laporan 1

7
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI KARAKTERISTIK OP-AMP Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Elektronika Telekomunikasi Semester 4 PEMBIMBING : Lis Diana M, ST, MT. Kelompok 4 JTD 2B Arvin Abdillah Syaddad (07 / 1341160011) Dicky Eka Candra (09 / 1341160065) Dwi Ardhanianto (10 / 1341160006) Elyada Renova Sari Naibaho (11 / 1341160050) Fida Annisa Imron Hafsah (13 / 1341160072)

description

modulasi

Transcript of laporan 1

Page 1: laporan 1

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

KARAKTERISTIK OP-AMP

Disusun untuk memenuhi tugasMata Kuliah Praktikum Elektronika Telekomunikasi

Semester 4

PEMBIMBING :

Lis Diana M, ST, MT.

Kelompok 4JTD 2B

Arvin Abdillah Syaddad (07 / 1341160011)Dicky Eka Candra (09 / 1341160065)Dwi Ardhanianto (10 / 1341160006)Elyada Renova Sari Naibaho (11 / 1341160050)Fida Annisa Imron Hafsah (13 / 1341160072)

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITALTEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG2015

Page 2: laporan 1

KARAKTERISTIK OP-AMP

1.1. Tujuan Praktikum1. Untuk mempelajari penguat Op-Amp tergantung dari loop feedback negatif eksternal.2. Untuk mempelajari pengoperasian penguat inverting.3. Untuk mempelajari pengoperasian penguat non inverting.4. Untuk mempelajari penguat inverting sebagai penjumlah.

1.2. Peralatan yang Digunakan1. Modul Karakteristik Penguat Op-Amp 1 buah2. Osiloskop 1 buah3. Generator Fungsi 1 buah4. Power Supply 1 buah5. Baterai (1,5 V) 1 buah6. Konektor BNC to BNC ? buah7. Konektor BNC to Alligator ? buah8. Konektor BNC to Banana ? buah9. Konektor Banana to Banana ? buah10. Konektor T 1 buah11. Kabel penghubung Secukupnya

1.3. Teori DasarKarakteristik Op-Amp sebagai rangkaian penguat yang baik adalah: (a) Versality.

(b) Impedansi input yang tinggi. (c) Common Mode Rejection. (d) Penguatan yang tinggi. (e) Impedansi output yang rendah.

Gambar 1.1. merupakan gambar rangkaian karakteristik Op-Amp. Pada gambar tersebut input negatif (-) adalah input inverting (membalik). Jika sinyal masukan ke input ini maka keluarannya akan tergeser 180°. Jika masuk ke input positif (+) maka keluarannya akan sefasa dengan input.

Gambar 1.1. Modul Karakteristik Op-Amp

Umpan Balik Negatif

Rangkaian Op-Amp seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.2. RF merupakan rangkaian feedback dari output ke input. Umpan baliknya adalah negatif.

Gambar 1.2. Inverting Amplifier

Page 3: laporan 1

Pada gambar diatas output Op-Amp adalah:

V o=−RF

RR

×V i

Untuk penguatannya dapat dicari:

Gain=V out

V ¿

Untuk penguatan non inverting:

V o=(1+RF

RR)×V i

Dan penguatannya:

Gain=1+RF

RR

Gambar 1.3. Non Inverting Amplifier

Penguat Penjumlah

Rangkaian Op-Amp sebagai penguat penjumlah ditunjukkan pada Gambar 1.4.

Gambar 1.3. Rangkaian Penguat Penjumlah

Maka:

V o=−[( RF

RR

×V 1)+( RF

RR

×V 2)]1.4. Prosedur Praktikum

A. Penguat Op-Amp1. Menghubungkan rangkaian sebagai berikut

Gambar 1.5. Rangkaian Penguat Op-Amp

Page 4: laporan 1

2. Men-set generator fungsi pada frekuensi 1 kHz, serta menaikkan amplitudonya sampai diperoleh sinyal keluaran maksimum tidak cacat, memgamati serta mencatat V ¿, V out, serta fasa yang terjadi.

3. Mengganti nilai RR dengan nilai resistansi seperti tertera dalam Tabel 1. serta

mengamati V ¿, V out, serta fasanya, melengkapi Tabel 1.

B. Penguat Non Inverting1. Menghubungkan rangkaian seperti pada Gambar 1.6. berikut

Gambar 1.6. Penguat Non Inverting

2. Mengulangi langkah pada prosedur praktikum Op-Amp untuk langkah 2-3 serta melengkapi Tabel 2.

C. Penguat Penjumlah1. Menghubungkan rangkaian seperti gambar dibawah ini:

Gambar 1.7. Rangkaian Penguat Penjumlah

2. Menghubungkan saklar S1, mengukur dan menghitung tegangan output dengan tegangan input adalah 1,5 Volt.

3. Menghubungkan saklar S1 dan S2, mengukur dan menghitung tegangan output dengan tegangan input adalah 3 Volt.

4. Membalikkan polaritas B1. Mengamati tegangan output untuk S1 tertutup dan S2

terbuka. Mengamati tegangan output untuk S2 tertutup dan S1 terbuka. Serta mengamati tegangan output jika kedua saklar tertutup.

D. Offset Null1. Menghubungkan rangkaian seperti pada Gambar 1.8a. dibawah ini:

Gambar 1.8a. Rangkaian Offset Voltage

2. Dalam kondisi power off, menggunakan osiloskop atau multimeter untuk mengukur besarnya tegangan output Op-Amp (tanpa adanya sinyal masukan). Tegangan output ini sanat kecil sekali dan dinamakan output offset voltage.

3. Dalam kondisi power on, mengukur besarnya output offset voltage.4. Menghubungkan rangkaian offset null seperti pada Gambar 1.8b. mengubah nilai

potensiometer sampai diperoleh tegangan output sebesar 0 Volt.

Gambar 1.8b. Rangkaian Offset Null

E. Common Mode Rejection

Page 5: laporan 1

1. Menghubungkan rangkaian seperti pada Gambar 1.9. dibawah ini:

Gambar 1.9. Rangkaian Common Mode Rejection

2. Men-set generator fungsi dengan amplitudo sebesar 4 V pp dan frekuensi 1 kHz kemudian menghubungkan ke input rangkaian.

3. Mengamati dan mengukur besarnya tegangan input dan tegangan output.

1.5. Hasil PengamatanA. Penguat Op-Amp

Tabel 1

RF RRV i(V pp) V o(V pp) Gain (

V o

V i

)Fase

Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung

B. Penguat Non InvertingTabel 2

RF RRV i(V pp) V o(V pp) Gain (

V o

V i

)Fase

Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung

C. Penguat PenjumlahTabel 3

No Polaritas V ¿ (S1) V ¿ (S2) V out Keterangan1. ¿ 1,5 V 0 V −1,464 V2. ¿ 1,5 V 1,5 V −3,094 V3. ¿ 1,5 V 0 V +1,437 V4. ¿ 1,5 V 1,5 V +4,45V

D. Offset Null

Page 6: laporan 1

E. Common Mode Rejection

1.6. Analisa Data

1.7. Kesimpulan

1.8. Referensi