Fluidisasi Dipakai Untuk Menerangkan Atau Menggambarkan Salah Satu Cara Mengontakkan Butiran
Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa...
Transcript of Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa...
93
94
Lampiran 1
95
Lampiran 2
SOAL PRE TEST
Nama Lengkap :
No. Absen :
Kelas :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling benar!
1. Jenis batuan yang terjadi jika batu kapur mengalami perubahan suhu dan
tekanan tinggi adalah . . . . . .
a. Batu pualam/marmer
b. Batu sabak
c. Batu granit
d. Batu serpih
2. Suatu batuan memiliki ciri-ciri berikut.
1) Berwarna cokelat bercampur abu-abu muda.
2) Mempunyai rongga-rongga.
3) Dapat terapung di air.
Jenis batuan tersebut adalah . . . . . .
a. Batu kapur
b. Batu apung
c. Batu kali
d. Batu marmer
3. Batuan akan berubah menjadi tanah setelah mengalami proses . . . . . .
a. Pengeringan
b. Pelapukan
c. Pembekuan
d. Pemanasan
4. Pelapukan batuan yang disebabkan perubahan suhu adalah . . . . . .
a. Pelapukan kimia
b. Pelapukan fisika
c. Pelapukan biologi
d. Pelapukan biokimia
96
5. Akar tanaman dapat menyebabkan pelapukan secara . . . . . .
a. Kimia
b. Fisika
c. Biologi
d. Biokimia
6. Jenis batuan metamorf yang digunakan sebagai bahan lantai atau meja yaitu
batu . . . .
a. Genes
b. Marmer
c. Sabak
d. Breksi
7. Sebelum ditemukan buku atau kertas, batuan ini dipakai untuk menulis.
Batuan ini termasuk batuan malihan. Jenis batuan yang dimaksud yaitu . . . . . .
a. Batu sabak
b. Batu basal
c. Batu granit
d. Batu breksi
8. Batu yang termasuk jenis batuan sedimen atau batuan endapan adalah . . . . . .
a. Batu granit
b. Batu basal
c. Batu gamping/kapur
d. Batu pualam
9. Tanah berasal dari ….
a. Pengerutan gas
b. Pengembunan gas
c. Pelapukan batuan
d. Perkaratan logam
10. Jenis tanah yang paling sukar dilalui air yaitu . . . . . .
a. Tanah berpasir
b. Tanah berhumus
c. Tanah berkapur
d. Tanah liat
11. Bahan-bahan penyusun tanah yang berupa butiran-butiran sangat halus yaitu .
. . . . .
a. Pasir
b. Debu
c. Kerikil
d. Batu
97
12. Bagian tanah yang paling dibutuhkan oleh tumbuhan yaitu . . . . . .
a. Sampah
b. Pasir
c. Butir liat
d. Humus
13. Bentuk permukaan bumi yang dibuat dalam bidang datar disebut . . . . . .
a. Globe
b. Peta
c. Atlas
d. Katalog
14. Tiruan bola bumi yang mirip dengan bentuk bumi yang sebenarnya disebut . .a. Globe
b. Peta
c. Atlas
d. Katalog
15. Berikut ini yang merupakan bagian terluar lapisan atmosfer adalah . . . . . .
a. Troposfer
b. Eksosfer
c. Stratosfer
d. Mesosfer
16. Lapisan bumi yang merupakan pusat bumi adalah . . . . . .
a. Atmosfer
b. Mantel bumi
c. Kerak bumi
d. Inti bumi dalam
17. Lapisan bumi yang paling tebal disebut . . . . . .
a. Kerak
b. Inti dalam
c. Mantel
d. Inti luar
18. Lapisan bumi yang mempunyai suhu paling tinggi adalah . . . . . .
a. Kerak
b. Mantel
c. Inti luar
d. Inti dalam
19. Lapisan permukaan bumi yang sering kita pijak adalah . . . . . .
a. Tanah
b. Rumput
c. Batu
d. Kebun
98
20. Berikut ini, yang tidak termasuk lapisan tanah adalah . . . . . .
a. Lapisan atas
b. Lapisan tengah
c. Lapisan batuan induk
d. Tebing
99
Lampiran 3
KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST
1. A
2. B
3. B
4. B
5. C
6. B
7. A
8. C
9. C
10. D
11. B
12. D
13. B
14. A
15. B
16. D
17. C
18. D
19. A
20. D
100
Lampiran 4
NILAI PRE TEST PRASIKLUS
No Nama Siswa Nilai Pre Test Pra Siklus Nilai KKM Keterangan
1. NMS 65 65 Tuntas
2. AGS 45 65 Tidak tuntas
3. DDP 60 65 Tidak tuntas
4. Ru 60 65 Tidak tuntas
5. BP 55 65 Tidak tuntas
6. DAN 70 65 Tuntas
7. FA 55 65 Tidak tuntas
8. FF 60 65 Tidak tuntas
9. HT 80 65 Tuntas
10. IAA 80 65 Tuntas
11. ISS 75 65 Tuntas
12. KFE 75 65 Tuntas
13. KWA 45 65 Tidak tuntas
14. NAP 85 65 Tuntas
15. SKS 70 65 Tuntas
16. TP 60 65 Tidak tuntas
17. VAAP 70 65 Tuntas
18. AHA 55 65 Tidak tuntas
19. RML 55 65 Tidak tuntas
20. DK 75 65 Tuntas
21. BAP 70 65 Tuntas
Jumlah 1365
Rata-rata 65
Nilai tertinggi 85
Nilai terendah 45
Tuntas 11
Tidak tuntas 10
101
Lampiran 5
PEMBAGIAN KELOMPOK BERDASARKAN NILAI HASIL PRE TEST
No Nama Siswa Nilai Prasiklus Nomor Kelompok
1. NMS 65 2
2. AGS 45 5
3. DDP 60 3
4. Ru 60 5
5. BP 55 1
6. DAN 70 4
7. FA 55 2
8. FF 60 1
9. HT 80 2
10. IAA 80 3
11. ISS 75 5
12. KFE 75 1
13. KWA 45 1
14. NAP 85 4
15. SKS 70 5
16. TP 60 2
17. VAAP 70 3
18. AHA 55 3
19. RML 55 4
20. DK 75 1
21. BAP 70 4
102
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SD Negeri Sraten 01
Kelas : V ( Lima )
Semester : II ( Dua )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit ( 3 kali pertemuan )
I. STANDAR KOMPETENSI
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
II. KOMPETENSI DASAR
7.1. Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
III. INDIKATOR
Memahami proses terbentuknya tanah
Mengetahui jenis batuan berdasarkan cara terbentuknya
Memahami pembentukkan batuan beku dan menyebutkan contohnya
Memahami pembentukkan batuan sedimen dan menyebutkan contohnya
Memahami pembentukkan batuan metamorf dan menyebutkan
contohnya
Memahami apa itu pelapukan
Mengetahui jenis pelapukan
Memahami proses terjadinya pelapukan
103
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendengar penjelasan dari guru dan informasi dari buku, siswa
dapat memahami proses terbentuknya tanah
Setelah mendengar penjelasan dari guru dan informasi dari buku, siswa
dapat mengetahui jenis batuan berdasarkan cara terbentuknya
Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat memahami
pembentukkan batuan beku dan menyebutkan contohnya
Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat memahami
pembentukkan batuan sedimen dan menyebutkan contohnya
Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat memahami
pembentukkan batuan metamorf dan menyebutkan contohnya
Setelah mendengar penjelasan dari guru dan informasi dari buku, siswa
dapat memahami apa itu pelapukan
Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat mengetahui jenis
pelapukan dan memahami prosesnya
Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat memahami proses
pelapukan.
Karakter Siswa yang Diharapkan
Disiplin dalam mengikuti pembelajaran
Berani mengungkapkan pendapat
Perhatian terhadap proses belajar mengajar
Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan
Relegius dengan benar
V. MATERI PEMBELAJARAN
A. Proses Terbentuknya Tanah
Sebenarnya, tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami
pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-kelamaan
butiran-butiran halus ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah.
104
Batuan banyak sekali jenisnya. Setiap jenis batuan mempunyai tingkat
pelapukan yang berbeda-beda. Namun, sebaiknya kenalilah terlebih dahulu
mengenai jenis-jenis batuan di permukaan bumi.
1. Jenis-Jenis Batuan
Setiap jenis batuan mempunyai sifat yang berbeda. Sifat batuan
tersebut meliputi bentuk, warna, kekerasan, kasar atau halus, dan mengilap
atau tidaknya permukaan batuan.
Setiap batuan memiliki sifat dan ciri khusus. Hal ini disebabkan
bahan-bahan yang terkandung dalam batuan berbeda-beda. Ada batuan yang
mengandung zat besi, nikel, tembaga, emas, belerang, platina, atau bahan-
bahan lain. Bahan-bahan seperti itu disebut mineral. Tiap jenis batuan
mempunyai kandungan mineral yang berbeda.
Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat tiga jenis batuan yang
menyusun lapisan kerak bumi. Tiga jenis batuan tersebut yaitu batuan beku
(batuan magma atau vulkanik), batuan endapan (batuan sedimen), dan
batuan malihan (batuan metamorf).
a. Batuan Beku (Batuan Magma/Vulkanik)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang
membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan
terdapat di perut bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut
lava. Semula batuan beku berupa lelehan magma yang besar.
Tabel 11.1 Jenis Batuan Beku, Ciri-Ciri, dan Proses
Terbentuknya
No. Nama Batuan Ciri-ciri dan Manfaat Proses Terbentuknya
1. Batu obsidian Disebut juga batu kaca.
Berwarna hitam atau
cokelat tua,
permukaannya halus, dan
mengilap. Digunakan
untuk alat pemotong dan
mata tombak.
Berasal dari magma
yang membeku dengan
cepat di permukaan
bumi.
105
2. Batu granit Tersusun atas butiran
yang kasar.Ada yang
berwarna putih dan ada
yang berwarna keabu-
abuan. Dimanfaatkan
untuk bahan
bangunan.
Berasal dari magma
yang membeku di
dalam kerak bumi.
Proses pembekuan ini
berlangsung secara
perlahan. Jadi, batu ini
termasuk batuan beku
dalam.
3. Batu basal Disebut juga batu lava.
Berwarna hijau keabu-
abuan dan terdiri dari
butiran yang sangat kecil.
Dimanfaatkan untuk
bahan
bangunan.
Berasal dari magma
yang
membeku di bawah
lapisan kerak bumi,
tercampur dengan gas
sehingga berongga-
rongga kecil.
4. Batu andesit Berwarna putih keabu-
abuan dan butirannya
kecil seperti pada batu
basal. Dimanfaatkan
untuk membuat arca dan
bangunan candi.
Berasal dari magma
yang membeku sangat
cepat di bawah kerak
bumi.
5. Batu apung Berwarna cokelat
bercampur abu-abu muda
dan berongga-rongga.
Digunakan untuk
mengampelas kayu dan
sebagai bahan
penggosok.
Berasal dari magma
yang membeku di
permukaan bumi.
106
b. Batuan Endapan (Batuan Sedimen)
Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil
pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis
atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.
Tabel 11.2 Jenis Batuan Sedimen atau Batuan Endapan, Ciri-Ciri,
dan Proses Terbentuknya
No. Nama Batuan Ciri-Ciri dan Manfaat Proses Terbentuknya
1. Batu konglomerat Terdiri atas kerikil-kerikil
yang permukaannya
tumpul. Batuan ini banyak
digunakan sebagai bahan
bangunan.
Berasal dari endapan
hasil pelapukan
batuan beku.
2. Batu breksi Terdiri atas kerikil-kerikil
yang permukaannya tajam.
Batuan ini banyak
dimanfaatkan sebagai
bahan bangunan.
Berasal dari endapan
hasil pelapukan
batuan beku.
3. Batu pasir Terdiri atas butiran-butiran
pasir, berwarna abu-abu,
merah, kuning, atau putih.
Batuan ini banyak
dimanfaatkan sebagai bahan
bangunan.
Berasal dari endapan
hasil pelapukan
batuan beku yang
butirannya kecil-
kecil.
4. Batu serpih Terdiri dari butiran-butiran
batu lempung atau tanah
liat, berwarna abu-abu
kehijauan, merah, atau
kuning. Dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan.
Berasal dari endapan
hasil pelapukan
batuan tanah liat.
107
5. Batu kapur Terdiri dari butiran-butiran
kapur halus, berwarna putih
agak keabu-abuan, sebagai
bahan campuran pembuat
semen.
Berasal dari endapan
hasil pelapukan
tulang dan cangkang
hewan-hewan laut.
c. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang
mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini mengalami
perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam Bumi. Jika
mendapat panas terus menerus batuan ini akan berubah menjadi batuan
malihan.
Tabel 11.3
Jenis Batuan Malihan atau Batuan Metamorf, Ciri-Ciri, dan Proses
Terbentuknya
No Nama Batuan Ciri-ciri dan Manfaat Proses Terbentuknya
1. Batu genes
(gneiss)
Berwarna putih keabu-
abuan dan keras. Batu
genes dimanfaatkan
untuk membuat barang
kerajinan seperti asbak,
jambangan bunga, dan
patung.
Berasal dari batuan
pluto granit yang
mengalami
metamorfosis karena
panas dan tekanan.
2. Batu marmer
atau pualam
Berwarna putih dan ada
yang hitam, keras, dan
permukaannya halus.
Marmer biasa digunakan
untuk membuat meja,
papan nama, batu nisan,
dan pelapis dinding
Berasal dari batuan
kapur yang
mengalami
metamorfosis karena
panas dan tekanan.
108
bangunan atau lantai.
3. Batu sabak Berwarna abu-abu tua,
mudah terbelah tipis-
tipis, dan permukaannya
kasar. Sebelum ada
kertas, batu sabak
dimanfaatkan
sebagai papan untuk
menulis.
Berasal dari batuan
serpih yang
mengalami
metamorfosis.
2. Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan
Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi
tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami
pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca, oksigen dan uap air
dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan
batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Pelapukan yang disebabkan oleh
faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Oksigen dan uap air di udara
mudah bersenyawa/bergabung dengan berbagai zat. Oksigen dan uap air
tersebut dapat menyebabkan pelapukan. Pelapukan yang demikian disebut
pelapukan kimia. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan,
misalnya pepohonan dan lumut. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas
makhluk hidup ini disebut pelapukan biologi.
a. Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika disebabkan oleh berbagai faktor alam. Faktor
alam itu antara lain: angin, air, perubahan suhu, dan gelombang laut.
Angin yang senantiasa bertiup kencang dapat mengikis batuan sedikit
demi sedikit. Kondisi ini dapat mengakibatkan batuan mengalami erosi.
Erosi batuan menyebabkan terjadinya padang pasir. Selain itu, angin
yang bertiup sangat kencang juga dapat menggeser batuan. Saat
bergeser inilah batuan bergesekan dengan batuan lain sehingga
mengalami penggerusan. Batuan akan pecah menjadi bagian yang lebih
109
kecil, misalnya pasir dan kerikil. Perubahan suhu secara drastis juga
dapat mengakibatkan pelapukan batuan.
Saat suhu tinggi atau panas, batu akan mengembang. Sementara
itu, saat suhu rendah atau dingin, batu akan menyusut kembali.
Perubahan ini terjadi silih berganti antara siang dan malam. Adanya
perubahan suhu yang silih berganti ini, lama-kelamaan dapat
mengakibatkan batuan tersebut pecah. Batu juga dapat mengalami
pelapukan karena air. Air hujan dan air terjun yang mengenai batuan
secara terus-menerus dapat mengakibatkan batuan retak dan pecah.
Batu yang mengalami pelapukan karena pengaruh cuaca
Gelombang laut merupakan salah satu penyebab pelapukan batu
karang
Batu karang yang berdiri kukuh di tepi laut juga dapat
mengalami pelapukan. Gelombang laut yang menghantam batu karang
secara terus-menerus mengakibatkan batuan tersebut terkikis sedikit
demi sedikit. Satu hal yang perlu diingat, proses pelapukan setiap
batuan berbeda-beda. Ada batuan yang cepat lapuk, tetapi ada juga yang
110
lambat. Cepat lambatnya pelapukan tergantung pada penyusun dan
tingkat kekerasan batuan tersebut. Lakukan kegiatan berikut untuk lebih
memahami pelapukan fisika.
b. Pelapukan Biologi
Pelapukan secara biologi dapat disebabkan oleh tumbuhan atau
lumut yang menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat dan
lumut menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat akan
menimbulkan lubang-lubang pada batuan tempat akarnya melekat.
Lubang-lubang ini lama-kelamaan bertambah besar dan banyak.
Akhirnya, batuan tersebut akan hancur.
Lumut yang menempel di permukaan
arca ini dapat melapukkannya
c. Pelapukan Kimia
Pelapukan secara kimia dapat disebabkan oleh oksigen dan uap
air. Oksigen dan uap air di udara mudah bersenyawa dengan berbagai
zat. Misalnya, besi menjadi berkarat dan warnanya kemerah-merahan.
Hujan asam akibat buangan gas-gas industri seperti belerang dioksida
yang bereaksi dengan uap air dan gas-gas lain di udara sehingga
mengakibatkan batuan dan patung yang ada di ruang terbuka tampak
terkikis.
111
VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran: Numbered Head Together (NHT)
Metode Pembelajaran: tanya jawab, diskusi kelompok, pemberian tugas,
dan ceramah bervariasi.
VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Kegiatan Alokasi Waktu
1.
SIKLUS I
Pertemuan Pertama
1) Kegiatan Awal Guru memberi salam kepada siswa
Guru memperkenalkan diri
Guru mengkondisikan kelas
Guru mengajak siswa berdoa
Guru mengabsensi siswa
Apersepsi: Guru memberi motivasi dan
bertanya kepada siswa: kalian tentu
pernah melihat berbagai jenis batuan.
Dimana kalian bisa menemukan batuan?
Apa itu batuan?
Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang
proses terbentuknya tanah
Guru menjelaskan materi tentang jenis
batuan berdasarkan cara terbentuknya.
Siswa mengamati contoh nyata batuan
beku, batuan metamorf dan batuan
sedimen.
Guru membagi siswa secara heterogen
50 menit
112
yang terdiri 4-5 orang siswa dalam satu
kelompok.
b) Elaborasi
Setiap siswa wajib mengambil nomor
yang sudah disediakan oleh guru
Masing-masing kelompok mengerjakan
lembar kerja yang diberikan oleh guru
tentang batuan beku
Masing-masing kelompok berdiskusi dan
bertanya jawab dalam kelompoknya
Setelah diskusi selesai guru memanggil
nomor yang sudah diambil oleh masing-
masing siswa
Pemanggilan nomor dilakukan secara acak
Siswa yang dipanggil nomornya siap-siap
untuk menjawab pertanyaan dari guru
Kegiatan tersebut diulang sampai soal
selesai.
c) Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa.
Guru meluruskan kesalahpahaman dan
memberikan penguatan.
3) Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menarik kesimpulan.
Memberi penguatan dan pesan moral
Menutup pelajaran dan mengucapkan
salam
10 menit
2. Pertemuan Kedua
1) Kegiatan Awal 10 menit
113
Guru memberi salam kepada siswa
Guru mengkondisikan kelas
Guru mengajak siswa berdoa
Guru mengabsensi siswa
Apersepsi: Guru memberi motivasi dan
bertanya kepada siswa: kalian tentu
pernah melihat patung-patung batu atau
batuan. Coba kalian amati patung-patung
batu atau batuan tersebut, lama kelamaan
patung-patung batu atau batuan tersebut
terkikis. Apa penyebabnya?
Menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang
pengertian pelapukan.
Guru menjelaskan jenis pelapukan.
Guru memperlihatkan gambar contoh
pelapukan biologi, kimia, dan fisika.
Guru dan siswa bertanya jawab tentang
proses terjadinya pelapukan.
Guru membagi siswa secara heterogen
yang terdiri 4-5 orang siswa dalam satu
kelompok.
b) Elaborasi
Setiap siswa wajib mengambil nomor
yang sudah disediakan oleh guru
Masing-masing kelompok mengerjakan
lembar kerja yang diberikan oleh guru
tentang jenis pelapukan
Masing-masing kelompok berdiskusi dan
50 menit
114
bertanya jawab dalam kelompoknya
Setelah diskusi selesai guru memanggil
nomor yang sudah diambil oleh masing-
masing siswa
Pemanggilan nomor dilakukan secara acak
Siswa yang dipanggil nomornya siap-siap
untuk menjawab pertanyaan dari guru
Kegiatan tersebut diulang sampai soal
selesai.
c) Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa.
Guru meluruskan kesalahpahaman dan
memberikan penguatan.
3) Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menarik kesimpulan.
Memberi penguatan dan pesan moral
Menutup pelajaran dan mengucapkan
salam
10 menit
3. Pertemuan Ketiga
PEMBERIAN SOAL POST TEST 70 menit
VIII. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Sumber pembelajaran
a) Choiril Azmiyawati, Wigati Hadi Omegawati, dan Rohana
Kusumawati. 2008. Ilmu pengetahuan Alam BSE Salingtemas Untuk
kelas V SD/MI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional:
Jakarta.
b) Haryanto.2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Erlangga:
Jakarta.
2. Media Pembelajaran
115
Contoh nyata batuan (mineral kit)
Gambar contoh pelapukan kimia, fisika, dan biologi.
Lembar observasi keaktifan siswa
Lembar kerja siswa
Kartu bernomor
IX. PENILAIAN
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Tes : Pilihan Ganda
Butir Soal : 20 soal
Pedoman Penilaian: x 100 FORMAT KRITERIA PENILAIAN
No Aspek Kriteria Skor
1. Minat a) Siswa terlihat sangat
bertanggungjawab selama mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar
(Sangat baik)
b) Siswa terlihat bertanggungjawab
selama mengikuti kegiatan proses
belajar mengajar skor (Baik)
c) Siswa terlihat kurang
bertanggungjawab selama mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar
(Cukup)
d) Siswa terlihat tidak
bertanggungjawab selama mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar
(Kurang baik)
4
3
2
1
116
2. Perhatian a) Siswa terlihat sangat serius selama
mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar (Sangat baik)
b) Siswa terlihat serius selama
mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar (Baik)
c) Siswa terlihat kurang serius selama
mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar skor (Cukup baik)
d) Siswa terlihat tidak serius selama
mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar (Kurang baik)
4
3
2
1
3. Sikap a) Siswa terlihat sangat senang selama
mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar (Sangat baik)
b) Siswa terlihat senang selama
mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar (Baik)
c) Siswa terlihat kurang senang selama
mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar (Cukup baik)
d) Siswa terlihat tidak senang selama
mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar (Kurang baik)
4
3
2
1
Tabel Kriteria Keaktifan Belajar
Kriteria Keaktifan Kualifikasi
≤ 6 Tidak Aktif
> 6 Aktif
117
LEMBAR PENILAIAN KEAKTIFAN SISWA
No Nama SiswaIndikator keaktifan Jumlah
SkorNilai
Minat Perhatian Sikap
Sraten, 17 April 2013
Guru Kelas V Praktikan/Peneliti
118
Lampiran 7
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Siklus I Pertemuan Pertama
Diskusikan dan jawablah bersama kelompok jawaban dari pertanyaan di
bawah ini!
1. Jelaskan proses terbentuknya tanah!
2. Sebutkan penyebab terjadinya batuan beku dan berikan dua contohnya!
3. Sebutkan penyebab terjadinya batuan sedimen atau endapan dan berikan dua
contohnya!
4. Sebutkan penyebab terjadinya batuan malihan atau metamorf dan berikan dua
contohnya!
119
Lampiran 8
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Siklus I Pertemuan Kedua
Diskusikan dan jawablah bersama kelompok jawaban dari pertanyaan di
bawah ini!
1. Apa pengertian pelapukan?
2. Sebutkan faktor penyebab pelapukan fisika!
3. Sebutkan faktor penyebab pelapukan kimia!
4. Sebutkan faktor penyebab pelapukan biologi!
120
Lampiran 9
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KEAKTIFAN SISWASIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA
No Nama SiswaIndikator keaktifan Jumlah
SkorKeaktifan
Minat Perhatian Sikap
1. NMS 4 3 4 11 Aktif
2. AGS 2 2 2 6 Tidak aktif
3. DDP 1 2 2 5 Tidak Aktif
4. Ru 3 3 3 9 Aktif
5. BP 2 2 2 6 Tidak aktif
6. DAN 3 3 3 9 Aktif
7. FA 1 2 2 5 Tidak Aktif
8. FF 2 2 2 6 Tidak Aktif
9. HT 3 3 3 9 Aktif
10. IAA 3 3 3 9 Aktif
11. ISS 4 4 4 12 Aktif
12. KFE 3 3 3 9 Aktif
13. KWA 1 2 2 5 Tidak Aktif
14. NAP 4 4 4 12 Aktif
15. SKS 4 3 3 10 Aktif
16. TP 2 2 2 6 Tidak aktif
17. VAAP 4 3 4 11 Aktif
18. AHA 3 3 3 6 Tidak Aktif
19. RML 2 2 2 6 Tidak aktif
20. DK 3 3 3 9 Aktif
21. BAP 3 3 3 9 Aktif
22. Aktif 12 siswa
23. Tidak aktif 9 siswa
Tabel Kriteria Keaktifan Belajar
Kriteria Keaktifan Kualifikasi
≤ 6 Tidak Aktif
> 6 Aktif
121
Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KEAKTIFAN SISWASIKLUS I PERTEMUAN KEDUA
No NamaSiswa
Indikator keaktifan JumlahSkor
KeaktifanMinat Perhatian Sikap
1. NMS 4 3 3 10 Aktif
2. AGS 2 2 2 6 Tidak aktif3. DDP 2 2 2 6 Tidak aktif4. Ru 2 3 3 8 Aktif
5. BP 2 2 2 6 Tidak aktif
6. DAN 3 3 3 9 Aktif
7. FA 2 2 2 6 Tidak aktif
8. FF 3 3 3 9 Aktif
9. HT 3 3 3 9 Aktif
10. IAA 3 3 4 10 Aktif
11. ISS 4 3 4 11 Aktif
12. KFE 3 2 3 8 Aktif
13. KWA 2 2 2 6 Tidak aktif
14. NAP 4 3 4 11 Aktif
15. SKS 4 3 3 9 Aktif
16. TP 2 2 2 6 Tidak aktif
17. VAAP 3 3 4 10 Aktif
18. AHA 3 2 3 8 Aktif
19. RML 2 2 2 6 Tidak aktif
20. DK 2 3 3 8 Aktif
21. BAP 3 2 3 8 Aktif
22. Aktif 14 siswa
23. Tidak aktif 7 siswa
Tabel Kriteria Keaktifan BelajarKriteria Keaktifan Kualifikasi
≤ 6 Tidak Aktif> 6 Aktif
122
Lampiran 11
SOAL POST TEST SIKLUS I
Nama Lengkap :
No. Absen :
Kelas :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling benar!
1. Batuan akan berubah menjadi tanah setelah mengalami proses . . . . . .
a. Pengeringan
b. Pelapukan
c. Pembekuan
d. Pemanasan
2. Kerak sangat keras karena merupakan lapisan yang pada dasarnya terbentuk
dari . . . . . .
a. Batuan
b. Mineral
c. Magma
d. Tanah
3. Batuan memiliki sifat dan ciri yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan . . . . . .
a. Kandungan mineralnya
b. Tempat ditemukannya
c. Kegunaannya
d. Proses pelapukannya
4. Batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang mengalami
perubahan karena panas dan tekanan adalah jenis batuan . . .
a. Batuan beku
b. Batuan metamorf
c. Batuan sedimen
d. Batuan endapan
5. Batuan yang terbentuk karena pembekuan magma dan lava adalah batuan . . .
a. Batuan beku
b. Batuan metamorf
c. Batuan sedimen
d. Batuan endapan
123
6. Batu-batu berikut yang merupakan jenis batuan beku adalah . . . . . .
a. Batu granit, batu apung, batu pasir.
b. Batu pasir, batu serpih, batu kapur.
c. Batu apung, batu obsidian, batu granit.
d. Batu basal, batu pualam, batu sabak.
7. Suatu batuan memiliki ciri-ciri berikut.
4) Berwarna cokelat bercampur abu-abu muda.
5) Mempunyai rongga-rongga.
6) Dapat terapung di air.
Jenis batuan tersebut adalah . . . . . .
a. Batu kapur
b. Batu apung
c. Batu kali
d. Batu marmer
8. Di antara jenis batuan berikut yang paling lunak yaitu . . . . . .
a. Batu apung
b. Batu kapur
c. Batu karang
d. Batu hitam
9. Berdasarkan proses terbentuknya, batu pasir dan batu kapur tergolong
batuan......
a. Beku
b. Metamorf
c. Endapan/sedimen
d. Andesit
10. Batu yang termasuk jenis batuan sedimen atau batuan endapan adalah . . . . . .
a. Batu granit
b. Batu basal
c. Batu gamping/kapur
d. Batu pualam
11. Batu-batu berikut yang merupakan jenis batuan sedimen atau endapan adalah
. . . . . .
a. Batu granit, batu apung, batu pasir.
b. Batu pasir, batu serpih, batu kapur.
124
c. Batu apung, batu obsidian, batu granit.
d. Batu genes, batu pualam, batu sabak.
12. Jenis batuan yang terjadi jika batu kapur mengalami perubahan suhu dan
tekanan tinggi adalah . . . . . .
a. Batu pualam/marmer
b. Batu sabak
c. Batu granit
d. Batu serpih
13. Jenis batuan metamorf yang digunakan sebagai bahan lantai atau meja yaitu
batu . . . .
a. Genes
b. Marmer
c. Sabak
d. Breksi
14. Sebelum ditemukan buku atau kertas, batuan ini dipakai untuk menulis.
Batuan ini termasuk batuan malihan. Jenis batuan yang dimaksud yaitu . . . . .
a. Batu sabak
b. Batu basal
c. Batu granit
d. Batu breksi
15. Batu-batu berikut yang merupakan jenis batuan metamorf atau malihan
adalah . . . . . .
a. Batu granit, batu apung, batu pasir.
b. Batu pasir, batu serpih, batu kapur.
c. Batu apung, batu obsidian, batu granit.
d. Batu genes, batu pualam, batu sabak.
16. Berikut ini makhluk hidup yang dapat menyebabkan pelapukan secara biologi
adalah . . . . .
a. Jamur dan lumut
b. Ganggang dan lumut
c. Jamur dan tumbuhan paku
d. Lumut dan tumbuhan paku
125
17. Pelapukan batuan yang disebabkan perubahan suhu adalah . . . . . .
a. Pelapukan kimia
b. Pelapukan fisika
c. Pelapukan biologi
d. Pelapukan biokimia
18. Akar tanaman dapat menyebabkan pelapukan secara . . . . . .
a. Kimia
b. Fisika
c. Biologi
d. Biokimia
19. Pelapukan batuan yang disebabkan oksigen dan uap air adalah . . . . . .
a. Pelapukan kimia
b. Pelapukan fisika
c. Pelapukan biologi
d. Pelapukan biokimia
20. Pelapukan batuan di gurun pasir terjadi karena . . . . . .
a. Perubahan suhu yang drastis
b. Getaran permukaan bumi
c. Terjangan ombak yang terus menerus
d. Masuknya akar ke sela-sela batuan dalam waktu yang lama
126
Lampiran 12
KUNCI JAWABAN SOAL POST TEST SIKLUS I
1. C
2. A
3. B
4. B
5. D
6. A
7. C
8. B
9. A
10. C
11. B
12. B
13. C
14. B
15. B
16. D
17. A
18. B
19. A
20. A
127
Lampiran 13
NILAI POST TEST SIKLUS I
No Nama Siswa Nilai Post Test Siklus I Nilai KKM Keterangan
1. NMS 70 65 Tuntas
2. AGS 60 65 Tidak tuntas
3. DDP 65 65 Tuntas
4. Ru 65 65 Tuntas
5. BP 60 65 Tidak tuntas
6. DAN 90 65 Tuntas
7. FA 70 65 Tuntas
8. FF 65 65 Tuntas
9. HT 80 65 Tuntas
10. IAA 90 65 Tuntas
11. ISS 85 65 Tuntas
12. KFE 80 65 Tuntas
13. KWA 55 65 Tidak tuntas
14. NAP 90 65 Tuntas
15. SKS 75 65 Tuntas
16. TP 70 65 Tuntas
17. VAAP 75 65 Tuntas
18. AHA 60 65 Tidak tuntas
19. RML 70 65 Tuntas
20. DK 80 65 Tuntas
21. BAP 75 65 Tuntas
Jumlah 1530
Rata-rata 72,85
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 55
Tuntas 17
Tidak tuntas 4
128
Lampiran 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II PERTEMUAN PERTAMA
Nama Sekolah : SD Negeri Sraten 01
Kelas : V ( Lima )
Semester : II ( Dua )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 kali pertemuan )
I. STANDAR KOMPETENSI
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
II. KOMPETENSI DASAR
7.2 . Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
III. INDIKATOR
1) Menyebutkan jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya
2) Memahami ciri-ciri jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Setelah mendengar penjelasan dari guru dan informasi dari buku, siswa
dapat menyebutkan jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya
2) Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat memahami ciri-ciri jenis
tanah berdasarkan komposisi penyusunnya
Karakter Siswa yang Diharapkan
Disiplin dalam mengikuti pembelajaran
Berani mengungkapkan pendapat
Perhatian terhadap proses belajar mengajar
129
Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan
Relegius dengan benar
V. MATERI PEMBELAJARAN
1) Susunan Tanah Beserta jenis-jenisnya.
Warna lapisan-lapisan tanah
Menurut susunannya, lapisan tanah terdiri atas lapisan tanah atas, lapisan
tanah bawah, dan bahan induk tanah. Tanah lapisan paling atas umumnya sangat
subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus. Tanah yang
kaya dengan humus berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain.
Sementara itu, tanah lapisan bawah kurang subur dan mempunyai warna lebih
terang.Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus.
Humus berasal dari pembusukan hewan atau tumbuhan yang telah mati.
Proses pembusukan ini dibantu oleh hewan-hewan yang hidup di tanah, misalnya
cacing tanah. Cacing tanah ini memakan sampah-sampah yang ada di permukaan
tanah. Pembusukan itu menghasilkan bahan-bahan organik. Sampah-sampah yang
tidak dimakan oleh hewan-hewan ini, akan diuraikan oleh jamur.
Lapisan tanah yang terakhir atau paling bawah yaitu bahan induk tanah.
Bahan induk tanah merupakan lapisan tanah yang terdiri atas bahanbahan asli
hasil pelapukan batuan. Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak
tercampur dengan hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini
warnanya sama dengan warna batuan asalnya.
130
Dilihat dari ukuran, bentuk, dan warnanya butiran tanah berbeda-beda.
Ada yang butirannya terasa kasar pada jari-jari tangan dan ada yang halus. Ada
yang warnanya gelap dan ada yang agak terang.
Tanah yang kita tempati sekarang ini terdiri atas berbagai macam bahan
padat. Bahan padat ini berasal dari serpihan-serpihan batuan hasil pelapukan.
Bahan padat lainnya berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau sampah yang telah
membusuk dan hancur. Sekarang, lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui
bahan-bahan pembentuk tanah.
Menurut butiran-butiran penyusunnya, tanah terdiri atas batu, kerikil,
pasir, lumpur, tanah liat, serta debu. Batu kerikil merupakan penyusun tanah yang
terbesar ukurannya. Butiran pasir berukuran lebih kecil daripada kerikil. Butiran
lumpur lebih kecil daripada pasir dan bercampur dengan air. Butiran tanah liat
lebih kecil daripada butiran lumpur. Butiran tanah yang paling kecil adalah debu.
Butiran debu ini sangat halus dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin.
Penyusun tanah sangat erat kaitannya dengan daya peresapan air. Tanah
yang mengandung banyak debu atau butiran-butiran tanah liat sukar dilalui air.
Sebaliknya, tanah yang mengandung banyak pasir mudah dilalui air.
Bahan-bahan pembentuk tanah dapat berbeda-beda dari satu tempat
dengan tempat lainnya. Demikian juga dengan jenis-jenis tanah. Jenis tanah juga
dapat berbeda di setiap tempat. Hal ini tergantung pada jenis batuan yang
mengalami pelapukan di tempat itu. Jenis tanah dapat dibedakan menjadi tanah
berhumus, tanah berpasir, tanah liat, dan tanah berkapur.
a. Tanah Berhumus
Tanah ini mengandung banyak
humus dan berwarna gelap.
Tanah berhumus merupakan
tanah yang paling subur.
131
b. Tanah Berpasir
Tanah berpasir mudah dilalui air
dan mengandung sedikit bahan
organik. Pada umumnya, tanah
berpasir tidak begitu subur.
Namun, ada tanah berpasir yang
subur, misalnya tanah berpasir di
sekitar gunung berapi. Hal ini
karena adanya abu vulkanik yang
mengandung banyak unsur hara.
c. Tanah Liat
Tanah liat sangat sulit dilalui air.
Tanah ini sangat lengket dan
mudah dibentuk ketika basah.
Oleh karena itu, tanah liat sering
digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan batu bata dan
gerabah.
d. Tanah Berkapur
Tanah ini mengandung bebatuan.
Tanah jenis ini sangat mudah
dilalui air dan mengandung
sedikit sekali humus. Oleh karena
itu, tanah berkapur tidak begitu
subur.
132
Jenis tanah yang berbeda menyebabkan tanah mempunyai manfaat yang
berbeda-beda pula. Tanah yang subur baik untuk bercocok tanam. Kerikil dan
pasir dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Tanah liat digunakan sebagai bahan
pembuatan gerabah, batu bata, genting, dan benda kerajinan lain.
Tanah liat digunakan untuk membuat
batu bata
Tanah liat digunakan untuk membuat
gerabah
Jenis-jenis tanah penting kita ketahui terutama jika akan bercocok tanam.
Jenis tanah menentukan tingkat penyerapan air, kandungan mineral tanah, dan
kemampuan akar tumbuhan menembus tanah.
VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran: Numbered Head Together (NHT)
Metode Pembelajaran: tanya jawab, diskusi kelompok, pemberian tugas,
dan ceramah bervariasi.
VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Kegiatan Alokasi Waktu
1.
Siklus II
Pertemuan pertama
1) Kegiatan Awal Guru memberi salam kepada siswa Guru mengkondisikan kelas Guru mengajak siswa berdoa Guru mengabsensi siswa Apersepsi: Guru memberi motivasi dan
bertanya kepada siswa: apakah kalian pernahmelihat tanah? Bagaimana keadaan tanahyang kalian lihat?
10 menit
133
Menyampaikan tujuan pembelajaran2) Kegiatan Intia) Eksplorasi Guru dan siswa bertanya jawab tentang jenis
tanah. Guru memperlihatkan gambar contoh tanah
liat, kapur, humus, dan pasir. Guru menjelaskan materi tentang jenis tanah
berdasarkan komposisi penyusunnya. Guru membagi siswa secara heterogen yang
terdiri 4-5 orang siswa dalam satu kelompok.b) Elaborasi Setiap siswa wajib mengambil nomor yang
sudah disediakan oleh guru Masing-masing kelompok mengerjakan
lembar kerja yang diberikan oleh gurutentang jenis tanah berdasarkan komposisipenyusunnya.
Masing-masing kelompok berdiskusi danbertanya jawab dalam kelompoknya
Setelah diskusi selesai guru memanggilnomor yang sudah diambil oleh masing-masing siswa
Pemanggilan nomor dilakukan secara acak Siswa yang dipanggil nomornya siap-siap
untuk menjawab pertanyaan dari guru Kegiatan tersebut diulang dengan berbagai
pertanyaan dan sampai pertanyaan selesai.c) Konfirmasi Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa. Guru meluruskan kesalahpahaman dan
memberikan penguatan.
50 menit
3) Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menarik kesimpulan. Memberi penguatan dan pesan moral Menutup pelajaran
10 menit
VIII. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Sumber pembelajaran
a) Choiril Azmiyawati, Wigati Hadi Omegawati, dan Rohana
Kusumawati. 2008. Ilmu pengetahuan Alam BSE Salingtemas Untuk
134
kelas V SD/MI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional:
Jakarta.
b) Haryanto.2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Erlangga:
Jakarta.
2. Media Pembelajaran
Gambar contoh jenis tanah humus, kapur, liat, dan pasir.
Lembar observasi keaktifan siswa
Lembar kerja siswa
Kartu bernomor
IX. PENILAIAN
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Tes : Pilihan Ganda
Butir Soal : -
Pedoman Penilaian: x 100 FORMAT KRITERIA PENILAIAN
No Aspek Kriteria Skor
1) Minat a) Siswa terlihat sangat bertanggungjawab
selama mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar (Sangat baik)
b) Siswa terlihat bertanggungjawab selama
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar
skor (Baik)
c) Siswa terlihat kurang bertanggungjawab
selama mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar (Cukup)
d) Siswa terlihat tidak bertanggungjawab
selama mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar (Kurang baik)
4
3
2
1
135
2) Perhatiana) Siswa terlihat sangat serius selama
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar
(Sangat baik)
b) Siswa terlihat serius selama mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar (Baik)
c) Siswa terlihat kurang serius selama
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar
skor (Cukup)
d) Siswa terlihat tidak serius selama
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar
(Kurang)
4
3
2
1
3) Sikap a) Siswa terlihat sangat senang selama
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar
(Sangat baik)
b) Siswa terlihat senang selama mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar (Baik)
c) Siswa terlihat kurang senang selama
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar
(Cukup)
d) Siswa terlihat tidak senang selama
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar
(Kurang)
4
3
2
1
Tabel Kriteria Keaktifan Belajar
Kriteria Keaktifan Kualifikasi
≤ 6 Tidak Aktif
> 6 Aktif
136
LEMBAR PENILAIAN KEAKTIFAN SISWA
No Nama SiswaIndikator keaktifan
Jumlah Skor NilaiMinat Perhatian Sikap
Sraten, 24 April 2013
Guru Kelas V Praktikan/Peneliti
137
Lampiran 15
LEMBAR KERJA KELOMPOK
SIKLUS II PERTEMUAN PERTAMA
Diskusikan dan jawablah bersama kelompok jawaban dari pertanyaan di
bawah ini!
1. Sebutkan ciri-ciri tanah berpasir!
2. Sebutkan ciri-ciri tanah berhumus!
3. Sebutkan ciri-ciri tanah liat!
4. Sebutkan ciri-ciri tanah berkapur!
138
Lampiran 16
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KEAKTIFAN SISWASIKLUS II PERTEMUAN PERTAMA
No NamaSiswa
Indikator keaktifan JumlahSkor
KeaktifanMinat Perhatian Sikap
1. NMS 4 3 4 11 Aktif
2. AGS 2 2 2 6 Tidak aktif3. DDP 3 3 3 9 Aktif4. Ru 3 3 3 9 Aktif
5. BP 2 2 2 6 Tidak aktif
6. DAN 3 3 3 9 Aktif
7. FA 3 3 3 9 Aktif
8. FF 3 3 3 9 Aktif
9. HT 3 3 3 9 Aktif
10. IAA 3 3 3 9 Aktif
11. ISS 4 4 4 12 Aktif
12. KFE 3 3 3 9 Aktif
13. KWA 3 3 3 9 Aktif
14. NAP 4 4 4 12 Aktif
15. SKS 4 3 3 10 Aktif
16. TP 2 2 2 6 Tidak aktif
17. VAAP 4 3 4 11 Aktif
18. AHA 3 3 3 9 Aktif
19. RML 2 2 2 6 Tidak aktif
20. DK 3 3 3 9 Aktif
21. BAP 3 3 3 9 Aktif
22. Aktif 17 siswa
23. Tidak aktif 4 siswa
Tabel Kriteria Keaktifan Belajar
Kriteria Keaktifan Kualifikasi
≤ 6 Tidak Aktif
> 6 Aktif
139
Lampiran 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II PERTEMUAN KEDUA DAN KETIGA
Nama Sekolah : SD Negeri Sraten 01
Kelas : V ( Lima )
Semester : II ( Dua )
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( 2 kali pertemuan )
I. STANDAR KOMPETENSI
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
II. KOMPETENSI DASAR
7.3 Mendeskripsikan struktur bumi
III. INDIKATOR
Siswa dapat Memahami konsep bumi
Siswa dapat Mengetahui lapisan-lapisan atau struktur pada bumi
Siswa dapat Memahami fungsi dari lapisan atmosfer
Siswa dapat Mengetahui susunan lapisan atmosfer
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendengar penjelasan dari guru dan informasi dari buku, siswa
dapat memahami konsep bumi
Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat mengetahui lapisan-
lapisan pada bumi
Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat memahami fungsi dari
lapisan atmosfer
140
Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat mengetahui susunan
lapisan atmosfer
Karakter Siswa yang Diharapkan
Disiplin dalam mengikuti pembelajaran
Berani mengungkapkan pendapat
Perhatian terhadap proses belajar mengajar
Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan
Relegius dengan benar
V. MATERI PEMBELAJARAN
A. Susunan Bumi
Selubung udara yang menyelimuti Bumi disebut atmosfer. Lapisan
atmosfer tersusun atas udara. Semakin jauh dari permukaan bumi,
lapisan udara semakin tipis. Lapisan atmosfer melindungi Bumi dari
pancaran sinar dan panas Matahari. Oleh karena itu, lapisan atmosfer
paling berperan dalam mendukung adanya kehidupan di muka Bumi ini.
Lapisan atmosfer ini memiliki ketebalan ± 640 kilometer.
Atmosfer terdiri atas lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, dan
termosfer. Lapisan troposfer terbentang sejauh 10 km dari permukaan
bumi. Lapisan troposfer merupakan lapisan yang paling dekat dengan
Bumi. Lapisan inilah yang memengaruhi cuaca. Sebagian besar awan
yang menyebabkan hujan terbentuk di lapisan ini.
Di atas lapisan troposfer terdapat lapisan stratosfer. Lapisan
stratosfer berjarak 10–50 km di atas permukaan bumi. Udara di lapisan
stratosfer sangat dingin dan tipis. Balon cuaca dan beberapa pesawat
terbang dapat mencapai lapisan stratosfer. Lapisan ozon berada di atas
lapisan ini. Lapisan ozon adalah lapisan yang penting karena melindungi
Bumi dari sinar ultraviolet dari Matahari. Sinar ultraviolet ini jika
langsung mengenai Bumi akan membunuh semua makhluk hidup.
141
Lapisan di atas stratosfer yaitu mesosfer. Lapisan mesosfer
berjarak 50-80 km di atas permukaan bumi. Mesosfer memiliki
campuran oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida yang sama dengan
lapisan di bawahnya. Namun, kandungan uap airnya sangat sedikit.
Lapisan di atas mesosfer yaitu lapisan termosfer. Lapisan termosfer
terbentang pada ketinggian 80–500 km di atas permukaan bumi. Di
lapisan ini terjadi efek cahaya yang disebut aurora.
Lapisan yang paling jauh dari permukaan bumi yaitu lapisan
eksosfer. Eksosfer ada di ketinggian 700 km di atas permukaan bumi.
Setelah lapisan eksosfer adalah angkasa luar.
Atmosfer melindungi Bumi dari benda-benda angkasa, menjaga
agar air tidak menguap ke angkasa luar, dan menghalangi sinar
ultraviolet dari Matahari menerobos Bumi.
Bumi tersusun atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan
terluar sampai terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Inti terdiri atas
inti luar dan inti dalam. Keadaan ketiga lapisan Bumi tersebut dijelaskan
dalam uraian berikut.
1. Kerak
Kerak adalah lapisan terluar permukaan bumi yang berupa
batuan keras dan dingin setebal 15–60 km. Pada lapisan kerak bagian
atas, batuan telah mengalami pelapukan membentuk tanah. Di
permukaan lapisan kerak inilah makhluk hidup tinggal dan menjalani
hidupnya. Daratan terbentuk dari kerak benua. Sebagian besar kerak
benua terbentuk dari batuan yang disebut granit. Dasar samudra
terbentuk dari kerak samudra. Kerak samudra sebagian terbentuk
dari batuan yang disebut basal.
2. Selubung atau Mantel
Selubung atau mantel merupakan lapisan di bawah kerak
yang tebalnya mencapai 2.900 kilometer. Lapisan mantel merupakan
lapisan yang paling tebal. Mantel terletak di antara lapisan inti luar
142
dengan kerak. Lapisan ini terdiri atas magma kental yang bersuhu
1.400°C–2.500°C.
3. Inti
Inti terdiri atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam.
Lapisan inti luar merupakan satu-satunya lapisan cair. Inti luar terdiri
atas besi, nikel, dan oksigen. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255
kilometer. Adapun lapisan inti dalam setebal ±1.200 kilometer. Inti
dalam merupakan bola logam yang padat dan mampat, bersuhu
sangat panas sekitar 4.500°C. Lapisan ini terbentuk dari besi dan
nikel padat. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi.
VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran: Numbered Head Together (NHT)
Metode Pembelajaran: tanya jawab, diskusi kelompok, pemberian tugas,
dan ceramah bervariasi.
VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Kegiatan Alokasi Waktu
1.
SIKLUS II
Pertemuan Kedua
1) Kegiatan Awal
Guru memberi salam kepada siswa
Guru mengkondisikan kelas
Guru mengajak siswa berdoa
Guru mengabsensi siswa
Apersepsi: Guru memberi motivasi dan
bertanya kepada siswa: kalian tentu
pernah melihat globe? Seperti apa bentuk
globe tersebut?
Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
143
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang
peta konsep bumi
Guru memperlihatkan gambar struktur
bumi, siswa diminta untuk melihat.
Guru menjelaskan materi tentang
lapisan-lapisan pada bumi
Guru dan siswa bertanya jawab susunan
lapisan atmosfer dan fungsi dari lapisan
atmosfer.
Guru membagi siswa secara heterogen
yang terdiri 4-5 orang siswa dalam satu
kelompok.
b) Elaborasi
Setiap siswa wajib mengambil nomor
yang sudah disediakan oleh guru
Siswa mengamati contoh batuan beku,
batuan metamorf dan batuan sedimen.
Masing-masing kelompok mengerjakan
lembar kerja yang diberikan oleh guru
tentang batuan beku
Masing-masing kelompok berdiskusi dan
bertanya jawab dalam kelompoknya
Setelah diskusi selesai guru memanggil
nomor yang sudah diambil oleh masing-
masing siswa
Pemanggilan nomor dilakukan secara
acak
Siswa yang dipanggil nomornya siap-
siap untuk menjawab pertanyaan dari
50 menit
144
guru
Kegiatan tersebut diulang sampai soal
selesai.
c) Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa.
Guru meluruskan kesalahpahaman dan
memberikan penguatan.
3) Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan.
Memberi penguatan dan pesan moral
Menutup pelajaran dan mengucapkan
salam
10 menit
2. Pertemuan Ketiga
PEMBERIAN SOAL POST TEST
40 menit
VIII.SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Sumber pembelajaran
a) Choiril Azmiyawati, Wigati Hadi Omegawati, dan Rohana
Kusumawati. 2008. Ilmu pengetahuan Alam BSE Salingtemas Untuk
kelas V SD/MI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional:
Jakarta.
b) Haryanto.2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Erlangga:
Jakarta.
2. Media Pembelajaran
Gambar struktur bumi
Lembar observasi keaktifan siswa
Lembar kerja siswa
Kartu bernomor
145
IX. PENILAIAN
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Tes : Pilihan Ganda
Butir Soal : 30 soal
Pedoman Penilaian: x 100 FORMAT KRITERIA PENILAIAN
No Aspek Kriteria Skor
1. Minat a) Siswa terlihat sangat
bertanggungjawab selama
mengikuti kegiatan proses
belajar mengajar (Sangat baik)
b) Siswa terlihat
bertanggungjawab selama
mengikuti kegiatan proses
belajar mengajar skor (Baik)
c) Siswa terlihat kurang
bertanggungjawab selama
mengikuti kegiatan proses
belajar mengajar (Cukup)
d) Siswa terlihat tidak
bertanggungjawab selama
mengikuti kegiatan proses
belajar mengajar (Kurang baik)
4
3
2
1
2. Perhatian a) Siswa terlihat sangat serius
selama mengikuti kegiatan
proses belajar mengajar (Sangat
baik)
b) Siswa terlihat serius selama
mengikuti kegiatan proses
4
3
146
belajar mengajar (Baik)
c) Siswa terlihat kurang serius
selama mengikuti kegiatan
proses belajar mengajar skor
(Cukup)
d) Siswa terlihat tidak serius
selama mengikuti kegiatan
proses belajar mengajar
(Kurang)
2
1
3. Sikap a) Siswa terlihat sangat senang
selama mengikuti kegiatan
proses belajar mengajar (Sangat
baik)
b) Siswa terlihat senang selama
mengikuti kegiatan proses
belajar mengajar (Baik)
c) Siswa terlihat kurang senang
selama mengikuti kegiatan
proses belajar mengajar
(Cukup)
d) Siswa terlihat tidak senang
selama mengikuti kegiatan
proses belajar mengajar
(Kurang)
4
3
2
1
Tabel Kriteria Keaktifan Belajar
Kriteria Keaktifan Kualifikasi
≤ 6 Tidak Aktif
> 6 Aktif
147
LEMBAR PENILAIAN KEAKTIFAN SISWA
No Nama SiswaIndikator keaktifan Jumlah
SkorNilai
Minat Perhatian Sikap
Sraten, 26 April 2013
Guru Kelas V Praktikan/Peneliti
148
Lampiran 18
LEMBAR KERJA KELOMPOK
SIKLUS II PERTEMUAN KEDUA
Diskusikan dan jawablah bersama kelompok jawaban dari pertanyaan di
bawah ini!
1. Sebutkan lapisan struktur bumi dari dalam sampai luar!
2. Jelaskan fungsi atmosfer bumi!
3. Sebutkan susunan atmosfer bumi dari dalam sampai luar!
4. Sebutkan lapisan struktur bumi yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup!
Mengapa?
149
Lampiran 19
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KEAKTIFAN SISWASIKLUS II PERTEMUAN KEDUA
NoNamaSiswa
Indikator keaktifan JumlahSkor
KeaktifanMinat Perhatian Sikap
1. NMS 4 3 4 11 Aktif
2. AGS 3 3 3 9 Aktif3. DDP 4 3 3 10 Aktif4. Ru 4 3 3 10 Aktif
5. BP 3 3 3 9 Aktif
6. DAN 4 3 3 10 Aktif
7. FA 4 3 3 10 Aktif
8. FF 4 3 3 10 Aktif
9. HT 4 3 3 10 Aktif
10. IAA 4 3 3 10 Aktif
11. ISS 4 4 4 12 Aktif
12. KFE 4 3 3 10 Aktif
13. KWA 4 3 3 10 Aktif
14. NAP 4 4 3 11 Aktif
15. SKS 4 3 4 11 Aktif
16. TP 3 3 3 9 Aktif
17. VAAP 4 3 4 11 Aktif
18. AHA 4 3 3 10 Aktif
19. RML 3 3 3 9 Aktif
20. DK 4 3 3 10 Aktif
21. BAP 4 3 3 10 Aktif
Aktif 21 siswa
Tidak aktif 0 siswa
Tabel Kriteria Keaktifan Belajar
Kriteria Keaktifan Kualifikasi
≤ 6 Tidak Aktif
> 6 Aktif
150
Lampiran 20
SOAL POST TEST SIKLUS II
Nama Lengkap :
No. Absen :
Kelas :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling benar!
1. Tanah berasal dari ….a. Pengerutan gasb. Pengembunan gas
c. Pelapukan batuand. Perkaratan logam
2. Bahan-bahan penyusun tanah yang berupa butiran-butiran sangat halus yaitu .. . . . .a. Pasirb. Debu
c. Kerikild. Batu
3. Jenis tanah baik untuk pertanian adalah . . . . . .a. Tanah lempungb. Tanah liat
c. Tanah pasird. Tanah vulkanik
4. Jenis tanah yang paling sukar dilalui air yaitu . . . . . .
a. Tanah berpasir
b. Tanah berhumus
c. Tanah berkapur
d. Tanah liat
5. Bagian tanah yang paling dibutuhkan oleh tumbuhan yaitu . . . . . .
a. Sampah
b. Pasir
c. Butir liat
d. Humus
6.
151
Berdasarkan gambar di atas tanah liat digunakan untuk membuat . . . . . .
a. Gerabah
b. Batu bata
c. Genteng
d. Mainan
7. Termasuk jenis tanah yang berat, sulit dilalui air, jika basah tanah menjadi
sangat lengket dan elastis. Hal-hal tersebut merupakan ciri tanah . . . . . .
a. Berhumus
b. Berkapur
c. Berpasir
d. Liat
8. Tanah humus adalah tanah yang . . . . . .
a. Sukar menyerap air
b. Kurang baik untuk lahan pertanian
c. Butiran tanahnya halus
d. Berasal dari pelapukan sisa hewan atau tumbuhan
9. Berikut ini, yang tidak termasuk lapisan tanah adalah . . . . . .
a. Lapisan atas
b. Lapisan tengah
c. Lapisan batuan induk
d. Tebing
10. Untuk mencegah terjadinya erosi, pada lahan miring harus dilakukan . . . . . .
a. Pencangkulan
b. Terasering
c. Reboisasi
d. Penghijauan
11. Tanah yang banyak mengandung unsur hara adalah tanah . . . . . .
a. Humus
b. Lempung
c. Liat
d. Berpasir
12. Bentuk permukaan bumi yang dibuat dalam bidang datar disebut . . . . . .
a. Globe
b. Peta
c. Atlas
d. Katalog
152
13. Tiruan bola bumi yang mirip dengan bentuk bumi yang sebenarnya disebut. ...a. Globe
b. Peta
c. Atlas
d. Katalog
14. Lapisan di bawah kerak yang terdiri atas magma kental yaitu . . . . . .a. Selubung
b. Kerak
c. Inti luar
d. Inti dalam
15. Urutan lapisan bumi dari luar ke dalam yaitu . . . . . .
a. Kerak, inti, dan selubung
b. Kerak, selubung, dan inti
c. Selubung, kerak, dan inti
d. Inti, selubung, dan kerak
16. Kerak dibedakan menjadi kerak benua dan kerak samudra. Sebagian besar
kerak benua terbentuk dari batuan . . . . . .
a. Basal
b. Kapur
c. Serpih
d. Granit
17. Lapisan bumi yang paling tebal disebut . . . . . .
a. Kerak
b. Inti dalam
c. Mantel
d. Inti luar
18. Makhluk hidup tinggal di lapisan . . . . . .
a. Kerak
b. Mantel
c. Inti luar
d. Inti dalam
19. Lapisan bumi yang merupakan pusat bumi adalah . . . . . .
a. Atmosfer
b. Mantel bumi
c. Kerak bumi
d. Inti bumi dalam
153
20. Bahan cair yang sangat panas dan terdapat di dalam perut bumi disebut . . . . .
a. Magma
b. Lava
c. Lahar
d. Kawah
21. Lapisan bumi yang mempunyai suhu paling tinggi adalah . . . . . .
a. Kerak
b. Mantel
c. Inti luar
d. Inti dalam
22. Lapisan permukaan bumi yang sering kita pijak adalah . . . . . .
a. Tanah
b. Rumput
c. Batu
d. Kebun
23. Kerak sangat keras karena merupakan lapisan . . . . . .
a. Batuan
b. Mineral
c. Magma
d. Tanah
24. Lapisan atmosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi yaitu . . . . . .
a. Hidrosfer
b. Troposfer
c. Mesosfer
d. Stratosfer
25. Berikut ini yang merupakan bagian terluar lapisan atmosfer adalah . . . . . .
a. Troposfer
b. Eksosfer
c. Stratosfer
d. Mesosfer
154
Lampiran 21
KUNCI JAWABAN SOAL POST TEST SIKLUS II
1. C
2. D
3. B
4. D
5. A
6. C
7. B
8. B
9. D
10. C
11. A
12. B
13. D
14. A
15. A
16. D
17. D
18. D
19. A
20. D
21. D
22. B
23. B
24. A
25. A
155
Lampiran 22NILAI POST TEST SIKLUS II
No Nama Siswa Nilai Post Test Siklus II Nilai KKM Keterangan
1. NMS 80 65 Tuntas
2. AGS 80 65 Tuntas
3. DDP 72 65 Tuntas
4. Ru 72 65 Tuntas
5. BP 76 65 Tuntas
6. DAN 96 65 Tuntas
7. FA 76 65 Tuntas
8. FF 72 65 Tuntas
9. HT 88 65 Tuntas
10. IAA 96 65 Tuntas
11. ISS 92 65 Tuntas
12. KFE 84 65 Tuntas
13. KWA 68 65 Tuntas
14. NAP 92 65 Tuntas
15. SKS 84 65 Tuntas
16. TP 84 65 Tuntas
17. VAAP 84 65 Tuntas
18. AHA 80 65 Tuntas
19. RML 76 65 Tuntas
20. DK 84 65 Tuntas
21. BAP 88 65 Tuntas
Jumlah 1724
Rata-rata 82,1
Nilai tertinggi 96
Nilai terendah 68
Tuntas 21
Tidak tuntas 0
156
Lampiran 23
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU PEMBELAJARAN SIKLUS I
PERTEMUAN PERTAMA
Mata pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Nama : Pebrianti Hesti Lestari
NIM : 29 2009 364
ASPEK ITEM SKOR
Kemampuan guru
dalam mengajar
4 3 2 1
1. Penguasaan kelas √
2. Penguasaan materi √
3. Bahasa lisan √
Persiapan
pembelajaran
4. Materi pembelajaran √
5. Ruang dan media √
6. Kesiapan siswa √
Kegiatan awal dan
perkenalan
7. Apersepsi dan motivasi √
8. Tujuan pembelajaran √
Kegiatan inti
Cooperative
learning tipe
numbered head
together (NHT)
9. Penjelasan materi √
10. Penggunaan dan peman-
faatan alat peraga√
11. Membagi semua siswa dalam
satu kelas menjadi beberapa
kelompok secara heterogen
√
12. Membagikan nomor kepala
kepada masing-masing siswa
sesuai kelompok
√
13. Membagikan lembar kerrja
kelompok kepada setiap
kelompok
√
157
14. Mengarahkan dan mem-
bimbing siswa saat berdiskusi√
15. Memanggil nomor kepala tiap
siswa sesuai nomor soal√
16. Mempersilakan siswa
menjawab pertanyaan sesuai
nomor kepala dan nomor soal
√
Kegiatan akhir
17. Tanya jawab siswa dan guru
tentang kejelasan materi√
18. Bimbingan pada siswa dalam
menyimpulkan materi√
19. Memberi penguatan dan pe-
san moral√
20. Melaksanakan kegiatan
evaluasi di akhir pertemuan√
Jumlah 62
Kategori Skor Lembar Observasi:
4 = sangat baik 2 = cukup baik
3 = baik 1 = kurang baik
Tabel Kriteria hasil skor
Rentang Nilai Kategori
20–34 Sangat Kurang Baik
35–49 Kurang Baik
50–64 Cukup Baik
65–79 Baik
80–94 Sangat Baik
158
Sraten, 17 April 2013
Pengamat
159
Lampiran 24
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU PEMBELAJARAN SIKLUS I
PERTEMUAN KEDUA
Mata pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Nama : Pebrianti Hesti Lestari
NIM : 29 2009 364
ASPEK ITEM SKOR
Kemampuan guru
dalam mengajar
4 3 2 1
1. Penguasaan kelas √
2. Penguasaan materi √
3. Bahasa lisan √
Persiapan
pembelajaran
4. Materi pembelajaran √
5. Ruang dan media √
6. Kesiapan siswa √
Kegiatan awal dan
perkenalan
7. Apersepsi dan motivasi √
8. Tujuan pembelajaran √
Kegiatan inti
Cooperative learning
tipe numbered head
together (NHT)
9. Penjelasan materi √
10. Penggunaan dan peman-faatan
alat peraga√
11. Membagi semua siswa dalam
satu kelas menjadi beberapa
kelompok secara heterogen
√
12. Membagikan nomor kepala
kepada masing-masing siswa
sesuai kelompok
√
13. Membagikan lembar kerrja
kelompok kepada setiap√
160
kelompok
14. Mengarahkan dan
membimbing siswa saat
berdiskusi
√
15. Memanggil nomor kepala
tiapsiswa sesuai nomor soal√
16. Mempersilakan siswa
menjawab pertanyaan sesuai
nomor kepala dan nomor soal
√
Kegiatan akhir
17. Tanya jawab siswa dan guru
tentang kejelasan materi√
18. Bimbingan pada siswa dalam
menyimpulkan materi√
19. Memberi penguatan dan pe-san
moral√
20. Melaksanakan kegiatan
evaluasi di akhir pertemuan√
Jumlah 76
Kategori skor lembar observasi:
4 = sangat baik 2 = cukup baik
3 = baik 1 = kurang baik
Tabel Kriteria Hasil skor
Rentang Nilai Kategori
20–34 Sangat Kurang Baik
35–49 Kurang Baik
50–64 Cukup Baik
65–79 Baik
80–94 Sangat Baik
161
Sraten, 19 April 2013
Pengamat
162
Lampiran 25
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU PEMBELAJARAN SIKLUS
II PERTEMUAN PERTAMA
Mata pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Nama : Pebrianti Hesti Lestari
NIM : 29 2009 364
ASPEK ITEM SKOR
Kemampuan guru
dalam mengajar
4 3 2 1
1. Penguasaan kelas √
2. Penguasaan materi √
3. Bahasa lisan √
Persiapan pembelajaran
4. Materi pembelajaran √
5. Ruang dan media √
6. Kesiapan siswa √
Kegiatan awal dan
perkenalan
7. Apersepsi dan motivasi √
8. Tujuan pembelajaran √
Kegiatan inti
Cooperative learning
tipe numbered head
together (NHT)
9. Penjelasan materi √
10. Penggunaan dan peman-faatan
alat peraga√
11. Membagi semua siswa dalam
satu kelas menjadi beberapa
kelompok secara heterogen
√
12. Membagikan nomor kepala
kepada masing-masing siswa
sesuai kelompok
√
13. Membagikan lembar kerrja
kelompok kepada setiap√
163
kelompok
14. Mengarahkan dan membimbing
siswa saat berdiskusi√
15. Memanggil nomor kepala tiap
siswa sesuai nomor soal√
16. Mempersilakan siswa
menjawab pertanyaan sesuai
nomor kepala dan nomor soal
√
Kegiatan akhir
17. Tanya jawab siswa dan guru
tentang kejelasan materi√
18. Bimbingan pada siswa dalam
menyimpulkan materi√
19. Memberi penguatan dan pe-san
moral√
20. Melaksanakan kegiatan evaluasi
di akhir pertemuan√
Jumlah 77
Catatan skor lembar observasi:
4 = sangat baik 2 = cukup baik
3 = baik 1 = kurang baik
Kriteria hasil skor
Rentang Nilai Kategori
20–34 Sangat Kurang Baik
35–49 Kurang Baik
50–64 Cukup Baik
65–79 Baik
80–94 Sangat Baik
164
Sraten, 24 April 2013
Pengamat
165
Lampiran 26
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU PEMBELAJARAN SIKLUS
II PERTEMUAN KEDUA
Mata pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Nama : Pebrianti Hesti Lestari
NIM : 29 2009 364
ASPEK ITEM SKOR
Kemampuan guru
dalam mengajar
4 3 2 1
1. Penguasaan kelas √
2. Penguasaan materi √
3. Bahasa lisan √
Persiapan
pembelajaran
4. Materi pembelajaran √
5. Ruang dan media √
6. Kesiapan siswa √
Kegiatan awal dan
perkenalan
7. Apersepsi dan motivasi √
8. Tujuan pembelajaran √
Kegiatan inti
Cooperative
learning tipe
numbered head
together (NHT)
9. Penjelasan materi √
10. Penggunaan dan peman-
faatan alat peraga√
11. Membagi semua siswa dalam
satu kelas menjadi beberapa
kelompok secara heterogen
√
12. Membagikan nomor kepala
kepada masing-masing siswa
sesuai kelompok
√
13. Membagikan lembar kerrja
kelompok kepada setiap√
166
kelompok
14. Mengarahkan dan mem-
bimbing siswa saat ber-
diskusi
√
15. Memanggil nomor kepala tiap
siswa sesuai nomor soal√
16. Mempersilakan siswa men-
jawab pertanyaan sesuai
nomor kepala dan nomor soal
√
Kegiatan akhir
17. Tanya jawab siswa dan guru
tentang kejelasan materi√
18. Bimbingan pada siswa da-lam
menyimpulkan materi√
19. Memberi penguatan dan pe-
san moral√
20. Melaksanakan kegiatan
evaluasi di akhir pertemuan√
Jumlah 79
Kategori skor lembar observasi:
4 = sangat baik 2 = cukup baik
3 = baik 1 = kurang baik
Tabel Kriteria hasil skor
Rentang Nilai Kategori
20–34 Sangat Kurang Baik
35–49 Kurang Baik
50–64 Cukup Baik
65–79 Baik
80–94 Sangat Baik
167
Sraten, 26 April 2013
Pengamat
168
Lampiran 27
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGDINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TUNTANGSEKOLAH DASAR NEGERI SRATEN 01
Alamat: Sraten RT 03/ RW IV – Kecamatan Tuntang
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
NO : 421.2/82/IV/2013
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yanusron, S.Pd.
NIP : 19590121 197911 1 001
Jabatan : Kepala Sekolah Dasar Negeri Sraten 01
Menerangkan bahwa:
Nama : Pebrianti Hesti Lestari
NIM : 29 2009 364
Status : Mahasiswa FKIP S1 PGSD UKSW Salatiga
Telah melakukan Penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Keaktifan
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sraten 01 Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Pada Mata Pelajaran IPA
Semester II Tahun Ajaran 2012/2013”.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
168
Lampiran 27
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGDINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TUNTANGSEKOLAH DASAR NEGERI SRATEN 01
Alamat: Sraten RT 03/ RW IV – Kecamatan Tuntang
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
NO : 421.2/82/IV/2013
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yanusron, S.Pd.
NIP : 19590121 197911 1 001
Jabatan : Kepala Sekolah Dasar Negeri Sraten 01
Menerangkan bahwa:
Nama : Pebrianti Hesti Lestari
NIM : 29 2009 364
Status : Mahasiswa FKIP S1 PGSD UKSW Salatiga
Telah melakukan Penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Keaktifan
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sraten 01 Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Pada Mata Pelajaran IPA
Semester II Tahun Ajaran 2012/2013”.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
168
Lampiran 27
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGDINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TUNTANGSEKOLAH DASAR NEGERI SRATEN 01
Alamat: Sraten RT 03/ RW IV – Kecamatan Tuntang
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
NO : 421.2/82/IV/2013
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yanusron, S.Pd.
NIP : 19590121 197911 1 001
Jabatan : Kepala Sekolah Dasar Negeri Sraten 01
Menerangkan bahwa:
Nama : Pebrianti Hesti Lestari
NIM : 29 2009 364
Status : Mahasiswa FKIP S1 PGSD UKSW Salatiga
Telah melakukan Penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Keaktifan
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sraten 01 Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Pada Mata Pelajaran IPA
Semester II Tahun Ajaran 2012/2013”.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
169
Lampiran 28
FOTO-FOTO PENELITIAN
Siswa mengamati media pembelajaran
Guru menunjukkan media pembelajaran
170
Siswa bekerja dalam kelompok
Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok
171
Siswa menjawab soal diskusi kelompok berdasarkannomor yang disebutkan guru
Siswa aktif bertanya dan bertanggungjawab
172
Siswa mengerjakan soal evaluasi/post test
Siswa mengerjakan soal evaluasi/post test
173
Lampiran 29
HASIL ANALISIS UJI VALIDITAS INSTRUMEN
PENELITIAN MENGGUNAKAN SPSS
Validitas
Teknik yang digunakan untuk menguji kevalidan instrument menggunakan
teknik corrected item to total score correlation yang dinotasikan (r), yang
mengatakan bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki
koefisien corrected item total correlation ≥ 0,3 (Sugiyono,2006:187).
Validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes
sehingga dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.
Jumlah data yang diuji kevalidannya berjumlah 21. Dari 21 data tersebut,
tidak ada data yang dikeluarkan. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel output case
processing summary di bawah ini.
Tabel 3.9Case Processing Summary
N %
CasesValid 21 100.0Excludeda 0 .0Total 21 100.0
Hasil dari uji validitas tiap item soal telah dirangkum dalam item total
statistics di bawah ini
Tabel Item-Total StatisticsScale Mean
if ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
DeletedVAR00001 40.5238 138.462 .806 .975VAR00002 40.5238 138.462 .806 .975VAR00003 40.4762 141.162 .588 .975VAR00004 40.5238 138.462 .806 .975VAR00005 40.4286 144.257 .000 .976VAR00006 40.7619 134.490 .851 .975VAR00007 40.6190 138.148 .629 .975VAR00008 40.5714 138.857 .624 .975VAR00009 40.4762 141.562 .510 .976VAR00010 40.5238 138.462 .806 .975VAR00011 40.5714 138.857 .624 .975
174
VAR00012 40.5714 138.857 .624 .975VAR00013 41.1429 142.529 .137 .977VAR00014 40.7619 134.490 .851 .975VAR00015 40.6667 138.333 .558 .976VAR00016 40.4762 141.162 .588 .975VAR00017 40.7619 134.490 .851 .975VAR00018 40.4762 141.562 .510 .976VAR00019 40.6667 138.333 .558 .976VAR00020 40.5238 138.462 .806 .975VAR00021 40.5238 138.462 .806 .975VAR00022 40.5238 138.462 .806 .975VAR00023 40.4286 144.257 .000 .976VAR00024 40.7619 134.490 .851 .975VAR00025 40.7619 134.490 .851 .975VAR00026 40.4762 141.162 .588 .975VAR00027 40.6667 138.333 .558 .976VAR00028 40.8095 134.662 .809 .975VAR00029 40.8095 134.662 .809 .975VAR00030 40.8571 135.029 .761 .975VAR00031 40.5714 139.457 .552 .975VAR00032 40.5238 138.462 .806 .975VAR00033 40.5238 138.462 .806 .975VAR00034 40.4286 144.257 .000 .976VAR00035 40.5238 138.462 .806 .975VAR00036 40.7619 134.490 .851 .975VAR00037 40.4762 141.162 .588 .975VAR00038 40.7619 134.490 .851 .975VAR00039 40.7619 134.490 .851 .975VAR00040 40.4286 144.257 .000 .976VAR00041 40.4762 141.162 .588 .975VAR00042 40.7619 134.490 .851 .975VAR00043 40.5714 139.457 .552 .975VAR00044 40.5238 138.462 .806 .975VAR00045 40.4762 141.562 .510 .976VAR00046 40.5238 138.462 .806 .975VAR00047 40.5238 138.462 .806 .975VAR00048 40.4762 141.162 .588 .975VAR00049 40.7619 134.490 .851 .975VAR00050 40.4762 141.562 .510 .976
Output item total statistics di atas berfungsi untuk mengetahui validitas
tiap item soal. Nilai korelasi item soal dengan total item yang dikoreksi dapat di
lihat pada kolom corrected item total correlation. Nilai pada kolom corrected
item total correlation tersebut kita bandingkan dengan r table pearson product
175
moment (level significance 0.05 and 2 tailed) untuk mengetahui valid atau tidak
valid item soal tersebut. Jumlah item soal adalah 21 item, maka diperoleh r tabel
adalah 0.433. Jika nilai koefisien pada corrected item total correlation positif dan
lebih besar dari nilai r table pearson product moment (level significance 0.05 and
2 tailed) maka item soal tersebut dinyatakan valid. Untuk mengetahui jumlah item
soal yang valid dan tidak valid dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Jumlah Item Soal yang Valid dan Tidak Valid
No.itemNilai rhitung
Nilai r tabel poduct momentTaraf significance 0.05 and 2
tailed (N = 21)Keterangan
1 .806
0,433
Valid2 .806 Valid3 .588 Valid4 .806 Valid5 .000 Tidak Valid6 .851 Valid7 .629 Valid8 .624 Valid9 .510 Valid10 .806 Valid11 .624 Valid12 .624 Valid13 .137 Tidak Valid14 .851 Valid15 .558 Valid16 .588 Valid17 .851 Valid18 .510 Valid19 .558 Valid20 .806 Valid21 .806 Valid22 .806 Valid23 .000 Tidak Valid24 .851 Valid25 .851 Valid26 .588 Valid27 .558 Valid28 .809 Valid29 .809 Valid30 .761 Valid31 .552 Valid
176
32 .806 Valid33 .806 Valid34 .000
0,433
Tidak Valid35 .806 Valid36 .851 Valid37 .588 Valid38 .851 Valid39 .851 Valid40 .000 Tidak Valid41 .588 Valid42 .851 Valid43 .552 Valid44 .806 Valid45 .510 Valid46 .806 Valid47 .806 Valid48 .588 Valid49 .851 Valid50 .510 Valid
Hasil uji validitas dari perhitungan 50 soal diperoleh 5 soal memiliki
tingkat validitas sangat rendah sehingga peneliti menyimpulkan bahwa item soal
tersebut termasuk tidak valid dan 49 soal valid. Selanjutnya dari 49 soal yang
valid tersebut 15 soal akan digunakan untuk menukur tingkat keberhasilan
penelitian siklus I dan 15 soal untuk penelitian siklus II.
3.8.2 Reliabilitas
Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen
menggunakan teknik Reliability Coefficient Alpha menggunakan program SPSS
16,0. Menurut George dan Mallery (dalam Jasminah, 2010: 31), kategori koefisien
reliabilitas instrument adalah:
α ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
α > 0,9 : Reliabilitas memuaskan
177
Tabel 3.12Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
N ofItems
.980 45
∝= 0,980 maka reliabilitas memuaskan3.8.3 Taraf Kesukaran Soal
Menurut Arikunto (2010: 207 - 210), soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu
sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat.
Menurut Nana Sudjana (2008: 135) ada beberapa dasar pertimbangan
dalam menentukan proporsi jumlah kategori mudah, sedang, dan sukar.
Pertimbangan pertama adalah adanya keseimbangan. Yakni jumlah soal sama
untuk ketiga kategori tersebut. Artinya soal mudah, sedang, dan sukar jumlahnya
seimbang. Misal tes objektif pilihan ganda sebanyak 60 pertanyaan. Dari ke-60
pertanyaan tersebut, soal kategori mudah sebanyak 18, kategori sedang 30, dan
kategori sukar 12. Pertimbangan kedu aproporsi jumlah soal untuk ketiga kategori
tersebut di dasarkan atas kurva normal. Perbandingan soal mudah-sedang-sukar
bisa dibuat 3-5-2. Artinya 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang
dan 20% soal kategori sukar. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat
kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:=Keterangan:
I = indeks kesukaran untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar setiap butir soal
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan
(Sudjana, 2008: 137)
178
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh,
makin sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh, makin
mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:
0,00 – 0,30 = soal kategori sukar
0,30 – 0,70 = soal kategori sedang
0,70 – 1,00 = soal kategori mudah
Taraf kesukaran setiap item soal akan dianalisis menggunakan rumus di
atas untuk mengetahui taraf kesukaran dari masing-masing item soal tersebut.
Berdasarkan data nilai uji validitas soal siswa yang telah diperoleh maka analisis
hasil uji taraf kesukaran setiap item soal akan dijabarkan secara rinci pada tabel di
bawah ini.
Tabel Analisis Hasil Uji Taraf KesukaranNo.item Jml Benar/ B JS I Keterangan
1 19
21
0,90 Mudah2 19 0,90 Mudah3 20 0,95 Mudah4 19 0,90 Mudah5 21 1 Mudah6 14 0,67 Sedang7 17 0,80 Mudah8 18 0,85 Mudah9 20 0,95 Mudah10 19 0,90 Mudah11 18 0,85 Mudah12 18 0,85 Mudah13 6 0,28 Sukar14 14 0,67 Sedang15 16 0,76 Mudah16 20 0,95 Mudah17 14 0,67 Sedang18 20 0,95 Mudah19 16 0,76 Mudah20 19 0,90 Mudah21 19 0,90 Mudah22 19 0,90 Mudah23 21 1 Mudah24 14 0,67 Sedang25 14 0,67 Sedang26 20 0,95 Mudah27 16 0,76 Mudah
179
28 13 0,62 Sedang29 13 0,62 Sedang30 12 0,57 Sedang31 18 0,85 Mudah32 19 0,90 Mudah33 19 0,90 Mudah34 21 1 Mudah35 19 0,90 Mudah36 14 0,67 Sedang37 20 0,95 Mudah38 14 0,67 Sedang39 14 0,67 Sedang40 21 1 Mudah41 20 0,95 Mudah42 14 0,67 Sedang43 18 0,85 Mudah44 19 0,90 Mudah45 20 0,95 Mudah46 19 0,90 Mudah47 19 0,90 Mudah48 20 0,95 Mudah49 14 0,67 Sedang50 20 0,95 Mudah
180
Lampiran 30
NILAI ULANGAN HARIAN
No Nama Siswa Nilai Pre Test Pra Siklus Nilai KKM Keterangan
1. NMS 73 65 Tuntas
2. AGS 49 65 Tidak tuntas3. DDP 67 65 Tuntas4. Ru 71 65 Tuntas
5. BP 57 65 Tidak tuntas
6. DAN 77 65 Tuntas
7. FA 65 65 Tuntas
8. FF 69 65 Tuntas
9. HT 85 65 Tuntas
10. IAA 85 65 Tuntas
11. ISS 80 65 Tuntas
12. KFE 80 65 Tuntas
13. KWA 40 65 Tidak tuntas
14. NAP 87 65 Tuntas
15. SKS 76 65 Tuntas
16. TP 60 65 Tidak tuntas
17. VAAP 76 65 Tuntas
18. AHA 58 65 Tidak tuntas
19. RML 58 65 Tidak tuntas
20. DK 80 65 Tuntas
21. BAP 76 65 Tuntas
Jumlah 1469
Rata-rata 69,95
Nilai tertinggi 87
Nilai terendah 40
Tuntas 15
Tidak tuntas 6