Lap.des Ikan
description
Transcript of Lap.des Ikan
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia ditutupi dua pertiga oleh air, wilayah tanah air Indonesia
memiliki Potensi sumber daya hayati perikanan yang besar dan belum seluruhnya
dapat dikelola. Mengingat sangat mendesaknya kebutuhan akan protein hewani
yang berasal dari ikan, maka sudah seharusnya memanfaatkan sumber-sumber
hayati perairan yang ada dan dimanfaatkan.(Linder, 2000)
(Lingga et. al.,2003) dalam perairan yang sangat luas baik itu perairan
tawar atau perairan laut mengandung lebih kurang dari 6000 jenis ikan yang
belum teridentifikasi semuanya, dan ini merupakan sumber daya hayati yang
potensial bila dikelola secara maksimal tanpa mengganggu kelestarian sumber
daya tersebut akan memberikan sumbangan yang berarti bagi kesejahteraan
masyarakat.
Secara umum menurut Tang dan Effendie, (2000) pembahasan ikan dalam
kaitannya dengan lingkungan hidupnya sangat penting agar dinamika dalam
ekosistem perairan dan kemungkinan dampak lingkungannya terhadap kehidupan
ikan dapat dipahami. Bentuk badan atau tubuh ikan dapat memberi informasi yang
meyakinkan tentang ekologi dan perilaku ikan tersebut. Kebanyakan aspek ini
berasal dari pengetahuan umum saja, tetapi informasi ini juga akan membantu
interprestasi tentang komposisi suatu komunitas ikan di perairan.
1
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan praktikum ikhtiologi ini adalah melatih mahasiswa agar mengenal
ikan yang ada di perairan, dan mampu membedakan jenis-jenis ikan berdasarakan
ciri-ciri yang diamati beserta aspek-aspek lainnya.
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah menjadikan mahasiswa dapat
mengetahui jenis-jenis ikan yang terdapat pada perairan yang ada di bumi ini,
mampu mengidentifikasi ikan –ikan tersebut dan mampu mendeskripsikannya
secar benar, dan mampu menemukan cara-cara terbaik dalam penanganan ikan-
ikan ini baik terhadap makhluk hidup lainnya maupun lingkungan abiotiknya
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Secara teori para ahli memperkirakan ada sekitar dua puluh ribu sampai
dengan empat puluh ribu spesies yang mendiami permukaan bumi ini, dan empat
ribu diantaranya menghuni perairan Indonesia baik laut, payau dan perairan tawar.
Jumlah spesies ikan yang tercatat di daerah Riau diperkirakan mencapai tiga ratus
spesies ikan. Dari jumlah tersebut antara spesies yang satu dengan yang lainnya
sudah tentu memiliki beberapa kesamaan dan identifikasi, yang pada dasarnya
dapat dijadikan sebagai dasar pengklasifikasian (Manda et al, 2005).
Luas perairan umum Riau adalah 62.648,53 Ha, terdiri dari luas perairan
umum Indragiri Hilir 2.600 Ha, luas perairan umum Indragiri hulu 33,164 Ha,
luas perairan umum kuansing singingi 23.086 ha, luas perairan umum Pekanbaru
85 Ha, luas perairan umum Siak 764 Ha, luas perairan umum Bengkalis 70 Ha,
dan luas perairan umum Kampar 2.795,99 Ha (DINAS PERIKANAN DAN
KELAUTAN PROPINSI RIAU, 2001).
Ikan Biji Nangka termasuk kedalam Ordo : Percomorphi, Family :
mullidae, Genus : Upeneus, Spesies : Upeneus mollucensi
Ikan Toman termasuk kedalam Ordo : Labyrinthici, Family :
Ophiocephalidae, Genus : Channa, Spesies : Channa micropeltes
Ikan Mujair termasuk kedalam Ordo : Perciformes, Family : Cichilidae,
Genus : Oreochromis, Spesies : Oreochromis mossambicus
Ikan Sepat termasuk kedalam Ordo : Labyrintichi, Family : Anabantidae,
Genus : Trichogaster, Spesies : Trichogaster pectoralis
3
Ikan Julung-Julung termasuk kedalam Ordo : Beloniformes, Family :
Hemiramphidae, Genus : Hemirhampus, Spesies : Hemirhampus far
Ikan Sipaku termasuk kedalam Ordo : Cyprinidae, Family : Cyprinidae,
Genus : Cyclocheilichthys, Spesies : Cyclocheilichthys opogon
Ikan Tilan termasuk kedalam Ordo : Perciformes, Family :
Mastacembelidae, Genus : Mastacembelus, Spesies : Mastacembelus
erythrotaenia
Ikan Lomek termasuk kedalam Ordo : Aulopiformes, Family :
Synodontidae, Genus : Harpodon, Spesies : Harpodon nehereus
Ikan toman dalam bahasa Inggris dikenal sebagai red snakehead, redline
snakehead merujuk pada warna tubuhnya ketika muda, atau Malabar snakehead.
Nama snakehead mengacu pada bentuk kepalanya yang menyerupai kepala ular.
Sementara nama ilmiahnya adalah Channa micropeltes.(Maret 7 2009, in
perikanan tawar )
Ikan Julung (Hemirhampus far) termasuk ikan pelagis, dapat hidup pada
habitat dengan kisaran pH 7.0 – 8.0 dan suhu 24 – 28°C atau dengan kata lain
terdapat pada daerah beriklim tropis. Banyak ditemukan di ditemukan di dalam
sungai-sungai, anak sungai, kanal, saluran-saluran, kolam-kolam dan danau-
danau, jarang menemukan di dalam laut. Terdapat di sugnai-sungai sedang sampai
besar. Larva dan ikan masih kecil kadang-kadang ditemukan di daerah hutan
bakau pada musim basah. Makanannya di alam adalah cacing, crustaceans dan
insects. Daerah persebarannya di Asia: Thailand sampai Indonesia, juga termasuk
India, Myanmar, dan Bangladesh (indoindifish.blogspot.com).
4
Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih
dengan warna abuabu, coklat atau hitam . Ikan ini berasal dari perairan Afrika dan
pertama kali di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai Serang
pantai selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. Ikan mujair mempunyai
toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinit as. Jenis ikan ini mempunyai
kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan
pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan
mujair adalah 40 cm. (Rahardi, 2002).
5
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum iktiologi ini dilaksanakan pada hari Rabu, 4 maret 2009 pada
pukul 07.30 WIB hingga selesai. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium
Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
3.2. Bahan dan Alat Mastacembelus erythrotaenia, Ikan Lomek Harpod
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Ikan Biji
Nangka Upeneus mollucensi, Ikan Toman Channa micropeltes, Ikan Mujair
Oreochromis mossambicus, Ikan Sepat Siam Trichogaster pectoralis, Ikan
Julung-Julung Hemirhampus far, Ikan Sipaku Cyclocheilichthys opogon, Ikan
Tilan on nehereus
Sedangkan alat yang digunakan yaitu; buku penuntun praktikum yang
berfungsi sebagai buku petunjuk dalam praktikum yang disertai dengan
keterangan tentang objek yang diamati, buku gambar sebagai tempat menggambar
ikan objek yang digunakan dalam praktikum, penggaris 30 cm yang digunakan
untuk mengukur panjang bagian tubuh ikan dan membantu ketelitian dalam
penggarisan buku gambar, pensil yang digunakan untuk menulis dan
menggambarkan objek, pena yang digunakan untuk menulis keterangan objek
yang diamati, lalu nampan yang digunakan sebagai tempat meletakkan objek agar
memudahkan dalam penggambaran. Serbet yang digunakan untuk membersihkan
nampan.
6
3.3. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum iktiologi kali ini adalah metode
pengamatan secara langsung objek praktikum.
3.4. Prosedur Praktikum
Prosedur dalam praktikum iktiologi ini yaitu siapkan nampan dan
letakkanlah masing-masing objek yang akan diamati di atas nampan-nampan yang
telah disediakan dengan posisi rostral (kepala) di sebelah kiri dan caudal di
sebelah kanan. Amatilah objek satu persatu secara seksama. Ukurlah bagian tubuh
objek (morphosentrik) dan catatlah pada bagian atas buku gambar. Lalu
gambarkanlah pada buku gambar, usahakan gambar benar-benar tertata dengan
baik. Setelah digambarkan, buatlah penggolongannya berdasarkan kelasnya, ,
bentuk tubuh, bentuk kepala, posisi mulut, ada atau tidak sungut, sisik, gurat sisi,
sirip, dan bentuk ekor. Setelah itu, tuliskan juga klasifikasi dan habitat dari ikan
tersebut.
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Ukuran tubuh dari ikan-ikan yang dibahas pada praktikum kali ini adalah:
Tabel 1. Ukuran Tubuh Ikan
N0Nama Ikan
Ukuran Tubuh (dalam mm)
TL SL HdL BdH FL
1 Ikan Biji nangka 110 - 27 25 105
2 Ikan Mujair 161 125 45 55 -
3 Ikan Toman 300 240 80 70 -
4 Ikan Julung-Julung 278 - 113 260
5 Ikan Sepat Siam 185 145 35 65 -
6 Ikan Tilan 290 280 50 40 -
7 Ikan Lomek 293 251 57 64 -
8 Ikan Sipaku 160 - 30 50 145
Keterangan : TL = Panjang Total (mm)
SL = Panjang Baku (mm)
HdL = Panjang Kepala (mm)
BdH = Tinggi Badan (mm)
FL = Panjang tubuh dari ujung mulut sampai perpotongan
pada ekor ikan bercagak (mm)
8
9
4.2 Pembahasan
Ikan Biji Nangka
Bentuk tubuh pipih (compressed). Posisi mulut terminal. Ukuran mulut
lebar. Tubuh diliputi oleh sisik mulai dari kepala sampai pangkal sirip ekor.
Ekor bercagak. Sirip sempurna (sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip
anus dan sirip ekor). Warna tubuh kuning dan terdapat Linea Lateralis mulai
dari ujung tutup insang sampai pangkal sirip ekor .Linea Lateralis berbentuk
lurus.
Ikan Mujair
Bentuk tubuh pipih (compressed). Kepala tumpul. Ekor berpinggiran
tegak. Tubuh diliputi oleh sisik mulai dari kepala sampai pangkal sirip ekor.
Posisi mulut terminal. Bentuk mulut protactil,ukurannya sempit. Sirip sempurna
(sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor). Warna tubuh
coklat kehitaman. Linea lateralis dimulai dari ujung tutup insang sampai
pangkal sirip ekor. Linea Lateralis berbentuk melengkung.
Ikan Toman
Bentuk tubuh memanjang dan bulat. Kepala picak. Ekor membundar
(rounded). Tubuh diliputi sisik mulai dari kepala sampai pangkal sirip ekor.
Bentuk mulut protactil. Ukuran mulut lebar. Sirip sempurna (sirip punggung,
sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor). Linea lateralis mulai dari ujung
tutup insang sampai pangkal sirip ekor. Linea lateralis berbentuk melengkung.
10
Ikan toman dalam bahasa Inggris dikenal sebagai red snakehead, redline
snakehead merujuk pada warna tubuhnya ketika muda, atau Malabar snakehead.
Nama snakehead mengacu pada bentuk kepalanya yang menyerupai kepala ular.
Sementara nama ilmiahnya adalah Channa micropeltes.(Januari 27 2008,in
perikanan tawar )
Ikan Julung-Julung
Bentuk tubuh berbentuk pipih memanjang seperti silindris atau pipa.
Kepala bersisik, rahang bawah lebih panjang dari rahang atas dan bagian
ujungnya, bibir tipis. Gurat sisi sempurna, memanjang mulai dari bawah tutup
insang dan berakhir dipertengahan pangkal sirip ekor, tidak membentuk rigi
pada batang ekor. Ikan ini pada umumnya berkumpul dekat permukaaan air dan
melompat ke luar air. (Evy et al, 2001)
Ikan Sepat Siam
Bentuk tubuh pipih (compressed). Kepala tumpul. Ekor berpinggiran
tegak. Tubuh diliputi oleh sisik mulai dari kepala sampai pangkal sirip ekor.
Bentuk mulut protactil, ukarannya sempit. Sirip sempurna (sirip punggung, sirip
dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor). Warna tubuh coklat. Linea lateralis
mulai dari ujung tutup insang sampai pangkal sirip ekor. Linea lateralis
berbentuk melengkung.
11
Ikan Sipaku
Ikan sipaku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:kepala berkenyut berurat
syaraf, bagian atas kepala berbentuk cekung, mulut mengarah ke bawah, tidak
bersungut, jari-jari keras sirip bergigi -gigi, antara garis rusuk dan sirip
pungggung 5-5,7 baris sisik, panjang kurang dari tiga kali tinggi, pangkal sirip
biasanya berbintik hitam, ikan yang masih hidup irisnya berwarna merah darah
dan sirip berwarna merah pucat. Permulaan sirip dorsal di posterior sedikit
berbanding dengan permulaan sirip pelvis. Siripna yaitu sirip dubur yang ketiga
lembut,batang ekor dikelilingi 16 sisik, titik hitam pada pangkal sirip ekor
terdapat bariasan titik hitam di sepanjang barisan sisik .Ikan ini memiliki ukuran
7-20 cm. (Rahardi, 2002).
Ikan Tilan
Tilan memiliki corak warna merah/oranye terang di atas dasar hitam, dan
pita merah di kepala. Jari-jari sirip ekor berjumlah 14-15 dan bersambung dengan
sirip punggung dan sirip dubur. Tilan ukuran dewasa mencapai ukuran 1 m.
Walaupun bergerak tenang, ikan ini mampu untuk meloncat keluar dari akuarium.
Tilan merupakan ikan predator yang mencari makan di malam hari, seringkali
tidak bisa bertoleransi dengan ikan lain dan senang menyendiri. Ikan ini hidup di
substrat berpasir atau yang berlumpur dan lebih menyenangi daerah dengan
intensitas cahaya yang rendah dengan suhu 24 – 280C dan pH 7.Tilan dapat
ditemukan terutama di sungai bagian hilir. (Evy et al, 2001)
12
Ikan Lomek
Ikan Lomek memiliki bentuk tubuh yang memanjang ,berkepala
simetris,tidak bersisik ,memiliki alat pernafasan tambahan. Bagian depan
badannya terdapat penampang yang membulat sedang bagian tengahnya dan
belakang berbentuk pipih. Alat pernafasan tambahan terdapat di bagian kepala di
dalam rongga yang di bentuk oleh dua pelat tulang kapak. Insangnya berukuran
kecil dan terdapat di bagian kepala bagian belakang. Sirip ada 5 jenis yaitu sirip
dada,punggung,anus ,ekor danperut. Sirip dadanya berbentuk bulat agak
memanjang dengan ujung meruncing.(Najiyati ,2001)
13
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa Ikan
dapat dibedakan berdasarkan bentuk tubuhnya. Secara garis besar ikan –ikan ini
dapat dibagi menjadi dua grup, yaitu Agnatha (ikan yang tidak berahang) dan
Gnathostomata (ikan yang berahang). Bentuk tubuh ikanpun bermacam-macam,
ada yang berbentuk pipih, runcing, ular, pita, panah, bola, dan picak. Bentuk
kepala juga berbeda-beda yang sesuai dengan bentuk mulutnya ada yang tumpul
atau lancip, ada juga yang bersisik dan tidak bersisik. Sungut, lubang hidung,
mata, tutup insang, sisik, gurat sisik,sirip,sirip lemak pada ikan-ikan tertentu,
finlet, scute, keel, korselet, duri mata pisau, dan duri pelindung juga adalah hal
yang menjadi pembeda dalam penentuan spesies ikan.
5.2. Saran
Praktikum yang dilaksanakan sebagai pengenalan bentuk tubuh ikan ini
memiliki makna yang sangat berarti dalam mengidentifikasi ikan. Namun,
ketelitian sangat diperlukan dalam praktikum ini. Jadi, setiap praktikum harus
dapat mengamati secara hati-hati dan sebaiknya apabila ada sesuatu hal yang tidak
dimengerti, praktikan harus bertanya pada assisten ataupun dosen ikhtiologi agar
mendapatkan hasil praktikum yang lebih baik, dan selalu kompak dengan teman-
teman sekelompok.
14
DAFTAR PUSTAKA
DINAS PERIKANAN dan KELAUTAN PROPINSI RIAU, 2001. Potensi dan
tingkat pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan propinsi Riau.
45 hal (tidak diterbitkan)
EVY,R., ENDANG MUJIANI dan K. SUJONO.2001. Usaha Perikanan di
Indonesia. Mutiara Sumber Widya. Jakarta. 96 hal
http://ikanmania.wordpress.com/2008/01/ . (6 maret 2009)
http://indoindifish.blogspot.com/ (6 Maret 2009)
Linder R. S. 2000. Unraveling the Mysteries of the Blck Lancer. FAMA
November, 2000:194-196.
Lingga,Pinus dan Susanto, Heru. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya:
Jakarta.
Manda, R., I. Lukystiowati, C. Pulungan dan Budijono. 2005. Penuntun
Praktikum Ichthyologi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Riau. Pekanbaru
Najyati, 2001. Usaha Perikanan di Indonesia. Mutiara Sumber Widya. Jakarta.
150 hal.
Rahardi, F. 2002. Kristiawati, Regina. Nazaruddin. Agribisnis Perikanan, Penerbit
Swadaya, Jakarta.
15
Tang, U., M., dan Effendie., 2000. Teknik budidaya Ikan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru. 76 hal.
16
LAMPIRAN
17
Lampiran 1. Alat yang digunakan
18
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Ikhtiologi
yang merupakan salah satu syarat masuk praktikum ikhtiologi berikutnya.Serta
Salawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah megajarkan kita agar
selalu menuntut ilmu sampai akhir hayat nanti. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada asisten yang telah banyak membantu, terutama dalam
melakukan praktikum.
Laporan Ikhtiologi yang berjudul “Deskripsi Ikan“ ini akan membahas
tentang beberapa spesies ikan yang hidup di air tawar dan laut yang memiliki
bentuk tubuh yang berbeda-beda.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk kesempurnaan
penulisan laporan ini. Namun tidak tertutup kemungkinan ada kesalahan dan
kekurangan yang tidak disengaja. Untuk itu penulis dengan rendah hati menerima
segala kritikan maupun saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan
laporan pada waktu berikutnya.
Pekanbaru, Maret
2009
Vera Dwi Agustina
19
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL..................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. v
I. PENDAHULUAN............................................................................ 1
1. 1. Latar Belakang....................................................................... 1
1. 2. Tujuan dan Manfaat............................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA 3
III. BAHAN DAN METODE................................................................. 6
3. 1. Waktu dan Tempat................................................................. 6
3. 2. Bahan dan Alat....................................................................... 6
3. 3. Metode Praktikum.................................................................. 7
3. 4. Prosedur Praktikum................................................................ 7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 8
4. 1. Hasil....................................................................................... 8
4. 2. Pembahasan............................................................................ 10
20
V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 13
5. 1. Kesimpulan............................................................................ 13
5.2. Saran...................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Biji nangka...................................................................................... 9
2. Ikan Toman............................................................................................. 9
3. Ikan Julung-julung.................................................................................. 9
4. Ikan Mujair.............................................................................................. 9
5. Ikan Sepat siam....................................................................................... 9
6. Ikan Tilan................................................................................................ 9
7. Ikan Lomek............................................................................................. 9
8. Ikan Sipaku............................................................................................. 9
22
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Ukuran Tubuh Ikan................................................................................. 8
23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum………………… 17
24
LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
DESKRIPSI IKAN
Oleh
VERA DWI AGUSTINA
O8O4120583
LABORATORIUM BIOLOGI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2009
25
ILHAM F