Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

70
Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis ) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Umum Jenis struktur bangunan lepas pantai khususnya yang berkaitan dengan eksploitasi dan eksplorasi minyak dan gas di lepas pantai secara umum terdiri dari: “Floating Offshore Structures” Bangunan-bangunan di lepas pantai yang terapung dalam fungsinya menunjang operasi eksploitasi dan eksplorasi minyak dan gas. Beberapa jenis bangunan ini antara lain: Motor tanker, Floating Production Storage Offloading (FPSO), Floating Storage Offloading (FSO), Drilling Ship, Offshore Supply Vessel, Crew Boat, dll. “Fixed Offshore Structures” Bangunan-bangunan di lepas pantai yang terpancang di dasar laut, dalam fungsinya menunjang operasi eksploitasi dan eksplorasi minyak dan gas. Beberapa jenis bangunan ini antara lain: Rig dan Jacket . Khususnya untuk jenis bangunan-bangunan “Floating Offshore Structures” dalam perancangannya maupun fabrikasinya pada saat membangun baru pertama kali harus dilaksanakan “Perancangan Lines Plan”. Haqiqi Ilham Muchammad 1 4315100143

Transcript of Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Page 1: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Umum

Jenis struktur bangunan lepas pantai khususnya yang berkaitan dengan

eksploitasi dan eksplorasi minyak dan gas di lepas pantai secara umum terdiri

dari:

“Floating Offshore Structures”

Bangunan-bangunan di lepas pantai yang terapung dalam fungsinya

menunjang operasi eksploitasi dan eksplorasi minyak dan gas. Beberapa

jenis bangunan ini antara lain: Motor tanker, Floating Production Storage

Offloading (FPSO), Floating Storage Offloading (FSO), Drilling Ship,

Offshore Supply Vessel, Crew Boat, dll.

“Fixed Offshore Structures”

Bangunan-bangunan di lepas pantai yang terpancang di dasar laut,

dalam fungsinya menunjang operasi eksploitasi dan eksplorasi minyak

dan gas. Beberapa jenis bangunan ini antara lain: Rig dan Jacket .

Khususnya untuk jenis bangunan-bangunan “Floating Offshore

Structures” dalam perancangannya maupun fabrikasinya pada saat

membangun baru pertama kali harus dilaksanakan “Perancangan Lines

Plan”. Perancangan Lines Plan merupakan proses perhitungan-perhitungan

sehingga akan diperoleh “Gambar Lines Plan”.

Gambar Lines Plan merupakan gambar potongan-potongan badan

suatu floating structure (kapal) dalam 3 dimensi. Apabila pada floating

offshore structure digambarkan sistem sumbu koordinat, maka sumbu-x

adalah horizontal memanjang, sumbu-y adalah horizontal melintang, sumbu-z

3 adalah vertical, maka diperoleh gambar-gambar penampang bidang sebagai

berikut :

• Gambar penampang bidang pada sumbu y - z

• Gambar penampang bidang pada sumbu x – y

• Gambar penampang bidang pada sumbu x – z

Haqiqi Ilham Muchammad 1 4315100143

Page 2: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Selanjutnya pengertian umum dari Gambar Lines Plan adalah terdiri

dari gambar –gambar sebagai berikut :

• Gambar potongan potongan melintang kapal (Body Plan)

• Gambar potongan-potongan horizontal memanjang kapal (Half

Breadth Plan)

• Gambar potongan-potongan vertical memanjang kapal (Sheer Plan).

Selain pada saat perancangan / pembangunan baru , demikian juga

pada saat suatu floating offshore structure yang sudah ada mengalami reparasi

berat/modifikasi/konversi, seringkali gambar lines plannya

(hardcopy/softcopy) tidak ada, sehingga perlu dilaksanakan lagi

“Perancangan Ulang Lines Plan” agar diperoleh gambar lines plan yang

sesuai dengan aslinya.

Dalam Perancangan Lines Plan secara Manual akan dilaksanakan

langkah-langkah perhitungan dan perencanaan secara manual sehingga akan

diperoleh “Gambar Lines Plan” suatu floating structure .

1.2 Latar Belakang

Untuk memahami dalam proses perancangan Lines Plan maka diperlukan

filosofi pemahaman dasar-dasar perancangan Lines Plan. Dalam mencapai

pemahaman dasar-dasar perancangan Lines Plan, metodologi langkah-langkah

perancangan nya pada tahap perhitungan-perhitungan dilaksanakan dengan

cara manual selanjutnya proses perencanaan Body Plan, Half Breadth Plan,

dan Sheer Plan dilaksanakan dengan menggunakan Auto-cad.

Perancangan Lines Plan secara manual, tanpa memakai soft-ware

(maxsurf), pada umumnya memakai Metode Diagram NSP atau Metode

Sceltema D.H. Dalam buku Langkah-Langkah perencangan Lines Plan ini

yang dipakai adalah “Metode Diagram NSP”.

Dalam proses pembangunan baru maupun modifikasi/konversi Offshore

Floating Structure, mutlak diperlukan Lines Plan dalam format gambar

Haqiqi Ilham Muchammad 2 4315100143

Page 3: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

autocad maupun dalam format pemodelan maxsurf untuk

menghitung/mendesain tahapan materi-materi berikutnya antara lain:

Hydrostatic/Bonjean, Resistance and Propulsion System, General

Arrangement, Tank Capacity Plan, Engine Room Lay-out, Construction

Profile, Shell Expansion, Midship/Frames Section, Prelimanary Stability,

Damage Stability/Stability Booklet, dll.

Berdasarkan latar belakang seperti tersebut diatas, betapa pentingnya

filosofi pemahaman Perancangan Lines Plan bagi para mahasiswa, praktisi,

serta engineer baik yang beraktifitas di bidang perencanaan, pembangunan

maupun pengawasan.

Dengan diperolehnya pemahaman dasar-dasar perancangan Lines Plan

yang dilaksanakan dengan perhitungan secara manual maka diharapkan

tercapainya basic philosophy pemahaman Lines Plan secara mendalam,

sehingga nantinya pada saat merancang Lines Plan dengan menggunakan

“software“ (maxsurf ,dll) akan lebih memahami, lebih mudah, cepat dan dapat

diperoleh hasil Lines Plan yang optimal dan akurat.

1.3 Permasalahan

Dalam tugas rencana garis ini hal yang menjadi permasalahan adalah

penghitungan besaran-besaran dalam kapal yang mana data-data utama dari

kapal telah ditentukan oleh koordinator Dosen Pembimbing Tugas Rencana

Garis. Serta penggambaran rencana garis tersebut.

1.4 Tujuan

Tujuan dalam tugas rencana garis ini adalah agar mahasiswa mampu

dalam :

a. Mengerti dan memahami masalah rencana garis

b. Menguasai cara merencanakan garis yang dipakai dalam pembuatan kapal

c. Dapat menyusun laporan

d. Memenuhi mata kuliah Tugas Rencana Garis

Haqiqi Ilham Muchammad 3 4315100143

Page 4: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

1.5 Sistematika Laporan

Laporan Tugas Rancang I ini tersusun atas lembar pengesahan tugas,

abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, pendahuluan, perhitungan

pembuatan Curve of Section Area (CSA), perhitungan garis air (water

line), perhitungan jari-jari bilga, merencanakan body plan, perhitungan

chamber, kemudi, dan lampiran yang terdiri atas lampiran koreksi body

plan, gambar body plan, gambar Curve of section Area (CSA), daftar

pustaka dan lampiran.

Haqiqi Ilham Muchammad 4 4315100143

Page 5: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

BAB II

DEFINISI-DEFINISI

2.1 Ukuran Utama

Length Between Perpendicular (Lpp)

- Panjang Kapal antara dua garis tegak buritan dan garis tegak haluan

yang diukur pada garis air muatPanjang kapal yang menghubungkan

antara 2 garis tegak yaitu jarak horizontal antara garis tegak

depan/haluan/(FP) dengan garis tegak belakang/buritan/(AP).

- After Perpendicular (AP)Adalah garis tegak buritan yaitu garis tegak

yang terletak berimpit pada sumbu poros kemudi.

- Fore Perpendicular (FP)Adalah garis tegak haluan yaitu garis tegak yang

terletak pada/melalui titik potong antara linggi haluan dengan garis air

pada sarat air muatan penuh yang telah direncanakan.(Lihat Gambar 2.1)

Length of Water Line (Lwl)

Lwl adalah panjang garis air yang diukur mulai dari perpotongan

linggi buritan dengan garis air pada sarat sampai dengan pada perpotongan

linggi haluan dengan garis air / FP (jarak mendatar antara kedua ujung

garis muat). Sebagai pendekatan, panjang garis air dapat dirumuskan

sebagai fungsi dari Lpp sebesar 4% yaitu :

LWL = Lpp + (2 ÷ 4)% Lpp (m)

(Lihat Gambar 2.1)

Length of Displacement (Ldisp)

Haqiqi Ilham Muchammad 5 4315100143

Page 6: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Adalah panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya

perpindahan fluida sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal. Dalam

kaitan perancangan Lines Plan dengan metode diagram NSP, panjang ini

digunakan untuk menentukan seberapa besar luasan-luasan bagian yang

tercelup air, pada saat Ldisp dibagi menjadi 20 station.Panjang

displacement dirumuskan sebagai rata-rata antara Lpp dan LWL, yaitu:

Ldisp = ½ (Lpp + Lwl) (m)

(Lihat Gambar 2.1)

Length Over All (Loa)

Adalah panjang keseluruhan kapal yang diukur dari ujung bagian

belakang kapal sampai dengan ujung bagian depan badan kapal.(Lihat

Gambar 2.2)

Breadth (B)

Breadth adalah lebar kapal yang merupakan jarak mendatar dari

gading utama (midship) yang diukur pada bagian luar gading ( tidak

termasuk tebal pelat lambung ).(Lihat Gambar 2.1)

Depth (H)

Tinggi geladak utama (main deck) kapal adalah jarak vertikal yang

diukur pada bidang tengah kapal (midship) dari atas keel (lunas) sampai sisi

atas geladak di sisi kapal.(Lihat Gambar 2.1)

Draught / Draft (T)

Sarat air kapal yaitu jarak vertikal yang diukur dari sisi atas lunas

sampai dengan garis air/ waterline pada bidang tengah kapal (midship).

(Lihat Gambar 2.1)

Service Speed (Vs)

Kecepatan dinas adalah kecepatan operasional kapal saat berlayar

di laut. Kecepatam dinas umumnya (60÷80)% kecepatan maximum.

Displacement ()

Haqiqi Ilham Muchammad 6 4315100143

Page 7: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Merupakan berat keseluruhan badan kapal termasuk didalamnya

adalah konstruksi badan kapal, permesinan dan sistemnya, elektrikal dan

sistemnya, forniture dan interior, crew dan bawaannya, logistic, bahan

bakar, pelumas, air tawar, dan muatan kapal. Dengan difinisi diatas, satuan

displacement adalah ton. Displacement dapat dirumuskan sebagai berikut:

Δ = LWT+ DWT

= LWL x B x T x Cb x γair laut ….(ton)

= ∇x γair laut ….. (ton)

Volume Displacement (∇)

Adalah volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya bagian

badan kapal yang tercelup di bagian bawah permukaan air, yang

dirumuskan sebagai : ∇= LWL x B x T x Cb (m3)

Light Weight (LWT)

Adalah berat komponen-komponen dalam kapal yang tidak

berubah dalam fungsi waktu operasional kapal. Secara umum yang

termasuk dalam LWT adalah berat-berat konstruksi badan kapal, mesin

induk dan sistemnya, mesin bantu dan sistemnya, pompa-pompa dan

sistemnya, elektrikal dan sistemnya, permesinan gladak, perlengkapan

keselamatan, interior/furniture kapal, serta ditambah juga perlengkapan

lainnya.

Dead Weight (DWT)

Adalah berat komponen-komponen dalam kapal yang bisa berubah

dalam fungsi waktu operasional kapal. Secara umum yang termasuk dalam

DWT adalah berat-berat muatan kapal, bahan bakar, pelumas, air tawar,

bahan-bahan logistic, crew dan bawaannya.

Haqiqi Ilham Muchammad 7 4315100143

Page 8: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Haqiqi Ilham Muchammad 8 4315100143

Page 9: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Gambar 2.1 Ukuran Utama Kapal

Haqiqi Ilham Muchammad 9 4315100143

Page 10: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

2.2 Potongan-Potongan Badan Kapal

Dalam perancangan floating offshore structures khususnya pada tahapan

perancangan Lines Plan, perlu dipahami beberapa macam potongan-potongan

badan kapal sebagai berikut seperti dijelaskan oleh Bryan Barrass dan D.R

Derrett (2006) dalam bukunya yang berjudul Ship Stability for Masters and

Mates, Sixth Edition.

Station

Station merupakan bidang penampang melintang sepanjang kapal

dari belakang (buritan) sampai depan (haluan). Selain itu,

merupakan potongan-potongan vertical melintang sepanjang kapal.

Pada umumnya panjang kapal (Lpp)dibagi menjadi 20 station dari

AP sampai dengan FP dengan jarak antar station sama.

Station no.10 yang merupakan bagian melintang tengah kapal

disebut sebagai “Midship Section”. Luasan bidang/station no.10/

luasan bidang tengah kapal disebut sebagai “Midship Section

Area”.

Bagian badan kapal dari station AP sampai dengan station FP

disebut sebagai “Main Part”. Sedangkan bagian badan kapal di

daerah belakang (buritan) yaitu dari station AP sampai dengan

ujung buritan kapal disebut sebagai “Cant Part”. Panjang Cant Part

ini diberi notasi Lcp, dimana Lcp = Lwl - Lpp.

Buttock Line

Adalah bidang penampang vertical memanjang, merupakan

potongan-potongan vertical memanjang kapal. Pada umumnya dalam

perancangan Lines Plan, dari bagian tengah memanjang kapal (center line)

kesamping kanan atau kiri lambung 14 kapal dibuat potongan-potongan

buttock line seperti BL-0m; BL-1,8m; BL-3,6m; BL-5,4m; BL-7,2m; BL-

Haqiqi Ilham Muchammad 10 4315100143

Page 11: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

10,2m; dst,melebar sampai dengan lambung kanan/kiri kapal. Jadi, dalam

hal ini BL-0m berada tepat/berimpit pada center line (C ).

Water Line

Adalah bidang penampang horizontal memanjang kapal,

merupakan potongan-potongan horizontal memanjang kapal dari

bagian dasar badan kapal sampai dengan sarat air (draft)

maksimum.

Pada umumnya dalam perancanaan Lines Plan dibuat potongan-

potongan horizontal memanjang kapal dari bidang dasar kapal

(base line) seperti WL-0,4m; WL-0,8m; WL-1,8m; WL-2,8m; dst,

sampai dengan sarat air (draft) maksimum. Jadi dalam hal ini, WL-

0m merupakan bidang dasar badan kapal.

Bidang penampang horizontal memanjang kapal pada posisi sarat

air maksimum pada umumnya disebut sebagai “Water Plane Area”

(WPA).

2.3 Koefisien Bentuk Kapal

Block Coeffisient (Cb)

Adalah perbandingan antara volume kapal dengan hasil kali antara panjang, lebar dan sarat kapal, (Gambar 2.2). Koefisien blok ini menunjukkan kerampingan kapal. Rumusnya yaitu :

Cb= ∇Lwl x B xT

Gambar 2.2 Block Coefficient

Prismatic Coeffisient (Cp / )

Haqiqi Ilham Muchammad 11 4315100143

Page 12: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Merupakan perbandingan antara bentuk kapal di bawah sarat dengan sebuah prisma yang dibentuk oleh bidang tengah kapal.(Gambar 2.3).

- Prismatic Coeffisient of Perpendicular (CpLpp) CpLpp= CbLpp/ Cm

- Prismatic Coeffisient of Water Line ( CpLwl)CpLwl= CbLwl/ Cm

- Prismatic Coeffisient of Displacement (CpLdisp)CpLdisp = CbLdisp / Cm

Gambar 2.3 Prismatic Coefficient

Midship Coeffisient ( Cm / )

Merupakan perbandingan antara luas penampang menghitung tengah kapal (Midship Area) dengan luasan suatu bidang yang lebarnya B dan tingginya T pada penampang melintang tengah kapal.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 2.4).

Cm= AmB xT

Gambar 2.4 Midship Section

Waterline Coefficient (Cw)

Haqiqi Ilham Muchammad 12 4315100143

Page 13: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Waterline Coefficient adalah perbandingan antara luar bidang garis air dibagi dengan luasan bidang yang panjangnya LWL dikalikan dengan lebarnya B. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 2.5).

Cw= WPALwl x B

Gambar 2.5 Water Plane Area

Radius Bilga (R)

Adalah jari-jari lengkung bagian penampang menghitung tengah

kapal yang menghubungkan antara bagian samping dan bagian dasar

kapal, yang dirumuskan sebagai :

R=√ 0.5 [ (BxT ) ]−Am(1−0.25 π)

Gambar 2.6 Radius Bilga

Haqiqi Ilham Muchammad 13 4315100143

Page 14: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

2.4 Komponen – Komponen Lines Plan

Curve of Sectional Area (CSA)

Curve of sectional Area atau CSA adalah kurva yang menunjukan

area (luasan) pada tiap-tiap station . Cara pembuatannya adalah panjang

kapal (Lpp) dibagi menjadi 20 station (st0 – st20 ) dengan mencari

presentase area setiap station terhadap luas midship dengan

menggunakan diagram NSP , yaitu dengan cara menghitung nilai dari 𝑉s/√𝐿 , kemudian membuat garis datar dari nilai 𝑉s/√𝐿itu. Dari garis

mendatar tersebut akan didapatkan nilai 𝛿𝜙 presentase luas tiap

station(st0 – st20) terhadap luas midship , dan letak titik tekan

memanjang (LCB).

Body Plan

Body plan adalah bentuk potongan-potongan melintang station-

station pada kapal dari pandangan depan maupun belakang. Jadi body

plan adalah potongan-potongan badan kapal secara melintang.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 2.7

Gambar 2.7 Body Plan

Gambar pada body plan biasanya hanya digambar setengah dari

keseluruhan garis potongan melintang kapal untuk setiap station,

Haqiqi Ilham Muchammad 14 4315100143

Page 15: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

maksudnya adalah gambar body plan kapal untuk setiap station digambar

dari centerline sampai dengan lebar sisi kapal. Hal ini dimaksudkan agar

gambar tidak penuh dengan garis-garis sebenarnya saling bersimentri

antara sisi kiri (port side) dan sisi kanan (starboard side). Kemudian pada

sisi kiri centerline pada gambar body plan adalah garis-garis proyeksi

pada station-station dibelakang midship, sedangkan pada sisi kanan

centerline pada gambar body plan adalah garis-garis proyeksi pada

station-station didepan midship.

Pada gambar body plan terdapat garis-garis proyeksi setiap station

secara melintang kapal yang berupa garis-garis lengkung, garis-garis air

(water line) yang berupa garis-garis horizontal, garis-garis buttockline

yang berupa garis-garis vertikal, sent line yang berupa garis diagonal,

dan fairness line yang dibentuk dari titik-titik perpotongan antara 𝐴/2𝑇 dengan garis body plan disetiap stationnya.

Half Breadth Plan

Half Breadth plan merupakan gambar potongan-potongan

horizontal memanjang kapal jika dilihat dari atas pada setiap garis air

(waterline) . Jadi half breadth plan adalah potongan-potongan bentuk

kapal secara horizontal memanjang . Untuk lebih jelasnya perhatikan

gambar 2.8

Gambar 2.8 Half Breadth Plan

Haqiqi Ilham Muchammad 15 4315100143

Page 16: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Gambar half breadth plan pada umumnya hanya digambar setengah

dari keseluruhan garis proyeksi kapal , yaitu dari centerline sampai

dengan lebar sisi kapal. Kemudian pada sisi atas dari centerline pada

gambar half breadth plan adalah garis-garis proyeksi pada tiap-tiap

waterline ,sedangkan pada sisi bawah dari centerline padagambar half

breadth plan adalah garis sent line yang jaraknya dari masing-masing

station yang telah diukur berdasarkan gambar bodyplan. Pada gambar

half breadth plan terdapat garis-garis proyeksi setiap waterline secara

horizontal memanjang kapal yang berupa garis-garis lengkung, garis-

garis bodyplan yang berupa garis-garus vertikal, garis buttockline yang

berupa garis-garis horizontal, dan sent line yang berupa garis lengkung.

Sheer Plan

Sheer plan ini merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat

dari samping pada setiap buttockline . Jadi sheer plan adalah potongan-

potongan bentuk kapal secara vertikal memanjang.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 2.9

Gambar 2.9 Sheer Plan

Pada gambar sheer plan terdapat garis-garis proyeksi setiap buttock

line secara vertikal memanjang kapal yang berupa garis-garis lengkung,

garis-garis body plan yang berupa garis-garis vertikal, garis-garis half

Haqiqi Ilham Muchammad 16 4315100143

Page 17: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

breadth plan yang berupa garis-garis horizontal. Biasanya pada station-

station parallel middle body dipotong dan dihilangkan yang kemudian

menjadi ruang kosong pada gambar. Ruang kosong ini kemudian diisi

oleh gambar body plan yang sebelumnya sudah digambar. Hal ini

dimaksudkan untuk memudahkan dalam penarikan garis-garis proyeksi

ke masing-masing garis (body plan, half breadth, dan sheer plan). Selain

itu juga untuk menghemat ruang dari kertas.

Geladak Utama

Geladak utama merupakan deck utama yang berada dipermukaan

air. Geladak Utama secara memanjang maupun melintang dibuat

melengkung agar air laut tidak sampai naik ke atas geladak, kalaupun air

laut naik ke atas kapal, lengkungan ini berfungsi agar air laut cepat keluar

kembali dari atas geladak utama.

Lengkung Memanjang Geladak Utama (Sheer)

Lengkung geladak secara memanjang biasa disebut sebagai “

Sheer”. Pada perkembangannya, khusus untuk kapal jenis tanker tidak

perlu dibuat garis miring memakai sheer Jadi tidak mempunyai lengkung

geladak. Hal ini berdasarkan pertimbangan utama agar dalam tangki-

tangki muatan cair tidak ada permukaan bebas cairan.

Lengkung Melintang Geladak Utama (Chamber)

Selain membuat lengkung secara memanjang, geladak utama juga

perlu dibuat lengkung secara melintang. Titik lengkung geladak berada

pada pada tengah-tengah geladak utama (centerline). Besarnya tinggi

lengkungan tergantung pada lebar kapal yang nilainya ditentukan sebagai

chamber yang nilainya seperlimapuluh lebar geladak di detiap satuan

memanjang kapal.

Geladak Akil (Forecastle Deck)

Geladak Akil atau Forecastle deck (Gambar 2.14) adalah geladak

yang berada di bagian depan kapal berfungsi untuk mengurangi atau

Haqiqi Ilham Muchammad 17 4315100143

Page 18: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

mencegah air laut masuk melalui haluan kapal. Dimana perencanaannya

yaitu setinggi 2,25÷2,50m di atas main deck, dan panjangnya dimulai

dari linggi haluan sampai collision bulkhead. (Jarak collision bulkhead

dari FP adalah 0,1÷0,15 LPP dimana collision bulkhead terletak pada

nomor gading, bukan nomor station). Forecastle Deck

Gambar 2.10 Forecastle Deck

Geladak Kimbul (Poop Deck)

Poop Deck adalah super structure yang berada pada bagian buritan

kapal. Fungsinya sama seperti forecastle deck pada haluan.

Perencanaannya dalah setinggi 2,25 ÷ 2,50m diatas geladak utama (upper

deck side line).

Panjang dari geladak ini dimulai dari ujung belakang umumnya

sampai dengan sekat kamar mesin, dimana sekat kamar mesin diletakan

pada nomor gading, bukan nomor station. Sebagai perkiraan awal, dapat

Haqiqi Ilham Muchammad 18 4315100143

Page 19: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

dipakai estimasi pendekatan panjang kamar mesin 17÷23% LPP dihitung

dari AP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 2.11)

Gambar 2.11 Poop Deck

BAB IIIPERHITUNGAN RENCANA GARIS

NAMA KAPAL : “DAPPU RANM”

TYPE KAPAL : OIL TANKER

3.1 Ukuran Utama :

Haqiqi Ilham Muchammad 19 4315100143

Page 20: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Tonnage ( GRT ) : - Ton

Bobot Mati (DWT) : - Ton

Panjang ( Loa ) : 175,68 m

Panjang ( Lpp ) : 165 m

Lebar ( B ) : 28,6 m

Sarat Air ( T ) : 10 m

Tinggi ( H ) : 15 m

Kecepatan Dinas ( Vs ) : 17 knot

3.2 Langkah-Langkah

1. Menghitung Lwl dan Ldisp

LWL = LPP + ( 2-3% x LPP )

= 165 + ( 2,42 % x 165)

= 169 m

L displ = ½ x ( LPP + LWL ) 1 feet : 0.3048 m

= ½ x ( 165 + 169 )

= 167 m

= 548 feet

2. Menghitung Speed Ratio

Speed Ratio = Vs / ( L displ )1/2

= 17 / (548)1/2

= 0,726 knot/feet

Haqiqi Ilham Muchammad 20 4315100143

Page 21: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Gambar 3.1 diagram NSP

Kemudian harga dari speed ratio (Vs/L) ini di masukan ke

diagram NSP dan kita tarik garis horizontal kekanan pada diagram NSP,

dari perpotongan garis ini dengan kurva tiap-tiap station kita tarik garis

vertikal kebawah sehingga kita mendapatkan persentase dari LCB dan

tarik garis vertikal keatas sehingga memotong suatu harga tertentu dari

persentase luasan tiap-tiapstation terhadap luasan midship, data-data

tersebut dimasukkan ke dalam tabel 1 untuk memperoleh luasan gading

sebenarnya. Sehingga diperoleh harga-harga dari koefisien midship,

koefisien blok, koefisen koefisien prismatik, persentase luasan untuk

masing masing station dan letak titik LCB

β (CM) : 0.9834δ (CB) : 0.6987ϕ (Cp) : 0.7097% LCB : (+) 1.087 %

3. Menghitung Luas Midship (Am)

A midship = B x T x

= 28,6 x 10 x 0.9834

= 281 m2

Haqiqi Ilham Muchammad 21 4315100143

DIAGRAM NSP

Page 22: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

4. Menghitung Luas Displacemen Kapal (Ldisp) Berdasarkan Rumus

L displ (rumus) = L displ x B x T x

= 167 x 28,6 x 10 x 0.6987

= 33.371,897 m3

5. Menentukan % Luas dan Luas Tiap – Tiap Station Berdasarkan

Diagram NSP

Harga Vs√L

masukkan pada Diagram NSP (Lihat Gambar 3.1),

kemudian tarik garis horizontal ke kanan sehingga memotong grafik-

grafik station 1 s/d 19.

Dari titik-titik perpotongan pada tiap-tiap station, tarik garis vertikal

ke atas hingga memotong garis horizontal maka akan diperoleh harga-

harga % luas untuk setiap station. Harga-harga %luas yang diperoleh

untuk setiap station ini masukkan dalam kolom-2 tabel-1.

Dari harga-harga % luas pada tiap-tiap station dikalikan Am akan

diperoleh harga-harga “luas untuk tiap-tiap station” (St.0 s/d

St.20).Harga-harga luas yang diperoleh untuk setiap station ini

masukkan dalam tabel-1 kolom-3.

St.0 s/d St.20 diperoleh dari Ldispl. dibagi 20 bagian yang berjarak

sama.

Tabel 1. Prosentase Luas Tiap-Tiap Station Berdasarkan Pembacaan Pada

Diagram NSP

Haqiqi Ilham Muchammad 22 4315100143

Page 23: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

6. Menentukan

Letak LCB

Berdasarkan

Diagram NSP

(LCBNSP)

LCBNSP = %LCB x Ldisp

= (+) 1,087 % x 167 m = (+) 1,815 m

( di depan Midship)

7. Menghitung

Ldisp(Tabel)

Perhitungan

ini berdasarkan Ldisp/20

Tabel 2. Menghitung

Ldisp

STATION %LUAS LUAS (m2) SIMPSON FUNGSI VOLUME[1] [2] [3] = [2] x Am [4] [5] = [3] x [4]0 0 0 1 0,0001 10.1401 28.5188 4 114.07512 29.3773 82.6226 2 165.24523 50.2536 141.3366 4 565.34644 69.6042 195.7595 2 391.51915 84.1999 236.8094 4 947.23746 92.5545 260.3065 2 520.61307 97.3505 273.7950 4 1,095.17988 99.4791 279.7817 2 559.56349 100.0000 281.2467 4 1,124.9867

10 100.0000 281.2467 2 562.493411 100.0000 281.2467 4 1,124.986712 100.0000 281.2467 2 562.493413 99.6145 280.1624 4 1,120.649514 97.1057 273.1067 2 546.2134

Haqiqi Ilham Muchammad 23 4315100143

STATION %LUAS LUAS (m2)[1] [2] [3] = [2] x Am0 0 01 10.1401 28.51882 29.3773 82.62263 50.2536 141.33664 69.6042 195.75955 84.1999 236.80946 92.5545 260.30657 97.3505 273.79508 99.4791 279.78179 100.0000 281.2467

10 100.0000 281.246711 100.0000 281.246712 100.0000 281.246713 99.6145 280.162414 97.1057 273.106715 91.3993 257.057416 79.4887 223.559317 61.0609 171.731818 37.7989 106.308119 14.4795 40.723020 0 0

Page 24: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

15 91.3993 257.0574 4 1,028.229716 79.4887 223.5593 2 447.118617 61.0609 171.7318 4 686.927118 37.7989 106.3081 2 212.616319 14.4795 40.7230 4 162.892020 0 0 1 0

11,938.3860

V displ (tabel) = 1/3 (L displ / 20) x

= 1/3 ( 167 / 20 ) x 11.938,386

= 33.228,5078 m3

Koreksi = ∇ Ldisp (rumus )−∇ Ldisp (tabel)

∇ Ldisp(rumus)x100 %

= 33.371,897 – 33.228,507833.371,897

x100 %

= 0,43 % ≤ 0.5% (memenuhi)

8. Menentukan Letak LCB (Tabel)

Perhiutngan LCB ini juga masih berdasarkan Ldisp dan perhiutnganya

dilaksanakan secara tabulasi dengan memakai dasar / melanjutkan (tabel

2)

Tabel 3. Menghitung LCB

STATION %LUASLUAS (m2)

SIMPSON

FUNGSI VOLUME LEVER

FUNGSI MOMEN

[1] [2][3] = [2] x

Am [4] [5] = [3] x [4] [6] [7] = [5] x [6]0 0 0 1 0 -10 01 10.1401 28.5188 4 114.0751 -9 -1026.67632 29.3773 82.6226 2 165.2452 -8 -1,321.96133 50.2536 141.3366 4 565.3464 -7 -3,957.42474 69.6042 195.7595 2 391.5191 -6 -2,349.11445 84.1999 236.8094 4 947.2374 -5 -4,736.18716 92.5545 260.3065 2 520.6130 -4 -2,082.45207 97.3505 273.7950 4 1,095.1798 -3 -3,285.53958 99.4791 279.7817 2 559.5634 -2 -1,119.12689 100.0000 281.2467 4 1,124.9867 -1 -1,124.9867

10 100.0000 281.2467 2 562.4934 0 0.0000

Haqiqi Ilham Muchammad 24 4315100143

Page 25: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

11 100.0000 281.2467 4 1,124.9867 1 1,124.986712 100.0000 281.2467 2 562.4934 2 1,124.986713 99.6145 280.1624 4 1,120.6495 3 3,361.948514 97.1057 273.1067 2 546.2134 4 2,184.853515 91.3993 257.0574 4 1,028.2297 5 5,141.148516 79.4887 223.5593 2 447.1186 6 2,682.711517 61.0609 171.7318 4 686.9271 7 4,808.489618 37.7989 106.3081 2 212.6163 8 1,700.930119 14.4795 40.7230 4 162.8920 9 1,466.027920 0 0 1 0 10 0

11,938.3860 2,592.6141

LCB tabel = / x (L displ / 20 )

= 2.592,6141 / 11.938,386 x ( 167 / 20)

= (+) 1,8133 m (di depan Midship)

Koreksi =

LCB (NSP )−LCB (Tabel)L CB ( NSP )

x100 %

= 1,815 – 1,8133 x 100%

1,815

= 0.096 ≤ 0.1% (memenuhi)

9. Menggambar Curve Of Sectional Area (CSA)

Dengan skala panjang, tarik garis horizontal sepanjang Ldisp

Panjang Ldisp dibagi 20 bagian yang jaraknya sama sehingga

diperoleh station 0 s/d station 20.

Dari setiap titik station 0 s/d 20 ditarik garis vertikal ke atas.

Dengan skala luas, pada garis-garis vertikal dan tiap tiap station

ukuran besaran luas masing-masing.

Dengan demikian diperoleh gambar CSA (Lihat Gambar 3.2)

10. Menggambar Curve of Sectional Area yang Sudah di Fairkan (CSAf)

Dari station 10 pada Ldisp ditarik garis yang panjangnya ½ Lwl ke

bagian depan sehingga ujung terdepan merupakan titik FP , kemudian

Haqiqi Ilham Muchammad 25 4315100143

Page 26: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

juga ditarik garis ½ Lwl ke bagian belakang sehingga ujung belakang

merupakan titik A. Jadi titik A sampai FP adalah panjang garis air

atau Lwl

Selanjutnya dibuat CSA yang akan di fairkan pada bagian belakang

sampai titik A dan bagian depan sampai titik FP. Dari titik FP ditarik

garis sepanjang Lpp ke belakang sehingga titik ujung garis itu adalah

titik AP. Sehingga diperoleh gambar CSAf (Lihat Gambar 3.2)

Gambar 3.2 CSA dan CSAf

Keterangan : Merah = CSA Fairing

Kuning= CSA Awal

11. Menghitung volume displacement ( V Ldispl ) dan LCB berdasarkan

CSA yang sudah difairkan untuk Main Part dan Cant Part

Tabel 4. Perhitungan VLdispl dan letak LCB pada Main Part

STATION LUAS (m2) SIMPSON FUNGSI VOLUME LEVER FUNGSI MOMEN

[1] [2] [3] [4] = [2] x [3] [5] [6] = [4] x [5]

Haqiqi Ilham Muchammad 26 4315100143

Page 27: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

AP 5.81 1 5.81 -10 -58.14

1 35.99 4 143.94 -9 -1,295.482 88.58 2 177.16 -8 -1,417.253 146.57 4 586.26 -7 -4,103.854 203.41 2 406.83 -6 -2,440.975 245.06 4 980.25 -5 -4,901.246 264.67 2 529.34 -4 -2,117.347 276.08 4 1,104.32 -3 -3,312.95

8 280.06 2 560.12 -2 -1,120.24

9 281.24 4 1,124.95 -1 -1,124.95

10 281.24 2 562.48 0 0.00

11 281.24 4 1,124.95 1 1,124.9512 281.24 2 562.48 2 1,124.9513 280.64 4 1,122.55 3 3,367.6514 275.54 2 551.08 4 2,204.30

15 260.68 4 1,042.72 5 5,213.60

16 230.66 2 461.32 6 2,767.92

17 183.73 4 734.92 7 5,144.44

18 115.82 2 231.65 8 1,853.18

19 50.54 4 202.16 9 1,819.44FP 0.00 1 0.00 10 0.00

4 12,215.27 5 2,728.03

Volume MAIN PART = 1/3 x 4 x (LPP / 20)

= 1/3 x 12.215,27 x ( 165 / 20)

= 33.592,006 m

LCB MAIN PART = (5/ 4) x (LPP / 20 )

= ( 2.728.03 / 33.592,006) x ( 165 / 20)

= (+) 1,842 m (di depan midship)

Tabel 5. Perhitungan VLdispl dan letak LCB pada Cant Part

STATION LUAS (m2) SIMPSON FUNGSI VOLUME LEVER FUNGSI MOMEN

[1] [2] [3] [4] = [2] x [3] [5] [6] = [4] x [5]AP 5.81 1 5.814 0 0.000

Haqiqi Ilham Muchammad 27 4315100143

Page 28: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

B 2.77 4 11.096 -1 -11.096

A 0.00 1 0.000 -2 0.000

6 16.91 7 -11.096

Mencari jarak antar station (d) CANT PART = ½ (LWL – LPP)

= ½ ( 169 – 165)

= 2 m

Volume CANT PART = 1/3 x d x 6

= 1/3 x 2 x 16,91

= 11,273 m3

LCB CANT PART = (7 / 6) x d

= ( -11,096 / 11,273 ) x 2

= (-) 1,312 m ( di belakang AP )

= - 1,312 – ½ (LPP)

= - 1,312 – ½ (165)

= (-) 83,81 m (di belakang Midship)

12. Menghitung volume displacement ( V Ldispl ) dan LCB total Main Part dan Cant Part

Volume displacement total (Vtotal) = Vol MP + Vol CP= 33.592,006 + 11,273

= 33.603,297 m3

LCB total ¿( LCBcp x Volcp )+(LCBmp xVolmp)

V gab

= ( -83,81 x 11,273) + (1,842 x 33.592,006)

33.603,297

= (+) 1.81 m (di depan midship)

13. Menghitung volume displacement ( V Ldispl ) dan LCB total berdasarkan rumus

Haqiqi Ilham Muchammad 28 4315100143

Page 29: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

*Volume displ rumus = Lwl x B x T x Cb

= 169 x 28,6 x 10 x 0.6987

= 33.771,56 m 3

*LCB NSP = %LCB x Ldisp

= (+) 1,087 x 167

= (+) 1,815 m (di depan midship)

Koreksi volume displacement ¿|(Vdispl – Vgab)Vdispl

x 100 %|= (33.771,56– 33.603,297) x 100%

33.771,56

= 0,4983 % 0.5 % (memenuhi)

Koreksi LCB ¿|(LCB NSP – LCB gab)LCB Nsp

x 100 %|= ( 1,815 – 1,81 ) x 100%

1,815

= 0,0745 % 0.1 % (memenuhi)

14. Menggambar “Curve Of Water Line” / “Curve Of Water Plane Area”

Dengan skala panjang dibuat garis horizontal sepanjang Lwl dan

ditetapkan titik-titik stationya (main part: AP-FP ; cant part: A-AP)

Menghitung sudut masuk ie

f = ( 1,4 + ) x e, dimana e = LCB NSP / L displ

= 1,815 / 167 = 0,01087

maka :

f = ( 1,4 + ) x e

f = 0.7097 - (1,4 + 0.7097 ) x 0,01087

= 0,7327

Haqiqi Ilham Muchammad 29 4315100143

Page 30: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Penentuan sudut masuk berdasar koefisien prismatik depan φf

φf

Sud

ut m

asuk

Bentuk V, untuk Cb kecilBentuk U, untuk Cb besar

Ditambah panjangnya untuk membulatkan garis air di FP (bentuk linggi haluan)

FP

Sudut masuk

Garis B/2

Gambar 3.3 Daigram untuk menentukan sudut masuk

Dengan memasukan harga f pada grafik NSP diatas maka diperoleh

sudut masuk garis air bidang depan ie = 19o.

Pada FP dibuat garis memotong Lwl yang membentuk sudut ie sbesar

19o

Dari titik-titik station ditarik garis vertikal. Direncanakan lebar /

ordinat untuk masing-masing station dengan skala lebar pada garis

vertikal. Khusus pada midship dan station kembar lebar ordinat harus

Haqiqi Ilham Muchammad 30 4315100143

Page 31: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

= B/2 (max). Hasil perancangan ordinat pada masing masing station

dimasukan ke tabel perhitungan

Apabila dari titik ordinat dari station A s/d FP dihubungkan maka

akan terbentuk kurva streamline yaitu Curve of Water Plan Area

(Lihat gambar 3.4)

Gambar 3.4 Curve Of Water Plane Area

Tabel 6. Perhitungan WPA Main Part dan Cant Part Berdasarkan Curve

Of Water Line

Tabel perhitungan bidang garis air untuk Main Part

STATION LUAS (m2) A/2T (m) B/2 (m) SIMPSON FUNGSI LUAS[1] [2] [3] [4] [5] [6] = [4] x [5]AP 5.81 0.291 5.6269 1 5.6269

1 35.99 1.799 9.3802 4 37.52082 88.58 4.429 10.7164 2 21.43283 146.57 7.328 11.531 4 46.1244 203.41 10.171 12.1321 2 24.2642

5 245.06 12.253 12.6984 4 50.7936

6 264.67 13.233 13.3035 2 26.607

7 276.08 13.804 13.82 4 55.28

8 280.06 14.003 14.1 2 28.2

9 281.24 14.062 14.3 4 57.210 281.24 14.062 14.3 2 28.6

11 281.24 14.062 14.3 4 57.212 281.24 14.062 14.3 2 28.613 280.64 14.032 14.1581 4 56.6324

Haqiqi Ilham Muchammad 31 4315100143

Page 32: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

14 275.54 13.777 14.043 2 28.086

15 260.68 13.034 13.4331 4 53.732416 230.66 11.533 11.8341 2 23.668217 183.73 9.187 9.3366 4 37.3464

18 115.82 5.791 6.2244 2 12.4488

19 50.54 2.527 3.1122 4 12.4488FP 0.00 0.000 0 1 0

Σ8 691.8123

Tabel perhitungan bidang garis air untuk Cant Part

STATION LUAS (m2) A/2T (m) B/2 (m) SIMPSON FUNGSI LUAS

[1] [2] [3] [4] [5] [6] = [4] x [5]AP 5.81 0.2907 5.6269 1 5.6269

B 2.77 0.1387 3.5743 4 14.2972A 0.00 0 0 1 0

Σ9 19.9241

AWL Maint Part = 2 x

13

x∑ 8 x lpp20

= 2 x 1/3 x 691,8123 x ( 165/ 20)

= 3804,968 m2

Awl Cant Part = 2 x

13

x∑ 9 x d

= 2 x 1/3 x 19,9241 x 2

= 26,6 m2

AWL Total = Awl Maint Part + Awl cant Part

= 3804,968 + 26,6

= 3831,533 m2

AWL (rumus) = LWL x B x Cw, dimana :

Cw = 1/3 + (2/3 Cb ()wl)

= 1/3 + (2/3 x 0,69)

Haqiqi Ilham Muchammad 32 4315100143

Page 33: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

= 0,794

Cb () wl = x (Ldispl / LWL)

= (0,6987 x 167 ) / 169

= 0,690

Jadi, AWL (rumus) = LWL x B x Cw

= 169 x 28,6 x 0,794

= 3.835,926 m2

Koreksi Awl ¿ Awl Rumus−Awl TotalAwl Rumus

x100

= ( 3.835,926 – 3831,533) x 100%

3.835,926

= 0,1145 % < 0,5 % (memenuhi)

15. Merancang Body Plan Kapal

a. Merancang Jari Jari Bilga

Gambar 3.5 Jari-jari bilga

Haqiqi Ilham Muchammad 33 4315100143

Page 34: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Jari Jari bilga (R)¿√ 0,5 x [ (B x T )−Am ][1− (0,25 π )]

¿√ 0,5 x [ (28,6 x10 )−281,24][1−(0,25 x3,14 )]

¿ 3,327 m

b. Pembuatan Body Plan

Sekarang kita dapat membuat bentuk tiap station dengan pertolongan

planimeter bila dikerjakan dengan manual. Untuk pengerjaan

menggunakan autocad kita cukup menggunakan bantuan perintah hatch

yang menutupi daerah yang akan dicari luasnya dan dengan melihat data

pada properties sudah diketahui luas daerah tersebut.

Dengan melihat dahulu data-data, yaitu A/2T dan B/2 pada (tabel 6) ,

data tersebut digunakan untuk merencanakan body plan.

Gambar 3.6 gambar body plan

Haqiqi Ilham Muchammad 34 4315100143

Page 35: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

E

0

R

A S

T

A / 2T

B / 2

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Langkah-langkah secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Pertama kita buat persegi panjang dengan B sebagai sisi panjang dan T

sebagai sisi lebar. Kemudian bagi 2 bagian dengan sebuah garis tengah yang

dinamakan Centre Line, sehingga ada dua bagian persegi panjang. Untuk bagian

kanan adalah untuk body plan bagian haluan, sedangkan untuk bagian kiri adalah

body plan bagian buritan.

b) Kemudian pada garis air T dari centre line diukurkan garis yang besarnya

A/2T sehingga berbentuk persegi panjang ABCD. Kemudian dari centre line pada

garis air T kita ukur juga B/2. Setelah itu kita buat bentuk body plan. Hal ini

berlaku untuk setiap station dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

3.7

Gambar 3.7 kurva stream line Body Plan

Haqiqi Ilham Muchammad 35 4315100143

Page 36: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

c) Dari titik sejauh B/2 itu kita rencanakan bentuk station sedemikian rupa

sehingga luas ERO = luas OSA. Letak titik potong tiap station dengan garis A/2T

harus merupakan garis / kurva yang stream line.

d) Untuk mengetahui luasannya dapat dibantu dengan alat yang disebut

planimeter. Jika menggunakan autocad maka luasannya dapat dicari dengan

perintah hatch dan melalui properties jika ingin melihat apakah luasan yang

dibagi garis stream line telah sama luasannya..

e) Sedangkan untuk station pada paralel middle body, tidak lagi menggunakan

cara diatas, melainkan menggunakan perhitungan jari-jari bilga.

f) Setelah semua station baik pada bagian haluan maupun buritan tergambar

pada body plan selanjutnya adalah membuat garis sent ( sent line ) atau bilge

diagonal expended serta membuat garis stream line yang merupakan garis

perpotongan antara station dengan garis A/2T. garis ini berfungsi sebagai koreksi

terhadap bentuk base line kapal.

16. Pembuatan Half Breadth Plan

Half breadth plan merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari

atas, pada setiap garis air (water line). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar

dibawah ini: (Lihat Gambar 3.8)

Gambar 3.8 Gambar Half Breadth Plan

Haqiqi Ilham Muchammad 36 4315100143

Page 37: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Setelah body plan selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat

Half Breadth Plan. Untuk membuatnya pertama-tama yang harus dilakukan

adalah menentukan jumlah water line (WL) yang akan dibuat. Pada umumnya

garis WL dibuat berdasarkan ukuran meter dan ukuran bagian atau titik dimana

sarat kapal dibagi atas ketinggian yang sama. Garis WL diukur mulai Base Line

(garis dasar kapal). Pada kapal dalam laporan ini dibagi atas 7 Water Line, yaitu:

WL-0m; WL-0,6m; WL-1,2m; WL-1,8m; WL-2,4m; WL-3m; WL-4 m; WL-5 m.

Selanjutnya gambar garis-garis WL tersebut pada body plan. Kemudian ukur

jarak tiap station pada garis WL terhadap garis sumbu atau centerline.

Setelah diukur, gambar half breadth plan sesuai dengan jarak WL terhadap

Center Line pada tiap-tiap station, seperti gambar dibawah ini. (Lihat Gambar

3.9)

Gambar 3.9 Gambar Half Breadth Plan

17. Pembuatan Sent Line ( Garis Diagonal )

Membuat Sent Line dengan cara menarik garis diagonal pada kedua sisi

Body Plan dimulai dari center line kesisi bawah body plan. Kemudian ukur jarak

tiap station pada garis sent line terhadap titk awal garis diagonal atau sent line

(lihat gambar 3.10)

Haqiqi Ilham Muchammad 37 4315100143

Page 38: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Gambar 3.10

Setelah diketahui dimension (jarak) garis sent line antara center line dengan

masing – masing station, langkah selanjutnya adalah mentransformasi jarak

(dimensi) tersebut ke proyeksi Half Breadth Plan. (Lihat Gambar 3.11)

Gambar 3.11 Half Breadth dan Sent Line

Adapun fungsi dari garis Sent ini adalah sebagai koreksi dari proyeksi

Body Plan apakah sudah benar atau tidak , meskipun pada Body Plan sudah

terkoreksi berdasarkan perpotongan antara garis station dengan tiap WL dan

A/2T. Karena itu bentuk sent line ini juga amat dipengaruhi oleh bentuk station

pada Body Plan.

18. Pembuatan Sheer Plan

Sheer Plan merupakan hasil dari pemotongan tegak memanjang kapal

melalui garis yang disebut Buttock Line. Pada perancangan ini ditentukan 7

buah Buttock Line dengan jarak masing-masing BL-0,5m; BL-1m; BL-2m; BL-

3m; BL-4m; BL-5m (Lihat Gambar 3.12)

Haqiqi Ilham Muchammad 38 4315100143

Page 39: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Gambar 3.12 Sheer Plan

- Buttock Line

Buttock line adalah garis yang menyatakan bentuk irisan kapal jika

dibuat dari samping. Pembuatannya adalah berdasarkan data pada half breadth

plan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini: (Lihat Gambar 3.13)

Gambar 3.13 Buttock Line

- Membuat Buttock Line

Caranya adalah pertama kita buat garis buttock line baik pada body

plan maupun pada half breadth plan. Lalu dari perpotongan antara garis-

garis lurus itu dengan garis-garis air (water lines), kita proyeksikan ke

sheer plan, dengan cara menarik garis lurus ke atas. Garis-garis vertikal

ini jika dipotongkan dengan garis-garis air (water lines) pada sheer plan

yang sesuai pada half bread plan, maka akan terbentuk titik-titik yang jika

dihubungkan akan terbentuk buttock line pada sheer plan seperti gambar

berikut:

Haqiqi Ilham Muchammad 39 4315100143

Page 40: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

.

Gambar 3.14 contoh gambar proyeksi sheer plan pada BL dan station

Tiap-tiap garis baik pada water line maupun pada buttock line harus

mempunyai bentuk yang fair dan stream line. Jika tidak, maka harus dirubah

supaya bisa fair dan stream line. Tentu saja perubahan ini akan berpengaruh pada

bagian-bagian sebelumnya, misalnya merubah body plan dan half breadth plan.

3.3 Perancangan Bentuk Haluan dan Buritan

Perancangan Bentuk Haluan

Dalam buku Teori Bangunan Kapal disebutkan bahwa kemiringan

linggi haluan ±15o dan bisa diperbesar untuk menambah kecepatan.

Lihat (Gambar 3.8)

Haqiqi Ilham Muchammad 40 4315100143

Page 41: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Gambar 3.8 Bentuk Linggi Haluan

Perancangan Bentuk Buritan

Dalam merancang bentuk linggi buritan terlebih dahulu harus

merencanakan kemudi, propeller dan clearence nya serta bentuk

buttock line yang terdekat dengan linggi buritan. Lihat (Gambar 3.9)

3.4 Perancangan Bangunan Atas Kapal

BKI (2009)

Tinggi bulwark (0.9m - 1.4m) = 1 m

Panjang forecastle deck = 12,5% x Lpp

= 12,5% x 165

Haqiqi Ilham Muchammad 41 4315100143

Page 42: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

= 20,625 m

Tinggi forecastle deck = 2.25m

Panjang poop deck = 23% x Lpp

= 23% x 165

= 37,95 m

Tinggi poop deck = 2.25 m

- Forecastle deck

Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck

pada bagian haluan yang memiliki ketinggian 2,25 meter diukur dari geladak

utama, sedangkan untuk panjangnya 12,5% x Lpp.

(Lihat Gambar 3.14)

- Bulwark

` Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada

geladak tepi pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi

sebagai pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan

setinggi 1 meter diukur pada geladak terendah. (Lihat Gambar 3.15)

Gambar 3.15 Bulwark Dan Forecastle Deck

- Poop Deck

Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada

bagian buritan yang memilki ketinggian 2,25 meter diukur dari geladak utama

Haqiqi Ilham Muchammad 42 4315100143

Page 43: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

sedangkan untuk panjangnya 23% x Lpp. Poop deck berfungsi sebagai tempat

peralatan tambat, ruang penyimpanan. (Lihat Gambar 3.16)

Gambar 3.16 Poopdeck

Haqiqi Ilham Muchammad 43 4315100143

Page 44: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

Penyelesaian Gambar

Proyeksikan semua garis ( bangunan atas dari sheer plan, ke body plan,

kemudian ke half breadth )

Gambar 3.17 Proyeksi sheer plan , body plan dan half breadth

3.5 Perencanaan Kemudi Dan Propeler

Sesuai yang diatur oleh Biro Klasifikasi Indonesia (2009).

Perhitungannya sebagai berikut :(Lihat Gambar 3.15)

1. Perencanaan Kemudi

Luas daun kemudi :

A = T x LPP { 1 + 25 ( B / LPP )2 } [m2 ]

100

= 10 x 165 { 1 + 25 ( 28,6 / 165 )2 } [m2 ]

100

= 28,9 [m2 ]

Haqiqi Ilham Muchammad 44 4315100143

Page 45: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

b’ = √( A1,8) b’’ = A / H

= (28,9 /1.8)½ = 6,65 / 7,21

= 4,01 m = 0,92 m

h = 1,8 x b’ a’ = 5 % x H

= 1.8 x 4,01 = 5 % x 7,21

= 7,21 m = 0,36 m

A= 23 % x A

= 23 % x 28,9

= 6,65 m2

2. Perhitungan Propeler

Menurut Schneekluth ,H and Bertram , V , 1998 . Ship Design for

Efficiency and Economy ,Second Edition dan Det Norske Veritas.

Perhitungan propeller dan propeller clearence sebagai berikut :

a) Diameter propeler (Dp) = 0,6 x T

= 0,6 x 10

= 6 m

Diameter poros propeler(Db) = ± 0.12 x T

= 0,12 x 10

= 1,2 m

b) Jari-jari propeller = 0,5 x Dp

= 0,5 x 6

= 3 m

c) Jarak a > 0,1 x Dp

Haqiqi Ilham Muchammad 45 4315100143

Page 46: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

> 0,1 x 6

> 0,6 m

d) Jarak b > 0,27 x Dp

> 0,27 x 6

> 1,6 m

e) Jarak c > 0,2 x Dp

> 0,2 x 6

> 1,2 m

f)Jarak e > 0,035 x Dp

> 0,035 x 6

> 0,2 m

i) Jarak f = 8” - 10”

= 8 x 0.0254

= 0,2032 m

Berikut merupakan gambar dari perncanaan propeller dan kemudi :

Gambar 3.18 Perencananaan propeler dan kemudi

Haqiqi Ilham Muchammad 46 4315100143

Page 47: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

BAB IV

LAMPIRAN

4.1 Keterangan Tipe Kapal :Kapal Oil Tanker : Kapal yang digunakan untuk mengangkut muatan

dengan wujud cair, seperti minyak mentah, minyak sayur, dan bahan-bahan kimia

berwujud cair.

4.2 Lampiran Body Plan

Haqiqi Ilham Muchammad 47 4315100143

Page 48: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

4.3 Lampiran Half Breadth Plan

Haqiqi Ilham Muchammad 48 4315100143

Page 49: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

4.4 Lampiran Sheer Plan

Haqiqi Ilham Muchammad 49 4315100143

Page 50: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

4.5 Lampiran Seluruh Gambar

Haqiqi Ilham Muchammad 50 4315100143

Page 51: Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker

Laporan Tugas Rancang I ( Rencana Garis )

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Biro Klasifikasi Indonesia. 2009. Rules for the Classification and

Construction Seagoing Steel Ship Volume II - Section 13.

Murtedjo, Mas. 2014. Modul Ajar Perancangan Lines Plan. Surabaya.

Tood , F. H. 1962. Series 60 – Methodical Experiments with Models Of

Single Screw Merchant Ships.

Van Lammeren, W. P. A., Troost, L. J. & Koning, J. G. 1948. Resistance,

Propulsion, And Steering Of Ships. H. Stam , Haarlem. Holland.

Santoso, Made., Gusti, Ir . I., Sudjono, Jusuf. & Joswan, Ir. 1982. Teori

Bangunan Kapal. Jakarta.

Schneekluth ,H & Bertram , V. 1998. Ship Design for Efficiency and

Economy Second Edition.

Haqiqi Ilham Muchammad 51 4315100143