LANDASAN TEORI DHF.doc

5
LANDASAN TEORI Dengue Hemorrhage Fever (DHF) A. Definisi DHF Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit Demam Akut dengan cirri-ciri demam manifestasi perdarahan dan dapat menimbulkan rejatan (syok) yang dapat menyebabkan kematian. Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue (Abovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. B. Etimologi Penyebab penyakit DHF adalah virus Dengue sejenis alb virus yang ditularkan lewat nyamuk Aedes Aegypti. C. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit DHF adalah : 1. Demam tinggi selama 5 – 7 hari 2. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, peteckie, ikhimosit, hipertermi 3. Epitoksis, hematomesis, melena, hematuria 4. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi. 5. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan ulu hati 6. Sakit kepala 7. Perbesaran hati, limpa dan kelenjar getah bening 8. Tanda-tanda rejatan (sianosis, kulit lembab, kelainan darah menurun, gelisah)

description

keperawatan

Transcript of LANDASAN TEORI DHF.doc

Page 1: LANDASAN TEORI DHF.doc

LANDASAN TEORI

Dengue Hemorrhage Fever (DHF)

A. Definisi DHF

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit Demam Akut dengan

cirri-ciri demam manifestasi perdarahan dan dapat menimbulkan rejatan (syok)

yang dapat menyebabkan kematian.

Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh

virus Dengue (Abovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk

Aedes Aegypti.

B. Etimologi

Penyebab penyakit DHF adalah virus Dengue sejenis alb virus yang

ditularkan lewat nyamuk Aedes Aegypti.

C. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit DHF adalah :

1. Demam tinggi selama 5 – 7 hari

2. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, peteckie, ikhimosit, hipertermi

3. Epitoksis, hematomesis, melena, hematuria

4. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.

5. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan ulu hati

6. Sakit kepala

7. Perbesaran hati, limpa dan kelenjar getah bening

8. Tanda-tanda rejatan (sianosis, kulit lembab, kelainan darah menurun, gelisah)

D. Klasifikasi

Menurut WHO, derajat beratnya Demam Berdarah Dengue dibagi menjadi

empat tingkatan, yaitu :

1. Derajat I : Ringan, bila demam 2 – 7 hari disertai gelaja klinik lain dan

manifestasi perdarahan paling ringan yaitu uji tourniquet

yang positif

2. Derajat II : Sedang, dengan gejala lebih berat dari pada derajat I serta

manifestasi perdarahan kulit, epitaksit, perdarahan pada gusi,

hemotomesis atau melena terdapat gangguan sirkulasi darah

Page 2: LANDASAN TEORI DHF.doc

perifer yang ringan berupa kulit dingin dan lembab, ujung

jari dan hidung dingin

3. Derajat III : Berat, dengan gejala syok mengikuti gejala-geala tersebut

diatas.

4. Derajat IV : Berat sekali, penderita syok hebat, tensi tidak dapat diukur

dan nadi tidak dapat diraba.

E. Patofisiologi dan Pemeriksaan Penunjang

- Patofisiologi

Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya pelmeabilitas

dinding pembuluh darah, menurunya vokume plasma, terjadinya hipotensi,

trombositopenia dan diathesis hemorogik, rejatan terjadi secara akut. Nilai

hemotokiit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma klien mengalamai

hipovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoreksia jaringan / asidosis

metabolic dan berakhir dengan kematian. Perdarahan pada pasien DHF terjadi

karena trombositopenia, menurunya fungsi trombosit dan menurunya factor

koagulasi (protombin, factor V. VII, IX, X) dan fibrinogen). Perdarahan ebat

dapat terjadi terutama pada traktus gastrointestinal.

- Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada penyakit DHF, yaitu :

1. Darah lengkap : - Hematokrit ( 40 % - 48 % vol )

- Trombosit ( 150 – 400 mm3 )

2. Sesologi : Uji H1 ( Hemoglobin Inhibitor test )

3. Rotgen thorax : Efusi plusa

F. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan Keperawatan

Pasien dengan DHF dirawat di Rumah Sakit terlebih dahulu harus tirah

baring sampai minimal 5 hari bebas pansa samapai perdarahan bawah kulit

menghilang. Maksud tirah baring untuk mencegah terjadinya komplikasi,

perdarahan yang hebat, mobilisasi, dilakukan secara bertahap sesuai dengan

pulihnya kekuatan pasien. Pasien yang kesadaranya manurun, posisi tidurnya

harus diubah-ubah pada waktu tertentu, untuk menghindari terjadinya

komplikasi seperti demam typoid dan juga dengan memberikan minum

sebanyak 1,5 sampai 2 liter dalam 24 jam dengan air t e h atau susu dan gula.

b. Penatalaksanaan Medis

- Anti bireutik jika terdapat demam

Page 3: LANDASAN TEORI DHF.doc

- Anti konuulisan jika terdapat kejang

- Pembelian cairan melalui infuse jika pasien mengalami kesulitan minum,

dan nilai hematokrit cenderung meningkat

Prinsip Pengobatan :

Pengobatan yang dilakukan sampai sekarang masih bersifat

menunjang agar pasiesn dapat bertahan hidup. Obat yang tepat belum

ditemukan, pengobatan yang diberikan bersifat penurun demam dan

menghilangkan rasa sakit pada otot atau sendi, seperti parasetamol serta anti

perdarahan seperti adona, selain harus istirahat mutlak dan banyak minum.

Jika suhu tinggi lakukan kompres hangat secara intensif.

G. Pencegahan dan Pemberantasan

Pemberantasan DHF seperti pada penyakit menular lainya didasarkan atas

pemutusan rantai penularan DHF. Komponennya penularan dari virus Aedes

Aegypti dan manusia, karena samapai saat ini belum terdapat vaksin yang efektif

terhadap virus ini, maka pemberantasan ditujukan pada manusia, terutama pada

vaktornya.

- Memanfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat pengaruh alamiah dengan

melaksanakan pemberantasan vector pada saat sedikit terdapatnya kasus DHF

- Memutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vector pada

tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita sembuh total

- Mengusahakan pemberantasan vector di semua darah berpotensi penularan

tinggi

H. Patways

Infeksi Virus Dengue

Defiesi Sumsum Tulang Kerusakan Kapiler Sistem Retikulo Edoteal Dirangsang

Trombositopenia Plasma Keluar dari PD ( Hemokonsentrasi ) Hipertermi Pemb. Hepar

Perdarahan Hipovolemik Demam Mual Muntah

Tanda-tanda :

- TD Menurun,- Denyut nadi lemah, - Cepat, penurunan kesadaran

Perubahan Rerfusi Jaringan Kurang

volume cairanAnoreksida

Cemas