LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir...

65
PSl 12 LAPORAN AKHIR PENELITIAN Judul Penelitian: STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI INDONESIA TAHUN 2011 Ketua Pelaksana Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH, MCTM SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI JAKARTA 2011

Transcript of LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir...

Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

PSl

12 LAPORAN AKHIR PENELITIAN

Judul Penelitian:

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS

CHIKUNGUNYA PENYEBAB KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

DI INDONESIA TAHUN 2011

Ketua Pelaksana

Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH, MCTM

SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

JAKARTA 2011

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

· ·lidari 1' p

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

Anggaran DIPA 2011

Judul Penelitian:

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS

CHIKUNGUNYA PENYEBAB KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

DI INDONESIA TAHUN 2011.

Ketua Pelaksana

Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH .. MCTM

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

JAKARTA 2011

Tim , %ZJ - c1 - 'hJ/2-No. I , : fs,. 1 - /Ol-/ 'VJ/&

'

No. h.h. s : f ! J //;l .

Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI INDONESIA TAHUN 2011

Abstrak

Penelitian epidemiologi virus chikungunya dilaksanakan tahun 201 1 , sesuai dengan

judul dari penelitian bahwa responden yang akan dipilih adalah didaerah yang

melaporkan adanya Kejadian Luar Biasa, sepanjang tahun 2011 sebanyak 6 provinsi

yang mempunyai kasus dimana saat pemberitahuan dilapangan masih ada klinis

chi1<ungunya. Dari ke enam provinsi diperoleh responden sebanyak 1 1 1 orang yang

merupakan klinis chikungunya. Pada pemeriksaan dengan menggunakan PCR terhadap

virus chikungunya sebanyak 30 (27 %) dari seluruh responden ternyata positive. Gejala

klinis berupa sakit pada sendi dialami oleh semua penderita, sendi yang dikeluhkan oleh

penderita adalah sendi lutut (93.3 %), sendi tangan (90%), sendi pergelangan kaki

(73.3%), dan sendi jari tangan ( 63.3%). Bila dilihat lama demam yang dialami oleh

penderita terlihat bahwa 90% positive antara 1 s/d 3 hari, dan sisanya 10 % lama

demam 4 s/d 7 hari, dan tidak satupun ditemukan positive pada responden yang sudah

menderita demam lebih dari 7 hari, dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa

waktu pengambilan specimen untuk pemeriksaan virus adalah pada saat viremia sedang

berlangsung. Lima dari 6 Provinsi yang diambil sampelnya (Bali, Banten, Jawa Tengah,

Jawa Timur dan NTB) ditemukan virus chikungunya Asian Genotype, sedangkan sampel

dari Kalimantan Barat virus yang teridentifikasi adalah VirusCentral!East African

Genotype.Penelitian ini adalah merupakan penelitian chikungunya yang pertama sekali

mendeteksi adanya virus chikungunya pada bebrapa provinsi dalam waktu yang

bersamaan.

Key words: Chikungunya, virus genotyping, Indonesia.

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

.;

KEMENTERIAN KESEHATAN RI·. SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN

Ja!an Percetakan Negara No. 23 Jakarta 10560 KotakPos 1226 Jakarta 10012

Telepon (021) 42881758, 42881763, 42881762, 42881745 Fax (021) 42881754

MENIMBANG

MENGINGAT

KEPUTUSAN

KEPALA PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN . NOMOR: HK.03.05/111/962/2011

TENT ANG

PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PENELITIAN TAHUN 2011

KEPALA PUSAT BIOMEOIS DAN TEKNOLOGI OASAR KESEHATAN

: a. bahwa untuk melaksanakan kegiatan penelitian pada Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, perlu ditunjuk Tim Pelaksana Penelitian Tahun 2011;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a terseb4t diatas, maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Oasar Kesehatan tentarig Pembentukan Tim Pelaksana Penelitian Tahun 2011 sejumlah tujuh betas penelitian;

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495);

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4130);

3. Peraturan Peinerintah RI No. 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Tehnologi Kekayaan lntelektual serta hasil Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 43, Tambahan lembaran Negara Nomor 4497),

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 791/Menkes/SKN11f1999 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan:

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179NMenkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan:

. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.

7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/PerNlllf201 O tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

8. Keputusan Kementerian Kesehatan RI No.03.05/4/220/2001 tanggal 7 Januari 2011 tentang Penetapan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran. Pejabat yaf)g melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja/Pembl!at Komitmen, Pejabat Penguji SPP, Pejabat Penandatanganan SPM, Bendahara Penerima dan Pengeluaran pada Kantor Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Jakarta:

MEMPERHA TIKAN 1. Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan tahun 2011 dengan No 0683/024

.-11.1.01100/2011, tanggal

20 Desember 2010;

2. Perjanjian Pelaksanaan Penelitian rada Pusat Biomedis dan Teknolog1 Dasar Kesehatan dengan No. PR03.01/lll/876/20� 1 sampai dengan Nomor No. PR.03.01/111/91212011, tanggal 14 Februari 2�11

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

. m �� � � '°1 HU�

KEMENTERIAN KESEHATAN RI SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN

Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta 10560 Telepon (021) 42881758, 42881763, 42881762, 42881745 . ·- _ Fax (021) 4288 i 754 Kotak Pos 1226 Jakarta l 0012

·

\

MEMUTUSKAN MENETAPKAN KESATU 1) Membentuk Tim Pelaksana Penelitian Biomedis dar. Teknologi Oasar

Kesehatan Tahun 2011 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

2) Kepada Tim Pelaksana Penelitian pada Pusat Biomedis dan Teknologi Oasar K.esehatan, Sadan Litbarig Kesehatan Tahun Anggaran 2011, dapat diberikan honorarium set:iagaimana terse but tlalam lampiran 2 Keputusan ini;

KEDUA Tim Pelaksana Penelitian Tahun 2011 mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Melaksanakan Penelitian pad a Pus at Biomedis dan Teknologi Oasar

Kesehatan Tahun 2011, dengan susunan Tim seperti pada lampiran surat keputusan ini;

2) Menyerahkan Laporan Kemajuan Penelitian, Laporan Pelaksanaan Penelitian dan Laporan Akhir Penelitian kepada Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan.

KETIGA Dalam melaksanakan tugasnya, Tim bertanggungjawab kepada Kepala Pusat Biomedis · dan Teknologi Oasar Kesehatan serta wajib menyampaikan laporan akhir penelitian sebagai pertanggungjawaban kegiatan;

KEEMPAT Biaya pelaksanaan kegiatan serta honor Tim Pelaksana Penelitian Tahun 2011 dibebankan pada anggaran DIPA Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Tahun 2011;

KELIMA Keputusan ini mulai berlaku sejak bulan Januari sampai dengan Desember 2011 dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan dan perubahan si:bagaimana mestiny'a.

Tembusan Yth: 1. Sekretaris Jenderal Kemenkes RI; 2. lnspektur Jenderal Kemenkes RI 3. Ketua Sadan Pemeriksa Keuangan; 4. Kepala Sadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 5. Kepala Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 6. Sekretaris Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 7. Kanwil Ditjen Ariggaran Kemenkeu RI OKI Jakarta;

Jakarta 17 Februari 2011

8. Para Kepala Pusat di Lingkungan Sadan Litbang Kesehatan; 9. Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehat�n;

10. Kepala Bidang Biomedis, Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan; 11. Kepala Bidang Teknologi Oasar Kesehatan, Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan; 12. Bendaharawan Pengeluaran Pusat Biomedis dan Teknologi Oasar Kesehatan: 13. Masing-masing yang bersangkutan untuk dilaksanakan.

2

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

. r+1< ', � '1' $ >1 H'J"'

KEMENTERIAN KESEHATAN RI SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN

Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226 Jakarta 10012

Telepon (021) 42881758, 42881763, 42881762, 42881745 Fax (021) 42881754

� · -

·

-- •

'

I rn

Lampiran 1 Keputusan Kepa\a Pusat Biomedis dan Teknotogi Dasar Kesehatan Nomor HK.03.05/111/962/2011 Tanggal : 17 Februari 2011

1. Ors. Ondri Dwi Sampurno, M Si .. Apt Peneliti Pertama

2. dr. Masri Sembiring Maha, DTMH., MCTM Peneliti Pertama/Ketua Pelaksana

3. dr. Reni Herman, M.Biomed Peneliti Pertama

4. Nur tka Hariastuti, MS Peneliti Pertama

5. drg. Rudi Hendro Putranto Peneliti Non Fungsional

6. dr. Yenny R1snati, M.Biomed Peneliti Non Fungsional

7. dr. Mursinai 1 Peneliti Non Fungsional

8. Subangkit, S.Si Peneliti Non Fungsional

9. Kartika Dewi Puspa �; Si Peneliti Non Fungsional

10. Sutarman, SKM., M.kes Peneliti Non Fungsional

11. Sukarni, SKM Peneliti Non Fungsional

12. dr. Akhmad Ahadi Penetiti Non Fungsional

13 dr. Yuzar IB lsmutoto Peneliti Non Fungsional

14. Santano Pembantu Peneliti

15. Tri Wiwin Oarsih, S.Sos Pembantu Peneliti

s

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

t I.

JUOUL PENELIT\AN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI I

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN

Telepon (021) 42881758, 42881763, 42881762, 42881745 �ax (021) 42881754

Lampiran 2 Keputusan Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Nomor HK.03.05/1111962/2011 Tanggal � 17 Februari 2011

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULCR VIRUS CHIKUNGU'NYA PENYEBAB KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI INOONESIA TAHUN 2011

JUMLAH HONOR TIM PELAKSANA PENELITIAN T AHUN 2011

30.000 1. Pene\iti Pertama Jum\ah honor yang diterima per-Jam, per-minggu =Rp

2. Peneliti Pertama

3. Peneliti Non Fungsional

4. Pembantu Peneliti

5. Sekretariat Penelitian

sebesar

Jumlah honor yang diterima per-Jam , per-minggu =Rp sebesar

Jumlah honor yang diterima per-Jam, per-minggu =Rp sebesar

Jum\ah honor yang diterima per-Jam, per-minggu ==Rp sebesar

Jumlan honor yang diterima setiap bulan sebesar =Rp

6

30.000

27.500

20.000

260.000

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI INDONESIA TAHUN 2011

Abstrak

Penelitian epidemiologi virus chikungunya dilaksanakan tahun 201 1 , sesuai dengan

judul dari penelitian bahwa responden yang akan dipilih adalah didaerah yang

melaporkan adanya Kejadian Luar Biasa, sepanjang tahun 20 1 1 sebanyak 6 provinsi

yang mempunyai kasus dimana saat pemberitahuan dilapangan masih ada klinis

chikungunya. Dari ke enam provinsi diperoleh responaen sebanyak 1 1 1 orang yang

merupakan klinis chikungunya. Pada pemeriksaan dengan menggunakan PCR terhadap

virus chikungunya sebanyak 30 (27 %) dari seluruh responden ternyata positive. Gejala

klinis berupa sakit pada sendi dialami oleh semua penderita, sendi yang dikeluhkan oleh

penderita adalah sendi lutut (93.3 %), sendi tangan (90%), sendi pergelangan kaki

(73.3%), dan sendi jari tangan (63.3%). Bila dilihat lama demam yang dialami oleh

penderita terlihat bahwa 90% positive antara 1 s/d 3 hari, dan sisanya 10 % lama

demam 4 s/d 7 hari, dan tidak satupun ditemukan positive pada responden yang sudah

menderita demam lebih dari 7 hari, dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa

waktu pengambilan specimen untuk pemeriksaan virus adalah pada saat viremia sedang

berlangsung. Lima dari 6 Provinsi yang diambil sampelnya (Bali, Banten. Jawa Tengah,

Jawa Timur dan NTB) ditemukan virus chikungunya Asian Genotype, sedangkan sampel

dari Kalimantan Barat virus yang teridentifikasi adalah VirusCentral!East African

Genotype.Penelitian ini adalah merupakan penelitian chikungunya yang pertama sekali

mendeteksi adanya virus chikungunya pada bebrapa provinsi dalam waktu yang

bersamaan.

Key words: Chikungunya, virus genotyping, Indonesia.

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Rlngkasan Laporan Penelitian.

Penelitian Study Epidemiologi Molekuler Virus Chikungunya penyebab Kejadian Luar

Biasa (KLB) di Indonesia tahun 2011. (dr Masri Sembiring Maha, DTMH, MCTM)

Latar Belakang

Kejadian Luar Biasa Penyakit chikungunya diderita ooleh setiap tahunnya diberbagai

daerah di Indonesia. Daerah yang melaporkan adanya kasus Chikungunya juga bertambah

setiap tahunnya, pengobatan khusus untuk penyakit ini sampai saat ini juga belum ada,

diharapkan pencegahan dengan imunisasi merupakan salah sa��olusi yang terbaik dimasa

mendatang. Untuk mengetahui jenis virus Chikungunya yang beredar di Indonesia

merupakan data yang dibutuhkan sehingga vaksin yang dipakai dapat berpotensi seperti

yang diharapkan.

Tujuan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis virus yang beredar di Indonesia.

Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah mendapatkan genotype virus yang beredar di Indonesia

dimana dapat digunakan sebagai referensi dalam mendisain vaksin chikungunya dikemudian

hari.

Metodologi

Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan survei didaerah-daerah yang

melaporkan adanya kejadian Luar Biasa Chikungunya. Specimen yang diperoleh diperiksa

dengan RT-PCR, dari hasil RT- PCR yang positive disequensing dengan menggunakan

primer CHIKV isolate 827-African Prototype. Kemudian nukleotida yang diperoleh di

bandingkan dengan Virus genotype lainnya melalui Gen Bank, hasil yang diperoleh bahwa

dari 6 Provinsi asal sampel sebanyak 5 provinsi (Bali, Banten, Jawaw Timur, Jawa Tengah

dan Nusa Tenggara Barat) merupakan virus Chikungunya jenisAsian Genotype,sedangkan

sampel yang diperoleh dari Provinsi Kalimantan barat merupakan jenis virus chikungunya

Central/East African Genotype, dengan demikian ada dua jenis genotype virus chikungunya

yang beredar pada di Indonesia.

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Daftar Isl Laporan Penelitian

Hal

I. Lampiran Keputusan (SK Penelitian) . . . . . . ................... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .......... i

II. Abstrak . . . . . . . . . ........... ........................... . . . . . . . . ............... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................. ii

Ill. Ringkasan Laporan . . . . . . . . . . . ...................... . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... . . . . . . .. iii

IV. Laporan penelitian

a. Pendahuluan

i. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . ............. . . ..................... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........ 1

ii. Rumusan Masalah

1. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .............................. . . . . . . . . . . . . . . .................. . ................... 2

2. Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... ......................... . . . . . . . . . . . . . . . . . .............. . . . .................. 3

b. Metode Penelitian

i . Kerangka konsep penelitian .......... . . . . . . . ................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

ii. Tempat dan Waktu . . . . . . . . . . . . . . . ...... . . . . . . . . . . . . . . . ......................... ................ . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

iii. Desain Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....................... . . . . . . . . . . . ....................... ...... . . . . . .......... 4

iv. Jenis Penelitian ................. . . . . . . .... .................. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . 4

v. Populasi dan Sampel . . . . . .......................... . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................. 4

vi. Variabel dan Cara Pengumpulan Data . . . . . . . . . . ............. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ......... .4 vii. Bahanan Cara Kerja . . . . . . . . . . . .................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . 5 - 8

viii. Definisi Operasional ........................ .............. .... . . . . . ..... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . ...... 8

ix. Analisa Data . . . . . . ............................... . . . . . . . . .................. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..... 8

x. Pertimbangan Etik .......................... . . . . . . . . . . ................. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . ................ 9

xi. Has ii penelitian ............................. . . . . . . . . . . . . .......... . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 - 26

xii. Diskusi ......................................................................................................... 27-30 xiii. Kesimpulan dan saran . . . . . . . . . . . . . . . . . .......... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .............................. 30 - 31

xiv. Kesulitan yang dihadapi ..................... . . . . . . . . .......... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . 31

xv. Ucapan T erima Kasih ............ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . ... .............................. 32

c. Daftar Kepustakaan .. .................... . . . . . . . . . . . . . . ................. . . . . . . ................................ 33

d. Daftar Lampiran

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Daftar Isl Lampiran

I. Lampiran 1 boidata peneliti

II. Lampiran 2 quesioner penelitian

Ill. Lampiran 3 naskah persetujuan keikut sertaan responden

IV. Lampiran 4 jadwal kegiatan

V. Lampiran 5 surat persetujuan komisi Etik Litbangkes

VI. Lampiran 6 surat ijin penelitian dari Oepdagri

VII. Lampiran 7 hasil elektroforesis pemeriksaan PCR

VIII. Lampiran 8 hasil pemeriksaan Sequensing

Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Judul penelitian

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI INDONESIA TAHUN 2011

I. Latar belakang

Penyakit chikungunya adalah penyakit menular yang disebabkan oleh adanya

infeksi virus Chikungunya yang ditularkan oleh nyamuk, biasanya menyerang segala

usia, dengan gejala demam disertai sakit pada sendi, kadang-kadang dijumpai bintik

merah menyerupai penyakit demam berdarah. Penyakit ini tersebar di Afrikadan Asia,

di Asia sendiri dilaporkan sering terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti India,

Phlipinadan Indonesia. Virus Chikungunya ini ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty

dan beberapa nyamuk jenis lain seperti Aedes Albopictus dan Mansoniasp1•2• Penyakit

chikungunya pada umumnya tidak menyebabkan kematian, tetapi biasanya penderita

penyakit chikungunya tidak dapat beraktivitas seperti biasanya sehingga menyebabkan

kehilangan jam kerja yang lebih dominant3. Chikunguya juga dilaporkan dapat

menyebabkan enchepalitis4. Sampai saat ini pengobatan khusus dan lmmunisasi untuk

pencegahan penyakit chikungunya belum tersedia3.

Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia

menunjukkan positif lgG anti body seperti Yogyakarta tahun 1999 (positif lgG antibody

pada kasus sebesar 68 - 74% dan pada control dimana tidak dilaporkan adanya KLB

ditemukan 28-32%), Bogor 2001 (63% padakasus), Bandung 2003 (100%) 11• 12. Data

surveillance penyakit di Indonesia menunjukkan bahwa hampir setiap tahunnya terjadi

KLB dipelbagai daerah di Indonesia dimulai sejak tahun 1982 di Provinsi Jambi,

kemudian antara tahun 1983 dan 1985 penyakit chikungunya sudah menyebar ke

Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa

Tenggara Timur dan Papua. Dalam dua tahun berturut-turut (2008 - 2009) dilaporkan

terjadi KLB di berbagai daerah yang sama yaitu: OKI Jakarta, Prop.; Banten, Bangka

Belitung , Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau dan

Sumatra Barat, sedangkan pada daerah lain yang dilaporkan terjadi KLB selain daerah

diatas adalah Kalimantan Selatan, Lampung (2008), dan Aceh serta Jambi (tahun

2009).5·6

Diagnosis laboratorium chikungunya adalah berdasarkan deteksi antibody

spesifik terhadap virus chikungunya dan atau pemeriksaan deteksi terhadap virus

chikungunya itu sendiri dengan menggunakan metode RT - PCR. Metode RT - PCR

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

lebih sensitif bila dibandingkan dengan deteksi serologi3· 1°. Oikarenakan wabah yang

cenderung meningkat dari tahun ke tahun, ternyata pemeriksaan terhadap serologi dan

deteksi virus dirasakan masih kurang, diperlukan juga data tambahan mengenai

karakteristik genetik virus chikungunya tersebut (genotype) yang berasal dari Indonesia

dengan metode sekuensing.

Di Dunia dilaporkan bahwa terdapat tiga Clade jenis virus chikungunya yaitu

Asian Phylogroup, West African Phy/group dan East Central South African Phylogroup.

Semua genotype virus chikungunya tersebut berpotensi menyebabkan wabah atau

KLB. Genotype Asian Phylogroup dialaporkan menyebabkan wabah di India (1963-

1973), Thailand (1962-1996), Filipina (1985), Indonesia (1 985), dan Malaysia t1988)

sedangkan Genotype East Central South African Phylogroup menyebabkan banyak

wabah di daerah India dan daerah Madagaskar7•8. Genotype West African Phy/group

dilaporkan menyebabkan kasus chikungunya imper di Eropa dan Amerika. Di Indonesia

sendiri berdasarkan hasil penelitian Volk SM, dkk (2010), virus chikungunya yang

sudah terdeteksi adalah CHIKV Asian Genotype (sampel berasal dari Ambon dan

Jakarta, dikoleksi tahun 1983 dan 1985).15

Sampai saat ini belum ada data yang terbarukan mengenai genotyping

(Mapping Genotype) terhadap virus chikungunya di Indonesia. Data genotype terakhir

dilaporkan pada tahun 201O15. Oleh karena minimnya data tersebut maka pola

transmisi virus chikungunya dari satu daerah dan daerah lainnya belum diketahui

secara jelas. Selain itu dari aspek virologik tentunya akan didapatkan data

perbandingan antara virus chikungunya penyebab KLB di Indonesia dengan virus

chikungunya yang ada di dunia. Sehingga melalui penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan dan kajian lebih lanjut untuk dapat memberantas penyakit

chikungunya.

II. Rumusan masalah.

1 . Permasalahan : minimnya data genotype Vrus penyebab KLB d i Indonesia.

2. TUJUAN

a. Tujuan Umum:

Mengetahui karakterisktik genetik virus chikungunya yang beredar di berbagai

daerah di Indonesia pada saat KLB terjadi.

b. Tujuan khusus:

Menegakkan diagnosis dari penyakit Chikungunya dengan isolasi virus. 2

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Mengidentifkasikan genotype virus Chikungunya yang beredar di Indonesia.

Mendapatkan pohon Filogenetik Virus Chikungunya.

3. MANFAAT

a. Membantu desain diagnostik secara molekular untuk deteksi virus

chikungunya di Indonesia

b. Dapat digunakan sebagai referensi dalam mendesain vaksin Chikungunya.

Ill. Metodologi penelitian

a. Kerangka konsep penelitian

CHIKVirus

CHIK Virus

CHIK Virus

Genotype virus yang beredar

b. Tempat dan waktu pelaksanaan

Lokasi penelitian : Sample yang akan diambil dalam penelitian ini adalah daerah

yang melaporkan adanya KLB. Provinsi Bali (Kab Jembrana), Provinsi Banten

(Kota Tanggerang), Provinsi Jawa Tengah (Kab. Karanganyar), Jawa Timur (Kab.

Ngawi), Kalimantan Barat (Kab. Kubu Raya), dan Nusa Tenggara Barat (Kota

Mataram dan Lombok Barat).

3

c

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

c. Desain penelitian

Desain Penelitian: surveilans, tanpa intervensi.

lnklusi sampel : Penderita � 15 tahun baik yang dirawat dirumah maupun di

Rumah sakit dengan gejala demam akut (suhu �38 OC) disertai sakit pada sendi,

dengan onset dibawah 3 hari.

Ekslusi sampel

penelitian

Penderita I orang tua menolak untuk berpartisipasi dalam

d. Jenis penelitian: Potong lintang.

e. Populasi sampel

Sampel diperoleh sebanyak 1 1 1 responden dari 6 provinsi , sesuai

dengan kriteria inklusi yang sudah ditetapkan.

Sampel diambil dari Pasien dengan sangkaan menderita Chikungunya

didaerah yang dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh dinas kesehatan

setempat, baik yang dirawat dirumah maupun yang dirawat di Rumah sakit, atau

sampel yang diperoleh dari investigasi KLB oleh petugas PusliVDinkes daerah

(khusus untuk sampel yang didapat dari investigasi KLB oleh petugas

PusliVDinkes daerah akan dipilih yang sesuai dengan kriteria inklusi, untuk

melengkapi questioner bila memungkinkan responden yang terpilih didatangi

untuk wawancara ulang).

Penelitian ini bersifat deskriptif survei pemetaan maka semakin banyak

daerah maka semakin lengkap pemetaan tersebut, masing-masing daerah akan

diambil 1 O kasus (Dalam perencanaan dialokasikan terutama untuk 9 daerah

yang dalam 2 tahun berturut-turut mengalami KLB; OKI Jakarta, Banten, Babel,

Sumut, Sumsel, Jateng, Jabar, Riau dan Sumbar).

Spesimen berupa darah vena dari penderita. Pengambilan specimen

dilakukan oleh petugas (perawat, laboran) yang sudah berpengalaman di rumah

sakiVPuskesmas.

f. Variabel

Sampel diperoleh dengan cara survei langsung ke masyarakat yang

sesuai dengan kriteria inklusi. Pengambilan specimen darah: diambil sebanyak 3

4

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

ml dengan syringe atau wing needle dari vena di lengan anak, oleh petugas yang

sudah sangat berpengalaman dalam pengambilan darah.

Darah kemudian disentrifugasi untuk memisahkan serumnya. Serum

diperiksa dengan uji ELISA terhadap virus chikungunya di Puslitbang Biomedis

dan Farmasi Jakarta.

Serum yang didapat juga dilakukan RT-RT - PCR serta dilanjutkan

dengan pemeriksaan sequensing dari virus tersebut, hasil yang didapat akan

dibandingkan dengan database di Gen Bank.

Selain dari pengambilan darah dilakukan juga wawancara dengan

menggunakan qwesioner yang sudah tersedia. ldentifikasi faktor-faktor sosiologi,

demografi dan geografi akan dilakukan dengan questioner oleh petugas rumah

sakit (dokter, perawat) atau petugas dari dinas kesehatan setempat.

Variabel:

1 . Dependen

Jenis virus Chikungunya dari Pasien.

2. lndependen

Data tempat tinggal dari pasien dan nyamuk diperoleh (Provinsi).

Gejala Klinis

Faktor risiko :

Populasi nyamuk yang ada disekitar tempat tinggal pasien.

Musim

g. Bahan dan prosedur kerja

1 . Ekstrasi (isolasi) RNA

Serum atau bagian tubuh nyamuk diekstraksi sehingga didapatkan RNA virus

dengan menggunakan QiAmp viral RNA (qiagen) cat.52904 melalui prosedur

berikut:

a) Dipipet sebanyak 560 µI Buffer AVL yang sudah mengandung Carrier

RNA ke datam 1.5 ml microcentrifuge tube dan ditambahkan 140 µI isolat

virus. Dicampur secara homogen dengan cara di vortex selama 15 detik

kemudian diinkubasikan pada suhu (1 5-250C) selama 10 minutes.

5

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

b) Diputar/sentrifus selama 5 detik kemudian ditambahkan 560 µI ethanol

absolute kemudian si vortek selama 15 detik dan diputar kembali selama 5

detik.

c) Dari larutan diatas diambil sebanyak 630 µI kemudian dimasukkan ke

dalam QIAamp spin column untuk kemudian diputar pada 8000 rpm (6000

x g) selama 1 menit.

d) Spin column yang mengandung filtrate diambil kemudian ditempatkan

pada collection tube yang baru, lalu diulangi lagi prosedur tahap no.3

e) Diganti collection tube dengan yang baru kemudian ditambahkan 500 µI

buffer AW1 dan disentrifus pada 8000 rpm (6000 x g) selama 1 menit

f) Diganti collection tube dengan yang baru kemudian ditambahkan 500 µI

buffer AW2 dan disentrifus pada 14.000 rpm (20.000 x g) sefama 3 menit

g) Tahap akhir ekstraksi, Colecction tube diganti diganti dengan 1 .5ml

microcentrifuge. Kemudian ditambahkan 60 µI buffer AVE dan didiamkan

selama 1 menit. Dan disentrifuge pada 8000 rpm (6000 x g) selama 1

men it

h) Didapatkan lysat sebanyak 60 ul dalam 1 .5ml microcentrifuge tube

2. RT- PCR

Dalam tabung reaksi steril 1 ,5 ml, disiapkan reagen RT-RT - PCR mix dengan

menambahkan komponen-komponen dibawah ini :

Komponen Volume (µI) 1rx Rnase free water 5.5

RNA mix 12.5

Primer f 0.5

Primer r 0.5

Platinum taq 1

a) Selalu menyiapkan sekurang-kurangnya 1 atau 2 lebih dari reaksi yang

dibutuhkan.

b) Tambahkan kedalam tabung yang telah diisi master mix tersebut dengan

template RNA sebanyak 5 µI.

6

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

c) Tabung tersebut siap untuk dimasukkan ke dalam mesin thermal cycler

dengan program sebagai berikut :

1. Hot start b. 94°C · 5 min

1 . 3-step cycling, 35 cycle C. 94°c 45 det

d. 56°C 45 det

e. 72°C 1 min

1. Final extension f. 72°C 1 0 min

d) Hasil RT - PCR masing-masing sebanyak 10 µI kemudian dicampur

dengan loading dye 1 µI .

e) Masukkan ke dalam well gel agarosa (1 ,5% atau 2%) di dalam

elektroforesis chamber. Salah satu well diisii dengan marker 100 bp

sebanyak 1 O µI.

f) Nyalakan power supply pada posisi 100 volt selama 45 menit.

g) Hasil elektroforesis dilihat dengan menggunakan lampu UV.

h) Primer sekuens yang digunakan adalah :

Primers used for PCR amplification of CHIKV RNA

Primer 5' � 3' sequence Genome position* (bp)

DYRChk-F ACCGGCGTCTACCCATTCATGT 10237-10258

D\-RChL-R GGGCGGGTAGTCC'ATGTTGTAGA 10544-10566

*According to the CHIKV isolate S27-African prototype seque.nce

(accession no. AF369024)

Sekuensing (Genotyping)

Hasil RT - PCR kemudian diisolasi kembali DNAnya dengan menggunakan

Qiamp RT - PCR Product purification. Untuk kemudian dilakukan proses

sekuensing dengan menggunakan alat genetic analyzer ABI 3310 xi.

7

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Analisis Sekuen

Hasil sekeunsing yang didapat dianalisis dengan menggunakan software

Bioedit dan MEGA (Molecular Evolutionary Genetic Analysis) Ver. 4.0

sehingga didapatkan gambaran pohon philogenetik.

h. Definisi operasional

a) Sekuensing, teknik penentuan urutan asam amino atau urutan nukleotida dari

DNA atau RNA dengan menggunakan sequencer.

b) MEGA Versi 4 merupakan perangkat lunak (Software) yang telah terintegrasi

untuk analisis genetika termasuk membuat pohon filogenetik, analisis gene

dengan database berbasis web, memperkirakan tingkat evolusi molekuler dan

pengujian hipotesis evolusi

c) Bioedit Versi 7.0 adalah perangkat lunak (software) yang digunakan untuk

editor alignment sekuens dengan fitur-fitur yang mudah digunakan membuat

keselarasan dan manipulasi urutan nukleotida sehingga menjadi relatif cepat

dan lebih mudah

d) KLB Chikungunya didefinisikan sebagai berikut, ditemukan lebih dari 1 kasus

demam chikungunya atau lebih yang mengelompok (cluster) dalam satu

RW/dukuh/sekolah/kelompok pengungsi dalam kurun waktu 3 minggu

berturut-turut dalam suatu wilayah dan mempunyai hubungan epidemiologis.

i. Analisa data

Data hasil sekuensing dianalisis dengan software Bioedit versi 7.0 dan MEGA

(Molecular Evolutionary Genetic Analysis) Ver. 4.0 sehingga didapatkan gambaran

susunan nukleotida dan juga pohon philogenetik.

Variabel sosiologi, demografi, geografik dan gejala klinis dianalisa dengan

menggunakan SPSS Versi 16. Data dianalisis secara diskriptif.

Hasil sekeunsing yang didapat dianalisis dengan menggunakan software

Bioedit dan MEGA (Molecular Evolutionary Genetic Analysis) Ver. 4.0 sehingga

didapatkan gambaran pohon philogenetik. Analisis penyebaran secara

epidemiologik dilakukan dengan menggunakan Quantum GlS.

8

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

j. Pertlmbangan etik

lzin penelitian akan dimintakan dari Dep. Dalam Negri dan Pemda setempat

(Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Propinsi)

Dikarenakan penelitian ini menggunakan specimen yang berasal dari manusia

maka Ethical Clearance akan dimintakan dari Komisi Etik Sadan Litbang

Kesehatan.

k. Hasil penelitian.

a) Data umum tentang responden yang diperoleh dari lapangan.

Dari hasil survey yang dilakukan dilapangan terhadap responden dengan

sangkaan penderita chikungunya sesuai dengan inklusi kriteria yakni

Penderita 2: 1 5 tahun baik yang dirawat dirumah maupun di Rumah sakit

dengan gejala demam akut (suhu 2:38 OC) disertai sakit pada sendi, dengan

onset dibawah 3 hari. Dari hasil yang ditemukan dilapangan diperoleh hasil

bahwa penderita chikungunya dengan jenis kelamin perempuan sebanyak

60% dan Laki-laki 40%, dari segi usia responden dibagi berdasarkan usia

produktifitas, usia produktif ditemukan sebanyak 73.9%, usia tua sebanyak

15.3% dan usia sekolah 10.8%. Lama responden menderita demam 1-3 hari

sebanyak 66.7%, 4 sampai 7 hari sebanyak 26.5%, dan menderita demam

lebih dari 7 hari sebanyak 6.9%). Data dapat dilihat dalam tabel 1 dibawah.

T ABEL 1. Data demografi responden.

Respond en

jlh (n=111) o/o Jenis kelamin

Laki-Laki 44 40 Perempuan 66 60

Umur < 17 thn 1 2 10.8

17s/d 55thn 82 73.9 > 56 thn 1 7 15.3 Lama menderita demam

1-3 hr 68 66.7 4-7 hr 27 26.5

>7 hr 7 6.9

9

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

b) Data riwayat penyakit chikungunya dilingkungan responden berada.

Berdasarkan pengakuan responden bahwa didaerah tempat tinggal dan

sekitarnya sebanyak 46.1 % responden mengaku bahwa penyakit ini baru

terjadi tahun ini, sedangkan responden sebanyak 45.1 % mengatakan bahwa

penyakit seperti yang dideritanya muncul setiap tahunnya didaerahnya,

sedangkan sebanyak 8.8% mengaku penyakit ini tirnbul beberapa tahun lalu.

Kepadatan nyamuk saat survei dilakukan diakui oleh responden tidak terlalu

banyak sebesar 55.9%, sedangkan 41.4% responden mengatakan bahwa

jumlah nyamuk lebih banyak dari biasanya pada saat penyakit ini berjangkit

didaerahnya, sisanya sebanyak 2.7% mengatakan tidak terlalu

memperhatikannya. Musim pada saat dilakukan survei dimasing-masing daerah

sebanyak 57.7 % responden mengatakan bahwa didaerahnya pada saat survei

dilakukan sedang musim hujan, dan sisanya 42.3 % mengatakan musim pada

saat disurvei adalah musim kemarau.

Dari semua responden yang disurvei sebanyak .62.2% bertempat tinggal tidak

jauh dari persawahan, 2 1 .6% berada didekat daerah rawa-rawa, sedangkan

responden yang bertempat tinggal jauh dari sawah dan rawa-rawa sebanyak

16.2%. Sebagian besar (92.7%) dari responden tidak melakukan perjalanan

keluar daerah dalam 2 minggu terakhir , hanya 7.3% diantara responden yang

melakukan perjalanan keluar kota. Dalam survei ini juga ditanyakan apakah

responden mempunyai gejala yang sama dengan tetangga dan seberapa jauh

dari rumah responden, dari pengakuan responden sebanyak 53.2% mempunyai

gejala serupa dengan yang diderita responden dan tempat tinggal tetangga

tersebut berada sebanyak 64.3 % mengatakan hanya berjarak Os/d 10 meter,

15.2% berjarak 1 1 s/d 50 meter, dan hanya 0.9% yang mengetahui menderita

penyakit yang sama dengan jarak > 50 meter. Data dapat dilihat pada tabel 2.

10

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

TABEL 2. Data riwayat penyakit chikungunya dan lingkungan tepat tinggal

responden.

Responden

j lh (n=111) % Riwayat penyakit chikungunya didaerah bersangkutan

Baru Tahun lni 47 46.1

Setiap Tahun ada kasus 46 45.1

Lainnya 9 8.8

Jumlah Nyamuk menurut responden pada saat survey

Tidak terlalu banyak 65 55.9

Lebih banyak dari biasanya 46 41.4

Lainnya 3 2.7

Musim Saat Survei dilakukan

Hujan 64 57.7

Kemarau 47 42.3

Daerah Tempat tinggal responden

Dekat Persawahan 69 62.2

Dekat Rawa-rawa 24 21.6

Lainnya 1 8 16.2

Riwayat bepergian 2 minggu terakhir

Tidak keluar kota 102 92.7

Ada keluar kota 8 7.3

Mempunyai tetangga dengan gejala klinis yang sama dengan responden

Ya Ada 59 53.2

Tidak ada 52 46.8

Jarak rumah responden dengan tetangga dgn gejala klinis yang sama

0 s/d 1 0 mtr 72 64.3

1 1 s/d 50 mtr 1 7 15.2

> 50 Mtr 1 0.9

c) Data keluhan responden.

Hampir semuanya responden mengeluhkan sakit pada persendian (99.1 %).

Kalau dirinci sendi yang dirasakan sakit oleh responden secara be,rturut-turut

adalah: sendi lutut (87.4%), kemudian sendi pergelangan kaki (76.6%), sendi

11

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

tangan (71.2 %),dan sendi jari tangan (56.8%). Sedangkan keluhan sulit untuk

berjalan dikeluhkan oleh sebanyak 67.4% responden. Keluhan lainnya yang

dialami oleh responden adalah sebanyak 82 % mengeluhkan sakit kepala,

nafsu makan kurang (73%), demam disertai menggigil (57.7%), responden

mengeluhkan muntah sebesar 55.9%, mengeluhkan sakit perut sebanyak

39.1 %,dan sebanyak 27 % mengatakan penglihatan terganggu. Responden

juga memberitahukan bahwa gejala yang dialami sama dengan gejala yang

dialami oleh tetangga sebanyak 93.6% sedangkan gejala yang sama dialami

oleh anggota keluarga responden hanya sebanyak 53.2 %. Data dapat dilihat

seperti tabel 3 dibawah.

TABEL3. Data keluhan responden.

Responden

Gejala Klinis jlh (n=111) %

Mengigil 41 57.7

Sakit Kepala 91 82.0

Penglihatan terganggu 24 27.0

Nafsu Makan Menurun 81 73.0

Muntah 62 55.9

Sakit Perut 43 39.1

Sakit Pada Persendian 1 1 0 99.1

Sakit sendi Jari tangan 63 56.8

Sakit pada Sendi tangan 79 71 .2

Sakit pada Sendi Lutut 85 87.4

Sakit Sendi Pergelangan Kaki 85 76.6

Sulit berdiri dan berjalan 75 67.4

Keluhan seperti orang sekitar

Serumah 59 53.2

Tetangga 103 93.6

d) Data umum responden dengan pemeriksaan RT - PCR positif chikungunya.

Dari data umum responden dengan pemeriksaan RT - PCR Positive diperoleh

hasil dengan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 64.3% dan

laki-laki sebanyak 35.7%. Sedangkan bila dilihat dari usia responden dengan

hasil RT - PCR positive, usia produktif (17s/d55 thn) sebanyak 64.3% diikuti

dengan usia tua (>56 Thn) sebesar 21 .4%, dan usia sekolah (<17 Thn) 12

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

sebanyak 14.7%. Sedangkan lama demam yang diderita oleh responden

dengan hasil pemeriksaan RT - PCR positive 89.3 % menderita demam 1s/d 3

hari, dan 10.7% dengan demam 4 s/d 7 hari, sedangkan demam lebih dari 7

hari tidak ada yang positive RT - PCR. Data dapat ditihat dalam tabel 4

dibawah.

TABEL 4. Data demografi responden.dengan hasil RT - PCR positive.

RT - PCR Positive

Jenis kelamin jlh (N=28) %

Laki-Laki 10 35.7

Perempuan 1 8 64.3

Umur

< 1 7 thn 4 14.3

17s/d 55thn 1 8 64.3

> 56 thn 6 21.4

Lama menderita demam

1-3 hr 25 89.3

4-7 hr 3 10.7

>7 hr 0 0

e) Data riwayat penyakit chikungunya dilingkungan responden dengan hasil RT -

PCR positive.

Berdasarkan pengakuan responden bahwa didaerah tempat tinggal dan

sekitarnya sebanyak 46.4% mengatakan bahwa penyakit seperti yang

dideritanya muncul setiap tahunnya didaerahnya, dan sebanyak 28.6 %

responden mengaku bahwa penyakit ini baru terjadi tahun ini, sedangkan

seperempat sisanya (25 %) mengaku penyakit ini timbul beberapa tahun lalu.

Kepadatan nyamuk saat survei dilakukan diakui oleh responden sebanyak

60.7 % bahwa nyamulk lebih banyak dari biasanya, sedangkan 35.7%

mengatakan jumlah nyamuk menurutnya tidak lebih banyak dari biasanya,

dan sisanya sebanyak 3.6% mengatakan tidak terlalu memperhatikannya.

Sebanyak dua pertiga dari responden mengatakan bahwa musim pada saat

dilakukan survei adalah musim penghujan sedangkan sepertiga dari

responden menjawab musim kemarau.

13

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Dari semua responden yang disurvei sebanyak tiga per empat adalah

bertempat tinggal tidak jauh dari persawahan, sedangkan responden yang

bertempat tinggal dekat dengan daerah rawa-rawa hanya dua (7.1 %)

responden, sedangkan sisanya 17.9% bertempat tinggal jauh dari

persawahan maupun daerah rawa-rawa. Sebagian besar (78.6%) dari

responden tidak melakukan perjalanan keluar daerah dalam 2 minggu

terakhir, hanya sebanyak 7.1 % (dua orang) diantara responden yang

melakukan perjalanan keluar kota. Oalam survei ini juga ditanyakan apakah

responden mempunyai gejala yang sama dengan tetangga dan seberapa jauh

dari rumah responden, menurut pengakuan responden sebanyak 60.7 %

mempunyai tetangga yang gejala klinisnya sama seperti yang dialami

responden, dan jarak dari rumah responden dengan tetangga tersebut 78.6%

adalah 0 s/d 10 meter, 7 .1 % berjarak 1 1 s/d 50 meter, dan tidak ada dari

pengakuan responden tetangga yang jaraknya lebih dari 50 meter dari

rumahnya mempunyai gejala yang sama. Data dapat dilihat pada tabel 5.

TABEL 5. Data riwayat penyakit chikungunya dan lingkungan tepat tinggal

responden dengan hasil RT - PCR positive.

Riwayat penyakit chikungunya didaerah bersangkutan

Baru Tahun lni

Setiap Tahun ada kasus

Lainnya

Jumlah Nyamuk menu rut responden pada saat survey

Tidak terlalu banyak

Lebih banyak dari biasanya

Lainnya

Musim Saat Survei dilakukan

Hujan

Kemarau

Daerah Tempat tinggal responden

Dekat Persawahan

Dekat Rawa-rawa

Lainnya

14

Responden RT - PCR(+)

jlh (n=28)

8

1 3

7

10

17

1

22

6

21

2

5

%

28.6

46.4

25.0

35.7

60.7

3.6

78.6

2 1 .4

75.0

7.1

1 7.9

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Riwayat bepergian 2 minggu terakhir

Tidak keluar kota 22 92.9

Ada keluar kota 2 7.1

Apakah responden mempunyal gejala yang sama dengan orang lain sekitar

Satu rumah 17 60.7

Tetangga 27 96.4

Jarak rumah responden dengan tetangga dgn gejala klinis yang sama

O std 10 mtr 22 78.6

1 1 std 50 mtr 2 7.1

> 50 Mtr 0 0

f) Data gejala klinis yang di keluhkan oleh responden dengan pemeriksaan RT -

PCR positive.

Dari semua responden setelah diperiksa dengan RT - PCR positive semuanya

(100%) megeluhkan sakit pada persendian, bila ditelusuri sendi yang

dikeluhkan oleh responden terlihat bahwa sebanyak 92.9% mengeluhkan

sakit pada sendi lutut dan sendi tangan, kemudian diikuti oleh sakit pada

sendi pergelangan kaki sebesar 75% dan sakit pada sendi jari tangan sebesar

64.3%. Sedangkan sebanyak 57 .1 % mengeluhkan sulit berdiri dan berjalan.

Keluhan lainnya berupa sakit kepala (78.6%), nafsu makan menurun (71.4%),

muntah (60.7%), demam disertai menggigil (39.3%), dan seperempat dari

penderita chikungunya mengeluhkan sakit perut. Data dapat dilihat pada tabel

6 dibawah.

15

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

TABEL 6. Data keluhan responden dengan RT - PCR positive.

Responden RT - PCR (+)

Gejala Klinis jlh (n=28) %

Mengigil 1 1 39.3

Sakit Kepala 22 78.6

Penglihatan terganggu 5 1 17.9

Nafsu Makan Menurun 20 71.4

Muntah 17 60.7

Sakit Perut 7 25.0

Sakit Pada Persendian 28 100

Saklt sendi Jari tangan 1 8 64.3

Sakit pada Sendi tangan 26 92.9

Sakit pada Sendi Lutut 26 92.9

Sakit Sendi Pergelangan Kaki 21 75.0

Sulit berdiri dan berjalan 16 60.0

g) Data responden dengan klinis chikungunya dan penderita chikungunya.

Bila dilihat hasil responden dari klinis cikungunya dengan penderita

chikungunya berdasarkan jenis kelamin baik klinis cikungunya maupun

penderita chikungunya terlihat bahwa perempuan lebih banyak dari laki-laki

(59.5 klinis dengan 64.3 % kasus, dan 40.5 dengan 35.7%). Distribusi usia

responden klinis dan kasus chikungunya juga tidak terlihat berbeda jauh

dimana usia produktif lebih banyak dari usia tua dan usia sekolah (usia

produktif 73.9 dan 64.3%,usia tua 15.3 dan 21 .4%, serta usia sekolah 10.8

dan 14.3 %). Distribusi hari lamanya demam yang diderita baik klinis maupun

penderita chikungunya juga tidak berbeda secara signifikan dimana baik klinis

maupun penderita chikungunya demam 1 - 3 hari paling banyak diikuti 4 - 7

hari, hanya saja pada penderita tidak ditemukan demam lebih dari 7 hari

sedangkan ada pada klinis chikungunya. Data terjangkitnya penyakit didaerah

tempat tinggal responden berada terlihat bahwa menurut pengakuan

responden dengan klinis chikungunya sama banyaknya antara yang

mengatakan baru terjadi tahun ini dengan yang mengatakan penyakit tersebut

terjadi hampir setiap tahunnya ( 46.1 dan 45.1%), sedangkan separoh dari

penderita chikungunya yang mengatakan bahwa penyakit tersebut terjadi

setiap tahunnya (46.4%), sedangkan masing-masing seperempatnya yang

16

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

mengatakan terjadi setiap tahunnya dan yang mengatakan terjadinya penyakit

didaerah tersebut tidak tentu (28.6 dan 25%).

Bila dilihat dari pendapat responden dengan kepadatan nyamuk pada saat

survei dilakuakan terlihat perbedaan antara klinis chikungunya dengan

penderita chikungunya, dimana menurut responden dengan klinis

chikungunya pendapat hampir terbagi dua (55.9 dan 41 .4%) antara yang

mengatakan tidak terlalu banyak dengan yang mengatakan bahwa jumlah

nyamuk pada saat ini lebih banyak dari biasanya, sedangkan pada penderita

chikungunya dua pertiga (60.7%) dari responden mengakui bahwa pada saat

-survei dilakukan jumlah nyamuk lebih besar dari biasanya. Berkaitan dengan

musim pada saat survei dilakukan terlihat bahwa hampir separoh responden

disurvei pada saat musim hujan dan separoh pada musim kemarau (55.9 dan

41 .4%), sedangkan bila pada penderita chikungunya ternyata lebih banyak

pada musim penghujan (78.6 dengan 21 .4%). Daerah tempat tinggal

responden dengan klinis duapertiganya tinggal didekat persawahan,

sedangkan sepertiganya tinggal didaerah rawa-rawa dengan yang jauh dari

persawahan, sedangkan daerah tempat tinggal penderita terlihat bahwa tiga

perempatnya tinggal didaerah persawahan dan sisanya tinggal didaerah

lainnya dan dekat dengan rawa-rawa. Riwayat bepergian keluar kota dalam 2

minggu terakhir antara klinis dan penderita chikungunya terlihat sama dimana

pada umumnya responden tidak melakukan perjalanan keluar kota. Jarak

antara rumah responden dengan tetangga yang mempunyai gejala sama

seperti yang dialami oleh responden pada umumnya tidak berjauhan baik

pada klinis maupun penderita chikungunya, hanya saja pada penderita tidak

ada tetangga yang jaraknya lebih dari 50 meter yang mempunyai gejala sama

seperti yang dia alami.

Gejala klinis spesifik dari klinis chikungunya dan penderita chikungunya pada

dasarnya tidak jauh berbeda, tetapi yang paling menonjol adalah keluhan

sakit pada sendi dimana hampir semua dikeluhkan oleh klinis chikungunya

sedangkan penderita semuanya mengeluhkan sakit pada persendian.

Keluhan sakit sendi lainnya adalah sakit pada sendi lutut, pergelangan tangan

kemudian diikuti oleh persendian kaki dan jari tangan, sepertiga baik dari

klinis maupun penderita chikungunya mengeluhkan sulit berdiri dan berjalan.

Data dapat dilihat pada tabel 7,8,9, dan figure 1 ,2 . Detail hasil pemeriksaan

dapat dilihat pada lampiran hasil elektroforesis sampel Chikungunya.

17

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

TABEL 7. Data demografi responden klinis chikungunya dengan hasil

RT - PCR positive.

Responden

Klinis Chikungunya RT - PCR(+) n =28(%) Jenis kelamin n=1 11(%)

Laki-Laki 40.5 35.7

Perempuan 59.5 64.3

Umur

< J..7 .thn 10.8 14.3

1 7s/d 55thn 73.9 64.3

> 56 thn 15.3 21 .4

Lama menderita demam

1-3 hr 61.3 89.3

4-7 hr 24.3 1 0.7

>7 hr 6.3 0.0

TABEL 8. Data riwayat penyakit chikungunya dan lingkungan tepat tinggal

responden klinis chikungunya dengan hasil RT - PCR positive

Res�onden

Klinis RT - PCR Riwayat penyakit chikungunya didaerah

Chikungunya (+) bersangkutan

n=111(%) n = 28 %

Baru Tahun lni 46.1 28.6

Setiap Tahun ada kasus 45.1 46.4

Lainnya 8.8 25.0

Jumlah Nyamuk menurut responden pada saat survey

Tidak terlalu banyak 55.9 35.7

Lebih banyak dari biasanya 41 .4 60.7

Lainnya 2.7 3.6

Musim Saat Survei dilakukan

Hujan 57.7 78.6

Kemarau 42.3 21.4

18

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Daerah Tempat tinggal responden

Dekat Persawahan 62.2 75.0

Dekat Rawa-rawa 21.6 7.1

Lainnya 16.2 17.9

Riwayat bepergian 2 minggu terakhir

Tidak keluar kota 91.9 78.6

Ada keluar kota 7.2 7.1

Jarak rumah responden dengan tetangga dgn gejala klinis yang sama

O s/d 1 0 mtr 64.9 78.6

1 1 sttt 50 mtr 15.5 7.1

> 50 Mtr 0.9 0.0

TABEL9. Data specifik keluhan responden klinis chikungunya dengan hasil

RT - PCR positive.

RT - PCR Klinis Chikungunya Positive n

Gejala Klinis n=11 1(%) =28(%)

Sakit Persendian 99,1 100

Sendi Jari tangan 56,8 64,3

Sendi tangan 71 ,2 92,9

Sendi Lutut 87,4 92,9

Sendi Pergelangan Kaki 76,6 75

Sulit berdiri dan berjalan 67,6 60

1 9

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Figure 1 . Grafik riwayat hari demam Klinis Chikungunya dengan Kasus

Chikungunya (RT - PCR positive)

100

r -90

] _ _ 80 i 70 L 60

50

40

30

20

1 0

0

1-3 hr 4-7 hr

lama mende(ita demam

-- - ->7 hr

• Kl in is Chiku ngunya

n=ll1(%)

PCR Positive n =28(%)

Figure 2. grafik keluhan klinis chikungunya dengan kasus chikungunya.

120

100

80

60

40

20 • Khni�Chikunguny.:i n=lll(%)

• PCR Positive n "28(%)

0

20

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

h) Dari enam provinsi yang melaporkan adanya KLB chikungunya pada tahun

201 1 diperoleh sampel masing masing dari Provinsi Bali (Kota Denpasar)

sebanyak 1 7 sampel, Provinsi Banten (Kota Tanggerang) 5 sampel, Provinsi

Jawa Tengah (Kab. Banjar Negara) 23 sampel, Provinsi Jawa Timur (Kab

Ngawi) 20 sampel, Provinsi Kalimantan Barat (Kab. Kubu Raya) 22 Sampel,

dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kota Mataram dan Kab.Lombok Barat) 24

sampel dengan total jumlah sampel sebanyak 1 1 1 sampel. Dari sejumlah

sampel yang diperoleh setelah dilakukan pemeriksaan dengan RT - PCR,

ternyata yang diternukan positive dari masing-masing provinsi adalah Provinsi

Bali (Kab. Jembrana) sebanyak 8 (47.1 %) sampel, Provinsi Banten (Kota

Tanggerang) 2 (40%) sampel, , Provinsi Jawa Timur (Kab Ngawi) 4 (20%)

sampel, Provinsi Kalimantan Barat (Kab. Kubu Raya) 2 (9.1%) sampel, dan

Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kota Mataram dan Kab.Lombok Barat) 1 2

(50%). dan tidak satupun sampel dari Provinsi Jawa Tengah (Kab.

Karanganyer) yang diperoleh positive. Data dapat dilihat dalam Tabel 1 O dan

Figure 3.

TABEL 10. Data pemeriksaan RT - PCR positive berdasarkan daerah

specimen diperoleh.

Uji RT - PCR

Provinsi Positive Negative Res�onden (n} n (%} n (%)

Bali 17 8 (47. 1 ) 9 (52.1)

Ban ten 5 2 (40.0) 3 (60.0)

Jawa Tengah 23 0 23(100)

Jawa Timur 20 4 (20.0) 16 (80.0)

Kalimantan Barat 22 2 (9.1) 20 (90.9)

NTB 24 12 (50.0) 1 2 (50.0)

21

Page 33: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Figure 3. hasil pemeriksaan RT - PCR berdasarkan asal specimen.

120

T�-� - ---- - ------ - -- --------- --

100 !

80

60

40

20

0

i) Hasil Pemeriksaan genotyping Virus Chikungunya.

• Negative(%) � Positive (%)

Dari hasil pemeriksaan specimen dengan RT- PCR positive dUanjutkan

dengan melakukan identifikasi Virus Chikungunya dengan metode

sequensing dan hasil yang akan didapat adalah jenis dari Virus dengan

genotypenya. Hasil dari nukleotida yang diperoleh akan dicek melalui Gen

Bank untuk diketahui genotypenya serta melihat hasil Phylogenetik. Dari

28 sampel dengan RT - PCR positive ditemukan 26 sampel virus

chikungunya (CHIKV) dengan genotype Asian, yang berasal dari 4

Provinsi yaitu Bali, Banten, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Sedangkan kedua specimen dari Kalimantan Barat merupakan

Central/East African genotype

Lengkapnya dapat dilihat pada susunan nucleotida Figure 4, 5 dan 6 serta

Phylogenetik figure 7. dibawah .

22

Page 34: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Figure 4. Nukleotida Virus Chikungunya dari 6 Provinsi di Indonesia .

• 1 111I 1 1 1' I 11" I 111' I 1 1" I 11" I " "I'"' I'"' I " 11 I "11 I""I"11 I"" I" "I 1 1 1 ' I"" I 1111 I""I' 1 1

--: rn ia lO rn io w 10 �o � -OOl

...... Chi

..... ls/

-J�-

r1-na.B

�1Ji�.IMM�1

-011/

�00J

·-fill.CWATfGA�\lACAl/GrGGAGMGTCC�IJ.tillWJ.im.�\Affi'GCATCl.6WACA�rcrGCATCASCTAA

OOl. Chits/ J edrana. Bali. IM.IJ!Olm�l OOo. chils/J�rana.Bali. IW1011/00b 00ij. chit sl J PJlbran1. Bali. IW10MOi 009. Chi!sl J !llbr ana. Bali. m/1011/0u� m.chi!s/JPJlbun1.Btli.mm11/01J O l ! . chi!s/ Jf!Dr an1. Bali. llAJ!m/Ol I OH.Chils/J!!lbran1.Btli.llA}1011/01!

1 1 1 1 1 1 I I H 1 1 I l l I l 1 1 1 1 1 1 1 1 t 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 t t f t l 1 1 I i i I I l l I I l r t t l I l r H H t l l l 1 1 1 t i 1 1 1 1 1 t i I 1 1 1 1 t t 1 1 1 1

l l l t t l l ! l l H l l l l l l t l t l l l l t l l l l l l l l l l l l l t • " t l l • H l l " l t l l l l t t 1 t • 1 1 1 " " ' l l l l l l "' l l l l l H t l l t l l l l t t l 1 1

I I I f t l 1 1 I I t I > " ' I t l l t l 1 I H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I I t o H 1 1 1 1 1 1 1 " I 1 1 1 t l l l t f 1 1 1 1 1 1 1 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 l l l H I I I l l H 1 t 1 1 1

• • t t 1 1 1 1 1 1 , , 1 1 n 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 H 1 t o 1 1 1 1 • " l " ' ' ' ' " H 1 1 . . 1 H H t t H l \ 1 1 1 " 1 1 1 1 1 1 1 1 1G1 1 t

H I ! 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 t t I O l l l l H l I I O I t o • 1 1 1 1 1 t I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 "I I I I l l I I l l H 1 1 1 1 1 1 1 1 t 1 1 1 t • 1 I 1 1 1 . . IH 11 l l H I I +

I l l I 1 1 1 1 1 " " 1 1 1 1 1 t I H I I H l l I I l l f l l l I I H 1 1 n l 1 " ' I I 1 1 1 1 I 1 1 1 I 1 l l H 1 1 1 l l H 1 1 1 l f l .. 1 t 1 1 1 1 l l H I I I 1 1 1 1 1 !

l l l l l l l l l l l l l l l l l l l < H l l H l l l l l l + l l t l f " ' l l O l l l l l l l l l l l l l l • 1 1 1 1 1 1 t 1 1 1 1 1 1 1 1 1 " t • < t l l l l 0 1 l l l < t 0 • l l l l

0!1.Chi!l/lmbal barat.W!B.IXl./1011/011 ... · . . . . · ... · · ... · · . . . . · · ... · ... . . · · · · . . · · · . . · . . . . · · . . · · . . · · · . . . . · · · . . . . · · · · .. .. · . . . . . . . · ... · . . · · ·

Ol!.Chi!s/lmbal bmt.l1l8.00,/1011/0ll .... ... · · . . . . · ... · . . . ... ... · · ... · · . . . · .. · · · ... · .. · · · .. .. . . . . · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

O!b.Crub/lmbal barat.ITB.00,/1011/016 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................. .. 0!1.Chih/lmbal barat.f!B.IXl./1011/011 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ol8.Chils/l!lbol bmt.f!B. IXl./1011/0li ... .. ... . . . . . · ... · . . . . . . . . . . · . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . ... . ... . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. Olt.Chiks/lmbal barat. f!B.IXl./1011/Dl1 . . . . · .. · · ... . . . . . . . . . . . . . . . . · · .. . ... · . . . . . · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . • · . . . . . . . . . . . . . . . . .. OlJ.Chiks/lmbai bmt. ITB.IW1011/0ll · · .. · · .. · · · .. · .. · · · · .. · · · · .. · · .. · · .. · · .. · · · .. · · .. · · · .. · · · .. · · . ... . . . ... . . . .... •· · .. : ... · · .. · · · · · · ·

OlW1ils/Matm11.N!B. lll.flOll/Olo Oll. Chiks/Mat! r111. N!B. IW1011/0l1 Ol �.chit s/Mi tu111. m. rRA/1011/m O!l .Chiks/Matl r 111. NYB. IRA/1011/061 0 � . Chiks/Mi ti r 111. m. IKl.Jl0ll/06l

l l l l l l l l l l l l H l . . l l l l l l t l l l l l t l l l l 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 t l l t o l l l l l l l l l l l l l l l 1 H l l t l l l • l + l l l l l l l l l H • " o H

1 1 1 1 1 I l l 1 1 1 1 1 I I l l I I I 1 1 1 1 1 1 I H I l l I 1 1 1 1 1 1 1 1 t 1 1 1 1 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I I I I I H t 1 1 1 1 1 1 1 1 l l l • t 1 1 1 1 1 1 1 1 I 1 1 I I l l I H

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 • t 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 l 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 . . . . ,, . . . . . . . . . . . 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Oo6.chiks/Tanger!11JJ1.0ten.IXl./066 ... · · .. · · · . . . · . . . · · · . . · · · . . . · . . . · · .. · · . . . · · . . . · . . . · · . . . · · ... · · · . . . · · ! . . . · · · . . . . . · . . . . . . · . . . . · · .. . .

O�.Chils/TangemYi.Banten.Il!J068 · .. · · .. · · . . . . · .. · · · · . . · · .. · · · . . · . . . . · · · · · · · .. · · .. · · . . . · . . . . · · · .. · · · · ! . . · · · . . . . . . . . . . · .. · . . . . · · .. ..

01l.Chi! s/Kuhu_rara.Kalhr.00,/1011/01l . .. . . ... G . . . . . . . . . . .... ..... . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . 6 . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . f. . . . . . . . . ..

011.Chi!s/Kuhu_Rara.K!lbar .IXl./!011/rn ... .. .. . G ... . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. .... .. . . . .... . . . . . . . . . . . ... . ..... G . .. . ........ .. . . . . . J ..... .... . .

0%.Chi!s/�ari.Jatim.Ili/1011/0% . . · · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . · . . . · . . .. . . . . ... .. . . . . . . ... . . .. . . . . . . . . . . . . . ..... . . . . . . . . . .. . . T. . . . . . . .

!Ol.Chi!s/N�ari.Jatim.Ill./1011/!0l · . . . . .. . .. . . . . . . . . .. .. . . . . . . ... ... . . . . . . .. . . . .. .. . ... . . . . . . . . ... . ..... . . . . .. . . . . . .. . . .. . . T . . . . . . . .

101.Chl!s/�ari.Jatim.IW10ll/101 · · · · ... · · · · · · · · . . . . . . . . ... . . ... . .. . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ... .. .. . . . . . . ... . . . . .. .. T . . . . . . . .

10�.Chi!s/K�ari.Jatim. lll/1011/!0i .. . . . .. . . ... . ... . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ... . . .... . . ... . . .... . . . . . . . . . . . . . .. T . . . . . . . .

23

Page 35: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Figure 5. Nukleotida Virus Chikungunya dari 6 Provinsi di Indonesia .

. � 1 1 ' 1•t !""l1111 l''"I "1111•11 I '"'I"" I'"' I '''' I'., 'I ''''I'''' I" '' I ""l""l'"'l ',.11 '"'1''

.JO 100 110 120 130 110 150 160 110 l8fr -003-.C-hi-h/-Jellh-r1n-1.-B1-li.-IW-2-0l-l/-OOJ-A!Cl.GC'!MGCTCCGCl11\'C'l'\'!ACCMGGWTMIA!Cl.C!Q!AGCTGC'l'!A�GACCi!'GCCOO.e>m!A.i.��.C!MmO. 004, chih/ Jeabr1n1. Bili. m/2Dll/00! 00 6. Chih/ Jembr 1n1. Bili. IW2011/006 008. Chih/ Je!lbran1. Bili. IW2011/008 00 i, chili/ J!:lllbr1n1, Bnli, IWZDIJ/009 013. Chih/Jembr1n1.Bili. IW2011/0ll 01!. Chih/ Jetlbr1n1. Bili. U!A/2011/01 ! 016. Chih/Jeabran1.Bali. U!A/2011/016

• . . . . G • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , , . . . ...... . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ' " l " . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

041. Chih/lllllbok_bmt.RIB. Ill'.A/2011/0!1 . . . . . . . · · · · · . . . . . . . . · · · · · · . . . . . · · · · · .. · . . . . . . ," · . . . . . . . . . · · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. O!l.Chih/1Clllbo1 bmt.lll'B.Ill'.A/2011/0!! .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ol6. Chih/1Clllbo1 bmt.R!B.!W2011/0!6 · · . . . . . , · . . . .. . . . . . _ . . . . . . . . ·. · . . . . . . . . . . . · . . . . . . . . . . . . . · · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ol1. Chih/lllllbo1 bmt.N!B. I!W2011/0!l ..... .. .. · · · " " " " · · · · · · . . . . . · .. " " . . . . . . . . . . · . . . . . . . . . · · · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Ol8. Chih/1Clllbo1 bmt.lll'B. Ill'.A/2011/0!! .. . . . . . . · · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

052. Chih/lllllbot bmt. Nl'B. IKA/2011/051 ... ..... · · · . . . . . . . · ·• · · .. ·• ..... · .. " " . . . . . . · · · · · . . . . . . . · · · • .. ·· .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . · · .. . 055.Chih/lllllbo1_bmt.RIB.I!WZ011/05S . . ..... · · . . . . . . . . · .. · · · · .. ..... · . . · · . . . . . . · .. · · · · . . . . . . · · · · · . . . . . . . . . . . · · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ,

056. Chih/M1tm11.11rB. IMA/ZOll/056 051. Chih/M1tm11.111'8. INA/20ll/051 059. Chih/M1tm1.lll'B. INA/20ll/059 0 61. Chih/X1tar 111. rrB. INA/2011/0 61 0 64. Chili/X1tm11. Jl'B. INA/20ll/0 64 066.Chih/!111Jmrq.Binten.IW066 . . . . · · . . . . . . . . · · · .t .. ..... · · · · · · · ..... . . · · · · · · · .... . . · · · · ........ . . · · · · · . . . . . · · . . . . · · . ..... . ... . ·

068.Chi1i/!111Jem.q.B1nt!n.IW068 . . · · · · .. . .. ... · · · .! .. . . . . . · · · · · · . . . . . . . .. · · · . · . . . . ... · · · . . . . . . . . . · . . · · · · . . . . . . · · . . . . ... . . . . . . . . . . .

015.Chi1i/Xubu_r1y1J1lhlr.IW20ll/015 · · · · · . . . . . . . . . , · , · · . . . . . . . . · · · · . .... c .. . . . . . . . A.. .. C . . . . ..... .. .. . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . L .... . Oll.Chiki/Xubu_ Ray1J1lb1r.IllJWll/011 ... . . .. . . . . . . . . . . . . . ...... . . . . . . . . . . C . . . . . . . . . t . . . C . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , , . . . . C ...... .

096.Chi13/llqoo.J1tiii.IX>J20l11096 T . . , . . ..... , . . , . . . ...... . . . , , . , ..... c . . . . , . . . ...... . , .. . ..... . ... . . . . . . . . .... . . , . . . . . . . . ........ .. rn5.Chi1s/llq1wi.J1tiii.IX>J2Dl111DI T . .. , ......... , ............ , . . . . . . . . C . . . , , .. ...... . . , . . ...... . ... . . . . . . . . ..... . . . . . . . . . . . . . . .... .. 1B7.chi1i/llj1wi.J1tiii.IX>J20ll/l01 T.,, . ....... . . . . . . ...... . . . . . ..... . . C . . . . . ........ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ......... . . . . . . . . . ........ .. IDB.Chiks/liq1wi.J1tiii.IM/20ll/10B T. · · · . . . . . . . , , , · . . . . . . . . . · . . . . . . . . . . C . . . , . . . . . . . . , , . . . . . . ... . . , . . . . ... . . . . . . . . . . . , . . , . , . . . . . . .... .

24

Page 36: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Figure 6. Nukleotida Virus Chikungunya dari 6 Provinsi di Indonesia .

.:.J' I"" I""!"" I"'' I''" I'''' I ' '" I'''' I''" I ""I'''' I'''' I "''I '''' I '''' I''' 'I'''' I "" I"" I' .:J l!O HO zoo 1rn 2W 130 m m 160 1W

-..-------...;;:;: m. chi ks/ J lllbr Ill!. Bali. Ill/1011/003 �A!.A!l'CA!AGTGCt;r.CM!�GCCll*.ICAct'l'rtcGAWT!.W.rCG!Wl�1ACM.IGSW.�ACAArA�C!a:CCGCCC 004. chi ks/ J embr 1n1. Bali. IKA/1011/00l 006. Chiks/ J embr 1n1 • Bali . IKA/1011/ 006 DOB. Chi ks/ J embr1n1. Bali. !KA/1011/008 009. Chiks/ J lllbr lftB • Bali . JM/1011/009 m. Chiks/ J lllbrana. Bali. IKA/1m/Ol3

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • • • • • • · . . . . . . . . . .. A . . . . . . . . . . . . , , .. . . . . . . . . . . . . . , , , , , , , , , , , , , , , " . . . . . . . . , ..

m.chiks/Jembr1n1.B1li.IKA/1011/0l! .. . · · · · · · . . . . . . . . .. · · · ... .... · · , , . . .... .. . , . . . . . . . . . . . . , , , , , . . . . . . . . . . . . . . . , , , . . , , , , , . . . . . . A . . . , , . .

Olb.Chiks/Jlllbran1.Bali.IKA/1011/016 · · • · · · . . .... .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , , . . . . ...... . . . . . . . , . . . . , , , .. , ..... A.. .... .

011.Chiks/ll!Dbol bmt. N!B.Jll./1011/011 .. • · · .. · . . . . . . . . . · . . . .. . . . . · · · , , . . . . . . . . ,, .. · . . . . . . ... , , , , , ........ .... . . . . . . . , .. , ............ CG .. OH.chiks/ll!Dbol_barat.N!B.Ill./1011/0H . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . :-;-:-:-:.� .. . . . .. . . .. . . . .. . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . A.. . . . . .

0!6.Chiks/ll!Dbol_bmt. NIB.Ill./1011/016 ,. , · · · · · · · · . . . . .... · · · · . . . . . . . . · · · · · ..... , · · · · .... . · . . . . · · · · . . . . . . . . . . . . · · · ·, . . · . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

0!1.Chiks/ll!Dbok nuat. NIB.Ill./1011/m .. · · · ·· · . . . . . . . . . · , , . . . . . . . . . . , , . , , ..... , , . , , ......... , , , , , , ........... .. . , . . . . . . , ........ L .... .

0!8.Chils/lllnbok b1r1t.N!B.Illl./10ll/Oli . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . · . . . . . . . . . · , . . . . . . . . . · .. , . . . . . . . . . . . , , , , , . . . . . . . . . . . . . , , , , , . . . . . . . . . . . A . . . . . .. OIZ.Chik s/ltlllbok buat.BIB.IIA/1011/051 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........ , , , , , , , , . . . . . . . . . . . . . . . . ..... . . . ... ... .. .. . . 015.Chiks/lllnbok bmt.HB.Illl./1011/aJS : . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . , .. . . . . . . . . ,, . . . ...... .. . . .. . . . . . . . .. . .. . ..... ... . . . . .

OS6.Chiks/K1tm11.ll!B.I!IA/Z011/0lb · . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. , ......... . , , , . . ..... , , , , ........ , , . , , , . .............. . , . . . . . ......... A...CG ..

Ol7.Chiks/K1tm11.ll!B.INA/Z011/0l1 1 . . .. . . . , . . . ........ . . . . . . ..... , , ........ . , .. , . . . . . . . . . . . . , , ........ .. , , , , , , , , , , , , . . . . . . . . . L ... . .

01i.chiks/K1tm11.ll!B.rNA/ZOll/Ol! . . . ' ' .. ' ' " ' . . . . . . ' ' ' ' . . . . . . . ' ' ' " . . . . . . . ' . . . . . . . . . . " ' . . ' ' . . . . . " ' " . . ' . . ' . " . " . . . . . . . . . A.. .... .

061.Chiks/X1tm11.ll!B.INA/ZOll/Obl . . · .. · · ..... .. .... . , . . . . . . . . . . . · . . . . . . . . · · · · · . . . . . . . . · , · · · · . . . . . . . . · · · · · .. · · · · · . . · . . . . . . . . A.. ... ..

06tChiks/K1tm1.m.rNA/ZOll/Obl .. . . . . . . . ..... . . . .. . .. . . . . . ' . . ' ' . . . . . . " ' . . . . . . . . . . . " ' . ' ' ' . . . . . . . . " . . ' . . ' ' ' ' . . . . . . . . . . . . A . . . . . . .

066.Chiks/T1!1Jemq.Banten.Ill./06b .. . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , , , . , . . . , . . . . . . . . A.. ... ..

068.Chiks/Tllljemq.B1nten.IiiJOb8 . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . A.. . . . . .

m.chiks/Kubu_r1y1.Kdh1t.11V1011/01l .C.,, . .... T. ..... . . .. . . . . . . , . . , ....... . , , , ....... C .. , , . I , , . . . . . . . . . . . . f. . . . ... . .. , , , , .. , .. A ... CG .. Oll.Chiks/Kubu

_Ray1.K1llar.Ill.}l0ll/011 1.C . . . . . . . . ! .. . . . . . . . ... . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . C . . . . .! . . . , .......... f, . . . . , , . , , , .. . .. . . ... . . . . . .

Qj6,Chiks/Xg11i.J1tlli.INA/1011/0!b · · · · · · · · · . . . . . . . . · . . . . . . . . . · · · · · . . . . . . . . · · . . . . . . . . . . . . . · · · · · · .... . . . ... · · · , , , · · , , · " ... · . . . . . . . . . .

rnl.Chiks/Xq11i.J1tiii.I!IA/ZOll/lOl . . · , · .. . . . . . .. . . . . .. .. . . . . . .. . , , . . . . . . . . . . . . . . . . . . , . . . . . , , , . . . . . . . . . . . . . . . . , . , . . . . . . , . . . . . A.. . . . . .

Hl.Chiks/1ij11i.J1tiii.HIA/ZOllJ!Ol .. • ·, . . . . . ... . . · · · · ... · .... , . , , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . CG ..

rnB.Chiks/lij11i.J1tiii.IWZ011/l08 · · · · · · . . . . . . · · · · · · . . . . . . . · · · · · · · . . . . . . · · · · .. · · . . . . · . . · · .. · · . . · . . · . . · .. · · · · · · . . · · · · . . . . · · · · · · . . · ...

25

Page 37: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Figure 6. Nukleotida Virus Chikungunya dari 6 Provinsi di Indonesia.

• 0-:13.ChiksfJemt>rana.Bali.INAJ20111013 • 041.CNk•ll� baral.NTB.INA/2011/041 e 046.CNkOllombol< batal.NTB.INA/2011/046 • 057.CNkO/Mal..,.m.NTB.INA/2011/057 • 003.CNkO/JemOO.no. Sall.INA/2011/003 • 004.CNkslJemtnna.Bafl.INA/2011/004 e 048.CNkOlloml>ol< barat.NTB.INA/20111048 • 044.CNks/lombol< baraLNill.INA/20111044 e 052.CNks/IC>nltlolc batal.NTB.lNA/20111052

e 009.ChikS/Jembtaoa.Soli l'IA/2011/009 e 055.CNkS/lombol< baral.NTB.INA/2011/0� e 056.CNk51Malatam.NTB.INA/2011/056 e 059.CNk•/Malaram.NTB.l'IA/2011/059 • 011e.CNks/Jembtana.Ba1L1NAJ2m H018

71 e llOe.CNk5/Jemb<3na. Sall.INA/201 1/006 • OS4.Chik$fM&taram.NTB.INAl2011/064 • 0114.Clliks/Jembfana.Ball.INA/20111014 e 061.CNk5/Ma<aram.NTB.INA/2011/061

21 e 047.CNk511ombo+< ba"'l.NTB.INA/2011/047 EU192143.s1ratn 0706a'l'w

ASIAN Genotype

74

100

21 • 006,Cl>ks/JemtnnLBall.INA/2011/006 • 066.CNkS/Taogerong.Baoton.INA/066

87 e 068.CNkS/T.,_..ng_Banton.INA/068 FN295483.lsolale MY/06/37348

• Oll6.Cl>kS/Ngav.;.Jatim.INA/2011/096 • 108.Chiks/Ng""".J•Hm.INA/201 11106

88 • 105.CNks/Ngav.;.Jalim.INA/2011/105 • 107.Chlks/Nga>M.Jatlm.INA/201 1/107

00520751.ISOlalo IN071Qj1 0052075'4.lsolate IN065AP7 EF452493.slreln AF15561

AF1Q289QJsotate 34112178 AF192894.lsOlale ASU1

AF192895.lsolale H15<483

AF 192895.isolate 644188 AF192897.isolate C03295 AF192900.isolato SV045196

00520753.lsolate INOOOMH4 "° AF192903.lsolato 18211

AF19l904.iSolii!lrte H212J

AF369024.strain S27·Aft1c�m A Y 549583. ts.ol1ite RCA

A Y �9575. i•olato chik ORC007

.,

.. AY5"9580.0RC1720 AY5"9579.lsolate ORC1719 EF051584 EF613344.lsolato 8849

AF192906.lsotale CAR256 EU244823.strain ITA07·AA 1

.. 00 e 075.ChikS/Kubu rvya.Kalbor.INA/2011/075

e On.Chlks/Kubu Raya.Kalba<.INA/20111077 OCM62747.lsolato IMT/6"70

153 00"4S11SO.straln MCF2006-0PY4 00"62749.iSOlete IMTJAAr72

82 OQ4435"•.LR2006 OPY1 EU244646.isolate Mactagas.car

OCMe27 48.i•olato IMT/&382 Af1Q2891.l•olato PM2951

J 100 "F192892.lsoiate 37997 West African Genotype

AF192893.lsolate lbH35 '---------------------- AF079456.0nyong-nyong �rus strain SG650

26

CentraVEast African Genotype

Page 38: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

IV. Diskusi.

Data umum tentang responden yang diperoleh dari lapangan.

Dari 1 1 1 responden yang diikutkan dalam penelitian setelah dilakukan

pemeriksaan dengan menggunakan RT - PCR diperoleh positive sebanyak 28

responden (25.2%). Dari semua responden dengan klinis chikungunya ditinjau dari

jenis kelamin perempuan lebih banyak dari penderita laki-laki (59.5 dengan 40.5%),

demikian juga dengan responden yang hasil RT - PCRnya positive (64.3 dengan

35.7%). Kejadian ini dimungkinkan karena wanita lebih banyak aktive didalam/disekitar

rumah dibandingkan dengan laki-laki yang biasanya bekerj� �gak jauh dari tempat

tinggal, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hasil ini.

Kelompok usia dari responden dengan sangkaan chikungunya dengan

responden yang positve RT - PCR tidak jauh berbeda hanya saja kasus chikungunya

lebih banyak mengenai usia produktif (73.9% dan 64.3%) dibandingkan dengan usia

sekolah (10.8 dan 14.3%) dan usia tua (15.3 dan 2.4%). Hasil yang diperoleh ini yang

menyebabkan penyakit chikungunya menjadi masalah karena penderita akan

kehilangan jam kerja sehingga menyebabkan kerugian secara material.

Bila dilihat dari lama responden menderita demam pada saat dilakukan survei

penderita dengan demam antara 1 - 3 hari lebih banyak daripada klinis chikungunya

dengan hari demam yang sama tetapi bila demamnya lantara 4 - 7 hari terlihat klinis

chikungunya lebih banyak dari penderita, dan tidak satupun yang ditemukan positive

pada responden dengan demam lebih dari 7 hari, dari hasil ini terlihat bahwa masa

viremia sangat menentukan dalam pemeriksaan konfirmasi terhadap virus

chikungunya. Mungkin hasil yang diperoleh ini dapat membantu untuk kapan dilakukan

pemeriksaan terhadap virus dan kapan dilakukan pemeriksaan untuk deteksi lgM atau

lgG.

Riwayat terjadinya penyakit didaerah responden berada, terlihat perbedaan

bahwa responden penderita (responden dengan hasil RT-PCR positive) lebih banyak

dari daerah yang setiap tahunnya terjadi KLB chikungunya dibanding dengan daerah

yang tidak terjadi setiap tahunnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan kemungkinan

sirkulasi virus didaerah itu terus terjadi sehingga mudah ditemukan diantara penderita

chikungunya dibandingkan dengan daerah yang tidak ada kasus setiap tahunnya,

kejadian ini perlu diteliti lebih jauh kebenarannya. Dari hasil yang diperoleh bahwa

daerah dengan tingkat jumlah nyamuknya lebih dari biasanya lebih banyak

penderitanya dibandingkan dengan daerah yang tidak terlalu banyak naymuknya, hasil

27

Page 39: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

yang diperoleh memberi bukti bahewa vektor memegang perana penting dalam

penyebaran penyakit chikungunya.

Daerah dengan musim hujan lebih banyak ditemukan positive dibandingkan

dengan daerah yang sedang kemarau, musim tidak berhubungan langsung dengan

penyakit chikungunya, tetapi musim berhubungan dengan kepadatanh nyamuk, dimana

jumlah nyamuk meningkat pada musim hujan dibandingkan musim kemarau.

Sebanyak tiga perempat dari penderita chikungunya bertempat tinggal dekat

dengan persawahan dan sisanya tinggal di daerah jauh dari persawahan atau rawa­

rawa dan sebagian kecil tinggal dekat dengan daerah rawa - raw�. dari hasil yang

diperoleh tampaknya daerah persawahan kurang cocok dengan tempat perindukan

nyamuk Aedes Agypty sp, kemungkinan vektor yang berperan adalah nyamuk jenis

lainnya.

Dari hasil wawancara bahwa sebagian besar penderita chikungunya tidak

melakukan perjalanan keluar kota membuktikan bahwa penderita terinfeksi didaerah

tempat tinggalnya dan bkan merupakan penyakit yang dibawa dari daerah lain.

Hasil pengakuan penderita yang mengatakan bahwa tiga perempatnya

mempunyai gejala serupa dengan tetangga yang rumahnya berdekatan menunjukkan

bahwa penyebaran penyakit terjadi disekitar tempat tingal responden, dari hasil yang

diperoleh terlihat bahwa terjangkitnya penyakit ini tidak melebihi desa tempat penderita

berada. Hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan hasil yang dilaporkan oleh

Porter dkk (2004), dimana desa sebagai kontrol dengan tidak ada laporan kasus

sangat sedikit ditemukan uji serologi positive dibandingkan dengan desa yang ada

laporan kasusnya.

Gejala klinis yang dikeluhkan oleh penderita mulai dari gejala yang tidak khas

seperti sakit kepala, nafsu makan menurun, demam disertai menggigil, muallmuntah,

dan penglihatan berkurang, adalah gejala yang sering dilaporkan sehingga gejalanya

menyerupai penyakit demam dengue, dari hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda

dengan hasil yang dilaporkan oleh Theamboonlers dkk (2009). Gejala spesifik yang

hampir semua dikeluhkan adalah sakit pada sendi, bila dilihat dari sendi yang sakit

secara berturut - turut yang terbaniyak adalah sendi lutut dan tangan, kemudian diikuti

sakit pada sendi pergelangan kaki, dan sendi jari tangan. Dan hampir dua pertiga dari

baik responden dengan klinis chikungunya maupun kasus chikungunya mengeluhkan

sulit berdiri maupun berjalan. Gejala klinis dari hasil penelitian ini tidak jauh berbeda

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lakshmi V dkk (2008) dimana

28

Page 40: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

menurut penelitian mereka dijuinpai tiga gejala specifik yakni Demam, Rash dan

gangguan pada sendi yang cukup berat.

Hasil yang diperoleh berdasarkan tempat atau provinsi mulai dari positive

banyak berturut - turut adalah NTB (12 dari 24 responden), Bali (8 dari 17

responden),Jawa Timur (4 dari 20 responden), Banten (2 dari 5 responden),

Kalimantan Barat (2 dari 22 responden), sedangkan dari 23 specimen yang diperoleh

dari Jawa Tengah tidak satupun yang positive, tidak ditemukannya satupun sampet

positive dari Jawa Tengah kemungkinan bahwa KLB yang terjadi bukan disebabkan

oleh chikungunya, mungkin infeksi lain yang mempunyai gejala serupa dengan klinis

chikungunya, untuk membuktikannya perlu pemeriksaan specimen dengan-infeksi virus

lainnya seperti dengue satah satunya yang mempunyai gejala yang hampir mirip

dengan chikungunya.

Genotype yang ditemukan dalam penelitian ini adalah jenis Asian Genotype,dan

Central/East African Genotype. Dari hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan

hasil penelitian terdahulu, dimana seperti kita ketahui bahwa virus chikungunya dibagi

dalam 3 yaitu: Asian Genotype, West African Genotype dan Central/East African

Genotype .dari ketiga clade tersebut menurut laporan terdahulu bahwa yang beredar di

ASIA dan menyebabkan kejadian luar biasa adalah genotype Asian Genotype,

sedangkan Central/East African Genotype merupakan penyebab Kejadian luar selain

India adalah Madagaskar, dan Genotype West African Genotype dilaporkan penyebab

kasus Chikungunya impor didaerah Eropa dan Amerika. Namun bila dilihat lebih detail

virus yang beredar di Indonesia penyebab KLB yang terjadi di Indonesia

mempunyaijenisataukarakteristik virus tersendiriseperti yang terlihatpada Figure 4,5

dan 6. Virus chikungunya yang menyebabkan KLB di Propinsi Bali (Jimbaran) dan NTB

(Mataramdan Lombok Barat)

mungkinberasaldarinenekmoyang

memilikikesamaan yang sangatbesar

yang sama.

berasaldariJawa TimurdanBantenserta

Sedangkan virus

Kalimantan

yang

yang

Barat

menunjukkankeciriantersendiri. Dari hasil yang diperoleh dapat terlihat adanya variasi

genetik virus penyebabterjadinya KLB padasuatudaerah, seperti yang ditunjukkanpada

virus chikungunyapenyebab KLB yang berasatdariPropinsi NTB.

Galur virus chikungunya genotipe Asia yang diidentifikasi pada penelitian ini

sepertinya berbeda dengan galur virus Indonesia yang pernah dilaporkan di Ambon

pada tahun 1985 (CHK/lndonesia/RSU1/1 985/AF192894) oleh Volk dkk (2010). Galur

virus chikungunya genotipe Asia yang menyebabkan KLB di Indonesia berkerabat

dekat dengan virus yang berasal dari Indonesia yang pernah dilaporkan sebagai kasus

lmpor di Taiwan (CHK/lndonesia/0706aTw/2007/EU192143) dan juga bekerabat 29

Page 41: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

dengan virus yang berasa dari Malaysia

(CHK/Malaysia/MY.06.37348/2006/FN295483). Berbeda dengan galur virus genotipe

Asia, Virus chikungunya penyebab KLB yang berasal dari Kalimantan Barat sepertinya

berkerabat dekat dengan virus chikungunya yang berasal dari kepulauan Madagascar,

selain itu kemungkinan besar virus jenis Central/East African Genotypeditemukan di

Kalimantan Barat sedikit banyaknya berhubungan dengan hasil penelitian yang

dilakukan di Malysia oleh Sam IC dkk (2009) dimana dilaporkan virus yang beredar di

Malaysia adalah virus Asian Genotype,dan Central/East African Genotype, dan secara

geografis memang Kalimantan Barat berbatasan dengan negara Malysia.

Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa virus chikungunya--(CHIKV)

yang beredar di Indonesia ada dua jenis yaitu Asian Genotype,dan Central/East African

Genotype.

V. Kesimpulan dan saran

a. Kesimpulan:

1 . Gejala klinis dari penderita chikungunya agak sulit dibedakan dengan

penderita dengue. Namun semua penderita chikungunya mengetuhkan sakit

pada persendian.

2. Kecenderungan penyakit ini menyerang usia produktive dibandingkan usia

sekolah atapun usia tua.

3. Daerah persawahan memungkinkan tempat perindukan nyamuk yang ideal

sehingga masyarakat yang tinggat disekitar persawahan lebih berisiko

terinfeksi chikungunya yang ditularkan oleh nyamuk dibandingkan dengan

penduduk yang tinggal dekat dengan rawa-rawa, namun demikian bukan

berarti tinggal jauh dari persawahan ataupun rawa-rawa terbebas dari

terinfeksinya penyakit chikungunya.

4. Musim berpengaruh terhadap munculnya penyakit chikungunya, terutama

musim penghujan.

5. Tetangga sekitar rumah lebih berisiko dibandingkan dengan tetangga yang

berbeda desa/jauh.

30

Page 42: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

6. Masa viremia sangat menentukan untuk jenis pemeriksaan yang akan

dilakukan, terutama dalam menemukan virus yang beredar dalam tubuh

manusia.

7. Ditemukan adanya variasi genetik virus penyebabterjadinya KLB baik dari

satu Provinsi dengan Provinsi lainnya maupun antara daerah dalam satu

provinsi.

8. Jenis virus yang beredar di Indonesia ada dua genotype yaitu Asian

Genotype,dan CentraVEast African Genotype.

b. Saran:

1 . Perlu dilakukan penelitian yang serupa di daerah lainnya seperti daerah

Sumatera, Sulawesi dan Papua, untuk bisa memetakan penyebaran virus

Chikungunya lebih detail dan dapat merupakan gambaran penyebaran

chikungunya di Indonesia.

2. Perlu dilakukan penelitian berkala untuk melihat adanya mutasi virus terutama ,,

didaerah - daerah yang rnengalami Kejadian Luar Biasa setiap tahunnya dan

daerah yang timbul kasus baru yang sebelunya tidak pernah ada.

c. Kesulitan yang dihadapi.

1 . Pada dasarnya agak sulit Dinas Kesehatan Provinsi untuk mengelurkan

laporan W1 (KLB) pada permulaan kejadian sehingga beberapa kasus sudah

tidak dalam masa viremia lagi.

2. Laporan berjenjang dari Puskesmas sampai ke Dinas Kesehatan Provinsi

menyebabkan informasi yang diperoleh sudah terlambat.

3. Karena Fatality Rate yang rendah kalangan pemegang program biasanya

kurang memberikan prioritas terhadap penyakit ini.

4. Data kesakitan dilapangan biasanya diperoleh dari masyarakat langsung

sehingga kadang-kadang sulit menentukan tokasi yang tepat, dan biasanya

sedikit informasi yang diperoleh dari Puskesmas, apalagi sipenderita tidak

datang berobat ke Puskesmas.

5. Keterlambatan anggaran turun menyebabkan dibeberapa daerah KLBnya

sudah berlalu.

31

Page 43: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

6. Daerah yang menjadi target berdasarkan laporan kasus dalam 2 tahun

berturut-turut ternyata pada saat dilakukan penelitian tidak terjadi KLB atau

kasus tidak ada sehingga lokasi penelitian terpaksa dialihkan ke provinsi lain.

d. Ucapa terima kaslh.

Terima kasih kepada Kementerian Kesehatan atas dukungan Dana melaui DIPA

2011 Litbang Depakes. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Dinas

Kesehatan Provinsi Bali dan Kab. Jembrana, Dinas Kesehatan ProvinsiBanten

dan Kota Tanggerang, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Kab. Karang

Anyar, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Kab. Ngawi, Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Barat dan Kab. Kubu Raya beserta Dinas Kesehatan

Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kab. Lombok Barat dan Kota Mataram atas berkat

kerjasamanya dan bantuannya sehingga terselenggaranya penelitian ini. Tidak

lupa juga terimaksih ini ditujukan kepada Puslit Biomedis dan Pengembangan

Dasar Kesehatan atas diberinya kepercayaan kepada kami dalam melaksanakan

penelitian ini, dan juga tidak lupa kami ucapkan kepada semua anggota tim dalam

penelitian ini atas keikutsertaan dan partisipasinya sehingga penelitian ini dapat

terlaksana sebagaimana yang diharapkan.

32

Page 44: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Oaftar Pustaka

1 . Reiter, Paul; Fontenille, Didier; Paupy, Christophe; Aedes albopictus as an epidemic

vector of chikungunya virus: another emerging problem?. Lancet. Vol.6 August 2006

2. Jupp. P.G.; Mcintosh, B.M; Santos, Dos I, Moor, P.O. Laboratory Vector Studies on six

mosquito and one tick species with chikungunya virus. Transactions of the Royal

Society of Tropical Medicine and Hygiene. Vol 75. No.1, 1981

3. Mohan, A., 2006. Chikungunya fever: clinical manifestations and management. Indian

J. Med. Res. 124, 471-474

4. Das, T., et al., Chikungunya fever: CNS infection and pathologies of a re-emerging

arbovirus. Prog. Neurobiol. (2010), doi :10. 1016/j.pneurobio.2009.12.006

5. Putranto,Rudi; Subangkit; Pratiwi; Eka; Laporan KLB Tahun 2008; Puslitbang Biomedis

dan Farmasi. 2008

6. Putranto,Rudi; Subangkit; Pratiwi; Eka; Setiawaty, Vivi; lndalao, Irene L;Laporan KLB

Badanlitbangkes 2009

7. G. Pialoux, B. Gaozere, S. Jaureguiberry, M. Strobel, Chikungunya, an epidemic

arbovirosis, The Lancet Infectious Diseases, Volume 7, Issue 5, Pages 319-327

8. Yergotkar P, Tandale B, Arankalle V, et al. Chikungunya outbreaks caused by African

genotype, India. Emerg Infect Dis 2006; 12: 1580-83

9. Powers AM, Brault AC, Tesh RB, Weaver SC. Re-emergence of chikungunya and

o'nyong-nyong viruses: evidence for distinct geographical lineages and distant

evolutionary relationships. J Gen Virol 2000; 81 : 471-79.

10 . Buku Pedoman Penyetidikan dan penanggutangan Kejadian Luar Biasa (Pedoman

Epidemiotogi Penyakit), DitJen P2M & PL 2004.

1 1 . Porter KR, Tan R , lstaryY,et al. A serological study of chikungunya virus transmission

in Yogyakarta. lndonesia:evidence for the first outbreak since 1982. SoutheastAsianJ

Trop Med Public Health 2004;35(2):408-15

12. Laras K, Sukri NC, Larasati RP, et al. Tracking the re-emergence of epidemic

chikungunya virus in Indonesia. Trans R Soc Trop Med Hyg 2005; 99(2):128-41 .

13. Sam IC, Chan YF, Chan SY, et al. Chikungunya Virus of Asia and Central/East African

genotype in Malaysia, J. Clin.Virol 2009;46 (2): 180 - 3

33

Page 45: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

14. Lakshmi V, Neeraja M, Subblaxmi MV. Clinical future and moleculerdiagnosis of

Chikungunya fever from south India. Clin.lnfect.Dis 2008;46(9):1436 - 42.

15. Volk SM, Chen R Tsetsarkin KA et al. Genome - scale phylogenetik analyses of

chikungunya virus reveal independent emergences of recent epidemics and various

evolutionary rates. J Virol 2010;84(13):6497-504.

34

Page 46: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Lampiran 1

BIODATA KETUA PELAKSANA

1 . NAMA PENGUSUL (Lengkap dengan gelar kesarjanaan dan keahlian)

Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH., MCTM

2. A L A M A T (Yang paling mudah dihubungi lewat pos, telepon, faks. dan e-mail)

JI. Tomang Tinggi XV/12 Jakarta Barat

3. PENDIDIKAN PROFESIONAL (Gelar akademis, nama institusi / lembaga dan

tempat serta waktu I tanggal I tahun diperoleh)

Dokter, USU Medan 1989

DTMH, Mahidol University Thailand 2003

Master, Mahidol University Thailand 2004

4. RIWAYAT PEKERJAAN (Mulai dengan yang dijabat sekarang, diutamakan

pekerjaan yang berhubungan dengan penelitian)

1 . Kepala Puskesmas Nanga Kemangai, Kab. Sintang Kalimantan Barat 1990 - 1993

2. Dokter Puskesmas Nanga Pinoh, Kab. Sintang Kalimantan Barat 1 994 - 1996 •

3. Peneliti Puslitbang Pemberantasan Penyakit 1996 - sekarang

5. PUBLIKASI (diutamakan publikasi yang berhubungan atau terkait dengan materi

permasalahan penelitian yang diusulkan)

1 . Outcome and extent of disability following Japanese encephalitis in Indonesian

children. Int J Infect Dis.2009; Vol13(60), p389-93

2. The first report on human cases serologically diagnosed as Japanese Encephalitis

in Indonesia. Southeast Asian Journal of Trop. Med. Vol. 30 (4) p. 698 - 706.

3. Saluran Reproduksi pada Pengunjung KIA/KB di Beberapa Lokasi di Surabaya.

Jurnal Epidemiologi Nasional (1 999), 3(3), 1-7.

4. Resiko lnfeksi Virus Hepatitis B (HVB) pada Anak di Jakarta .. J. of the Indonesian

Public Health Association, Tahun XXVI, Nomor 7, 1998, pp. 402 - 404

5. Penelitian Demam Berdarah Dan Peran Serta Masyarakat, Majalah Kesehatan

Masyarakat No. 7 Tahun 1998

Page 47: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Lampiran 2

Questioner Penelitian.

Tanggal: . . . . ./. . . . .1201 1

Questioner Chikungunya.

No Nomor Serum:

Nam a

Umur/Jenis Kelamin

Alam at

Pekerjaan

Ka bu paten

Propinsi

I. Keluhan penderita

1 . Apakah responden pada saat ini menderita demam.

a. I Ya ! Tidak

b. Kalau ya

1. Sudah berapa lama : . . . . . . . . . . hari

ii. Apakah demam disertai dengan menggigil

2. Apakah responden mengalami sakit pada bagian kepala:

a. t Ya tTidak

3. Apakah responden merasakan gangguan penglihatan/potophobia

a. t Ya JTidak

4. Apakah responden mengalami anoreksia/nafsu makan menurun

a. 1 Ya ! Tidak

5. Apakah responden merasakan mual/mau muntah

a. 1 Ya JTidak

Page 48: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

6. Apakah responden mengalami sakit pada bagian perut

a. 1 Ya

7. Apakah sendi terasa sakit

a. I Ya

!Tidak

!Tidak

b. Kalau ya (daerah yang terasa sakit):

I Sendi pada jari

! Tangan

I Lutut

I Pergelangan kaki

8. Apakah sakit pada sendi tersebut sehingga responden sulit untuk berdiri/jalan:

a. I Ya tTidak

9. Keluhan Lainnya: (sebutkan)

a . · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·

b . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .

C. · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·

II. Lingkungan sekitar:

10. Apakah ada anggota keluarga/tinggal satu rumah dengan responden menderita

gejala yang sama dengan responden.?

a. I Ya t Tidak

10. Apakah disekitar rumah bapak/ibu ada yang menderita seperti keluhan bapak/ibu:

a. Jya

b. t tidak

Katau ya.

1 . Tetangga ( Sebutkan jaraknya dari rumah pasien . . . . . mtr)

2. Apakah penyakit tersebut sering menyerang daerah Bpk/lbu

i. 1 Baru tahun ini

ii. I Setiap Tahun

iii. t Tahun . . . ..

Page 49: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

1 1 . Apakah menurut responden pada saat ini jumlah nyamuk baik dirumah maupun

disekitar rumah lebih banyak dari biasanya?

a. 1 Ya !Tidak

1 1 . Rumah tempat tinggal Penderita:

a. Dekat dengan persawahan

b. Rawa-rawa

1 2 . Musim pada saat ini:

a. t Hujan

b. t Kemarau.

13. Apakah responden ada bepergian keluar kota dalam 2 minggu terakhir ini

a. Ya (kalau ya kemana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ) b. Tidak

Page 50: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Lampiran 3

Naskah Persetujuan Responden.

NASKAH PENJELASAN UNTUK MENDAPATKAf\J PERSETUJUAN SUBYEK STUDY

EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB KEJADIAN LUAR

BIASA (KLB) DI INDONESIA

Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, DepKes RI mengadakan study

epidemiologi molekuler virus Chikungunya penyebab KLB di Indonesia. Penyakit

chikungunya adalah penyakit menular yang disebabkan oleh adanya infeksi virus

Chikungunya ditularkan oleh nyamuk, biasanya menyerang segala usia, dengan gejala

demam disertai sakit pada sendi, kadang-kadang dijumpai bintik merah menyerupai penyakit

demam berdarah.

Study ini bertujuan memberikan data dasar dari virus chikungunya yang beredar di

Indonesia dalam kaitan akhir pembuatan vaccine Chikungunya di Indonesia. 0

Kegiatan ini akan dilakukan diberbagai daerah di Indonesia terutama daerah-daerah yang

dilaporkan mengalami Kejadian Luar biasa terhadap Chikungunya.

Bila saudara bersedia kami mengharapkan saudara mau menanda tangani pernyataan ikut

berpartisipasi dalam penelitian ini dengan sukarela dibawah ini.

Pernyataan bersedia turut berpartisipasi.

Saudara diminta dengan sukarela untuk turut berpartisipasi dalam penelitian kami yang

berjudul

STUDY EPIDEMIOLOGI MOLEKULER VIRUS CHIKUNGUNYA PENYEBAB KEJADIAN

LUAR BIASA (KLB) DI INDONESIA

1 . Partisipasi saudara berupa kesediaan saudara untuk merelakan diambil darah vena

ditangan satu kali pengambilan sebanyak 3 cc (1 sendok Teh) untuk pemeriksaan.

Pengambilan darah dilakukan oleh seorang analis kesehatan I perawat kesehatan yang

sudah berpengalaman.

2. Saudara hanya akan mengalami sedikit rasa tidak nyaman pada waktu pengambilan

darah, setelah itu akan segera merasa baik/sehat kembali. Untuk mengurangi rasa sakit,

akan diberi plester (tensoplast) pada lukanya sehingga tidak kelihatan bekas darahnya.

Page 51: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

3. Keuntungan yang akan saudara peroleh adalah mendapat pemeriksaan laboratorium

dengan gratis, berupa penyebab penyakit saudara apakah disebabkan oleh Virus

cikungunya atau bukan.

4. Kerahasiaan data dari saudara akan dijamin oleh Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan, Dep.Kes.R. I.

5. Bila ada pertanyaan mengenai penelitian ini, anda dapat berhubungan dengan dr. Masri

Sembiring Maha DTMH, MCTM ,Telepon: 08121 058756 (sebagai penanggung jawab

kegiatan), dengan alamat Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi,

Sadan Litbangkes, Jln.Percetakan Negara 29, Jakarta. Telp.(021 ) 4245386 atau telp.

4261 088-ext.327

6. Bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan berhubungan dengan pengambilan darah

tersebut diatas dapat menghubungi dokter Puskesmas yang terdekat atau Dinas

Kesehatan setempat.

7. Partisipasi saudara adalah sukarela. Bila saudara tidak ingin berpartisipasi, saudara tidak

akan terkena sanksi atau kehilangan hak sebagai pasien. Saudara berhak memutuskan

untuk tidak melanjutkan partisiapsi setiap saat, tidak akan ada sanksi ataupun kerugian

yang harus saudari tanggung.

Saya setuju ikut berpartisipasi.

. . . . . . . . . . . . ' ' . . ' . . . . .!. . . . . . . . .!. . . ' ' ' . . . . . . . . . ./201 1/2012

Nama: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I I I

Tanda tangan/cap jari peserta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .

Nama dan tanda tangan saksi: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 52: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Lampiran 4 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

URAIAN KEGIAT AN Pencapaian Tolok Ukur Per Triwulan (Target Kumulatif) Tolok Ukur

Uraikan secara berurutan langkah-langkah yang Triwulan I Triwulan II Triwulan Ill Triwulan IV

akan dilakukan dalam rangka penelitian ini. Penjajagan dianggap sudah selesai, sehingga tidak ada studi kepustakaan dan peninjauan Jumlah Satuan Jumlah % Jumlah % Jumlah % �umlah %

daerah untuk pemilihan lokasi.

I. Persiapan

1 . Pembuatan protocol 1 Pkt 1 1 00

2. Pengurusan Perijinan 1 Pkt 1 100

I I . Pelaksanaan

1 . Pengambilan Spesimen 198 spes 66 1 00 66 100 66 100

m

2. Pemeriksaan laboratorium

a. Ekstraksi RNA 198 spes 66 100 66 100 66 100

m

b. PCR 198 spes 66 100 66 100 66 100

m

c. Penentuan Sekuens Virus 198 spes 66 100 66 100 66 100

m

1 1 1 .Pembuatan laporan

1 . Analisa Data 1 Pkt 1 100

2 . Laporan Semester 4 Pkt 1 25 2 50 3 75 4 100

3. Laporan Akhir 1 Pkt 1 100 -

Page 53: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

KEMENTERIAN KESEHA TAN Lampiran 5

BADAN PENELffiAN DAN PENGEMBANGAN K.ESEHATAN Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226

Telepon: (02 1) 4261088 Faksimile: (02 1 ) 4243933 E-mail: [email protected], Website: http://www.Iitbang.depkes.go.id

PERSETUJUAN ETIK (ETHICAL APPROVAL ) Nomor : KE.oi .oG/£C/2>�3 /::to 1 1

g bertanda tangan di ba•vah ini, Ketua Korr.lsi Etik Per.elitian Keseh�tan Sadan Litba11g h"atan, setelah dilaksanakan pembahasan dan penilaian, dengan ini memutuskan ko! penelitian yang berjudul :

�tudy Epidemiologi Molekuler Virus Chikungunya Penyebab Kejadian Luar

Biasa (KLB) Di Indonesia Tahun 2011 "

g mengikutsertakan manusia sebagai subyek penelitian, dengan Ketua Pelaksana I eltti Utama :

dr. Masri Sembiring Maha, DTMH., MCTM.

t disetujui pelaksanaannya. Persetujuan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai an batas waktu pelaksanaan penelitian seperti tertera dalam protokol.

a akhir penelitian, laporan pelaksanaan penelitian harus diserahkan kepada KEPK­K. Jika ada perubahan protokol dan I atau perpanjangan penelitian, harus mengajukan bali permohonan kajian etik penelitian (amandemen protokol).

Jakarta, _g )\ln\ '2.0 U

Page 54: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Lampiran 6 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA DI REKTORA T JENDERAL KESA TUAN BAN GSA DAN POLITIK

Jalan Medan Merdeka Utara No.7 Telp. 3450038 Jakarta 1 0 1 1 0

S U RAT PEMBERIT A HU AN PENELITIAN

( s p p )

1!EMBACA

!ENGfNGAT

\!EMPERHA TlKAN

�AMA

ALAMAT

iE K E R J A A N

KEBANGSAAN

WUL PENELITIAN

BID ANG

DAERAH

lAMA PENELITIAN/ KEGIATAN

!TATUS PENELITIAN

fENGIKUT PESER TA

PENANGGUNG JA WAB

IPONSOR

MAKSUD DAN TUJUAN

NOMOR : .4.4.9.,.9.?./9.9.$. � ... l),.� ..... .... .

: Surat Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor LB.02/III/2508/201 1

Tanggal 29 April 201 1 Perihal Permohonan Ijin Penelitian.

: 1 . Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 1 Tahun 20 1 0

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

2. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor SD.6/2/12

Tanggal 5 Juli 1972 tentang Kegiatan Riset dan Survei diwajibkan melapor diri kepada Gubemur Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk;

3. Keputusan Direktur Jenderal Sosial Politik Nornor 1 4 Tahun 1 981 tentang Surat Pemberitahuan Penelitian (SPP).

: Proposal Penelitian Ybs.

MEMBERIT AHUKAN BAHW A :

: Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH, MCTM dkk

: JI. Percetakan Negara 23 Jakarta 10560.

Peneliti

Indonesia

Study Epidem iologi Molekuler Virus Chikungunya Penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia Tahun 201 1 .

: Kesehatan

Prov. OKI Jakarta, Banten, Bangka Belitung, Sumut, Sumsel, Jateng, Jabar, Riau dan Sumbar.

Mei s.d . Oktober 201 1

Baru

: Terlampir

: Ors. Ondri Dwi Sampurna, M. Si., Apt.

Untuk mengetahui karakteristik genetik virus chikungunya yang

Page 55: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Lampiran 6

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Jalan Medan Merdeka Utara No.7 Telp. 3450038 Jakarta 1 0 1 1 0

SURAT PEMBERIT AHUAN PENELITIAN

( s p p )

lfEMBACA

�IENGINGAT

MEMPERHA TIKAN

NAMA

ALAMAT

P E K E R J A A N

KEBANGSAAN

JUDUL PENELITIAN

BIDANG

DAERAH

LAMA PENELITIAN/ KEGIATAN

STATUS PENELITIAN

PENGIKUT PESERTA

PENANGGUNG JAW AB

SPONSOR

MAKSUD DAN TU.TUAN

NOMOR : .4.4.9.,.Q?./99.$. � ... '.P.,J .. . . . . . . . .

Surat Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kernenterian Kesehatan Republik Indonesia Nomor LB.02/III/2 508/20 1 1 Tanggal 29 April 20 1 1 Perihal Perrnohonan ljin Penelitian.

1 . Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 1 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

2. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor SD.6/2112 Tanggal 5 Juli 1972 tentang Kegiatan Riset dan Survei diwaj ibkan melapor diri kepada Gubemur Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunj uk;

3 . Keputusan Direktur Jenderal Sosial Politik Nomor 1 4 Tahun 1981 tentang Surat Pemberitahuan Penelitian (SPP).

Proposal Penelitian Ybs.

MEMBERITAHUKAN BAHWA :

: Dr. Masri Sembiring Maha, DTMH, MCTM dkk

: JI. Percetakan Negara 23 Jakarta 10560.

Peneliti

Indonesia

Study Epidemiologi Molekuler Virus Chikungunya Penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia Tahun 201 1 .

Kesehatan

Prov. DKI Jakarta, Banten, Bangka Belitung, Sumut, Sumsel, Jateng, Jabar, Riau dan Sumbar.

: Mei s.d. Oktober 201 1

: Baru

: Terlampir

Ors. Ondri Dwi Sampurna, M. Si., Apt.

Untuk mengetahui karakteristik genetik virus chikungunya yang beredar di berbagai daerah di Indonesia pada saat KLB terjadi.

Page 56: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

2

AKAN MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT :

1 . Sebelum melakukan kegiatan Penelitian harus melaporkan kedatangannya kepada Gubemur c.q. Kaban Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat/ Badan Informasi, Komunikasi dan Kesbang setempat dengan menunjukkan surat pemberitahuan ini.

2. Tidak dibenarkan melakukan Penelitian yang tidak sesuai/tidak ada kaitannya dengan judul penelitian dimaksud.

3. Hams mentaati ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta mengindahkan adat istiadat setempat.

4. Apabila masa berlaku Surat Pemberitahuan ini sudah berakhir, sedangkan pelaksanaan penelitian 15elum selesai, perpanjangan penelitian harus diajukan kembali kepada instansi pemohon.

5. Hasil kajian agar diserahkan 1 (satu) eksemplar kepada Ditjen Kesbang dan Politik u.p. Direktorat Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan.

6. Surat Pernberitahuan ini akan dicabut kembali dan dinyatakan tidak berlaku, apabila temyata pernegang Surat Pemberitahuan ini tidak mentaati/mengindahkan ketentuan­ketentuan seperti tersebut diatas.

Tembusan :

Dikeluarkan di Jakarta

Pada tanggal, 05 Mei 20 1 1

a.n. MENTER! DALAM NEGERI DIREKTUR JENDERAL

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK u.b.

SEKRETARIS DITJEN, . . -.. \ .

H . A. RACHNfAN, M. Sc. M.Si. Pembina Utarna Mad ya (IV /d) NlP. 19520918 198003 1 001

I . Yth. Gubemur DKI Jakarta, Banten, Bangka Belitung, Sumut, Sumsel, Jateng, Jabar, Riau dan Sumbar.

2. Yth. Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta

Page 57: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Lampiran 7

Gambar Elektroforesis

(Hasil Pemeriksaan PCR terhadap Virus Chikungunya)

Page 58: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian
Page 59: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian
Page 60: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

4. : •

. ... _ •• 1 '· .... · . .. �. • 1 • • ., ·

� ..

Page 61: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian
Page 62: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian
Page 63: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

Filogenetic Virus Chikungunya 201 1 .

e 013.Chiks./JemMma.Bali.INA.1201 11013 e 041. Chik.s11ombok ballll1. NT13. INA.1201 11041 • 046.ChikS/IOmbOk barat.NTS.INA/201110"8 • 057.Chiks/Mataram.NlB.INA/201110�7 e 003.ChikS/Jembrana.Bali.INA/2011/003 • OQ.4.CNkslJembnmo.Bali.INAl201110Q.4 • 046. Ch;k5llomb0k bafllt. NTII. INA/201 11046 • 044.Chlksllombott barat.NTB.INA/2011/0« e 05.2.ChiksllombOk b•rat.NlB.lNN2011/052

• 009.cnlks/.Jembrana. BatUNA/20111009 e 05�.Chlksllombol< bo..,t. NTI!.INAl201110� e 056.Chlks/Mataram.NT8.INA/2011f056 • 059.Chlks/Mataram.NT9.INAJ2011/059 e 016.Chlks/Jemb,,.na.BaH.INA/2011/016 e 008.Chiks/JembranLe8ti'. 1NA/2011I008 • 084.Chlk11Mataram.NTB.INAJ2011/064 e 014.Chiks/Jembran.a.Bali.INA.12011101• • 001.Chlks1Matoram.NTI!.INA120111061

Lampiran 8

21 • 0<47.Chiksllombok l>arat.NTI!.INA/20111047 EU192143.straln 0706aTw

ASIAN Genotype

21

34

100

39

e 006.Cl>iks/Jemb"'°".B•IUNA/201 11006 e 066.Chik s/Tangerano. Santen. INA/066

87 • 068.Chlk1fTanger.no.Banten.INA/066 FN295483.iSOl•te MY/06/37348

e oge.Chlks/Ngawt.Jatlm.INA/20111096 e 108.ChlkslNgawi.Jalim INA/20111108 • 105.Chlks/Ngawl.JaUm.INAf20111105 • 107.Clllks1Ngav.t.Jatlm.INAl2011/107

00520751.lsolato IND71CH1 005207$4.isOlate IND65AP7 EF452493.straln AF15581

AF192698.i$04ate 1455175 AF192899.lsol•te 3412/78 AF192894.lsolote RSU1

AFHl289S.lsolato H1S483 AF192895.lsolato 844188 AF192897.lsoloto C-03295 AF 192900.lsolato SV0451 96

00520753.lsolate INDOOMH4

20

90 AF192903.lsolote 18211 AF192904.lsoloto H2123

AF3e9024.straln S27·Aft1Car'I A Ys.49583.lsolate RCA

AYs.49575.lsolate chlk DRC007 AY549580.DRC1720 AYs.49579.ISol•lo DRC1719 EF051584 EF613344.lso!ate 6849

AF192907.isotate Ag41855 AF1 92906.11ol1te CAR258

EU244823.straln ITA07·RA 1 90 • 075.ChiksJKubu raya Kalbar.INA/201 11075

e 077.ChiksfKubu Raya.KalbarJNAl20i11077 0046274'7.is�ate IMT/6470

53 00451 150.straln MCf'2000..0PY• 004827 49.isolate IMTI AAl72

82 DOM35"44.LR2006 OPY1 EU244648.isol•te Madagu.cer

DQ<l62748.11oloto IMT/6382

AF192891.lsolate PM29'.51

J AF1e2e112.110111e 37997 West Afrle• n Genotype AF 192893. Isolate lbH35

'----------------------- AF079458.Dnyono-nyong ,;,,,. strain SG6SO

CentniUEast African Genotype

Page 64: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

ASIAN Genotype

100 00520753.isolate \NIXWH4 ---------

93

39

90 AF192903.isdate 18211

AF1ml4.isdate H2123

AF369'.l24.stran S27-African

AY549583.isolate RCA A Y 549575.isdate chik OO.GO;l7

69 AY549500.DRC1720

AY549579.isdate DRC1719

63 EF051584 31 56 EF613.344.isdate 8849

9 AF 192907.isdate Ag41855

AF192900.isdate CAR256 20 E\.1244823.strain ITA07-RA1

56

90 • 075.Chiks/Ku!xJ raya.Kalbar.INA/2011/075

• 077.Cllks/Kuoo RayaKalbar.INA/20111077

00462747.isdate IMT/6470

53 00451150.strain MCF20C6-0PY4

00462749.isdate IMT/AAl72

82 00443544.LR2COO OPY1

E\.1244646.isdate Madagascar

00462748.isolate IMT/6382

AF192891.isdate PM2951 ] AF192892.isdate 37W7 West African Genotype

AF192893.isolale lbH35

--------------- AF079456.011'foog-nycng �rus strain SG650

CentraUEast African Genotype

Page 65: LAPORAN AKHIR PENELITIANrepository.litbang.kemkes.go.id/736/2/PS1 12...psl 12 laporan akhir penelitian judul penelitian: study epidemiologi molekuler virus chikungunya penyebab kejadian

100

74

27

e 013.Chiks/Jembrana.Bali.INA/2011/013

• 041. Chiks/lombok barat.NlB INA/2011/041

e 046.Chiks/lombok barat.NTB INA/2011/046

e 057. Chiks/Mataram. NlB.INA/2011/057

• 003. Chiks/Jembrana. Bali.INA/2011/003

e 004. Chiks/Jembrana. Bali. INA/2011/004 • 048.Chiks/lombok barat.NTB.INA/20111048

e 044.Chiks/lombok barat.NTB.INA/2011/044

• 052.Chiksllombok barat. NTB.INA/2011/052

• 009.Chiks/Jembrana. Bali. INA/201 1/009

• 055.Chiks/lombok barat.NlB.INA/20111055

• 056. Chiks/Mataram.NlB. INA/201 1/056

e 059.Chiks/Mataram.NlB INA/2011/059

e 016. Chiks/Jembrana.Bal+,INA/20111016

• 008. Chiks/Jembrana. Bali.INA/2011/008

• 064.Chiks/Mataram.NTB.INA/20111064

• 014. Chiks/Jembrana. Bali.INA/2011/014

• 061. Chiks/Mataram.NlB.INA/2011/061 21 e 047.Chiks/lombok barat.NlB.INA/2011/047

EU192143.strain 0706aTw

21

54

• 006. Chiks/ Jembrana. Bali.INA/20111006

• 066. Chiks/Tangerang. Banten. INA/066

fI7 • 068.Chiks/Tangerang.Banten.INA/068

FN295483.isolate MY/06/37348

• 096.Chiks/NgalM.Jatim. INA/2011/096

• 108.Chiks/Ngawi.Jatim.INA/2011/108

88 e 105.Chiks/Ngawi.Jatim.INA/2011/105

• 107.Chiks/Ngawi.Jatim.INA/2011/107

00520751.isolate IND71CH1

00520754.lsolate IND65AP7

EF452493.strain AF1 5561

AF192898.isolate 1455175 82 AF192899.isolate 3412178

34 AF192894.isolate RSU1

AF192895.isolate H15483

AF192895.isolate 644188 73

75 AF192897.isolate C03295 75 AF192900.isolate SV0451 96

Central/East African Genotype

AF192891.isolate PM2951 ] 100 AF192892.isolate37997 West African Genotype

AF192893 isolate lbH35

ASIAN Genotype

'---------------------- AF079456.0nyong-nyong \irus strain SG650

5