LANGKAH MENUJU PROGRAM REDD+ DI KPH RINJANI BARAT

FOREST MANAGEMENT UNIT (FMU)

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

RINJANI BARAT – NUSA TENGGARA BARAT

KPH

• BERDASARKAN SK MENHUT NOMOR : SK.337/MENHUT-II/2009

• 11 UNIT KPHP (SELUAS ± 440.993 HA) DAN 12 UNIT KPHL (SELUAS ± 448.217 HA)

• KPH ADALAH WILAYAH PENGELOLAAN HUTAN SESUAI FUNGSI POKOK DAN PERUNTUKANNYA YANG DAPAT DIKELOLA SECARA EFISIEN DAN LESTARI

• KPH MEMPUNYAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI MENYELENGGARAKAN PENGELOLAAN HUTAN, YANG MELIPUTI

• KPH MEMPUNYAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI MENYELENGGARAKAN PENGELOLAAN HUTAN, YANG MELIPUTI KEGIATAN:1. TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN

HUTAN 2. PEMANFAATAN HUTAN 3. PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN 4. REHABILITASI DAN REKLAMASI HUTAN5. PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM ( TERMASUK

FASILITASI KARBON)

IDENTIFIKASI SUMBER EMISI SEKTOR KEHUTANAN

• KEBAKARAN HUTAN

• PENEBANGAN POHON

• PERUBAHAN PENGGUNAAN KAWASAN • PERUBAHAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (LEGAL DAN ILLEGAL)

BESARAN EMISI SEKTOR KEHUTANAN (DARI PENGGUNAAN LAHAN)

NoOriginal land use (yang berada

dalam zona kawasan hutan)

Emisi (ton CO2 eq/Th) ke penggunaan lahan

lain

Sumbangan emisi (%)

1 Hutan lahan kering primer 1.030.633 58,97

2 Hutan Lahan Kering Sekunder 282.161 16,14

3 Pertanian Lahan Kering Campur 171.689 9,82

4 Semak Belukar 150.958 8,64

5 Pertanian Lahan Kering 65.206 3,73

6 Perkebunan 43.897 2,51

7 Sawah 2.503 0,14

8 Hutan Mangrove Primer 707 0,04

9 Total Emisi CO2 eq/tahun 1.747.754 100

10 Total Sequestrasi CO2 eq/tahun 258.499

11 Net Emisi CO2 eq/tahun 1.489.255

BASELINE EMISI

SKENARIO PENURUNAN

• MENGEMBALIKAN 30% HUTAN LAHAN KERINGSEKUNDER DAN PENGGUNAAN LAIN KE HUTANLAHAN KERING PRIMER (FUNGSI).

• MENGEMBALIKAN 30% LAHAN PENGGUNAANLAIN KE HUTAN LAHAN KERING SEKUNDERLAIN KE HUTAN LAHAN KERING SEKUNDER(REKLAMASI & KEWAJIBAN PENANAMAN).

• MENGEMBALIKAN 30% LAHAN PENGGUNAANLAIN KE PERTANIAN LAHAN KERING CAMPURAN(PEMBANGUNAN AGROFORESTRY).

• MENGEMBALIKAN 30% LAHAN PENGGUNAANLAIN KE PERKEBUNAN.

TARGET PENURUNAN EMISI

Original land use

Emisi (ton CO2

eq/tahun) dari original landuse ke penggunaan

lain

Skenario usulanpenurunan emisi

(ton CO2 eq/tahun)

Hutan lahan kering primer 1.030.63322% dari emisi =

226.739,3

Hutan Lahan Kering Sekunder 282.161 22% dari emisi = 62.075,4

Pertanian Lahan Kering 171.689 22% dari emisi = 37.771,6

Pertanian Lahan Kering Campuran

171.689 22% dari emisi = 37.771,6

Semak Belukar 150.958 22% dari emisi = 33.210,8

Pertanian Lahan Kering 65.206

Perkebunan 43.897

Sawah 2.503

Hutan Mangrove Primer 707

Total Emisi (ton CO2

eq/tahun)1.747.754

Net Emisi (ton CO2 eq/tahun) 1.489.255 359.797

SKENARIO KEBIJAKAN

• MORATORIUM LOGGING

• PENUNDAAN IZIN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UTAMANYA HUTAN ALAM

• MEMPERTAHANKAN KAWASAN HUTAN (LUAS • MEMPERTAHANKAN KAWASAN HUTAN (LUAS DAN KONDISI)

• PENURUNAN KEBAKARAN HUTAN

• MENINGKATKAN UPAYA RHL

• MENINGKATKAN PENGAMANAN HUTAN

IMPLEMENTASI

• MORATORIUM LOGGING, TERTUANG DALAM PERDA N0 3 TAHUN 2010 (RTRWP). � TIDAK MEMBERI IZIN ATAU MEREKOMENDASIKAN

PENEBANGAN DALAM KAWASAN HUTAN (IPK, IUPHHK, DLL)� PENEBANGAN HANYA DIMUNGKINKAN DARI HASIL PENANAMAN

(HTI, HTR DAN HKm)� PENGAWASAN PEREDARAN HASIL HUTAN, SVLK DAN � PENGAWASAN PEREDARAN HASIL HUTAN, SVLK DAN

PENGETATAN PENERBITAN IPKTM• PENUNDAAN IZIN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN ALAM (INPRES

10 TAHUN 2011)� TIDAK MEMBERI IZIN ATAU REKOMENDASI PENGGUNAAN/

PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN PADA HUTAN ALAM� PENGAWASAN IZIN YANG TELAH DITERBITKAN SESUAI

DENGAN YANG DIIZINKAN� PENGENDALIAN PEMANFAATAN/PENGGUNAAN HUTAN NON

PROSEDURAL

• MEMPERTAHANKAN LUAS KAWASAN HUTAN (PERDA NO 1 TAHUN 2010, RPJMD)� PENGUATAN STATUS YURIDIS KAWASAN HUTAN MELALUI

PROSES PENGUKUHAN HUTAN (PENUNJUKAN, TATA BATAS, PEMETAAN DAN PENETAPAN)

� PENGUATAN BATAS FISIK KAWASAN HUTAN (PEMASANGAN PAL BATAS, REKONSTRUKSI DAN

IMPLEMENTASI

(PEMASANGAN PAL BATAS, REKONSTRUKSI DAN PENEGASAN BATAS)

� PEMASANGAN TANDA LARANGAN, PETUNJUK DAN RAMBU-RAMBU

� SOSIALISASI BATAS KAWASAN HUTAN• PENURUNAN KEBAKARAN HUTAN

� OPERASI PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN� KERJASAMA BERBAGAI PIHAK

• MENINGKATKAN RHL (PERDA NO 1 TAHUN 2010, RPJMD)� PENGEMBANGAN HKm, HTR, HTI, DLL� KERJASAMA BERBAGAI PIHAK BIDANG RHL JIFPRO,

KOICA, WWF, DLL� REHABILITASI (PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN)

DENGAN DANA DAK

IMPLEMENTASI

DENGAN DANA DAK� PENYEDIAAN BIBIT (KBR, KBS, PONPES, BAKTI SOSIAL,

BANSOS, PENGHIJAUAN LINGKUNGAN, DLL)• MENINGKATKAN PENGAMANAN HUTAN

� PRE-EMPTIF, PREVENTIF, REPRESIF (SOSIALISASI, PATROLI, OPERASI)

� KERJASAMA MASYARAKAT (LANG-LANG)� PENEGAKAN HUKUM (PROSES HUKUM PELANGGARAN)

PERKIRAAN PENURUNAN EMISI

22.338.825

20.000.000

25.000.000

Baseline dan Perkiraan Penurunan Emisi CO2 Sektor Kehutanan di NTB

22 %

7.446.275

14.892.550

7.446.275

12.435.279

17.424.284

-

5.000.000

10.000.000

15.000.000

2006-2011 2011-2016 2016-2021

Em

isi

CO

2e

q (

Ton

)

Tahun

Baseline Emisi

Emisi hasil Mitigasi

PERMASALAHAN DAN SOLUSI• KEBIJAKAN MASIH BERSIFAT TEMPORER, BELUM BERSIFAT

PERMANEN (RPJMD, INPRES, RTRW, DLL). DIPERLUKAN PERDA SEBAGAI REGULASI JANGKA PANJANG.

• KEBIJAKAN DAN PROGRAM MASIH BELUM BERSIFAT PENGARUSUTAMAAN PENURUNAN EMISI GRK (PERTAMBANGAN, PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN, DLL). PRIORITAS PROGRAM PADA KEGIATAN YANG MEMPERTIMBANGKAN PENURUNAN EMISI GRK

• PERUBAHAN KONDISI HUTAN PRIMER DAN HUTAN SEKUNDER KE • PERUBAHAN KONDISI HUTAN PRIMER DAN HUTAN SEKUNDER KE PENGGUNAAN LAIN AKIBAT GANGGUAN KEAMANAN HUTAN, MASIH BERLANGSUNG KARENA KEBUTUHAN LAHAN DAN KEBUTUHAN KAYU, SEMENTARA KEMAMPUAN MASIH TERBATAS (DANA, SDM). PENUNDAAN IZIN, PENINGKATAN PENGAMANAN HUTAN, PENGEMBANGAN AGROFORESTRY.

• MENINGKATKAN FUNGSI HUTAN SEKUNDER KE PRIMER DAN PENGGUNAAN LAIN KE FUNGSI HUTAN PERLU PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI SEMUA PIHAK. SOSIALISASI DAN PEMASANGAN PSP UNTUK PERHITUNGAN KARBON (BASELINE)

KPH RINJANI BARAT DALAM MENUJU PROGRAM REDD

+

AREAL DAN POSISI KPH RINJANI BARAT

position of east :National Park

Gunung RinjaniFMU

Mareje Aikbuka

FMU Rinjani Timur

private land

Forest Protected : 28,827.1 Ha

Forest Production : 12,155.9 Ha

Total Area : 40,983 Ha

Nature Park Kerandangan

Marine Park :(Terawangan, Meno

and Air) Island

LOMBOK UTARA DISTRICT

LOMBOK BARAT

administrative boundaries FMU RINJANI BARAT

position of northprivate land

Gambar 1. Peta situasi KPH Rinjani Barat

FMU Mareje Aikbuka

FMU Pelangan

FMU Rinjani Timur

private landFMU office

Kerandangan

MATARAM CITY

LOMBOK BARAT DISTRICT

Nature Park SURANADI

WATERSHEDS (DAS) IN FMU RINJANI BARAT

there are ± 27 micro DAS

DESCRIPTION OF USE AND THE USE OF FOREST AREA

Tanjung

Gangga

KayanganBayan

Pemenang

Information :

HKm : Community forestryKHDTK : Forests with special purposePDAM : Regional Water CompanyHTI : Plantations industryPHTUL : Plantation development of local

seedPLTMH : Micro-hydro power generation

companyPAMDES: water companies village

Narmada

Lingsar

Gunungsari

Pemenang

Batu Layar

FMU RINJANI BARAT

NATURAL RESOURCES AND ENVIRONMENTAL SERVICES

waterfallTiu Teja

WaterfallSindang Gila

TN – G RINJANI

lanetracking

waterfallSekeper

waterfallKertaganga

Monkey

Nipah Beach

waterfallTiu Kelep

Nature ParkKerandangan

fountain of youthNarmada

Nature parkSuranadi

Habitat Lutung

waterfall

Timponan

tour

Senggigi Beach

Malimbu Beach

waterfall

Trenggilis

SOCIO-ECONOMIC AND CULTURAL

a). TERIDIRI DARI 9 KECAMATAN, 37 DESA AND 91 DUSUN

b). JUMLAH PENDUDUK ± 495 268 JIWA PER KECAMATAN, KEPADATAN ± 435 PEOPLE/KM ², RATARATA ±3.4 JIWA/KK

d). 80% PENDUDUK SEBAGAI PETANI TRADISIONAL, DENGAN TANAMAN YANG DIUSAHAKAN BERUPA KELAPA, KOPI, CACAO, CENGKEH, NANGKA, ALPUKAT, MANGGA, PISANG, DUREN, JAMBU METE, DAN LAIN-LAIN.

c). KEPEMILIKAN LAHAN RATA-RATA 0.48 HA/KK

e). 70% MERUPAKAN PENDUDUK MISKIN (WWF 2008)

f). PENDAPATAN MASYARAKAT HKM SANTONG ± RP. 42,000,000/HA/TAHUN DAN PHTUL MONGGAL ± RP. 30,000,000/HA/TAHUN

g). DI LOMBOK UTARA TERDAPAT 14 LEMBAGA YAG MENGELOLA HUTAN, 31 MASYARAKAT HUTAN ADAT, YANG MEMEGANG ATURAN KELOMPOK (AWIG-AWIG) BERHUBUNGAN DENGAN EKOLOGI, SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI (KOSLATA, 2007).

h). KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) MENCAPAI 35 GROUP, DENGAN ANGGOTA ± 3.673 KK

i). ASPIRASI MASYARAKAT: (1). PERLINDUNGAN SUMBER DAYA AIR, (2). MEMBANGUN USAHA EKONOMI, (3). PEMANFAATAN LAHAN DI BAWAH TEGAKAN, (4). MEMBANGUN DIALOG DENGAN FOKUS RESOLUSI KONFLIK DAN PENEGAKAN HUKUM, (5). PENEGAKAN HUKUM

Tanjung

Gangga

Kayangan

Bayan

LOMBOK UTARA DISTRICT

Information :Craft/furniture Bamboo furniture cuklicraft Ketak/PakisBanana chipspowder Coffee

Pemenang

craftBamboo

furniturBamboo

ENTREPRENEURIAL POTENTIAL AND THE LOCAL TIMBER MARKET

Narmada

Lingsar

Gunungsari

LOMBOK BARAT DISTRICT

FMU RINJANI BARAT

craftKetak/Pakis

13.509 tobacco firewood oven

powder Coffeelunkhead Nangka/Durenemping MelinjoPalm sugarbreedingtobacco firewood ovenHotel / Home staycultivation of honeyGuide/Porter

furniture cukli

administrative boundaries

Batu Layar

OCCUPATION DESCRIPTION OF THE FOREST AND OTHER CONDITIONS

site occupation of forest areas (non-program activity) area ± 18.004 Ha (± 27.315 households)

KETERANGAN :

Virgin Forest ± 19.541 Ha

Boundary of protected forest to production forest

Tanjung

Gangga

KayanganBayan

Pemenang

Information :

HKm : Community forestryKHDTK : Forests with special purposeHTI : Plantations industryPHTUL : Plantation development of local

seedTAHURA : Forest Botanical GardenTAMAN NASIONAL: National ParkSertifikasi: Area of certified forest

Narmada

Lingsar

Gunungsari

Pemenang

Batu Layar

PRECONDITIONS STEP TOWARDS REDD+ PROGRAM

1. Proaktif membangun komunikasi dengan berbagai pihak dalamupaya mendorong KPH menjadi organisasi pengelola hutan tingkattapak (berbasis resort) sesuai Perturan Menteri Dalam NegeriNomor 61 Tahun 2010.

2. Merekrut petugas lapangan (Mandor) dari warga masyarakat setempat, yang mempunyai kapasitas; sebagai tokoh/panutan masyarakat, mempunyai moral dan etika

22

masyarakat, mempunyai moral dan etikabaik, berkomitmen, bertanggung jawab, dan siap bertugas di dalam kawasan hutan.

3. Melakukan inventarisasi dan tata hutan secara bertahap danberkelanjutan.

4. Membangun data base KPH yang terkoneksi dengan seluruh Resort KPH, sehingga dapat memantau perkembangan data/informasiterkini dari tingkat lapangan.

PRECONDITIONS STEP TOWARDS REDD+ PROGRAM

5. Melaksanakan pengelolaan hutan secara partisipatif bersama masyarakatmulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan monitoringevaluasi, dengan arah kebijakan:

a. Pengelolaan hutan lindung diprioritaskan dalam upaya penyelamatansumber daya air, dengan mengembangkan tanaman MPTS dan tanamanproduktif dibawah tegakan, serta membatasi pengolahan lahan intensif.

23

produktif dibawah tegakan, serta membatasi pengolahan lahan intensif.Skema perijinan akan dikembangkan melalui HKm, Hutan Desa dankemitraan KPH pada wilayah tertentu.

b. Pengelolaan hutan produksi dilakukan dalam upaya pemenuhan bahan bakukayu pertukangan dengan jenis tanaman cepat tumbuh, mengembangkantanaman industri, dan kayu bakar, dengan memberikan kesempatan untukmemanfaatkan ruang diantara tegakan hutan, yang tidak bertentangandengan tata nilai kearifan lokal. Skema perijinan akan dikembangkan melaluiHutan Tanaman Rakyat (HTR) dan kemitraan KPH pada wilayah tertentu.

6. Melaksanakan Rehabilitasi Hutana. Mengupayakan reboisasi dan pengkayaan hutan dengan target 1.000-

2.000 Ha/tahun, secara berkelanjutan selama 10 tahun.b. Mengembangkan tanaman produktif dan empon-empon yang mampu

tumbuh dibawah tegakan hutan. c. Membangun dam penahan/pengendali, kantong air dan kegiatan sipil

PRECONDITIONS STEP TOWARDS REDD+ PROGRAM

24

c. Membangun dam penahan/pengendali, kantong air dan kegiatan sipil teknis lainnya.

7. Melaksanakan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alama. Mengembangkan tradisi patroli hutan partisipatif selama 24 jam. b. Melaksanakan penegakan hukum dengan mengedepankan aturan kelompok.c. Mengembangkan pariwisata alam dan pemanfaatan jasling lainnya.d. Membangun koordinasi pengamanan hutan dengan Dinas Kehutanan

Prov/Kab, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dan BKSDA NTB.

PRECONDITIONS STEP TOWARDS REDD+ PROGRAM

8. Membangun kerja sama multi pihaka. Memperjuangkan keberlanjutan anggaran pembangunan dengan seluruh Eselon I

Kementerian Kehutanan dan lembaga investasi bidang kehutanan. b. Kerjasama dalam penguatan kapasitas personil KPH dan masyarakat dengan Pusdiklat

Kehutanan dan lembaga pendididkan lainnya.c. Kerjasama penelitian sosekbud, biofisik dan karbon di wilayah KPH dengan Puslitbang

dan lembaga riset lainnya.d. Membangun jaringan komunikasi dengan berbagai pihak dalam upaya meraih program

25

d. Membangun jaringan komunikasi dengan berbagai pihak dalam upaya meraih program REDD+.

9. Melakukan pemberdayaan masyarakat meliputi:a. Identifikasi dan pembentukan kelompok tani hutan (KTH).b. Sosialisasi dan pertemuan kelompok. c. Penguatan kapasitas kelompok secara berkelanjutan.d. Pembentukan lembaga usaha kelompok (Koperasi)e. Pemberian modal usaha, peralatan dan mesin teknologi tepat guna.f. Fasilitasi pengolahan dan pemasaran.g. Mendorong aktivitas pemberdayaan masyarakat dari seluruh pemegang ijinpemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan.

INTEGRATED DEVELOPMENT OF FORESTRY 2012

I. PERENCANAAN LAPANGAN; (a). PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR, (b). RENCANA MANAJEMEN HUTAN; (c). REKONSTRUKSI BATAS FUNGSI 92.8 Km, (d). PEMBUATAN PETAK 3000 Ha PADA HUTAN PRODUKSI, (e). INVENTARISASI HUTAN PRODUKSI 7000 Ha; (f). INVENTARISASI SOSIAL BUDAYA 17 DESA, and (g). PENYUSUNAN PERATURAN GUBERNUR TENTANG SUMBANGAN PIHAK III.

26

DESA, and (g). PENYUSUNAN PERATURAN GUBERNUR TENTANG SUMBANGAN PIHAK III.

II. REHABILITASI HUTAN; (a). PENGAYAAN TANAMAN 2500 Ha; (b). REBOISASI 50 Ha DENGAN DAK; (c). PEMELIHARAAN I REBOISASI DANA DAK 200 Ha; (d). PENANAMAN Ketak/Pakis 10 Ha; (e). PENANAMAN Pandan 5 Ha; (f). PEMELIHARAAN I Pakis/Ketak 30 Ha; (g). PEMELIHARAAN I BambU 10 Ha; g). PEMBUATAN DAM 5 units, and h). PEMBANGUNAN STASIUN PENGAMAT SUNGAI 1 unit;

INTEGRATED DEVELOPMENT OF FORESTRY 2012

III. PEMANFAATAN HUTAN: (a). PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT 24 KELOMPOK; (b). STUDI BANDING 40 PENGOLAHAN HASIL HUTAN; (c). SOSIALISASI HTR 2 DESA; (d). LEGALISASI 4 UNIT KOPERASI, and (e). PELATIHAN PERLEBAHAN 10 KELOMPOK

27

10 KELOMPOK

IV. PERLINDUNGAN; (a). PATROLI HUTAN PARTISIPATIF; (b). OPERASI FUNGSIONAL; (c). OPERASI GABUNGAN; (d) PENGAMANAN DARI ILLEGAL LOGGING ; (e). PEMBUATAN SEKAT BAKAR 12 Ha; (f). PEMBINAAN DESA KONSERVASI DAN PEMBENTUKAN KADER KONSERVASI 10, and (g). PENYELESAIAN PELANGGARAN HUKUM BIDANG KEHUTANAN.

INTEGRATED DEVELOPMENT OF FORESTRY 2012

V. BIDANG PENELITIAN HUTAN: (a). STUDI PERCONTOHAN BERBASIS LAHAN KERING MELALUI REHABILITASI HUTAN DENGAN HHBK; (b). PENELITIAN REHABILITASI HUTAN LINDUNG DENGAN HHBK; (c). PENELITIAN GAHARU DAN TEKNIK PENGENDALIAN HAMA; (d). PEMULIAAN POHON NYAMPLUNG; (e). TINJAUAN POTENSI DAN MANFAAT HUTAN LINDUNG; and (f). STUDI MANAJEMEN KELEMBAGAAN HUTAN LINDUNG

28

MANAJEMEN KELEMBAGAAN HUTAN LINDUNG

VI. BIDANG DIKLAT; (a). PELATIHAN PEREDARAN FLORA DAN FAUNA, 2 ORG; (b). MANAJEMEN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN; (c). OPERATOR GIS 2 ORG; (d). PERENCANAAN HUTAN 1 ORG; (e). Training 4 people in participatory forest protection; (f). Training resoslusi conflict 1 people; (g). Training utilization of honey (foreman) 2 people; and (h). Training for the nursery (foreman) 4 persons.

LANGKAH-LANGKAH SELANJUTNYA

1. MENINGKATKAN KERJASAMA BERBAGAI PIHAK DALAM PEMBANGUNAN KEHUTANAN KHUSUSNYA YG BERKAITAN DENGAN PENYERAPAN DAN PENYIMPANAN KARBON

2. MEMPERTAHANKAN HUTAN ALAM3. FASILITASI PENGELOLAAN HUTAN DAN PEMBINAAN

29

3. FASILITASI PENGELOLAAN HUTAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT

4. MENINGKATKAN REHABILITASI HUTAN5. MENINGKATKAN PENGAMANAN HUTAN6. EFISIENSI HUTAN DENGAN MENGEMBANGAN HHBK

DAN JASA LINGKUNGAN7. MENINGKATKAN KELEMBAGAAN KPH

TERIMA KASIH