Landasan teori

22
Makalah Fertilitas 5 Januari 2009 FERTILITAS A. Teori-teori Tentang Fertilitas 1. Teori Penduduk Modern a. Pandangan Merkantilisme Dicetuskan oleh machiavelly dan bodin idenya antara lain : - Kekuasaan dan kesejahteraan Negara, terutama akumulasi uang dan logam mulia dipandang sebagai sasaran utama kebijaksanaan nasional - Pertumbuhan penduduk sangat penting, kebijaksanaan ditujukan untuk merangsang pertumbuhan penduduk, memasang perkawinan dan pembantukan keluarga besar, meingkatkan kesehatan masyarakat, mencegah arus emigrasi, dan meningkatkan imigrasi terutama pekerja yang memiliki keterampilan tertentu. - Jumlah penduduk yang banyak sebagai element penting dalam kekuatan negara. b. Aliran Fisiokrat

Transcript of Landasan teori

Page 1: Landasan teori

Makalah Fertilitas5 Januari 2009

FERTILITAS

A. Teori-teori Tentang Fertilitas

1. Teori Penduduk Modern

a. Pandangan Merkantilisme

Dicetuskan oleh machiavelly dan bodin idenya antara lain :

- Kekuasaan dan kesejahteraan Negara, terutama akumulasi uang dan logam mulia

dipandang sebagai sasaran utama kebijaksanaan nasional

- Pertumbuhan penduduk sangat penting, kebijaksanaan ditujukan untuk merangsang

pertumbuhan penduduk, memasang perkawinan dan pembantukan keluarga besar,

meingkatkan kesehatan masyarakat, mencegah arus emigrasi, dan meningkatkan

imigrasi terutama pekerja yang memiliki keterampilan tertentu.

- Jumlah penduduk yang banyak sebagai element penting dalam kekuatan negara.

b. Aliran Fisiokrat

Menurut Glide dan Rist konsep aliran fisiokrat yang fundamental adalah

- Tatanan alamiah yaitu tanah dalam produksi merupakan aspek ekonomi yang

menonjol

- Pertumbuhan Produksi pertanian dapat menunjang pertambahan jumlah penduduk.

c. Teori Aritmatik Politis

Page 2: Landasan teori

Dicetuskan oleh graut dan petty teori ini menitik beratkan pada “betapa pentingnya

jumlah penduduk sebagai modal manusia”. Tenaga kerja disebutnya sebagai bapak

yang merupakan prinsip aktif dari kesejahteraan dan tanah disebutnya sebagai ibu.

Petty dianggap sebagai orang pertamanya yang mengembangkan pembagian

penduduk dan ekonomi dalam tahap kegiatan primer, sekunder dan tersier.

1. Teori Penduduk Sosial

a. Teori Maltus (1766 – 1834)

Essay maltus yang pertama :

- Makanan merupakan unsur penting bagi kehidupan manusia

- Nafsu manusia tidak dapat dibendung dan ditahan, akibatnya pertambahan

penduduk jauh lebih pesat daripada pertumbuhan makanan. Penduduk bertambah

menurut deret ukur sedangkan makanan bertambah menurut deret hitung.

Selanjutnya maltus mengakui bahwa penduduk bertambah tidak terlalu cepat karena:

- Adanya rintangan yang diderita mansuia berupa kejahatan dan kesengsaraan

- Adanya tendensi/teknolgi melipatgandakan bahan makanan

- Adanya faktor pencegah yang mengurangi ketimpangan antara jumlah.

Penduduk dan persediaan bahan makanan berupa positive cheks dan preventive

cheks. Pokok pikiran maltus berikutnya adalah :

- kontrasepsi tidak akan dapat menjadi preventive cheks yang efektif

- tiap usaha untuk menurunkan tingkat kelahiran adalah positive cheks, kecuali

penundaan usia perkawinan.

b. Teori Transisi

Page 3: Landasan teori

Dikemukakan oleh blacker (1948)

Pada dasarnya teori ini menguraikan tentang perubahan dari satu stasioner ke

stasioner yang lain. Tahap transisi terjadi apabila mortalitas turun disusul dengan

turunnya tingkat kelahiran, sesudah transisi tingkat kematian dan kelahiran akan sama

lagi. Blacker mengemukakan 5 tahap ke 2 dan 3 adalah tahap yang bersifat transisi.

No Tahap Tingkat

Kelahiran

Tingkat

Kematian

Pertambahan

Alami

Contoh

1 Stasioner Tinggi Tinggi Nol/sangat rendah Eropa Pada abad ke

14

2 Awal

perkembangan

Tinggi Lambat

menurun

lambat India sebelum PD II

3 Akhir

perkembangan

Menurun Menurun lebih

cepat dari pada

tingkat

kelahiran

Cepat Eropa selatan dan

timur sebelum PD II

4 Stasioner

rendah

Rendah Rendah Sangat rendah Australia, selandia

baru, amerika serikat

pada tahun 1930-an

5 Menurun Rendah Lebih tinggi

dari pada

tingkat

kelahiran

Negatif Perancis sebelum PD

II jerman timur dan

barat tahun 1975

c. Teori Neo Maltusian

Kelahiran seorang bayi kedunia sebagai suatu tekanan terhadap lingkungan, setiap

bayi yang lahir memerlukan ruang, air, makanan, pakaian, transportasi, pendidikan,

Page 4: Landasan teori

perawatan kesehatan, dan pekerjaan setelah ia dewasa. Semakin banyak bai yang

dilahirkan semakin besar tekanan terhadap lingkungan dan pembangunan.

d. Teori J.B Canning

Tanah merupakan ajang yang efektif dibanding pertambahan penduduk, hasil

pengeksplotasian tanah tergantung pada 4 variable yaitu :

- Kemajuan teknologi

- Penemuan sintetris bahan makanan

- Jumlah penduduk

- Luas tanah

Tapi ia lebih fokus pada kemajuan teknologi dan penemuan sintetris bahan makanan.

e. Teori Arsene Damont

“Kapilaritas Sosial”

Ia mengumapakan individu bagai minyak dalam sumbu, ingin mencapai tingkat yang

tertinggi. Angka kelahiran akan turun pada saat orang berlomba-lomba untuk

mencapai kemakmuran.

Arsene Dumont sependapat dengan maltus bahwa over population akan terjadi akan

tetapi terhambat kebebasan individu yang semakin besar.

f. Teori Nassau William Senior

Cita-cita untuk memperbaiki keluarga sama kuatnya dengan keinginan untuk

menurunkan tingkat keturunan. Akibatnya dalam suasana kehidupan yang normal,

pertambahan penduduk tidak mungkin lebih tinggi dari bahan kehidupan yang ada.

g. Teori H. Leibenstein

Page 5: Landasan teori

Kelahiran akan dipertimbangkan atas dasar perbandingan antara benefit and cost dari

segi benefit anak merupakan consumtion goods, production goods., dan nource of

security. Sementara biaya yang harus dikeluarkan dengan adanya anak adalah berupa

biaya langsung dan biaya tidak langsung.

h. Teori edwin Cannan dan franz Oppenheimer

Kedua tokoh ini membantah teori maltus mereka berpendapat :

Pengaruh kemunduran akan kenaikan dapat dilenyapkan seiring kemajuan teknik pertanian dan perindustrian.

Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan perbaikan teknik pertanian dan perindustrian yang akan mempertinggi produktivitas.

Edwin mengakui bahwa suatu waktu manusia akan mengalami berlakunya “point of maximum return”. Hanya saja waktu itu dapat diperpanjang.

Franz Oppenheimer mendukung Pernyataan Edwin bahawa :

- akan kenaikan hasil dapat dikurangi oleh perbaikan teknik dalam pertanian.

- Pertambahan penduduk dapat memperbaiki teknik pertanian

- Pada masa yang laa perimbangan akan pertambahan penduduk dan perbekalan

hidup akan tertanggu

i. Teori Alexander, Morriscar dan Sauders

“economically desirable number”

Orang selalu berusaha mencapai jumlah optimum Sejumlah itulah yang diperhitungan terhadap lingkungan alam.

j. John Stuart Mill

Ia menerima teori maltus mengenai laju pertumbuhan penduduk melampaui laju

pertumbuhan makanan tetapi :

- Pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku Demo grafisnya

Page 6: Landasan teori

- Apabila produktivitas seseorang tinggi ia cenderung ingin mempunyai keluarga

yang kecil.

k. Durkheim

Pada suatu wilayah dimana angka kepadatan penduduknya tinggi akibat dari

tingginya laju pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan sempurna. Dalam

memenangkan persaingan setiap orang berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan

keterampilan serta megambil spesialisasi tertentu.

1. Teori Penduduk Natural

a. Raymond S. Pearl

Ia mengemukakan teori universal tentang pertumbuhan penduduk yang didasarkan

atas dugaan atau asumsi biologi dan geografi. Tiap penduduk mula-mula mengalami

pertambahan atau kenaikan jumlah sangat lambat, yang makin lama makin cepat

mencapai titik tengah daur, dan kemduaian makin berkurang pertambahannya hingga

mencapai akhir daur pertumbuhan. Daur tersebut mengikuti kurva normal atau kurva

logistik.

b. Ginni

Dikemukakan oleh Corrado Ginni, pertumbuhan penduduk oleh ginni dilihat dari

sudut pendangan statistik biologi, dan ia percaya bahwa tendensi reproduksi.

Penduduk mengikuti kurva parabola matematik. Penduduk mengalami tingkat muda

pada permulaan dengan pertumbuhan cepat kemudian mencapai kedewasaan, menjadi

tua, dan menurun jumlahnya. Karena faktor kelelahan Reproduksi.

c. Thomas Doudleday

Ia menghubungkan pertumbuhan penduduk dengan makanan. Pertumbuhan penduduk

akan tinggi jika masyarakat kurang makan. Pada masyarakat yang makanan

penduduknya melimpah, terjadi penurunan pertumbuhan penduduk.

Page 7: Landasan teori

d. Herbert Sepncer

Dasar Teorinya adalah perbandingan energi yang digunakan untuk kegiatan peroduksi

dengan energi yang digunakan untuk bereproduksi. Ia berpendapat over population

pasti terjadi, tetapi dapat ditahan dengan menggunakan energi otak.

e. Pitrin A. Sorokin, O. Spencer, dan O.E. Baker

Mereka berpendapat bahwa pengaruh budaya terhadap unsur biologis akan

menyebabkan terjadinya penurunan pertumbuhan penduduk.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas

Proses reproduksi mencakup tiga hal yaitu :

A.1. Hubungan kelamin2. konsepsi3. Kehamilan dan kelahiran

Hal-hal yang terjadi diluar seperti lingkungan, budaya, dan lain-lain tidak berpengaruh

secara langsung terhadap fertilitas, melainkan melalui variabel-variabel antara. Faktor-

faktor tersebut adalah sebagai berikut :

1. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan seks (variabel hubungan seks)

a. Meliputi dimulai dan diakhirnya hubungan seks (ikatan seksual) dalam usia

reproduksi.

Usia memulai hbungan seks ( usia kawin pertama).

Semakin banyak usia kawin pertama dalam usia muda maka fertilitasnya positif

tetapi sering dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsepsi dan

kehamilan. Meskipun misalnya senggama dapat dimulai pada usia muda

kehamilan dan kelahiran dapat dicegah.

Page 8: Landasan teori

Pada masyarakat pra industri umur kawin pada umumnya muda, dan nilai

fertilitas pada variabel ini biasanya positif, sedangkan pada variabel lainnya nilai

fertilitas sering negatif. Hal ini dikarenakan pada masyarakat pra industri angka

mortalitasnya tinggi dari tahun ke tahun dan di ancam oleh mingkatnya angka

motralitas secara tiba-tiba sehingga dengan kawin muda diharapkan nilai fertilitas

akan meningkat guna mengimbangi jumlah penduduk yang mengalami kamatian.

Selibat permanen

Selibat permanen adalah proporsi wanita yang tidak pernah mengadakan

hubungan seks. Selibat permanen dan kawin tua dapat memberi hasil minus pada

fertilitas dengan cara harus ada pertarakan diluar perkawinan atau alat-alat yang

mencegah kelahiran bayi bila diadakan hubungan kelamin. Namun selibat

permanen pengaruhnya yang negatif terhadap fertilitas tidak seberapa karena

jarang ditemukan sejumlah penduduk yang lebih dari 20% wanitanya melewatkan

masa reproduksinya tanpa pernah kawin sekalipun.

Perpisahan pada usia Reproduksi

Bila ikatan perkawinan putus karena perceraian, perpisahan ditinggal suami, atau

karena suami meninggal dunia, dan wanitanya tidak menikah lagi maka nilai

fertilitas negatif, tetapi jika menikah lagi nilai fertilitasnya positif, walaupun

mereka telah kehilangan sedikit kesempatan untuk mengadakan hubungan

kelamin.

b. Meliputi kemungkinan hubungan seks selama dalam ikatan seksual

Abstinensi dengan sengaja atau sukarela

Abstinensi sukarela atau sengaja yang berupa larangan atau pantangan

berhubungan seks meliputi 5 macam yaitu :

1. sehabis melahirkan (postfartum)

Page 9: Landasan teori

2. berhenti seterusnya (terminan)

3. berhenti berkala

4. dalam keadaan mengandung

5. dan selama masa haid

Namun absitensi sukarela atau abstinensi sengaja tersebut kecil pengaruhnya

terhadap fertilitas, karena adanya pengaruh dari kebudayaan.

Absinensi terpaksa

Absinensi terpaksa dapat terjadi karena impotensi, sakit dan perpisahan yang tak

terelakkan tetapi hanya bersifat sementara misalnya suami bekerja diluar daerah,

pada variabel ini mempunyai pengaruh yang rendah terhadap fertilitas.

Frekuensi Hubungan Kelamin

Variabel ini kecil pegaruhnya terhadap nilai fertilitas karena meskipun orang

sendiri dapat mengaturnya namun kenyataannya hal ini sangat pribadi dan sangat

tergantung pada kemampuan fisik untuk diatur oleh segi kebudayaan.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi (variabel konsepsi)

Kesuburan dan kemandulan biologis (fekunditas dan infekunditas)

Kesuburan yaitu kemampuan seorang laki-laki maupun perempuan yang telah

melakukan hbungan kelamin untuk mempunyai anak keturunan. Sedangkan

kemandulan adalah kemampuan seorang laki-laki maupun perempuan untuk

mempunyai anak secara biologis.

Kemandulan yang tidak disengaja bisa terjadi karena usia, kelaparan hebat, penyakit

kelamin, amennorhea (periode tidak haid) setelah melahirkan yang disusul dengan

periode menyusui yang panjang.

Page 10: Landasan teori

Digunakan atau tidaknya kontrasepsi yang meliputi

Cara kimia dan mekanis tabel dibawah ini :

Cara Mekanis

Jenis kelamin Cara kerja alat

Kondom Pria Mencegah masuknya sperma

Diafragma Wanita Mencegah masuknya sperma

Penyemprotan Wanita Mencegah masuknya sperma

Spermasida Wanita Mencegah masuknya sperma

IUD Wanita Mencegah permasukan secara perlahan-lahan

Cara Kimia

Pil Wanita Mencegah ovulasi

Suntikan Wanita Mencegah ovulasi

Cara-cara Alami

Senggama Pria Mencegah masuknya sperma

Terputus

Pantang berkala Pria & wanita Pantang senggama selama periode ovulasi

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi gestasi dan kelairan dengan selamat (variael gestasi)

- Mortalitas janin yang tidak disengaja meliputi aborsi spontan yang disebut

kesuburan, dan lahir mati

Page 11: Landasan teori

- Motalitas janin yang disengaja meliputi penggunaan baik pengguguran yang tidak

resmi maupun karena penyakit yang mengharuskan diadakan pengguguran.

Teori Nassau william senior menyatakan cita-cita untuk memperbaiki keluarga sama

kuatnya dengan keinginan untuk menurunkan tingkat keturunan, akibatnya dalam suasana

kehidupan normal, pertambahan penduduk tidak mungkin lebih tinggi dari bahan

kehidupan yang ada.

Teori ini menjelaskan bahwa kesejahteraan keluarga berbanding terbalik dengan fertilitas,

artinya ketika seseorang ingin sejahtera ia harus mengurangi fertilitasnya sehingga tidak

terjadi kekurangan makanan.

Hipotesis

Keluarga yang tingkat kesejahteraannnya tinggi maka fertilitasnya akan rendah.

Untuk mengukurnya digunakan :

No Variabel Bentuk / Kondisi

Rumah

Fertilitas

0 – 2 2 – 4 > 4

1 Tidak permanent

2 Semi permanent

3 Permanent

No Variabel Pekerjaan Fertilitas

0 – 2 2 – 4 > 4

1 Pegawai

2 Pengusaha

3 Petani / Nelayan

No Variabel Kepemilikan

Tanah

Fertilitas

0 – 2 2 – 4 > 4

1 Tidak punya tanah

Page 12: Landasan teori

2 Punya tanah sempit

3 Punya tanah luas

Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah Rumah Tangga (RT) terutama para Ibu

Rumah Tangganya.

MORTALITAS

A. Teori Tentang Mortalitas

Teori Caldwell menyatakan bahwa pendidikan memberi wanita kekuasaan dan

kepercayaan diri untuk mengambil keputusan atas tanggung jawab wanita itu sendiri.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mortalitas

1. Pendidikan

Terdapat hubungan negatif antara tingkat pendidikan ibu dan kematian anak, tetapi

tinggi rendahnya pendidikan yang dibutuhkan untuk menurunkan mortalitas secara

berarti berbeda-beda dari satu budaya ke budaya lain.

Pendidikan memberi kepercayaan diri kepada wanita untuk mengambil keputusan

atas tanggung jawab wanita itu sendiri. Dalam hal ini ada 3 faktor yaitu :

Berkurangnya fatalisme dalam menghadapi kesehatan buruk yang menimpa anak Kesanggupan yang lebih besar untuk menguasai dunia dalam mengetahui adanya

fasilitas kesehatan. Perubahan perimbangan tradisional dalam hubungan keluarga yang mengalihkan

titik berat kekuasaan dari sesepuh kepada anak.

Analalisis khusus mengelompokkan ibu-ibu yang bisa baca tulis , serta yang

mengikuti sekolah baik formal maupun non formal terdapat angka kematian yang

berbeda.

1. Pendapatan

Page 13: Landasan teori

Pendapatan sangat penting dalam kaitannya dengan membayar pengeluaran untuk

kesehatan faktor pendapatan atau ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan kondisi rumah

saling berhubungan dalam mempengaruhi kematian bayi/anak.

Apabila salah satu indikator sosial ekonomi dihubungkan dengan tingkat kematian

bayi dan anak, ternyata terdapat hubungan yang negatif.

1. Kesehatan

Kesehatan berhubungan negatif terhadap angka kematian bayi, salah satu upaya yang

terus dilakukan adalah pembangunan kesehatan. Indikator yang digunakan untuk

menggambarkan pembangunan dan fasilitas kesehatan adalah rasio tenaga medis dan

para medis, terhadap jumlah penduduk.

1. Faktor Demografi

Yang dipilih adalah tingkat kelahiran, yaitu tingkat fertilitas total (TFR). Apabila

tertilitasnya rendah maka mortalitasnya juga akan rendah. Hubungan posifit antara

mortalitas bayi dan fertilitas ini timbal balik, keberhasilan menurunkan salah satu

faktor diantaranya akan mengakibatkan penurunan variabel lain.

Teori “Pendidikan memberi wanita kekuasaan dan kepercayaan diri untuk mengambil

keputusan atas tanggung jawab wanita itu sendiri”.

Hipotesis “ wanita yang pendidikannya rendah akan memiliki mortalitas yang tinggi,

demikian sebaliknya apabila pendidikannya tinggi maka mortalitasnya akan

rendah.

Untuk hubungan antara dua variabel tersebut digunakan indikator sebagai berikut :

Baca Tulis Mortalitas

Bisa baca tulis

Tidak bisa baca tulis

Page 14: Landasan teori

Jenjang Pendidikan Mortalitas

SD

SLTP

SMA

Perguruan Tinggi

Pada Hal ini sampel penelitiannya adalah ibu rumah tangga yang mempunyai anak yang

telah meninggal.

MOBILITAS

A. Teori Tentang Mobilitas

Teori todaro “Migrasi berlangsung sebagai akibat dari perbedaan desa – kota yang lebih,

mengenai penghasilan yang diharapkan dari pada penghasilan aktual.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mobilitas.

1. Keadaan Ekonomi

Penduduk bermigrasi dari wilyah yang begitu miskin ke daerah yang lebih kaya, ciri

ini begitu umum, sehingga Ravenstein (1885) dan dian Lee (1969) hal tersebut

dinyatakan sebagai hukum migrasi.

1. Jarak

Jarak yang deitempuh oleh pendapat dalam rangka memenuhi kebutuhannya

menyebabkan terjadinya imigrasi jarak yang jauh antara daerah tujuan ekonomi

dengan tempat tinggal menyebabkan terjadinya migrasi.

1. Alasan Sosial

Migrasi juga sering terjadi karena alsan sosial contohnya saja karena ingin bergabung

dengan teman atau anggota keluarga.

Page 15: Landasan teori

1. Daya tarik Kota

Penduduk beranggapan bahwa kota-kota besar lebih menarik dijaikan tempat tinggal

daripada kota kecil karena semua fasilitas berpusat dikota.

1. Perbedaan ciri Migran

Penduduk bermigrasi sering karena perbedaan ciri-ciri khas, ciri-ciri tersebut terutama

adalah jenis kelamin, umur, pendidikan, dan keterampilan.

Contohnya :

Penduduk yang memilik keahlian terentu didaerah asal sangat dibutuhkan didaerah

tujuan, maka kepergian mereka merubah struktur sosial dan demografi dari kelompok

asalnya maupun daerah tujuan.

Teori Todaro

“Migrasi berlangsung sebagai akibat perbedaan desa kota yang lebih mengenai

pengahsilan yang diharapkan daripada penghasilan aktual.”.

Hipotesis

Seorang yang memiliki penghasilan rendah didaerah asal cenderung melakukan migrasi

guna mendapatkan pengasilan seperti yang diharapkan.

Untuk mengukur hubungan antara kedua variabel tersebut dapat menggunakan indikator

sebagai berikut :

Jenis Pekerjaan Mobilitas

Pegawai

Pengusaha

Petani

Pedagang

Page 16: Landasan teori

Kondisi Rumah Mobilitas

Tidak permanen

Semi permanen

Permanen

Keterampilan Mobilitas

Tidak punya keterampilan khusus

Punya keterampilan khusus

Kepemilikan Tanah Mobilitas

Tidak punya tanah

Punya tanah sempit

Punya tanah luas

Sampai yang diperlukan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang melakukan migrasi

baik internal maupun internasional, baik didaerah asal maupun didaerah tujuan.