Lapis Permukaan

7
Tugas Perencanaan Perkerasan Jalan Disusun oleh : Lisa Agustina 1009015009 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

description

lapis permukaan

Transcript of Lapis Permukaan

Page 1: Lapis Permukaan

Tugas Perencanaan Perkerasan Jalan

Disusun oleh :

Lisa Agustina

1009015009

Teknik Sipil

Fakultas Teknik

Universitas Mulawarman

2013

Page 2: Lapis Permukaan

Lapis Permukaan (Surface Coarse)

Lapis permukaan adalah bagian perkerasan jalan yang paling atas. Lapisan tersebut

berfungsi sebagai berikut :

a. Lapis perkerasan penahan beban roda, yang mempunyai stabilitas tinggi untuk

menahan roda selama masa pelayanan.

b. Lapisan kedap air yang berfungsi agar air hujan yang jatuh diatasnya tidak meresap ke

lapisan bawahnya dan melemahkan lapisan-lapisan tersebut.

c. Lapisan aus adalah lapisan ulang yang langsung menderita gesekan akibat roda

kendaraan.

d. Lapis-lapis yang menyebabkan beban ke lapisan dibawahnya sehingga dapat dipikul

oleh lapisan lain dengan daya dukung yang lebih jelek. Dibedakan berdasarkan

fungsinya menjadi dua yaitu : lapis struktural dan lapis non struktural.

Penggunaan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap air dan memberikan

bantuan tegangan tarik yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda

lalu lintas. Pemilihan bahan lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana,

serta pentahapan konstruksi agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya yang

dikeluarkan.

Lapis Struktural

Ikut mendukung dan menyebarkan beban kendaraan yang diterima oleh perkerasan,

baik beban vertikal maupun beban horizontal (gaya geser), berfungsi sebagai penyebar dan

penahan eban roda. Untuk hal ini persyaratan yang dituntut adalah kuat, kokoh, dan stabil.

Contohnya seperti :

A. Lapis Penetrasi Macadam (LAPEN)

Lapis Penetrasi Macadam (LAPEN) merupakan lapis perkerasan yang terdiri

dari batu (agregat) pokok dan batu (agregat) pengunci bergradasi terbuka dan seragam

yang diikat oleh aspal dengan cara disemprotkan diatasnya dan dipadatkan lapis demi

lapis, apabila akan digunakan sebagai lapis permukaan perlu diberi laburan aspal

dengan batu penutup. LAPEN dapan diletakkan diatas berbagai jenis/kondisi

perkerasan lama maupun baru untuk lalu lintas ringan sampai sedang. LAPEN

mempunyai sifat sebagai berikut :

a. Kurang kedap air (permeabilitas sedang).

Page 3: Lapis Permukaan

b. Kekuatan utama didapat dari saling mengunci (interlocking) antara batuan pokok

dan pengunci.

c. Mempunyai nilai struktural.

d. Cukup kenyal.

e. Mempunyai permukaan yang kasar.

B. Lapis aspal buton agregat (LASBUTAG)

Lapis aspal buton agregat (LASBUTAG) adalah lapisan aus pada konstruksi

perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat kasar, agregat halus, asbuton,

bahan pelunak, dan filler (bila diperlukan) yang dicampur, dihampar, dan dipadatkan

secara dingin.

C. Laston (Lapisan Aspal Beton)

Laston (Lapisan Aspal Beton) adalah beton aspal bergradasi menerus yang

umum digunakan untuk jalan-jalan dengan beban lalu lintas yang cukup berat. Laston

dikenal pula dengan nama AC (Asphalt Concrete). Karakteristik beton aspal yang

terpenting pada campuran ini adalah stabilitas. Tebal nominal minimum Laston 4-6

cm. Sesuai fungsinya Laston mempunyai 3 macam campuran yaitu:

a. Laston sebagai lapisan aus, dikenal dengan nama AC-WC (Asphalt Concrete-

Wearing Course). Tebal nominal minimum AC-WC adalah 4 cm.

b. Laston sebagai lapisan pengikat, dikenal dengan nama AC-BC (Asphalt Concrete-

Binder Course). Tebal nominal minimum AC-WC adalah 5 cm.

c. Laston sebagai lapisan pondasi, dikenal dengan nama AC-Base (Asphalt Concrete-

Base). Tebal nominal minimum AC-BC adalah 6 cm.

Pembuatan Lapis Aspal Beton (LASTON) dimaksudkan untuk mendapatkan

suatu lapisan permukaan atau lapis antara pada perkerasan jalan raya yang mampu

memberikan sumbangan daya dukung yang terukur serta berfungsi sebagai lapisan

kedap air yang dapat melindungi konstruksi dibawahnya. Sebagai lapis permukaan,

Lapis Aspal Beton harus dapat memberikan kenyamanan dan keamanan yang tinggi.

D. Lataston (Lapisan Tipis Aspal Beton)

Lataston (Lapisan Tipis Aspal Beton) adalah beton aspal bergradasi senjang.

Lataston biasa pula disebut dengan HRS (Hot Rolled Sheet). Karakteristik beton aspal

yang terpenting pada campuran ini adalah durabilitas dan fleksibilitas. Sesuai

fungsinya Lataston mempunyai 2 macam campuran yaitu:

a. Lataston sebagai lapisan aus, dikenal dengan nama HRS-WC (Hot Rolled Sheet-

Wearing Course). Tebal nominal minimum HRS-WC adalah 3 cm.

Page 4: Lapis Permukaan

b. Lataston sebagai lapisan pondasi, dikenal dengan nama HRS-Base (Hot Rolled

Sheet-base). Tebal nominal minimum HRS-Base adalah 3,5 cm.

Lapis Non Struktural

Pengertian lapisan non struktural adalah lapisan permukaan yang dibuat

menggunakan bahan pengikat aspal sehingga menghasilkan lapisan yang kedap air dengan

stabilitas yang tinggi dan daya tahan lama, dalam hal ini mencakup : Lapis kedap air,

mencegah masuknya air ke dalam lapisan perkerasan yang ada di bawahnya. Menyediakan

permukaan yang tetap rata, agar kendaraan dapat berjalan dan memperoleh kenyamanan yang

cukup. Membentuk permukaan yang tidak licin, sehingga tersedia koefisien gerak (skid

resistance) yang cukup untuk menjamin tersedianya keamanan lalu lintas. Sebagai lapisan

aus, yaitu lapis yang dapat aus yang selanjutnya dapat diganti lagi dengan yang baru.

Contohnya seperti :

A. Laburan aspal satu lapis (BURTU)

Laburan aspal satu lapis (BURTU) adalah lapisan penutup yang terdiri dari

lapisan aspal dibaturi dengan satu lapis agregat bergradasi seragam (tebal maksimum

20 mm).

B. Laburan Aspal Dua Lapis (BURDA)

Laburan Aspal Dua Lapis (BURDA) adalah lapisan penutup pada permukaan

jalan yang terdiri dari lapisan aspal ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara

berurutan dengan tebal maksimum 35 mm. Pelaburan aspal ini umumnya dihampar di

atas Lapis Fondasi Agregat Kelas A yang sudah diberi Lapis Resap Ikat, atau diatas

lapisan beraspal. Dapat digunakan untuk lalu lintas ringan sampai berat.

Fungsi nya adalah membuat permukaan tidak berdebu, mencegah masuknya

air dari permukaan perkerasan, memperbaiki tekstur permukaan perkerasan. Burda

memiliki sifat kedap air, kenyal, tidak diberi nilai struktural, tidak licin dan biasanya

digunakan pada jalan yang belum atau yang telah beraspal.

C. Lapisan Laburan Aspal (Buras)

Lapisan Buras adalah lapisan penutup yang terdiri dari lapisan aspal dan

tabuan pasir dengan ukuran butir maksimum 3/8”, lapisan ini berguna untuk menutup

permukaan jalan agar kedap air, tidak berdebu, mencegah lepasnya butiran agregat

halus, dan tidak licin.

D. Lapisan Tipis Aspal Pasir (Latasir)

Page 5: Lapis Permukaan

Lapisan Tipis Aspal Pasir (Latasir) adalah beton aspal untuk jalan-jalan

dengan lalu lintas ringan, khususnya dimana agregat kasar tidak atau sulit diperoleh.

Lapisan ini khusus mempunyai ketahanan alur (rutting) rendah. Oleh karena itu tidak

diperkenankan untuk daerah berlalu lintas berat atau daerah tanjakan. Latasir biasa

pula disebut sebagai SS (Sand Sheet) atau HRSS (Hot Rolled Sand Sheet). Sesuai

gradasi agregatnya, campuran latasir dapat dibedakan atas:

a. Latasir kelas A, dikenal dengan nama HRSS-A atau SS-A. Tebal nominal minimum

HRSS-A adalah 1,5 cm.

b. Latasir kelas B, dikenal dengan nama HRSS-B atau SS-B. Tebal nominal minimum

HRSS-A adalah 2 cm. Gradasi agregat HRSS-B lebih kasar dari HRSS-A.

E. Lapisan Tipis Asbuton Murni (Latasbun)

Lapisan Tipis Asbuton Murni (Latasbun) adalah lapis penutup yang terdiri

dari campuran asbuton dan bahan pelunak dengan perbandiangan tertentu yang

dicampur secara dingin. Tebal padat maksimum 1 cm. lapisan dipakai asebagai

lapisan non structural (lapisan permukaan).