Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

102
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Jl. Drs. Essau Sesa - Sowi Gunung - Manokwari - Papua Barat Telp/Fax (0986) 214719 Website: telukcenderawasih-nationalpark.org

description

laporan Akuntabiltas Kinerja Intansi Pemerintaha Tahun 2012 pada Balai Besar Taman nasional Teluk Cenderawasih

Transcript of Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Page 1: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2012

Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Jl. Drs. Essau Sesa - Sowi Gunung - Manokwari - Papua Barat

Telp/Fax (0986) 214719 Website: telukcenderawasih-nationalpark.org

Page 2: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)
Page 3: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

IKHTISAR EKSEKUTIF LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Taman Nasional Teluk Cenderawasih memegang peranan penting dalam mendukung

implementasi arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional. Taman Nasional

Teluk Cenderawasih sebagai salah satu kawasan pelestarian alam yang memiliki

potensi sumber daya alam hayati dan non hayati yang cukup tinggi serta ekosistemnya

dan diharapkan mampu berfungsi sebagai pelindung sistem penyangga kehidupan dan

mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan, juga berfungsi sebagai salah

satu tempat pengawetan keanekaragaman hayati yang aman dan terjaga, serta dapat

bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat lokal, nasional, maupun internasional

secara lestari.

Oleh karena itu untuk menjamin berfungsinya kawasan tersebut maka keberadaan dan

kelestarian Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan hal utama untuk

dilakukan. Atas dasar tersebut di atas, maka visi yang diemban Balai Besar Taman

Nasional Teluk Cenderawasih adalah sebagi berikut:

” Terwujudnya kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang lestari berdasarkan

kearifan lokal guna peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar

kawasan ".

Visi Taman Nasional Teluk Cenderawasih tersebut di atas diwujudkan dalam beberapa

misi. Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh suatu organisasi agar

tujuannya dapat tercapai sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Untuk Menuju

pencapaian visi dimaksud, misi pengembangan Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih digariskan sebagai berikut:

a. Memantapkan kawasan dan status hukum untuk mendukung pengelolaan konservasi

sumber daya alam dan ekosistemnya yang optimal;

b. Memantapkan perlindungan, penegakan hukum pengawetan dan upaya rehabilitasi

sumberdaya keanekaragaman hayati dan ekosistem Taman Nasional Teluk

Cenderawasih;

c. Mengembangkan secara optimal pemanfaatan sumber daya alam hayati dan

ekositemnya bagi pengembangan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan

Page 4: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

IKHTISAR EKSEKUTIF LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

iii

pariwisata alam untuk mendukung pemanfaatan berkelanjutan bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan;

d. Mengembangkan sistem kelembagaan dan kemitraan konservasi dalam rangka

pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;

e. Mencegah terjadinya kebakaran hutan di kawasan dalam rangka pengendalian

kebakaran hutan.

Kondisi yang diinginkan dalam sisa kurun waktu dua tahun (2010-2014) terkait program

pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih adalah sebagai berikut:

1. Adanya peningkatan sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas,

terwujudnya regulasi dan kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya alam dan

ekosistemnya secara memadai dan berjalan efektif, tersedianya dukungan sarana

dan prasarana yang memadai serta dukungan Program dan Anggaran (dana) yang

cukup, memadai dan professional;

2. Pemberian tanda batas luar kawasan yang jelas serta sosialisasi batas kawasan akan

menunjang terjaminnya keberadaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.

Adanya data base yang jelas, terintegrasi dan ter-up date mampu menjadi bahan

pertimbangan yang cukup penting dalam pengambilan keputusan khususnya terkait

pengelolaan kawasan. Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang

mempunyai daya saing tinggi sebagai laboratorium alam bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan pengembangan pariwisata alam;

3. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam yang optimal di

kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dapat terwujud jika ada

sinergitas/harmonisasi pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan

melibatkan semua pihak/stakeholders yang berkepentingan. Perbaikan sarana

prasarana pendukung, sarana transportasi dan akomodasi serta obyek kawasan yang

terkelola dengan baik akan semakin meningkatkan minat para wisatawan baik dalam

maupun luar negeri untuk berkunjung di Taman Nasional Teluk Cenderawasih;

4. Terjaminnya keberadaan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati

diindikasikan dengan menurunnya gangguan terhadap kawasan, berkurangnya kasus

illegal fishing dan pengambilan SDA lainnya serta mendorong upaya penegakan

hukum untuk kasus TIPIHUT yang efektif dan mempunyai efek jera. Selain itu pola

komunikasi dan koordinasi yang baik dan berkelanjutan dengan berbagai instansi

terkait perlu terus diupayakan agar tidak terjadi tumpang tindih kepentingan.

Page 5: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

IKHTISAR EKSEKUTIF LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

iv

Pada tahun 2012 ini, hasil pencapaian kinerja kegiatan yang diperoleh oleh Balai Besar

Taman Nasional Teluk Cenderawasih sebesar 94,92% dan hasil pencapaian kinerja

sasaran sebesar 96,30%. Hasil pencapaian sasaran ini didukung oleh sasaran strategis

pendukung tercapainya visi dan misi dalam Renstra Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih yang juga tertuang dalam Penetapan Kinerja tahun 2012.

Seiring berjalannya pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada tahun 2012,

terdapat beberapa kendala/hambatan dan permasalahan yang dihadapi, yaitu sebagai

berikut:

a) Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana kegiatan sehingga hasil

yang diperoleh kurang maksimal;

b) Kurangnya koordinasi antara penanggung jawab kegiatan dengan pelaksana

kegiatan terkait tata waktu pelaksanaan kegiatan sehingga timbul potensi

penumpukan kegiatan di akhir tahun dan penumpukan tersebut mengakibatkan

kesulitan dalam melakukan pencairan dana sesuai mekanisme;

c) Keterbatasan kapasitas sumber daya manusia dalam merencanakan dan

melaksanakan kegiatan sehingga pencapaian target yang direncanakan tidak dapat

dicapai;

d) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan baik alat

maupun sarana transportasi;

e) Jadwal pelaksanaan kegiatan yang bertepatan dengan kondisi cuaca yang buruk

sehingga menimbulkan resiko ancaman keselamatan yang tinggi;

f) Kurangnya kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat

identifikasi/survey/inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun populasi flora

ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga data yang diperoleh

belum bisa merepresentasikan kondisi flora atau fauna dan kondisi perekonomian

masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;

g) Belum tuntasnya permasalahan sertifikasi kepemilikan atas hak tanah di Bidang

Pengelolaan TN Wilayah II Wasior karena belum adanya RTRW Kabupaten Teluk

Wondama pasca bencana banjir bandang tahun 2010;

h) Potensi perusakan terumbu karang yang masih tinggi di titik tertentu dengan cara

pemakaian alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti pemakaian potassium,

bom dan jaring pukat harimau;

i) Beberapa kali dilakukan revisi DIPA sehingga pencairan anggaran harus menunggu

proses revisi tersebut selesai;

Page 6: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

IKHTISAR EKSEKUTIF LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

v

j) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan

mitra kerja dalam hal tata waktu pelaksanaan dan pelaksana kegiatan kolaborasi

sehingga terjadi tumpang tindih;

k) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan

PEMDA/LSM/LMA dalam pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.

Oleh karenanya dilakukan langkah-langkah antisipatif oleh Balai Besar Taman Nasional

Teluk Cenderawasih sebagai berikut:

a) Penyusunan rencana tata waktu kegiatan yang mantap dan mempertimbangkan

pola perubahan musim;

b) Setiap pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan aspek tata waktu, metode,

SDM dan anggaran;

c) Peningkatan pengawasan dan pengendalian kegiatan oleh penanggung jawab

kegiatan;

d) Peningkatan koordinasi antara penanggung jawab kegiatan dan pelaksana

kegiatan;

e) Peningkatan kapasitas SDM perencanaan dan pelaksana kegiatan melalui

bimbingan teknis/diklat/pelatihan;

f) Peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan;

g) Peningkatan kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat

identifikasi/survey/ inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun populasi flora

ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga data yang bisa

merepresentasikan kondisi flora atau fauna dan kondisi perekonomian masyarakat

di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;

h) Peningkatan koordinasi guna penuntasan sertifikasi kepemilikan atas hak tanah;

i) Peningkatan koordinasi dengan mitra kerja agar kegiatan kolaborasi tidak tumpang

tindih dengan kegiatan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih;

j) Melakukan pendekatan intensif kepada PEMDA/LSM/LMA guna peningkatan

sinergitas dalam mengelola Taman Nasional Teluk Cenderawasih agar visi

pengelolaan taman nasional berdasarkan kearifan lokal tercapai;

k) Pemecahan berbagai permasalahan pengelolaan baik eksternal maupun internal

melalui serangkaian upaya pengelolaan berbasis perlindungan, pengawetan,

pemanfaatan dan permberdayaan masyarakat.

Page 7: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

DAFTAR ISI LAKIP TAHUN 2012 BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i

IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................................ ix

I. PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Kelembagaan ....................................................................................................................... 2

C. Sumberdaya dan Sarana Pendukung ................................................................................... 4

D. Sistematika Penyajian .......................................................................................................... 13

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................................................................... 14

A. Perencanaan ....................................................................................................................... 14

1. Rencana Strategis 2010-2014 .......................................................................................... 14

2. Indikator Kinerja Utama 2010-2014 ................................................................................ 18

B. Penetapan Kinerja Tahun 2012 ........................................................................................... 19

III. AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................................................ 21

A. Pengukuran Capaian Kinerja .................................................................................................. 21

1. Pengukuran Capaian Kinerja Kegiatan ............................................................................. 21

2. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis ............................................................... 23

B. Analisis Capaian Kinerja ......................................................................................................... 24

C. Akuntabilitas Keuangan ......................................................................................................... 51

IV. PENUTUP .................................................................................................................................... 53

A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 53

B. Saran ...................................................................................................................................... 55

LAMPIRAN

Page 8: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

DAFTAR

TABEL LAKIP TAHUN 2012 BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sebaran pegawai BBTNTC menurut jabatan dan tingkat pendidikan ................................ 8

Tabel 2. Neraca BMN BBTNTC per 31 Desember 2012 ................................................................... 11

Tabel 3. Besaran DIPA BA 029 BBTNTC Tahun 2012 ....................................................................... 12

Tabel 4. Indikator Kinerja dan target sasaran strategis BBTNTC Tahun 2012 ................................. 19

Tabel 5. Nilai Capaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2012 .................................................. 22

Tabel 6. Prosentase pencapaian sasaran strategis BBTNTC Tahun 2012 ........................................ 23

Tabel 7. Hasil kegiatan inventarisasi ketam kenari .......................................................................... 25

Tabel 8. Hasil inventarisasi jenis teripang ........................................................................................ 28

Tabel 9. Hasil inventarisasi dan identifikasi jenis mangrove ........................................................... 29

Tabel 10. Hasil inventarisasi dan identifikasi lamun .......................................................................... 30

Tabel 11. Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2012 .................................................... 34

Tabel 12. Rekapitulasi rencana dan realisasi anggaran BBTNTC tahun 2012 .................................... 51

Tabel 13. Perbandingan angggaran pengelolaan TNTC tahun 2011 dengan tahun 2012 ................. 51

Page 9: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

DAFTAR

GAMBAR LAKIP TAHUN 2012 BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Letak Taman Nasional Teluk Cenderawasih ................................................................. 1

Gambar 2. Struktur Organisasi Balai Besar TN Teluk Cenderawasih ............................................... 3

Gambar 3. Grafik perkembangan SDM Polisi Kehutanan pada BBTNTC ........................................ 9

Gambar 4. Grafik perkembangan SDM PEH pada BBTNTC.............................................................. 10

Gambar 5. Grafik perkembangan SDM Penyuluh Kehutanan pada BBTNTC .................................. 10

Gambar 6. Grafik Perkembangan Populasi Hiu paus dari tahun 2011-2012 ................................... 26

Gambar 7. Perkembangan populasi Hiu Paus dari bulan Juni-Nov 2012 ........................................ 27

Gambar 8. Perkembangan penutupan terumbu karang di P. Nuana dan Manimaje ...................... 28

Gambar 9. Perkembangan penutupan karang di Tridacna atol ...................................................... 29

Gambar 10. Grafik perkembangan PNBP selama 5 tahun terakhir ................................................... 32

Gambar 11. Grafik perkembangan kunjungan wisatawan ke TNTC selama 5 tahun ........................ 33

Gambar 12. Perkembangan Jumlah Kader Konservasi dari Tahun 2006 – 2012 ............................... 36

Gambar 13. Jenis temuan kasus SPORC Brigade Kasuari .................................................................. 41

Gambar 14. Jenis kasus yang dijumpai pada tiap BPTN Wilayah ...................................................... 41

Gambar 15. Jumlah diklat dan peserta diklat dari pegawai BBTNTC ................................................ 42

Page 10: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

DAFTAR

LAMPIRAN LAKIP TAHUN 2012 BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Matriks Rencana Strategis Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih 2010-2014

Lampiran 2. Penetapan Kinerja Tahun 2012

Lampiran 3. Matrik Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Lampiran 4. Pengukuran Pencapaian Sasaran Strategis (PPS)

Lampiran 5. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK)

Page 11: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan taman nasional perairan terluas di

Indonesia. Kawasan ini pada awalnya ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Alam Laut

melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 58/Kpts-II/1990 pada tanggal 3

Februari 1990 dengan luasan ± 1.453.500 hektar. Kemudian, dinyatakan sebagai

taman nasional melalui pernyataan Menteri Kehutanan pada Acara Pekan

Konservasi Alam Nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pernyataan ini tertuang

dalam Surat Pernyataan Nomor 448/Kpts-II/1990 pada tanggal 6 Maret 1990.

Selanjutnya, Kawasan Teluk Cenderawasih ditunjuk sebagai taman nasional melalui

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 472/Kpts-II/1993 pada tanggal 2

September 1993 dengan luas 1.453.500 Ha dan ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8009/Kpts-II/2002 tanggal 29 Agustus 2002.

Kawasan Taman Nasional Teluk

Cenderawasih secara geografis terletak

pada koordinat 134˚06’-135˚10’ BT dan

01˚43’-03˚22’ LS serta secara administratif

kawasan ini terletak di Kabupaten Teluk

Wondama, Provinsi Papua Barat dan

Kabupaten Nabire, Provinsi Papua (gambar

1). Sedangkan secara geologis kawasan ini

terletak di tepi Samudera Pasifik yang

merupakan daerah jalur pertemuan antara

lempeng Australia dan lempeng Pasifik

serta terdapat barrier sehingga sirkulasi air

di bagian perairan Teluk Cenderawasih

cenderung lebih lambat bila dibandingkan

di Samudera Pasifik sehingga menyebabkan

kawasan perairan Teluk Cenderawasih menjadi perairan yang hangat dan

megabiodiversity. Oleh karenanya, kawasan ini terkenal memiliki keanekaragaman

yang tinggi baik dari terumbu karang, flora dan faunanya.

Panorama Pulau Rumberpoon

Gambar 1. Letak Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Page 12: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

2

Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konsevasi Sumber Daya

Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang

Kehutanan, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih memiliki mandat

pembangunan dan pengelolaan kawasan konservasi. Sebagai salah satu Unit

Pelaksana Teknis di lingkup Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi

Alam, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih memiliki tugas pokok dan

fungsi menyelenggarakan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya

serta pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar

Taman Nasional Teluk Cenderawasih tahun 2012 dimaksudkan sebagai wujud

pertanggungjawaban Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih kepada

Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam selaku atasan dalam hal

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi dalam mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Srtategis Balai Besar Taman Nasional

Teluk Cenderawasih.

B.KELEMBAGAAN

B.1.Struktur Organisasi

Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan organisasi pelaksana

teknis pengelolaan taman nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Direktur Jenderal PHKA serta dipimpin oleh seorang Kepala Balai

Besar berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.03/Menhut-II/2007

tanggal 1 Februari 2007 jo. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.52/Menhut-

II/2009 tanggal 27 Juli 2009. Berdasarkan struktur dan tipologi organisasi, Balai

Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan Balai Besar Taman Nasional

Tipe A. Adapun bagan struktur organisasi Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih tersaji dalam gambar 2.

Page 13: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

3

Gambar 2. STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH

Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Balai Besar

Kepala Sub Bagian Umum

Kepala Sub Bagian Perencanaan & Kerjasama

Kepala Sub Bagian Data Evlap & Humas

Kepala Bidang Teknis

Konservasi TN

Kepala Bidang Pengelolaan

TN Wilayah II Wasior

Kepala Bidang Pengelolaan

TN Wilayah III Ransiki

Kepala Seksi Pelayanan & Pemanfaatan

Kelompok Jabatan Fungsional:

1. Polisi Kehutanan

2. Pengendali Ekosistem Hutan

3. Penyuluh Kehutanan

4. Analis Kepegawaian

Kepala Seksi Perlindungan, Pengawetan &

Perpetaan

Kepala Seksi Pengelolaan TN

Wilayah III Aisandami

Kepala Seksi Pengelolaan TN

Wilayah IV Roon

Kepala Seksi Pengelolaan TN

Wilayah V Rumberpon

Kepala Seksi Pengelolaan TN

Wilayah VI Windesi

Kepala Bidang Pengelolaan

TN Wilayah I Nabire

Kepala Seksi Pengelolaan TN

Wilayah I Kwatisore

Kepala Seksi Pengelolaan TN

Wilayah II Yeretuar

Page 14: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

4

B.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih sebagai unit pelaksana teknis

Ditjen PHKA memiliki tugas pokok melakukan penyelenggaraan konservasi sumber

daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan taman nasional

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksakan

tugasnya, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut :

a. Penataan zonasi, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan evaluasi

pengelolaan kawasan taman nasional;

b. Pengelolaan kawasan taman nasional;

c. Penyidikan, perlindungan dan pengamanan kawasan taman nasional;

d. Pengendalian kebakaran hutan;

e. Promosi, informasi konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya;

f. Pengembangan bina cinta alam serta penyuluhan konservasi sumberdaya alam

hayati dan ekosistemnya;

g. Kerjasama pengembangan konservasi sumberdaya alam hayati dan

ekosistemnya serta pengembangan kemitraan;

h. Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan taman nasional;

i. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam;

j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

C. SUMBERDAYA DAN SARANA PENDUKUNG

C.1. Sumber Daya

C.1.1. Sumber Daya Alam

Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan kawasan yang

memiliki potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang sangat tinggi

baik yang berada di daratan maupun perairan. Kawasan ini, secara definitif

ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8009/Kpts-

II/2002 tanggal 29 Agustus 2002 dengan luas 1.453.500 Ha yang terdiri dari

68.000 Ha daratan yang meliputi 12.400 ha (0,85 %) pesisir pantai, 55.800 ha

(3,84 %) daratan pada pulau-pulau, 80.000 ha (5,5 %) terumbu karang dan luas

lautan 1.305.500 ha (89,8 %).

Page 15: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

5

Ekosistem di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih terdiri dari 5

(lima) tipe ekosistem, yaitu ekosistem hutan tropis daratan/pulau, ekosistem

hutan pantai, ekosistem hutan mangrove, ekosistem padang lamun, dan

ekosistem terumbu karang. Posisi Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang

terletak pada tepi Samudera Pasifik dan merupakan daerah pertemuan

lempengan Benua Australia dan lempengan Samudera Pasifik menyebabkan

kawasan ini kaya akan keanekaragaman sumberdaya alam terutama

keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi.

Di Taman Nasional Teluk Cenderawasih terdapat flora laut (jenis tumbuhan yang

hidup pada perairan laut) yang terdiri dari dua kelompok yaitu tumbuhan yang

tidak berbunga (algae), dan tumbuhan laut yang berbunga (umumnya dikenal

sebagai rumput laut). Banyak di antara jenis-jenis algae yang telah mengeras

karena kapur, terutama jenis algae merah. Algae merupakan dasar dari rantai

pangan bagi terumbu karang, dan jenis-jenis yang mengandung kapur

menyediakan bahan yang cukup banyak pengendapan karang bersama dengan

sisa-sisa kerangka karang dan moluska membentuk dasar dari pulau-pulau

karang. Selain algae, juga terdapat lamun. Lamun yang ada di kawasan,

berbentuk padang yang lebat dan berada pada dasar pesisir kawasan laut Taman

Nasional Teluk Cenderawasih. Terdapat beberapa padang lamun yang luas di

kawasan yang ditumbuhi oleh Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides,

Cymodaceae serrulata, Cymodaceae rotundata, dan Thalassodendron ciliatum

memiliki fungsi menahan bahan endapan organik dan anorganik sehingga

membentuk sebuah lempengan yang dipenuhi bahan makanan yang cukup bagi

flora dan fauna terumbu karang di sekitarnya.

Ekosistem terumbu karang di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada

umumnya tersebar dalam dua zona yaitu zona rataan terumbu karang (reef flat)

dan zona lereng terumbu karang (reef slope). Zona rataan terumbu karang

berada dekat garis pantai (daerah intertidal) hanya didominasi oleh substrat pasir

dan lamun, dengan beberapa jenis karang dari marga Porites, Acropora,

Poccilopora, dan Favites. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Balai

Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih bersama dengan dan WWF hingga

tahun 2008, persentase penutupan karang hidup pada beberapa plot pengamatan

terumbu karang di kawasan Teluk Cenderawasih rata-rata berkisar 26,56 % hingga

Gugusan Terumbu Karang

Page 16: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

6

78 % dan penutupan karang hidup yang tinggi terdapat di Selat Numamuram 78

%, Pasir Panjang (bagian belakang) 54 %, dan Pulau Kabuai 53 %. Daerah dengan

penutupan karang hidup yang tinggi juga menjadi daerah yang memiliki potensi

keaneragaman jenis karang yang tinggi, seperti di Selat Numamuram.

Berdasarkan hasil survei The National Conservation, Conservation International

dan Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada Februari 2006, terdapat ± 460 jenis

karang, yang terdiri dari 67 genus dan sub genus 260 jenis karang Scleractinia

yang tersebar pada tepi pulau baik pulau besar maupun kecil. Terdapat dua lokasi

yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di Teluk Cenderawasih, bahkan

tertinggi di kawasan Indo Pacifik yaitu di Selat Numamuram dan Pulau Purup.

Kekayaan sumberdaya alam lainnya yang terdapat di kawasan Taman Nasional

Teluk Cenderawasih adalah keanekaragaman jenis ikan yang sangat tinggi.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih bekerjasama dengan Conservation International Indonesia, WWF

Indonesia, The National Conservation dan Universitas Negeri Papua pada tahun

2006 telah ditemukan sebanyak 718 jenis ikan. Pada tahun 2008, UNIPA bersama

CI Indonesia dan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih menemukan

sebanyak 119 jenis ikan sehingga jumlahnya menjadi 836 jenis, dimana 9 jenis

diantaranya adalah jenis baru. Jumlah ini diperkirakan masih dapat bertambah

sampai sekitar 1.118 jenis ikan yang terdiri dari jenis ikan muara, ikan mangrove,

ikan karang dan ikan pelagis. Jenis-jenis ikan karang merupakan jenis yang paling

banyak dijumpai seperti dari famili Chaetodantidae (kepe-kepe/Buterfly fishes),

famili Pomacantridae (Angelfish, Damselfish, dan Anemonfish), Labridae

(Wrasses), Scaridae (Parrotfish), Acanthuridae (Surgean fishes), Siganidae

(Rabbitfishes), Balistidae (Tigerfihses) dan beberapa jenis ikan karang lainnya.

Selain ikan karang, juga terdapat ikan raksasa yakni ikan Hiu Paus yang menjadi

primadona wisata di Teluk Cenderawasih. Hiu paus (Rhincodon typus) adalah hiu

pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. Hiu ini adalah satu-

satunya anggota dari genusnya Rhincodon dari Famili Rhincodontidae (disebut

Rhinodontes sebelum tahun 1984), yang masuk kedalam subkelas Elasmobranchii

pada kelas Chondrichthyes.

Hemiscyllium Sp.

Page 17: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

7

Jenis moluska yang dapat dijumpai dalam kawasan tercatat sejumlah 201 jenis

(WWF, 1997 & Balai TNTC, 1998). Kelompok Gastropoda yang sering dijumpai,

antara lain : keong cowries (Cypraea spp.), keong Strombidae (Lambis lambis),

dan keong kerucut (Conus spp.), triton terompet (Charonia tritonis), kepala

kambing (Cassis cornuta) dan lola/susu bundar (Trochus nilotichus). Kelompok

moluska katup ganda berasal dari famili Tridacnidae (kima/kerang raksasa). Jenis-

jenisnya yaitu kima raksasa (Tridacna gigas), kima selatan (Tridacna derasa), kima

sisik (Tridacna squamosa), kima besar (Tridacna maxima), kima kebang (Tridacna

crocea), dan kima pasir (Hipopus hipopus).

Selain moluska, di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih juga terdapat

mamalia, reptil dan aves. Jenis mamalia yang terdapat di dalam kawasan

ditemukan 15 jenis diantaranya adalah Duyung (Dugong dugong), Paus biru

(Balaenoptera musculus), Paus sperma (Physeter macrocephalus) dan Lumba-

lumba (Dolphinidae sp.) sering dijumpai di sekitar perairan Windesi, P. Roswar

dan P. Yop. Sedangkan jenis reptil yang ada diantaranya yaitu penyu yang terdiri

dari penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu

lekang (Lephidochelys olivacea) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).

Selain penyu juga terdapat jenis reptil lain, seperti biawak abu-abu (Varanus

nebolosus), biawak coklat (Varanus timorensis), biawak ambon (Varanus

amboniensis), buaya muara (Crocodylus porosus), buaya air tawar (Crocodylus

novaeguinea), kadal dan ular. Aves yang ada antara lain junai mas (Chaloenas

nicobarica), dara laut (Ducula sp.), camar laut (Sterna sp.) dan lain-lain.

Berdasarkan kegiatan inventarisai baik yang dilakukan WWF (1997) dan Balai

Besar TNTC (2005, 2008) serta laporan magang (2004) ditemukan 184 jenis

burung dalam kawasan TNTC. Jenis-jenis burung ini memiliki daerah bersarang di

P. Kumbur, P. Kuwom dan P. Matas. Burung gosong (Megapodius freicinet), dan

elang laut dada putih (Haliaetus leucogaster).

C.1.2.Sumber Daya Manusia

Sampai dengan 31 Desember tahun 2012, jumlah pegawai Balai Besar Taman

Nasional Teluk Cenderawasih sebanyak 141 orang dengan rincian sebagai

berikut:

Tridacna gigas)

Page 18: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

8

Tabel 1. Sebaran Pegawai Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih menurut jabatan dan tingkat pendidikan

No. Jabatan

Tingkat Pendidikan Jml

S2 S1 D3 SLTA

SMP K NK K NK K NK

1

Kepala Balai Besar

1

-

-

-

-

-

-

-

1

2 Plh. Kepala Bagian Tata Usaha 1 - - - - - - 1

3. Kepala Bidang Teknis - 1 - - - - - - 1

4. Kepala Bidang Pengelolaan TN Wilayah I

- 1 - - - - - - 1

5. Kepala Bidang Pengelolaan TN Wilayah II

- - 1 - - - - - 1

6. Kepala Bidang Pengelolaan TN Wilayah III

1 - - - - - - - 1

7. Kepala Sub bagian Umum - 1 - - - - - - 1

8. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan

Kerjasama

- - 1 - - - - - 1

9. Kepala Sub Bagian Evaluasi, Laporan, dan Humas

- - 1 - - - - - 1

10. Kepala Seksi Perlindungan,

Pengawetan dan Pemetaan

- - 1 - - - - - 1

11. Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan

1 - - - - - - - 1

12. Kepala Seksi Pengelolaan TN I - 1 - - - - - 1

13. Kepala Seksi Pengelolaan TN II - - 1 - - - - - 1

14. Kepala Seksi Pengelolaan TN III - 1 - - - - - 1

15. Kepala Seksi Pengelolaan TN IV - 1 - - - - - - 1

16. Kepala Seksi Pengelolaan TN V - - - - - - 1 - 1

17. Kepala Seksi Pengelolaan TN VI - - 1 - - - - - 1

18. Fungsional Polhut - - 1 10 - 19 36 - 66

19. Fungsional PEH - 7 10 2 - 15 2 - 36

20. Fungsional Penyuluh 1 2 - 1 - - - - 4

21. Fungsional Analis Kepegawaian - - 1 - - - - - 1

Non Struktural

22. Penata BCA dan Kader Konservasi - 1 - - - - - - 1

23. Penyaji data Laporan dan Statistik Konservasi

- - - - - 1 - - 1

24. Penyusun Program dan Evaluasi - 1 - - - - - - 1

25. Pengumpul dan Pengolah Data Kepegawaian

- - - - 1 - - - 1

26. Verifikator Keuangan - - - - - - 1 - 1

27. Penata Bina Konservasi dan Perlindungan

- - - 1 - - - - 1

28. Tenaga Pengaman Hutan Lainnya - - - - - - 2 - 2

29. Petugas Keamanan - - - - - - 1 1

30. Operator Radio Komunikasi - - - - - - 1 - 1

31. Penata Usaha Umum - - - - - - 3 - 3

32. Penata Usaha Barang dan

Perlengkapan

- - - - - - 1 - 1

33. Staff - 2 - - - - - - 2

34. Pembantu Motoris - - - - - - 1 - 1

Jumlah 141 Keterangan: K: Kehutanan NK: Non Kehutana

Page 19: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

9

Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih, dibutuhkan sumber daya manusia yang memadai sesuai standar

kebutuhan jabatan. Melihat data tersebut di atas, Balai Besar Taman Nasional

Teluk Cenderawasih sebagai ujung tombak dalam upaya perlindungan,

pengawetan, pelestarian, dan pemanfaatan yang lestari Taman Nasional Teluk

Cenderawasih masih sangat kekurangan tenaga lapangan baik dari unsur

fungsional Polisi Kehutanan (Polhut), Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), maupun

Penyuluh Kehutanan. Adapun perkembangan jumlah Polisi Kehutanan,

Pengendali Ekosistem Hutan dan Penyuluh Kehutanan tersaji pada gambar 3.

Gambar 3. Grafik perkembangan SDM Polisi Kehutanan pada Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

0

10

20

30

40

50

60

70

2007 20082009

20102011

2012

54 54 5561 66 66

Jumlah Polisi Kehutanan

Jum

lah

(O

ran

g)

Tahun

Page 20: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

10

Gambar 4.Grafik perkembangan SDM Pengendali Ekosistem Hutan pada Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Gambar 5. Grafik perkembangan SDM Penyuluh Kehutanan pada Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

C.2. Sarana Pendukung

Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dalam pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya selain membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan

memiliki kompetensi serta kapabilitas yang memadahi, baik dalam jumlah maupun

ketersediaan yang proporsional, juga sangat bergantung pada ketersediaan sarana

dan prasarana yang memadahi. Sarana dan prasarana penunjang yang dimaksud

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2007 20082009

20102011

2012

31 33

29

36 36 36

Jumlah Pengendali Ekosistem Hutan

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

2007 20082009

20102011

2012

0

2 2

4 4 4Jumlah Penyuluh Kehutanan

Jum

lah

(O

ran

g)Ju

mla

h (

Ora

ng)

Page 21: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

11

berupa sarana dan prasarana perkantoran, sarana prasarana fisik dan teknis

kegiatan konservasi serta sarana prasarana pengamanan hutan. Demikian pula

halnya dengan sarana prasarana pengelolaan kawasan konservasi. Walaupun

demikian, secara bertahap dilakukan upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan

prasarana sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan pembiayaan pemerintah.

Dengan luas tersebut, diharapkan sarana prasarana akan dapat bertambah melalui

usulan yang disampaikan oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih.

Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih sampai saat ini terus melengkapi

sarana dan prasarana pendukung pengelolaan secara bertahap, guna lebih

mengoptimalkan pengelolaan kawasan TN Teluk Cenderawasih. Kawasan TN Teluk

Cenderawasih sebagian besar adalah lautan, yang tentunya membutuhkan sarana

dan prasarana transportasi laut dalam menunjang kinerja pengelolaan. Pada tahun

ini telah direalisasikan 6 unit speed boat.

Untuk bangunan kantor BPTN Wilayah I Nabire masih berstatus sewa, demikian

juga dengan kantor BPTN Wilayah II Wasior yang rusak berat dikarenakan bencana

banjir bandang tahun 2010. Sedangkan untuk seluruh bangunan SPTN Wilayah I-IV,

masih belum layak digunakan sebagai kantor dikarenakan bangunan tersebut

sebelumnya merupakan bangunan pondok kerja dan belum sepenuhnya dilengkapi

oleh sarana dan prasarana penunjang bangunan layaknya perkantoran yang

memadai. Hal ini merupakan salah satu permasalahan tersendiri yang dihadapi

oleh Balai Besar TN Teluk Cenderawasih.

Nilai aset tahunan Barang Milik Negara (BMN) Balai Besar TN Teluk Cenderawasih

dengan 3 BPTN Wilayah dan 6 SPTN Wilayah per 31 Desember 2012 adalah sebesar

Rp. 22.375.625.691,-. Adapun rinciannya tersaji dalam tabel 2.

Tabel 2. Neraca BMN Balai Besar TN Teluk Cenderawasih per 31 Desember 2012 Akun Neraca Jumlah

Kode Uraian

117111 Barang Konsumsi 64,255,380

117112 Amunisi 54,592,521

117113 Bahan untuk pemeliharaan 944,900

117131 Bahan baku 0

117199 Persediaan lainnya 0

131111 Tanah 438,175,017

132111 Peralatan dan mesin 12,235,307,234

133111 Gedung dan bangunan 7,333,035,419

134111 Jalan dan jembatan 1,007,669,000

134112 Irigasi 14,200,000

134113 Jaringan 56,046,220

136111 Konstruksi dalam pengerjaan 63,500,000

162191 Aset tak berwujud lainnya 214,500,000

Page 22: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

12

166112 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan

893,400,000

JUMLAH 22,375,625,691

C.3. Keuangan

Sumber daya keuangan merupakan faktor yang menentukan dalam pelaksanaan

tugas dan fungi guna merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi yang telah

ditetapkan. Balai Besar TN Teluk Cenderawasih pada tahun 2012 mendapatkan

alokasi anggaran sebesar Rp. 22.617.272.000,- bersumber dari DIPA BA 029 Tahun

2012 Nomor 0418/029-05.2.01/30/2012 tanggal 9 Desember 2011.

Yang kemudian mengalami beberapa revisi namun tidak mengurangi besarnya

pagu yang telah ditetapkan, hanya terjadi perubahan nama kegiatan dan

pergeseran mata anggaran ke belanja yang berbeda.

Tabel 3. Besaran DIPA BA 029 Balai Besar TN Teluk Cenderawasih Tahun 2012

No. Kode Indikator Kinerja Utama Sebelum Revisi

(Rp) Setelah Revisi

(Rp)

029.05.08 Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan

029.05.08.2306 Pengembangan dan Pengelolaan Taman Nasional

1. 2306.001 Dokumen Kepegawaian Taman Nasional

809.400.000,- 809.400.000,-

2. 2306.003 Laporan Keuangan dan Umum 218.573.000,- 218.573.000,-

3. 2306.004 Dokumen Program dan Anggaran / Data dan Informasi / Monitoring dan Evaluasi

266.600.000,- 266.600.000,-

4. 2306.007 Jumlah Penanganan Kasus Tindak Pidana Kehutanan, termasuk pembahan (kasus baru dan tunggakan)

326.230.000,- 326.230.000,-

5. 2306.012 Laporan Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan

131.475.000,- 131.475.000,-

6. 2306.014 Laporan Pengembangan dan Pemanfaatan Wisata Alam

923.380.000,- 923.380.000,-

7. 2306.021 Laporan Pembentukan / Pembinaan Kader Konservasi dan Kelompok Pecinta Alam

511.510.000,- 511.510.000,-

8. 2306.033 Speedboat / Perahu 255.000.000,- 255.000.000,-

9. 2306.037 Latihan Rutin Menembak 35.400.000,- 35.400.000,-

10. 2306.040 Lokasi Penanganan Konflik dan Tekanan pada Kawasan Taman Nasional

341.550.000,- 341.550.000,-

11. 2306.048 Laporan Perkembangan Spesies Terancam Punah Prioritas

673.840.000,- 673.840.000,-

12. 2306.054 Laporan Hasil Pelaksanaan Pencegahan, Pemadaman dan

408.900.000,- 408.900.000,-

Page 23: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENDAHULUAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

13

Penanganan Pasca Kebakaran Hutan

13. 2306.058 Dokumen Perencanaan Kawasan Taman Nasional

30.940.000,- 30.940.000,-

14. 2306.059 Laporan Pengamanan kawasan Taman Nasional

2.629.400.000,- 2.629.400.000,-

15. 2306.994 Layanan Perkantoran 10.522.074.000,- 10.522.074.000,-

16. 2306.995 Kendaraan Bermotor 50.000.000,- 50.000.000,-

17. 2306.996 Perangkat Pengelolah Data dan Komunikasi

203.000.000,- 203.000.000,-

18. 2306.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 527.700.000,- 527.700.000,-

19. 2306.998 Gedung / Bangunan 3.752.300.000,- 3.752.300.000,-

Total 22.617.272.000,- 22.617.272.000,- Sumber: Sub Bagian Perencanaan dan Kerjasama BBTNTC, 2012

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

IKHTISAR EKSEKUTIF, menyajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan dan sasaran

utama tersebut, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya. Disamping

itu, juga menyajikan tentang langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi

kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin

akan terjadi pada tahun mendatang.

PENDAHULUAN,menjelaskan hal-hal umum tentang instansi serta uraian singkat

mandat yang dibebankan kepada instansi yang termuat dalam ringkasan latar

belakang, kelembagaan, sumberdaya dan sarana pendukung.

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA, menjelaskan gambaran singkat mengenai

rencana stategis dan rencana kinerja. Selain itu juga menjelaskan sasaran yang ingin

diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan

capaian visi dan misi instansi

AKUNTABILITAS KINERJA, menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis

akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguaraikan secara sistematis

keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi

serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Selain itu, juga dilaporkan pula

akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi

pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya, termasuk analisis tentang capaian

indikator kinerja efisiensi.

PENUTUP, mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,

permasalahan dan kendala utama yang berkaiatan dengan kinerja instansi yang

bersangkutan serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun

mendatang.

Page 24: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

14

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan

1. Rencana Strategis 2010-2014

a. Visi dan Misi

Sebagai salah satu kawasan konservasi laut yang berada di bawah Kementerian

Kehutanan, Taman Nasional Teluk Cenderawasih memegang peranan penting dalam

mendukung implementasi arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional.

Taman Nasional Teluk Cenderawasih sebagai salah satu kawasan pelestarian alam

yang memiliki potensi sumber daya alam hayati dan non hayati yang cukup tinggi

serta ekosistemnya dan diharapkan mampu berfungsi sebagai pelindung sistem

penyangga kehidupan dan mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan,

juga berfungsi sebagai salah satu tempat pengawetan keanekaragaman hayati yang

aman dan terjaga, serta dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat lokal,

nasional, maupun internasional secara lestari.

Oleh karena itu untuk menjamin berfungsinya kawasan tersebut maka keberadaan

dan kelestarian Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan hal utama untuk

dilakukan. Atas dasar tersebut di atas, maka visi yang diemban Balai Besar Taman

Nasional Teluk Cenderawasih adalah sebagi berikut:

” Terwujudnya kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang lestari

berdasarkan kearifan lokal guna peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam

dan sekitar kawasan ".

Visi Taman Nasional Teluk Cenderawasih tersebut di atas diwujudkan dalam

beberapa misi. Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh suatu

organisasi agar tujuannya dapat tercapai sesuai dengan visi yang telah ditetapkan.

Untuk Menuju pencapaian visi dimaksud, misi pengembangan Balai Besar Taman

Nasional Teluk Cenderawasih digariskan sebagai berikut:

a) Memantapkan kawasan dan status hukum untuk mendukung pengelolaan

konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya yang optimal;

b) Memantapkan perlindungan, penegakan hukum pengawetan dan upaya

rehabilitasi sumberdaya keanekaragaman hayati dan ekosistem Taman Nasional

Teluk Cenderawasih;

c) Mengembangkan secara optimal pemanfaatan sumber daya alam hayati dan

ekositemnya bagi pengembangan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan

Page 25: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

15

pariwisata alam untuk mendukung pemanfaatan berkelanjutan bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan;

d) Mengembangkan sistem kelembagaan dan kemitraan konservasi dalam rangka

pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;

e) Mencegah terjadinya kebakaran hutan di kawasan dalam rangka pengendalian

kebakaran hutan.

b. Sasaran Strategis

Penetapan misi tersebut di atas dimaksudkan untuk mencapai sasaran strategis

yang hendak dicapai dalam waktu 5 (lima) tahun (2010-2014) bagi pengembangan

Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Sasaran strategis tersebut, meliputi:

a) Terwujudnya Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan potensi

keanekaragaman hayatinya yang tinggi, menjadi objek wisata alam unggulan

nasional;

b) Terwujudnya efektifitas pengelolaan taman nasional yang mantap, mandiri

dan profesional dalam menghadapi tantangan global;

c) Menurunnya konflik dan tekanan terhadap kawasan dan ekosistem Taman

Nasional Teluk Cenderawasih;

d) Terselesaikannya kasus baru dan terselesaikannya tunggakan perkara tindak

pidana kehutanan;

e) Terwujudnya peningkatan pemanfaatan jasa lingkungan kawasan Taman

Nasional Teluk Cenderawasih;

f) Meningkatnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kunjungan wisata

khususnya Whale Shark;

g) Meningkatnya kerjasama dan kemitraan bidang konservasi sumberdaya alam

hayati dan ekosistemnya.

c. Kondisi Yang Ingin Dicapai

Kondisi yang diinginkan dalam sisa kurun waktu dua tahun (2010-2014) terkait

program pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih adalah

sebagai berikut:

1. Adanya peningkatan sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas,

terwujudnya regulasi dan kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya alam dan

ekosistemnya secara memadai dan berjalan efektif, tersedianya dukungan

Page 26: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

16

sarana dan prasarana yang memadai serta dukungan Program dan Anggaran

(dana) yang cukup, memadai dan professional;

2. Pemberian tanda batas luar kawasan yang jelas serta sosialisasi batas kawasan

akan menunjang terjaminnya keberadaan kawasan Taman Nasional Teluk

Cenderawasih. Adanya data base yang jelas, terintegrasi dan ter-up date mampu

menjadi bahan pertimbangan yang cukup penting dalam pengambilan

keputusan khususnya terkait pengelolaan kawasan. Kawasan Taman Nasional

Teluk Cenderawasih yang mempunyai daya saing tinggi sebagai laboratorium

alam bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan

pengembangan pariwisata alam;

3. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam yang

optimaldi kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dapat terwujud jika ada

sinergitas/harmonisasi pengelolaan TNTC dengan melibatkan semua

pihak/stakeholders yang berkepentingan. Perbaikan sarana-prasarana

pendukung, sarana transportasi dan akomodasi serta obyek kawasan yang

terkelola dengan baik akan semakin meningkatkan minat para wisatawan baik

dalam maupun luar negeri untuk berkunjung di Taman Nasional Teluk

Cenderawasih;

4. Terjaminnya keberadaan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati

diindikasikan dengan menurunnya gangguan terhadap kawasan, berkurangnya

kasus illegal fishing dan pengambilan SDA lainnya serta mendorong upaya

penegakan hukum untuk kasus TIPIHUT yang efektif dan mempunyai efek jera.

Selain itu pola komunikasi dan koordinasi yang baik dan berkelanjutan dengan

berbagai instansi terkait perlu terus diupayakan agar tidak terjadi tumpang

tindih kepentingan.

d. Kebijakan

Untuk mencapai sasaran strategis 5 (lima) tahun (2010-2014), maka kebijakan

pengembangan dan pengelolaan Taman nasional Teluk Cenderawasih akan

diprioritaskan pada upaya untuk:

a. menekan aktivitas illegal logging/illegal fishing, perambahan kawasan

konservasi, perburuan, perdagangan dan peredaran hasil hutan/laut illegal

serta tumbuhan dan satwa liar dilindungi;

Page 27: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

17

b. Menata dan mengembangkan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan jasa

lingkungan dan wisata alam;

c. Menyelesaikan permasalahan tumpang tindih penggunaan kawasan;

d. Meningkatkan upaya penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar;

e. Mewujudkan penataan pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih

berbasis resort;

f. Memantapkan kelembagaan pengelolaan Taman Nasional Teluk

Cenderawasih, yang meliputi organisasi, mekanisme kerja, SDM, sarana dan

prasarana, dan dukungan teknis lainnya secara optimal menuju kemandirian

dan produktifitas.

Dari kebijakan-kebijakan prioritas tersebut di atas, selanjutnya dibuat suatu

program yang implementatif melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk

mencapai sasaran yang terukur dengan target dan lokus yang jelas berdasarkan

indikator yang ditetapkan.

e. Program

Program pada Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih mengacu kepada

Program Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam yaitu:

“Konservasi Keanekaragaman Hayati Dan Perlindungan Hutan”

Tujuan program ini adalah terwujudnya peningkatan ‘kemandirian’ pengelolaan

kawasan konservasi, kelestarian keanekaragaman hayati, terjaminnya hak-hak

Negara atas kawasan dan hasil hutan, serta peningkatan penerimaan Negara dan

masyarakat dari kegiatan konservasi sumberdaya alam. Program di Taman Nasional

Teluk Cenderawasih difokuskan pada terwujudnya kelestarian keanekaragaman

hayati dan ekosistem sumber daya hutan dan laut yang berada dalam kawasan

dengan penekanan pengelolaan kawasan berbasis zonasi, diperkuat dengan data

base informasi kawasan.

Outcome/hasil dari pelaksanaan program ini adalah biodiversitas dan

ekosistemnya berperan nyata sebagai penyangga ketahanan ekologis dan

penggerak ekonomi riil serta pengungkit martabat bangsa dalam pergaulan global.

Sedangkan outcome/hasil di tingkat Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih adalah sebagai berikut:

Page 28: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

18

a) Taman Nasional Teluk Cenderawasih menjadi objek wisata alam Nasional;

b) Dalam perkembangannya, pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih

menjadi lebih efektif;

c) Kelestarian kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih menjadi terjaga dan

aman dari tekanan;

d) Kasus baru dan tunggakan perkara tindak pidana kehutanan pada Taman

Nasional Teluk Cenderawasih bisa terselesaikan;

e) Jasa lingkungan Taman Nasional Teluk Cenderawasih mampu termanfaatkan

secara optimal oleh masyarakat sekitar kawasan;

f) Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Taman Nasional Teluk

Cenderawasih setiap tahun meningkat.

2. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2010-2014

Indikator kinerja utama pada tahun 2010-2014 yang menjadi ukuran pencapaian

sasaran pembangunan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih antara lain

sebagai berikut :

a. Adanya tanda batas kawasan yang menjadi penanda batasan kawasan Taman

Nasional Teluk Cenderawasih serta tersosialisai kepada masyarakat dan

stakeholder terkait;

b. Tersedianya data base kawasan (data hasil invetarisasi, identifikasi, monitoring,

evaluasi SDAH&E, data kondisi ekosistem) yang akurat dan up-todate sebagai

salahsatu sarana untuk menentukan kebijakan pengelolaan kawasan;

c. Resort percontohan berkinerja optimal dalam penyelenggaraan kegiatan

pengelolaan keanekaragaman hayati, perlindungan dan pengamanan kawasan;

d. Luasan areal yang berhasil direhabilitasi meningkat;

e. Ketersediaan fasilitas wisata alam yang menunjang peningkatan kunjungan wisata

serta berimplikasi terhadap peningkatan pendapatan PNBP;

f. Kegiatan penelitian yang tepat sasaran dan berhasil guna terus dilakukan, sehingga

memberikan kontribusi terhadap pembangunan kawasan serta masyarakatnya;

g. Tidak terjadi kebakaran hutan pada kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;

h. Menurunnya konflik Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan kasus

pelanggaran kehutanan;

i. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan SDM dengan mengikuti diklat-diklat

dan kursus;

Page 29: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

19

j. Terciptanya komunikasi dan koordinasi yang intensif antara pihak pemangku

kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan pihak terkait untuk

mewujudkan pengelolaan kawasan yang lestari;

k. Dokumen program dan anggaran serta laporan evaluasi dan keuangan tersedia

lengkap tepat pada waktunya.

B. Penetapan Kinerja Tahun 2012

Tahun 2012 merupakan tahun ketiga dalam periode Renstra Balai Besar Taman

Nasional Teluk Cenderawasih Tahun 2010 – 2014 dan telah ditetapkan sebanyak 5

(lima) sasaran strategis untuk menjadi tolok ukur kinerja Balai Besar Taman Nasional

Teluk Cenderawasih dalam pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk

Cenderawasih. Adapun indikator kinerja dan target dari sasaran strategis yang

ditetapkan pada tahun 2012 adalah seperti pada tabel berikut.

Tabel 4. Indikator kinerja dan target sasaran strategis Balai Besar TN Teluk Cenderawasih tahun 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

I Terlaksananya konservasi jenis TSL

1 Jumlah laporan pengembangan spesies terancam punah prioritas

19 laporan

II Terwujudnya pengelolaan dan penataan kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam pada kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih sesuai pertauran perundangan yang berlaku

1 Jumlah laporan pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan

5 laporan

2 Jumlah laporan pengembangan pemanfaatan wisat alam

22 laporan

3 Jumlah laporan pembentukan dan pembinaan kader konservasi

12 laporan

III Tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih

1 Jumlah laporan hasil pelaksanaan pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan

24 laporan

IV Menurunnya konflik sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya dan kasus pelanggaran kehutanan

1 Jumlah penanganan kasus tindak pidana kehutanan termasuk perambahan (kasus baru dan tunggakan)

2 kasus

2 Jumlah latihan menembak 2 angkatan

3 Jumlah penanganan konflik dan tekanan pada kawasan taman nasional berhasil terselesaikan

7 lokasi

4 Jumlah pengamanan kawasan taman nasional

86 laporan

V Terwujudnya kemantapan kelembagaan untuk mendukung

1 Jumlah dokumen kepegawaian taman nasional

109 laporan

Page 30: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PERENCANAAN LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

20

persiapan pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih menuju kemandirian

2 Jumlah laporan keuangan dan umum 48 laporan

3 Jumlah dokumen rogram dan anggaran/data dan informasi/monitoring dan evaluasi

11 dokumen

4 Jumlah speed boat/perahu 4 unit

Jumlah dokumen perencanaan kawasan taman nasional

3 dokumen

Terpenuhinya layanan perkantoran 12 bulan

Terselesaikannya kendaraan bermotor roda 4

1 unit

Jumlah perangkat pengolah data dan komunikasi

18 unit

Jumlah peralatan dan fasilitas perkantoran

125 unit

Luas gedung/bangunan 2.893 m2

Page 31: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

21

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja terhadap Renstra Balai Besar Taman

Nasional Teluk Cenderawasih Tahun 2010-2014, Rencana Kerja (Renja) Tahun

2012 dan alokasi anggaran yang disediakan, maka fokus utama Lakip 2012 adalah

pembahasan tentang pencapaian hasil-hasil dari sasaran strategis tersebut di atas

dan sumber-sumber daya yang disediakan. Selain itu juga menguraikan tentang

faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan capaian kinerja serta strategi yang akan

ditempuh untuk mengatasi hal tersebut dimasa yang akan datang.

Pada tahun 2012 ini, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih didukung

dana yang bersumber dari DIPA BA 29 Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih dan DIPA BA 29 Balai Pengelolaan DAS Remu Ransiki khususnya

dalam bidang rehabilitasi hutan dan lahan.

A. Pengukuran Capaian Kinerja

Penetapan perjanjian kinerja antara Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih dengan Direktur Jenderal PHKA terjadi ketidakcermatan. Dalam

Penetapan Kinerja antara Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

dengan Direktur Jenderal PHKA, terdapat 5 (lima) sasaran strategis sedangkan

dalam Renstra Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (2010-2014)

terdapat 6 (enam) sasaran strategis. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan

jumlah antara sasaran strategis pada Penetapan Kinerja dengan sasaran strategis

yang telah ditetapkan di Renstra Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

(2010-2014). Selain itu, indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra

Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih tidak seluruhnya terakomodir

dalam indikator kinerja pada Penetapan Kinerja tahun 2012.

1. Pengukuran Capaian Kinerja Kegiatan

Untuk mengetahui kinerja Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih tahun

2012 maka perlu dilakukan pengukuran kinerja terhadap kegiatan dan sasaran

yang telah ditetapkan di Tahun 2012. Pengukuran kinerja ini dapat digunakan

sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan

Page 32: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

22

sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka

mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja terhadap kegiatan dilakukan dengan menggunakan form

Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) pada lampiran 5. Berdasarkan hasil

pengukuran kinerja tersebut dengan asumsi setiap unsur kinerja memiliki bobot

yang sama, diketahui bahwa pencapaian rencana tingkat capaian kegiatan

memiliki prosentase capaian kegiatan rata-rata sebesar 94,92 %. Untuk lebih

lengkapnya tentang Nilai Capaian Kinerja Kegiatan Balai Besar Taman Nasional

Teluk Cenderawasih tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 5. Nilai Capaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2012

No. Komponen Kegiatan

Nilai Kelompok

Indikator

Kinerja (%)

1 Pengembangan spesies terancam punah prioritas 100

2 Pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan 100

3 Pengembangan pemanfaatan wisata alam 168,19

4 Pembentukan dan pembinaan kader konservasi 99,55

5 Pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran

hutan 99,90

6 Penanganan kasus tindak pidana kehutanan termasuk

perambahan (kasus baru dan tunggakan) 13,26

7 Latihan Rutin Menembak 99,98

8 Penanganan Konflik dan Tekanan pada Kawasan Taman

Nasional 99,17

9 Pengamanan kawasan taman nasional 98,99

10 Dokumen Kepegawaian Taman Nasional 99,98

11 Laporan keuangan dan umum 57,12

12 Dokumen program dan anggaran/data dan

informasi/monitoring dan evaluasi 99,99

13 Speed boat/perahu 99,25

Page 33: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

23

14 Dokumen Perencanaan kawasan taman nasional 100

15 Terpenuhinya layanan perkantoran 97,62

16 Terselesaikannya kendaraan bermotor roda 4 99,61

17 Perangkat pengolah data 93,62

18 Peralatan dan fasilitas perkantoran 94,72

19 Gedung/bangunan 82,07

Jumlah rata-rata 94,92

2. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Pengukuran sasaran strategis dalam Lakip ini disesuaikan dengan sasaran

strategis yang terdapat pada Renstra 2010-2014 Balai Besar Taman Nasional

Teluk Cenderawasih yang berjumlah 6 (enam) sasaran walaupun dalam

Penetapan Kinerja antara Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

dengan Dirjen PHKA, hanya terdapat 5 (lima) sasaran strategis yang disebabkan

kurang cermatan dalam penginputan Penetapan Kinerja. Hal ini dilakukan karena

dalam tahun 2012 terdapat kegiatan-kegiatan yang merupakan perwujudan dari

sasaran yang tidak tercantum dalam Penetapan Kinerja 2012. Pengukuran kinerja

terhadap sasaran strategis dilakukan dengan menggunakan form Pengukuran

Pencapaian Sasaran (PPS) pada lampiran 4. Berdasarkan pengukuran setiap

sasaran strategis diperoleh prosentase pencapaian sasaran rata-rata sebesar

96,30 %. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Tabel 6. Prosentase Pencapaian Sasaran Balai Besar TN Teluk Cenderawasih Tahun 2012

No. Sasaran Strategis

Prosentase

Pencapaian

Target

1 2 3

1. Terwujudnya kemantapan kawasan untuk mendukung pengelolaan

SDAH&E yang optimal

100

2. Peningkatan kualitas konservasi keanekaragaman hayati dan

tumbuhan satwa liar

104.29

Page 34: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

24

3. Terwujudnya pengelolaan dan penataan kegiatan pemanfaatan jasa

lingkungan dan wisata alam pada kawasan TN Teluk Cenderawasih

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

116,20

4. Meningkatnya sistem pencegahan, pemadaman dan

penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan

66.67

5. Menurunnya konflik SDAH&E dan kasus pelanggaran kehutanan 80

6. Terwujudnya kemantapan kelembagaan untuk mendukung

persiapan pengelolaan TN Teluk Cenderawasih menuju kemandirian 110,63

Jumlah rata-rata 96,30

B. Analisis Capaian Kinerja

Pada 2012 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih menetapkan sasaran

strategis yang dijadikan sebagai indikator keberhasilan/kegagalan dalam

pengelolaan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih di tahun 2012 dan

merupakan hal yang diperjanjikan oleh Kepala Balai Balai Besar Taman Nasional

Teluk Cenderawasih kepada Direktur jenderal PHKA selaku Atasan Langsung

Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Berdasarkan hasil

pengukuran kinerja diketahui bahwa prosentase kinerja Balai Besar Taman

Nasional Teluk Cenderawasih tahun 2012 sebesar 96,30 %.

1) Terwujudnya kemantapan kawasan untuk mendukung pengelolaan

SDAH&E yang optimal

Sasaran strategis ini merupakan sasaran strategis yang tidak masuk dalam

penetapan kinerja karena kurang cermatan. Sasaran strategis ini mengacu

pada sasaran strategis dalam Renstra Dirjen PHKA yakni terwujudnya

kemantapan kawasan untuk mendukung pengelolaan SDAH&E yang optimal.

Sasaran strategis ini memiliki nilai capaian kinerja sebesar 100% yang diukur

berdasarkan 3 poin indikator kinerja yaitu:

a. Jumlah tanda batas kawasan TN Teluk Cenderawasih yang terpelihara

terealisasi sebesar 100%.

Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih melakukan kegiatan

pemeliharaan tanda batas kawasan sebagai perwujudan indikator ini. Hasil

dari kegiatan ini adalah tanda batas yang terpelihara sebanyak 10 buah.

Page 35: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

25

Dengan adanya kegiatan pemeliharaan tanda batas ini, diharapkan kondisi

batas kawasan dapat terjaga dan diketahui oleh seluruh pihak.

b. Jumlah sosialisasi tanda batas zonasi terealisasi sebesar 100%.

Indikator kinerja ini diwujudkan dalam kegiatan sosialisasi pengelolaan TN

Teluk Cenderawasih. Dalam sosialisasi ini di paparkan mengenai

pengelolaan TN Teluk Cenderawasih yang dikelola berdasarkan dengan

sistem zonasi, yakni zona inti, zona perlindungan bahari/rimba, zona

pemanfaatan pariwisata, zona pemanfaatan umum, zona tradisional dan

zona khusus. Setiap zona ini memiliki fungsi dan batas-batas tertentu.

c. Jumlah set data base terealisasi sebesar 100%.

Indikator ini diwujudkan dalam bentuk penginputan data base yang berupa

laporan simhutan. Dalam laporan ini memuat kondisi aset dan sumberdaya

alam serta sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Balai Besar TN Teluk

Cenderawasih.

2) Peningkatan kualitas konservasi keanekaragaman hayati dan tumbuhan

satwa liar dengan capaian kinerja sebesar 104,29%.

Sasaran strategis ini diukur berdasarkan 3 point indikator kinerja yaitu:

a. Jumlah set data hasil inventarisasi, identifikasi, monitoring, evaluasi, SDAH

&E yang terealisasi sebanyak sebanyak 92,86%.

Target hasil yang ingin dicapai dari indikator ini adalah diketahuinya data

jenis, populasi awal, perkembangan populasi, kondisi habitat awal dan

perkembangan kondisi habitat. Perwujudan indikator ini diwujudkan

dalam kegiatan sebagai berikut:

Inventarisasi Ketam Kenari

Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Pulau Yenemberai dan

Pulau Kaki. Adapun hasil kegiatan di atas tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 7. Hasil Kegiatan Inventarisasi Ketam Kenari

No. Lokasi Kegiatan Hasil

1 Pulau Yenemberai Populasi Ketam Kenari sebanyak 35 ekor (29 ekor jantan dan 6 ekor betina) massa total rata-rata ketam jantan 0,8 kg

dan ketam betina 0,47 kg

Page 36: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

26

Inventarisasi populasi Dugong dugon di Sobey

Di temukan bekas-bekas grazing/merumput yang dilakukan duyung

dengan ukuran panjang ±20 cm-7 m, lebar +10 cm-50 cm dan

tinggi/dalam ±10 cm-70 cm. Dari hasil wawancara dengan masyarakat,

diestimasi populasi duyung di sekitar perairan Sobey berkisar antara

12-30 ekor.

Inventarisasi Habitat Penyu di Pulau Anggromeos

Monitoring Populasi Whale Shark di Kwatisore

Hasil/outcomes yang dicapai dari kegiatan ini adalah populasi hiu paus

yang berjumlah ekor. Adapun perkembangan populasi hiu paus dari

kegiatan ini dan kegiatan survey sebelumnya tersaji dalam grafik

berikut.

Gambar 6. Grafik perkembangan populasi Hiu Paus dari Tahun 2011-2012

Dilihat dari grafik diatas terjadi penurunan populasi Hiu Paus. Akan

tetapi berdasarkan survei yang dilakukan oleh WWF pada bulan Juni

2012 di peroleh data populasi Hiu Paus sebanyak 30 ekor dan bulan

November sebanyak 50 ekor yang berasal dari data tagging RFID.

0

5

10

15

20

25

30

2011 2012

27

12

Tahun

Jum

lah

(ek

or)

Page 37: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

27

Gambar 7. Perkembangan Populasi Hiu Paus dari bulan Juni November 2012

Dari kegiatan ini juga diperoleh identifikasi masalah yang berkaitan

dengan Hiu Paus yakni sering terjadi peristiwa penikaman atau

perlakuan kasar yang dilakukan para nelayan terhadap spesies unggulan

ini karena Hiu Paus mendadak muncul dipermukaan dan menabrak

perahu nelayan ataupun masuk ke dalam jaring ikan nelayan sehingga

menyebabkan jaring rusak.

Monitoring Satwa liar

Monitoring habitat penyu di Wairundi

Dari hasil monitoring diperoleh data kondisi habitat penyu di Wairundi

ada 35 buah titik peneluran penyu di sepanjang pantai Pulau Wairundi

dan jenis Penyu yang ada adalah Penyu Hijau. Terdapat lokasi titik

peneluran yang mengalami abrasi yang cukup parah sehingga

terbentuk gap terjal setinggi 0,8 m menyebabkan penyu mengalami

kesulitan untuk mendarat sehingga terpaksa menggali sarang tepat di

bawah daratan utama yang berjarak 1 m dari pasang tertinggi. Abrasi

ditempat terjadi karena pengaruh alami, yakni letak Pulau Wairundi

yang berada di laut lepas dan jauh dari daratan utama yang

mengakibatkan pengaruh arus laut dan angin laut menjadi sangat besar.

Tidak ada langkah penanganan antisipatif untuk abarasi ini karena lokasi

ini merupakan zona inti taman nasional.

Inventarisasi Jenis Teripang

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini tersaji dalam tabel berikut:

30

12

50

0

10

20

30

40

50

60

Juni Oktober November

Page 38: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

28

Tabel 8. Hasil Inventarisasi Jenis Teripang

No. Lokasi Kegiatan Hasil

1 Kampung Sima Ditemukan tujuh jenis teripang yaitu Bohadschia sp., Holothuria edulis, Holothuria edulis, Holothuria leucospilota, Holothuria vogabunda, Sticopus sp., dan Sticopus sp2. Keanekaragaman (H’) teripang tertinggi di

adalah jenis Holothuria vogabunda dengan nilai 0,3679.

2 Kampung Isenebuai Ditemukan sepuluh jenis teripang yaitu Actinopyga miliaris, Actinopyga palaunensis, Thelenota anax, Holothuria nobilis, Bohadschia marmorata, Stichopus variegates, Bohadschia sp., Pearsonothuria graffei, Holothuria atra, dan Holothuria edulis

Monitoring Coral Reef Health

Kegiatan ini dilaksanakan di 3 lokasi yakni, Pulau Nuana, Manimaje dan

Tridacna Atol. Target hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah

kondisi kesehatan karang yang dapat ditinjau dari prosentase

penutupan karang. Adapun prosentase penutupan karang dari kegiatan

inventarisasi/survey tahun sebelumnya dan monitoring coral reef health

tahun ini adalah sebagai berikut:

Gambar 8. Perkembangan penutupan terumbu karang di P. Nuana dan P.Manimaje

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

2011 2012

43,3346,33

32,75 32

nuana

manimaje

Prosentase Penutupan Terumbu Karang Hidup

Ket Lokasi:

% P

enu

tup

an

Tahun pengukuran

Page 39: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

29

Gambar 9. Perkembangan penutupan terumbu karang di Tridacna Atol

b. Jumlah set data kondisi ekosistem yang terealisasi sebanyak 120%.

Indikator kinerja ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan:

Inventarisasi dan Identifikasi Jenis Mangrove

Inventarisasi dan Identifikasi Jenis Mangrove dilakukan di 3 lokasi juga,

yaitu Yaur, Yopanggar dan Yenemberai. Hasil/outcome yang dihasilkan

dari kegiatan ini adalah:

Tabel 9. Hasil Inventarisasi dan Identifikasi Jenis Mangrove

No Lokasi Hasil

1 Yaur Diketahui Jumlah jenis yang ada di mangrove Yaur adalah 9 jenis, yaitu Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera parvifolia, Bruguiera sexangula, Ceripos sp., Lumnitzera littorea, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia alba dan Xylocarpus sp. INP tingkat pohon tertinggi adalah Rhizophora

mucronata dengan nilai 119,84%.

2 Yopanggar Jumlah jenis mangrove yang ada yaitu 6 jenis mangrove diantarnya Avicennia marina, Bruguiera cylindrical, Ceripos tagal, Lumnitzera racemosa, Nypa fruticans dan Rhizophora apiculata. INP tingkat pohon tertinggi adalah Avicennia marina

dengan nilai 132,29%.

3 Yenemberai Diketahui jumlah jenis mangrove yang ada adalah 9 jenis yaitu Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera parvifolia, Bruguiera sexangula, Lumnitzera littorea, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia alba dan Xylocarpus sp. INP tingkat pohon tertinggi adalah Rhizophora

mucronata dengan nilai 119,84%.

35,5

36

36,5

37

2006

2012

36

37

% P

enu

tup

an

Tahun pengukuran

Prosentase Penutupan Terumbu Karang Hidup

Page 40: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

30

Inventarisasi dan Identifikasi Lamun. Kegiatan ini dilakukan di 3 lokasi

yakni Napan Yaur, Roswar dan Yoop. Hasil yang dicapai dari kegiatan

ini adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Hasil Inventarisasi dan Identifikasi Lamun

No Lokasi Hasil

1 Napan Yaur Diketahui jumlah jenis lamun ada 4 jenis yakni Cymodocea rodunlata, Halodule univerisi, Syringodium isoetifolium dan Enhalus acoroides. Jenis yang memiliki tutupan (C%) tertinggi adalah Enhalus

acoroides dengan nilai 64%.

2 Roswar Diketahui jumlah jenis lamun ada 7 jenis yakni Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Halophila minor, Halophila spinulosa, Syringodium isoetifolium dan Thalassia hempricii. Jenis yang memiliki tutupan tertinggi adalah Enhalus acoroides. Nilai Kerapatan Relatif rata-rata 93,70%.

3 Yoop Jumlah jenis lamun ada 8 jenis yakni Halophila decipiens, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, Cymodocea serrulata, Halodule pinifolia, Thalassia hemprichii, Halophila spinulosa dan Syringodium isoetifolium. Dominansi jenis tertingginya adalah Enhalus acoroides.

Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang merupakan perwujudan dari

point indikator kinerja a dan b terdapat beberapa kendala yang

dihadapi, diantaranya keterbatasan pengetahuan mengenai metode

dan penghitungan, keterbatasan alat dan sumber daya manusia yang

berkompeten serta kendala cuaca buruk diperairan Taman Nasional

Teluk Cenderawasih. Beberapa upaya telah dilakukan oleh Balai Besar

Taman Nasional Teluk Cenderawasih untuk mengatasi permasalahan

tersebut antara lain:

1. Mengundang beberapa pihak ahli baik yang berasal dari perguruan

tinggi ataupun mitra yang berkompetensi di bidang kelautan.

Diharapkan dengan hal ini, pegawai Balai Besar Taman Nasional

Teluk Cenderawasih akan lebih memahami metode maupun teknik

pengambilan data dan penghitungan data sehingga nantinya data

yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan

akurat;

2. Hal lain yang dilakukan adalah mengikutsertakan pelatihan/training/

diklat/bimtek kepada beberapa pegawai Balai Besar Taman Nasional

Page 41: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

31

Teluk Cenderawasih yang terkait inventarisasi dan identifikasi

maupun monitoring satwa dan flora.

c. Luas areal yang direhabilitasi. Perwujudan dari indikator ini adalah

kegiatan penanaman yang berlokasi di Yomber dan pemeliharaan tahap

I yang berlokasi di Yeretuar, Rado dan Isenebuai. Dana kegiatan ini

bersumber dari DIPA BA 29 BP DAS Remu Ransiki. Capaian sasaran

indikator ini terealisasi sebanyak 100%.

3) Terwujudnya pengelolaan dan penataan kegiatan pemanfaatan jasa

lingkungan dan wisata alam pada kawasan TN Teluk Cenderawasih sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku

Sasaran strategis ini terealisasi sebesar 116,20 % dan diukur berdasarkan 11

point indikator kinerja yaitu:

a. Pengecekan jumlah sarpras pendukung jasa lingkungan, terealisasi 100%.

Indikator kinerja ini dapat terukur dengan terlaksanannya kegiatan

pengecekan peralatan mekanikal dan elektrikal Pembangkit Listrik Tenaga

Mikro Hidro yang dilaksanakan di 3 (tiga) lokasi, yaitu Kampung Aisandami,

Roswar dan Napan Yaur.

b. Jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak terealisasi 150%.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator kinerja ini

adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak, koordinasi izin pengusahaan

pariwisata alam serta koordinasi pemanfaatan wisata alam dan optimalisasi

pengelolaan administrasi PNBP. Indikator kinerja ini dapat terealisasi sesuai

dengan target yang telah ditetapkan. Tahun 2012 ini, jumlah Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diterima sebesar Rp.221.605.500,-. Nilai ini

jauh lebih tinggi 12,47 kali atau 1247 % dari nilai targetnya yang hanya

sebesar Rp.17.767.500,-. Perkembangan PNBP terukur sejak 5 (lima) tahun

terakhir sebagaimana terlihat pada Gambar 10.

Page 42: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

32

Gambar 10. Grafik Perkembangan PNBP Selama 5 tahun Terakhir (2008-2012)

c. Koordinasi pemanfaatan wisata alam dan optimalisasi pengelolaan

administrasi PNBP dilakukan di Bidang PTN Wilayah I dan II serta

koordinasi penyusunan target PNBP. Berdasarkan hasil koordinasi

tersebut diketahui bahwa masih perlu sosialisasi mengenai beberapa

peraturan, diantaranya: Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 1998

tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, Peraturan Pemerintah No. 36

Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka

Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata

Alam serta Permenhut No. 48 Tahun 2011. Selain itu juga perlu disusun

paket-paket wisata dan penyusunan rencana pengembangan pariwisata

alam di kawasan TNTC. Terkait dengan SDM pengelolan administrasi

PNBP, diperlukan penyegaran petugas pemungut PNBP dan perlu

sosialisasi mengenai mekanisme pemungutan PNBP antara pihak

BBTNTC dengan Pemerintah Daerah serta masyarakat yang berada di

dalam dan sekitar kawasan.

d. Tingkat kunjungan wisata, terealisasi sebesar 150%.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan TN Teluk Cenderawasih

terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2012 ini, jumlah

wisatawan yang berkunjung sebanyak 1.757 orang, yang terdiri dari 926

orang wisatawan nusantara dan 831 orang wisatawan mancanegara.

Terpantau berdasarkan data 5 tahun terakhir, diketahui bahwa jumlah

5,015,000 6,844,000 13,894,500

80,254,000

221,605,500

Rp0

Rp50.000.000

Rp100.000.000

Rp150.000.000

Rp200.000.000

Rp250.000.000

2008 2009 2010 2011 2012

Jum

lah

PN

BP

Tahun

Perkembangan PNBP Lima Tahun Terakhir

Page 43: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

33

wisatawan tahun 2012 jumlahnya meningkat 43,9 kali atau 4390 % dari

jumlah wisatawan tahun 2008 (Gambar 11)

Gambar 11. Grafik Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke TNTC Selama 5 (lima) Tahun Terakhir

e. Jumlah obyek wisata yang dikembangkan terealisasi 100%.

f. Penyusunan pola perjalanan wisata terealisasi 150%.

Indikator ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan penyusunan pola

perjalanan wisata di Kampung Akudiomi, Roswar dan Yende. Hasil yang

dicapai dari kegiatan ini adalah teridentifikasinya ODTWA dan tersusunnya

rancangan pola perjalanan wisata di Akudiomi, Roswar dan Yende. Hasil

realisasi indikator ini tinggi karena dalam Renstra hanya ditargetkan satu

kegiatan, sedangkan terealisasi tiga kegiatan.

g. Jumlah judul penelitian terealisasi 100%.

h. Prosentase peningkatan pendapatan masyarakat/Jumlah kegiatan

pemberdayaan yang berhasil dilakukan terealisasi 100%.

Pada tahun 2012 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan targetnya adalah

peningkatan pendapatan masyarakat sebesar 5 %. Adapun kegiatan

pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan tersaji pada tabel 11.

40 54 39

741

1.757

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

2.000

2008 2009 2010 2011 2012

Jum

lah

Wis

ataw

an (

ora

ng)

Tahun

Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Kawasan TNTC

Page 44: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

34

Tabel 11. Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2012

No. Jenis Kegiatan Lokasi Hasil

1. Pembentukan Kader

Konservasi

Napan Yaur,

Aisandami

Terbentuk anggota kader

konservasi sebanyak 40 (empat

puluh) orang

2. Training Pengelolaan

Hasil Laut

Napan Yaur, Yari-

ari, Yende

Kegiatan training pengelolaan

hasil laut diikuti sebanyak 60

(enam puluh) orang dan produk

yang dihasilkan adalah abon ikan,

ikan pindang dan kerupuk ikan.

3. Pelatihan Pemandu

Wisata

Manokwari Pelatihan ini diikuti sebanyak 15

(lima belas) peserta dari staf dan

kader konservasi TNTC

4. Pembuatan Rumpon Yaur, Yopanggar,

Sombokoro

Tersedianya rumpon di ketiga

kampung.

Kegiatan pembentukan Kader Konservasi di 2 (dua) kampung dapat

terlaksana semuanya dan pada pembentukan kader konservasi ini, jumlah

anggota yang terbentuk sebanyak 40 (empat puluh) kader yang terdiri dari

warga kampung (generasi muda). Kegiatan Pembentukan Kader Konservasi

dapat berjalan dengan baik. Namun, untuk meningkatkan kemampuan

kader yang sudah terbentuk, mereka memerlukan suatu pendampingan

yang dilakukan secara kontinyu dan pada akhirnya mereka bisa

melaksanakan kegiatan di bidang konservasi secara mandiri.

Dalam pelaksanaan Training Pengelolaan Hasil Laut yang dilaksanakan di 3

(tiga) kampung dapat terlaksana dengan baik. Masyarakat yang menjadi

sasaran kegiatan training ini adalah ibu-ibu waga kampung. Peserta

training di ketiga kampung diberi pelatihan tentang pembuatan abon ikan,

ikan pindang dan krupuk ikan. Dalam training ini peserta dijelaskan dari

mulai penimbangan bahan sampai pengemasan produk. Adapun kendala

yang dihadapi dari kegiatan Training Pengelolaan Hasil Laut adalah :

1) Ketersediaan bahan tambahan (bumbu) untuk pengolahan hasil laut

masih minim;

Page 45: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

35

2) Letak kampung yang berada di kepulauan menyebabkan produk yang

telah jadi sulit untuk dipasarkan karena akses/transportasi menuju

kampung masih terbatas;

3) Belum ada koperasi yang menampung produk yang dihasilkan.

Kegiatan Pembuatan Rumpon dilaksanakan di 3 (tiga) kampung, yaitu di

Sombokoro, Yaur dan Yopanggar. Kegiatan pembuatan rumpon sasaran

utamanya adalah bapak-bapak warga kampung. Kegiatan Pembuatan

Rumpon bertujuan untuk meminimalkan aktivitas masyarakat dalam

mencari ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan.

Adapun kendala yang dihadapi dalam kegiatan Pembuatan Rumpon adalah

sebagai berikut:

1) Jumlah rumpon yang dibuat belum bisa memenuhi kebutuhan seluruh

masyarakat kampung;

2) Adanya kecemburuan dari masyarakat kampung lain, sehingga perlu

adanya pembuatan rumpon di seluruh kampung di kawasan TN Teluk

Cenderawasih;

3) Masih minimnya jalur pemasaran dan distribusi hasil tangkapan

masyarakat kampung.

Dari semua kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan

oleh Balai Besar TN Teluk Cenderawasih tahun 2012 belum dapat ditarik

kesimpulan apakah ada atau tidak ada peningkatan pendapatan

masyarakat sebesar 5 %, hal ini dikarenakan Balai Besar TN Teluk

Cenderawasih belum memiliki data tentang pendapatan masyarakat di

setiap kampung pada tahun sebelumnya. Namun Balai Besar TN Teluk

Cenderawasih telah melakukan beberapa upaya awal.

Upaya awal yang telah dilakukan Balai Besar TN Teluk Cenderawasih,

antara lain :

1. Melaksanakan kegiatan Base Line data Pendapatan Masyarakat di

Kampung Isenebuai tahun 2011;

2. Bekerja sama dengan WWF Indonesia dan Universitas Negeri Papua

(UNIPA) pada tahun 2011 dengan melaksanakan kegiatan Survei Sosial

Ekonomi Masyarakat di kawasan TN Teluk Cenderawasih. Walaupun

pada kegiatan survei, pendapatan masyarakat belum menjadi fokus

utama.

Page 46: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

36

i. Jumlah kader konservasi/KPA/KSM, terealisasi sebesar 100%.

Sampai dengan tahun 2012 jumlah Kader Konservasi yang telah

terbentuk sebanyak 137 orang dan tersaji pada gambar 12 berikut ini.

Jumlah kader konservasi dari tahun 2010 ke tahun 2012 ada kenaikan

sebesar 41,23 %.

Gambar 12. Perkembangan Jumlah Kader Konservasi dari tahun 2006-2012

j. Frekuensi pendidikan konservasi terealisasi 94,44%.

Balai Besar TN Teluk Cenderawasih pada tahun 2012 melaksanakan

kegiatan Pendidikan Konservasi sebanyak 17 (lima belas) kali, jumlah ini

lebih kecil dibandingkan dengan target yaitu 18 (delapan belas) kali.

Kegiatan Pendidikan Konservasi difokuskan kepada masyarakat di dalam

kawasan TN Teluk Cenderawasih melalui penyuluhan rutin dan

penyebaran informasi konservasi serta pembinaan Kader Konservasi.

Kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi konservasi

dilaksanakan di 6 (enam) Seksi PTN Wilayah yang ada di kawasan TN

Teluk Cenderawasih. Sedangkan kegiatan Pembinaan Kader Konservasi

dilaksanakan di kampung Kwatisore dan Roswar. Jumlah Kader

Konservasi yang mengikuti kegiatan pembinaan kader konservasi

sebanyak 52 orang.

k. Jumlah bahan informasi dan promosi terealisasi 150%.

Indikator ini diwujudkan dalam kegiatan pembuatan dan pencetakan

bahan promosi wisata alam, pembuatan dan pemasangan papan

promosi TNTC, koordinasi ijin pengusahaan wisata alam TNTC,

pembuatan dan pencetakan bahan promosi, pencetakan buletin tritonis

7

24

97

137

0

20

40

60

80

100

120

140

160

2006 2007 2010 2012

Jumlah Kader BBTNTC

Page 47: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

37

dan pembuatan video promosi. Dalam pencetakan Buletin Tritonis

hanya dapat terlaksana sebanyak 2 (dua) kali cetak (2 edisi) dari target 3

(tiga) kali cetak (3 edisi). Kendala yang dihadapi dalam pencetakan

buletin tritonis edisi ketiga adalah tata waktu masuknya artikel/bahan

tulisan buletin tritonis yang terlambat, hal ini menyebabkan

keterlambatan dalam penyusunan buletin tritonis edisi ketiga tidak

dapat dicetak.

l. Frekuensi kegiatan pameran konservasi terealisasi 100%.

Kegiatan Pameran Konservasi yang dilaksanakan oleh Balai Besar Taman

Nasional Teluk Cenderawasih sebanyak 2 (dua) kali, yaitu : Pameran

Indogreen Forest Expo dan Pameran Konservasi Pembangunan

Kehutanan. Pada Pameran Indogreen Forest Expo Balai Besar Taman

Nasional Teluk Cenderawasih berpartisipasi dengan tujuan untuk lebih

memperkenalkan potensi Taman Nasional Teluk Cenderawasih ke

tingkat nasional. Kegiatan pameran ini diselenggarakan di Jakarta.

Sedangkan Pameran Konservasi Pembangunan Kehutanan dilaksanakan

di kantor Balai Besar Taman Naional Teluk Cenderawasih. Pameran ini

diikuti oleh UPT Kementerian Kehutanan Lingkup Papua Barat, yaitu

Balai Besar TN Teluk Cenderawasih, Balai Besar KSDA Papua Barat dan

Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XVIII

Manokwari. Selain UPT Kementerian Kehutanan Papua Barat, pameran

ini juga diikuti oleh Komunitas Reptil Manokwari dan Kelompok Pecinta

Alam Pelita. Peserta pameran ini terdiri dari siswa Sekolah Dasar,

Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas yang ada di

Manokwari.

Tujuan dari pameran ini adalah untuk memberikan informasi dan

promosi kehutanan kepada masyarakat, khususnya TN Teluk

Cenderawasih dan bidang kehutanan lain. Selain itu, pameran ini juga

bertujuan untuk menanamkan nilai konservasi kepada generasi muda.

Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pameran ini adalah :

1. Banyak sekolah di Manokwari yang belum bisa mengikuti pameran

konservasi;

Page 48: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

38

2. UPT Kementerian Kehutanan lingkup Papua Barat belum banyak

yang berpartisipasi dalam pameran konservasi;

3. Pengunjung pameran yang masih terbatas.

4) Meningkatnya sistem pencegahan, pemadaman dan penanggulangan

dampak kebakaran hutan dan lahan, terealisasi sebesar 66,66%.

Sasaran strategis ini diukur berdasarkan 1 point indikator kinerja yaitu:

a. Jumlah sosialisasi pengendalian kebakaran hutan sebanyak 66,66%.

Indikator ini diwujudkan dalam kegiatan penyuluhan perlindungan

hutan/PKH kepada siswa dan sosialisasi pengendalian kebakaran hutan

di tiap Seksi Pengelolaan TN Wilayah.

5) Menurunnya Konflik SDAH dan E Kasus Pelanggaran Kehutanan,

terealisasi sebanyak 80%.

Sasaran strategis ini diukur berdasarkan 4 point indikator kinerja yaitu:

a. Frekuensi kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan, terealisasi

sebanyak 150%

Kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan dilakukan oleh seluruh

unit operasional yang ada di Balai Besar TN Teluk Cenderawasih, meliputi

Seksi Pengelolaan TN Wilayah, Bidang Pengelolaan TN Wilayah serta

Operasi Gabungan Balai Besar TN Teluk Cenderawasih. Kegiatan tersebut

memberikan dampak yang diharapkan dapat mengurangi kegiatan-

kegiatan masyarakat yang dapat mengganggu keutuhan kawasan serta

mengancam keberlangsungan ekosistem satwa yang dapat menyebabkan

penurunan populasi satwa, terutama satwa-satwa yang menjadi prioritas.

Kondisi kawasan yang merupakan daerah perairan laut serta terdapatnya

masyarakat yang bermukim di dalam kawasan menyebabkan terjadinya

beberapa tindakan yang dapat mengancam kelestarian kawasan apabila

tidak dilakukan pencegahan sejak dini.

Kegiatan yang terpantau dari patroli rutin pengamanan kawasan adalah

pemanfaatan kayu sebagai bahan bangunan, pembukaan lahan untuk

kegiatan pertanian, serta masih adanya pemanfaatan hasil laut yang

dilindungi misalnya sirip hiu dan penyu. Selain itu juga adanya

pengurukan tepi pantai yang diperuntukkan pembangunan dermaga

serta adanya penangkapan satwa liar seperti Burung Nuri Kepala Hitam.

Page 49: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

39

Dari serangkaian kejadian yang ditemukan pada saat kegiatan patroli

rutin, pihak Balai Besar TN Teluk Cenderawasih baik yang diwakili oleh

Seksi Pengelolaan TN Wilayah maupun Bidang Pengelolaan TN Wilayah

selalu melakukan tindakan pencegahan dan penyuluhan mengenai

kegiatan-kegiatan yang dilarang dan dapat berakibat rusaknya ekosistem

satwa yang ada di kawasan konservasi.

Adapun kendala yang sering dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

pengamanan kawasan antara lain adalah cuaca yang tidak mendukung,

sehingga kegiatan tersebut mengalami keterlambatan, selain itu

keterbatasan sarana transportasi yang dimiliki. Antisipasi yang telah

dilakukan oleh Balai Besar TN Teluk Cenderawasih adalah dengan

kegiatan pengadaan sarana transportasi berupa longboat sehingga

diharapkan membantu mobilitas kegiatan patroli dan dapat membantu

kegiatan pengelolaan kawasan dengan maksimal.

b. Jumlah kegiatan pembinaan mitra pohut, terealisasi sebesar 100%.

Kegiatan pembinaan mitra Polhut dilaksanakan setiap tahun setelah

diadakan pembentukan masyarakat mitra Polhut di tahun sebelumnya,

masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pembinaan masyarakat mitra

Polhut adalah masyarakat yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai

mitra Polhut dan berhak mendapatkan pembinaan.

Kegiatan ini, ditujukan untuk memberikan penyegaran, penyampaian

informasi kehutanan atau peraturan dibidang kehutanan yang baru

sehingga diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih memahami serta

mengetahui peraturan yang terbaru dalam bidang kehutanan.

Dari hasil kegiatan ini masyarakat akan lebih dapat mengerti pentingnya

penegakan hukum yang berbasis masyarakat, sehingga dalam keseharian

tidak perlu menunggu dilakukannya patroli rutin akan tetapi dengan

keterlibatan masyarakat setempat dalam hal penegakan hukum,

diharapkan kasus-kasus tindak pidana di bidang kehutanan dapat

semakin menurun.

c. Jumlah kegiatan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM pengamanan

kawasan, terealisasi 150%.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai besar TNTC dalam

peningkatan kapasitas SDM pengamanan kawasan adalah antara lain

Page 50: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

40

kegiatan penyegaran Polhut dan PEH serta latihan rutin menembak. Hal

ini dilaksanakan guna meningkatkan keterampilan para aparat penegak

hukum di bidang kehutanan dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya

di lapangan.

d. Jumlah temuan kasus pelanggaran kehutanan, terealisasi 0%.

Dalam tahun 2012, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

memiliki data register perkara yang terdiri dari 2 (dua) kasus

lama/tunggakan dan 2 (satu) kasus baru. Dua kasus tunggakan mulai

dilakukan penyidikan tahun 2009 tetapi belum dapat dilaksanakan secara

optimal karena adanya kendala lapangan dan telah berpindahnya domisili

tersangka serta terbatasnya biaya penyidikan dan penyelesaian kasus

tersebut. Kasus yang ditangani tahun 2011 adalah kasus dugaan

pelanggaran Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 yang mendapat

pelimpahan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Maluku dan Papua yang disidik oleh PPNS Pusat dan PPNS

BBTNTC/SPORC Brigade Kasuari. Kasus ini sedang dimohonkan

penerbitan Surat Penghentian Pelaksanaan Penyidikan (SP3) kepada

Direktur Penyidikan dan Pengamanan Hutan melalui Surat No.

47/BBTNTC-2/Tek/RHS/2012 tanggal 19 Juni 2012 karena bukan

merupakan Tindak Pidana Kehutanan.

Pada tahun 2012 ditemukannya dugaan tindak pidana kehutanan yang

dilakukan oleh IUPHHK PT.Wapoga Mutiara Timber Unit I di Simei

Kampung Dusner Kuri Wamesa Kabupaten Teluk Wondama. IUPHHK PT.

Wapoga Mutiara Timber Unit I, diduga melakukan kegiatan pengelolaan

dan pemanfaatan hutan dan hasilnya jumlah peralatan berat yang

diajukan untuk disahkan tidak/belum sesuai dengan BKT yang sudah

disahkan maupun BKT revisi. Dalam kasus ini dilakukan penyitaan barang

bukti berupa; logging truk (5 unit), traktor (22 unit), track loader (2 unit),

motor grader (2 unit), excavator (8 unit), dump truk (15 unit), compactor

(1 unit). Penyitaan ini berdasarkan Surat Perintah Penyitaan No:

SP.SITA.001/BBTNTC-2/PPNS/2012 tanggal 3 Desember 2012. Hingga saat

ini, masih dilakukan penghimpunan data dan informasi terkait kasus

tersebut sehingga realisasi kasus pelanggaran tipihut tahun ini terealisasi

0 %.

Page 51: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

41

Selain itu, juga terdapat hasil temuan kasus pelanggaran kehutanan yang

dilaporkan oleh SPORC Brigade Kasuari, merupaka salah satu hasil

kegiatan pengamanan serta penyelidikan tindak pidana kehutanan yang

dilakukan oleh Balai Besar TN Teluk Cenderawasih. Dari hasil kegiatan

sepanjang tahun 2012 diperoleh beberapa kasus yang dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

Gambar 13. Berbagai Jenis Temuan kasus SPORC Brigade Kasuari

Gambar 14. Jenis kasus yang dijumpai pada tiap Bidang PTN Wilayah

2

4

1

Jenis Kasus yang Ditemui

penyalahgunaan dokumen

ketidaktahuan masyarakat

penebangan tradisional

00,5

11,5

22,5

33,5

44,5

5

Jenis Kasus yang Dijumpai

Bidang PTN I

Bidang PTN II

Bidang PTN III

Keterangan:

Keterangan:

Page 52: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

42

Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa kesadaran masyarakat terhadap

kelestarian hutan serta adanya beberapa oknum yang sengaja

memanfaatkan ketidak tahuan masyarakat setempat sehingga dapat

dengan mudah memperdaya untuk memperoleh keuntungan pribadi. Hal

ini merupakan tantangan bagi balai besar TNTC kedepan agar lebih

intensif dalam melakukan penyadartahuan kepada masyarakat mengenai

arti pentingnya hutan bagi keberlangsungan mahluk hidup, sehingga

keseimbangan ekosistem tidak terganggu.

6) Terwujudnya kemantapan kelembagaan untuk mendukung persiapan

pengelolaan TN Teluk Cenderawasih menuju kemandirian, terealisasi

sebanyak 110,63%.

Sasaran strategis ini diukur berdasarkan 8 point indikator kinerja yaitu:

a. Jumlah SDM yang mengikuti diklat, terealisasi sebanyak 150%.

Peningkatan kapasitas pegawai melalui diklat maupun bimtek sangat

memberikan arti penting demi kelancaran pengelolaan Balai Besar TN

Teluk Cenderawasih, sepanjang tahun 2012 kegiatan peningkatan SDM

pegawai telah banyak dilakukan baik dilakukan oleh BLK Manokwari

maupun oleh Pusdiklat Kehutanan. Dengan semakin banyaknya pegawai

yang mengikuti diklat dan bimtek maka diharapkan kegiatan operasional

Balai Besar TNTC dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dapat

menjadi lancar dan tidak mengalami hambatan yang berarti.

Gambar 15. Jumlah Diklat dan Peserta Diklat dari Pegawai BBTNTC

b. Jumlah kegiatan Diklat, terealisasi sebanyak 150%.

05

101520253035

pel

atih

an s

elam

per

enca

naa

n …

pem

ben

tuka

n …

SPA

Gs

pen

gen

alan

Bim

tek

aplik

asi …

pem

bu

atan

ala

t …

pen

ingk

atan

pel

atih

an …

op

tim

alis

asi …

pel

atih

an …

pel

atih

an P

PN

S

pel

atih

an …

pel

atih

an …

pel

atih

an …

pel

atih

an …

TOT/

fasi

litat

or …

Jum

lah

Pe

sert

a

Jumlah Diklat dan Peserta Diklat Pegawai BBTNTC

Page 53: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

43

Kegiatan yang berhubungan dengan Kediklatan/Bimtek/Inhouse training

yang diikuti oleh pegawai Balai Besar TN Teluk Cenderawasih adalah

sebanyak 34 macam diklat, baik yang dilaksanakan oleh Balai Besar TN

Teluk Cenderawasih sendiri maupun oleh BLK Manokwari serta Pusdiklat

Kehutanan Bogor. Kegiatan ini sangat membantu dalam peningkatan

keterampilan serta kapasitas SDM pegawai Balai Besar TN Teluk

Cenderawasih yang nantinya akan menambah pengetahuan di lapangan,

sehingga tugas pokok dan fungsi pengelolaan kawasan konservasi dapat

diupayakan secara maksimal dan memperoleh hasil yang sesuai dengan

target yang telah ditetapkan.

c. Jumlah kegiatan pembinaan pegawai, terealisasi sebanyak 150%.

Kegiatan pembinaan kepegawaian yang dilakukan oleh Balai Besar TN

Teluk Cenderawasih antara lain adalah pembinaan penyusunan Dupak,

kegiatan ini ditujukan guna membantu serta menyegarkan kembali para

pejabat fungsional khusus yang dituntut untuk dapat menyusun Dupak

dengan baik dan benar sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal.

Kegiatan lain yaitu pembinaan fisik yaitu senam pagi, kegiatan ini

ditujukan guna meningkatkan kesehatan serta mengurangi tingkat

kejenuhan yang dapat dialami oleh setiap pegawai dikarenakan tingginya

beban kerja, serta diharapkan dapat menjadi salah satu ajang

meningkatkan kekompakan serta tenggang rasa terhadap sesama

pegawai.

Selain itu dilakukan pelatihan selam bagi para pegawai Balai besar TN

Teluk Cenderawasih yang ditujukan meningkatkan keterampilan dalah hal

menyelam sehingga mampu membantu kelancaran kegiatan teknis di

lapangan.

d. Jumlah ketersediaan sarpras yang memenuhi standar minimal

pengelolaan TNTC, terealisasi 26,62%.

Sarpras merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh Balai Besar TN

Teluk Cenderawasih dalam menunjang operasional perkantoran.

Perwujudan indikator ini berupa kegiatan pembangunan kantor Bidang

Pengelolaan TN Wilayah II Wasior, pembangunan barak polhut di Bidang

Pengelolaan TN Wilayah II Wasior, renovasi pondok kerja menjadi kantor

Bidang Pengelolaan TN Wilayah III Ransiki, pembangunan garasi pool

Page 54: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

44

kendaraan, pembangunan gudang, penataan halaman kantor Balai Besar

TN Teluk Cenderawasih, pembuatan teralis (92 m2), pembuatan papan

nama kantor (10 unit), pelelangan barang dan jasa, pengurusan sertifikat

tanah milik kantor, pengadaan komputer/PC (10 unit), pengadaan

kamera (7 unit), pengadaan media touch screen (1 unit), pengadaan

peralatan meubel (63 unit), pengadaan air conditioner (6 unit) dan

pengadaan peralatan operasional (51 unit). Terdapat kegiatan yang tidak

dapat terealisasi 100% secara fisik, yaitu pembangunan kantor Bidang

Pengelolaan TN Wilayah II Wasior. Kegiatan pembangunan kantor Bidang

Pengelolaan TN Wilayah II Wasior sangat diperlukan mengingat kantor

sebelumnya telah rusak parah akibat dilanda banjir bandang pada tahun

2010. Pelaksanaan kegiatan pembangunan kantor Bidang Pengelolaan TN

Wilayah II Wasior sangat terkait dengan kegiatan pengurusan dan

pembuatan sertifikat tanah milik kantor.

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengurusan dan pembuatan

sertifikat tanah milik kantor telah dibentuk sebuah tim pengurusan

sertifikat tanah berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Nomor

SK.1268/BBTNTC-1/Peg/2012. Berdasarkan hasil pelaksanaan tugas tim

pengurusan sertifikat tanah, diperoleh perkembangan kegiatan sebagai

berikut: a) pengurusan sertifikat tanah di Bidang Pengelolaan TN Wilayah

I Nabire dilakukan sepenuhnya oleh Kepala Bidang Pengelolaan TN

Wilayah I Nabire; b) pengurusan sertifikat tanah di Bidang Pengelolaan

TN Wilayah II Wasior belum dapat dilakukan oleh pihak BPN karena

belum ada RTRW Kabupaten Teluk Wondama, khususnya di daerah yang

terkena dampak banjir bandang tahun 2010; c) pengurusan sertifikat

tanah di Bidang Pengelolaan TN Wilayah III Ransiki telah masuk tahap

proses oleh BPN, mengingat seluruh berkas kelengkapan serta

gambar/sketsa tanah telah dilengkapai melalui kegiatan pengukuran

ulang pada bulan Desember 2012. Tertundanya penyelesaian sertifikat

tanah kantor di wilayah Wasior, menyebabkan tidak dapat terealisasinya

pembangunan kantor Bidang Pengelolaan TN Wilayah II Wasior.

Page 55: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

45

e. Penomoran dan pelabelan BMN, terealisasi sebanyak 0%.

Kegiatan ini tidak dapat direalisasikan sesuai target karena kurang

cermatnya pelaksana kegiatan dalam menyusun rencana kegiatan

sehingga terjadi keterlambatan pencairan dana sesuai mekanisme waktu

dan menyebabkan kegiatan tidak dapat dilaksanakan sesuai target.

f. Luas tanah yang bersertifikat

Balai Besar TN Teluk Cenderawasih memiliki beberapa lokasi tanah

sebagai aset negara, lokasi tanah tersebut tersebar antara lain di

Manokwari, Ransiki, Wasior serta di Nabire Provinsi Papua. Dari lokasi-

lokasi tersebut hanya tanah di Manokwari telah memiliki sertifikat,

sedangkan tanah yang berada di Ransiki dan Nabire masih dalam proses

penerbitan sertifikat oleh BPN. Indikator ini hanya terealisasi sebesar

60,87 % karena kendala sebagai berikut:

1. Pengurusan sertifikat tanah di Bidang Pengelolaan TN Wilayah II

Wasior belum dapat dilakukan oleh pihak BPN karena belum ada

RTRW Kabupaten Teluk Wondama, khususnya di daerah yang terkena

dampak banjir bandang tahun 2010;

Langkah antisipatif yang telah dilakukan oleh Balai Besar TN Teluk

Cenderawasih adalah:

1. Membentuk tim pengurusan sertifikat tanah

2. Memonitor dan melakukan pendekatan intensif sehingga proses

pensertifikatan aset tanah kantor dapat terlaksana dalam waktu cepat.

g. Jumlah dokumen rencana dan arahan kegiatan, terealisasi 150%.

Kegiatan penyusunan dokumen rencana dan arahan kegiatan merupakan

salah satu kegiatan yang nantinya akan memberikan dampak yang

signifikan terhadap kinerja suatu institusi, dengan adanya kegiatan

tersebut dapat dipastikan bahwa arah dan pedoman kegiatan

pengelolaan taman nasional dapat semakin terarah dan dapat diukur

dengan jelas sehingga memudahkan dalam penilaian akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah. Adapun dokumen yang disusun oleh Balai Besar TN

Teluk Cenderawasih adalah dokumen Rencana Pengelolaan Taman

Nasional Teluk Cenderawasih 10 Tahun, Rencana Pengelolaan Taman

Nasional Teluk Cenderawasih 1 Tahun, dan Penyempurnaan Rencana

Strategis Balai Besar TN Teluk Cenderawasih dan dokumen koordinasi

Page 56: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

46

keuangan. Selain itu, perwujudan lain dari indikator ini adalah dokumen

RKA-KL Balai Besar TN Teluk Cenderawasih, dokumen RO Balai Besar TN

Teluk Cenderawasih, konsultasi dan koordinasi keuangan serta konsultasi

dan koordinasi teknis. Diharapkan dokumen ini dapat menjadi arahan

dalam pelaksanaan arahan rencana kegiatan sehingga diperoleh capaian

yang maksimal sesuai target yang telah ditetapkan.

h. Jumlah dokumen laporan monitoring dan evaluasi, terealisasi 57,14%.

Kegiatan monitoring dan evaluasi baik di bidang kegiatan teknis maupun

BMN, merupakan salah satu kegiatan yang perlu dijadikan sebagai tolak

ukur yang dapat membantu pencapaian kinerja institusi.

Kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan teknis dilaksanakan di 4 lokasi

(3 Bidang Pengelolaan TN Wilayah serta di Kantor Balai Besar TN Teluk

Cenderawasih), sedangkan untuk kegiatan monitoring dan evaluasi BMN

hanya dilakukan di Bidang Pengelolaan TN Wilayah.

Kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan teknis dilakukan untuk

mengukur serta menganalisa dan mencari solusi guna tercapainya kinerja

pengelolaan taman nasional yang maksimal. Kendala yang ditemui pada

saat kegiatan ini adalah ketersediaan data dan informasi yang dibutuhkan

untuk monitoring dan evaluasi yang seharusnya disampaikan oleh Bidang

Wilayah, sehingga kegiatan ini mengalami sedikit kendala dalam

melakukan monitoring dan evaluasi. Untuk mengantisipasi terjadinya hal

tersebut akan dilakukan langkah antisipatif berupa penginformasian dan

himbauan kepada Bidang Pengelolaan TN Wilayah untuk dapat

mempersiapkan data-data yang dibutuhkan terlebih dahulu.

i. Jumlah laporan SIMAK BMN yang akuntabel, terealisasi 60%.

Kegiatan yang merupakan wujud indikator ini adalah laporan SIMAK

BMN.

j. Jumlah laporan keuangan dan umum, terealisasi 92,31%.

Balai Besar TN Teluk Cenderawasih menargetkan penyusunan laporan

keuangan dan umum sebanyak 39 laporan yang terdiri dari laporan

keuangan, laporan realisasi DIPA, laporan SIMHUTAN, laporan Bezeting

pegawai, laporan SIMPEG, serta laporan yang sifatnya bulanan, triwulan,

semester dan tahunan. Kegiatan penyusunan laporan ini juga merupakan

salah satu pengukuran dalam rangka mempermudah pengawasan serta

Page 57: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

47

pelaporan apabila ada hal-hal yang dapat menghambat kinerja

pengelolaan kawasan. Adapun kendala dalam penyusunan laporan

keuangan dan umum antara lain:

1. Kurang tepatnya waktu penyampaian materi penyusunan sehingga

sering terjadi keterlambatan penyusunan laporan;

2. Keterlambatan penyampaian laporan-laporan tersebut.

Langkah antisipatif yang dilakukan oleh Balai Besar TN Teluk

Cenderawasih adalah meningkatkan optimalisasi manajemen waktu

sehingga ketepatan waktu dapat ditingkatkan dalam penyampaian bahan

materi sehingga penyampaian laporan tersebut dapat tepat waktu.

k. Frekuensi komunikasi dengan para pihak terkait, terealisasi sebesar

150%.

Balai Besar TN Teluk Cenderawasih dalam rangka pengelolaan kawasan

melakukan komunikasi dengan para pihak-pihak yang terkait dalam

pengelolaan kawasan konservasi taman nasional laut Teluk

Cenderawasih, dengan semakin intensifnya komunikasi yang dibangun

maka diharapkan pengelolaan yang dilakukan dapat maksimal dan

mencapai sasaran. Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam jangka waktu 1

tahun yaitu dengan dilaksanakannya kegiatan pembahasan rencana

kegiatan pengelolaan bersama-sama dengan pihak terkait. Adapun

kendala yang dihadapi adalah masih kurangnya informasi dan

pengetahuan tentang pengelolaan kawasan TN Teluk Cenderawasih oleh

pihak lain sehingga pada saat pembahasan rencana kegiatan terkadang

berjalan agak lambat, oleh karena itu langkah antisipatif yang telah

dilakukan Balai Besar TN Teluk Cenderawasih adalah selalu

menyampaikan informasi kepada pihak-pihak terkait lainnya dalam hal

pengelolaan kawasan TN Teluk Cenderawasih.

l. Jumlah para pihak yang diajak berkomunikasi, terealisasi sebanyak 150 %.

Bentuk-bentuk komunikasi yang dibangun oleh Balai Besar TN Teluk

Cenderawasih selalu melibatkan pihak yang terkait dalam pengelolaan

kawasan taman nasional, antara lain pemerintah daerah setempat dalam

hal ini Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, serta Lembaga Swadaya

Masyarakat seperti WWF Indonesia. Kawasan konservasi Taman Nasional

Teluk Cenderawasih mencakup beberapa daerah administratif sehingga

sangat perlu dilakukan komunikasi yang intensif kepada para pihak yang

Page 58: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

48

terkait dengan pengelolaan kawasan tersebut. Kendala yang sering

dihadapi antara lain:

1. Ketersediaan waktu yang tepat untuk dapat melakukan pertemuan

dengan pihak-pihak terkait terutama dengan Pemda setempat;

2. Kurang tersosialisasikannya program pengelolaan kawasan taman

nasional sehingga informasi yang diketahui Pemda setempat sangat

terbatas.

Langkah antisipatif yang telah dan akan dilakukan oleh Balai Besar TN

Teluk Cenderawasih adalah melakukan pendekatan intensif dan

memberikan informasi secara terus menerus sehingga terdapat

kesamaan pandangan atau kesinergisan antara Balai Besar TN Teluk

Cenderawasih dan pihak PEMDA/LSM/LMA dan memudahkan melakukan

koordinasi dengan pihak-pihak lain yang terkait.

m. Jumlah kesepakatan kerjasama/MoU, terealisasi sebanyak 150%.

Balai Besar TN Teluk Cenderawasih memiliki 2 kerjasama yaitu dengan

WWF dan dengan Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, kerjasama

tersebut akan terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan riil di

lapangan karena dengan semakin banyaknya kerjasama yang dibuat

sangat membantu Balai Besar TN Teluk Cenderawasih dalam pengelolaan

kawasan konservasi.

n. Jumlah kegiatan yang dilakukan bersama mitra, terealisasi sebesar 150%.

Kegiatan Balai Besar TN Teluk Cenderawasih yang dilakukan bersama

dengan mitra antara lain patroli bersama dengan WWF, kegiatan praktek

kerja lapangan mahasiswa UNIPA, serta kegiatan SPAGs bersama dengan

WWF, merupakan bentuk-bentuk kerjasama yang akan terus ditingkatkan

sehingga keberadaan kawasan TN Teluk Cenderawasih dapat

memberikan manfaat.

3. Kendala/hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta langkah antisipatif yang dilakukan.

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan Balai Besar

Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada tahun 2012 yang

mempengaruhi prosentase pencapaian target kinerja kegiatan maupun

sasaran strategis yang direncanakan adalah sebagai berikut:

Page 59: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

49

a) Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana kegiatan

sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal;

b) Kurangnya koordinasi antara penanggung jawab kegiatan dengan

pelaksana kegiatan terkait tata waktu pelaksanaan kegiatan sehingga

timbul potensi penumpukan kegiatan di akhir tahun dan penumpukan

tersebut mengakibatkan kesulitan dalam melakukan pencairan dana

sesuai mekanisme;

c) Keterbatasan kapasitas sumber daya manusia dalam merencanakan dan

melaksanakan kegiatan sehingga pencapaian target yang direncanakan

tidak dapat dicapai;

d) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan

baik alat maupun sarana transportasi;

e) Jadwal pelaksanaan kegiatan yang bertepatan dengan kondisi cuaca

yang buruk sehingga menimbulkan resiko ancaman keselamatan yang

tinggi;

f) Kurangnya kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat

identifikasi/survey/inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun

populasi flora ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga

data yang diperoleh belum bisa merepresentasikan kondisi flora atau

fauna dan kondisi perekonomian masyarakat di dalam kawasan Taman

Nasional Teluk Cenderawasih;

g) Belum tuntasnya permasalahan sertifikasi kepemilikan atas hak tanah di

Bidang Pengelolaan TN Wilayah II Wasior karena belum adanya RTRW

Kabupaten Teluk Wondama pasca bencana banjir bandang tahun 2010;

h) Potensi perusakan terumbu karang yang masih tinggi di titik tertentu

dengan cara pemakaian alat tangkap yang tidak ramah lingkungan

seperti pemakaian potassium, bom dan jaring pukat harimau;

i) Beberapa kali dilakukan revisi DIPA sehingga pencairan anggaran harus

menunggu proses revisi tersebut selesai;

j) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih dengan mitra kerja dalam hal tata waktu pelaksanaan

dan pelaksana kegiatan kolaborasi sehingga terjadi tumpang tindih;

Page 60: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

50

k) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih dengan PEMDA/LSM/LMA dalam pengelolaan Taman

Nasional Teluk Cenderawasih.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di atas, perlu dilakukan langkah-

langkah antisipatif sebagai berikut:

a) Penyusunan rencana tata waktu kegiatan yang mantap dan

mempertimbangkan pola perubahan musim;

b) Setiap pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan aspek tata

waktu, metode, SDM dan anggaran;

c) Peningkatan pengawasan dan pengendalian kegiatan oleh penanggung

jawab kegiatan;

d) Peningkatan koordinasi antara penanggung jawab kegiatan dan

pelaksana kegiatan;

e) Peningkatan kapasitas SDM perencanaan dan pelaksana kegiatan

melalui bimbingan teknis/diklat/pelatihan;

f) Peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung

pelaksanaan kegiatan;

l) Peningkatan kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat

identifikasi/survey/inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun

populasi flora ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga

data yang bisa merepresentasikan kondisi flora atau fauna dan kondisi

perekonomian masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Teluk

Cenderawasih;

g) Peningkatan koordinasi guna penuntasan sertifikasi kepemilikan atas

hak tanah;

h) Peningkatan koordinasi dengan mitra kerja agar kegiatan kolaborasi

tidak tumpang tindih dengan kegiatan Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih;

i) Melakukan pendekatan intensif kepada PEMDA/LSM/LMA guna

peningkatan sinergitas dalam mengelola Taman Nasional Teluk

Cenderawasih agar visi pengelolaan taman nasional berdasarkan

kearifan lokal tercapai;

Page 61: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

51

j) Pemecahan berbagai permasalahan pengelolaan baik eksternal maupun

internal melalui serangkaian upaya pengelolaan berbasis perlindungan,

pengawetan, pemanfaatan dan pemberdayaan masyarakat.

C. Akuntabilitas Keuangan

Guna mencapai sasaran yang ditetapkan tersebut, Balai Besar Taman Nasional

Teluk Cenderawasih pada tahun 2012 didukung dana sebesar Rp

23.252.522.000,- ( Dua puluh tiga milyar dua ratus lima puluh dua juta lima

ratus dua puluh dua ribu rupiah) dengan sumber anggaran yang berasal dari

DIPA BA 29 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan DIPA BA 29 BP

DAS Remu Ransiki dengan rincian berikut dana tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 12. Rekapitulasi rencana dan realisasi anggaran Balai Besar Taman

Nasional Teluk Cenderawasih tahun 2012

No. Sumber Dana Anggaran (Rp.) %

Realisasi Keterangan

Pagu Dana Realisasi

1

DIPA BA 29 BB TN Teluk Cenderawasih

22.617.272.000

19.503.874.041

86,23

2

DIPA BA 29 BP DAS Remu Ransiki

635.250.000

635.250.000

100

Biaya penanaman dan pemeliharaan tahap I

Jumlah 23.252.522.000 20.139.124.041

Dibandingkan dengan tahun 2011, pagu anggaran tahun 2012 mengalami

kenaikan sebagai berikut:

Tabel 12. Perbandingan anggaran pengelolaan TN Teluk Cenderawasih tahun 2011 dengan tahun 2012

No. Sumber Dana Pagu Anggaran (Rp.) %

Kenaikan

Realisasi Anggaran (Rp) % Kenaik

an 2011 2012 2011 2012

1

DIPA BA 29 BB TN Teluk Cenderawasih

16.129.678.000

22.617.272.000

16,74

15.354.288.968

19.503.874.041

11,90

2 DIPA BA 29 BP DAS Remu Ransiki

1.381.240.000 635.250.000 -36,99 1.381.240.000 635.250.000 -36,99

Jumlah 23.252.522.000 20.139.124.041

Selisih anggaran tahun 2012 antara pagu DIPA BA 29 BB TN Teluk Cenderawasih

dengan realisasi adalah sebesar Rp. 3.113.397.959,- (Tiga milyar seratus tiga

belas juta tiga ratus sembilan puluh tujuh sembilan ratus lima puluh Sembilan

rupiah). Secara berurutan realisasi anggaran dari yang tertinggi ke terendah

diberikan oleh:

Page 62: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

AKUNTABILITAS LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

52

1) Pengembangan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan;

2) Perkembangan Spesies Terancam Punah Prioritas;

3) Perencanaan Kawasan Taman Nasional;

4) Pelaksanaan Pencegahan, Pemadaman dan Penanganan Pasca Kebakaran

Hutan;

5) Dokumen Kepegawaian Taman Nasional;

6) Dokumen Program dan Anggaran/Data dan Informasi/Monitoring dan

Evaluasi;

7) Penanganan Konflik dan Tekanan pada Kawasan TN;

8) Latihan Rutin Menembak;

9) Speedboat/Perahu;

10) Pengamanan kawasan Taman Nasional;

11) Kendaraan Bermotor;

12) Perangkat Pengelolah Data dan Komunikasi;

13) Pembentukan/Pembinaan Kader Konservasi dan Kelompok Pecinta Alam;

14) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran;

15) Pengembangan dan Pemanfaatan Wisata Alam;

16) Layanan Perkantoran;

17) Keuangan dan Umum;

18) Gedung/Bangunan;

19) Penanganan Kasus Tindak Pidana Kehutanan, termasuk pembahan (kasus

baru dan tunggakan).

Page 63: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENUTUP LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

53

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada tahun 2012 memiliki lima

point sasaran strategis yang diperjanjikan dengan Direktur Jenderal Perlindungan

Hutan dan Konservasi Alam. Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, Balai Besar

Taman Nasional Teluk Cenderawasih didukung oleh dana APBN (DIPA BA-29 Tahun

2012) sebesar Rp. 22.617.272.000,-. Dari hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan,

diperoleh capaian sebesar 94,92%. Sedangkan dari pengukuran capaian kinerja

sasaran diperoleh capaian sebesar 96,30%.

Dalam pengelolaan tahun ini masih terdapat banyak kendala/hambatan dan

permasalahan yang dihadapi, yakni sebagai berikut:

a) Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana kegiatan sehingga hasil

yang diperoleh kurang maksimal;

b) Kurangnya koordinasi antara penanggungjawab kegiatan dengan pelaksana

kegiatan terkait tata waktu pelaksanaan kegiatan sehingga timbul potensi

penumpukan kegiatan di akhir tahun dan penumpukan tersebut mengakibatkan

kesulitan dalam melakukan pencairan dana sesuai mekanisme;

c) Keterbatasan kapasitas sumber daya manusia dalam merencanakan dan

melaksanakan kegiatan sehingga pencapaian target yang direncanakan tidak

dapat dicapai;

d) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan baik alat

maupun sarana transportasi;

e) Jadwal pelaksanaan kegiatan yang bertepatan dengan kondisi cuaca yang buruk

sehingga menimbulkan resiko ancaman keselamatan yang tinggi;

f) Kurangnya kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat

identifikasi/survey/inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun populasi

flora ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga data yang

diperoleh belum bisa merepresentasikan kondisi flora atau fauna dan kondisi

perekonomian masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Teluk

Cenderawasih;

Page 64: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENUTUP LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

54

g) Belum tuntasnya permasalahan sertifikasi kepemilikan atas hak tanah di

Bidang Pengelolaan TN Wilayah II Wasior karena belum adanya RTRW

Kabupaten Teluk Wondama pasca bencana banjir bandang tahun 2010;

h) Potensi perusakan terumbu karang yang masih tinggi di titik tertentu dengan

cara pemakaian alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti pemakaian

potassium, bom dan jaring pukat harimau;

i) Beberapa kali dilakukan revisi DIPA sehingga pencairan anggaran harus

menunggu proses revisi tersebut selesai;

j) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

dengan mitra kerja dalam hal tata waktu pelaksanaan dan pelaksana kegiatan

kolaborasi sehingga terjadi tumpang tindih;

k) Kurang sinergisnya antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

dengan PEMDA/LSM/LMA dalam pengelolaan Taman Nasional Teluk

Cenderawasih.

Oleh karenanya dilakukan langkah-langkah antisipatif sebagai berikut:

a) Penyusunan rencana tata waktu kegiatan yang mantap dan

mempertimbangkan pola perubahan musim;

b) Setiap pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan aspek tata waktu,

metode, SDM dan anggaran;

c) Peningkatan pengawasan dan pengendalian kegiatan oleh penanggung jawab

kegiatan;

d) Peningkatan koordinasi antara penanggung jawab kegiatan dan pelaksana

kegiatan;

e) Peningkatan kapasitas SDM perencanaan dan pelaksana kegiatan melalui

bimbingan teknis/diklat/pelatihan;

f) Peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan

kegiatan;

l) Peningkatan kesinambungan penentuan lokasi kegiatan yang bersifat

identifikasi/survey/ inventarisasi/monitoring kondisi habitat maupun populasi

flora ataupun fauna serta pemberdayaan masyarakat sehingga data yang bisa

merepresentasikan kondisi flora atau fauna dan kondisi perekonomian

masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;

g) Peningkatan koordinasi guna penuntasan sertifikasi kepemilikan atas hak

tanah;

Page 65: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

PENUTUP LAKIP BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2012

55

h) Peningkatan koordinasi dengan mitra kerja agar kegiatan kolaborasi tidak

tumpang tindih dengan kegiatan Balai Besar Taman Nasional Teluk

Cenderawasih;

i) Melakukan pendekatan intensif kepada PEMDA/LSM/LMA guna peningkatan

sinergitas dalam mengelola Taman Nasional Teluk Cenderawasih agar visi

pengelolaan taman nasional berdasarkan kearifan local tercapai;

j) Pemecahan berbagai permasalahan pengelolaan baik eksternal maupun

internal melalui serangkaian upaya pengelolaan berbasis perlindungan,

pengawetan, pemanfaatan dan permberdayaan masyarakat.

B. Saran

1. Penentuan rencana kegiatan harus disesuaikan dengan Renstra serta kebutuhan

di lapangan sehingga dapat tepat sasaran;

2. Setiap kegiatan perlu selalu dipantau pelaksanaannya sehingga dapat terlaksana

dangan baik dan dapat dicapai hasil yang maksimal;

3. Seluruh kegiatan pengadaan barang dan jasa perlu direncanakan dengan matang

dan dilaksanakan di awal tahun.

Page 66: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Lampiran 1. Matrik Rencana Strategis

Instansi : Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Visi : Terwujudnya kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang lestari berdasarkan kearifan lokal

guna peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan

INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

1. Tersedianya dan a Jumlah tanda batas tersedia Pengembangan konservasi Konservasi Keanekaragaman

terpeliharanya batas b Jumlah tanda batas kawasan TNTC kawasan dan ekosistem hayati dan Perlindungan Hutan

kawasan TNTC terpelihara esensial lainnya

c Jumlah evaluasi titik referensi

2. Tersedia, terpelihara dan a Jumlah tanda zonasi tersedia

tersosialisasikannya tanda b Jumlah tanda zonasi terpelihara

batas zonasi TNTC c Jumlah sosialisasi tanda batas zonasi

d Jumlah jenis peta yang digandakan

3. Tersedia basis data yang a Jumlah set data base

akurat,valid dan up to date

4. Tersedianya rencana a Jumlah resort yang ditetapkan

pengelolaan TN berbasis

resort

5. Tersedianya data dan a Jumlah set data hasil inventarisasi, Pengembangan konservasi

konservasi keanekaragaman informasi keanekaragaman identifikasi, monitoring, evaluasi jenis dan genetik

hayati dan tumbuhan satwa SDAH & E SDAH & E

liar b Jumlah set data kondisi ekosistem

6. Terehabilitasi areal dalam a Luas areal yang direhabilitasi

kawasan yang terdegradasi

dan atau tidak mampu

mendukung kehidupan

liar lainnya

Terwujudnya pengelolaan 7. Terkelolanya kegiatan a Jumlah sarpras prndukung jasling Pengembangan Pemanfaatan

dan penataan kegiatan pemanfaatan jasa b Pengecekan jumlah sarpras Jasa lingkungan dan

pemanfaatan jasa lingkungan lingkungan secara efektif pendukung jasling wisata alam

dan wisata alam pada

kawasan TNTC sesuai dengan 8. Optimalisasi penerapan a Jumlah PNBP

peraturan perundangan yang pungutan PNBP dari b Tingkat kunjungan

kawasan untuk mendukung

pengelolaan SDAH & E

TUJUAN

yang optimal

URAIAN

Peningkatan kualitas

RENCANA STRATEGIS

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANKETERANGAN

Terwujudnya kemantapan

SASARAN

TAHUN 2010 S/D 2014

Page 67: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

berlaku kegiatan wisata alam c Jumlah objek wisata yang di

sesuai dengan peraturan kembangkan

perundangan yang d Jumlah jenis layanan/paket wisata

berlaku e Jumlah fasilitas wisata

f Penyusunan pola perjalanan wisata

9. Meningkatnya a Jumlah judul penelitian (termasuk

pemanfaatan kawasan skripsi,thesis maupun desirtasi)

untuk kegiatan penelitian b Jumlah objek kegiatan pendidikan,

dan pengembangan ilmu pelatihan dan pengembangan IPTEK

pengetahuan

10. Meningkatnya pendapan a Prosentase peningkatan pendapatan

masyarakat sekitar masyarakat/jumlah kegiatan

kawasan TNTC pemberdayaan yang berhasil

dilakukan

b Pembuatan rumpon

11. Adanya peningkatan peran a Jumlah kader konservasi/KPA/KSM

serta masyarakat dalam b Frekuensi kegiatan pendidikan

pengelolaan TNTC konservasi

c Peningkatan kapasitas SPKP

12. Tersebarluaskan informasi a Jumlah judul/materi/bahan

dan promosi SDAH & E informasi dan promosi

TNTC b Frekuensi kegiatan pameran

konservasi

c Kegiatan seminar/lokakarya

pariwisata alam

Meningkatnya sistem 13. Terkendalinya kebakaran a Jumlah hotspot Pengendalian kebakaran

pencegahan,pemadaman, hutan b Jumlah kejadian kebakaran Hutan

dan penanggulangan dampak c Luas areal kebakaran

kebakaran hutan d Jumlah sosialisasi pengendalian

kebakaran hutan

14. Meningkatnya dukungan a Jumlah sarana dan prasara kebakaran

pemerintah dan hutan (sebanyak 30 unit)

masyarakat dalam upaya b Jumlah SOP pengendalian

pengendalian kebakaran kebakaran kawasan

hutan dan lahan

Page 68: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

15. Adanya Kesepakatan solusi a Jumlah kesepakatan yang dibangun Penyidikan dan perlindungan

yang dipahami bersama dengan masyarakat hutan

dan dijalankan dengan

konsisten oleh para pihak

terkait

16. Meningkatnya keamanan a Frekuensi kegiatan perlindungan dan

perairan TNTC, kawasan pengamanan kawasan

hutan, hasil hutan dan hak b Jumlah kegiatan pembinaan mitra

negara atas hutan polhut

(tertanganinya kasus-kasus c Jumlah kegiatan dalam rangka

hutan TIPIHUT baru) peningkatan kapasitas SDM

pengamanan kawasan

17. Terselesaikannya kasus- a Jumlah temuan kasus pelanggaran

kasus hukum pelanggaran b Jumlah kasus hukum yang sudah P21

kehutanan pada kawasan

TNTC (terselesaikannya

Kasus Baru dan Tunggakan

Kasus)

18. Terciptanya SDM yang a Jumlah SDM yang mengikuti diklat Dukungan manajemen dan

profesional dan berkinerja b Jumlah kegiatan diklat pelaksanaan tugas teknis

mendukung persiapan c Jumlah kegiatan pembinaan pegawai lain

pengelolaan TNTC menuju

kemandirian 19. Tersedianya sarana dan a Jumlah ketersediaan sarpras yang

prasarana kerja yang memenuhi standar minimal

memenuhi standar pengelolaan TNTC

minimal b Penomoran dan pelabelan BMN

c Luas tanah yang bersertifikat

20. Dokumen program dan a Jumlah dokumen arahan dan rencana

anggaran tersedia lengkap kegiatan

dan tepat waktu b Jumlah dokumen pedoman

pelaksanan kegiatan

21. Laporan monitoring dan a Jumlah dokumen laporan monitoring

evaluasi tersedia lengkap dan evaluasi

tepat pada waktunya b Jumlah laporan SIMAK BMN yang

akuntabel

c Jumlah laporan keuangan dan umum

22. Terjalinnya kemitraan dan a Frekuensi komunikasi dengan para

kolaborasi dalam upaya pihak

kelembagaan untuk

& E dan kasus pelanggaran

kehutanan

Terwujudnya kemantapan

Menurunnya konflik SDAH

Page 69: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

membantu meningkatkan b Jumlah para pihak yang diajak

efektifitas pengelolaan berkomunikasi

TNTC c Jumlah kesepakatan kerjasama/MoU

d Jumlah kegiatan yang dilakukan

bersma mitra

Page 70: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)
Page 71: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)
Page 72: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)
Page 73: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)
Page 74: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)
Page 75: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Lampiran 3. Matrik Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Instansi: Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

INDIKATOR SATUAN TARGET2 4 7 8 9

1. Tersedianya dan terpeliharanya Jumlah tanda batas kawasan TNTC 1 kegiatan 1. Pemeliharaan tanda batas kawasan Masukan : ▪ SDM Orang 32

batas kawasan TNTC terpelihara ▪ Anggaran Rupiah 82.800.000

Keluaran : Tanda batas terpelihara Kegiatan 1

Hasil : Tingkat pemeliharaan tanda batas % 100

2. Tersedia, terpelihara dan Jumlah sosialisasi tanda batas zonasi 1 kegiatan 1. Sosialisasi pengelolaan TNTC Masukan : ▪ SDM Orang 74

tersosialisasikannya tanda batas ▪ Anggaran Rupiah 96.750.000

zonasi TNTC Keluaran : Jumlah sosialisasi Kegiatan 1

Hasil : Prosentase tersosialisasikannya informasi

pengelolaan TNTC% 100

3. Tersedia basis data yang akurat, Jumlah set data base 1 set 1. Peninputan/entry database BBTNTC Masukan : ▪ SDM Orang 30

valid dan up to date ▪ Anggaran Rupiah 2.573.000

Keluaran : ▪ Jumlah set data base Set 1

Hasil : Tingkat keakuratan data base % 100

4 Tersedianya data dan informasi Jumlah set data hasil inventarisasi, 14 set 1. Inventarisasi Ketam Kenari Masukan : ▪ SDM Orang 60

keanekaragaman SDAH & E identifikasi, monitoring, evaluasi ▪ Bahan Kegiatan 2

SDAH & E : ▪ Anggaran Rupiah 71.180.000

Keluaran : Jumlah set data Ketam Kenari Set 2

Hasil : Diketahuinya data populasi Ketam Kenari % 100

2 Inventarisasi populasi Dugong dugong Masukan : ▪ SDM Orang 30

▪ Bahan Kegiatan 1

▪ Anggaran Rupiah 35.590.000

Keluaran : Jumlah set data Dugong dugong Set 1

Hasil : Diketahuinya data populasi Dugong dugong % 100

3 Inventarisasi habitat penyu Masukan : ▪ SDM Orang 30

▪ Bahan Kegiatan 1

▪ Anggaran Rupiah 35.590.000

Keluaran : Jumlah set data habitat Penyu Set 1

Hasil : Diketahuinya data habitat Penyu % 100

4 Monitoring populasi Whale Shark Masukan : ▪ SDM Orang 29

▪ Bahan Kegiatan 1

▪ Anggaran Rupiah 42.300.000

Keluaran : Jumlah set data Whale Shark Set 1

Hasil : Diketahuinya data populasi Whale Shark terbaru % 100

5 Monitoring habitat penyu Masukan : ▪ SDM Orang 30

▪ Bahan Kegiatan 1

▪ Anggaran Rupiah 35.590.000

Konservasi

Keanekaragam

an Hayati dan

Perlindungan

Hutan

1 5

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2012

3 6

KETTARGET

SASARANURAIAN

KEGIATANURAIAN INDIKATOR KINERJA

PROGRAM

Page 76: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

2 4 7 8 91 53 6

Keluaran : Jumlah set data habitat penyu Set 1

Hasil : Diketahuinya data habitat penyu terbaru % 100

6 Monitoring satwa liar Masukan : ▪ SDM Orang 58

▪ Bahan Kegiatan 2

▪ Anggaran Rupiah 84.600.000

Keluaran : Jumlah set data satwa liar Set 2

Hasil : Diketahuinya data populasi, jenis dan habitat

satwa liar terbaru% 100

7 Inventarisasi jenis teripang Masukan : ▪ SDM Orang 58

▪ Bahan Kegiatan 2

▪ Anggaran Rupiah 71.180.000

Keluaran : Jumlah set data jenis teripang Set 2

Hasil : Diketahuinya data jenis teripang % 100

8 Monitoring coral reef health Masukan : ▪ SDM Orang 87

▪ Bahan Kegiatan 3

▪ Anggaran Rupiah 99.270.000

Keluaran : Jumlah set data coral reef health Set 3

Hasil : Diketahuinya kondisi kesehatan terumbu karang % 100

Jumlah set data kondisi ekosistem 5 set 1 Inventarisasi dan identifikasi lamun Masukan : ▪ SDM Orang 87

▪ Bahan Kegiatan 3

▪ Anggaran Rupiah 99.270.000

Keluaran : Jumlah set data populasi dan jenis lamun Set 3

Hasil : Diketahuinya data populasi dan jenis lamun % 100

2 Inventarisasi dan identifikasi Masukan : ▪ SDM Orang 87

mangrove ▪ Bahan Kegiatan 3

▪ Anggaran Rupiah 99.270.000

Keluaran : Jumlah set data populasi dan jenis mangrove Set 3

Hasil : Diketahuinya data populasi dan jenis mangrove % 100

5 Terehabilitasi areal dalam kawasan Luas areal yang direhabilitasi 100 ha 1 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 635.250.000

yang terdegradasi dan atau tidak Keluaran : ▪ Luas areal yang ditanam Ha 100

mampu mendukung kehidupan : ▪ Luas tanaman yang dipelihara Ha 250

liar lainnya Hasil Berkurangnya lahan kritis di TNTC:

T(0) Ha 100

T(1) Ha 250

6 Pengecekan jumlah sarpras 3 lokasi 1 Pengecekan peralatan mekanikal & Masukan : ▪ SDM Orang 9

pendukung jasling elektrik PLTMH ▪ Anggaran Rupiah 45.000.000

Keluaran : Jumlah pengecekan Lokasi 3

Hasil : Diketahuinya kondisi peralatan mekanikal &

elektrik PLTMH % 100

7 Optimalisasi penerapan pungutan Jumlah PNBP 17 Juta 1 Penerimaan Negara Bukan Pajak Masukan : ▪ SDM Orang 4 PNBP dari kegiatan wisata alam Keluaran : Jumlah PNBP Juta 17

sesuai dengan peraturan Hasil : Tingkat peningkatan PNBP % 100perundangan yang berlaku

2 Koordinasi ijin pengusahaan Masukan : ▪ SDM Orang 4

pariwisata alam ▪ Anggaran Rupiah 20.000.000

Terkelolanya kegiatan pemanfaatan

DIPA

BP DAS

Remu

Ransiki

Page 77: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

2 4 7 8 91 53 6

Keluaran : Jumlah koordinasi OT 4

Hasil : Tingkat pemahaman pengusaha/stakeholder lain

dalam pengurusan ijin pengusahaan pariwisata % 100

3 Koordinasi pemanfaatan wisata alam Masukan : ▪ SDM Orang 8

dan optimalisasi pengelolaan ▪ Anggaran Rupiah 45.000.000

administrasi PNBP Keluaran : Jumlah koordinasi OT 8

Hasil :Tingkat pemahaman akan pemanfaatan wisata

alam dan optimalisasi administrasi PNBP

%

100

Tingkat kunjungan 700 orang 1 Tingkat kunjungan wisata ke TNTC Masukan : ▪ SDM Orang 1

Keluaran : Jumlah kunjungan wisata Orang 700

Hasil : Tingkat peningkatan kunjungan wisata % 100

Jumlah objek wisata yang di 1 lokasi 1 Penyusunan rencana pengembangan Masukan : ▪ SDM Orang 14

kembangkan wisata alam TNTC ▪ Anggaran Rupiah 127.950.000

Keluaran : Jumlah rencana pengembangan yang tersusun Lokasi 1

Hasil : % 100

Penyusunan pola perjalanan wisata 1 kegiatan 1 Penyusunan pola perjalanan wisata Masukan : ▪ SDM Orang 90

▪ Bahan Kegiatan 3

▪ Anggaran Rupiah 106.770.000

Keluaran : Tersusunya pola perjalanan wisata Kegiatan 3

Hasil : Ketersediaan informasi yang aktual dan handal

dalam mendukung pengambilan keputusan

menyangkut pola perjalanan wisata%

100

8 Meningkatnya pemanfaatan kawasan Jumlah judul penelitian (termasuk 5 judul 1 Penelitian ilmiah Masukan : ▪ SDM Orang

untuk kegiatan penelitian dan skripsi,thesis maupun desirtasi) Keluaran : Jumlah penelitian Judul 4

pengembangan ilmu pengetahuan Hasil : Diketahuinya data potensi SDAH &E yang lebih

aktual%

100

9 Meningkatnya pendapatan masyarakat Prosentase peningkatan pendapatan 5 % 1 Traning pengelolaan hasil laut Masukan : ▪ SDM Orang 117

sekitar kawasan TNTC masyarakat/jumlah kegiatan ▪ Bahan Kegiatan 3

pemberdayaan yang berhasil ▪ Anggaran Rupiah 151.890.000

dilakukan Keluaran : Prosentase tingkat pendapatan % 5

Hasil : Peningkatan perekonomian masyarakat % 100

2 Pelatihan pemandu wisata Masukan : ▪ SDM Orang 33

▪ Bahan Kegiatan 1

▪ Anggaran Rupiah 41.050.000

Keluaran : Prosentase tingkat pendapatan % 5

Hasil : Peningkatan perekonomian masyarakat % 100

Pembuatan rumpon 3 kali 1 Pembuatan rumpon Masukan : ▪ SDM Orang 54

▪ Bahan Kegiatan 3

▪ Anggaran Rupiah 115.350.000

Keluaran : Jumlah pembuatan rumpon Kali 3

Hasil : Tingkat perekonomian % 100

Ketersediaan informasi yang aktual dan handal

dalam mendukung pengambilan keputusan

menyangkut pengembangan wisata alam TNTC

Page 78: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

2 4 7 8 91 53 6

10 Adanya peningkatan peran serta Jumlah kader konservasi/KPA/KSM 40 org/kel 1 Pembentukan kader konservasi Masukan : ▪ SDM Orang 81

masyarakat dalam pengelolaan ▪ Bahan Kegiatan 2

TNTC ▪ Anggaran Rupiah 68.010.000

Keluaran : Jumlah Kader Konservasi Orang 40

Hasil : Tingkat pengetahuan Kader Konservasi % 100

Frekuensi kegiatan pendidikan 18 kali/thn 1 Penilaian dalam rangka pekan Masukan : ▪ SDM Orang 28

konservasi penghijauan dan konservasi alam ▪ Anggaran Rupiah 60.850.000

nasional Keluaran : Frekuensi penilaian Kali 3

Hasil : Tingkat partisipasi masyarakat % 100

2 Penyuluhan dan penyebaran Masukan : ▪ SDM Orang 60

informasi konservasi ▪ Anggaran Rupiah 199.200.000

Keluaran : Jumlah penyuluhan Kali 12

Hasil : Tingkat pengetahuan sasaran suluh tentang

konservasi

% 100

3 Pembinaan kader konservasi Masukan : ▪ SDM Orang 68

▪ Bahan Kegiatan 2

▪ Anggaran Rupiah 74.360.000

Keluaran : Jumlah Pembinaan Kali 2

Hasil : Tingkat pengetahuan Kader Konservasi % 90

11 Tersebarluaskan informasi dan Jumlah judul/materi/bahan 4 judul 1 Pembuatan dan pencetakan bahan Masukan : ▪ SDM Orang 60

promosi SDAH & E TNTC informasi dan promosi promosi ▪ Anggaran Rupiah 51.600.000

Keluaran : ▪ Jumlah bahan promosi Judul 3

Hasil : Terlaksananya promosi % 100

2 Pembuatan dan pemasangan papan Masukan : ▪ SDM Orang 20

promosi TNTC ▪ Anggaran Rupiah 53.200.000

Keluaran : Jumlah papan promosi Judul 1

Hasil : Terlaksanakannya pemasangan papan promosi%

100

3 Pencetakan Buleten Tritonis Masukan : ▪ SDM Orang 60

▪ Anggaran Rupiah 82.560.000

Keluaran : Jumlah buletin tritonis Judul 3

Hasil : Ketersediaan informasi promosi yang aktual % 100

4 Pembuatan video promosi kawasan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 250.000.000

TNTC Keluaran : Jumlah video Judul 1

Hasil : Ketersediaan video promosi % 100

5 Pengembangan Web site Masukan : ▪ SDM Orang 4

▪ Anggaran Rupiah 36.800.000

Keluaran : Website Kegiatan 1

Hasil : Penyebaran informasi dan promosi yang cepat

dan aktual% 100

Frekuensi kegiatan pameran 2 kali/thn 1 Pameran konservasi Masukan : ▪ SDM Orang 26

konservasi ▪ Anggaran Rupiah 23.675.000

Page 79: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

2 4 7 8 91 53 6

Keluaran : Frekuensi pameran Kali 1

Hasil : Tingkat pengetahuan peserta pameran akan

konservasi%

100

2 Pameran Indogreen forest expo Masukan : ▪ SDM Orang 19

▪ Anggaran Rupiah 62.800.000

Keluaran : Frekuensi pameran Kali 1

Hasil : Tingkat pengetahuan pengunjung pameran akan

konservasi dan potensi SDAH&E di TNTC% 100

12 Terkendalinya kebakaran hutan Jumlah sosialisasi pengendalian 18 Kegiatan 1 Penyuluhan perlindungan hutan/ Masukan : ▪ SDM Orang 60

kebakaran hutan pengendalian kebakaran hutan ▪ Anggaran Rupiah 26.850.000

kepada siswa Keluaran : Jumlah penyuluhan Kegiatan 6

Hasil : Tingkat pengetahuan siswa tentang perlindungan

hutan/pengendalian kebakaran hutan% 100

2 Sosialisasi pengendalian kebakaran Masukan : ▪ SDM Orang 126

hutan ▪ Anggaran Rupiah 182.850.000

Keluaran : Jumlah sosialisasi Kegiatan 6

Hasil : Prosentase tersosialisasikannya informasi

pengendalian kebakaran hutan% 100

13 Meningkatnya keamanan perairan Frekuensi kegiatan perlindungan dan 21 kali 1 Operasi gabungan pengamanan Masukan : ▪ SDM Orang 94

TNTC, kawasan hutan, hasil hutan pengamanan kawasan kawasan oleh BBTNTC ▪ Anggaran Rupiah 130.400.000 dan hak negara atas hutan Keluaran : Frekuensi operasi gabungan Kali 4

(tertanganinya kasus-kasus hutanHasil : Menurunnya tindak pidana kehutanan di

kawasan TNTC% 100

TIPIHUT baru)

2 Operasi pengamanan fungsional/ Masukan : ▪ SDM Orang 342

gabungan oleh BPTN ▪ Anggaran Rupiah 576.000.000

Keluaran : Frekuensi operasi pengamanan Kali 18

Hasil : Menurunnya tindak pidana kehutanan di masing-

masing BPTN%

100

3 Pengamanan kawasan Masukan : ▪ SDM Orang 360

▪ Anggaran Rupiah 729.000.000

Keluaran : Frekuensi operasi pengamanan Kali 72

Hasil : ▪ Menurunnya tindak pidana kehutanan di

masing-masing SPTN

% 100

▪ Meningkatnya keamanan dan kelestarian

kawasan konservasi% 100

4 Operasi pengamanan SPORC Masukan : ▪ SDM Orang 389

▪ Anggaran Rupiah 902.500.000

Keluaran : Frekuensi operasi pengamanan Kali 7

Hasil : ▪ Menurunnya tindak pidana kehutanan % 100

▪ Meningkatnya keamanan dan kelesatarian

kawasan konservasi dan kawasan hutan lainnya %

100

Page 80: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

2 4 7 8 91 53 6

5 Operasi intelejen SPORC Masukan : ▪ SDM Orang 89

▪ Anggaran Rupiah 215.750.000

Keluaran : Frekuensi operasi intelejen Kali 5

Hasil : ▪ Tersedianya kelengakapan data intelejen % 100

Jumlah kegiatan pembinaan mitra 6 kgtn 1 Pembinaan kelompok masyarakat Masukan : ▪ SDM Orang 120

polhut mitra polhut TNTC ▪ Bahan Kegiatan 6

▪ Anggaran Rupiah 162.000.000

Keluaran : Jumlah pembinaan Kegiatan 6

Hasil : Tingkat pengetahuan kelompok masyarakat

mitra polhut%

100

Jumlah kegiatan dalam rangka 2 kegiatan 1 Latihan rutin menembak Masukan : ▪ SDM Orang 92

peningkatan kapasitas SDM ▪ Bahan Kegiatan 2

pengamanan kawasan ▪ Anggaran Rupiah 35.400.000

Keluaran : Jumlah latihan Kegiatan 2

Hasil : Tingkat pengetahuan menembak Polhut % 100

2 Latihan kesamaptaan SPORC Masukan : ▪ SDM Orang 160

▪ Bahan Kegiatan 4

▪ Anggaran Rupiah 42.600.000

Keluaran : Jumlah latihan Kegiatan 4

Hasil : Tingkat kesamaptaan anggota SPORC % 100

14 Terselesaikannya kasus-kasus hukum Jumlah temuan kasus pelanggaran 1 kasus 1 Penyidikan dan penyelesaian kasus Masukan : ▪ SDM Orang 123

pelanggaran kehutanan pada hukum tindak pidana kehutanan ▪ Anggaran Rupiah 314.260.000

kawasan TNTC (terselesaikannya Keluaran : Jumlah penyidikan dan penyelesaian kasus tipihut Kasus 2

Kasus Baru dan Tunggakan Kasus)

Hasil : Kasus tipihut dapat diminimalisir dan dikurangi%

100

2 Gelar Perkara Tindak pidana Masukan : ▪ SDM Orang 66

kehutanan ▪ Anggaran Rupiah 11.970.000

Keluaran : Jumlah gelar perkara tipihut Kasus 3

Hasil : Upaya penyelesaian kasus tipihut dapat

terkoordinasi dengan baik dan tuntas% 100

15 Terciptanya SDM yang profesional Jumlah SDM yang mengikuti diklat 20 0rg 1 Peningkatan Kapasitas SDM Masukan : ▪ SDM Orang 56

dan berkinerja Pegawai melalui Diklat dan Bintek ▪ Anggaran Rupiah 195.000.000

Keluaran : Jumlah lulusan diklat dan bintek Orang 56

Hasil : Tingkat pengetahuan peserta diklat dan bintek%

100

2 Pelatihan selam Masukan : ▪ SDM Orang 53

▪ Anggaran Rupiah 126.300.000

Keluaran : Jumlah lulusan pelatihan selam Orang 31

Hasil : Tingkat pengetahuan penyelaman peserta

pelatihan%

100

Jumlah kegiatan diklat 10 kgtn 1 Diklat peningkatan kapasitas SDM Masukan : ▪ SDM Orang 87

Keluaran : Jumlah diklat yang diikuti pegawai Kegiatan 34

Hasil : Tingkat perkembangan kapasitas SDM pegawai

yang mengikuti diklat%

80

Page 81: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

2 4 7 8 91 53 6

Jumlah kegiatan pembinaan pegawai 3 Kgtn 1 Penilaian Dupak PEH dan Polhut Masukan : ▪ SDM Orang 23

▪ Anggaran Rupiah 72.000.000

Keluaran : Jumlah penilaian DUPAK/PAK Kali 2

Hasil : Ketersediaan pegawai dengan jenjang fungsional

yang memadai%

2 Pembinaan Fisik pegawai BBTNTC Masukan : ▪ SDM Orang 60

▪ Bahan Kali 24

▪ Anggaran Rupiah 69.300.000

Keluaran : Jumlah pembinaan Kali 24

Hasil : Tingkat kebugaran fisik pegawai % 100

16 Tersedianya sarana dan prasarana Jumlah ketersediaan sarpras yang 1833 unit 1 Pengurusan surat kendaraan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 51.500.000 kerja yang memenuhi standar memenuhi standar minimal Keluaran : Jumlah kendaraan yang telah terurus surat Unit 29

minimal pengelolaan TNTC Hasil : Sarana dan prasarana berupa kendaraan

terpeliharan dengan baik%

100

2 Pengadaan sarana dan prasarana Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 255.000.000

oprasional kawasan Keluaran : Jumlah sarpras Unit 7

Hasil : Sarana dan prasarana berfungsi sesuai

kegunaannya%

100

3 Pengiriman kendaraan patroli Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 33.150.000

Keluaran : Jumlah sarpras Unit 1

Hasil : Sarana dan prasarana berupa kendaraan patroli

dapat berfungsi sesuai kegunaannya%

100

4 Pembayaran gaji dan tunjangan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 7.298.207.000

Keluaran : ▪ Pembayaran gaji Bulan 13

▪ Pembayaran TPPK OB 1740

▪ Pembayaran uang lauk pauk Tahun 1

Hasil : ▪ Meningkatnya pengelolaan yang efektif % 100

▪ Terpenuhinya gaji pegawai dan tunjangan % 100

5 Oprasional perkantoran &pimpinan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 702.720.000

Keluaran :

Terpenuhinya rutin operasional dan

pemeliharaan peralatan perkantoran lingkup

BBTNTC

Bulan

12

Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara

dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar% 100

▪ Kinerja pegawai meningkat % 100

6 Langganan daya dan jasa Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 115.800.000

Keluaran :

Terpenuhinya rutin operasional dan

pemeliharaan peralatan perkantoran lingkup

BBTNTC

Bulan

12

Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara

dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar% 100

▪ Kinerja pegawai meningkat % 100

Page 82: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

2 4 7 8 91 53 6

7 Pemeliharaan gedung kantor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 303.100.000

Keluaran : Terpenuhinya rutin operasional dan

pemeliharaan peralatan perkantoran lingkup

BBTNTC

Unit 28

Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara

dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar% 100

▪ Kinerja pegawai meningkat % 1008 Perawatan kendaraan bermotor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 490.200.000

Keluaran : Jumlah kendaraan bermotor yang terawat Unit 54

Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara

dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar

%

100

▪ Kinerja pegawai meningkat % 100

9 Pemeliharaan peralatan kantor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 70.015.000

Keluaran : Jumlah peralatan kantor terpelihara Unit 99

Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara

dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar

% 100

▪ Kinerja pegawai meningkat % 10010 Pemeliharaan SKRT Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 851.367.000

Keluaran : Jumlah SKRT terawat Unit

Hasil : ▪ Sarana dan prasarana SKRT terpelihara dan

pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar

% 100

▪ Kinerja pegawai meningkat % 10011 Sewa oprasional kantor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 445.000.000

Keluaran : Jumlah gedung yang tersewa Unit 18

Hasil : ▪ Sarana dan prasarana perkantoran terpenuhi

dan pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar

%

100

12 Overhool kendaraan patroli Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 50.000.000

Keluaran : Jumlah overhool Unit 1

Hasil : ▪ Terpenuhinya overhool kendaraan patroli % 100

13 Pengadaan komputer Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 75.000.000

Keluaran : Jumlah komputer Unit 10

Hasil : ▪ Tingkat kinerja operasional komputer % 100

14 Pengadaan kamera Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 53.000.000

Keluaran : Jumlah kamera Unit 7

Hasil : ▪ Tingkat kinerja operasional kamera % 100

15 Pengadaan media touch screen Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 75.000.000

Keluaran : Jumlah media touch screen Unit 1

Hasil : ▪ Tingkat kinerja operasional media touch screen %

100

16 Pengadaan peralatan meubel Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 89.500.000

Keluaran : Jumlah peralatan meubel Unit 63

Hasil : ▪ Tingkat pemanfaatan peralatan meubel % 100

16 Pengadaan lemari berkas Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 35.000.000

Keluaran : Jumlah lemari berkas Unit 5

Page 83: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

2 4 7 8 91 53 6

Hasil : ▪ Tingkat pemanfaatan lemari berkas % 5

17 Pengadaan AC Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 30.000.000

Keluaran : Jumlah AC Unit 6

Hasil : ▪ Tingkat pemanfaatan AC % 100

18 Pengadaan peralatan oprasional Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 373.200.000

Keluaran : Jumlah peralatan operasional Unit 51

Hasil : ▪ Tingkat pemanfaatan peralatan operasional %100

19 Pembangunan Kantor BPTN IIWasior Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 1.305.800.000

Keluaran : Jumlah gedung kantor Unit 1

Hasil : ▪ Tingkat kegunaan kantor % 100

20 Pembangunan barak polhut di BPTN Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 980.800.000

II Wasior Keluaran : Jumlah barak Polhut Unit 1

Hasil : ▪ Tingkat kegunaan barak % 100

21 Renovasi pondok kerja menjadi Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 524.000.000

kantor BPTN III Ransiki Keluaran : Jumlah pondok kerja yang terenovasi Unit 1

Hasil : ▪ Tingkat kegunaan gedung % 100

22 Pembangunan garasi pool kendaraan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 218.250.000

Keluaran : Jumlah garasi pool Unit 1

Hasil : ▪ Tingkat kegunaan garasi pool % 100

23 Pembangunan gudang Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 152.250.000

Keluaran : Jumlah gudang Unit 1

Hasil : ▪ Tingkat pemanfaatan gudang % 100

24 Penataan halaman kantor BBTNTC Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 303.000.000

Keluaran : Tertatanya halaman kantor Lokasi 1

Hasil : ▪ Tingkat kerapihan halaman kantor % 100

25 Pembuatan teralis kantor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 55.200.000

Keluaran : Jumlah teralis m2 92

Hasil : ▪ Tingkat kegunaan teralis % 100

26 Pembuatan papan nama kantor Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 95.000.000

Keluaran : Jumlah papan nama Unit 11

Hasil : ▪ Tingkat manfaat papan nama % 100

27 Pengelola kegiatan Masukan : ▪ SDM Orang 92

▪ Anggaran Rupiah 32.400.000

Keluaran : Jumlah pengelola kegiatan Orang 23

Hasil : ▪ Tingkat kinerja pengelola kegiatan % 100

Penomoran dan pelabelan BMN 1705 unit 1 penatausahaan BMN Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 2.000.000

Keluaran : Jumlah penatausahaan set 1

Hasil : ▪ Tingkat manfaat pelabelan % 100

Luas tanah yang bersertifikat #### m2 1 Pengurusan dan pembuatan sertifikat Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 85.600.000

Page 84: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

2 4 7 8 91 53 6

tanah milik kantor Keluaran : Luasan tanah yang bersertifikat m2 1684

Hasil : ▪ Status hukum kepemilikan atas hak tanah jelas %100

17 Dokumen program dan anggaran Jumlah dokumen arahan dan rencana 3 judul 1 Penyusunan rencana pengelolaan Masukan : ▪ SDM Orang 20

tersedia lengkap dan tepat waktu kegiatan tahunan ▪ Anggaran Rupiah 6.840.000

Keluaran : Rencana pengelolaan tahunan Judul 1

Hasil : Ketersediaan informasi yang aktual dan handal

dalam mendukung pengambilan keputusan

menyangkut pengelolaan TNTC

100

2 Penyempurnaan rencana strategis Masukan : ▪ SDM Orang 20

BBTNTC 2010-2014 ▪ Anggaran Rupiah 12.050.000

Keluaran : Rencana pengelolaan tahunan Judul 1

Hasil : Ketersediaan informasi yang aktual dan handal

dalam mendukung pengambilan keputusan

menyangkut pengelolaan TNTC dalam masa 2010-

2014

% 100

3 Penyusunan rencana pengelolaan Masukan : ▪ SDM Orang 20

sepuluh tahun ▪ Anggaran Rupiah 12.050.000

Keluaran : Rencana pengelolaan sepuluh tahun Judul 1

Hasil : Ketersediaan informasi yang aktual dan handal

dalam mendukung pengambilan keputusan

menyangkut pengelolaan TNTC dalam jangka 10

tahun

% 100

4 Konsultasi dan koordinasi keuangan Masukan : ▪ SDM Orang 20▪ Anggaran Rupiah 132.500.000

Keluaran : Jumlah konsultasi dan koordinasi Judul 20

Hasil :Tingkat pemahaman akan pengelolaan keuangan

%100

5 Penyusunan rencana kerja, RO 2012 Masukan : ▪ SDM Orang 17

dan RKA-KL 2013 ▪ Anggaran Rupiah 22.300.000

Keluaran : Rencana Kerja, RO 2012 dan RKA-KL 2013 Judul 3

Hasil : Ketersediaan informasi yang aktual dan handal

dalam mendukung pengambilan keputusan

menyangkut pengelolaan TNTC

%

100

6 Perjalanan konsultasi dan koordinasi Masukan : ▪ SDM Orang 6

teknis ▪ Anggaran Rupiah 60.000.000

Keluaran : Jumlah konsultasi dan koordinasi teknis Judul 6

Hasil : Tingkat pemahaman di bidang teknis

pengelolaan TNTC

%

100

18 Laporan monitoring dan evaluasi Jumlah dokumen laporan monitoring 7 judul 1 Monitoring dan evaluasi kegiatan 2012 Masukan : ▪ SDM Orang 60

tersedia lengkap tepat pada dan evaluasi ▪ Bahan Kegiatan 4

waktunya ▪ Anggaran Rupiah 88.200.000

Keluaran : Jumlah monitoring dan evaluasi Judul 4

Hasil : Diketahuinya data perkembangan pelaksanaan

kegiatan 2012%

100

Page 85: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

2 4 7 8 91 53 6

Jumlah laporan SIMAK BMN yang 5 judul 1 Monitoring dan evaluasi BMN 2012 Masukan : ▪ SDM Orang 45akuntabel ▪ Bahan Kegiatan 3

▪ Anggaran Rupiah 72.900.000

Keluaran : Jumlah monitoring dan evaluasi BMN 2012 Judul 3

Hasil : Diketahuinya data perkembangan BMN 2012 % 100

Jumlah laporan keuangan dan umum 39 laporan 1 Penyusunan bezetting pegawai Masukan : ▪ SDM Orang 1

dan laporan SIMPEG ▪ Bahan Kegiatan 2

▪ Anggaran Rupiah 9.100.000

Keluaran : Jumlah laporan bazetting pegawai dan SIMPEG Laporan 2

Hasil : Diketahuinya data Bazetting dan SIMPEG % 100

2 Penyusunan laporan rutin Masukan : ▪ SDM Orang 120

▪ Bahan Kegiatan 8

▪ Anggaran Rupiah 30.000.000

Keluaran : Jumlah laporan rutin laporan 34

Hasil : Diketahuinya data hasil pengelolaan TNTC % 100

19 Terjalinnya kemitraan dan Frekuensi komunikasi dengan para 3 kali 1 Korwil kemenhut Papua Barat Masukan : ▪ SDM Orang 4

kolaborasi dalam upaya membantu pihak ▪ Anggaran Rupiah 63.865.000

meningkatkan efektifitas Keluaran : Frekuensi koordinasi Kali 14

pengelolaan TNTC Hasil : Tingkat pemahaman UPT yang dikoordinir % 100

2 Koordinasi dan konsultasi Masukan : ▪ SDM Orang 18▪ Anggaran Rupiah 145.000.000

Keluaran : Frekuensi koordinasi dan konsultasi Kali 5

Hasil : Berjalannya rapat koordinasi dan konsultasi % 100

Jumlah para pihak yang diajak 42 lembaga 1 Perjalanan konsultasi dan koordinasi Masukan : ▪ SDM Orang 78

berkomunikasi ▪ Anggaran Rupiah 431.000.000

Keluaran : Jumlah instansi yang diajak berkonsultasi dan

koordinasiLembaga 20

Hasil : Berjalannya koordinasi dan konsultasi % 100

2 Rapat-rapat pembahasan kegiatan Masukan : ▪ Anggaran Rupiah 33.000.000

Keluaran : Jumlah instansi yang diajak rapat pembahasan Lembaga 13

Hasil : Berjalannya rapat pembahasan kegiatan % 100

Jumlah kesepakatan kerjasama/MoU 1 dokumen 1 penyusunan dokumen kerjasama Masukan : ▪ SDM Orang 20

dan evaluasi kerjasama ▪ Anggaran Rupiah 13.000.000

Keluaran : Jumlah MoU Dokumen 1

Hasil : Tingkat kerjasama % 100

Jumlah kegiatan yang dilakukan 67 kgtn 1 Pendampingan kegiatan mitra Masukan : ▪ SDM OJ 702

bersama mitra ▪ Anggaran Rupiah 70.200.000

Keluaran : Jumlah pendampingan Kegiatan 38

Hasil : Tingkat kerjasama dengan mitra % 100

22.617.272.000

Page 86: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Lampiran 4. Pengukuran Pencapaian Sasaran Strategis (PPS)

Instansi: Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

4 5 6

1 Terwujudnya Kemantapan Kawasan Untuk Mendukung Pengelolaan SDAH dan E yang Optimal

1. Tersedianya dan terpeliharanya 1 Jumlah tanda batas kawasan TNTC 1 kegiatan 1 100,00

batas kawasan TNTC terpelihara

2. Tersedia, terpelihara dan 1 Jumlah sosialisasi tanda batas zonasi 1 kegiatan 1 100,00

tersosialisasikannya tanda batas

zonasi TNTC

3. Tersedia basis data yang akurat, 1 Jumlah set data base 1 set 1 100,00

valid dan up to date

2. Peningkatan Kualitas Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Tumbuhan Satwa Liar

4. Tersedianya data dan informasi 1 Jumlah set data hasil inventarisasi, 14 set 13 92,86

keanekaragaman SDAH & E identifikasi, monitoring, evaluasi

SDAH & E

2 Jumlah set data kondisi ekosistem 5 set 6 120,00

5 Terehabilitasi areal dalam kawasan 1 Luas areal yang direhabilitasi 100 ha 100 100,00

yang terdegradasi dan atau tidak

mampu mendukung kehidupan

liar lainnya

3. Terwujudnya Pengelolaan dan Penataan Kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam pada Kawasan TNTC

6 1 Pengecekan jumlah sarpras 3 lokasi 3 100,00

pendukung jasling

1 2 3

Terkelolanya kegiatan pemanfaatan

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARANTAHUN 2012

Sasaran Indikator SasaranRencana Tingkat

Capaian (Target)

Realisasi Pencapaian

Rencana Tingkat Capaian(%) Keterangan

Page 87: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

4 5 61 2 3

7 Optimalisasi penerapan pungutan 1 Jumlah PNBP 17 Juta 221.605.500 150,00

PNBP dari kegiatan wisata alam

sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku

2 Tingkat kunjungan 700 orang 1757 150,00

3 Jumlah objek wisata yang di 1 lokasi 1 100,00

kembangkan

4 Penyusunan pola perjalanan wisata 1 kegiatan 3 150,00

8 Meningkatnya pemanfaatan kawasan 1 Jumlah judul penelitian (termasuk 5 judul 5 100,00

untuk kegiatan penelitian dan skripsi,thesis maupun desirtasi)

pengembangan ilmu pengetahuan

9 Meningkatnya pendapatan masyarakat 1 Prosentase peningkatan pendapatan 5 % 5 100,00

sekitar kawasan TNTC masyarakat/jumlah kegiatan

pemberdayaan yang berhasil

dilakukan

2 Pembuatan rumpon 3 kali 3 100,00

10 Adanya peningkatan peran serta 1 Jumlah kader konservasi/KPA/KSM 40 org/kel 40 100,00

masyarakat dalam pengelolaan

TNTC

2 Frekuensi kegiatan pendidikan 18 kali/thn 17 94,44

konservasi

11 Tersebarluaskan informasi dan 1 Jumlah judul/materi/bahan 4 judul 8 150,00

promosi SDAH & E TNTC informasi dan promosi

2 Frekuensi kegiatan pameran 2 kali/thn 2 100,00

konservasi

Page 88: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

4 5 61 2 3

4 Meningkatnya Sistem Pencegahan, Pemadaman dan Penanggulangan Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan

12 Terkendalinya kebakaran hutan 1 Jumlah sosialisasi pengendalian 18 Kegiatan 12 66,67

kebakaran hutan

5 Menurunnya Konflik SDAH dan E Kasus Pelanggaran Kehutanan

13 Meningkatnya keamanan perairan 1 Frekuensi kegiatan perlindungan dan 21 kali 106 150,00

TNTC, kawasan hutan, hasil hutan pengamanan kawasan

dan hak negara atas hutan

(tertanganinya kasus-kasus hutan

TIPIHUT baru)

2 Jumlah kegiatan pembinaan mitra 6 kgtn 6 100,00

polhut

3 Jumlah kegiatan dalam rangka 2 kegiatan 6 150,00

peningkatan kapasitas SDM

pengamanan kawasan

14 Terselesaikannya kasus-kasus hukum 1 Jumlah temuan kasus pelanggaran 1 kasus 0 0,00

pelanggaran kehutanan pada

kawasan TNTC (terselesaikannya

Kasus Baru dan Tunggakan Kasus)

6 Terwujudnya Kemantapan Kelembagaan Untuk Mendukung Persiapan Pengelolaan TNTC Menuju Kemandirian

15 Terciptanya SDM yang profesional 1 Jumlah SDM yang mengikuti diklat 20 0rg 87 150,00

dan berkinerja

2 Jumlah kegiatan diklat 10 kgtn 34 150,00

3 Jumlah kegiatan pembinaan pegawai 3 Kgtn 26 150,00

16 Tersedianya sarana dan prasarana 1 Jumlah ketersediaan sarpras yang 160 unit 489 150,00

kerja yang memenuhi standar memenuhi standar minimal

minimal pengelolaan TNTC

2 Penomoran dan pelabelan BMN 1705 unit 0 0,00

Page 89: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

4 5 61 2 3

3 Luas tanah yang bersertifikat 1684 m2 1025 60,87

17 Dokumen program dan anggaran 1 Jumlah dokumen arahan dan rencana 3 judul 32 150,00

tersedia lengkap dan tepat waktu kegiatan

18 Laporan monitoring dan evaluasi 2 Jumlah dokumen laporan monitoring 7 judul 4 57,14

tersedia lengkap tepat pada dan evaluasi

waktunya

3 Jumlah laporan SIMAK BMN yang 5 judul 3 60,00

akuntabel

4 Jumlah laporan keuangan dan umum 39 laporan 36 92,31

19 Terjalinnya kemitraan dan 1 Frekuensi komunikasi dengan para 3 kali 19 150,00

kolaborasi dalam upaya membantu pihak

meningkatkan efektifitas

pengelolaan TNTC 2 Jumlah para pihak yang diajak 42 lembaga 33 78,57

berkomunikasi

3 Jumlah kesepakatan kerjasama/MoU 1 dokumen 2 150,00

4 Jumlah kegiatan yang dilakukan 23 kgtn 38 150,00

bersama mitra

Page 90: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Lampiran 5. Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan (PKK)

Instansi : Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

PERSENTASE PENCAPAIAN RENCANA

SATUAN TARGET TINGKAT CAPAIAN (TARGET)

Konservasi

Kenekragaman 1. Pemeliharaan tanda batas kawasan Masukan ▪ SDM Orang 32 32 100,00

hayati dan ▪ Anggaran Rupiah 82.800.000 82.800.000 100,00

Perlindungan Keluaran Tanda batas terpelihara Kegiatan 1 1 100,00

Hutan Hasil Tingkat pemeliharaan tanda batas % 100 100 100,00

1. Sosialisasi pengelolaan TNTC Masukan ▪ SDM Orang 74 74 100,00

▪ Anggaran Rupiah 96.750.000 95.362.000 98,57

Keluaran Jumlah sosialisasi Kegiatan 1 1 100,00

Hasil Prosentase tersosialisasikannya informasi

pengelolaan TNTC

% 100 100100,00

1. Penginputan/entry database BBTNTC Masukan ▪ SDM Orang 30 30 100,00

▪ Anggaran Rupiah 2.573.000 1.973.000 76,68

Keluaran ▪ Jumlah set data base Set 1 1 100,00

Hasil Tingkat keakuratan data base % 100 100 100,00

1. Inventarisasi Ketam Kenari Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00

▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00

▪ Anggaran Rupiah 71.180.000 71.180.000 100,00

Keluaran Jumlah set data Ketam Kenari Set 2 2 100,00

Hasil Diketahuinya data populasi Ketam Kenari % 100 100 100,00

2 Inventarisasi populasi Dugong dugong Masukan ▪ SDM Orang 30 30 100,00

▪ Bahan Kegiatan 1 1 100,00

▪ Anggaran Rupiah 35.590.000 35.590.000 100,00

Keluaran Jumlah set data Dugong dugong Set 1 1 100,00

Hasil Diketahuinya data populasi Dugong dugong % 100 100 100,00

3 Inventarisasi habitat penyu Masukan ▪ SDM Orang 30 30 100,00

▪ Bahan Kegiatan 1 1 100,00

▪ Anggaran Rupiah 35.590.000 35.585.000 99,99

Keluaran Jumlah set data habitat Penyu Set 1 1 100,00

Hasil Diketahuinya data habitat Penyu % 100 100 100,00

4 Monitoring populasi Whale Shark Masukan ▪ SDM Orang 29 29 100,00

▪ Bahan Kegiatan 1 1 100,00

▪ Anggaran Rupiah 42.300.000 42.300.000 100,00

Keluaran Jumlah set data Whale Shark Set 1 1 100,00

Hasil Diketahuinya data populasi Whale Shark terbaru % 100 100100,00

PROGRAM REALISASI

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

KEGIATANKET

URAIAN INDIKATOR KINERJA

TAHUN 2012

Page 91: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

5 Monitoring habitat penyu Masukan ▪ SDM Orang 30 30 100,00

▪ Bahan Kegiatan 1 1 100,00

▪ Anggaran Rupiah 35.590.000 35.590.000 100,00

Keluaran Jumlah set data habitat penyu Set 1 1 100,00

Hasil Diketahuinya data habitat penyu terbaru % 100 100100,00

6 Monitoring satwa liar Masukan ▪ SDM Orang 58 58 100,00

▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00

▪ Anggaran Rupiah 84.600.000 84.600.000 100,00

Keluaran Jumlah set data satwa liar Set 2 2 100,00

Hasil Diketahuinya data populasi, jenis dan habitat satwa

liar terbaru

% 100 100100,00

7 Inventarisasi jenis teripang Masukan ▪ SDM Orang 58 58 100,00

▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00

▪ Anggaran Rupiah 71.180.000 71.180.000 100,00

Keluaran Jumlah set data jenis teripang Set 2 2 100,00

Hasil Diketahuinya data jenis teripang % 100 100 100,00

8 Monitoring coral reef health Masukan ▪ SDM Orang 87 87 100,00

▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00

▪ Anggaran Rupiah 99.270.000 99.270.000 100,00

Keluaran Jumlah set data coral reef health Set 3 3 100,00

Hasil Diketahuinya kondisi kesehatan terumbu karang

terbaru

% 100 100100,00

1 Inventarisasi dan identifikasi lamun Masukan ▪ SDM Orang 87 87 100,00

▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00

▪ Anggaran Rupiah 99.270.000 99.270.000 100,00

Keluaran Jumlah set data populasi dan jenis lamun Set 3 3 100,00

Hasil Diketahuinya data populasi dan jenis lamun % 100 100 100,00

2 Inventarisasi dan identifikasi Masukan ▪ SDM Orang 87 87 100,00

mangrove ▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00

▪ Anggaran Rupiah 99.270.000 99.270.000 100,00

Keluaran Jumlah set data populasi dan jenis mangrove Set 3 3 100,00

Hasil Diketahuinya data populasi dan jenis mangrove % 100 100 100,00

1 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 635.250.000 635.250.000 100,00

Keluaran ▪ Luas areal yang ditanam Ha 100 100 100,00

▪ Luas tanaman yang dipelihara Ha 250 250 100,00

Hasil Berkurangnya lahan kritis di TNTC:

T(0) Ha 100 100 100,00

Pembangkit T(1) Ha 250 250 100,00

1 Pengecekan peralatan mekanikal & Masukan ▪ SDM Orang 9 9 100,00

elektrik PLTMH ▪ Anggaran Rupiah 45.000.000 45.000.000 100,00

Keluaran Jumlah pengecekan Lokasi 3 3 100,00

Page 92: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Hasil Diketahuinya kondisi peralatan mekanikal & elektrik

PLTMH % 100 100 100,00

1 Penerimaan Negara Bukan Pajak Masukan ▪ SDM Orang 1 1 100,00

Keluaran Jumlah PNBP Rupiah 17.767.500 221.605.500 150,00

Hasil Tingkat peningkatan PNBP % 100 1247,25150,00

2 Koordinasi ijin pengusahaan Masukan ▪ SDM Orang 4 4 100,00

pariwisata alam ▪ Anggaran Rupiah 20.000.000 20.000.000 100,00

Keluaran Jumlah koordinasi OT 4 4 100,00

Hasil Tingkat pemahaman pengusaha/stakeholder lain

dalam pengurusan ijin pengusahaan pariwisata alam

% 100 100 100,00

3 Koordinasi pemanfaatan wisata alam Masukan ▪ SDM Orang 8 8 100,00

dan optimalisasi pengelolaan ▪ Anggaran Rupiah 45.000.000 43.729.500 97,18

administrasi PNBP Keluaran Jumlah koordinasi OT 8 8 100,00

Hasil Tingkat pemahaman akan pemanfaatan wisata alam

dan optimalisasi administrasi PNBP

% 100 100

100,00

1 Tingkat kunjungan wisata ke TNTC Masukan ▪ SDM Orang 4 4 100,00

Keluaran Jumlah kunjungan wisata Orang 700 1757 150,00

Hasil Tingkat peningkatan kunjungan wisata % 100 251 150,00

1 Penyusunan rencana pengembangan Masukan ▪ SDM Orang 14 14 100,00

wisata alam TNTC ▪ Anggaran Rupiah 127.950.000 127.950.000 100,00

Keluaran Jumlah rencana pengembangan yang tersusun Lokasi 1 1 100,00

Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal % 100 100 100,00

1 Penyusunan pola perjalanan wisata Masukan ▪ SDM Orang 90 90 100,00

▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00

▪ Anggaran Rupiah 106.770.000 106.770.000 100,00

Keluaran Tersusunya pola perjalanan wisata Kegiatan 3 3 100,00

Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal

dalam mendukung pengambilan keputusan

menyangkut pola perjalanan wisata%

100 100 100,00

1 Penelitian ilmiah Masukan ▪ SDM Orang 15 15 100,00

Keluaran Jumlah penelitian Judul 4 5 125,00

Hasil Diketahuinya data potensi SDAH &E yang lebih

aktual%

80 80 100,00

1 Traning pengelolaan hasil laut Masukan ▪ SDM Orang 117 117 100,00

▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00

▪ Anggaran Rupiah 151.890.000 151.890.000 100,00

Page 93: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Keluaran Prosentase tingkat pendapatan % 5 -

Hasil Peningkatan perekonomian masyarakat % 100 -

2 Pelatihan pemandu wisata Masukan ▪ SDM Orang 33 33 100,00

▪ Bahan Kegiatan 1 1 100,00

▪ Anggaran Rupiah 41.050.000 39.275.000 95,68

Keluaran Prosentase tingkat pendapatan % 5 5 100,00

Hasil Peningkatan perekonomian masyarakat % 100 100 100,00

1 Pembuatan rumpon Masukan ▪ SDM Orang 54 54 100,00

▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00

▪ Anggaran Rupiah 115.350.000 115.345.000 100,00

Keluaran Jumlah pembuatan rumpon Kali 3 3 100,00

Hasil Tingkat perekonomian % 100 100 100,00

1 Pembentukan kader konservasi Masukan ▪ SDM Orang 81 81 100,00

▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00

▪ Anggaran Rupiah 68.010.000 68.010.000 100,00

Keluaran Jumlah Kader Konservasi Orang 40 40 100,00

Hasil Tingkat pengetahuan Kader Konservasi % 100 100 100,00

1 Penilaian dalam rangka pekan Masukan ▪ SDM Orang 28 28 100,00

penghijauan dan konservasi alam ▪ Anggaran Rupiah 60.850.000 45.850.000 75,35

nasional Keluaran Frekuensi penilaian Kali 3 3 100,00

Hasil Tingkat partisipasi masyarakat % 100 100 100,00

2 Penyuluhan dan penyebaran Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00

informasi konservasi ▪ Anggaran Rupiah 199.200.000 199.200.000 100,00

Keluaran Jumlah penyuluhan Kali 12 12 100,00

Hasil Tingkat pengetahuan sasaran suluh tentang

konservasi

% 100 100 100,00

3 Pembinaan kader konservasi Masukan ▪ SDM Orang 68 68 100,00

▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00

▪ Anggaran Rupiah 74.360.000 74.360.000 100,00

Keluaran Jumlah PembinaanKegiatan

2 2 100,00

Hasil Tingkat pengetahuan Kader Konservasi % 90 90 100,00

1 Pembuatan dan pencetakan bahan Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00

promosi ▪ Anggaran Rupiah 51.600.000 69.435.000 134,56

Keluaran ▪ Jumlah bahan promosi Judul 3 3 100,00

Hasil Terlaksananya promosi % 100 100 100,00

2 Pembuatan dan pemasangan papan Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00

promosi TNTC ▪ Anggaran Rupiah 53.200.000 51.960.000 97,67

Page 94: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Keluaran Jumlah papan promosiJudul

1 1 100,00

Hasil Terlaksanakannya pemasangan papan promosi % 100 100 100,00

3 Pencetakan Buleten Tritonis Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00

▪ Anggaran Rupiah 82.560.000 69.435.000 84,10

Keluaran Jumlah buletin tritonis Judul 3 2 66,67

Hasil Ketersediaan informasi promosi yang aktual % 80 80 100,00

4 Pembuatan video promosi kawasan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 250.000.000 195000000 78,00

TNTC Keluaran Jumlah video Judul 1 1 100,00

Hasil Ketersediaan video promosi % 100 100 100,00

5 Pengembangan Web site Masukan ▪ SDM Orang 4 4 100,00

▪ Anggaran Rupiah 36.800.000 36.800.000 100,00

Keluaran WebsiteKegiatan

1 1100,00

Hasil Penyebaran informasi dan promosi yang cepat dan

aktual

% 100 100

100,00

1 Pameran konservasi Masukan ▪ SDM Orang 26 26 100,00

▪ Anggaran Rupiah 23.675.000 23.675.000 100,00

Keluaran Frekuensi pameran Kali 1 1 100,00

Hasil Tingkat pengetahuan peserta pameran akan

konservasi

% 100 100 100,00

2 Pameran Indogreen forest expo Masukan ▪ SDM Orang 19 19 100,00

▪ Anggaran Rupiah 62.800.000 62.800.000 100,00

Keluaran Frekuensi pameran Kali 1 1 100,00

Hasil Tingkat pengetahuan pengunjung pameran akan

konservasi dan potensi SDAH&E di TNTC

% 100 100

100,00

1 Penyuluhan perlindungan hutan/ Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00

pengendalian kebakaran hutan ▪ Anggaran Rupiah 26.850.000 26.850.000 100,00

kepada siswa Keluaran Jumlah penyuluhan Kegiatan 6 6 100,00

Hasil Tingkat pengetahuan siswa tentang perlindungan

hutan/pengendalian kebakaran hutan

% 100 100 100,00

2 Sosialisasi pengendalian kebakaran Masukan ▪ SDM Orang 126 126 100,00

hutan ▪ Anggaran Rupiah 182.850.000 182.760.000 99,95

Keluaran Jumlah sosialisasiKegiatan

6 6 100,00

Hasil Prosentase tersosialisasikannya informasi

pengendalian kebakaran hutan

% 100 100

100,00

1 Operasi gabungan pengamanan Masukan ▪ SDM Orang 94 94 100,00

kawasan oleh BBTNTC ▪ Anggaran Rupiah 130.400.000 130.400.000 100,00

Page 95: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Keluaran Frekuensi operasi gabunganKali

4 4 100,00

Hasil Menurunnya tindak pidana kehutanan di kawasan

TNTC

% 100 100

100,00

2 Operasi pengamanan fungsional/ Masukan ▪ SDM Orang 342 342 100,00

gabungan oleh BPTN ▪ Anggaran Rupiah 576.000.000 575.400.000 99,90

Keluaran Frekuensi operasi pengamananKali

18 18 100,00

Hasil Menurunnya tindak pidana kehutanan di masing-

masing BPTN%

100 100 100,00

3 Pengamanan kawasan Masukan ▪ SDM Orang 360 360 100,00

▪ Anggaran Rupiah 729.000.000 728.750.000 99,97

Keluaran Frekuensi operasi pengamananKali

72 72 100,00

Hasil ▪ Menurunnya tindak pidana kehutanan di masing-

masing SPTN

% 100 100

100,00

▪ Meningkatnya keamanan dan kelestarian kawasan

konservasi

% 100 100

100,00

4 Operasi pengamanan SPORC Masukan ▪ SDM Orang 389 389 100,00

▪ Anggaran Rupiah 902.500.000 885.835.130 98,15

Keluaran Frekuensi operasi pengamanan Kali 7 7 100,00

Hasil ▪ Menurunnya tindak pidana kehutanan % 100 100 100,00

▪ Meningkatnya keamanan dan kelesatarian kawasan

konservasi dan kawasan hutan lainnya%

100 100 100,00

5 Operasi intelejen SPORC Masukan ▪ SDM Orang 89 89 100,00

▪ Anggaran Rupiah 215.750.000 215.750.000 100,00

Keluaran Frekuensi operasi intelejenKali

5 5 100,00

Hasil ▪ Tersedianya kelengakapan data intelejen % 100 100 100,00

1 Pembinaan kelompok masyarakat Masukan ▪ SDM Orang 120 120 100,00

mitra polhut TNTC ▪ Bahan Kegiatan 6 6 100,00

▪ Anggaran Rupiah 162.000.000 162.000.000 100,00

Keluaran Jumlah pembinaan Kegiatan 6 6 100,00

Hasil Tingkat pengetahuan kelompok masyarakat mitra

polhut

% 100 100

100,00

1 Latihan rutin menembak Masukan ▪ SDM Orang 92 92 100,00

▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00

▪ Anggaran Rupiah 35.400.000 35.300.000 99,72

Keluaran Jumlah latihan Kegiatan 2 2 100,00

Hasil Tingkat pengetahuan menembak Polhut % 100 100 100,00

Page 96: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

2 Latihan kesamaptaan SPORC Masukan ▪ SDM Orang 160 160 100,00

▪ Bahan Kegiatan 4 4 100,00

▪ Anggaran Rupiah 42.600.000 26.800.000 62,91 Keluaran Jumlah latihan Kegiatan 4 3 75,00

Hasil Tingkat kesamaptaan anggota SPORC % 100 100 100,00

1 Penyidikan dan penyelesaian kasus Masukan ▪ SDM Orang 123 123 100,00

hukum tindak pidana kehutanan ▪ Anggaran Rupiah 314.260.000 74.150.000 23,60

Keluaran Jumlah penyidikan dan penyelesaian kasus tipihut Kasus 2 0 0,00

Hasil Kasus tipihut dapat terselesaikan % 100 23,6 23,60

2 Gelar Perkara Tindak pidana Masukan ▪ SDM Orang 66 0 0,00

kehutanan ▪ Anggaran Rupiah 11.970.000 0 0,00

Keluaran Jumlah gelar perkara tipihut Kasus 3 0 0,00

Hasil Upaya penyelesaian kasus tipihut dapat

terkoordinasi dengan baik dan tuntas

% 100 0 0,00

1 Peningkatan Kapasitas SDM Masukan ▪ SDM Orang 56 56 100,00

Pegawai melalui Diklat dan Bintek ▪ Anggaran Rupiah 195.000.000 194.829.500 99,91

Keluaran Jumlah lulusan diklat dan bintek Orang 56 56 100,00

Hasil Tingkat pengetahuan peserta diklat dan bintek % 100 100 100,00

2 Pelatihan selam Masukan ▪ SDM Orang 53 53 100,00

▪ Anggaran Rupiah 126.300.000 124.946.400 98,93

Keluaran Jumlah lulusan pelatihan selamOrang

31 31 100,00

Hasil Tingkat pengetahuan penyelaman peserta pelatihan%

100 100 100,00

1 Diklat peningkatan kapasitas SDM Masukan ▪ SDM Orang 87 87 100,00

Keluaran Jumlah diklat yang diikuti pegawai Kegiatan 34 34 100,00

Hasil Tingkat perkembangan kapasitas SDM pegawai yang

mengikuti diklat

% 80 80 100,00

1 Penilaian Dupak PEH dan Polhut Masukan ▪ SDM Orang 23 23 100,00

▪ Anggaran Rupiah 72.000.000 72.000.000 100,00

Keluaran Jumlah penilaian DUPAK/PAK Kali 2 2 100,00

Hasil Ketersediaan pegawai dengan jenjang fungsional

yang memadai

% 100 100 100,00

2 Pembinaan Fisik pegawai BBTNTC Masukan ▪ SDM Orang 24 24 100,00

▪ Bahan Kali 24 24 100,00

▪ Anggaran Rupiah 69.300.000 69.150.000 99,78

Keluaran Jumlah pembinaan Kali 24 24 100,00

Hasil Tingkat kebugaran fisik pegawai % 100 100 100,00

1 Pengurusan surat kendaraan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 51.500.000 15000000 29,13

Page 97: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Keluaran

Jumlah kendaraan yang telah terurus surat

kendaraannyaUnit

29 8 27,59

Hasil Sarana dan prasarana berupa kendaraan

terpeliharan dengan baik%

100 29 29,00

2 Pengadaan sarana dan prasarana Masukan ▪ Anggaran Rupiah 255.000.000 245.410.000 96,24

oprasional kawasan

Keluaran

Jumlah sarprasUnit

7 7 100,00

Hasil Sarana dan prasarana berfungsi sesuai kegunaannya%

100 100 100,00

3 Pengiriman kendaraan patroli Masukan ▪ Anggaran Rupiah 33.150.000 32.500.000 98,04

Keluaran Jumlah sarpras Unit 1 1 100,00

Hasil Sarana dan prasarana berupa kendaraan patroli

dapat berfungsi sesuai kegunaannya%

100 100 100,00

4 Pembayaran gaji dan tunjangan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 7.298.207.000 6.896.354.767 94,49

Keluaran ▪ Pembayaran gaji Bulan 13 13 100,00

▪ Pembayaran TPPK OB 1740 1740 100,00

▪ Pembayaran uang lauk pauk Tahun 1 1 100,00

Hasil ▪ Meningkatnya pengelolaan yang efektif % 100 100 100,00

▪ Terpenuhinya gaji pegawai dan tunjangan % 100 100 100,00

5 Oprasional perkantoran &pimpinan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 702.720.000 666.846.028 94,89

Keluaran Terpenuhinya rutin operasional dan pemeliharaan

peralatan perkantoran lingkup BBTNTC

Bulan 12 12 100,00

Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara dan

pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar

% 100 100 100,00

▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00

6 Langganan daya dan jasa Masukan ▪ Anggaran Rupiah 115.800.000 61.529.019 53,13

Keluaran Terpenuhinya rutin operasional dan pemeliharaan

peralatan perkantoran lingkup BBTNTC

Bulan 12 12 100,00

Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara dan

pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar

% 100 100 100,00

▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00

7 Pemeliharaan gedung kantor Masukan ▪ Anggaran Rupiah 303.100.000 286.398.500 94,49

Keluaran Terpenuhinya rutin operasional dan pemeliharaan

peralatan perkantoran lingkup BBTNTC

Unit 28 28 100,00

Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara dan

pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar

% 100 100 100,00

▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00

8 Perawatan kendaraan bermotor Masukan ▪ Anggaran Rupiah 490.200.000 476.356.500 97,18

Keluaran Jumlah kendaraan bermotor yang terawat Unit 54 54 100,00

Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara dan

pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar

% 100 100 100,00

Page 98: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00

9 Pemeliharaan peralatan kantor Masukan ▪ Anggaran Rupiah 70.015.000 70.000.000 99,98

Keluaran Jumlah peralatan kantor terpelihara Unit 99 99 100,00

Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoral terpelihara dan

pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar

% 100 100 100,00

▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00

10 Pemeliharaan SKRT Masukan ▪ Anggaran Rupiah 851.367.000 248.242.180 29,16

Keluaran Jumlah SKRT terawat Kegiatan 1 0 0,00

Hasil ▪ Sarana dan prasarana SKRT terpelihara dan

pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar

% 100 100 100,00

▪ Kinerja pegawai meningkat % 100 100 100,00

11 Sewa oprasional kantor Masukan ▪ AnggaranRupiah

445.000.000 445.000.000 100,00

Keluaran Jumlah gedung yang tersewa Unit 18 18 100,00

Hasil ▪ Sarana dan prasarana perkantoran terpenuhi dan

pelaksanaan tugas berjalan baik dan lancar

%

100 100 100,00

12 Overhool kendaraan patroli Masukan ▪ Anggaran Rupiah 50.000.000 49.280.000 98,56

Keluaran Jumlah overhool Unit 1 1 100,00

Hasil ▪ Terpenuhinya overhool kendaraan patroli % 100 100 100,00

13 Pengadaan komputer Masukan ▪ Anggaran Rupiah 75.000.000 74.250.000 99,00

Keluaran Jumlah komputer Unit 10 10 100,00

Hasil ▪ Tingkat kinerja operasional komputer % 100 100 100,00

14 Pengadaan kamera Masukan ▪ Anggaran Rupiah 53.000.000 51.450.300 97,08

Keluaran Jumlah kamera Unit 7 7 100,00

Hasil ▪ Tingkat kinerja operasional kamera % 100 100 100,00

15 Pengadaan media touch screen Masukan ▪ Anggaran Rupiah 75.000.000 73.000.000 97,33

Keluaran Jumlah media touch screen Unit 1 1 100,00

Hasil ▪ Tingkat kinerja operasional media touch screen % 100 100 100,00

16 Pengadaan peralatan meubel Masukan ▪ Anggaran Rupiah 89.500.000 79.425.500 88,74

KeluaranJumlah peralatan meubel

Unit63 63 100,00

Hasil ▪ Tingkat pemanfaatan peralatan meubel % 100 100 100,00

16 Pengadaan lemari berkas Masukan ▪ Anggaran Rupiah 35.000.000 34.375.000 98,21

Keluaran Jumlah lemari berkas Unit 5 5 100,00

Hasil ▪ Tingkat pemanfaatan lemari berkas % 5 5 100,00

17 Pengadaan AC Masukan ▪ Anggaran Rupiah 30.000.000 2.940.000 9,80

Keluaran Jumlah AC Unit 6 6 100,00

Hasil ▪ Tingkat pemanfaatan AC % 100 100 100,00

18 Pengadaan peralatan oprasional Masukan ▪ Anggaran Rupiah 373.200.000 364.526.000 97,68

Page 99: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Keluaran Jumlah peralatan operasional Unit 51 51 100,00

Hasil ▪ Tingkat pemanfaatan peralatan operasional % 100 100 100,00

19 Pembangunan Kantor BPTN IIWasior Masukan ▪ Anggaran Rupiah 1.305.800.000 63.500.000 4,86

Keluaran Jumlah gedung kantor Unit 1 0 0,00

Hasil ▪ Tersedianya kantor % 100 4 4,00

20 Pembangunan barak polhut di BPTN Masukan ▪ Anggaran Rupiah 980.800.000 840.050.000 85,65

II Wasior Keluaran Jumlah barak Polhut Unit 1 1 100,00

Hasil ▪ Tersedianya barak untuk Polhut % 100 100 100,00

21 Renovasi pondok kerja menjadi Masukan ▪ Anggaran Rupiah 524.000.000 464.689.050 88,68

kantor BPTN III Ransiki Keluaran Jumlah pondok kerja yang terenovasi Unit 1 1 100,00

Hasil ▪ Tingkat kegunaan gedung % 100 100 100,00

22 Pembangunan garasi pool kendaraan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 218.250.000 200.634.791 91,93

Keluaran Jumlah garasi pool Unit 1 1 100,00

Hasil ▪ Tingkat kegunaan garasi pool % 100 100 100,00

23 Pembangunan gudang Masukan ▪ Anggaran Rupiah 152.250.000 141.569.784 92,99

Keluaran Jumlah gudang Unit 1 1 100,00

Hasil ▪ Tingkat pemanfaatan gudang % 100 100 100,00

24 Penataan halaman kantor BBTNTC Masukan ▪ Anggaran Rupiah 303.000.000 274.355.425 90,55

KeluaranTertatanya halaman kantor Lokasi 1 1 100,00

Hasil ▪ Tingkat kerapihan halaman kantor % 100 100 100,00

25 Pembuatan teralis kantor Masukan ▪ Anggaran Rupiah 55.200.000 53.636.000 97,17

Keluaran Jumlah teralis m2 92 92 100,00

Hasil ▪ Tingkat kegunaan teralis % 100 100 100,00

26 Pembuatan papan nama kantor Masukan ▪ Anggaran Rupiah 95.000.000 94.480.000 99,45

KeluaranJumlah papan nama Unit 11 11 100,00

Hasil ▪ Tingkat manfaat papan nama % 100 100 100,00

27 Pengelola kegiatan Masukan ▪ SDM Orang 92 92 100,00

▪ Anggaran Rupiah 32.400.000 15.225.000 46,99

KeluaranJumlah pengelola kegiatan Orang 23 23 100,00

Hasil ▪ Tingkat kinerja pengelola kegiatan % 100 47 47,00

1 penatausahaan BMN Masukan ▪ Anggaran Rupiah 2.000.000 0 0,00

Keluaran Jumlah penatausahaan set 1 0 0,00

Hasil ▪ Tingkat manfaat pelabelan % 100 0 0,00

1 Pengurusan dan pembuatan sertifikat Masukan ▪ Anggaran Rupiah 85.600.000 70121167 81,92

Page 100: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

tanah milik kantor Keluaran Luasan tanah yang bersertifikat m2 1684 1025 60,87

Hasil ▪ Status hukum kepemilikan atas hak tanah jelas % 100 61 61,00

1 Penyusunan rencana pengelolaan Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00

tahunan ▪ Anggaran Rupiah 6.840.000 6.840.000 100,00

Keluaran Rencana pengelolaan tahunan Judul 1 1 100,00

Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal

dalam mendukung pengambilan keputusan

menyangkut pengelolaan TNTC

100 100

100,00

2 Penyempurnaan rencana strategis Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00

BBTNTC 2010-2014 ▪ Anggaran Rupiah 12.050.000 12.050.000 100,00

Keluaran Rencana pengelolaan tahunan Judul 1 1 100,00

Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal

dalam mendukung pengambilan keputusan

menyangkut pengelolaan TNTC dalam masa 2010-

2014

% 100 100 100,00

3 Penyusunan rencana pengelolaan Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00

sepuluh tahun ▪ Anggaran Rupiah 12.050.000 12.050.000 100,00

Keluaran Rencana pengelolaan sepuluh tahun Judul 1 1 100,00

Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal

dalam mendukung pengambilan keputusan

menyangkut pengelolaan TNTC dalam jangka 10

tahun

% 100 100 100,00

4 Konsultasi dan koordinasi keuangan Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00

▪ Anggaran Rupiah 132.500.000 132.500.000 100,00

Keluaran Jumlah konsultasi dan koordinasi Judul20 20 100,00

Hasil Tingkat pemahaman akan pengelolaan keuangan % 100 100 100,00

5 Penyusunan rencana kerja, RO 2012 Masukan ▪ SDM Orang 17 17 100,00

dan RKA-KL 2013 ▪ AnggaranRupiah 22.300.000 22.300.000 100,00

Keluaran Rencana Kerja, RO 2012 dan RKA-KL 2013 Judul 3 3 100,00

Hasil Ketersediaan informasi yang aktual dan handal

dalam mendukung pengambilan keputusan

menyangkut pengelolaan TNTC

% 100 100 100,00

6 Perjalanan konsultasi dan koordinasi Masukan ▪ SDM Orang 6 6 100,00

teknis ▪ Anggaran Rupiah 60.000.000 59.350.000 98,92

Keluaran Jumlah konsultasi dan koordinasi teknis Judul 6 6 100,00

Hasil Tingkat pemahaman di bidang teknis pengelolaan

TNTC

%

100 100

100,00

1 Monitoring dan evaluasi kegiatan 2012 Masukan ▪ SDM Orang 60 60 100,00

Page 101: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

▪ Bahan Kegiatan 4 4 100,00

▪ Anggaran Rupiah 88.200.000 88.200.000 100,00

Keluaran Jumlah monitoring dan evaluasi Judul 4 4 100,00

Hasil Diketahuinya data perkembangan pelaksanaan

kegiatan 2012

% 100 100 100,00

1 Monitoring dan evaluasi BMN 2012 Masukan ▪ SDM Orang 45 45 100,00

▪ Bahan Kegiatan 3 3 100,00

▪ Anggaran Rupiah 72.900.000 72.900.000 100,00

Keluaran Jumlah monitoring dan evaluasi BMN 2012 Judul 3 3 100,00

Hasil Diketahuinya data perkembangan BMN 2012 % 100 100 100,00

1 Penyusunan bezetting pegawai Masukan ▪ SDM Orang 1 1 100,00

dan laporan SIMPEG ▪ Bahan Kegiatan 2 2 100,00

▪ Anggaran Rupiah 9.100.000 9.100.000 100,00

Keluaran Jumlah laporan bazetting pegawai dan SIMPEG Laporan 2 2 100,00

Hasil Diketahuinya data Bazetting dan SIMPEG % 100 100 100,00

2 Penyusunan laporan rutin Masukan ▪ SDM Orang 120 120 100,00

▪ Bahan Kegiatan 8 8 100,00

▪ Anggaran Rupiah 30.000.000 28.800.000 96,00

Keluaran Jumlah laporan rutin laporan 34 34 100,00

Hasil Diketahuinya data hasil pengelolaan TNTC % 100 100 100,00

1 Korwil kemenhut Papua Barat Masukan ▪ SDM Orang 4 4 100,00

▪ Anggaran Rupiah 63.865.000 56.900.000 89,09

Keluaran Frekuensi koordinasi Kali 14 14 100,00

Hasil Tingkat pemahaman UPT yang dikoordinir % 100 100 100,00

2 Koordinasi dan konsultasi Masukan ▪ SDM Orang 18 18 100,00

▪ Anggaran Rupiah 145.000.000 142.730.500 98,43

Keluaran Frekuensi koordinasi dan konsultasi Kali 5 5 100,00

Hasil Berjalannya rapat koordinasi dan konsultasi % 100 100 100,00

1 Perjalanan konsultasi dan koordinasi Masukan ▪ SDM Orang 78 78 100,00

▪ Anggaran Rupiah 431.000.000 430.996.000 100,00

Keluaran Jumlah instansi yang diajak berkonsultasi dan

koordinasi

Lembaga 20 20 100,00

Hasil Berjalannya koordinasi dan konsultasi % 100 100 100,00

2 Rapat-rapat pembahasan kegiatan Masukan ▪ Anggaran Rupiah 33.000.000 32.990.000 99,97

Keluaran Jumlah instansi yang diajak rapat pembahasan Lembaga 13 13 100,00

Hasil Berjalannya rapat pembahasan kegiatan % 100 100 100,00

1 penyusunan dokumen kerjasama Masukan ▪ SDM Orang 20 20 100,00

dan evaluasi kerjasama ▪ Anggaran Rupiah 13.000.000 13.000.000 100,00

Page 102: Lakip BBTNTC Tahun 2012 (Final)

Keluaran Jumlah MoU Dokumen 1 1 100,00

Hasil Tingkat kerjasama % 100 100 100,00

1 Pendampingan kegiatan mitra Masukan ▪ SDM OJ 702 702 100,00

▪ Anggaran Rupiah 70.200.000 70.000.000 99,72

Keluaran Jumlah pendampingan Kegiatan 38 38 100,00

Hasil Tingkat kerjasama dengan mitra % 100 100 100,00