Lantanida Umum Dan Dy
-
Upload
rizka-fithriani-safira-sukma -
Category
Documents
-
view
239 -
download
17
description
Transcript of Lantanida Umum Dan Dy
Unsur-unsur Lantanida mempunyai sifat kimia yang sangat mirip satu dengan yang lainnya. Hal ini
disebabkan struktur elektron dalam dua kulit yang terluar pada unsure-unsur lantanida sama, hanya kulit
elektron yang ketiga dari luar yang berbeda. Walaupun lantanoid disebut unsur tanah jarang,
kelimpahannya di kerak bumi tidak sedikit dan kimia penggunaan sifat-sifat lantanoid yang unik
sangat mungkin akan berkembang cepat dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Ln biasanya digunakan sebagai simbol umum unsur-unsur lantanoid. lantanida dalam
susunan berkala unsur-unsur, memiliki nomor atom antara 57 sampai 71. Walaupun lantanoid,
bersama dengan skandium (Sc) dan ytrium (Y), sering disebut unsur-unsur tanah jarang, unsur-
unsur ini relatif melimpah di kerak bumi. Kecuali prometium (Pm) yang membentuk isotop
stabil, bahkan yang paling kecil kelimpahannya tulium (Tm) dan lutetium (Lu) kelimpahannya
sama dengan kelimpahan iodin. Karena lantanoid memiliki sifat yang sangat mirip dan sukar
dipisahkan satu sama lain, di waktu yang lalu unsur-unsur ini belum banyak dimanfaatkan dalam
riset dasar dan terapan, jadi nama tanah jarang berasal dari fakta ini. Karena adanya metode
ekstraksi pelarut cair-cair dengan menggunakan tributilfosfin oksida sejak tahun 1960-an, unsur-
unsur lantanoid menjadi mudah didapat dan mulai banyak dimanfaatkan tidak hanya untuk riset
dasar tetapi juga dalam material seperti dalam paduan logam, katalis, laser, tabung sinar katoda,
dll.
Karena entalpi ionisasi tiga tahap unsur lantanoid cukup rendah, unsur-unsur ini
membentuk kation trivalen. Sebagian besar senyawa lantanoid kecuali senyawa Ce4+(4f0),
Eu2+(4f7) dan Yb2+(4f14) biasanya lantanoidnya berupa ion Ln3+. Ln3+ adalah asam keras, dan
karena elektron f terpendam jauh dan tidak digunakan dalam ikatan, elektron-elektron f ini
hampir tidak dipengaruhi ligan. Ada kecenderungan jari-jari atom dan ion lantanoid menurun
dengan kenaikan nomor atom, dan fenomena ini disebut kontraksi lantanida. Kontraksi ini
disebabkan kecilnya efek perisai elektron 4f, yang menyebabkan inti atom menarik elektron
dengan kuat dengan meningkatnya nomor atom.
Kompleks logam lantanoid biasanya berkoordinasi antara 6-12 dan khususnya banyak yang
berkoordinasi 8 dan 9. Senyawa organologam dengan ligan siklopentadienil jenis Cp3Ln atau
Cl2LnX juga dikenal, semua senyawa ini sangat reaktif pada oksigen atau air.
9. DISPROSIUM (Dy)
a. Sejarah
Dysprosium ditemukan pada tahun 1866 oleh Lecoq de Boisbaudran, namun belum
diisolasi. Baik logam maupun oksidanya belum bisa diisolasi sampai murni hingga tahun 1950,
ketika, teknik penukar ion dan reduksi mettalografi dikembangkan oleh Spedding dan kawan-
kawan. Dysprosium berada dengan unsur lantanida lainnya dalam berbagai mineral, seperti
xenotime, fergusonit, gadolinite, euksenit, polikrasedan bromstrandin. Sumber yang paling
penting adalah monoziat dan bastnasit. Dysprosium dapat diperoleh dengan mereduksi garam
triflourida dengan kalsium.
b. Sifat Fisik
Adapun beberapa sifat-sifat fisik yang dimiliki oleh unsur dysprosium antara lain adalah
sebagai berikut:
1. No.atom : 56
2. Fase : padat (pada suhu kamar, 25°C)
3. Densitas : 8,540 g/cm3
4. Titik leleh : 1412°C
5. Titik didih : 2567°C
6. Warna : perak metalik
7. Elektronegativitas : 1,22
8. Energi ionisasi : 567; 1126; 2230 kJ/mol (tingkat energi ionisasi pertama-ketiga)
9. Jari-jari atom : 178 Pm
10. ΔHvap : 280 kJ/mol
c. Sifat Kemagnetan
Dysprosium memiliki konfigurasi electron [Xe] 4f10 6s2,
Adanya 4 elektron yang tidak berpasangan pada orbital 4f akan membuat unsur Dy bersifat
paramagnetik.
d. Reaksi dengan Unsur Lain
Berikut adalah beberapa reaksi Dy diantaranya adalah :
1. Reaksi dengan oksigen
4 Dy(s) + 3 O2(g) → 2 Dy2O3(s)
2. Reaksi dengan halogen
2 Dy(s) + 3 F2(g) → 2 DyF3(s)
2 Dy(s) + 3 Cl2(g) → 2 DyCl3(s)
2 Dy(s) + 3 Br2(g) → 2 DyBr3(s)
2 Dy(s) + 3 I2 (g) → 2 DyI3(s)
3. Reaksi dengan asam
2Dy(s) + 3H2SO4(aq) → 2Dy3+(aq) + 3SO42-(aq) + 3H2(g)
4. Reaksi dengan air
2 Dy(s) + 6 H2O(l) → 2 Dy(OH)3(aq) + 3 H2(g)
e. Isotop dan Kelimpahan
Dysprosium di alam memiliki beberapa isotop, namun ada juga isotop buatannya.
Adapun berikut beberapa isotop dysprosium diantaranya adalah:
1. 154Dy (buatan)
2. 156Dy 0,06%
3. 158Dy 0,10%
4. 160Dy 2,34%
5. 161Dy 18,91%
6. 162Dy 25,51%
7. 163Dy 24,90%
8. 164Dy 28,18%
f. Kegunaan
Dysprosium memiliki penyerapan neutron termal secara nuklir dan titik cair yang cukup
tinggi, memungkinkan untuk digunakan sebagai metalurgi pembuatan alloy baja tahan karat yang
diterapkan khusus dalam pengontrolan nuklir. Semen yang mengandung nikel dan dysprosium
telah digunakan untuk mendinginkan batang reaktor nuklir. Dysprosium apabila ditambahkan
dengan Kristal kalsium sulfat (CaSO4) maka akan membentuk kristal CaSO4-Dy, dimana Kristal
ini mampu memancarkan cahaya (Luminescence).
g. Diagram Latimer