lap sppd jogja.docx

5
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS KOTA JOGJA KABUPATEN KLATEN 1. Nama Kegiatan : Kajian Lapangan Bidang Pemerintahan ke Kota Jogja Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta dan Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah 2) Waktu Pelaksanaan: Selasa – Rabu, 26 s/d 27 Mei 2015 3) Pelaksana : 1. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda. Kab. Smg 2. Kasubag. Pemerintahan Umum Setda. Kab. Smg 3. Kasubag. Otonomi Daerah Setda. Kab. Semarang 4. Staf Bagian Tata Pemerintahan Setda. Kab. Smg 5. Lurah / Seklur / Kasi. Pemerintahan dan Pembangunan se – Kabupaten Semarang 6. Fokus Kunjungan : 1. Optimalisasi Pelayanan di Kelurahan setempat. 2. Pelimpahan Wewenang Bupati pada Lurah 3. Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan yg ada, 4. Optimalisasi pelaksanaan lelang eks – bengkok 5. Optimalisasi pengelolaan PBB 6. Langkah adaptif penerapan UU 23 / 2015 tentang Desa 1. Pokok Hasil : I. Kota Jogja a. Rombongan diterima oleh : Muhammad Sardjono, ( Staf Ahli Walikota Jogjakarta Bidang Pemerintahan ) Perwakilan SKPD setempat. b. Eksisting Kota Jogja : Di Kota Jogja terdapat 14 Kecamatan, 45 Kelurahan. Di Kota Jogja bertopografi dengan ketinggian antara 500 – 1.800 m diatas permukaan laut Di Kota Jogja luas wilayahnya 32 Km Mata pencaharian masyarakat Di Kota Jogja terbesar di sektor Industri ,kerajinan, Perdagangan dan Usaha mikro Demografi : Jumlah Penduduk : 414.185 Jiwa

Transcript of lap sppd jogja.docx

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINASKOTA JOGJA KABUPATEN KLATEN

1. Nama Kegiatan : Kajian Lapangan Bidang Pemerintahan ke Kota Jogja Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta dan Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah

2) Waktu Pelaksanaan: Selasa Rabu, 26 s/d 27 Mei 2015

3) Pelaksana : 1. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda. Kab. Smg2. Kasubag. Pemerintahan Umum Setda. Kab. Smg3. Kasubag. Otonomi Daerah Setda. Kab. Semarang4. Staf Bagian Tata Pemerintahan Setda. Kab. Smg5. Lurah / Seklur / Kasi. Pemerintahan dan Pembangunan se Kabupaten Semarang

6. Fokus Kunjungan :

1. Optimalisasi Pelayanan di Kelurahan setempat.2. Pelimpahan Wewenang Bupati pada Lurah3. Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan yg ada,4. Optimalisasi pelaksanaan lelang eks bengkok5. Optimalisasi pengelolaan PBB6. Langkah adaptif penerapan UU 23 / 2015 tentang Desa1. Pokok Hasil:I. Kota Jogja a. Rombongan diterima oleh : Muhammad Sardjono, ( Staf Ahli Walikota Jogjakarta Bidang Pemerintahan ) Perwakilan SKPD setempat.b. Eksisting Kota Jogja : Di Kota Jogja terdapat 14 Kecamatan, 45 Kelurahan. Di Kota Jogja bertopografi dengan ketinggian antara 500 1.800 m diatas permukaan laut Di Kota Jogja luas wilayahnya 32 Km Mata pencaharian masyarakat Di Kota Jogja terbesar di sektor Industri ,kerajinan, Perdagangan dan Usaha mikro Demografi : Jumlah Penduduk : 414.185 Jiwa Institusi formal: 524 Usaha Mikro: 216 Potensi Wisata: - Sejarah - Budaya - Kuliner - Pendidikan Pengembangan Pariwisata: - Barang barang Kerajinan - Cindera Mata - Kuliner Kelurahan sudah berstatus SKPD belum mandiri masih nginduk di Kecamatan, namun Kelurahan tidak mengelola eks bengkok karena langsung ditangani oleh Pemerintah Kota.

Pelimpahan wewenang Walikota kepada Lurah (7 Urusan) :1. Otonomi Daerah2. Pemberdayaan3. Pekerjaan Umum4. Kesehatan5. Lingkungan Hidup6. Ekonomi Kerakyatan7. Urusan Kesenian.

Pembinaan LPMK kota jogja sudah ada payung hukum dengan munculnya perda no 12 tahun 2002 Dalam hal optimalisasi pelayanan setiap tahun pemerintah membangun gedung guna mendekatkan pelayanan masarakat dalam segala sektor dengan pengadaan tanahnya lewat jual belli/ ganti rugi layak. Sebagaimana daerah lainnya dalam hal pengelolaan PBB terdapat beberapa permasalahan : SPPT tercetak ganda. Domisili wajib pajak tidak berada di tempat objek pajak. Subjek pajak tidak lagi menjadi pemilik objek pajak. Terjadi perubahan alamat objek pajak karena pemetaan. Beberapa kiat yang dilakukan dalam optimalisasi pelunasan PBB : Mempercepat waktu pencetakan massal SPPT PBB P2. Memberikan pelayanan setiap RW Melakukan upaya penagihan PBB dengan mempercayakan satu pegawai menangani satu lingkungan/RW Beberapa prestasi Di Kota Jogja : Dari tahun 2002 Mulai Tahun 2006 sampai 2014 , menerima Penghargaan Adipura / 7 kali berturut turut. 3 kali berturut turut mendapatkan penghargaan Samkarya, karena kriteria kedisiplinan kinerja pegawai Pemerintah, target sudah cukup tinggi, dan LPPD terbaik. Satya Lencana Penyelenggaraan Pemerintahan dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2014, menerima Penghargaan Pengelolaan sampah menjadi bahan produksi rumah tangga dan kerajinan lokal.

c. Hal positif yang dapat diambil : Ada upaya untuk mengangkat harkat Kelurahan dalam melakukan pelayanan publik dengan menerapkan PATEN ( Permendagri 4 / 2010 ) pada beberapa Kelurahan Percontohan, meski dalam peraturan menteri tersebut baru menekankan aspek Kecamatan. Untuk pembayaran PBB, untuk mencapai target dengan cara jemput bola ke tiap tiap RW. Adanya insentif khusus bagi aparat di Kelurahan dalam optimalisasi pungutan PBB dan PBB lebih dari Rp. 500.000.000,- di panggil langsung oleh Walikota. Secara umum pengelolaan lelang tanah eks bengkok dikelola langsung oleh pemerintahan propinsi. LKMK sangat berperan aktif, karena semua kegiatan/usulan pembangunan melalui hasil musrenbang disamping itu juga yang lewat aspirasi. Kelurahan bekerja sama dengan UGM / ahlinya sesuai dengan skala kelurahan/ skala wilayah masing masing.

II. Kabupaten Klatena. Rombongan diterima di gedung Rosada oleh : Bp. Widyo Siswanto, SH Msi ( Staf ahli Bupati Bidang Pemerintahan Kabupaten Klaten ) Sekretais Bappeda Kabupaten Klaten. Perwakilan SKPD setempat, dan Lurah lingkungan Sekretariat Kabupaten.b. Eksisting Kabupaten Klaten: Di Kabupaten Klaten terdapat 10 Kelurahan 5 kelurahan sudah terbentuk sejak jaman revolusi antara lain:1. Kelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom.2. Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah.3. Kelurahan Tonggalon, Kecamatan Klaten Tengah.4. Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah.5. Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah.

5 kelurahan terbentuk sejak tahun 2009 dan tersebar di 4 Kecamatan antara lain:1. Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara.2. Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan.3. Kelurahan Gergunung, Kecamatan Klaten Utara.4. Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah.5. Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah. Kabupaten Klaten berbatasan dengan daerah: 1. Kabupaten Boyolali2. Kabupaten Sukoharjo3. Kabupaten Sleman4. Kabupaten Gunungkidul Kabupaten Klaten berada di lereng gunung secara geografis kabupaten Klaten memiliki udara yang sangat sejuk dan banyak obyek wisata alam. Kabupaten Klaten berada di lereng gunung berapi maka dengan dengan kondisi yang demikian maka kawasan Kabupaten Klaten sangat rentan terhadap masalah bencana. Keadaan geografis dan tanah yang ada di Kabupaten Klaten dan sekitarnya terbentuk pada zaman kwartier dan mempunyai lapisan tanah alluvial hasil letusan. Jenis material di bagian utara dan barat umumnya berupa pasir , batu dan abu. Semetara iklim Kabupaten Klaten dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang panas dan sejuk, dengan suhu rata-rata 18.5- 23C. Kabupaten Klaten sudah bertatus SKPD mandiri dengan struktur organisasi yang sama dengan Kabupaten Semarang yaitu Lurah, Sekretaris Lurah dan 2 orang Kepala Seksi ( Tata Pemerintahan dan Ketertiban umum dan seksi Pembangunan Kesra). Permasalahan umum keorganisasian yang dihadapi adalah keterbatasan personal / SDM, rata rata Kelurahan dilayani 5 6 orang PNS. Pemerkayaan SDM Kelurahan dilakukan melalui Diklat Pelayanan Publik yang dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, pelaksanaan secara bertahap dalam beberapa tahun kegiatan. Ada pelimpahan kewenangan dari Bupati kepada Lurah . Beberapa Lembaga yang ada di tingkat Kelurahan dengan bantuan rutin dari Pemerintah Daerah sebesar : Rukun wargaBantuan Rutin pertahun untuk dana RT, dengan indek per RT Rp. 15.000.000

Lembaga Pemberdayaan MasyarakatBantuan Rutin LPM tingkat Kelurahan sebesar Rp. 8.000.000,- per tahun. Tim Penggerak PKKBantuan Rutin TP PKK tingkat Kelurahan sebesar Rp. 4.000.000,- per tahun. RT / RW pertahun Rp. 500.000,-

Pelapor

1. Nunuk Warniti

2. Titik Dewi Mutiara