LAMPIRAN A: SCREENSHOT KUISONER ONLINE

13
xxviii LAMPIRAN A: SCREENSHOT KUISONER ONLINE

Transcript of LAMPIRAN A: SCREENSHOT KUISONER ONLINE

xxviii

LAMPIRAN A: SCREENSHOT KUISONER ONLINE

xxix

xxx

LAMPIRAN B: TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PAK

ASVI

Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan Bapak Asvi Warman Adam, seorang sejarawan

sekaligus peneliti dari LIPI melalui email pada tanggal 27 Februari – 2 Maret

2021.

P: Penulis / A: Bapak Asvi Warman Adam

P: Menurut Bapak, Yap dan Kim Teng punya kepribadian yang seperti apa?

A: Kedua tokoh ini memiliki kepribadian yang ulet, pekerja keras, tegar

menghadapi cobaan dan rintangan, serta mau belajar sepanjang hayat (terutama

Yap).

P: Apa yang dapat anak-anak teladani dari kedua tokoh tersebut?

A: Mereka berdua sudah menunaikan kewajiban terhadap bangsa dan negara.

Setelah itu, mereka juga melaksanakan tanggungjawab mereka terhadap keluarga

masing-masing.

P: Menurut Bapak, apakah kedua tokoh tersebut sudah dikenal banyak

orang?

A: Sayangnya mereka berdua belum dikenal banyak oleh masyarakat.

P: Apa yang akan terjadi jika masih banyak masyarakat tidak mengenal

Yap dan Kim Teng? Apakah lama-kelamaan keberadaan sejarah mereka

akan menghilang? Atau ada akibat lainnya?

xxxi

A: Akibatnya bisa lebih parah dari itu. Benny Subianto meneliti penyebab

penjarahan/kerusuhan sosial seputar 1998 terhadap etnik Tionghoa di beberapa

daerah :

1. Tionghoa dianggap liyan (the other)

2. Kesenjangan ekonomi

3. Tionghoa tidak memiliki andil dalam perjuangan kemerdekaan RI

Itu sebabnya sejak 2002, saya sampaikan berulang kali pentingnya ada Tionghoa

sebagai pahlawan nasional. Saya sebut John Lie. Pada tahun 2008, Yayasan Nabil

mengusulkannya dan diterima oleh presiden pada tahun 2009.

P: Apakah media informasi tentang mereka sudah banyak? Apakah ada

media lain selain buku otobiografi dan dokumen-dokumen dari internet?

A: Media informasi tentang mereka masih kurang jumlahnya.

P: Menurut Bapak, apakah anak-anak butuh buku cerita tentang Yap dan

Kim Teng? Mengapa mereka harus mengenal kedua tokoh tersebut?

A: Ya, agar mereka dapat meneladani hal-hal positif yang sudah disebutkan

sebelumnya, yaitu ulet, pekerja keras, tegar menghadapi cobaan dan rintangan,

mau belajar sepanjang hayat, dan menjalankan kewajiban mereka terhadap bangsa

dan negara serta keluarga.

P: Apa harapan dari cerita tentang Yap dan Kim Teng umumnya buat anak-

anak Indonesia, khususnya anak-anak Tionghoa berkaitan dengan

perjuangan kemerdekaan Indonesia?

A: Saya berharap agar mereka melaksanakan tanggungjawab mereka sebagai

warga negara termasuk etnik Tionghoa untuk membela negara. Lalu, saran yang

xxxii

dikemukan Yap juga bagus agar pemuda Tionghoa juga berteman dan bergaul

dengan pemuda non-Tionghoa.

xxxiii

LAMPIRAN C: SCREENSHOT WAWANCARA DENGAN PAK

ASVI

xxxiv

LAMPIRAN D: TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BU

MULIANA

Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan Ibu Muliana Hakim, selaku kepala sekolah SD

Terpadu Pahoa melalui email pada tanggal 24 Maret – 14 April 2021.

P: Penulis / M: Ibu Muliana Hakim

P : Apa saja visi & misi sekolah SD Terpadu Pahoa?

M : Visi SD PAHOA

Mewujudkan sekolah trilingual (tribahasa) unggulan dan terkemuka yang

melahirkan generasi beretika, memiliki moral budi pekerti, mandiri, cerdas, sehat,

berakhlak mulia serta cinta tanah air dan bangsa.

Misi SD PAHOA

1. Membentuk siswa yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia, Bahasa Tionghoa, dan Bahasa

Inggris

3. Menanamkan sikap moral budi pekerti berdasarkan nilai moral Confusius yang

Universal;

4. Menciptakan pembelajaran yang menarik, inovatif, kreatif, dan menyenangkan;

5. Membentuk siswa yang berpengetahuan luas dan mandiri;

6. Mempersiapkan lulusan yang siap menerima pembelajaran di jenjang

selanjutnya;

7. Membentuk jiwa dan raga yang sehat, gembira;

xxxv

8. Mengajarkan kepedulian terhadap keluarga, sesama, lingkungan, masyarakat,

dan cinta tanah air;

9. Menumbuhkan semangat kompetitif dan sportifitas;

10. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

P: Apakah sekolah ini memiliki cabang di daerah lain?

M: Tidak.

P: Sekolah ini adalah sekolah yang mengajarkan nilai-nilai moral ajaran

Confucius. Bisakah Anda jelaskan ajaran Confucius itu seperti apa?

M: Ajaran Confusius yang kami gunakan sebagai acuan dalam pendidikan Moral

Budi Pekerti adalah yang universal tidak berdasarkan ajaran Agama Konghucu.

Nilai-nilai moral budi pekerti yang kami ajarkan terdiri dari terpercaya, welas

asih, bijaksana, kebenaran dan keadilan, kesetiaan, berbakti kepada orang tua,

hormat kepada yang lebih tua, etika sopan santun, bersih dan jujur, perasaan malu.

P: Terkait dengan pembentukan karakter siswa-siswi SD Terpadu Pahoa,

selain pendidikan moral dan budi pekerti, apakah pelajaran lain (khususnya

Sejarah) juga berperan dalam pembentukan karakter murid?

M: Di SD, pelajaran sejarah tidak berdiri sendiri sebagai subject. Pelajaran

Sejarah terintegrasi dalam mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Setiap

mata pelajaran yang diajarkan di SD tentu saja memiliki nilai-nilai karakter.

P: Pelajaran Sejarah (khususnya tentang tokoh pahlawan) mulai diajarkan

pada SD kelas berapa?

M: Mulai dari kelas 1 pun kami sudah memperkenalkan tentang tokoh Pahlawan,

namun akan dibahas lebih dalam dari kelas 3 SD.

xxxvi

P: Bagaimana tanggapan siswa-siswi SD Terpadu Pahoa tentang belajar

Sejarah (menyenangkan, membosankan, susah, dll)? Menurut Anda, apa

yang menyebabkan mereka memiliki tanggapan seperti itu?

M: Semua tergantung cara guru menyampaikannya, jika guru dapat membawakan

pelajaran dengan metode yang interaktif dan menarik, siswa tidak akan ada yang

bilang bosan. Di SD pelajaran sejarah lebih banyak cerita.

P: Bagaimana minat siswa-siswi SD Terpadu Pahoa terhadap pelajaran

Sejarah? Apa penyebabnya?

M: Mereka senang dalam belajar Sejarah.

P: Menurut Anda, media seperti apa yang dapat meningkatkan minat para

murid terhadap Sejarah?

M: Perpustakaan kami sudah menyediakan banyak buku bergambar (komik),

seperti seri tokoh-tokoh terkenal. Upaya peningkatan minat murid juga dapat

dilakukan dengan video.

P: Saya merancang seri buku ilustrasi yang menceritakan tentang

perjuangan tokoh pahlawan Tionghoa di Indonesia, yaitu Yap Tjwan Bing

(anggota PPKI & anggota partai PNI) dan Tan Kim Teng (anggota veteran

Resimen IV Riau yang bertugas menyelundupkan senjata dari Singapura ke

Indonesia) yang ditujukan kepada anak-anak. Bagaimana pendapat Anda

mengenai ide memperkenalkan kedua tokoh Tionghoa tersebut kepada

siswa-siswi SD Terpadu Pahoa?

xxxvii

M: Selama buku tersebut tidak terdapat unsur SARA bisa saja diperkenalkan

kepada siswa.

P: Apa pengaruh kisah perjuangan tokoh pahlawan Tionghoa di Indonesia

terhadap siswa-siswi SD Terpadu Pahoa, khususnya dalam pembentukan

karakter?

M: Membentuk karakter cinta tanah air dan bangsa, rela berkorban,

berterimakasih/bersyukur, dan pantang menyerah.

P: Misalkan saya memang berencana menyebarkan buku saya khusus untuk

siswa-siswi SD Terpadu Pahoa seperti halnya dengan buku Di Zi Gui. Dalam

hal percetakan buku, penyebaran buku, dan lain sebagainya apakah semua

itu dipegang oleh pihak sekolah? Atau ada pihak lain yang bekerjasama

dengan sekolah SD Terpadu Pahoa (misalkan bekerjasama dengan

perusahaan A untuk percetakan buku)?

M: Jika ingin menyebarkan buku ke Sekolah Terpadu Pahoa, pastikan sudah

dalam bentuk buku siap baca, bukan diserahkan ke sekolah kami untuk dicetak.

P: Apa harapan Anda dari kisah perjuangan tokoh pahlawan Tionghoa di

Indonesia (Yap Tjwan Bing & Tan Kim Teng) terhadap siswa-siswi SD

Terpadu Pahoa?

M: Sesuai dengan materi pelajaran di SD, tokoh pahlawan Tionghoa yang

diperkenalkan, yaitu Djiau Kie Siong (yang rumahnya dipakai untuk singgah

Soekarno-Hatta, dalam pembentukan BPUPKI, Rengasdengklok). Kami belum

pernah membaca soal tokoh-tokoh yang Anda maksud.

xxxviii

LAMPIRAN E: SCREENSHOT WAWANCARA DENGAN BU

MULIANA

xxxix

LAMPIRAN F: FORM BIMBINGAN

xl