Lamp Iran

47
78 Lampiran 1 Kuesioner Nama : Jenis Kelamin : Usia : Alamat : Pendidikan : Pekerjaan : PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI 1. Apakah anda tahu apakah yang dimaksud dengan penyakit tekanan darah tinggi? Jelaskan! 2. Apa sajakah gejala hipertensi? Sakit kepala Pandangan kabur Nokturia Mual muntah 3. Apa sajakah faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol? Kegemukan (obesitas) Merokok Konsumsi kopi diet konsumsi garam alkohol olahraga 4. Apa sajakah akibat yang dapat terjadi (komplikasi) karena hipertensi? Stroke Infark miokard Gagal ginjal KEPATUHAN MINUM OBAT 1. Obat anti hipertensi jenis apa yang anda gunakan ? tunggal/kombinasi* Diuretic (hydroclorotiazid) Betabloker (metoprolol, propranolol, atenolol) ACE-inhibitor (captopril) Antagoniskalsium (nifedipin, diltiasem, verapamil) 2. Obat jenis rute apa yang anda gunakan ? Oral Suntik Lainnya, . . . 3. Berapa kali anda minum obat anti hipertensi dalam sehari ? (sesuaikan dengan dosis yang diberikan) 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari

description

lampiran

Transcript of Lamp Iran

Page 1: Lamp Iran

78

Lampiran 1 KuesionerNama : Jenis Kelamin :Usia : Alamat :Pendidikan : Pekerjaan :

PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI1. Apakah anda tahu apakah yang dimaksud dengan penyakit tekanan

darah tinggi? Jelaskan!2. Apa sajakah gejala hipertensi?

Sakit kepala Pandangan kabur Nokturia Mual muntah

3. Apa sajakah faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol? Kegemukan (obesitas) Merokok Konsumsi kopi diet konsumsi garam alkohol olahraga

4. Apa sajakah akibat yang dapat terjadi (komplikasi) karena hipertensi? Stroke Infark miokard Gagal ginjal

KEPATUHAN MINUM OBAT1. Obat anti hipertensi jenis apa yang anda gunakan ?

tunggal/kombinasi* Diuretic (hydroclorotiazid) Betabloker (metoprolol, propranolol, atenolol) ACE-inhibitor (captopril) Antagoniskalsium (nifedipin, diltiasem, verapamil)

2. Obat jenis rute apa yang anda gunakan ? Oral Suntik Lainnya, . . .

3. Berapa kali anda minum obat anti hipertensi dalam sehari ? (sesuaikan dengan dosis yang diberikan) 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari Tidak tentu

4. Kapan anda minum obat anti hipertensi ? Pagi Siang Malam Saat sakit saja Saat ingat saja Lainnya...

5. Apakah anda memiliki jadwal rutin untuk minum obat setiap harinya?

Page 2: Lamp Iran

79

Tidak Ya

6. Berapa tablet/dosis yang anda gunakan dalam sekali minum obat ? 1 tablet 2 tablet 3 tablet Lainnya. . .

7. Apakah dosis yang anda minum sesuai dengan resep? Mengapa? Ya, karena... Tidak, karena..

8. Pernahkah anda lupa meminum obat ? Berapa kali anda lupa minum obat dalam seminggu terakhir ?

9. Mengapa anda berhenti minum obat ? Sudah merasa lebih baik Saat obat habis Ingin berhenti Lainnya. . .

10. Siapa yang memutuskan untuk anda dapat berhenti meminum obat ? Klien Keluarga klien Dokter yang menangani klien Lainnya. . .

11. Apakah kesulitan yang terjadi dalam mengkonsumsi obat anti hipertensi ? Sering lupa Susah untuk meminum obat Lainnya. . .

12. Dimanakah anda mendapatkan obat ? Posyandu Puskesmas Dokter Keluarga Apotik Lainnya. . .

13. Kapan anda kembali ke pusat pelayanan kesehatan untuk kontrol hipertensi? Saat obat habis Saat gejala hipertensi mulai muncul saja Lainnya....

14. Apabila obat habis apakah yang anda lakukan ? Konsul kembali ke ahli medis Membeli ke apotik Tidak melakukan apa-apa / membiarkan saja

15. Adakah upaya lain yang anda lakukan selain dari obat yang anda konsumsi ? Pengobatan alternative, sebutkan. . Berolahraga secara teratur Melakukan diit, sebutkan. . . Lainnya.

Page 3: Lamp Iran

DIET1. Apakah menurut anda terdapat pantangan makanan bagi penderita

hipertensi? Ya Tidak Lainnya ...

2. Apakah anda mulai mengurangi makan makanan tersebut setelah terdiagnosa hipertensi? Ya Jarang Tidak pernah

3. Menurut anda makanan yang diperbolehkan bagi penderita hipertensi adalah Sayur segar Buah segar Ikan segar

4. Berapa jumlah garam yang anda gunakan saat memasak dalam sehari? Kurang dari 1 sendok teh Lebih dari 1 sendok teh

5. Apakah anda mulai mengkonsumsi buah dan sayur setelah terkena hipertensi? Mengapa? Ya, karena... Tidak, karena...

6. Apakah bapak/ ibu tahu bahwa makanan instant (kecap, mie instant, saus, sosis, cornet dsb) mengandung banyak garam? Ya Tidak

7. Berapa kali anda makan makanan di luar (misal di restoran atau rumah makan, bakso, dll) dalam seminggu? Tidak pernah 1-2 kali 3-4 kali Lebih dari 4 kali Lainnya..

8. Apakah anda mulai mengurangi kecap, mie instant, saus, sosis, cornet dsb saat terkena hipertensi? Ya Tidak

OLAHRAGA1. Menurut anda apakah olahraga penting untuk dilakukan oleh penderita

hipertensi ?a. Tidakpentingb. Sedikitpentingc. Pentingd. Sangatpenting

2. Dapatkah olahraga menurunkan hipertensi ?a. Sangat dapatb. Dapatc. Sedikit berpengaruhd. Tidak berpengaruh

3. Menurut anda apakah jenis olahraga yang dilakukan dapat mempengaruhi tekanan darah ?

Page 4: Lamp Iran

a. Sedikit mempengaruhib. Mempengaruhic. Sangat mempengaruhid. Tidak berpengaruh

4. Jenis olahraga apakah yang biasa anda lakukan? Jalan kaki Bersepeda Senam Lainnya. . .

5. Seberapa sering anda melakukan olahraga dalam 1 minggu ?a. Tidak pernahb. Tidak tentuc. 1-3 kalid. 3-5 kalie. >5 kali

6. Berapa lama durasi yang anda lakukan dalam satu kali olahraga ?a. <5 menitb. 5-10 menitc. 10-20 menitd. >20 menit

7. Menurut anda apakah durasi olahraga dapat mempengaruhi tekanan darah ?a. Tidak berpengaruhb. Sedikit berpengaruhc. Berpengaruhd. Sangat berpengaruh

8. Apakah manfaat olahraga yang anda rasakan ? Merasa segar Tidak mudah sakit Tidak berefek Lainnya. .

GAYA HIDUP

A. Merokok1. Apakah anda merokok?

2. Apakah anda pernah merokok dan berhenti semenjak menderita hipertensi?

3. Berapa jumlah rokok yang dikonsumsi dalam sehari?

4. Apakah ada anggota keluarga serumah yang merokok?

5. Apa yang anda lakukan saat berdekatan dengan orang yang sedang merokok?

Menghindari Tetap berdekatan

6. Apakah yang anda ketahui tentang dampak merokok bagi hipertensi? Sebutkan!

B. Kopi1. Apakah anda mengkonsumsi kopi?

Page 5: Lamp Iran

2. Berapa gelas yang dihabiskan dalam sehari?

3. Apakah anda mengurangi konsumsi kopi semenjak menderita hipertensi?

4. Apakah anda mengetahui bahwa kopi dapat memperparah kondisi hipertensi?

Page 6: Lamp Iran

Lampiran 2 Lembar Pre Test dan Post Test

Nama : Jenis Kelamin :Usia : Alamat :Pendidikan : Pekerjaan :

Pengetahuan tentang konsep dasar hipertensi1. Apakah yang dimaksud dengan tekanan darah tinggi

a. Tidak tahub. Tekanan darah di atas 140/90 mmHgc. Tekanan darah di bawah 120/80 mmHg

2. Apa sajakah gejala tekanan darah tinggi? Sakit kepala, tengkuk terasa berat Sering lapar, sering haus Linu-linu

3. Apa sajakah faktor risiko tekanan darah tinggi yang dapat dikontrol? Mengurangi kopi dan garam Banyak konsumsi garam Banyak merokok

4. Apakah penyebab tekanan darah tinggi?a. Tidak tahub. Suka makanan asinc. Suka makanan manis

5. Apakah komplikasi dari tekanan darah tinggi bila tidak dikontrol?a. Strokeb. Sering BABc. Tidak tahu

Pengetahuan tentang prinsip 5 benar pengobatan6. Dimanakah anda mendapatkan obat ?

Posyandu / Puskesmas / Dokter Di warung Membeli sendiri di apotek tanpa resep dokter

7. Apakah boleh minum obat milik orang lain?a. Bolehb. Tidak bolehc. Tidak tahu

8. Apakah boleh minum obat tidak tepat waktu?a. Tidak bolehb. Bolehc. Tidak tahu

9. Bagaimanakah minum obat yang benar?a. Tidak tahub. Sesuai dosis yang diberikanc. Sesuka hati

10. Apa yang bapak / ibu lakukan bila merasa sudah lebih baik?a. Berhenti minum obatb. Tetap minum obatc. Mengurangi dosis obat

Pengetahuan tentang diet bagi hipertensi

Page 7: Lamp Iran

11. Apakah makanan berikut ini yang mengandung garam tinggi?a. Kecapb. Nasic. Buah-buahan

12. Apakah makanan berikut yang dapat menurunkan tekanan darah?a. Timunb. Dagingc. Makanan bersantan

13. Apakah makanan berikut yang dapat meningkatkan tekanan darah?a. Timunb. Melonc. Makanan bersantan

14. Menurut anda makanan yang diperbolehkan bagi penderita tekanan darah tinggi adalah

Sayur segar, Buah segar, Ikan segar Makanan asin, makanan kaleng Mie instant, kecap

15. Berapa jumlah garam yang diperbolehkan untuk penderita tekanan darah tinggi dalam sehari?

Kurang dari 1 sendok teh Lebih dari 1 sendok teh Tidak memakai garam

Pengetahuan tentang olahraga bagi hipertensi16. Apakah olahraga dapat menurunkan tekanan darah?

a. Bisab. Tidak bisac. Tidak tahu

17. Apakah jenis olahraga yang boleh dilakukan untuk tekanan darah tinggi? Jalan kaki, Senam Angkat besi Lari cepat

18. Apakah olahraga yang tidak boleh dilakukan untuk penderita tekanan darah tinggi?

a. Senamb. Jalan kakic. Lari cepat

19. Berapa kali olahraga yang baik untuk penderita tekanan darah tinggi dalam seminggu?

a. 1 kali seminggub. 2 kali semingguc. 3-5 kali seminggu

20. Berapa lama durasi yang seharusnya anda lakukan dalam satu kali olahraga ?

a. Kurang dari 5 menitb. 10-20 menitc. 30-60 menit

Pengetahuan tentang perubahan gaya hidup (kopi)21. Berikut ini minuman apakah yang diperbolehkan bagi penderita tekanan

darah tinggi

Page 8: Lamp Iran

a. Air putihb. Kopic. teh

22. Berapakah jumlah kopi yang boleh diminum oleh penderita hipertensi?a. Tidak bolehb. 1 gelas per haric. 2 gelas per hari

23. Kapan boleh minum kopi?a.Tidak boleh sama sekalib.Tidak tahuc.Saat ingin

24. Apakah jenis kopi yang boleh dikonsumsi oleh penderita tekanan darah tinggi?

a.Kopi kemasanb.Mengolah kopi sendiric.Tidak boleh semua

25. Apakah dampak kopi bagi tekanan darah?a. Meningkatkan tekanan darahb. Menurunkan tekanan darahc. Tidak mempengaruhi tekanan darah

Lampiran 3 Data Lansia Binaan Kelompok

Nama RT Usia Jenis Kelamin

Page 9: Lamp Iran

bu wagini 7 55 Pbu trisnawati 8 50 Pbu siti maryam 2 60 Pbu fatimah 8 97 Ppak tayib 5 80 Lbu sri 5 60 Pbu satuni 3 54 Ppak asik 3 64 Lbu sriani 3 79 Pbu simpon 4 61 Pbu muhati 5 70 Pbu musiatun 5 64 Pbu salimah 8 70 Pbu jumi 8 69 Pbu musiyah 9 65 Phj mukti 5 65 Lbu mustilah 10 49 Pbu khotimah 8 65 Pbu siti m 10 58 Pbu boyani 2 52 Pbu misnah 5 75 Pbu boini 5 65 Pbu tawar 3 60 Pbu suwarni 3 68 Pbu misinem 5 60 P bu asyuni 4 52 P

bu leginah 7 56 P

Page 10: Lamp Iran

Lampiran 4 Lembar Monitoring Gerakan Senam

NO Nama

Responden

Tgl TD

mmHg

Gerakan Ʃ coding

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Page 11: Lamp Iran

Lampiran 5 TABULASI

PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI

No. Responden

P1 P2 P3 P4

1 0 0 3 02 0 2 0 03 0 1 0 04 0 1 0 05 0 1 0 06 0 2 0 07 1 2 2 08 0 1 3 19 0 1 3 110 0 2 3 111 0 2 1 112 0 1 3 113 0 1 1 014 0 1 4 115 0 1 3 116 0 2 3 117 0 2 1 118 1 2 1 119 1 2 3 020 1 1 2 021 1 2 3 022 1 3 4 123 1 1 4 024 1 2 2 125 0 2 1 026 1 1 4 227 1 2 0 2

Keterangan:

P10 : Tidak tahu1 : Tahu

P20 : tidak mampu menyebutkan gejala hipertensi1 : mampu menyebutkan 1 gejala hipertensi2 : mampu menyebutkan 2 gejala hipertensi3 : mampu menyebutkan 3 gejala hipertensi4 : mampu menyebutkan 4 gejala hipertensi

P30 : tidak mampu menyebutkan faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol1 : mampu menyebutkan 1 faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol2 : mampu menyebutkan 2 faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol3 : mampu menyebutkan 3 faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol

4 : mampu menyebutkan lebih dari 3 faktor risiko hipertensi yang dapat dikontrol

Page 12: Lamp Iran

P40 : tidak mampu menyebutkan komplikasi hipertensi1 : mampu menyebutkan 1 komplikasi hipertensi2 : mampu menyebutkan 2 komplikasi hipertensi3 : mampu menyebutkan lebih dari 2 komplikasi hipertensi

KEPATUHAN MINUM OBAT

No. Responden

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15

1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 3 12 1 1 4 4 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 13 1 1 4 4 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 14 1 1 4 4 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 15 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 3 46 1 1 4 4 1 4 1 2 2 2 1 1 3 3 47 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 48 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 2 1 3 3 2 1 1 2 2 2 1 1 3 3 110 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 3 212 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 014 1 1 4 4 1 1 1 2 2 2 2 1 2 3 115 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 016 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 217 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 018 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 019 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 020 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 022 1 1 3 3 1 3 2 2 2 2 1 1 2 1 123 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 024 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 025 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 026 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 3 127 1 1 4 4 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 1

Keterangan : K1

0 : Tidak Minum obat anti hipertensi1 : minum 1 macam obat2 : minum 2 macam obat3 : minum 3 macam obat4 : minum 4 macam obat

K21 : oral2 : suntik3 : rute lainnya

K31 : 1 kali sehari2 : 2 kali sehari

Page 13: Lamp Iran

3 : 3 kali atau lebih dalam sehari4 : tidak menentu

K41 : pagi / siang / malam saja2 : pagi atau siang dan malam3 : pagi, siang, dan malam4 : tidak tentu

K5, K7, K81 : tidak2 : iya

K61 : 1 tablet sekali minum2 : 2 tablet sekali minum3 : 3 tablet atau lebih sekali minum4 : tidak tentu

K91 : obat habis2 : sudah merasa sembuh atau ingin berhenti

K101 : dokter2 : klien atau keluarga

K111 : lupa2 : tidak ada

K121 : posyandu, puskesmas, dokter, rumah sakit2 : membeli sendiri apotik3 : keluarga

K131 : saat obat habis2 : saat gejala muncul3 : saat ada posyandu

K141 : kontrol atau konsultasi kembali2 : membeli di apotik3 : membiarkan saja

K151 : melakukan pengobatan alternative / diit / olahraga2 : melakukan dua tindakan 3: melakukan ketiganya (pengobatan alternatif, diit,dan olahraga)4 : tidak ada

DIETNo. Responden

D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8

1 1 2 1 0 1 1 1 12 1 2 1 0 1 0 1 13 1 2 1 0 1 1 0 14 1 2 1 0 1 0 0 15 1 2 1 1 0 1 0 16 1 2 1 1 0 0 0 17 1 2 1 0 1 1 2 08 1 2 1 0 0 0 0 1

Page 14: Lamp Iran

9 1 1 1 0 1 0 3 010 1 1 1 1 1 0 0 011 0 1 1 0 1 0 1 112 1 1 3 0 0 1 0 013 0 1 2 0 0 1 1 014 1 1 2 0 0 1 0 115 1 0 2 0 0 1 1 016 1 1 2 0 1 0 0 017 0 1 2 1 1 0 0 018 1 2 3 0 1 1 0 019 1 2 3 0 1 1 0 020 1 1 2 0 1 1 0 021 0 1 3 0 1 0 0 022 1 1 0 1 0 1 1 123 1 1 2 0 1 0 0 024 1 2 1 0 1 0 1 125 1 1 1 0 1 1 0 026 1 1 1 0 1 1 2 127 1 1 1 0 1 1 0 1

D1 0 : tidak1: iyaD20 : tidak 1 : kadang-kadang2 : iyaD30 : tidak mampu1 : mampu menyebutkan 12 :mampu menyebutkan 23 : mampu menyebutkan 3 atau lebihD40 : < 1 sendok teh1 : > 1 sendok tehD50 : tidak1 : iyaD60 : tidak 1 : iyaD70 : tidak1 : 1-2 kali seminggu2 : 3-4 kali seminggu3 : lebih dari 4 kali semingguD80 : tidak1 : iyaOLAHRAGANo. Responden

O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 O8

1 1 1 3 1 3 1 1 2

Page 15: Lamp Iran

2 1 1 3 1 2 1 2 23 0 0 0 0 0 0 0 14 1 1 3 1 3 1 2 25 2 1 1 1 1 0 0 16 2 1 1 1 3 1 2 27 2 2 2 1 3 1 2 28 2 2 2 1 2 0 0 19 2 2 2 1 1 1 1 110 0 0 0 0 1 0 0 111 2 2 2 1 2 1 2 212 1 1 2 1 3 1 2 113 2 2 2 1 3 1 2 114 2 2 2 1 3 1 1 115 1 1 2 1 1 0 1 116 2 2 2 1 3 1 1 117 1 0 1 1 1 0 0 218 2 2 2 1 3 1 2 119 2 1 3 1 3 1 1 220 2 2 2 1 3 0 1 221 2 2 3 1 3 1 1 122 1 1 1 1 1 0 0 123 2 2 2 1 3 1 1 124 3 2 3 1 3 0 1 125 2 2 2 1 3 1 2 126 0 0 1 1 1 0 0 027 2 2 2 1 3 1 2 1

O10 : tidak penting1 : sedikit penting2 : penting3 : sangat pentingO20 : tidak berpengaruh1 : sedikit mempengaruhi2 : mempengaruhi3 : sangat mempengaruhiO30 : tidak berpengaruh1 : sedikit mempengaruhi2 : mempengaruhi3 : sangat mempengaruhiO40 : tidak melakukan1 : melakukanO50 : tidak pernah1 : tidak tentu2 : 3-5 kali seminggu3 : >5 kali seminggu O60 : < 5 menit1 : 5-20 menit

Page 16: Lamp Iran

2 : > 20 menitO70 : tidak berpengaruh1 : sedikit mempengaruhi2 : mempengaruhi3 : sangat mempengaruhiO80 : tidak tahu1 : tidak ada efek2 : segar, tidak sakit

GAYA HIDUP

No responden

G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10

1 1 2 2 1 0 0 1 1 0 1

2 1 2 2 1 0 0 1 1 0 1

3 1 2 2 1 0 0 1 1 0 0

4 1 2 2 1 0 1 1 1 0 1

5 1 2 2 1 0 1 0 0 0 0

6 1 2 2 1 0 1 1 1 0 0

7 1 2 2 1 0 0 1 1 1 0

8 1 2 2 0 0 0 1 1 0 0

9 1 2 2 0 0 0 1 1 0 0

10 1 2 2 0 0 0 1 1 0 0

11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0

12 1 2 2 1 1 0 0 0 0 0

13 1 2 2 0 0 0 0 1 0 1

14 1 2 2 1 0 0 0 1 0 0

15 1 2 2 1 1 0 0 0 0 1

16 1 2 2 0 0 0 0 1 1 1

17 1 2 2 1 0 0 0 0 0 0

18 1 2 2 0 0 0 0 0 0 1

19 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0

20 1 2 2 1 1 0 1 1 1 1

Page 17: Lamp Iran

21 1 2 2 1 0 0 1 1 0 1

22 1 2 2 1 0 0 0 0 0 0

23 1 2 2 1 1 0 0 0 0 0

24 1 2 2 1 0 0 1 1 1 0

25 1 2 2 1 1 1 1 1 1 0

26 1 2 2 1 0 0 0 0 0 1

27 1 2 2 1 1 1 0 0 0 1

G10 : tidak 1 : iyaG20 : iya1 : pernah2 : tidakG30 : > 6 batang / hari1 : 1-6 batang / hari2 : tidak pernahG40 : tidak1 : iyaG50 : tetap berdekatan 1 : menghindariG60 : tidak tahu1 : tahuG70 : tidak1 : iyaG80 : tidak1 : 1-3 gelas per hari2 : > 3 gelas per hariG90 : tidak1 : iyaG100 : tidak1 : iyaLampiran 6

Kebutuhan Olahraga

Page 18: Lamp Iran

No. responden

Olahraga /hari

Page 19: Lamp Iran

1 22 33 34 15 36 17 18 09 5

10 111 112 113 014 115 216 217 318 119 020 121 222 023 024 325 226 427 3

1-2 hari = Kurang

3-5 hari = Cukup

Lampiran 7

Data Pre Test

Nama Responden

Pengetahuan

Obat DietOlahrag

aGaya Hidup

Page 20: Lamp Iran

bu wagini 80 20 40 20 40

bu trisnawati 40 40 20 40 60

bu siti maryam 20 0 20 20 60

bu fatimah 20 40 40 40 60

pak tayib 40 60 20 40 40

bu sri 60 20 20 40 20

bu satumi 60 40 20 40 40

pak asik 80 60 40 20 20

bu sriani 80 60 20 40 60

bu simpon 60 20 20 20 40

bu muhati 20 20 60 40 40

bu musiatun 60 40 40 20 20

bu salimah 40 20 60 20 20

bu jumi 20 20 60 40 40

bu musiyah 60 20 20 20 40

hj mukti 20 20 40 20 60

bu mustilah 40 40 60 20 60

bu khotimah 60 60 40 20 60

bu siti m 40 20 60 40 40

bu boyani 20 20 60 20 40

bu misnah 60 20 20 40 40

bu boini 20 40 40 20 40

bu tawar 60 40 80 20 60

bu suwarni 40 20 60 40 60

bu misinem 40 40 80 60 40

bu asyuni 60 40 80 20 40

bu leginah 20 40 60 40 40

Rata-rata 45.18 32.59 43.70 30.37 43.70

Page 21: Lamp Iran

Lampiran 8 Data Post Test

Nama Responden Pengetahuan Obat Diet Olahraga Gaya Hidup

bu wagini 100 60 60 80 80bu trisnawati 80 60 80 80 100

bu siti maryam 60 60 80 60 60bu fatimah 80 80 60 80 60pak tayib 60 60 80 60 80

bu sri 60 100 80 80 80bu satumi 60 80 60 60 80pak asik 60 60 80 80 60bu sriani 80 100 80 80 60

bu simpon 60 60 80 60 60bu muhati 80 60 80 80 80

bu musiatun 80 100 100 80 80bu salimah 60 80 60 80 60

bu jumi 80 80 60 80 60bu musiyah 80 80 60 80 60

hj mukti 100 60 80 80 80bu mustilah 60 60 80 80 60bu khotimah 80 80 60 80 80

bu siti m 80 80 60 80 60bu boyani 80 80 100 80 80bu misnah 80 80 60 80 80

bu boini 60 80 80 60 60bu tawar 80 60 60 60 80

bu suwarni 80 80 60 80 80bu misinem 80 80 100 80 100 bu asyuni 60 80 80 80 80bu leginah 80 80 60 80 80

 Rata-Rata 74.07407407 74.81481 73.33333 75.55556 73.33333333

Page 22: Lamp Iran

Lampiran 9

DOKUMENTASI KEGIATAN

Page 23: Lamp Iran
Page 24: Lamp Iran

Lampiran 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Oleh

Kelompok 9 Program A

Profesi 2015 Departement Gerontik

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Hipertensi

Page 25: Lamp Iran

A. LATAR BELAKANG

Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah

dapat mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua

jaringan tubuh manusia. Tekanan darah dibedakan menjadi tekanan

sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan

darah pada waktu jantung menguncup (sistole) dan tekanan darah

diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengendor kembali /

diastole (Gunawan, 2001).

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi sebenarnya adalah

suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai

oksigen dan nutrisi yang di bawa oleh darah terhambat sampai di jaringan

tubuh yang membutuhkannya. Hipertensi sering disebut sebagai silent

killer, karena termasuk penyakit mematikan, tanpa disertai dengan gejala-

gejala terlebih dahulu sebagi peringatan. Jikapun muncul, gejala tersebut

sering kali di anggap sebagai gangguan biasa, sehingga penyakit

terlambat disadari (Vitahealth).

Oleh karena itu, diperlukan suatu penyuluhan pendidikan pada

keluarga dan pasien mengenai hipertensi dan edukasi pada pasien agar

dapat patuh pada pengobatan.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dan senam lansia

peserta mampu memahami mengenai Hipertensi.

2. Tujuan Khusus

Peserta memahami Pengertian Hipertensi

Peserta memahami Penyebab Hipertensi

Peserta memahami faktor risiko Hipertensi

Peserta memahami Tanda dan gejala Hipertensi

Peserta memahami pengobatan Hipertensi

Peserta memahami Komplikasi Hipertensi

Peserta dapat melaksanakan Senam lansia

C. RENCANA KEGIATAN

1. Metode

Page 26: Lamp Iran

Konseling dan Senam Bersama

2. Media dan Alat Bantu

Leaflet, Poster Senam, Spiker, Laptop

3. Waktu dan Tempat

Pukul : 07.30 WIB

Waktu / Tanggal : Sabtu, 24 Januari 2015

Tempat : Balai RW 9 Kotalama Kec Kedung Kandang

4. Materi

Hipertensi oleh kelompok 9

5. Peserta

Lansia RW 9 Kotalama Kec Kedung Kandag

6. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Waktu Kegiatan

Pemateri

Kegiatan

Peserta Didik

Metode Media

Pendahuluan 5 menit Salam pembuka

Menjelasakan

maksud dan

tujuan

Menjawab

salam

Mendengarkan

keterangan

pemateri

Konseling

Senam

Lansia

30 Menit Selam Lansia

Bersama

Mengikuti

gerakan dan

Instruksi

Instruktur

senam

Senam

bersama

Spiker,

Laptop

Penyajian 25 menit Menjelaskan

mengenai

pengertian,

penyebab, tanda

dan gejala,

penatalaksanaan

hipertensi

Mendengarkan

pemateri

Konseling leaflet

Page 27: Lamp Iran

Menjelaskan cara

pencegahan yang

dapat dilakukan

Penutup 10 menit Melakukan tanya

jawab

Membagikan

Leaflet

Menjawab

pertanyaan

dan bertanya

pada pemateri

Membaca dan

memahami isi

leaflet

Diskusi

Leaflet

D. EVALUASI

1. Evaluasi struktur

Adanya koordinasi yang baik dari pihak kader posyandu, pejabat

RT dan RW setempat dan pemateri untuk menentukan tempat dan

waktu konseling.

Persiapan media penyuluhan (leaflet), persiapan senam lansia

musik pengiring senam, dan rangkaian gerakan senam.

2. Evaluasi proses

peserta aktif bertanya dan menjawab pertanyaan pemateri

peserta mendengarkan aktif

peserta hadir 90%

3. Evaluasi hasil

meningkatkan pengetahuan peserta dari 20% menjadi 70%

peserta mampu menyebutkan perubahan gaya hidup sehat

untuk hipertensi

E. LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Page 28: Lamp Iran

Lampiran 3

Lampiran 1

Materi Penyuluhan

1. Definisi Hipertensi

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi sebenarnya adalah

suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai

oksigen dan nutrisi yang di bawa oleh darah terhambat sampai di

jaringan tubuh yang membutuhkannya. Hipertensi sering disebut

sebagai silent killer, karena termasuk penyakit mematikan, tanpa

disertai dengan gejala-gejala terlebih dahulu sebagi peringatan.

Jikapun muncul, gejala tersebut sering kali di anggap sebagai

gangguan biasa, sehingga penyakit terlambat disadari (Vitahealth).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik

dengan konsisten di atas 140/90 mmHg. Diagnosis hipertensi tidak

berdasarkan atas peningkatan tekanan darah yang hanya sekali.

Tekanan darah harus di ukur dalam posisi duduk dan berbaring

(Baradero, 2008).

2. Etiologi Hipertensi

a. Peningkatan tahanan perifer

Tahanan vaskular perifer berkaitan dengan besarnya lumen

pembuluh darah perifer. Makin sempit pembuluh darah, makin

tinggi tahanan terhadap aliran darah, makin besar dilatasinya

makin kurang tahanan terhadap pembuluh darah. Jadi, makin

menyem[it pembuluh darah maka tekanan akan semakin

meningkat. Dilatasi dan konstriksi pembuluh-pembuluh darah

dikendalikan oleh sistem saraf simpatis dan sistem renin

angiotensin. Stimulasi dari keduanya akan menyebabkan

vasokonstriksi pada pembuluh darah (Baradero, 2008).

b. Peningkatan volume darah

Darah yang mengalir ditentukan oleh volume darah yang

dipompakan oleh ventrikel kiri setiap kontraksi dan kecepatan

denyut jantung (Baradero, 2008).

Page 29: Lamp Iran

Peningkatan denyut jantung dapat terjadi akibat rangsangan

saraf simpatis atau hormonal yang abnormal pada nodus SA

(nodus sinoatrium). Nodus SA mengatur frekuensi konstraksi

irama, disebut pemacu jantung (Corwin, 2009).

Peningkatan volume plasma dapat menyebabkan peningkatan

volume sekuncup (jumlah darah yang dipompa keluar per

denyutan). Karena peningkatan volume plasma direfleksikan

dengan peningkatan volume diastolik akhir sehingga volume

sekuncup dan tekanan darah meningkat (Corwin, 2009).

3. Faktor Risiko Hipertensi

a. Penyakit parenkim ginjal (glomerulonefritis, gagal ginjal)

Seringkali menyebabkan hipertensi dependen renin atau

natrium, perubahan fisiologis dipengaruhi oleh macamnya

penyakit dan beratnya insufisiensi ginjal (Baradero, 2008).

b. Penyakit renovaskular

Berkurangnya perfusi ginjal karena aterosklerosis atau fibrosis

yang membuat arteri renalis menyempit, menyebabkan tahanan

vaskular perifer meningkat (Baradero, 2008).

c. Sindrom cushing

Terjadi akibat aktivitas korteks adrenal yang berlebihan,

sehingga meningkatkan volume darah (Baradero, 2008).

d. Aldoteronisme primer

Aldosteron menyebabkan retensi natrium dan air yang

membuat volume darah meningkat (Baradero, 2008).

e. Fenokromositoma

Sekresi berlebihan katekolamin (norepinefrin membuat

tahanan perifer meningkat (Baradero, 2008).

f. Koarktasi aorta

Menyebabkan tekanan darah meningkat pada ekstremitas

atas dan berkurangnya perfusi pada ekstremitas bawah

(Baradero, 2008).

g. Trauma kepala atau tumor spinal

Meningkatnya tekanan intrakranial akan mengakibatkan perfusi

serebral berkurang, iskemia yang timbul akan merangsang pusat

Page 30: Lamp Iran

vasomotor medula untuk meningkatkan tekanan darah (Baradero,

2008).

h. Konsumsi alkohol

Meningkatkan plasma katekolamin (Baradero, 2008).

i. Kadar garam tinggi

Natrium dapat menyebabkan retensi air yang menyebabkan

volume darah meningkat (Baradero, 2008).

j. Stres emosi

Merangsang sistem saraf simpatis yang dapat menyebabkan

peningkatan tekanan perifer (Baradero, 2008).

k. Usia

Insiden hipertensi semakin meningkat dengan meningkatnya usia

(Tambayong, 2000).

l. Jenis kelamin

Pada umumnya insiden pada pria lebih tinggi daripada wanita,

namun pada usia diatas 65 tahun insiden pada wanita lebih tinggi

(Tambayong, 2000).

m. Ras

Hipertensi pada klit hitam 2x lenih tinggi daripada kulit putih

(Tambayong, 2000).

n. Pola hidup

Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah, dan

kehidupan atau pekerjaan yang penuh stres agaknya

berhubungan dengan insiden hipertensi yang lebih tinggi.

Obesitas, yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan

intravaskular.

Merokok, nikotin dapat membuat pembuluh darah

menyempit.

Kurang olahraga

Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor utama

untuk perkembangan aterosklerosis yang berhubungan

erat dengan hipertensi (Tambayong, 2000).

o. Diabetes melitus

Hipertensi sering terjadi pada penderita diabetes dan

resistensi insulin ditemukan pada banyak pasien hipertensi yang

Page 31: Lamp Iran

tidak memiliki disbetes klinis. Resistensi insulin berhubungan

dengan penurunan pelepasan endotelial oksida nitrat dan

vasodilator lain dan mempengaruhi fungsi ginjal. Resistensi insulin

dan kadar insuli yang tinggi meningkatkan aktivitas SNS

(sympathetic nervous system) dan RAA (Renin Angitensin

Aldosteron) yang dapat meningkatkan tahanan perifer (Brashers,

2007).

p. Riwayak keluarga (Departemen Kesehatan RI, 2009).

q. Produksi berlebihan dari hormon yang menahan natrium dan

vasokonstriktor (Departemen Kesehatan RI, 2009).

r. Tidak cukupnya asupan kalsium dan kalium (Departemen

Kesehatan RI, 2009).

s. Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan

meningkatnya produksi angiotensin II dan aldosteron (Departemen

Kesehatan RI, 2009).

t. Defisiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oxida (NO), dan

peptide natriuretik (Departemen Kesehatan RI, 2009).

u. Perubahan dalam ekspresi sistem kallikrein-kinin yang

mempengaruhi tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal

(Departemen Kesehatan RI, 2009).

v. Abnormalitas tahanan pembuluh darah (Departemen Kesehatan

RI, 2009).

w. Meningkatnya aktivitas vaskular growth factor (Departemen

Kesehatan RI, 2009),

4. Manifestasi Klinis Hipertensi

a. Sakit kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan

muntah akibat peningkatan tekanan darah intrakranial (Corwin,

2009).

b. Penglihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina

(Corwin, 2009).

c. Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf

pusat (Corwin, 2009).

d. Nokturia yang disebabkan peningkatan aliran darah ginjal dan

filtrasi glomerolus (Corwin, 2009).

Page 32: Lamp Iran

e. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan

kapiler (Corwin, 2009).

5. Penatalaksanaan Medis Hipertensi

Tujuan umum pengobatan hipertensi adalah penurunan

mortalitas dan morbiditas yang berhubungan dengan hipertensi.

Mortalitas dan morbiditas ini berhubungan dengan kerusakan organ

target. Mengurangi risiko merupakan tujuan utama terapi hipertensi

dan pilihan terapi obat dipengaruhi secara bermakna oleh bukti yang

menunjukkan pengurangan risiko (Departemen Kesehatan RI, 2006).

Target tekanan darah yang direkomendasikann dalam JNC VII

Kebanyakan pasien <140/90 mmHg

Pasien dengan diabetes <130/80 mmHg

Pasien dengan penyakit ginjal kronis <130/80 mmHg

A. Terapi Non Farmakologi

Modifikasi gaya hidup

Teknik-teknik mengurangi stres (Muttaqin, 2009).

Relaksasi

Merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada

setiap terapi anti hipertensi (Muttaqin, 2009).

Penurunan berat badan

Mengurangi berta badan pada individu yang obesitas /

gemuk, dengan pola makan DASH (Dietary Approach to

Stop Hypertension) yang kaya akan kalsium dan kalium,

diet rendah natrium. Diet kaya buah dan sayuran dan

rendah lemak jenuh dapat menurunkan tekanan darah

pada individu dengan hipertensi. JNC VII menyarankan

pola makan DASH yaitu diet yang kaya dengan buah,

sayur, dan produk susu rendah lemak dengan kadar total

lemak dan lemak jenuh berkurang. Natrium yang

direkomendasikan <2,4 gram (100meq) / hari (Departemen

Kesehatan RI, 2006).

Pembatasan alkohol dan tembakau (Departemen

Kesehatan RI, 2006).

Olahraga, latihan / aktivitas fisik

Page 33: Lamp Iran

Aktivitas fisik dapat menurunkan tekanan darah. Olahraga

aerobik secara teratur paling tidak 30 menit / hari selama

beberapa hari per minggu ideal untuk beberapa pasien.

Studi menunjukkan jika olahraga aerobik seperti jogging,

berenang, jalan kaki, dan menggunakan sepeda, dapat

menurunkan tekanan darah (Departemen Kesehatan RI,

2006).

B. Terapi Farmakologi

Obat-obatan antihipertensi dapat diklasifikasikan menjadi 5

kategori, yaitu:

a. Diuretik

Hidroklorotiazid adalah diuretik yang paling sering

diresepkan untuk mengobati hipertensi ringan. Hidroklorotiazid

dapat diberikan sendiri pada klien dengan hipertensi ringan

atau klien yang baru. Banyak obat anti hipertensi dapat

menyebabkan retensi cairan, karena itu seringkali diuretik

diberi bersama anti hipertensi (Muttaqin, 2009).

b. Menekan simpatetik (Simpatolitik)

Penghambat (adrenergik bekerja di sentral

simpatolitik), penghambat adrenergik alfa, dan penghambat

neuron adrenergik diklasifikasikan sebagai penekan simpatetik

atau simpatolitik (Muttaqin, 2009).

Penghambat adrenergik beta juga dianggap sebagi

simpatolitik dan menghambat reseptor beta (Muttaqin, 2009).

c. Penghambat Adrenergik Alfa

Golongan obat ini memblok reseptor adrenergik alfa 1,

menyebabkan vasodilatasi dan penurunan tekanan darah.

Penghambat beta juga menurunkan lipoprotein berdensitas

sangat rendah (very low density lypoprotein – VLDL) dan

lipoprotein berdensitas rendah (low density lypoprotein – LDL)

yang bertanggungjawab dalam penimbunan lemak di arteri

(aterosklerosis) (Muttaqin, 2009).

d. Penghambat neuron Adrenergik (Simpatolitik yang bekerja di

perifer)

Page 34: Lamp Iran

Penghambat neuron adrenergik merupakan obat anti

hipertensi yang kuat yang menghambat norepinefrin dari ujung

saraf simpatis, sehingga pelepasan norepinefrin menjadi

berkurang dan ini menyebabkan baik curah jantung maupaun

tahanan perifer menjadi menurun. Reserpin dan guanetidin

(dua obat yang paling kuat) dipekai untuk mengendalikan

hipertensi berat (Muttaqin, 2009).

Hipertensi ortostatik merupakan efek samping yang

sering terjadi, klien harus dinasehati untuk bangkit perlahan-

lahan dari posisi duduk. Obat-oabatan dalam kelompok ini

dapat menyebabkan retensi natrium dan air (Muttaqin, 2009).

e. Vasodilator Arteriol yang bekerja langsung (Calcium

Antagonist)

Vasodilator yang bekerja langsung adalah obat tahap

III yang bekerja dengan merelaksasikan otot-otot polos

pembuluh darah, terutama arteri, sehingga menyebabkan

vasodilatasi. Dengan terjadinya vasodilatasi, tekanan darah

akan turun dan natrium serta air tertahan, sehingga terjadi

edema perifer. Diuretik dapat diberikan bersama-sama dengan

vasodilator yang bekerja langsung untuk mengurangi edema.

Refleks takikardia disebabkan oleh vasodilatasi dan

menurunnya tekanan darah (Muttaqin, 2009).

6. Komplikasi Hipertensi

a. Stroke

Akibat terjadi hemoragi tekanan tinggi di otak, atau akibat

embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan

tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila

arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan

penebalan, sehingga aliran darah ke area otak yang diperdarahi

kurang. Arteri otak yang mengalami aterosklerosis dapat melemah

sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma

(Corwin, 2009).

b. Infark miokard

Page 35: Lamp Iran

Dapat terjadi apabila arteri koroner yang aterosklerotik

tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila

terbentuk trombus yang menghambat aliran darah melewati

pembuluh darah. Pada hipertensi kronis dan hipertrofi ventrikel,

kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat di penuhi dan

dapat tejadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Demikian

juga, hipertofi ventrikel dapat menyebabkan perubahan waktu

hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga terjadi disritmia,

hipoksia jantung, dan peningkatan risiko pembentukan bekuan

(Corwin, 2009).

c. Gagal ginjal

Terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi

pada kapiler glomerulus ginjal. Dengan rusaknya glomerulus,

aliran darah ke unit fungsional ginjal, yaitu nefron akan terganggu

dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan kematian. Dengan

rusaknya mebran glomerulus, protein akan keluar melalui urine

sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang dan

menyebabkan edema, yang sering dijumpai pada hipertensi kronis

(Corwin, 2009).

d. Ensefalopati (kerusakan otak)

Dapat terjadi, terutama pada hipertensi maligna (hipertensi

yang meningkat cepat dan berbahaya). Tekanan yang sangat

tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningktan tekanan kapiler

dan mendorong cairan ke ruang interstisial di seluruh susunan

saraf pusat. Neuron-neuron disekitarnya kolaps dan terjadi koma

serta kematian (Corwin, 2009).

e. Kejang

Dapat terjad pada wanita pre eklamsia. Bayi yang lahir

mungkin memiliki berat lahir kecil pada masa kehamilan akibat

perfusi plasenta yang tidak adekuat, kemudian dapat mengalami

hipoksia dan asidosis jika ibu mengalami kejang selama atau

sebelum proses persalinan (Corwin, 2009).

Page 36: Lamp Iran

f. Rusaknya organ tubuh seperti jantung, mata, ginjal, otak, dan

pembuluh darah besar (Departemen kesehatan RI, 2006).

Lampiran 2

Lembar Evaluasi

1. Apakah Hipertensi itu? Apa yang menyebabkan?

2. Bagaimana gejalanya?

3. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah tekanan darah tinggi?

4. Apakah komplikasi yang dapat terjadi?

Jawaban Peserta

Lampiran 3

Rangkaian Gerakan Senam

Pemanasan

Page 37: Lamp Iran

Senam Inti

Pendinginan

Page 38: Lamp Iran

Daftar Pustaka

Gunawan, Lany. 2001. Hipertensi Tekanan Daarah Tinggi. Yogyakarta :

Kanisius

Vitahealth. Hipertensi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Baradero, Mary. 2008. Klien Gangguan Kardiovaskular : Seri Asuhan

Keperawatan. Jakarta : EGC

Tambayong, Jan. 2000. Patofidiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Corwin, Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3. Jakarta : EGC

Brasher, Valentina L. 2007. Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan

Manajemen edisi 2. Jakarta : EGC

Majid, Abdul. 2004. Krisis Hipertensi Aspek Klinis dan Pengobatan.

Bagian Fisiologi. Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Pharmaceutical care untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat Bina Farmasi

Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, 2006.