Lampiran Lap. Hipertensi

8
Angiotensin I menjadi angiotensin II oleh ACE Pelepasan rennin oleh korteks ginjal Tahanan total perifer meningkat Volume sekuncup dan curah jantung meningkat Volume plasma (intravaskul er) meningkat Retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, reabsorbsi Natrium meningkat Angiotensin II meransang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal Aliran darah ke ginjal menurun Tekanan Darah meningkat (hipertensi) Pembuluh darah vasokontriksi Sel otot polos berkontraks i Norepinefrin berikatan dengan reseptor α Pengeluaran norepinefrin & epinefrin Ransangan saraf simpatis Efek ke Pembuluh Darah Ginjal Sistem Pernapasa n Dinding arteri rusak (perlukaan pada sel endotel) ateroskleros is Saluran arteri tersumbat Suplai darah berkurang/ berhenti Efek ke organ tubuh Dinding arteri melemah Dinding arteri membentuk kantung (aneurisma) Dinding arteri pecah dan terjadilah pendarahan Pembuluh darah ginjal tersumbat Pasokan darah ginjal terganggu Kerja ginjal tidak efektif Gagal Ginjal Tekanan arteri pulmonalis di paru meningkat Hiperten si pulmonal Kerja ventrikel kanan meningkat Gagal ventrikel kanan PATHWAY HIPERTENSI

description

text

Transcript of Lampiran Lap. Hipertensi

Page 1: Lampiran Lap. Hipertensi

Angiotensin I menjadi angiotensin II oleh ACE

Pelepasan rennin oleh korteks ginjal

Tahanan total perifer meningkat

Volume sekuncup dan curah jantung

meningkat

Volume plasma (intravaskuler)

meningkat

Retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, reabsorbsi

Natrium meningkat

Angiotensin II meransang sekresi

aldosteron oleh korteks adrenal

Aliran darah ke ginjal menurun

Tekanan Darah meningkat (hipertensi)

Pembuluh darah vasokontriksi

Sel otot polos berkontraksi

Norepinefrin berikatan dengan reseptor α

Pengeluaran norepinefrin & epinefrin

Ransangan saraf simpatis

Efek ke Pembuluh Darah Ginjal

Sistem Pernapasan

Dinding arteri rusak (perlukaan pada sel

endotel)

aterosklerosis

Saluran arteri tersumbat

Suplai darah berkurang/

berhenti

Efek ke organ tubuh

Dinding arteri melemah

Dinding arteri membentuk kantung

(aneurisma)

Dinding arteri pecah dan terjadilah pendarahan

Pembuluh darah ginjal tersumbat

Pasokan darah ginjal terganggu

Kerja ginjal tidak efektif

Gagal Ginjal

Tekanan arteri pulmonalis di

paru meningkat

Hipertensi pulmonal

Kerja ventrikel kanan meningkat

Gagal ventrikel kanan

Retina

Tekanan Darah meningkat (hipertensi)

Otak

Jantung

Resistensi pembuluh darah otak meningkat

PTIK Tekanan sistemik darah meningkat

Arteri koroner jantung tersumbat

Pasokan darah ke jantung menurun Rusaknya pembuluh

darah kecil pada mata

PATHWAY HIPERTENSI

Page 2: Lampiran Lap. Hipertensi
Page 3: Lampiran Lap. Hipertensi

Obat-obat Hipertensi

Golongan &

Nama ObatDosis Indikasi Kontra indikasi

Diuretic

(Hidrokloroti

azid)

Edema: dosis awal 5-10

mg sehari atau

berselang sehari pada

pagi hari; dosis

pemeliharaan 5-10 mg

1-3 kali seminggu.

Hipertensi: 12,5 – 25

mg perhari dosis

tunggal pada pagi hari

Edema

Hipertensi

Hipokalemia yang

refraktur,

Hiponatremia,

Hiperkalsemia,

Gangguan ginjal dan

hati yang berat,

Hiperurikemia yang

simptomatik,

Penyakit adison.

Penyekat

saluran

kalsium

(Nifedipin)

Angina pectoris: 10

mg3x sehari

Hipertensi: dosis awal

10 mg 3x sehari

Pengobatan dan

pencegahan angina

pectoris

Pengobatan tambahan

pada hipertensi

Hipersensitif terhadap

nifedipin.

Jangan diberikan pada

wanita hamil.

Jangan diberikan pada

ibu menyusui karena

nifedipin diekskresi ke

dalam ASI. Bila

nifedipin sangat

diperlukan, dianjurkan

untuk berhenti

menyusui karena

pengaruhnya terhadap

bayi belum diketahui.

Jangan digunakan

pada syok

kardiovaskuler.

Inhibitor

ACE

Hipertensi, dosis awal:

12,5 mg tiga kali

Untuk hipertensi berat

hingga sedang,

Penderita yang

hipersensitif terhadap

Page 4: Lampiran Lap. Hipertensi

(Angotensin

Converting

Enzym)

Contoh:

Captopril

sehari.

Bila setelah 2 minggu,

penurunan tekanan

darah masih belum

memuaskan maka dosis

dapat ditingkatkan

menjadi 25 mg tiga kali

sehari.

Bila setelah 2 minggu

lagi, tekanan darah

masih belum terkontrol

sebaiknya ditambahkan

obat diuretik golongan

tiazida misal

hidroklorotiazida 25

mg setiap

hari.

kombinasi dengan

tiazida memberikan efek

aditif, sedangkan

kombinasi dengan beta

bloker memberikan efek

yang kurang aditif.

Untuk gagal jantung

yang tidak cukup

responsif atau tidak

dapat dikontrol dengan

diuretik dan digitalis,

dalam hal ini pemberian

kaptopril diberikan

bersama diuretik dan

digitalis.

kaptopril atau penghambat

ACE lainnya (misalnya

pasien mengalami

angioedema selama

pengobatan dengan

penghambat ACE

lainnya).

Antagonis

Reseptor

Beta contoh:

Bisoprolol

(Maintate)

Melalui mulut (per

oral) sebanyak 5 mg ,

diberikan 1 kali sehari

Boleh ditambah sampai

10 mg/hari melalui

mulut (per oral).

Dosis maksimal: 20

mg/hari

Untuk pengaturan pada

pengobatan hipertensi dan

prophylaxis pada kejang

jantung dan gagal jantung.

Hipersensitif terhadap

bisoprolol fumarat

Bisoprolol

dikontraindikasikan

pada penderita

cardiogenic shock,

kelainan jantung, AV

blok tingkat II atau III,

bradikardia sinus.

Antagonis

Reseptor

Alfa

Contoh:

Carvediol

(Corec)

Dosis diberikan

sebanyak 100 mg

melalui mulut (per

oral), 2 kali sehari

Boleh menambahkan

dosis hingga 200-400

Untuk pengobatan

hipertensi (tekanan darah

tinggi).

Hipersensitif, shock

kardiogenik, edema paru,

bradikardi, blok

atrioventrikular, gagal

jantung kongestif yang

tidak terkompensasi;

Page 5: Lampiran Lap. Hipertensi

mg/hari melalui mulut

(per oral) setelah 2

minggu

Dosis maksimum: 2400

mg/hari

penyakit saluran nafas

reaktif, bradikardi berat.

Vasodilator

arteriol

(Sodium

nitropusid)

Dosis awal: 0.3-0.5

mcg/kg/menit

Boleh ditingkatkan

dengan kenaikan 0.5

mcg/kg/menit

Sesuaikan dosis

tergantung pada

pengaruh hemodinamik

atau kemunculan sakit

kepala atau mabuk.

Dosis biasa: 3

mcg/kg/menit

Dosis maksimum: 10

mcg/kg/menit

Penginfusan yang lebih

cepat daripada 2

mcg/kg/menit

menyebabkan cyanide

yang lebih cepat dari

yang bisa ditangani

pasien.

Untuk mengobati gagal

jantung kongestif dan

tekanan darah tinggi

yang mengancam hidup

(hipertensi).

Obat ini juga digunakan

untuk menjaga tekanan

darah tetap rendah

selama

pembedahan/operasi.

Pasien dengan kondisi

fisik yang lemah atau

anemia yang tidak

terkoreksi, hipovolemia

dimana sirkulasi otak

tidak mencukupi.

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

ISO Indonesia Volume 43. 2008. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan

Page 6: Lampiran Lap. Hipertensi

Udjianti, Wajan Juni. 2010. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika