Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA ANGGOTA BIMBINGAN …eprints.umk.ac.id/4764/9/Lampiran.pdf · KELAS...

147
256 Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA ANGGOTA BIMBINGAN KELOMPOK KELAS X-A SMA ISLAM TUAN SOKOLANGU GABUS PATI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 No. Nama Siswa NIM Jenis Kelamin 1 AF 1682 Laki-laki 2 IZ 1690 Laki-laki 3 LM 1692 Perempuan 4 PA 1699 Perempuan 5 SM 1707 Perempuan 6 SP 1708 Perempuan 7 Sw 1710 Perempuan 8 VA 1713 Perempuan Pati, 22 Juni 2015 Kolaborator Peneliti Dwi Kusumaningrun, S. Pd . Kurniawati Munfaatun NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

Transcript of Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA ANGGOTA BIMBINGAN …eprints.umk.ac.id/4764/9/Lampiran.pdf · KELAS...

256

Lampiran 1

DAFTAR NAMA SISWA ANGGOTA BIMBINGAN KELOMPOK

KELAS X-A SMA ISLAM TUAN SOKOLANGU GABUS PATI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

No. Nama Siswa NIM Jenis Kelamin

1 AF 1682 Laki-laki

2 IZ 1690 Laki-laki

3 LM 1692 Perempuan

4 PA 1699 Perempuan

5 SM 1707 Perempuan

6 SP 1708 Perempuan

7 Sw 1710 Perempuan

8 VA 1713 Perempuan

Pati, 22 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

257

Lampiran 2

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Siklus Waktu Pelaksanaan Materi Alokasi

Waktu

Siklus I Pertemuan 1

Senin, 22 Juni 2015

Etika pergaulan dengan teman

sebaya

45 menit

Pertemuan 2

Selasa, 23 Juni 2015

Hal-hal yang harus diperhatikan

dalam berkomunikasi

45menit

Pertemuan 3

Rabu, 24 Juni 2015

Meningkatkan rasa percaya diri 45 menit

Siklus II Pertemuan 1

Kamis, 25 Juni 2015

Tips membangun komunikasi yang

efektif

45 menit

Pertemuan 2

Sabtu, 27 Juni 2015

Cara berkomunikasi yang baik

dengan teman sebaya

45 menit

Pertemuan 3

Ahad, 28 Juni 2015

Menjadi pribadi yang percaya diri 45 menit

Pati, 22 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

258

Lampiran 3

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Wali Kelas X-A pada Pra Tindakan

dalam UpayA Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di

Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015

Tempat : Ruang Guru SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Tujuan :Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan

teman sebaya di kelas X-A

No. Pertanyaan Jawaban

1 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana komunikasi

antar siswa di kelas X-A ?

Menurut pengamatan saya sebagai wali kelas

X-A. Memang ada sebagian siswa saya yang

masih perlu mendapat perhatian dalam hal

komunikasi terhadap teman sebaya.

2 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana sikap dann

perilaku siswa terhadap

teman sebaya di kelas X-

A

Menurut pengamatan saya, perilaku siswa,

secara umum lebih bayak lebih ke dirinya

sendiri. Saya terkadang juga heran dengan

siswa binaan saya. sudah sering saya tegur,

jangan individualis, tapi ya..masih seperti itu

juga.

3 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimna sikap siswa

dalam memanfaatkan

waktu belajar dan

bermain?

Siswa kelas X-A secara umum rajin belajar.

Waktu istirahatpun mereka manfaatkan untu

belajar. Apalagi kalau habisistirahat ada

ulangan…rasaanya mereka tidak bergeser dari

tempat duduk.

4 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana sikap siswa

saat mengahadapi

kesulitan?

Nah itu, jujur saya katakana siswa kelas X-A

bersaing dalam prestasi. Tapi kalau ternyata

ulangan dapat nilai jelek.. mereka langsung

down. Minder sama teman. dan anehnya

temannya juga sering ngeldek temannya yang

dapat nilai jelek.

5 Apa tindakan yang sudah

pernah dilakukan untuk

membantu siswa yang

kurang berinteraksi sosial

dengan teman sebayanya ?

Sudah beberapa kali saya menasehati siswa

kelas X-A. Agar tidak bersikap seperti itu, tapi

ya.. masih saja tidak berubah. Kadang saya

berpikir apa karena mereka pinter ya?

Sehingga mereka kurang berinteraksi sosial

dan cenderung sibuk dengan diri sendiri.

259

Lampiran 3 Lanjutan

No. Pertanyaan Jawaban

Kesimpulan / catatan :

Berdasarkan hasil wawancara terhadap wali kelas pada pra siklus , peneliti

menyimpulkan bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya di

kelas masih rendah. Antara lain sikap siswa yang sibuk dengan dirinya

sendiri, suka mengejek saat temannya mendapat nilai jelek, tidak bisa

memanfaatkan waktu beristirahat dengan baik, kurang peduli terhadap teman.

Oleh karena itu, perlu mendapat layanan bimbingan dan konseling.

Pati, 9 Maret 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

260

Lampiran 4

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Guru BK pada Pra Tindakan dalam

UpayA Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015

Tempat : Ruang BK SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Tujuan :Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan

teman sebaya di kelas X-A

No. Pertanyaan Jawaban

1 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana komunikasi antar siswa

di kelas X-A ?

Menurut pengamatan saya ada

sebagian yang sudah baik, ada yang

cukup tapi memang ada beberapa

anak yang masih perlu mendapat

perhatian.

2 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana sikap dann perilaku

siswa terhadap teman sebaya di

kelas X-A

Menurut pengamatan saya, sikap

atau perilaku siswa, anak cenderung

lebih ke dirinya sendiri. Maklum,

mereka rata-rata anak pandai.

3 Menurut pengamatan Ibu, bagaimna

sikap siswa dalam memanfaatkan

waktu belajar dan bermain?

Kalau soal belajar, tidak usah ditanya.

Anak kelas X-A rajin belajar. Bahkan

waktu istirahat, mereka jarang sekali

keluar kelas untuk sekedar jajan.

Kalaupun ada yang keluar kelas,

mereka paling ke kantor TU atau ke

perpustakaan.

4 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana sikap siswa saat

mengahadapi kesulitan?

Siswa kelas X-A memang bersaing.

Saat ulangan mereka menegangkan.

Apalagi kalau ada yang dapat nilai

jelek, pasti akan jadi bahan ejekan

teman. Misalnya dibiilang temannya

begini “pindah kelas IPS saja..” dan

itu pasti membuat teman yang

nilainya jelek sangat malu, down,

bahkan ada yang pernah langsung

menangis.

261

Lampiran 4 Lanjutan

No. Pertanyaan Jawaban

5. Apa tindakan yang sudah pernah

dilakukan untuk membantu siswa

yang kurang berinteraksi sosial

dengan teman sebayanya ?

Saya sudah pernah berupaya

menyelesaikann masalah tersebut, tapi

ya belum begitu mengena ke anak.

Karena setelah itu sikap mereka juga

belum berubah. Masih saling

mengejek temannya. Bahkan di kelas

X-A ada kecenderungan membentuk

kelompok belajar terpisah, ya

meskipun maksudnya baik.

Kesimpulan / catatan :

Berdasarkan hasil wawancara terhadap Guru BK pada pra siklus I , peneliti

menyimpulkan bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya di

kelas masih rendah. Antara lain sikp siswa yang suka mengejek saat

temannya mendapat nilai jelek, tidak bisa memanfaatkan waktu belajar atau

beristirahat, kurang peduli terhadap teman dan adanya kecenderungan

membentuk kelompok belajar secara terpisah. Oleh karena itu, perlu

mendapat layanan bimbingan dan konseling.

Pati, 9 Maret 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

262

Lampiran 5

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Siswa pada Pra Tindakan dalam

UpayaMeningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015

Responden : AF

Tempat : Ruang BK SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Tujuan : Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan

teman sebaya di kelas X-A

No. Pertanyaan Jawaban

1 Sebagai seorang siswa, bagaimana

anda mengartikan pentingnya

pertemanan di sekolah?

Bagi saya teman itu ya penting, tapi

kadang juga tidak begitu penting.

Penting kalau teman mau kompak

dan mendukung kita. Tidak penting

kalau pada saat kita merasa butuh,

tapi dia malah cuek sama kita.

2 Menurut anda, bagaimana peran

teman dalam belajar di sekolah atau

juga dalam kehidupan sehari-hari?

Sebenarnya saya sangat

membutuhkan teman dalam belajar.

Tapi, ya..di kelas ini. Anak-anak

pada egois. Kalau ditanya soal

pelajaran mereka pelit. Paling kalau

mau menjelaskan ya sekedarnya

saja.

3 Bagaimana cara anda dalam

bersosialisasi terhadap teman sebaya

di sekolah?

Saya dalam pertemanan lebih

memilih teman-teman yang

sependapat dengan saya. Saya paling

cocok dengan teman sebangku IZ.

Kalau dengan depan saya (AL) aku

tidak suka. Dia itu kurang sepaham

dengan saya. Kalau diajak diskusi

dia mau menang sendiri. Sok pinter.

Padahal biasa aja.

4 Bila Anda mengalami kesulitan

dalam berinteraksi sosial terhadap

teman sebaya, hal apa yang akan

Anda lakukan?

Saya lebih cenderung dengan cara

sedikit kasar. Misalnya begini “ He

ditanya tidak jawab, tidak

mendengar ya?” Baru mereka mau

mendengar omongan saya. Kadang

aku sebel dengan teman-teman di

kelas ini.

263

Lampiran 5 Lanjutan

No. Pertanyaan Jawaban

5. Menurut Anda, apa saja faktor

penyebab kurangmya interaksi sosial

terhadap teman sebaya?

Mungkin diantaranya kurang PD,

takut tersangi dalam prestasi belajar,

tidak bisa membagi waktu belajar,

menganggap belajar dan prestasi

segala-galanya, kurang pergaulan,

tidak merasa butuh teman karena

merasa sudah pandai.

Kesimpulan / catatan :

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa (AF), peneliti menyimpulkan

bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya masih sangat

kurang. Hal tersebut terlihat dari informasi AF yang menyebutkan diantara

teman-temannya masih kurang peduli, cederung sibuk dengan dirinya

sendiri, susah dimintai penjelasan mata pelajaran, sibuk belajar meskipun

saat jam istirahat. Oleh karena itu, perlu mendapat layanan bimbingan dan

konseling.

Pati, 9 Maret 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

264

Lampiran 6

Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Interaksi

Sosial terhadap Teman Sebaya pada Pra Siklus dalam Upaya Meningkatkan

Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan

Sokolangu Gabus Pati

No Aspek Subjek Penelitian

Jumlah AF IZ LM PA SM SP Sw VA

1 Mampu bersedia menerima

tanggung jawab

3 3 2 3 1 3 2 3 20

2 Berpartisapasi, gembira

dalam kegiataan

3 3 2 3 2 3 2 3 21

3 Segera menangani masalah

yang menuntut penyelesaian

2 2 2 2 2 3 3 2 18

4 Senang memecahkan dan

mengatasi hambatan yang

mengancam kebahagiaan

2 2 2 2 2 2 3 2 17

5 Mengambil keputusan dengan

senang, tanpa konflik dan

tanpa banyak menerima

nasihat

2 1 2 2 2 2 2 3 16

6 Tetap pada pilihannya sampai

diyakinkan bahwa pilihannya

itu shokhih

2 2 2 3 2 2 2 2 17

7 Belajar dari kegagalan dan

tidak mencari-cari alasan

untuk menjelaskan kegagalan

2 2 2 3 2 3 2 1 17

8 Mengetahui kapan saatnya

belajar dan bermain pada

saatnya bermain

3 3 2 2 2 3 1 2 18

9 Dapat menunjukkan rasa

kasih sayang secara tepat

1 1 1 3 1 3 2 1 13

10 Dapat berkompromi bila

menghadapi kesulitan

1 1 1 3 1 3 2 1 13

Jumlah 21 20 18 26 17 27 21 20 170

Rata-rata 2.1 2.0 1.8 2.6 1.7 2.7 2.1 2.0 21.2

Persentase (%) 42 40 36 52 34 54 42 40 42.5

Kategori K K K C SK C K K K

265

Kreteria Penilaian Observasi terhadap Siswa Pra Siklus

Nilai Klasifikasi

Skor Kategori Diskriptif Kualitatif

5 42-50 Sangat Baik Siswa sangat baik dalam berinteraksi sosial

terhadap teman sebaya

4 34-41 Baik Siswa baik berinteraksi sosial terhadap

teman sebaya

3 26-33 Cukup Siswa cukup dalam berinteraksi sosial

terhadap teman sebaya

2 18-25 Kurang Siswa kurang dalam berinteraksi sosial

terhadap teman sebaya

1 10-17 Sangat Kurang Siswa sangat kurang dalam berinteraksi

sosial terhadap teman sebaya

Pati, 22 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

266

Lampiran 7

DAFTAR HADIR

PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I PERTEMUAN 1

Hari, Tanggal Layanan : Senin, 22 Juni 2015

Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun

Pati, 22 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

267

Lampiran 8

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I – PERTEMUAN 1

A. Topik Permasalahan : Etika pergaulan dengan teman sebaya

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan

E. Kompetensi yang ingin dicapai :

Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:

1. Memahami tentang etika dalam berteman.

2. Memiliki sikap psitif dalam berteman.

3. Bertambah wawasan dalam etika hubungan dengan teman sebaya.

F. Hasil yang ingin dicapai :

Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang

terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam

berkomunikasi terhadap teman sebaya.

G. Sasaran Layanan :

8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

H. Uraian kegiatan :

No

. Tahapan

Kegiatan Nilai Karakter

Peneliti Siswa

1. Pembentukan

(5 menit)

a. Menyampaikan

salam dan ucapan

terima kasih serta

memimpin do’a

b. Menjelaskan arti

tujuan, dan asas

bimbingan

kelompok.

c. Menjelaskan cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

a.Perasaan diterima

dan khususan

dalam berdo’a.

b.Memahami arti,

tujuan bimbingan

kelompok.

c.Memahami cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

Santun,

Religious

Berpikir logis

Berpikir logis.

268

d. Melaksnakan

perkenalan dan

permainan.

e. Membuat

kesepakatan waktu

d.Aktif dalam

permainan.

e.Mensepakati waktu

yang ditetapkan

bersama.

Menghargai,

kerjasama,

keaktifan.

Disiplin

2. Peralihan

(5 menit)

a. Menanyakan

kesiapan anggota

untuk melanjutkan

kegiatan.

b. Menjelaskan topik

yang akan dibahas.

a.Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan

bimbingan

kelompok.

b.Memahami topik

yang akan dibahas.

Jujur.

Menghargai.

3. Kegiatan

(30 menit)

a. Meminta anggota

untuk memberikan

tanggapan tentang

topik yang akan

dibahas.

b. Mengarahkan

anggota untuk

membahas topik

yang dibahas.

c. Membahas topik.

d. Melaksanakan

selingan/permainn

dan menciptakan

kehangatan antar

anggota.

e. Ketepatan

pemilihan peran.

f. Menjelaskan cara

pelaksanaan

sosiodrama.

g. Memimpin diskusi

setelah pelaksaan

sosiodrama.

h. Menyimpulkan dan

mengamati

perkembangan

a.Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

kelompok.

b.Aktif dalam

berpendapat.

c.Memahami dan

membahas topik.

d.Aktif mengikuti

selingan.

e.Pemahaman peran.

f.Pengambilan sikap.

g.Aktif dalam

diskusi

h.Memahami

kesimpulan

pembahasan topik.

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Kerjasama,

kreatif,

kesungguhan.

Kesungguhan

Kesungguhan

Berpikir logis,

Kesungguhan.

Berpikir logis.

269

setiap anggota

dalam pembahasan

topik.

4. Pengakhiran (5

menit)

a. Menginformasikan

bahwa kegiatan

akan berakhir.

b. Mengevaluasi

pelaksanaan

kegiatan bimbingan

kelompok.

c. Membahas

kegiatan lanjutan.

d. Mempersilahkan

anggota

menyampaikan

kesan yang

dirasakan selama

kegiatan

e. Memimpin do’a

dan mengucapkan

terima kasih.

a.Memahami bahwa

kegiatan BKp akan

berakhir.

b.Aktif dalam proses

evaluasi.

c.Ikut serta

membahas

kegiatan lanjutan.

d.Menyampaikan

kesan yang

dirasakan.

e. Khusu’ dalam

berdo’a.

Menghargai

Berpikir logis

Peduli

Santun, berpkir

logis.

Santun,

Religious

I. Materi Layanan : Terlampir.

J. Sumber materi :

http://arikhakul.blogspot.com/2013/05/etika-pergaulan-dengan-teman-

sebaya.html diunduh hari Selasa, 16 September 2014 jam 14.48 WIB.

K. Pelaksanaan Layanan :

Hari/tanggal : Senin, 22 Juni 2015

Pukul : 11.00 – 11.45 WIB

Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)

Biaya : Mandiri

Tempat : Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu

Semester/tahun : 2 / 2015

L. Metode : Teknik sosiodrama

M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas

270

N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun

O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)

P. Rencana Penilaian :

1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.

Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan

anggota.

2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).

Q. Analisis :

1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan

dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.

2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi

dan tujuan layanan.

R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan kedua.

S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:

Himpunan data : a. Observasi

b. Wawancara

T. Catatan khusus :

Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila masing-masing

anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.

Pati, 22 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 201131101

271

MATERI BIMBINGAN KELOMPOK

SILKUS I PERTEMUAN 1

ETIK PERGAULANAN DENGAN TEMAN SEBAYA

Masalah pergaulan remaja dewasa ini sering menjadi topik pembicaraan,

dan sekaligus menjadi sumber kerisauan, atau keprihatinan para orang tua,

pendidik, dan semua pihak yang mempunyai kepedulian terhadap nasib masa

depan generasi muda.

Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu dipandang sebagai wahana

untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia), yaitu kebutuhan

sosial, seperti :

1. Kebutuhan akan pengakuan sosial (need for affiliation)

2. Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan) dan cinta kasih (belongingness

and love needs)

3. Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan (safety needs)

4. Kebutuhan akan kebebasan (independence)

5. Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain (self-esteem

needs)

Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam

kelompok sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat

memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai

anggota kelompok tersebut, juga menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh

negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman sebaya itu bisa menjadi racun bagi

perkembangan remaja yaitu apabila pola perilaku para anggotanya tidak dilandasi

moral, atau melecehkan norma agama, seperti : meminum minuman keras,

kecanduan obat-obat terlarang (drug addiction), kriminalitas, sadisme, pacaran

bebas (free love), dan bahkan free sex (samen leven atau kumpul kebo).

Peristiwa demi peritiwa yang berkaitan dengan masalah di atas, makin

sering muncul kepermukaan, baik diketahui berdasarkan pengamatan langsung

maupun informasi dari media massa. Dilihat dari kecenderungannya nampak

semakin mengkhawatirkan.

272

Munculnya peristiwa di atas, merupakan sisi gelap dari kondisi kehidupan

modern yang kurang memedulikan nilai-nilai moral. Banyak manusia sudah

terbius dengan kesenangan hidup duniawi dengan melecehkan (merendahkan)

nilai hidup ukhrowi.

Bagi Anda remaja yang mempunyai keinginan untuk menjadi generasi

yang memiliki kualitas pribadi yang mantap, cerdas, terampil, dan bermoral, maka

dalam pergaulan berteman perlu memperhatikan etika atau norma-norma yang

dijunjung tinggi oleh masyarakat, yaitu norma agama. Di antara beberapa unsur

etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dengan teman sebaya itu, adalah :

1) Pilihlah teman yang berakhlak baik.

2) Bertemanlah dengan orang yang memiliki semangat belajar yang tinggi.

3) Kembangkanlah sikap saling membantu dan memberi saran dalam

kelompok Anda.

4) Kembangkanlah sikap saling menghormati dan menghargai di antara

teman kelompok.

5) Jauhkanlah sikap solidaritas semu (buta) di antara teman, seperti

solidaritas terhadap teman yang melakukan tawuran.

6) Hindarilah pola perilaku yang melawan norma agama (tidak bermoral)

7) Jadikanlah kelompok Anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama,

seperti mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan masalah,

baik oleh pribadi masing-masing maupun bersama-sama

8) Apabila Anda sudah mempunyai kekasih jangan dinodai oleh perilaku

amoral, atau melanggar norma agama (seperti melakukan perbuatan yang

hanya boleh apabila telah menikah). Alangkah baiknya, apabila pacaran

itu dijadikan motivasi untuk lebih bersemangat dalam belajar, saling

membantu dalam mengembangkan wawasan keilmuan, bersama-sama

aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, atau acara-acara keagamaan.

273

NASKAH SOSIODRAMA

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I PERTEMUAN 1

A. Skenario Sosiodrama

1. Topik : Etika dalam pergaulan teman sebaya

2. Bidang Bimbinga : Pribadi dan sosial

3. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

4. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan dan pengentasan

5. Sasaran : AF siswa X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus

6. Tempat kegiatan : Ruang Kegiatan siswa

7. Waktu Pelaksanaan : Senin, 22 Juni 2015

B. Garis Besar Cerita

1. Eksposisi

Anto anak yang paling pandai di kelas X-A yang memiliki sifat Cerewet,

suka usil. Warni memiliki latar belakang orang desa dari daerah

pegunungan berkepribadian sederhana, pandai, pendiam, lugu, dan rajin.

2. Konflik

Warni dan Luvi sibuk mencatat materi pelajaran saat jam istirahat. Anto

dan teman-temannya datang mengejek mereka yang dianggapnya sok

pandai.

3. Komplikasi

Izza menahan temannya pulang, dan menghimbau agar sesama teman

tidak boleh saling mengganggu. Anto dan teman-temannya marah dan

menuduh Warni mengadukan ulah mereka kepada ketua kelas.

4. Klimaks

Anto dan teman-temannya merencanakan mengganggu Warni pada tugas

biologi, tetapi ternyata salah sasaran.

5. Solusi

Guru biologi mengancam tidak akan memberikan nilai kepada semua

siswa kelas X-A, kalau tidak ada yang mengakui kesalahan. Akhirnya

Anto mengakui dan meminta maaf kepada semua teman di kelas.

274

C. Pemain dan Peranan

Nama Peran Karakter/Watak

AF Anto Cerewet, suka usil, pandai

IZ Izza Bertanggungjawab, tegas

Ketua kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus

LM Luvi Pendiam, rajin belajar

Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus

PA Putri Centil, cerewet

Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus

SM Murti Cerewet, suka usil terhadap teman

Siswa kelasX-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus

SP Yati Peduli, baik hati

Tidak punya teman duduk

Sw Warni Pendiam, rajin, pandai

Menjadi teman duduk Yati

VA Vinky Cerewet, usil, suka mengganggu orang

Siswi kelas X-ASMA Islam Tuan Sokolangu Gabus

D. Rincian Adegan

Adegan 1

Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus terlihat sangat asik

bercanda di jam istirahat. Hanya Warni dan Luvi yang terlihat tidak berbaur

dengan teman-temannya. Warni sibuk memindahkan catatan ke buku Bahasa

Indonesianya. Vinky dan Anto mendekati dan mengganggu Warni. Mereka

mengejek Warni yang terlalu rajin. Warni hanya diam dan terus melanjutkan

mencatat di buku. Anto si bintang kelas menantang taruhan adu kepandaian

dengan Warni yang selalu belajar di kelas. Kemudian datang Yati menegur

Vinky dan Anto yang mengganggu Warni.

Adegan 2

Pada jam pelajaran Bahasa Indonesia, Guru membagikan nilai hasil ulangan

ternyata nilai teringgi di kelas adalah Warni. Nilainya sempurna 100.

Mengetahui hal itu, Yati dan Luvi senang dengan keberhasilan Warni dan

mengajak belajar bersama. Sejak hari itu mereka bertiga tampak sering

belajar bersama. Anto meresa tersaingi kerena nilainya terkalahkan.

275

Adegan 3

Izza memperingatkan agar di dalam kelas saling menjaga ketentraman dalam

belajar. Tidak saling mengganggu. Izza menghimbau teman-temannya lebih

baik mempersiapkan diri untuk menghadapi UTS dengan belajar bersama dari

pada saling mengganggu teman.

Adegan 4

Vinky mendorongnya hingga jatuh. Vinky menuduh Warni mengadu ke Izza

tentang sikapnya selama ini. Warni dan Vinky bertengkar. Yati dan Luvi

melihat pertengkaran mereka dan melerainya.

Adegan 5

Anto, Vinky, Putri, dan Murti merencanakan mengganggu Warni mengambil

tugas biologi yang dibawa pagi itu berupa tanaman pot. Izza keluar kelas dan

terkejut karena ternyata pot yang dibawanya sudah tidak ada tanamannya

Guru Biologi marah dan meninggalkan kelas.

Adegan 6

Anto menghadap guru biologi kemudian berdiri di depan kelas mengakui

bahwa dia yang melakukannya. Anto minta maaf telah melakukan kesalahan

besar terhadap teman sendiri. Kemudian Anto memanggil Vinky, Murti, dan

Putri maju. Mereka semua harus minta maaf dan bertanggungjawab bersama

karena hal tersebut mereka yang merencanakan. Guru biologi tersenyum

bangga dan mengangguk melihat sikap murid-muridnya. Suasana kelas

berubah semua bertepuk tangan. Sejak saat itu mereka tidak berani

mengganggu teman lagi mereka meyadari perbuatannya selama ini berakibat

buruk pada diri mereka sendiri.

276

LAPORAN

PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :

Etika Pergaulan dengan Teman Sebaya

B. SPESIFIKASI KEGIATAN

1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok

3. Jenis Kegiatan Pendukung : -

4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan

5. Fungsi Kegiatan Pendukung : -

6. Sasaran layanan : 8 Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan

Sokolangu Gabus Pati

C. PELAKSANAAN LAYANAN

1. Hari, tanggal : Senis, 22 Juni 2015

2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB

3. Tempat : Ruang kegiatan siswa

4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :

Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema etika

pergaulan dengan teman sebaya, siswa tampak mengikuti kegiatan karena

tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa.

Di awal kegiatan layanan BKp, Peserta Didik agak malu-malu. Hal

tersebut Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat

suasana agar lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih

adalah pesan berantai. Cara permainan pesan beratai adalah sebagai

berikut:

277

1. Siswa disuruh berbaris,siswa yang paling belakang diberikan

selembar kertas yang berisi pesan singkat untuk disampaikan ke

teman berikutnya. Begitu seterusnya sampai pada peserta terakhir.

2. Setelah semua peserta menerima pesan, peserta terakhir

mengucapkan pesan yang diterima dihadapan semua peserta. Dan

peserta menyesuaikan kebenaran pesan. Dari masing-masing peserta

saling mengoreksi siapa yang salaah dalam menerima dan

menyampaikan pesan.

Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk

membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial

terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk

membangun keakraban antar sesame siswa.

D. EVALUASI

1. Cara-cara Penilaian :

- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses

layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.

- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan

dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat

dan menyampaikan kesan yang dirasakan.

- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah

dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)

kepada masing-masing siswa.

2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :

- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang

disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan

pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.

- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan

tentang etika pergaulan dengan teman sebaya, siswa memahaminya.

- Dengan layanan informasi tentang etika pergaulan dengan teman sebaya,

siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki etika dalam pergaulan

bersama temandi kelas.

278

- Setelah kegiatan layanann Praktikan memberikan lembar laiseg. Peserta

layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.

Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan

dirinya.

E. ANALISIS HASIL PENILAIAN

1. Cara-cara penilaian :

- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,

serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon

siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.

- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat

mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa

mengenai materi layanan dan pemahaman tentang etika pergaulan

dengan teman sebaya.

2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :

- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai

dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan

bisa mendidik siswa untuk bisa beretika dalam pergaulan dengan teman

sebaya di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa

mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi

yang berkaitan dengan etika pergaulan dengan teman sebaya.

F. TINDAK LANJUT

1. Cara-cara Tindak lanjut :

- Observasi dan pengamatan siswa terlihat masih agak canggung dalam

bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa

masih saling menahan diri dalam bergaul. Hal ini terlihat saat permainan,

masing-masing siswa terlihat tidak adanya keakraban dan saling menjaga

jarak satu sama lain.

- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap

sesama teman sebaya di kelas.

279

2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :

- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan

memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun

diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan

kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap

orang lain, menghargai orang lain.

Pati, 22 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

280

RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I PERTEMUAN 1

A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok

B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun

C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu

Gabus Pati

D. Pertemuan : 1 (pertama)

E. Lingkup pembicaraan :

1. Sifat topik : Topik tugas

2. Topik yang dibahas : EtikaPergaulan dengan Teman Sebaya.

F. Anggota

Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang

terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,

dan VA.

G. Isi bahasan :

1. Membahas mengapa manusia perlu berhubungan dengan orang lain?

Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :

AF : Karena manusia maskhluk sosial

IZ : Manusia tidak bisa hidup sendiri

LM : Makhluk sosial

PA : Karena manusia tidak mungkin bisa hidup seorang diri

SM : Manusia makhkuk sosial

SP : Manusia satu dengan manusia lain saling membutuhkan

Sw : Manusia tidak bisa hidup seorang diri

VA : Manusia tidak bisa hidup seorang diri

2. apa yang harus diperhatikan dalam pergaulan hidup bersama orang lain

( teman sebaya) ?

AF : Menjaga sopan santun

IZ : Tahu etika pergaulan

LM : Sopan santun

PA : Sopan santun, tata karama, bersikap baik

281

SM : Sopan santun terhadap orang lain

SP : Mengenal orang tersebut, menjaga etika pergaulan

Sw : Menjaga etika, memahami orang lain

VA : Menjaga etika, memahami orang lain

G. Permainan : Permainan Pesan berantai

Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut:

1. Siswa disuruh berbaris,siswa yang paling belakang diberikan selembar

kertas yang berisi pesan singkat untuk disampaikan ke teman

berikutnya. Begitu seterusnya sampai pada peserta terakhir.

2. Setelah semua peserta menerima pesan, peserta terakhir mengucapkan

pesan yang diterima dihadapan semua peserta. Dan peserta

menyesuaikan kebenaran pesan. Dari masing-masing peserta saling

mengoreksi siapa yang salaah dalam menerima dan menyampaikan

pesan.

H. Denah Duduk Peserta BKp :

PK

IZ AF

SM LM

VA

PA

Sw

SP

282

Lampiran 9

Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus I

Pertemuan 1 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap

Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Senin, 22 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Respon

den

Aspek yang diobservasi Jum

lah

Rata

-rata

Persen

tase

Kate

gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AF 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 23 2,3 46% K

2 IZ 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 23 2,3 46% K

3 LM 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 22 2,2 44% K

4 PA 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 27 2,7 54% C

5 SM 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 20 2,0 40% K

6 SP 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 26 2,6 52% C

7 Sw 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 22 2,2 44% K

8 VA 3 3 3 2 3 2 1 2 1 2 22 2,2 44% K

Jumlah 185

Rata-rata 23,1

Persentase 46,2%

Kategori K

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)

4 34-41 68-83 Baik (B)

3 26-33 52-67 Cukup (C)

2 18-25 36-51 Kurang (K)

1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)

Keterangan aspek yang diamati yaitu:

1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab

2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan

3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian

4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam

kebahagiaan

5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak

menerima nasehat

6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih

7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan

kegagalan

283

8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain

9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat

10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan

Pati, 22 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 201131101

284

Lampiran 10

Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 1

dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Senin, 22 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

I Tahap Pembentukan

f. Perasaan diterima

dan kekhusu’an

dalam berdo’a.

2 3 2 3 2 2 2 2 Siswa pada tahap

pembentukan kurang

memahami cara

pelaksanaan bimbingan

kelompok. g. Memahami arti,

tujuan dan asas

bimbingan

kelompok.

2 2 2 2 2 3 2 2

h. Memahami cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

3 3 1 2 1 2 1 1

i. Memperkenalkan

diri dan aktif dalam

permainan.

2 3 1 3 1 2 1 2

j. Mensepakati waktu

yang telah

ditetapkan bersama.

2 2 2 2 1 2 2 2

II Tahap Peralihan

i. Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan bimbingan

kelompok

2 2 2 3 2 3 2 2 Pada tahap peralihan

siswa kurang memiliki

kesiapan mengikuti

bimbingan kelompok

karena pertama kali

mengikuti bimbingan. j. Memahami topik

yang akan dibahas

2 2 2 2 1 3 2 2

III Tahap Kegiatan

c. Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

3 3 1 3 2 3 2 2

285

Lanjutan: Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa Siklus I

Pertemuan 1

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

Pada tahap kegiatan

anggota kelompok

kurang aktif dalam

berpendapat, kurang

aktif mengikuti

permainan selingan dan

kurang dalam

memahami kesimpulan.

c. Aktif dalam

berpendapat

3 2 1 3 1 2 2 2

k. Memahami dan

membahas topik

3 3 1 3 1 2 2 2

l. Aktif mengikuti

selingan

3 3 1 2 1 3 1 3

m. Pemahaman peran 3 3 1 2 1 2 2 2

n. Pengambilan sikap 2 2 2 2 1 2 1 2

o. Aktif dalam diskusi 3 2 1 2 2 3 2 2

p. Memahami

kesimpulan

pembahasan topik

3 3 1 3 1 2 2 2

IV Tahap Pengakhiran

g. Memahami bahwa

kegiatan bimbingan

kelompok akan

berakhir

3 3 2 3 2 3 2 2 Pada tahap pengakhiran

anggota kelompok

kurang dalam evaluasi,

membahas kegiatan

lanjutan dan kurang

dalam keberanian

menyampaikan kesan

yang dirasakan.

h. Aktif dalam proses

evaluasi

3 3 1 2 1 2 2 2

i. Ikut serta membahas

kegiatan lanjutan

2 2 1 2 1 3 2 2

j. Menyampaikan

kesan dirasakan

3 3 1 2 1 2 2 2

k. Khusu’ berdo’a 3 3 2 3 2 3 2 2

Jumlah 52 52 28 49 27 49 36 40 333

Rata-rata 2,6 2,6 1,4 2,5 1,8 2,4 1,8 2,0 41,6

Perentase (%) 52 52 28 49 27 49 36 40 42 %

Kategori C C S

K

K K K K K K

286

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SK)

4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)

3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)

2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)

1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)

Pati, 22 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

287

Lampiran 11

DAFTAR HADIR

PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I PERTEMUAN 2

Hari, Tanggal Layanan : Selasa, 23 Juni 2015

Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun

Pati, 23 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

288

Lampiran 12

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I – PERTEMUAN 2

A. Topik Permasalahan : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam

berkomunikasi

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan

E. Kompetensi yang ingin dicapai :

Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:

1. Memahami tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman

sebaya.

2. Memiliki sikap berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya.

3. Bertambah wawasan cara berkomunikasi yang baik dengan teman

sebaya.

F. Hasil yang ingin dicapai :

Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang

terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam

berkomunikasi yang baik terhadap teman sebaya di kelas.

G. Sasaran Layanan :

8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati yaitu AF, IZ,

LM, PA, SM, SP, Sw,VA

H. Uraian kegiatan :

No. Tahapan Kegiatan Nilai

Karakter Peneliti Siswa

1. Pembentukan

(5 menit)

a. Menyampaikan

salam dan ucapan

terima kasih serta

memimpin do’a

b. Menjelaskan arti

tujuan dan asas

bimbingan

kelompok.

a. Perasaan

diterima dan

khususan

dalam berdo’a.

b. Memaha

mi arti, tujuan

bimbingan

kelompok.

Santun,

Religious

Berpikir logis

289

c. Menjelaskan cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

d. Melaksnakan

perkenalan dan

permainan (estafet

gelang karet)

e. Membuat

kesepakatan waktu

c. Memahami

cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

d. Aktif

dalam

permainan.

e. Mensepakati

waktu yang

ditetapkan

bersama.

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Menghargai,

kerjasama,

keaktifan.

Disiplin

2. Peralihan

(5 menit)

a. Menanyakan

kesiapan anggota

untuk melanjutkan

kegiatan.

c. Menjelaskan topik

yang akan dibahas.

a.Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan

bimbingan

kelompok.

b.Memahami

topik yang

akan dibahas.

Jujur.

Menghargai.

3. Kegiatan

(30 menit)

a. Meminta anggota

untuk memberikan

tanggapan tentang

topik yang akan

dibahas.

b. Mengarahkan

anggota untuk

membahas topik

yang dibahas.

c. Membahas topik.

d. Melaksanakan

selingan/permainn

dan menciptakan

kehangatan antar

anggota.

e. Ketepatan pemilihan

peran.

f. Menjelaskan cara

pelaksanaan

sosiodrama.

g. Memimpin diskusi

setelah pelaksaan

sosiodrama.

a.Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

kelompok.

b.Aktif dalam

berpendapat.

c.Memahami

dan membahas

topik.

d.Aktif

mengikuti

selingan.

e.Pemahaman

peran.

f.Pengambilan

sikap.

g.Aktif dalam

diskusi

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Kerjasama,

kreatif,

Kesungguhan

Kesungguhan

Berpikir logis,

Kesungguhan.

Berpikir logis.

290

h. Menyimpulkan dan

mengamati

perkembangan

setiap anggota

dalam pembahasan

topik.

h.Memahami

kesimpulan

pembahasan

topik.

Berpikir logis,

peduli.

4. Pengakhiran

(5 menit)

a. Menginformasikan

bahwa kegiatan akan

berakhir.

b. Mengevaluasi

pelaksanaan

kegiatan bimbingan

kelompok.

c. Membahas kegiatan

lanjutan.

d. Mempersilahkan

anggota

menyampaikan

kesan yang

dirasakan selama

kegiatan

e. Memimpin do’a dan

mengucapkan terima

kasih.

a.Memahami

bahwa

kegiatan BKp

akan berakhir.

b.Aktif dalam

proses

evaluasi.

c.Ikut serta

membahas

kegiatan

lanjutan.

d.Menyampaikan

kesan yang

dirasakan.

e. Khusu’ dalam

berdo’a.

Menghargai

Berpikir logis

Peduli

Santun,

berpkir logis.

Santun,

Religious

I. Materi Layanan : Terlampir.

J. Sumber materi :

Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta.

K. Pelaksanaan Layanan :

Hari/tanggal : Selasa, 23 Juni 2015

Pukul : 11.00 – 11.45 WIB

Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)

Biaya : Mandiri

Tempat : Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu

Semester/tahun : 2 / 2015

L. Metode : Teknik sosiodrama

M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas

291

N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun

O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)

P. Rencana Penilaian :

1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.

Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan

anggota.

3. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).

Q. Analisis :

1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan

dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.

2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi

dan tujuan layanan.

R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke empat.

S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:

Himpunan data : a. Observasi

b. Wawancara

T. Catatan khusus :

Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila

masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.

Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.

Pati, 23 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 201131101

292

MATERI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SILKUS I PERTEMUAN 2

“Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi”

Sebagai makhluk sosial komunikasi merupakan hal yang paling dekat

dengan kita. Apa sebenarnya komunikasi itu? Kamunikasi dapat kita artikan

sebagai berbagai pikiran, informasi, dan intelegensi. Segal bentuk aaktuvitas yang

dilakukan seseorang dengan tujuan menyampaikan pesannya pada orang lain

merupakan tujuan komunikasi.

Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan pesan,

kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, poster tubuh dan penampilan

fisik secara eksternal. Berikut adalah hal-hal yang harusdiperhatikan dalam

berkomunikasi baik terhadap orang tua, teman sebaya, atau bahkan terhadap orang

yang lebih muda dari kita.

1. Kontak mata

Seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan

mengambil jeda untuk menciptaka kesan baik pada lawan bicara.

Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar

lawan bicaratidak merasa diabaikan.

2. Ekspresi wajah

Wajah merupakan ekpresi kepribadian individual. Ekspresi wajah

mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang.

Contoh: senyum mengungapkan keramah-tamahan, mengangkat alis mata

menngungkapkan ekspresi heran. Semua emosi dan macam tingkahlaku

manusia diekspresikan dalam emosi yang tergambar secara tiddak disadari

melalui ekspresi wajah.

3. Poster tubuh

Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan

kekuatan meyakinkan diri. Hal semacam itu sangat efektif untuk dapat

ditangkap secara visual dari pada verbal. Contoh: menundukkan kepala

menunjukkan penyelesaian pernyataan; terlalu sering menggerakkan

bagian tubuh menunjukkan sedang bergegas atau kebingungan.

293

4. Penampilan fisik

Penampilan memiliki arti penting dalam menambah kesan. Orang yang

berbusanasesuai dengan struktur tubuh mereka Nampak lebih menarik.

Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak

positif pada proses komunikasi. Maka alangkah baiknya kita

memperhatikan penampilan fisik dan berbusana sesuai dengan tempat,

waktu dan kegiatan yang akan kita ikuti agar komunikasi dengan orang

disekitar dapat berjalan dengan baik dan tujuan kita tercapai.

294

NASKAH SOSIODRAMA

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I PERTEMUAN 2

A. Skenario Sosiodrama

1. Topik : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam

berkomunikasi

2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial

3. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

4. Fungsi Layanan : Pemaahaman dan pengembangan

5. Sasaran : VA siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu

6. Tempat kegiatan : Ruang kegiatan Siswa

7. Waktu Pelaksanaan ; Selasa, 23 Juni 2015

B. Garis Besar Cerita

1. Eksposisi

VA adalah siswa yang kurang suka menghargai temannya. Dia selalu

menganggap dirinya paling benar, dan lebih hebat dari yang lain.

2. Konflik

Pada suatu hari guru Bahasa Indonesia berhalanagan masuk kelas karena

harus mengikuti MGMP. VA menerima pesan dari tentang tugas yang

harus dikerjakan untuk disampaikan kepada semua teman di kelas X-A.

tetapi, VA tidak mengkomunikasikan dengan baik kepada semua

temannya. VA menyampaikan pesan tersebut sambil lalu, sehingga

teman-temannya menganggap pesan tersebut gurauan VA sehingga

berakibat teman-temannya tidak mengerjakan tugas tersebut.

3. Komplikasi

Dampak dari hak tersebut, pada pertemuan berikutnya guru marah kepada

semua siswa kelas X-A karena banyak yang tudak mengerjakan tugas.

4. Klimaks

Guru meminta pertanggungjawaban dari ulah VA yang mengabaikan

pesan yang diberikan oleh guru. VA merasa tidak bersalah karenapesan

tersebut sudah disampaikan kepada semua teman di kelas. Dan VA

menyalahkan teman karena tidak mengerjakan tugas.

295

5. Solusi

Guru menghentikan pembelajaran dan mencari kejelasan permasalahan.

Guru memberikan pemahaman bahwa kesalahan pertama terketak pada

VA yang tidak mengkomunikasikan pesan tugas dari guru yang

disampaikan kepada semua teman di kelas X-A.

C. Pemain dan Peranan

Nama Peran Karakter/Watak

AF Anto Siswa yang cuek dengan kondisi kelas

IZ Izza Guru Bahasa Indonesia

LM Luvi Teman Sw yang pendiam, rajin belajar

PA Putri Teman VA

Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus

SM Murti Teman VA yang cerewet, suka usil terhadap teman

SP Yati Teman VA yang sangat kompak

Sw Warni Pendiam, rajin, pandai

VA Vinky Merasa paling benar, tidak menghargai orang lai

D. Rincian Adegan

Adegan 1

Jam istirahat, VA, PA, SP, SM jajan di kantin sekolah. didekati oleh guru

bahasa Indinesia dan menyampaikan pesan tidak bisa mengajar karena ada

tugas luar, dan memberikan tugas mengerjakan LKS.

Adegan 2

Bel masuk.

VA dan kawan-kawan masuk kelas menyampaikan pesan sambil berjalan dan

makan jajanan. Sementara sebagian siswa masih ada yang di luar kelas.

Sebagian siswa mendengar dan menganggap pesan itu rekayasa VA.

Adegan 3

Siswa di dalam kelas gaduh karena jam kosong. VA juga tidak terlihat

mengerjakan tugas. Tugas di kerjakan dirumah.

Adegan 4

Hari berikutnya saat guru Bahasa Indonesia masuk kelas menyuruh

mengumulkan tugas dan dikoreksi. Ternyata hampir semua siswa tidak

mengerjakan, dan hanya VA dan kawan-kawannya yang mengerjakan.

296

Adegan 5

Guru marah dan terjadilah keributan di kelas. Ahirnya guru mencoba

memberikan pemahaman terhadap VA. Pada awalnya VA tidak merasa

bersalah dan berbalik menyalahkan teman-temannya. Tetapi pada akhirnya

VA menyadari keslaahannya dan meminta maaf kepada guru dan semua

teman di kelas X-A.

297

LAPORAN

PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi

B. SPESIFIKASI KEGIATAN

1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok

3. Jenis Kegiatan Pendukung : -

4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan

5. Fungsi Kegiatan Pendukung : -

6. Sasaran layanan : VA Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan

Sokolangu Gabus Pati

C. PELAKSANAAN LAYANAN

3. Hari, tanggal : Selasa, 23 Juni 2015

4. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB

5. Tempat : Ruang kegiatan siswa

6. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :

Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema hal-hal

yang harus diperhatikan dalan berkomunikasi, siswa tampak mengikuti

kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan

permasalahan siswa.

Di awal kegiatan layanan BKp, siswa masih agak canggung. Hal tersebut

Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar

lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah estafet

gelang karet. Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut:

1. Siswa memegang pena masing-masing, kemudian peneliti

memberikan sebuah gelang karet diujung pena.

298

2. Setiap siswa berusaha memindahkan gelang karet ke pena teman

berikutnya dan jangan sampai jatuh.

3. Siswa yang gagal atau menjatuhkan gelang karet mendapat hadiah

untuk bernyanyi.

Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk

membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial

terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk

membangun keakraban antar sesama siswa.

D. EVALUASI

1. Cara-cara Penilaian :

- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses

layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.

- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan

dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat

dan menyampaikan kesan yang dirasakan.

- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah

dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)

kepada masing-masing siswa.

2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :

- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang

disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan

pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.

- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan

tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi, siswa

memahaminya.

- Dengan layanan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam

berkomunikasi, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki

pemahaman dalam pergaulan bersama teman di kelas.

- Setelah kegiatan layanann Praktikan memberikan lembar laiseg. Peserta

layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.

299

Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan

dirinya.

D. ANALISIS HASIL PENILAIAN

1. Cara-cara penilaian :

- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,

serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon

siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.

- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat

mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa

mengenai materi layanan dan pemahaman tentang hal-hal yang harus

diperhatikan dalam berkomunikasi.

2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :

- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai

dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan

bisa mendidik siswa untuk bisa berkomunikasi dengan baik di kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa

mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi

yang berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan dalam

berkomunikasi.

E. TINDAK LANJUT

1. Cara-cara Tindak lanjut :

- Observasi dan pengamatan siswa terlihat masih agak canggung dalam

bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa

masih saling menahan diri dalam bergaul. Hal ini terlihat saat permainan,

masing-masing siswa terlihat tidak adanya keakraban dan saling menjaga

jarak satu sama lain.

- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap

sesama teman sebaya di kelas.

300

2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :

- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan

memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun

diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan

kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap

orang lain, menghargai orang lain.

Pati, 23 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

301

RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I PERTEMUAN 2

A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok

B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun

C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu

Gabus Pati

D. Pertemuan : 2 (kedua)

E. Lingkup pembicaraan :

3. Sifat topik : Topik tugas

4. Topik yang dibahas : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam

berkomunikasi

F. Anggota

Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang

terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,

dan VA.

G. Isi bahasan :

1. Membahas hal apa yang harus diperhatika sebelum berkomunikasi?

Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :

AF : Melihat orang yang diajak bicara

IZ : Berpikir sebelum bicara

LM : Berpikir sebelum bicara

PA : Memperhatikan orang yang akan diajak biacara

SM : Maksud yang dibicarakan

SP : Penting tidaknya pembicaraan kita bagi orang tersebut

Sw : Berpikir sebelum bicara

VA : Maksud yang dibicaakan

2. Apa yang harus diperhatikan berkomunikasi terhadap teman sebaya di

kelas?

AF : Menjaga sopan santun

IZ : Tahu etika berbicara

LM : Sopan santun

302

PA : Sopan santun, tata karama, bersikap baik

SM : Bersikap menghargai

SP : Mengenal orang yang diajak biacara

Sw : Menjaga etika, memahami orang lain

VA : Berbicara sesuai kebutuhan

G. Permainan : Estafet gelang karet

Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut:

1. Siswa memegang pena masing-masing, kemudian peneliti memberikan

sebuah gelang karet diujung pena.

2. Setiap siswa berusaha memindahkan gelang karet ke pena teman

berikutnya dan jangan sampai jatuh.

3. Siswa yang gagal atau menjatuhkan gelang karet mendapat hadiah untuk

bernyanyi.

H. Denah Duduk Peserta BKp :

PK

AF IZ

SM PA

Sw

LM

VA

SP

303

Lampiran 13

Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus I

Pertemuan 2 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap

Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Selasa, 23 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Respon

den

Aspek yang diobservasi Jum

lah

Rata

-rata

Persen

tase

Kate

gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AF 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 26 2,6 52% C

2 IZ 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 25 2,5 50% K

3 LM 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 24 2,4 48% K

4 PA 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 28 2,8 56% C

5 SM 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 23 2,3 46% K

6 SP 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 26 2,6 52% C

7 Sw 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 27 2,7 54% C

8 VA 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 27 2,7 54% C

Jumlah 206

Rata-rata 25,7

Persentase 51,5%

Kategori K

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)

4 34-41 68-83 Baik (B)

3 26-33 52-67 Cukup (C)

2 18-25 36-51 Kurang (K)

1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)

Keterangan aspek yang diamati yaitu:

1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab

2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan

3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian

4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam

kebahagiaan

5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak

menerima nasehat

6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih

7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan

kegagalan

304

8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain

9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat

10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan

Pati, 23 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 201131101

305

Lampiran 14

Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 2

dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Selasa, 23 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

I Tahap Pembentukan

f. Perasaan diterima

dan kekhusu’an

dalam berdo’a.

3 3 2 3 2 3 2 3 Siswa pada tahap

pembentukan siswa

masih kurang

memahami tata cara

pelaksanaan bimbingan

kelompok dengan

teknik sosiodrama.

c. Memahami arti,

tujuan dan asas

bimbingan

kelompok.

2 2 2 3 2 3 2 3

d. Memahami cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

3 3 2 2 2 3 2 3

e. Memperkenalkan

diri dan aktif dalam

permainan.

2 4 1 3 2 3 2 3

f. Mensepakati waktu

yang telah

ditetapkan bersama.

2 2 2 2 2 2 3 2

II Tahap Peralihan

b. Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan bimbingan

kelompok

2 2 2 3 2 3 3 2 Pada tahap peralihan

siswa masih kurang

memiliki kesiapan

dalam mengikuti

bimbingan kelompok. c. Memahami topik

yang akan dibahas

2 2 2 2 2 3 3 2

306

Lampiran 14 Lanjutan

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

III Tahap Kegiatan

b. Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

kelompok

3 4 2 4 3 3 2 3 Pada tahap kegiatan

sebagian besar siswa

cukup seungguh-

sungguh mengikuti

kegiatan tetapi masih

ada satu siswa yang

sangat kurang aktig

dalam diskusi.

c. Aktif dalam

berpendapat

3 3 2 3 2 3 2 2

d. Memahami dan

membahas topik

3 3 2 3 2 3 3 3

e. Aktif mengikuti

selingan

3 3 2 3 2 3 2 3

f. Pemahaman peran 3 3 2 3 2 3 3 3

l. Pengambilan sikap 2 3 2 3 2 3 2 3

i. Aktif dalam diskusi 3 3 1 3 2 3 2 3

j. Memahami

kesimpulan

pembahasan topik

3 3 2 3 2 3 2 3

IV Tahap Pengakhiran

b. Memahami bahwa

kegiatan bimbingan

kelompok akan

berakhir

3 3 2 3 3 3 3 3 Pada tahap pengakhiran

siswa cukup khusu’

dalam berdo’a dan

cukup dalam

menyampaikan kesan

yang dirasakan

meskipun ada stu siswa

yang sangat kurang

dalam menyampaikan

kesan yang dirasakan.

g. Aktif dalam proses

evaluasi

3 3 1 3 1 3 2 2

h. Ikut serta membahas

kegiatan lanjutan

3 3 1 3 2 3 2 2

i. Menyampaikan

kesan dirasakan

3 3 1 3 2 3 2 2

j. Khusu’ berdo’a 3 3 3 3 3 3 2 3

Jumlah 52 58 38 59 44 63 41 52 407

Rata-rata 2,6 2,9 1,9 2,9 2,2 3,1 2,0 2,6 50,8

Perentase (%) 52 58 38 59 44 63 41 52 51%

Kategori C C K C K C K C K

307

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB)

4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)

3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)

2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)

1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)

Pati, 23 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 201131101

308

Lampiran 15

DAFTAR HADIR

PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I PERTEMUAN 3

Hari, Tanggal Layanan : Rabu, 24 Juni 2015

Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun

Pati, 24 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

309

Lampiran 16

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK SOSIODRAMA

SIKLUS I – PERTEMUAN 3

A. Topik Permasalahan : Meningkatkan rasa percaya diri

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan

E. Kompetensi yang ingin dicapai :

Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:

1. Memahami tentang cara menumbuhkan rasa percaya diri dalam

pergaulan.

2. Memiliki sikap percaya diri dalam pergaulan.

3. Bertambah wawasan cara bergaul dengan teman sebaya.

F. Hasil yang ingin dicapai :

Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang

terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam

pergaulan terhadap teman sebaya.

G. Sasaran Layanan :

8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

H. Uraian kegiatan :

No. Tahapan Kegiatan Nilai

Karakter Peneliti Siswa

1. Pembentukan

(5 menit)

a. Menyampaikan

salam dan ucapan

terima kasih serta

memimpin do’a

b. Menjelaskan arti

tujuan dan asas

bimbingan

kelompok.

c. Menjelaskan cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

a.Perasaan

diterima dan

khususan

dalam berdo’a.

b.Memahami

arti, tujuan

bimbingan

kelompok.

c.Memahami

cara

pelaksanaan

bimbingan

Santun,

Religious

Berpikir logis

Berpikir logis.

310

d. Melaksnakan

perkenalan dan

permainan

(merangkai kata)

e. Membuat

kesepakatan waktu

kelompok.

d.Aktif dalam

permainan.

f.Mensepakati

waktu yang

ditetapkan

bersama.

Menghargai,

kerjasama,

keaktifan.

Disiplin

2. Peralihan

(5 menit)

a. Menanyakan

kesiapan anggota

untuk melanjutkan

kegiatan.

b. Menjelaskan topik

yang akan dibahas.

a.Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan

bimbingan

kelompok.

b.Memahami

topik yang

akan dibahas.

Jujur.

Menghargai.

3. Kegiatan

(30 menit)

a. Meminta anggota

untuk memberikan

tanggapan tentang

topik yang akan

dibahas.

b. Mengarahkan

anggota untuk

membahas topik

yang dibahas.

c. Membahas topik.

d. Melaksanakan

selingan/permainn

dan menciptakan

kehangatan antar

anggota.

e. Ketepatan pemilihan

peran.

f. Menjelaskan cara

pelaksanaan

sosiodrama.

g. Memimpin diskusi

setelah pelaksaan

sosiodrama.

h. Menyimpulkan dan

mengamati

perkembangan

anggota dalam

a.Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

kelompok.

b.Aktif dalam

berpendapat.

c.Memahami

dan membahas

topik.

d.Aktif

mengikuti

selingan.

e.Pemahaman

peran.

f.Pengambilan

sikap.

g.Aktif dalam

diskusi

h.Memahami

kesimpulan

pembahasan

topik.

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Kerjasama,

kreatif,

Kesungguhan

Kesungguhan

Berpikir logis,

Kesungguhan.

Berpikir logis.

Berpikir logis,

peduli.

311

pembahasan topik.

4. Pengakhiran

(5 menit)

a. Menginformasikan

bahwa kegiatan akan

berakhir.

b. Mengevaluasi

pelaksanaan

kegiatan bimbingan

kelompok.

c. Membahas kegiatan

lanjutan.

d. Mempersilahkan

anggota

menyampaikan

kesan yang

dirasakan selama

kegiatan.

e. Memimpin do’a dan

mengucapkan terima

kasih.

a.Memahami

bahwa

kegiatan BKp

akan berakhir.

b.Aktif dalam

proses

evaluasi.

c.Ikut serta

membahas

kegiatan

lanjutan.

d.Menyampaikan

kesan yang

dirasakan.

e. Khusu’ dalam

berdo’a.

Menghargai

Berpikir logis

Peduli

Santun,

berpkir logis.

Santun,

Religious

I. Materi Layanan : Terlampir.

J. Sumber materi :

Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta.

K. Pelaksanaan Layanan :

Hari/tanggal : Rabu, 24 Juni 2015

Pukul : 11.00 – 11.45 WIB

Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)

Biaya : Mandiri

Tempat : Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu

Semester/tahun : 2 / 2015

L. Metode : Teknik sosiodrama

M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas

N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun

O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)

P. Rencana Penilaian :

312

1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.

Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan

anggota.

2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).

Q. Analisis :

1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan

dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.

2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi

dan tujuan layanan.

R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan keempat.

S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:

Himpunan data : a. Observasi

b. Wawancara

T. Catatan khusus :

Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila

masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.

Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.

Pati, 24 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 201131101

313

MATERI BIMBINGAN KELOMPOK SOSIODRAMA

SILKUS I PERTEMUAN 3

“Meningkatkan Rasa Percaya Diri”

1. Faktor-faktor yang dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri:

a. Pengenalan diri; mutlak diperlukan bagi siapa saja untuk mengenali

dirinya sendiri, segala kelebihan maupun kekurangan setidaknya

diketahui untuk dapat meningkatkan perkembangan sikap pribadi.

b. Umpan balik; adalah sarana yang efektif untuk berinteraksi baik dengan

diri sendiri maupun lingkungannya untuk memperoleh jati diri kita yang

sebenarnya dapat mempermudah perkembnagansikap pribadinya.

c. Upaya pembentukan sikap; adalah sebuh upaya untuk mengembangkan

segi positif dan mengatasi segi negatif yang dimiliki sehingga mampu

memupuk sikap-sikap positif sesuai dengan perannya sebagai remaja.

d. Pengembangan diri; hendaknya sejalan dengan penyesuaian terhadap

lingkungan sosial, yang dapat membangkitkan rasa puas. Kerena selain

mampu mengembangkan diri,lingkungan pun bisa menerima diri dengan

baik.

2. Faktor-faktor yang dapat mengurangi rasa percaya diri dan upaya

mengatasinya:

a. Kemampuan/potensi seseorang yang mulai berkembang, akan luntur

secara tiba-tiba, jika dia tahu banyak orang disekitar memeliki

kemampuan yang lebih dari dirinya.

b. Kecantikan atau ketampanan seseorang yang terlihat sekilas, akan luntur

secara tiba-tiba dikarenakan adanya kekurangan yang ada pada dirinya.

Misalnya: rambut rontok berketombe, bau badan tidak sedap, kelainan

fisik, wara kulit, dll.

Upaya mengatasi dan mengantisipasinya adalah dengan selalu kita

kembalikan, bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah dari Allah. Tinggallah

bagaimana kita diberikan segala kesempurnaan maupun kekurangan ini dipelihara

sehingga tetap akan muncul rasa percaya diri.

314

NASKAH SOSIODRAMA

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I PERTEMUAN 3

E. Skenario Sosiodrama

1. Topik : Meningkatkan rasa percaya diri

2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial

3. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

4. Fungsi Layanan : Pemaahaman dan pengembangan

5. Sasaran : LM siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu

6. Tempat kegiatan : Ruang kegiatan Siswa

7. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 24 Juni 2015

F. Garis Besar Cerita

1. Eksposisi

LM adalah siswa penakut, pendiam, kurang konsisten dengan apa yang

ingin dia lakukan. LM selalu ragu-ragu dan bergantung kepada teman

terdekatnya yaitu SM.

2. Konflik

Suatu ketika ada tugas dari wali kelas untuk menjadi petugas upacara

sebagai pembaca teks UUD 1945. Akan tetapi LM takut karena minder

untuk tampil di depan semua siswa di SMA Islam Tuan Sokolangu.

3. Komplikasi

Amanah yang diberikan oleh wali kelas tidak mampu dilaksanakan oleh

LM dan dia minta diganti oleh temannya.

4. Klimaks

Dari sekian teman di kelas, guru wali kelas mengaggap LM mampu

melaksanakan tugas tersebut. Karena sebenarnya suara LM bagus dan

lancar dalam membaca. Namun LM tidak konsisten dan dia menyerah dan

diganti oleh teman yang lain.

5. Solusi

Wali kelas mengadakan musyawarah kelas dan memberikan pemahaman

kepada LM membangun kepercayaan diri dari dirinya sendiri dan

mengembangkan kemampuannya yaitu pandai dan bersuara bagus.

315

G. Pemain dan Peranan

Nama Peran Karakter/Watak

AF Anto Crewet suka mengejek teman

IZ Izza Ketua kelas yang bertanggungjawab, tegas

LM Luvi Pandai, tapi tidak percaya diri

PA Putri Teman LM yang baik hati

SM Murti Suka usil dan kurang bersahabat

SP Yati Cuek, teman SM

Sw Warni Pendiam, rajin, pandai

VA Vinky Guru wali kelas

H. Rincian Adegan

Adegan 1

Rapat kelas diadakan dipandu oleh wali kelas untuk memilih petugas upacara

minggu depan

Adegan 2

Wali kelas memilih LM menjadi petugas pembaca teks UUD 1945. Semua

siswa setuju. Tapi LM menolak dengan alasan tidak PD. Wali kelas mencoba

memberikan nasihat LM.

Adegan 3

Suasana kelas agak gaduh dan menyalahkan LM yang tidak mau

melaksanakan tugas dari wali kelas. Wali kelas menengahi kegaduhan

siswanya dan memberikan pemahaman kepada LM agar mencoba tampil di

depan banyak orang. Akhirnya LM menerima meskipun terpaksa.

Adegan 4

Upacara bendera hari senin berlangsung, dan ternyata LM mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik. selesai upacara teman-teman member

ucapan selamat kepada LM.

316

LAPORAN

PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT

BIMBINGAN DAN KONSELING

B. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :

Meningkatkan rasa percaya diri

C. SPESIFIKASI KEGIATAN

1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok

3. Jenis Kegiatan Pendukung : -

4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan

5. Fungsi Kegiatan Pendukung : -

6. Sasaran layanan : LM Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan

Sokolangu Gabus Pati

D. PELAKSANAAN LAYANAN

1. Hari, tanggal : Rabu, 24 Juni 2015

2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB

3. Tempat : Ruang kegiatan siswa

4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :

Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema hal-hal

yang harus diperhatikan dalan berkomunikasi, siswa tampak mengikuti

kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan

permasalahan siswa.

Di awal kegiatan layanan BKp, siswa masih agak canggung. Hal tersebut

Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar

lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah

merangkai kata. Cara permainan merangkai kata adalah sebagai berikut:

1. Setiap siswa mengucapkan sepatah kata bebas secara bergantian.

2. Siswa kedua dan selanjutnya menyambung kata dari siswa

sebelumnya dengan tujuan kata tersebut dari awal dan berikutnya

317

menjadi sebuah kalimat yang mengandung pesan untuk bisa

dipahami.

3. Siswa yang kurang cepat dalam mnegucapkan kata atau salah dalam

merangkai kata diberi hadiah untuk mengucapkan satu buah

peribahsa yang mengandung pesan positif.

Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk

membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial

terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk

membangun keakraban antar sesama siswa dan membangun rasa percaya

diri siswa.

E. EVALUASI

1. Cara-cara Penilaian :

- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses

layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.

- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan

dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat

dan menyampaikan kesan yang dirasakan.

- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah

dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)

kepada masing-masing siswa.

2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :

- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang

disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan

pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.

- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan

tentang meningkatkan rasa percaya diri, siswa memahaminya.

- Dengan layanan informasi tentang meningkatkan rasa percaya diri, siswa

diharapkan menjadi pribadi yang memiliki pemahaman dalam menbagun

sikap rasa percaya diri di kelas.

- Setelah kegiatan layanann Praktikan memberikan lembar laiseg. Peserta

layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.

318

Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan

dirinya.

E. ANALISIS HASIL PENILAIAN

1. Cara-cara penilaian :

- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,

serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon

siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.

- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat

mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa

mengenai materi layanan dan pemahaman tentang meningkatkan rasa

percaya diri.

2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :

- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai

dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan

bisa mendidik siswa memiliki rasa percaya diri di kelas X-A SMA Islam

Tuan Sokolangu Gabus Pati.

- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa

mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi

yang berkaitan dengan meningkatkan rasa percaya diri.

F. TINDAK LANJUT

1. Cara-cara Tindak lanjut :

- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam

bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa

terlihat sedikit akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini

terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban

dan mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya

yang mengungkapkan kata tidak pas, mereka semua tertawa.

- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap

sesama teman sebaya di kelas dengan lebih percaya diri dan tidak

menghindar saat mendapat tugas dari guru atau sekolah.

319

2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :

- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan

memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun

diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan

kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap

orang lain, menghargai orang lain.

Pati, 24 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

320

RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I PERTEMUAN 3

A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok

B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun

C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu

Gabus Pati

D. Pertemuan : 2 (kedua)

E. Lingkup pembicaraan :

5. Sifat topik : Topik tugas

6. Topik yang dibahas : Meningkatkan rasa percaya diri

F. Anggota

Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang

terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,

dan VA.

G. Isi bahasan :

1. Membahas hal apa yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri?

Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :

AF : Kecerdasan seseorang

IZ : Fisik yang atletis menarik

LM : Fisik yang sempurna

PA : Orang lain yang menghargai kita

SM : Lingkungan yang mau menerima kita

SP : Orang lain yang peduli kepada kita

Sw : Sikap positif

VA : Sikap positif

2. Salah satu tips membangun rasa percaya diri?

AF : Memperhatikan penampilan

IZ : Berpakaian rapi, bicara secukupnya

LM : Menjaga emosi

PA : Menjaga emosi, berpakaian rapi

SM : Berbicara dengan runtut, atau membuat konsep bicara

321

SP : Berpikir sebelum bicara, memperhatikan penampilan

Sw : Bersikapobjektif terhadap orang lain

VA : Tampil rapi saat di depan teman

G. Permainan : Merangkai kata

Cara permainan merangkai kata adalah sebagai berikut:

1. Setiap siswa mengucapkan sepatah kata bebas secara bergantian.

2. Siswa kedua dan selanjutnya menyambung kata dari siswa sebelumnya

dengan tujuan kata tersebut dari awal dan berikutnya menjadi sebuah

kalimat yang mengandung pesan untuk bisa dipahami.

3. Siswa yang kurang cepat dalam mnegucapkan kata atau salah dalam

merangkai kata diberi hadiah untuk mengucapkan satu buah peribahsa

yang mengandung pesan positif.

H. Denah Duduk Peserta BKp :

PK

AF IZ

SM PA

Sw

LM

VA

SP

322

Lampiran 17

Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus I

Pertemuan 3 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap

Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Rabu, 24 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Respon

den

Aspek yang diobservasi Jum

lah

Rata

-rata

Persen

tase

Kate

gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AF 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 30 3,0 60% C

2 IZ 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3,0 60% C

3 LM 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 28 2,8 56% C

4 PA 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31 3,1 62% C

5 SM 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 2,7 54% C

6 SP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3,0 3,0 60% C

7 Sw 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 33 3,3 66% C

8 VA 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 34 3,4 68% C

Jumlah 243

Rata-rata 30,7

Persentase 61%

Kategori C

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)

4 34-41 68-83 Baik (B)

3 26-33 52-67 Cukup (C)

2 18-25 36-51 Kurang (K)

1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)

Keterangan aspek yang diamati yaitu:

1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab

2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan

3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian

4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam

kebahagiaan

5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak

menerima nasehat

6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih

7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan

kegagalan

323

8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain

9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat

10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan

Pati, 24 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

324

Lampiran 18

Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 3

dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Rabu, 24 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

I Tahap Pembentukan

b. Perasaan diterima

dan kekhusu’an

dalam berdo’a.

4 4 3 4 2 4 3 4 Pada tahap

pembentukan siswa

sebagian besar cukup

dalam memahami cara

pelaksanaan bimbingan

kelompok teknik

sosiodrama.

c. Memahami arti,

tujuan dan asas

bimbingan

kelompok.

3 4 2 3 2 3 3 4

d. Memahami cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

4 4 3 3 3 3 3 4

e. Memperkenalkan

diri dan aktif dalam

permainan.

4 4 2 3 2 4 3 4

f. Mensepakati waktu

yang telah

ditetapkan bersama.

3 4 2 3 2 3 3 4

II Tahap Peralihan

b. Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan bimbingan

kelompok

3 3 2 3 3 3 3 3 Pada tahap peralihan

siswa cukup kesiapan

dalam memahami topik

yang akan dibahas

dalam bimbingan

kelompok teknik

sosiodrma.

d. Memahami topik

yang akan dibahas

4 4 2 3 3 3 3 3

325

Lampiran 18 Lanjutan

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

III Tahap Kegiatan

i. Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

kelompok

3 3 3 3 3 3 3 3 Pada tahap kegiatan

sebagian besar siswa

cukup dalam setiap

aspek dalam tahap

kegiatan, dua siswa

baik dalam keaktifan

mengikuti permainan

selingan dan satu siswa

baik dalam keaktifan

mengikuti diskusi.

j. Aktif dalam

berpendapat

3 3 2 3 2 3 3 3

k. Memahami dan

membahas topik

3 3 3 3 2 3 3 3

l. Aktif mengikuti

selingan

3 3 2 4 3 4 3 3

m. Pemahaman peran 3 3 2 3 2 3 3 3

n. Pengambilan sikap 3 3 2 3 2 3 3 3

o. Aktif dalam diskusi 3 3 2 3 2 3 3 4

p. Memahami

kesimpulan

pembahasan topik

3 3 2 3 3 3 3 3

IV Tahap Pengakhiran

b. Memahami bahwa

kegiatan bimbingan

kelompok akan

berakhir

4 4 4 4 4 4 4 4 Pada tahap pengakhiran

secara umum siswa

cukup dalam setiap

aspek pada tahap

pengakhiran, satu siswa

baik dalam memahami

kegiatan bimbingan

kelompok akan berakhir

dan baik dalam berdo’a.

c. Aktif dalam proses

evaluasi

3 3 2 3 2 3 3 3

d. Ikut serta membahas

kegiatan lanjutan

3 3 2 3 2 3 3 3

e. Menyampaikan

kesan dirasakan

3 3 2 3 2 3 3 3

f. Khusu’ berdo’a 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah 66 71 50 67 52 68 56 70 500

Rata-rata 3,3 3,6 2,5 3,4 2,6 3,4 2,8 3,5 62,5

Perentase (%) 66 71 50 67 52 68 56 70 63%

Kategori C B K C C B C B C

326

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB)

4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)

3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)

2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)

1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)

Pati, 24 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

327

Lampiran 19

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Guru BK

Setelah Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Siklus I dalam Upaya

Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya

Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Wawancara ke : 2

Hari / tanggal : Rabu, 24 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang BKSMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut pengamatan

Ibu, bagaimana

komunikasi siswa

dengan teman sebaya di

kelas X-A?

Menurut pengamatan saya, ada perubahan kearah

positif berkaitan dengan komunikasi siswa saya

terhadap teman-temannya dalam mengikuti kegiatan

bimbingan yang telah mbak laksanakan selama ini.

Ya, meskipun belum baik tapi tidak apa-apa. Kan

masih ada pertemuan lagi.

2 Menurut pengamatan

Ibu, bagaimana perilaku

siswa terhadap teman

sebaya di kelas X-A

selama mengikuti

bimbingan kelompok

dengan teknik

sosiodrama?

Saya rasa perilaku mereka sudah mulai sedikit

berubah dari sebelumnya. Anak-anak yang mengikuti

bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama yang

mbak laksanakan sudah mulai terbangun komunikasi

terhadap teman-temannya di kelas lebih baik. Ya,

meskipun ada sebagian dari anak-anak yang

mengikuti masih terlihat agak canggung terhadap

temannya. Sebagian dari anak-anak yang mengikuti

bimbingan kelompok dengan bermain peran ada yang

malu-malu, agak minder, dan kurang PD.

3 Menurut pengamatan

Ibu, bagaimana

sosialisasi siswa

terhadap teman sebaya

di kelas X-A?

Sosialisasinya lumayan bagus dibanding sebelum

diadakan layanan bimbingan kelompok. Mereka

terlihat sedikit terbuka dan mau bersosialisasi

terhadap sesama temannya. Anak-anak yang

mengikuti bimbingan kelompok ini secara umum

mereka anak pandai. Jadi saat dia mendapat

pengarahan dari mbak, pasti dia perhatikan dan ingin

menerapkannya dalam kehidupannya. Karena dia

tahu, bahwa itu untuk kebaikannya sendiri.

4 Menurut pengamatan

Ibu, bagaimana sikap

siswa dalam

mengahadapi kesulitan?

Dalam menghadapi kesulitan saya rasa masih perlu

perhatian. Anak-anak masih kurang. Artinya lebih

banyak panik dan kebingungan, ketimbang sikap

tenang. Saya minta tolong untuk pertemuan yang

akan datang mbak lebih menekankan pada percaya

dirinya. Terutama saat menghadapi kesulitan belajar

di sekolah.

328

Lampiran 19 Lanjutan

No Pertanyaan Jawaban

5 Setelah diberikan

layanan bimbingan

kelompok menurut

pengamatan Ibu,

bagaimana peningkatan

interaksi sosial siswa di

kelas X-A ?

Menurut saya setelah mengikuti layanan bimbingan

kelompok dengan teknik sosiodrama, saya rasa ada

peningkatan dalam interaksi sosial siswa terhadap

teman sebaya di kelas X-A. Saya perhatikan dari

pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga ada

peningkatan yang lumayan bagus. Ya, meskipun ada

sebagian dari mereka yang belum berkembang.

Dalam arti masih belum terlihat peningkatannya.

Saya senang dengan perkembangan anak-anak didik

saya. Dan saya berterima kasih, mbak telah

membantu dalam memecahkan permasalahan sosial

anak didik saya.

Kesimpulan / catatan :

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK diperoleh informasi mulai ada

perkembangan interaksi sosial siswa terhadap teman sebaya di kelas X-A SMA Islam

Tuan Sokolangu Gabus Pati. Tetapi belum maksimal. Ada sebagian siswa yang masih

belum berkembang dan perlu mendapatkan perhatian terutama dalam hal masih

kurang berkompromi pada saat menghadapi kesulitan. Hal tersebut menjadi perhatian

dan masukan bagi peneliti untuk memperbaiki kegiatan layanan bimbingan kelompok

dengan teknik sosiodrama pada siklus II.

Pati, 24 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

329

Lampiran 20

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Siswa

Setelah Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama Setelah Siklus I

dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di

Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Wawancara ke : 2

Responden : AF

Hari / tanggal : Rabu, 24 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang BK SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No. Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana anda

mengartikan pentingnya

pertemanan di sekolah?

Menurut saya teman sangat penting dalam hidup

saya. Terutama di sekolah. Dengan memiliki banyak

teman, kita akan mudah dalam belajar. Setelah

mengikuti bimbingan kelompok dengan bermain

peran ini, saya jadi tahu. Kita tidak boleh hanya

membutuhkan teman saat butuh saja. Tapi kita harus

saling memahami teman.

2 Menurut anda,

bagaimana peran teman

dalam belajar di sekolah

atau dalam kehidupan

sehari-hari?

Peran teman dalam belajar sangat penting. Kita

butuh teman untuk belajar bersama. Kita ini

makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Saya

ingin belajar kelompok agar kalau menghadapi

kesulitan belajar bisa saling membantu.

3 Bagaimana cara anda

dalam bersosialisasi

terhadap teman sebaya

di kelas?

etelah mengikuti bimbingan kelompok dengan

teknik sosiodrama ini, saya jadi tahu, kita tidak

boleh hanya berteman dengan teman tertentu saja.

Semua di kelas ini adalah teman. Saya akan berusaha

merubah sikap saya selama ini. Saya akan bersikap

baik terhadap semua teman. Saya sadar cara

bersosialisasi selama ini kurang tepat dan itu perlu

saya perbaiki agar kedepannya saya lebih baik. Saya

rasa kegiatan ini sangat baik untuk membina semua

siswa di sekolah ini.

330

Lampiran 20 Lanjutan

No. Pertanyaan Jawaban

4 Bila anda mengalami

kesulitan dalam

berinteraksi sosial

terhadap teman sebaya,

hal apa yang akan Anda

lakukan?

Saya berusaha koreksi diri, apa yang salah pada

diri saya. Saya akan berusaha membuka diri

dalam pergaulan bersama teman-teman di

sekolah, khususnya di kelas ini. Saya senang

mendapatkan pengarahan dan akan menerapkan

apa yang telah saya dapat dari bimbingan

kelompok ini dalam kehidupan saya, misalnya:

tidak merasa paling benar sehingga menjadikan

sombong.

5 Menurut anda, apa saja

faktor penyebab

kurangmya interaksi

sosial terhadap teman

sebaya?

Selain dari diri orang itu sendiri, misalnya

kurang PD, terlalu pendiam, tersinggungan,

juga di sebabkan dari lingkungan tempat

tinggal. Misalnya: teman yang kurang peduli

terhadap teman lain, tidak bisa menjaga

pembicaraan yang berakibat menyakiti hati

teman. Intinya penyebab kurangnya interaksi

sosial adalah dari diri orang itu sendiri dan dari

lingkungan. Saya senang dengan kegiatan ini,

dan berharap berlanjut terus.

Kesimpulan / catatan :

Berdasarkan hasil wawancara setelah siklus 1, dapat disimpulkan bahwa siswa

telah memahami pentingnya interaksi sosial terhadap teman sebaya di kelas.

Siswa merasa senang mendapatkan bimbingan kelompok dengan teknik

sosiodrama dan akan berusaha menerapkan apa yang telah diperolehnya melalui

bimbingan kelompok dalam kehidupan sehari-hari terhadap teman di kelas X-A

khususnya, umumnya di sekolah dan lingkungan tempat tinggal.

Pati, 24 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

331

Lampiran 21

DAFTAR HADIR

PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS II PERTEMUAN 1

Hari, Tanggal Layanan : Kamis, 25 Juni 2015

Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun

Pati, 25 Jumi 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

332

Lampiran 2

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS II PERTEMUAN 1

A. Topik Permasalahan : Tips membangun Komunikasi yang efektif

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan

E. Kompetensi yang ingin dicapai :

Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:

1. Memahami tentang komunikasi yang efektif.

2. Memiliki sikap percaya diri dalam berkomunikasi di lingkungan teman

sebaya.

3. Bertambah wawasan tentang cara-cara membangun komunikasi yang

efektif dalam pergaulan.

F. Hasil yang ingin dicapai :

Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang

terarah dalam berkomunikasi yang efektif di lingkungan teman sebaya.

G. Sasaran Layanan :

8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

H. Uraian kegiatan :

No. Tahapan Kegiatan Nilai

Karakter Peneliti Siswa

1. Pembentukan

(5 menit)

a. Menyampaikan

salam dan ucapan

terima kasih serta

memimpin do’a.

b. Menjelaskan arti,

tujuan, dan asas

bimbingan

kelompok.

c. Menjelaskan cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok

a. Perasaan

diterima dan

khususan

dalam berdo’a.

b. Memaha

mi arti, tujuan

dan asas

bimbingan

kelompok.

c. Memahami

cara

pelaksanaan

bimbingan

Santun,

Religious

Berpikir logis

Berpikir log

Berpikir logis.

333

d. Melaksnakan

perkenalan dan

permainan

(pantomim/gerak

tanpa kata)

e. Membuat

kesepakatan waktu

kelompok.

d. Aktif

dalam

permainan.

e. Mensepakati

waktu yang

ditetapkan

bersama.

Kerjasama,

keaktifan,

kreatif.

Disiplin

2. Peralihan

(5 menit)

a. Menanyakan

kesiapan anggota

untuk melanjutkan

kegiatan.

b. Menjelaskan topik

yang akan dibahas.

a.Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan

bimbingan

kelompok.

b.Memahami

topik yang

akan dibahas.

Jujur.

Menghargai.

3. Kegiatan

(30 menit)

a. Meminta anggota

untuk memberikan

tanggapan tentang

topik yang akan

dibahas.

b. Mengarahkan

anggota untuk

membahas topik

yang dibahas.

c. Membahas topik.

d. Melaksanakan

selingan/permainn

dan menciptakan

kehangatan antar

anggota (pantomim)

e. Ketepatan pemilihan

peran.

f. Menjelaskan cara

pelaksanaan

sosiodrama.

g. Memimpin diskusi

setelah pelaksaan

sosiodrama.

h. Menyimpulkan dan

mengamati

perkembangan

a.Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

kelompok.

b.Aktif dalam

berpendapat.

c.Memahami

dan membahas

topik.

d.Aktif

mengikuti

selingan.

e.Pemahaman

peran.

f.Pengambilan

sikap.

g.Aktif dalam

diskusi

h.Memahami

kesimpulan

pembahasan

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Kerjasama,

kreatif,

Kesungguhan

Kesungguhan

Berpikir logis,

Kesungguhan.

Berpikir logis.

Berpikir logis,

peduli.

334

setiap anggota

dalam pembahasan

topik.

topik.

4. Pengakhiran

(5 menit)

a. Menginformasikan

bahwa kegiatan akan

berakhir.

b. Mengevaluasi

pelaksanaan

kegiatan bimbingan

kelompok.

c. Membahas kegiatan

lanjutan.

d. Mempersilahkan

anggota

menyampaikan

kesan yang

dirasakan selama

kegiatan.

e. Memimpin do’a dan

mengucapkan terima

kasih.

a.Memahami

bahwa

kegiatan BKp

akan berakhir.

b.Aktif dalam

proses

evaluasi.

c.Ikut serta

membahas

kegiatan

lanjutan.

d.Menyampaikan

kesan yang

dirasakan.

e. Khusu’ dalam

berdo’a.

Menghargai

Berpikir logis

Peduli

Santun,

berpkir logis.

Santun,

Religious

I. Materi Layanan : Terlampir.

J. Sumber materi :

Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta.

K. Pelaksanaan Layanan :

Hari/tanggal : Kamis, 25 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)

Biaya : Mandiri

Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu

Semester/tahun : 2 / 2015

L. Metode : Teknik sosiodrama

M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas

N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun

O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)

335

P. Rencana Penilaian :

1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.

Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota.

2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).

Q. Analisis :

1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan

dukungan dalam mencapai tujuan layanan.

2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan

tujuan layanan.

R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke lima.

S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:

Himpunan data : a. Observasi

b. Wawancara

T. Catatan khusus :

Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila

masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.

Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.

Pati, 25 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 201131101

336

MATERI BIMBINGAN KELOMPOK

SILKUS II PERTEMUAN 1

“Tips Membangun Komunikasi yang Efektif”

Komunikasi efektif dapat membangun prestasi dan karier seseorang.

Adakalanya seseorang merasa “nervous” hingga untuk megungkapkan sesuatu

justru kehilangan percaya diri bahkan pembicaraan jadi berputar-putar. Berikut

ini tips dasar dalam berkominikasi:

1. Gunakan kalimat seefektif mungkin.

Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena

pada sasaran. Hindari mengungkapkan informasi detail yang kurang

relevan dengan pokok bahasan pembicaraan.

2. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan.

Jika anda ingin mengungkapkan suatu ide, perhatikan dan pastikan ide

tersebut belum pernah anda sampaikan. Karena umumnya orang tidak

tertarik dan mendengar pengulangan sebuah ide. Dalam presentasi, tidak

mengulang kalimat-kalimat yang sama yang merupakan suatu teori atau

kesimpulan.

3. Jangan berbicara terlalu lambat.

Berbicaralah dengan nada optimis dan percaya diri. Tetapi bukan berarti

harus berbicara cepat tanpa ritme/jeda. Berbicaralah dengan volume suara

yang pas, artinya tidak terlalu keras tapi juga tidak terlalu pelan.

4. Hindari gumanan yang terlalu sering.

Gumanan “mmm….eee…….” yang terlalu sering akan mengganggu

pembicaraan dan mengurangi respect perdengar terhadap isi pembicaraan

yang kita sampaikan.

5. Hindari humar yang tidak perlu.

Humor boleh saja, tapi perhatikan dulu apa dampak setelah humor.

Apakah lawan bicara benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan

terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah yang terganggu karena humor.

Dari pada humor yang tidak tepat, lebih baik fokus pada pembicaraan.

“SELAMAT MENCOBA”

337

SKENARIO SOSIODRAMA

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS II PERTEMUAN 1

A. Skenario Sosiodrama

1. Topik : Tips Membangun Komunikasi yang Efektif

2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial

3. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

4. Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan

5. Sasaran : AF siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu

Gabus Pati

6. Tempat kegiatan : Ruang Kelas X-A

7. Waktu Pelaksanaan : Kamis, 25 Juni 2015

B. Garis Besar Cerita

1. Eksposisi

AF adalah siswa yang kurang bisa menghargai teman. Dia cenderung

kurang sopan terhadap teman dalam berbicara. Kalau berbicara sering

menggebrak meja dan membentak teman.

2. Konflik

AF suatu hari diberi tugas oleh guru untuk menggantikan membaca

pembahasan materi pelajaran. AF dengan seenaknya sendiri menjelaskan

kepada temannya tanpa mempedulikan kondisi temannya yang belum

siap sehingga teman-temannya tidak paham dengan yang disampaikan.

3. Komplikasi

Tugas yang diberikan oleh guru tidak dilaksanakan dengan baik, teman-

teman AF berontak dan menghendaki agar diganti oleh IZ. Klimaks

Setelah IZ maju menggantikan posisi AF, suasana kelas menjadi gaduh.

Maka oleh guru AF disuruh maju dan mengulang secara terus menerus

sampai dia serius dalam menjalankan amanah yang diberikan.

338

4. Solusi

Guru memberikan pemahaman kepada AF agar dia berlaku positif dalam

menjalankan amanah dengan cara memperhatikan temanterlebih dahulu

sebelum mengkomunikasikan apa yang ingin disampaikan.

C. Pemain dan Peranan

Nama Peran Karakter/Watak

AF Anto Pandai tapi kurang mempedulikan teman

IZ Izza Teman AF, baik bersahaja

LM Luvi Pendiam

PA Putri Teman LM yang baik hati

SM Murti Suka usil dan kurang bersahabat

SP Yati Cuek, teman SM

Sw Warni Guru Sejarah

VA Vinky Banyak biacara

D. Rincian Adegan

Adegan 1

Suatu hari guru sejarah meminta AF untuk menjelaskan pembahasan bab

pelajaran berikutnya. Serta merta AF maju dan menjelaskan materi sejarah

yang dimaksud gurunya tanpa mempedulikan temannya yang baru embuka

buku pelajaran.

Adegan 2

AF dengan sikapnya yang seenaknya tanpa mempedulikan temannya,

sehingga apa yang dijelaskannya tidak bisa dipahami oleh teman-temannya.

Sehingga apa yang disampaikan tidak bisa memberikan umpan balik bagi

temannya.

Adegan 3

Teman-teman menghendaki agar IZ menggantikan yang menjelaskan di

depan kelas. Tapi ternyata IZ tidak mampu menjelaskan.

Adegan 4

Akhirnya guru menyuruh AF untuk kembali menjelaskan di depan kelas

dengan sikap yang baik. Guru memberikan pemahaman agar AF bisa bersikap

lebih komuniktif sebelum melakukan sesuatu sehingga bisa dipahami.

339

LAPORAN

PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT

BIMBINGAN DAN KONSELING

C. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :

Tips Membangun Komunikasi Efektif

D. SPESIFIKASI KEGIATAN

1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok

3. Jenis Kegiatan Pendukung : -

4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan

5. Fungsi Kegiatan Pendukun : -

6. Sasaran layanan : AF Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan

Sokolangu Gabus Pati

E. PELAKSANAAN LAYANAN

1. Hari, tanggal : Kamis, 25 Juni 2015

2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB

3. Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan

Sokolangu Gabus Pati

4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :

Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema tips

membangun komunikasi yang efektif siswa tampak mengikuti kegiatan

karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan

siswa.

Di awal kegiatan layanan BKp, siswa masih agak canggung. Hal tersebut

Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar

lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah

pantomim. Cara permainan pantomim adalah sebagai berikut:

1. Siswa secara bergantian memperagakan sikap, perbuatan, yang

dimaksud.

340

2. Siswa yang lain menebak apa yang telah diperagakan oleh

temannya. Siapa yang lebih dahulu menebak terbebas dari unjuk

kebolehan menyanyi.

Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk

membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial

terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk lebih

menjalin keakraban antar sesama siswa dan membangun rasa percaya diri

siswa.

F. EVALUASI

1. Cara-cara Penilaian :

- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses

layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.

- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan

dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat

dan menyampaikan kesan yang dirasakan.

- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah

dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)

kepada masing-masing siswa.

2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :

- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang

disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan

pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.

- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan

tentang tips membangun komunikasi yang efektif, siswa memahaminya.

- Dengan layanan informasi tentang tips membangun komunikasi yang

efektif, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki pemahaman

dalam membangun komunikasi diri di kelas.

- Setelah kegiatan layanann peneliti memberikan lembar laiseg. Peserta

layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.

Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan

dirinya.

341

F. ANALISIS HASIL PENILAIAN

1. Cara-cara penilaian :

- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,

serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon

siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.

- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat

mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa

mengenai materi layanan dan pemahaman tentang tips

membangunkomunikasi yang efektif.

2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :

- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai

dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan

bisa mendidik siswa memiliki sikap komunikasi yang efektif di kelas X-

A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa

mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi

yang berkaitan dengan membangun komunikasi yang efektif.

G. TINDAK LANJUT

1. Cara-cara Tindak lanjut :

- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam

bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa

terlihat akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini terlihat

saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban dan

mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya yang

salah dalam menebak gerakan teman, mereka semua tertawa.

- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap

sesama teman sebaya di kelas dengan lebih efektif dalam

berkomunikasi dan tidak menghindar saat mendapat tugas dari guru

atau sekolah.

342

2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :

- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan

memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun

diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan

kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap

orang lain, menghargai orang lain.

Pati, 25 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

343

RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS I PERTEMUAN 3

A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok

B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun

C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu

Gabus Pati

D. Pertemuan : 4 (kedua)

E. Lingkup pembicaraan :

1. Sifat topik : Topik tugas

2. Topik yang dibahas : Tips membangun komunikasi yang efektif

F. Anggota

Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang

terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,

dan VA.

G. Isi bahasan :

1. Membahas apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif?

Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :

AF : Bicara singkat padat jelas

IZ : Berbicara yang mudah dipahami

LM : Berbicara sesuai kebutuhan

PA : Komunikasi secara langsung dengan orang yang dituju

SM : Berbicara sesuai kebutuhan

SP : Berbicara singkat padat jelas dan mudah dipahami

Sw : Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga

memperhatikan lawan bicara

VA : Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga

memperhatikan lawan bicara

2. Salah satu tips membangun komunikasi efektif?

AF : Bicara tidak berbelit-belit

IZ : Berbicara dari jarak yang tidak terlalu jauh

LM : Berbicara dengan jelas

344

PA : Berbicara dengan jelas

SM : Berbicara dengan runtut, atau membuat konsep bicara

SP : Berpikir sebelum bicara, memperhatikan penampilan

Sw : Berbicara tidak terlalu keras atau lirih

VA : Berbicara tidak terlalu keras atau lirih

G. Permainan : Pantomim

Cara berpantomim adalah sebagai berikut:

1. Siswa secara bergantian memperagakan sikap, perbuatan, yang dimaksud.

2. Siswa yang lain menebak apa yang telah diperagakan oleh temannya. Siapa

yang lebih dahulu menebak terbebas dari unjuk kebolehan menyanyi.

H. Denah Duduk Peserta BKp :

PK

AF IZ

LM Sw

PA

SM

VA

SP

345

Lampiran 23

Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus II

Pertemuan 1 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap

Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Kamis, 25 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Respon

den

Aspek yang diobservasi Jum

lah

Rata-

rata

Persen

tase

Kate

gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AF 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 34 3,4 68% B

2 IZ 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 36 3,6 72% B

3 LM 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31 3,1 62% C

4 PA 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 35 3,5 70% B

5 SM 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 2,9 58% C

6 SP 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 3,1 62% C

7 Sw 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 37 3,7 74% B

8 VA 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 37 3,7 74% B

Jumlah 270

Rata-rata 33,7

Persentase 67,5%

Kategori C

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Aspek Penelitian:

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)

4 34-41 68-83 Baik (B)

3 26-33 52-67 Cukup (C)

2 18-25 36-51 Kurang (K)

1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)

Keterangan aspek yang diamati yaitu:

1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab

2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan

3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian

4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam

kebahagiaan

5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak

menerima nasehat

6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih

7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan

kegagalan

346

8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain

9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat

10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan

Pati, 25 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 201131101

347

Lampiran 24

Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus II Pertemuan1

dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Kamis, 25 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

I Tahap Pembentukan

b. Perasaan diterima

dan kekhusu’an

dalam berdo’a.

4 4 3 4 3 4 4 4 Pada tahap

pembentukan siswa

cukup dan baik dalam

memahami cara

pelaksanaan bimbingan

kelompok dengan

teknik sosiodrama.

c. Memahami arti,

tujuan dan asas

bimbingan

kelompok.

4 4 3 3 3 3 4 4

d. Memahami cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

4 4 3 4 3 3 3 4

e. Memperkenalkan

diri dan aktif dalam

permainan.

5 4 2 3 2 4 3 4

f. Mensepakati waktu

yang telah

ditetapkan bersama.

4 4 3 3 3 4 3 4

II Tahap Peralihan

b. Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan bimbingan

kelompok

4 4 3 3 3 3 3 4 Pada tahap peralihan

siswa cukup dan baik

dalam kesiapan dan

memahami topik yang

akan dibahas. c. Memahami topik

yang akan dibahas

4 4 3 3 3 3 3 3

348

Lampiran 24 Lanjutan

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

III Tahap Kegiatan

b. Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

kelompok

4 4 3 4 3 4 3 4 Pada tahap kegiatan

siswa cukup dan baik

dalam setiap aspek

kegiatan. Satu siswa

sangat baik dalam

selingan permainan

tepuk konsentrasi.

c. Aktif dalam

berpendapat

3 3 3 4 3 4 3 4

d. Memahami dan

membahas topik

4 4 3 4 3 4 4 4

e. Aktif mengikuti

selingan

4 5 3 4 3 4 3 4

f. Pemahaman peran 4 4 3 3 3 3 3 4

g. Pengambilan sikap 4 4 3 3 3 3 3 4

h. Aktif dalam diskusi 4 4 3 3 3 4 3 3

i. Memahami

kesimpulan

pembahasan topik

4 4 3 3 3 4 4 4

IV Tahap Pengakhiran

b. Memahami bahwa

kegiatan bimbingan

kelompok akan

berakhir

4 4 4 3 4 4 4 3 Pada tahap pengakhiran

siswa cukup dan baik

dalam setiap aspek

kegiatan. Dalam aspek

evaluasi dua siswa

kurang, dan aspek ikut

serta membahas

kegiatn lanjutan satu

siswa kategori kurang.

c. Aktif dalam proses

evaluasi

4 3 2 3 2 3 3 3

d. Ikut serta membahas

kegiatan lanjutan

4 4 2 3 3 3 3 3

e. Menyampaikan

kesan dirasakan

4 4 3 3 3 4 3 4

f. Khusu’ berdo’a 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah 80 79 59 67 60 72 66 75 558

Rata-rata 4,0 3,9 2,9 3,3 3,0 3,6 3,3 3,7 69,8

Perentase (%) 80 79 59 67 60 72 66 75 69%

Kategori B B C C C B C B B

349

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB)

4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)

3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)

2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)

1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)

Pati, 25 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 201131101

350

Lampiran 25

DAFTAR HADIR

PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS II PERTEMUAN 2

Hari, Tanggal Layanan : Sabtu, 27 Juni 2015

Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun

Pati, 27 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

351

Lampiran 26

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSODRAMA

SIKLUS II PERTEMUAN 2

A. Topik Permasalahan : Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Teman

Sebaya.

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan

E. Kompetensi yang ingin dicapai :

Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:

1. Memahami tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman

sebaya.

2. Memiliki sikap yang baik dalam berkomunikasi di lingkungan teman

sebaya.

3. Bertambah wawasan tentang cara-cara berkomunikasi yang baik

dengan teman sebaya.

F. Hasil yang ingin dicapai :

Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang

terarah dalam berkomunikasi yang baik di lingkungan teman sebaya.

G. Sasaran Layanan :

8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

H. Uraian kegiatan :

No. Tahapan Kegiatan Nilai

Karakter Peneliti Siswa

1. Pembentukan

(5 menit)

a. Menyampaikan

salam dan ucapan

terima kasih serta

memimpin do’a

b. Menjelaskan arti ,

tujuan dan asas

bimbingan

kelompok.

c. Menjelaskan cara

a. Perasaan

diterima dan

khususan

dalam berdo’a.

b. Memaha

mi arti,

tujuandan asas

bimbingan

kelompok.

c. Memahami

Santun,

Religious

Berpikir logis

Berpikir logis.

352

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

d. Melaksanakan

perkenalan dan

permainan (tangkap

tangan teman)

e. Membuat

kesepakatan waktu

cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

d. Aktif

dalam

permainan.

e. Mensepakati

waktu yang

ditetapkan

bersama.

Kerjasama,

keaktifan,

kreatif.

Disiplin

2. Peralihan

(5 menit)

a. Menanyakan

kesiapan anggota

untuk melanjutkan

kegiatan.

b. Menjelaskan topik

yang akan dibahas.

a.Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan

bimbingan

kelompok.

b.Memahami

topik yang

akan dibahas.

Jujur.

Menghargai.

3. Kegiatan

(30 menit)

a. Meminta anggota

untuk memberikan

tanggapan tentang

topik yang akan

dibahas.

b. Mengarahkan

anggota untuk

membahas topik

yang dibahas.

c. Membahas topik.

d. Melaksanakan

selingan/permainn

dan menciptakan

kehangatan antar

anggota.

e. Ketepatan pemilihan

peran.

f. Menjelaskan cara

pelaksanaan

sosiodrama.

g. Memimpin diskusi

setelah pelaksaan

sosiodrama.

h. Menyimpulkan dan

a.Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

kelompok.

b.Aktif dalam

berpendapat.

c.Memahami

dan membahas

topik.

d.Aktif

mengikuti

selingan.

e.Pemahaman

peran.

f.Pengambilan

sikap.

g.Aktif dalam

diskusi

h.Memahami

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Kerjasama,

kreatif,

Kesungguhan

Kesungguhan

Berpikir logis,

Kesungguhan.

Berpikir logis.

Berpikir logis,

353

mengamati

perkembangan

setiap anggota

dalam pembahasan

topik.

kesimpulan

pembahasan

topik.

peduli.

4. Pengakhiran

(5 menit)

a. Menginformasikan

bahwa kegiatan akan

berakhir.

b. Mengevaluasi

pelaksanaan

kegiatan bimbingan

kelompok.

c. Membahas kegiatan

lanjutan.

d. Mempersilahkan

anggota

menyampaikan

kesan yang

dirasakan selama

kegiatan

e. Memimpin do’a dan

mengucapkan terima

kasih.

a.Memahami

bahwa

kegiatan BKp

akan berakhir.

b.Aktif dalam

proses

evaluasi.

c.Ikut serta

membahas

kegiatan

lanjutan.

d.Menyampaikan

kesan yang

dirasakan.

e. Khusu’ dalam

berdo’a.

Menghargai

Berpikir logis

Peduli

Santun,

berpkir logis.

Santun,

Religious

I. Materi Layanan : Terlampir.

J. Sumber materi :

Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta.

K. Pelaksanaan Layanan :

Hari/tanggal :

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)

Biaya : Mandiri

Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu

Semester/tahun : 2 / 2015

L. Metode : Teknik sosiodrama

M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas

N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun

354

O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)

P. Rencana Penilaian :

1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.

Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota.

2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).

Q. Analisis :

1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan

dukungan dalam mencapai tujuan layanan.

2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan

tujuan layanan.

R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke lima.

S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:

Himpunan data : a. Observasi

b. Wawancara

T. Catatan khusus :

Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila

masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.

Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.

Pati, 27 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 201131101

355

MATERI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SILKUS II PERTEMUAN 2

“Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Teman Sebaya”

Pertemanan sangat membutuhkan komunikasi yang terjalin dengan baik

diantara teman komunikasi yang kurang harmonis akan menyebabkan hubungan

pertemanan menjadi renggang atau terganggu. Berikut adalah cara-cara

berkomunikasi yang bai terhadap teman:

1. Menerapkan Senyum Salam Sapa saat bertemu teman.

Menebar senyum akan lebih baik saat bertemu dengan teman. Demikian

pula ucapan salam dan sapaan ramah akan semakin menambah keakraban

diantara teman.

2. Hindari pembicaraan yang menyinggung perasaan teman.

Berkata jujur memang diperintahkan. Tetapi bila kejujuran tersebut

berkaitan dengan sesuatu yang menyiggung perasaan teman, alangkah

baiknya diurungkan untuk diucapkan. Misalnya berkaitan penampilan

teman yang kurang serasi.

3. Biasakan diri untuk meminta maaf.

Terkadang tanpa disadari, dalam pembicaraan terjadi kesalahpahaman dan

menyinggung perasaan teman. Maka meminta maaf lebih baik dari pada

membiarkan hal tersebut menimbulkan permasalahan diantara teman.

4. Saling menghargai meskipun usia seumuran

Jangan pernah memandang rendah terhadap teman atau merasa lebih

tinggi dari teman. Sikap saling menghargai diantara teman dapat

diwujudkan dengan cara tutur kata dan tingkah laku.

5. Pahami kondisi psikologis teman

Sebelum berbicara kepada teman, pahami kondisi teman. Apakah dia

dalam kondisi senang, sedih, serius, atau bahkan tidak mau diganggu.

Dengan memahami kondisi psikologis teman, akan terjalin komunikasi

yang baik sehingga apa yang disampaikan diterima dengan jelas dan tidak

menimbulkan permasalahan diantara teman.

356

SKENARIO SOSIODRAMA

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS II PERTEMUAN 2

A. Skenario Sosiodrama

1. Topik : Cara berkomunikasi yang baik dengan teman

sebaya

2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan sosial

3. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

4. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

5. Sasaran : SM siswa kelas X-A SMAIslam Tuan Sokolangu

Gabus Pati

6. Tempat Kegiatan : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu

Gabus Pati

B. Garis Besar Cerita

1. Eksposisi

SM adalah siswa yang emosinya sangat labil, selalu buruk sangka

terhadap teman, dan selalu ingin tahu urusan orang lain.

2. Konflik

Sikap SM yang seperti itu tidak disenangi oleh teman-temannya. Teman-

temannya menjauhi SM karena takut kena imbas dari sikap SM.

3. Komplikasi

SM semakin tidak memiliki teman di kelas, bahkan terkucil di kelas. SM

bingung dengan keadaan yang demikian. Dampaknya SM sering tidak

masuk kelas.

4. Klimaks

SM dipanggil guru BK untuk mendapatkan bimbingan karena kebiasaan

tidak masuk sekolah dan adanya laporan dari teman bahwa dirinya tidak

disukai teman saat di kelas.

5. Solusi

SM menjelaskan sebab dia sering tiak masuk sekolah. Guru BK

memberikan pemahaman agar SM memperbaiki sikapnya terhadap teman

357

dengan cara mengendalikan emosi dan bila menghadapi persoalan agar

berkomunikasi yang baik sehingga SM diterima oleh teman di kelas.

C. Pemain dan Peranan

Nama Peran Karakter/Watak

AF Anto Pandai tapi kurang mempedulikan teman

IZ Izza Teman AF, baik bersahaja

LM Luvi Pendiam pandai

PA Putri Teman LM yang baik hati

SM Murti Emosional, ingin tahu urusan orang

SP Guru BK Bijaksana

Sw Warni Pandai perhatian

VA Vinky Banyak biacara

D. Rincian Adegan

Adegan 1

SM berkepribadian labil dan sering emosional bila menghadapi permasalahan

kecil dengan teman di kelas. SM suka buruk sangka terhadap teman dan suka

mengadu domba temannya sendiri.

Hal tersebut mengakibatkan SM dijauhi teman di kelas

Adegan 2

Di kelas SM tidak disenangi temannya, sehingga dia tidak memiliki teman.

temannya mengacuhkan setiap SM mendekati temannya. SM bingung dengan

sikap temannya yang demikian. SM sering tidak masuk.

Adegan 3

SM dipanggil guru BK untuk dimintai keterangan mengapa sering tidak masuk.

SM menjelaskan kenapa dia sering tiak masuk. Guru BK memberikan

pemahaman agar SM memperbaiki sikapnya.

358

LAPORAN

PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :

Cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya

B. SPESIFIKASI KEGIATAN

1. Bidang Bimbingan : Pribadi, social

2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok

3. Jenis Kegiatan Pendukung : -

4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan

5. Fungsi Kegiatan Pendukun : -

6. Sasaran layanan : AF Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan

Sokolangu Gabus Pati

C. PELAKSANAAN LAYANAN

1. Hari, tanggal : Sabtu, 27 Juni 2015

2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB

3. Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :

Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema

caraberkomunikasi yang baik dengan temaan sebaya, siswa tampak

mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan

permasalahan siswa.

Di awal kegiatan layanan BKp, siswa terlihat bersemangat. Peneliti

mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan

hangat. Permainan yang peneliti pilih adalah tepuk konsentrasi. Cara

permainan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi.

2. Bila peneliti menyebut angka 1, 2, 3 dan seterusnya, maka siswa

bertepuk tangan sesuai jumlah bilangan yang disebut peneliti.

359

3. Bila ada peserta yang salah dalam bertepuk, maka dipersilahkan

maju ke tengan untuk menyanyi.

Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk

membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial

terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk lebih

menjalin keakraban antar sesama siswa dan membangun komunikasi

yang baik terhadap sesame teman dalam kelompok.

D. EVALUASI

1. Cara-cara Penilaian :

- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses

layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.

- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan

dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat

dan menyampaikan kesan yang dirasakan.

- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah

dipaparkan, peneliti memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)

kepada masing-masing siswa.

3. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :

- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang

disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan

pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.

- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan

tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya, siswa

memahaminya.

- Dengan layanan informasi tentang cara berkomunikasi yang baik dengan

teman sebaya, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki

pemahaman dalam berkomunikasi terhadap teman di kelas.

- Setelah kegiatan layanann peneliti memberikan lembar laiseg. Peserta

layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.

Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan

dirinya.

360

E.ANALISIS HASIL PENILAIAN

1. Cara-cara penilaian :

- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,

serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon

siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.

- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat

mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa

mengenai materi layanan dan pemahaman tentang cara berkomunikasi

yang baik dengan teman sebaya.

2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :

- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai

dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan

bisa mendidik siswa memiliki sikap komunikasi yang baik di kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa

mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi

yang berkaitan dengan cara berkomunikasi yang baik dengan teman

sebya di kelas.

F. TINDAK LANJUT

1. Cara-cara Tindak lanjut :

- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam

bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa

terlihat akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini terlihat

saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban dan

mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya yang

salah dalam bertepuk tangan, mereka semua tertawa dan menunjuk

teman yang salah.

- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap

sesama teman sebaya di kelas lebih baik dalam berkomunikasi.

361

2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :

- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan

memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun

diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan

kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap

orang lain, menghargai orang lain.

Pati, 27 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

362

RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS II PERTEMUAN 2

A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok

B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun

C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu

Gabus Pati

D. Pertemuan : 5 (kelima)

E. Lingkup pembicaraan :

3. Sifat topik : Topik tugas

4. Topik yang dibahas : Cara berkomunikasi yang baik dengan teman

sebaya

F. Anggota

Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang

terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,

dan VA.

G. Isi bahasan :

1. Membahas apa yang dimaksud dengan komunikasi yang baik?

Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :

AF : Bicara singkat padat jelas

IZ : Berbicara yang mudah dipahami

LM : Berbicara sesuai kebutuhan

PA : Komunikasi secara langsung dengan orang yang dituju

SM : Berbicara sesuai kebutuhan

SP : Berbicara singkat padat jelas dan mudah dipahami

Sw : Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga

memperhatikan lawan bicara

VA : Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga

memperhatikan lawan bicara

2. Salah satu cara berkomunikasi yang baik

AF : Bicara tidak berbelit-belit

IZ : Berbicara dari jarak yang tidak terlalu jauh

363

LM : Berbicara dengan jelas

PA : Berbicara dengan jelas

SM : Berbicara dengan runtut, atau membuat konsep bicara

SP : Berpikir sebelum bicara, memperhatikan penampilan

Sw : Berbicara tidak terlalu keras atau lirih

VA : Berbicara tidak terlalu keras atau lirih

G. Permainan : Tepuk konsentrasi

Cara tepuk konsentrasi adalah sebagai berikut:

1. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi.

2. Bila peneliti menyebut angka 1, 2, 3 dan seterusnya, maka siswa bertepuk

tangan sesuai jumlah bilangan yang disebut peneliti.

3. Bila ada peserta yang salah dalam bertepuk, maka dipersilahkan maju ke

tengan untuk menyanyi.

H. Denah Duduk Peserta BKp :

PK

AF IZ

LM Sw

PA

SM

VA

SP

364

Lampiran 27

Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus II

Pertemuan 2 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap

Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Sabtu, 27 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Respon

den

Aspek yang diobservasi Jum

lah

Rata-

rata

Persen

tase

Kate

gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AF 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 37 3,7 74% B

2 IZ 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38 3,8 76% B

3 LM 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32 3,2 64% C

4 PA 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 36 3,6 72% B

5 SM 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31 3,1 62% C

6 SP 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 32 3,2 64% C

7 Sw 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38 3,8 76% B

8 VA 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38 3,8 76% B

Jumlah 282

Rata-rata 35,2

Persentase 71%

Kategori B

Kriteria Observasi Peneliti pada Aspek Penelitian

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)

4 34-41 68-83 Baik (B)

3 26-33 52-67 Cukup (C)

2 18-25 36-51 Kurang (K)

1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)

Keterangan aspek yang diamati yaitu:

1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab

2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan

3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian

4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam

kebahagiaan

5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak

menerima nasehat

6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih

7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan

kegagalan

365

8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain

9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat

10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan

Pati, 27 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

366

Lampiran 28

Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2

dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya

Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Sabtu, 27Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

I Tahap Pembentukan

b. Perasaan diterima

dan kekhusu’an

dalam berdo’a.

4 4 3 4 3 4 4 4 Pada tahap

pembentukan siswa

cukup dan baik dalam

semua aspek kegiatan

Dalam memahami arti,

tujuan dan asas

bimbingan kelompok

satu siswa sangat baik.

dalam memaami carra

pelaksanaan bimbingan

kelompok satu siswa

sangat baik. Dalam

memperkenalkan diri

dan permainan satu

siswa sangat baik, satu

siswa kurang.

c. Memahami arti,

tujuan dan asas

bimbingan

kelompok.

4 5 3 4 3 3 4 4

d. Memahami cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

5 4 3 4 3 3 3 4

e. Memperkenalkan

diri dan aktif dalam

permainan.

5 4 2 4 3 4 3 4

f. Mensepakati waktu

yang telah

ditetapkan bersama.

4 4 3 4 3 4 3 4

II Tahap Peralihan

b. Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan bimbingan

kelompok

4 4 3 3 3 4 3 4 Pada tahap peralihan

siswa cukup dan baik

dalam keesiapan

melanjutkan kegiatan

dan memahami topik

yang akan dibahas. c. Memahami topik

yang akan dibahas

4 4 3 3 3 3 4 4

367

Lampiran 28 Lanjutan

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

III Tahap Kegiatan

b. Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

kelompok

4 4 3 5 3 4 4 5 Pada tahap kegiatan

siswa cukup dan baik

dalam aspek kegiatan.

Dalam aspek

kesungguhan mengikuti

bimbingan dua siswa

sangat baik. Dalam

aspek aktif mengikuti

kegiatan selingan dua

siswa kategori sangat

baik.

c. Aktif dalam

berpendapat

4 4 3 4 3 4 3 4

d. Memahami dan

membahas topik

4 4 3 4 3 4 4 4

e. Aktif mengikuti

selingan

5 5 3 4 3 4 3 4

f. Pemahaman peran 4 4 3 3 3 4 3 4

g. Pengambilan sikap 4 4 3 3 3 4 3 4

h. Aktif dalam diskusi 4 4 3 3 3 4 3 4

i. Memahami

kesimpulan

pembahasan topik

4 4 3 4 3 4 4 4

IV Tahap Pengakhiran

b. Memahami bahwa

kegiatan bimbingan

kelompok akan

berakhir

4 4 4 4 4 4 4 4 Pada tahap pengakhiran

cukup dan baik dalam

aspek pengakhiran.

Dalam aspek aktif

dalam dikusi satu siswa

kurang. Dalam aspek

ikut serta membahas

kegiatan lanjutan satu

siswa kurang, dalam

aspek menyampaikan

kesan dua siswa sangat

baik.

c. Aktif dalam proses

evaluasi

4 4 2 4 3 4 4 4

d. Ikut serta membahas

kegiatan lanjutan

4 4 2 4 3 3 3 3

e. Menyampaikan

kesan dirasakan

5 4 3 3 3 4 4 5

f. Khusu’ berdo’a 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah 84 82 59 68 62 76 71 81 583

Rata-rata 4,2 4,1 2,9 3,4 3,2 3,8 3,6 4,1 72,8

Perentase (%) 84 82 59 68 62 76 71 81 73%

Kategori SB B C B C B B B B

368

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB)

4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)

3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)

2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)

1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)

Pati, 27 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

369

Lampiran 29

DAFTAR HADIR

PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSSIODRAMA

SIKLUS II PERTEMUAN 3

Hari, Tanggal Layanan : Ahad, 28 Juni 2015

Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun

Pati, 28 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

370

Lampiran 30

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS II PERTEMUAN 3

A. Topik Permasalahan : Menjadi Pribadi yang Percaya Diri

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan

E. Kompetensi yang ingin dicapai :

Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:

1. Memahami tentang percaya diri yang positif.

2. Memiliki sikap percaya diri yang positif di lingkungan teman sebaya.

3. Bertambah wawasan tentang sikap-sikap yang dapat membangun rasa

percaya diri.

F. Hasil yang ingin dicapai :

Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang

terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam

membangun rasa percaya diri yang positif di lingkungan teman sebaya.

G. Sasaran Layanan :

8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

H. Uraian kegiatan :

No. Tahapan Kegiatan Nilai

Karakter Peneliti Siswa

1. Pembentukan

(5 menit)

a. Menyampaikan

salam dan ucapan

terima kasih serta

memimpin do’a

b. Menjelaskan arti,

tujuan dan asas

bimbingan

kelompok.

c. Menjelaskan cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

a.Perasaan

diterima dan

khususan

dalam berdo’a.

b.Memahami

arti, tujuan

bimbingan

kelompok.

c.Memahami

cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

Santun,

Religious

Berpikir logis

Berpikir logis.

371

d. Melaksnakan

perkenalan dan

permainan (langkah

kaki)

e. Membuat

kesepakatan waktu

d.Aktif dalam

permainan.

f.Mensepakati

waktu yang

ditetapkan

bersama.

Kerjasama,

keaktifan,

kreatif

Disiplin

2. Peralihan

(5 menit)

a. Menanyakan

kesiapan anggota

untuk melanjutkan

kegiatan.

b. Menjelaskan topik

yang akan dibahas.

a.Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan

bimbingan

kelompok.

b.Memahami

topik yang

akan dibahas.

Jujur.

Menghargai.

3. Kegiatan

(30 menit)

a. Meminta anggota

untuk memberikan

tanggapan tentang

topik yang akan

dibahas.

b. Mengarahkan

anggota untuk

membahas topik

yang dibahas.

c. Membahas topik.

d. Melaksanakan

selingan/permainn

dan menciptakan

kehangatan antar

anggota.

e. Ketepatan pemilihan

peran.

f. Menjelaskan cara

pelaksanaan

sosiodrama.

g. Memimpin diskusi

setelah pelaksaan

sosiodrama.

h. Menyimpulkan dan

mengamati

perkembangan

setiap anggota

dalam pembahasan

a.Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

kelompok.

b.Aktif dalam

berpendapat.

c.Memahami

dan membahas

topik.

d.Aktif

mengikuti

selingan.

e.Pemahaman

peran.

f.Pengambilan

sikap.

g.Aktif dalam

diskusi

h.Memahami

kesimpulan

pembahasan

topik.

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Berpikir logis.

Kerjasama,

kreatif,

Kesungguhan

Kesungguhan

Berpikir logis,

Kesungguhan.

Berpikir logis.

Berpikir logis,

peduli.

372

topik.

4. Pengakhiran

(5 menit)

a. Menginformasikan

bahwa kegiatan akan

berakhir.

b. Mengevaluasi

pelaksanaan

kegiatan bimbingan

kelompok.

c. Membahas kegiatan

lanjutan.

d. Mempersilahkan

anggota

menyampaikan

kesan yang

dirasakan selama

kegiatan.

e. Memimpin do’a dan

mengucapkan terima

kasih.

a.Memahami

bahwa

kegiatan BKp

akan berakhir.

b.Aktif dalam

proses

evaluasi.

c.Ikut serta

membahas

kegiatan

lanjutan.

d.Menyampaikan

kesan yang

dirasakan.

e. Khusu’ dalam

berdo’a.

Menghargai

Berpikir logis

Peduli

Santun,

berpkir logis.

Santun,

Religious

I. Materi Layanan : Terlampir.

J. Sumber materi :

Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta.

K. Pelaksanaan Layanan :

Hari/tanggal :

Pukul : 11.00 – 11.45 WIB

Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)

Biaya : Mandiri

Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu

Semester/tahun : 2 / 2015

L. Metode : Teknik sosiodrama

M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas

N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun

O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)

P. Rencana Penilaian :

373

1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.

Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan

anggota.

2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).

Q. Analisis :

1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan

dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.

2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi

dan tujuan layanan.

R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke enam.

S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:

Himpunan data : a. Observasi

b. Wawancara

T. Catatan khusus :

Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila

masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.

Permainan yang digunakan adalah langkah kaki.

Pati, 28 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 201131101

374

MATERI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SILKUS II PERTEMUAN 3

“Menjadi Pribadi yang Percaya Diri”

Percaya diri adalah bagian dari alam bawah sadar dan tidak terpengaruh

oleh hal-hal yang bersifat argumentasi yang rasional. Ia hanya terpengaruh oleh

hal-hal yang bersifat emosional dan perasaan. Maka untuk membangun percaya

diri diperlukan alat yang sama pula, yaitu emosi dan perasaan dan imajinsi.

Emosi, perasaan dan imajinasi yag negatif akan menurunkan rasa percaya

diri. Sebaliknya emosi, perasaan dan imajinasi yang positif akan semakin

menumbuhkan rasa percaya diri terhadap diri seseorang.

Ada beberapa hal yang dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri

seseorang, antara lain sebagai berikut:

1. Menghilangkan pengaruh negatif

Orang yang hidupnya menerima rangsangan negatif relative akan

memilikimkadar percaya diri yang rendah. Apabila kita terperangkap

dalam suatu kondisi hubungan antar manusia yang buruk, segera cari

solusinya dengan cara berdamai atau berkompromi dengan lingkungan.

Terima kondisi dengan ikhlas. Tapi kalau tidak membawa dampak positif,

lebih baik keluar saja dari lingkungan tersebut apapun resikonya.

2. Pengakuan dan penghargaan

Pengakuan dan penghargaan orag lain terhadap keberadaan, perbuatan

atau presatasi kita, akan sangat meningkatkan rasa percaya diri. Tetapi,

tidak semua orang mau melakukan hal tersebut. Maka bergabunglah

dengan orang-orang yang positif, awalilah dengan memberikan

pengakuan dan penghargaan terhadap diri sendiri. Sekecil apapun

perbuatan positif yang telah kita lakukan, akui dalam diri kita. Misalnya:

merasa bersyukur telah mampu berbuat baik….

3. Pujian

Pujian dapat meningkatkan rasa percaya diri kita. Pujian jarang diberikan

pada lingkungan orang yang mayoritas berpikir negatif.

375

4. Dapatkan input positif melalui panca indra

Input positif dapat diperoleh lewat kisah-kisah heroic, kisah sukses, kisah

yang motivatif dan emosional dari tokoh atau pebisnis yang sukses.

Kisah-kisah tersebut dapat memotivasi kita untuk berpikir dan bertindak

positif.

5. Biasakan bersikap positif

Mulailah bersikap positif dari diri sendiri dengan melakukannya pada

kehidupan sehari-hari. Pastikan memori kita hanya menyimpan peristiwa

positif. Pandang orang lain secara seimbang dengan diri kita. Selalu

berbuat jujur. Dan tunjukkan bahwa kita memang mempunyai rasa

percaya diri.

Beberapa tips membangu rasa percaya diri:

a. Berdiri tegak

Rubahlah penampilan, berdiri tegak sempurna jangan takut tampil

di depan.

b. Bersikap asertif

Rubahlah sikap. Jadilah orang yang tahu kapan harus berkata “ya”

dan kapan harus berkata “tidak”.

c. Obyektif menilai diri sendiri

Tidak ada orang di dunia ini yang sempurna, dan tidak ada orang

di dunia ini yang tidak berguna. Jujurlah menilai diri sendiri.

Jangan terlalu memandang diri ini tidak mampu dan orang lain

selalu unggul. Semua manusia memiliki kelebihan dan

kekurangan.

d. Bicaralah yang lugas

Bicarakan sesuatu dengan jelas, mudah dipahami, dan persiapkan

dulu sebelum berbicara (berpikir sebelum berbicara).

“SELAMAT MENCOBA”

376

SKENARIO SOSIODRAMA

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS II PERTEMUAN 3

A. Skenario Sosiodrama

1. Topik : Menjadi Pribadi yang Percaya Diri

2. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial, belajar

3. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

4. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

5. Sasaran : Sw siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu

Gabus Pati

6. Tempat Kegiatan : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu

7. Waktu Pelaksanaan : Ahad, 28 Juni 2015

B. Garis Besar Cerita

1. Eksposisi

Sw adalah siswa yang penakut. Dia selalui berpandangan bahwa dirinya

bodoh dan merasa selalu gagal. Dia merasa jauh tertinggal dari teman-

teman di kelasnya. Dia merasa lemah dibanding temannya.

2. Konflik

Pada saat class meeting Sw diberi tugas untuk masuk menjadi tim volley di

kelas, akan tetapi dia merasa tidak mampu karena dia tidak percaya diri

dengan postur tubuhnya yang kecil. Dia pesimis dan merasa akan menjadi

penyebab kekalahan dalam tim. Dia meminta untuk diganti oleh orang

lain.

3. Komplikasi

Tugas yang diberikan guru wali kelas tidak dilaksanakan dengan baik.

guru wali kelas mengarahkan agar Sw menjauhkan pandangannya dan

berpikir untuk kebaikan diri dan kelasnya.

4. Klimaks

Pada saat class meeting sudah dekat, masih saja tidak percaya diri dan

tidak mampu melaksanakan tugas tersebut dan takut kelasnya kalah karena

dirinya.

377

5. Solusi

Wali kelas mengadakan rapat kelas. Akhirnya semua teman memutuskan

agar Sw tetap masuk tim volley dan berjanji tidak akan mempersoalkan

apabila timnya kalah dalam pertandingan antar kelas nanti. Karena bagi

teman-temannya, kemenangan bukan tujuan, tapi kekompakan dalam tim

itu yang utama. Akhirnya Sw mau bersedia mengikuti pertandingan volley

tersebut.

C. Pemain dan Peranan

Nama Peran Karakter/Watak

AF Anto Pandai tapi kurang mempedulikan teman

IZ Wali kelas Teman AF, baik bersahaja

LM Luvi Pendiam pandai

PA Putri Teman Sw yang baik hati

SM Murti Emosional, ingin tahu urusan orang

SP Putri Bijaksana

Sw Warni Pandai lincah tapi bertubuh mungil

VA Vinky Banyak biacara

D. Rincian Adegan

Adegan 1

Kegiatan class meeting akan diadakan di akhir semester. Sw terpilih masuk

tim volley kelas X-A. tapi dia menolak karena merasa tidak mampu

melakssanakan tugas tersebut karena bertubuh mungil.

Adegan 2

Sw sangat takut dan merasa tidak mampu. Dia takut kalau menjadi peyebab

kekalahan tim kelasnya. Sw tetap ingin mengundurkan diri. Hal tersebut

didsampaikan kepada guru wali kelas X-A. kemudian diadakan rapat kelas.

Kesepakatan kelas menghendaki agar Sw tetap masuk dalam tim volley.

Adegan 3

Guru wali kelas memberikan pemahaman kepada Sw agar tidak berpikiran

negatif tentang dirinya, merasa minder dengan kondisi fisiknya. Teman

sekelas sepakat tidak akan mempersoalkan menang atau kalah dalam

pertandingan, tetapi lebih mengutamakan kekompakan dalam tim kelas.

378

LAPORAN

PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT

BIMBINGAN DAN KONSELING

B. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :

Menjadi pribadi yang percaya diri

B. SPESIFIKASI KEGIATAN

1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok

3. Jenis Kegiatan Pendukun: -

4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan

5. Fungsi Kegiatan Penduku: -

6. Sasaran layanan : Sw Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan

Sokolangu Gabus Pati

C. PELAKSANAAN LAYANAN

1. Hari, tanggal : Ahad, 28 Juni 2015

2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB

3. Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan

Sokolangu Gabus Pati

4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :

Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema menjadi

pribadi yang percaya diri, siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema

yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa.

Di awal kegiatan layanan BKp, siswa terlihat bersemangat. Peneliti

mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan

hangat. Permainan yang peneliti pilih adalah langkah kaki. Cara

permainan tersebut adalah sebagai berikut:

4. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi.

5. Bila peneliti menyebut angka 1, maka siswa maju1 langkah. Bila

peneliti menyebut angkan 2, maka mundur 1 langkah. Bila peneliti

379

menyebut angka 3, maka 2 langkah ke kanan. Bila peneliti menyebut

angka 4, maka 1 langkah ke kiri.

6. Peneliti memberikan instruksi secara acak, dan bila siswa salah

melangkah maka membentuk kelompok terpisah didalam lingkaran.

Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk

membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial

terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk lebih

mengakraban antar sesama siswa dan membangun rasa percaya diri.

D. EVALUASI

1. Cara-cara Penilaian :

- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses

layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.

- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan

dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat

dan menyampaikan kesan yang dirasakan.

- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah

dipaparkan, peneliti memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)

kepada masing-masing siswa.

2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :

- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang

disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan

pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.

- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan

tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya, siswa

memahaminya.

- Dengan layanan informasi tentang menjadi pribadi yang percaya diri,

siswa diharapkan menjadi pribadi yang penuh percaya diri dalam

berteman di kelas.

- Setelah kegiatan layanann peneliti memberikan lembar laiseg. Peserta

layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.

380

Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan

dirinya.

E.ANALISIS HASIL PENILAIAN

1. Cara-cara penilaian :

- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,

serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon

siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.

- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat

mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa

mengenai materi layanan dan pemahaman tentang menjadi pribadi yang

percaya diri.

2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :

- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai

dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan

bisa mendidik siswa memiliki sikap percaya diri yang positif dan

proporsional di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa

mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi

yang berkaitan dengan kepercayaan diri di kelas.

F. TINDAK LANJUT

1. Cara-cara Tindak lanjut :

- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam

bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa

terlihat lebih akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini

terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban

dan mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya

yang salah dalam melangkah, mereka semua tertawa dan menunjuk

teman yang salah.

- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dan lebih percaya diri dan

tidak memikiran kekurangan fisik yang dimilikinya.

381

2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :

- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan

memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun

diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan

kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap

orang lain, menghargai orang lain.

Pati, 28 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

382

RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA

SIKLUS II PERTEMUAN 3

A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok

B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun

C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu

Gabus Pati

D. Pertemuan : 4 (kedua)

E. Lingkup pembicaraan :

1. Sifat topik : Topik tugas

2. Topik yang dibahas : Menjadi pribadi yang percaya diri

F. Anggota

Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang

terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,

dan VA.

G. Isi bahasan :

1. Membahas apa yang dimaksud dengan percaya diri?

Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :

AF : Tampil apa adanya

IZ : Tidak takut tampil di depan orang lain

LM : PD

PA : Berani tampil di depan banyak orang

SM : Tidak takut salah

SP : Merasa mampu dengan dirinya

Sw : Tidak minder

VA : Berani menunjukkan kemampuannya

2. Salah satu cara menumbuhkan rasa percaya diri

AF : Tidak memikirkan kekurangan

IZ : Tampil modis, rapi

LM : Tidak takut gagal

PA : Tidak takut salah

SM : Memperhatikan penampilan

383

SP : Selalu optimis

Sw : PD

VA : Berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki

G. Permainan : langkah kaki

Cara permainan langkah kaki adalah sebagai berikut:

1. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi.

2. Bila peneliti menyebut angka 1, maka siswa maju1 langkah. Bila peneliti

menyebut angkan 2, maka mundur 1 langkah. Bila peneliti menyebut angka

3, maka 2 langkah ke kanan. Bila peneliti menyebut angka 4, maka 1

langkah ke kiri.

3. Peneliti memberikan instruksi secara acak, dan bila siswa salah melangkah

maka membentuk kelompok terpisah didalam lingkaran.

H. Denah Duduk Peserta BKp :

PK

AF IZ

LM Sw

PA

SM

VA

SP

384

Lampiran 31

Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa Aspek Penelitian Siklus II

Pertemuan 3 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap

Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Ahad, 28 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Respon

den

Aspek yang diobservasi Jum

lah

Rata-

rata

Persen

tase

Kate

gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AF 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,0 80% B

2 IZ 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4,1 82% B

3 LM 3 3 3 3 4 5 3 3 3 4 34 3,4 68% B

4 PA 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37 3,7 74% B

5 SM 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32 3,2 64% C

6 SP 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 34 3,4 68% B

7 Sw 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 39 3,9 78% B

8 VA 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 39 3,9 78% B

Jumlah 296

Rata-rata 37

Persentase 74%

Kategori B

Kriteria Observasi Peneliti pada Aspek Penelitian

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)

4 34-41 68-83 Baik (B)

3 26-33 52-67 Cukup (C)

2 18-25 36-51 Kurang (K)

1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)

Keterangan aspek yang diamati yaitu:

1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab

2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan

3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian

4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam

kebahagiaan

5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak

menerima nasehat

6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih

7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan

kegagalan

385

8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain

9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat

10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan

Pati, 28 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

386

Lampiran 32

Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 3

dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya

Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Ahad, 24Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

I Tahap Pembentukan

b. Perasaan diterima

dan kekhusu’an

dalam berdo’a.

5 5 3 4 3 4 4 5 Pada tahap

pembentukan siswa

cukup, baik dan sangat

baik dalam aspek

pembentukan

bimbingan kelompok

dengan teknik

sosiodrama.

c. Memahami arti,

tujuan dan asas

bimbingan

kelompok.

4 5 3 4 3 3 4 4

d. Memahami cara

pelaksanaan

bimbingan

kelompok.

5 4 3 4 3 3 3 4

e. Memperkenalkan

diri dan aktif dalam

permainan.

5 5 3 4 3 4 4 4

f. Mensepakati waktu

yang telah

ditetapkan bersama.

4 4 3 4 3 4 4 4

II Tahap Peralihan

b. Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan bimbingan

kelompok

4 4 3 3 3 4 4 4 Pada tahap peralihan

siswa cukup dan baik

dalam aspek kesiapan

melanjutkan kegiatan

dan memahami topik

yang akan dibahas. c. Memahami topik

yang akan dibahas

4 4 3 3 3 4 4 4

387

Lampiran 32 Lanjutan

No Tahapan BKp

Nama Siswa

Catatan A

F

I

Z

L

M

P

A

S

M

S

P

S

w

V

A

III Tahap Kegiatan

b. Kesungguhan

mengikuti

bimbingan

kelompok

4 4 3 5 3 4 4 5 Pada tahap kegiatan

siswa cukup, baik dan

sangat baik dalam

aspek kegiatan

bimbingan kelompok

teknik sosiodrama.

Dalam aspek

kesungguhan mengikuti

bimbingan dua siswa

sangat baik. dalam

aspek aktif mengikuti

selingan tiga siswa

sangat baik. dalam

aspek aktif dalam

diskusi satu siswa

sangat baik.

c. Aktif dalam

berpendapat

4 4 3 4 3 4 3 4

d. Memahami dan

membahas topik

4 4 3 4 3 4 4 4

e. Aktif mengikuti

selingan

5 5 3 4 3 4 3 5

f. Pemahaman peran 4 4 3 3 3 4 3 4

g. Pengambilan sikap 4 4 3 3 3 4 3 4

h. Aktif dalam diskusi 5 4 3 3 3 4 4 4

i. Memahami

kesimpulan

pembahasan topik

4 4 3 4 3 4 4 4

IV Tahap Pengakhiran

b. Memahami bahwa

kegiatan bimbingan

kelompok akan

berakhir

4 4 4 4 4 4 4 4 Pada tahap pengakhiran

siswa cukup dan baik

dalam aspek

pengakhiran. Dalam

aspek menyampaikan

kesan yang dirasakan

dua siswa sangat baik.

c. Aktif dalam proses

evaluasi

4 4 3 4 3 4 4 4

d. Ikut serta membahas

kegiatan lanjutan

4 4 3 4 3 3 3 3

e. Menyampaikan

kesan dirasakan

5 4 3 3 3 4 4 5

f. Khusu’ berdo’a 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah 86 84 62 75 62 86 74 83 612

Rata-rata 4,3 4,2 3,1 3,8 3,1 4,3 3,7 4,1 76,5

Perentase (%) 86 84 62 75 62 86 74 83 76%

Kategori SB SB C B C SB B B B

388

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB)

4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)

3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)

2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)

1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)

Pati, 28 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

389

Lampiran 33

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Guru BK Setelah Siklus II

Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama dalam Upaya Meningkatkan

Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari/tanggal : Ahad, 28 Juni 2015

Tempat : Ruang BK SMA IslamTuan Sokolangu Gabus Pati

Tujuan :Memperoleh informasi tentang peningkatan interaksi sosial

terhadap teman sebaya siswa kelas X-A

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana komunikasi

siswa dengan teman sebaya

di kelas X-A setelah

pelaksanaan siklus II?

Menurut pengamatan saya, ada

perkembangan lebih baik berkaitan dengan

komunikasi siswa saya terhadap teman-

temannya dalam mengikuti kegiatan

bimbingan yang telah mbak laksanakan

selama ini. Komunikasinya mereka jauh

lebih baik dibanding sebelumnya. Saya

senang mbak mau membantu kami dalam

menangani masalah yang berkaitan dengan

interaksi sosial di kelas X-A ini.

2 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana perilaku siswa

terhadap teman sebaya di

kelas X-A selama mengikuti

bimbingan kelompok

dengan teknik sosiodrama?

Menurut pengamatan saya, mereka sudah

banyak berubah. Anak-anak yang mengikuti

bimbingan kelompok dengan teknik

sosiodrama yang mbak laksanakan sudah

mulai terbuka dan terbangun komunikasi

terhadap teman-temannya di kelas lebih

baik. Saya mengamati perkembangan anak-

anak yang pada awal kegiatan mereka malu-

malu, saling diam meskipun terhadap

temannya sendiri, sekarang mereka lebih

ramah terhadap temannya. Setelah kegiatan

mereka sudah mau bercanda ria sesama

temannya. Saya berharap sikap dan prilaku

mereeka yang sekarang sudah membaik, ini

berdampak positif terhadap hasil belajar

disekolah. Saya berharap dengan dimulai

dari komunikasi dan perilaku yang positif

akan berdampak positif pula dalam belajar

mereka.

390

Lampiran 33 Lanjutan

No Pertanyaan Jawaban

3

Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana sosialisasi siswa

terhadap teman sebaya di

kelas X-A?

Menurut pengamatan saya, anak-anak

sosialisasinya sudah bagus dibanding

kemarin sebelum diadakan layanan

bimbingan kelompok. Mereka terlihat lebih

terbuka dan bersosialisasi terhadap sesama

temannya. Mereka akhirnya memahami

pentingnya sosialisasi terhadap sesama

teman di kelas. Mereka memahami bahwa

bersaing dalam prestasi tidak berarti saling

menjaga jarak terhadap teman di kelas.

4 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana sikap siswa

dalam mengahadapi

kesulitan?

Saya rasa dalam mengahdapi kesulitan ada

perubahan yang sanagt bagus. Dalam

menghadapi kesulitan saya rasasudah

berkembang lebih baik. Karena diantara

anak-anak yang mengikuti bimbingan

kelompok ini, ada yang sering panik dan

kebingungan, saat menghadapi kesulitan.

Alhamdulillah, saya rasa ini dampak positif

dari mengikuti kegiatan akhirnya dia berani

mengambil keputusan dan yakin pilihannya

benar.

Pati, 28 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

391

Lampiran 34

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Siswa Setelah Siklus II

Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama dalam Upaya

Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari/tanggal : Ahad, 28 Juni 2015

Responden : AF

Tempat : Ruang BK SMA IslamTuan Sokolangu Gabus Pati

Tujuan :Memperoleh informasi tentang peningkatan interaksi sosial

terhadap teman sebaya siswa kelas X-A

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana anda

mengartikan pentingnya

pertemanan di sekolah?

Menurut saya teman sangat penting dalam hidup

saya. Terutama teman di kelas X-A di sekolah

ini. Dengan memiliki banyak teman, kita akan

mudah dalam belajar. Setelah mengikuti

bimbingan kelompok dengan bermain peran ini,

saya jadi tahu. Kita tidak boleh hanya

membutuhkan teman saat butuh saja. Tapi kita

harus saling memahami teman. Dengan

memahami teman, teman juga akan memahami

kita. Kalau kita baik terhadap teman, secara

otomatis teman akan baik terhadap kita.

2 Menurut anda, bagaimana

peran teman dalam belajar

di sekolah atau dalam

kehidupan sehari-hari?

Menurut saya, peran teman dalam belajar sangat

penting. Bersama teman kita bisa belajar

bersama. Agar kalau menghadapi kesulitan

belajar bisa saling membantu. Saya rasa itu lebih

baik dari pada belajar sendiri-sendiri. Saya

berpikir bersaing dalam prestasi bukan berarti

kita harus individu dalam belajar. Justru dengan

beljar bersama teman, kalau kita mengahdapi

kesulitan atau lupa ada teman yang membantu

dan mengingatkan.

3 Bagaimana cara anda

dalam bersosialisasi

terhadap teman sebaya di

kelas?

Setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan

teknik sosiodrama ini, saya bertekad merubah

sikap saya selama ini. Saya akan bersikap baik

terhadap semua teman. Saya sadar cara

bersosialisasi selama ini kurang tepat dan itu

perlu saya perbaiki agar kedepannya saya lebih

baik. terhadap teman kita harus bisa menjaga

sikap dan prilaku. Dalam berbicara juga harus

lebih hati-hati agar kita tiddak menyinggung dan

menyakiti hati teman.

392

Lampiran 34 Lanjutan

No. Pertanyaan Jawaban

4. Bila anda mengalami

kesulitan dalam

berinteraksi sosial terhadap

teman sebaya, hal apa yang

akan Anda lakukan?

Saya berusaha untuk lebih bisa koreksi diri, apa

yang salah pada diri saya. Saya sadar, saya

kurang disenangi dalam pergaulan bersama

teman-teman di kelas. Saya senang mendapatkan

pengarahan dan akan menerapkan apa yang telah

saya dapat dari bimbingan kelompok ini dalam

kehidupan saya, misalnya: kurang peduli dengan

kesedihan teman, membenci salah satu teman.

Hal itu harus dihilangkan dari pikiran. Sehingga

sesama teman kita saling menyayangi.

5. Menurut anda, apa saja

faktor penyebab

kurangmya interaksi sosial

terhadap teman sebaya?

Menurut saya, faktor penyebab kurangnya

interaksi sosial terhadap teman sebaya adalah

dari diri orang itu sendiri, misalnya terlalu

pendiam, tersinggungan, sombong, juga di

sebabkan dari lingkungan tempat tinggal. Saya

senang dengan kegiatn ini, saya berterima kasih

diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan

bimbingan kelompok dan mendapatkan

pehamanan baru yang sangat bermanfaat bagi

saya.

Kesimpulan / catatan :

Berdasarkan hasil wawancara setelah siklus II, dapat disimpulkan bahwa siswa

sudah memahami pentingnya interaksi sosial terhadap teman sebaya di kelas. Siswa

merasa senang mendapatkan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dan

berusaha menerapkan pemahaman baru yang telah diperolehnya dalam bimbingan

kelompok dalam kehidupan sehari-hari terhadap teman sebaya di kelas khususnya,

di sekolah dan lingkungan tempat tinggal siswa.

Pati, 28 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

393

394

395

396

397

398

399

400

401

402