LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal...

20
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Transcript of LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal...

Page 1: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

LAMPIRAN

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 3: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

Wawancara dengan Tim Digital Marketing Pocari Sweat

Sebelah kiri :Dwi Herwin

Sebelah kanan :Rinaldy Akbar

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 4: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

Hasil Observasi La ngsung Instagram Insights Born to Sweat 2017

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 5: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 6: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

Hasil Coding Wawancara

Subjek 1 : Rinaldy Akbar selaku Sport Science Specialist PT. Amerta Indah Otsuka.

Subjek 2 : Dwi Herwin sebagai Digital Marketing Supervisor PT. Amerta Indah Otsuka.

Tanggal : Rabu, 2 Mei 2018

Tempat : Wisma Pondoh Indah 1 lantai 7, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Waktu : 14.00 – 15.30 WIB

Situasi wawancara : Pakaian semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual

di dalam ruang meeting divisi Marketing

Coding

1 : Profil perusahaan

2 : Proses creative nonfiction documentary storytelling Bernard (2011) di tahapan pertama yaitu Who (or What).

3 : Proses creative nonfiction documentary storytelling Bernard (2011) di tahapan kedua yaitu What the

Protagonist Wants.

4 : Proses creative nonfiction documentary storytelling Bernard (2011) di tahapan ketiga yaitu Difficulty dan

Tangibility.

5 : Proses creative nonfiction documentary storytelling Bernard (2011) di tahapan keempat yaitu Engaging with

the Viewers.

6 : Proses social customer engagement Evans & Cothler (2014) di tahapan satu sampai tiga yaitu Consume,

Create, dan Curate.

7 : Proses social customer engagement Evans & Cothler (2014) di tahapan keempat yaitu Advocate.

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 7: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

No Refleksi Transkrip Tema Coding

1 Pertanyaan secara

umum mengenai

perencanaan

pembuatan sport

documentary Born

to Sweat.

Tanya:

Mengapa memilih sport documentary sebagai salah satu

strategi komunikasi di media sosial?

Jawab: (Subjek 2)

Kenapa kami memilih sport documentary karena kalau dilihat

dari segi produknya dulu, kita kan produk kesehatan bukan

produk yang “wah ini rasanya enak”, “wah minumannya bagus

kemasannya” sejenis itu. Memang produk yang dikonsumsi

oleh konsumen ini punya tempatnya (positioning) sendiri. Nah

itu kan berarti harus faktual juga, dengan penempatan itu kita

harus mengomunikasikan dengan baik manfaat produk kita

dalam bentuk yang seakurat mungkin. Makanya dipilihnya

sport documentary. Karena kan itu semua yang dilakukan kita

itu berdasarkan data segala macem, jadi pasti alesannya kuat.

Sport documentary dipilih

karena sesuai dengan

manfaat dari produk Pocari

Sweat.

1

2 Tanya:

Apakah sudah ada perusahaan lain dalam industri minuman

isotonik (kompetitor) yang melakukan hal serupa?

Jawab: (Subjek 1)

Belum ada perusahaan

kompetitor yang

menjalankan teknik

documentary storytelling.

1

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 8: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

Belum. Kita tuh satu-satunya brand yang memiliki tim dalam

bidang sport science. Nah kenapa kita punya tim sport science,

pertama karena yang tadi Mas Dwi bilang kita itu fokusnya di

sport. Yang kedua kita punya visi dimana kita selalu tanamkan

“what only Otsuka can do”. Jadi, hanya perusahaan kita yang

bisa melakukan itu termasuk juga Born to Sweat itu. Dan kita

juga melihat kita punya keuntungan kita ada sport science nih,

kita jadinya selalu memutar otak, apa sih yang bisa kita

lakukan agar masyarakat itu bisa mengembangkan performa

mereka dalam olahraga dengan menggunakan produk kami ini.

Jadi dibentuklah sport science, dan kita membuat semacam

aktivitas nyata agar orang-orang percaya. Dan hasilnya itu

adalah Born to Sweat. Pada intinya sebenarnya konten kita itu

yang di-highlight selalu sama saja yaitu manfaat produknya.

3 Tanya:

Pesan utama apa yang ingin disampaikan kepada khalayak

melalui Born to Sweat?

Jawab:

(Subjek 1)

Salah satunya kita ingin menegaskan sih kalau adegan di Born

Narasumber ingin

mengedukasi khalayak

mengenai pentingnya

olahraga dengan cara yang

tepat.

1

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 9: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

to Sweat itu bukan “one time result” sih. Kita tuh ingin

membuktikkan kalau siapapun itu dan kapanpun itu bisa

mendapatkan hasil yang bagus bila melakukan latihan yang

bener, teratur, dan dengan asupan gizi yang tepat.

(Subjek 2)

Kita tuh ingin mengedukasi kalau olahraga itu perlu mengganti

cairan tubuh juga dengan minuman yang tepat sebagai

pengganti ion dalam tubuh. Jadi sebenernya sih benang

merahnya dalam Born to Sweat itu adalah pada saat

berolahraga itu bukan hanya air ya ditubuh yang hilang, tapi

juga ionnya. Nah kita tuh menyelipkan pesan kalau Pocari

Sweat adalah minuman yang paling cocok dalam

menggantikan ion tubuh tersebut. Edukasinya adalah kesana.

Kita tuh pengen menguatkan manfaat produk ini melalui Born

to Sweat. Yang Born to Sweat tahun lalu aja itu juga dapet

engagement yang bagus kok di sosmed. Jadi kita sih mau

membuat konten itu berdasarkan fungsi nyata produk kita juga

biar bisa dirasakan sama konsumen.

4 Tanya:

Siapa sih sebenarnya target khalayaknya yang ingin diraih

Target khalayak Born to

Sweat merupakan orang 1

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 10: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

melalui Born to Sweat?

Jawab:

(Subjek 2)

Nah, semua orang yang suka olahraga itu mulai dari anak kecil

sampai orang tua pun ada kan. Kita tuh ga nentuin target dari

umur gitu sih, tapi targetnya itu buat orang-orang yang suka

sport, dan orang-orang yang suka latihan dan ingin tau gimana

cara mengembangkan performanya, ya lebih ke sport

enthusiast sih.

yang menyukai olahraga.

5 Pertanyaan

mengenai proses

creative nonfiction

dalam Born to

Sweat.

Tanya:

Ada 4 tokoh utama dalam Born to Sweat yaitu Dimas Seto,

Melanie Putra, Asma Bara, dan Agus Prayogo. Apakah alasan

dibalik pemilihan keempat karakter tersebut? Secara

keseluruhan dan juga masing-masing tokoh.

Jawab:

(Subjek 1)

Lebih ke ini kali ya, kan kita tuh sport documentary, nah apa

yang terjadi disana itu harus fakta semua. Nah itu yang terjadi

disana di video tuh fakta semua. Jadi kayak misalnya cedera

Keempat karakter dirasa

cocok untuk

menyampaikan pesan kunci

Born to Sweat.

2

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 11: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

yang dialami si A, kesulitan yang dialami si B itu fakta semua.

Gabisa dong kalau misalnya yang meranin itu gabisa atau ga

ngerti olahraga. Makanya kita pilih empat orang itu. Lewat

perjuangan mereka itu kita gimana caranya masukin manfaat

Pocari Sweat ke dalamnya. Apalagi dulu Melanie juga sempet

muncul di Born to Sweat satu terus banyak tuh netizen yang

kasih respons positif kalau ngeliat Melanie. Dia kan kerja di

dunia hiburan, tapi ternyata dia juga sangat memperhatikan

kesehatan tubuhnya lho. Dia olahraga itu sehari-hari juga gak

sembarangan.

6 Tanya:

Di dalam alur cerita Born to Sweat ini, apa sih objektif atau

misi yang ingin dicapai keempat tokoh tersebut?

Jawab:

(Subjek 1)

Nah di tahun 2017 itu emang ada event lomba lari marathon di

Jepang dan Korea. Mereka itu kita fasilitasi untuk mewakilkan

Indonesia disana. Jadi mereka itu sebagai atlet yang membawa

nama Indonesia supaya bisa mendapatkan hasil terbaik di

lomba marathon itu. Sebenernya sih tujuan utama tuh bukan

Keempat karakter memiliki

misi untuk meningkatkan

performanya dan

membuktikkannya dalam

ajang lari marathon di

Jepang dan Korea.

3

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 12: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

menang lomba lari, tapi lebih edukasi masyarakat aja gimana

usaha-usaha mereka selama ini. Gimana latihan-latihan yang

mereka lalui. Dan juga gimana sih sport science membantu

masing-masing atlet buat ningkatin performanya lewat empat

disiplin ilmu itu yang ada nutrisi sama psikologi. Jadi dia

kalopun gak menang, itu gapapa ga pengaruhin proses

dokumentasi. Soalnya semua justru kami susun itu

berdasarkan fakta. Kalo atletnya ada yang sakit atau tulangnya

retaklah gitu, itu dia juga asli ga dibuat-buat. Sport science kita

pun juga punya tim dokter sendiri buat mantau performa dari

atlet-atlet itu. Dokternya beneran kerja di rumah sakit dan

beneran gelar dokter. Semua tokohnya itu jadinya ga dibuat-

dibuat tapi bener-bener orang aslinya.

7 Tanya:

Dalam alur cerita kan tentunya pasti perlu ketegangan agar

penonton tertarik. Pada bagian apa ketegangan dalam cerita

Born to Sweat? Dan apakah ketegangan tersebut disusun

berdasarkan kejadian nyata?

Jawab:

(Subjek 1)

Perjuangan keempat

karakter di dalam mencapai

misinya menimbulkan

ketegangan dalam cerita.

4

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 13: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

Ya itu tadi. Semuanya kejadian yang ada itu beneran terjadi.

Ya ketegangannya itu jadi saat mereka dikarantina tuh

sebelum event. Kan masing-masing mereka beda-beda

masalahnya. Tiap episode itu kita bikin sesuai dengan

tokohnya. Misalnya si Melanie itu udah deket-deket event tiba-

tiba aja dia kakinya malah cedera karena terlalu diforsir. Tiap

episode pasti ada ketegangan beda-beda sesuai sama ya

masalah asli yang dialamin sama atletnya. Adegannya itu ga

dibuat-buat ga kita karang. Cuma ya kita atur sedemikian rupa

biar engage sama khalayak, biar ditonton sama khalayak. Tapi

kalo buat nambahin cerita diluar kejadian itu engga.

8 Pertanyaan

mengenai word of

mouth

communication

Tanya:

Bagaimana membuat cerita Born to Sweat agar dapat

menghasilkan engagement dengan khalayak di media sosial?

Jawab:

(Subjek 2)

Ya kayak tadi yang dijelasin sama Aldy itu ketegangan.

Masyarakat Indonesia kan suka ya sama konflik, ga cuman

masyarakat Indonesia sih sebenenernya. Tapi kan kadang

konflik suka diartiin dengan berantemlah, cekcoklah. Padahal

Born to Sweat membuat

khalayak merasa dirinya

juga memiliki kesamaan

dengan tokoh utama.

5

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 14: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

ga harus seperti itu. Konfliknya di Born to Sweat justu kita

buat itu dia melawan dirinya sendiri. Gimana sih dia bisa

melampaui rekornya sendiri dengan latihan-latihan yang udah

tim dokter sport science custom untuk masing-masing atlet.

Nah kalo konfliknya udah terselesaikan, pasti mereka punya

suatu kebanggaan tersendiri. Disitu peran Pocari Sweat, buat

membantu mereka itu bisa melawan batas dari diri mereka.

Jadi olahraga emang berat, tapi kalau rajin dan tepat caranya,

dan minum Pocari Sweat, ga harus atlet, masyarakat biasa pun

juga bisa kayak mereka. Makanya kan Dimas Seto juga

sebenarnya kan pekerjaannya aktor, tapi kita pilih itu dia buat

edukasi orang-orang kalau siapapun bisa lho jadi atlet,

siapapun bisa lho meningkatkan performanya kalau caranya

tepat.

9 Pertanyaan

mengenai social

customer

engagement yang

terdapat di

Instagram dan

YouTube.

Tanya:

Di dalam salah satu fitur Instagram bisnis terdapat insights

yang disajikan di dalam data statistik seperti profile visits,

mentions, likes, comments, dan data engagement lain. Apakah

data kuantitatif dalam fitur insights tersebut bisa saya

dokumentasikan?

Narasumber membatasi

akses terhadap insights di

media sosial Instagram

karena merupakan data

internal perusahaan yang

bisa merugikan bila jatuh

ke tangan kompetitor.

6

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 15: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

Jawab:

(Subjek 2)

Kalau untuk difoto atau diprint sih kita masih gabisa, soalnya

kan itu sebenernya menggambarkan KPI dari tim sosmed di

Pocari Sweat jadi sifatnya internal doang yang boleh akses.

Tapi kalau mau liat aja ya boleh. Nih coba aja kamu pelajarin

dulu hasil akhirnya. Sebenernya sih hasil engagementnya yang

didapatkan intinya diatas dari target yang kita harapkan.

10 Tanya:

Apa dilakukan media monitoring secara manual di Instagram

dan YouTube seperti pencatatan perkembangan jumlah

followers setiap minggunya, atau mungkin bagaimana

followers count yang dihasilkan setelah Born to Sweat

dipublikasikan.

Jawab:

(Subjek 2)

Kalau jumlah followers sih pastinya meningkat tiap harinya

setelah ada Born to Sweat. Tapi kalo catet secara manual gitu

kita engga (melakukan) sih. Di insights kan udah ada laporan

setiap minggunya malah. Jadi kita gaada yang secara manual.

Tidak ada media

monitoring secara manual

yang dilakukan.

6

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 16: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

Terus YouTube itu sebenarnya awalnya kita buat sebagai

sarana informasi aja. Ya di Instagram video maksimal itu

durasinya hanya 1 menit, sedangkan Born to Sweat itu sampai

8 menit per video. Jadi di Instagram cuman kita tampilkan

cuplikan-cuplikannya nanti di link baru ke YouTube. Tapi

memang kan belakangan Instagram lebih interaktif, jadi main

activity kita semua di Instagram. Makanya kita lebih sering tuh

posting di Instagram.

11 Tanya:

Bagaimana cara melacak khalayak yang sedang melakukan

perbincangan mengenai Born to Sweat?

Jawab:

(Subjek 1)

Kita kan setiap posting ada hashtagnya tuh, terus juga sempet

ada beberapa kuis-kuis tentang Born to Sweat yang kalo mau

ikutan pesertanya juga harus naro hashtag di postingnya.

Palingan dari situ aja sih kita udah bisa melacak semua. Terus

juga dari tag akun juga bisa dilacak siapa aja yang partisipasi.

Pelacakan akun dapat

dilakukan dengan

menggunakan hashtag dan

tag.

6

12 Tanya:

Apakah Anda menggunakan fitur Instagram Ads (iklan

Born to Sweat

menggunakan Instagram 6

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 17: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

berbayar) dan YouTube Ads dalam mempublikasikan Born to

Sweat?

Jawab:

(Subjek 1)

Pastinya ada di Instagram, cuman ya kita kombinasikan itu

sama secara organik juga. Karena balik lagi, meski pake iklan

kadang pun orang tuh males comment lho. Kalau dia merasa

perlu aja atau dia tertarik aja kan baru deh di comment-in.

Ads dalam publikasi di

media sosial Instagram.

13 Tanya:

Apakah ada khalayak yang membuat blog atau konten di

Instagram yang sejenis blog yang berisi ulasan khusus

mengenai kegiatan Born to Sweat?

Jawab:

(Subjek 1)

Sejauh ini sih belom ada ya. Kalau yang posting itu ada,

karena kan konten kita buat seinteraktif mungkin dengan

kuislah, dengan itu tadi sport documentary, dengan cerita-

cerita pendek. Semuanya tuh kontennya kita buat bermanfaat

tapi gak berat.

Belum ada khalayak yang

membuat konten sejenis

blog mengenai Born to

Sweat, tahap engagement

belum sampai kepada

advocacy.

7

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 18: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

Daftar Pertanyaan Wawancara

Creative Nonfiction: Documentary Storytelling

1. Apa yang melatarbelakangi pembuatan Born to Sweat?

2. Apa key message utama yang ingin disampaikan?

3. Siapakah target audiensnya?

4. Bagaimana penyusunan alur cerita Born to Sweat?

a. Tema utama

b. Karakter & titik balik karakter

c. Ketegangan

d. Keterikatan dengan Khalayak

5. Apakah cerita yang terdapat di dalam Born to Sweat berdasarkan pada kejadian nyata?

Social Customer Engagement

1. Apakah Anda melakukan media monitoring secara berkala?

a. Bagaimana Anda melakukan media monitoring tersebut?

2. Bagaimana cara melacak komentar & perbincangan khalayak mengenai Born to Sweat?

3. Bagaimana social media insights dari Born to Sweat? (Berdasarkan 10 metrik menurut Evans dan Cother (2014))

a. Views

b. Likes

c. Comments

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 19: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

d. Reply

e. Posting

4. Apakah ada khalayak yang memberikan ulasan dalam blog/website pribadinya mengenai Born to Sweat?

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018

Page 20: LAMPIRAN - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5845/7/LAMPIRAN.pdfSituasi wawancara : Pakaian . semi formal dengan menggunakan bahasa wawancara yang kasual ... kemasannya” sejenis itu. Memang

Strategi Documentary Storytelling..., Cindy Claudia, FIKOM UMN, 2018