LAMPRANA - repository.upi.edurepository.upi.edu/33456/10/S_PKR_1307694_Appendix.pdf · DI SMK...

37
RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017 LAMPI RAN A 1. Surat Kererangan Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia 2. Surat Keterangan Penelitian dari SMK Pasundan 1 Bandung 3. Jadwal Penelitian 4. Surat Keputusan Pembimbing Skripsi 5. Lembar Bimbingan Skripsi 6. Saran Perbaikan 7. Lembar Persetujuan Perbaikan Sidang

Transcript of LAMPRANA - repository.upi.edurepository.upi.edu/33456/10/S_PKR_1307694_Appendix.pdf · DI SMK...

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    LAMPIRAN A 1. Surat Kererangan Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia

    2. Surat Keterangan Penelitian dari SMK Pasundan 1 Bandung

    3. Jadwal Penelitian

    4. Surat Keputusan Pembimbing Skripsi

    5. Lembar Bimbingan Skripsi

    6. Saran Perbaikan

    7. Lembar Persetujuan Perbaikan Sidang

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    LAMPIRAN b 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Soal

    2. Uji Tingkat Kesukaran Soal

    3. Daya Pembeda Soal

    4. Uji Normalitas Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    5. Uji Normalitas Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    6. Uji Homogenitas Pre-Test

    7. Uji Homogenitas Post-Test

    8. Uji T-Test Pre-Test

    9. Uji T-Test Post-Test

    10. Uji Beda Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen

    11. Uji Beda Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol

    12. Analisis N-Gain Kelas Eksperimen

    13. Analisis N-Gain Kelas Kontrol

    14. Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen

    15. Uji Normalitas N-Gain Kelas Kontrol

    16. Uji Homogenitas N-Gain

    17. Uji T-Test Data N-Gain

    18. Uji Beda Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    LAMPIRAN C 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen (Kooperatif

    Tipe Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, Review)

    2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol (Discovery

    Learning)

    3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

    4. Instrumen Pre-test dan Post-test

    5. Lembar Kunci Jawaban Instrumen Pre-test dan Post-test

    6. Lembar Observasi

    7. Dokumentasi Penelitian

    8. Daftar Riwayat Hidup

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    NAMA SEKOLAH : SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG

    PROGRAM KEAHLIAN : ADMINISTRASI PERKANTORAN MATA PELAJARAN : ADM. HUMAS DAN PROTOKOL KELAS/SEMESTER : XI / 1 ALOKASI WAKTU : 8 x 45 Menit (4x Pertemuan)

    A. KOMPETENSI INTI

    3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

    4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan lain.

    B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

    KOMPETENSI DASAR 3.5 Menguraikan Organisasi Humas. 4.5 Memilah Jenis Organisasi Profesi Humas. INDIKATOR Pengetahuan 3.5.1 Memahami Organisasi Humas. 3.5.2 Menguraikan Organisasi Humas. 3.5.3 Mengklasifikasi Jenis Organisasi Profesi Humas. Keterampilan 4.5.1 Mengidentifikasi Organisasi Humas. 4.5.2 Mengnalisis Jenis Organisasi Profesi Humas.

    C. TUJUAN PEMBELAJARAN Pengetahuan

    Setelah menggali informasi dari berbagai sumber, siswa dapat memahami

    Organisasi Humas.

    Setelah menggali informasi dari berbagai sumber, siswa dapat menguraikan

    Organisasi Humas.

    Setelah menggali informasi dari berbagai sumber, siswa dapat mengklasifikasi Jenis Organisasi Profesi Humas.

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Keterampilan

    Setelah melakukan pengamatan, siswa dapat: mengidentifikasi Organisasi

    Humas dengan cermat.

    Setelah melakukan pengamatan, siswa dapat: menganalisis Jenis Organisasi Profesi Humas dengan cermat.

    D. MATERI PEMBELAJARAN Organisasi profesi merupakan suatu wadah para professional di dalam

    mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi. Terbentuknya organisasi

    profesi menunjukkan adanya komitmen dari para profesionalnya untuk semakin

    mengukuhkan jati diri. Organisasi profesi yang sudah mantap biasanya sangat

    berperan di dalam menentukan kurikulum studi profesi. Organisasi ini juga aktif

    melakukan riset, pertemuan, serangkaian pertemuan, dan kontes program-

    program humas.

    Berdasarkan organisasi yang sudah ada, organisasi humas bisa dibedakan

    menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

    1. Organisasi yang menghimpun para praktisi humas secara umum

    2. Organisasi yang menghimpun perusahaan humas (konsultan humas)

    3. Organisasi yang menghimpun para praktisi humas yang dibedakan

    berdasarkan jenis perusahaannya (misal khusus perhotelan, khusus preusan

    rokok, dan sebagainya).

    Amerika merupakan negara yang pertama membentuk organisasi profesi

    bagi para praktisi humas. Tahun 1948 di Amerika telah terbentuk suatu wadah

    yang dinamakan Public Relations Society of Amerika (PRSA). Langkah ini

    kemudian diikuti oleh Inggris, Jerman, belanda, Spanyol, Swiss. Sedangkan

    terbentuknya organisasi profesi humas di Indonesia sendiri pada tahun 1972

    yaitu Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS).

    Berikut ini akan dijelaskan beberapa organisasi saja. Informasi penting

    selain sejarahnya, sajian berikut ini juga bermaksud mendiskripsikan tentang

    kegiatan atau aktivitas organisasi-organisasi tersebut sehingga kita bisa

    mengambil pelajaran meniru yang baik, dalam rangka memajukan profesi

    humas ini di Indonesia

    1. Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS).

    Para praktisi humas di Indonesia mendirikan perhimpunan hubungan

    masyarakat Indonesia (PERHUMAS) di Jakarta pada tanggal 15

    desember 1972. Tahun 1977 Perhumas memprakarsai berdirinya

    organisasi humas di Asia Tenggara yaitu FAPRO (Federation of ASEAN

    Public Relations Organization) di Kuala Lumpur. Indonesia melalui

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Perhumas ditunjuk menjadi tuan rumah konferensi FAPRO di jakarta.

    Sebagai organisasi resmi, Perhumas telah menetapkan kode etik profesi

    dan telah terdaftar di Departermen Dalam Negeri dan Departermen

    Penerangan waktu itu, serta tercatat dan diakui oleh International public

    Relations Association (IPRA), yang merupakan organisasi profesi di

    tingkat internasional.

    2. Asosiasi Perusahaan Publik Relation Indonesia (APRI)

    Asosiasi perusahaan public relations (APPRI). Berdiri pada tanggal 10

    april 1987 di Jakarta dan bersifat independent.

    3. Organisasi Profesi Humas Di Luar Negeri

    Organisasi organisasi humas di Negara Eropa berkumpul dalam satu

    wadah organisasi di tingkat eropa, yakni Federation Associated Public

    Relations Organization (FAPRO). Berikut beberapa organisasi profesi

    humas di Amerika dan Inggris:

    a) Public Relations Society of Amerika (PRSA).

    PRSA berkantor pusat di new York, berdiri pada tahun 1047.

    b) Institute Public Relations of British (IPR).

    IPR berada di Inggris dan didirikan pada tahun 1948 oleh sekelompok

    pegawai humas dari pemerintah pusat, lokal, kalangan industri dan

    sektor perdagangan.

    c) International Public Relations Association (IPRA).

    IPRA merupakan organisasi humas di tingkat internasional, terbentuk

    pada bulan Mei tahun 1955 dalam suatu pertemuan di Stratford upon

    avon. Keanggotaan IPRA terbuka bagi semua orang yang

    bertanggung jawab penuh bagi rencana dan pelaksanaan suatu

    bagian penting dan berkaitan dengan semua kegiatan dari suatu

    badan hukum, perusahaan, perserikatan, pemerintah atau organisasi

    lain yang membina hubungan baik dan produktif dengan publik atan

    khalayak ramai.

    d) Netherlands Society of Public Relations

    Beberapa tokoh pers terkemuka di Belanda merintis suatu

    perhimpunan profesi humas yang pada tahun 1952 telah mendapat

    izin dari kerajaan, dengan nama Netherlands Society of Public

    Relations dan pada tahun 1979 namanya diganti menjadi NGPR

    (Vereniging voor Public Relations en Voorlichting/ Asosiasi PR dan

    informasi).

    E. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Model Pembelajaran : Cooperative Learning tipe Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, Review

    Metode : Diskusi dan Tanya jawab

    F. KEGIATAN PEMBELAJARAN KEGIATAN 1 (2 Jam Pembelajaran)

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

    Pendahuluan Guru mengucapkan salam.

    Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar untuk siap mengikuti proses pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu dan mengaji bersama (untuk jam pertama).

    Guru mengecek kehadiran siswa.

    Siswa menerima penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Guru memberikan motivasi belajar.

    Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

    Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, Review

    Siswa mengikuti kegiatan Apersepsi.

    Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4 orang. Lalu dalam satu kelompok tersebut dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu dyad 1 dan dyad 2 yang masing-masing dyad berjumlah 2 siswa.

    15 menit

    Inti Pemberian Stimulus

    Langkah 1: (mood) Guru memulai pelajaran dengan memutar video Organisasi Profesi Humas dan meminta siswa mengidentifikasi Sejarah Organisasi Profesi Humas melalui tayangan tersebut.

    Siswa mengamati dan mengidentifikasi video Organisasi Profesi Humas..

    Identifikasi Masalah

    Langkah 2: (understand) Guru memberikan modul dan meminta siswa untuk membaca dalam hati materi Sejarah

    65 menit

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Organisasi Profesi Humas. Pengumpulan Data

    Langkah 3: (recall) Guru meminta dyad 1 dalam tiap kelompok untuk menceritakan kembali materi Sejarah Organisasi Profesi Humas yang telah dibaca pada dyad 2.

    Pembuktian

    Langkah 4: (detect) Dyad 2 mendengarkan, mendeteksi, dan mencatat apabila terdapat kesalahan materi Sejarah Organisasi Profesi Humas yang diceritakan oleh dyad 1.

    Langkah 5: (elaborate) Dyad 1 dan dyad 2 mengelaborasi ide-ide utama dari materi Sejarah Organisasi Profesi Humas yang telah diberikan.

    (Langkah 2, 3, 4, 5 diulang untuk bagian materi selanjutnya dan langkah 2 dan 3 dilakukan secara bergantian) Menarik kesimpulan

    Langkah 6: (review) Guru meminta dyad 1 dan dyad 2 untuk menyimpulkan keseluruhan proses pemecahan masalah kepada dyad lain dalam kelompoknya.

    Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai Sejarah Organisasi Profesi Humas.

    Siswa menyimpulkan Sejarah Organisasi Profesi Humas.

    Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran.

    Guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran.

    Siswa mencatat tugas/ soal (mengidentifikasi jenis-jenis Organisasi Profesi Humas).

    10 menit

    KEGIATAN 2 (2 Jam Pembelajaran)

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

    Pendahuluan Guru mengucapkan salam. 15 menit

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar untuk siap mengikuti proses pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu dan mengaji bersama (untuk jam pertama).

    Guru mengecek kehadiran siswa.

    Siswa menerima penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Guru memberikan motivasi belajar.

    Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

    Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, Review

    Siswa mengikuti kegiatan Apersepsi.

    Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4 orang. Lalu dalam satu kelompok tersebut dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu dyad 1 dan dyad 2 yang masing-masing dyad berjumlah 2 siswa.

    Inti Pemberian Stimulus

    Langkah 1: (mood) Guru memulai pelajaran dengan memutar video Organisasi Profesi Humas dan meminta siswa mengidentifikasi Jenis-jenis Organisasi Profesi Humas melalui tayangan tersebut.

    Siswa mengamati dan mengidentifikasi video Organisasi Profesi Humas..

    Identifikasi Masalah

    Langkah 2: (understand) Guru memberikan modul dan meminta siswa untuk membaca dalam hati materi jenis-jenis Organisasi Profesi Humas.

    Pengumpulan Data

    Langkah 3: (recall) Guru meminta dyad 1 dalam tiap kelompok untuk menceritakan kembali materi jenis-jenis Organisasi Profesi Humas yang telah dibaca pada dyad 2.

    Pembuktian

    Langkah 4: (detect) Dyad 2 mendengarkan, mendeteksi, dan mencatat apabila terdapat kesalahan materi

    65 menit

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    jenis-jenis Organisasi Profesi Humas yang diceritakan oleh dyad 1.

    Langkah 5: (elaborate) Dyad 1 dan dyad 2 mengelaborasi ide-ide utama dari materi jenis-jenis Organisasi Profesi Humas yang telah diberikan.

    (Langkah 2, 3, 4, 5 diulang untuk bagian materi selanjutnya dan langkah 2 dan 3 dilakukan secara bergantian) Menarik kesimpulan

    Langkah 6: (review) Guru meminta dyad 1 dan dyad 2 untuk menyimpulkan keseluruhan proses pemecahan masalah kepada dyad lain dalam kelompoknya.

    Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai jenis-jenis Organisasi Profesi Humas.

    Siswa menyimpulkan jenis-jenis Organisasi Profesi Humas.

    Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran.

    Guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran.

    Siswa mencatat tugas/ soal (mengidentifikasi Organisasi Profesi Humas yang ada di Indonesia).

    10 menit

    KEGIATAN 3 (2 Jam Pembelajaran)

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

    Pendahuluan Guru mengucapkan salam.

    Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar untuk siap mengikuti proses pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu dan mengaji bersama (untuk jam pertama).

    Guru mengecek kehadiran siswa.

    Siswa menerima penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Guru memberikan motivasi belajar.

    Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

    15 menit

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, Review

    Siswa mengikuti kegiatan Apersepsi.

    Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4 orang. Lalu dalam satu kelompok tersebut dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu dyad 1 dan dyad 2 yang masing-masing dyad berjumlah 2 siswa.

    Inti Pemberian Stimulus

    Langkah 1: (mood) Guru memulai pelajaran dengan memutar video Organisasi Profesi Humas dan meminta siswa mengidentifikasi Organisasi Profesi Humas di Indonesia melalui tayangan tersebut.

    Siswa mengamati dan mengidentifikasi video Organisasi Profesi Humas.

    Identifikasi Masalah

    Langkah 2: (understand) Guru memberikan modul dan meminta siswa untuk membaca dalam hati materi Organisasi Profesi Humas di Indonesia.

    Pengumpulan Data

    Langkah 3: (recall) Guru meminta dyad 1 dalam tiap kelompok untuk menceritakan kembali materi Organisasi Profesi Humas di Indonesisa yang telah dibaca pada dyad 2.

    Pembuktian

    Langkah 4: (detect) Dyad 2 mendengarkan, mendeteksi, dan mencatat apabila terdapat kesalahan materi Organisasi Profesi Humas di Indonesia yang diceritakan oleh dyad 1.

    Langkah 5: (elaborate) Dyad 1 dan dyad 2 mengelaborasi ide-ide utama dari materi yang telah diberikan.

    (Langkah 2, 3, 4, 5 diulang untuk bagian materi selanjutnya dan langkah 2 dan 3 dilakukan secara bergantian) Menarik kesimpulan

    Langkah 6: (review) Guru meminta dyad 1 dan dyad 2 untuk

    65 menit

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    menyimpulkan keseluruhan proses pemecahan masalah kepada dyad lain dalam kelompoknya.

    Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai Organisasi Profesi Humas di Indonesia.

    Siswa menyimpulkan Organisasi Profesi Humas di Indonesia.

    Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran.

    Guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran.

    Siswa mencatat tugas/ soal (mengidentifikasi Organisasi Profesi Humas yang ada di Luar Negeri).

    10 menit

    KEGIATAN 4 (2 Jam Pembelajaran)

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

    Pendahuluan Guru mengucapkan salam.

    Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar untuk siap mengikuti proses pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu dan mengaji bersama (untuk jam pertama).

    Guru mengecek kehadiran siswa.

    Siswa menerima penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Guru memberikan motivasi belajar.

    Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

    Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, Review

    Siswa mengikuti kegiatan Apersepsi.

    Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4 orang. Lalu dalam satu kelompok tersebut dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu dyad 1 dan dyad 2 yang masing-masing dyad berjumlah 2 siswa.

    15 menit

    Inti Pemberian Stimulus

    Langkah 1: (mood)

    65 menit

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Guru memulai pelajaran dengan memutar video Organisasi Profesi Humas dan meminta siswa mengidentifikasi Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri melalui tayangan tersebut.

    Siswa mengamati dan mengidentifikasi video Organisasi Profesi Humas.

    Identifikasi Masalah

    Langkah 2: (understand) Guru memberikan modul dan meminta siswa untuk membaca dalam hati materi Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri.

    Pengumpulan Data

    Langkah 3: (recall) Guru meminta dyad 1 dalam tiap kelompok untuk menceritakan kembali materi Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri yang telah dibaca pada dyad 2.

    Pembuktian

    Langkah 4: (detect) Dyad 2 mendengarkan, mendeteksi, dan mencatat apabila terdapat kesalahan materi Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri yang diceritakan oleh dyad 1.

    Langkah 5: (elaborate) Dyad 1 dan dyad 2 mengelaborasi ide-ide utama dari materi yang telah diberikan.

    (Langkah 2, 3, 4, 5 diulang untuk bagian materi selanjutnya dan langkah 2 dan 3 dilakukan secara bergantian) Menarik kesimpulan

    Langkah 6: (review) Guru meminta dyad 1 dan dyad 2 untuk menyimpulkan keseluruhan proses pemecahan masalah kepada dyad lain dalam kelompoknya.

    Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri.

    Siswa menyimpulkan Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri.

    Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran.

    Guru dan siswa membuat kesimpulan

    10 menit

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    mengenai materi pembelajaran.

    G. HASIL PENILAIAN

    INSTRUMENT DAN TEKNIK PENILAIAN PENGETAHUAN 1) Jelaskan apa yang dimaksud Organisasi Profesi Humas. 2) Kemukakan Organisasi Humas berdasarkan jenisnya. 3) Jelaskan perbedaan Konsultan Humas dan Humas Perusahaan. KUNCI JAWABAN 1) Organisasi profesi merupakan suatu wadah para professional di dalam

    mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi. 2) Berdasarkan organisasi yang sudah ada, organisasi humas bisa dibedakan

    menjadi tiga yaitu sebagai berikut: 1. Organisasi yang menghimpun para praktisi humas secara umum 2. Organisasi yang menghimpun perusahaan humas (konsultan humas) 3. Organisasi yang menghimpun para praktisi humas yang dibedakan

    berdasarkan jenis perusahaannya (misal khusus perhotelan, khusus preusan rokok, dan sebagainya).

    3) Perbedaan Konsultan Humas dan Humas Publik: Konsultan humas adalah perusahaan Public Relation (PR) yang bergerak dalam layanan konsultasi kehumasan, sedangkan humas perusahaan adalah perusahaan yang melayani jasa sebagai pelaksana sebuah event/ kegiatan yang berhubungan dengan public.

    PENSKORAN Untuk setiap soal akan dilakukan penskoran sebagai berikut: 1. Skor 90 – 100 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 2. Skor 76 – 89 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 3. Skor 60 – 75 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 4. Skor < 59 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban

    Nilai perolehan KD pengetahuan : rerata dari nilai IPK (…../……) * 100 = …………….. KETERAMPILAN Buatlah powerpoint dan makalah tentang Organisasi Profesi Humas yang ada di

    IPK No

    Soal Skor Penilaian

    1

    2

    3

    4

    5

    Jumlah

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Indonesia dan presentasikan di depan kelas. Kriteria penilaian: 1. Tampilan Powerpoint. 2. Kelengkapan isi makalah 3. Rangkaian proses pekerjaan 4. Proses diskusi 5. Cara menyajikan hasil pekerjaan

    Bobot Jawaban Kriteria 1 =10 Point Kriteria 2 = 25 Point Kriteria 3 = 20 Point Kriteria 4 = 30 Point Kriteria 5 = 15 Point Penskoran dan pengolahan nilai Kriteria 1 1. Skor 9 – 10 : jika hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria penilaian 2. Skor 7 – 8 : jika ada sebagaian kecil kriteria penilaian tidak dipenuhi 3. Skor 5 – 6 : jika sebagian besar kriteria penilaian tidak dipenuhi 4. Skor < 4 : jika hampir semua kriteria penilaian tidak dipenuhi

    Kriteria 2 1. Skor 21 – 25 : jika hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria penilaian 2. Skor 16 – 20 : jika ada sebagaian kecil kriteria penilaian tidak dipenuhi 3. Skor 11 – 15 : jika sebagian besar kriteria penilaian tidak dipenuhi 4. Skor < 10 : jika hampir semua kriteria penilaian tidak dipenuhi

    Kriteria 3 1. Skor 16 – 20 : jika hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria penilaian 2. Skor 11 – 15 : jika ada sebagaian kecil kriteria penilaian tidak dipenuhi 3. Skor 5 – 10 : jika sebagian besar kriteria penilaian tidak dipenuhi 4. Skor < 4 : jika hampir semua kriteria penilaian tidak dipenuhi

    Kriteria 4 1. Skor 25 – 30 : jika hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria penilaian 2. Skor 21 – 26 : jika ada sebagaian kecil kriteria penilaian tidak dipenuhi 3. Skor 15 – 20 : jika sebagian besar kriteria penilaian tidak dipenuhi 4. Skor < 15 : jika hampir semua kriteria penilaian tidak dipenuhi

    Kriteria 5 1. Skor 12 – 15 : jika hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria penilaian 2. Skor 9 – 11 : jika ada sebagaian kecil kriteria penilaian tidak dipenuhi

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    3. Skor 5 – 8 : jika sebagian besar kriteria penilaian tidak dipenuhi 4. Skor < 4 : jika hampir semua kriteria penilaian tidak dipenuhi ANALISIS HASIL PENILAIAN Analisis hasil penilaian dilakukan setiap selesai penilaian yang dilakukan terhadap masing-masing KD baik untuk penilaian pengetahuan maupun untuk penilaian keterampilan, hal ini dilakukan untuk melihat bobot dan tingkat kesulitan soal (pengetahuan), untuk melihat ketepatan dalam mengukur keterampilan yang diminta untuk setiap KD. PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN Program remedial akan dilakukan dengan dua cara yaitu remedial test (apabila ada sebagian kecil siswa yang tidak lulus dalam KD tersebut), dan remedial teaching (apabila ada sebagian besar siswa yang tidak lulus dalam KD tersebut).

    H. MEDIA, ALAT DAN BAHAN, SERTA SUMBER PEMBELAJARAN

    Media : Laptop, Infocus, Projektor, Papan tulis, Powerpoint Alat Bahan

    : :

    Lembar kerja siswa (folio bergaris) -

    Sumber Belajar :

    1. Sutarni, Tati, dkk. 2015. Administrasi Humas & Keprotokolan: HUP.

    2. Internet

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    NAMA SEKOLAH : SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG

    PROGRAM KEAHLIAN : ADMINISTRASI PERKANTORAN MATA PELAJARAN : ADM. HUMAS DAN PROTOKOL KELAS/SEMESTER : XI / 1 ALOKASI WAKTU : 8 x 45 Menit (4 x Pertemuan)

    A. KOMPETENSI INTI

    5. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

    6. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan lain.

    B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

    KOMPETENSI DASAR 3.5 Menguraikan Organisasi Humas. 4.5 Memilah Jenis Organisasi Profesi Humas. INDIKATOR Pengetahuan 3.5.1 Memahami Organisasi Humas. 3.5.2 Menguraikan Organisasi Humas. 3.5.3 Mengklasifikasi Jenis Organisasi Profesi Humas. Keterampilan 4.5.1 Mengidentifikasi Organisasi Humas. 4.5.2 Mengnalisis Jenis Organisasi Profesi Humas.

    C. TUJUAN PEMBELAJARAN Pengetahuan

    Setelah menggali informasi dari berbagai sumber, siswa dapat memahami

    Organisasi Humas.

    Setelah menggali informasi dari berbagai sumber, siswa dapat menguraikan

    Organisasi Humas.

    Setelah menggali informasi dari berbagai sumber, siswa dapat mengklasifikasi Jenis Organisasi Profesi Humas.

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Keterampilan

    Setelah melakukan pengamatan, siswa dapat: mengidentifikasi Organisasi

    Humas dengan cermat.

    Setelah melakukan pengamatan, siswa dapat: menganalisis Jenis Organisasi Profesi Humas dengan cermat.

    D. MATERI PEMBELAJARAN

    Organisasi profesi merupakan suatu wadah para professional di dalam

    mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi. Terbentuknya organisasi

    profesi menunjukkan adanya komitmen dari para profesionalnya untuk semakin

    mengukuhkan jati diri. Organisasi profesi yang sudah mantap biasanya sangat

    berperan di dalam menentukan kurikulum studi profesi. Organisasi ini juga aktif

    melakukan riset, pertemuan, serangkaian pertemuan, dan kontes program-

    program humas.

    Berdasarkan organisasi yang sudah ada, organisasi humas bisa dibedakan

    menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

    4. Organisasi yang menghimpun para praktisi humas secara umum

    5. Organisasi yang menghimpun perusahaan humas (konsultan humas)

    6. Organisasi yang menghimpun para praktisi humas yang dibedakan

    berdasarkan jenis perusahaannya (misal khusus perhotelan, khusus preusan

    rokok, dan sebagainya).

    Amerika merupakan negara yang pertama membentuk organisasi profesi

    bagi para praktisi humas. Tahun 1948 di Amerika telah terbentuk suatu wadah

    yang dinamakan Public Relations Society of Amerika (PRSA). Langkah ini

    kemudian diikuti oleh Inggris, Jerman, belanda, Spanyol, Swiss. Sedangkan

    terbentuknya organisasi profesi humas di Indonesia sendiri pada tahun 1972

    yaitu Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS).

    Berikut ini akan dijelaskan beberapa organisasi saja. Informasi penting

    selain sejarahnya, sajian berikut ini juga bermaksud mendiskripsikan tentang

    kegiatan atau aktivitas organisasi-organisasi tersebut sehingga kita bisa

    mengambil pelajaran meniru yang baik, dalam rangka memajukan profesi

    humas ini di Indonesia

    4. Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS).

    Para praktisi humas di Indonesia mendirikan perhimpunan hubungan

    masyarakat Indonesia (PERHUMAS) di Jakarta pada tanggal 15

    desember 1972. Tahun 1977 Perhumas memprakarsai berdirinya

    organisasi humas di Asia Tenggara yaitu FAPRO (Federation of ASEAN

    Public Relations Organization) di Kuala Lumpur. Indonesia melalui

    Perhumas ditunjuk menjadi tuan rumah konferensi FAPRO di jakarta.

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Sebagai organisasi resmi, Perhumas telah menetapkan kode etik profesi

    dan telah terdaftar di Departermen Dalam Negeri dan Departermen

    Penerangan waktu itu, serta tercatat dan diakui oleh International public

    Relations Association (IPRA), yang merupakan organisasi profesi di

    tingkat internasional.

    5. Asosiasi Perusahaan Publik Relation Indonesia (APRI)

    Asosiasi perusahaan public relations (APPRI). Berdiri pada tanggal 10

    april 1987 di Jakarta dan bersifat independent.

    6. Organisasi Profesi Humas Di Luar Negeri

    Organisasi organisasi humas di Negara Eropa berkumpul dalam satu

    wadah organisasi di tingkat eropa, yakni Federation Associated Public

    Relations Organization (FAPRO). Berikut beberapa organisasi profesi

    humas di Amerika dan Inggris:

    e) Public Relations Society of Amerika (PRSA).

    PRSA berkantor pusat di new York, berdiri pada tahun 1047.

    f) Institute Public Relations of British (IPR).

    IPR berada di Inggris dan didirikan pada tahun 1948 oleh sekelompok

    pegawai humas dari pemerintah pusat, lokal, kalangan industri dan

    sektor perdagangan.

    g) International Public Relations Association (IPRA).

    IPRA merupakan organisasi humas di tingkat internasional, terbentuk

    pada bulan Mei tahun 1955 dalam suatu pertemuan di Stratford upon

    avon. Keanggotaan IPRA terbuka bagi semua orang yang

    bertanggung jawab penuh bagi rencana dan pelaksanaan suatu

    bagian penting dan berkaitan dengan semua kegiatan dari suatu

    badan hukum, perusahaan, perserikatan, pemerintah atau organisasi

    lain yang membina hubungan baik dan produktif dengan publik atan

    khalayak ramai.

    h) Netherlands Society of Public Relations

    Beberapa tokoh pers terkemuka di Belanda merintis suatu

    perhimpunan profesi humas yang pada tahun 1952 telah mendapat

    izin dari kerajaan, dengan nama Netherlands Society of Public

    Relations dan pada tahun 1979 namanya diganti menjadi NGPR

    (Vereniging voor Public Relations en Voorlichting/ Asosiasi PR dan

    informasi).

    E. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik Model Pembelajaran : Discovery Learning

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi dan Penugasan F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

    KEGIATAN 1 (2 Jam Pembelajaran)

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

    Pendahuluan Guru mengucapkan salam.

    Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar untuk siap mengikuti proses pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu dan mengaji bersama (untuk jam pertama).

    Guru mengecek kehadiran siswa.

    Siswa menerima penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Guru memberikan motivasi belajar.

    Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

    Siswa mengikuti kegiatan Apersepsi.

    15 menit

    Inti Pemberian Stimulus

    Guru meminta siswa untuk memaparkan materi Sejarah Organisasi Profesi Humas menurut pendapat masing-masing.

    Siswa menyimak dan mencatat penjelasan guru mengenai materi Sejarah Organisasi Profesi Humas dari slide powerpoint.

    Identifikasi Masalah

    Guru menugaskan siswa mencari informasi tentang materi Sejarah Organisasi Profesi Humas dari berbagai sumber.

    Pengumpulan Data

    Siswa mendiskusikan Sejarah Organisasi Profesi Humas.

    Pembuktian

    Siswa menganalisis Sejarah Organisasi Profesi Humas.

    Menarik kesimpulan

    Siswa mengkomunikasikan hasil analisis tersebut.

    Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai sejarah Organisasi Profesi Humas.

    Siswa menyimpulkan sejarah Organisasi Profesi Humas.

    65 menit

    Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi tentang 10 menit

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    pelaksanaan pembelajaran.

    Guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran.

    Siswa mencatat tugas/ soal (mengidentifikasi jenis-jenis Organisasi Profesi Humas).

    KEGIATAN 2 (2 Jam Pembelajaran)

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

    Pendahuluan Guru mengucapkan salam.

    Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar untuk siap mengikuti proses pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu dan mengaji bersama (untuk jam pertama).

    Guru mengecek kehadiran siswa.

    Siswa menerima penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Guru memberikan motivasi belajar.

    Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

    Siswa mengikuti kegiatan Apersepsi.

    15 menit

    Inti Pemberian Stimulus

    Guru meminta siswa untuk memaparkan materi jenis-jenis Organisasi Profesi Humas menurut pendapat masing-masing.

    Siswa menyimak dan mencatat penjelasan guru mengenai materi jenis-jenis Organisasi Profesi Humas dari slide powerpoint.

    Identifikasi Masalah

    Guru menugaskan siswa mencari informasi tentang materi jenis-jenis Organisasi Profesi Humas dari berbagai sumber.

    Pengumpulan Data

    Siswa mendiskusikan jenis-jenis Organisasi Profesi Humas.

    Pembuktian

    Siswa menganalisis jenis-jenis Organisasi Profesi Humas.

    Menarik kesimpulan

    Siswa mengkomunikasikan hasil analisis tersebut.

    Guru membimbing siswa untuk membuat

    65 menit

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    kesimpulan mengenai jenis-jenis Organisasi Profesi Humas.

    Siswa menyimpulkan jenis-jenis Organisasi Profesi Humas.

    Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran.

    Guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran.

    Siswa mencatat tugas/ soal (mengidentifikasi Organisasi Profesi Humas di Indonesia).

    10 menit

    KEGIATAN 3 (2 Jam Pembelajaran)

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

    Pendahuluan Guru mengucapkan salam.

    Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar untuk siap mengikuti proses pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu dan mengaji bersama (untuk jam pertama).

    Guru mengecek kehadiran siswa.

    Siswa menerima penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Guru memberikan motivasi belajar.

    Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

    Siswa mengikuti kegiatan Apersepsi.

    15 menit

    Inti Pemberian Stimulus

    Guru meminta siswa untuk memaparkan materi Organisasi Profesi Humas yang ada di Indonesia menurut pendapat masing-masing.

    Siswa menyimak dan mencatat penjelasan guru mengenai materi Organisasi Profesi Humas yang ada di Indonesia dari slide powerpoint.

    Identifikasi Masalah

    Guru menugaskan siswa mencari informasi tentang materi Organisasi Profesi Humas yang ada di Indonesia dari berbagai sumber.

    Pengumpulan Data

    Siswa mendiskusikan Organisasi Profesi Humas yang ada di Indonesia.

    Pembuktian

    Siswa menganalisis Organisasi Profesi Humas yang ada di Indonesa.

    Menarik kesimpulan

    Siswa mengkomunikasikan hasil analisis

    65 menit

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    tersebut.

    Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai Organisasi Profesi Humas yang ada di Indonesia.

    Siswa menyimpulkan Organisasi Profesi Humas yang ada di Indonesia.

    Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran.

    Guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran.

    Siswa mencatat tugas/ soal (mengidentifikasi Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri).

    10 menit

    KEGIATAN 4 (2 Jam Pembelajaran)

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

    Pendahuluan Guru mengucapkan salam.

    Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar untuk siap mengikuti proses pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu dan mengaji bersama (untuk jam pertama).

    Guru mengecek kehadiran siswa.

    Siswa menerima penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Guru memberikan motivasi belajar.

    Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

    Siswa mengikuti kegiatan Apersepsi.

    15 menit

    Inti Pemberian Stimulus

    Guru meminta siswa untuk memaparkan materi Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri menurut pendapat masing-masing.

    Siswa menyimak dan mencatat penjelasan guru mengenai materi Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri dari slide powerpoint.

    Identifikasi Masalah

    Guru menugaskan siswa mencari informasi tentang materi Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri dari berbagai sumber.

    Pengumpulan Data

    Siswa mendiskusikan Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri.

    Pembuktian

    Siswa menganalisis Organisasi Profesi Humas

    65 menit

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    di Luar Negeri. Menarik kesimpulan

    Siswa mengkomunikasikan hasil analisis tersebut.

    Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri.

    Siswa menyimpulkan Organisasi Profesi Humas di Luar Negeri.

    Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran.

    Guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran.

    10 menit

    G. HASIL PENILAIAN

    INSTRUMENT DAN TEKNIK PENILAIAN PENGETAHUAN 1) Jelaskan apa yang dimaksud Organisasi Profesi Humas. 2) Kemukakan Organisasi Humas berdasarkan jenisnya. 3) Jelaskan perbedaan Konsultan Humas dan Humas Perusahaan. KUNCI JAWABAN 1) Organisasi profesi merupakan suatu wadah para professional di dalam

    mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi. 2) Berdasarkan organisasi yang sudah ada, organisasi humas bisa dibedakan

    menjadi tiga yaitu sebagai berikut: 1. Organisasi yang menghimpun para praktisi humas secara umum 2. Organisasi yang menghimpun perusahaan humas (konsultan humas) 3. Organisasi yang menghimpun para praktisi humas yang dibedakan

    berdasarkan jenis perusahaannya (misal khusus perhotelan, khusus preusan rokok, dan sebagainya).

    3) Perbedaan Konsultan Humas dan Humas Publik: Konsultan humas adalah perusahaan Public Relation (PR) yang bergerak dalam layanan konsultasi kehumasan, sedangkan humas perusahaan adalah perusahaan yang melayani jasa sebagai pelaksana sebuah event/ kegiatan yang berhubungan dengan public.

    PENSKORAN Untuk setiap soal akan dilakukan penskoran sebagai berikut: 1. Skor 90 – 100 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 2. Skor 76 – 89 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 3. Skor 60 – 75 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 4. Skor < 59 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Nilai perolehan KD pengetahuan : rerata dari nilai IPK (…../……) * 100 = …………….. KETERAMPILAN Buatlah powerpoint dan makalah tentang Organisasi Profesi Humas yang ada di Indonesia dan presentasikan di depan kelas. Kriteria penilaian:

    1. Tampilan Powerpoint. 2. Kelengkapan isi makalah 3. Rangkaian proses pekerjaan 4. Proses diskusi 5. Cara menyajikan hasil pekerjaan

    Bobot Jawaban Kriteria 1 =10 Point Kriteria 2 = 25 Point Kriteria 3 = 20 Point Kriteria 4 = 30 Point Kriteria 5 = 15 Point Penskoran dan pengolahan nilai Kriteria 1 5. Skor 9 – 10 : jika hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria penilaian 6. Skor 7 – 8 : jika ada sebagaian kecil kriteria penilaian tidak dipenuhi 7. Skor 5 – 6 : jika sebagian besar kriteria penilaian tidak dipenuhi 8. Skor < 4 : jika hampir semua kriteria penilaian tidak dipenuhi

    Kriteria 2 5. Skor 21 – 25 : jika hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria penilaian 6. Skor 16 – 20 : jika ada sebagaian kecil kriteria penilaian tidak dipenuhi 7. Skor 11 – 15 : jika sebagian besar kriteria penilaian tidak dipenuhi 8. Skor < 10 : jika hampir semua kriteria penilaian tidak dipenuhi

    IPK No

    Soal Skor Penilaian

    1

    2

    3

    4

    5

    Jumlah

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    Kriteria 3 5. Skor 16 – 20 : jika hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria penilaian 6. Skor 11 – 15 : jika ada sebagaian kecil kriteria penilaian tidak dipenuhi 7. Skor 5 – 10 : jika sebagian besar kriteria penilaian tidak dipenuhi 8. Skor < 4 : jika hampir semua kriteria penilaian tidak dipenuhi

    Kriteria 4 5. Skor 25 – 30 : jika hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria penilaian 6. Skor 21 – 26 : jika ada sebagaian kecil kriteria penilaian tidak dipenuhi 7. Skor 15 – 20 : jika sebagian besar kriteria penilaian tidak dipenuhi 8. Skor < 15 : jika hampir semua kriteria penilaian tidak dipenuhi

    Kriteria 5 5. Skor 12 – 15 : jika hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria penilaian 6. Skor 9 – 11 : jika ada sebagaian kecil kriteria penilaian tidak dipenuhi 7. Skor 5 – 8 : jika sebagian besar kriteria penilaian tidak dipenuhi 8. Skor < 4 : jika hampir semua kriteria penilaian tidak dipenuhi ANALISIS HASIL PENILAIAN Analisis hasil penilaian dilakukan setiap selesai penilaian yang dilakukan terhadap masing-masing KD baik untuk penilaian pengetahuan maupun untuk penilaian keterampilan, hal ini dilakukan untuk melihat bobot dan tingkat kesulitan soal (pengetahuan), untuk melihat ketepatan dalam mengukur keterampilan yang diminta untuk setiap KD. PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN Program remedial akan dilakukan dengan dua cara yaitu remedial test (apabila ada sebagian kecil siswa yang tidak lulus dalam KD tersebut), dan remedial teaching (apabila ada sebagian besar siswa yang tidak lulus dalam KD tersebut).

    H. MEDIA, ALAT DAN BAHAN, SERTA SUMBER PEMBELAJARAN

    Media : Laptop, Infocus, Projektor, Papan tulis, Powerpoint Alat Bahan

    : :

    Lembar kerja siswa (folio bergaris) -

    Sumber Belajar :

    3. Sutarni, Tati, dkk. 2015. Administrasi Humas & Keprotokolan: HUP.

    4. Internet

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    SOAL MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL

    KOMPETENSI DASAR MENGURAIKAN ORGANISASI PROFESI HUMAS

    1. Perusahaan Public Relation (PR) yang bergerak dalam layanan konsultasi kehumasan disebut…

    A. PR Full Service B. Even Organizer C. Marketing PR D. PR Consultant E. Government relations

    2. Perusahaan yang melayani jasa sebagai pelaksana sebuah event/ kegiatan yang berhubungan dengan publik disebut…

    A. PR Full Service B. Even Organizer C. Marketing PR D. PR Consultant E. Government relations

    3. Suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok suatu kelompok masyarakat tertentu disebut…

    A. Kode Etik B. Kode Etik Kehumasan C. Tanggung Jawab Profesi Humas D. Landasaan Humas E. Prinsip Humas

    4. “The Image, the knowledge about us and the attitudes toward us the our different interest groups have”. Merupakan salah satu tiga konsep penting

    menurut G.Sach dalam…

    A. Kode Etik B. Kode Etik Kehumasan C. Tanggung Jawab Profesi Humas D. Landasaan Humas E. Prinsip Humas

    5. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi. Merupakan bagian dari…

    A. Kode Etik B. Kode Etik Kehumasan C. Fungsi Kode Etik

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    D. Landasaan Humas E. Prinsip Humas

    6. Jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan tugas-tugas

    pokok organisasi disebut…

    A. Jabatan Prosedural B. Jabatan Struktural C. Jabatan Karier D. Jabatan Fungsional E. Jabatan Birokrasi

    7. Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pranata Humas dalam satuan organisasi disebut…

    A. Jabatan Prosedural B. Jabatan Struktural C. Jabatan Karier D. Jabatan Fungsional APRI E. Jabatan Fungsional Pranata Humas

    8. Suatu wadah para professional di dalam mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi disebut…

    A. Organisasi profesi B. Kode Etik Kehumasan C. Fungsi Kode Etik D. Landasaan Humas E. Prinsip Humas

    9. Kapan PERHUMAS didirikan… A. 17 Agustus 1945 B. 10 april 1987 C. 15 desember 1972 D. 28 Januari 1997 E. 28 Oktober 1944

    10. Mewujudkan fungsi Public Relations yang sehat, jujur dan bertanggung jawab sesuai kode praktik dan kode etik yang lazim berlaku secara nasional dan

    internasional merupakan salah satu tujuan dari...

    A. PERHUMAS B. PRSA C. IPR D. IPRA

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    E. APRI

    11. Ketika sebuah perusahaan memiliki ciri dimana informasi diberikan sepenuhnya kepada masyarakat dan karyawan maka perusahaan tersebut

    menggunakan konsep…

    A. Terbuka B. Tertutup C. Terbatas D. Internal/eksternal E. Eksternal

    12. Yang termasuk ke dalam fungsi internal humas adalah… A. PR harus mampu mengenali/ mengidentifikasikan hal-hal yang dapat

    menimbulkan sikap/ gambaran yang negatif dalam masyarakat sebelum

    sesuatu tindakan/ kebijakan dijalankan.

    B. Memberi nasehat pada menejemen mengenai semua perkembangan luar atau dalam, yang menyangkut pengeruh hubungan perusahaan dengan

    publiknya.

    C. Membuat penelitian dan penafsiran bagi kepentingan menejemen mengenai sikap-sikap yang ada sekarang atau diperkirakan sebelumnya

    pada public utama atas urusan perusahaan.

    D. Bertindak untuk kepentingan menejemen dalam merencanakan dan meleksanakan fungsi-fungsi umum.

    E. PR harus mampu mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran/ citra masyarakat yang positif terhadap segala tindakan atau kebijaksanaan

    organisasi/ lembaga.

    13. Yang tidak termasuk dalam kelompok media massa (pers) adalah… A. Radio B. Televisi C. Surat kabar D. Buku E. Majalah dinding

    14. Media ini merupakan suatu terbitan yang ditujukan untuk publik internal (karyawan dan keluarga karyawan) dan dapat juga sebagai media publikasi

    tersendiri bagi perusahaan di kalangan eksternal publik. Merupakan

    pengertian media humas berupa…

    A. Iklan B. Media Internal C. Fotografi D. Film

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    E. Pers (media massa)

    15. Bagian humas dapat juga memanfaatkan pameran untuk menyebarkan sebanyak mungkin publikasi melalui…

    A. Kartu tentang perusahaan B. Display tentang perusahaan C. Booklet tentang perusahaan D. Leaflet tentang perusahaan E. Iklan tentang perusahaan

    16. Bagian humas yang berada di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan pemerintah

    adalah jenis humas…

    A. Humas pemerintah B. Humas industri dan bisnis C. Humas sosial D. Humas internasional E. Humas keagamaan

    17. Pengertian dari humas sosial adalah… A. Bagian humas di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan

    atau mempromosikan kebijakan-kebijakan pemerintah

    B. Humas yang merupakan fungsi menejemen yang turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan

    C. Aktivitas humas yang menyangkut kesejahteraan umum terpisah dari implikasi-implikasi komersial

    D. Anggota organisasi terdiri dari beberapa negara E. Humas yang berperan melakukan hubungan dengan pelanggan hubungan

    pemegang saham, hubungan dengan karyawan, hubungan dengan pers, dll

    18. Jenis-jenis organisasi humas: 1) Humas industri 2) Humas penegak hukum 3) Humas profesi 4) Humas organisasi sukarela Yang termasuk ke dalam humas sosial adalah…

    A. 1, 2, 3 B. 1 dan 3 C. 1 dan 4 D. 2, 3, 4 E. 1, 2, 3, 4

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    19. Berikut ini yang tidak termasuk ke dalam peranan humas industri dan bisnis adalah…

    A. Hubungan dengan pelanggan B. Hubungan pemegang saham dan karyawan C. Hubungan dengan pers D. Bantuan untuk merekrut pegawai baru E. Hubungan dengan penegak hukum

    20. Yang termasuk ke dalam ciri-ciri dari humas organisasi internasional adalah… A. Dibentuk untuk mempublikasikan kebijakan-kebijakan pemerintah B. Tidak bersifat politis C. Aktivitas humas tidak dapat dibatasi oleh batasan-batasan negara D. Merupakan fungsi menejemen yang turut menentukan suksesnya operasi

    suatu perusahaan

    E. Petugas humas di rekrut dari satu negara yang berkuasa

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    JAWABAN INSTRUMEN TES

    1. D. PR Consultant

    2. B. Even Organizer

    3. A. Kode Etik

    4. B. Kode Etik Kehumasan

    5. C. Fungsi Kode Etik

    6. D. Jabatan Fungsional

    7. E. Jabatan Fungsional Pranata Humas

    8. A. Organisasi profesi

    9. C. 15 desember 1972

    10. E. APRI

    11. A. Terbuka

    12. E. PR harus mampu mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran/ citra

    masyarakat yang positif terhadap segala tindakan atau kebijaksanaan

    organisasi/ lembaga.

    13. E. Majalah dinding

    14. B. Media Internal

    15. E. Iklan tentang perusahaan

    16. A. Humas pemerintah

    17. C. Aktivitas humas yang menyangkut kesejahteraan umum terpisah dari

    implikasi-implikasi komersial

    18. D. 2, 3, 4

    19. E. Hubungan dengan penegak hukum

    20. C. Aktivitas humas tidak dapat dibatasi oleh batasan-batasan negara

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    DOKUMENTASI PENELITIAN

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    A. Data Pribadi

    Nama : Riksa Sugia Lestari

    NIM : 1307694

    Tempat Tanggal Lahir : Subang, 9 September 1995

    Alamat : Jalan Panji Blok Padasuka RT.67 RW.11

    Kelurahan Cigadung, Kecamatan Subang,

    41213

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Tahun Masuk UPI : 2013

    Jalur Masuk UPI : SBMPTN

    No. HP : 085759236479

    Alamat Email : [email protected]

    B. Riwayat Pendidikan

    2013-2017 : Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi

    Pendidikan Manajemen Perkantoran

    2010-2013 : SMA Negeri 1 Subang

    2007-2010 : SMP Negeri 6 Subang

    mailto:[email protected]

  • RIKSA SUGIA LESTARI, 2017 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADM. HUMAS DAN PROTOKOL DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No. Daftar FPEB: 473/UN40.A7.D1/PI/2017

    2001-2007 : SD Negeri Mongonsidi

    2000-2001 : TK Kartika III 24