LANTEO

5
1 Triastuti S, Warlan S, S Mantini RS : Pemurnian Garam Bernaseoni, G., 1995, Teknologi Kimia, PT. Padya Pranita, Jakarta. Lesdantina Saito, Taro. 1996. Kimia Anorganik. Tokyo: Iwanami Shoten Publisher sulistyaningsih Syukri, S. 1999. Kimia Dasar II. Bandung: ITB. Vogel . 1979. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka. Garam dapur atau natrium klorida atau NaCl. Zat padat berwarna putih yang dapat diperoleh dengan menguapkan dan memurnikan air laut. Juga dapat dengan netralisasi HCl dengan NaOH berair. NaCl nyaris tak dapat larut dalam alkohol , tetapi larut dalam air sambil menyedot panas, perubahan kelarutannya sangat kecil dengan suhu. Garam normal, suatu garam yang tak mengandung hidrogen atau gugus hidroksida yang dapat digusur. Larutan-larutan berair dari garam normal tidak selalu netral terhadap indikator semisal lakmus. Garam rangkap; yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu. Misalnya: FeSO 4 (NH 4 ) 2 SO 4 .6H 2 O dan K 2 SO 4 Al 4 (SO 4 ) 3 .24H 2 O. Dalam larutan, garam ini merupakan campuran

description

Garam dapur atau natrium klorida atau NaCl. Zat padat berwarna putih yang dapat diperoleh dengan menguapkan dan memurnikan air laut. Juga dapat dengan netralisasi HCl dengan NaOH berair. NaCl nyaris tak dapat larut dalam alkohol , tetapi larut dalam air sambil menyedot panas, perubahan kelarutannya sangat kecil dengan suhu. Garam normal, suatu garam yang tak mengandung hidrogen atau gugus hidroksida yang dapat digusur. Larutan-larutan berair dari garam normal tidak selalu netral terhadap indikator semisal lakmus. Garam rangkap; yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu. Misalnya: FeSO4(NH4)2SO4.6H2O dan K2SO4Al4(SO4)3.24H2O. Dalam larutan, garam ini merupakan campuran rupa-rupa ion sederhana yang akan mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan garam kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan (Saito, 1996: 12).

Transcript of LANTEO

Bernaseoni, G., 1995, Teknologi Kimia, PT. Padya Pranita, Jakarta.LesdantinaSaito, Taro. 1996. Kimia Anorganik. Tokyo: Iwanami Shoten PublishersulistyaningsihSyukri, S. 1999. Kimia Dasar II. Bandung: ITB. Vogel . 1979. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka.

Garam dapur atau natrium klorida atau NaCl. Zat padat berwarna putih yang dapat diperoleh dengan menguapkan dan memurnikan air laut. Juga dapat dengan netralisasi HCl dengan NaOH berair. NaCl nyaris tak dapat larut dalam alkohol , tetapi larut dalam air sambil menyedot panas, perubahan kelarutannya sangat kecil dengan suhu. Garam normal, suatu garam yang tak mengandung hidrogen atau gugus hidroksida yang dapat digusur. Larutan-larutan berair dari garam normal tidak selalu netral terhadap indikator semisal lakmus. Garam rangkap; yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu. Misalnya: FeSO4(NH4)2SO4.6H2O dan K2SO4Al4(SO4)3.24H2O. Dalam larutan, garam ini merupakan campuran rupa-rupa ion sederhana yang akan mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan garam kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan (Saito, 1996: 12).Memperoleh suatu senyawa kimia dengan kemurnian yang sangat tinggi merupakan hal yang sangat esensi bagi kepentingan kimiawi. Metode pemurnian suatu padatan yang umumyaitu rekristalisasi (pembentukan kristal berulang ). Metode ini pada dasarnya mempertimbangkan perbedaan daya larut padatan yang akan dimurnikan dengan pengotornya dalam pelarut tertentu maupun jika mungkin dalam pelarut tambahan yang lain yang hanya melarutkan zat zat pengotor saja. Pemurnian demikian banyak dilakukan pada industri industri (kimia) maupun laboratorium untuk meningkatkan kualitas zat yang bersangkutan (Syukri, 199: 398)Di bidang teknik kimia seringkali bahan padat harus dipisahkan dari larutan atau lelehan, tanpa mengikat kotoran-kotoran yang terkandung dalam fasa cair tersebut. Seringkali juga bahan padat kristalin yang mengandung pengotor harus dibersihkan atau harus dihasilkan bentuk-bentuk kristal tertentu, untuk maksud tersebut proses kristalisasi dapat digunakan. Kristal adalah bahan padat dengan susunan atom atau molekul yang teratur. Yang dimaksud kristalisasi adalah pemisahan bahan padat berbentuk kristal dari suatu larutan atau lelehan. Hasil kristalisasi dari lelehan sering harus didinginkan lagi atau dikecilkan ukurannya (Bernaseoni, 1995: 276).Ukuran kristal yang terbentuk selama proses pengendapan, tergantung pada dua faktor penting yaitu kaju pembentukan inti (nukleus) dan laju pertumbuhan kristal. Jika laju pembentukan inti tinggi banyak sekali kristal yang akan terbentuk, tetapi tak satupun dari inti akan tumbuh menjadi terlalu besar. Jadi terbentuk endapan yang terdiri dari partikel-partikel kecil. Laju pembentukan inti tergantung pada derajat lewat jenuh dari larutan. Makin tinggi derajat lewat jenuh, makin besar kemungkinan untuk membentuk inti baru, jadi makin besarlah laju pembentukan inti. Laju pertumbuhan kristal adalah faktor lain yang mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan berlansung. Jika laju ini tinggi, kristal-kristal yang besar akan terbentuk yang dipengaruhi oleh derajat lewat jenuh (Vogel, 1979: 154).

Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan (S) suatu endapan menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu, dan pada komposisi pelarutnya. Diperlukan proses pemurnian larutan garam dari impuritasnya sebelum diumpankan ke electrolyzer [1-2]. Proses pemurnian ini bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi dari cells electrolytic yang dilakukan dengan cara menghilangkan impuritas seperti ion calcium, dan magnesium yang terdapat dalam larutan garam. Impuritas-impuritas tersebut dapat bereaksi dengan ion karbonat (CO32-) sehingga akan membentuk endapan putih yaitu CaCO3. Endapan-endapan yang terbentuk akan menutupi permukaan membran sehingga akan menghambat penyeberangan ion Na+ dari anoda ke katoda. Baku mutu larutan garam sebagai umpan electrolyzer adalah NaCl 300 20 gram/ liter, Ca2+ 10 ppm (Lesdantina, 2009)Telah dilakukan pemurnian garam dapur melalui penambahan bahan pengikat pengotor pada proses kristalisasi air tua dalam pembuatan garam dapur dengan tujuan diperoleh garam dapur yang berkadar NaCl tinggi.Sampel dalam penelitian ini adalah air tua dari Meteseh, Kec. Kaliori, Kab. Rembang Jawa Tengah yang diambil secara acak. Air tua dikristalisasi biasa dan dengan penambahan bahan pengikat pengotor larutan Na2C2O4 NaHCO3, dan larutan Na2C2O4 Na2CO3 yang divariasi konsentrasinya. Kadar air, kadar pengotor dan kadar NaCl dihitung sebelum dan sesudah perlakuan kristalisasi. Kadar NaCl ditentukan dengan metode analisis Argentometri sedangkan pengotor Mg2+, Ca2+, Fe3+ ditentukan menggunakan SSA.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar NaCl garam dapur dapat ditingkatkan secara efektif dengan pemurnian secara kristalisasi air tua menggunakan bahan pengikat pengotor, Na2C2O4 dan Na2CO3 dibandingkan dengan Na2C2O4 dan NaHCO3. Kadar NaCl sebelum dimurnikan sebesar 80,117 % meningkat menjadi 96,460 % (Sulistyaningsih, 2010)

26Vol. 8 No. 1 Juni 2010

1Triastuti S, Warlan S, S Mantini RS : Pemurnian Garam Dapur