Lamp Iran
-
Upload
aliyah-adek-rahmah -
Category
Documents
-
view
219 -
download
2
description
Transcript of Lamp Iran
![Page 1: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/1.jpg)
78
Lampiran 1 KuesionerNama : Jenis Kelamin :Usia : Alamat :Pendidikan : Pekerjaan :
PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI1. Apakah anda tahu apakah yang dimaksud dengan penyakit tekanan
darah tinggi? Jelaskan!2. Apa sajakah gejala hipertensi?
Sakit kepala Pandangan kabur Nokturia Mual muntah
3. Apa sajakah faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol? Kegemukan (obesitas) Merokok Konsumsi kopi diet konsumsi garam alkohol olahraga
4. Apa sajakah akibat yang dapat terjadi (komplikasi) karena hipertensi? Stroke Infark miokard Gagal ginjal
KEPATUHAN MINUM OBAT1. Obat anti hipertensi jenis apa yang anda gunakan ?
tunggal/kombinasi* Diuretic (hydroclorotiazid) Betabloker (metoprolol, propranolol, atenolol) ACE-inhibitor (captopril) Antagoniskalsium (nifedipin, diltiasem, verapamil)
2. Obat jenis rute apa yang anda gunakan ? Oral Suntik Lainnya, . . .
3. Berapa kali anda minum obat anti hipertensi dalam sehari ? (sesuaikan dengan dosis yang diberikan) 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari Tidak tentu
4. Kapan anda minum obat anti hipertensi ? Pagi Siang Malam Saat sakit saja Saat ingat saja Lainnya...
5. Apakah anda memiliki jadwal rutin untuk minum obat setiap harinya?
![Page 2: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/2.jpg)
79
Tidak Ya
6. Berapa tablet/dosis yang anda gunakan dalam sekali minum obat ? 1 tablet 2 tablet 3 tablet Lainnya. . .
7. Apakah dosis yang anda minum sesuai dengan resep? Mengapa? Ya, karena... Tidak, karena..
8. Pernahkah anda lupa meminum obat ? Berapa kali anda lupa minum obat dalam seminggu terakhir ?
9. Mengapa anda berhenti minum obat ? Sudah merasa lebih baik Saat obat habis Ingin berhenti Lainnya. . .
10. Siapa yang memutuskan untuk anda dapat berhenti meminum obat ? Klien Keluarga klien Dokter yang menangani klien Lainnya. . .
11. Apakah kesulitan yang terjadi dalam mengkonsumsi obat anti hipertensi ? Sering lupa Susah untuk meminum obat Lainnya. . .
12. Dimanakah anda mendapatkan obat ? Posyandu Puskesmas Dokter Keluarga Apotik Lainnya. . .
13. Kapan anda kembali ke pusat pelayanan kesehatan untuk kontrol hipertensi? Saat obat habis Saat gejala hipertensi mulai muncul saja Lainnya....
14. Apabila obat habis apakah yang anda lakukan ? Konsul kembali ke ahli medis Membeli ke apotik Tidak melakukan apa-apa / membiarkan saja
15. Adakah upaya lain yang anda lakukan selain dari obat yang anda konsumsi ? Pengobatan alternative, sebutkan. . Berolahraga secara teratur Melakukan diit, sebutkan. . . Lainnya.
![Page 3: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/3.jpg)
DIET1. Apakah menurut anda terdapat pantangan makanan bagi penderita
hipertensi? Ya Tidak Lainnya ...
2. Apakah anda mulai mengurangi makan makanan tersebut setelah terdiagnosa hipertensi? Ya Jarang Tidak pernah
3. Menurut anda makanan yang diperbolehkan bagi penderita hipertensi adalah Sayur segar Buah segar Ikan segar
4. Berapa jumlah garam yang anda gunakan saat memasak dalam sehari? Kurang dari 1 sendok teh Lebih dari 1 sendok teh
5. Apakah anda mulai mengkonsumsi buah dan sayur setelah terkena hipertensi? Mengapa? Ya, karena... Tidak, karena...
6. Apakah bapak/ ibu tahu bahwa makanan instant (kecap, mie instant, saus, sosis, cornet dsb) mengandung banyak garam? Ya Tidak
7. Berapa kali anda makan makanan di luar (misal di restoran atau rumah makan, bakso, dll) dalam seminggu? Tidak pernah 1-2 kali 3-4 kali Lebih dari 4 kali Lainnya..
8. Apakah anda mulai mengurangi kecap, mie instant, saus, sosis, cornet dsb saat terkena hipertensi? Ya Tidak
OLAHRAGA1. Menurut anda apakah olahraga penting untuk dilakukan oleh penderita
hipertensi ?a. Tidakpentingb. Sedikitpentingc. Pentingd. Sangatpenting
2. Dapatkah olahraga menurunkan hipertensi ?a. Sangat dapatb. Dapatc. Sedikit berpengaruhd. Tidak berpengaruh
3. Menurut anda apakah jenis olahraga yang dilakukan dapat mempengaruhi tekanan darah ?
![Page 4: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/4.jpg)
a. Sedikit mempengaruhib. Mempengaruhic. Sangat mempengaruhid. Tidak berpengaruh
4. Jenis olahraga apakah yang biasa anda lakukan? Jalan kaki Bersepeda Senam Lainnya. . .
5. Seberapa sering anda melakukan olahraga dalam 1 minggu ?a. Tidak pernahb. Tidak tentuc. 1-3 kalid. 3-5 kalie. >5 kali
6. Berapa lama durasi yang anda lakukan dalam satu kali olahraga ?a. <5 menitb. 5-10 menitc. 10-20 menitd. >20 menit
7. Menurut anda apakah durasi olahraga dapat mempengaruhi tekanan darah ?a. Tidak berpengaruhb. Sedikit berpengaruhc. Berpengaruhd. Sangat berpengaruh
8. Apakah manfaat olahraga yang anda rasakan ? Merasa segar Tidak mudah sakit Tidak berefek Lainnya. .
GAYA HIDUP
A. Merokok1. Apakah anda merokok?
2. Apakah anda pernah merokok dan berhenti semenjak menderita hipertensi?
3. Berapa jumlah rokok yang dikonsumsi dalam sehari?
4. Apakah ada anggota keluarga serumah yang merokok?
5. Apa yang anda lakukan saat berdekatan dengan orang yang sedang merokok?
Menghindari Tetap berdekatan
6. Apakah yang anda ketahui tentang dampak merokok bagi hipertensi? Sebutkan!
B. Kopi1. Apakah anda mengkonsumsi kopi?
![Page 5: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/5.jpg)
2. Berapa gelas yang dihabiskan dalam sehari?
3. Apakah anda mengurangi konsumsi kopi semenjak menderita hipertensi?
4. Apakah anda mengetahui bahwa kopi dapat memperparah kondisi hipertensi?
![Page 6: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/6.jpg)
Lampiran 2 Lembar Pre Test dan Post Test
Nama : Jenis Kelamin :Usia : Alamat :Pendidikan : Pekerjaan :
Pengetahuan tentang konsep dasar hipertensi1. Apakah yang dimaksud dengan tekanan darah tinggi
a. Tidak tahub. Tekanan darah di atas 140/90 mmHgc. Tekanan darah di bawah 120/80 mmHg
2. Apa sajakah gejala tekanan darah tinggi? Sakit kepala, tengkuk terasa berat Sering lapar, sering haus Linu-linu
3. Apa sajakah faktor risiko tekanan darah tinggi yang dapat dikontrol? Mengurangi kopi dan garam Banyak konsumsi garam Banyak merokok
4. Apakah penyebab tekanan darah tinggi?a. Tidak tahub. Suka makanan asinc. Suka makanan manis
5. Apakah komplikasi dari tekanan darah tinggi bila tidak dikontrol?a. Strokeb. Sering BABc. Tidak tahu
Pengetahuan tentang prinsip 5 benar pengobatan6. Dimanakah anda mendapatkan obat ?
Posyandu / Puskesmas / Dokter Di warung Membeli sendiri di apotek tanpa resep dokter
7. Apakah boleh minum obat milik orang lain?a. Bolehb. Tidak bolehc. Tidak tahu
8. Apakah boleh minum obat tidak tepat waktu?a. Tidak bolehb. Bolehc. Tidak tahu
9. Bagaimanakah minum obat yang benar?a. Tidak tahub. Sesuai dosis yang diberikanc. Sesuka hati
10. Apa yang bapak / ibu lakukan bila merasa sudah lebih baik?a. Berhenti minum obatb. Tetap minum obatc. Mengurangi dosis obat
Pengetahuan tentang diet bagi hipertensi
![Page 7: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/7.jpg)
11. Apakah makanan berikut ini yang mengandung garam tinggi?a. Kecapb. Nasic. Buah-buahan
12. Apakah makanan berikut yang dapat menurunkan tekanan darah?a. Timunb. Dagingc. Makanan bersantan
13. Apakah makanan berikut yang dapat meningkatkan tekanan darah?a. Timunb. Melonc. Makanan bersantan
14. Menurut anda makanan yang diperbolehkan bagi penderita tekanan darah tinggi adalah
Sayur segar, Buah segar, Ikan segar Makanan asin, makanan kaleng Mie instant, kecap
15. Berapa jumlah garam yang diperbolehkan untuk penderita tekanan darah tinggi dalam sehari?
Kurang dari 1 sendok teh Lebih dari 1 sendok teh Tidak memakai garam
Pengetahuan tentang olahraga bagi hipertensi16. Apakah olahraga dapat menurunkan tekanan darah?
a. Bisab. Tidak bisac. Tidak tahu
17. Apakah jenis olahraga yang boleh dilakukan untuk tekanan darah tinggi? Jalan kaki, Senam Angkat besi Lari cepat
18. Apakah olahraga yang tidak boleh dilakukan untuk penderita tekanan darah tinggi?
a. Senamb. Jalan kakic. Lari cepat
19. Berapa kali olahraga yang baik untuk penderita tekanan darah tinggi dalam seminggu?
a. 1 kali seminggub. 2 kali semingguc. 3-5 kali seminggu
20. Berapa lama durasi yang seharusnya anda lakukan dalam satu kali olahraga ?
a. Kurang dari 5 menitb. 10-20 menitc. 30-60 menit
Pengetahuan tentang perubahan gaya hidup (kopi)21. Berikut ini minuman apakah yang diperbolehkan bagi penderita tekanan
darah tinggi
![Page 8: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/8.jpg)
a. Air putihb. Kopic. teh
22. Berapakah jumlah kopi yang boleh diminum oleh penderita hipertensi?a. Tidak bolehb. 1 gelas per haric. 2 gelas per hari
23. Kapan boleh minum kopi?a.Tidak boleh sama sekalib.Tidak tahuc.Saat ingin
24. Apakah jenis kopi yang boleh dikonsumsi oleh penderita tekanan darah tinggi?
a.Kopi kemasanb.Mengolah kopi sendiric.Tidak boleh semua
25. Apakah dampak kopi bagi tekanan darah?a. Meningkatkan tekanan darahb. Menurunkan tekanan darahc. Tidak mempengaruhi tekanan darah
Lampiran 3 Data Lansia Binaan Kelompok
Nama RT Usia Jenis Kelamin
![Page 9: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/9.jpg)
bu wagini 7 55 Pbu trisnawati 8 50 Pbu siti maryam 2 60 Pbu fatimah 8 97 Ppak tayib 5 80 Lbu sri 5 60 Pbu satuni 3 54 Ppak asik 3 64 Lbu sriani 3 79 Pbu simpon 4 61 Pbu muhati 5 70 Pbu musiatun 5 64 Pbu salimah 8 70 Pbu jumi 8 69 Pbu musiyah 9 65 Phj mukti 5 65 Lbu mustilah 10 49 Pbu khotimah 8 65 Pbu siti m 10 58 Pbu boyani 2 52 Pbu misnah 5 75 Pbu boini 5 65 Pbu tawar 3 60 Pbu suwarni 3 68 Pbu misinem 5 60 P bu asyuni 4 52 P
bu leginah 7 56 P
![Page 10: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/10.jpg)
Lampiran 4 Lembar Monitoring Gerakan Senam
NO Nama
Responden
Tgl TD
mmHg
Gerakan Ʃ coding
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
![Page 11: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/11.jpg)
Lampiran 5 TABULASI
PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI
No. Responden
P1 P2 P3 P4
1 0 0 3 02 0 2 0 03 0 1 0 04 0 1 0 05 0 1 0 06 0 2 0 07 1 2 2 08 0 1 3 19 0 1 3 110 0 2 3 111 0 2 1 112 0 1 3 113 0 1 1 014 0 1 4 115 0 1 3 116 0 2 3 117 0 2 1 118 1 2 1 119 1 2 3 020 1 1 2 021 1 2 3 022 1 3 4 123 1 1 4 024 1 2 2 125 0 2 1 026 1 1 4 227 1 2 0 2
Keterangan:
P10 : Tidak tahu1 : Tahu
P20 : tidak mampu menyebutkan gejala hipertensi1 : mampu menyebutkan 1 gejala hipertensi2 : mampu menyebutkan 2 gejala hipertensi3 : mampu menyebutkan 3 gejala hipertensi4 : mampu menyebutkan 4 gejala hipertensi
P30 : tidak mampu menyebutkan faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol1 : mampu menyebutkan 1 faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol2 : mampu menyebutkan 2 faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol3 : mampu menyebutkan 3 faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol
4 : mampu menyebutkan lebih dari 3 faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol
![Page 12: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/12.jpg)
P40 : tidak mampu menyebutkan komplikasi hipertensi1 : mampu menyebutkan 1 komplikasi hipertensi2 : mampu menyebutkan 2 komplikasi hipertensi3 : mampu menyebutkan lebih dari 2 komplikasi hipertensi
KEPATUHAN MINUM OBAT
No. Responden
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15
1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 3 12 1 1 4 4 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 13 1 1 4 4 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 14 1 1 4 4 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 15 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 3 46 1 1 4 4 1 4 1 2 2 2 1 1 3 3 47 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 48 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 2 1 3 3 2 1 1 2 2 2 1 1 3 3 110 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 3 212 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 014 1 1 4 4 1 1 1 2 2 2 2 1 2 3 115 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 016 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 217 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 018 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 019 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 020 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 022 1 1 3 3 1 3 2 2 2 2 1 1 2 1 123 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 024 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 025 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 026 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 3 127 1 1 4 4 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 1
Keterangan : K1
0 : Tidak Minum obat anti hipertensi1 : minum 1 macam obat2 : minum 2 macam obat3 : minum 3 macam obat4 : minum 4 macam obat
K21 : oral2 : suntik3 : rute lainnya
K31 : 1 kali sehari2 : 2 kali sehari
![Page 13: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/13.jpg)
3 : 3 kali atau lebih dalam sehari4 : tidak menentu
K41 : pagi / siang / malam saja2 : pagi atau siang dan malam3 : pagi, siang, dan malam4 : tidak tentu
K5, K7, K81 : tidak2 : iya
K61 : 1 tablet sekali minum2 : 2 tablet sekali minum3 : 3 tablet atau lebih sekali minum4 : tidak tentu
K91 : obat habis2 : sudah merasa sembuh atau ingin berhenti
K101 : dokter2 : klien atau keluarga
K111 : lupa2 : tidak ada
K121 : posyandu, puskesmas, dokter, rumah sakit2 : membeli sendiri apotik3 : keluarga
K131 : saat obat habis2 : saat gejala muncul3 : saat ada posyandu
K141 : kontrol atau konsultasi kembali2 : membeli di apotik3 : membiarkan saja
K151 : melakukan pengobatan alternative / diit / olahraga2 : melakukan dua tindakan 3: melakukan ketiganya (pengobatan alternatif, diit,dan olahraga)4 : tidak ada
DIETNo. Responden
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8
1 1 2 1 0 1 1 1 12 1 2 1 0 1 0 1 13 1 2 1 0 1 1 0 14 1 2 1 0 1 0 0 15 1 2 1 1 0 1 0 16 1 2 1 1 0 0 0 17 1 2 1 0 1 1 2 08 1 2 1 0 0 0 0 1
![Page 14: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/14.jpg)
9 1 1 1 0 1 0 3 010 1 1 1 1 1 0 0 011 0 1 1 0 1 0 1 112 1 1 3 0 0 1 0 013 0 1 2 0 0 1 1 014 1 1 2 0 0 1 0 115 1 0 2 0 0 1 1 016 1 1 2 0 1 0 0 017 0 1 2 1 1 0 0 018 1 2 3 0 1 1 0 019 1 2 3 0 1 1 0 020 1 1 2 0 1 1 0 021 0 1 3 0 1 0 0 022 1 1 0 1 0 1 1 123 1 1 2 0 1 0 0 024 1 2 1 0 1 0 1 125 1 1 1 0 1 1 0 026 1 1 1 0 1 1 2 127 1 1 1 0 1 1 0 1
D1 0 : tidak1: iyaD20 : tidak 1 : kadang-kadang2 : iyaD30 : tidak mampu1 : mampu menyebutkan 12 :mampu menyebutkan 23 : mampu menyebutkan 3 atau lebihD40 : < 1 sendok teh1 : > 1 sendok tehD50 : tidak1 : iyaD60 : tidak 1 : iyaD70 : tidak1 : 1-2 kali seminggu2 : 3-4 kali seminggu3 : lebih dari 4 kali semingguD80 : tidak1 : iyaOLAHRAGANo. Responden
O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 O8
1 1 1 3 1 3 1 1 2
![Page 15: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/15.jpg)
2 1 1 3 1 2 1 2 23 0 0 0 0 0 0 0 14 1 1 3 1 3 1 2 25 2 1 1 1 1 0 0 16 2 1 1 1 3 1 2 27 2 2 2 1 3 1 2 28 2 2 2 1 2 0 0 19 2 2 2 1 1 1 1 110 0 0 0 0 1 0 0 111 2 2 2 1 2 1 2 212 1 1 2 1 3 1 2 113 2 2 2 1 3 1 2 114 2 2 2 1 3 1 1 115 1 1 2 1 1 0 1 116 2 2 2 1 3 1 1 117 1 0 1 1 1 0 0 218 2 2 2 1 3 1 2 119 2 1 3 1 3 1 1 220 2 2 2 1 3 0 1 221 2 2 3 1 3 1 1 122 1 1 1 1 1 0 0 123 2 2 2 1 3 1 1 124 3 2 3 1 3 0 1 125 2 2 2 1 3 1 2 126 0 0 1 1 1 0 0 027 2 2 2 1 3 1 2 1
O10 : tidak penting1 : sedikit penting2 : penting3 : sangat pentingO20 : tidak berpengaruh1 : sedikit mempengaruhi2 : mempengaruhi3 : sangat mempengaruhiO30 : tidak berpengaruh1 : sedikit mempengaruhi2 : mempengaruhi3 : sangat mempengaruhiO40 : tidak melakukan1 : melakukanO50 : tidak pernah1 : tidak tentu2 : 3-5 kali seminggu3 : >5 kali seminggu O60 : < 5 menit1 : 5-20 menit
![Page 16: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/16.jpg)
2 : > 20 menitO70 : tidak berpengaruh1 : sedikit mempengaruhi2 : mempengaruhi3 : sangat mempengaruhiO80 : tidak tahu1 : tidak ada efek2 : segar, tidak sakit
GAYA HIDUP
No responden
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10
1 1 2 2 1 0 0 1 1 0 1
2 1 2 2 1 0 0 1 1 0 1
3 1 2 2 1 0 0 1 1 0 0
4 1 2 2 1 0 1 1 1 0 1
5 1 2 2 1 0 1 0 0 0 0
6 1 2 2 1 0 1 1 1 0 0
7 1 2 2 1 0 0 1 1 1 0
8 1 2 2 0 0 0 1 1 0 0
9 1 2 2 0 0 0 1 1 0 0
10 1 2 2 0 0 0 1 1 0 0
11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
12 1 2 2 1 1 0 0 0 0 0
13 1 2 2 0 0 0 0 1 0 1
14 1 2 2 1 0 0 0 1 0 0
15 1 2 2 1 1 0 0 0 0 1
16 1 2 2 0 0 0 0 1 1 1
17 1 2 2 1 0 0 0 0 0 0
18 1 2 2 0 0 0 0 0 0 1
19 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
20 1 2 2 1 1 0 1 1 1 1
![Page 17: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/17.jpg)
21 1 2 2 1 0 0 1 1 0 1
22 1 2 2 1 0 0 0 0 0 0
23 1 2 2 1 1 0 0 0 0 0
24 1 2 2 1 0 0 1 1 1 0
25 1 2 2 1 1 1 1 1 1 0
26 1 2 2 1 0 0 0 0 0 1
27 1 2 2 1 1 1 0 0 0 1
G10 : tidak 1 : iyaG20 : iya1 : pernah2 : tidakG30 : > 6 batang / hari1 : 1-6 batang / hari2 : tidak pernahG40 : tidak1 : iyaG50 : tetap berdekatan 1 : menghindariG60 : tidak tahu1 : tahuG70 : tidak1 : iyaG80 : tidak1 : 1-3 gelas per hari2 : > 3 gelas per hariG90 : tidak1 : iyaG100 : tidak1 : iyaLampiran 6
Kebutuhan Olahraga
![Page 18: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/18.jpg)
No. responden
Olahraga /hari
![Page 19: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/19.jpg)
1 22 33 34 15 36 17 18 09 5
10 111 112 113 014 115 216 217 318 119 020 121 222 023 024 325 226 427 3
1-2 hari = Kurang
3-5 hari = Cukup
Lampiran 7
Data Pre Test
Nama Responden
Pengetahuan
Obat DietOlahrag
aGaya Hidup
![Page 20: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/20.jpg)
bu wagini 80 20 40 20 40
bu trisnawati 40 40 20 40 60
bu siti maryam 20 0 20 20 60
bu fatimah 20 40 40 40 60
pak tayib 40 60 20 40 40
bu sri 60 20 20 40 20
bu satumi 60 40 20 40 40
pak asik 80 60 40 20 20
bu sriani 80 60 20 40 60
bu simpon 60 20 20 20 40
bu muhati 20 20 60 40 40
bu musiatun 60 40 40 20 20
bu salimah 40 20 60 20 20
bu jumi 20 20 60 40 40
bu musiyah 60 20 20 20 40
hj mukti 20 20 40 20 60
bu mustilah 40 40 60 20 60
bu khotimah 60 60 40 20 60
bu siti m 40 20 60 40 40
bu boyani 20 20 60 20 40
bu misnah 60 20 20 40 40
bu boini 20 40 40 20 40
bu tawar 60 40 80 20 60
bu suwarni 40 20 60 40 60
bu misinem 40 40 80 60 40
bu asyuni 60 40 80 20 40
bu leginah 20 40 60 40 40
Rata-rata 45.18 32.59 43.70 30.37 43.70
![Page 21: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/21.jpg)
Lampiran 8 Data Post Test
Nama Responden Pengetahuan Obat Diet Olahraga Gaya Hidup
bu wagini 100 60 60 80 80bu trisnawati 80 60 80 80 100
bu siti maryam 60 60 80 60 60bu fatimah 80 80 60 80 60pak tayib 60 60 80 60 80
bu sri 60 100 80 80 80bu satumi 60 80 60 60 80pak asik 60 60 80 80 60bu sriani 80 100 80 80 60
bu simpon 60 60 80 60 60bu muhati 80 60 80 80 80
bu musiatun 80 100 100 80 80bu salimah 60 80 60 80 60
bu jumi 80 80 60 80 60bu musiyah 80 80 60 80 60
hj mukti 100 60 80 80 80bu mustilah 60 60 80 80 60bu khotimah 80 80 60 80 80
bu siti m 80 80 60 80 60bu boyani 80 80 100 80 80bu misnah 80 80 60 80 80
bu boini 60 80 80 60 60bu tawar 80 60 60 60 80
bu suwarni 80 80 60 80 80bu misinem 80 80 100 80 100 bu asyuni 60 80 80 80 80bu leginah 80 80 60 80 80
Rata-Rata 74.07407407 74.81481 73.33333 75.55556 73.33333333
![Page 22: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/22.jpg)
Lampiran 9
DOKUMENTASI KEGIATAN
![Page 23: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/23.jpg)
![Page 24: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/24.jpg)
Lampiran 10
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
Oleh
Kelompok 9 Program A
Profesi 2015 Departement Gerontik
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Hipertensi
![Page 25: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/25.jpg)
A. LATAR BELAKANG
Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah
dapat mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua
jaringan tubuh manusia. Tekanan darah dibedakan menjadi tekanan
sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan
darah pada waktu jantung menguncup (sistole) dan tekanan darah
diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengendor kembali /
diastole (Gunawan, 2001).
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi sebenarnya adalah
suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi yang di bawa oleh darah terhambat sampai di jaringan
tubuh yang membutuhkannya. Hipertensi sering disebut sebagai silent
killer, karena termasuk penyakit mematikan, tanpa disertai dengan gejala-
gejala terlebih dahulu sebagi peringatan. Jikapun muncul, gejala tersebut
sering kali di anggap sebagai gangguan biasa, sehingga penyakit
terlambat disadari (Vitahealth).
Oleh karena itu, diperlukan suatu penyuluhan pendidikan pada
keluarga dan pasien mengenai hipertensi dan edukasi pada pasien agar
dapat patuh pada pengobatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dan senam lansia
peserta mampu memahami mengenai Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Peserta memahami Pengertian Hipertensi
Peserta memahami Penyebab Hipertensi
Peserta memahami faktor risiko Hipertensi
Peserta memahami Tanda dan gejala Hipertensi
Peserta memahami pengobatan Hipertensi
Peserta memahami Komplikasi Hipertensi
Peserta dapat melaksanakan Senam lansia
C. RENCANA KEGIATAN
1. Metode
![Page 26: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/26.jpg)
Konseling dan Senam Bersama
2. Media dan Alat Bantu
Leaflet, Poster Senam, Spiker, Laptop
3. Waktu dan Tempat
Pukul : 07.30 WIB
Waktu / Tanggal : Sabtu, 24 Januari 2015
Tempat : Balai RW 9 Kotalama Kec Kedung Kandang
4. Materi
Hipertensi oleh kelompok 9
5. Peserta
Lansia RW 9 Kotalama Kec Kedung Kandag
6. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Waktu Kegiatan
Pemateri
Kegiatan
Peserta Didik
Metode Media
Pendahuluan 5 menit Salam pembuka
Menjelasakan
maksud dan
tujuan
Menjawab
salam
Mendengarkan
keterangan
pemateri
Konseling
Senam
Lansia
30 Menit Selam Lansia
Bersama
Mengikuti
gerakan dan
Instruksi
Instruktur
senam
Senam
bersama
Spiker,
Laptop
Penyajian 25 menit Menjelaskan
mengenai
pengertian,
penyebab, tanda
dan gejala,
penatalaksanaan
hipertensi
Mendengarkan
pemateri
Konseling leaflet
![Page 27: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/27.jpg)
Menjelaskan cara
pencegahan yang
dapat dilakukan
Penutup 10 menit Melakukan tanya
jawab
Membagikan
Leaflet
Menjawab
pertanyaan
dan bertanya
pada pemateri
Membaca dan
memahami isi
leaflet
Diskusi
Leaflet
D. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Adanya koordinasi yang baik dari pihak kader posyandu, pejabat
RT dan RW setempat dan pemateri untuk menentukan tempat dan
waktu konseling.
Persiapan media penyuluhan (leaflet), persiapan senam lansia
musik pengiring senam, dan rangkaian gerakan senam.
2. Evaluasi proses
peserta aktif bertanya dan menjawab pertanyaan pemateri
peserta mendengarkan aktif
peserta hadir 90%
3. Evaluasi hasil
meningkatkan pengetahuan peserta dari 20% menjadi 70%
peserta mampu menyebutkan perubahan gaya hidup sehat
untuk hipertensi
E. LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
![Page 28: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/28.jpg)
Lampiran 3
Lampiran 1
Materi Penyuluhan
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi sebenarnya adalah
suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi yang di bawa oleh darah terhambat sampai di
jaringan tubuh yang membutuhkannya. Hipertensi sering disebut
sebagai silent killer, karena termasuk penyakit mematikan, tanpa
disertai dengan gejala-gejala terlebih dahulu sebagi peringatan.
Jikapun muncul, gejala tersebut sering kali di anggap sebagai
gangguan biasa, sehingga penyakit terlambat disadari (Vitahealth).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik
dengan konsisten di atas 140/90 mmHg. Diagnosis hipertensi tidak
berdasarkan atas peningkatan tekanan darah yang hanya sekali.
Tekanan darah harus di ukur dalam posisi duduk dan berbaring
(Baradero, 2008).
2. Etiologi Hipertensi
a. Peningkatan tahanan perifer
Tahanan vaskular perifer berkaitan dengan besarnya lumen
pembuluh darah perifer. Makin sempit pembuluh darah, makin
tinggi tahanan terhadap aliran darah, makin besar dilatasinya
makin kurang tahanan terhadap pembuluh darah. Jadi, makin
menyem[it pembuluh darah maka tekanan akan semakin
meningkat. Dilatasi dan konstriksi pembuluh-pembuluh darah
dikendalikan oleh sistem saraf simpatis dan sistem renin
angiotensin. Stimulasi dari keduanya akan menyebabkan
vasokonstriksi pada pembuluh darah (Baradero, 2008).
b. Peningkatan volume darah
Darah yang mengalir ditentukan oleh volume darah yang
dipompakan oleh ventrikel kiri setiap kontraksi dan kecepatan
denyut jantung (Baradero, 2008).
![Page 29: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/29.jpg)
Peningkatan denyut jantung dapat terjadi akibat rangsangan
saraf simpatis atau hormonal yang abnormal pada nodus SA
(nodus sinoatrium). Nodus SA mengatur frekuensi konstraksi
irama, disebut pemacu jantung (Corwin, 2009).
Peningkatan volume plasma dapat menyebabkan peningkatan
volume sekuncup (jumlah darah yang dipompa keluar per
denyutan). Karena peningkatan volume plasma direfleksikan
dengan peningkatan volume diastolik akhir sehingga volume
sekuncup dan tekanan darah meningkat (Corwin, 2009).
3. Faktor Risiko Hipertensi
a. Penyakit parenkim ginjal (glomerulonefritis, gagal ginjal)
Seringkali menyebabkan hipertensi dependen renin atau
natrium, perubahan fisiologis dipengaruhi oleh macamnya
penyakit dan beratnya insufisiensi ginjal (Baradero, 2008).
b. Penyakit renovaskular
Berkurangnya perfusi ginjal karena aterosklerosis atau fibrosis
yang membuat arteri renalis menyempit, menyebabkan tahanan
vaskular perifer meningkat (Baradero, 2008).
c. Sindrom cushing
Terjadi akibat aktivitas korteks adrenal yang berlebihan,
sehingga meningkatkan volume darah (Baradero, 2008).
d. Aldoteronisme primer
Aldosteron menyebabkan retensi natrium dan air yang
membuat volume darah meningkat (Baradero, 2008).
e. Fenokromositoma
Sekresi berlebihan katekolamin (norepinefrin membuat
tahanan perifer meningkat (Baradero, 2008).
f. Koarktasi aorta
Menyebabkan tekanan darah meningkat pada ekstremitas
atas dan berkurangnya perfusi pada ekstremitas bawah
(Baradero, 2008).
g. Trauma kepala atau tumor spinal
Meningkatnya tekanan intrakranial akan mengakibatkan perfusi
serebral berkurang, iskemia yang timbul akan merangsang pusat
![Page 30: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/30.jpg)
vasomotor medula untuk meningkatkan tekanan darah (Baradero,
2008).
h. Konsumsi alkohol
Meningkatkan plasma katekolamin (Baradero, 2008).
i. Kadar garam tinggi
Natrium dapat menyebabkan retensi air yang menyebabkan
volume darah meningkat (Baradero, 2008).
j. Stres emosi
Merangsang sistem saraf simpatis yang dapat menyebabkan
peningkatan tekanan perifer (Baradero, 2008).
k. Usia
Insiden hipertensi semakin meningkat dengan meningkatnya usia
(Tambayong, 2000).
l. Jenis kelamin
Pada umumnya insiden pada pria lebih tinggi daripada wanita,
namun pada usia diatas 65 tahun insiden pada wanita lebih tinggi
(Tambayong, 2000).
m. Ras
Hipertensi pada klit hitam 2x lenih tinggi daripada kulit putih
(Tambayong, 2000).
n. Pola hidup
Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah, dan
kehidupan atau pekerjaan yang penuh stres agaknya
berhubungan dengan insiden hipertensi yang lebih tinggi.
Obesitas, yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan
intravaskular.
Merokok, nikotin dapat membuat pembuluh darah
menyempit.
Kurang olahraga
Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor utama
untuk perkembangan aterosklerosis yang berhubungan
erat dengan hipertensi (Tambayong, 2000).
o. Diabetes melitus
Hipertensi sering terjadi pada penderita diabetes dan
resistensi insulin ditemukan pada banyak pasien hipertensi yang
![Page 31: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/31.jpg)
tidak memiliki disbetes klinis. Resistensi insulin berhubungan
dengan penurunan pelepasan endotelial oksida nitrat dan
vasodilator lain dan mempengaruhi fungsi ginjal. Resistensi insulin
dan kadar insuli yang tinggi meningkatkan aktivitas SNS
(sympathetic nervous system) dan RAA (Renin Angitensin
Aldosteron) yang dapat meningkatkan tahanan perifer (Brashers,
2007).
p. Riwayak keluarga (Departemen Kesehatan RI, 2009).
q. Produksi berlebihan dari hormon yang menahan natrium dan
vasokonstriktor (Departemen Kesehatan RI, 2009).
r. Tidak cukupnya asupan kalsium dan kalium (Departemen
Kesehatan RI, 2009).
s. Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan
meningkatnya produksi angiotensin II dan aldosteron (Departemen
Kesehatan RI, 2009).
t. Defisiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oxida (NO), dan
peptide natriuretik (Departemen Kesehatan RI, 2009).
u. Perubahan dalam ekspresi sistem kallikrein-kinin yang
mempengaruhi tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal
(Departemen Kesehatan RI, 2009).
v. Abnormalitas tahanan pembuluh darah (Departemen Kesehatan
RI, 2009).
w. Meningkatnya aktivitas vaskular growth factor (Departemen
Kesehatan RI, 2009),
4. Manifestasi Klinis Hipertensi
a. Sakit kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan
muntah akibat peningkatan tekanan darah intrakranial (Corwin,
2009).
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina
(Corwin, 2009).
c. Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf
pusat (Corwin, 2009).
d. Nokturia yang disebabkan peningkatan aliran darah ginjal dan
filtrasi glomerolus (Corwin, 2009).
![Page 32: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/32.jpg)
e. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan
kapiler (Corwin, 2009).
5. Penatalaksanaan Medis Hipertensi
Tujuan umum pengobatan hipertensi adalah penurunan
mortalitas dan morbiditas yang berhubungan dengan hipertensi.
Mortalitas dan morbiditas ini berhubungan dengan kerusakan organ
target. Mengurangi risiko merupakan tujuan utama terapi hipertensi
dan pilihan terapi obat dipengaruhi secara bermakna oleh bukti yang
menunjukkan pengurangan risiko (Departemen Kesehatan RI, 2006).
Target tekanan darah yang direkomendasikann dalam JNC VII
Kebanyakan pasien <140/90 mmHg
Pasien dengan diabetes <130/80 mmHg
Pasien dengan penyakit ginjal kronis <130/80 mmHg
A. Terapi Non Farmakologi
Modifikasi gaya hidup
Teknik-teknik mengurangi stres (Muttaqin, 2009).
Relaksasi
Merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada
setiap terapi anti hipertensi (Muttaqin, 2009).
Penurunan berat badan
Mengurangi berta badan pada individu yang obesitas /
gemuk, dengan pola makan DASH (Dietary Approach to
Stop Hypertension) yang kaya akan kalsium dan kalium,
diet rendah natrium. Diet kaya buah dan sayuran dan
rendah lemak jenuh dapat menurunkan tekanan darah
pada individu dengan hipertensi. JNC VII menyarankan
pola makan DASH yaitu diet yang kaya dengan buah,
sayur, dan produk susu rendah lemak dengan kadar total
lemak dan lemak jenuh berkurang. Natrium yang
direkomendasikan <2,4 gram (100meq) / hari (Departemen
Kesehatan RI, 2006).
Pembatasan alkohol dan tembakau (Departemen
Kesehatan RI, 2006).
Olahraga, latihan / aktivitas fisik
![Page 33: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/33.jpg)
Aktivitas fisik dapat menurunkan tekanan darah. Olahraga
aerobik secara teratur paling tidak 30 menit / hari selama
beberapa hari per minggu ideal untuk beberapa pasien.
Studi menunjukkan jika olahraga aerobik seperti jogging,
berenang, jalan kaki, dan menggunakan sepeda, dapat
menurunkan tekanan darah (Departemen Kesehatan RI,
2006).
B. Terapi Farmakologi
Obat-obatan antihipertensi dapat diklasifikasikan menjadi 5
kategori, yaitu:
a. Diuretik
Hidroklorotiazid adalah diuretik yang paling sering
diresepkan untuk mengobati hipertensi ringan. Hidroklorotiazid
dapat diberikan sendiri pada klien dengan hipertensi ringan
atau klien yang baru. Banyak obat anti hipertensi dapat
menyebabkan retensi cairan, karena itu seringkali diuretik
diberi bersama anti hipertensi (Muttaqin, 2009).
b. Menekan simpatetik (Simpatolitik)
Penghambat (adrenergik bekerja di sentral
simpatolitik), penghambat adrenergik alfa, dan penghambat
neuron adrenergik diklasifikasikan sebagai penekan simpatetik
atau simpatolitik (Muttaqin, 2009).
Penghambat adrenergik beta juga dianggap sebagi
simpatolitik dan menghambat reseptor beta (Muttaqin, 2009).
c. Penghambat Adrenergik Alfa
Golongan obat ini memblok reseptor adrenergik alfa 1,
menyebabkan vasodilatasi dan penurunan tekanan darah.
Penghambat beta juga menurunkan lipoprotein berdensitas
sangat rendah (very low density lypoprotein – VLDL) dan
lipoprotein berdensitas rendah (low density lypoprotein – LDL)
yang bertanggungjawab dalam penimbunan lemak di arteri
(aterosklerosis) (Muttaqin, 2009).
d. Penghambat neuron Adrenergik (Simpatolitik yang bekerja di
perifer)
![Page 34: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/34.jpg)
Penghambat neuron adrenergik merupakan obat anti
hipertensi yang kuat yang menghambat norepinefrin dari ujung
saraf simpatis, sehingga pelepasan norepinefrin menjadi
berkurang dan ini menyebabkan baik curah jantung maupaun
tahanan perifer menjadi menurun. Reserpin dan guanetidin
(dua obat yang paling kuat) dipekai untuk mengendalikan
hipertensi berat (Muttaqin, 2009).
Hipertensi ortostatik merupakan efek samping yang
sering terjadi, klien harus dinasehati untuk bangkit perlahan-
lahan dari posisi duduk. Obat-oabatan dalam kelompok ini
dapat menyebabkan retensi natrium dan air (Muttaqin, 2009).
e. Vasodilator Arteriol yang bekerja langsung (Calcium
Antagonist)
Vasodilator yang bekerja langsung adalah obat tahap
III yang bekerja dengan merelaksasikan otot-otot polos
pembuluh darah, terutama arteri, sehingga menyebabkan
vasodilatasi. Dengan terjadinya vasodilatasi, tekanan darah
akan turun dan natrium serta air tertahan, sehingga terjadi
edema perifer. Diuretik dapat diberikan bersama-sama dengan
vasodilator yang bekerja langsung untuk mengurangi edema.
Refleks takikardia disebabkan oleh vasodilatasi dan
menurunnya tekanan darah (Muttaqin, 2009).
6. Komplikasi Hipertensi
a. Stroke
Akibat terjadi hemoragi tekanan tinggi di otak, atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila
arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan
penebalan, sehingga aliran darah ke area otak yang diperdarahi
kurang. Arteri otak yang mengalami aterosklerosis dapat melemah
sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma
(Corwin, 2009).
b. Infark miokard
![Page 35: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/35.jpg)
Dapat terjadi apabila arteri koroner yang aterosklerotik
tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila
terbentuk trombus yang menghambat aliran darah melewati
pembuluh darah. Pada hipertensi kronis dan hipertrofi ventrikel,
kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat di penuhi dan
dapat tejadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Demikian
juga, hipertofi ventrikel dapat menyebabkan perubahan waktu
hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga terjadi disritmia,
hipoksia jantung, dan peningkatan risiko pembentukan bekuan
(Corwin, 2009).
c. Gagal ginjal
Terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler glomerulus ginjal. Dengan rusaknya glomerulus,
aliran darah ke unit fungsional ginjal, yaitu nefron akan terganggu
dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan kematian. Dengan
rusaknya mebran glomerulus, protein akan keluar melalui urine
sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang dan
menyebabkan edema, yang sering dijumpai pada hipertensi kronis
(Corwin, 2009).
d. Ensefalopati (kerusakan otak)
Dapat terjadi, terutama pada hipertensi maligna (hipertensi
yang meningkat cepat dan berbahaya). Tekanan yang sangat
tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningktan tekanan kapiler
dan mendorong cairan ke ruang interstisial di seluruh susunan
saraf pusat. Neuron-neuron disekitarnya kolaps dan terjadi koma
serta kematian (Corwin, 2009).
e. Kejang
Dapat terjad pada wanita pre eklamsia. Bayi yang lahir
mungkin memiliki berat lahir kecil pada masa kehamilan akibat
perfusi plasenta yang tidak adekuat, kemudian dapat mengalami
hipoksia dan asidosis jika ibu mengalami kejang selama atau
sebelum proses persalinan (Corwin, 2009).
![Page 36: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/36.jpg)
f. Rusaknya organ tubuh seperti jantung, mata, ginjal, otak, dan
pembuluh darah besar (Departemen kesehatan RI, 2006).
Lampiran 2
Lembar Evaluasi
1. Apakah Hipertensi itu? Apa yang menyebabkan?
2. Bagaimana gejalanya?
3. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah tekanan darah tinggi?
4. Apakah komplikasi yang dapat terjadi?
Jawaban Peserta
Lampiran 3
Rangkaian Gerakan Senam
Pemanasan
![Page 37: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/37.jpg)
Senam Inti
Pendinginan
![Page 38: Lamp Iran](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052414/563db9f7550346aa9aa183e7/html5/thumbnails/38.jpg)
Daftar Pustaka
Gunawan, Lany. 2001. Hipertensi Tekanan Daarah Tinggi. Yogyakarta :
Kanisius
Vitahealth. Hipertensi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Baradero, Mary. 2008. Klien Gangguan Kardiovaskular : Seri Asuhan
Keperawatan. Jakarta : EGC
Tambayong, Jan. 2000. Patofidiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
Corwin, Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3. Jakarta : EGC
Brasher, Valentina L. 2007. Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan
Manajemen edisi 2. Jakarta : EGC
Majid, Abdul. 2004. Krisis Hipertensi Aspek Klinis dan Pengobatan.
Bagian Fisiologi. Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Pharmaceutical care untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Departemen Kesehatan RI, 2006.