LAMPIRAN 1 : Pedoman Wawancara Subjek Penelitian · Sebagai atlet, setujukah kamu bahwa pelatih...
Transcript of LAMPIRAN 1 : Pedoman Wawancara Subjek Penelitian · Sebagai atlet, setujukah kamu bahwa pelatih...
65
LAMPIRAN 1 : Pedoman Wawancara Subjek Penelitian
1. Kenapa kamu bisa tertarik dengan catur? dan siapa yang pertama kali mengenalkan kamu permainan itu?
2. Sejak umur berapa kamu mulai suka bermain catur dan fokus belajar catur? 3. Apakah kamu pernah belajar di sekolah khusus catur? Jika iya, dimana lokasi
sekolah catur tersebut? Dan apa saja yang kamu pelajari di sekolah itu? 4. Apa kamu belajar catur bersama dengan (Kaisar / Irene) di sekolah tersebut? 5. Apakah kamu mempunyai pelatih khusus di sekolah catur tersebut? 6. Bagaimana sosok pelatih, menurut pandanganmu? 7. Sebagai atlet, setujukah kamu bahwa pelatih berperan sangat penting dalam
menentukan keberhasilan atlet? 8. Mengapa akhirnya kamu memutuskan untuk tidak belajar di sekolah catur itu
lagi? Apa kamu punya pelatih pribadi? 9. Setelah keluar dari sekolah catur, bagaimana cara kamu menekuni catur lagi? 10. Bisakah kamu ceritakan bagaimana awal karir caturmu di nasional &
internasional? Turnamen yang menurutmu paling berkesan & paling susah? 11. Apa saja prestasi yang sudah kamu capai hingga saat ini? 12. Bagaimana keluargamu mendukung karir caturmu dan prestasimu? 13. Apa kamu bangga memiliki saudara yang berprofesi sama seperti kamu? 14. Bagaimana kamu melihat sosok (Kaisar / Irene) sebagai seorang pecatur? 15. Apakah kamu dan (Kaisar / Irene) dekat? Apa kalian saling terbuka? 16. Jika iya, apa yang sering kalian bicarakan? siapa yang dominan berbicara? 17. Menurut kamu apa catur itu butuh komunikasinya atau tidak? 18. Apa yang tidak kamu suka dari saudaramu saat membahas tentang catur? 19. Apa kalian suka latihan catur bersama? 20. Jika iya, bagaimana cara kalian berlatih? Dan berapa lama waktunya? 21. Pernahkah kamu merasa iri dengan prestasi catur saudaramu? Dan sebagai
sesama atlet apa kalian saling bersaing? 22. Kamu pernah melawan saudaramu di turnamen catur? bagaimana hasilnya? 23. Apa (Kaisar / Irene) sering memotivasi kamu untuk berprestasi? 24. Bagaimana cara kamu memotivasi saudaramu? Dan bagaimana responmu
saat mengetahui hasil pertandingan saudaramu sangat buruk? 25. Apa kamu selalu memperhatikan permainan catur saudaramu ketika
bertanding di dalam maupun luar negeri? 26. Apa kalian tetap berkomunikasi ketika salah satu sedang bertanding di luar
kota / negeri? Saluran komunikasi apa yang biasanya kalian pakai? 27. Apa harapanmu untuk prestasi catur saudaramu kedepannya? 28. Apa prestasi yang belum kamu raih dan cita-cita apa yang ingin kamu capai? 29. Siapa kompetitor yang kamu anggap cukup berat saat ini di Indonesia? 30. Pertanyaan terakhir, apa harapan untuk catur Indonesia di masa mendatang?
66
LAMPIRAN 2 : Pedoman Wawancara untuk Triangulasi
(Orang Tua Kaisar dan Irene)
1. Menurut (Om / Tante) bagaimana karakter pribadi Kaisar dan Irene?
2. Apakah menurut (Om / Tante) Kaisar dan Irene pernah bertengkar?
3. Bagaimana kedekatan Kaisar dan Irene sebagai kakak adik?
4. Apakah (Om / Tante) sering melihat Kaisar dan Irene saling mengobrol?
5. Jika iya, apa saja yang sering mereka bicarakan?
6. Bagaimana (Om / Tante) melihat Kaisar dan Irene sebagai sesama pecatur?
7. Apa benar mereka pernah belajar di sekolah catur?
8. Menurut (Om / Tante) keberhasilan mereka hingga saat ini, apakah karena
peran yang besar dari pelatih mereka?
9. Menurut (Om / Tante) setelah prestasi yang Kaisar dan Irene miliki sekarang,
apa ada persaingan diantara mereka?
10. Apa mereka sering berlatih catur bersama?
11. Jika iya, bagaimana cara mereka berlatih bersama?
12. Berapa lama biasanya mereka latihan catur bersama?
13. Apakah (Om / Tante) mengetahui Kaisar dan Irene saling mendukung atau
saling memotivasi?
14. Jika iya, bagaimana cara mereka saling memotivasi?
15. Bagaimana cara mereka saling memotivasi jika salah satu sedang bertanding
di luar kota atau luar negeri?
67
LAMPIRAN 3 : Transkrip Wawancara dengan Kaisar Jenius Hakiki
Wawancara dilakukan selasa 12 Juni 2012 pukul 15.30, secara santai di
ruang tamu rumah Kaisar di Bekasi.
Q : Kaisar awalnya bisa tertarik catur gimana ceritanya sih?
A : Sebenernya waktu kecil saya suka tenis meja, karena sering di ajak nemenin
papa latihan. Tapi gak beberapa lama tetangga waktu rumah di Jakarta dulu
suka ngajak papa maen catur. Tiap hari nonton mulu, buahnya unik soalnya.
Q : Kalau gitu, siapa dong yang pertama kenalin Kaisar ma catur?
A : Ya bisa di bilang papa sama tetangga kali ya hehe..
Q : Itu umur berapa? Terus Kaisar fokus belajar caturnya kapan?
A : Itu umur 6 tahun deh, kalau belajar caturnya dari tahun 1997 umur 7 tahun.
Q : Kaisar belajar di sekolah catur juga gak saih?
A : Iya tahun 1997 di daftarin papa belajar sekolah catur. Pasti Indah bingung
yah catur aja pake sekolah, saya juga bingung awalnya hehe.
Q : Iya sempet bingung juga hehe.. Emang sekolah caturnya dimana sih?
Terus yang di pelajarin di situ apa aja?
A : Sekolah catur pertama tuh yang di Roxy Mas. Tapi 98 tragedi semanggi di
tutup. Kira-kira pertengahan 99 di buka lagi Sekolah Catur Utut Adianto
(SCUA) di Bekasi, terus di daftarin lagi sama papa. Ya waktu pertama
masuk sih belajar ilmu dasar dulu, langkah-langkah buah catur di
mantepin, meningkat terus sampe di kasi problem catur.
Q : Terus Kaisar di SCUA itu sama Irene juga atau sendiri?
A : Tahun 97 itu mah Irene belom ikut, pas di SCUA udah bareng. Rumah kita
dulu masih di Jakarta selatan, makanya tiap pulang sekolah kita bolak
balik ke scua di anterin mama pake bus, terus pulangnya dijemput papa.
Penuh perjuangan banget tuh dulu.
Q : Nah kalau gitu di SCUA itu privat atau ikutan kelas biasa?
A : Waktu masih awal-awal ikut kelas biasa, tapi sekitar tahun 2002, saya minta
ke papa tinggal di SCUA sendiri. Maksudnya biar lebih fokus lagi aja.
Soalnya satu minggu tuh 5x latihan khusus terus sabtu minggu libur,
karena saya masuk dream team junior bareng Ivan, Ucok, Surya ma Yusuf.
68
Q : Oh jadi kalian kaya di training gitu ya. Terus kalau boleh tahu
gimana sih sosok sang pelatih, menurut Kaisar?
A : Pelatihnya ganti-ganti ndah mulai dari MI. Danny Juswanto, MI. Salor
Sitanggang, GM. Utut Adianto, terakhir sih alm. GM Edi Handoko.
Semuanya punya karakter mengajar yang berbeda-beda ada keunggulan
ada kelemahannya.
Q : Emang kalian di latih apa aja sama pelatih yang beda gitu?
A : Yang jelas udah bukan teori dasar, tapi lebih ke persiapan pertandingan aja
sih. Bahas problem catur, masing-masing beda materinya kok.
Q : Wah keren banget ya. Terus Kaisar setuju gak sih kalau sosok pelatih
berperan sangat penting untuk menentukan keberhasilan atlet?
A : Pelatih itu sebenarnya bersifat sementara karena semakin sukses atlet, pasti
akan cari pelatih yang terbaik. Mungkin banyak atlet yang menganggap
pelatih sangat menentukan prestasinya, tapi itu tidak berlaku buat saya.
Punya seribu pelatih sekalipun, tapi kalau dasarnya saya gak termotivasi
untuk maju, yah gak bakal bisa juara. Tapi karena saya termotivasi dari
pecatur lain yang udah banyak banget pengalamannya, makanya saya bisa
seperti sekarang.
Q : Kaisar termotivasi dari pecatur lain juga, boleh tahu siapa?
A : Iya pasti, kebetulan baca biografi beberapa pecatur luar yang pernah jadi
juara dunia. Nah hebatnya mereka karena bisa nglewatin proses jadi juara
dengan kemauan keras plus gak takut kalah. Makanya saya coba belajar tips
mereka juga. Ditambah lagi Irene juga karirnya meningkat terus, jadi
sekaligus termotivasi.
Q : Berarti bukan karena pelatih yah Kaisar bisa sukses seperti sekarang?
Oh iya ini Kaisar masih belajar di SCUA sama dream team junior gak?
A : Ya gak dong, pelatih cukup berperan di ilmunya aja. 2004 resmi alumni, tapi
latihan bareng dream team Juni 2005 baru selesai.
Q : Terus setelah Kaisar keluar dari SCUA gimana cara belajar caturnya?
A : Yang pasti banyak baca buku catur, latihan sama Irene entah analisa partai
atau analisa problem. Terus sekarang ngelatih Diajeng juga, makanya
sekalian ngajarin ya belajar juga.
69
Q : Oh gitu. Oke cukup dulu hari ini, kita lanjut lusa ya. Indah harus
lanjut ma Irene lagi nih soalnya. Gak apa-apa kan?
A : Beres, siangan ya jam dua mau jemput Diajeng dulu soalnya.
Q : Siap... Oke makasih Kaisar buat wawancaranya hari ini.
A : Sama-sama Indah.
70
LAMPIRAN 3 : Transkrip Wawancara dengan Kaisar Jenius Hakiki (Lanjutan)
Wawancara dilakukan kembali esok harinya tanggal 13 Juni 2012 pukul
14.30, setelah makan siang.
Q : Udah bisa kita mulai lagi wawancaranya?
A : Oke bisa, mumpung udah kenyang ada tenaga buat jawab hehe..
Q : Haha.. Oke, tolong ceritain dong gimana awal karir catur Kaisar ya di
nasional dan internasional?
A : Jadi turnamen nasional dan internasional yang pertama kali saya ikut sama-
sama tahun 2002. Awalnya ya dari Kejurnas di Palembang kelompok umur
12 tahun putra saya juara 1, itu sekaligus dapat gelar Master Percasi (MP).
Juara nasional itu pasti dikirim ke luar, makanya setelah itu saya bisa ikut
ASEAN Age-Group Chess Championship di Singapore, Puji Tuhan dapat
medali perak. Jadi karena prestasi saya di dua pertandingan saya hasilnya
bagus, lanjut di panggil gabung di dream team junior. Mulai dari situ, saya
banyak ikut pertandingan di dalam maupun di luar.
Q : Kaisar ikut pertandingan di luar itu di kirim sama siapa?
A : PERCASI yang kirim, kan setiap juara nasional pasti langsung dapat tiket
bertanding ke luar negeri atau undangan langsung dari panitia luar.
Q : Terus dari semua turnamen yang di ikuti, mana yang paling berkesan
dan paling susah buat Kaisar?
A : Berkesan semua, tapi yang paling berkesan itu apa yah? Yaa.. turnamen
pertama yang saya ikut, rasanya beda aja pencapaian pertama kali berhasil.
Kalau yang paling susah juga semua bisa di bilang susah, karena saya ikut
turnamen nasional dan internasional itu udah ribuan kali dari tahun 2002
sampe sekarang. Tapi dapet medalinya masih puluhan, karena memang
lawannya juga istimewa.
Q : Lalu apa saja prestasi yang sudah kamu capai hingga saat ini?
A : Yang pasti yang paling membanggakan setelah bertahun-tahun dengan gelar
Master Nasional (MN) Puji Tuhan, Mei 2011 kemarin saya resmi dapet Fide
Master di Filipina. Lebih jelasnya nanti Indah saya kasi data prestasi aja ya,
biar cepet hehe..
71
Q : Boleh banget. Terus gimana keluarga mendukung karir catur Kaisar?
A : Mendukung sekali, karena dari awal papa daftarin saya sekolah catur.
Seperti yang udah saya ceritain, mama nganterin saya ma Irene nunggu kita
latihan catur hampir tiap hari begitu. Sampe sekarang gak habis-habis
dukungan papa mama ke anak-anaknya.
Q : Apa Kaisar bangga punya saudara yang profesinya pecatur juga?
A : Oh udah jelas itu mah, selalu saling mendukung. Kalau ada yang kurang
paham kita bahas bersama. Diajeng juga sekarang lagi meningkat prestasi
caturnya loh. Tapi karena saya dan Irene terpaut usia yang cukup jauh
dengan dia, makanya kami menyesuaikan dengan kemampuannya yang
belum bisa berpikir lebih dalam. Beda dengan saya dan Irene.
Q : Lalu bagaimana Kaisar melihat sosok Irene sekarang sebagai seorang
pecatur? Bukan sebagai saudara ya.
A : Gimana ya, Irene itu dewasa cara berpikirnya, selalu berpikir positif.
Dengan usianya yang 16 tahun, dia mampu meraih gelar WGM karena dia
merasa membawa nama baik negara, keluarga dan dirinya sendiri. Jadi dia
bertanggung jawab atas pilihannya dan keinginannya sendiri. Kemauan
Irene untuk berhasil di catur itu lebih besar dari jiwa gadis seumuran dia
yang sukanya hiburan terus.
Q : Hubungan kalian dekat gak sih? Apa kalian saling terbuka?
A : Kalau hubungannya deket ya emang dia kan adik saya. Jadi kalau Irene lagi
manjanya keluar minta ini itu ya pasti bilang ke saya dulu sebelum ke papa
mama. Kalau saling terbuka tergantung dari topik pembicaraannya aja.
Q : Emang topik apa yang sering kalian bicarakan?
A : Ya tentang catur aja, hampir gak pernah yang lain, karena emang sifatnya
sama-sama tertutup. Kalau ngobrol tentang catur, nyambung terus. Kalau
ngobrol hal lain biasanya pas lagi kumpul sekeluarga, itupun biasa aja.
Q : Kalau kalian lagi ngobrol tentang catur siapa yang dominan bicara?
A : Dua-duanya pasti dominan, tergantung dari siapa yang lebih tahu dan lebih
mengerti, pasti lebih dominan bicaranya.
Q : Menurut Kaisar sendiri catur itu butuh komunikasinya juga gak?
Soalnya kan catur serius banget dan dikenal olahraga yang diam.
72
A : Iya pasti butuh, contohnya aja juara dunia bertahan saat ini si Grandmaster
Anand dari India. Dia punya 10 sekondan, atau anak buah yang nyiapin
semua materi buat dia bertanding. Dan sekondannya itu gelarnya sama
Grandmaster juga, hanya saja levelnya di bawah Anand. Mereka itu kalau
udah latihan bareng, masing-masing sekondan ditanya langkah yang terbaik,
langkah terburuk. Butuh komunikasi kan, kalau gak gitu kita juga gak bisa
tahu permainan lawan. Makanya Irene kadang jadi sekondan saya, begitu
sebaliknya. Itu sangat membantu daripada analisa di laptop sendiri.
Q : Apa yang Kaisar tidak suka dari Irene saat ngobrol tentang catur?
A : Paling gak suka kalau lagi bahas partai catur, terus dikasi tahu dia gak
dengerin, gak ngerespon gara-gara sibuk sendiri ma hp.
Q : Lalu apa kalian suka latihan catur bersama?
A : Iya kalau pas lagi sama-sama kosong waktunya, pasti sempetin latihan
bareng.
Q : Bagaimana cara kalian berlatih? Dan berapa lama waktunya?
A : Kalau lagi di rumah aja gak ada acara, ya kita latihan sekitar empat jam
mungkin. Tapi kalau ada pertandingan cuma bahas partai sebentar. Beda
lagi misalkan Irene di luar negeri, kita gak bisa latihan.
Q : Oya, siapa yang paling sering ngajak latihan bareng?
A : Tergantung siapa yang lagi butuh hehe.. Kalau saya pengen latihan, pasti
andelan saya “Cenet sibuk ga? Biasa”. Kalau udah begitu mah Irene tahu
banget maksud saya.
Q : Terus kalau Irene yang ngajak latihan, ngomongnya kaya gimana?
A : Kalau Irene mah ribet, “mas dipanggil papa turun”, “mas ada makanan di
bawah sini”, macem-macem cara dia ngajakin saya. Ntar pas saya turun ke
bawah, dia udah depan meja catur, “mas catur udah rapi nih” sambil maen
mata gitu deh hehe..
Q : Haha, Irene lucu juga ya. Hmm.. pernah gak Kaisar iri dengan prestasi
catur Irene? Apa kalian saling bersaing?
A : Haha.. ngaco aja nih Indah. Masa iya kakak iri sama adiknya, saya justru
bangga minta ampun tiap ada peningkatan dari prestasinya Irene. Walaupun
Irene mewakili Jabar, saya mewakili Kepri tapi tetap aja gak ada persaingan.
73
Kalaupun kita ketemu di pertandingan lebih banyak draw, jarang main
beneran. Dari kecil memang udah diajarin gak boleh saling bersaing.
Q : Maksudnya kalau ketemu draw gimana? Kenapa gak boleh bersaing?
A : Iya hampir setiap pertandingan nasional atau internasional kita pake sistem
seri atau remis. Ya untuk kebaikan kita juga, kalau bersaing nanti pasti
timbul perang bersaudara hehe..
Q : Hehe.. Oiya, untuk Kaisar sendiri apa artinya motivasi?
A : Artinya motivasi, hmm.. buat saya motivasi itu dorongan dari dalam diri
saya dan dorongan dari orang-orang yang mendukung saya untuk meraih
apa yang ingin saya raih.
Q : Apa Irene sering memotivasi Kaisar untuk berprestasi?
A : Saya sama Irene selalu saling memotivasi. Karena biasanya kita sebelum
bertanding pasti berdoa bareng, cium pipi, saling kasi semangat supaya
mainnya bagus. Kemudian kalau lagi bertanding, saya samperin Irene
ataupun sebaliknya untuk sekedar liat partai caturnya gimana. Pasti lebih
semangat lagi kalau keluarga kita nonton disitu, semangat buat menang.
Q : Ada gak kalimat motivasi yang sering Irene sampein ke Kaisar?
A : Andelan Irene pasti, “ayo mas semangat latihannya biar dapet GM, masa
gitu-gitu aja”. Ya saya kebakar juga tuh digituin, jadi bawaannya kalau
tanding gak mau kalah hehe.. Yaa saya juga suka pesen ke Irene supaya
mainnya harus makin baik. Saya ingetin terus, “kalau cenet mau tetep jadi
no satu, ya harus lebih lagi dari sekarang”.
Q : Oh gitu, jadi Kaisar dan Irene cara memotivasinya sama ya. Kalau gitu
gimana respon Kaisar kalau hasil pertandingan Irene buruk?
A : Sedih pastinya, saya suka ikutan down kalau hasil dia buruk. Kaya waktu
akhir tahun kemarin hasil dia di beberapa turnamen nasional berturut-turut
payah banget, saya yang kesel rasanya. Kalau internasional sih masih
wajarlah, tapi sayang banget dia peringkat no satu wanita saat ini di
Indonesia bahkan di Asia, seharusnya berusaha gak terkalahkan dari pecatur
wanita lainnya kan. Biasanya tiap kalah main disini, besoknya saya omelin
sampe adu argumen, tapi setelah itu saya pasti bangkitin semangat dia lagi.
74
Q : Berarti Kaisar selalu perhatiin permainan catur Irene pas bertanding
di dalam dan luar negeri ya?
A : Kalau saya juga ikut bertanding pasti perhatiin, karena Irene juga semangat
kalau ada saya atau sekeluarga. Emang beda sih kalau keluarga nonton kita
maen, ada semangat tersendiri. Nah kalau saya gak ikut biasanya saya tanya
pake perlawanan apa? Karena biasanya kalau lawannya udah sering ketemu
sama Irene pasti tau Irene pake perlawanan apa. Kalau dia kalah, kita analisa
bareng dia sebutin notasi caturnya.
Q : Nah kalau salah satu diantara kalian sedang bertanding di luar kota /
negeri? Gimana cara kalian berkomunikasi?
A : Pakai YM, kalau masih di Asia aja sih bisa telpon atau sms. Tapi kalau udah
daerah barat sana pake YM atau email aja. Cuma kadang-kadang signalnya
kurang bagus jadi susah. Ada juga negaranya ngeblok YM, FB twitter. Jadi
ya terpaksa harus sms.
Q : Pernah kalian sama sekali gak bisa komunikasi saat tandingnya jauh?
A : Pernah gak ya? Hmm.. kayanya gak pernah. Tetep lancar aja kok.
Q : Hmmm.. Apa harapan Kaisar untuk prestasi catur Irene kedepannya?
A : Kalau Tuhan berkenan, semoga Irene bisa dapat Grandmaster (gelar khusus
pria). Karena gelar Irene sekarang sebenernya udah bukan Woman
Grandmaster lagi, tapi naik dua tingkat yaitu Internasional Master (gelar
khusus pria). Hanya saja elo rating dia harus 2400 dulu untuk resmi dapet
MI, sedangkan dia masih 2360.
Q : Lalu gimana dengan Kaisar sendiri, prestasi apa yang belum di raih
dan cita-cita apa yang ingin di capai?
A : Kalau dalam catur yang pasti pengennya sih dapet gelar Grandmaster,
kemudian jadi pecatur no satu di Indonesia. Kalau pendidikan, bulan
september nanti saya lanjut S2, jadi mudah-mudahan bukan cuma
berprestasi di catur tapi juga pendidikan harus lebih di utamakan.
Q : Oh iya Kasiar, siapa kompetitor yang kamu anggap berat saat ini di
Indonesia?
75
A : Semua pasti berat, bagus-bagus mainnya. Tapi yang masih jadi no satu saat
ini Grandmaster Susanto Megaranto, saya berharap bisa menggantikan
posisi dia yang sekarang Indah hehe..
Q : Saya doakan sukses, amin. Dan pertanyaan terakhir saya, apa harapan
Kaisar untuk catur Indonesia di masa mendatang?
A : Hehe.. kenapa yah di setiap akhir wawancara pertanyaannya harus begitu,
sama kaya wartawan yang suka wawancara saya dan Irene. Iya jadi saya
berharap catur bisa semakin jaya, Indonesia bisa mencetak pecatur-pecatur
muda yang handal, mampu membawa nama harum bangsa di mata
internasional. Amin.
Q : Oke oke, baiklah terima kasih banyak ya Kaisar udah sangat
membantu informasi-informasinya. Tuhan Memberkati.
A : Iya Indah sama-sama, semoga bisa berguna buat skripsinya dan lulus
cepat. Tuhan Memberkati.
76
LAMPIRAN 4 : Transkip Wawancara dengan Irene Kharisma Sukandar
Selasa 12 Juni 2012 pukul 17.50 peneliti melakukan proses wawancara
dengan Irene.
Q : Irene awalnya bisa tertarik catur gimana ceritanya sih?
A : Awalnya Irene liat mas Kaisar main, belajar catur. namanya anak kecil
pengen tahu aja, apalagi buahnya lucu-lucu. Jadi kaya teka-teki gitu deh
suka banget.
Q : Berarti bisa dibilang Kaisar yang pertama kali mengenalkan Irene
pada catur ya?
A : Bukan mas yang mengenalkan Ind, tapi lebih tepatnya Irene yang lebih dulu
memperkenalkan diri sendiri ke catur hehe..
Q : Iya ya bener juga hehe.. Nah itu umur berapa kira-kira? Terus Irene
fokus belajar caturnya kapan dong?
A : Itu mungkin pas umur 5-6 tahun gitu deh. Fokus belajar caturnya tahun
1999.
Q : Irene belajar di sekolah catur juga ya sama-sama Kaisar?
A : Iya betul, jadi tahun 1999 itu pertama kali sekolah catur di Bekasi namanya
Sekolah Catur Utut Adianto atau SCUA biasa kita sebutnya.
Q : Terus yang Irene pelajarin di situ apa aja?
A : Banyak Ind, jadi teori dasar catur, kemudian juga dikasi PR nemuin problem
catur tiga langkah mati. Sampai belajar untuk membunuh raja lawan dengan
berbagai cara.
Q : Nah kalau gitu di SCUA Irene privat atau ikutan kelas biasa?
A : Kalau Irene lebih ke privat ya, kalau kelas biasa Irene cuma beberapa kali
aja. Karena biar lebih fokus kalau satu pelatih ngajar satu murid. Lagian
yang lain itu cowok semua, Irene cewek sendiri makanya minta privat.
Q : Terus gimana sih sosok sang pelatih, menurut Irene?
A : Jadi di SCUA itu ada tingkatanya Ind kaya sekolah biasa, naik tingkat ganti
pelatih. Semua pelatih Irene baik, mulai dari Pak Adjie Hartono, Pak
Maksum Firdaus, Pak Ivan Situru. Sampe pelatih dari Rusia semua pas
banget bagi ilmunya ke Irene.
77
Q : Maksudnya pas banget gimana? Wah pelatih Irene banyak juga ya,
mereka semua memotivasi Irene gak untuk berprestasi?
A : Iya ilmunya pas untuk modal Irene bertanding. Jadi sistemnya itu mereka ya
melatih aja kalau udah selesai yaudah pulang.
Q : Kalau gitu Irene setuju gak sih sosok pelatih berperan sangat penting
untuk menentukan keberhasilan atlet?
A : Menurut Irene gak semua atlet bisa punya sosok pelatih, karena biasanya
pelatih yang kompeten itu ada harganya. Sedangkan banyak juga temen
Irene dari keluarga kurang berada, tapi bisa jadi atlet hebat, katanya sih
karena selalu dapat motivasi dari orang-orang terdekat. Tapi ada juga atlet
yang prestasinya luar biasa karena suka bertukar pikiran, tukar pengalaman
sama temen sesama atletnya.
Q : Kalau Irene sendiri termotivasi dari pecatur lain juga gak?
A : Iya pasti dong Ind. Irene kagum banget sama Grandmaster Judith Polgar,
jadi cara dia belajar catur, latihan catur itu sebisa mungkin Irene coba juga
ikutin. Oiya dia punya kakak dan adik yang jago catur juga, jadi mirip Irene
lah punya mas Kaisar dan Diajeng.
Q : Berarti bukan karena pelatih ya Irene bisa sukses seperti sekarang?
A : Jadi gini Ind, masing-masing ada porsinya yang menunjang keberhasilan
Irene hingga mencapai gelar WGM. Pelatih kan porsinya membagi ilmu,
tapi pastilah ada kalimat-kalimat penyemangat dari pelatih untuk Irene
seperti kalau Irene mau bertanding, pelatih pasti ngucapin semangat semoga
sukses. Ya sekedar begitu aja.
Q : Terus Irene sampai sekarang masih belajar di SCUA?
A : Irene tahun 2006 udah selesai di SCUA. Tapi biasanya kalau persiapan
pertandingan ke luar negeri yang di kirim PERCASI, atlet yang berangkat di
training dulu di SCUA datengin pelatih Grandmaster dari Rusia. Tapi
itu latihannya bareng-bareng semua jadi satu, jadi gak efektif banget buat
yang ilmunya lebih di atas kalau harus digabung sama yang di bawah.
Q : Oh gitu. Berarti Irene sampai sekarang punya pelatih ya?
78
A : Bukan pelatih pribadi Ind, jadi itu karena peraturan aja. Kalau mau ada
pertandingan yang di kirim pihak A, pasti ada training bareng gitu. Kalau
gak ada, Irene latihan di rumah aja.
Q : Oke deh, kalau gitu cukup dulu hari ini yah. Kita lanjut kapan ya?
Irene punya waktu lagi kapan kira-kira?
A : Besok sampe jumat Irene gak bisa soalnya jam 12 ada ujian susulan di
kampus sampe jam 6 sore. Pulangnya Irene suka tepar kalau sampai sore
gitu, capek banget. Sabtu aja gimana Ind? Irene kosong tuh.
Q : Gak apa-apa kali ren, pas Irene kosong aja pokoknya. Thank you non.
A : Never mind, Thank you juga Ind
79
LAMPIRAN 3 : Transkip Wawancara dengan Irene Kharisma Sukandar (Lanjutan)
Karena jadwal Irene yang cukup padat, wawancara dilakukan kembali
tanggal 18 Juni 2012 di ruang latihan catur pukul 9 pagi setelah selesai sarapan.
Q : Hai ren, udah bisa kita mulai lagi wawancaranya?
A : Iya boleh, disini aja Ind yah lebih nyaman buat ngobrol.
Q : Oke. Hmm, langsung ke pertanyaan selanjutnya ya hehe. Irene ceritain
dong gimana awal karir catur di nasional dan internasional?
A : Tahun 2001 umur 9 tahun, Irene pertama kali juara nasional junior putri
sekaligus dapet gelar Master Percasi Wanita (MPW). Terus tahun 2002,
Irene mulai di kirim ke luar. Inget banget pretasi internasional pertama itu
Juara 3 ASEAN Age-Group Championships di Singapura. Pulang dari situ
Irene dapet gelar Master Nasional Wanita (MNW). Lanjut 2003, dapat dua
medali perak Sea Games Vietnam. Itu jadi awal prestasi Irene Ind.
Q : Oya Irene ikut pertandingan di luar itu biasanya di kirim sama siapa?
A : Tergantung Ind. Biasanya Irene langsung dapet undangan dari panitia luar
yang ngadain turnamen. Jadi mereka udah siapin tiket dan akomodasi
lainnnya. Kalau dari Percasi biasanya rame-rame sama pecatur lain. Tapi
kadang-kadang juga Irene biaya sendiri, kalau ada pertandingan yang
menurut Irene harus ikut.
Q : Terus dari semua turnamen yang di ikuti, mana yang paling berkesan
dan paling susah buat Irene?
A : Semua berkesan, tapi kalau yang paling berkesan itu Chess Olympiad
Dresden, di Jerman tahun 2008. Dimana saat itu Irene dapet gelar WGM.
Kalau yang paling susah apa yah..
Q : Apa saja prestasi yang sudah Irene capai hingga saat ini?
A : Huaaa.. buanyak Ind, kalau disebutin satu-satu habis waktunya hahaha..
Tapi yang jelas prestasi terbesar dan terbaik meraih Woman Grandmaster
dan bisa jadi Juara Asia wanita. Irene bersyukur, Puji Tuhan banget semua
yang Irene capai bener-bener kerja keras selama bertahun-tahun. Tuhan
80
Yesus kasi Irene kesempatan bisa punya tabungan, bisa beli mobil, beli
rumah, yang terpenting bisa buat keluarga bangga dan bahagia.
Q : Wah mantep banget nih Irene. Oya terus gimana peran keluarga
mendukung karir catur Irene?
A : Seperti yang Irene bilang sebelumnya semua ada porsi masing-masing. Irene
bisa berhasil saat ini karena cinta kasih keluarga. Dukungan orang tua buat
Irene semangat, bisa semakin meningkat karena punya mas Kaisar sebagai
partner yang selalu bisa membangkitkan semangat Irene, bisa semakin
mencintai catur karena punya Diajeng yang selalu ngingetin Irene
perjuangan sejak kecil, punya nenek yang selalu mendoakan Irene. Dan
semua keluarga lainnya pokoknya.
Q : Irene bangga gak punya saudara yang pecatur juga?
A : Maksudnya Ind, mas dan Diajeng?
Q : Bisa dua-duanya.
A : Iya pastinya bangga banget karena di Indonesia ini pecatur yang bersaudara
banyak, tapi gak ada yang bener-bener konsisten dengan hasil baik.
Bukannya Irene mau sombong, ya memang yang gelarnya internasional baru
Irene dan mas. Dan Irene yakin banget, Diajeng beberapa tahun kedepan
pasti bisa dapet gelar internasional sama seperti mas dan mbaknya. Jadi
lengkap deh judul Ind pecatur bersaudara bergelar internasional, kalau
tambah Diajeng hehe..
Q : Ind doain biar Diajeng cepet dapet juga dan lengkap jadinya hehe.
Oiya kita bicarain tentang mas nih. Gimana Irene melihat sosok Kaisar
sebagai seorang pecatur?
A : Amin, makasih Ind. Hmm.. Menurut Irene mas adalah salah satu pecatur
muda yang punya taring di Indonesia, karen hampir bisa di bilang mas
selalu ada di 10 besar kalau turnamen terbuka gitu. Saat ini juga menurut
FIDE, mas peringkat ke 23 pecatur nasional yang aktif. Indah tahu sendiri
kan, sekarang mas lawan pelatihnya waktu kecil aja bisa menang. Banyak
pecatur senior yang gelar dan ratingnya lebih tinggi tapi peringkatnya masih
di bawah mas.
81
Q : Wah hebat dua-duanya nih. Kalau boleh tahu, Irene dan Kaisar dekat
gak sih? Apa kalian saling terbuka?
A : Mas sebagai kakak perhatian adik-adiknya, kalau di luar catur Irene sama
mas dari dulu emang gak terbuka Ind. Jadi baru-baru ini Irene cerita ke mas,
kalau Irene udah punya pacar pecatur juga dari New Zealand. Tapi mas gak
komen apa-apa, malah senyum gitu doang. Ya emang susah sih kalau
karakter kita sama-sama diam. Beda lagi kalau soal catur, mas berapi-api
ngomongnya sama Irene. Tapi ya tergantung mood juga sih, kan kita ada
males sama capeknya.
Q : Terus apa dong yang sering kalian bicarakan berdua? Dan siapa yang
dominan berbicara?
A : Kita itu jarang ngobrol Ind, kalau ngobrol tuh pasti simbiosis mutualisme
harus sama-sama menguntungkan topiknya. Kaalau pas latihan bareng,
analisa catur, nasehatin Irene, kasi motivasi Irene tuh baru mas yang
dominan, tapi tergantung sikon juga sih ind hehe..
Q : Oya menurut Irene sendiri catur itu butuh komunikasinya juga gak
sih? Soalnya kan catur serius banget dan diem pula olahraganya.
A : Butuh Ind, semua olahraga rasanya butuh komunikasi walaupun catur itu
diem gitu tapi ada yang namanya analisa partai, itu biasanya sih antar
pecatur saling membahas langkah catur mana yang terbaik. Gak harus
dengan pelatih, karena masing-masing otak manusia kan punya kecerdasan.
Kaya Irene sama mas juga begitu, selalu analisa partai bareng. Kalau emang
gak ada temen buat analisa ya terpaksa di laptop.
Q : Ada gak yang Irene gak suka dari Kaisar saat bahas tentang catur?
A : Gak suka kalau mas ngomelin Irene pas lagi nurun mainnya. Waktunya gak
tepat aja kadang-kadang lagi down banget tuh. Tapi itu juga menurut Irene
wajarlah mas ngomel.
Q : Tadi Irene bilang ada latihan barengnya, gimana cara kalian latihan?
A : Kalau Irene di rumah, kita latihan bareng Ind. Biasanya kita bahas partai,
tuker pikiran, terus saling tanya apa yang jadi kekurangan sampe sekarang.
kadang Irene suka cerita sama mas juga partai Irene waktu kalah, itu di
82
diskusiin bareng. Kalau udah kelar baru deh saling kasi semangat, mas suka
suka ingetin Irene terus supaya makin meningkat mainnya.
Q : Kira-kira berapa lama waktunya kalian latihan itu?
A : Sekitar dua sampai empat jam lah kalau banyak yang di analisa.
Q : Pernah gak Irene merasa iri dengan prestasi catur Kaisar? Dan sebagai
sesama atlet apa kalian ada rasa saling bersaing?
A : Oh tentu tidak. Irene sama mas kan beda juga, mas itu lebih fokus ke
pendidikan. Kalau Irene kan harus terus ngejar sampe prestasi tertinggi.
Sama sekali gak ada persaingan, kan kita latihannya barengan juga. Justru
Irene bersyukur banget kalau prestasi mas nanjak terus. Kakak sama adik
Irene profesinya sama kaya Irene aja udah seneng banget Ind.
Q : Terus Irene pernah gak melawan Kaisar di turnamen catur?
A : Sering Ind, tapi hasilnya pasti draw. Kita gak pernah maen serius kalau
ketemu. Dan Irene rasa semua pecatur tahu itu hehe..
Q : Loh kenapa bisa gitu ren? Maennya kok gak serius?
A : Hmm.. gimana ya? Itu udah kebiasaan kita dari kecil kalau pertandingan,
terus ketemu draw aja. Lagipula kebiasaan itu juga yang bikin kita jadi gak
ada persaingan, gak ada rasa iri di belakang. Kecuali nih kalau misalkan pas
kita ketemu Irene ada peluang juara 1 pasti mas langsung kasi aja,
sebaliknya juga gitu.
Q : Oiya, untuk Irene sendiri apa artinya motivasi?
A : Motivasi itu seperti semangat yang ada dalam diri Irene untuk melakukan
dan menghasilkan sesuatu hal yang luar biasa.
Q : Apa Kaisar sering memotivasi Irene untuk berprestasi?
A : Iya itu tadi yang Irene bilang, kalau kelar latihan catur mas suka kasi Irene
motivasi yang besar supaya mainnya meningkat. Mas itu, tahu banget yang
terbaik untuk Irene. Jadi sebisa mungkin dia nguatin Irene walaupun
sebenernya kadang Irene pengen seperti temen-temen lain yang bisa
ngumpul bareng, ke mall bareng, nonton bareng.
Q : Ada gak kalimat motivasi yang sering Kaisar sampein ke Irene?
A : Hmmm.. mas selalu bilang “cenet harus kerja keras, berdoa, pasti jadi yang
terbaik dari yang baik”. Maksudnya mas ngingetin, gak semua orang bisa
83
punya kesempatan kaya Irene sekarang ini Ind. Makanya Irene bersyukur
punya saudara yang sama-sama pecatur, jadi bisa ada temen buat bertukar
ilmu. Karena kan susah juga ya kalau gak ada yang ngerti catur Irene mau
share ke siapa? Semua pecatur cewek kan saingan sama Irene.
Q : Iya bener itu ren. Terus Irene sendiri gimana cara memotivasi Kaisar?
A : Sebenernya mas itu tanpa di motivasi dari Irene juga tipe orangnya sangat
termotivasi kalau liat orang yang lebih dari dia. Irene cuma sering ingetin
mas, semangat terus buat dapetin GM nanggung kalau cuma FM. Oiya kita
punya beberapa kebiasaan yang bisa dibilang cara kita saling memotivasi.
Doa bareng, cipika cipiki, Irene lihat partai mas tanding, mas lihat partai
Irene juga. Itu jadi ciri khas kita lah, ada poin semangatnya.
Q : Terus gimana respon Irene kalau hasil pertandingan Kaisar buruk?
A : Menang kalah itu biasa Ind, karena kita selalu berdoa bareng sebelum
berangkat ke tempat pertandingan, jadi apapun hasilnya tetap bersyukur.
Tapi jujur aja, Irene suka kesal kalau liat partai mas pas tanding yang
tadinya unggul tiba-tiba jadi kalah. Biasanya di mobil Irene ngajak mas
Blind Chess, mas udah tahu tuh pasti Irene pengen bahas partai mas.
Q : Blind Chess maksudnya gimana ren?
A : Iya kita suka analisa partai secara bayangan gitu Ind, jadi tanpa papan
caturnya. Kita bayangin lewat pikiran aja. Puji Tuhan dapat kemampuan
bisa ngebayangin gitu. Padahal dulu sampe 10 langkah aja, tapi sekarang
bisa sampai kelar bayanginnya.
Q : Berarti Irene selalu perhatiin permainan catur Kaisar pas bertanding?
A : Iya Ind, kalau mau ke kamar kecil pas lagi bertanding biasanya Irene
mampir liat partainya mas sebentar. Irene hafalin bangunan catur mas, jadi
misalkan mas kalah, bisa kita analisa dari bangunan pas Irene liat itu.
Q : Nah terus nih ren, kalau salah satu dari kalian bertanding di luar kota
atau luar negeri? Apa kalian saling berkomunikasi juga?
A : Selalu Ind, kalau Irene tanding di luar komunikasinya pake YM, FB, email .
Karena kan Irene harus ngabarin mas gimana hasilnya, kondisinya. Tiap hari
sebisa mungkin komunikasi Irene sama mas harus tetap lancar, karena di
84
keluarga Irene yang punya social media cuma mas, ya harus melalui mas
dulu.
Q : Irene udah pernah gak bisa komunikasi sama mas saat di luar negeri?
A : Udah.. Jadi pernah waktu Kejuaraan di Iran. Penentuan juara 1 putri, Irene
ketemu WGM Vietnam. Irene kan punya mas sebagai sekondan, biasanya
mas selalu bukain chess database liat permainan lawannya Irene, terus
siapin langkah terbaik buat Irene. Soalnya Irene butuh istirahat, gak
mungkin analisa sendiri. Ternyata eh ternyata hari itu wifi hotel rusak,
alhasil gak bisa prepare apa-apa dan hasilnya kalah.
Q : Oya haha kasian banget... bearti Irene bergantung terus sama mas ya?
A : Ya gak juga sih, tapi biasanya paling sering kalau babak-babak terakhir atau
penentuan juara. Irene minta bantuan mas jadi sekondan, mas juga gitu kok
ke Irene. Mau nasional atau internasional saling membantu dong.
Q : Oke..oke.. Irene punya harapan untuk prestasi catur Kaisar kedepan?
A : Irene sih berharap mas bisa sukses di catur dapet gelar Grandmaster, bisa
jadi no satu di Indonesia bahkan kalau bisa di dunia. Terus sukses juga buat
pendidikan mas. Amin.
Q : Amin. Terus Irene sendiri prestasi apa yang masih ingin di raih dan
cita-cita apa yang ingin di capai?
A : Grandmaster dan S2, kemudian nikah hehe...
Q : Oya kompetitor yang Irene anggap cukup berat saat ini di Indonesia?
A : Ada Medina, Chelsie, Citra. Ya mereka cukup berat menurut Irene. Tapi
Irene berdoa terus supaya Tuhan kasi Irene kemampuan lebih lagi dari apa
yang sudah di pelajari.
Q : Pertanyaan terakhir, apa harapan Irene untuk catur Indonesia?
A : Harapannya catur di Indonesia semakin luar biasa maju dari yang sekarang.
Q : Amin. Oke Irene terima kasih banyak buat waktu dan informasinya.
Semoga semakin sukses dan apa yang di cita-citakan tercapai.
A : Amin amin. Thank you so much Ind, semoga skripsinya sukses ya.
85
LAMPIRAN 5 : Transkrip Wawancara dengan Ayah dari Kaisar & Irene
Peneliti melakukan wawancara dengan ayah dari para informan pada hari
senin tanggal 02 Juli 2012 pukul 20.45 setelah makan malam, di lobi hotel.
Q : Om Singgih kalau kita mulai sekarang wawancaranya, Indah record ya.
A : Oh boleh, gimana-gimana? Apa yang bisa om bantu?
Q : Jadi gini om, pertanyaan pertama Indah bagaimana sih karakter
pribadi Kaisar dan Irene menurut om?
A : Karakter Kaisar dan Irene itu sama saja, sama-sama keras. Mereka suka
sesuatu yang baru dan suka tantangan, suka berusaha dan tidak gampang
menyerah. Karena dari kecil saya selalu ajarkan mereka hidup mandiri.
Q : Kalau sifat mereka masing-masing gimana om?
A : Sama-sama dewasa cara berpikirnya, tapi Kaisar sedikit lebih kalem
walaupun juga tegas. Kalau Irene sedikit manja, apalagi sama papanya.
Q : Hehe.. Gitu toh om. Oya mereka pernah bertengkar gak sih om?
A : Mungkin pernah, tapi kalau saya pribadi gak pernah lihat langsung. Di mata
saya, mereka tidak pernah ada masalah besar ya.
Q : Kalau begitu menurut om, bagaimana kedekatan Kaisar dan Irene
sebagai kakak adik?
A : Hubungan Kaisar dan adik-adiknya menurut saya cukup dekat, apalagi
profesi mereka ini sama-sama atlet catur.
Q : Oya om, Kaisar dan Irene sering ngobrol bareng gitu gak di rumah?
A : Hahaha... masa iya tinggal satu atap gak pernah ngobrol. Setiap hari pasti
ngobrol terus kalau lagi kumpul.
Q : Hehe.. maksud Indah, apa mereka ngobrolnya tentang catur aja atau
om mungkin tahu mereka sering curhat-curhatan masalah pribadi.
A : Oh kalau curhat tentang permasalahan catur iya, tetapi untuk masalah di luar
hubungannya dengan catur tidak ada menurut om. Dan memang Kaisar atau
Irene saya rasa gak saling mengurusi masalah pribadi saudaranya, mereka
hanya terfokus sama catur dan pendidikan saja.
Q : Lalu om, gimana hubungan Kaisar dan Irene sebagai sesama pecatur?
86
A : Indah harus tahu bahwa salah satu faktor keberhasilan Kaisar dan Irene
sebagai pecatur, karena mereka saling memanfaatkan kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Seperti Kaisar lagi sibuk kuliah kemudian ada
pertandingan besar, untuk mengembalikan fokus Kaisar ke catur pasti Irene
ajak dia sparing. Irene juga beruntung punya masnya yang permainan
caturnya sudah diatas rata-rata. Jadi sama-sama saling menunjang.
Q : Iya nih om mereka keren banget. Oya om pertanyaan selanjutnya,
benar ya Kaisar dan Irene pernah belajar di sekolah catur?
A : Iya mereka jebolan Sekolah Catur Utut Adianto. Kaisar tahun 2004 selesai,
Irene kalau tidak salah tahun 2006 selesai.
Q : Om, apa keberhasilan Kaisar dan Irene karena peran pelatih?
A : Sebelumnya banyak wartawan yang tanya, “Bagaimana Kaisar dan Irene
bisa meraih prestasi besar di catur pak Singgih, apa karena mereka punya
pelatih yang hebat sejak kecil?”. Saya selalu jawab, talenta itu Tuhan yang
memberi dan selanjutnya tinggal manusia sendiri yang mengolah. Jadi
kurang tepat kalau selalu dikatakan keberhasilan atlet karena punya pelatih
yang hebat. Indah mengerti maksud om?
Q : Iya om, Indah ngerti. Om bangga gak semua anak om punya talenta di
catur dan prestasi semuanya sangat baik?
A : Bangga dan sangat bersyukur karena Kaisar dan adik-adiknya bisa
mengolah talenta mereka hingga meraih gelar master dan grandmaster.
Kalau dalam olahraga lain, kita hanya mengenal gelar juara atau peringkat.
Di dalam catur selain dua gelar itu, ada gelar yang menjadi alat ukur prestasi
para pecatur level nasional dan internasional seperti gelar master nasional,
master internasional, grandmaster. Ini sama persis seperti gelar pendidikan,
ada jenjang dan berlaku seumur hidup.
Q : Luar biasa om hehe.. Lalu menurut om mereka saling bersaing gak?
A : Tidak ada persaingan dan tidak boleh mereka di suruh bersaing.
Q : Oke. Terus om, bener gak sih Kaisar dan Irene sering latihan bersama?
A : Iya itu sudah rutinitas, sebisa mungkin setiap mereka ada di rumah om minta
mereka latihan sekalian berbagi ilmu dengan Diajeng.
Q : Berapa lama biasanya mereka latihan catur om?
87
A : Maksimal empat jam sehari.
Q : Kaisar dan Irene saling mendukung atau saling memotivasi gak om?
A : Iya pasti itu. Irene itu semangatnya luar biasa kalau keluarganya ada di
dekat dia saat bertanding, begitu juga Kaisar. Makanya saya pesan setiap
mereka mau bertanding, pantau terus permainan masnya atau permainan
adiknya supaya menambah semangat. Sebelum bertanding pun, mereka saya
ajarkan untuk memotivasi satu sama lain.
Q : Terus om, gimana caranya mereka saling memotivasi kalau salah satu
bertanding di luar kota atau luar negeri?
A : Komunikasi mereka harus lancar kalau salah satu pergi bertanding, entah itu
menggunakan telepon, sms-sms, email. Dari mereka sendiri memang gak
pernah absen untuk saling menghubungi.
Q : Baiklah om, Indah rasa sudah cukup banyak informasi dari om.
Terima kasih om sudah bersedia bantu Indah, maaf merepotkan.
A : Oke Indah, terima kasih. Sukses skripsinya supaya cepat sarjana.
Q : Amin, terima kasih om hehe..
88
LAMPIRAN 6 : Transkrip Wawancara dengan Ibu dari Kaisar & Irene
Peneliti melakukan wawancara dengan Ibu dari para informan 28 Juni 2012.
Wawancara dilakukan pukul 08.30 setelah sarapan pagi.
Q : Oya kemarin-kemarin kan Indah udah ngobrol sama tante, tapi lupa
di direkam. Sekarang tante keberatan gak Indah tanya-tanya lagi.
A : Wah tante ikutan di rekam-rekam juga ya. Yaudah Indah mau tanya apa?
Tapi jangan yang susah kaya ujian ya haha..
Q : Haha.. Iya tante gampang kok tentang Kaisar dan Irene.
A : Iya sok atuh.
Q : Indah mau tanya karakternya Kaisar dan Irene gimana sih tante?
A : Karakter si mas itu pekerja keras, dia suka hasil yang bagus, sayang sekali
sama keluarganya, kalem, tapi ya juga tegas. Kalau si mbak mah
karakternya sebenarnya gak jauh beda sama mas. Tapi mbak lebih dewasa,
gak suka ribet sama urusan yang menurut dia gak penting. Ya mereka anak-
anak tante yang baik lah, gak pernah buat tante sedih.
Q : Mereka pernah berantem atau sering berantem gak sih tante?
A : Tante gak pernah liat tuh mereka berantem.
Q : Nah Kaisar sama Irene itu sedekat apa sih tante sebagai kakak adik?
A : Tante sih lihat mereka dekat, karena umur mereka bedanya dua tahun juga.
Q : Tante sering lihat Kaisar ngobrol sama Irene?
A : Iya atuh lihat kan kita satu rumah hehe..
Q : Hehe iya tante... maksud Indah gini apa mereka sering ngobrol
bareng, bahas catur atau hal-hal yang pribadi?
A : Selama ini ya tante lihat mereka sering ngobrol pada saat latihan catur, suka
bahas-bahas hasil pertandingan di analisa-analisa gitu. Kalau ngobrol
masalah pribadi, mas Kaisar dan mbak Irene gak pernah mau saling tahu.
Q : Mereka latihan catur bareng itu sering tante?
A : Iya mereka memang selalu latihan bareng kalau gak sibuk. Ya itu juga jadi
faktor pendukung prestasi mereka karena bisa bahas catur sama-sama. Kalau
89
tante mah gak ngerti mainnya gimana, cuma tau blunder karena sering
denger mereka ngomong itu hehe..
Q : Hahaha.. Kalau gitu gimana tante melihat hubungan Kaisar dan Irene
selama ini sebagai sesama pecatur ?
A : Selama ini tante lihat si mereka saling mendukung, saling kerjasama, gak
ada rasa iri kalau ada salah satu yang prestasinya lebih menonjol. Karena
mereka kalau ikut pertandingan, pasti berdoa sama-sama dulu.
Q : Oya mereka benar pernah belajar di sekolah catur ya?
A : Iya tahun 1999 tuh mereka mulai masuk sekolah catur Utut Adianto.
Q : Nah menurut tante, prestasi-prestasi mereka saat ini apakah karena
peran yang besar dari pelatih mereka?
A : Ya pastinya peran pelatih ada sewaktu Kaisar dan Irene dulu sekolah catur,
tapi Indah tahu sendiri catur itu otak kita pribadi yang berpikir.
Q : Terus setelah berprestasi, apa ada persaingan di antara mereka tante?
A : Oh menurut tante gak begitu ya, karena kami sebagai orang tua tidak pernah
menanamkan persaingan. Atuh mereka kalau ketemu remis selalu hehe..
Q : Haha.. Terus kalau sepengetahuan tante, Kaisar sendiri selalu kasih
motivasi ke Irene gak sih tante? atau sebaliknya Irene ke Kaisar?
A : Tante lebih sering lihat masnya yang suka nasehatin Irene. Karena masnya
itu peduli sekali sama prestasi adik-adiknya. Irene kasi motivasi ke masnya
seperti ngingetin masnya supaya karir caturnya terus meningkat lagi. Irene
sama masnya itu sering analisa permainan setiap selesai bertanding. Kalau
sebelum bertanding mereka persiapinnya selalu sama-sama yang tante tahu.
Q : Terus nih tante, bagaimana cara mereka saling memotivasi kalau salah
satu sedang bertanding di luar kota atau luar negeri?
A : Yang tante tahu sih mereka selalu komunikasi terus pakai chatting, misalkan
mbak di luar dia pasti kasi kabar ke masnya, nanti masnya yang sampein ke
tante sama om. Sering video call juga sama masnya.
Q : Oh gitu. Yaudah Indah rasa udah cukup tante, nanti indah transkrip.
Makasih banyak ya tante informasinya berguna banget hehe..
A : Sudah cukup ya, okeh kalau begitu. Terima kasih juga Indah sudah mau
meneliti Kaisar dan Irene, semoga sukses skripsinya.
90
LAMPIRAN 7: Laporan Observasi
Observasi ke-1
Pada tanggal 12 Juni 2012 pukul 09.15 peneliti terbang menuju Jakarta.
Setelah dua jam penerbangan, peneliti tiba di Jakarta dan langsung
menghubungi Kaisar mengabarkan bahwa pukul 14.30 akan menuju ke rumah
mereka di Bekasi. Namun ternyata Kaisar dan Irene sudah menunggu di pintu
kedatangan untuk menjemput peneliti dan mengajak menginap di rumah mereka
selama melakukan penelitian
Pengamatan peneliti dimulai saat berada di mobil bersama Kaisar dan
Irene. Sepanjang perjalanan, peneliti memperhatikan keduanya tidak saling
berkomunikasi membahas apapun. Irene sibuk dengan mengutak-atik mobile
phone, sedangkan Kaisar fokus menyetir. Hingga akhirnya selama kurang lebih
20 menit dengan suasana diam di dalam mobil, peneliti mulai mengajak
keduanya berbicara menanyakan kenapa hanya saling diam saja. Irene kemudian
menjawab bahwa mereka memang selalu diam selama tidak ada bahan atau
topik pembicaraan yang penting dan menarik, “enakan diem kalau gak ada topik
Ind hehe..”.
Sepanjang perjalanan hingga tiba di Bekasi, bisa di hitung dengan jari
interaksi Kaisar dan Irene. Kaisar hanya berbicara seperlunya saja seperti
beberapa kali menanyakan “cenet mau mampir kemana lagi?” sambil melihat ke
arah Irene yang duduk di sebelahnya. Mereka tidak membahas catur atau yang
berhubungan seputar catur saat itu. Kurang lebih pukul 13.00 peneliti serta
Kaisar dan Irene tiba di Bekasi bertemu ayah, ibu dan adik mereka yang bungsu.
Saat makan siang bersama peneliti berbincang-bincang dengan orang tua
informan sambil mengamati bagaimana Kaisar dan Irene. Berbeda saat di
perjalanan sebelumnya, saat makan siang Kaisar dan Irene justru jauh lebih
komunikatif membahas tentang beberapa pertandingan di minggu depan yang
harinya bersamaan. Peneliti melihat keduanya sangat antusias membicarakan
pertandingan-pertandingan tersebut sambil beberapa kali tertawa karena
menurut mereka hadiahnya kurang menarik.
91
Selesai makan bersama, peneliti serta Kaisar dan keluarganya berbincang-
bincang sebentar. Kemudian pada pukul 15.30 peneliti Kaisar mengajak peneliti
untuk melakukan wawancara di ruang tamu. Dengan gaya yang santai dan selalu
tersenyum, Kaisar menunggu peneliti mempersiapkan video camera dan buku
tulis untuk mencatat. Kaisar terlihat tidak sabar untuk segera di berikan
pertanyaan-pertanyaan dari peneliti. Terbukti selama proses wawancara, Kaisar
menjawab setiap pertanyaa dengan antusias, terlebih saat ditanya bagaimana
awal mula ia tertarik menekuni catur.
Setelah beberapa pertanyaan, pukul 17.40 wawancara dengan Kaisar harus
dihentikan dan ditunda esok hari karena sebelumnya peneliti sudah
memberitahukan Irene untuk melakukan wawancara pukul 17.50. Berbeda
dengan Kaisar dengan gayanya yang santai, Irene lebih antusias dengan
menyiapkan video kamera miliknya sebagai alat tambahan untuk merekam
proses wawancara dengan peneliti. Irene terlihat sangat bersemangat
menjelaskan prestasi caturnya sejak kecil.
Sekitar pukul 19.00 peneliti dan Irene harus menghentikan wawancara
untuk makan malam dan dilanjut pada tanggal 14 Juni 2012. Saat makan malam
peneliti hanya bersama Irene, ibunya dan adiknya sehingga tidak bisa
melakukan pengamatan karena Kaisar mengantarkan ayahnya latihan tenis meja.
Observasi ke-2
Tanggal 13 Juni 2012, hari kedua peneliti berada di rumah para informan
di Bekasi. Pukul 06.30 peneliti bangun dan mulai merencanakan apa saja yang
harus di amati di hari kedua ini dan mempersiapkan pertanyaan untuk
wawancara selanjutnya. Pukul 07.10 peneliti keluar kamar bersiap untuk mandi,
ternyata para informan masih belum bangun tidur. Setelah selesai mandi,
peneliti kemudian disapa oleh tante Cici, ibu dari para informan yang sedang
mempersiapkan sarapan pagi. Tante Cici memberitahukan pada peneliti bahwa
Kaisar dan Irene memang selalu bangun siang selama tidak ada pertandingan
atau kuliah.
Peneliti kemudian ikut membantu memasak sambil mengobrol dan
sesekali bertanya pada tante Cici mengenai Kaisar dan Irene. Cukup banyak
92
yang di informasikan tante Cici kepada peneliti bagaimana karakter keduanya
dan bagaimana hubungan mereka sebagai pecatur dan sebagai kakak beradik.
Tante Cici sangat mengenal masing-masing karakter anak-anaknya, karena itu
peneliti cukup terbantu untuk nantinya menyesuaikan diri dengan sifat dan sikap
Kaisar dan Irene selama melakukan penelitian.
Kurang lebih 1,5 jam kemudian Kaisar bangun dan menyapa peneliti di
ruang makan. Kali ini peneliti juga tidak bisa mengamati interaksi keduanya saat
sarapan pagi karena Irene memang tidak mau diganggu waktu tidurnya saat hari
libur. Sekitar pukul 10.30, Irene bangun menyapa peneliti dengan mata yang
agak bengkak karena kebiaasannya yang suka online internet hingga larut
malam, lalu bergegas mandi karena harus ke kampus pukul 12.00.
Karena Irene harus ke kampus, peneliti di hari kedua ini hanya bisa
melakukan penelitian pada Kaisar saja. Setelah makan siang peneliti mengajak
Kaisar untuk melanjutkan wawancara, Kaisar kemudian mengajak peneliti ke
ruang tamu. Kali ini pertanyaan-pertanyaan yang peneliti berikan mengenai
interaksinya dengan Irene sebagai atlet dan sebagai saudara. Selama proses
wawancara berlangsung Kaisar masih terlihat antusias seperti kemarin, bahkan
lebih lagi ketika menjelaskan kebiasaan-kebiasaannya dengan Irene sambil
sesekali tertawa karena merasa lucu dengan jawabannya sendiri.
Pukul 17.30 peneliti menyelesaikan seluruh pertanyaan dalam pedoman
wawancara, dan kebetulan Kaisar juga harus menjemput Irene di kampus.
Dikarenakan tanggal 14-15 Juni jadwal Irene masih padat di kampus dan juga
Kaisar yang harus mengurus beasiswa S2-nya, peneliti memutuskan untuk
menginap di rumah keluarga peneliti di Jakarta dan melakukan penelitian
kembali pada tanggal 15 Juni 2012 setelah pukul 18.00.
Observasi ke-3
Penelitian yang ketiga dilakukan hari jumat tanggal 15 Juni 2012. Pukul
18.00 peneliti kembali ke rumah para informan. Saat peneliti tiba, para informan
sedang latihan catur bersama untuk mempersiapkan pertandingan tanggal 16-17
Juni 2012 di Scua, “Home Tournament” yaitu pertandingan catur yang setiap
pertengahan bulan diadakan oleh SCUA Bekasi. Menurut Kaisar, home
93
tournament kali ini banyak pecatur-pecatur hebat yang akan ikut dan salah
satunya pelatih Irene saat kecil.
Saat latihan peneliti melihat mereka membuka satu laptop sebagai
tambahan referensi untuk partai catur Irene yang sedang mereka analisa
bersama. peneliti memperhatikan para informan memang sangat serius ketika
latihan bersama. Komunikasi Kaisar dan Irene sangat lancar pada saat itu,
karena apa yang dibicarakan Kaisar direspon oleh Irene begitu juga sebaliknya.
Menurut peneliti para informan memang benar-benar fokus saat latihan
bersama, karena tidak ada handphone yang berada di ruangan tersebut. Kaisar
dan Irene seperti tidak ingin di ganggu apabila waktu mereka untuk catur.
Mereka juga tidak terganggu dengan peneliti yang selalu merekam aktivitas
mereka saat itu. Peneliti hanya sesekali diberikan senyuman dan kemudian
mereka kembali membahas catur.
Saat mereka selesai latihan peneliti mendengar Kaisar berpesan pada
Irene, “Besok cenet, pelan-pelan aja maennya biarin dia nyerang aja dulu.
Kemaren mas menang karna dia nafsu nyerang terus gak sabaran. Mas yakin
banget cenet bisa, yang penting maen sabar jangan blunder. Kalau bisa jangan
ampe kalah, tahan draw aja udah bagus, tapi kalau menang lebih bagus lagi tuh”.
Irene hanya mengangguk dan mengangkat jempolnya sambil membereskan
laptop.
Latihan tidak terlalu berlangsung lama, karena para informan harus
menjaga kondisi dan fisik mereka untuk pertandingan esok. Kurang lebih pukul
21.00 para informan sudah masuk kamar dan beristirahat.
Observasi ke-4
Penelitian ini dilkukan hari minggu, 17 Juni 2012. Penelitian ini dimulai
sekitar pukul 08.00 pagi saat peneliti beserta para informan sarapan pagi
bersama. Menurut Kaisar bahwa pukul 11.00 Home Tournament baru dimulai.
Kaisar dan Irene tidak pernah absen mengikuti pertandingan tersebut, kecuali
memang sedang tidak bisa hadir karena ada pertandingan lain. Ini menjadi
kesempatan pertama bagi peneliti untuk mengamati para informan di saat ada
pertandingan.
94
Sekitar pukul 10.45, peneliti dan para informan serta keluarganya menuju
ke SCUA. Dalam waktu kurang dari 10 menit kami tiba di SCUA, karena
jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah para informan. Kaisar, Irene, Diajeng dan
ayah mereka bertanding di turnamen senior. Karena pertandingan Junior khusus
di bawah umur 10 tahun. Pertandingan ini hanya program rutin tiap sebulan
sekali yang diadakan SCUA untuk menguji kemampuan catur anak didik
mereka melawan para alumni dan pelatih catur SCUA. Pertandingan
berlangsung hanya 5 babak dengan waktu 50 menit per babak. Walaupun
dengan hadiah yang tidak besar untuk juara 1, banyak pecatur bertaraf
internasional tetap hadir untuk menghormati pertandingan tersebut sebagai
alumni SCUA.
Sebelum bertanding peneliti mengamati para informan yang saling
mencium pipi kanan dan kiri. Ini merupakan kebiasaan para informan, untuk
saling memberikan semangat satu sama lain, dimana pertandingan-pertandingan
beberapa tahun lalu kebiasaan mereka sudah sering peneliti lihat. Peneliti juga
menemukan keunikan seperti yang di infokan Kaisar pada peneliti bahwa ketika
ia bertemu dengan Irene dalam suatu pertandingan terbuka, pasti hasilnya akan
draw atau remis.
Di babak ke empat, Kaisar dan Irene yang sama-sama memimpin dengan
poin 3 akhirnya harus bertemu. Kali ini mereka tidak saling cium pipi, karena
tidak sampai 2 menit mereka sudah melaporkan pada wasit dengan hasil 0,5-0,5
atau remis. Peneliti terkesan karena ternyata memang tidak ada persaingan di
antara mereka. Namun setelah babak kelima, masih dengan poin yang sama,
Kaisar yang meraih juara 1 karena lebih unggul dalam penghitungan dasar. Dan
hasil ini pun tidak membuat Irene marah atau kesal, mereka terlihat sangat
sportif dengan saling bersalaman dan tersenyum. Setelah pembagian hadiah
selesai, sekitar pukul 17.00 peneliti dan para informan serta keluarga menuju ke
gereja.
Observasi ke-5
Penelitian yang kelima ini dilakukan pada hari senin tanggal 18 Juni
2012. Peneliti masih berada di rumah para informan untuk melakukan
95
penelitian. Sekitar pukul 08.00 peneliti dan Irene sarapan pagi bersama, kali ini
Irene bangun lebih awal karena sudah janji dengan peneliti untuk melakukan
wawancara yang sempat tertunda beberapa kali. Selagi makan, Kaisar yang baru
pulang mengantarkan Diajeng latihan catur di SCUA ikut bergabung bersama
kami sambil membahas skripsi peneliti.
Pukul 09.00 peneliti mulai mewawancarai Irene, pertanyaan demi
pertanyaan di jawab oleh Irene bersemangat dengan penjelasan yang cukup
panjang. Irene seperti menunjukkan bahwa sosok Kaisar itu adalah partner
terbaiknya di catur. Namun tidak untuk hal lain di luar catur.
Sekitar pukul 12.00 peneliti sudah menyelesaikan wawancara karena
akan makan siang bersama keluarga para informan. Saat sedang makan peneliti
mendengar Kaisar mengajak Irene untuk latihan catur bersama pukul 16.00, “net
ntar jam 4 ya?” Sambil menggerakan jarinya memperagakan bermain catur.
Irene pun merespon dengan menjawab “siap mas”. Setelah itu tidak banyak
interaksi diantara keduanya. Selama tinggal beberapa hari bersama para
informan, peneliti sudah bisa menilai karakter mereka yang memang sama-sama
diam dan jarang berinteraksi jika tidak terlalu perlu dan jika tidak berhubungan
dengan catur.
Setelah selesai makan siang peneliti berpamitan dengan Kaisar dan
keluarga untuk menginap di rumah keluarga peneliti, sekaligus peneliti
mengerjakan sebagian data-data untuk penelitian ini.
Observasi ke-7
Penelitian hari ketujuh ini pada hari jumat tanggal 22 Juni 2012. Sekitar
pukul 19.00 peneliti kembali ke rumah Kaisar dan Irene di Bekasi. Saat peneliti
tiba di rumah mereka, Kaisar dan keluarganya sedang berada di ruang makan
sambil mengobrol setelah selesai makan malam. Peneliti kemudian ikut
bergabung karena tidak mau melewati momen dimana para informan sedang
bersama. Kali ini peneliti melihat Kaisar dan Irene sedang berbicara membahas
persiapan untuk Diajeng yang akan mengikuti Kejuaraan Nasional Catur Junior
di Jakarta. Mereka sempat beradu argumen dan Kaisar beberapa kali
menggelengkan kepalanya karena tidak setuju dengan pendapat Irene. Ternyata
96
baru peneliti ketahui bahwa Kaisar dan Irene tidak hanya menganalisa partai
catur untuk keperluan mereka tetapi juga untuk keperluan adik bungsu mereka.
Karena adu argumen tersebut, Irene mengajak Kaisar dan Diajeng untuk
membuka papan catur di ruang latihan mereka. Tidak lupa peneliti diajak untuk
bergabung bersama oleh Irene, “Ind ayo, ikutan kita analisa”. Peneliti kemudian
ikut bergabung untuk melakukan pengamatan di saat mereka membahas partai
catur. Analisa catur bersama ini bukan termasuk latihan catur yang biasa mereka
lakukan, karena ini hanya membahas permainan catur Diajeng.
Peneliti mengamati bagaimana Kaisar dan Irene menganalisa langkah-
langkah catur yang baik dan buruk untuk dipakai Diajeng bertanding. Sesekali
mereka berdua tertawa sambil menggoda Diajeng yang terlalu serius
memperhatikan. Jauh berbeda dengan pengamatan peneliti pada Kaisar dan
Irene di hari-hari sebelumnya, kali ini justru peneliti melihat mereka sangat
komunikatif dan kompak membicarakan catur. Namun peneliti masih harus
mengamati di hari selanjutnya apakah mereka konsisten seperti ini saat latihan
catur bersama. Kurang lebih pukul 12 malam, peneliti dan para informan serta
keluarganya bersiap untuk tidur.
Observasi ke-8
Penelitian hari kedelapan ini dilakukan pada tanggal 23 Juni 2012. Sekitar
pukul 11.00 para informan turun dari kamar mereka di lantai dua dengan wajah
yang masih sama-sama mengantuk, karena om Singgih sudah berteriak-teriak
menyuruh mereka bangun dan bersiap-siap.
Om Singgih memberikan info bahwa pukul 14.00 akan ada pertandingan
kecil-kecilan yang mereka biasa sebut dengan “pertandingan lapak” dimana
pemainnya adalah pecatur-pecatur yang biasa di warung-warung kopi. Kali ini
bukan Kaisar dan Irene yang akan bertanding, tetapi adik mereka. Dan ternyata
info yang peneliti dapat dari ibu mereka bahwa Kaisar dan Irene biasanya
ditugaskan untuk memperhatikan permainan adiknya untuk dibahas kembali saat
jadwal mereka melatih Diajeng.
Sekitar pukul 13.30 peneliti dan para informan berangkat menuju warung
kopi tempat pertandingan. Kaisar, Irene dan peneliti berangkat menggunakan
97
mobil Kaisar, sedangkan orang tua dan adiknya menggunakan mobil yang lain.
Kali ini peneliti bisa mengamati kembali komunikasi mereka di mobil. Cukup
berbeda dengan hari pertama saat perjalanan pulang, kali ini Irene menceritakan
pada Kaisar dan peneliti kekecewaanya pada pengurus Jabar mengenai jadwal
tim PON (Pekan Olahraga Nasional) Jabar, yang akan bertanding di Kuala
Lumpur tanggal 18-26 Agustus 2012.
Menurut Irene, ia sedih tidak bisa bersama neneknya di Bogor saat lebaran
karena harus bertanding. Peneliti melihat Kaisar mengangguk dan
mendengarkan keluhan Irene. Setelah Irene selesai bicara, Kaisar lalu merespon
dengan mengatakan “Kalau mau dapet emas di PON, mikir catur aja deh, kalau
sukses kan emak juga yang seneng”. Peneliti mengamati bahwa Kaisar memang
sangat tegas jika Irene mulai mengeluh jika menyangkut karirnya di catur.
Saat di tempat pertandingan, peneliti melihat Kaisar dan Irene sibuk
memperhatikan adik mereka bertanding sambil berbisik-bisik menganalisa
permainan Diajeng. Untuk kesekian kalinya peneliti memperhatikan para
informan saling komunikatif jika membahas tentang catur. Hingga pertandingan
selesai pukul 21.00, Kaisar dan Irene masih tetap sibuk menganalisa partai
Diajeng yang beberapa kali unggul tetapi akhirnya kalah. Setelah selesai
pertandingan, peneliti kemudian di antar oleh Kaisar menuju rumah keluarga
peneliti.
Observasi ke-9
Penelitian yang kesembilan ini dilakukan pada tanggal 29 Juni 2012.
Setelah aktivitas para informan yang cukup padat selama satu hari ini, peneliti
bisa memulai observasi pada pukul 19.30. Seperti biasa, setelah makan malam
para informan pasti akan berlatih catur bersama. Kaisar dan Irene sudah
mempersiapkan papan catur dan laptop untuk mereka menganalisa partai
bersama. Peneliti juga berada di ruang latihan catur untuk merekam dan
mengambil beberapa gambar aktivitas mereka.
Latihan kali ini mereka sempat kesusahan menganalisa langkah yang
menurut Irene benar tetapi menurut Kaisar salah. Beberapa kali mereka
mencoba mencari langkah terbaik tetapi susah untuk ditemukan karena butuh
98
pemikiran yang keras. Sedangkan mereka sangat terganggu dengan suara bising
penyanyi dangdut yang baru dimulai dari rumah tetangga mereka yang sedang
melangsungkan pernikahan. “Yaelah berisik banget mas, Irene gak konsen nih”.
Sedangkan Kaisar hanya menutup kuping dengan tangannya sambil fokus
melihat buah catur. Bagi mereka ini sangat mengganggu konsentrasi, karena
memang catur membutuhkan pemikiran yang tenang dan serius.
Tidak sampai 30 menit, Kaisar dan Irene mengakhiri latihan mereka
untuk hari itu. Karena percuma untuk dilanjutkan tidak akan maksimal menurut
para informan.
Observasi ke-10
Penelitian yang kesepuluh ini dilakukan pada tanggal 30 Juni 2012. Pukul
11.00 peneliti dan informan bersiap-siap menuju ke Jakarta untuk pindah ke
hotel karena tanggal 2 Juli 2012 adik mereka Diajeng mewakili junior putri
Jabar mengikuti Kejuaraan Nasional Catur di Hotel Sahid, Jakarta. Oleh karena
itu, ayah mereka sebagai pengurus catur Jabar harus ikut menginap di hotel
dekat tempat pertandingan beserta keluarga, karena hotel Sahid sudah penuh
diisi pecatur junior daerah lain.
Peneliti kemudian ikut menginap di hotel tempat para informan tinggal
selama kejurnas junior berlangsung. Selain itu alasan peneliti tetap ikut bersama
karena selama 6 hari kedepan Kaisar dan Irene juga akan mengikuti
pertandingan catur 1-6 Juli 2012 di Senayan, Jakarta. Sehingga peneliti bisa
sekaligus melakukan observasi di saat mereka bertanding.
Observasi hari ini dimulai pukul 19.00 pada saat Kaisar dan Irene akan
berlatih catur bersama di kamar mereka. Saat latihan berlangsung, peneliti
melihat Kaisar dan Irene sedang dalam suasana yang happy, karena mereka
selalu bergurau sambil bermain catur blitz 5 menitan (cara pemanasan mereka
untuk memulai latihan serius). “Mana nih jurus si Fide Master, masa keok sama
adenya” beberapa kali peneliti mendengar Irene menyindir Kaisar sambil
bercanda. “Nih jurus abangnya woman grandmaster, merem juga menang net”,
respon dari Kaisar setiap melangkahkan buah caturnya sambil kemudian mereka
tertawa bersama.
99
Setelah Kaisar dan Irene selesai dengan kebiasaan yang mereka sebut
pemanasan 5 menit, mereka mulai bermain selama 50 menit. Cara Kaisar dan
Irene berlatih adalah dengan bertanding terlebih dahulu, kemudian akan
dianalisa setiap selesai bertanding langkah mana yang sebaiknya dijalankan.
Menurut pengamatan peneliti, para informan sangat enjoy dengan latihan
mereka sebelum pertandingan di Senayan esok hari. Setelah kurang lebih 3,5
jam mereka latihan bersama, Kaisar memberi Irene pesan sebelum istirahat
“Jangan tidur malam-malam net besok tanding, kalau mau juara YM’an tunda
dulu tuh”. Dengan gaya yang santai Irene merespon “Siap, mas juga langsung
tidur tuh jangan pacaran aja, fokus tanding besok hehe..”. Pukul 23.00 peneliti
dan para informan masuk ke kamar masing-masing dan bersiap istirahat.
Observasi ke-11
Penelitian yang kesebelas ini dilakukan pada tanggal 01 Juli 2012. Di hari
ini memang ada pertandingan catur besar-besaran khusus para master undangan
yang diadakan di Senayan Jakarta, oleh salah satu anggota DPR sebagai
kampanye mencalonkan diri untuk Gubernur di Sumatera Utara. Kaisar dan
Irene di minta berpartisipasi untuk pertandingan dengan hadiah ratusan juta
rupiah tersebut.
Sekitar pukul 14.15 Kaisar mengajak Irene berdoa bersama sebelum
bertanding, ini merupakan kebiasaan para informan yang dilakukan sebelum
berangkat ke tempat pertandingan. Kurang lebih 10 menit kemudian peneliti dan
para informan berangkat dari hotel menuju ke Senayan, karena pertandingan
akan dimulai pukul 15.00. Setelah tiba di tempat pertandingan, Kaisar terburu-
buru untuk melihat pairing pertandingan. Peneliti dan Irene menunggu di dalam
mobil karena memang suasana pada siang itu panas dan pertandingan juga
diadakan di luar ruangan. Sekitar 15 menit kemudian Kaisar memberi kabar
bahwa pertandingan di undur untuk menunggu bapak DPR Simbolon selaku
pembuat acara serta Grandmaster Utut Adianto yang akan membuka
pertandingan tersebut.
Selagi menunggu, Kaisar dan Irene membahas pecatur-pecatur yang ikut
bertanding nantinya. Setelah tahu pecatur siapa yang akan menjadi lawan
100
mereka, Kaisar sempat memberi tahu Irene agar tidak terlalu lama berpikir agar
bisa sempat ke gereja pukul 19.00, karena Kaisar tahu lawan Irene adalah
pecatur yang kemampuannya masih di bawah. Irene hanya merespon dengan
mengangguk dan mengangkat jempolnya.
Tepat pukul 16.00, bapak Simbolon datang untuk membuka pertandingan,
dan Irene diminta untuk naik ke panggung sebagai langkah pembukaan. Setelah
Irene naik ke atas panggung, peneliti melihat mimik wajah Kaisar yang tadinya
senang berubah jadi kesal. Kaisar kemudian mendatangi peneliti meminta tolong
agar Irene menurunkan lagi rok yang ia pakai karena terlalu pendek. Setelah
menyampaikan pesan dari Kaisar, Irene kemudian dengan cepat menarik roknya
ke bawah. Ini menjadi informasi baru bagi peneliti, karena ternyata Kaisar tidak
pernah langsung menegur adiknya jika ada sesuatu hal yang tidak ia suka, bisa
di bilang Kaisar sangat tidak komunikatif dengan adiknya untuk hal-hal di luar
catur.
Sesaat sebelum pertandingan dimulai, Irene mendatangi Kaisar dan
peneliti yang sedang duduk bersama dimana lawan Kaisar masih belum datang
saat itu. Irene lalu mencium pipi Kaisar dan berbisik, “mas doain Irene ya” dan
di respon oleh Kaisar “semangat net, main bagus” sambil mengelus punggung
Irene. Selama proses pertandingan, peneliti melihat Kaisar selalu berada di
belakang Irene memperhatikan partai catur Irene dan sesekali mengangguk
kecil. Sekitar pukul 17.40 Irene selesai bertanding, lagi-lagi ia mendatangi
Kaisar dan mencium pipinya “Puji Tuhan menang mas”, dan di respon oleh
Kaisar “oke, selamat net”. Setelah selesai bertanding, peneliti dan para informan
langsung menuju ke gereja.
Observasi ke-12
Penelitian yang kedua belas ini dilakukan pada tanggal 02 Juli 2012. Pukul
13.30, para informan berdoa bersama terlebih dahulu dan kali ini di pimpin oleh
Irene, setelah itu peneliti dan para informan berangkat menuju ke tempat
pertandingan karena hari senin ini babak 2 dan 3 dilaksanakan. Hotel tempat
kami menginap menuju Senayan cukup dekat hanya membutuhkan waktu 15
menit, sehingga Kaisar dan Irene tidak ada interaksi.
101
Tiba di Senayan, pertandingan belum dimulai dan masih ada waktu sekitar
15 menit untuk persiapan. Irene memberikan semangat pada Kaisar, “Ayo mas,
semangat maennya ya”. Kemudian Kaisar juga memberi pesan pada Irene untuk
bermain hati-hati karena lawannya cukup berat “Mainnya hati-hati net ya, pasti
menang”, kemudian di respon oleh Irene “Amin, mas juga ya”. Setelah itu
mereka saling mencium pipi dan duduk di kursi masing-masing.
Selama pertandingan berlangsung, peneliti memperhatikan Kaisar sering
mendatangi meja Irene selama beberapa menit untuk menonton partai catur
Irene dan begitupun sebaliknya. Menurut peneliti, itu termasuk kebiasaan
mereka untuk memotivasi satu sama lain. Dari hasil wawancara Irene, jika sang
kakak menonton permainan caturnya akan menambah semangat juangnya untuk
menang. Terbukti di akhir babak kedua dan ketiga peneliti melihat Irene
mencium Kaisar dan mengucapkan terima kasih, begitupun Kaisar
mengucapkan terima kasih kepada Irene.
Observasi ke-13
Penelitian ketiga belas ini dilakukan pada tanggal 6 Juli 2012. Ini
merupakan hari terakhir para informan bertanding sekaligus hari terakhir
peneliti melakukan penelitian karena esok harinya Irene harus berangkat yakni
tanggal 9 Juli 2012 bertanding catur di luar negeri.
Hari ini, babak terakhir Simbolon Cup. Penentuan bagi Kaisar dan Irene
untuk memperebutkan 3 besar. Kaisar setengah poin lebih unggul dibandingkan
Irene. Sebelum berangkat ke tempat pertandingan, seperti biasa mereka berdoa
bersama terlebih dahulu. Peneliti selalu mendengar setiap doa baik itu yang
dipimpin Kaisar ataupun Irene, selalu mereka meminta diberikan masing-masing
permainan yang terbaik, bukan meminta kemenangan.
Sekitar pukul 11.00 peneliti dan para informan tiba di Senayan, seperti
biasa hal pertama yang dilakukan Kaisar adalah mengecek pairing Irene dan dia
sendiri. Ini menjadi babak penentuan bagi mereka, karena keduanya sama-sama
bisa masuk tiga besar. Sekitar 10 menit sebelum bertanding, Kaisar dan Irene
saling menyemangati satu sama lain karena lawan dari Kaisar adalah
grandmaster senior dan lawan dari Irene adalah master internasional senior
102
dengan peringkat catur yang masih di Kaisar dan Irene. Sangat berat bagi
keduanya, tetapi peneliti melihat Kaisar menyemangati terus agar Irene santai
bermain dan fokus. Irene pun sama halnya dengan Kaisar “mas, kita berjuang ya
sama-sama suksesnya”. Peneliti mendengar Irene menyemangati Kaisar dan
keduanya saling mencium pipi kemudian bertanding.
Kurang lebih 1 jam pertandingan, Kaisar selesai bertanding dengan hasil
draw. Peneliti melihat Kaisar kemudian terburu-buru menuju meja Irene yang
masih bertanding. Kurang lebih 3 jam bertanding, Irene ternyata mampu
memenangkan pertandingan melawan seniornya. Peneliti memperhatikan,
setelah Irene selesai melapor pada wasit, ia kemudian mendatangi Kaisar dan
langsung memeluk sang kakak mengucap syukur karena hasil mereka jauh dari
yang mereka duga. Dari hasil pertandingan Irene meraih juara 3 dan Kaisar
berada di peringkat 6 dari dari 150 master catur nasional dan internasional yang
bertanding.
Pukul 15.00 peneliti makan bersama keluarga para informan, sekaligus
peneliti berpamitan mengucapkan terima kasih sudah diijinkan melakukan
penelitian dan merepotkan Kaisar sekeluarga. Dan pukul 21.00 peneliti
berangkat kembali ke Balikpapan dengan membawa informasi yang peneliti rasa
cukup untuk penelitian ini.
103
Lampiran 8 : Matriks
ELEMEN-ELEMEN
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
DeVito (2007)
KAISAR JENIUS HAKIKI (Sebelum & Setelah
Bertanding)
IRENE KHARISMA SUKANDAR (Sebelum & Setelah
Bertanding)
Pengirim-Penerima
(Source-Receiver)
Wawancara 13 Juni 2012:
Menurut Kaisar komunikasi
mereka lebih lancar sebagai
sesama atlet; “Kalau ngobrol
tentang catur, nyambung terus.
Kalau ngobrol hal lainnya
biasanya pas lagi kumpul
sekeluarga, itupun biasa aja”.
Observasi:
12 Juni 2012
Saat makan siang di rumah,
Kaisar sangat komunikatif
dengan Irene membahas tentang
beberapa pertandingan catur
minggu mendatang.
22 Juni 2012
Saat latihan catur bersama,
Kaisar mendengarkan dan
merespon pendapat Irene
membahas langkah-langkah
catur terbaik dan terburuk saat
menganalisa partai catur.
23 Juni 2012
Wawancara 18 Juni 2012:
Menurut Irene komunikasi
mereka lebih lancar sebagai
sesama atlet; “Kita itu jarang
ngobrol Ind, kalau ngobrol tuh
pasti simbiosis mutualisme
harus bisa sama-sama
menguntungkan topiknya”.
Observasi:
12 Juni 2012
Saat makan siang di rumah,
Irene sangat komunikatif
dengan Kaisar membahas
tentang beberapa pertandingan
catur minggu mendatang.
22 Juni 2012
Saat latihan catur bersama, Irene
mendengarkan dan merespon
pendapat Kaisar membahas
langkah-langkah catur terbaik
dan terburuk saat menganalisa
partai catur.
23 Juni 2012
104
Kaisar mendengarkan keluhan
Irene karena harus bertanding
saat neneknya lebaran, setelah
itu ia memberikan respon
menasehati Irene untuk bermain
maksimal di PON dengan
mengatakan “Kalau mau dapet
emas di PON, mikir catur aja
deh, kalau sukses kan emak juga
yang seneng”.
30 Juni 2012
saat bermain catur blitz 5 menit,
Kaisar dan Irene bergurau saling
meledek.
Dari hasil observasi tanggal 12
Juni-06 Juli 2012, jika
membicarakan hal-hal yang
berhubungan dengan catur,
Kaisar menjadi komunikator
dan komunikan yang aktif. Di
luar pembicaraan tentang catur,
Kaisar menjadi komunikator
dan komunikan yang pasif.
Dalam pengamatan peneliti,
Kaisar lebih dominan berbicara
saat latihan bersama.
Irene bercerita pada Kaisar
kekecewaannya harus bertanding
di luar negerei saat neneknya
lebaran, setelah itu ia diam dan
mendengarkan respon Kaisar
menasehatinya.
30 Juni 2012
Saat bermain catur blitz 5 menit,
Irene dan Kaisar bergurau saling
meledek.
Dari hasil observasi tanggal 12
Juni-06 Juli 2012, jika
membicarakan hal-hal yang
berhubungan dengan catur, Irene
menjadi komunikator dan
komunikan yang aktif. Di luar
pembicaraan tentang catur, Irene
menjadi komunikator dan
komunikan yang pasif.
Dalam pengamatan peneliti,
setiap akan bertanding, Irene
selalu memulai duluan untuk
memberikan semangat pada
Kaisar.
Encoding-Decoding
Observasi:
Encoding terjadi pada 18 Juni
2012, saat Kaisar mengajak
Irene latihan bersama, “Net jam
Observasi:
Encoding terjadi pada 23 Juni
2012, saat Irene berbisik ke
Kaisar menganalisa partai catur
105
4 ya seperti biasa” sambil
menggerakan jarinya
memperagakan bermain catur.
Irene melihat ke Kaisar sambil
mengangguk.
Sedangkan contoh Decoding
terjadi tanggal 02 Juli 2012,
pada saat Irene menang dan
mengucapkan terima kasih
sudah diberi semangat selama
bertanding, Kaisar lalu memeluk
Irene.
Diajeng sambil menunjuk ke
arah papan catur, Kaisar juga
ikut melihat ke catur tersebut.
Sedangkan contoh Decoding
terjadi tanggal 02 Juli 2012 pada
saat Kaisar memberikan
semangat mengelus punggung
Irene, kemudian Irene balas
tersenyum.
Pesan
Wawancara 13 Juni 2012:
Pesan yang disampaikan untuk
memotivasi Irene secara Verbal:
“Kalau cenet mau tetep jadi no
satu, ya harus lebih lagi dari
sekarang”.
Observasi:
Pesan verbal untuk memotivasi
Irene sebelum bertanding.
01 Juli 2012
“Semangat net, main bagus”.
02 Juli 2012
“Mainnya hati-hati net ya, pasti
menang”.
Pesan non verbal untuk
memotivasi Irene, yaitu:
sebelum dan sesudah
Wawancara 18 Juni 2012:
Pesan yang disampaikan untuk
memotivasi Kaisar secara
Verbal: “Irene cuma sering
ingetin Mas, semangat terus
buat dapetin GM nanggung
kalau cuma FM”.
Observasi:
Pesan verbal untuk meminta
semangat dari Kaisar.
01 Juli 2012
“Mas doain Irene ya”.
06 Juli 2012
“Mas, kita berjuang ya sama-
sama suksesnya”.
Pesan non verbal Irene pada
Kaisar di tempat pertandingan.
06 Juli 2012
106
pertandingan, Kaisar mencium
pipi dan mengelus punggung
Irene. Menonton saat Irene
bertanding juga merupakan
pesan non verbal untuk
memberikan Irene semangat.
Selain itu, saat latihan catur
bersama, jika tidak setuju
dengan pembicaraan Irene,
Kaisar menggelengkan
kepalanya. Sebaliknya jika
setuju, Kaisar mengangguk
sambil tersenyum.
Setelah selesai bertanding dan
hasilnya menang, Irene
mendatangi Kaisar dan
memeluknya.
Pesan non verbal untuk
memotivasi Kaisar, yaitu:
tersenyum, mencium pipi Kaisar
sebelum dan sesudah
bertanding, juga menonton saat
Kaisar bertanding. Saat latihan
catur bersama, jika tidak setuju
saat Kaisar berbicara, Irene
diam dengan muka cemberut.
Sebaliknya jika setuju, Irene
mengangguk sambil
mengangkat jempolnya.
Umpan Balik
(Feedback)
Wawancara 13 Juni 2012:
Umpan balik pada saat hasil
Irene buruk (supportive-critical),
“Biasanya tiap kalah main
disini, besoknya saya omelin,
sampe adu argumen. Tapi
setelah itu bangkitin semangat
dia lagi”.
Observasi:
22 Juni 2012
Kaisar sempat beradu argumen
dengan Irene saat menganalisa
partai catur untuk keperluan
Wawancara 18 Juni 2012:
Umpan balik pada saat hasil
Kaisar buruk (supportive-
critical), “Irene suka kesal kalau
liat partai Mas pas tanding,
yang tadinya unggul tiba-tiba
jadi kalah. Biasanya Irene
ngomel, terus Blind Chess di
mobil analisa sama Mas”.
Observasi:
22 Juni 2012
Kaisar sempat beradu argumen
dengan Irene saat menganalisa
partai catur untuk keperluan
107
Diajeng bertanding.
23 Juni 2012
Kaisar dan Irene bergantian
saling berbisik menganalisa
permainan catur Diajeng saat
bertanding.
30 Juni 2012
Umpan balik setelah selesai
latihan catur bersama; “Jangan
tidur malam-malam net besok
tanding, kalau mau juara
YM’an tunda dulu tuh”,
kemudian direspon oleh Irene
sedikit menyindir sambil
bercanda.
01 Juli 2012
Umpan balik terjadi (low
monitoring) saat Irene meminta
dukungan sebelum bertanding,
secara positive di respon Kaisar;
“Semangat net, main bagus”.
Setiap Kaisar berkomunikasi
dengan Irene membahas hal-hal
yang berhubungan dengan catur,
selalu terjadi umpan balik
didalamnya.
Diajeng bertanding.
23 Juni 2012
Kaisar dan Irene bergantian
saling berbisik menganalisa
permainan catur Diajeng saat
bertanding.
30 Juni 2012
Umpan balik yang terjadi antara
Irene dan Kaisar secara positif.
Seperti saat Kaisar menyuruh
Irene jangan tidur larut malam
karena besok bertanding. Irene
merespon dengan cepat; ”Siap,
mas juga langsung tidur tuh
jangan pacaran aja, fokus
tanding besok hehe..”.
01 Juli 2012
Selesai bertanding Kaisar
menanyakan pada Irene hasilnya
dan di respon Irene, “Puji Tuhan
menang mas”.
Setiap Kaisar berkomunikasi
dengan Irene membahas hal-hal
yang berhubungan dengan catur,
selalu terjadi umpan balik
didalamnya.
Feedforward
Observasi 18 Juni 2012:
Saat Kaisar sedang ingin
menganalisa partai, ia terlebih
dulu berbasa-basi mengajak
Wawancara 18 Juni 2012:
Menurut Irene saat hasil Kaisar
buruk ia mengajak main catur
buta terlebih dahulu. Kemudian
108
Irene latihan bersama “Net jam 4
ya seperti biasa” sambil
menggerakkan jarinya
memperagakan bermain catur.
mulai membahas partai Kaisar
yang kalah. “Biasanya di mobil
Irene ngajak mas Blind Chess
dulu, mas udah tahu tuh pasti
Irene pengen bahas partai mas”.
Saluran
Komunikasi
Wawancara 13 Juni 2012:
Kaisar menggunakan saluran
komunikasi dengan Irene, jika
berada di luar negri; “Pakai YM,
kalau masih di Asia aja sih bisa
telepon atau sms”.
Observasi:
Dari tanggal 12 Juni – 06 Juli
2012, Kaisar berbicara dengan
Irene membahas tentang catur
dan memberikan motivasi selalu
secara tatap muka. Tidak
menggunakan media
komunikasi lainnya karena
sedang tidak berada di luar
negeri.
Wawancara 18 Juni 2012:
Menggunakan media sosial jika
berada di luar negri, “Selalu Ind,
kalau Irene tanding di luar
komunikasinya pake YM (Yahoo
Messenger), email, FB
(Facebook)”.
Observasi:
Dari tanggal 12 Juni – 06 Juli
2012, Irene berbicara dengan
Kaisar membahas tentang catur
dan memberikan motivasi selalu
secara tatap muka. Tidak
menggunakan media komunikasi
lainnya karena sedang tidak
berada di luar negeri.
Hambatan /
Gangguan
(Noise)
Wawancara 13 Juni 2012:
Menurut Kaisar, terdapat
gangguan psikologis saat
berkomunikasi dengan Irene.
“Paling gak suka kalau lagi
bahas partai catur, terus dikasi
tahu dia gak dengerin, gak
ngerespon gara-gara sibuk
Wawancara 18 Juni 2012:
Menurut Irene, terdapat
gangguan psikologis saat
berkomunikasi dengan Kaisar.
“Gak suka kalau mas ngomelin
Irene pas lagi nurun mainnya.
Waktunya gak tepat aja kadang-
kadang lagi down banget tuh”.
109
sendiri ma hp”.
Observasi:
29 Juni 2012
Terdapat hambatan fisik saat
latihan catur bersama, suara
bising dari pesta pernikahan
tetangga para informan.
Sehingga saat menganalisa
partai catur, Kaisar menutup
kupingnya dan tidak bisa
berkomunikasi dengan Irene.
Observasi:
29 Juni 2012
Terdapat hambatan fisik saat
latihan catur bersama, suara
bising dari pesta pernikahan
tetangga para informan.
Sehingga Irene tidak bisa fokus
menganalisa partai bersama
Kaisar, “Yaelah berisik banget
mas, Irene gak konsen nih”.
Konteks
Dari hasil observasi, komunikasi
interpersonal terjadi dalam
konteks dimensi fisik (ruang),
rumah Kaisar dan Irene, karena
mereka memiliki ruang latihan
catur. Kemudian di beberapa
tempat pertandingan catur.
Dimensi temporal (waktu)
berlangsung saat mereka
membahas tentang catur dan
saling memotivasi. Dimensi
sosial dan psikologis (cara atau
suasana menyampaikan pesan),
saat Kaisar berbicara menasehati
dan memberikan kalimat
motivasi, Irene diam dan
mendengarkan dengan baik.
Dari hasil observasi, komunikasi
interpersonal terjadi dalam
konteks dimensi fisik (ruang),
rumah Kaisar dan Irene, karena
mereka memiliki ruang latihan
catur. Kemudian di beberapa
tempat pertandingan catur.
Dimensi temporal (waktu)
berlangsung saat mereka
membahas tentang catur dan
saling memotivasi. Dimensi
sosial dan psikologis (cara atau
suasana menyampaikan pesan),
saat Irene berbicara mengeluh
tentang pertandingannya, Kaisar
menegur dan menasehati.
Ethics
Observasi dari tanggal 12
Juni – 06 Juli 2012:
Observasi dari tanggal 12
Juni – 06 Juli 2012:
110
1. Kaisar selalu menghargai
pendapat Irene, saat
menganalisa langkah-
langkah catur terbaik untuk
Kaisar.
2. Setiap berbicara dengan
Irene, selalu memanggil
dengan panggilan sayang
sejak kecil “Cenet”.
3. Sebelum berangkat
bertanding, selalu
mengajak Irene berdoa
bersama secara kristiani.
4. Tahu waktu dan tempat
untuk menegur atau
menasehati Irene.
1. Irene selalu mematuhi
nasehat / pendapat Kaisar.
Ia tidak pernah merasa
sombong karena gelarnya
lebih diatas Kaisar.
2. Setiap berbicara dengan
Kaisar, selalu memanggil
dengan sebutan “Mas”.
3. Selalu meminta doa restu
Kaisar sebelum mulai
bertanding.
4. Irene sangat sportif
mengetahui Kaisar meraih
juara 1 Home Tournament
SCUA, dan memberikan
selamat kepada Kaisar
sambil tersenyum.
Interpersonal Competence
Wawancara 13 Juni 2012:
Menurut Kaisar mengenai sosok
Irene; “Gimana ya, Irene itu
dewasa cara berpikirnya, selalu
berpikiran positif”.
Observasi:
12 Juni – 06 Juli 2012
Wawancara 18 Juni 2012:
Menurut Irene mengenai sosok
Kaisar; “Irene bisa semakin
meningkat karena punya mas
Kaisar sebagai partner yang
selalu bisa membangkitkan
semangat Irene”.
Kompetensi komunikasi dengan
Kaisar. “Iya kita suka analisa
partai secara bayangan gitu Ind,
jadi tanpa papan caturnya. Kita
bayangin lewat pikiran aja”.
Observasi:
12 Juni – 06 Juli 2012
111
Kaisar selalu mendengarkan
keluhan Irene yang berhubungan
dengan catur. Kaisar mampu
membangkitkan semangat Irene,
ia bisa langsung mengerti saat
Irene sedang tidak mood, saat
Irene membutuhkan dukungan
untuk bertanding. Kaisar selalu
bisa memotivasi Irene untuk
berprestasi.
Irene selalu sopan saat berbicara
dengan Kaisar. Ia sangat lancar
berbicara membahas catur
maupun memotivasi Kaisar
sebelum bertanding, ia bisa
mengerti saat Kaisar sedang
kecewa atau kesal, sehingga
selalu berusaha untuk mengalah.
Irene selalu bisa memotivasi
Kaisar untuk berprestasi.