STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga...

59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN KABUPATEN KLATEN Oleh : JOSEPH NOVIAN ARIS NIM : K 4602031 Skripsi : Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga...

Page 1: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN

KABUPATEN KLATEN

Oleh :

JOSEPH NOVIAN ARIS

NIM : K 4602031

Skripsi :

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Persetujuan Pembimbing

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan

Surakarta, April 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Agus Mukholid, M.Pd. Slamet Widodo,

S.Pd, M.Or

NIP. 19640131 198903 1001 NIP. 19711228

200312 1001

Page 3: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. H. Sunardi, M.Kes …………..

Sekretaris : Drs. Sapta Kunta Purnama, M.Pd …………..

Anggota I : Drs. Agus Mukholid, M.Pd …………..

Anggota II : Slamet Widodo, S.Pd, M.Or …………..

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 4: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

JOSEPH NOVIAN ARIS. STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA

UNGGULAN DI KABUPATEN KLATEN. Skripsi, Surakarta : Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Desember 2009.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mencari jawaban atas masalah yang

diteliti yaitu (1) Mengetahui profil olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (2)

Mengetahui pembinaan olahraga unggulan Kabupaten Klaten. (3) Mengetahui

kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui

sarana dan prasarana olahraga unggulan Kabupaten Klaten. (5) Mengetahui

kondisi lingkungan dan sosial/ kultur masyarakat di Kabupaten Klaten. (6)

Mengetahui peranan Pemerintah Kabupaten terhadap perkembangan prestasi

olahraga unggulan Kabupaten Klaten.

Sesuai tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif dengan mengunakan metode survei, Sumber data dalam

penelitian ini adalah KONI Kabupaten Klaten, Cabang olahraga unggulan

Kabupaten Klaten, dan Kantor Kecamatan se-Klaten. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah angket dokumentasi dan observasi. Data yang sudah

terkumpul dianalisa secara deskriptif kualitatif.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan (1) Cabang olahraga unggulan

Kabupaten Klaten yaitu : Panahan (PERPANI), Sepak Takraw(PERSETASI) dan

Tenis Meja (PTMSI). (2) Profil olahraga yang ada di Kabupaten Klaten ditangani

lewat dua jalur yaitu jalur pendidikan yang dikoordinasikan oleh Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan melalui Bidang Pemuda dan Olahraga

(BINMUDORA) dan jalur masyarakat yang dikoordinasikan oleh Komite

Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Klaten yang dibantu induk

olahraga ada 17 cabang olahraga di Kabupaten Klaten. Sedangkan cabang

olahraga unggulan yang ada di Kabupaten Klaten ada 3 yaitu : Panahan

(PERPANI), Sepak Takraw (PESERTASI) dan Tenis Meja (PTMSI). (3) Pelatih

dan Atlet di Kabupaten Klaten sesuai dengan kualifikasinya yaitu : Pelatih tingkat

internasional 2 orang, pelatih tingkat nasional 5 orang, pelatih tingkat daerah 8

Page 5: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

orang. Sedangkan atlet senior 22 orang, atlet junior 14 orang, atlet pra-junior/

hasil dari pemanduan bakat 5 orang. (4) Jumlah prasarana olahraga unggulan yang

ada di kabupaten Klaten yaitu : Panahan 3 buah, Sepak Takraw 20 buah, Tenis

Meja 240 buah. (5) Lingkungan dan sosial/ kultur masyarakat dengan didukung

dari sektor perdagangan, industri, peternakan dan letak Kabupaten Klaten yang

strategis sangat mendukung bagi keberadaan olahraga yang ada di Kabupaten

Klaten. (6) Tidak ada dukungan dari segi kebijakan yang di keluarkan Pemerintah

Kabupaten Klaten melalui Peraturan Daerah (PERDA) atau peraturan perundang-

undangan lainya. Sedangkan dukungan dari segi pendanaan juga ada tetapi belum

merata dan masih kurang.

Page 6: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“ Terkadang akal pikiran manusia dapat melebihi dan menembus logika, tetapi

jangan lupa untuk kembali pada kenyataan yang ada “ (Penulis)

“ Tugas dan panggilan tertinggi seorang anak manusia adalah menjadi manusia

guru. Ia bertanggung jawab untuk menciptakan suatu masyarakat pembelajar

yang melahirkan pemimpin-pemimpin baru bagi sebuah bangsa, bagi bangsa-

bangsa, dan bagi umat manusia di masa depan. Sesederhana dan sesulit itu.”

(Andrias Harefa)

“ Orang gagal adalah orang yang menyia-nyiakan hidupnya, orang sukses adalah

orang yang menikmati hidupnya, orang yang bijaksana adalah orang yang selalu

optimis menjalankan hidup apa adanya dengan usaha maksimal dan tetap rendah

hati. Masa depan adalah mereka yang yakin akan keindahan mimpi mereka.”

(Eleanor Rosevelt)

Page 7: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

Bapak dan Ibuku tercinta.

Adikku tersayang.

Dinda Hati Tercinta.

Teman-teman angkatan 2002 JPOK

UNS.

Almamaterku

Page 8: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Studi Tentang Olahraga

Unggulan Kabupaten Klaten”. Sebagai salah satu syarat kelengkapan guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Atas terselesainya penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah

memberikan ijin untuk penyusunan skripsi ini.

2. Drs. H. Agus Margono, M.Kes., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. H. Sunardi, M.Kes., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani

dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Agus Mukholid, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, petunjuk, pengarahan dan dorongan, sehingga skripsi ini dapat

penulis selesaikan.

5. Slamet Widodo, S.Pd, M.Or, selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, petunjuk, pengarahan dan dorongan, sehingga

skripsi ini dapat penulis selesaikan.

6. Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes., selaku Pembimbing Akademik yang

telah dengan tulus dan sabar dalam memberikan bimbingan, pengarahan

dan dorongan.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan bantuan ilmu pengetahuan selama

penulis menuntut ilmu.

8. Para karyawan administrasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang turut membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Drs. Joko Sutrisno, MM selaku Ketua Harian KONI Kabupaten

Klaten yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian dalam

rangka penyusunan skripsi ini.

10. Pengurus cabang olahraga Kabupaten Klaten, yang telah memberikan

waktu luangnya kepada kami.

11. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang serta

mendoakan diriku.

12. Adiku yang banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

13. Teman-teman JPOK angkatan 2002 atas kekompakanya selama ini.

Page 9: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Atas bantuanya, semoga amal kebaikan semua pihak mendapatkan

imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa dan diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Surakarta, Desember 2009

Page 10: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ........................................................................................................... i

PENGAJUAN ................................................................................................ ii

PERSETUJUAN ............................................................................................ iii

PENGESAHAN ............................................................................................. iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

MOTTO ......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii

KATA PENGHANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 5

D. Perumusan Masalah ................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 7

1. Pemanduan Bakat .............................................................. 7

a. Pengertian ..................................................................... 7

b. Tujuan Pemanduan Bakat ............................................. 7

2. Prestasi ................................................................................. 11

3. Organisai ............................................................................. 12

a. Pengertian Organisasi ................................................. 12

b. Organisasi Olahraga ................................................... 13

c. Struktur dan Bagan Organisasi ................................... 14

Page 11: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

d. Unsur-Unsur Organisasi ............................................. 16

e. Manajemen ................................................................. 17

f. Administrasi ............................................................... 18

g. Kepemimpinan ............................................................ 19

4. Sumber Daya Manusia ....................................................... 14

a. Atlet .............................................................................. 20

b. Pelatih ........................................................................... 21

c. Pembina / Pengurus ...................................................... 22

5. Sarana dan Prasarana .......................................................... 23

6. Lingkungan dan Sosial Masyarakat .................................... 24

a. Lingkungan ................................................................... 24

b. Kultur Masyarakat ........................................................ 25

B. Penelitian Yang Berhubungan..........……………………………..26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 27

1. Tempat Penelitian .............................................................. 27

2. Waktu Penelitian ............................................................... 27

B. Metode Penelitian .................................................................... 27

C. Sumber Data ............................................................................ 28

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 28

E. Teknik Analisis Data ............................................................... 29

F. Format Pengumpulan Data ...................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ......................................................................... 31

B. Analisis Data ........................................................................... 41

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................... 43

B. Implikasi ............................................................................ 44

C. Saran ................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46

LAMPIRAN .................................................................................................... 48

Page 12: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Usia Mulai Berolahraga, Spesialisasi dan Usia Pencapaian Prestasi

Puncak Dalam Berbagai Macam Cabang

Olahraga………………………...............................................................47

Tabel 2. Daftar Cabang Olahraga Klaten Kabupaten…………………………... 48

Tabel 3. Atlet Binaan PBSI Klaten..............……………………………………..32

Tabel 4. Data Jumlah Perkumpulan Olahraga di Kabupaten Klaten……………..34

Tabel 5. Data Jumlah Pelatih dan Atlet Olahraga Unggulan Kabupaten Klaten...35

Tabel 6. Jumlah Prasarana Olahraga Kabupaten Klaten…………………………36

Tabel 7. Dukungan Pemkab Klaten Terhadap Perkembangan Olahraga………...38

Page 13: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pembinaan Prestasi Olahraga ditinjau dari Teori Piramida, Usia

berlatih, tingkat atlet dan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan

atlet…………………………………………………………………..9

Gambar 2. Periodisasi Pengembangan Olahraga Jangka Panjang……………. 10

Page 14: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen ………………………………………………..48

Lampiran 2. Instrumen Penelitian ……………………………………………… 49

Lampiran 3. Daftar Atlet Penerima Dana Insentif ………………………………52

Lampiran 4. Daftar Cabang Olahraga Kabupaten Klaten ……………………….54

Lampiran 5. Hasil PORDA 2005 ………………………………………………. 56

Page 15: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia, karena kehidupan manusia terdiri dari dua aspek, yaitu aspek jasmani

dan aspek rohani yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jika kedua aspek tersebut

berkembang dan tumbuh secara berselaras maka akan timbul kehidupan yang

harmonis dalam pertumbuhannya. Keselarasan kehidupan jasmani dan rohani

pada manusia dapat dicapai dengan melakukan olahraga.

Tujuan berolahraga tidak sama antara individu satu dengan individu yang

lain. Ada empat dasar tujuan manusia melakukan olahraga yaitu, (1) Olahraga

kreatif yang menekankan tercapainya kesehatan jasmani dan rohani, (2) Olahraga

pendidikan yang menekanklan pada aspek pendidikan, (3) Olahraga profesional

menekankan tercapainya keuntungan material, (4) Olahraga kompetitif atau

prestasi menekankan pada kegiatan perlombaan dan pencapaian prestasi

(Mochamad Sajoto : 1995).

Pemerintah Indonesia menyadari betapa pentingnya olahraga terhadap

perkembangan pembangunan masyarakat yang sangat luas. Semboyan

mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga tidak pernah hilang,

sehingga bukan hanya dirasakan namun sekarang sudah dilaksanakan diberbagai

lapisan masyarakat. Perkembangan yang terjadi baik teknologi maupun sumber

daya manusia kian pesat sehingga olahraga tidak mau ketinggalan begitu saja

terbukti kemajuan di bidang olahraga sangat membanggakan. Peningkatan prestasi

dan kemampuan dalam bidang fisik dapat dilihat dalam aktifitas masyarakat

sehari-hari, sehingga dapat memunculkan teknik-teknik permainan yang selalu

dimodifikasi begitu rapi dari tahun ke tahun, contohnya seperti dalam cabang

olahraga : atletik, tenis lapangan, bola basket, dan bulu tangkis dan lain

sebagainya.

Page 16: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Salah satu wujud perhatian pemerintah terhadap olahraga nasional adalah

dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2005

tentang sistem Keolahragaan Nasional, yang mengatur berbagai hal yang

berkaitan dengan pelaksanaan olahraga nasional. Dengan dikeluarkanya Undang-

Undang tersebut diharapkan akan menjadi dasar untuk mengatur, membina dan

megembangkan sumber daya manusia Indonesia di bidang olahraga, sehingga

dapat dijadikan modal yang kuat bagi Pembangunan Nasional secara keseluruhan.

Seperti tercantum dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005

menyebutkan: Keolahragaan Nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan

kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan

akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan

kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat,

martabat, dan kehormatan bangsa.

Tetapi melihat merosotnya prestasi olahraga Indonesia dibeberapa tahun

belakangan ini sudah sangat memprihatinkan bila dibandingkan dengan prestasi

dalam beberapa dekade sebelumnya. Terakhir dalam Sea Games ke XXIII

Filipina, Indonesia hanya mampu bertengger diposisi 5. Padahal di pesta olahraga

Asia Tenggara tersebut Indonesia selalu menempati posisi tiga besar bahkan juara.

Saingan terberat hanya datang dari negeri Gajah Putih Thailand, tapi kini

Indonesia harus berbagi medali dengan Malaysia, Vietnam bahkan Myanmar yang

dulu prestasinya jauh di bawah Indonesia.

KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) menyadari kemerosotan

prestasi olahraga nasional dikarenakan keterlambatan dalam proses regenerasi

atlet di berbagai olahraga unggulan. Seperti contohnya cabang bulu tangkis,

semasa jaya diisi oleh pemain andalan seperti : Rudi Hartono, Icuk Sugiarto, Susi

Susanti, Alan Budi Kusuma dan lain-lain. Indonesia sangat ditakuti di pentas

olahraga dunia lewat cabang olahraga bulu tangkis. Terbukti dengan keberhasilan

Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma merebut medali Emas dalam cabang bulu

tangkis di Olimpiade Barcelona 1992. Tetapi setelah mereka bertambah usia dan

mengundurkan diri sangat sulit mencari pengganti yang sepadan, terutama tunggal

Page 17: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

putri belum ada yang dapat menyamai prestasi Susi Susanti, bahkan baru dalam

level Asia sekalipun.

Untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia yang sedang terpuruk,

Pengurus KONI di setiap daerah tingkat Kabupaten/ Kota dituntut aktif dalam

upaya menggali potensi olahraga unggulan daerah masing-masing. Seperti

tercantum dalam Pasal 34 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 :

Pemerintah Kabupaten/ Kota wajib mengelola sekurang-kurangnya satu cabang

olahraga unggulan yang bertaraf nasional dan / atau internasional.

Unsur-unsur yang penting serta mendukung dalam upaya meningkatkan

prestasi olahraga antara lain pembinaan teknik, pembinaan fisik, dan pembinaan

kematangan juara. Di samping itu masih banyak faktor eksternal yang dapat

mempengaruhi peningkatan prestasi misalnya organisasi, pengurus, pelatih, atlet,

orang tua atlet yang mendukung serta prasarana dan sarana.

Organisasi olahraga merupakan suatu wadah yang bergerak dalam

olahraga yang bertujuan untuk mencapai prestasi maksimal dalam olahraga.

Kerjasama antar orang-orang yang terlibat di dalamnya harus terjalin dengan baik,

mempunyai rencana kerja dan program kerja yang jelas. Melalui organisasi, maka

akan lebih jelas langkah-langkah yang harus ditempuh unhtuk mewujudkan

tujuannya. Hubungan yang harmonis, kerjasama yang kompak, program kerja

yang baik, sehingga organisasi dapat berjalan dengan lancar dan prestasi

maksimal dapat tercapai.

Kelangsungan dan kelancaran dari kegiatan organisasi tidak lepas dari

pendanaan. Dengan adanya dana yang memadai, maka kegiatan akan berjalan

dengan baik dan prestasi maksimal dapat tercapai. Suatu organisasi olahraga harus

mampu mencairkan atau mendapatkan sumber dana tersebut dapat berasal dari

dalam anggota organisasi maupun dari luar organisasi.

Kelancaran dan kualitas latihan harus didukung prasarana dan sarana yang

baik. Prasarana dan sarana yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus

dipenuhi guna menunjang kegiatan latihan. Tanpa adanya prasarana dan sarana

latihan akan terganggu bila mungkin akan terhenti, hal ini dapat menyebabkan

tujuan latihan yaitu prestasi maksimal tidak akan tercapai.

Page 18: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Prestasi maksimal merupakan impian setiap atlet dari berbagai macam

cabang olahraga. Keberhasilan prestasi tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.

Pelatih yang berkualitas memegang peranan penting terhadap peningkatan prestasi

atletnya. Pelatih harus mampu menerapkan program latihan yang sesuai dengan

kemampuan atletnya, memantau latihan dan membina secara terus menerus.

KONI Klaten sebagai cabang dari KONI pusat memiliki tugas dan

tanggung jawab yang sama dalam melaksanakan pembinaan olahraga unggulan

yang ada di Kabupaten Klaten. Dengan adanya pembinaan atlet olahraga unggulan

di Klaten diharapkan dapat menyumbangkan prestasi di kancah daerah, nasional

maupun internasional.

Berdasarkan kenyataan yang telah diungkap di atas maka memicu penulis

untuk mengetahui olahraga unggulan yang berada di Kabupaten Klaten. Olahraga

unggulan di Kabupaten Klaten tersebut dapat dikaji dari berbagai masalah baik

dari prestasi yang telah diraih, keberadaan organisasi, metode pembinaan dan

sarana prasarana sehingga sangat riil untuk menentukan olahraga unggulan di

Kabupaten Klaten hal ini melatar belakangi penulis untuk mengangkat judul :

“Study Tentang Profil Olahraga Unggulan di Kabuapten Klaten”

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Olahraga di Indonesia perlu pembenahan yang lebih baik.

2. Tujuan orang berolahraga antar individu satu dengan yang lain tidak

sama.

3. Perlunya organisasi yang sehat dan baik untuk menangani berbagai

macam cabang olahraga agar dapat berprestasi semaksimal mungkin.

4. Metode pembinaan yang diterapkan harus sesuai dengan karakteristik

dari cabang olahraga unggulan di Kabupaten Klaten.

5. Sangat dibutuhkan prasarana dan sarana yang lengkap dan memadai

untuk kelancaran pembinaan.

Page 19: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

6. Perlu pengkajian terhadap cabang olahraga unggulan di Kabupaten

Klaten.

B. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap permasalahan

penelitian, masalah penelitian perlu dibatasi. Pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah “Pengkajian Terhadap Olahraga Unggulan di Kabupaten

Klaten”.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dalam penelitian ini dapatdirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana profil olahraga unggulan yang ada di Kabupaten Klaten?

2. Bagaimana pembinaan olahraga yang ada di Kabupaten Klaten?

3. Bagaimana kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan Kabupaten

Klaten?

4. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang digunakan dan dimiliki

olahraga yang ada di Kabupaten Klaten?

5. Bagaimana kondisi lingkungan dan sosial/kultur masyarakat di

Kabupaten Klaten?

6. Bagaimana peranan Pemerintah Kabupaten Klaten terhadap

perkembangan prestasi olahraga unggulan di Kabupaten Klaten?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka

tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui profil olahraga unggulan di Kabupaten Klaten.

2. Mengatahui metode pembinaan olahraga unggulan di Kabupaten

Klaten.

3. Mengetahui kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan Kabupaten

Klaten.

Page 20: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

4. Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan di Kabupaten

Klaten.

5. Mengetahui kondisi lingkungan dan sosial/kultur masyarakat di

Kabupaten Klaten.

6. Mengetahui peranan Pemerintah Kabupaten Klaten terhadap

perkembangan prestasi olahraga unggulan di Kabupaten Klaten.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi KONI Klaten dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan

evaluasi mengenai olahraga unggulan di Kabupaten Klaten.

2. Dapat memberikan rangsangan positif bagi pengurus KONI Klaten

untuk senantiasa meningkatkan pembinaan terhadap olahraga unggulan

di Kabupaten Klaten.

3. Dengan diketahuinya hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat

berguna dan bermanfaat memberikan kemajuan terhadap olahraga

unggulan di Kabupaten Klaten.

4. Bagi masyarakat luas, khususnya warga Klaten dapat mengetahui

potensi daerahnya dalam bidang olahraga.

Page 21: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pemanduan Bakat

a. Pengertian

Bakat (atitude) pada umumnya diartikan sebagai suatu kemampuan

bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu untuk dikembangkan lebih

lanjut dan dilatih, yaitu agar bakat itu dapat terwujud. (Yusuf Hadisasmita dan

Aip Syarifuddin, 1996 : 53). Sedangkan pemanduan adalah proses, cara, atau

perbuatan dalam memimpin atau melatih (mendidik, mengajari dan sebagainya)

supaya dapat melakukan pekerjaan sendiri. (Yusuf Hadisasmita dan Aip

Syarifuddin, 1996 : 53).

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat dikemukakan

bahwa pengertian pemanduan bakat adalah proses dalam usaha untuk menemukan

atau mendapatkan tanda-tanda atau dasar-dasar yang dimiliki oleh seseorang

seperti kepandaian, keterampilan, sifat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir

yang dilakukan dengan jalan memprediksi atau memperkirakan bahwa seseorang

itu mempunyai peluang dalam suatu cabang olahraga tertentu untuk dibina dan

dikembangkan menjadi atlit yang memiliki potensi tinggi, sehingga diharapkan

akan berhasil di dalam mengikuti latihan-latihan dan mencapai prestasi puncak.

b. Tujuan Pemanduan Bakat

Pemanduan bakat menurut Harsono dalam buku Yusuf Hadisasmita dan

Aip Syarifuddin (1996 : 53) bertujuan untuk “memprediksi dengan probabilitas

yang tinggi, seberapa besar peluang seseorang berhasil prestasi maksimalnya, dan

apakah seorang atlit muda mampu secara sukses menyelesaikan atau melewati

program latihan dasar, untuk kemudian ditingkatkan latihannya menuju prestasi

puncaknya. Semakin dini seorang menampakkan bakatnya, semakin cepat dan

besar kemungkinan baginya untuk memasuki tahap latihan puncak prestasi,

sehingga puncak prestasinya dicapai dalam usia yang lebih muda”.

Page 22: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

c. Pembinaan

Dalam pembinaan olahraga prestasi biasanya mengikuti tahap-tahap

pembinaan yang didasarkan pada teori piramida, yaitu (1) pemassalan; (2)

pembibitan; dan (3) pembinaan prestasi.

1. Pemassalan

Pemassalan adalah mempolakan keterampilan dan kesegaran jasmani

secara multilateral dan spesialisasi (M. Furqon H, 2002 : 3). Pemassalan olahraga

bertujuan mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan

menghayati langsung hakikat dan manfaat olahraga sebagai kebutuhan hidup,

khususnya jenis olahraga yang bersifat mudah, murah, menarik, bermanfaat dan

massal.

Kaitannya dengan olahraga prestasi: tujuan pemassalan adalah melibatkan

atlet sebanyak-banyaknya sebagai bagian dari upaya peningkatan prestasi

olahraga.

Pemassalan olahraga merupakan dasar dari teori piramida dan sekaligus

merupakan landasan dalam proses pembibitan pemanduan bakat atlet.

Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat merupakan

bentuk upaya dalam pemassalan olahraga. Dalam olahraga prestasi, pemassalan

seharusnya dimulai pada usia dini.

2. Pembibitan Atlet

Pembibitan atlet adalah upaya mencari dan menemukan individu-individu

yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi olahraga yang setinggi-tingginya

dikemudian hari, sebagai langkah atau tahap lanjutan dari pemassalan olahraga.

(M. Furqon H, 2002 :3).

Pembibitan yang dimaksud adalah menyemaikan bibit, bukan mencari

bibit.Pembibitan dapat dilakukan dengan melaksanakan identifikasi bakat (Talent

Identification), kemudian dilanjutkan dengan tahap pengembangan bakat (Talent

Development). Dengan cara demikian, maka proses pembibitan diharapkan akan

lebih baik.

Page 23: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3. Peningkatan Prestasi

Prestasi olahraga merupakan puncak penampilan atlet yang dicapai dalam

suatu pertandingan atau perlombaan, setelah melalui berbagai macam latihan

maupun uji coba. Kompetisi tersebut biasanya dilakukan secara periodik dan

dalam waktu tertentu.

Pencapaian prestasi yang setinggi-tingginya merupakan puncak dari

segala proses pembinaan, termasuk dari proses pemassalan maupun pembibitan.

Dari hasil proses pemassalan dan pembibitan, maka akan dipilih atlet yang makin

menampakkan prestasi olahraga yang dibina.

Oleh karena itu, pengorganisasian program pembinaan jangka panjang

dapat dikemukakan bahwa (1) masa anak-anak berisi program latihan pemula

(junior awal) yang merupakan usia mulai berolahraga dalam tahap pemassalan;

(2) masa adolesensi berisi program latihan junior lanjut yang merupakan usia

spesialisasi dalam tahap pembibitan; dan (3) masa pasca adolesensi berisi

program latihan senior yang merupakan usia pencapaian prestasi puncak dalam

tahap pembinaan prestasi.

Atlet Senior Pembinaan Usia pencapaian prestasi puncak =

Prestasi pasca adolesensi (18 tahun ke atas).

Junior Lanjut Pembibitan Usia spesialisasi = masa

Atlet Junior adolesensi (13-18 tahun).

Pemula Pemassalan Usia mulai berolahraga =

masa

Kanak-kanak (6-12 tahun).

Gambar1. Pembinaan prestasi olahraga ditinjau dari Teori Piramida, usia

berlatih, tingkat atlet dan tingkat pertumbuhan dari

perkembangan atlet. (M. Furqon H, 2002 : 5)

Page 24: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Tabel 1. Usia mulai berolahraga, spesialisasi dan usia pencapaian prestasi puncak dalam

berbagai macam cabang olahraga (M.Furqon H, 2002 : 6)

No Cabang

Olahraga

Usia Mulai

Berolahraga

Usia

Spesialisasi

Usia Pencapain

Prestasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Atletik

Bola Basket

Tinju

Balap Sepeda

Loncat Indah

Anggar

Senam Putra

Senam Putra

Dayung

Sepak Bola

Renang

Tenis

Bola Voli

Angkat Besi

Gulat

Ski

10 – 12

8 – 9

13 – 14

14 – 15

6 – 7

8 – 9

6 – 7

6 – 7

12 – 14

10 – 12

3 – 7

6 – 8

11 – 12

13 – 14

13 – 14

6 – 7

13 – 14

10 – 12

15 – 16

16 – 17

8 – 10

10 – 12

10 – 11

12 – 14

16 – 18

11 – 13

10 – 12

12 – 14

14 – 15

15 – 16

15 – 16

10 – 11

18 – 23

20 – 25

20 – 25

21 – 24

20 – 22

20 – 25

14 – 18

18 – 24

22 – 24

18 – 24

16 – 18

22 – 25

20 – 25

24 – 28

24 – 28

20 – 24

Berdasarkan klasifikasi tersebut menunjukkan bahwa, setiap cabang olahraga memiliki

karakteristik berbeda-beda dalam pembinaan usia dini. Dari klasifikasi pembinaan

olahraga tersebut dapat dijadikan pedoman untuk mendapatkan bibit-bibit atlet yang

potensial, sehingga pada usia tertentu dapat mencapai puncak prestasi. Hal ini karena

prestasi puncak tidak akan tercapai apabila atletnya bukan bibit unggul meskipun

ditunjang faktor lainnya yang maksimal.

Page 25: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gambar 2. Periodisasi Pengembangan Olahraga Jangka Panjang (M. Furqon H,

2002).

2. Prestasi

a. Prestasi

Banyak tujuan yang terkandung dalam cabang olahraga. Setiap orang

melakukan kegiatan olahraga ada tujuannya sendiri-sendiri, salah satunya adalah

olahraga yang berorientasi pada keberhasilan atau dengan kata lain sebuah

prestasi yang setinggi-tingginya. Karena hal ini merupakan idaman setiap atlet.

Prestasi yang dicapai merupakan prestise atau harga diri bagi atlet itu

sendiri, keluarganya, daerah asalnya hingga negara dari mana atlet itu berasal.

(Sudjarwo, 1993 : 11). Prestise di bidang olahraga juga merupakan kebutuhan dan

dambaan masyarakat sedangkan prestise individu sebagai harga diri merupakan

salah satu aspek tuntutan manusia hidup bermasyarakat.

Menurut (Sudjarwo, 1993 : 10), dalam usaha pencapaian prestasi

maksimal sebenarnya ada dua faktor yang menentukan, yaitu Faktor Indogen dan

Eksogen.

1. Faktor Indogen

Faktor Indogen adalah beberapa aspek yang harus dipenuhi oleh seorang

atlet untuk dapat mencapai prestasi maksimal, seperti :

a. Bentuk dan proporsi tubuh yang sesuai dengan cabang olahraga

pilihannya.

PERIODISASI

LATIHAN ANAK

DAN JUNIOR

GENERALISASI

(6-14 Tahun)

SPESIALISASI

( > 14 Tahun)

Permulaan

(6-10 Tahun)

Pembentukan

Olahraga

(11-14 Tahun)

Spesialisasi

(15-17 Tahun)

Prestasi Puncak

(17 Tahun)

Page 26: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Kemampuan fisik, seperti kekuatan, kecepatan, kelincahan,

ketahanan, koordinasi dan sebagainya.

c. Kesehatan, baik fisik maupun mental.

d. Keterampilan sebagai penguasaan teknik dan taktik.

e. Aspek kejiwaan yang baik, seperti kepribadian, disiplin, ketekunan,

kesungguhan, dan daya fikir.

f. Pengalaman bertanding sebagai usaha untuk meningkatkan

penampilan menuju kematangan juara.

2. Faktor Eksogen

Faktor Eksogen adalah faktor di luar atlet yang mempengaruhi pencapaian

prestasi maksimal, seperti :

a. Kerjasama atau interaksi antara pelatih, asisten pelatih, atlet dan

semua orang yang terlibat dalam proses kepelatihan.

b. Kuantitas maupun kualitas sarana dan prasarana olahraga yang

tersedia.

c. Kepengurusan dan organisasi cabang olahraga yang

bertanggungjawab.

d. Lingkungan hidup atlet yang menunjang.

e. Fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang menjamin kehidupan

atlet.

f. Adanya dukungan yang nyata dari pemerintah.

3. Organisasi

a. Organisasi

Organisasi merupakan suatu unit (satuan) sosial yang dikoordinasikan

dengan sadar, yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi atas dasar

yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan

bersama. Organisasi bukan hanya bertalian dengan angka bangunan semata-mata,

akan tetapi dengan badan seluruhnya, serta fungsi yang berhubungan dengannya.

Ia mengkoordinasi seluruh faktor-faktor, agar tercipta kerjasama dalam mencapai

tujuan.

Sebelum diberikan kepastian definisi organisasi, ada baiknya kita kutip

definisi organisasi dari beberapa ahli berikut ini (Cholil dan Sarosa, 1995 : 17) :

1. Oliver Sheldon : organisasi adalah proses penggabungan

pekerjaan diantara individu-individu atau kelompok-kelompok

berdasarkan bakat-bakat tertentu yang diperlukan dalam

pelaksanaan kegiatan secara fungsional, sehingga memungkinkan

Page 27: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

terdapatnya saluran terbaik yang bersifat efisien, sistematis, positif

dan terkoordinasi dari usaha yang tersedia.

2. Chesten I. Bernard : organisasi formal adalah sistem kerjasama

yang komplek dari unsur fisik, biologis, pribadi dan sosial yang

terikat dalam hubungan yang teratur secara khusus yang beralasan

dari kerjasama dua orang atau lebih.

3. Ralp Ceiries Davis : organisasi adalah suatu kelompok orang-

orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah

kepemimpinan.

4. Herbert A. Simon : organisasi adalah pola komunikasi yang

komplek dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok

manusia.

5. Ernest Dale : organisasi adalah suatu proses perencanaan yang

berkaitan dengan perihal penyusunan, pengembangan dan

pemeliharaan suatu struktur atau pada hubungan-hubungan kerja

dari orang-orang dalam suatu kelompok kerja.

Jadi, suatu organisasi hakekatnya terdiri dari orang-orang yang usahanya

harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah subsistem yang saling terikat dan

terkait, dan saling bekerja sama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang,

serta saling berorientasi pada tujuan tertentu.

Dari berbagai definisi di atas minimal ada tiga faktor, yaitu :

1) Dua orang atau lebih.

2) Saling bekerjasama.

3) Saling berorientasi pada suatu tujuan.

4) Kewenangan dan kepemimpinan.

Organisasi sebagai wadah interaksi antar manusia serta sebagai proses,

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) Tujuan jelas, harus dapat diterima dan dipahami oleh anggotanya.

2) Adanya suatu perintah dari pimpinan ke seluruh anggota atau

bawahannya.

3) Adanya keseimbangan dan tanggungjawab anggota dengan pimpinan.

4) Pembagian tugas yang adil dan sesuai dengan kewenangan (arah,tugas

dan kemampuan).

5) Struktur organisasi disusun secara sederhana dan pola harus relatif

permanen.

Kelangsungan dan kelancaran dari kegiatan organisasi tidak lepas dari

pendanaan. Dana merupakan faktor yang menentukan pelaksanaan dari kegiatan

olahraga. Dengan dana yang memadai, maka kegiatan dapat berjalan dengan

lancar sehingga akan menopang pencapaian prestasi maksimal. Suatu organisasi

harus mampu untuk mencari atau mendapatkan sumber dana, sehingga organisasi

Page 28: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

tetap hidup dan mampu menjalankan program kerja yang telah direncanakan.

Sumber dana dalam sebuah organisasi dapat dihasilkan dari anggota organisasi

maupun dari luar organisasi. Tanpa dana yang memadai tujuan dari organisasi

olahraga yaitu prestasi yang maksimal sulit untuk dicapai.

b. Organisasi Olahraga.

Organisasi terdiri bermacam-macam bentuknya, baik dilihat dari kegiatan

yang dilaksanakan dan tujuan yang hendak dicapai. Organisasi olahraga tidaklah

berbeda dengan organisasi pada umumnya. Perbedaan hanya terletak pada

kegiatan atau aktivitas yang dijalankan dalam suatu organisasi dan tujuan dari

organisasi olahraga tersebut. Organisasi olahraga merupakan usaha dari

sekelompok orang yang bergerak dalam bidang olahraga tertentu dan saling

kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu prestasi maksimal.

Di dalam organisasi olahraga yang baik harus memenuhi syarat-syarat

khusus sebagai organisasi olahraga, sehingga organisasi tersebut merupakan

organisasi yang sehat, baik dan berjalan dengan lancar. Tanpa memenuhi syarat

yang telah ditetapkan bersama, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat

tercapai. Cabang olahraga di Indonesia terdiri dari beberapa macam cabang

sehingga antara organisasi yang satu dengan yang lain berbeda-beda.

Sebagai induk organisasi olahraga di Indonesia adalah Komite Olahraga

Nasional Indonesia (KONI) pusat yang berkedudukan di Jakarta. KONI pusat ini

membawahi dan mengkoordinir semua organisasi-organisasi di Indonesia. Dengan

demikian akan terjalin kerjasama yang baik antara organisasi olahraga, baik di

tingkat daerah maupun pusat. Sehingga tujuan organisasi olahraga yaitu prestasi

yang maksimal dapat tercapai dengan baik.

c. Struktur dan Bagan Organisasi

Hakekatnya suatu organisasi itu tidak terwujud, atas dasar itu di samping

memiliki nama tertentu, maka organisasi harus membentuk struktur organisasi

serta menuangkan struktur tersebut ke dalam bagan organisasi. Sebelum sampai

Page 29: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pada kesimpulan definisi stuktur dan bagan organisasi, kiranya ada baiknya

dikemukakan beberapa pendapat ahli (Cholil dan Sarosa : 1995), yaitu :

1) Ralf Currier Davis : Struktur organisasi adalah hubungan antara

fungsi-fungsi tertentu, faktor-faktor pisik dan orang.

2) John Pfiffiner dan Owen Lane : Struktur organisasi adalah hubungan

antara pegawai dan aktifitas mereka satu sama lain serta terhadap

keseluruhan, di mana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas, pekerjaan-

pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok

pegawai yang melaksanakannya.

3) Delton E.Mc Ferland : Struktur organisasi adalah pola jaringan

berhubungan antara macam-macam jabatan dan para pemegang

jabatan.

4) F.G Anderson : stuktur organisasi adalah susunan hubungan-

hubungan, pertanggungjawaban-pertanggungjawaban, dan wewenang-

wewenang melalui tujuan perusahaan pada pencapaian sasarannya.

5) Richard A. Jhonson, Fermout E. Kast dan J.E Rosseuzweig : Struktur

organisasi adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktifitas

di dalam organisasi.

Dari kelima batasan struktur organisasi tersebut di atas, dapatlah

disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan satuan-

satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang yang

masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam kesatuan yang utuh.

Untuk dapat menyusun struktur organisasi yang baik, dimungkinkan

apabila senantiasa berpegang teguh dan menerapkan asas-asas organisasi secara

situasional.

Struktur organisasi akan jelas dan tegas apabila dibuatkan bagan

organisasi. Bagan organisasi merupakan gambar dari struktur organisasi berupa

kotak-kotak yang disalurkan dengan garis wewenang antara yang satu dengan

yang lainnya. Soebagio Hartoko (1996 : 6) mengemukakan bahwa, bagan

organisasi adalah gambar struktur organisasi yang ditunjukan dengan kotak-kotak

atau garis-garis yang disusun menurut kedudukannya yang masing-masing

memuat fungsi tertentu, yang satu sama yang lain dihubungkan dengan garis-garis

saluran wewenang dan tanggungjawab.

Adapun kegunaan dari bagan organisasi (Cholil dan Sarosa, 1996 : 39)

adalah :

Page 30: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

1) Untuk mengetahui besar kecilnya skala organisasi.

2) Untuk mengetahui garis-garis saluran wewenang.

3) Untuk mengetahui berbagai macam satuan organisasi yang ada.

4) Untuk mengetahui perincian aktifitas masing-masing satuan organisasi.

5) Untuk mengetahui setiap jabatan yang ada berikut jenis dan jumlah

tugas para pejabat.

6) Untuk mengetahui identitas para pejabat.

7) Untuk mengetahui jumlah dan kedudukan setiap pejabat.

8) Untuk mengetahui apakah suatu organisasi telah menerapkan prinsip-

prinsip organisasi atau belum.

Menurut Soebagio Hartoko (1996 : 8-9) bagan organisasi dapat

digolongkan berdasarkan :

1) Bentuk bagan organisasi.

a) Bagan piramid.

b) Bagan mendatar.

c) Bagan menegak.

d) Bagan lingkaran.

e) Bagan setengah lingkaran.

f) Bagan elips.

g) Bagan setengah elips.

h) Bagan sinar.

2) Isi bagan organisasi.

a) Bagan struktur.

b) Bagan aktifitas.

c) Bagan jabatan.

d) Bagan tugas.

e) Bagan nama.

f) Bagan pangkat atau golongan pangkat.

g) Bagan foto.

h) Bagan berkode.

i) Bagan lukisan.

j) Bagan serba ada.

d. Unsur-Unsur Dalam Organisasi

Di dalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur atau unit pejabat yang

menduduki suatu bidang tertentu. Unsur-unsur organisasi tersebut mempunyai

tugas tertentu sesuai dengan jabatannya dan saling berhubungan satu sama

lainnya. Pada prinsipnya kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur organisasi

bertujuan untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dan memajukan organisasi,

sehingga organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan baik (T. Hani Handoko :

Page 31: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

1994). Menurut T. Hani Handoko (1994 : 168-171) unsur-unsur organisasi

tersebut adalah :

1) Pengurus.

Pengurus merupakan orang yang mempunyai tugas dan tanggungjawab

cukup besar dalam organisasi. Pengurus merupakan orang yang

memegang kendali jalannya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

suatu organisasi. Maju atau mundurnya suatu organisasi tergantung

dari suatu aktivitas para pengurusnya. Pengurus dalam suatu

organisasi, biasanya dipegang oleh seorang pejabat tertentu. Pejabat

yang bertindak menjadi pengurus dalam organisasi dapat disusun

dengan format sebagai berikut :

a) Ketua umum

b) Wakil Ketua Umum

c) Sekretaris

d) Bendahara

e) Seksi-seksi

f) Penasehat

2) Anggota.

Selain pengurus unsur yang tidak kalah pentingnya dalam organisasi

adalah anggota. Keterlibatan seorang anggota di dalam suatu

organisasi sangat diperlukan, meskipun keberadaan anggota dalam

organisasi tidak begitu aktif dibandingkan dengan keterlibatan seorang

pengurus.

Kewajiban pokok seorang anggota dalam organisasi adalah menaati

segala peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya.

3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Anggaran dasar adalah merupakan landasan pokok dan sebagai dasar

pelaksana kegiatan yang memuat aturan-aturan yang berlaku sesuai

dengan ketentuan dalam organisasi. Anggaran dasar dan Anggaran

Rumah Tangga merupakan petunjuk pelaksanaan kegiatan dalam

organisasi. Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga keduanya

merupakan dasar dan petunjuk yang telah ditetapkan sebelumnya.

4) Rencana Kerja

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu dibuat adanya

rencana kerja. Dalam rencana kerja tersebut memuat kegiatan-kegiatan

yang akan dilaksanakan sesuai dengan jangka waktu yang telah

ditetapkan. Agar rencana kerja dapat berjalan dengan baik, maka

diperlukan kerja sama yang baik antara unsur- unsur yang terlibat di

dalam organisasi.

5) Anggaran Belanja

Anggaran Belanja merupakan salah satu bentuk dari berbagai rencana

kerja yang telah disusun dalam organisasi. Dalam menyusun Anggaran

Belanja harus disesuaikan dengan keadaan organisasi. Anggaran

Page 32: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Belanja yang dibuat hendaknya bersifat realistis, luwes dan kontinyu.

Anggaran yang dibuat harus mampu mengatasi kemungkinan-

kemungkinan yang terjadi dan dapat berubah sesuai dengan keadaan,

serta jangan sampai Anggran Belanja yang dibuat tidak sesuai dengan

perhitungan yang sudah direncanakan.

d. Manajemen

Organisasi ada untuk mencapai tujuan-tujuan, maka seseorang harus

menetapkan tujuan-tujuan tersebut dan alat atau cara yang dapat digunakan untuk

mencapai tujuan itu. Alat atau cara itu tidak lain adalah manajemen. Sebelum

diberikan kepastian definisi manajemen, ada baiknya kita kutip beberapa definisi

tentang manajemen pada umumnya, (Hartoko, Dalimin dan Soemarno : 1998)

antara lain :

1) Sp. Siagian, menyatakan bahwa manajemen adalah kemampuan atau

keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka

pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain.

2) The Liang Gie : manajemen itu sebagai tindakan-tindakan atau

proses menggerakkan tindakan dalam usaha kerjasama manusia

sehingga tujuan-tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.

3) GR. Terry : manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan terlebih dahulu dengan melalui atau menggunakan

kegiatan orang lain.

Dari berbagai pengertian manajemen di atas maka dapat disimpulkan

bahwa manajemen adalah kemampuan untuk bertindak melalui kegiatan orang

lain dalam rangka untuk mencapai tujuan. Dari berbagai pengertian manajemen

tersebut di atas walaupun berbeda-beda namun mempunyai karakteristik yang

sama, yaitu :

a) Adanya tujuan yang telah ditetapkan.

b) Tujuan itu ditetapkan melalui orang lain.

c) Diperlukannya bimbingan dan pengawalan.

Pada awal abad dua puluh ini, seorang ahli dari Perancis bernama Hendry

Fayol mengemukakan tentang lima fungsi manajemen, yaitu : merencanakan,

mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan ( Manullang :

2001).

Page 33: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Hadai Nawai dalam buku manajemen olahraga (Hartoko, Dalimin dan

Soemarno : 1998) menyatakan bahwa manajemen dibedakan menjadi dua yaitu

manajemen administrasi dan manajemen operasional dengan fungsi yang berbeda-

beda. Fungsi manajemen administrasi, yaitu : perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengawasan dan komunikasi. Sedangkan fungsi dari manajemen

operasional, adalah : tata usaha, perbekalan, kepegawaian, keuangan dan

hubungan masyarakat.

f. Administrasi

Suatu rangakain dalam organisasi agar dapat berjalan dengan lancar, maka

perlu disusun dan diatur agar mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Agar

hasil tersebut tercapai, maka perlu adanya administrasi yang baik, karena

membantu dalam penyelenggaraan kegiatan. Administrasi adalah suatu rangkaian

kegiatan atau sekelompok orang yang memperdayagunakan sumber-sumber daya,

fasilitas, ide-ide dan orang-orang yang tergabung dalam suatu unit kerja atau

organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

sehingga lebih efektif dan efisien (Manullang : 2001).

Sedangkan administrasi yang dikutip dari Dalimin (1998 : 6), adalah

sebagai berikut :

2) John M Griffuer : Administrasi dapat dirumuskan sebagai

pengorganisasian dan pengarahan sumber daya manusia atau tenaga

kerja dan materi untuk mencapai tujuan yang dicapai.

3) Luther Gulich : Administrasi adalah bertalian dengan pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan.

Dari pengertian administrasi di atas, akan diperoleh unsur-unsur

administrasi, antara lain :

2) Sekelompok manusia, dua orang atau lebih.

3) Proses kerja sama dengan rangakain kegiatan yang menyeluruh dan

integral.

4) Tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.

5) Pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

6) Pendayagunaan sumber personil dan material.

Organisasi yang baik harus didukung oleh tata usaha atau kepanitiaan yang

baik. Usaha-usaha dalam kepanitiaan yang baik meliputi :

1) Selebaran-selebaran dan publikasi.

2) Catatan hasil yang lengkap.

3) Pertanggung jawaban keuangan.

4) Administrasi peralatan.

Page 34: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5) Laporan lengkap.

6) Surat-menyurat dan pengumuman.

g. Kepemimpinan

Kepemimpinan atau Leadership adalah kemampuan seseorang (yaitu

pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (yang dipimpin atau

pengikut-pengikutnya), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana

dikehendaki oleh pemimpin tersebut (Soekanto, 1990 : 288). Kepemimpinan yang

baik dan benar adalah kepemimpinan yang berwibawa terhadap orang lain karena

nilai-nilai pribadinya. Orang-orang yang akan mengikutinya dengan senang hati

penuh kepercayaan, karena kepribadiannya merupakan jaminan.

Sifat-sifat yang disyaratkan bagi seorang pemimpin tidaklah sama pada

setiap masyarakat. Di kalangan masyarakat Indonesia, sifat-sifat yang harus

dipenuhi oleh seorang pemimpin dapat dijumpai pada warisan tradisional

Indonesia yaitu “Asta Brata”, seperti yang dikatakan Wirjosuparto yang dikutip

oleh Soerjono Soekanto (1990 : 291). Menurut Asta Brata tersebut, kepemimpinan

yang akan berhasil, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Indra-Brata, yang memberikan kesenangan dalam jasmani.

2) Yama-Brata, yang menunjuk pada keahlian dan kepastian hukum.

3) Surya-Brata, yang menggerakkan bawahan dengan mengajak mereka

untuk bekerja persuasion.

4) Caci-Brata, yang memberi kesenangan rohani.

5) Bayu-Brata, yang menunjukkan keteguhan pendidikan dan rasa tidak

segan-segan untuk turut merasakan kesukaran-kesukaran pengikutnya.

6) Dhana-Brata, menunjukkan suatu sikap yang patut dihormati.

7) Paca-Brata, yang menunjukkan kelebihan di dalam ilmu pengetahuan,

kepandaian dan keterampilan.

8) Agni-Brata, yaitu sifat memberikan semangat kepada anak buah.

Adapun tugas pemimpin adalah memberikan kerangka pokok kekuasaan

dan wewenang, mengawasi dan menyalurkan perilaku kelompok. Suatu

kepemimpinan dapat dilaksanakan atau diterapkan dengan berbagai cara antara

lain : otoriter, demokrasi dan bebas. Ketiga cara tersebut dapat berlangsung

bersamaan, karena metode mana yang terbaik senantiasa tergantung pada situasi

yang dihadapi. Cara demokratis, mungkin hanya dapat diterapkan di dalam

Page 35: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

masyarakat yang warganya mempunyai taraf pendidikan cukup. Cara otoriter

lebih tepat untuk diterapkan di dalam masyarakat yang heterogen, sedangkan cara

bebas lebih cocok bagi masyarakat yang relatif homogen (soekanto : 1990).

4. Sumber Daya Manusia

a. Atlet

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 75), atlet adalah

olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan, kekuatan,

ketangkasan dan kecepatan.

Olahragawan sendiri berarti, orang yang suka berolahraga yang banyak

melakukan atau mengambil bagian di olahraga, sehingga dapat disimpulkan atlet

merupakan orang yang suka berolahraga dan mengikuti perlombaan atau

pertandingan dengan unsur-unsur kekuatan, ketangkasan dan kecepatan.

Jika mengevaluasi dan menganalisa dalam berbagai kejuaraan dunia,

menunjukkan bahwa hanya atlet tertentu yang cocok untuk olahraga tertentu,

memiliki karakteristik psikologis dan mental yang diperlukan, memiliki potensi

fisik yang handal, memiliki kemampuan teknik dan taktik yang baik dan memiliki

pengalaman dalam berbagai kompetisi.

Ada baiknya sebelum membina atlet lebih lanjut, atlet diberikan kesadaran

bahwa prestasi puncak tiada akan tercapai apabila atlet tersebut tidak memiliki

kemauan untuk mencapainya. Meskipun fakto-faktor yang lain sebagai faktor

pendukung mempunyai sumbangan atau peranan yang sangat penting, tetapi

sumbangan terbesar datang dari atlet itu sendiri ( Hadisasmita dan Syaifuddin :

1996). Diperkirakan sumbangan tersebut adalah sebagai berikut dari atlet sekitar :

60 – 70 % dan faktor penunjang yang lain : 30 – 40 %.

Pembinaan atlet yang dilakukan secara sistematik, tekun dan

berkelanjutan, diharapkan akan dapat mencapai prestasi yang bermakna. Proses

pembinaan memerlukan waktu yang lama, yakni dari masa kanak-kanak atau usia

dini hingga anak mencapai tingkat efisiensi kompetisi yang tinggi. Menurut Harre

sebagaimana dikutip Hadisasmita dan Syaifuddin (1996 : 70), pembinaan dimulai

dari program umum mengenai latihan dasar mengarah kepada pengembangan

Page 36: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

efisien olahraga secara komprehensif dan kemudian berlatih yang

dispesialisasikan pada cabang olahraga yang ditekuninya.

b. Pelatih

Pelatih yang dimaksud adalah seorang atau sekelompok orang yang

mengelola atau menangani sekelompok atau seseorang untuk mencapai tujuan

tertentu (Heru Suranto : 1994). Dengan demikian pelatih olahraga dapat disebut

sebagai seorang atau sekelompok orang yang mengelola atau menangani

sekelompok atau seseorang untuk mencapai prestasi olahraga tertentu setinggi-

tingginya.

Seorang pelatih harus sadar akan kenyataan bahwa ia dapat benar-benar

mempengaruhi dan membentuk watak (karakter) dan kepribadian atlet dalam hal

tertentu. Pengaruh-pengaruh ini dapat berakibat positif atau negatif, bermanfaat

dan dapat merusak atau mengganggu, dan yang jelas dapat berpengaruh relatif

tahan lama atau permanen pada seluruh kehidupan atlet asuhannya (Heru Suranto

: 1994).

McKinney, yang dikutip Hadisasmita dan Syarifuddin (1996 : 27-28)

berpendapat bahwa pelatih yang baik mempunyai kemampuan sebagai berikut :

1) Mempunyai kemampuan untuk membantu atlet dalam

mengaktualisasikan potensinya.

2) Bila membentuk tim, didasarkan pada keterampilan individu yang

telah diajarkannya.

3) Mempunyai keterampilan dan teknis yang seimbang.

4) Mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan tingkat intelektual

dengan kemampuan neuromuskuler atletnya.

5) Mampu menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dalam membentuk kondisi

atlet.

6) Lebih mementingkan pada unsur pendidikan secara utuh, baru

kemudian pada unsur pelatihan.

7) Membenci kekalahan, tetapi tidak mencari kemenangan dengan

berbagai cara yang tidak etis.

8) Mempunyai kemampuan untuk mengendalikan dirinya ke arah

penyimpangan profesinya.

9) Mempunyai kemapuan untuk selalu dihormati oleh atlet dan teman-

temannya.

10) Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap profesinya.

Page 37: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Berdasarkan pendapat di atas, maka seorang pelatih harus dibekali dengan

beberapa syarat, dimana dengan bekal tersebut pelatih mampu menjalankan

tugasnya dengan baik serta mampu memciptakan atlet-atlet yang profesional.

Tanpa memiliki persyaratan-persyaratan tersebut di atas, maka hasil pembinaan

yang dilakukan menjadi kurang baik.

Menurut Sudjarwo (1993 :9) tugas-tugas pokok yang harus dilakukan

seorang pelatih, antara lain :

1) Mengadakan pemanduan untuk memilih bibit unggul atlet.

2) Menyusun program latihan untuk jangka pendek maupun jangka

panjang.

3) Menyusun strategi dan menentukan taktik dalam menghadapi

pertandingan.

4) Mengadakan evaluasi setelah selesai melakukan latihan atau

pertandingan.

5) Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan, baik secara teori maupun

praktek dalam cabang olahraga yang dibinanya.

c. Pengurus dan Pembina

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 1253) pengurus dapat

diartikan sekelompok orang yang mengurus dan memimpin perkumpulan. Dan

dalam kegiatan mengurus tersebut terdapat unsur-unsur mengusahakan,

mengelola, memimpin dan mengatur. Sedangkan Pembina adalah orang yang

membina. Membina dapat diartikan mengusahakan supaya lebih baik, maju,

sempurna dan sebagainya.

Dalam organisasi olahraga pengurus dan pembina mempunyai tugas dan

tanggungjawab yang besar atas pencapaian prestasi atletnya. Kemajuan prestasi

olahraga tidak dapat tercapai jika tidak ada kerjasama yang kompak dan harmonis

dari atlet, pelatih dan pengurus maupun pembina. Maju mundurnya

perkembangan suatu organisasi olahraga jika tidak ditangani pengurus dan

pembina yang baik pastilah akan sulit untuk mencapai prestasi yang diharapkan.

Pengurus dan pembina merupakan suatu kesatuan yang harus selalu berusaha

untuk memajukan organisasi yang di bawahinya.

Page 38: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

5. Sarana dan Prasarana

Salah satu syarat dapat dilaksanakannya kegiatan pembinaan prestasi

olahraga yaitu tersedianya prasarana dan sarana yang cukup lengkap. Prasarana

dan sarana yang lengkap merupakan salah satu faktor penunjang kelancaran suatu

kegiatan serta mencapai prestasi yang maksimal. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2002 : 893) definisi prasarana, sarana dan alat adalah sebagai berikut :

1) Prasarana adalah segala hal yang merupakan penunjang

terselenggaranya suatu proses atau usaha.

2) Sarana adalah merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai

alat untuk mencapai tujuan.

3) Alat-alat olahraga atau supplies biasanya dipakai dalam waktu relatif

pendek. Misalnya bola, raket, jaring bola basket, jaring tenis, pemukul

bola dan lain-lain.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas atau prasarana

merupakan bentuk permanen yang berupa bangunan atau tempat, baik

yangberada di luar maupun di dalam yang digunakan untuk aktivitas olahraga.

Sarana adalah suatu benda yang digunakan dalam latihan atau bertanding di mana

dalam latihan atau bertanding benda atau alat tersebut tidak dapat dipindah-

pindahkan. Sedangkan alat olahraga adalah suatu benda yang digunakan dalam

berolahraga, mudah untuk dipindah-pindahkan dan digunakan dalam waktu relatif

singkat.

6. Lingkungan (Klimatologi) dan Sosial Masyarakat

a. Lingkungan/ Klimatologi

Perkembangan manusia mengalami perubahan dari lahir atau sejak lahir

hingga dewasa dan akhirnya mati. Menurut para ahli bahwa perkembangan

manusia dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Banyak sekali aliran atau teori

yang mengungkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

manusia.

Salah satu teori atau aliran yang banyak sekali dianut adalah Aliran

Konvergensi yang dipelopori William Stern. Menurut Aliran Konvergensi yang

Page 39: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dikutip oleh Heru Suranto (1994 : 9), bahwa perkembangan individu atau manusia

sangat dipengaruhi oleh faktor pembawaan (dasar) juga faktor lingkungan.

Lingkungan alam atau kondisi alam sekitar mempengaruhi perkembangan

manusia di sekitarnya baik perkembangan lahiriah maupun psikis, salah satu

contoh adalah orang-orang di daerah pegunungan. Menurut Joko Wilarso dan

Gumono (2002 : 61) Orang-orang yang hidup di daerah pegunungan atau dataran

tinggi mempunyai jumlah sel darah merah yang lebih banyak daripada orang yang

tinggal di daerah dataran rendah. Hal ini disebabkan di dataran tinggi atau

pegunungan, kadar oksigennya lebih sedikit, sehingga tubuh terpacu untuk

memproduksi sel-sel darah merah, agar kemampuan untuk mengikat oksigen yang

kadarnya sedikit tersebut dapat lebih besar. Hal ini merupakan adaptasi dari tubuh

terhadap lingkungan di sekitarnya.

Sehubungan dengan kenyataan di atas orang pegunungan mempunyai

kemampuan mengikat oksigen yang lebih baik daripada orang-orang yang hidup

di dataran rendah. Sehingga orang pegunungan mempunyai Vo2 max yang tinggi.

Dalam M. Furqon H (2002 : 19), disebutkan olahraga yang cocok bagi atlet

dengan Vo2 max tinggi antara lain : Lari Jarak Menengah, Lari Jarak Jauh, Jalan

Cepat dan Balap Sepeda. Jadi orang daerah pegunungan mempunyai potensi besar

terhadap cabang olahraga tersebut.

Sedangkan secara psikis, menurut M. Daryono dan M. Hartono (1997 :24),

dalam tata kehidupan orang pegunungan berpegang pada tradisi atau kebiasaan

yang turun temurun sehingga kehidupan yang berbau mitos tampak mewarnai

masyarakat di daerah pegunungan.

Sedangkan orang-orang daerah pantai rata-rata terampil dalam berenang

karena dipengaruhi pekerjaan mereka yang sebagian besar bermata pencaharian

sebagai nelayan. Jadi tidaklah mengherankan banyak sekali atlet-atlet olahraga air

yang berasal dari daerah pantai, semisal Pulau Bali yang merupakan daerah pesisir

pantai. Selama ini Pulau Bali banyak menghasilkan atlet perahu layar dan atlet

selancar yang sudah mampu bersaing di tingkat dunia.

Page 40: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b. Kultur Masyarakat

Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau menyebabkan

kemajemukan suku dan aneka kebudayaan yang terkandung di dalamnya.

Perbedaan budaya menyebabkan perbedaan kultur masyarakat yang berkembang

di setiap daerah di Indonesia.

Semisal antara orang Jawa dan orang Ambon memiliki kultur masyarakat

yang sangat berbeda. Menurut Kodiran sebagaimana dikutip oleh

Koentjaraningrat (1999 : 350), kesukaan orang Jawa terhadap gerakan-gerakan

kebatinan, penilaian tinggi yang dinyatakan terhadap konsep nerimo, ketabahan

yang ulet dalam hal menderita, tetapi lemah dalam hal-hal karya. Ini menandakan

bahwa orang Jawa berwatak sabar, saling menghormati, bekerjasama atau gotong-

royong dan mau menerima keadaan tetapi kurang cakap dalam berkarya.

Sedangkan salah satu budaya yang melekat di orang-orang Ambon ialah

adanya kawin lari atau lari bini. Sistem perkawinan ini yang paling lazim terjadi.

Menurut Subyakto yang dikutip Koentjaraningrat (1999 : 178), orang Ambon

umumnya lebih suka menempuh jalan pendek untuk menghindari perundingan

dan upacara. Hal ini menandakan orang-orang Ambon kurang sabar, berwatak

keras dan berani mengambil resiko.

Secara kultur masyarakat orang Ambon memiliki watak keras

dibandingkan orang Jawa yang lebih sabar dan lunak. Dalam olahraga bagi orang

Ambon yang berwatak keras cocok untuk olahraga yang keras pula yang

membutuhkan keberanian dan nyali yang cukup tinggi untuk mengambil resiko.

Semisal : Tinju, Gulat, Karate ataupun olahraga Beladiri lainnya. Jadi tak

mengherankan jika kita melihat atau mendengar banyak Petinju yang berasal dari

Ambon. Sedangkan orang Jawa yang kental akan nilai kerjasama atau gotong-

royong dan sabar mungkin tidaklah cocok untuk menekuni olahraga keras seperti

orang Ambon. Mungkin orang Jawa cocok untuk olahraga beregu yang

membutuhkan kerjasama dan kekompakan pemain atau atletnya.

Page 41: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1) Tempat Penelitian

Untuk memperoleh berbagai keterangan yang dibutuhkan dalam

pemecahan masalah, maka penelitian ini dilaksanakan di sekretariat KONI Klaten

yang beralamat di GOR Gelarsena Jln. Mayor Koesmanto No. 24 Klaten-Jawa

Tengah dan masing-masing Pengcab olahraga di Klaten.

2) Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dua tahap yang dilaksanakan dalam bulan

April 2009, yang pembagiannya adalah sebagai berikut :

a. Tahap Pertama : pengambilan data mengenai KONI Klaten, sarana

dan prasarana sekretariat, AD/ART ( Anggaran

Dasar/ Anggaran Rumah Tangga ) dan cabang

olahraga binaan KONI Kabupaten Klaten.

b. Tahap Kedua : pengambilan data dari masing-masing Pengurus

cabang olahraga binaan KONI Klaten mengenai

kegiatan organisasi, sumber daya manusia dan

prestasi. Dan disetiap Kecamatan di Kabupaten

Klaten untuk pengambilan data prasarana olahraga.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survei. Menurut Jerry R. Thomas dan Jack K. Nelson (1990 : 263) “survei pada

umumnya mempunyai jangkauan yang luas, penelitian ini biasanya untuk

menentukan pendapat saat ini pada populasi yang khusus”.

Page 42: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengertian

penelitian deskriptif menurut Sugiyanto (1993 : 52) adalah :

“Penelitian bertujuan untuk mencari informasi mengenai fenomena-

fenomena atau situasi yang aktual atau yang ada pada saat penelitian

berlangsung. Penelitian deskriptif pada umumnya tidak untuk menguji

hipotesis melainkan hanya untuk melihat gambaran atau deskriptif tentang

apa yang sedang terjadi”.

Sedangkan menurut Jerry R. Thomas dan Jack K. Nelson (1990 : 263)

penelitian deskriptif adalah studi tentang keadaan yang digunakan secara luas

dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan sosial. Nilainya berdasarkan pada

alasan bahwa masalah-masalah dapat dipecahkan dan praktek-praktek diperbaiki

secara obyektif dan pengamatan yang teliti, analisa, dan pendeskripsian”.

C. Sumber Data

Sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah KONI Kabupaten Klaten

dan dari pengurus cabang olahraga binaan KONI Kabupaten Klaten. Adapun yang

diteliti meliputi : organisasi, prasarana dan sarana, program latihan, metode

pembinaan atlet dan prestasi cabang-cabang olahraga binaan KONI Kabupaten

Klaten.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah :

a. Dokumentasi, yaitu barang yang dipergunakan sebagai bukti

(Kamus Besar Bahasa Indonesia : 1990). Adapun yang akan

didokumentasikan antara lain organisasi, prasarana dan sarana,

pembinaan atlet dan prestasi olahraga binaan KONI Kabupaten

Klaten.

b. Wawancara, menurut Keraf (2001 : 161) wawancara dalah suatu

cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan

langsung kepada seorang informan atau seorang autoritas (seorang

ahli atau yang berwenang dalam suatu masalah). Adapun pihak

yang akan diwawancara antara lain pengurus, pelatih serta pihak-

Page 43: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

pihak lain yang berhubungan dengan prestasi yang pernah diraih

olahraga binaan KONI Kabupaten Klaten.

c. Observasi, digunakan pada suatu variasi usaha penelitian.

Penelitian ini menyediakan suatu alat pengumpulan data dan

merupakan metode deskriptif pada penelitian masalah-masalah

tertentu (Jerry R. Thomas dan Jack K. Nelson : 1990). Sedangkan

menurut Keraf (2001 : 162) observasi yaitu pengamatan langsung

kepada suatu objek yang akan diteliti. Teknik observasi yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu

peneliti meninjau langsung jalannya latihan dan prasarana dan

sarana yang ada.

E. Teknik Analisa Data

Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa. Teknik analisa data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif kuantitatif. Dari semua

data yang dikumpulkan masing-masing dan disusun dalam bentuk tabel atau

grafik untuk dianalisa dan disimpulkan. Dari data yang telah dianalisa akan

diperolah gambaran yang sesungguhnya mengenai variabel yang diteliti.

F. Format Pengumpulan Data

Format pengumpulan data olahraga unggulan Kabupaten Klaten, dalam

penelitian ini adalah sebagi berikut :

1. Data dari KONI Klaten.

a. Keadaan lembaga keolahragaan.

1). Kantor sekretariat.

2). Struktur organisasi.

3). Sarana administrasi.

4). Jumlah induk organisasi.

b. Olahraga yang di unggulkan

1). Jenis olahraga.

2). Prestasi yang di raih/perolehan medali.

c. Hasil PORDA 2005 masing-masing cabang olahraga.

Page 44: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2. Data dari Pengcab-pengcab olahraga Kabupaten Klaten.

a. Keadaan lembaga keolahragaan.

1). Kantor sekretariat.

2). Struktur organisasi.

3). Sarana administrasi.

4). Jumlah induk organisasi keolahragaan/Klub.

b. Pembinaan keolahragaan.

1). Sistem pembibtan.

2). Program pembinaan.

c. Dukungan pelaksanaan organisasi dari Pemerintah Kabupaten

Klaten.

1). Kebijaksanaan.

2). Pendanaan.

d. Sumberdaya manusia.

1). Pelatih.

2). Atlet.

e. Olahraga yang di unggulkan (animo masyarakat).

f. Lingkungan dan sosial/kultur masyarakat.

1). Dukungan geografis.

2). Dukungan industri olahraga.

g. Data dari Kecamatan se-Kabupaten Klaten.

1). Sarana dan prasarana olahraga sesuai cabang olahraga.

2). Industri olahraga tiap Kecamatan.

Page 45: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Study Tentang Profil Olahraga Unggulan Kabupaten Klaten

Pembangunan olahraga yang ada di Kabupaten Klaten dilakukan lewat

dua jalur. Jalur pertama adalah melalui jalur pendidikan, yang penyelenggaraanya

dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klaten.

Dan kedua adalah pembangunan olahraga lewat jalur masyarakat yang

penyelenggaraanya selama ini dikoordinasikan oleh Komite Olahraga Nasional

Indonesia (KONI) Kabupaten Klaten, Sebagai koordinasi yang mewakili unsur

masyarakat.

Pembangunan olahraga lewat jalur pendiikan atau sekolah dikenal

dengan istilah pendidikan jasmani ditempuh dengan cara memasukan muatan

pendidikan jasmani ke dalam satuan pelajaran pada setiap jalur dan jenjang

pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi baik intra maupun

ekstrakurikuler. Sedangkan pelaksanaan pembangunan olahraga lewat jalur

masyarakat, ditempuh melalui serangkaian kegiatan yang serasi untuk tujuan

peningkatan prestasi yang dilakukan KONI Kabupaten Klaten, dibantu oleh

induk-induk olahraga yaitu cabang olahraga yang ada di Kabupaten Klaten.

a. KONI Kabupaten Klaten

1) Kantor Sekretariat

GOR Gelarsena,Jln. Mayor Kusmanto no. 24 Klaten Utara

2) Struktur Organisasi KONI Kabupaten Klaten Periode 2001 - 2006

Penasehat : Muspida

Ketua Umum : Bupati Klaten

Waka Umum : Drs.Wibowo Muktiharjo

Ketua Harian : Drs.Joko Sutrisno,MM

Waka Ketua I : Drs.Darmadi

Waka Ketua II : dr.Rony Rukminto,M.Kes

Sekretaris I : Suyanto,B.A

Page 46: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Sekretaris II : Drs.Dwi Purwanto,MM

Bendahara I : Drs.Mulyono Hari

Bendahara II : Drs.Sukojo

Bid.Pembanaan Prestasi I : H.Isbad Dewoso

Bid.Pembanaan Prestasi II : Poertono,B.sc

Bid.Litbang : Drs.Joko Sumardi,M.Kes

Bid.litbang : Drs.Mursidi

Bid.Usaha Dana : H. Otto Saksono,ST. MM

Bid.Usaha Dana : H. Sukemi,ST. MM

Bid.Umum : Drs.Anang Widayaka

Bid.Umum : Drs. H.Bambang Wisnu

b. Olahraga Unggulan di Kabupaten Klaten

Cabang olahraga unggulan menurut data dari KONI Kabupaten Klaten

adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar Cabang Olahraga Unggulan Kabupaten Klaten No Cabang Olahraga Jumlah

Klub

Perolehan Medali Pada

PORDA

Nasional Internasional

Emas perak perunggu

1 Panahan 5 12 17 1 6 3

2 Sepak Takraw 7 - - 3 3 1

3 Tenis Meja 24 - - 1 3 1

1. Panahan

Cabang Panahan memang selama ini menjadi cabang olahraga yang paling

bisa diandalkan oleh Kabupaten Klaten. Keberhasilan PERPANI Klaten

bukan hanya di tingkat daerah dan nasional tetapi juga di tingkat

internasional. Selain itu masih banyak lagi atlet-atlet yang potensial baik

junior maupun pra-junior yang dibina PERPANI Klaten. Selama ini

keberhasilan PERPANI Klaten didukung dengan adanya sumber daya

manusia yang memadai baik itu pengurus, pelatih dan atlet. Dan kendala

yang dirasakan adalah kurangnya sarana dan prasarana yang memadai dan

faktor pendanaan.

Page 47: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2. Sepak Takraw (PERSETASI)

Cabang Sepak Takraw boleh dikatakan unggulan baru di Klaten, Tetapi

soal prestasi sangatlah membanggakan, tidak hanya di even Porda saja

atlet PERSETASI Klaten dapat berprestasi tetapi juga dapat berprestasi

dengan baik di event Kejurda ataupun Kejurnas. Kesuksesan ini tidak

lepas dari sumber daya manusia yang dimiliki sangat memadai dan juga

dukungan dari KONI Klaten semisal memberikan sarana prasarana yang

lebih memadai dan lapangan pekerjaan bagi atlet berprestasi.

3. Tenis Meja (PTMSI)

Cabang Tenis Meja sebenarnya boleh dibilang mati suri karena program

pembinaan hanya dilakukan bila mendekati masa pertandingan atau

kejuaraan selain itu pengurus masih saja dipegang oleh orang-orang yang

sama setiap periodenya dan juga tidak ada proses regenerasi atlet yang

sampai kini hanya terjadi stagnansi saja. Kurangnya minat masyarakat

terhadap Tenis Meja sebagai salah satu kendala yang dihadapi itu yang

dikeluhkan oleh sebagian besar pengurus. Melihat prestasi di dua Porda

terakhir, cabang Tenis Meja mengalami kendala dengan tidak konsistenya

dengan upaya pembinaan atlet junior sebagai regenerisator para senior,

sedangkan yang senior mampu dengan baik dalam prestasi yang sampai

pada level nasional bahkan internasional. Bagaimana jika Tenis Meja di

Klaten dibina dengan baik dan benar? Itu mungkin pertanyaan yang

muncul dengan melihat keadaan salah satu cabang olahraga unggulan di

Kabupaten Klaten.

Cabang olahraga unggulan lain yang layak diangkat dan diperhatikan.

Selain itu masih ada cabang lain yang bisa dikatakan unggulan bila

tidak hanya berkaca pada hasil Porda. Yaitu cabang Bulu Tangkis yang

pada Porda terakhir tidak dapat berprestasi dengan baik, padahal dari

penelusuran banyak sekali ditemukan atlet-atlet yang berbakat dan mampu

berbicara di tingkat nasional bahkan internasional. Hal ini menurut

pengurus PBSI Klaten dikarenakan pada saat itu atlet senior yang telah

Page 48: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dipersiapkan gagal membela dikarenakan banyak yang membela daerah

lain. Juga terbentur pindah ke kota lain karena urusan studi ataupun ikut

orang tua yang pindah tempat tinggal dan lain-lain. Jadi pada Porda

kemarin hanya mengandalkan atlat-atlet junior yang masih miskin

pengalaman. Sebagai catatan PBSI Klaten selama ini juga sukses

menyumbang atlet nasional yang dapat berprestasi dengan apik di kancah

nasional maupun internasioanal seperti, Nova Widiyanto yang berasal dari

Sukorejo, Wedi, Klaten dan Budi Santoso dari Pedan, Klaten. Adapun

atlet Panahan binaan PBSI Klaten yang dapat berprestasi adalah :

Tabel. 2 Atlet Binaan PBSI Klaten

NO NAMA KETERANGAN

1 Yohanes Agus Kurniawan Pelatnas Jakarta

2 Nova Armada Pelatnas Jakarta

3 Ig. Rudi Cristiawan Pelatnas Jakarta

4 Nova Widianto Pelatnas Jakarta

5 Aditia Sindoro Jarum Kudus (Pelatda)

6 Aji Basuki Sindoro Jarum Jakarta (pelatda)

7 Riqi Cristiawan Tangkar Bogasari (Pelatda)

8 Markus Wijanu Tangkar Bogasari (Pelatda)

9 Hery Setiawan Dwi Cahyono Tangkar Bogasari (Pelatda)

10 Dina Astria Jarum Kudus (Pelatda)

11 Adnan Fauzi Surya Naga Surabaya

12 Danan Jaya Surya Naga Surabaya

13 Seto Danukusumo Surya Naga Surabaya

14 Dwi Handayani Surya Naga Surabaya

15 Sri Susilowati Pelatda Jateng di PMS Surakarta

16 Intana Agus Purwanto Pelatda Jateng di PMS Surakarta

17 Rintan Apriliani Pelatda Gajah Tunggal, Tangerang

18 Feri Bekti Sutanto Pelatda Gajah Tunggal, Tangerang

Page 49: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

c. Alamat dan Struktur Organisasi Olahraga Unggulan Kabupaten Klaten

1) Panahan (PERPANI)

Alamat : Jl.Garuda No. 19 b Klaten. Telp (0276) 325315

Struktur Organisasi

KetuaUmum : Munawar, S.Pd

Wakil Ketua : Sigit HS

Sekretaris : Mustajab

Bendahara : Nugroho

Seksi Wasit/ Juri : Drs. Wayan

Seksi Kepelatihan : Sugeng Hariyadi

2) Tenis Meja (PTMSI)

Alamat : Jl. Jambu No. 36 Klaten.

Struktur Organisasi

Ketua Umum : Drs. Syamsudin,

Ketua Harian : Agustinus Setyobudi

Sekertaris : Purwoko

Wakil Sekertaris : Sri Sumaryanti, SE

Bendahara : Amirudin

Bidang Organisasi : Yudi Irawan

Bidang Pembinaan : Isnanto

Seksi Perlengkapan : Novan Bayu

Seksi Umum : Heri E.S.

3) Sepak Takraw (PERSETASI)

Alamat : Jl. Jambu No. 28 Klaten.Telp (0272) 325137

Stuktur Organisasi

Ketua Umum : Ir. Sukadi

Sekretaris : Drs. Mursidi

Bendahara : Ir. Hari Utama

Pembantu Umum : Tukino, S.Pd.

Bidang Organisasi : Jumingan

Page 50: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Bidang Pembinaan : Joko Sukasno

Seksi Perlengkapan : Mustaqim

Seksi Umum : Bambang Edi

2. Pembinaan Olahraga di Kabupaten Klaten

Dalam pembinan harus menempuh pola yang tepat dan dilakukan

dengan tahap-tahap tertentu. Sehingga potensi yang dimiliki atlet dapat

berkembang secara maksimal. Untuk mencapai prestasi yang maksimal bukan

kegiatan yang mudah. Karena semua itu dipengaruhi oleh banyak faktor,

memerlukan proses dan waktu yang cukup lama, dana yang cukup, sarana dan

sarana yang memadai, dan juga dukungan dari masyarakat maupun pemerintah.

Pembinaan olahraga di Kabupaten Klaten dilakukan oleh klub-klub

olahraga yang tergabung dalam masing-masing Pengcab sesuai dengan cabang

olahraganya. Pembinaan usia dini yang dilakukan melalui penjaringan dari hasil

pertandingan atau perlombaan pada tingkat pelajar, seperti PORSENI (Pekan

Olahrga dan Seni) tingkat sekolah dasar, POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar

Nasional) yang datanya diambil dari DEPDIKNAS melalui BINMUDORA

(Bidang Pemuda dan Olahraga).

Selain itu penjaringan juga dilakukan oleh pengurus atau pembina

olahraga masing-masing Pengcab dari tiap-tiap klub olahraga yang ada di

Kabupaten Klaten. Kemudian atlet-atlet yang telah terseleksi dilakukan

pembinaan lebih lanjut untuk mengikuti latihan tiap-tiap Pengcab olahraga.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan dapat didatakan jumlah

perkumpulan olahraga sebagai mediator pembinaan olahraga di kabupaten Klaten.

Adapun jumlah perkumpulan tersebut adalah sebagai berikut :

Page 51: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 3. Data Jumlah Perkumpulan Olahraga di Kabupaten Klaten

No Cabang Olahraga Jumlah

1 Sepak Bola 51

2 Badminton 51

3 Tenis Lapangan 25

4 Bola Voly 70

5 Basket 15

6 Catur 20

7 Renang 10

8 Yudo 3

9 Pencak Silat 25

10 Karate 5

11 Panahan 6

12 Sepak Takraw 10

13 Tenis Meja 26

14 Panahan 3

15 Menembak 1

16 Balap Sepeda 3

17 Berkuda 2

18 Bridge 5

19 Tae Kwon Do 2

20 Angkat Berat 1

21 Gulat 2

22 Senam 10

Jumlah 346

Sumber : (BPS)Klaten Dalam Angka Tahun 2004

3. Kondisi Pelatih dan Atlet Olahraga Unggulan Kabupaten Klaten

Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa jumlah pelatih dan atlet

olahraga unggulan yang ada di Kabupaten adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Data Jumlah Pelatih dan Atlet Olahraga Unggulan Kabupaten

Klaten

No Cab. Olahraga Pelatih Atlet

Internasional Nasional Daerah Senior Junior Pra-

junior

1 Panahan 2 3 5 16 10 5

2 Sepak Takraw - 1 - 6 4 -

3 Tenis Meja - 1 3 4 - -

Jumlah 2 5 8 22 14 5

Page 52: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4. Prasarana Olahraga di Kabupaten Klaten

Prasarana olahraga yang akan didokumentasikan dalam penelitian ini

adalah prasarana olahraga yang terdapat ditiap-tiap Kecamatan di Kabupaten

Klaten, dimana Kabupaten Klaten terdapat 26 Kecamatan, Yaitu :

1. Kecamatan Prambanan

2. Kecamatan Gantiwarno

3. Kecamatan Wedi

4. Kecamatan Bayat

5. Kecamatan Cawas

6. Kecamatan Trucuk

7. Kecamatan Kalikotes

8. Kecamatan Kebonarum

9. Kecamatan Jagonalan

10. Kecamatan Manisrenggo

11. Kecamatan Karangnongko

12. Kecamatan Ngawen

13. Kecamatan Ceper

14. Kecamatan Pedan

15. Kecamatan Karangdowo

16. Kecamatan Juwiring

17. Kecamatan Wonosari

18. Kecamatan Delanggu

19. Kecamatan Polanharjo

20. Kecamatan Karanganom

21. Kecamatan Tulung

22. Kecamatan Jatinom

23. Kecamatan Kemalang

24. Kecamatan Klaten Selatan

25. Kecamatan Klaten Tengah

26. Kecamatan Klaten Utara

Adapun jumlah prasarana dan sarana olahraga yang tersedia di

Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Jumlah Prasarana Olahraga Kabupaten Klaten

No Sarana Prasarana Olahraga Jumlah

1 Gedung olahraga 2

2 Lapangan Sepak Bola 72

3 Lapangan Bola Voli 60

4 Lapangan Bola Basket 23

5 Lapangan Tenis 55

6 Lapangan Panahan 70

7 Kolam Renang 4

8 Tenis Meja 240

Page 53: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

No Sarana Prasarana Olahraga Jumlah

9 Lapangan Olahraga 132

10 Lapangan Panahan 3

11 Sepak Takraw 20

12 Panahan 50

13 Tae Kwon Do 120

14 Pencak Silat 23

15 Karate 30

16 Kempo 10

17 Stadion 1

18 Billiard 10

19 Catur 140

Sumber : (BPS)Klaten Dalam Angka Tahun 2004

5. Lingkungan dan Sosial Masyarakat Klaten

Kabupaten Klaten merupakan kota kecil yang terletak di antara

Yogjakarta dan Surakarta. Kabupaten Klaten terlatak di antara 110º 26’ 14” - 110º

47’ 51” Bujur Timur dan 7º 32’ 99” - 7º 48’ 33” Lintang Selatan, dengan

ketinggian 150 m di atas permukaan air laut. Terdiri dari 267 desa atau kalurahan

yang terbagi ke dalam 26 kecamatan dan jumlah penduduk sejumlah 939.087

jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 925 jiwa/m². (Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Klaten tahun 2005). Letak Kabupaten Klaten yang sebagian

berada di lereng gunung Merapi, menyebabkan keadaan alam Kabupaten Klaten

terdiri dari dataran tinggi dan dataran rendah. Adapun batas wilayah Kabupaten

Klaten adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Klaten

Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo

Sebelah Selatan : Kabupaten Gunungkidul/ D.I Yogyakarta

Sebalah Barat : Kabupaten Sleman/ D.I Yogyakarta

Selain sebagai daerah yang maju dibidang industri, perdagangan dan

peternakan, Jadi tidak mengherankan jika rata-rata status gisi masyarakat Klaten

tinggi sehingga sangat mendukung sekali dalam aktifitas berolahraga. Dan juga

letak Kabupaten Klaten yang strategis, yang berada di tengah-tengah jalur

persimpangan beberapa Kabupaten ataupun Kota di Jawa Tengah. Hal ini

memungkinkan terjadinya laju perpindahan penduduk maupun informasi dengan

Page 54: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

cepat yang berdampak pada perkembangan sumberdaya manusia (SDM)

masyarakat di Kabupaten Klaten.

6. Peran Pemkab Terhadap Perkembangan Prestasi Olahraga Unggulan

Kabupaten Klaten

Dukungan Pemkab Klaten terhadap perkembangan prestasi olahraga dari

segi kebijakan sampai saat ini belum ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur

tentang perkembangan olahraga di Kabupaten Klaten.

Dukungan dari segi dana juga ada. Dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja (APBD) tahun 2006 Kabupaten Klaten, Bahwa anggaran yang

dialokasikan di bidang olahraga berbentuk bantuan yaitu sebagai berikut :

Tabel 6. Dukungan Pemkab Klaten Terhadap Perkembangan Olahraga

No Jenis Dukungan Jumlah Dana

1. Bantuan untuk olahraga, kesenian, kebudayaan dan kepemudaan. Rp.1.758.500.000

2. Penataan gedung olahraga (GOR) Klaten Rp.30.000.000

3. Pembuatan wall climbing di Kecamatan Klaten Selatan Rp.90.000.000

4. Pengadaan prasarana dan sarana olahraga permainan bola besar. Rp 99.050.000

5. Pengadaan prasarana dan sarana olahraga Panahan Rp.97.900.000

6. Pengadaan prasarana dan sarana olahraga permainan bola kecil. Rp.90.000.000

7. Pengadaan prasara dan sarana olahraga senam Rp.38.157.500

8. Bantuan pelaksanaan PORDA SMP/SMA/SMK. Rp.108.638.000

9. Bantuan pelaksanaan PORDA SD. Rp.65.000.000

Selain itu, untuk merangsang atlet agar mampu berprestasi dengan baik

juga sebagai penghargaan terhadap prestasi yang diraih, Pemkab melalui KONI

Klaten memberikan dana intensif bagi atlet yangmampu berprestasi dengan baik

ditingkat regional maupun tingkat nasional. Juga pemberian tali asih bagi atlet

yang mampu berprestasi dalam Pekan Olahraga Daerah (PORDA) sebesar

nominal Rp. 5.000.000 bagi atlet yang mampu meraih medali Emas, Rp.

3.500.000 untuk medali perak, dan Rp. 2.500.000 bagi atlet peraih medali

perunggu

Page 55: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

B. Analisis Data

1. Profil Olahraga Unggulan Kabupaten Klaten

Cabang-cabang olahraga unggulan yang ada di Kabupaten Klaten ada 3

cabang, yaitu : Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI), Sepak Takraw

(PERSETASI), dan Tenis Meja (PTMSI).

2. Pembinaan Olahraga di Kabupaten Klaten

Pembangunan olahraga yang ada di Kabupaten Klaten dilakukan lewat

dua jalur. Jalur pertama adalah melalui jalur pendidikan, yang penyelenggaraanya

dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Bidang Pemuda

dan Olahraga (BINMUDORA) Kabupaten Klaten, dan kedua adalah

pembangunan olahraga lewat jalur masyarakat yang penyelenggaraanya selama

ini dikoordinasikan KONI Kabupaten Klaten, sebagai koordinasi yang mewakili

masyarakat.

Pembangunan olahraga lewat jalur pendidikan atau sekolah dikenal

dengan istilah pendidikan jasmani ditempuh dengan cara memasukan muatan

pendidikan jasmani kedalam satuan pelajaran pada setiap jalur dan jenjang

pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi baik intra maupun

ekstrakurikuler. Sedangkan pelaksanaan pembangunan olahraga lewat jalur

masyarakat, ditempuh melalui serangkaian kegiatan yang serasi untuk tujuan

peningkatan prestasi yang dilakukan KONI Kabupaten Klaten, dibantu oleh

induk-induk olahraga yaitu cabang olahraga yang ada di Kabupaten Klaten.

Pembinaan olahraga di Kabupaten Klaten dikukan oleh klub-klub

olahraga yang tergabung ke dalam masing-masing Pengcab sesuai dengan cabang

olahraganya. Pembinaan usia dini yang dilakukan melalui seleksi yang dilakukan

dari hasil pertandingan atau perlombaan pada tingkat pelajar, seperti PORSENI

(Pekan Olahraga dan Seni) tingkat Sekolah Dasar, POPNAS (Pekan Olahraga

Pelajar Nasional) yang datanya diambil dari DEPDIKNAS melalui

BINMUDORA (Bidang Pemuda dan Olahraga). Selain itu seleksi juga dilakukan

oleh pengurus atau penbina olahraga masing-masing Pengcab dari hasil pantauan

tiap-tiap klub olahraga yang ada di Kabupaten Klaten.

Page 56: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

3. Kondisi Pelatih dan Atlet Olahraga Unggulan Kabupaten Klaten

Jumlah Pelatih dan Atlet Olahraga Unggulan yang ada di Kabuoaten

Klaten sesuai dengan kualifikasinya adalah sebagai berikut : Pelatih tingkat

internasional 2 orang, Pelatih tingkat Nasional 5 orang, Pelatih tingkat daerah 8

orang. Sedangkan atlet senior 22 orang, atlet junior 14 orang, atlet pra-junior/

hasil dari pemanduan bakat 5 orang.

4. Prasarana dan Sarana Olahraga Unggulan Kabupaten Klaten

Jumlah prasarana dan sarana olahraga unggulan yang ada di Kabupaten

Klaten yaitu : Panahan 3 buah, Sepak Takraw 20 buah, Tenis Meja 240 buah.

5. Lingkungan dan Sosial Masyarakat

Lingkungan sosial masyarakat dengan didukung dari sektor industri,

perdagangan, dan peternakan. Serta letak Kabupaten Klaten yang strategis di

persimpangan beberapa daerah lain, sehingga memungkinkan terjadinya laju

perpindahan penduduk maupun informasi yang cepat yang berdampak pada

peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Kabupaten Klaten.

6. Peran Pemerintah Kabupaten Terhadap Perkembangan Prestasi Olahraga

Unggulan Kabupaten Klaten

Dukungan Pemerintah Kabupaten dari segi kebijakan tidak ada.

Dukungan kebijakan yang diberikan sampai saat ini masih belum disahkan

melalui suatu Peraturan Daerah (PERDA). Sedangkan dukungan dari segi

pendanaan berupa bantuan olahraga, kesenian, kebudayaan dan kepemudaan. dan

bantuan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (PORDA)

Page 57: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian survei tentang profil olahraga unggulan di

Kabupaten Klaten, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Profil Olahraga Unggulan Kabupaten Klaten

Cabang olahraga unggulan Kabupaten Klaten yaitu : Panahan (PERPANI),

Sepak Takraw (PERSETASI) dan Tenis Meja (PTMSI).

2. Pembinaan Olahraga di Kabupaten Klaten

Olahraga di Kabupaten Klaten dilakukan lewat dua jalur yaitu jalur pendidikan

dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Bidang

Pemuda dan Olahraga (BINMUDORA) Kabupaten Klaten, dan jalur

masyarakat yang penyelenggaraanya selama ini dikoordinasikan KONI

Kabupaten Klaten yang dibantu oleh induk olahraga ada 23 cabang olahraga di

Kabupaten Klaten.

Pembinaan olahraga di Kabupaten Klaten juga dilakukan oleh klub-klub

olahraga yang tergabung ke tiap-tiap induk olahraga yaitu cabang olahraga

yang sesuai dengan jenis olahraga masing-masing.

3. Kondisi Pelatih dan Atlet Olahraga Unggulan Kabupaten Klaten

Pelatih dan atlet cabang olahraga unggulan di Kabupaten Klaten sesuai dengan

kualifikasinya yaitu: Pelatih tingkat internasional 2 orang, Pelatih tingkat

Nasional 5 orang, Pelatih tingkat daerah 8 orang. Sedangkan atlet senior 22

orang, atlet junior 14 orang, atlet pra-junior/ hasil dari pemanduan bakat 5

orang.

4. Prasarana dan Sarana Olahraga Uggulan Kabupaten Klaten

Jumlah prasarana dan sarana olahraga unggulan yang ada di Kabupaten Klaten

yaitu : Panahan 3 buah, Sepak Takraw 20 buah, Tenis Meja 240 buah.

Page 58: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

5. Lingkungan dan Sosial Masyarakat

Lingkungan sosial masyarakat dengan didukung dari sektor industri,

perdagangan, dan peternakan. Serta letak Kabupaten Klaten yang strategis di

persimpangan beberapa daerah lain, sehingga memungkinkan terjadinya laju

perpindahan penduduk maupun informasi yang cepat yang berdampak pada

peningkatan mutu Sumberdaya Manusia (SDM) Kabupaten Klaten.

6. Peran Pemerintah Kabupaten Terhadap Perkembangan Prestasi Olahraga

Unggulan Kabupaten Klaten

Dukungan dari segi kebijakan tidak ada. tidak ada Peraturan Daerah (PERDA)

yang mengatur tentang olahraga di Kabupaten Klaten. Sedangkan dukungan

dari segi pendanaan ada tetapi masih kurang dan belum merata.

B. IMPLIKASI

Dari hasil penelitian ini, di harapkan dapat memberikan gambaran dan

masukan-masukan kepada para pengurus KONI Kabupaten Klaten, Pengcab

olahraga dan Pemerintah Kabupaten Klaten tentang apa yang telah mereka capai

selama ini. Serta sebagai bahan evaluasi untuk mengadakan perbaikan-perbaikan

nantinya.

Selain itu agar pembinaan olahraga di Kabupaten Klaten dapat lebih

maju dan berprestai. Serta segera mengadakan pembenahan pada kekurangan-

kekurangan yang ada, setidaknya bagi olahraga yang belum berbicara di tingkat

yang lebih tinggi agar dapat mencontoh apa yang telah dilakukan cabang olahraga

yang telah maju. Sehingga keberadaan olahraga di Kabupaten Klaten dapat

memberikan sumbangan bagi kemajuan olahraga daerah khususnya dan negara

Indonesia pada umumnya.

Supaya pembinaan olahraga dilakukan secara merata dan kontinyu.

Karena pembinaan yang dilakukan di Kabupaten Klaten masih banyak dilakukan

pada olahraga yang memasyarakat saja, Semisal : Sepak bola, Tenis, Bulutangkis,

dan lain-lain. padahal banyak sekali cabang olahraga yang berpotensi berprestasi

Page 59: STUDI TENTANG PROFIL OLAHRAGA UNGGULAN …/Studi-Tentang-Profil...kondisi pelatih dan atlet olahraga unggulan di Kabupaten Klaten. (4) Mengetahui sarana dan prasarana olahraga unggulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dengan baik tetapi tidak diperhatikan dan dikelola dengan benar. Dan juga

pembinaan yang dilakukan hanya bila akan mendekati masa-masa pertandingan.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian survei tentang profil olahraga unggulan di

Kabupaten Klaten, maka dapat di ajukan beberapa saran yang berguna. Adapun

saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Untuk para pengurus organisasi agar lebih diaktifkan perannya dalam

organisasi, karena kenyataanya yang ada bahwa organisasi olahraga yang ada

di Kabupaten Klaten masih kurang aktif.

2. Untuk pemerintah Kabupaten dan KONI Klaten agar memperhatikan

perkembangan prestasi olahraga dan atlet-atlet potensial yang dimiliki

Kabupaten Klaten.

3. Pembinaan olahraga yang dilakukan jangan hanya pada olahraga yang populer

atau favorit di masyarakat, padahal banyak cabang olahraga lain yang

mempunyai potensi yang baik jika dibina dengan benar.

4. Prasarana dan Sarana olahraga yang sudah ada harus dirawat dan dipelihara

dengan baik. Kalau bisa diadakan pemerataan prasarana dan sarana di setiap

Kecamatan.

5. Pembinaan terhadap olahraga unggulan seperti Panahan, Sepak Takraw serta

Tenis Meja harus lebih serius dan kontinyu.

6. Pembina maupun pengurus cabang olahraga perlu mengadakan pemanduan

bakat guna menjaring atlet olahraga sebagai program jangka panjang dan

proses regenerasi atlet.

7. Perlu diadakan penelitian dibidang keolahragaan lebih lanjut, agar menambah

wawasan yang lebih luas.

8. Perlunya pengembangan dan pembinaan pada seluruh cabang olahraga

sehingga seluruh cabang olahraga akan berkembang dengan baik dan

menghasilkan prestasi yang membanggakan.