landasan teori
-
Upload
farida-hanum -
Category
Documents
-
view
17 -
download
9
description
Transcript of landasan teori
-
7
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Metode Menulis Catatan Harian
1. Pengertian Metode
Menurut Hatimah (2000: 9) metode merupakan langkah operasional
dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar,
sehingga bagi siswa dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus
disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan
suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan
pembelajaran.
Metode menurut Heuer dalam Neuer dan Hunfeld (1993: 14) yaitu
Methode/Methodik ist aus dem griechischlateinischen Wort Methodos/
Methodus abgeleitet und bedeutet etwa Zugang/ Weg, der zu einem
bestimmten Ziel fhrt, yang artinya kata metode berasal dari bahasa Latin
yaitu Methodos/ Methodus yang berarti cara atau jalan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan,
sebab secara umum menurut kamus Purwadarminta (2002:21), metode adalah
cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk menapai sesuatu maksud.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1989: 580) metode adalah cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan.
-
8
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian metode pada prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara kerja
yang digunakan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan tertentu.
2. Pengertian Catatan Harian
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1989: 153) catatan harian
adalah catatan mengenai kegiatan sehari-hari atau buku harian.
Sejalan dengan itu, Wahrig (2006: 3628) mendefinisikan bahwa:
Tagebuch ist ein Buch, in dem man sich tglich oder hufig Aufzeichnungen
ber Erlebnisse, Gedanken, macht, yang artinya catatan harian adalah
sebuah buku yang berisi catatan tentang pengalaman, pemikiran seseorang
yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Situs internet http://de.wikipedia.org/wiki/tagebuch menjelaskan
bahwa:
Ein Tagebuch ist eine autobiografische Aufzeichnung in chronologischer Form. Das Tagebuch verfolgt die Linie des eigenen Lebens. Es gibt einen frischen Eindruck des Erlebten wieder. In einem Tagebuch werden Erlebnisse, eigene Aktivitten, aber auch Stimmungen und Gefhle aufgezeichnet. Es ist ein Medium der Selbstvergewisserung und zeichnet sich durch einen hohen Grad an Subjektivitt aus. Ein Kennzeichen aller Tagebcher ist die Regelmigkeit des Berichtens. Ein Tagebuch wird fr gewhnlich nicht mit dem Ziel einer Verffentlichung geschrieben.
Kutipan di atas dapat diartikan: Buku Harian adalah sebuah gambaran
autobiografi dalam bentuk kronologis. Buku harian mengikuti garis
-
9
kehidupan seseorang. Buku harian bagaikan penyegaran kembali dari apa
yang sudah dialami. Di dalam buku harian tidak hanya digambarkan
pengalaman-pengalaman, aktifitas-aktifitas, tetapi juga suasana dan perasaan.
Buku harian adalah sebuah media untuk introspeksi diri dan menonjolkan sisi
subjektivitas yang tinggi. Ciri khas dari buku harian adalah berita-berita yang
ditulis secara teratur. Buku harian biasanya ditulis bukan untuk tujuan
publikasi.
Tentang catatan harian, Sumardjo dan Saini K.M. (1988 : 24)
berpendapat bahwa:
Catatan harian adalah catatan seseorang tentang dirinya atau lingkungan hidupnya yang ditulis secara teratur. Catatan harian sering dinilai berkadar sastra karena ditulis secara jujur, spontan, sehingga menghasilkan ungkapan-ungkapan pribadi yang asli dan jernih, yakni salah satu kualitas yang dihargai dalam sastra. Catatan harian bukan sekedar rekaman peristiwa tentang apa yang terjadi pada diri seseorang, tetapi sebuah dokumentasi penting tentang peristiwa yang terjadi di sekeliling, baik dalam skala nasional maupun internasional, dari peperangan laga sampai perang tanding di lapang hijau sepak bola.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, catatan
harian adalah catatan kejadian yang dialami sehari-hari yang berisi tentang
pengalaman, pemikiran, aktifitas, suasana, dan perasaan seseorang. Selain itu
catatan harian juga bagaikan penyegaran kembali dari apa yang sudah dialami.
3. Metode Menulis Catatan Harian
Menulis catatan harian adalah salah satu bantuan khusus untuk
meningkatkan keterampilan siswa. Siswa dapat mencatat atau melukiskan
-
10
pengalaman pribadinya dalam sebuah buku atau secarik kertas. Selain itu
catatan harian juga merupakan salah satu bentuk pembelajaran menulis kreatif
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa
Jerman. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dari situs internet
http://www.gfljournal.de/3-2000/berndt.html, sebagai berikut:
Das Tagebuchschreiben in der fremden Sprache ist beispielsweise eine der Methoden, bei der sich der Lerner ber die fremde Sprache mit seinen persnlichen Erlebnissen beschftigen kann. Das Interesse der Lerner freinander kann zu Aktivitten fhren, die in formalen Unterrichtssituationen kaum erlaubt sind. Auf diese Weise kommt eine entspannte Kursatmosphre zustande; das ist wichtig, denn die spte Freiheit resultiert bei lteren Lernern schnell darin, dass sie sich die Freiheit nehmen, den Kurs zu verlassen, wenn sie sich nicht wohl fhlen. Das Gespr des Lehrers fr den Moment ist eine der Voraussetzungen, um eine lernerzentrierte situative Didaktik zu gestalten.
Kutipan di atas dapat diartikan, bahwa Menulis catatan harian dalam
bahasa asing merupakan suatu metode, di mana pembelajar yang terlepas dari
pelajaran bahasa asing yang dipelajarinya dapat menyibukkan diri dengan
pengalaman-pengalaman pribadinya. Minat pembelajar terhadap hal-hal
tertentu bisa menuntun kepada aktifitas-aktifitas yang hampir tidak mungkin
dilakukan di situasi pelajaran formal. Dengan cara ini terwujudlah sebuah
suasana pelajaran yang santai. Hal itu penting, karena kebebasan yang akan
datang akan memberikan dampak yang sangat cepat pada siswa yang lebih
tua, yaitu dengan adanya kebebasan mereka untuk meninggalkan pelajaran
jika mereka merasa tidak nyaman. Kepekaan pengajar terhadap momen ini
merupakan salah satu syarat untuk menciptakan sebuah didaktik situatif yang
berpusat kepada pembelajar/siswa.
-
11
Dalam kutipan tersebut dapat dijelaskan secara eksplisit bahwa metode
menulis catatan harian dapat digunakan pada pembelajaran bahasa asing. Pada
proses penggunaan metode menulis catatan harian tersebut dapat terwujud
suasana pelajaran yang santai, karena siswa dapat menyibukkan diri dengan
pengalaman pribadinya dan menuntun siswa kepada aktifitas-aktifitas yang
hampir tidak mungkin dilakukan di situsi pelajaran formal. Selain itu siswa
juga mendapatkan kebebasan. Apabila siswa merasa tidak nyaman, siswa
boleh meninggalkan pelajaran, sehingga bisa tercipta situasi belajar yang
berpusat kepada siswa.
Metode menulis catatan harian juga digunakan pada seminar psikologi
seperti yang dijelaskan oleh situs internet http//www.neue-
lernkultur.de/publikationen/tagebuchschreiben.pdf:
Weiterbildung als Lernhilfe, muss Anlsse fr solche mentale Umstrukturierung und Erweiterung geben, und sie muss Werkzeuge vermitteln, mit dem diese Aufgabe gelingen kann. Methoden der Weiterbildung haben dabei propdeutische Funktion: Durch ihre Anwendung im Seminar sollten die Teilnehmer auch etwas darber lernen, wie sie ihren privaten oder beruflichen Alltag selbstorganisiert lernen, d.h. Erfahrungen machen, reflektieren und verarbeiten knnen. Tagebuch schreiben bietet dafr hervorragende Mglichkeiten.
Kutipan di atas dapat diartikan, bahwa pengayaan pengetahuan sebagai
bantuan belajar harus memberikan tujuan untuk penyusunan dan perluasan
mental dan juga harus menjadi perantara atau alat agar tugas tersebut dapat
berhasil. Metode dari pengayaan pengetahuan mempunyai fungsi persiapan
awal pengetahuan yaitu di mana melalui penerapannya sebaiknya siswa juga
belajar tentang, bagaimana mereka belajar mengorganisasikan kehidupan
sehari-hari mereka secara mandiri baik dalam hal pribadi maupun dalam hal
-
12
yang berhubungan dengan pekerjaan, artinya mereka dapat membuat
pengalaman, merefleksikan dan mengolahnya. Menulis catatan harian
menawarkan kemungkinan-kemungkinan yang luar biasa untuk hal tersebut.
Dalam kutipan tersebut dapat dijelaskan, bahwa metode menulis catatan
harian juga bisa digunakan dalam seminar psikologi. Metode ini bisa
digunakan sebagai bantuan belajar yang bertujuan untuk penyusunan dan
perluasan mental dan juga menjadi perantara atau alat agar tujuan tersebut bisa
berhasil. Melalui penerapan metode menulis catatan harian dalam seminar ini,
siswa bisa belajar mengorganisasikan kehidupan sehari-hari mereka secara
mandiri baik dalam hal pribadi maupun dalam hal yang berhubungan dengan
pekerjaan, sehingga mereka dapat membuat pengalaman, merefleksikan dan
mengolahnya.
Dalam seminar psikologi tersebut pembiasaan menulis catatan harian
mempunyai banyak manfaat, seperti yang dijelaskan dalam situs internet
http//www.neue-lernkultur.de/publikationen/tagebuchschreiben.pdf berikut
ini:
Das private Schreiben in Seminaren hat zwei groe Vorzge: 1. Schreiben untersttzt die Reflexion. Das Tagebuh hilft sich frei zu
schreiben und zu ordnen, in dem wir unser Erleben mit all den persnlichen Widersprlichkeiten bewusst machen und den Zickzack unserer jeweiligen Gedanken bezeugen.
2. Das Tagebuch schtzt. Das Tagebuch ist eine gute Hilfe, zunchst einen klaren Kopf zu bekommen und dann auswhlen, ber was ich sprechen mchte.
Kutipan di atas dapat diartikan, bahwa tulisan pribadi mempunyai dua
kelebihan, yaitu: 1. Menulis dapat mendukung refleksi. Catatan harian akan
-
13
membantu siswa untuk menulis dan menyusun tulisannya secara bebas, yang di
dalamnya siswa menyadari pengalamannya dengan semua pertentangan yang
berhubungan dengan semua hal yang bersifat pribadi dan catatan harian juga
dapat menunjukkan sesuatu hal yang rumit dari pemikirannya. 2. Catatan
harian dapat melindungi. Catatan harian merupakan sebuah bantuan yang baik,
karena apa yang ditulis di dalam catatan harian merupakan hasil dari dua
langkah kegiatan, yaitu penulis harus memiliki pemikiran yang jernih terlebih
dahulu sebelum dia memilih apa yang akan dibicarakannya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa menulis
catatan harian adalah sebuah metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran bahasa Jerman dan juga digunakan dalam seminar psikologi.
Penggunaan metode menulis catatan harian bisa memberikan kebebasan kepada
siswa, sehingga bisa tercipta stuasi belajar yang berpusat pada siswa. Selain itu
catatan harian dapat membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan
menulis, karena dengan menulis catatan harian siswa dapat menuliskan secara
bebas pengalaman-pengalaman yang dialami dalam keseharian. Selain itu
metode menulis catatan harian dapat memberikan motivasi untuk menghasilkan
tulisan baru dan hal yang sangat penting dalam menulis catatan harian adalah
bahwa sebelum penulis memilih sesuatu yang akan diungkapkannya dia harus
mempunyai pemikiran yang jernih.
.
-
14
4. Fungsi Catatan Harian
Menurut Alwasilah (2005: 105) menulis catatan harian atau writing log
merupakan cara jitu untuk mengembangkan kemampuan menulis. Selanjutnya
Alwasilah (2005: 105) menambahkan, bahwa para ahli telah mengidentifikasi
10 fungsi catatan harian sebagai berikut:
a. Recording
Penulis dapat merekam atau mencatat informasi dan kejadian yang
dialami sesuai dengan persepsinya.
b. Responding
Penulis dapat memberi reaksi spontan terhadap persoalan atau kejadian.
c. Questioning
Penulis dapat mempertanyakan struktur, arti, dan implikasi dari
persoalan atau kejadian yang dialami atau diamatinya.
d. Rehearsing
Penulis dapat berlatih atau menguji coba sebuah peran atau cara
berbahasa dengan menggunakan jargon, sintaksis, atau persona yang
timbul dari persoalan.
e. Connecting
Penulis dapat menghubungkan kejadian atau persoalan dengan
fenomena lain yang dialaminya.
f. Consolidating
Penulis dapat membuat ringkasan dan menghubungkan konsep-konsep
abstrak dan sistem yang membangun cerita yang dialaminya.
-
15
g. Anticipating
Penulis dapat berspekulasi tenteng kejadian berikutnya yang mungkin
terjadi atau tentang arah penulisan selanjutnya.
h. Inventing
Penulis dapat membangun cerita, konsep, hubungan, dan gagasan yang
sebelumnya tidak pernah terfikirkan.
i. Analyzing and Synthesizing the Teaching/Learning Process
Penulis dapat memberi komentar tentang strategi dan bentuk-bentuk
belajar dan mengajar yang berhubungan dengan persoalan yang sedang
dipelajarinya.
j. Analyzing and Synthesizing the Composing Process
Penulis dapat merinci dan melakukan refleksi tentang proses menulis
dan bagaimana cara berfikir dan berperilaku seputar aspek-aspek proses
kreatif dalam sebuah karya.
Menulis catatan harian sangat penting bagi siswa yang sedang belajar
menulis, karena siswa dapat merekam atau mencatat informasi dan kejadian
serta membangun cerita, konsep, hubungan, dan gagasan dari pengalaman
yang dilaminya sendiri yang sebelumnya tidak pernah terfikirkan.
5. Ciri-ciri Catatan Harian
Ciri-ciri catatan harian atau jurnal menurut Tarigan (1994: 38), yaitu:
a. Catatan harian bernada akrab, karena biasanya berisi kegiatan sehari-
hari.
-
16
b. Catatan harian bersifat pribadi, kartena biasanya berisi tentang
pengalaman pribadi.
c. Walaupun bersifat pribadi, catatan harian juga dapat dibaca oleh orang
lain.
d. Catatan harian dapat menangkap kesan dari satu tempat dan
membangkitkan sentuhan falsafah pribadi.
e. Catatan harian dapat menghidupkan atau menciptakan kembali masa
lalu.
f. Catatan harian mempunyai keterperincian khas yang membuatnya
menjadi gamblang, bersemangat, hidup, tajam, dan pedas.
g. Keterperincian dari catatan harian membubuhi kehidupan dan
keotentikan kepada pengalaman.
h. Butir catatan dalam catatan harian mempunyai kualitas instant
replay yang berarti pengulangan permainan pada saat itu juga
i. Bahasa catatan harian bersifat wajar, jelas dan lincah; ketiga hal inilah
yang dapat membuat para pembacanya terpesona.
Dari beberapa ciri yang sudah disebutkan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa catatan harian itu bersifat pribadi dengan bahasa yang
wajar, jelas, dan lincah serta otentik dengan pengalaman hidup seseorang.
-
17
6. Tujuan Catatan Harian
Tujuan dari penulisan catatan harian menurut Tarigan (1994: 38) adalah
sebagai berikut:
a. Catatan harian dapat menangkap serta merekam pribadi dan
pikiran-pikiran melebihi kesan seperti halnya dalam suatu fotograf,
sehingga catatan harian dapat menciptakan suatu pemerian secara
jelas seperti keadaan yang sebenarnya.
b. Catatan harian dapat memberikan keterangan atau informasi
terperinci yaitu sejenis informasi yang tidak dapat diberikan
bahkan dielakan oleh kamera, alat perekam, ataupun oleh-oleh.
Jadi catatan harian atau jurnal mempunyai suatu kemampuan untuk
memberi tanda mata atau oleh-oleh yang dapat menggerakkan serta
menghidupkan kenangan masa silam.
Menulis catatan harian dapat menangkap dan merekam pikiran-pikiran
secara terperinci, sehingga catatan harian juga bisa berfungsi seperti alat
perekam yang dapat menggerakkan atau menghidupkan kenangan masa silam.
7. Manfaat Catatan Harian
Menulis catatan harian merupakan cara yang efektif untuk
meningkatkan kemampuan menulis, menyalurkan emosi, merangkai kata, dan
mencurahkan ide-ide dalam bentuk tulisan akan semakin bagus kalau rajin
-
18
menulis catatan harian. Di bawah ini terdapat beberapa manfaat catatan harian
menurut situs http://dejurnale.multiply.com/journal/item/1/menulis_diary yaitu
sebagai berikut:
a. Catatan harian bisa membantu melampaui masa-masa sulit. Dengan
menulis catatan harian seseorang dapat melewati berbagai macam suasana
yang tidak menyenangkan seperti disaat sedih, tidak dicintai dan tidak
diperhatikan oleh orang lain.
b. Menuliskan rasa marah. Dengan menulis catatan harian seseorang dapat
mengekspresikan rasa marah, harapan, ketakutan dan kecemburuan dalam
bentuk tulisan dan juga dapat membantu menguburkan emosi dalam-dalam.
Penggunaan huruf besar, tanda seru, atau kata-kata sifat saat menulis buku
harian bisa digunakan untuk mengekspresikan kemarahan itu.
c. Catatan harian layaknya ruangan pribadi. Dengan menulis catatan harian
seseorang seperti memiliki tempat pribadi yang dapat didatangi apabila
ingin mengenali keanehan diri dan menyendiri tanpa perlu diawasi dan
disensor.
d. Catatan harian merupakan tempat yang aman. Catatan harian dapat menjadi
tempat yang aman untuk menyimpan semua perasaan yang ingin
diungkapkan..
e. Catatan harian dapat menjadi laboratorium. Catatan harian dapat menjadi
tempat bagi para penulis muda atau bagi yang memiliki kecerdasan
-
19
dibidang bahasa yang ingin mencoretkan gagasan-gagasannya yang
mungkin bisa dijadikan novel, cerpen, kumpulan sajak, atau buku riwayat
hidup.
8. Petunjuk Menulis Catatan Harian
Berikut ini adalah beberapa petunjuk menulis catatan harian menurut
Tarigan (1994: 39):
a. Tulislah sesuatu setiap hari, walaupun hanya beberapa kalimat. Catatan-
catatan tersebut dapat saja mengenai sembarang hal, sesuatu yang dialami
pada hari itu atau beberapa kenangan dan pengalaman. Catatan tersebut
dapat membantu seseorang dan dapat dimanfaatkan disaat kejadian itu
masih segar.
b. Batasilah setiap catatan harian dengan satu pokok penting dan luar biasa
saja.
c. Hendaklah melibatkan diri lebih pada penangkapan setiap seluk beluk
pengalaman yang penting dari pada sarana-sarana penulisan. Usahakan
supaya kata-kata lancar, menulislah terus menerus, jangan berhenti
memeriksa kata-kata kemudian memperbaikinya.
d. Katakan dan ceritakan semua itu dengan kata-kata sendiri. Bahasa slang
dan ekspresi-ekspresi idiomatis memang tidak disenangi dalam kebanyakan
bentuk tulisan lainnya karena mungkin terlalu informal bagi situasi tersebut
dan mungkin pula tidak dimengerti oleh para pembaca, tetapi justru cocok
-
20
dan sesuai dengan tulisan jurnal karena mencerminkan masa-masa dan
pribadi-pribadi orang yang sebenarnya.
e. Sekali-sekali bacalah catatan-catatan itu sehari atau dua hari kemudian.
Periksalah salah satu yang dianggap paling berhasil menciptakan atau
menghidupkan kembali pengalaman itu. Temukan mengapa catatan-catatan
tersebut berurutan.
B. Keterampilan Menulis
1. Pengertian Keterampilan
Keterampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 935)
adalah kecakapan untuk melaksanakan tugas; mampu dan cekatan.
Sejalan dengan itu, Wahrig (2006: 513) menjelaskan dalam kamusnya
bahwa: Fertigkeit ist Gewandheit, Geschicklichkeit, Knnen, bung, yang
artinya keterampilan adalah ketangkasan, kepandaian, kemampuan, dan
latihan. Dari kutipan tersebut dapat dijelaskan, bahwa keterampilan adalah
ketangkasan, kepandaian, dan kemampuan yang dapat diperoleh setelah proses
berlatih.
Situs internet http://de.wikipedia.org/wiki/fertigkeit menjelaskan bahwa:
Fertigkeit bezeichnen im Allgemeinen einen erlernten oder erworbenen
Anteil des Verhaltens, yang artinya pada umumnya keterampilan itu merujuk
pada sebuah bagian dari sifat atau tingkah laku yang dipelajari atau diperoleh.
Dalam kutipan tersebut dapat dijelaskan, bahwa keterampilan dapat diperoleh
-
21
seseorang melalui pembelajaran, contohnya yaitu seperti keterampilan
menghitung, bermain piano dan lain-lain. Jadi seseorang dapat memperoleh
keterampilan-keterampilan tersebut setelah mempelajarinya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa keterampilan
adalah kecakapan atau kemampuan untuk melaksanakan tugas dan kecakapan
atau kemampuan tersebut dapat diperoleh setelah proses berlatih. Selain itu,
keterampilan merujuk pada sifat atau tingkah laku yang dipelajari atau
diperoleh. Jadi keterampilan itu dapat diperoleh setelah seseorang
bmempelajarinya.
2. Pengertian Menulis
Menulis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 968) adalah
melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang/membuat surat) dengan
tulisan.
Penjelasan lain mengenai pengertian menulis terdapat juga dalam situs
http://www.uni-due.de yaitu sebagai berikut: Schreiben bedeutet, die Regeln
der Schriftsprache, Rechtschreibregeln, Regeln der Grammatik und
Zeichensetzungsregeln sowie DIN-Normen, die das Layout betreffen, zu
beachten. Artinya menulis adalah memperhatikan aturan penulisan, aturan
tata tulis (ejaan), aturan tata bahasa dan aturan pemakaian tanda baca seperti
pada DIN-Normen (Jawatan Standarisasi Jerman), yang berhubungan dengan
Layout (tampilan pada penulisan).
-
22
Dari kutipan tersebut dapat dijelaskan, bahwa dalam menulis seseorang
harus memperhatikan banyak aturan, seperti aturan penulisan, aturan tata tulis
(ejaan), aturan tata bahasa, dan aturan pemakaian tanda baca.
Tentang menulis, Jung (1992: 12) mengungkapkan bahwa:
Schreiben ist eine hchst komplexe Fertigkeit ist, die eine sprachliche und gedankliche Ttigkeit bei gleichzeitigen Kenntnis im Bereich des Wortschatzes, der Grammatik, der Textkonstruktion und dem jeweiligen thematischen Bereich verlangt.
Kutipan tersebut dapat diartikan: Menulis merupakan keterampilan
yang sangat kompleks, yang menuntut kegiatan kebahasaan dan pikiran secara
bersamaan dalam bidang kosakata, tata bahasa, rancang bangun teks dan
bidang tema tertentu.
Dari kutipan tersebut dapat dijelaskan, bahwa menulis merupakan
keterampilan yang sangat kompleks, karena dengan menulis seseorang dapat
mengekspresikan pikiran dalam bahasa tertulis.
Penjelasan kedua pendapat di atas memperlihatkan kalau terdapat
perbedaan, yaitu pendapat pertama lebih cenderung pada aturan-aturan
menulis secara harfiah, sedangkan menurut Jung, menulis lebih cenderung
pada proses pengungkapan isi pikiran.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah kegiatan yang melahirkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan
yang harus memperhatikan aturan penulisan, aturan tata tulis (ejaan), aturan
tata bahasa, dan aturan pemakaian tanda baca. Selain itu, menulis merupakan
keterampilan yang sangat kompleks, karena dengan menulis seseorang dapat
mengekspresikan pikirannya.
-
23
3. Keterampilan Menulis
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai seorang pembelajar bahasa. Keterampilan menulis merupakan
suatu keterampilan yang sifatnya produktif dan kompleks karena pembelajar
dituntut untuk dapat menuangkan ide, pikiran dan pendapatnya sendiri dengan
bahasa yang baik, tepat, dan benar. Kemampuan menuangkan ide, pikiran, dan
pendapatnya ke dalam bentuk tulisan terutama dalam bahasa asing, bukan hal
yang sederhana karena seorang penulis harus menghasilkan kata-kata sendiri
dan menentukan kata-kata mana yang akan digunakan serta menyusunnya
sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku, seperti yang diungkapkan oleh
Wegner dalam Schreiber (2002: 70):
Schreiben ist keine Sprachfertigkeit, die als Nebenprodukt einer anderen einfach mitgelernt werden kann, sondern wird in erster Linie durch das Schreiben selbst angeeignet. Daraus folgt, dass sich der Unterricht auf den Schreibprozess zu konzentrieren hat. Natrlich darf dabei nicht vergessen werden, dass das Schreiben und die anderen Fertigkeiten in einer Wechselbeziehung stehen, sich teilweise bedingen (z.B. bei einer Vorlesungsmitschrift) oder sttzen (z.B. bei schriftlichen Notizen fr einen Vortrag).
Pada pengertian di atas terlihat bahwa menulis bukan sekedar
keterampilan berbahasa yang dapat ikut dipelajari dengan mudah sebagai
produk sampingan dari keterampilan berbahasa yang lain, melainkan
merupakan keterampilan yang dapat dikuasai melalui kegiatan menulis itu
sendiri. Konsekuensinya adalah bahwa pengajaran harus dipusatkan pada
proses menulis itu sendiri. Dalam proses tersebut tentu saja tidak boleh
dilupakan, bahwa menulis dan keterampilan lainnya mempunyai hubungan
-
24
timbal balik yang sebagian saling melengkapi atau saling menunjang.
(contohnya membuat catatan tertulis untuk sebuah ceramah).
Tulisan sebagai salah satu bentuk komunikasi berfungsi sebagai
jembatan antara penulis dan pembaca yang mampu menciptakan komunikasi
secara timbal balik. Untuk itu seorang penulis tidak hanya dituntut untuk dapat
mengembangkan ide atau gagasannya secara tepat dan tegas, tetapi juga harus
berpedoman dan mematuhi kaidah tatabahasa yang ada di dalamnya, karena
bahasa disusun oleh sejumlah aturan. Hal tersebut senada dengan yang
diungkapkan oleh Krumm yang terdapat dalam Kast (1999: 21) sebagai
berikut: ...., dass Schreiben eng mit der Entwicklung unseres Denkens, mit
Ordnungsprinzipien verknpft ist; Schreiben hilft uns, unsere noch
unsystematischenchaotischen Gedanken zu ordnen und zu strukturieren.
Artinya menulis adalah berhubungan erat dengan perkembangan berpikir
seseorang, dengan prinsip-prinsip tentang aturan. Menulis juga dapat
membantu seseorang untuk mengatur dan menyusun pemikiran-pemikiran
yang belum sistematis atau pemikiran yang masih kacau.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
menulis bukan sekedar keterampilan berbahasa yang dapat dipelajari dengan
mudah, melainkan dapat dikuasai melalui kegiatan menulis itu sendiri.
Menulis juga dapat membantu seseorang untuk mengatur dan menyusun
pemikiran-pemikiran yang belum sistematis atau pemikiran yang masih kacau.
-
25
4. Penilaian Keterampilan Menulis
Penilaian keterampilan menulis karangan dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat kemampuan seseorang dalam menulis karangan, dan
dilakukan melalui uji atau tes mengarang. Menurut Bolton (1991: 119) ada
dua komponen yang dinilai dari sebuah karangan. Komponen-komponen yang
dimaksud adalah:
1. Isi, meliputi penelitian terhadap:
a. Kelengkapan butir/pokok fikiran yang diberikan dalam karangan
b. Format/struktur karangan
2. Kebahasaan, meliputi penilaian terhadap:
a. Struktur kata dan kalimat;
b. Pilihan kata;
c. Hubungan antar kalimat dan antar paragraf; dan
d. Ejaan.
Aspek-aspek di atas sangat penting untuk diperhatikan dalam
memberikan penilaian terhadap suatu karangan, karena merupakan suatu
tolak ukur atau acuan dalam memberikan nilai bagi karangan yang baik dan
utuh. Karangan yang utuh haruslah memuat aspek-aspek di atas.
Sejalan dengan itu Gik dan Schmidt (2000: 6) menjelaskan tentang
komponen-komponen yang dapat digunakan dalam penilaian sebuah
karangan. Komponen-komponen yang akan dinilai tersebut antara lain:
-
26
1. Aufgabenbewltigung, yaitu apakah tugas-tugas yang diminta dipenuhi
oleh siswa dan sesuai dengan Leitpunkte (poin-poin pokok yang
diperintahkan).
2. Kommunikative Gestaltung yaitu bagaimana kemampuan siswa dalam
mengguanakan kosakata, kata penghubung dan ungkapan.
3. Formale Richtigkeit yaitu penilaian yang berhubungan dengan penggunaan
tata bahasa.
Adapun kriteria yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu kriteria
penilaian menurut Gik dan Schmidt yang terdiri atas tiga komponen, yaitu
Aufgabenbewltigung, Kommunikative Gestaltung, dan Formale Richtigkeit.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan landasan teori di atas dapat disusun kerangka berpikir
mengenai hubungan antara penggunaan metode menulis catatan harian dan
keterampilan menulis. Pada landasan teori telah dijelaskan, bahwa menulis
merupakan proses kegiatan berfikir manusia untuk menghasilkan sesuatu
(karangan) sebagai ungkapan pikiran, perasaan, dan kandungan jiwanya
kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri dalam bentuk tulisan. Namun
seringkali siswa mengalami berbagai hambatan dalam menulis. Hambatan itu
muncul, karena siswa belum memiliki bekal yang cukup dalam berbahasa
Jerman. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis.
-
27
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis
adalah metode menulis catatan harian. Menulis catatan harian merupakan
suatu cara yang sangat baik bagi seseorang untuk melatih dirinya dan
mengekspresikan diri dalam suatu bahasa dengan jujur, bebas, dan wajar,
bahkan penulis dapat menggunakan lambang atau simbol untuk
menggambarkan dirinya. Banyak cara dalam menguraikan kegiatan dan
kejadian yang dilakukan atau dialami oleh seseorang, ada yang menuliskannya
secara singkat (kata-kata), ada pula yang menuliskannya dengan panjang
(kalimat bahkan paragraf).
Selain itu catatan harian dapat bermanfaat dan lebih menyenangkan
dari pada kebanyakan jenis tulisan lainnya, terutama bagi penulis pemula yang
baru mencoba untuk memulai tulis-menulis.
Dengan demikian, hubungan antara metode menulis catatan harian
dengan kemampuan menulis sangatlah erat, karena menulis catatan harian
dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode yang dapat digunakan
dalam pembelajaran menulis yang bertujuan untuk membantu meningkatkan
keterampilan siswa dalam menulis.
Dari pemaparan di atas dapat diduga bahwa terdapat hubungan antara
penggunaan metode menulis catatan harian dan keterampilan menulis siswa.
-
28
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan di atas, dapat
dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu terdapat hubungan antara
penggunaan metode menulis catatan harian dan keterampilan menulis siswa.