Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

10
Oleh : Indah Dwi Wijayanti (4201408030) Olymvia Dien setyani (4201408039)

Transcript of Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

Page 1: Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

Oleh :

Indah Dwi Wijayanti(4201408030)

Olymvia Dien setyani(4201408039)

Page 2: Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

Progresisvisme, konstruktivisme, developmentally, Appropriate Practice (DAP) Landasan Normatif Landasan Praktis

Page 3: Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

sensorimotor : Terbentuknya konsep kepermanenan obyek dan kemajuan gradual dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah kepada tujuan

praoperasional : Perkembangan kemampuan menggunakan simbol simbol untuk menyatakan obyek obyek dunia

Page 4: Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

operasi konkrit : Perbaikan dalam kemampuan untuk berfikir secara logis. Kemampuan kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat balik.

operasi formal : Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan . masalah masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis.

Page 5: Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman merupakan kunci utama dari belajar bermakna.

Page 6: Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif

Tekanan dalam proses belajar terletak pada siswa

Mengajar adalah membantu siswa belajar Tekanan dalam proses belajar lebih pada

proses bukan pada hasil akhir Kurikulum menekankan partisipasi siswa,

dan Guru sebagai fasilitator.

Page 7: Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

zone of proximal development.

Scaffolding

Page 8: Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

fase perhatian fase retensi fase reproduksi fase motivasi

Page 9: Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

pembelajaran penemuan (inkuiri)

Page 10: Landasan Teoritik Dan Empirik Pembelajaran Terpadu

memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari;

membantu siswa mencari hubungan antara konsep;

mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya;

mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif.