LAMPIRAN · 2019. 9. 19. · LAMPIRAN . SEJARAH SMK KRISTEN SALATIGA . ... atas pelaksanaan tugas...

29
LAMPIRAN

Transcript of LAMPIRAN · 2019. 9. 19. · LAMPIRAN . SEJARAH SMK KRISTEN SALATIGA . ... atas pelaksanaan tugas...

  • LAMPIRAN

  • SEJARAH SMK KRISTEN SALATIGA

    Bertolak dari keputusan Sidang Sinode II Gereja-gereja Kristen

    Djawa Tengah (GKDT, nantinya bernama GKJ) 1950 di Purwokerto,

    maka pada Sidang Sinode GKDT IV 1952 di Yogyakarta telah dibentuk

    Deputat Jajasan Pembangunan Ekonomi yang beranggotakan Pdt. B.

    Probowinoto (Direktur Kantor Pusat Sinode), Dr. J. Verkuyl (Pendeta

    Utusan Gereformeerde Kerk van Nederland, GKN), dan Supeno

    Sastrowidjono dengan tugas mendirikan Jajasan Pembangunan Ekonomi.

    Pendiri yayasan ini berkaitan erat dengan upaya untuk mengantisipasi

    pengembangan ekonomi gereja-gereja pada khususnya dan pembangunan

    ekonomi masyarakat pada umumnya. Realisasinya akan diwujudkan

    berupa pemberitahuan Injil di bidang pembangunan ekonomi, sekaligus

    berusaha membangun gereja-gereja sekeng. Sinode menetapkan Rp.

    100,00 sebagai modal awal yayasan ini. Untuk membantu terlaksananya

    tugas ini Sinode memanggil ekonomi zendeling Drs. Hendrik Baas.

    Pada tahun 1952 Deputat mendirikan Yayasan dimaksud dengan

    nama Jajasan Kemakmuran Redjeki (Akte Notaris Tan A Sioe tertanggal

    18 Maret 1954) dengan tujuan jangka pendek “membentuk kader-kader

    pembangunan ekonomi jemaat” Di tahun itu juga Jajasan Kemakmuran

    Redjeki mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Pertama

    (SMEP) Kristen sebagai wadah untuk mendidik para pemuda di bidang

    ekonomi. Sekolah ini sejak awal diselenggarakan di kompleks yang berada

    di Jalan Kotamadya 76 Salatiga.

  • Aktivitas Jajasan Kemakmuran Redjeki untuk mencapai tujuan jangka

    pendeknya itu dilakukan anatara lain dengan:

    a. Pendidikan calon Penyuluh Ekonomi Setempat

    Program ini akan dicapai dengan memanfaatkan SMEP Kristen

    di Salatiga yang keberadaannya sudah berlangsung sejak tahun 1952.

    SMEP Kristen Salatiga telah ditetapkan sebagai tempat untuk

    mendidik para pemuda dibidang ekonomi. Ternaya kurikulum

    pemerintah yang diberlakukan di SMEP Kristen ini dipandang belum

    mencukupi untuk tujuan ini. Jalan keluarnya, disamping mata pelajaran

    biasa sesuai dengan kurikulum SMEP, diberikan pula mata pelajaran

    tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan ekonomi

    jemaat, khusunya bagi para murid yang dikirim oleh gereja-gereja.

    Dengan demikian, posisi SMEP Kristen ini pada waktu iti sangat

    strategs yaitu sebagai lembaga pendidikan untuk menyiapkan tenaga

    tranpil-terdidik di bidang pengembangan ekonomi maupun pendirian

    Pendidikan Kader Tenaga-tenaga Pembangunan Sosial Ekonomi untuk

    gereja-gereja, dan Pusat Pendidikan Rural Development.

    b. Pendidikan Calon Tenaga Teknis

    Tenaga teknis sangat dibutuhkan untuk memimpin pekerjaan-

    pekerjaan yang diadakan di gereja-gereja setempat sebagai usaha

    pengembangan ekonomi gereja. Tenaga teknis ini mestinya terbagi

    atas tiga jenis, (1) tenaga teknis di bidang perdagangan, (2) tenaga

    teknis di bidang kerajinan, dan (3) enaga teknis di bidang pertanian

  • dan peternakan. Karena pendidikan tenaga teknis di bidang

    perdagangan dapat mengandalkan pada SMEP Kristen, maka tinggal

    bidang yang kedua dan ke tiga yang harus dipersiapkan.

    Sebagai langkah awal, di SalibPutih Salatiga akan di buka

    Kursus Kerajinan dengan daya tanpung 30 ornag setiap angkatan.

    Kursus ini diberikan secara Cuma-Cuma, kecuali uang asrama harus

    dibayar sebesar Rp.75.- setiap bulan, dengan lama kursus setengah

    sampai dua tahun. Melalui kursus ini akan di didik tenaga kerajinan di

    bidang perkayuan (bangunan, meubel, mainan anak-anak), besi dan

    kaleng, kulit, anyaman, tenun, keramik, sabun dan payung

    Demikian juga berkaitan dengan rencana menyelenggarakan

    Kursus Pertanian dan Peternakan, di Salatiga akan dibuka kursus

    dengan lama kursus sekitar dua tahun.

    Karena kecuali SMEP Kristen di Salatiga. Di Surakarta dan

    Purworejo juga sudah berdiri SMEP Kristen, dan tidak lama lagi

    Temanggung juga akan menyusul; dan jika Purwokerto, Yogyakarta,

    dan Semarang juga mempunyai SMEP, maka sudah selayaknya

    dipikirkan dibukanya sekolah penghubung antara SMEP dengan

    fakultas ekonomi yang kelak juga akan hadir di Jaa Tengah. Hal ini

    nanti terpenuhi denga dibukanya Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat

    Atas (SMEA) Kristen di Salatiga pada tahun 1958. Tepatnya pada

    tanggal 1 Agustus 1958.

  • Dengan menempati lahan yang sama dengan SMEP Kristen,

    SMEA Kristen mulai membaktikan dirinya untuk melayani masyarakat

    lewat pendidikan J’enjang sekolah menengah kejuruan tingkat atas.

    Murid angkatan pertama diterima masuk 35 anak ditempatkan

    dalam satu kelas yang terletak di sebelah kanan Rumah Tingkat

    (Kantor SMK Kristen sekarang). Bangunan bagi penyelenggaraan

    sekolah SMEA Kristen ini terbuat dari kerangka kayu jati, masih

    berlantai dari anyaman kawat. SMEA Kristen melayani diawali dengan

    kesederhanaan.

    Yang patut dibanggakan, SMEA Kristen Salatiga merupakan

    SMEA swasta pertama di Jawa. Bahkan di Indonesia. Untuk kota

    Salatiga yang relatif kecil, SMEA Kristen juga merupakan SMEA

    pertama , berdiri dan diselenggarakan sebelum hadirnya SMEA Negeri

    dan SMEA Swasta lainnya.

    Setelah berjalan lima tahun. Pada tahun 1965 SMEA Kristen ini

    memperoleh ststus subsidi, baik untuk biaya operasional ataupun

    tenaga guru dan pegawai. Hal ini juga merupakan suatu prestasi yang

    membanggakan pada waktu itu karena jarang- bahkan belum ada –

    sekolah swasta yang mendapat subsidi berupa pegawai administrasi

    bahkan tenaga pekarya, yang ada adalah subsidi beaya operasional dan

    tenaga guru.

    Dengan status sebagai sekolah bersubsidi ini SMEA Kristen

    Salatiga tampil sebagai alternatif kuat bagi masyarakat yang ingin

  • menyekolahkan anaknya sebagai pilihan utama. Tidak hanya

    masyarakat kota Salatiga, tetapi juga masyarakat lain terutama dari

    Kabupaten Semarang di sekitar kota Salatiga.

    Walaupun merupakan sekolah swasta. Tidak ada tersirat

    perasaan rendah diri baik di kalangan guru ataupun siswa SMEA

    Kristen Salatiga. Mereka bangga dengan identitas dan keberadaannya.

    Dengan cepat SMEA Kristen Salatiga bertumbuh dan menanjak.

    Dari penerimaan murid satu kelas di awal berdirinya (1958) SMEA

    Kristen ini sejak Tahun Pengajaran 1994/1995 telah memiliki kelas

    sampai 20 kelas. Baru pada Tahun Pengajaran 2002/2003 mulai

    mengalami penurunan menjadi 19 kelas, dan terakhir menjadi 15 kelas.

    Tetapi semua penerimaan murid setiap tahunnya tetap di atas daya

    tampung kelas yang sesungguhnya. Dengan keberadaannya yang

    seperti ini maka SMEA Kristen menjadi sekolah swasta yang patut

    diperhitungkan keberadaannya.

    Kecuali memiliki guru-guru yang berstatus guru subsidi SMEA

    Kristen juga berhasil mendapatkan guru-guru negeri yang

    diperbantukan pada SMEA Kristen (lewat alih tugas penempatan). Di

    samping itu SMEA Kristen ini juga banyak mendapat bantuan tenaaga

    pengajar dari Universitas Kristen Satya Wacana maupun para

    lulusannya, antara mereka dapat disebutkan yang pernah membantu

    SME Kristen Drs. Amin Sujitno. Drs. Richard Gultom, Dedu Ngara,

    BA, Mugiyono, BA, Kusworini, BA, dan masih banyak lagi.

  • Sayang sekali bahwa sekolah ini harus hidup atas dasar swa-

    kelola, atas dasar kemampuannya sendiri. Yayasan penyelenggara

    yang harusnya bertanggung jawab atas hidup dan mati sekolah-

    sekolahnya, tampaknya belum memiliki kemampuan kelola. Agaknya

    Yayasan Kemakmuran Rejeki telalu sibuk dengan tugas-tugas yang

    dibebankan di atas pundaknya oleh Sinode GKD. Hal ini terlihat dalam

    Sinode XII di Klaten tahun 1971. Di samping itu ucapan terima kasih

    atas pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada YKR, Sidang

    menganjurkan kepada YKR agar laporan perihal sekolah-sekolah dan

    kursus-kursus yang di selenggarakan olehnya dibuat agak terperinci

    ditambah rencana yang terperinci pula.

    Dalam perjalanan pengabdiannya, Yayasan Kemakmuran Rejeki

    ternyata telah menjadi ajang berebut kepemilikan. Dalam sitiasi seperti

    itu,-dimanapun kejadian itu terjadi- sekolah binaannya harus berjuang

    sendiri untuk mempertahankan kehidupannya, tidak terkecuali SMEA

    Kristen Salatiga.

    Dengan adanya dukungan dana dari masyarakat (orangtua

    murid) penyelenggaraan sekolah dapat terus berjalan dengan hambatan

    yang tidak berarti.

    Walaupun di kota Salatiga dan sekitarnya akhirnya diramaikan

    dengan munculnya beberapa SMK Kelompok Bisnis dan Managemen

    (dulunya SMEA ) yang lain seperti SMEA (SMK) Negeri 1 Salatiga,

    SMEA (SMK) PGRI 2 Salatiga, SMEA (SMK) Pelita Salatiga, SMK

  • Diponegoro Salatiga SMK Islam Sudirman, Tingkir. Serta SMK

    Kristen Masehi Ambarawa. Namun SMEA (SMK) Kristen Salatiga

    tetap merupakan alternatif yang diperhitungkan oleh masyarakat.

    Ssampai dengan tahun ke-50 pengabdiannya pada dunia

    pendidikan di Kota Salatiga. SMK Kristen Salatiga telah meluluskan

    7.304 siswanya yang sebagian besar telah bekerja tersebar di seluruh

    Nusantara sebagai PNS, TNI-Polri, guru, dan pegawai swasta. Dari

    semua lulusan ini ternyata hanya sekitar 10% yang melanjutkan

    pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.Sepuluh tahun terakhi ini

    sebagaimana sekolah lain,lulusan SMK Kristen Salatiga sebagian besar

    terserap sebagai karyawan pabrik-pabrik di sekitar kota Salatiga.

    Bahkan mengingat ketatnya persaingan bursa tenaga kerja akhir-akhir

    ini serta banyaknya lulusan sekolah sejenis yang semakin banyak itu.

    Masih ada juga lulusan yang belum mendapat pekerjaan. Suatu

    tantangan tersendiri bagi SMK Kristen Salatiga, agar alumniny

    memiliki daya saing yang lebih baik di tengah-tengah persaingan para

    pencari kerja.

    VISI DAN MISI SMK KRISTEN SALATIGA

    1. Visi

    Menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan sumber daya

    manusia sebagai tenaga menengah yang bermoral, berjiwa melayani

    dan profesional dalam ikut mewujudkan masyarakat yang damai,

    sejahtera, adil dan makmur.

  • 2. Misi

    Mengembangkan proses belajar mengajar yang kondusif dan

    menghantar siswa untuk memiliki ketrampilan serta kehalian

    yang memadai dengan didukung oleh tenaga pendidikan

    profesional;

    Menyelenggarkan laboratorium yang relevan dengan keahlian

    dan ketrampilan tenaga menengah.

  • NAMA SEKOLAH : SMK KRISTEN SALATIGA

    ALAMAT : Jl. Tentara Pelajar No. 6 Salatiga

    SALATIGA

    NO. TELP. : (0298) 326614

    KAB. / KOTA : SALATIGA

    DATA GURU

    SMK KRISTEN SALATIGA

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    NO NAMA TEMPAT TANGGAL

    LAHIR TMT GURU MAPEL

    GURU T L

    1 Drs. Thomas

    Heriyanto

    Semarang, 06 September

    1966 20-07-1998 Kepala Sekolah

    2 Eko Pambudyo,

    S.Pd.

    Surakarta, 22 September

    1969 17-07-1995 Guru Produktif AP

    3 Drs. Tejosulistyo Surakarta, 22 September

    1969 19-08-1996 Bimbingan konseling

    4 Dra. Endang

    Caturini

    Bawen, 24 September

    1967 20-07-1992 Guru Produktif PM

    5 Anna Budi

    Wuriyani, S.Pd

    Magelang, 27 Oktober

    1963 21-07-1997 Bahasa Inggris

    6 Dra. Sri Maryam Salatiga, 04 Nopember

    1957 18-07-1998 Guru Produktif PM

    7 Dra. Lestari S.

    Winarsih

    Salatiga, 31 Januari 1967 20-07-1992 PKN

    8 Dra. Yuheti

    Kumalasanti

    Semarang, 10 Januari 1968 20-07-1992 Guru Produktif Ap

    9 Dra. Endang

    Pamularsih

    Surakarta, 16 Mei 1965 20-07-1992 Guru Produktif PM

  • 10 Dra. Maya

    Kartikasari

    Salatiga, 23 Desember

    1969 20-07-1992 Guru Produktif AP

    11 Drs. Albertus

    Barsito, S.Pd.

    Magelang, 04 Mei 1961 01/03/1994 Bahas Inggris

    12 I Wayan Eddy

    Sulistyo, S.Pd.

    Salatiga, 31 Agustus

    1973 03/01/1999 Akutansi, Komputer

    13 Satyarini Budiniarti,

    S.P.

    Salatiga, 19 Januari 1971 26-07-2000 Matematika

    14 Tri Astuti, S.S. Salatiga, 10 Juni 1967 09/10/2001 Bahasa Inggris

    15 Reni Estiningsih,

    S.Pd.

    Kab.

    Semarang,

    18 Maret 1980 17-07-2006 Matematika

    16 Dra. Dwi Emmy

    Triastuti

    Cepu, 05 Januari 1961 21-07-2003 IPS

    17 Wiryanto, S.Pd. Boyolali, 07 Desember

    1951 02/02/1999 Penjaskes

    18 Teguh Suharjo, BA Klaten, 01 Agustus

    1948 22-10-1998 Bahasa Indonesia, Bahasa

    Jawa

    19 Retno Handayani,

    S.Si.

    Salatiga, 23 Maret 1986 27-10-2010 Matematika, Fisika, Kimia

    (IPA)

    20 Mugi Harjono, S.H. 07 September

    1968 15-07-2010 Seni Musik, Penjaskes

    21 Effisiensi Laila,

    S.Th

    Oktober

    2014

    PAK

    22 Dyas Bagus

    Satyawan

    Salatiga, 24 Oktober

    1989 07/12/2010 KKPI

    23 Ifan Pandu Ya'azin 18-07-2016 KKPI

    24 Yuli Priyatini, S.Pd 01/04/2016 Produktif Akutansi

    25 Berti Cintia Dewi Januari

    2017

    Akutansi

    26 Maria Nensi, S.Pd 11/01/2016 Penjaskes

    27 Yohanes Dwi

    Asmoro, A. Md

    Kab.

    Semarang,

    20 Agustus

    1986 01/02/2016 KKPI

    28 Samuel Octavianto 10/09/2017 KKPI

  • KARYAWAN

    29 MC Wahyu

    Handayani

    Salatiga, 15 Januari 1981 15-08-2009 Administrasi

    30 Lukas Rustiyono Kab.

    Semarang,

    02 Juli 1973 08/01/2000 Pekarya

    31 Pasimin Tuntang, 30 Nopember

    1958 09/01/1979 Pekarya

    32 Sri Djajanti Purwodadi, 09 September

    1955 20-08-1990 Tata Usaha / Bendahara

    33 Abner Priyadji Salatiga, 30 Desember

    1962 09/01/2004 Petugas Keamanan

    34 Sugiyono Kab.

    Semarang,

    16 Juli 1960 02/08/1999 Petugas Keamanan

    35 Didik Kariyadi Salatiga, 22 Juni 1969 08/01/2009 Petugas Keamanan

    36 Agnes Yolanda Putri 01/11/2017 Petugas Perpustakaan

  • Instrumen penelitian kueisioner

  • NO VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN BUT

    IR

    SKALA

    PENGUK

    URAN

    1. Pengaruh akses

    informasi (X1)

    adalah ketertarikan

    siswa

    menggunakan

    akses informasi

    untuk memenuhi

    tugas.

    a. Sarana memperole

    h informasi

    b. Alat bantu untuk

    memperole

    h informasi

    c. Keuntungan akses

    informasi

    d. Penggunaan

    Smartphon

    e

    Dengan akses informasi siswa

    lebih mudah

    mendapatkan

    materi yang di

    perlukan.

    Akses informasi lebih efektif

    dalam mencari

    materi.

    2

    2

    2

    4

    Ordinal

    2. Bimbingan orang

    tua (X2) adalah

    salah satu cara

    memotivasi siswa

    dalam mencapai

    kemandirian

    belajar yang baik.

    a. Motivasi b. Disiplin c. Bertukar

    pendapat

    Siswa lebih termotivasi dalam

    pelajaran.

    Siswa lebih percaya diri

    dalam

    pembelajaran

    Siswa mempunyai

    kemandirian

    belajar yang baik.

    2

    4

    4

    5

    Interval

    4. Kemandirian

    belajar (Y)

    a. Mandiri b. Disiplin c. Bertanggu

    ngjawab

    d. Progresif dan ulet

    e. Kreatif f. Pengendali

    an diri

    g. Kemantapan diri

    Dengan akses informasi bisa

    meningkatkan

    kemandirian

    belajar siswa.

    Dengan adanya bimbingan orang

    tua dapat

    menumbuhkan

    percaya diri pada

    siswa.

    3

    2

    2

    4

    4

    2

    3

    Interval

    PENGANTAR

  • Perihal : Permohonan Pengisian Angket

    Lampiran : Satu Berkas

    Dengan Hormat,

    Bersama ini saya sampai sampaikan bahwa saya Eva Saliyana Mahasiswi dari

    Universitas Kristen Satya Wacana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program

    Studi Pendidikan Ekonomi dengan Nim 162014015, bermaksud mengadakan

    penelitian di SMK Kristen Salatiga, penelitian ini dilaksanakan dalam rangka

    penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Akses Informasi dan Bimbingan Orangtua

    Terhadap Kemandirian Belajar Dikalangan Siswa Kelas X SMK Kristen Salatiga”.

    Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program Sarjana.

    Angket ini bukan rangka dalam pembelajaran dari atasan atau dari manapun ,

    maka adik-adik tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang

    sejujurnya. Artinya semua jawaban yang diberikan oleh adik-adik adalah benar, dan

    jawaban yang diminta adalah sesuai dengan kondisi yang dirasakan selama ini.

    Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya

    bagi penelitian ini, atas perhatian dan bantuannya saya mengucapkan terima kasih.

    Hormat Saya

    Eva Saliyana

    Petunjuk Pengisian

    1. Sebelum mengerjakan hendaknya bagian identitas diisi terlebih dahulu.

    Nama :

    No.Abs :

  • 2. Bacalah pernyataan dengan cermat sebanyak 40 butir sebelum menentukan

    pilihan.

    3. Pilihlah salah satu jawaban dari 5 (kelima) jawaban yang tersedia yang paling

    sesuai dengan kondisi anda saat ini dengan member tanda (√) pada kolom yang

    tersedia

    4. Apabila ada jawaban yang salah dan anda ingin memperbaiki maka coretlah

    dengan dua garis (=) pada alternative jawaban yang anda anggap tidak sesuai

    kemudian berilah tanda (√) pada kolom yang anda anggap paling benar.

    5. Jawablah semua butir pernyataan berikut ini, jangan sampai ada yang kosong.

    Keterangan

    SS : Sangat Setuju

    S : Setuju

    KS : Kurang Setuju

    TS : Tidak Setuju

    STS: Sangat Tidak Setuju

    Contoh Pengisian:

    Pernyataan: Saya senang sekolah karena mempunyai banyak teman

    Jawaban:

    SS S KS TS STS

    No Pernyataan Jawaban

    SS S KS TS STS

    AKSES INFORMASI

    1. Akses informasi sangat membantu dalam proses

    kemandirian belajar saya.

    2. Akses informasi memudahkan saya dalam mencari materi

    yang dibutuhkan dalam pembelajaran di sekolah.

    3. Akses informasi lebih efektif membantu dalam pencarian

    tugas sekolah.

    4. Saya menggunakan Smartphone dengan bijaksana dalam

    kaitannya dengan belajar.

    5. Saya membatasi penggunaan Smartphone jika dalam bentuk

    hiburan.

    6. Saya merasa sudah ketergantungan terhadap Smartphone.

    7. Akses informasi menguntungkan saya dalam melakukan

    berbagai hal.

    8. Saya lebih memilih mengakses informasi dari media masa

    daripada bertanya kepada orang lain.

    9. Saya mengakses informasi tidak hanya dari media masa

    tetapi juga dari media cetak seperti surat kabar dan majalah.

    10. Saya merasa malas mengerjakan tugas sekolah jika sudah

  • asyik bermain Smartphone.

    BIMBINGAN ORANG TUA Jawaban

    SS S KS TS STS

    11. Bimbingan orang tua memotivasi saya saat pelajaran di

    sekolah.

    12. Orang tua selalu mengingatkan saya untuk belajar agar

    mendapat nilai yang memuaskan.

    13. Orang tua selalu mengajarkan disiplin dalam segala hal

    kepada saya.

    14. Orang tua membatasi saya saat bermain Smartphone/

    Gadget.

    15. Saya selalu bercerita dengan orangtua mengenai kegiatan

    saya di sekolah.

    16. Saya sering meminta saran kepada orang tua ketika

    memiliki masalah saat di sekolah maupun di luar sekolah.

    17. Saya mematuhi aturan yang di berikan oleh orang tua saya.

    18. Saya tidak pernah membantah saat orang tua menasehati

    saya.

    19. Saya memiliki komunikasi yang baik dengan orang tua.

    20. Orang tua bisa menjadi teman saat saya menceritakan

    berbagai hal atau saat berkeluh kesah.

    KEMANDIRIAN BELAJAR

    Jawaban

    SS S KS TS STS

    21. Saya berkerja mandiri saat kegiatan pembelajaran.

    22. Saya tidak membutuhkan bantuan teman/ orang lain saat

    belajar.

    23. Saya mengerjakan ulangan/ tes secara mandiri tanpa

    mencontek dan bertanya kepada teman.

    24. Saya tidak pernah menunda waktu saat mengerjakan tugas

    sekolah.

    25. Saya mampu membuat keputusan sendiri dalam sesuatu hal.

    26. Saya mampu menyelesaikan masalah sendiri serta

    bertanggung jawab atas resiko yang akan terjadi.

    27. Saya tidak mudah menyerah bila mengahadapi masalah.

    28. Saya tekun dalam usaha belajar demi mengejar prestasi.

    29. Saya mempunyai usaha dalam mewujudkan harapan saya.

    30. Saya melalukan berbagai cara agar tujuan saya tercapai.

    31. Saya menyukai hal-hal yang menantang.

    32. Saya mempunyai kreatifitas tinggi.

    33. Saya mempunyai ide-ide yang cemerlang.

    34. Saya menyukai hal yang baru.

    35. Saya suka mencoba-coba dan tidak meniru orang lain.

    36. Saya mampu mengendalikan emosi.

    37. Saya mampu mengendalikan tindakan serta ucapan.

    38. Saya menyukai penyelesaian masalah secara damai.

  • 39. Saya berpikir dulu sebelum bertindak.

    40. Saya mampu mendisplinkan diri dalam berbagai hal.

    41. Saya mengenal diri sendiri secara mendalam.

    42. Saya dapat menerima diri sendiri.

    43. Saya percaya pada kemampuan diri sendiri.

    44. Saya merasa puas dengan usaha yang saya lakukan secara

    mandiri.

    45. Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

    VALIDITAS

    total

  • total2

    p11 Pearson Correlation .641**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p12 Pearson Correlation .749**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p13 Pearson Correlation .536**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p14 Pearson Correlation .483**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p15 Pearson Correlation .775**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p16 Pearson Correlation .788**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p17 Pearson Correlation .680**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p18 Pearson Correlation .463**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p19 Pearson Correlation .705**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p20 Pearson Correlation .754**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    total2 Pearson Correlation 1

    Sig. (2-tailed)

    N 71

    p1 Pearson Correlation .481**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p2 Pearson Correlation .453**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p3 Pearson Correlation .523**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p4 Pearson Correlation .506**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p5 Pearson Correlation .552**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p6 Pearson Correlation .604**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p7 Pearson Correlation .601**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p8 Pearson Correlation .503**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p9 Pearson Correlation .521**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    p10 Pearson Correlation .534**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 71

    total Pearson Correlation 1

    Sig. (2-tailed)

    N 71

  • RELIABILITAS

    X1 AKSES INFORMASI

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .703 10

    X2 BIMBINGAN ORANGTUA

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .851 10

    RELIABILITAS

    Y= KEMANDIRIAN BELAJAR

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .844 20

  • FOTO DOKUMENTASI