Lampu sebagai alat yang berprinsip pada konversi energi listrik ke cahaya
-
Upload
mujibriyadi -
Category
Documents
-
view
120 -
download
10
description
Transcript of Lampu sebagai alat yang berprinsip pada konversi energi listrik ke cahaya
PRAKATA
Puji sukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “Konversi Listrik ke Cahaya”. Atas dukungan moral dan
materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan
terimakasih kepada
Bapak Sugeng Purbawanto, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Dasar Konversi Energi yang memberikan kesempatan untuk mengeksplore potensi
diri dengan secara bebas belajar dari manapun
Saefudin selaku mahasiswa D3 Teknik Elektro Unnes juga sahabat penulis
yang membantu sarana dan dukungan dalam proses pembuatan makalah
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karena itu saran
dan kritik dari pembaca yang budiman sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini
Semarang, Mei 2014
Penulis
i
DAFTAR ISI
PRAKATA.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup...................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan................................................................. 3
BAB II ISI............................................................................................... 4
2.1 Definisi Lampu Pijar............................................................. 4
2.2 Komponen Penyusun............................................................. 4
2.3 Prinsip Kerja Lampu Pijar..................................................... 7
BAB III PENUTUP................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan............................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sudah tak dapat dipungkiri bahwa energi listrik telah menjadi kebutuhan
hampir pokok tiap orang. Walaupun ketika terjadi pemadaman listrik dan di
suatu tempat yang belum terjamah energi ini manusia tetap bisa menjalankan
aktifitasnya, namun energi ini sudah berasa menjadi hal yang tidak boleh hilang
dari edaran siklus kehidupan manusia. Berbagai macam sarana atau alat
pembantu aktifitas manusia yang bekerja menggunakan Energi listrik telah
banyak diciptakan. Salah satunya saat lampu pijar tercipta, alat ini membantu
dalam bidang penerangan. Yaitu menjadikan energi listrik menjadi cahaya, yang
menjadikan terang suatu keadaan yang gelap.
Lampu pijar pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Alfa Edison pada
akhir abad ke-18, dimana cahaya yang dihasilkan oleh lampu pijar merupakan
efek hasil pemanasan pada kawat filament oleh arus listrik.
Pengembangan lampu pijar sudah dimulai pada awal abad XIX. Sejarah
lampu pijar dapat dikatakan telah dimulai dengan ditemukannya tumpukan
voltaoleh Alessandro Volta. Pada tahun 1802, Sir Humphry Davy menunjukkan
bahwa arus listrik dapat memanaskan seuntai logam tipis hingga menyala putih.
Lalu pada tahun 1820, Warren De la Rue merancang sebuah lampu dengan cara
menempatkan sebuah kumparan logam mulia platina di dalam sebuah tabung
lalu mengalirkan arus listrik melaluinya. Hanya saja harga logam platina yang
sangat tinggi menghalangi pendayagunaan penemuan ini lebih lanjut.
Pada tahun1870-an, Thomas Alva Edison mulai ikut serta dalam usaha
merancang lampu pijar. Dengan menggunakan elemen platina, Edison
mendapatkan paten pertamanya pada bulan April 1879. Rancangan ini relative
tidak praktis namun Edison tetap berusaha mencari elemen lain yang dapat
1
dipanaskan secara ekonomis dan efisien. Di tahun yang sama, Sir Joseph Wilson
Swan juga menciptakan lampu pijar yang dapat bertahan selama 13,5 jam.
Sebagian besar filament lampu pijar yang diciptakan pada saat itu putus dalam
waktu yang sangat singkat sehingga tidak berarti secara komersial. Untuk
menyelesaikan masalah ini, Edison kembali mencoba menggunakan untaian
karbon yang ditempatkan dalam bola lampu hampa udara hingga pada tanggal 19
Oktober 1879 dia berhasil menyalakan lampu yang mampu bertahan selama 40
jam.
Pada awalnya lampu pijar menggunakan filament karbon, tetapi filament
karbon mudah putus pada suhu tinggi, sehingga pada perkembangan selanjutnya
digunakan filament tungsten karena memiliki temperature lebur yang lebih
tinggi, mempunyai laju pendinginan yang rendah pada temperature tinggi, dan
memiliki kerugian panas yang rendah. Selain itu filament tungsten mudah
dibentuk menjadisingle helix untuk lampu dengan daya kecil dan double
helix untuk gaya yang lebih besar.
Untuk dapat berpijar kawat filament harus bebas dari udara luar. Bila
terkena udara luar dapat berakibat filament terbakar atau putus, karena itu kawat
filament dilindungi bola lampu dimana pada bagian dalamnya divakum.
Lampu-lampu terdahulu terbuat dari filament karbon yang terbungkus di
dalam sebuah penutup gelas hampa udara. Sekarang ini filament-filamen terbuat
dari kawat wolfram karena titik leburnya sangat tinggi yaitu 3655 K ( Neidle,
1991:259 ).
1.2. Ruang Lingkup
Makalah ini akan membahas tentang Prinsip Pengonversian Energi Listrik
menjadi Cahaya, contoh alat yang berkaitan dengan konversi listrik ke cahaya
yaitu lampu pijar, beserta detil bagian penyusun dan prinsip kerja lampu pijar
2
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mempelajar konversi
energi listrik ke cahaya
1.4. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang konversi energi listrik ke cahaya. Beserta prinsip kerja lampu
pijar sebagai alat yang terbentuk atas dasar konversi energi listrik ke cahaya.
3
BAB II
ISI
2.1. Definisi Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui
penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut
menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan
langsung rusak akibat teroksidasi.
2.2. Komponen Penyusun
Komponen utama dari lampu pijar adalah bola lampu yang terbuat
dari kaca, filamen yang terbuat dari wolfram, dasar lampu yang terdiri dari
filamen, bola lampu, gas pengisi, dan kaki lampu.
Gambar 1. Penyusun Lampu Pijar
4
Keterangan
1. Bola Lampu
Selubung gelas yang menutup rapat filamen suatu lampu pijar
disebut dengan bola lampu. Macam-macam bentuk bola lampu antara
lain adalah bentuk bola, bentuk jamur, bentuk lilin, dan bentuk lustre.
Warna bola lampu antara lain yaitu bening, warna susu atau buram,
dan warna merah, hijau, biru, atau kuning.
2. Gas bertekanan Rendah
Pada awalnya bagian dalam bola lampu pijar dibuat hampa udara
namun belakangan diisi dengan gas mulia bertekanan rendah seperti
argon, neon, kripton, dan xenon atau gas yang bersifat tidak reaktif
seperti nitrogen sehingga filamen tidak teroksidasi. Konstruksi lampu
halogen juga menggunakan prinsip yang sama dengan lampu pijar
biasa perbedaannya terletak pada gas halogen yang digunakan untuk
mengisi bola lampu.
3. Filamen Wolfarm
Wolfram adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang W dan nomor atom 74. Nama unsur ini diambil
dari bahasa Latin wolframium dan sering juga disebut tungsten. Logam
transisi yang sangat keras dan berwarna kelabu sampai putih ini
ditemukan pada mineral seperti wolframit dan schelit. Wolfram
memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan zat non-
aloy lainnya. Sifat-sifat wolfram adalah keras, titik cair tinggi 3400°C
dan titik didih 5900°C, dapat digilas menjadi lembaran dan bila dipadu
dalam baja perkakas, akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat
tahan hangatnya.
5
Gambar 2. Filamen Lampu Pijar
Wolfram merupakan salah satu logam langka yang terdapat
dalam batuan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Wolfram juga
merupakan salah satu unsur langka yang mungkin ada dalam mineral
hasil tambang Indonesia yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup
tinggi, tapi belum dapat perhatian dari para peneliti. Padahal
diperkirakan unsur ini hampir selalu ada menyertai unsur-unsur utama
khususnya besi. Bentuk murni Wolfram digunakan terutama pada
perangkat elektronik. Senyawa dan aloy-nya digunakan secara luas
untuk banyak hal, yang paling dikenal adalah sebagai filamen
bola lampu, tabung sinar-x, dan superaloy.Kegunaan wolfram
diantaranya adalah sebagai kawat filament pada bola lampu pijar dan
bahan baku industry alloy.
4. Kawat penghubung ke kaki tengah
Kawat yang digunakan untuk menghubungkan kaki tengah
dengan filamen. Berupa kawat konduktor, biasanya dari tembaga
5. Kawat penghubung ke ulir
6
Kawat yang digunakan untuk menghubungkan kaki tengah
dengan ulir. Berupa kawat konduktor, biasanya dari tembaga atau
alumunium.
6. Kawat penyangga
Kawat yang digunakan untuk menahan filamen wolfarm agar
tetap pada tempat yang diinginkan.
7. Kaca penyangga
Kaca yang digunakan sebagai dasar kawat penyangga, agar
kawat penyangga bisa tetap tegak dalam waktu lama.
8. Kontak listrik di ulir
Kawat tipis sebagai penghantar arus ke filamen wolfarm
9. Sekrup ulir
Digunakan agar lampu bisa terpasang erat pada sambungan
sumber listrik, karena dibuat ulir.
10. Isolator
Sebagai pemisah antara sekrup ulir dengan bagian dalam lampu,
agar tidak terjadi arus bocor didalam lampu
11. Kontak listrik kaki tengah
Sebagai komponen yang mendapatkan Nol dari sumber listrik
2.3. Prinsip Kerja Lampu Pijar
Saat bola lampu pijar di hidupkan, arus listrik akan mengalir dari
Electrical contact menuju filamen dengan melewati kawat penghubung.
Akibatnya akan terjadi pergerakan elektron bebas dari kutub negatif ke kutub
positif.
7
Elektron di sepanjang filamen ini secara konstan akan menabrak atom
pada filamen. Energinya akan mengetarkan atom atau arus listrik memanaskan
atom.
Ikatan elektron dalam atom-atom yang bergetar ini akan mendorong atom
pada tingkatan tertinggi secara berkala. Saat energinya kembali ketingkat
normal, elektron akan melepaskan energi ekstra dalam bentuk foton. Atom-
atom yang dilepaskan ini dalam bentuk poton-poton sinar infrared yang tidak
mungkin dilihat oleh mata manusia. Tetapi bila dipanaskan sampai temperatur
2.200 derajat Celcius, cahaya yang dipancarkan dapat kita lihat seperti halnya
bola lampu pijar yang sering kita pakai sehari-hari.
Pada dasarnya filamen pada sebuah lampu pijar adalah sebuah resistor.
Saat dialiri arus listrik, filamen tersebut menjadi sangat panas, berkisar antara
2800 derajat Kelvin hingga maksimum 3700 derajat Kelvin. Ini menyebabkan
warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu pijar biasanya berwarna kuning
kemerahan. Pada temperatur yang sangat tinggi itulah filamen mulai
menghasilkan cahaya pada panjang gelombang yang kasatmata. Hal ini sejalan
dengan teori radiasi benda hitam.
Indeks renderasi warna menyatakan apakah warna obyek tampak alami
apabila diberi cahaya lampu tersebut dan diberi nilai antara 0 sampai 100.
Angka 100 artinya warna benda yang disinari akan terlihat sesuai dengan warna
aslinya. Indeks renderasi warna lampu pijar mendekati 100.
8
BAB III
PENUTUP
2.4. Kesimpulan
Konversi Energi listrik ke cahaya yaitu perubahan bentuk energi listrik
menjadi energi cahaya. Energi cahaya begitu bermanfaat bagi pola kehidupan
manusia, sebagai penerangan pengganti sinar matahari.
Suatu alat yang mengambil konsep dari konversi listrik ke cahaya
adalah lampu. Lampu yang diciptakan pertama kali yaitu lampu pijar yang
prinsip kerjanya menjadikan arus listrik menjadi cahaya dengan memanfaatkan
filamen wolfarm sebagai medianya.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/sejarah-lampu.htm
diakses pada 20/5/2014 22:36 WIB
http://radelyrachemistry.blogspot.com/2012/12/wolfram.html
diakses pada 24/5/2014 21:54 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_pijar#Bola_lampu
diakses pada 25/5/2014 16:29 WIB
10
Makalah
Lampu Pijar Sebagai Alat yang Bekerja
Atas Prinsip Dasar Konversi Energi Listrik ke Cahaya
Disususun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Konversi Energi
yang diampu oleh Bapak Drs. Sugeng Purbawanto, M.T
Oleh
Nama : Mujib RiyadiNIM : 5301410068Prodi : Pend. Teknik Elektro, S1
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014