer dan menggunakan media wayang kontemporer dalam

pembelajaran.

Pelaksanaan masing-masing tahap diuraikan sebagai berikut.

3.1 Tahap Pendampingan Umum

Langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut.

a. Merencanakan waktu dan tempat pendampingan bekerja sama dengan Kepala

TK Negeri Pembina dan Kepala UPP Kecamatan Buleleng.

b. Pelatihan umum tentang pengembangan perangkat pembelajaran media

wayang kontemporer bagi para guru TK perserta P2M.

c. Diskusi dan tanya jawab tentang pengembangan perangkat pembelajaran

media wayang kontemporer antara pelatih dengan peserta.

d. Pembentukan lima kolompok guru TK dan tiap kelompok diberi tugas

mengembangkan perangkat pembelajaran media wayang kontemporer.

e. Pelatihan umum tentang penggunaan media wayang kontemporer.

f. Diskusi dan tanya jawab tentang penggunaan media wayang kontemporer.

3.2 Tahap Pendampingan Intensif

a. Tahap pendampingan intensif pengembangan perangkat pembelajaran dan

penggunaan media wayang kontemporer dilakukan selama tiga bulan pada lima

kelompok.

Page 21: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

15

b. Tim P2M melakukan pemantauan dan pembimbingan kepada para guru TK

pada gugus yang telah ditetapkan tentang pengembangan perangkat

pembelajaran dan penggunaan media wayang kontemporer.

c. Tim P2M menilai produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan oleh para

guru TK dan cara penggunaan media wayang kontemporer.

3.3 Rancangan Evaluasi

Evaluasi dilakukan terkait dengan kualitas perangkat pembelajaran wayang

kontemporer yang dihasilkan oleh para guru peserta P2M dan cara penggunaan

media wayang kontemporer. Dalam pendampingan secara intensif akan dievaluasi

produk hasil pengembangan perangkat pembelajaran media wayang kontemporer

yang dilakukan di TK inti dalam gugus masing-masing peserta P2M dan cara

penggunaan media wayang kontemporer. Dengan demikian, evaluasi dilakukan

terhadap dua hal, yakni: produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan

(penilaian produk) dan cara penggunaan media wayang kontemporer dalam

pembelajaran (penilaian kinerja).

Kegiatan P2M ini, direncanakan dilakukan selama 6 bulan. Rencana dan

jadwal kerja yang akan dilakukan adalah seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan P2M

No Kegiatan Bln

i

Bln

ii

Bln

iii

Bln

iv

Bln

v

Bln

vi

1 Menyiapkan materi pendampingan

2 Pelaksanaan pendampingan secara

umum

3 Kegiatan pendampingan secara intensif

4 Penyusunan draf. laporan P2M

5 Seminar hasil P2M

6 Penyusunan laporan

7 Kirim laporan

Page 22: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Kegiatan pendampingan umum dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Mei

2015 di Aula Unit Pelaksana Pendidikan Kecamatran Buleleng. Para guru TK di

Kecamatan Buleleng yang hadir berjumlah 53 orang. Undangan yang hadir terdiri

atas dua orang pengawas, satu orang koordinator pengawas, satu orang ketua

Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Kabupaten Buleleng. Kegiatan Pengabdian

kepada Masyarakat dibuka oleh Koordinator Pengawas TK/SD Kecamatan

Buleleng, Drs. I Made Sri Witana.

Gambar 1. Tim P2M Memberikan Materi dalam Pendampingan Umum

Produk yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah perangkat pembelajaran

media wayang kontemprer berupa silabus, pemetaan, dan rencana kegiatan

mingguan, serta rencana kegiatan harian. Selain itu, produk dalam kegiatan

pengabdian kepada masyarakat ini adalah keterampilan penggunaan media

wayang kontemporer.

Page 23: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

17

Gambar 2. Peserta Bekerja Kelompok dalam Pendampingan Umum

Kegiatan Pendampingan Umum dilaksanakan dalam waktu satu hari.

Materi yang diberikan adalah pembuatan perangkat pembelajaran untuk

mendukung kegiatan mendongeng dengan menggunakan media grafis wayang

kontemporer. Materi kedua yang diberikan adalah keterampilan menggunakan

media grafis wayang kontemporer. Para guru TK diberi contoh cara menggunakan

media grafis wayang kontemporer. Selanjutnya setiap kelompok

mendemonstrasikan keterampilan menggunakan media grafis wayang

kontemporer.

Gambar 03. Guru Mendemonstraikan Media Grafis Wayang Kontemporer

Page 24: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

18

Dalam Pendampingan Umum ditentukan lima TK Mitra P2M untuk

selanjutnya didampingi secara intensif dalam mengembangkan perangkat

pembelajaran dan menggunakan media grafis wayang kontemporer. Kelima TK

tersebut adalah TK Negeri Pembina Singaraja, TK Mutiara, TK At Thooriq, TK

Laboratorium Universitas Pendidikan Ganesha, dan TK Aisyiyah. Kelima tim

P2M secara bergantian mendampingi para guru TK mengembangkan perangkat

pembelajaran dan menggunakan media grafis wayang kontemporer di TK masing-

masing.

Gambar 4. Anggota Tim P2M Berkunjung ke TK Mitra untuk Pendampingan

Produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan oleh para peserta P2M dinilai

dengan menggunakan format penilaian N1 sebagai berikut.

LEMBAR PENILAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (N1)

Nama Guru : ……………………………………….

Tempat Tugas : ……………………………………….

Berilah tanda centang (√) pada kolom nilai 1, 2, 3, 4, atau 5 sesuai penilaian Ibu/Bapak!

No Aspek Yang Dinilai

Nilai

1 2 3 4 5

1 Perumusan Tujuan (Capaian) Pembelajaran xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx

a. Kejelasan dan kelengkapan cakupan rumusan

Page 25: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

19

b. Kesesuaian dengan kompetensi dasar

2 Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar:

a. Kesesuaian dengan tujuan/capaian pembelajaran

b. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

c. Keruntutan dan sistematika materi

3 Penentuan Pendekatan/Metode Pembelajaran

a Kesesuaiannya dengan tujuan/capaian pembelajaran

b Kesesuaiannya dengan materi pembelajaran

c Kesesuaiannya dengan karakteristik peserta didik

d Kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran

e Kejelasan langkah pembelajaran yang dirancang

4 Pemilihan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran

a. Kesesuaiannya dengan tujuan/capaian pembelajaran

b. Kesesuaiannya dengan materi pembelajaran

c. Kesesuaiannya dengan karakteristik peserta didik

5 Penilaian Hasil Belajar

a Kesesuaian teknik penilaian dg tujuan/capaian pembelajaran

b Kejelasan prosedur penilaian

c. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran)

6 Penampilan dokumen RPP:

a Kerapian, kebersihan

b Penggunaan bahasa tulis

Jumlah Skor

Total Skor

Nilai N1 : (total skor) / 90 x 100 =

Singaraja, ……………………2015

Penilai,

…………………………………..

NIP ………………………………

Pengerjaan perangkat pembelajaran ditugaskan kepada lima kelompok TK, yakni

TK Negeri Pembina Singaraja, TK Mutiara, TK Laboratorium Undiksha, TK Aisyiyah,

dan TK Ath Thooriq. Untuk kegiatan pendampingan penggunaan media wayang

kontemporer ditugaskan kepada tiga TK, yaitu TK Negeri Pembina Singaraja, TK

Mutiara, dan TK Ath Thooriq.

Page 26: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

20

Gambar 05. Tim P2M sedang Berdiskusi dengan Guru TK tentang Penggunaan

Wayang Kontemporer

Keterampilan penggunaan media wayang kontemporer dinilai dengan

menggunakan lembar penilaian N2 sebagai berikut.

LEMBAR PENILAIAN

KETERAMPILAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (N2)

Nama Guru : ……………………………………….

Tempat Tugas : ……………………………………….

Berilah tanda centang (√) pada kolom nilai 1, 2, 3, 4, atau 5 sesuai penilaian Ibu/Bapak!

No Aspek Yang Dinilai Nilai

1 2 3 4 5

I Prapembelajaran xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx

a. Menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran

b. Memeriksa kesiapan siswa

II Membuka Pelajaran

a. Melakukan kegiatan apersepsi

b. Menyampaikan kompetensi dan rencana kegiatan

III Inti Pembelajaran

Page 27: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

21

A Penguasaan Materi Pembelajaran

a. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

b. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

c. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

B Pendekatan/Strategi pembelajaran

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP

b. Melaksanakan pembelajaran sesuai tingkat perkembangan siswa

c. Melaksanakan pembelajaran sesuai karakteristik pendekatan/metode

d. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

e. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

C Pemanfaatan Sumber/media pembelajaran

a. Menunjukkan keterampilan penggunaan sumber/media pembelajaran

b. Menghasilkan pesan yang menarik

c. Melibatkan siswa dalam penyiapan dan pemanfaatan media/sumber

D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

a. Menumbuhkan partisipasi dan kebiasaan positif siswa

b. Merespon positif partisipasi siswa

c. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa, siswa-siswa

d. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

e. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

E Penampilan guru di depan kelas

a. Menggunakan pakaian dan tata rias sesuai aturan

b. Menunjukkan rasa percaya diri, antusias, simpatik, desiplin

c. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

d. Menyampaikan pesan dengan gaya yang efektif

F

Penilaian Proses dan hasil belajar

a. Memantau kemajuan belajar

b. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

IV Menutup Pelajaran

a. Melakukan refleksi atau merangkum dengan melibatkan siswa

b. Melaksanakan tindak lanjut dg memberikan arahan, kegiatan, tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

Jumlah Skor

Total Skor

Nilai N2 = (total skor)/140 x 100 =

Singaraja, ……………………2015

Penilai,

………………………………..

NIP ………………………………

Page 28: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

22

Nilai yang diperoleh dikonversikan ke Pedoman Konversi dengan Menggunakan

Pedoman Acuan Penilaian (PAP) Skala Lima.

Tabel 4.1 Pedoman Konversi PAP Skala Lima

Tingkat Penguasaan

(dalam %)

Kriteria

85-100 Sangat Baik

70-84 Baik

55-69 Cukup Baik

40-54 Kurang Baik

0-39 Sangat Kurang Baik

Berikut adalah hasil penilaian terhadap produk perangkat pembelajaran yang

dihasilkan oleh para guru TK.

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran Media Wayang Kontemporer

No. Nama TK Nama Guru Nilai Kriteria

(PAP Skala 5)

1 TK Negeri Pembina Ida Ayu Kade Widiaksini,

S.Pd.AUD

94,44 Sangat baik

2 TK Ath Thooriq Fitriyah 92,22 Sangat baik

3 TK Mutiara Martina Dewi, S.Pd. 93,33 Sangat baik

4 TK Laboratorium

Undiksha

Luh Putu Yuli Artaningsih, S.Pd. 86,67 Sangat baik

5 TK Aisyiyah Wahyu Hidayanti, S.Pd. 88,89 Sangat baik

Jumlah 455,5

Rerata 91,11 Sangat baik

Untuk pendampingan intensif penggunaan media grafis wayang kontemporer

difokuskan pada tiga TK Mitra P2M, yakni TK Negeri Pembina Singaraja, TK Mutiara, dan TK

At Thooriq. Setelah melalui tahap pendampingan umum dan pendampingan intensif atau

khusus, maka ketiga guru pada TK Mitra dinilai keterampilannya menggunakan media grafis

wayang kontemporer. Penilaian dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian N2.

Page 29: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

23

Hasil penilaian keterampilan guru menggunakan media grafis wayang kontemporer

disajikan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Keterampilan Gur Menggunakan Media Wayang

Kontemporer

No. Nama TK Nama Guru Nilai Kriteria

(PAP Skala 5)

1 TK Negeri Pembina Ida Ayu Kade Widiaksini,

S.Pd.AUD

92,86 Sangat baik

2 TK Ath Thooriq Fitriyah 87,86 Sangat baik

3 TK Mutiara Martina Dewi, S.Pd. 91,43 Sangat baik

Jumlah 272,15

Rerata 90,71 Sangat baik

4.2 Pembahasan

Pada lembar penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran (lembar penilaian N1)

terdapat enam aspek pokok yang dinilai, yaitu: (1) perumusan tujuan pembelajaran, (2)

pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, (3) penentuan pendekatan/metode

pembelajaran, (4) pemilihan sumber belajar/media pembelajaran, (5) penilaian hasil

belajar, dan (6) penampilan dokumen RPP. Di antara enam aspek penilaian tersebut, ada

dua aspek yang secara umum berkriteria baik. Kedua aspek tersebut adalah aspek

perumusan tujuan pembelajaran, khususnya poin kejelasan dan kelengkapan cakupan

rumusan dan aspek penilaian hasil belajar.

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa hasil penilaian Tim Pengabdian

Kepada Masyarakat, kelima produk perangkat pembelajaran wayang kontemporer

berkriteria sangat baik. Secara umum kelima produk memiliki nilai rerata 91,11. Hal ini

menunjukkan bahwa secara kuantitatif hasil produk media grafis wayang kontemporer

yang dihasilkan oleh para guru TK dalam kegiatan P2M berkriteria sangat baik.

Pada aspek perumusan tujuan pembelajaran terdapat beberapa kelemahan yang

dilakukan oleh para guru TK. Kelemahan yang menonjol adalah rumusan tujuan

pembelajaran kurang memperhatikan komponen ABCD (audien, behavior, condition,

degree).

Pada aspek penilaian hasil belajar kelemahan yang paling menonjol dilakukan

oleh para guru TK adalah kejelasan prosedur penilaian dan kelengkapan instrumen

Page 30: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

24

penilaian. Prosedur penilaian yang ditulis pada perangkat pembelajaran tidak jelas,

misalnya tidak berisi petunjuk penilaian. Instrumen yang dibuat tidak lengkap, misalnya

penilaian tidak dilengkapi dengan rubrik penilaian, kunci jawaban, dan rumus penialian.

Pada lembar penilaian keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran

(lembar penilaian N2) terdapat empat kompenen atau aspek utama yang dinilai. Keempat

aspek tersebut adalah (1) prapelajaran, (2) membuka pelajaran, (3) inti pembelajaran,

dan (4) menutup pelajaran. Aspek prapelajaran mencakup dua hal yaitu menyiapkan

ruang, alat dan media pembelajaran serta memeriksa kesiapan siswa. Aspek inti

pelajaran merupakan bagian yang sangat penting dan kompleks, sehingga hal yang

dinilai paling banyak. Aspek inti pelajaran meliputi penguasaan materi pelajaran, strategi

pembelajaran pemanfaatan media/sumbewr belajar, pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa, penampilan guru di depan kelas, dan penilaian proses

dan hasil belajar. Aspek terakhir, menutup pelajaran mencakup dua hal, yaitu melakukan

refleksi atau merangkum dengan melibatkan siswa dan melaksanakan tindak lanjut

dengan memberikan arahan, kegiatan, tugas esbagai bagian remidi/pengayaan.

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa hasil penilaian Tim Pengabdian

Kepada Masyarakat, ketiga guru model yang menggunakan produk perangkat

pembelajaran wayang kontemporer dalam kegiatan mendongeng berkriteria sangat baik.

Secara umum ketiga orang guru TK memiliki nilai rerata 90,71. Hal ini menunjukkan

bahwa secara kuantitatif kemampuan guru TK menggunakan produk media grafis

wayang kontemporer dalam kegiatan mendongeng berkriteria sangat baik.

Secara umum berdasarkankan hasil penilaian para guru TK telah memiliki

keterampilan yang sangat baik dalam memanfaat media grafis wayang kontemporer

dalam kegiatan mendongeng. Para anak TK tampak antusias dan bergembira

memerankan tokoh dongeng. Media grafis wayang kontemporer mampu mengaktifkan

anak TK secara fisik dan mental dalam kegiatan mendongeng.

Page 31: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

25

BAB V

PENUTUP

Dalam bab penutup diuraikan dua hal pokok, yaitu simpulan dan saran.

Kedua hal ini diuraikan secara berurutan sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

Kegiatan P2M ini mencakup dua kegiatan pokok, yakni Pendampingan

Umum dan Pendampingan Intensif. Kegiatan Pendampingan Umum diikuti oleh

para guru TK di Kota Singaraja yang berjumlah 53 orang. Kegiatan

Pendampingan Intensif difokuskan kepada kelompok guru TK pada lima TK di

Kota Singaraja.

Berdasarkan hasil penilaian Tim P2M, dapat diketahui bahwa (1) hasil

produk perangkat pembelajaran untuk kegiatan medongeng menggunakan media

grafis wayang kontemporer berkriteria sangat baik, dan (2) keterampilan para

guru TK menggunakan media grafis wayang kontemporer dalam kegiatan

mendongeng berkriteria sangat baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kegiatan P2M ini dapat disampaikan saran-saran sebagai

berikut. Pertama, kepada para guru TK disarankan agar terus berkreativitas untuk

menciptakan media grafis wayang kontemporer untuk dongeng-dongeng lainnya

dan didukung oleh perangkat pembelajaran yang memadai, sehingga kegiatan

mendongeng semakin dicintai oleh anak-anak TK. Kedua, kepada kepala TK

disarankan agar terus memberikan supervisi dan motivasi agar guru TK selalu

berinovasi dan melakukan kegiatan yang mengarah pada peningkatan kualitas

proses dan hasil belajar anak. Ketiga, kepada pemerintah daerah, khususnya dinas

pendidikan agar memfasilitasi para guru TK dalam mengembangkan kreativitas,

misalnya memberikan bantuan dana, mengadakan diklat, lomba pembuatan

media, dan berbagai kegiatan lain yang bermanfaat untuk meningkatkan

profesionalisme guru TK.

Page 32: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

26

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1992. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Degeng, I N. S. 2001. Kumpulan Bahan Pembelajaran. Malang: LP3 UM.

Degeng, I N S., dkk., 1993. Proses Belajar Mengajar II (Media Pendidikan).

Malang: IKIP Malang.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. 2011. Petunjuk Teknis

Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal.

Ibrahim dan Syaodih S. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Pusat Perbukuan

Depdikbud dan Rineka Cipta.

Miarso, Y., dkk. 1987. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A. & Rahardjito. 2002. Media Pendidikan;

Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom

Dikbud dan RajaGrafindo Persada.

Setyosari, P. dan Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.

Sujiono, Y. N. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

Direktorat Pendidikan Tinggi.

Tegeh, I M.. 2009. Media Pembelajaran. Singaraja: Universitas Pendidikan

Ganesha.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasonal.

Page 33: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Perjanjian Kerja Pengabdian Masyarakat

2. Surat Undangan Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat

3. Piagam

4. Daftar Hadir Tim P2M dan Undangan

5. Susunan Acara

6. Lembar Penilaian N1 dan N2

7. Foto Kegiatan

Page 34: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

LAMPIRAN: FOTO-FOTO KEGIATAN P2M

Foto 1. Para Peserta Pendampingan Umum sedang Diskusi dan Tanya Jawab

Foto 2. Peserta Dituntun Cara Menggunakan Media Wayang Kontemporer

Page 35: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · ... 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap ... menyampaikan sesuatu cerita secara

Foto 3. Guru, Tim P2M, dan anak-anak TK Mutiara Setelah Bermain Peran dengan

Media Grafis Wayang Kontemporer

Foto 4. Anggota Tim P2M Berdiskusi dengan Dua Orang Guru TK

Laboratorium Undiksha