landasan teori

22
7 BAB II LANDASAN TEORETIS A. Metode Menulis Catatan Harian 1. Pengertian Metode Menurut Hatimah (2000: 9) metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi siswa dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran. Metode menurut Heuer dalam Neuer dan Hunfeld (1993: 14) yaitu “Methode/Methodik ist aus dem griechischlateinischen Wort ‘Methodos/ Methodus’ abgeleitet und bedeutet etwa “Zugang/ Weg, der zu einem bestimmten Ziel führt”, yang artinya “kata metode berasal dari bahasa Latin yaitu Methodos/ Methodus yang berarti cara atau jalan untuk mencapai tujuan tertentu”. Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab secara umum menurut kamus Purwadarminta (2002:21), metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk menapai sesuatu maksud. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1989: 580) metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

description

sebagai landasan penelitian

Transcript of landasan teori

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORETIS

    A. Metode Menulis Catatan Harian

    1. Pengertian Metode

    Menurut Hatimah (2000: 9) metode merupakan langkah operasional

    dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar,

    sehingga bagi siswa dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus

    disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan

    suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan

    pembelajaran.

    Metode menurut Heuer dalam Neuer dan Hunfeld (1993: 14) yaitu

    Methode/Methodik ist aus dem griechischlateinischen Wort Methodos/

    Methodus abgeleitet und bedeutet etwa Zugang/ Weg, der zu einem

    bestimmten Ziel fhrt, yang artinya kata metode berasal dari bahasa Latin

    yaitu Methodos/ Methodus yang berarti cara atau jalan untuk mencapai tujuan

    tertentu.

    Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan,

    sebab secara umum menurut kamus Purwadarminta (2002:21), metode adalah

    cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk menapai sesuatu maksud.

    Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1989: 580) metode adalah cara kerja

    yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

    mencapai tujuan yang ditentukan.

  • 8

    Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

    pengertian metode pada prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara kerja

    yang digunakan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

    mencapai tujuan tertentu.

    2. Pengertian Catatan Harian

    Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1989: 153) catatan harian

    adalah catatan mengenai kegiatan sehari-hari atau buku harian.

    Sejalan dengan itu, Wahrig (2006: 3628) mendefinisikan bahwa:

    Tagebuch ist ein Buch, in dem man sich tglich oder hufig Aufzeichnungen

    ber Erlebnisse, Gedanken, macht, yang artinya catatan harian adalah

    sebuah buku yang berisi catatan tentang pengalaman, pemikiran seseorang

    yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari.

    Situs internet http://de.wikipedia.org/wiki/tagebuch menjelaskan

    bahwa:

    Ein Tagebuch ist eine autobiografische Aufzeichnung in chronologischer Form. Das Tagebuch verfolgt die Linie des eigenen Lebens. Es gibt einen frischen Eindruck des Erlebten wieder. In einem Tagebuch werden Erlebnisse, eigene Aktivitten, aber auch Stimmungen und Gefhle aufgezeichnet. Es ist ein Medium der Selbstvergewisserung und zeichnet sich durch einen hohen Grad an Subjektivitt aus. Ein Kennzeichen aller Tagebcher ist die Regelmigkeit des Berichtens. Ein Tagebuch wird fr gewhnlich nicht mit dem Ziel einer Verffentlichung geschrieben.

    Kutipan di atas dapat diartikan: Buku Harian adalah sebuah gambaran

    autobiografi dalam bentuk kronologis. Buku harian mengikuti garis

  • 9

    kehidupan seseorang. Buku harian bagaikan penyegaran kembali dari apa

    yang sudah dialami. Di dalam buku harian tidak hanya digambarkan

    pengalaman-pengalaman, aktifitas-aktifitas, tetapi juga suasana dan perasaan.

    Buku harian adalah sebuah media untuk introspeksi diri dan menonjolkan sisi

    subjektivitas yang tinggi. Ciri khas dari buku harian adalah berita-berita yang

    ditulis secara teratur. Buku harian biasanya ditulis bukan untuk tujuan

    publikasi.

    Tentang catatan harian, Sumardjo dan Saini K.M. (1988 : 24)

    berpendapat bahwa:

    Catatan harian adalah catatan seseorang tentang dirinya atau lingkungan hidupnya yang ditulis secara teratur. Catatan harian sering dinilai berkadar sastra karena ditulis secara jujur, spontan, sehingga menghasilkan ungkapan-ungkapan pribadi yang asli dan jernih, yakni salah satu kualitas yang dihargai dalam sastra. Catatan harian bukan sekedar rekaman peristiwa tentang apa yang terjadi pada diri seseorang, tetapi sebuah dokumentasi penting tentang peristiwa yang terjadi di sekeliling, baik dalam skala nasional maupun internasional, dari peperangan laga sampai perang tanding di lapang hijau sepak bola.

    Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, catatan

    harian adalah catatan kejadian yang dialami sehari-hari yang berisi tentang

    pengalaman, pemikiran, aktifitas, suasana, dan perasaan seseorang. Selain itu

    catatan harian juga bagaikan penyegaran kembali dari apa yang sudah dialami.

    3. Metode Menulis Catatan Harian

    Menulis catatan harian adalah salah satu bantuan khusus untuk

    meningkatkan keterampilan siswa. Siswa dapat mencatat atau melukiskan

  • 10

    pengalaman pribadinya dalam sebuah buku atau secarik kertas. Selain itu

    catatan harian juga merupakan salah satu bentuk pembelajaran menulis kreatif

    yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa

    Jerman. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dari situs internet

    http://www.gfljournal.de/3-2000/berndt.html, sebagai berikut:

    Das Tagebuchschreiben in der fremden Sprache ist beispielsweise eine der Methoden, bei der sich der Lerner ber die fremde Sprache mit seinen persnlichen Erlebnissen beschftigen kann. Das Interesse der Lerner freinander kann zu Aktivitten fhren, die in formalen Unterrichtssituationen kaum erlaubt sind. Auf diese Weise kommt eine entspannte Kursatmosphre zustande; das ist wichtig, denn die spte Freiheit resultiert bei lteren Lernern schnell darin, dass sie sich die Freiheit nehmen, den Kurs zu verlassen, wenn sie sich nicht wohl fhlen. Das Gespr des Lehrers fr den Moment ist eine der Voraussetzungen, um eine lernerzentrierte situative Didaktik zu gestalten.

    Kutipan di atas dapat diartikan, bahwa Menulis catatan harian dalam

    bahasa asing merupakan suatu metode, di mana pembelajar yang terlepas dari

    pelajaran bahasa asing yang dipelajarinya dapat menyibukkan diri dengan

    pengalaman-pengalaman pribadinya. Minat pembelajar terhadap hal-hal

    tertentu bisa menuntun kepada aktifitas-aktifitas yang hampir tidak mungkin

    dilakukan di situasi pelajaran formal. Dengan cara ini terwujudlah sebuah

    suasana pelajaran yang santai. Hal itu penting, karena kebebasan yang akan

    datang akan memberikan dampak yang sangat cepat pada siswa yang lebih

    tua, yaitu dengan adanya kebebasan mereka untuk meninggalkan pelajaran

    jika mereka merasa tidak nyaman. Kepekaan pengajar terhadap momen ini

    merupakan salah satu syarat untuk menciptakan sebuah didaktik situatif yang

    berpusat kepada pembelajar/siswa.

  • 11

    Dalam kutipan tersebut dapat dijelaskan secara eksplisit bahwa metode

    menulis catatan harian dapat digunakan pada pembelajaran bahasa asing. Pada

    proses penggunaan metode menulis catatan harian tersebut dapat terwujud

    suasana pelajaran yang santai, karena siswa dapat menyibukkan diri dengan

    pengalaman pribadinya dan menuntun siswa kepada aktifitas-aktifitas yang

    hampir tidak mungkin dilakukan di situsi pelajaran formal. Selain itu siswa

    juga mendapatkan kebebasan. Apabila siswa merasa tidak nyaman, siswa

    boleh meninggalkan pelajaran, sehingga bisa tercipta situasi belajar yang

    berpusat kepada siswa.

    Metode menulis catatan harian juga digunakan pada seminar psikologi

    seperti yang dijelaskan oleh situs internet http//www.neue-

    lernkultur.de/publikationen/tagebuchschreiben.pdf:

    Weiterbildung als Lernhilfe, muss Anlsse fr solche mentale Umstrukturierung und Erweiterung geben, und sie muss Werkzeuge vermitteln, mit dem diese Aufgabe gelingen kann. Methoden der Weiterbildung haben dabei propdeutische Funktion: Durch ihre Anwendung im Seminar sollten die Teilnehmer auch etwas darber lernen, wie sie ihren privaten oder beruflichen Alltag selbstorganisiert lernen, d.h. Erfahrungen machen, reflektieren und verarbeiten knnen. Tagebuch schreiben bietet dafr hervorragende Mglichkeiten.

    Kutipan di atas dapat diartikan, bahwa pengayaan pengetahuan sebagai

    bantuan belajar harus memberikan tujuan untuk penyusunan dan perluasan

    mental dan juga harus menjadi perantara atau alat agar tugas tersebut dapat

    berhasil. Metode dari pengayaan pengetahuan mempunyai fungsi persiapan

    awal pengetahuan yaitu di mana melalui penerapannya sebaiknya siswa juga

    belajar tentang, bagaimana mereka belajar mengorganisasikan kehidupan

    sehari-hari mereka secara mandiri baik dalam hal pribadi maupun dalam hal

  • 12

    yang berhubungan dengan pekerjaan, artinya mereka dapat membuat

    pengalaman, merefleksikan dan mengolahnya. Menulis catatan harian

    menawarkan kemungkinan-kemungkinan yang luar biasa untuk hal tersebut.

    Dalam kutipan tersebut dapat dijelaskan, bahwa metode menulis catatan

    harian juga bisa digunakan dalam seminar psikologi. Metode ini bisa

    digunakan sebagai bantuan belajar yang bertujuan untuk penyusunan dan

    perluasan mental dan juga menjadi perantara atau alat agar tujuan tersebut bisa

    berhasil. Melalui penerapan metode menulis catatan harian dalam seminar ini,

    siswa bisa belajar mengorganisasikan kehidupan sehari-hari mereka secara

    mandiri baik dalam hal pribadi maupun dalam hal yang berhubungan dengan

    pekerjaan, sehingga mereka dapat membuat pengalaman, merefleksikan dan

    mengolahnya.

    Dalam seminar psikologi tersebut pembiasaan menulis catatan harian

    mempunyai banyak manfaat, seperti yang dijelaskan dalam situs internet

    http//www.neue-lernkultur.de/publikationen/tagebuchschreiben.pdf berikut

    ini:

    Das private Schreiben in Seminaren hat zwei groe Vorzge: 1. Schreiben untersttzt die Reflexion. Das Tagebuh hilft sich frei zu

    schreiben und zu ordnen, in dem wir unser Erleben mit all den persnlichen Widersprlichkeiten bewusst machen und den Zickzack unserer jeweiligen Gedanken bezeugen.

    2. Das Tagebuch schtzt. Das Tagebuch ist eine gute Hilfe, zunchst einen klaren Kopf zu bekommen und dann auswhlen, ber was ich sprechen mchte.

    Kutipan di atas dapat diartikan, bahwa tulisan pribadi mempunyai dua

    kelebihan, yaitu: 1. Menulis dapat mendukung refleksi. Catatan harian akan

  • 13

    membantu siswa untuk menulis dan menyusun tulisannya secara bebas, yang di

    dalamnya siswa menyadari pengalamannya dengan semua pertentangan yang

    berhubungan dengan semua hal yang bersifat pribadi dan catatan harian juga

    dapat menunjukkan sesuatu hal yang rumit dari pemikirannya. 2. Catatan

    harian dapat melindungi. Catatan harian merupakan sebuah bantuan yang baik,

    karena apa yang ditulis di dalam catatan harian merupakan hasil dari dua

    langkah kegiatan, yaitu penulis harus memiliki pemikiran yang jernih terlebih

    dahulu sebelum dia memilih apa yang akan dibicarakannya.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa menulis

    catatan harian adalah sebuah metode yang dapat digunakan dalam

    pembelajaran bahasa Jerman dan juga digunakan dalam seminar psikologi.

    Penggunaan metode menulis catatan harian bisa memberikan kebebasan kepada

    siswa, sehingga bisa tercipta stuasi belajar yang berpusat pada siswa. Selain itu

    catatan harian dapat membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan

    menulis, karena dengan menulis catatan harian siswa dapat menuliskan secara

    bebas pengalaman-pengalaman yang dialami dalam keseharian. Selain itu

    metode menulis catatan harian dapat memberikan motivasi untuk menghasilkan

    tulisan baru dan hal yang sangat penting dalam menulis catatan harian adalah

    bahwa sebelum penulis memilih sesuatu yang akan diungkapkannya dia harus

    mempunyai pemikiran yang jernih.

    .

  • 14

    4. Fungsi Catatan Harian

    Menurut Alwasilah (2005: 105) menulis catatan harian atau writing log

    merupakan cara jitu untuk mengembangkan kemampuan menulis. Selanjutnya

    Alwasilah (2005: 105) menambahkan, bahwa para ahli telah mengidentifikasi

    10 fungsi catatan harian sebagai berikut:

    a. Recording

    Penulis dapat merekam atau mencatat informasi dan kejadian yang

    dialami sesuai dengan persepsinya.

    b. Responding

    Penulis dapat memberi reaksi spontan terhadap persoalan atau kejadian.

    c. Questioning

    Penulis dapat mempertanyakan struktur, arti, dan implikasi dari

    persoalan atau kejadian yang dialami atau diamatinya.

    d. Rehearsing

    Penulis dapat berlatih atau menguji coba sebuah peran atau cara

    berbahasa dengan menggunakan jargon, sintaksis, atau persona yang

    timbul dari persoalan.

    e. Connecting

    Penulis dapat menghubungkan kejadian atau persoalan dengan

    fenomena lain yang dialaminya.

    f. Consolidating

    Penulis dapat membuat ringkasan dan menghubungkan konsep-konsep

    abstrak dan sistem yang membangun cerita yang dialaminya.

  • 15

    g. Anticipating

    Penulis dapat berspekulasi tenteng kejadian berikutnya yang mungkin

    terjadi atau tentang arah penulisan selanjutnya.

    h. Inventing

    Penulis dapat membangun cerita, konsep, hubungan, dan gagasan yang

    sebelumnya tidak pernah terfikirkan.

    i. Analyzing and Synthesizing the Teaching/Learning Process

    Penulis dapat memberi komentar tentang strategi dan bentuk-bentuk

    belajar dan mengajar yang berhubungan dengan persoalan yang sedang

    dipelajarinya.

    j. Analyzing and Synthesizing the Composing Process

    Penulis dapat merinci dan melakukan refleksi tentang proses menulis

    dan bagaimana cara berfikir dan berperilaku seputar aspek-aspek proses

    kreatif dalam sebuah karya.

    Menulis catatan harian sangat penting bagi siswa yang sedang belajar

    menulis, karena siswa dapat merekam atau mencatat informasi dan kejadian

    serta membangun cerita, konsep, hubungan, dan gagasan dari pengalaman

    yang dilaminya sendiri yang sebelumnya tidak pernah terfikirkan.

    5. Ciri-ciri Catatan Harian

    Ciri-ciri catatan harian atau jurnal menurut Tarigan (1994: 38), yaitu:

    a. Catatan harian bernada akrab, karena biasanya berisi kegiatan sehari-

    hari.

  • 16

    b. Catatan harian bersifat pribadi, kartena biasanya berisi tentang

    pengalaman pribadi.

    c. Walaupun bersifat pribadi, catatan harian juga dapat dibaca oleh orang

    lain.

    d. Catatan harian dapat menangkap kesan dari satu tempat dan

    membangkitkan sentuhan falsafah pribadi.

    e. Catatan harian dapat menghidupkan atau menciptakan kembali masa

    lalu.

    f. Catatan harian mempunyai keterperincian khas yang membuatnya

    menjadi gamblang, bersemangat, hidup, tajam, dan pedas.

    g. Keterperincian dari catatan harian membubuhi kehidupan dan

    keotentikan kepada pengalaman.

    h. Butir catatan dalam catatan harian mempunyai kualitas instant

    replay yang berarti pengulangan permainan pada saat itu juga

    i. Bahasa catatan harian bersifat wajar, jelas dan lincah; ketiga hal inilah

    yang dapat membuat para pembacanya terpesona.

    Dari beberapa ciri yang sudah disebutkan di atas dapat ditarik

    kesimpulan bahwa catatan harian itu bersifat pribadi dengan bahasa yang

    wajar, jelas, dan lincah serta otentik dengan pengalaman hidup seseorang.

  • 17

    6. Tujuan Catatan Harian

    Tujuan dari penulisan catatan harian menurut Tarigan (1994: 38) adalah

    sebagai berikut:

    a. Catatan harian dapat menangkap serta merekam pribadi dan

    pikiran-pikiran melebihi kesan seperti halnya dalam suatu fotograf,

    sehingga catatan harian dapat menciptakan suatu pemerian secara

    jelas seperti keadaan yang sebenarnya.

    b. Catatan harian dapat memberikan keterangan atau informasi

    terperinci yaitu sejenis informasi yang tidak dapat diberikan

    bahkan dielakan oleh kamera, alat perekam, ataupun oleh-oleh.

    Jadi catatan harian atau jurnal mempunyai suatu kemampuan untuk

    memberi tanda mata atau oleh-oleh yang dapat menggerakkan serta

    menghidupkan kenangan masa silam.

    Menulis catatan harian dapat menangkap dan merekam pikiran-pikiran

    secara terperinci, sehingga catatan harian juga bisa berfungsi seperti alat

    perekam yang dapat menggerakkan atau menghidupkan kenangan masa silam.

    7. Manfaat Catatan Harian

    Menulis catatan harian merupakan cara yang efektif untuk

    meningkatkan kemampuan menulis, menyalurkan emosi, merangkai kata, dan

    mencurahkan ide-ide dalam bentuk tulisan akan semakin bagus kalau rajin

  • 18

    menulis catatan harian. Di bawah ini terdapat beberapa manfaat catatan harian

    menurut situs http://dejurnale.multiply.com/journal/item/1/menulis_diary yaitu

    sebagai berikut:

    a. Catatan harian bisa membantu melampaui masa-masa sulit. Dengan

    menulis catatan harian seseorang dapat melewati berbagai macam suasana

    yang tidak menyenangkan seperti disaat sedih, tidak dicintai dan tidak

    diperhatikan oleh orang lain.

    b. Menuliskan rasa marah. Dengan menulis catatan harian seseorang dapat

    mengekspresikan rasa marah, harapan, ketakutan dan kecemburuan dalam

    bentuk tulisan dan juga dapat membantu menguburkan emosi dalam-dalam.

    Penggunaan huruf besar, tanda seru, atau kata-kata sifat saat menulis buku

    harian bisa digunakan untuk mengekspresikan kemarahan itu.

    c. Catatan harian layaknya ruangan pribadi. Dengan menulis catatan harian

    seseorang seperti memiliki tempat pribadi yang dapat didatangi apabila

    ingin mengenali keanehan diri dan menyendiri tanpa perlu diawasi dan

    disensor.

    d. Catatan harian merupakan tempat yang aman. Catatan harian dapat menjadi

    tempat yang aman untuk menyimpan semua perasaan yang ingin

    diungkapkan..

    e. Catatan harian dapat menjadi laboratorium. Catatan harian dapat menjadi

    tempat bagi para penulis muda atau bagi yang memiliki kecerdasan

  • 19

    dibidang bahasa yang ingin mencoretkan gagasan-gagasannya yang

    mungkin bisa dijadikan novel, cerpen, kumpulan sajak, atau buku riwayat

    hidup.

    8. Petunjuk Menulis Catatan Harian

    Berikut ini adalah beberapa petunjuk menulis catatan harian menurut

    Tarigan (1994: 39):

    a. Tulislah sesuatu setiap hari, walaupun hanya beberapa kalimat. Catatan-

    catatan tersebut dapat saja mengenai sembarang hal, sesuatu yang dialami

    pada hari itu atau beberapa kenangan dan pengalaman. Catatan tersebut

    dapat membantu seseorang dan dapat dimanfaatkan disaat kejadian itu

    masih segar.

    b. Batasilah setiap catatan harian dengan satu pokok penting dan luar biasa

    saja.

    c. Hendaklah melibatkan diri lebih pada penangkapan setiap seluk beluk

    pengalaman yang penting dari pada sarana-sarana penulisan. Usahakan

    supaya kata-kata lancar, menulislah terus menerus, jangan berhenti

    memeriksa kata-kata kemudian memperbaikinya.

    d. Katakan dan ceritakan semua itu dengan kata-kata sendiri. Bahasa slang

    dan ekspresi-ekspresi idiomatis memang tidak disenangi dalam kebanyakan

    bentuk tulisan lainnya karena mungkin terlalu informal bagi situasi tersebut

    dan mungkin pula tidak dimengerti oleh para pembaca, tetapi justru cocok

  • 20

    dan sesuai dengan tulisan jurnal karena mencerminkan masa-masa dan

    pribadi-pribadi orang yang sebenarnya.

    e. Sekali-sekali bacalah catatan-catatan itu sehari atau dua hari kemudian.

    Periksalah salah satu yang dianggap paling berhasil menciptakan atau

    menghidupkan kembali pengalaman itu. Temukan mengapa catatan-catatan

    tersebut berurutan.

    B. Keterampilan Menulis

    1. Pengertian Keterampilan

    Keterampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 935)

    adalah kecakapan untuk melaksanakan tugas; mampu dan cekatan.

    Sejalan dengan itu, Wahrig (2006: 513) menjelaskan dalam kamusnya

    bahwa: Fertigkeit ist Gewandheit, Geschicklichkeit, Knnen, bung, yang

    artinya keterampilan adalah ketangkasan, kepandaian, kemampuan, dan

    latihan. Dari kutipan tersebut dapat dijelaskan, bahwa keterampilan adalah

    ketangkasan, kepandaian, dan kemampuan yang dapat diperoleh setelah proses

    berlatih.

    Situs internet http://de.wikipedia.org/wiki/fertigkeit menjelaskan bahwa:

    Fertigkeit bezeichnen im Allgemeinen einen erlernten oder erworbenen

    Anteil des Verhaltens, yang artinya pada umumnya keterampilan itu merujuk

    pada sebuah bagian dari sifat atau tingkah laku yang dipelajari atau diperoleh.

    Dalam kutipan tersebut dapat dijelaskan, bahwa keterampilan dapat diperoleh

  • 21

    seseorang melalui pembelajaran, contohnya yaitu seperti keterampilan

    menghitung, bermain piano dan lain-lain. Jadi seseorang dapat memperoleh

    keterampilan-keterampilan tersebut setelah mempelajarinya.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa keterampilan

    adalah kecakapan atau kemampuan untuk melaksanakan tugas dan kecakapan

    atau kemampuan tersebut dapat diperoleh setelah proses berlatih. Selain itu,

    keterampilan merujuk pada sifat atau tingkah laku yang dipelajari atau

    diperoleh. Jadi keterampilan itu dapat diperoleh setelah seseorang

    bmempelajarinya.

    2. Pengertian Menulis

    Menulis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 968) adalah

    melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang/membuat surat) dengan

    tulisan.

    Penjelasan lain mengenai pengertian menulis terdapat juga dalam situs

    http://www.uni-due.de yaitu sebagai berikut: Schreiben bedeutet, die Regeln

    der Schriftsprache, Rechtschreibregeln, Regeln der Grammatik und

    Zeichensetzungsregeln sowie DIN-Normen, die das Layout betreffen, zu

    beachten. Artinya menulis adalah memperhatikan aturan penulisan, aturan

    tata tulis (ejaan), aturan tata bahasa dan aturan pemakaian tanda baca seperti

    pada DIN-Normen (Jawatan Standarisasi Jerman), yang berhubungan dengan

    Layout (tampilan pada penulisan).

  • 22

    Dari kutipan tersebut dapat dijelaskan, bahwa dalam menulis seseorang

    harus memperhatikan banyak aturan, seperti aturan penulisan, aturan tata tulis

    (ejaan), aturan tata bahasa, dan aturan pemakaian tanda baca.

    Tentang menulis, Jung (1992: 12) mengungkapkan bahwa:

    Schreiben ist eine hchst komplexe Fertigkeit ist, die eine sprachliche und gedankliche Ttigkeit bei gleichzeitigen Kenntnis im Bereich des Wortschatzes, der Grammatik, der Textkonstruktion und dem jeweiligen thematischen Bereich verlangt.

    Kutipan tersebut dapat diartikan: Menulis merupakan keterampilan

    yang sangat kompleks, yang menuntut kegiatan kebahasaan dan pikiran secara

    bersamaan dalam bidang kosakata, tata bahasa, rancang bangun teks dan

    bidang tema tertentu.

    Dari kutipan tersebut dapat dijelaskan, bahwa menulis merupakan

    keterampilan yang sangat kompleks, karena dengan menulis seseorang dapat

    mengekspresikan pikiran dalam bahasa tertulis.

    Penjelasan kedua pendapat di atas memperlihatkan kalau terdapat

    perbedaan, yaitu pendapat pertama lebih cenderung pada aturan-aturan

    menulis secara harfiah, sedangkan menurut Jung, menulis lebih cenderung

    pada proses pengungkapan isi pikiran.

    Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis

    adalah kegiatan yang melahirkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan

    yang harus memperhatikan aturan penulisan, aturan tata tulis (ejaan), aturan

    tata bahasa, dan aturan pemakaian tanda baca. Selain itu, menulis merupakan

    keterampilan yang sangat kompleks, karena dengan menulis seseorang dapat

    mengekspresikan pikirannya.

  • 23

    3. Keterampilan Menulis

    Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

    harus dikuasai seorang pembelajar bahasa. Keterampilan menulis merupakan

    suatu keterampilan yang sifatnya produktif dan kompleks karena pembelajar

    dituntut untuk dapat menuangkan ide, pikiran dan pendapatnya sendiri dengan

    bahasa yang baik, tepat, dan benar. Kemampuan menuangkan ide, pikiran, dan

    pendapatnya ke dalam bentuk tulisan terutama dalam bahasa asing, bukan hal

    yang sederhana karena seorang penulis harus menghasilkan kata-kata sendiri

    dan menentukan kata-kata mana yang akan digunakan serta menyusunnya

    sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku, seperti yang diungkapkan oleh

    Wegner dalam Schreiber (2002: 70):

    Schreiben ist keine Sprachfertigkeit, die als Nebenprodukt einer anderen einfach mitgelernt werden kann, sondern wird in erster Linie durch das Schreiben selbst angeeignet. Daraus folgt, dass sich der Unterricht auf den Schreibprozess zu konzentrieren hat. Natrlich darf dabei nicht vergessen werden, dass das Schreiben und die anderen Fertigkeiten in einer Wechselbeziehung stehen, sich teilweise bedingen (z.B. bei einer Vorlesungsmitschrift) oder sttzen (z.B. bei schriftlichen Notizen fr einen Vortrag).

    Pada pengertian di atas terlihat bahwa menulis bukan sekedar

    keterampilan berbahasa yang dapat ikut dipelajari dengan mudah sebagai

    produk sampingan dari keterampilan berbahasa yang lain, melainkan

    merupakan keterampilan yang dapat dikuasai melalui kegiatan menulis itu

    sendiri. Konsekuensinya adalah bahwa pengajaran harus dipusatkan pada

    proses menulis itu sendiri. Dalam proses tersebut tentu saja tidak boleh

    dilupakan, bahwa menulis dan keterampilan lainnya mempunyai hubungan

  • 24

    timbal balik yang sebagian saling melengkapi atau saling menunjang.

    (contohnya membuat catatan tertulis untuk sebuah ceramah).

    Tulisan sebagai salah satu bentuk komunikasi berfungsi sebagai

    jembatan antara penulis dan pembaca yang mampu menciptakan komunikasi

    secara timbal balik. Untuk itu seorang penulis tidak hanya dituntut untuk dapat

    mengembangkan ide atau gagasannya secara tepat dan tegas, tetapi juga harus

    berpedoman dan mematuhi kaidah tatabahasa yang ada di dalamnya, karena

    bahasa disusun oleh sejumlah aturan. Hal tersebut senada dengan yang

    diungkapkan oleh Krumm yang terdapat dalam Kast (1999: 21) sebagai

    berikut: ...., dass Schreiben eng mit der Entwicklung unseres Denkens, mit

    Ordnungsprinzipien verknpft ist; Schreiben hilft uns, unsere noch

    unsystematischenchaotischen Gedanken zu ordnen und zu strukturieren.

    Artinya menulis adalah berhubungan erat dengan perkembangan berpikir

    seseorang, dengan prinsip-prinsip tentang aturan. Menulis juga dapat

    membantu seseorang untuk mengatur dan menyusun pemikiran-pemikiran

    yang belum sistematis atau pemikiran yang masih kacau.

    Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan

    menulis bukan sekedar keterampilan berbahasa yang dapat dipelajari dengan

    mudah, melainkan dapat dikuasai melalui kegiatan menulis itu sendiri.

    Menulis juga dapat membantu seseorang untuk mengatur dan menyusun

    pemikiran-pemikiran yang belum sistematis atau pemikiran yang masih kacau.

  • 25

    4. Penilaian Keterampilan Menulis

    Penilaian keterampilan menulis karangan dimaksudkan untuk

    mengetahui tingkat kemampuan seseorang dalam menulis karangan, dan

    dilakukan melalui uji atau tes mengarang. Menurut Bolton (1991: 119) ada

    dua komponen yang dinilai dari sebuah karangan. Komponen-komponen yang

    dimaksud adalah:

    1. Isi, meliputi penelitian terhadap:

    a. Kelengkapan butir/pokok fikiran yang diberikan dalam karangan

    b. Format/struktur karangan

    2. Kebahasaan, meliputi penilaian terhadap:

    a. Struktur kata dan kalimat;

    b. Pilihan kata;

    c. Hubungan antar kalimat dan antar paragraf; dan

    d. Ejaan.

    Aspek-aspek di atas sangat penting untuk diperhatikan dalam

    memberikan penilaian terhadap suatu karangan, karena merupakan suatu

    tolak ukur atau acuan dalam memberikan nilai bagi karangan yang baik dan

    utuh. Karangan yang utuh haruslah memuat aspek-aspek di atas.

    Sejalan dengan itu Gik dan Schmidt (2000: 6) menjelaskan tentang

    komponen-komponen yang dapat digunakan dalam penilaian sebuah

    karangan. Komponen-komponen yang akan dinilai tersebut antara lain:

  • 26

    1. Aufgabenbewltigung, yaitu apakah tugas-tugas yang diminta dipenuhi

    oleh siswa dan sesuai dengan Leitpunkte (poin-poin pokok yang

    diperintahkan).

    2. Kommunikative Gestaltung yaitu bagaimana kemampuan siswa dalam

    mengguanakan kosakata, kata penghubung dan ungkapan.

    3. Formale Richtigkeit yaitu penilaian yang berhubungan dengan penggunaan

    tata bahasa.

    Adapun kriteria yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu kriteria

    penilaian menurut Gik dan Schmidt yang terdiri atas tiga komponen, yaitu

    Aufgabenbewltigung, Kommunikative Gestaltung, dan Formale Richtigkeit.

    C. Kerangka Berpikir

    Berdasarkan landasan teori di atas dapat disusun kerangka berpikir

    mengenai hubungan antara penggunaan metode menulis catatan harian dan

    keterampilan menulis. Pada landasan teori telah dijelaskan, bahwa menulis

    merupakan proses kegiatan berfikir manusia untuk menghasilkan sesuatu

    (karangan) sebagai ungkapan pikiran, perasaan, dan kandungan jiwanya

    kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri dalam bentuk tulisan. Namun

    seringkali siswa mengalami berbagai hambatan dalam menulis. Hambatan itu

    muncul, karena siswa belum memiliki bekal yang cukup dalam berbahasa

    Jerman. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang dapat meningkatkan

    kemampuan siswa dalam menulis.

  • 27

    Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis

    adalah metode menulis catatan harian. Menulis catatan harian merupakan

    suatu cara yang sangat baik bagi seseorang untuk melatih dirinya dan

    mengekspresikan diri dalam suatu bahasa dengan jujur, bebas, dan wajar,

    bahkan penulis dapat menggunakan lambang atau simbol untuk

    menggambarkan dirinya. Banyak cara dalam menguraikan kegiatan dan

    kejadian yang dilakukan atau dialami oleh seseorang, ada yang menuliskannya

    secara singkat (kata-kata), ada pula yang menuliskannya dengan panjang

    (kalimat bahkan paragraf).

    Selain itu catatan harian dapat bermanfaat dan lebih menyenangkan

    dari pada kebanyakan jenis tulisan lainnya, terutama bagi penulis pemula yang

    baru mencoba untuk memulai tulis-menulis.

    Dengan demikian, hubungan antara metode menulis catatan harian

    dengan kemampuan menulis sangatlah erat, karena menulis catatan harian

    dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode yang dapat digunakan

    dalam pembelajaran menulis yang bertujuan untuk membantu meningkatkan

    keterampilan siswa dalam menulis.

    Dari pemaparan di atas dapat diduga bahwa terdapat hubungan antara

    penggunaan metode menulis catatan harian dan keterampilan menulis siswa.

  • 28

    D. Hipotesis

    Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan di atas, dapat

    dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu terdapat hubungan antara

    penggunaan metode menulis catatan harian dan keterampilan menulis siswa.