Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

download Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

of 14

Transcript of Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    1/14

    LEMBAR PENGESAHAN

    Laporan lengkap Praktikum Biologi Dasar unit 8 dengan judul Pengaruh

    Suhu Terhadap Aktivitas Organisme disusun oleh :

    Nama : Andi Riska

    Nim : 1212141001

    Kelas : C ( Fisika Sains )

    Kelompok : IV

    telah dikoreksi dan diperiksa oleh asisten dosen dan koordinator asisten maka

    dinyatakan di terima.

    Makassar, Januari 2013

    Koordintor asisten Asisten

    Syamsu Rijal, S.Pd Akhmad Faqih Dzulkarnain

    NIM: 101404003

    MengetahuiDosen penanggung jawab

    Faisal Sudrajat S.Pd M.PdNIP: 19840619 200804 2 002

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    2/14

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    3/14

    Apabila suatu saat kondisi lingkungannya berubah maka beberapa jenis

    hewan ataupun tumbuhan mungkin akan tetap dapat bertahan hidup dan

    berkembang biak. Jenis yang lainnya mungkin akan mati atau berpindah ke

    tempat yang baru. Salah satu faktor lingkungun tersebut adalah suhu. Suhumerupakan salah satu faktor fisik lingkungan yang paling jelas, mudah diukur

    dan sangat beragam. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan suhu

    terhadap aktivitas suatu organisme, maka pada kesempatan ini kami melakukan

    percobaan dengan judul pengaruh suhu terhadap aktifitas organisme.

    Sesuai dengan uraian tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan

    penelitian untuk mengenai pengaruh suhu temperatur terhadap akt ivitas

    makhluk hidup dengan judul "Pengaruh Suhu terhadap Aktivitas

    Organisme".Adapun dalam percobaan ini yang menjadi objek percobaan adalah

    ikan mas koki yang rata-rata kehidupannya berada pada suhu yang tidak terlalu

    panas ataupun tidak terlalu dingin dengan kata lain berada pada suhu yang relatif

    normal atau suhu yang berkisar + 270C.

    B. Tujuan

    Melalui percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat membandingkan

    kecepatan penggunaan oksigen oleh organisme pada suhu yang berbeda.

    C.

    Manfaat

    Memberikan wawasan kepada mahasiswa, masyarakat, dan umum

    sebagai pengantar dan dijadikan dasar bagi mereka yang mempelajari mengenai

    pengaruh suatu suhu terhadap aktifitas suatu organisme.

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    4/14

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Suhu merupakan salah satu faktor fisik lingkungan yang paling jelas, mudah

    diukur dan sangat beragam.Suhu tersebut mempunyai peranan yang penting dalam

    mengatur aktivitas biologis organisme, baik hewan maupun tumbuhan.Ini terutama

    disebabkan karena suhu mempengaruhi kecepatan reaksi kimiawi dalam tubuh dan

    sekaligus menentukan kegiatan metabolik, misalnya dalam hal respirasi

    (Tim Pengajar, 2012).

    Suhu merupakan kondisi yang paling penting dan berpengaruh terhadap suatu

    organisme. Krebs (1978) menyatakan bahwa suhu dan kelembaban merupakan 2

    faktor pembatas utama terhadap penyebaran organisme dibumi (Nono, 2001).

    Menurut Nono, (2001), Krebs (1978) melaporkan bahwa suhu berpengaruh

    terhadap tahapan siklus hidup dan membatasi penyebaran suatu spesies melalui

    pengaruhnya :

    a. Kelulushidupan

    b. Reproduksi

    c. Perkembangan organisme muda

    d. Kompetisi dengan bentu kehidupan lain yang mendekati batas toleransi suhu.

    Secara garis besar suhu mempengaruhi proses metabolisme, penyebaran dan

    kelimpahan organisme. Perbedaan suhu lingkungan dipengaruhi oleh beberapa faktor:

    sifat siklusnya (harian, diurnal, dan musimam, seasonal) seperti siang dan malam,

    musim kemarau dan musim penghujan; garis lintang (latitudinal); ketinggian tempat

    (altitudinal) ; dan kedalaman (untuk perairan). Krebs (1978) menyatakan bahwa

    perbedaan suhu dimuka bumi ini disebabkan oleh dua faktor: radiasi (penyinaran)

    cahaya matahari yang datang dan distribusi daratan dan perairan (Nono, 2001).

    Faktor-faktor lingkungan sering berfluktuasi, baik yang bersifat harian

    maupun musiman, kadang-kadang ditemukan kondisi yang ekstrim. Fluktuasi faktor

    lingkungan akan mempengaruhi kehidupan organisme, proses-proses fisiologis,

    tingkah lakunya dan mortalitas. Untuk mengurangi pengaruh buruk dari

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    5/14

    lingkungannnya maka ikan melakukan adaptasi. Adaptasi adalah suatu proses

    penyesuaian diri secara bertahap yang dilakukan oleh suatu organisme terhadap

    kondisi baru (Anonim, 2012).

    Sebagaimana halnya dengan faktor lingkungan lainnya, suhu mempunyairentang yang dapat ditolerir oleh setiap jenis organisme.Masalah ini dijelaskan dalam

    kajian ekologi, yaitu Hukum Toleransi Shelford.Dengan alat yang relative

    sederhana, percobaan tentang pengaruh suhu terhadap aktivitas organisme tidak sulit

    dilakukan, misalnya dengan menggunakan respirometer sederhana

    (Tim Pengajar, 2012).

    Sehingga dari percobaan itulah muncullah suatu pembuktian mengenai hukum

    toleransi Shelford.Konsep hukum Shelford berasal dari hukum batas minimum yang

    dicetuskan oleh Liebig.Menurut hukum minimum Liebig menyatakan bahwa jumlah

    bahan utuana yang dibtuhkan apabila mendekati keadaan minimum kritis cenderung

    menjadi pembatas.Ditambahkannya bahwa pengaruh cahaya, suhu, zat makanan, dan

    unsur-unsur utama lainnya menyebabkan hilangnya vegetasi pada ketinggian tertentu

    di pegunungan atau hilangnya beberapa tumbuhan dalm wilayah yang dinaungi.Jadi

    menurut hukum minimal Liebag bahwa penyebaran tumbuhan ditentukan oleh

    cahaya, suhu, dan unsur hara yang tidak cukup dan tidak memadai (Kimball, 1999).

    Ikan akan melakukan mekanisme homeostasi yaitu dengan berusaha untuk

    membuat keadaan stabil sebagai akibat adanya perubahan variabel lingkungan.

    Mekanisme homeostasis ini terjadi pada tingkat sel yaitu dengan pengaturan

    metabolisme sel, pengontrolan permeabilitas membran sel dan pembuangan sisa

    metabolism (Anonim, 2012).

    Suhu media berpengaruh terhadap aktifitas enzim pencernaan. Pada proses

    pencernaan yang tak sempurna akan dihasilkan banyak feses, sehingga banyak energi

    yang terbuang. Tetapi jika aktifitas enzim pencernaan meningkat maka laju

    pencernaan juga akan semakin meningkat, sehingga tingkat pengosongan lambung

    tinggi. Tingkat pengosongan lambung yang tinggi menyebabkan ikan cepat lapar dan

    nafsu makannya meningkat. Jika konsumsi pakan tinggi, nutien yang masuk kedalam

    tubuh ikan juga tinggi, dengan demikian ikan memiliki energi yang cukup untuk

    pertumbuhan (Anonim, 2012).

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    6/14

    Pertukaran gas respirasi bagi ikan berlaku dalam insang.Insang ditutup

    dan dilindungi oleh operculum.Setiap insang sebenarnya terdiri dari pada dua

    baris filamen yang halus dan diskong oleh satu rangkung insang yang

    bertulang.Terdapat sisir insang untuk menepis benda asing.Insang tidak sajaberfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai

    ekskresi.Garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion dan

    osmoregulator.Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan

    perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga

    merupakan rongga-rongga tidak beraturan.Labirin ini berfungsi menyimpan

    cadangan O2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O2.contoh ikan

    yang mempunyai labirin adalah ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan

    cadangan O2, selain dengan labirin ikan mempunyai gelembung renang yang

    terletak di dekat punggung (Anonim, 2012).

    Ikan mas koki dapat beradaptasi pada suhu kisaran 20 25oC, yang mana

    pada suhu tersebut merupakan syarat hidup dari ikan mas koki. Dan tidak

    diharapkan untuk tidak melakukan perubahan atau perubahan kualitas air secara

    drastis karena itu dapat membahayakan kehidupan dari ikan itu sendiri

    (Anonim, 2012).

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    7/14

    BAB III

    METODE PRAKTIKUM

    A.

    Waktu dan Tempat

    Hari / tanggal : Jumat / Januari 2013

    Waktu : Pukul 16.00 s.d. 17.30 WITA

    Tempat : Laboraturium Biologi Lantai III sebelah barat FMIPA UNM

    B. Alat dan Bahan

    Alat yang digunakan yaitu:

    1. Termometer batang 1 buah

    2. Stopwatch Hp

    3. Toples 2 buah

    Bahan yang digunakan yaitu

    1. Ikan mas koki (Cyprinus carpio) 2 ekor

    2. Es batu

    3. Air kran

    4. Air panas

    C. Prosedur kerja

    1.

    Memasukkan 3 ekor ikan mas koki yang relatif sama besarnya ke dalam

    becker glass yang berisi air kran dan mengaklimasi ikan tersebut selama 15

    menit.

    2. Mengambil 1 ekor ikan mas koki dan memasukkan ke dalam becker glass

    yang berisi air normal yang bersuhu 270C 800 mL. Menghitung dan

    mencatat frekuensi gerakan operculum (buka tutup) dalam waktu 1 menit

    selama5 menit.

    3.

    Mengambil 1 ekor ikan mas koki dan memasukkan ke dalam becker glassyang berisi air panas dengan suhu 38

    0C 800 mL. Menhitung dan mencatat

    frekuensi gerakan operculum pada ikan selama 5 menit dengan selang waktu

    1 menit.

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    8/14

    4. Mengambil 1 ekor ikan mas koki dan memasukkannya ke dalam becker

    glass yang telah diisi dengan air dingin dengan suhu 160C 800 mL.

    Menhitung dan mencatat frekuensi gerakan operculum pada ikan selama 5

    menit dengan selang waktu 1 menit.5. Mencatat hasil pengamatan dalam table

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    9/14

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil pengamatan

    Tabel hasil pengamatan.

    toples Suhu

    awal air

    Waktu (menit ke...) Rerata Rerata

    total1 2 3 4 5

    A 16C 44 40 39 45 30 198 39,6

    B 27C 65 50 60 60 59 303 60,6

    C 38C 71 92 50 70 70 353 70,6

    B. Analisis data

    1. Toples A (rerata buka tutup operculum)

    =menit 1 + menit 2 + menit 3 + menit 4 + menit 5

    5

    =4 4 + 4 0 + 3 9 + 4 5 + 3 0

    5

    = 39,6 operculum/menit

    2. Toples B (rerata buka tutup operculum)

    =menit 1 + menit 2 + menit 3 + menit 4 + menit 5

    5

    =6 5 + 5 0 + 6 0 + 6 0 + 5 9

    5

    = 60,6 operculum/menit

    3. Toples C (rerata bika tutup operculum)

    =menit 1 + menit 2 + menit 3 + menit 4 + menit 5

    5

    =7 1 + 9 2 + 5 0 + 7 0 + 7 0

    5

    = 70,6 operculum/menit

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    10/14

    C. Pembahasan

    Pada percobaan ini dilakukan 3 kegiatan menggunakan toples yang berisi

    air memiliki suhu yang berbeda beda, kegiatan pertama menggunakan toples A

    yang berisi air kram yang memiliki suhu 16C, kegiatan kedua menggunakantoples B yang berisi air yang memiliki suhu 27C, dan kegiatan ketiga

    menggunakan toples C yang berisi air yang memiliki suhu 38C.

    Kegiatan pertama yang menggunakan toples A yang berisi air yang

    memilki suhu 16C, gerakan operkulum setiap menitnya yaitu pada menit

    pertama 44, menit kedua 40, menit ketiga 39, menit keempat 45 dan menit

    kelima 30. Rerata buka tutup operkulum pada kegiatan ini yaitu 39,6

    operculum/menit. Terjadinya penurunan gerakan operculum pada ikan mas koki

    yang dimasukkan ke dalam air dingin menandakan bahwa gerakan operculum

    pada ikan mas koki dipengaruhi oleh suhu. Gerakan operculum ikan pada suhu

    rendah akan lambat.

    pada suhu dingin, gerakan operculum ikan menjadi

    melambat, hal itu disebabkan karena pada air dingin reaksi-reaksi kimia dalam

    tubuh ikan akan berjalan lanbat, sehingga jika ikan mencapai suhu terendah ikan

    akan mati.

    Kegiatan kedua yang menggunakan toples B yang berisi air kram yang

    memiliki suhu 27C, gerakan operculum setiap menitnya yaitu pada menit

    pertama 65, menit kedua 50, menit ketiga 60, menit keempat 60 dan menit

    kelima 59. Rerata buka tutup operculum yaitu 60,6 operculum/menit. Suhu ini

    merupakan suhu ideal untuk ikan jadi pada kegiatan ini buka tutup operkulum

    pada ikan mas koki relatif normal.

    Kegiatan ketiga yang menggunakan toples C yang berisi air yang memilki

    suhu 38C, gerakan operkulum setiap menitnya yaitu pada menit pertama 71,

    menit kedua 92, menit ketiga 50, menit keempat 70 dan menit kelima 70. Rerata

    buka tutup operkulum pada kegiatan ini yaitu 70,6 operculum/menit. Terjadi

    penaikan gerakan operculum pada ikan mas koki yang dimasukkan ke dalam air

    panas , pada suhu tinggi gerakan operculumnya menjadi semakin cepat. Namun

    hal tersebut dibatasi oleh kemampuan ikan tersebut untuk beradaptasi pada suhu

    tertentu. Menurut teori pada suhu yang tinggi gerakan operculum ikan akan

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    11/14

    semakin cepat namun bila mencapai batas suhu yang maksimal maka ikan

    tersebut akan mati. Pada suhu panas, ikan membutuhkan oksigen yang cukup

    banyak karena reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada tubuh ikan berlangsung

    dengan cepat, pada suhu panas kadar oksigen dalam air akan semakin sedikit,sehingga ikan pada suhu maksimal akan mati. Matinya ikan pada suhu yang

    terlalu tinggi dan terlalu rendah menandakan bahwa ikan memiliki batas ideal

    tersendiri agar dapat bertahan hidup dan mampu beradaptasi dengan lingkungan

    hidupnya. Batas itulah yang disebut dengan Hukum Toleransi Shelford yaitu

    batas maksimum dan batas minimum suatu makhluk hidup agar dapat hidup.

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    12/14

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat dsimpulkan

    bahwa:

    1. Pada suhu rendah operculum ikan menjadi lambat

    2. Pada suhu tinggi operculum ikan menjadi cepat

    3. Suhu mempengaruhi aktivitas suatu organisme

    B. Saran

    Diharapkna kepada praktikan agar tidak terlambat masuk ke

    laboratorium, lebih mempersiapkan segala hal yang ingin dipakai pada saat

    praktikum, tidak terlalu ribut, tetap menjaga kebersihan, memperhatikan dengan

    teliti agar memperoleh hasil pengamatan yang maksimal, dan lebih

    meningkatkan kerja sama yang baik

  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    13/14

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adaptasi Hewan Air Terhadap

    Lingkungannya.http://www.google.com.Diakses pada tanggal 02 Januari 2011.

    Kimball, J W. 1992.Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

    Nono sutarno, Dkk. 2001.Biologi umum lanjutan II.Jakarta : Universitas Terbuka

    Tim Pengajar. 2012.Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan Biologi

    FMIPA UNM

    http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/
  • 8/10/2019 Laporan 8 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme

    14/14

    Lampiran

    Jawaban pertanyaan

    1.

    Mengapa terjadi perbedan frekuensi gerakan operculun ikan pada suhu air yangberbeda?

    Jawab:

    Hal tersebut disebabkan karena adanya / terjadinya perubahan suhu, sehingga

    menyababkan ikan harus mampu beradaptasi pada suhu tersebut.

    2. Pada suhu berapa frekuensi gerakan (buka tutup) operculum tertinggi?

    Jawab:

    frekuensi gerakan (buka tutup) operculum tertinggi yaitu pada suhu air panas

    yaitu 38C.

    3. Pada suhu berapa frekuensi gerakan (buka tutup) operculum terendah?

    Jawab:

    frekuensi gerakan (buka tutup) operculum terendah yaitupada suhu air dingin

    yaitu 16C

    4. Mengapa terjadi perbedaan frekuensi gerakan (buka tutup) operculum ikan

    berdasarkan suhu air?

    Jawab:

    Pada suhu rendah gerakan menjadi lambat karena disebabkan karena pada air

    dingin reaksi-reaksi kimia dalam tubuh ikan akan berjalan lanbat. Pada suhu

    tinggi gerakan menjadi cepat karena ikan membutuhkan oksigen yang cukup

    banyak karena reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada tubuh ikan berlangsung

    dengan cepat.