LANSIA 1

10
Latar Belakang Ageing process dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat cepatnya proses tersebut bergantung pada masing- masing individu. Secara individu, pada usia di atas 60 tahun tejadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular atau akibat penuaan (degeneratif). Penyebab kematian karena penyakit jantung, pembuluh darah dan tuberkulosa pada saat ini menduduki urutan pertama pada kelompok lanjut usia, selanjutnya kanker dan stroke (CVA). Oleh karena peran serta masyarakat dalam pembinaan kesehatan lanjut usia perlu dikembangkan secara optimal. Sebagai seorang perawat professional dalam memberikan bantuan kepada lanjut usia melalui pendekatan proses keperawatan perlu memperhatikan aspek pendekatan fisik, psikis, sosial dan spiritual. Dalam hal ini memberikan bantuan, bimbingan, pengawasan dan perlindungan untuk pertolongan lanjut usia secara individu maupun kelompok seperti di rumah / lingkungan keluarga, panti sosial Tresna Werdha maupun puskesmas yang diberikan oleh perawat. B. Tujuan 1. Tujuan Umum

description

MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS1. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITASA. PengertianKeperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).B. Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas Menurut ANA (American Nurses Association)1. AsumsiSistem pemeliharaan yang kompleks.a. Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier.b. Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar praktek penelitian.c. Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier.d. Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer.2. Kepercayaana. Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.b. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.c. Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan.d. Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.e. Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.f. Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang lama.g. Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.h. Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan.C. Falsafah Keperawatan KomunitasBerdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara berkesinambungan.6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus.8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.Komunitas Dengan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Dasar. MANUSIA KESEHATAN(SEHAT-SAKIT) LINGKUNGAN

Transcript of LANSIA 1

Page 1: LANSIA 1

Latar Belakang

Ageing process dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan dialami

semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat cepatnya proses tersebut bergantung

pada masing-masing individu. Secara individu, pada usia di atas 60 tahun tejadi proses penuaan

secara alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis.

Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri maka pola penyakit juga

bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular atau akibat penuaan

(degeneratif).

Penyebab kematian karena penyakit jantung, pembuluh darah dan tuberkulosa pada saat ini

menduduki urutan pertama pada kelompok lanjut usia, selanjutnya kanker dan stroke (CVA).

Oleh karena peran serta masyarakat dalam pembinaan kesehatan lanjut usia perlu dikembangkan

secara optimal.

Sebagai seorang perawat professional dalam memberikan bantuan kepada lanjut usia melalui

pendekatan proses keperawatan perlu memperhatikan aspek pendekatan fisik, psikis, sosial dan

spiritual. Dalam hal ini memberikan bantuan, bimbingan, pengawasan dan perlindungan untuk

pertolongan lanjut usia secara individu maupun kelompok seperti di rumah / lingkungan

keluarga, panti sosial Tresna Werdha maupun puskesmas yang diberikan oleh perawat.

B.    Tujuan

1.      Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik di harapkan mampu menerapkan asuhan

keperawatan pada lansia yang mengalami masalah kesehatan.

2.      Tujuan khusus

Setelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik PSTW di harapkan mampu:

a.      Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan yang di hadapi oleh lanisa.

b.     Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan masalah kesehatan yang di hadapi oleh

lansia.

c.      Menyusun rencana tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang muncul.

d.     Melaksanakan rencana keperawatan yang telah di susun.

Memodifikasi rencana yang telah di susun agar dapat di laksanakan oleh lansia sesuai dengan

kemampuan lansia.

Page 2: LANSIA 1

e.      Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan.

f.      Mendokumentasikan asuhan yang telah di berikan secara benar.

C.    Metodologi

Asuhan keperawatan ini menggunakan metode diskriptif dalam bentuk studi kasus pada klien/

lansia yang mempunyai masalah kesehatan di Panti sosial Tresna Werdha Pandaan. Adapun

langkah penulisan asuhan keperawatan yaitu:

1.      Studi pustaka dengan mempelajari literatur ilmiah yang berhubungan dengan asuhan

keperawatan lanisa.

2.      Studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan pada lansia yang berada di panti sosial

Tresna Werdha, yang diawali dengan pengumpulan data fokus, biopsikososial spiritual melalui

wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi data dan semua data yang menunjang untuk

penegakan suatu diagnosa keperawatan. Setelah data terkumpul, data dianalisis untuk

merumuskan diagnosa keperawatan. Kemudian penulis memberikan intervensi secara langsung

pada klien selama 5 hari dan melakukan evaluasi pada hari terakhir.

Page 3: LANSIA 1

BAB 2

Tinjauan Pustaka

A.    Konsep Lansia

1.      Pengertian lanjut Usia

Proses menua merupakan suatu yang fisiologis, yang akan dialami oleh setiap orang. Batasan

orang dikatakan lanjut usia berdasarkan UU No 13  tahun 1998 adalah 60 tahun.

2.      Teori tentang Proses menua

2.1.Teori Biologik

Teori Genetik dan Mutasi

Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram  oleh molekul /DNA dan

setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi

Pemakaian dan Rusak

Autoimune

Pada proses metabolisme tubuh , suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Sad jaringan tubuh

tertentu yang tidak tahan  terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan mati.

teori stres

Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan. Regenerasi jaringan tidak dapat

mempertahankan kestabilan  lingkungan internal dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah 

dipakai.

Teori radikal bebas

Tidak stabilnya redikal bebas mengakibatkan oksidasi-oksidasi bahan bahan organik seperti

karbohidrat dan protein . radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.

2.2.Teori Sosial

a.       Teori ktifitas

Lanjut usuia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial

b.      Teori Pembebasan

Dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur angsur mulai melepaskan diri dari

kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik

secara kwalitas maupun kwantitas. Sehingga terjadi kehilangan ganda yakni :

a)      Kehilangan peran

Page 4: LANSIA 1

b)      Hambatan kontrol sosial

c)      Berkurangnya komitmen

c.       Teori Kesinambungan

Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia. Dengan

demikian pengalaman hidup seseorang pada usatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat

ini menjadi lansia.

Pokok-pokok dari teori kesinambungan adalah :

a)      lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam proses penuaan, akan

tetapi didasarkan pada pengalamannya di masa lalu, dipilih peran apa yang harus dipertahankan

atau dihilangkan 

b)      Peran lansia yang hilang tak perlu diganti

c)      Lansia dimungkinkan untuk memilih berbagai cara adaptasi

2.3.Teori Psikologi

a.       Teori Kebutuhan manusia mneurut Hirarki Maslow

Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri, kebutuhan yang memotivasi

seluruh perilaku manusia (Maslow 1954). Kebutuhan ini memiliki urutan prioritas yang berbeda.

Ketika kebutuhan dasar manusia sidah terpenuhi, mereka berusaha menemukannya pada tingkat

selanjutnya sampai urutan yang paling tinggi dari kebutuhan tersebut tercapai.

b.      Teori individual jung

Carl Jung (1960) Menyusun sebuah terori perkembangan kepribadian dari seluruh fase

kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak , masa muda dan masa dewasa muda, usia

pertengahan sampai lansia. Kepribadian individu terdiri dari Ego, ketidaksadaran sesorang dan

ketidaksadaran bersama. Menurut teori ini kepribadian digambarkan terhadap dunia luar  atau ke

arah subyektif. Pengalaman-pengalaman dari dalam diri (introvert). Keseimbangan antara

kekuatan ini dapat dilihat pada setiap individu, dan merupakan hal yang paling penting bagi

kesehatan mental

3.      Perubahan Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia

3.1.Perubahan fisik

a.       Sel : jumlahnya lebih sedikit tetapi ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan intra dan

extra seluler

Page 5: LANSIA 1

b.       Persarafan : cepatnya menurun hubungan persarapan, lambat dalam respon waktu untuk

meraksi, mengecilnya saraf panca indra  sistem pendengaran, presbiakusis, atrofi membran 

timpani, terjadinya pengumpulan serum karena meningkatnya keratin

c.       Sistem penglihatan : spnkter pupil timbul sklerosis  dan hlangnya respon terhadap sinaps,

kornea lebih berbentuk speris, lensa keruh, meningkatny ambang pengamatan sinar, hilangnya

daya akomodasi, menurunnya lapang pandang.

d.      Sistem Kardivaskuler. : katup jantung menebal dan menjadi kaku , kemampuan jantung

memompa darah menurun 1 % setiap tahun setelah berumur 20 tahun sehingga

menyebabkanmenurunnya kontraksi dan volume, kehilangan elastisitas pembuluh darah, tekanan

darah meningg.

e.       Sistem respirasi : otot-otot pernafasan menjadi kaku sehingga menyebabkan menurunnya

aktifitas silia. Paru kehilangan elastisitasnya sehingga kapasitas residu meingkat, nafas berat.

Kedalaman pernafasan menurun.

f.        Sistem gastrointestinal : kehilangan gigi,sehingga menyebkan gizi buruk , indera pengecap

menurun krena adanya iritasi selaput lendir dan atropi indera pengecap sampai 80 %, kemudian

hilangnya sensitifitas saraf pengecap untuk rasa manis dan asin

g.       Sistem genitourinaria : ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi sehingga aliran darah ke

ginjal menurun sampai 50 %, GFR menurun sampai 50 %. Nilai ambang ginjal terhadap glukosa

menjadi meningkat. Vesika urinaria, otot-ototnya menjadi melemah, kapasitasnya menurun

sampai 200 cc sehingga vesika urinaria sulit diturunkan pada pria lansia yang akan berakibat

retensia urine. Pembesaran prostat, 75 % doalami oleh pria diatas 55 tahun. Pada vulva terjadi

atropi sedang vagina terjadi selaput lendir kering, elastisitas jaringan menurun, sekresi

berkurang  dan menjadi alkali.

h.       Sistem endokrin : pada sistem endokrin hampir semua produksi hormon menurun,

sedangkan fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah, aktifitas tiroid menurun sehingga

menurunkan basal metabolisme rate (BMR). Porduksi sel kelamin menurun seperti : progesteron,

estrogen dan testosteron.

i.         Sistem integumen : pada kulit menjadi keriput akibat kehilangan  jaringan lemak, kulit

kepala dan rambut menuipis menjadi kelabu, sedangkan rambut dalam telinga dan hidung

menebal. Kuku menjadi keras dan rapuh.

Page 6: LANSIA 1

j.         Sistem muskuloskeletal : tulang kehilangan densitasnya dan makin rapuh menjadi kiposis,

tinggi badan menjadi berkurang yang disebut discusine vertebralis menipis, tendon mengkerut

dan atropi serabut erabit otot , sehingga lansia menjadi lamban  bergerak. otot kam dan tremor.

3.2.Perubahan Mental

faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :

a.       Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa

b.      Kehatan umum

c.       Tingkat pendidikan

d.      Keturunan

e.       Lingkungan

Kenangan (memori) ada 2 :

a.       kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai berhari-hari  yang lalu

b.      kenangan jang pendek : 0-10 menit, kenangan buruk

Intelegentia Question :

a.       Tidak berubah dengan informasi  matematika dan perkataan verbal

b.      Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor terjadi perubahan pada

daya membayangkan, karena tekanan-tekanan dari faktor waktu.

3.3.Perubahan Perubahan Psikososial

a.       Pensiun : nilai seorang dukur oleh produktifitasnya, identits dikaitkan dengan peranan

dalam pekerjaan

b.      Merasakan atau sadar akan kematian

c.       Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih sempit.

Page 7: LANSIA 1

Proses menua

Sidroma klinis berkaitan dengan seluruh otak

Sindroma klinis umumnya berkaitan dengan teritorial pembuluh karotis  

Sindroma klinis utamanya berkaitan dengan teritorial pembuluh vertebrobasiler