LAMPIRAN -...

12
1 LAMPIRAN : Instrumen Penelitian : Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka berikut akan dipaparkan pertanyaan dalam rangkan melakukan penelitian di lapangan : LGBT dan permasalahannya 1. Apa masalah utama yang dihadapi terkait dengan status atau orientasi seksual (kalian/kamu, bapak ibu) dalam keberadaan di lingkungan tempat tinggal dan di tengah-tengah Indonesia? 2. Sejauh ini apa yang sudah dilakukan dalam menghadapi pandangan dan penilaian orang terkait dengan dengan orientasi seksual yang dimiliki ini? 3. Keterlibatan apa saja yang sudah dilakukan di lingkup agama atau pun di masyarakat? 4. Apa yang menjadi harapan di saat ini dan ke depannya terkait dengan keberagaman orientasi seksual ini? Kacamata dalang (dan masyarakat) tentang LGBT : 1. Bagaimana melihat realitas hidup di tengah keberagaman saat ini? 2. Bagaimana melihat Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender yang ada di tengah-tengah kehidupan saat ini? 3. Jika ada ketidakharmonisan karena keberadaan LGBT, bagaimana bapak menaggapinya? 4. Jika diminta untuk mengangkat kisah LGBT, bagaimana cara melakukannya? (ini untuk melihat pengkisahan tokoh Semar)

Transcript of LAMPIRAN -...

1

LAMPIRAN :

Instrumen Penelitian :

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka berikut akan dipaparkan pertanyaan dalam rangkan melakukan penelitian di lapangan

:

LGBT dan permasalahannya

1. Apa masalah utama yang dihadapi terkait dengan status atau orientasi seksual (kalian/kamu, bapak ibu) dalam keberadaan di lingkungan

tempat tinggal dan di tengah-tengah Indonesia?

2. Sejauh ini apa yang sudah dilakukan dalam menghadapi pandangan dan penilaian orang terkait dengan dengan orientasi seksual yang

dimiliki ini?

3. Keterlibatan apa saja yang sudah dilakukan di lingkup agama atau pun di masyarakat?

4. Apa yang menjadi harapan di saat ini dan ke depannya terkait dengan keberagaman orientasi seksual ini?

Kacamata dalang (dan masyarakat) tentang LGBT :

1. Bagaimana melihat realitas hidup di tengah keberagaman saat ini?

2. Bagaimana melihat Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender yang ada di tengah-tengah kehidupan saat ini?

3. Jika ada ketidakharmonisan karena keberadaan LGBT, bagaimana bapak menaggapinya?

4. Jika diminta untuk mengangkat kisah LGBT, bagaimana cara melakukannya? (ini untuk melihat pengkisahan tokoh Semar)

2

Ketidakharmonisan dalam cerita pewayangan :

1. Bagaimana definisi atau gambaran suatu kerukunan-keharmonisan dalam dunia pewayangan?

2. Adakah kisah yang secara khusus menggambarkan ketidakharmonisan saja atau sebaliknya? (cerita apa?)

3. Siapa tokoh yang menggambarkan keangkara murkaan dan ketidak harmonisan?

4. Ketidakharmoniasan / adanya kehidupan yang tidak rukun itu karena apa? (kepentingan pribadi, kelompok atau apa?

5. Siapa tokoh dalam pewayangan yang membawa perdamaian, keharmonisan?

6. Bagaimana cara tokoh itu menciptakan kerukunan, keharmonisan?

Semar :

1. Bagaimana penggambaran tokoh semar dalam dunia pewayangan?

2. Bagaimana keberadaan semar dalam adegan gara-gara?

3. Seperti apa formulasi ucapan Semar dalam kemunculannya dalam adegan gara-gara?

4. Prinsip hidup seperti apa yang ada dalam diri semar?

5. Bagaimana strategi Semar dalam menciptakan keharmonisan di tengah kekacauan yang terjadi?

6. Nilai filosofis dan spiritual seperti apa yang ada dalam diri tokoh Semar ini?

7. Apakah Semar dapat dijadikan sebagai model dalam rangka menyelesaikan konflik yang ada dalam cerita (LGBT) tersebut?

8. Nilai-nilai apa yang dapat disumbangkan oleh Semar dalam melihat realitas adanya LGBT saat ini?

9. (Relevansi peran Semar dalam kehidupan saat ini (di tengah adanya kaum LGBT)

3

A. LGBT dan permasalahannya

No 1. Masalah utama 2. Menghadapi masalah 3. Keterlibatan dalam masyarakat 4. Harapan ke depan.

1. inf A1

28- 30/12

(L, Ekx) Sebenarnya bukan masalah, karena aku sendiri orangnya masa bodoh sih ya. Males ngurusin orang juga. Gak mau tahu orang berpikir apa tentang aku. Yang justru jadi masalah itu sebenarnya aku gak berani jujur sama orang tua atau keluarga.

Karena aku masa bodoh, jadi dari luar aku merasa gak ada masalah. Hanya saja, aku menghadapi keluarga ya dengan aku berdandan biasa layaknya laki-laki. Karena kan gak mungkin aku menunjukkan wujud asliku ini. aku ini punya kelamin laki-laki, tapi aku merasa kayak perempuan. Jadi ya aku dandan perempuan. Tapi aku suka sama laki-laki, bukan laki-laki yang sudah jadi suami oran lho ya. Ehm...suka laki-laki tapi aku bukan homo. Ini gak sama lho ya.

Heheeee, ya jelas terlibatlah aku kan penyanyi. Ya penyanyi elektun itu lhi, di hajatan, di khitanan, ulang tahun dan beberapa acara liyane mbak. Kenalanku kan banyak. Mereka melihatku seperti apa gak jadi masalah, yang penting aku kan cari duitnya halal. Aku melakukan kegiatan di lingkunganku, kalau ada yang seneng yang lihatlah kalau ada yang gak seneng ya silahkan, gitu aja, aku gak repot.

Harapannya ke depan sih aku pingin mengaku ke orang tuaku...tapi gak mungkin kayaknya, takut mercecka sakit lah ya. Oh ya aku juga pingin bahagiakan mereka lah tentunya. Aku juga pingin banyak orang cyang yang bisa kayak teman-temanku cewek itu, menerima aku yang kayak gini wujudnya..hehe tapi aku gak ganti kelamin atau operasi lho ya. Gak ada niatan sama sekali untuk itu.

2. inf A2

11-13, 29/12

(W, Me) Masalahnya adalah saya sering merasa kesepian aja. Banyak yang melihat kalau aku keluar malam itu untuk bekerja yang begituan lho mbak. Hehe emang saya perempuan malam apa ya. Padahal saya keluar malam untuk cari teman kan kalau siang saya kerja, salon

Sebenarnya risih ya kalau ada yang bilang saya kerja “malam”. Karena kenyataannya saya gak gitu. Ya saya sedih, seringnya nangis. Apalagi saya memang kesepian. Keluarga saya kan gak disini, mereka di jember.

Saya kan pendatang, jadi saya tidak terlalu terlibat di kampung dan masyarakat. Kalau hari raya saya juga pasti gak disini. Saya pulang atau ke rumah teman atau ke rumah saudara.

Harapan ke depan jangan melihat buruklah ke orang yang seperti saya. hehe itu aja lah ya. Yang jelas saya sakit hati kalau di bilang sebagai pekerja malam.

4

kan buka siang.

3. Inf A3 11-13/12

(W) Sering dikejar-kejar petugas karena kerjaanku nih, ya kan aku ngamen-ngamen gitu. Katanya bikin gak tertib.

Ya menyikapinya dengan bertahan dan kuat lari aja. Pernah ya saya lari sampai sandal saya itu putus. Duhh, kaki jadi luka kena batu, kesandung-sandung gitu deh.

Ya ikut kegiatan lah ya, kalau ada kegiatan-kegiatan bersama gitu rt rw gitu saya ikut. Kan saya juga tercatat jadi penduduk. Tapi ya saya gak dandan kayak kalau malam. Nanti mereka ya gak mau deket-deket. Tapi ya tetep kata mereka saya kemayu. Suka dipanggil jeng,suka diajak arisan. Tapi kok rasanya mereka itu meledek saya, gak tulus nrimanya. Hanya untuk lucu-lucuan gitu.

Kalau ke depannya saya berharap ngamen ya gak usah dikejar-kejar alasan biar tertib lah, toh saya juga halal ini nyari duitya, ngamen juga gak teriak-teriak. Petugas-petugas tu urusin saja pencopet tuh, mereka jambret orang sesukanya.

4. inf A4 28-30 /12

(G) Menjadi bahan bully teman-teman, itu masalah yang saya alami. Karena saya gak berani nikah. Saya hanya belum bisa saja kalau harus membohongi diri dengan pura-pura bisa sayang sama perempuan terlebih kalau dijadikan istri. Itu saya alami sampai saya usia 35 tahun iki mbak, katanya saya sudah kebacut tua untuk membujang terus mbak.

Saya maunya santai, tapi kenyataannya saya malah ditekan sama keluarga juga lingkungan karena gak nikah-nikah. Jadinya ya mau deketin perempuan untuk dijadikan pasangan sebagai status istri saya gitu nantinya. Saya sempat marah, merasa ini semua tidak adil. Saya tidak minta dilahirkan sebagai seseorang yang suka sama sejenis yang sama mbak. Duh, rasanya itu pingin marah sama Tuhan kadang mbak. Tapi ya biarlah saya jalani saja yang seperti ini.

Ikut terlibat yang gimana ini? saya kan kebetulan Kristen ya, jadi saya ikut berpelayanan lho di gereja. Enjoy sih karena mungkin orang gereja juga gak tahu sebenarnya saya seperti apa ya. Tapi biar saya sama Tuhan sajalah yang tahu..asyikkk.

Ke depannya saya ingin jujur ke semua orang. Butuh kebenranian sekali lho ini. saya miris melihat berita-berita soal masalah keberadaan kami ini. oba ya kalau anak atau saudara mereka yang seperti itu. atau diri mereka sendirilah , gimana perasaan mereka coba?

5. inf A5

28-30/12

(G) Saya tuh suka maen kabur-kaburan dulu dari keluarga, akhirnya pas saya mulai merasa aneh

Saya orangnya kan cenderung lari dari masalah, yah bukan e saya tidak mau menyelesaikan masalah ngunu mbak. Tapi kan tidak gampang menjelaskan tentang keberadaanku yang kayak gini. Jadi saya emang golek kanca yang

Ya terlibat seperti orang atau penduduk pada umumnya saja mbak.

5

dengan ketertarikan saya kepada sesama jenis saya tambah pingin kabur dari keluarga. Saya tidak mau mereka tahu mbak. Tapi akhir e ada kerabat, eh tetangga dari tempat asal saya tahu saya selalu jalan sama cowok, duhh iku langsung pada rame mbak orang-orang banyak yang nelponin saya untuk apa yo istilah e, ehmmm mereka memastikan gitu apa saya benar-benar pacaran sama cowok.

sama-sama kayak saya ngene. Bingung sih jane mau ngobrol tentang kami ini nang sapa. Tapi saya ini menyadari diri kayak gini sejak SD kok mbak, saya coba melawan apa yang saya rasakan. Masak iyo saya tertarik mbek cowok, apa kata dunia mbak. Duh, tapi ya saya menyadari kalau emang saya cenderung tertarik sama cowok mbak pas SMA itu. kan kita lebih bisa menyikapi masalah kita tuh daripada sebelum-sebelumnya. Saya Cuma diem, saya googling dan saya tahu tentang ketertarikan seseorang dengan sesama jenis kelamin mbak. Trus ya wis, tak trima lah ate yokpo.

6

B. Masyarakat dan keberadaan LGBT

No Pandangan tentang keberagaman orientasi seksual Tanggapan atas adanya diskriminasi terhadap LGBT

1.D (P)

Inf B1

29/12

Piye yo mbak yo..ngeri yo aneh. Lanang podo lanang,

wedok podo wedok. Itu berpengaruh ke anak2

nantine, pmikran e mereka bisa terpengaruh karna

mereka kan gak ngerti. Meh ditindaklanjuti ya sing

koyok ngene iki gak ngerti carane

Nek awakdewe sebagai tanggane gak ngerti arep piye, ya dijarne ae tapi nek iso ngalih

ae daripada rame, mending gak gek kene. Tapi sekitaraan kene, blitar kene akeh banget

yoan mbak. Akeh tapi dek e ngunu penak e ngontrak. Aku pernah ngerti, sek sekolah sek

kuliah, mereka ngontrak. Pikirku ya ahc sekolah biasa tapi ya ketoro. Mereka ketok,

warga sekitar gak trimo jare..mereka kuatir bakal nulari boccccccccah cilik. Akhir e

6

Gimana ya mbak, ngeri juga aneh. Laki-laki sama laki-

laki, perempuan sama perempuan. Itu berpengaruh

ke anak-anak nantinya, pemikiran mereka bisa

terpengaruh karena mereka kan gak ngerti. Mau

ditindaklanjuti ya yang seperti ini gak ngerti caranya.

mereka dikongkon ngaleh ae daripada gegeran. Enek sing sekolah ono sing kerja ndek

kafe, ya kerjaane ngunu iku

Kalau kita sebagai tetangga tidak mengercti mau gimana, ya dibiarkan saja tapi kalau bisa

pindah saja daripada rame, mending tidak disini. Tapi di sekitar sini juga banyak sekali

memang mbak. Saya tahu dari cara mereka bergaul sehari-harinya dan cara mereka

memperlakukan temannya yang sejenis ngono kuwi mbak, penuh perhatian yo koyok

wong lanang karo wedok pacaran ngono lah mbak. Mereka jane banyak dan mereka itu

enaknya ngontrak. Aku pernah tahu, masih sekolah, masih kuliah dan mereka ngontrak.

Pikirku anak sekolah biasa karena gak kelihatan kalau kayak begitu. Tapi pas kadang

kelihatan kalau seperti itu katanya warga sekitar ga terima dengan keberadaan mereka.

Mereka kawatir bakal menular ke anak kecil. Akhirnya mereka yang ngontrak itu disuruh

pindah daripada ribut.

Mbak, sebenarnya sekalipun kita gak senang dengan mereka tapi ya memang tidak enak

bicara langsung, lebih baik diam daripada rame. Kalau mengerti yang kayak gitu memang

diam sajalah daripada salah paham. Apalagi pas mereka diusir itu, saya pilih diam. Ya

masa bodoh sajalah mbak.

ara cmenghadapi nek memang awakdewe gak seneng yo asline rodo sungkan, mending

meneng daripada rame. Nek eruh ngunu meneng ae wegah salah tompo. Akhire aku

masa bodoh ae ngunu wis mbcak. Soale dek e ngunu kuwi emosian biasa e nek diusik

mbak.

2.D (L)

Inf B2

29/12

Memang nggih wonten runtang runtung wedok kalih

wedok pacaran. kula sumerep wonten samarinda.

Memang ya ada yang kemana mana berdua,

perempuan sama perempuan. Saya justru tahu itu di

Samarinda.

Teng ponoroga naung kesenian mawon, warok kaliyan gemblak. Menika kan seni

mawon. Menawai masyarakat biasa mboten sekeoc

Di Ponorogo ada yang sesama begitu mbak, tapi hanya kesenian saja, warok sama

gemblak. Itu kan hanya seni saja jadi tidak apa-apa. Kalau ada masyarakat biasa yang

seperti itu yang gak baiklah mbak.

7

Tanggapane nggih biasa mawon mbak.

Nek kula wonten waria ngaten nggih wedi. Nggih

wedi mawon karna macack e niku

Tanggapan saya ya biasa saja mbak. Kalau saya ada

waria gitu ya takut sebenarnya, apalagi daerah alun-

alun dan stasiun sana. Teman-teman biasa bilang ke

saya untuk hati-hati, karena mungkin saya belum

nikah mbak. Takut waria itu karena dandanannya itu

lho.

Ngoten niku nyuwun nopo mawon dituruti. Ojo sekali-sekali mbelot, nek pacaran keras,

menawi setunggal nggih setunggal mawon, cemburuan. Waria niku bukak2 salon mbak

kerjaanipun. Diken berubah o nggih mboten saged lho mbak.

Mereka yang seperti itu setahu saya minta apa saja dituruti. Jangan sekali-kali berkhianat

juga. Kalau pacaran keras, kalau satu ya satu, karena mereka gampang cemburu.

Kalau untuk masalah pandangan masyarakat umum, ya banyak yang tidak suka mbak.

Apalagi kalau kerjanya sama-sama dengan yang normal. Kalau waria kebanyakan buka

salon mbak. Orang kayak waria itu disuruh berubah yang tidak mau, sulit berubah mbak.

3.

Inf B3

11/12

Tidak umum mbak, kan yang umum perempuan

sama laki-laki. Tidak punya anak nanti kalau

kelaminnya sama. Kasihan juga dengan orang tuanya

lho kalau kayak gitu mbak.

Kalau bisa ya tidak usah menuruti keinginanannya, harus laki-laki dan perempuan. Tapi

ya tidak bisa menghakimi mbak. Apalagi kalau sampai diusir-usir ya tidak perlu. Sejauh

mereka ya gak mengganggu kita kan?

4.(Lur.L)

Inf B4

09/12

Yang seperti itu gak ada disini. Kalau keberagaman

agama ya banyak. Tapi saya tahu kok ada laki pacaran

sama laki, perempuan suka sama perempuan. Tapi

gak wajar mbak, apalagi di Indonesia.

Trus kalau waria, banci gitu ya banyak. Kalau malam

di daerah stasiun atau alun-alun mbak. Mereka

ngamen. Pakaiannya seksi, bedaknya tebal. Serem

kalau buat laki-laki. Saya biarkan saja mereka, karena

disana juga bukan wilayah saya. tapi katanya

memang sering ada penertiban disana itu. mereka

seolah dilarang ngamen disana.

Diskriminasi? Yahh mau gimana mbak, itu kan di berita-berita memang banyak. Tapi kita

yang disini mau gimana? Kalau untuk yang diusir-usir malam-malam mereka mengamen

itu, itu di luar kewenangan saya. disana memang ada diskriminasi tapi saya tidak bisa

berbuat apa-apa. Misal itu disini, di desa ini ya saya akan biarkan saja selama mereka

tidak membuat gaduh atau ribut dengan warga yang lain ya masak mau kita usir? Tapi

kasihan lah sebenarnya. Mereka yang seperti itu apa tidak bisa kembali seperti kita ya

mbak?

Ohh iya mbak, kalau untuk laki sama laki, perempuan sama perempuan itu barangkali

mereka sebenarnya suka dua-duanya ya, wong mereka pada akhirnya menikah dengan

lawan jenis kok. Duh mbak, ada-ada saja memang ya jaman sekarang itu.

5. inf B5

12/12

Aneh-aneh wae mbak, nek saya itu ya ga pernah tahu

langsung tentang mereka sing seneng mbek sesama

Ehm, saya sih ya gak usah dianggap pusing atau dianggap ribet lah. Ya mbalik maneh

kayak kata saya tadi mbak. Ben wong iki duwe jalannya dewe-dewe. Lhah sapa to kita

8

jenis itu mbak. Cuma saya tahunya ya dengar saja,

katanya di daerah kota sana ada yang rumah yang

dikontrak mereka, mereka sing pacaran lanang karo

lanang mbak. Tapi yo ben lah, iku kan urip e mereka

mbak. Ben wong ini punya jalannya dewe-dewe.

nek mau menghakimi. Dihakimi karena dosa? yah kabeh iki berdosa mbak, sing penting

kan selama awakdewe iki hidup tuh gimana, itu sing penting. Berbuat baik, ngibadah opo

ora, ganggu wong liya opo ora. Iku sing penting. Kayak saya ini, jadi tukang tambal ban,

ya saya lakukan dengan baik mbak. Begitulah hidup, jalani dengan baik yang menjadi

bagian kita. kok saya melihatnya gitu yo mbak..

Dadi yo mesakke jane misal ngerti sing ndek alun-alun kae ditertibke mbak. Tapi yo piye

maneh, saya kan jga ga punya kuasa untuk ikut campur. Tapi yo pada dasarnya saya tidak

benci dengan mereka

6. inf B6

28/12

Napa nggih mbak, kula mboten ngertos e ngoten-

ngoten niku mbak. Napa kula sing mboten ngertos

napa kula sing mboten peduli nggih. Tapi menurut

kula kok nggih mboten apik to mbak hubungan kados

ngoten, lha mosok jaler kalih jaler ngoten, setri kalih

setri.. duh mbak, donya badhe kiamat menawi nek

wonten sing mekaten. Saestu, jabang bayi lanang

wedok mbak, mboten usah lah wonten sing

kadosmenika. Kula kok ajrih. Wong sumerep lan

ningali banci wonten alun-alun pas kula mbecak

ngoten nika mawon kula ajrih kok mbak. Merinding

kula ngerstos sebangsane kula macak kados ngoten.

Biyuhhh..

Nggih nek saged mboten usah wonten sing kados-kados ngoten mbak. Kula nggih

mboten gadah pengalaman langsung tetanggian kalih sing kados ngoten.

Tapi misal diken berandai-andai nggih mbak, kula tak merem mawonlah, kula nggih wedi

tapi yo pingin e damai. Ehmm, tapi jane mungkin nggih kula pingin e mboten wonten ing

kiwa tengen kula mbak, nek saged kula ken pindah griya kersane lingkungan mboten

tertular..napa ngoten nggih mbak. Ohhh nggih pun, ngoten lah kula nek dados tanggine

tiyang aneh-aneh ngoten.

9

Wawancara kepada dalang _ Dunia pewayangan

No Seputar pewayangan Dalang

1 Definisi keharmonisan

dan ketidakharmonisan

dalam dunia

pewayangan.

Tujuan dari tontonan wayang sendiri adalah untuk memasukkan misi, terutama misi kerukunan, kemakmuran.

Ayem , tentrem subur makmur gemah ripah loh jinawi itu. pemimpin adil, punggawa atau pejabatnya sesuai

dg harapan, ga hanya janji dan korupsi. Masyarakat murah sandang murah pandang. Dalam pewangan pun

keharmonisan juga dipahami demikian mbak.

2 Kisah dan tokoh

keharmonisan

Banyak. Dalam wayang pasti ada lakon, sebagai contoh misalnya ada masalah dan penyelesaian atau jalan

kluar. Ketidakharmonisan, ada pandawa dan kurawa akhirnya masyrakat menjadi korban. Kurawa tokoh

kejahatan. Pandawa tokoh kebaikan, figur pemimpin yang berbakti [ada kewajiban, sang pencipta,

nusa bangsa).

3 Penyebab adanya

ketidakharmonisan

Kalau dalam pewayangan, ambil saja contoh kurawa tadi ya. Kurawa mementingkan diri sendiri, menindas

masyarakat, tidak peduli dengan kepentingan masyarakat. Zaman itu kurawa menjadi tokoh

keangkaramurkaan. Kalau zaman sekarang ya pemimpi yang ambisi dan egois, lupa dengan janji-janjinya.

Pemimpin yang tidak mengayomi, pemimpin yang membeda bedakan status atau derajat rakyatnya

4 Tokoh pendamai Dalam lakon antara Pandawa dan Kurawa, sejatinya Pandawa lah yang selalu ingin damai. Namun kedamaian

itu tercipta juga atas nasehat dan bantuan dari sang Pamong, Semar.

5 Cara menciptakan

kedamaian

Pandawa tidak lepas dari tokoh pamong, Semar. Memberikan masukan, menasehati. Semar seorang dewa

yang diturunkan ke bumi oleh para dewa. Semar ada tiga saudaranya. Togog, semar, betara guru

(manikmaya) yang di kahyangan. Ketiganya wayang yang sempurna, ketiganya dari satu telur. Mana yang tua

gak tau. Pada akhirnya merka berebut siapa yang tua, sampai memakan gunung..dimakan togog..togog

(antaga), betara guru (manikmaya), semar (ismaya, puith telur, ketiganya adalah anak betara tunggal,

eyangnya bernama sang hyang wenang. Mereka satu telur. Dewi rati anak betara yuyut (ibu telur tadi).

Dipegang ga bisa dan lepas akhirnya telur pecah. Ketiganya diberi kewajiban, togog ke bumi seberang.

..tempat orang yang angkara murka supaya togog memberikan nasehat. Semar diberi tugas momong satria

utama. Semar itu titisan dewa..memberi nasehat pandawa saat perang baratayuda...semar selalu dipundi pundi

Panda. Semar suci. Semar nama lainnya banyak. Mbuga sampir = manusia tapi dewa.

10

6 Bagaimana

penggambaran tokoh

semar

Semar itu abdi? Tapi Semar juga Dewa.

Abdi =pembantu. Mengabdi kepada bendarane (majikannya). Batur =jarwadosok. (batur = pangembat

embatte pitutur. Pandawa tau tentang semar dari nenek-nenek buyutnya. Semar sudah ada sejak lama. Semar

tidak pernah sakit, tidak punya rasa ngantuk, juga tidak mati.

Semar iku ya ga iso dilepaskan saka ketiga lakon yang jadi anak e lho mbak. Ga iso dilepas saka tokoh

punakawan lain mbak, Gareng, Petruk, Bagong. Lha, muncul e Semar ning gara-gara kan ya sama ketiga

lakon iki mbak, Semar ga iso dewean. Jadi, ya penggambaran Semar itu memang ga iso lepas saka Gareng,

Bagong, Petruk.

7 Prinsip hidup semar

Semar adalah pamong. Pamong yang tulus tidak akan senang kalau negaranya tidak harmonis. Akhirnya

semar bangun kahyangan. Bangun kahyangan disini Bukan membangun istana, tapi keadaan, kahyangan itu

adalah hati. Kedamaian, surga. Semar bangun kahyangan adalah membangun aklhak. Jad artinya kamu tahu

siapa kamu, kamu tahu apa kewajibanmu, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan. Tujuannya Semar bangun

kahyangan ya seperti itu. jika terjadi ketidakharmonisan ya karena sesama manusia merampas hak yang lain.

semar adalah pamong maka dia momomg. Lurah = momong. Lurah kudu apik, piye carane (bagaimana

aranya) warga berkembang.

Lha ini mbangun kahyangan ini juga didahulu dengan peran Semar dadi pengamat mbak..iku lho, Semar

mbarang jantur...semar ngamati keadaan, misal ana sing ga wajar ya semar bertindak. Semar langsung

melakukan sesuatu gawe membuat keadaan baik kabeh. Pokok sifat e semar iki ya mengamati, lha mau dapat

darimana sampai ia tahu kalau ada yang hendak di gugat kalau dek e tidak mengamati dulu,ya to?

8 Nilai dan peran semar

di tengah keberadaan

LGBT dan

permasalahannya

Tema ini perlu dipikir, tdk ada tempat naungan untuk mereka, selalu berkarya sendiri, tidak ada perlindungan

dan bentuk kerja yang layak (khusus waria). Kalau kita bicara soal ini dari sisi hukum dan negara ya tetap

saja tidak boleh melainkan dari sisi kemanusiaan ya harusnya kasihan. Selama ini juga yang diurusi hanya

laki-laki dan perempuan.

11

Di kehidupan sekarang, Semar sebagai pinisepuh, sebagai kiayi, oendeta, biksu..karakter semar ada

dalam mereka semua itu. semar itu ibarat penasehat. Persoalan ini sulit mbak. Zaman dulu dibiarkan

meskipun ada. akhirnya memang mereka tdk mengganggu..tapi kasihan terkait pkerjaan mereka.

Misal waria, meereka ngamen dll, tapi ya tidak aman dari razia.

*kira2 bingung ternyata ya kalau saya mau melakonkan semar dalam konteks apa yang disebut LGBT

itu. persamaan hak itu mungkin bolh dipikirkan namun mungkin bukan untuk ke senuah pernikahan.

9 Jika diminta untuk

mengangkat kisah

LGBT, bagaimana cara

melakukannya? (ini

untuk melihat

pengkisahan tokoh

Semar)

- Hal seperti ini zaman dulu ada, itu sebetulnya sudah ada memang tapi gimana lagi, waria homo lesbi ini

bingung jalan keluarnya. Pemerintah pasti memang bingung.

- Ini jadi tema yang bagus, kapan-kapan kita bawa ke pagelaran. Namun dari sisi agama hal seperti ini tidak

normal katanya.

*ini patut dipikirkan, berikanlah hak yang sama, mungkin masalah pekerjaan, pendidikan. Ini sudah jadi

pandangan umum, istilahnya homo dan lesbi dikatakan tidak normal. Jadi manusia biasa yang dikatakan

normal pun mereka akan sulit. Jadinya mereka tidak menjadi diri sendiri. Tapi memang mereka perlu

dipikirkan persamaan haknya,. Paling tidak jangan melecehkan mereka, perlindungan hak asasinya gimana itu

yang memang kami ternyata belum memikirkan.

*kalau biara budaya, warok ponorogo ada, ini bukan budaya barat. Budaya kita sendiri ada. Sudah ada yang

pria suka pria.

10 (Relevansi peran Semar

dalam kehidupan saat ini

(di tengah adanya kaum

LGBT)

*mungkin semar dalam hal kebijaksanaannya maka semar ingin mengajak semua ke hati nurani yang

baik..mbangun kahyangan. Pertanyaan penlitian mbak Susi ini sederhana tapi jawabannya dan hasilnya nanti

ya sulit mbak. Masalah terkait hak ini mungkin ya dikembalikan ke yang bersangkutan.

*Semar itu tidak laki tidak perempuan. Sebetulnya hanya kiasan. Semar bisa jadi ibu bisa jadi bapak.

Perannya. Pemenuhan kebutuhan. Jadi lanang wadon ini bukan secara biologisnya namun hanya secara

filosofisnya saja yang lanang wadon..meskipun bapak harus bisa jadi ibu dan sebaliknya. Dalam wayang ada

waria, Srikandi itu waria, sebetulnya laki yang berjiwa perempuan. Janaka masih muda juga jadi waria. Yang

membawa manusia menjalani apa yang sekarang ini kan ya pengalaman dan perjalanan hidup.

*wayang harus menyesuaikan jamannya. Yang dulu dan yang sekarang gimana? Kesimpulannya mungkin ya

12

dikembalikan ke haknya masing-masing. Kalau semar ya membimbing. Sekalipun tertolak ya tetap harus

dipikirkan nasibnya. Fungsi semar mengarahkan, kalau ada diskriminasi seperti mbak bilnagya sosok-sosok

Semar pada jaman ini harusnya bisa menjadi penengah supaya semua orang bisa hidup rukun, itu sih mbak.