Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

18

Click here to load reader

description

lines plan

Transcript of Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

Page 1: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHANPENGANTARDAFTAR ISIBAB 1.    PENDAHULUANBAB 2.    PERHITUNGAN PARAMETER UTAMA2.1.        Ukuran Utama Kapal (Princilpe Dimension)2.2.        Panjang Garis Air (LWL)2.3.        Panjang Displacement (Ldisp)2.4.        Speed Constant2.5.        Grafik NSP2.6.        Volume Displacement (Vdisp)2.7.        Luasan Midship Kapal (Am)2.8.        Menghitung Letak LCB (Longitudinal Center Of Bouyancy)BAB 3.    CURVE OF SECTIONAL AREA (CSA)3.1.        Menghitung Prosentase Luasan Tiap Station Terhadap Luas Midship Kapal.3.2.        Langkah-Langkah Menggambar CSA3.3.        Koreksi Volume dan LCBBAB 4.    KURVA A/2T DAN B/24.1.        Perhitungan Cwl dan Awl

4.2.        Kurva    A/2T4.3.        Kurva B/24.4.        Koreksi    A/2t dan B/2BAB 5.    PROSES GAMBAR5.1.        Menggambar    Body Plan5.2.        Merencanakan Bentuk Haluan Dan Buritan5.4.        Menentukan Forecastle Deck (Geladak Akil)5.5.        Menentukan Poop Deck (Geladak Kimbul)5.6.        Menentukan Bulwark (Kubu – kubu)PENUTUP............................................................................................................5-1

BAB 1.                                    

PENDAHULUAN

            Rencana garis adalah penggambaran bentuk potongan – potongan badan kapal, baik secara memanjang maupun melintang. Gambar rencana garis ini nantinya akan menjadi acuan / dasar dalam melakukan penggambaran selanjutnya.            Adapun istilah – istilah yang dipakai dalam penggambaran rencana garis adalah sebagai berikut:

           After Perpendicular (AP)Atau garis tegak buritan, adalah garis yang terletak pada linggi kemudi bagian belakang atau terletak pada sumbu kemudi.

           Fore Perpendicular (FP)

Page 2: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

Atau garis tegak haluan, adalah garis yang terletak pada titik potong antara linggi haluan dengan garis air pada sarat muat yang telah direncanakan.

           Length Between Perpendicular (Lpp)Jarak mendatar antara dua garis tegak AP dan FP.

           Length of Water Line (Lwl)Panjang garis air kapal secara menyeluruh dari haluan sampai buritan yang diukur pada sarat muat yang direncanakan.

           Breadth Moulded (Bmld)Lebar maksimum kapal yang diukur dari sebelah dalam pelat kulit (tidak termasuk pelat kulit).

           Depth (H)Jarak vertikal (tinggi kapal) dari garis dasar kapal sampai geladak menerus diukur pada sisi tengah kapal.

           Draught (T)Jarak vertikal (tinggi kapal) dari garis dasar kapal samapi garis air kapal pada sarat muat yang direncanakan.

           Coeffisien Block (Cb)Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan balok yang dibentuk oleh panjang kapal, lebar kapal dan sarat kapal.

           Coeffisien Prismatik (Cp)Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan sebuah prisma yang dibentuk oleh bidang tengah kapal.

           Coeffisien Midship (Cm)Perbandingan antara bentuk bidang tengah kapal (midship) dengan sebuah bidang yang dibentuk oleh panjang kapal dan lebar kapal.

           MidshipPotongan melintang pada bagian tengah kapal.

           Center LinePotongan memanjang pada bagian tengah kapal.

           Base LineGaris dasar kapal

           StationPembagian panjang kapal menjadi 20 bagian dengan jarak yang sama.

           Body PlanProyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara melintang pada setiap station dilihat dari depan atau belakang.

           Buttock LineProyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang vertikal.

           Water LineProyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang horisontal.

           TransomBentuk buritan kapal yang berupa bidang lurus.

           Upper DeckGaris geladak utama kapal dari ujung haluan sampai ujung buritan kapal.

           Poop DeckGeladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian buritan kapal.

           Forecastle DeckGeladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian haluan kapal.

Page 3: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

           BulwarkPagar kapal yang terletak pada bagian tepi kapal.

           SentGaris yang ditarik pada salah satu atau beberpa titik yang terletak di garis tengah (centre line) dan membuat sudut dengan garis tengah.

           Ordinate Half BreadthJarak vertikal antara centre line dengan garis base line pada sarat tertentu.

           SheerLengkungan kemiringan geladak kearah memanjang kapal.

           ChamberLengkungan kemiringan geladak kearah melintang kapal.

Page 4: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

BAB 2.                  

PERHITUNGAN PARAMETER UTAMA

2.1.                              Ukuran Utama Kapal (Princilpe Dimension)            Merupakan ukuran – ukuran yang digunakan sebagi acuan dalam merencanakan sebuah bentuk kapal.

           Lpp              : 89,5 m           B                   : 17,4 m           H                   : 12,2 m           T                   : 6,91 m           Vs                 : 12  knot           Type              : General Cargo           Metode         : NSP

            Dari ukuran utama kapal tersebut diatas dapat dihitung komponen-komponen yang lain yang dipakai dalam penggambaran rencana garis kapal :

2.2.                              Panjang Garis Air (LWL)            Lwl adalah  panjang garis air yang diukur dari perpotongan linggi buritan dengan garis air muat sampai dengan perpotongan linggi haluan dengan garis air muat            Lwl  dirumuskan sebagai pertambahan panjang dari Lpp sebesar 4% , atau dapat di tunjukkan dengan rumusan :            Lwl        = (1 + 4%) Lpp                          = (1 + 4%) 89,5                          = 93,08  meter

2.3.                              Panjang Displacement (Ldisp)            Panjang displacement merupakan panjang  kapal yang imajiner, Ldisp terjadi karena adanya perpindahan fluida akibat tercelupnya badan kapal, Ldisp dipakai untuk menghitung besar luasan – luasan bagian yang tercelup air, pada saat dibagi menjadi dua puluh station.            Ldisp dapat diartikan juga sebagai panjang rata-rata antara Lwl dan Lpp,  atau bisa diformulasikan sebagai berikut:Ldisp       = ½ (Lwl + Lpp)                                = ½ (93,08 + 89,5)               =299,4312  meter

2.4.                              Speed Constant            Dalam perhitungan speed constant ini L yang digunakan adalah Ldisplacement dalam satuan feet, dan kecepatan kapal  (Vs) yang dipakai dalam satuan knot. Speed constant ini tanpa satuan (non dimensional)             Speed Constan  =                           = 

Page 5: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

                          = 0,69

2.5.                              Grafik NSPDalam pembacaan grafik NSP (Nederlandsche Scheepsbouw Proefstasioen), acuan yang

dugunakan adalah speed constant. Dari  Nilai speed constant yang sudah dihitung diatas dicari pada grafik NSP, kemudian ditarik garis lurus secara horizontal, memotong kurva-kurva (1-19) tiap station kapal.Perpotongan garis didapatkan nilai :

o   Cm disp (β)     : 0,985o   Cb disp (δ)      : 0,721o   Cp disp (φ)      : 0,733

Perpotongan garis dengan tiap kurva ditarik garis lurus keatas didapatkan  nilai prosentase luasan terhadap midship kapal.(dimasukkan tabel 1)Perpotongan garis dengan kurva b, ditarik garis kebawah didapatkan nilai prosentase LCB terhadap Ldisp.

         %LCB disp : 1.50%

Grafik NSP

2.6.                              Volume Displacement (Vdisp)Vdisp  = Lpp x Cbpp x B x T                 = 89.5 x 0.721 x 17.4 x 6.91                 = 7727.4434 m3

Page 6: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

2.7.               Luasan Midship Kapal (Am)Amidship        =  Cm x B x T           = 0.985 x 17.4 x 6.91           = 118.43049 m2

2.8.                              Menghitung Letak LCB (Longitudinal Center Of Bouyancy)

LCB Displacement (LCBdisp)                    Berdasarkan diagram NSP pada lengkung (lihat poin 2.4.3)                           LCBdisp   = %LCB disp x  Ldisp

                                           = 1.50% x 91.29 meter                                           = 1.36935 meter

LCB Perpendicular (LCBpp)                  LCBpp     = LCBdisp - ½(Lwl - Lpp)                                  = 1.36935  - ½( 93.08 – 89.5 )                                  = -0.42065 meter 

CB Water Line (CBwl)

Page 7: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

BAB 3.                  

CURVE OF SECTIONAL AREA (CSA)

            CSA ( Curve of Sectional Area) merupakan  kurva yang menunjukan luasan kapal tiap – tiap station. Mengacu pada persentase luasan yang didapat dari NSP diagram yang dikalikan dengan luasan midship dari kapal , maka akan diperoleh  luasan kapal pada tiap stationnya ( tabel 1 ).

3.1.                              Menghitung Prosentase Luasan Tiap Station Terhadap Luas Midship Kapal.

Dari hasil pembacaan grafik NSP pada poin 2.5 diatas, maka dimasukkan dalam tabel 1. Dan selanjutnya dihitung luasan tiap-tiap stationya.

Cb wl     = Cbpp /(Lpp x Lwl)               = 0.721 / ( 89.5x3.08)

= 0.74984

Page 8: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

Tabel 1. Persentase luas tiap station terhadap luas midship

No Station

% Luas Statio

nA

midship

Luas Station x Amidshi

p

AP 0118,4304

9 0

1 13,21118,4304

9 1564,467

2 30,795118,4304

9 3647,067

3 53,635118,4304

9 6352,019

4 75,16118,4304

9 8901,236

5 88118,4304

910421,88

3

6 95,09118,4304

911261,55

5

7 98,83118,4304

911704,48

5

8 100118,4304

911843,04

9

9 100118,4304

911843,04

9

10 100118,4304

911843,04

9

11 100118,4304

911843,04

9

12 100118,4304

911843,04

9

13 100118,4304

911843,04

9

14 98,75118,4304

911695,01

1

15 93,185118,4304

911035,94

5

16 79,7118,4304

9 9438,910

17 55,65118,4304

9 6590,657

18 32,49118,4304

9 3847,807

19 13,61118,4304

9 1611,839

FP 0118,4304

9 0

Page 9: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan
Page 10: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

3.2.               Langkah-Langkah Menggambar CSA1.      Menggambarkan garis horizontal dengan memakai  Ldisp  ( skala ).2.      Garis horizontal ( Ldisp ) tadi  dibagi menjadi 20 bagian.3.      Pada setiap titik ordinat  Ldisp yang telah dibuat ( 0 – 20 ), kita tarik garis vertikal ( tegak lurus dengan garis

horizontal ) dengan panjang sesuai perhitungan Astation  ( skala )  (lihat tabel 1)4.      Menghubungkan ordinat – ordinat yang didapat mulai dari station 0 sampai 20 sehingga membentuk sebuah

kurva yang disebut dengan CSAdisp    ( Curve of Sectional Area Displacement ).5.      Tentukan Midship kapal dengan dengan membagi Ldisp tadi menjadi 2 bagian yang sama panjang ( pada

station 10 ).6.      Dari titik tersebut (station 10 dari Ldisp), dibuat garis tegak lurus dengan Ldisp kebawah ( jangan terlalu

panjang , hanya sebagai garis bantu ),7.      Dari tersebut dibuat garis dibawah Ldisp ( sejajar dengan Ldisp ) dengan ukuran ½ Lwl kekiri dan ½ Lwl

kekanan pada arah horizontal.Ujung kanan dari garis Lwl merupakan Fore Perpendicular (FP) dari kapal., FP ini    dipakai sebagai acuan dalam pembuatan garis Lpp.

       Buat garis Lpp yang dimulai dari titik Fp tadi yang ditarik garis bantu kebawah, lalu kita gambarkan garis horizontal kekiri sepanjang Lpp

8.      Setelah Kita menggambar Lpp, kita bagi Lpp menjadi 20 bagian / station dan pada station 0  (bagian paling kiri )merupakan After Perpendicular (AP) dan pada stataion 10 merupakan midship kapal yang sesungguhnya.

9.      Antara Ldisp   dan Lwl pada gambar kita lihat ada perbedaan panjang ( Lwl > Ldisp  ), sehingga ada penambahan station ( -1; -2) .maka grafik CSA kita fairkan sesuai panjang Lwl.

10.    Dengan menggunakan axis Lpp pada tiap station tersebut kita tarik garis keatas memotong kurva CSA , maka perpotongan tadi kita ukur nilai luasan yang yang baru untuk tiap stationnya. (dimasukkan dalam tabel 2)

Karena terjadi penambahan, maka CSA Perpendicular atau CSA perlu dilakukan koreksi terhadap volume dan letak LCB nya.

Page 11: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

3.3.               Koreksi Volume dan LCB

Tabel 2. Tabel Koreksi Volume Displacemet dan letak LCBNo

StationA  Station Baru Fs A x Fs Fm A x Fs x Fm

-2 0 0,4 0 -10,8 0-1 4,36 1,6 6,976 -10,4 -72,5504AP 8,85 1,4 12,39 -10 -123,91 21,04 4 84,16 -9 -757,442 49,09 2 98,18 -8 -785,443 90,92 4 363,68 -7 -2545,764 104,62 2 209,24 -6 -1255,445 111,74 4 446,96 -5 -2234,86 116,14 2 232,28 -4 -929,127 118,11 4 472,44 -3 -1417,328 118,19 2 236,38 -2 -472,769 118,19 4 472,76 -1 -472,7610 118,19 2 236,38 0 011 118,19 4 472,76 1 472,7612 118,19 2 236,38 2 472,7613 118,19 4 472,76 3 1418,2814 115,74 2 231,48 4 925,9215 110,29 4 441,16 5 2205,816 92,66 2 185,32 6 1111,9217 52,72 4 210,88 7 1476,1618 27,29 2 54,58 8 436,6419 11,06 4 44,24 9 398,16FP 0 1 0 10 0

Σ₁=5221,38

6 Σ₂= -2148,8904

Page 12: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

3.3.1    Volume dan LCB Simpson         Jarak Station

                        h = Lpp / 20                           = 4.475 meter

         Volume Simpson            Vsimp      = ⅓ 1 h                          = 7788.567 meter3

         LCB Simpson            LCBsimp               = (2 / 1) h                        = 0.32 meter

3.3.2    Koreksi Volume dan LCB   Koreksi Volume

Vol             = [(Vsimp – Vdisp) / Vdisp] x 100%= -0.4 %  ≤ 0.5 %

   Koreksi LCBLCB           = [(LCBsimp – LCBpp) / Lpp] x 100%

= 0.1 %  ≤ 0.1 % 

Page 13: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

(Lampiran Gambar CSA)

Page 14: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

BAB 4.                  

KURVA A/2T DAN B/2

4.1.                              Perhitungan Cwl dan Awl

Menghitung Coeficient of Water Line (Cwl)            Cwl         = 0.248 + 0.778 x Cbwl

                          = 0.248 + 0.778 x 0.74984                          = 0.83137552                                                                Area of Water Line (Awl)            Awl         = Lwl B Cwl

                          = 93.08 x 17.4 x 0.83137552                          = 1346.48914 meter2

Angle of EntranceDidapatkan dari grafik “Angle of Entrance” yang diambil dari buku “Fundamental of Ship Resistenace and Propulsion” oleh Ir. A.J.W. Lap didapatkan sudut masuk sebesar 170.

4.2.                              Kurva    A/2TLangkah – langkah penggambaran Kurva A/2T:

1.         Kurva A/2T didapat dengan membagi luasan pada setiap station dengan dua kali tinggi sarat.2.         Besaran atau nilai – nilai yang didapat dari hasil pembagian tersebut kemudian kita masukan / ukurkan

kearah vertikal pada garis Lpp pada setiap stationnya.3.         Ordinat – ordinat yang ada kemudian dihubungkan mulai dari station -2 sampai dengan station FP.

4.3.                              Kurva B/2B/2 adalah lebar keseluruhan suatu kapal dibagi dua. Untuk mengambarkan B/2, maka langkah pertama yang harus ditempuh adalah :

1.                  kita harus menentukan sudut masuk garis air pada grafik dengan cara menentukan φ pada sumbu x kemudian ditarik garis lurus ke atas sampai memotong garis kontinu  pada grafik dan dari titik temu itu kita tarik garis horisontal maka akan mendapatkan nilai sudut masuk garis air.

Mencari Sudut Masukφf   = φLpp + (1,4 + φLpp )x e %diketahui :e                 = 1.50 % ---- dari grafik NSP, LCB.φLpp (Cppp) =φNSPx (Ldisp/Lpp) --- φNSP: koefisien perismatic dari Grafik NSP

= 0.733 x (91.29 / 89.5 )= 0.74766

Didapatkan dari grafik “Angle of Entrance” dari buku Van lammeren.didapat  φf = 0.74760

Grafik Angle Of entrence (Van Lammren)** Cara Baca Grafik:

Page 15: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

         Pada sumbu X (horizontal) merupakan harga dari Koefisiean Perismatic, Sedangkan sumbu Y (vertikal) adalah Angle of Entrance.

         Masukkan nilai Koefisien perismatik pada sumbu X, kemudian tarik garis lurus vertikal memotong kurva yang ada digambar.

         Kemudian dari perpotongan itu ditarik garik garis lurus horizontal kekiri memotong sumbu Y, sehingga dida[patkan harga dari Angle of entrance.

2.                  kemudian menentukan nilai b/2 yang mempunyai persen luas 100% kemudian kita tambahkan untuk 1 atau 2 station ke depan dan ke belakang inilah yang dinamakan dengan Paralel Middle Body.

3.                  Kemudian dari Paralel Middle Body kita desain sendiri garis melengkung yang stream line yang berakhir pada station –2 untuk buritan dan untuk haluan berakhir pada station 20 dan sudut masuk kita tambahkan beberapa cm dari FP.

4.                  Untuk yang bagian AP, dalam mendesain kita harus benar-benar memperhatikan luas Engine Room yaitu kira-kira dari station –2 sampai 4.

5.                  terakhir kali setelah gambar B/2 terbentuk maka kita akan memperoleh nilai B/2 tiap station dengan cara mengukur panjang garis vertikal dan dikalikan dengan skalanya.(dimasukkan kedalam tabel)

6.                   Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Tabel Perhitungan

Page 16: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

4.4.               Koreksi  A/2t dan B/2Tabel Koreksi Kurva A/2T dan B/2

No Statio

n A station B station A/2T B/2 Fs B x Fs-2 0 0 0,0000 0 0,4 0

-1 4,36 0,640578284 0,3155 0,320 1,61,02492

5

AP 8,85 1,300256378 0,6404 0,650 1,41,82035

9

1 24,4614 3,593908629 1,7700 1,797 414,3756

3

2 53,6216 7,878172589 3,8800 3,939 215,7563

5

3 84,4402 12,40609137 6,1100 6,203 449,6243

7

4 104,62 15,37094037 7,5702 7,685 230,7418

8

5 111,74 16,41702234 8,0854 8,209 465,6680

9

6 116,14 17,06347749 8,4038 8,532 234,1269

5

7 118,11 17,35291309 8,5463 8,676 469,4116

5

8 118,19 17,36466682 8,5521 8,682 234,7293

3

9 118,19 17,36466682 8,5521 8,682 469,4586

7

10 118,19 17,36466682 8,5521 8,682 234,7293

3

11 118,19 17,36466682 8,5521 8,682 469,4586

7

12 118,19 17,36466682 8,5521 8,682 234,7293

3

13 118,19 17,36466682 8,5521 8,682 469,4586

7

14 115,74 17,00470884 8,3748 8,502 234,0094

2

15 110,29 16,20398598 7,9805 8,102 464,8159

4

16 92,66 13,61375774 6,7048 6,807 227,2275

2

17 77,2538 11,35025381 5,5900 5,675 445,4010

2

18 51,6868 7,593908629 3,7400 3,797 215,1878

219 24,4614 3,593908629 1,7700 1,797 4 14,3756

Page 17: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

3FP 0 0 0,0000 0 1 0

Σ₃ =796,131

6

Tabel 3. Koreksi kurva A/2T dan B/2

Luas Garis Air Simpson (Awlsimp)Awlsimp    = ⅓ 3 h

                          = ⅓ x 796.1316 x 4.475                          = 1187.56297 meter2

Koreksi Luas Garis AirAwl         = [(Awlsimp – Awl) / Awl] x 100%

                   = [(1187.56297  – 1346.48914) / 1346.48914] x 100%                   = -0.118030042 %  ≤ 0.5 %

(LAMPIRAN KURVA A/2T dan B/2)

BAB 5.                  

PROSES GAMBAR

5.1.                              Menggambar    Body Plan            Pertama-tama dibuat empat persegi panjang dengan jarak kedua sisi-sisinya adalah (½) B dan T.            Pada garis air T diukur garis b yang besarnya seper dua (½) luasan station dibagi T atau dalam perhitungan merupakan harga A/2T kemudian ditarik garis vertikal kebawah sejajar dengan center line (CL) sehingga terbentuk persegi panjang ABCD.            Pada garis air dukur suatu jarak yang besarnya b/2 yang merupakan harga dari (½) lebar garis air yang direncanakan pada tiap station yang bersangkutan.            Dari titik E akan dibuat bentuk station sedemikian rupa sehingga luasan EOC sama dengan AOB dan letak titik O dari masing-masing station harus merupakan garis lengkung yang fair, setelah bentuk station selesai maka langkah selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap volume displacement yang sesuai dengan perencanaan sebelumnya dengan toleransi koreksi tidak lebih dari 0,5 % dengan mengabaikan volume cant part.Dari penjabaran diatas dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Page 18: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

Gambar 4. Sketsa penggambaran body planGambar body plan secara keseluruhan untuk tiap-tiap station

5.2.                              Merencanakan Bentuk Haluan Dan BuritanBentuk haluan dan buritan direncanakan sedemikian rupa agar dapat memberikan bentuk dan karakter yang sesuai dengan bentuk badan kapal yang direncanakan. Bentuk haluan dan buritan yang direncanakan adalah sebagaimana pada gambar berikut ini.

Gambar 2. Rencana bentuk haluan

Gambar 3. Rencana bentuk buritan

Page 19: Langkah Demi Langkah Membuat Lines Plan

5.3.               Menentukan Forecastle Deck (Geladak Akil)Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck pada bagian haluan

yang memiliki ketinggian 2.5 meter diukur dari geladak utama (upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan ini tidak ditentukan besarnya sehingga direncanakan sama dengan jarak FP sampai station 18 atau mendekati dari sekat tubrukan (collision bulkhead).

5.4.                              Menentukan Poop Deck (Geladak Kimbul)Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada bagian buritan yang memilki

ketinggian 2.5 meter diukur dari geladak utama (upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan ini tidak ditentukan besarnya sehingga direncanakan sepanjang jarak antara ujung kapal pada bagian buritan sampai pada sekat depan kamar mesin (kurang lebih pada station 4).

5.5.                              Menentukan Bulwark (Kubu – kubu)Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak tepi pada upper deck,

forecastle deck dan poop deck yang berfungsi sebagai pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan setinggi 1000 mm diukur pada geladak terendah.