LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir...

39
1 LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ARSITEKTUR TAHUN 2014 FAKTOR FAKTOR YANG (TIDAK) MEMOTIVASI MAHASISWA MENGERJAKAN TUGAS DI STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR PADA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNUD Tim Peneliti : Dr.Ir. Syamsul Alam Paturusi,MSP 19570506 198403 1 001 Ir. I Made Suarya, MT 19561015 198601 1 001 Dr.Ir. Widiastuti, MT 19630825 199103 2 003 NOMOR SPK : 810/UN14.1.31/PN/2014 TANGGAL 09 SEPTEMBER 2014 NOMOR DIPA: DIPA-023.04.2.415253/2014 TANGGAL 5 DESEMBER 2014 JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2014

Transcript of LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir...

Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

1

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

HIBAH PENELITIAN JURUSAN ARSITEKTUR TAHUN 2014

FAKTOR FAKTOR YANG (TIDAK) MEMOTIVASI MAHASISWA MENGERJAKAN TUGAS DI STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR PADA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNUD

Tim Peneliti :

Dr.Ir. Syamsul Alam Paturusi,MSP 19570506 198403 1 001 Ir. I Made Suarya, MT 19561015 198601 1 001 Dr.Ir. Widiastuti, MT 19630825 199103 2 003

NOMOR SPK : 810/UN14.1.31/PN/2014 TANGGAL 09 SEPTEMBER 2014 NOMOR DIPA: DIPA-023.04.2.415253/2014 TANGGAL 5 DESEMBER 2014

JURUSAN ARSITEKTUR, FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

2014

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

2

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ARSITEKTUR TAHUN 2014

Judul Penelitian : FAKTOR FAKTOR YANG (TIDAK) MEMOTIVASI

MAHASISWA MENGERJAKAN TUGAS DI STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR PADA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNUD

Ketua Peneliti : a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi,MSP b. NIDN / NIP : 0006055703 / 19570506 198403 1 001 c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala d. Nomor HP / email : 0816 4703 831 / [email protected]

Anggota Peneliti (1) : a. Nama Lengkap : Ir. I Made Suarya, MT b. NIDN / NIP : 0015105602 / 19561015 199103 2 003 c. Jabatan Fungsional : Lektor d. Nomor HP / email : 081 55766912/ [email protected]

Anggota Peneliti (2) : a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Widistuti, MT b. NIDN / NIP : 0015105602 / 19630825 c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala d. Nomor HP / email : 081 23651246/ [email protected]

Biaya Penelitian : - dana dari Jurusan Rp. 20.000.000,-

- dana institusi lain Rp. - - inkind sebutkan -

Bukit Jimbaran, 28 Oktober 2014

Menyetujui,

Ketua Jurusan Arsitektur FT-UNUD Ketua Tim Peneliti

Ir. I Made Suarya, MT

NIP. 19561015 198601 1 001

Dr.Ir. Syamsul Alam Paturusi,MSP

NIP. 19570506 198403 1 001

Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

3

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………… 3

UCAPAN TERIMAKASIH………………………………………………………………………. 5

RINGKASAN………………………………………………………….………………………… 6

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………. 7

1.1.Latar Belakang………………………………………………………………………………… 7 1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………………………...…… 7 1.3.Tujuan Penelitian……………………………………………………………………………… 8 1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………………………… 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA……………….……….…………………………………………... 10

2.1. Teori Motif dan Motivasi……………………………………………………………………… 10 2.2. Konsepsi Pengelolaan Studio Arsitektur………………………………………………………. 13 2.3. Studio Arsitektur yang Mengundang………………………………………………………….. 14 BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………………………….… 16 3.1. Rancangan Penelitian…………………………………………………………………..……… 16 3.2. Lokasi Penelitian……………………………………………………………………………… 16 3.3. Jenis dan Sumber Data………………………………………………………………………… 16 3.4. Teknik Sampling……………………………………………………………………………… 17 3.5. Teknik Pendataan…………………………………………………………………………….… 17 3.6. Instrumen Penelitian…………………………………………………………………………… 18 3.7. Teknik Analisis Data……………………………………………………………………..…… 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………. 19

4.1. Faktor – faktor yang Tidak Memotivasi Mahasiswa Mengerjakan Tugas pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur…………………………………….. 19 4.1.1. Faktor Intrinsik………………………………………………………………… 19 4.1.2. Faktor Ekstrinsik………………………………………………………………. 22

4.2. Faktor – faktor yang Memotivasi Mahasiswa Mengerjakan Tugas Diluar Studio Formal…………………………………………………………………… 26 4.2.1. Faktor Intrinsik…………………………………………………………………. 27 4.2.2. Faktor Ekstrinsik……………………………………………………………….. 28

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………. 30

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..…………. 32

LAMPIRAN…………………………………………………………………………..…… 33

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

4

Lampiran 1 Justifikasi Anggaran…………………………………………………………… 34 Lampiran 2 Format Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas….. 35 Lampiran 3 Format Biodata Ketua/Anggota Tim Peneliti/Pelaksana……………………… 36 Lampiran 4 Format Surat Pernyataan Ketua Tim Peneliti…………………………………. 39

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

5

Ucapan Terimakasih

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas terwujudnya Laporan Penelitian yang

berjudul “FAKTOR FAKTOR YANG (TIDAK) MEMOTIVASI MAHSISWA

MENGERJAKAN TUGAS DI STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR PADA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNUD”. Penelitian ini merupakan suatu

paket program Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Unud, sebagai upaya memacu para pengajar

untuk meningkatkan jumlah penelitian dilingkungan jurusan yang dirasakan selama ini masih

kurang.

Berbagai pihak ikut berperan untuk mewujukan hasil penelitian ini, kepada Jurusan Arsitektur

yang mendanai penelitian ini kami mengucapkan terima kasih. Demikian juga mantan

mahasiswa S1 Arsitektur Unud yang menjadi informan, kami ucapkan terima kasih atas

kerjasamanya. Juga pada teman sejawat di lingkungan Jurusan yang memberikan semangat

dan dorongan moral, mari kita pelihara kekesejawatan yang sudah berlangsung baik ini.

Kritik dan saran perbaikan atas laporan ini tetap terbuka. Terima kasih.

Denpasar 28 Oktober 2014

Ketua Team Peneliti

Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP NIP. 19570506 198403 1 001

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

6

RINGKASAN

Studio Perancangan Arsitektur merupakan inti (core) pada pendidikan Sekolah Arsitektur. Kegiatannya merupakan miniatur studio di dunia praktisi. Sebagai kawah candra dimuka, penggemblengan mahasiswa mengikuti seluruh skenario tahapan dalam proses perencanaan dan perancangan Arsitektur dilakukan di studio. Sebagai examinasinya diwujudkan dalam bentuk pemberian masalah dalam bentuk tugas yang harus diselesaikan diakhir semester. Bekerja di studio diharapkan memberi kemudahan dalam bekerja bagi mahasiswa, baik kemudahan memperoleh informasi, koordinasi maupun kemudahan dalam kontrol dan pemantauan kualitas dan kompetensi yang diharapkan. Namun pada kenyataannya, kehadiran mahasiswa di studio nampaknya hanya sekedar formalitas untuk memenuhi absensi. Produktivitas kerja mereka sangat jauh dari yang diharapkan. Mereka lebih memilih mengerjakan tugas yang sesungguhnya di studio rumahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang tidak memotivasi mengerjakan tugas di studio dan Faktor-faktor yang memotivasi mengerjakan tugas diluar studio formal.

Pendekatan yang dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian adalah dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan cara purposive sampling yaitu memilih sumber sumber informasi yang dianggap tahu dalam hal ini adalah mantan mahasiswa Arsitektur. Penggalian informasi dilakukan melalui wawancara mendalam (deep interview) terhadap informan ini. Hasil wawancara dalam bentuk rekaman suara (audio) ini kemudian menjadi bahasa tulis. Dari bahasa tulis ini kemudian dilakukan pengkodean (coding) untuk mencari kata kata kunci yang bermakna dan mengarah pada tujuan penelitian. Disisi yang lain juga dilakukan observasi mengamati kondsi fisik studio formal dan studio informal, juga dilakukan pencarian informasi melalui website tentang pengelolaan dan fasilitas studio di beberapa perguruan tinggi Arsitektur di Jawa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang tidak memotivasi mahasiswa untuk mengerjakan tugas di studio adalah masalah fasilitas ruang studio yang tidak mendukung dan masalah pengelolaan studio temasuk memperlakukan mahasiswa sebagai mitra belajar dan perlakuan yang manusiawi.

Kata kunci: Studio perancangan arsitektur, motivasi, tidak memotivasi

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Ciri khas pembelajaran di jurusan Arsitektur yang membedakan dengan pembelajaran pada

jurusan lainnya adalah pada STUDIO PERANCANGAN. Kegiatan Studio merupakan jantung

dalam sistem pendidikan Arsitektur. Tidak akan ada sekolah arsitektur tanpa fasilitas studio.

Akumulasi pembelajaran teoritis yang didapatkan pada semester sebelumnya diaplikasikan

(diwujudkan, dioperasionalkan, dipraktekkan) pada studio sehingga menyerupai bengkel kerja

atau studio konsultan di dunia praktek. Kegiatannya bukan hanya mengasah ketrampilan grafis

tetapi juga keterampilan menulis (membuat laporan sebagai landasan studi) dan keterampilan

dalam oral dan presentasi. Tidak kalah pentingnya adalah pada studio ini sudah sejak dini

mahasiswa diajar bekerja dalam team (kelompok), karena dalam praktek kerja arsitektur di

dunia praktisi kesolidan team kerja memegang peranaan keberhasilan proyek arsitektur.

Sebagai ciri kegiatan studio, seluruh kegiatan dan proses pekerjaan tugas yang diberikan

dikerjakan di studio. Pada umumnya tugas studio yang diberikan kepada mahasiswa berupa

kasus dengan tingkat permasalahan yang sangat kompleks. Dengan demikian, pekerjaan

tersebut tidak dibebankan secara individu mahasiswa, tetapi dengan kelompok. Didalam

kelompok itulah segala persiapan dan strategi penanganan tugas di diskusikan. Selain itu

bekerja di studio memudahkan dalam pemantauan kerja oleh team dosen pengampu, baik target

capaian tugas maupun kualitasnya.

Kenyataannya, ada kecenderungan mahasiswa datang ke studio hanya sekedar formalitas dan

“setor muka saja”. Datang ke studio bukan mengerjakan tugas, tetapi “ngobrol”, main “game”

atau “facebook”an. Mereka bekerja jika dosen pengampunya datang, setelah itu kembali

bermain. Seharian di studio nyaris tidak menghasilkan apa apa. Pekerjaan tugas yang

sesungguhnya dilakukan usai jadwal studio, tepatnya dimalam hari di rumah, dikerjakan sendiri

atapun berkelompok. Kelompok kerja yang dilakukan di studio rumahan ini bisa berbeda

dengan kelompok kerja klaster di studio formal.

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

8

Mengapa mahasiswa enggan mengerjakan tugas di studio? Mereka mengerjakan pekerjaan

seperti karena keterpaksaan bukan karena kebutuhan. Sebaliknya, mengapa mahasiswa lebih

suka mengerjakan tugas di rumah?. Inilah yang menjadi fokus dalam penelitian ini.

Disadari bahwa keberhasilan suatu proses belajar mengajar (termasuk studio) setidaknya

ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain: manusia (pengajar, mahasiswa), fasilitas sarana

dan prasarananya dan sistem pengelolaan (kurikulum, dukungan administrasi, kebijakan

pemerintah). Namun dalam penelitian ini, pintu masuknya dimulai dari perspektif mahasiswa

dimana dalam analisis dan luaran nantinya tidak dinafikan tersentuhnya faktor faktor lain.

1.2.RUMUSAN MASALAH

Bedasarkan permasalahan pada Latar Belakang di atas, secara terinci Rumusan Masalah yang

akan dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Faktor – faktor apa yang tidak memotivasi mahasiswa mengerjakan tugas pada Mata

Kuliah Studio Perancangan Arsitektur?

2. Faktor – faktor apa yang memotivasi mahasiswa mengerjakan tugas diluar studio

formal?

1.3.TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui faktor – faktor apa yang tidak memotivasi mahasiswa mengerjakan

tugas pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur.

2. Ingin mengetahui faktor – faktor apa yang memotivasi mahasiswa mengerjakan tugas

diluar studio formal

1.4.MANFAAT PENELITIAN

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

9

a. Manfaat Akademis

Secara akademis dan teoritis penelitian ini bermanfaat untuk kemajuan Ilmu Pengetahuan

dan teknologi dalam mencermati fenomena psiklogis (dalam hal ini faktor motivasi)

pengaruhnya terhadap pendidikan (dalam hal ini proses belajar-mengajar pada Studio

Perancangan Arsitektur).

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan ke jurusan Arsitektur untuk membenahi

pengelolaan Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur yang merupakan tulang

punggung dan ciri khas pendidikan Arsitektur. Dengan demikian penelitian ini dapat

menjadi pengayaan bahan ajar Studio Perancangan.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

10

2.1.TEORI MOTIF DAN MOTIVASI

Motif dan motivasi mempunyai hubungan erat dan dalam pengertiannya tidak dapat dibedakan

secara tegas. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) menyatakan bahwa ”Motif adalah alasan

(sebab) seseorang melakukan sesuatu. Sedangkam motivasi adalah ”dorongan yang timbul

pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan

tujuan tertentu”. Dengan demikian antara motif dan motivasi ada keterkaitan yang sangat erat.

Menurut Sardiman (2011) motif diartikan sebagai upaya mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu serta daya penggerak subjek melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai

tujuan. Sedangkan menurut McDonald dalam Soemanto (1990), motivasi merupakan suatu

perubahan seseorang yang ditandai dorongan efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Seterusnya Natawijaya (1979) menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu proses untuk

menggiatkan motf menjadi perbuatan untuk memuaskan kebutuhan yang menjadi tujuan.

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa motivasi, adalah

pendorong atau penggerak untuk berprilaku dalam mencapai tujuan. Singkatnya motivasi

adalah dorongan, penggerak untuk berprilaku, bertindak, berkelakuan yang merupakan

kekuatan yang bersumber pada keinginan individu dalam mencapai suatu tujuan.

Banyak pakar membagi motivasi dalam dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik

(Gunarsa, 2007) yang menyatakan bahwa:

a. Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri individu yang menyebabkan ikut

berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Dorongan ini biasanya merupakan bawaan sejak

lahir sehingga tidak dapat dipelajari. Motivasi intrinsik akan bertahan lebih lama

dibandingkan dengan motivasi lainnya. Faktor-faktor yang dapat mendukung motivasi

intrinsik: bakat, prestasi; fisik; keterampilan; kedisiplinan; pengetahuan; hobi dan

psikologis. Termasuk juga: (a) persepsi seseorang mengenai diri sendiri; (b) harga diri;

(c) harapan pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f) kepuasan kerja; (g) prestasi kerja

yang dihasilkan

b. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar diri individu yang menyebabkan

individu berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Dorongan ini bisa berasal dari Dosen;

orang tua; hadiah; teman; sarana prasarana. Motivasi ekstrinsik dapat dipelajari dan

tergantung pada besarnya nilai penguat dan kemungkinan besar bisa membangkitkan

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

11

motivasi intrinsik seseorang. Faktor-faktor pendukung motivasi ekstrinsik: orang tua;

sarana prasarana; teman; dosen dan waktu luang. Mahasiswa yang bekerja atas

dorongan faktor eksternal bukan untuk kepuasan batin tetapi lebih mengharapkan

penghargaan/pujian nilai evaluasi dari aktivitas dan hasil kerjanya. Untuk mengetahui

faktor faktor yang memotivasi/tidak memotivasi mahasiswa Arsitektur Unud untuk

bekerja di studio pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur akan diungkap

melalui faktor intrinsik dan ekstrinsik tersebut.

Morgan (1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus

merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut yaitu keadaan yang mendorong

tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated

behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior).

McDonald (1987) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang

yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi

merupakan masalah yang kompleks, karena kebutuhan dan keinginan setiap orang berbeda satu

dengan yang lainya, hal ini disebabkan karena setiap orang adalah unik secara biologis maupun

psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk,

2003).

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Maslow (1954) berpendapat bahwa manusia

mempunyai lima tingkat kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologi (physiological needs); (2)

kebutuhan rasa aman (safety needs), (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4)

kebutuhan akan harga diri (esteem needs), dan (5) aktualisasi diri (self actualization).

Kebutuhan-kebutuhan fisiologis dan keamanan, kadang-kadang diklasifikasikan sebagai

kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal sebagai kebutuhan sekunder. Terlepas dari

cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan

intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia

merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat

materi, akan tetapi bersifat psikologi, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.

Menurut Ganursa (2003), terdapat dua motif dasar yang menggerakan perilaku seseorang, yaitu

motif biologis yang berhubungan dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidup dan motif

Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

12

sosial yang berhubungan dengan kebutuhan sosial. Menurut McDonald, terdapat tiga unsur

yang berkaitan dengan motivasi yaitu :

1. Motif dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, misalnya adanya kebijakan

sistem Drop Out bagi mahasiswa yang melebihi 5 tahun akan menimbulkan motif untuk

cepat menyelesaikan studi.

2. Motif ditandai dengan timbulnya perasaan (effectif arousal), misalnya karena mahasiswa

tertarik dengan tugas studio yang diberikan, maka dia akan bertanya dan ingin tahu.

3. Motif ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

Jenis motivasi menurut Davis dan New Strom (1996) adalah prestasi, afiliasi, kompetensi, dan

kekuasaan.

1. Motivasi prestasi (achievement motivation), adalah dorongan dalam diri seseorang untuk

mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam mencapai tujuan. Mahasiswa akan bekerja

keras menyelesaikan tugas apabila mereka memandang bahwa mereka akan memperoleh

kebanggaan pribadi atas kerjanya, apabila hanya terdapat sedikit resiko tidak lulus, dan

apabila mereka mendapat balikan nilai evaluasi yang tinggi.

2. Motivasi afiliasi (affiliation motivation), adalah dorongan untuk berhubungan dengan

mahasiswa lain atas dasar sosial. Mahasiswa yang bermotivasi afiliasi bekerja lebih baik

apabila mereka dipuji karena sikap dan kerja sama mereka yang menyenangkan.

3. Motivasi kompetensi (competence motivation), adalah dorongan untuk mencapai

keunggulan kerja, meningkatkan ketrampilan dalam memecahkan masalah, dan berusaha

keras untuk inovatif. Umumnya, mereka cenderung melakukan tugas dengan baik karena

kepuasan batin yang mereka rasakan dari melakukan pekerjaan itu dan penghargaan yang

diperoleh dari dosen pembimbing.

4. Motivasi kekuasaan (power motivation), adalah dorongan untuk mempengaruhi mahasiswa

lain dan mengubah situasi. Mahasiswa yang bermotivasi kekuasaan ingin menimbulkan

dampak dan mau memikul resiko untuk melakukan hal itu.

Luthan (2006) menyatakan bahwa motivasi adalah proses yang dimulai dengan defisiensi

fisiologis dan psikologis yang menggerakan perilaku atau dorongan yang ditunjukan untuk

tujuan atau insentif. Dengan demikian kata kunci untuk memahami proses motivasi bergantung

pada pengertian dan hubungan antara kebutuhan, dorongan, dan insentif. Dengan demikian,

mahasiswa akan bekerja di studio bila hal itu mereka anggap sebagai suatu kebutuhan (bukan

keterpaksaan), lalu dibarengi dengan adanya dorongan faktor external dan internal dan adanya

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

13

imbalan nilai evaluasi yang signifikan. Menurut Masrukhin dan Waridin (2006) motivasi

merupakan faktor psikologis yang menunjukan minat individu terhadap pekerjaan, rasa puas

dan ikut bertanggungjawab terhadap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan. Sedangkan

Yohanas (2006) menyatakan motivasi adalah faktor yang kehadiranya dapat menimbulkan

kepuasan kerja dan meningkatkan produktivitas atau hasil kerja dan menimbulkan berbagai

perilaku manusia.

2.2.KONSEPSI PENGELOLAAN STUDIO ARSITEKTUR

Studio sebagai wadah fisik dan sebagai suatu sstem pengelolaan pembelajaran di Arsitektur

masih sering disalahkaprahkan, baik dikalangan eksternal maupun dikalangan intern jurusan

Arsitektur sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Sigit Arifin (2002) berusaha membedakan

dua hal tersebut yang terkait dengan manajemen pengajaran desain di studio:

Pertama, adanya pengertian yang kurang tepat tentang sistem studio yang ditandai dengan:

a. Studio bukan sekedar fasilitas untuk aktivitas menggambar dan asistensi, melainkan

terdiri dari pelatihan dan pengajaran desain yang berorientasi pada program-program

aktivitas yang didesain sesuai dengan metodologi desain yang diterapkan sekaligus

merupakan pelatihan terhadap berpikir konvergen dan divergen.

b. Studio bukan hanya ruangan yang berisi meja gambar beserta kursi gambar.

c. Studio tidak sama dengan ruang kelas, tata atur perabot tidak mempunyai orientasi.

d. Studio tidak mewadahi kegiatan kuliah (baca: tatap muka), fokus belajar pada student

centered learning yang menggunakan aliran konstruktivisme .

e. Studio tidak mewadahi pelatihan dan pengajaran desain yang bersifat massal.

f. Studio tidak hanya mengandalkan peran dosen sebagai pembina mata kuliah, tetapi

lebih mengandalkan peran Kepala Studio sebagai manajernya dan pembimbing sebagai

dosen di kelompok mahasiswa.

Kedua, studio tidak hanya diartikan sebagai wadah, tetapi juga harus mempunyai sistem yang

berorientasi pada pelatihan dan pengajaran desain, meliputi:

a. Penerapan sebuah metodologi desain yang mengoperasionalkan berpikir divergen atau

kreatif (otak kanan) dan berpikir konvergen (otak kiri)

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

14

b. Opersionalisasi kedua belahan otak diwujudkan dengan program-program aktivitas

yang didesain secara bergantian melalui pelatihan dan pengajaran desain dan terwadahi

dalam sebuah model of design in studio teaching.

c. Peran pembimbing terlihat lebih dominan dibandingkan dengan dosen sebagai Pembina

mata kuliah, karena lingkup pelatihan dan pengajaran desain lebih menuju ke arah

pembentukan pola berpikir desain (design thinking), berbeda dengan pemberian materi

pengetahuan (knowledge content) lebih mengarah pada substansialnya.

Perkembangan dan perubahan di bidang pendidikan desain arsitektur di Indonesia boleh terjadi,

asal telah ada kesiapan untuk mengantisipasinya. Pada era teknolgi informasi seperti ini sudah

saatnya dibutuhkan sebuah sistem studio dengan manajemen pengajaran desain, karena:

a. melibatkan banyak individu dengan pola berpikir yang berbeda-beda.

b. melaksanakan bermacam-macam program aktivitas yang sarat dengan “aturan main”

yang berbentuk instruksi-instruksi teknis.

c. membutuhkan wadah (baca: fasilitas) dengan tuntutan fisik ruang dan tata-atur perabot

yang agak spesifik.

2.3.STUDIO ARSITEKTUR YANG MENGUNDANG

Berbagai fasilitas dan suasana studio perancangan arsitektur yang dapat menjadi daya tarik

bagi mahasiswa untuk mengerjakan tugas di studio telah diulas dan diteliti oleh berbagai pakar

pendidikan Arsitektur, antara lain (Salamah, 1995; Sigit Arifin, 2002; Laurence, 2002):

a. area untuk aktivitas eksplorasi berupa perpustakaan mini dan fasilitas internet di studio

yang memungkinkan mahasiswa melakukan aktivitas konstruktif (hunting

information), pada program ini mahasiswa dikondisikan proaktif mencari informasi

sebanyak mungkin kemudian menyusun laporan kompilasi data, disebut dengan tahap

persiapan dan usaha, melalui pelatihan ini diharapkan mahasiswa mampu berpikir

konvergen

b. area untuk diskusi kelompok yang menerapkan teknik-teknik kreatif, termasuk

misalnya : problem based learning, program mendatangkan dosen tamu, pakar praktisi

(lunch bag lecture), calon pengguna, program sharing model kakak kelas yang

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

15

berprestasi, lebih dituntut suasana yang agak santai tetapi tetap dapat berkonsentrasi

tinggi, dapat duduk bersila lesehan di lantai . Aktivitas-aktivitas tersebut baik menurut

Quayle (1985) maupun Utami Munandar (1999) memang benar dapat menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif atau disebut dengan Lingkungan Belajar yang

Mengundang (LBM).

c. area untuk inkubasi yang diperlukan untuk “melepaskan diri“ dari masalah untuk

sementara, lebih bersifat mandiri, disediakan individual space atau “keluar dari ruang

studio, entah ke mana?

d. area untuk bersibuk diri secara kreatif, dikondisikan suasana di mana sikap pembimbing

agak fleksibel, artinya diperlukan tenggang rasa dalam menuntut ketenangan, bahwa

setiap mahasiswa tidak harus “duduk diam menjadi anak manis”, terdengar suara suara

produktif yang terkait dengan pencetusan gagasan dalam wujud visual atau 3D.

e. area untuk evaluasi hasil karya desain, diperlukan display box, aktivitas gelar karya atau

pameran karya ini diupayakan dapat dijadikan wadah untuk saling kritik,

berkomunikasi secara verbal sekaligus visual

BAB 3

METODE PENELITIAN

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

16

3.1. RANCANGAN PENELITIAN

Berdasakan pada masalah penelitian yang telah dirumuskan pada Bab 1 maka penelitian ini

akan menggunakan Metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode ini dipilih karena

feonomena yang akan dipecahkan bersifat abstrak yang menghubungkan dua fenomena yaitu:

fenomena psikologis (dalam hal ini, faktor motivasi) dengan fenomena kegiatan pendidikan

(dalam hal ini, proses belajar mengajar pada studio perancangan Arsitektur). Seluru gejala

yang berkaitan degan kedua fenomena tersebut akan dipaparkan dalam bentuk narasi

(deskriptif)

3.2. LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini akan dilakukan pada Studio Perancangan Arsitektur, baik yang berlokasi di

kampus bukit Jimbaran maupun yang di Kampus Sudirman. Selain dilakukan di kampus juga

akan dilakukan pengamatan pada rumah rumah yang sering dijadikan sebagai tempat kerja

mahasiswa yang mengerjakan tugas secara berkelompok. Pengamatan Kampus dan Rumah

hanya terbatas pada pencarian data dan informasi fisik tentang kondisi, kualitas dan fasilitas

yang tersedia.

Sedangkan data dan informasi yang bersifat opini, pendapat, penilaian, komentar mahasiswa

yang akan dijadikan sampel tidak terikat dengan lokasi (insitu). Wawancara yang dilakukan

bisa dilakukan dimana saja (exsitu)

3.3. JENIS DAN SUMBER DATA

a. JENIS DATA

Jenis data yang akan dikumpulkan dapat berupa data angka angka (kuantitatif) seperti luas

ruang studio, luas ruang “studio” rumahan, kapasitas daya tampung ruang. Selain itu juga data

yang bersifat kualitatif misalnya untuk menilai kualitas sarana dan prasarana studio,

identifikasi fasilitas yang tersedia dan data lain berupa pendapat, komentar, uneg –uneg,

penilaian mahasiswa.

b. SUMBER DATA

Sebagian besar data akan diperoleh dari sumber primer, artinya peneliti akan mencari langsung

dari sumber aslinya, baik melalui wawancara maupun observasi langsung di lapangan.

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

17

Sedangkan Data sekunder, misalnya ukuran ruang studio diperoleh dari data yang sudah

dimiliki oleh jurusan atau fakultas (bila tidak ada akan diadakan pengukuran sendiri/sumber

primer).

3.4. TEKNIK SAMPLING

Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling, artinya

mahasiswa yang akan diwawancarai sengaja dipilih berdasarkan pertimbangan akan dapat

memberikan informasi yang banyak tentang studio dan permasalahannya. Mahasiswa yang

akan diwawancarai adalah mahasiswa yang SUDAH LULUS (TAMMAT). Pertimbangannya

adalah mahasiswa ini tidak ada beban psikologis ketika diwawancarai, hal ini tentu sangat

berbeda jika masih aktif, akan banyak ewuh pakewuh, sehingga agak sulit memperoleh data

secara bebas dan jujur.

Sebagaimana karakteristik penelitian kualitatif, dimana jumlah sampling tidak terlalu dituntut

jumlahnya, karena diakhir analisis tidak ada generalisasi. Meski demikian jumlahnya

ditentukan dengan kuota sampling sebanyak lima (5) orang. Jumlah ini juga masih fleksible

tergantung dengan kondisi lapangan nantinya.

3.5. TEKNIK PENDATAAN

Data akan diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) terhadap responden

yang dipilih. Pada wawancara mendalam ini peneliti akan melepas responden bercerita

sebanyak mungkin apa yang mereka ketahui, rasakan, impiannya, serta memperhatikan bahasa

tubuh, mimik wajah ketika bercerita. Diusahakan sedemikian rupa supaya responden tidak

mengetahui bahwa mereka “diwawancarai”, diharapkan dengan cara ini diperoleh data yang

“alami” tidak dibuat buat, apa adanya. Untuk itu rekaman wawancara dilakukan secara

tersembunyi (hidden recorder).

Sedangkan data fisik studio dan studio rumahan akan dilakukan melaui teknik observasi.

Karena peneliti adalah juga dosen pembimbing pada studio Perancangan, maka penghayatan

dan gambaran suasana ruang setidaknya sangat membantu “membaca” ruang ruang yang ada.

Untuk studio rumahan gambaran umumnya melalui wawancara yang kemudian diverifikasi

melalui cara bertamu.

3.6. INSTRUMEN PENELITIAN

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

18

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Handphone sebagai alat perekam, bukan radio yang menjolok.

2. Kamera

3. Meteran

3.7.TEKNIK ANALISIS DATA

Langkah langkah analisis penelitian dilakukan beberapa tahap:

1. Data yang diperoleh dari rekaman wawancara (audio data) ditransfer kedalam bahasa

tulis (literate data).

2. Hasil wawancara sebagai faktor intrinsik yang sudah dalam bentuk tulisan, dicoding,

yaitu diberi tanda misalnya dengan stabilo untuk mencari kata kata kunci yang memiliki

makna, langkah ini juga sekaligus sebagai upaya reduksi data yang banyak menjadi

lebih ringkas.

3. Dari makna kata yang diperoleh, diinterpretasikan sesuai dengan tujuan penelitian.

4. Demikian halnya dengan data data fisik tentang studio, fasilitas sarana dan prasarana,

suasana ruang (sebagai faktor ekstrinsik) dideskripsikan dan dikaji silang dengan hasil

wawancara,

5. Selanjutnya faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik didialogkan dengan teori dan

kemudian di interpretasikan dan dimaknai

6. Termasuk dalam pertimbangan analisis adalah interpretasi bahasa tubuh, mimik,

suasana ruang dibalik yang kasat mata.

7. Pelaporan penelitian dilengkapi dengan gambar, sketsa,foto .

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

19

Pada Bab 4 akan diuraikan jawaban tujuan penelitian yang mengacu pada dua pokok

permasalahan utama, yaitu: (1) Ingin mengidentifikasi faktor-faktor yang TIDAK memotivasi

mahasiswa mengerjakan tugas pada mata kuliah Studio perancangan arsitektur; dan (2) Ingin

mengidentifikasi faktor faktor yang memotivasi mahasiswa mengerjakan tugas di luar studio

Informal.

Untuk mencapai tujuan tersebut pendekatan pembahasan yang dilakukan ditempuh dengan

membahas HASIL penelitian dan PEMBAHASAN secara simultan (tidak dipisah antara uraian

HASIL dengan PEMBAHASAN).

4.1.FAKTOR– FAKTOR YANG TIDAK MEMOTIVASI MAHASISWA MENGERJAKAN

TUGAS PADA MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berdasarkan Kajian Literatur yang telah diuraikan pada Bab 2, bahwa untuk mengetahui

motivasi seseorang (sekelompok orang) untuk mengerjakan/tidak mengerjakan sesuatu

kegiatan, sangat dipengaruhi dua hal utama yaitu, (1) Faktor Intrinsik, (2) faktor Ekstrinsik.

Teori inilah yang akan dijadikan sebagai pola dasar dalam membahas penelitian ini.

Dalam penelitian digunakan dua informan mantan mahasiswa Arsitektur Unud, yaitu (1) Adi

Prabawa (Angkatan 2006) dan (2) Kresna (Angkatan 2010). Diwawancarai mendalam dalam

beberapa pertemuan secara terpisah untuk mengorek informasi sebanyak banyaknya mengenai

pengalaman mengerjakan tugas di studio perancangan arsitektur.

4.1.1. Faktor Intrinsik

Faktor intrinsik adalah faktor dari dalam diri mahasiswa yang dapat dikontrol keberadaannya.

Dua informan memberikan keterangan yang hampir sama mengenai faktor yang tidak

memotivasi untuk mengerjakan tugas di studio yaitu masalah ketidaknyamanan dan

kesumpekan di ruang studio. Lebih lanjut, Prabawa menjelaskan bahwa ruang studio yang

relatif sempit dijejali hampir ratusan mahasiswa, mereka berdesakan satu dengan lainnya.

Kondisi seperti ini tidak mendorong mahasiswa untuk bisa bekerja secara optimal. Apalagi

bila mahasiswa sebelahnya suka bermain, maka perilaku seperti ini akan menular ke mahasiswa

yang lain. Sehingga bukan tidak mungkin seorang mahasiswa yang pada awalnya serius dan

tekun bisa kena pengaruh. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 1 (bandingkan dengan

Gambar 2)

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

20

Gambar 1. Kondisi Studio yang padat dengan mahasiswa (1 meja 3-4 mahasiswa)

Gambar 2. Studio Arsitektur di ITB (1 meja satu mahasiswa)

Sedangkan menurut Kresna kondisi ketidaknyamanan mahasiswa seperti mengerjakan sesuatu

dalam keadaan tertekan dan dikejar kejar. Diperparah lagi bila target capaian dari dosen

berubah ubah setiap saat. Dalam hal ini Prabawa dan Kresna sepakat bahwa kondisi seperti ini

disinyalir tidak adanya koordinasi antar team pengajar di studio. Prabawa memberikan contoh,

ketika kelompoknya asistensi ke Dosen X, memberikan pengarahan yang sangat berbeda

dengan Dosen Y. Kelompoknya dan kelompok lainnya juga mengalami hal yang sama, mereka

kebingungan harus mengikuti yang mana?. Dalam kondisi menunggu kepastian yang harus

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

21

diikuti itulah ada jedah waktu yang cukup lama (bisa satu minggu), mahasiswa mengerjakan

tugas apa adanya (takut berbuat banyak yang belum tentu nantinya diterima). Kresna juga

mengungkapkan hal yang sama sebagai berikut:

..”ketika kelompok kami asistensi ke Pak (.........) memberikan pengarahan bangunan disepanjang koridor boleh dirobohkan bila dianggap tidak sesuai dengan tata ruang; seminggu kemudian, kelompok kami mengadakan asistenske Pak (……), sambil senyum masem mengomentari “memangnya

tanah ini tanah nenek moyangmu yang seenaknya dirobohkan…..coba tanya ke

yang punya, mau nggak bangunannya dirobohkan…. yang realistik

dong”……..

Selain hal yang telah dijelaskan sebelumnya, faktor ketidaknyamanan lain yang tidak

mendorong mahasiswa bekerja di studio adalah perlakuan sistem pembelajaran di studio yang

mestinya agak berbeda dengan pembelajaran non studio, sebagaimana yang diungkap oleh

Kresna:

Faktor lainnya, adalah adanya kesenjangan antara harapan mahasiswa untuk mendapatkan nilai

yang lebih baik dengan kenyataan yang didadapatkan, seperti yang dikemukakan oleh Prabawa

sebagai berikut:

4.1.2. Faktor Ekstrinsik

Dari hasil wawancara diperoleh suatu simpulan umum bahwa nampaknya faktor ektrinsik ini

lebih dikedepankan sebagai pemicu tidak betahnya mahasiswa mengerjakan tugas di studio.

“kalau mata kuliah biasa itu khan hanya sekitar 2 jam paling banter 2,5 jam,

sedangkan studio itu sekitar 7 atau 8 jam…..kalau mahasiswa harus duduk manis

sampai sekian jam dengan isterahat sekali……sangat menjemukan….mestinya

biarkanlah dengan cara kami sendiri mengatur waktu, isterahat diselingi “main”, atau

membuat kegiatan agak menyimpang dari kegiatan studio misalnya main game…….itu semua dalam rangka mengusir kejenuhan………pokokya tentukan saja

target yang harus dicapai hari ini……pasti kami bisa capai dengan cara kami……he….he…he……..”

“Bapak bapak dosen selalu memacu kita untuk kreatif membuat sesuatu terobosan desain…..tidak yang itu-itu saja dari tahun ke tahun….bahkan mereka berjanji untuk

memberikan nilai yang lebih baik…..namun kenyataanya, ketika kami membuat

desain “yang aneh aneh”……belum apa-apa langsung dinyek…….dan bener pada saat pengumuman nilai akhir tidak ada penghargaan sama sekali terhadap desain yang kreatif……sudah susah susah (membuatnya) toh nilainya segitu juga,…..pocol…….”

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

22

Ketika peneliti mencoba memancing kedua informan untuk mengetahui faktor ektrinsik ini

secara lebih mendalam secara garis besarnya dapat diidentifikasi pada dua faktor utama, yaitu:

(1) Faktor fisik, dan (2) Faktor pengelolaan studio.

4.1.2.1. Faktor Fisik Studio

Sejak awal pembangunan fasilitas gedung jurusan Arsitektur, baik di kampus Bukit Jimbaran,

maupun di kampus Sudirman Denpasar, TIDAK PERNAH dirancang secara khusus

pembuatan Studio Perancangan untuk Arsitektur. Yang dirancang dan dibangun adalah ruang

kelas yang multi fungsi (ruang kelas sekaligus ruang studio). Padahal kedua fungsi ruang ini

sangat jauh berbeda, ruang kelas didesain sebagai wadah proses belajar mengajar yang bersifat

konvergen (pengetahuan), sedangkan kegiatan studio lebih ditekankan pada upaya pemunculan

sisi kreatifitas, keterampilan motorik yang bersifat divergen. Atau secara extrim perbedaan

antara ruang kelas dengan studio adalah yang satu bersifat passif yang lainnya bersifat aktif

(bekerja dan praktek).

Dari fungsi yang bebeda tersebut, tercermin pada lay out ruangnya. Pada ruang kelas, lay out

ruang cenderung digunakan pola segi panjang, sedangkan studio yang lebih menekankan pada

BEKERJA cederung pada bentuk segi empat. Lihat Gambar 3 dan 4

Gambar 3. Lay out Ruang Kelas dan Ruang Studio

Dengan demikian dari segi dimensi ruang, ruang studio LEBIH BESAR dibanding dengan

ruang kelas, dimana kebutuhan furniturenya juga akan berbeda. Ruang kelas didominasi

perabot kursi sedangkan perabot studio membutuhkan meja gambar dan kursi gambar.

Ruang Kelas

Ruang Studio

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

23

Dengan kondisi seperti ini bisa dimaklumi keluhan informan terhadap ruang kelas yang disulap

menjadi ruang studio: sumpek dan berjejal.

Gambar 4. Ruang Studio Perancangan di Arsitektur Petra Surabaya

Ruang studio yang multifungsi ini menyebabkan ruang studio menjadi tidak permanen. Hari

ini digunakan sebagai Studio, besoknya digunakan untuk perkuliahan teori. Dampaknya secara

psikologis bagi mahasiswa yang bekerja di studio bahwa ruang kerjanya hanya sementara,

bahwa sebentar lagi barang dan perlengkapan yang dibawa dari rumah harus dibawa pulang.

Padahal salah satu upaya untuk membetahkan orang bekerja adalah suasana home harus

tercipta, termasuk perlengkapan kerja dengan segala pernak perniknya (lihat Gambar 5)

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

24

Gambar 5. Pernak pernik Ruang Kerja yang membuat suasana home

Senada dengan menciptakan rasa home di studio Kresna memberi komentar sebagai berikut:

Idea Kresna ini hanya bisa terwujud seandainya Ruang Studio bersifat permanen. Bukan hanya

permanen tetapi setiap Mata Kuliah Studio memiliki Ruang studio yang tetap. Dengan

demikian perlu dibuat secara pemanen 6 Ruang Studio + 1 Ruang Studio Tugas Akhir yang

tidak bisa digunakan untuk perkuliahan.

Mengenai fasilitas ruang studio, salah satu faktor yang membuat kurang membetahkan

mahasiswa bekerja karena kurang nyaman, misalnya ruang studio yang sudah dijejali begitu

banyak mahasiswa pendingin ruangnya sangat terbatas, sehingga suasana studio tetap gerah

dan tidak nyaman bekerja.

Selain masalah pendingin ruang yang tidak memadai, fasilitas pendukung lain yang tidak kalah

pentingnya adalah Internet. Dari fasilitas inilah segala macam informasi dapat diperoleh untuk

kepentingan tugas. Kondisi ruang studio baik di Denpasar maupun di Bukit semuanya tidak

terjangkau oleh Internet Kampus. Kebutuhan internet dilakukan atas usaha pribadi masing

masing mahasiswa melalui server berbayar. Untuk mendapatkan asses Wifi secara gratis hanya

diperoleh kalau keluar ruang studio mencari sinyal Wifi kampus.

4.1.2.2. Faktor Pengelolaan Studio

Faktor ektrinsik yang mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada

mahasiswa untuk tidak termotivasi bekerja di studio yang tidak kalah pentingnya adalah faktor

pengelolaan (management) studio. Termasuk dalam hal ini: perencanaan, pelaksanaan dan

pemantauan/evaluasi kegiatan studio.

Perencanaan

“saya membayangkan seandainya saja di studio ada tempat untuk membikin minuman sendiri, atau bahkan bisa memasak mie instan……..sehingga tidak perlu wira wiri kesana kemari hanya untuk mencari jajan atau beli kopi…..juga bisa membawa dari rumah komputerr desktop berkapasitas besar, scanner dan printer A3”

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

25

Termasuk dalam hal ini adalah kurikulum dan penjabarannya dalam bentuk Silabus dan Satuan

Acara Pengajaran (SAP) Studio. Peran koordinator studio mengkoordinasi team pengajar

menjadi sangat penting. Bentuk Tugas yang akan diberikan kepada mahasiswa harus jelas dan

terukur dengan baik – termasuk tata kala (time schedule)- sehingga setiap anggota team yang

ikut pada studio tahu apa yang akan dikerjakan, tahu apa yang akan disampaikan/diberikan

kepada mahasiswa. Mestinya informasi ini juga disampaikan kepada seluruh mahasiswa,

sehingga dari awal mahasiswa sudah tahu bayangan kerja yang akan dilakukan dan persiapan

apa yang akan dilakukan.

Pada prakteknya, tahapan ini belum terlaksana dengan baik (ada studio yang sudah melakukan

hal ini dengan baik). Koordinasi hanya dilakukan seadanya, sumber informasi terpusat pada

koodinator saja. Anggota team dipersilahkan berimprovisasi sendiri.

Pelaksanaan

Merupakan tahapan eksekusi Silabus dan SAP dalam bentuk Tugas Studio yang setiap semester

mengambil Topik kasus yang berbeda.

Dinamika dalam pelaksanaan Tugas kerap berkembang karena keunikan setiap proyek, juga

tidak semua hal dapat diantisipasi dalam perencanaan. Mestinya dalam tahap ini diperlukan

adanya Koodinasi rutin yang memerlukan problem solving yang sangat mendesak, namun pada

kenyataannya tidak dilakukan seperti ini. Akhirnya penyelesaiannya bersifat parsial tergantung

dari masing masing anggota team teaching.

Pemantauan dan Evaluasi

Sesungguhnya kegiatan ini berlangsung di seluruh tahapan proses pembelajaran mulai dari

perencanaan, pelaksanaan dan akhir studio.

Evaluasi di tahap “perencanaan” dilakukan misalnya untuk menilai pakah Tugas yang

diberikan sesuai dengan porsi SKS yang telah ditentukan, termasuk menilai apakah seluruh

aspek kompetensi yang diharapkan tercakup dalam Tugas, juga termasuk jumlah peserta studio

yang fluktuatif jumlahnya kaitannya dengan strategi penanganan tugas. Pada kenyataanya

tahapan ini jarang bahkan tidak pernah dilakukan (semuanya ditangani Koordinator).

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

26

Evaluasi di tahap “pelaksanaan” misalnya untuk mengetahui apakah target capaian sesuai

dengan skenario perencanaan awal; lalu mencari tahu peyebabnya dst. Juga tahap ini tidak

pernah dilakukan.

Evaluasi di akhir studio, merupakan evaluasi total seluruh kegiatan untuk dijadikan acuan

pembelajaran pada semester berikutnya. Evaluasi ini juga tidak pernah dilakukan sehingga

kesalahan dan kealpaan pada semester yang lalu, berulang ulang seolah menjadi masalah yang

rutin yang selalu ditemui pada tiap semester.

Akumulasi dari permasalahan diatas pasti berimbas pada mahasiswa misalnya terjadinya

keraguan untuk melakukan sesuatu, sulitnya mencari kebenaran yang sesungguhnya dan yang

terparah adalah seringnya semua kesalahan ini ditimpakan kepada mahasiswa.

4.2. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMOTIVASI MAHASISWA MENGERJAKAN

TUGAS DILUAR STUDIO FORMAL

Faktor faktor ini merupakan kebalikan dari faktor faktor yang telah diuraikan sebelumnya.

Misalnya apa yang dianggap kurang (disadvantage) di studio formal, bisa didapatkan di studio

informal ini (advantage).

Studio inormal dalam penelitian ini dapat berupa studio yang memang direncanakan untuk

kebutuhan studio Arsitektur dan/atau juga dapat berupa rumah tinggal dimana salah satu ruang

dari rumah tersebut difungsikan sebagai studio.

Anggotanya ada yang bersifat permanen (berteman sejak awal) dan ada yang bersifat temporer

(kebetulan satu kelompok dalam suatu tugas), atau kombinasi keduanya, tetapi yang pasti

jumlahnya tidak banyak (< 10 orang).

4.2.1. Faktor Intrinsik

Faktor faktor yang mendorong mahasiswa untuk mengerjakan tugas di studio informal adalah

:

Inisiatif sendiri, waktu lebih flexible, cara kerja bebas, merasa lebih home, sebagaimana

dikemukakan oleh Kresna yang berstudio permanen bersama sama teman lainnya sejak awal

kuliah.

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

27

Keuntungan lain di studio informal tersebut adalah, seringnya berkumpul dengan kakak kelas

mereka, baik untuk ngobrol maupun menumpang mengerjakan tugas. Bahkan kadangkala

senior meminta bantuan pada yuniornya untuk membantu tugas, sebaliknya yunior

memperoleh segala informasi dari kakak kelasnya. Ikatan ini berlangsung secara alamiah,

sehingga kadangkala dalam mengerjakan suatu tugas lebih mendengar kakak seniornya dari

pada dosennya sendiri. Si yunior tidak sungkan untuk bertanya atau diajari oleh seniornya,

demikian juga seniornya ikhlas membagi apa yang diketahuinya tanpa pamrih.

Hubungan seperti ini nyaris tidak akan pernah terjadi di studio formal, antara mahasiswa

dengan dosen studio seperti ada jarak yang terbentang lebar, hubungannya sangat kaku.

Sehingga problema yang dihadapi oleh mahasiswa lebih nyaman ditanyakan pada seniornya

saja. Hal itu hanya bisa di dapatkan di studio “rumahan”. Sehingga seorang mahasiswa merasa

rugi bila tidak memiliki studio infomal. Ini sudah seperti suatu kebutuhan bukan keterpaksaan.

4.2.2. Faktor Ekstrinsik

Faktor luar yang menjadi daya tarik mahasiswa mengerjakan tugas salah satunya adalah

masalah fasilitas yang tidak perlu mewah tetapi cukup mengakomodasi kebutuhan mahasiswa.

Gambar 6 dan 7 diberikan contoh salah satu hasil observasi Studio informal ini.

“saya kesana dengan kemauan sendiri, waktu kerjanya semau saya, kalau ngantuk bisa bermalam di sana…..pakaiannya apa saja…..bisa saling ngobrol sambil

bekerja…kalau lagi bosan, main game ramai ramai….lapar?? bikin mie sendiri di

dapur…..”

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

28

Gambar 6 Suasana

Salah Satu Studio Informal

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

29

Gambar 7 Denah Salah satu Studio Informal

Studio ini merupakan salah satu unit bangunan pada bangunan Rumah Tinggal. Kegiatannya

terpisah dengan kegiatan Rumah tangga. Bangunan terdiri dari dua lantai, lantai 1 pada siang

hari digunakan sebagai kantor jasa kontraktor, sedangkan lantai 2 untuk kegiatan jasa servis

komputer. Malam hari ruang kantor kontraktor ini disulap menjadi studio yang beranggotakan

8 orang yang kesemuanya sudah lulus S1.

Fasilitas ruang studio ini: AC, Wifi, meja gambar, kursi gambar, Komputer desktop, Scanner,

Printer A3, KM/WC, dapur.

Ruang dapur

KM/WC

Ruang Pimpinan

Ruang Studio

Ruang Tamu

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

30

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. SIMPULAN

Berdasarkan analisis Hasil dan Bahasan pada Bab 4 maka simpulan yang merupakan upaya

untuk menjawab Rumusan masalah yang dikemukakan pada Bab 1. Sebagai suatu penelitian

kualitatif, tentu simpulan ini bukan merupakan generalisasi tetapi merupakan suatu pendapat

informan yang merupakan representasi dari dunia nyata.

1. Faktor faktor yang tidak memotivasi mahasiswa untuk mengerjakan tugas di studio

dapat dibedakan atas dua faktor, yaitu : Faktor fasilitas studio yang tidak mendukung

proses belajar mengajar di studio seperti kapasitas ruang yang tidak memadai untuk

suatu kegiatan studio; fasilitas AC studio ruangan yang tidak memadai; furniture meja

gambar dan kursi gambar yang masih kurang. Faktor kedua yang tidak mendukung

adalah masalah pengelolaan studio: kurangnya kordinasi pada team teaching studio

berdampak banyak secara psikologis bagi mahasiswa seperti adanya ketidakpastian,

ketidaksinkronan informasi. Sehingga mereka mencari sumber sumber yang dianggap

lebih pasti seperti kakak kelas. Komunikasi dengan senior ini tentu tidak diperoleh di

studio formal tetapi di luar studio.

2. Faktor faktor yang mendorong mahasiswa memilih mengerjakan tugas di studio in

formal adalah: suasana HOME. Mereka bisa mengatur waktu untuk bekerja secara

fleksibel, cara kerja bebas. Saat bekerja mereka dapat menyelingi dengan refreshing

misalnya main game, bermain gitar dan menyanyi, nonton dan makan minum. Selain

itu dukungan fasilitas ruang yang ber AC, Wifi dan peralatan Scanner dan Printer,

komputer desktop yang berkapasitas besar sangat mendukung produk gambar yang

bersifat animasi. Selain itu di studio “rumahan” ini dikunjungi berbagai angkatan dan

kakak kelas yang dapat menjadi nara sumber.

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

31

5.2. SARAN

Untuk mengembalikan fungsi studio sebagai tempat kerja bagi mahasiswa, perlu diadakan

pembenahan sebagai berikut:

1. Setiap mata kuliah Studio memiliki studio masing masing yang dapat digunakan

sepanjang waktu dan tidak digunakan untuk fungsi fungsi lain

2. Rancangan ruang studio berbeda dengan rancangan ruang kelas teori

3. Lay out meja dan tempat duduk studio tidak sama dengan lay out ruang kelas teori. Lay

out ruang studio sangat dinamis dibuat perklaster dan diserahkan ke mahasiswa untuk

mengaturnya masing masing.

4. Selain ruang kerja juga dperlukan ruang penunjang berupa pantry, tempat makan

minum, ruang relax sebagai tempat “refreshing” untuk mengurangi kejenuhan. Juga

ruang gallery tempat memajang berbagai karya dan tugas mahasiswa. Ini yang disebut

ruang inkubasi.

5. Fasilitas yang ada pada studio: AC sesuai dengan kebutuhan, LCD, Komputer

berkapasitas besar (server), Scanner, printer untuk ukuran A3, Wifi berkecepatan

tinggi.

6. Pengelolaan studio yang terencana, terkordinasi dan sistem evaluasi yang jelas

7. Mengundang pembicara tamu dari berbagai profesi yang sesuai dengan topik tugas,

kakak senior yang dianggap berprestasi, kunjungan ke lapangan yang disertai dengan

pembimbing.

8. Membimbing mahasiswa sebagai mitra belajar, yang bisa diajak berdiskusi lepas.

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

32

Daftar Pustaka

Bakarman, Ahmed Abdullah. Quality Evaluation Tool for the Design Studio Practice (Pdf)

Gunarsa, Singgih D. 2007. Konseling dan Psikologi. Jakarta:BPK Gunung Mulia

Keith, Davis, & Jhon W. Newstrom, 2000. Perilaku Dalam Organisasi .Yogyakarta: BPFE.

Laurens, Joyce M. (ed), 2002. The Design Studio. Surabaya: PCU.

Natawijaya, Rohman dan Moesa, Moein, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Dikti.

Salama, Ashraf. 1995. New Trends In Architectural Education: Designing the Design Studio.

North Carolina.

Sardiman. A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Sigit Arifin, Liliany. Manajemen Pengajaran di Studio Disain Arsitektur. Dimensi Teknik

Arsitektur Vol. 30, No. 1, Juli 2002: 1 – 9

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan.

Page 33: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

33

LAMPIRAN JADWAL PENELITIAN

Waktu yang dialokasikan untuk penelitian ini adalah 2 (dua) bulan, terhitung mulai bulan

September hingga Oktober 2014. Secara terinci kegiatan yang dilakukan dapat dilihat pada

Tabel 2

Tabel 2 Tata Kala Penelitian

No KEGIATAN

WAKTU

September Oktober

II III IV V VI VII VIII

1 Persiapan (Grand tour,

kajian pustaka)

2 Pendataan

3 Analisis dan

Interpretasi

4 Penyusunan

laporan

5 Penggandaan

dan penjilidan

5 Penyerahan

Laporan

Page 34: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

34

Justifikasi Anggaran A. HONOR

No. Honor Honor/Jam

(Rp) Waktu

(jam/minggu) Jumlah Minggu Jumlah (Rp)

1 Ketua 50000 4 8 1,600,000 2 Anggota 1 25000 4 7 700,000

3 Anggota 2 25000 4 7 700,000

Sub Total A : 3,000,000

B. PERALATAN PENUNJANG

No. Material Justifikasi Pemakaian Volume

Harga Satuan Jumlah (Rp)

1 Sewa Laptop bulan 1 1,000,000 1,000,000

2 Sewa printer bulan 1 435,000 435,000

Sub Total B : 1,435,000

C. BAHAN HABIS PAKAI

No. Material Justifikasi Pemakaian Volume

Harga Satuan Jumlah (Rp)

1 Amplop folio coklat isi 100 20 Kotak 28,000 560,000

2 Amplop Samson tebal 100 BH 2,000 200,000

3 Bateray kecil merk ABC 5 Kotak 21,000 105,000

4 Buku Agenda 3 BH 27,000 81,000

5 CD-RW isi 5 Buah 10 Kotak 98,000 980,000

6 Isi Cutter Besar 2 Kotak 6,000 12,000

7 Isi pentel hitam 2 Kotak 13,000 26,000

8 Isolasi bening uk 1x712 yard 12 BH 10,000 120,000

9 - Kertas HVS A4 80gr 5 rim 45,000 225,000

10 - Klip Seagul isi 10 Kotak 2 BH 13,000 26,000

11 - Lem Provinal 112 2 BH 5,000 10,000

12 - Map Box File Bantek 30 Kotak 24,000 720,000

13 - Map Holder Plastik 31 Kotak 20,000 620,000

14 - Map Teka besarinternasional 50 BH 13,000 650,000

15 - Photocopy 200 Lembar 150 30,000

16 - Tinta Printer Epson 4 BH 800,000 3,200,000

Sub Total C : 7,565,000 D. PERJALANAN

No. Nama Perjalanan Justifikasi Perjalanan Volume

Harga Satuan Jumlah (Rp)

1 Perjalanan ke studio rumahan (Informal)

Darat 1 paket 1,000,000

Sub Total D : 1,000,000 E. LAIN - LAIN

No. Nama Kegiatan Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)

1 Penggandaan Proposal Penelitian 50,000 7 eksemplar 350,000

2 Penggandaan Lap Penelitian 100,000 13 Eksemplar 1,300,000

3 Konsumsi (Nasi dan Kue kotak) 90,000 15 kotak 1,350,000

Sub Total E : 3,000,000

TOTAL ANGGARAN : 20,000,000

Page 35: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

35

Lampiran 2. Format Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama / NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas

1. Dr.Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP

00-060557-03

Jurusan Arsitektur

Perencanaan Kota

4 jam/minggu Koordinator penelitian

Menyiapkan penelitian

2. Ir.I Made Suarya, MT Jurusan Arsitektur

Teori dan Kritik Arsitektur

4 jam/minggu Koordinasi lapangan

3. Dr.Ir. Widiastuti,MT Jurusan Arsitektur

Perencang Knota

4 jam/minggu Membuat laporan

Page 36: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

36

Lampiran 3. Format Biodata Ketua/Anggota Tim Peneliti/Pelaksana

BIODATA TIM PENELITI

A. Identitas Diri (Ketua / Anggota) 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP 2 Jenis Kelamin Laki 3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19570506 198403 1 001 5 NIDN 00-060557-03 6 Tempat dan Tanggal Lahir Makassar 6 Mei 1957 7 E-mail [email protected] 8 Nomor Telepon/Faks/HP (0361) 734312/0816 4703 831 9 Alamat Kantor Bukit jimbaran

10 Nomor Telepon/Faks (0361 703 384) 11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= orang, S-2= orang; S-3= orang 12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Seminar Tugas Akhir

2. Metodologi Penelitian 3. Studio Perancangan Arsitektur 1 dan 6

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Unhas ITB Universite de Pau et des Pays de l’Adour

Bidang Ilmu Arsitektur Perencanaan Kota dan Wilayah

Perencanaan Kota dan Wilayah

Tahun Masuk-Lulus 1976 - 1983 1986 - 1988 1997 -2000

Judul Skripsi/Thesis/Disertasi Perancangan Kebun Binatang di Ujungpandang

Pengaruh Pariwisata Terhadap Pola Tata Ruang Perumahan Tradisional Bali

Le problème des impacts culturels du tourisme À Bali (Indonésie) : vers une alternative planificatrice

Nama Pembimbing/Promotor Ir.JSG. Undap Dr.Ir. Bambang Kusbiantoro, MA, MSc

Olivier Soubeyran

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan skripsi, tesis, maupun disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml.(Juta Rp.)

1. 2013 Pola Penggunaan Ruang pada Kawasan Tepian Sungai di Denpasar

Hibah Jurusan arsitektur

Rp.15.000.000

2.

3.

*tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber dana lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan *Sumber Jml.(Juta Rp.)

1. 2013 Penghijauan di Bedugul

Page 37: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

37

2. 2012 Bilteks di Serangan

3. 2011 Penataan Ruang Publik di Kopleks

Perumahan Padang Galeria, Denpasar

*tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber dana lainnya.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/

Tahun Nama Jurnal

1. Pavingisasi Pusat Kota Denpasar : Kajian Fungsional dan Estetika..

Jurnal Terakreditasi Dirjen Dikti Depdiknas No.108/DIKTI/Kep./2007. ISSN 1411-9688. Volume 10 Nomor 1, Februari 2010

Bumi Lestari : Jurnal Lingkungan Hidup

2. Merajut Masa Lalu, Menggapai Lingkungan Binaan Hari Esok,

, Volume 7 Nomor 1 Februari 2009

NATAH

3.

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1.

Seminar Nasional Reinterpretasi Identitas Arsitektur Nusantara.,

World Heritage di Jatiluwih: Untuk Siapa dan Untuk Apa?. Prosiding Seminar ISBN no. 978-602-7776-68-5

Denpasar, 10 Oktober 2013

2. International Joint Seminar «Architecture and Built Heritage ».

Stagnansi Perkembangan Konsep Arsitektur Bali

Denpasar 11 April 2013

3. Seminar dalam Rangkaian Festival Danau Sentani.

Dasar dasar Pertimbangan Perencanaan Destinasi Pariwisata

Jayapura 15 April 2013

4 Seminar Pariwisata Berkelanjutan, Program Doktor Pascasarjana Pariwisata,

Elemen Arsitektur Bali Sebagai Tengaran (Landmark) Atraksi Pariwisata di Bali.

Denpasar 2 Mei 2013.

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

1.

Soroh Pande di Bali : Pembentukan « Kasta » dan Nilai Gelar (terjemahan Francois Guermonprez, Les Pande de Bali : La Formation d’une « Caste » et La Valeur d’un Titre

2012 395 Udayana University Press.

2.

H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID 1. 2.

Page 38: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

38

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya

yang Telah Diterapkan Tahun

Tempat Penerapan

Respon Masyarakat

1. 2.

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi,

atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1. 2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam Hibah Penelitian Jurusan Arsitektur Tahun 2014 Bukit Jimbaran, 28 Oktober 2014

(Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP)

Page 39: LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PENELITIAN JURUSAN ......2 halaman pengesahan laporan akhir penelitian hibah penelitian jurusan arsitektur tahun 2014 judul penelitian : faktor faktor

39

Lampiran 4. Format Surat Pernyataan Ketua Tim Peneliti

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR

Jalan Kampus Bukit Jimbaran - Bali (0361) 703384, 703320 Fax : 703384

www.ar.unud.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP NIDN / NIP : 00 -060557 -03 Pangkat / Golongan : Pembina Tk I/IV b Jabatan Fungsional : Lektor Kepala Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul : FAKTOR FAKTOR YANG (TIDAK) MEMOTIVASI MAHASISWA MENGERJAKAN TUGAS DI STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR PADA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNUD yang diusulkan dalam ‘Hibah Penelitian Jurusan Arsitektur Tahun 2014’, bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya. Bukit Jimbaran, 5 September 2014

Menyetujui,

Ketua Jurusan Arsitektur FT-UNUD Ketua Tim Peneliti

(meterai 6000)

Ir. I Made Suarya,MT

NIP.19561015 198601 1 001

Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi,MSP

NIP. 19570506 198403 1 001