LAMPIRAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/44080/7/LAMPIRAN.pdf · Gambar 4.4. Proses Mengaduk...
Transcript of LAMPIRAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/44080/7/LAMPIRAN.pdf · Gambar 4.4. Proses Mengaduk...
60
LAMPIRAN
61
A. Lampiran 1
Hasil Output Matlab
No Output matlab
1. Untuk = 1 >> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;2 1.5;3 2;5 4];
>> b=[-128000 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Exiting: One or more of the residuals, duality gap,
or total relative error
has stalled:
the primal appears to be infeasible (and the
dual unbounded).
(The dual residual < TolFun=1.00e-08.)
x =
0.0000
7.9995
fval =
-1.2799e+05
exitflag =
-2
2. Untuk = 0,5 >> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.75 1.25;2.5 1.5;4.5 3.5];
>> b=[-96000 8 8 24];
62
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Exiting: One or more of the residuals, duality gap,
or total relative error
has grown 100000 times greater than its
minimum value so far:
the primal appears to be infeasible (and the
dual unbounded).
(The dual residual < TolFun=1.00e-08.)
x =
0.0000
5.9999
fval =
-9.5999e+04
exitflag =
-2
3. Untuk = 0,25 >> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.625 1.125;2.25 1.25;4.25
3.25];
>> b=[-80000 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Optimization terminated.
63
x =
0.0000
6.4000
fval =
-1.0240e+05
exitflag =
1
4. Untuk = 0,375 >> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.6875 1.1875;2.375
1.375;4.375 3.375];
>> b=[-88000 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Optimization terminated.
x =
0.0000
5.8182
fval =
-9.3091e+04
exitflag =
1
5. Untuk = 0,4375 >> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.71875 1.21875;2.4375
64
1.4375;4.4375 3.4375];
>> b=[-92000 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Exiting: One or more of the residuals, duality gap,
or total relative error
has grown 100000 times greater than its
minimum value so far:
the primal appears to be infeasible (and the
dual unbounded).
(The dual residual < TolFun=1.00e-08.)
x =
0.0000
5.7500
fval =
-9.2000e+04
exitflag =
-2
6. Untuk =
0,4063
>> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.7034 1.2034;2.4063
1.4063;4.4063 3.4063];
>> b=[-90003.2 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
65
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Optimization terminated.
x =
0.0000
5.6887
fval =
-9.1019e+004
exitflag =
1
7. Untuk =
0,4219
>> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.7110 1.2110;2.4219
1.4219;4.4219 3.4219];
>> b=[-91001.6 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Exiting: One or more of the residuals, duality gap,
or total relative error
has grown 100000 times greater than its
minimum value so far:
the primal appears to be infeasible (and the
dual unbounded).
(The dual residual < TolFun=1.00e-008.)
x =
66
0.0000
5.6876
fval =
-9.1002e+004
exitflag =
-2
8. Untuk =
0,4141
>> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.7071 1.2071;2.4141
1.4141;4.4141 3.4141];
>> b=[-90502.4 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Optimization terminated.
x =
0.0000
5.6573
fval =
-9.0517e+004
exitflag =
1
9. Untuk =
0,4180
>> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.7090 1.2090;2.4180
1.4180;4.4180 3.4180];
67
>> b=[-90752 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Exiting: One or more of the residuals, duality gap,
or total relative error
has grown 100000 times greater than its
minimum value so far:
the primal appears to be infeasible (and the
dual unbounded).
(The dual residual < TolFun=1.00e-008.)
x =
0.0000
5.6720
fval =
-9.0752e+004
exitflag =
-2
10. Untuk =
0,4161
>> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.7081 1.2081;2.4161
1.4161;4.4161 3.4161];
>> b=[-90630.4 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
68
Exiting: One or more of the residuals, duality gap,
or total relative error
has grown 100000 times greater than its
minimum value so far:
the primal appears to be infeasible (and the
dual unbounded).
(The dual residual < TolFun=1.00e-008.)
x =
0.0000
5.6644
fval =
-9.0630e+004
exitflag =
-2
11. Untuk =
0,4151
>> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.7076 1.2076;2.4151
1.4151;4.4151 3.4151];
>> b=[-90566.4 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Exiting: One or more of the residuals, duality gap,
or total relative error
has grown 100000 times greater than its
69
minimum value so far:
the primal appears to be infeasible (and the
dual unbounded).
(The dual residual < TolFun=1.00e-008.)
x =
0.0000
5.6604
fval =
-9.0566e+004
exitflag =
-2
12. Untuk =
0,4146
>> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.7073 1.2073;2.4146
1.4146;4.4146 3.4146];
>> b=[-90534.4 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Exiting: One or more of the residuals, duality gap,
or total relative error
has grown 100000 times greater than its
minimum value so far:
the primal appears to be infeasible (and the
dual unbounded).
70
(The dual residual < TolFun=1.00e-008.)
x =
0.0000
5.6584
fval =
-9.0534e+004
exitflag =
-2
13. Untuk =
0,4144
>> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.7072 1.2072;2.4144
1.4144;4.4144 3.4144];
>> b=[-90521.6 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Exiting: One or more of the residuals, duality gap, or
total relative error
has grown 100000 times greater than its minimum
value so far:
the primal appears to be infeasible (and the
dual unbounded).
(The dual residual < TolFun=1.00e-008.)
x =
71
0.0000
5.6576
fval =
-9.0522e+004
exitflag =
-2
14. Untuk =
0,4143
>> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.7072 1.2072;2.4143
1.4143;4.4143 3.4143];
>> b=[-90515.2 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Exiting: One or more of the residuals, duality gap,
or total relative error
has grown 100000 times greater than its
minimum value so far:
the primal appears to be infeasible (and the
dual unbounded).
(The dual residual < TolFun=1.00e-008.)
x =
0.0000
72
5.6572
fval =
-9.0515e+004
exitflag =
-2
15. Untuk =
0,4142
>> f=-[15000 16000];
>> A=[-15000 -16000;1.7071 1.2071;2.4142
1.4142;4.4142 3.4142];
>> b=[-90508.8 8 8 24];
>> lb=zeros(2,1);
>> [x,fval,exitflag]=linprog(f,A,b,[],[],lb)
Optimization terminated.
x =
0.0000
5.6569
fval =
-9.0511e+004
exitflag =
1
73
B. Lampiran 2
Profil Usaha UD Firdaus
a. Profil Usaha
UD Firdaus merupakan Unit Dagang yang mengatasnamakan
usaha milik Bapak Riyadi yang beralamatklan di Jalan Kopeng
Magelang Km 15, Dusun Jengkol Desa Losari Kecamatan Pakis
Kabupaten Magelang. UD Firdaus memuat usaha pembuatan paving
batako, usaha penjualan material atau bahan-bahan bangunan,
penggergajian kayu, dan usaha kusen atau pembuatan pintu dan jendela.
Berbagai jenis usaha yang didirikan oleh Bapak Riyadi dilakukan untuk
mengurangi jumlah pengangguran masyarakat sekitar tempat tinggal.
Selain itu, dusun jengkol yang letaknya lumayan strategis karena berada
di antara jalan besar Kopeng-Magelang yang merupakan salah satu
jalan penghubung Kota Magelang dan Kota Salatiga tersebut dirasa
sangat memungkinkan untuk membuat berbagai jenis usaha di
sepanjang jalannya.
Batako pada UD Firdaus milik Bapak Riyadi merupakan usaha
batako yang didirikannya berawal dari penggunaan batu-bata dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari yang semakin bertambah
permintaannya. Batu-bata merupakan bahan dasar pembangunan rumah
yang berbahan dasar utama yaitu tanah. Tanah yang digunakan untuk
membuat batu-bata pun tidaklah dari semua jenis tanah. Terdapat jenis
tanah tertentu yang hanya dapat digunakan untuk membuat batu-bata.
74
Daerah tempat tinggal Bapak Riyadi merupakan daerah yang memiliki
jenis tanah empuk atau gembur. Jenis tanah seperti ini merupakan jenis
tanah yang tidak dapat digunakan untuk membuat batu-bata. Hal ini
yang membuat Bapak Riyadi berfikir untuk membuat batako yang
berbahan dasar pasir dan semen. Pertimbangan lain beliau tidak
membuat usaha batu-bata adalah karena batu-bata yang menggunakan
jenis tanah tertentu yang dikhawatirkan dalam beberapa tahun kedepan
semakin sulit untuk didapatkan. Sedangkan usaha paving berawal
setelah dijalankannya usaha batako. Beliau berfikir untuk menambah
usaha paving karena paving memiliki bahan dasar pembuatan yang
sama dengan batako.
b. Lokasi Tempat Usaha
Alamat UD Firdaus : Jalan Kopeng Magelang Km 15, Dusun
Jengkol Desa Losari Kecamatan Pakis
Kabupaten Magelang.
Telepon : 081328424862
75
Gambar 4.1. Rumah Produksi Paving
Gambar 4.2. Rumah Produksi Batako
c. Tujuan dari usaha yang didirikan
1. Untuk menambah pendapatan keluarga
2. Untuk mengurangi tingkat pengangguran
3. Untuk memaksimalkan penggunaan daerah tempat tinggal
d. Data Umum Tenaga Kerja
Untuk proses produksi paving dan batako diberlakukan jam kerja
sebagai berikut :
1. Mulai masuk jam pagi : 07.00-12.00
2. Istirahat : 12.00-13.00
3. Mulai masuk jam siang : 13.00-16.00
e. Proses Produksi
Adapun tahapan proses pembuatan paving dan batako yang dilakukan
sebagai berikut:
1. Proses pengadukan
76
Paving dan batako mempunyai bahan dasar yang sama yaitu pasir
dan semen. Bahan dasar diaduk hingga rata dengan tambahan
bahan air secukupnya. Pengadukan dilakukan menggunakan tenaga
manusia dan tidak menggunakan bantuan mesin pengaduk.
Gambar 4.3. Proses Mengaduk Semen dan Pasir
Gambar 4.4. Proses Mengaduk Semen, Pasir, dan Air
2. Proses pencetakan
Pada proses pencetakan, cetakan batako memiliki ukuran yang
lebih besar dibanding dengan ukuran cetakan paving. Pencetakan
juga dilakukan dengan tenaga manusia sehingga dilakukan satu per
satu.
77
Gambar 4.5. Proses Pencetakan Paving
Gambar 4.6. Proses Pencetakan Batako
3. Proses pengeringan
Proses pengeringan paving dan batako merupakan tahap akhir
sebelum pabing dan batako siap untuk digunakan. Paving dan
batako tidak boleh secara langsung dikeringkan atau dijemur
dibawah sinar matahari setelah proses pencetakan. Sehingga selama
1-2 hari setelah dicetak, paving dan batako ditaruh ditempat yang
tidak langsung terkena sinar matahari. Hal itu dilakukan untuk
menghindari hasil cetakan paving dan batako yang masih basah
78
jika langsing dijemur dibawah sinar matahri akan mudah retak atau
pecah-pecah.
Gambar 4.7. Proses Pengeringan Paving
Gambar 4.8. Proses Pengeringan Batako
f. Tugas dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk masing-masing
jenis produksi
1. Produksi Paving : 3 orang
2. Produksi Batako : 5 orang
g. Bahan Baku Paving dan Batako
79
No Nama
Bahan
Gambar
1. Pasir
Gambar 4.9. Pasir
2. Semen
Gambar 4.10. Semen
3. Air
Gambar 4.11. Air
80
h. Jenis dan fungsi peralatan yang dipakai
Berikut adalah jenis peralatan yang digunakan beserta kegunaan dari
peralatan tersebut:
No Nama Barang Fungsi
1. Gerobak Mengangkut material atau bahan-
bahan yang digunakan.
Gambar 4.12. Gerobak
2. Cetakan Paving Mencetak Paving
Gambar 4.13. Cetakan Paving
81
3. Cetakan Batako Mencetak Batako
Gambar 4.14. Cetakan Batako
4. Sekop Mengaduk material atau bahan baku
yang digunakan untuk mrmbuat
paving dan batako
Gambar 4.15. Sekop
82
5. Palu Untuk mengeluarkan paving dan
batako yang sudah tercetak dari
dalam cetakan
Gambar 4.16. Palu
6. Linggis Untuk memadatkan adukan kedalam
cetakan
Gambar 4.17. Linggis
83
7. Cetok Untuk mengambil semen ke dalam
cetakan paving
Gambar 4.18. Cetok
8. Ember Tempat Semen yang digunakan
sebagai permukaan atas paving
Gambar 4.19. Ember berisi semen
84
i. Hasil Produksi
No Nama Hasil
Produksi
Gambar
1. Paving
Gambar 4.20. Paving
2. Batako
Gambar 4.21. Batako