Langkah Praktikum Menghitung Butiran Padat

7
PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN (GRAIN SIZE ANALYSIS) 1.1 Umum Sifat-sifat tanah sangat tergantung pada ukuran butirannya. Besar butiran dijadikan dasar untuk pemberian nama dan klasifikasi tanahnya. Oleh karena itu analisa butiran merupakan pengujian yang sangat sering dilakukan. Analisa butiran tanah adalah penentuan presentas berat butiran pada satu unit saringan, dengan ukuran diameter lubang tertentu. Tujuan umum dari analisa ini adalah untuk mengetahui prosentase susunan butir tanah sesuai dengan batas klasifikasinya sehingga dapat diketahui jenis contoh tanah yang diuji. Dalam pengujian ini digunakan standar ASTM D422-63 (1990). Percobaan ini terdiri dari 2 macam percobaan, yaitu : 1. Hydrometer Analysis / Analisa Hidrometer Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih kecil dari 0,074 mm atau lolos saringan no. 200. 2. Sieve Analysis / Analisa Butiran Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih besar dari 0,074 mm atau tertahan saringan no. 200. 1.2 Analisis Hidrometer 1. Tujuan Untuk mengetahui prosentase susunan butiran tanah yang lebih kecil dari 0,0074 mm atau lolos saringan no. 200. 2. Alat dan Bahan

description

Langkah Praktikum menghitung Butiran Padat

Transcript of Langkah Praktikum Menghitung Butiran Padat

Page 1: Langkah Praktikum Menghitung Butiran Padat

PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN (GRAIN SIZE ANALYSIS)

1.1 Umum

Sifat-sifat tanah sangat tergantung pada ukuran butirannya. Besar

butiran dijadikan dasar untuk pemberian nama dan klasifikasi tanahnya.

Oleh karena itu analisa butiran merupakan pengujian yang sangat sering

dilakukan.

Analisa butiran tanah adalah penentuan presentas berat butiran

pada satu unit saringan, dengan ukuran diameter lubang tertentu.

Tujuan umum dari analisa ini adalah untuk mengetahui prosentase

susunan butir tanah sesuai dengan batas klasifikasinya sehingga dapat

diketahui jenis contoh tanah yang diuji. Dalam pengujian ini digunakan

standar ASTM D422-63 (1990).

Percobaan ini terdiri dari 2 macam percobaan, yaitu :

1. Hydrometer Analysis / Analisa Hidrometer

Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih kecil dari

0,074 mm atau lolos saringan no. 200.

2. Sieve Analysis / Analisa Butiran

Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih besar dari

0,074 mm atau tertahan saringan no. 200.

1.2 Analisis Hidrometer

1. Tujuan

Untuk mengetahui prosentase susunan butiran tanah yang lebih

kecil dari 0,0074 mm atau lolos saringan no. 200.

2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan :

a Gelas ukur 1000 ml 1 buah

b Pelampung hidrometer

c Cawan alumunium, mangkuk, dan solet

d Aquades

e Neraca

f Oven

Page 2: Langkah Praktikum Menghitung Butiran Padat

g Stop watch

h Termometer

i Cairan sodium silikat

Pelampung Hidrometer dan Gelas Ukur 1000 ml

Gambar 1.1 Alat pengujian hidrometer.

3. Cara Kerja

a Sampel tanah hasil boring yang telah dioven diambil 60 gram,

kemudian diberi aquades secukupnya dan dipanaskan sampai

mendidih.

b Sampel tanah dicampur dengan sodium silikat 10 ml dan diaduk

hingga merata.

c Campuran tadi dimasukkan dalam gelas ukur dan ditambahkan

aquades hingga volumenya 1000 ml dan didiamkan selama 24

jam.

Page 3: Langkah Praktikum Menghitung Butiran Padat

d Setelah 24 jam sampel dikocok hingga homogen, lalu pelampung

hidrometer dan termometer dimasukkan, stop watsh dihidupkan

dan pengukuran dimulai.

e Hasil pengamatan dicatat dalam tabel terhadap pelampung

hidriometer dan termometer diamati suhunya, waktu pengamatan

pada menit ke-1, 2, 5, 12, 30, 60, 240. dan 1440. Pengamatan

menit ke-0 adalah pada saat tabung gelas ukur tegak lurus dengan

meja kerja sebelum pelampung hidrometer masuk.

4. Data dan Perhitungan

a Dari Specific Gravit, kita mendapatkan nilai Gs.

b Dengan harga Gs dari Tabel L.1 dapat diperoleh nilai koreksi

miniscus (cm).

c koreksi miniscus (cm) ditambahkan pada data hasil pembacaan

pelampung hidrometer (Ra) ; Rc = Ra + cm.

d Dari nilai Rc , dengan menggunakan Tabel L.2 kita mendapatkan

nilai L

e Dari nilai suhu, dengan menggunakan Tabel L.3 kita memperoleh

nilai ct

f Berdasarkan suhu pada pengamatan ke t menit dan nilai Gs

dengan menggunakan Tabel L.3 kita mendapatkan nilai K

Perhitungan analisis hidrometer disajikan dalam Tabel 6.1 di bawah ini.

Tabel 6.1 Data dan perhitungan analisis hidrometerElapsed R1 t Cm R'= L K Ct D= R= M P=

time min. R1+Cm K*L/T R1-R2 K2*R%

1

2

5

15

30

60

240

1440

1.3 Analisis Hidrometer

1. Tujuan

Untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih besar dari

0,0074 mm atau tertahan saringan no. 200.

Page 4: Langkah Praktikum Menghitung Butiran Padat

2. Alat dan Bahan

a Satu set saringan (no. 8, 16, 20, 40, 80, 100, 120, 200).

b Penggertar saringan (vibrator).

c Neraca dan anak timbangan.

d Oven listrik.

e Cawan alumunium

f Sampel tanah yang digunakan pada analisis hidrometer.

Gambar 1.2 Alat pengujian analisis saringan.

3. Cara Kerja

a Sampel tanah dari percobaan hidrometer dicuci dengan saringan

no. 200 sampai bersih.

b Penucian dinyatakan bersih apabila air bekas cucian telah jernih.

c Sampel tanah yang tertahan dalam saringan no. 200 diletakan di

cawan dan di oven selama 24 jam.

Page 5: Langkah Praktikum Menghitung Butiran Padat

d Sampel tanah kering yang telah dioven selama 24 jam ditimbang

bersama cawannya.

e Sampel tanah dimasukkan ke dalam susunan saringan kemudian

digetarkan dengan alat penggetar.

f Sampel tanah yang tertinggal pad asetiap saringan ditimbang.

4. Data dan Perhitungan

Data dan perhitungan pengujian analisis saringan disajikan dalam

Tabel 6.2 di bawah ini.

Tabel 6.2 Data dan perhitungan pengujian analisis saringanAyakan Diameter Persen

No. Ayakan Lolos(mm) %

8 2.360

16 1.180

20 0.850

40 0.425

80 0.250

100 0.150

120 0.125

200 0.074

pan

(gr) (gr) e/W x 100%

Berat Berat PersenTertahan Lolos Tertahan

5. Cara Pembuatan Grafik

Hasil pengujian analisis hidrometer dan analisis saringan disajikan

dalam bentuk grafik dan penggambarannya sabagai berikut :

a Grafik digambar pada kertas logaritma

b Sumbu absis merupakan diameter saringan

c Sumbu ordinat merupakan prosentase kumulatif yang lolos saringan

d Data-data dari hidrometer analisis dan sieve analisis kemudian

diplotkan ke dalam kertas grafik

e Setelah mengetahui tempat kedudukan titik-titik dari data di atas,

kemudian dibuat garis yang menghubungkan titik-titik tersebut.

Page 6: Langkah Praktikum Menghitung Butiran Padat