LAGANSA 0807-1800-888, 186.compressed.pdf · 2016-09-19 · mun, daya serap pasar sering kali yang...

20
ISSN 1412-2170 KirimanGRATISdari: PT ISM Tbk. bogasari �our mills PORTODIBAYAR/TAXEPERCUE Nomor:05/PRTD/JKU/DIVREIV/2012 Berlaku:s.d.31Desember2012 Edisi186TahunXII/2012 MITRA MediaUsahaKecilMenengahMakananBerbasisTepung WACANA LAGANSA(LayananPelangganBogasari):0807-1800-888, [email protected],www.bogasari.com,@KreasiBogasari Strategi Baru Antisipasi Kejenuhan Pasar Ada banyak peluang yang menarik untuk dijajaki.

Transcript of LAGANSA 0807-1800-888, 186.compressed.pdf · 2016-09-19 · mun, daya serap pasar sering kali yang...

ISSN 1412-2170

KirimanGRATISdari:PT ISM Tbk. bogasari �our millsPORTODIBAYAR/TAXEPERCUE

Nomor:05/PRTD/JKU/DIVREIV/2012Berlaku:s.d.31Desember2012

Edisi186TahunXII/2012

MITRAMediaUsahaKecilMenengahMakananBerbasisTepung

WACANA

LAGANSA(LayananPelangganBogasari):0807-1800-888, [email protected],www.bogasari.com,@KreasiBogasari

Strategi Baru Antisipasi Kejenuhan PasarAda banyak peluang yang menarik untuk dijajaki.

Edisi186/TahunXII/2012* Wacana Mitra

PENERBIT: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills. ISSN: 1412-2170 Penasihat: Franciscus Welirang, Herman Djuhar, Pembina: Hans R. Aditio, P. Soegiono D, Budi Sugianto, Koko Santosa, Ivo Ariawan, Penanggungjawab: Beatrix Sudibyo, Pemimpin Redaksi: M.R. Pamungkas Redaksi: Louis M. Djangun, Rudianto Pangaribuan, Kontributor: Effendi Lie; Ahmad Hadiyanto; Uluan DP. Manurung; J .M. Qayyuum; Roy Hudiana, Sylvia, Joko Pramono, Josaphat S. Wijaya, Julius Ronadi, Suhaeli Ali. Desain & Lay-out: Melcky. Sekretariat, & Distribusi: SME Relations Department Alamat Redaksi: PT. Indofood Sukses Makmur tbk. Divisi Bogasari Flour Mills, Jln. Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta - 14110, PO. Box 2000 JKU 14013. Telp : (021) 43900170-174, Fax : (021) 43920049, e-mail: [email protected], http//www.bogasari.comDISTRIBUSI TERBATAS UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIPERJUALBELIKAN

SajianUtama......................................................3-7Manajemen........................................................9Pemasaran..........................................................12Tips.......................................................................14Resep....................................................................15Kesehatan ........................................................ 16Inovasi ............................................................... 17Kuis ..................................................................... 18

Ketika beralih dari pekerjaan seni ke pekerjaan kuliner, bagi

Zunaidi tidak terlalu sulit, karena membuat rotipun juga membutuhkan seni, termasuk

seni dalam tampilan, rasa, dan seni menjualnya. Setiap orang akan merasa senang jika ada sentuhan-sentuhan seni. Meracik, mengaduk, mencetak, perlu sentuhan

perasaan yang lembut, hasilnya pasti akan luar biasa. Itu semua

bagian dari pekerjaan seni.”

Selepas kuliah umumnya orang berpikir untuk bekerja menjadi karyawan. Namun apa kenyataannnya? Sambil menunggu panggilan, coba isi waktu dengan jualan gorengan. Siapa tau justru itu menjadi ladang penghasilan.

Pembaca yang budiman, bulan Agustus ini negara kita tercinta Repu-blik Indonesia, genap 67 tahun kemerdekaan. Mari kita berdoa

agar negara dan bangsa ini mendapat berkah dan lingdungan-Nya, maju dan terbebas dari masalah-masalah yang dapat mengganggu iklim usaha.

Tentunya dengan semangat yang berkobar-kobar, Wacana Mitra hadir dengan ajakan kepada pembaca untuk bersama-sama dengan seluruh unsur yang terlibat dalam usaha membangun semangat. Kita berharap bahwa dengan motivasi dan semangat yang tinggi, produkti-vitas akan meningkat.

“DIRGAHAYU NEGARA DAN BANGSA INDONESIA”, Tumbuh dan berkembang UKM Indonesia.

Pada bulan Agustus ini juga kita merayakan kemenangan setelah selama sebulan penuh kita diberi kesempatan untuk melakukan inte-rospeksi diri. mengingatkan bahwa bukan hanya masalah duniawi saja yang perlu ditekuni, tetapi marilah sejenak kita mengucap syukur atas segala karunia dan segala kelancaran usaha kita.

“SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI1 SYAWAL 1433 H ”

MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah

atas usaha kita. Amin. M

Peluang Usaha dengan Modal Kecil .. Hal. 8

Menembus Pasar Produk Baru ....... Hal. 13Kesan pertama yang diperoleh konsumen dari sebuah produk baru, akan menentukan penilaian mereka terha-dap image produk tersebut

Zunaidi:Usaha dengan Sentuhan Seni ......... Hal. 10

Kerja penuh dengan semangat

Sajian Utama

Wacana Mitra * Edisi 186/Tahun XII/2012

Bagi Anggota BMC (Bogasari Mitra Card): Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan setiap perubahan nomor telepon/HP Anda ke 0807-1-800-888, karena setiap

informasi BMC akan disampaikan melalui SMS.

Semua pengusaha, pasti meng-harapkan bisa menjual produknya lebih besar dari omset sebelum-

nya. Peningkatan kapasitas usaha harus berbanding dengan pendapatan. Na-mun, daya serap pasar sering kali yang itu-itu saja, sehingga menjadi jenuh dan usaha pun menjadi mundur.

Karena itu, perlu langkah yang tepat untuk mengatasinya. Salah satu caranya adalah melakukan terobosan dengan sasaran konsumen baru

Untuk mewujudkannya, memang di-perlukan, kejelian dan peka terhadap situasi. Ambil contoh, apa yang dilaku-kan, Arief Purwanto, pengusaha roti di JakartaTimur. Ia kesulitan menggejot om-set produknya karena pasar hanya se-gitu terus. Walau dari sisi potensi, omset bakerinya cukup lumayan. Tapi ia tetap tidak puas. la ingin mengembangkan pasarnya.

Strategi Baru Membuka Pasar Baru Ketika pasar mulai jenuh, berarti ancaman mulai datang. Perlu strategi baru untuk memelihara atau megembangkan pasar. Salah satunya adalah membidik pasar baru. Tapi tetap harus hati-hati. Jangan tergoda untung besar

Sajian Utama

Edisi186/TahunXII/2012* Wacana Mitra

Maka, ketika ia melihat banyak salon di sekitar tempat tinggalnya. Arief men-coba menawarkan kerja sama dengan para pemilik salon untuk menjual aneka kue dan rotinya. Hasilnya lumayan. Om-setnya naik sampai 15 persen.

Ada cara lain yang dilakukan peng-usaha mie ayam di Depok, Ia tidak perlu direpotkan dengan harus membuat produk baru. Merasa yakin, produk la-manya bisa diandalkan, ia memutuskan membuka usaha dengan sistem wara-laba yang kini mencapai lebih dari 100. Selain itu, ia telah memilih segmen pasar yaitu, kalangan menengah ke bawah se-bagai bidikan. Dengan cara seperti ini, ternyata ia selalu mendapat pasar baru. Omset usahanya terus naik.

Tidak cukup sampai di sini, setelah berhasil mengembangkan mie dengan sistem waralaba, ia mencoba dengan cara mendagangkan mienya dengan sepeda keliling yang melibatkan puluh-an pedagang. Setiap hari mie ayamnya dijajakan dengan sepeda menjelajahi perumahan elit, perkampungan dan per-kantoran. Dengan bidikan pasar baru ini, usahanya terus berkembang. Pilihan Lokasi

Memilih menjadi pengusaha makanan, salah satu keuntungannya adalah kon-sumennya tidak terbatas dan cenderung homogen. Karena itu, jangan takut produk kita tidak akan terbeli di tempat baru. Tak ada salahnya kita mencoba lokasi yang belum terpikir oleh orang lain untuk men-jual makanan. Misalnya, di tempat wisa-ta. Cobalah di kolam renang atau sekitar stadion olahraga. Di kantor-kantor atau tempat kursus. Di depan mini market atau di dekat warnet. Di tengah-tengah orang berjualan berlian dan baju-baju pun jadi. Seperti yang banyak dilakukan toko kue di Jakarta, yang sukses dengan membu-ka toko kue di dalam mall, di antara toko-toko pakaian dan berlian. Kalau kita ja-lan-jalan ke pusat perbelanjaan atau mall yang tidak sepi pembeli, di sana banyak

peluang untuk menawarkan makanan, baik untuk pengunjung maupun untuk para pedagangnya.

Di lokasi-lokasi baru seperti perumah-an baru, pertokoan baru, mall-mall baru, adalah potensi pasar yang luar biasa besarnya. Di pertokoan atau mall baru, tidak hanya pengunjung yang menjadi konsumennya, juga karyawan di tempat itu adalah konsumen tetap yang potensi-al. Sebagai gambaran untuk pengusaha di Jakarta dan sekitarnya, saat ini tengah dikembangkan besar-besaran pemba-ngunan pertokoan dan mall di beberapa kawasan di kota besar maupun kecil.

Tapi dalam membuka lahan baru ada beberapa hal yang patut diperhatikan. Misalnya biaya sewa tempat. Perhitung-kan pula biaya tranportasi yang bela-kangan terus naik. Belum lagi biaya tak terduga seperti pungutan-pungutan lain di tempat baru tersebut.

Ada lagi beberapa peluang yang me-narik untuk dijajaki. Misalnya di Bus-bus yang menuju Bandara. Penumpang Ban-dara, adalah konsumen potensial yang memiliki daya beli tinggi. Juga konsumen di kereta api. Anis, pengusaha pia di De-pok membuktikan kuenya menjadi laris ketika mencoba pasar baru di atas kereta

api. Omsetnya cukup mengejutkan dari yang terjual perhari dengan mengandal-kan konsumen di kereta api.

Di tempat wisata atau tempat rekreasi juga menjadi tempat potensial mengem-bangkan usaha baru. Meski tidak setiap hari ramai karena tempat ini dikunjungi saat liburan saja, namun keuntungan yang diraih cukup lumayan. Terlebih, karena pengunjungnya juga dari luar kota, bisa sekalian promosi produknya untuk dipesan.

Satu hal yang penting diingat ketika akan mencoba pasar baru, pertahankan mutu produk, seperti prinsip Satiman, pe-ngusaha kue pia dari Pemalang yang mengatakan “Laku karena Mutu” . Jangan sampai ketika kapasitas bertambah, kuali-tas tidak lagi terkontrol. Syukur kalau bisa memperbarui produk. Ini dialami oleh seorang pengusaha aneka roti goreng di Purwokerto. Merasa bahwa produknya tak lagi bisa digenjot, mencoba den-gan cara baru. Saat ini ia memutuskan untuk menjual sendiri, roti gorengnya de-ngan kemasan yang menarik. Ternyata konsumen semakin banyak. Yang lebih menggembirakan lagi, para agennya juga tertarik memasarkan produknya de-ngan kemasan baru itu. (pam)

Warnet bisa menjadi salah satu alternatif membuka pasar baru

Foto

: war

net-k

araw

ang

Wacana Mitra * Edisi 186/Tahun XII/2012

Sajian Utama

Setidaknya ini dibuktikan lembaga riset pasar Frontier Consulting. Banyak produk kelas dunia tak semua sukses di pasar Indonesia, karena gagal menakluk-

kan lidah orang lokal.Merek donat teratas dunia Krispy Kreme, misalnya. Do-

nat yang berjaya di AS ini tidak kunjung mematahkan pesaingnya di pasar donat Indonesia.

Krispy Kreme yang manis dan besar menjadi pertim-bangan perempuan Indonesia yang peduli dengan berat badannya. Biasanya seorang wanita berat tubuhnya su-dah 50 kg langsung berdiet, dan menjauhi makanan yang terlalu manis.

Di Indonesia, Campbell Soup berusaha mengulang

suksesnya di Amerika Serikat, tetapi juga tidak kunjung mendapatkan hasil signifikan. Pasalnya, Campbell Soup ingin menerapkan perilaku sarapan yang baru, yaitu melahap sup, bukan lagi nasi, bubur atau mie.

Berdasarkan pengamatan Frontier, kebiasaan sarapan orang Indonesia tidak berubah sejak 15 tahun terakhir, dengan empat menu favoritnya nasi goreng, roti, bubur, dan mi instan.

Demikian pula dengan perusahaan terkenal dari Ameri-ka yang terus berinovasi untuk mematahkan pesaingnya di pasar minuman ringan. Akan tetapi produk dalam ne-geri teh dalam kemasan botol tetap lebih berkibar.

Beda lagi dengan produsen minuman isotonik untuk menyegarkan tubuh yang pantang menyerah, akhirnya sukses di pasar Indonesia.

Semua bukti yang membeberkan sukses di negeri orang belum tentu berhasil di Indonesia, menandakan selera orang Indonesia memang unik. Keunikan mesti dipelajari dan diadaptasi, termasuk oleh pengusaha makanan dan minuman papan atas.

Faktanya 90% buku marketing berasal dari Amerika, tapi tidak semua teori itu cocok dengan konsumen di In-donesia, karena sikap masyarakatnya yang berbeda.

10 Karakter unik konsemenFrontier yang lama berkecimpung dalam riset pasar di

Indonesia mengemukakan 10 karakter unik konsumen Indonesia.1. Memiliki memori jangka pendek.

Maunya mendapatkan produk yang paling mengun-tungkan dan bisa digapai saat ini. Misalnya, memilih makanan enak daripada yang menyehatkan, memilih obat yang cespleng daripada yang aman, dan lebih suka minuman penambah tenaga daripada mengon-sumsi vitamin.

2. Tidak memiliki perencanaanSekitar 74% konsumen membeli makanan ringan tanpa rencana. Iming-iming dari penjualan akan mempengaruhi konsumen yang umumnya kurang menghargai waktu dan memiliki gaya hidup santai.

3. Suka berkumpul Untuk memutuskan membeli suatu produk, keban-yakan konsumen di Indonesia memilihnya berdasar-kan informasi yang diterima dari keluarga, teman, atau rekan keja.

4. Umumnya gagap teknologi5. Mengutamakan konteks bukan isi6. Suka buatan luar negeri

Dipicu oleh kurang menghargai produk dan kualitas buatan lokal.

7. Mendasarkan pada yang bersifat keagamaan dan suka supranatural.

8. Suka pamer dan gengsi Dipicu oleh budaya feodal dan percaya diri yang ren-

dah.9. Kekuatan sub-culture10. Kesadaran terhadap lingkungan rendah

Dari 10 karakter itu, yang akan menguat dalam 10 tahun mendatang adalah suka produk luar negeri, pamer, dan gengsi, suka berkumpul dan beragama, serta percaya hal-hal supranatural.

Jika dikaitkan dengan produk makanan dan minuman, barangkali pada masa mendatang akan makin banyak restoran yang bisa menjadi ajang berkumpul, bermerek asing terutama yang membidik pasar menengah ke atas karena ada unsur pamer dan gengsi. Namun, tetap saja merek asing terkenal bukan jaminan sukses di pasar In-donesia, apalagi bila tidak memahami selera lidah Indo-nesia.

Sumber : (diolah) Bisnis Indonesia

Dari hasil survey, ternyata selera orang Indonesia itu

unik, sehingga para pelaku usaha makanan perlu

memahami dan cermat dalam upaya memanjakan lidah

konsumen Indonesia.

Agar Tepat Sasaran:

Kenali Karakter unik Konsumen IndonesiaKenali Karakter unik

Konsumen Indonesia

Sajian Utama

Edisi186/TahunXII/2012* Wacana Mitra

Memulai dan menjalankan usaha makanan berbahan baku te-pung, sekilas memang tampak

mudah. Asal mampu membuat produk makanan yang rasanya lezat, beres. Pandangan semacam ini, sungguh ke-liru. Sekecil apapun usaha yang akan dijalankan, tetap perlu persiapan yang matang.

Potensi pasar produk makanan ber-bahan baku tepung, memang selalu membentang luas. Bahkan ada bebe-rapa produk makanan yang tidak mem-butuhkan modal terlalu besar. Tapi, bukan berarti usaha ini bisa dijalankan secara asal-asalan, dengan persiapan seadanya.

Banyak orang yang gagal, karena cenderung menganggap enteng. Me-reka, biasanya, terlalu percaya diri dengan kemampuan membuat produk makanan tertentu, yang oleh keluarga atau orang-orang dekatnya, dianggap rasanya enak. Padahal, usaha makan-an bukan sekadar business cookies (bisnis memasak). Kemampuan mem-buat makanan, bukanlah jaminan untuk meraih sukses di pasar.

Bisnis makanan, pada kenyataannya,

meliputi banyak hal. Mulai dari kemam-puan melakukan proses produksi yang efisien, sampai kejelian dalam memba-ca tren pasar atau selera konsumen. Belum lagi keterampian menetapkan harga, kecermatan membuat pembu-kuan, strategi pemasaran, mengelola karyawan dan hal lain yang tampak remeh tapi penting.

Usaha makanan juga berurusan de-ngan ketepatan dalam membuat peren-

canaan, serta kepiawaian dalam meng-hadapi persaingan. Jadi, hendaknya jangan sekali-kali menganggap usaha makanan sebagai kegiatan yang bisa dilakukan secara sambil lalu dan san-tai. Sama seperti usaha lainnya, usaha makanan pun membutuhkan kerja keras dan menyita waktu.

Tengok saja, produk makanan je-nis apa saja, sekarang sudah banyak bertebaran di pasar. Kalau kita hanya

Membuka Usaha Baru, Bukan Sekedar Menjual Produk

Membuka usaha, meskipun berskala kecil, �dak cukup dengan modal uang, membuat dan menjual produk, atau mengandalkan keberuntungan semata-mata.Banyak hal yang harus disiapkan secara matang. Terlebih jaman sekarang, persiangan usaha berlangsung makin ketat. Keputusan asal nyebur, apalagi sekadar ikut-ikutan, adalah langkah ceroboh yang sering berakhir dengan kegagalan.

selain kemampuan membuat makanan, ketrampilan menetapkan harga, strategi pemasaran dan mengelola karyawan jangan dianggap remeh

Sajian Utama

Wacana Mitra * Edisi 186/Tahun XII/2012

mengandalkan kemampuan membuat produk yang rasanya enak, orang lain bisa melakukannya. Tuntutan konsumen jaman sekarang, sudah jauh berkem-bang. Mereka, misalnya, bukan hanya tertarik untuk membeli makanan yang rasanya enak, tetapi juga tempat yang nyaman, pelayanan yang prima bah-kan kemasan yang menarik.

Tentu saja, tantangan yang disebut di atas, bukan bermaksud menciptakan kesan bahwa usaha makanan adalah sesuatu yang sulit, yang hanya bisa suk-ses dijalankan oleh orang yang serba “super”, apalagi menakut-nakuti. Tapi, sekadar untuk mengingatkan dan men-dorong siapapun yang akan terjun di usaha ini, agar terlebih dahulu menyi-apkan diri sebaik-baiknya.

Seperti disebut di atas, peluang bis-nis makanan berbahan baku tepung, memang terbentang luas. Tapi, tetap

saja, kita harus jeli untuk bisa melihat peluang yang benar-benar bisa diman-faatkan menjadi sebuah usaha. Pelu-ang tersebut, bisa saja kita dapatkan secara tiba-tiba, tanpa terpikir sebe-lumnya. Misalnya, kita mempunyai ide untuk membuka kedai mie ayam, di tempat yang banyak terdapat warung makan tapi belum ada yang jual mie ayam.

Tapi, kalau memang sudah bulat un-tuk terjun ke bisnis makanan tertentu, sebaiknya kita secara khusus melaku-kan survei pasar. Dari survei itu, lantas kita menemukan beberapa kekurang-an dari produk sejenis yang sudah beredar di pasar. Misalnya, roti manis yang dijual dengan harga murah, seba-gian besar hanya dibuat dengan dua pilihan rasa, dengan kualitas yang cen-derung seadanya pula. Maka, kita bisa membuat roti dengan harga sama, tapi

Membuka Usaha Baru, Bukan Sekedar Menjual Produk

pilihan isinya lebih beragam dan kuali-tasnya sedikit lebih baik, plus kemasan plastik yang menarik.

Jika kita mau bekerja lebih keras lagi, bahkan bisa menciptakan peluang sendiri. Di sini, kita dituntut untuk mampu membuat konsep pemikiran strategi, dengan menerobos tradisi atau keten-tuan-ketentuan baku, sehingga bisa me-menuhi selera dan kebutuhan segmen konsumen tertentu yang belum banyak terjangkau.

Misalnya seorang pengusaha serabi, menciptakan serabi yang berbeda de-ngan bentuk serabi biasa, yaitu dengan menambahkan berbagai macam top-ing. Dengan nama yang menarik, di-harapkan mampu membidik konsumen lebih luas, termasuk kalangan selebritis atau pejabat, yang boleh jadi sebe-lumnya tidak begitu terbiasa memakan serabi.

Setelah berhasil membaca dan me-nemukan peluang, tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan. Pe-rencanaan tersebut harus memiliki unsur tantangan, tapi juga realistis.

Dengan perencanaan, jalannya ke-giatan usaha bisa lebih terarah dan terukur. Tidak hanya mengandalkan ins-ting pengusaha belaka. Perencanaan juga sekaligus akan mempermudah kita untuk membuat evaluasi kelak.

Jika usaha sudah mulai berjalan, maka kita harus mulai konsentrasi pada masalah-masalah teknis. Mulai dari pengadaan bahan baku, kegiatan produksi, pengelolaan karyawan, sam-pai pemasaran. Semuanya harus berja-lan di atas landasan efisiensi.

Tujuan akhirnya, agar kita bisa men-jual produk dengan kualitas dan harga yang kompetitif.***

“Usaha makanan bukan sekadar business cookies (bisnis memasak). Kemampuan membuat makanan, bukanlah jaminan

untuk meraih sukses di pasar”

Salah satu peluang usaha baru yang belum banyak digarap adalah Mi Lidi

Info

Edisi186/TahunXII/2012* Wacana Mitra

Masih beruntung jika bisa nyangkut di sebuah perusahaan, walaupun mungkin bukan bidang ilmu yang pernah dipelajarinya. Banyak di antara mereka

yang usia produktif terpaksa harus berebut dan menunggu pekerjaan yang tak kunjung didapat.

Kenapa harus berlama-lama menunggu? Banyak hal yang bisa dilakukan sembari menunggu datangnya pekerjaan. Siapa tahu justru bisa menjadi sumber penghasilan yang tetap.

Salah satu yang bisa segera dikerjakan adalah berjualan makanan, karena ini yang paling memungkinkan dengan modal kecil.

Peluang yang ada di depan mata adalah jualan gorengan. Dari hasil beberapa informasi yang dikumpulkan.• Pastikan terlebih dahulu tempat di mana gerobak itu akan

diletakkan. Sebaiknya dekat perkantoran atau kampus/sekolah.

• Untuk bahan baku sebaiknya membeli di pasar yang cukup besar, selain harga lebih murah juga persediaan bahan umumnya selalu ada.

• Tentukan dagangan yang akan dibuat : misal bakwan, risoles, martabak mie mini, pisang goreng tepung panir, atau yang lainnya.

• Buat sedikit berbeda dari tukang gorengan biasa , ini untuk antisipasi kalo di tempat yang dituju sudah ada penjual gorengan yang biasa.

• Walau agak berisiko, untuk menarik minat pembeli, sebaiknya buat dalam jumlah yang cukup banyak. Umumnya pembeli tidak mau barang sisa. Kalau terlihat sedikit seakan-akan seperti sudah sisa pembeli lain.

• Gunakan bahan baku yang berkualitas, dengan rasa yang enak dan tampilan menarik untuk menciptakan kesan pembeli agar kembali membeli produk kita.

• Untuk menentukan harga jual lakukan survey harga terlebih dahulu. Ada baiknya dijual dengan harga yang sama atau sedikit lebih murah untuk menarik minat pembeli dulu, setelah cukup punya pelanggang bisa dinaikkan sedikit atau sesuai dengan kenaikan harga bahan baku. ***

Jualan Gorengan Peluang Usaha dengan Modal Kecil

Selepas kuliah, umumnya orang berpikir untuk segera mencari pekerjaan di kantor

sebagai karyawan. Sedapat mungkin pekerjaannya sesuai dengan bidang yang

dipelajari. Namun apa kenyataan yang ada di

lapangan berbeda.

Wacana Mitra * Edisi 186/Tahun XII/2012

Manajemen

Ada dua orang sahabat, sebut saja Don-ny dan Arbi. Mereka bersahabat sejak duduk di bangku sekolah dasar. Sejak

kecil Donny punya hobi memelihara ikan. Boleh dibilang tidak ada waktu luang selain untuk ikan-ikan piaraannya. Teman-temannya bilang dia hanya membuang-buang waktu, sepertinya tidak ada kerjaan saja. Bangun tidur sampai mau tidur hanya ikan yang jadi perhatiannya.

Sampai-sampai orangtuanya sangat kha-watir akan masa depannya. “Kalau setiap hari hanya ikan saja yang dipikirkan, mau jadi apa dia nanti, pikirnya.” Walau sempat tertatih-tatih, ternyata Donny berhasil juga menyelesaikan kuliahnya, dan ia memperoleh gelar sarjana.

Dengan gelar sarjana ekonomi yang dia sandang, apakah dia kemudian kerja di kantor? Ternyata tidak. Lalu apa yang dia kerjakan, apakah dia bisa hidup? Ternyata

sekarang sudah kaya raya, dia punya 3 toko alat mancing, 2 tempat pemancingan yang menghasilkan cukup banyak uang, 2 tambak ikan bandeng, dan dia pun juga punya usaha pengolahan ikan asin.

Apakah teman-teman yang dulu suka mem-bicarakan hobi dia itu tetap bilang dia tidak ada kerjaan? Kisahnya menjadi berubah ketika Arbi sahabatnya bertemu dan bertanya kerja di mana sekarang? Dia bilang : “ya nggak jauh-jauh dari mancing.” Nah saat dia tanya juga kepada Arbi dengan pertanyaan yang sama, Arbi juga bilang : “ya nggak jauh-jauh dari pasar dan dapur lah.” Karena memang Arbi sejak dulu hobinya makan dan berburu restoran yang enak-enak.

Mereka berdua akhirnya tertawa sama-sama waktu cerita tentang kehidupan masing-masing dan akhirnya bilang, “untuk anak-anak

kita kelak biarkan mereka memilih hidup sesuai keinginan, kita support saja dengan baik, ja-ngan memaksakan kehendak kepada mereka.”

Kalau ada yang bilang, “wah aku tidak hobi membuat kue”. Sebenarnya hobi itu setara dengan senang, senang setara dengan keber-hasilan, sementara keberhasilan setara dengan usaha. Jadi intinya jika kita tidak hobi, coba kita senangi dulu, jika sudah kita senangi kemudian kita jadi ingin mencoba. Tentu saja namanya mencoba adalah berusaha untuk berhasil dan saat mencoba ternyata berhasil akan menjadi suatu kesenangan lagi.

Kesenangan itu akan menjadi lebih jika ada nilai ekonominya walaupun di tingkat paling rendah, misal cukup untuk camilan keluarga, ini tidak sekedar cukup tapi punya nilai ekonomi, jika kita beli camilan sore untuk keluarga keluar dana Rp 20.000,- ternyata waktu kita buat hanya perlu modal Rp 10.000,- berarti kita sudah menghemat Rp 10.000,-

Nah berarti langkah awal kita adalah : mencoba. Misalnya, ambil salah satu resep kue kering, coba buat resep dulu. Jangan per-nah terpaku pada resep apapun, jadi kalau kira-kira hasil resep pada saat kita mencoba rasanya kurang manis, ya harus menambah gula, mungkin saja timbangan pembuat resep atau jenis gulanya berbeda.

Setelah jadi, coba berikan kepada keluarga dekat atau tetangga dulu, tunggu respon me-reka. Saat itu sebenarnya sudah mulai jualan, kita sudah mesti bisa memberikan harga. Ke-mudian coba lagi resep yang lain dengan cara yang sama, buat beberapa pilihan kue kering. Setiap kenalan mulai tetangga, saudara, teman di sekolah anak, teman suami di kantor yang datang ke rumah atau kita pergi kemana saja, usahakan bawa sample kue. Dari sana kita bisa mulai mempelajari jenis mana yang disukai oleh pembeli.

Jika ada yang bilang lagi : mesti beli alat-alat ya. Tentu saja, kita mau usaha apapun itu memang membutuhkan alat namun bisa kita minimalis. Misal beli oven yang kaleng ukuran kecil dulu, atau oven listrik sekala rumah tang-ga, beli mixer yang hand saja dulu. Setelah usaha mulai kelihatan berkembang barulah kita berpikir untuk mengusahakan yang lebih.***

Memulai Usaha dari Hobi

Hal utama dalam setiap kegiatan akan lebih baik bila dimulai dari sesuatu yang kita sukai/hobi. Di mana hobi

adalah modal untuk melakukan kegiatan yang bisa dijadikan usaha yang serius

Pro�l

Edisi186/TahunXII/2012* Wacana Mitra

Zunaidi, FM Bakery Cilacap:

Dalam tubuhnya mengalir darah seni, namun ia justru memilih bera-lih profesi menjadi pengusaha roti.

Adalah Zunaidi, pria kelahiran Jepara, 10 Agustus 1975 ini semula adalah perajin seni ukir kayu layaknya kebanyakan orang Jepara. Namun profesi itu ditinggalkannya pada tahun 2002, dan beralih membuka usaha kue untir-untir (roti goreng). Namun karena merasa belum pas, iapun kembali beralih ke usaha roti manis.

Memang perubahan yang sangat jauh berbeda, tetapi ayah dua anak ini, Iffah Fadillah Maulidiah dan Nabil memberi alasan bahwa kebutuhan konsumen akan ukiran tidak setiap hari, apalagi pemasar-

annya juga tidak mudah, selain juga membutuhkan modal yang cukup besar.

Ketika bekerja sebagai peng-ukir ia berpendapat bahwa jika seseorang membuka suatu usaha harus tuntas, artinya setiap hari habis. Sedangkan usaha kerajinan seperti ukir, tidak sekaligus habis bahkan ha-rus menunggu beberapa waktu untuk bisa menghasilkan uang, maka ia beralih usaha kue untir-untir. Ternyata usaha itupun juga tidak setiap hari bisa segera habis, maka diputuskan untuk ganti lagi ke

Ketika beralih dari pekerjaan seni ke pekerjaan kuliner, bagi Zunaidi tidak terlalu sulit, karena membuat rotipun juga membutuhkan seni, termasuk seni dalam tampilan, rasa, dan seni menjualnya.

“Dengan sentuhan seni hasilnya pasti akan berbeda. Setiap orang akan merasa senang jika ada sentuhan-sentuhan seni, walaupun tanpa harus mereka sadari. Meracik, mengaduk, mencetak tidak asal jadi, perlu sentuhan perasaan yang lembut, hasilnya pasti akan luar biasa. Itu semua bagian dari pekerjaan seni.”

Zunaidi

Dari Seni Ukir Ke Seni Roti:

Mengelola Usaha

dengan Sentuhan Seni

Wacana Mitra * Edisi 186/Tahun XII/2012

Pro�l

roti manis dengan harapan perputarannya bisa lebih cepat, karena masa daluwarsa-nya lebih pendek dibandingkan kerajinan ukiran dan kue untir-untir.

Didorong tekat untuk memperbaiki ke-hidupannya, Zunaidi muda meninggalkan kota Jepara dan pekerjaannya sebagai perajin ukiran kayu, merantau ke Purwoker-to belajar dari kakak iparnya yang mem-buka usaha roti goreng dan kue untir-untir. Setelah dirasa cukup ia pindah ke Cilacap untuk membuka usaha di sana.

Di awal usahanya ternyata cukup men-janjikan, dalam waktu 3 bulan ia mampu menghabiskan 1-2 zak terigu Segitiga Biru setiap harinya untuk membuat untir-untir yang dipasarkan sendiri berkeliling kota Cilacap.

Kesibukanpun muncul seiring dengan banyaknya permintaan. Mulailah ia ber-pikir untuk mencari pendamping hidup

yang dapat diajak bersama-sama menge-lola usahanya. Wagini, gadis asal Buntu, Banyumas menanggapi tantangan Zunaidi untuk menjadi isterinya. Namun yang ter-jadi justru di luar dugaan, ternyata tahun pertama mereka menikah usahanya bukan tambah maju tetapi malah anjlok. Mereka hanya mampu memproduksi untir-untir 4-5 kg setiap harinya.

“Saya harus bisa bangkit lagi, karena sudah berniat terjun di usaha makanan, dan harus bertanggungjawab kepada keluarga,” tekatnya. Keyakinan itulah yang

kemudian memotivasi Zunaidi. bahwa membuka usaha kue yang penting kualitas, bukan jumlahnya.

Kegagalan demi kegagalan sempat menghantui Zunaidi dan isterinya. Wa-laupun setiap hari mereka selalu melaku-kan percobaan, namun tetap saja tidak kunjung mendongkrak usahanya, bahkan pernah gagal total.

Pantang menyerah, Zunaidi dan isterinya terus berusaha mencari penyebab turun-nya omset usahanya. Sambil berkeliling menjajakan kue, mereka mengamati perilaku pasar dan konsumen. Sampailah suatu saat mereka melihat bahwa masa daluwarsa suatu produk makanan menen-tukan perputaran usaha.

Dasar pemikirannya adalah ketika ia mengamati perilaku orang yang makan di warung-warung, makanan yang dise-diakan adalah yang jangka waktunya pendek seperti roti, atau kue basah, bukan kue kering atau untir-untir yang jangka waktunya panjang, bahkan bisa mencapai sebulan lebih.

Timbul pemikiran untuk beralih ke roti. Persoalan baru muncul karena baik Zuna-idi maupun Wagini, isterinya, tidak bisa membuat roti. Setelah ke sana kemari men-cari informasi mereka kemudian bertemu dengan instruktur Bogasari Baking Center (BBC) Purwokerto. Tanpa menyia-nyiakan waktumerekapun ikut pelatihan. Sepulang ikut pelatihan di BBC, tahun 2003, Zunaidi langsung membuka usaha roti manis yang diberinya merek FM Bakery.

Apa yang mereka pikirkan beberapa tahun yang lalu tepat. Usaha roti manis ternyata memang bidang usaha yang pas untuk mereka. Kalau pada awal usaha mereka hanya sanggup menghabiskan 2-3 kg terigu untuk membuat 150 buah roti ma-nis setiap harinya, saat ini hanya dengan mengusung satu jenis roti manis isi cokelat saja, FM Bakery sudah mampu melahap tidak kurang dari 330 zak terigu Cakra Kembar dan Segitiga Biru setiap bulan-nya untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Cilacap dan sekitarnya.

Sukses usahanya itu sebenarnya tidak terlepas dari keyakinan Zunaidi mengenai pemilihan FM sebagai merek rotinya. Se-lain diambil dari singkatan nama anak per-tamanya yaitu Fadillah Maulidiah, Zunaidi ternyata punya harapan agar usahanya bisa lebih jernih, dan lancar tidak ada gangguan dalam menjalankan usahanya yang diibaratkan sejernih frekuensi sebuah radio FM.

Pertumbuhan FM bakery pun semakin mantap berkat sentuhan motivasi dan bimbingan Sugiarto, instruktur Bogasari Baking Center Purwokerto yang sering berkunjung ke tempat produksinya. Setelah berjalan sekitar sepuluh tahun, usaha yang mempekerjakan lebih dari 8 orang kar-yawan ini sudah berhasil melengkapi de-ngan peralatan modern seperti mixer dan oven digital, serta lokasi produksi yang memadai, bahkan sudah ada rencana un-tuk menambah produk yaitu roti sobek dan roti tawar.(pam)

“Sepulang ikut pelatihan di Bogasari Baking Center,

Zunaidi langsung membuka usaha roti manis yang diberinya

merek FM Bakery”

Kontak: FM Bakery Zunaidi - WaginiJl. Lesanpura no. 3, RT 04/RW 10, Tritih Wetan, Jeruk Legi, Cilacap, Jawa TengahTelepon: 081327700766

Edisi186/TahunXII/2012* Wacana Mitra

Pemasaran

Bisnis makanan, sungguh men-janjikan. Potensi bisnis ini me-mang selalu terbentang luas.

Karena itu, banyak orang yang de-ngan enteng memasuki bisnis ini. Tapi, tentu saja, tidak semuanya ber-hasil.

Jika anda berminat ikutan terjun ke bisnis makanan? Di bawah ini ada beberapa poin, yang boleh jadi menjadi alasan Anda. 1. Pada dasarnya saya suka jajan

dan mencoba-coba segala jenis makanan.

2. Saya tahu makanan-makanan apa yang disenangi orang.

3. Orangtua dan keluarga saya selalu mendorong saya untuk berbisnis makanan.

4. Ipar (atau famili dekat) saya adalah seorang yang pintar ma-sak, dan dia bersedia dijadikan sebagai juru masak.

5. Saya mendapat sebuah resep rahasia dari sebuah perusaha-naan makanan yang sukses, dan saya ingin membuka usaha makanan sejenis di daerah lain.

6. Saya tergoda kenapa belum ada orang yang membuka jenis

Banyakorangyangmengakusiapmembukausaha,tapigagalkarenaalasanpenopangnyayangsalah.

Hati-Hati dengan Alasan Anda Membuka Usaha Makanan

makanan yang dari dulu saya mimpi-mimpikan.

7. Saya akan membuka usaha makanan yang mengkhususkan diri dalam penyajian.

8. Semua orang rasanya banyak yang suka sama mie siap saji, dan saya kira tepat untuk mendirikan sebuah usaha itu.

9. Saya mampu bersaing soal kuali-tas masakan, dengan harga yang jauh lebih ekonomis.

10. Saya kira mengelola usaha ma-kanan sama saja dengan bisnis lain. Saya telah sukses di bidang usaha elektronik, maka saya kira bisa sukses pula di bidang makanan.

11. Hobi saya membuat kue. Kenapa hobi ini tidak dijadikan usaha?

12. Teman saya kurang cerdas bisa menghasilkan penjualan rata-rata Rp 1 juta sehari. Kalau dia bisa, pasti saya pun lebih bisa.

13. Mitra bisnis saya kebetulan baik dan jujur. Jadi kita bisa saling percaya dan rukun dalam pemba-gian kerja dan keuntungan.

14. Saya punya banyak teman dan relasi. Jadi mereka bisa saya

kerahkan untuk mendukung usaha saya.

Penting untuk diperhatikan. Jika salah satu alasan yang ter-tera di atas telah menjadi moti-vasi utama Anda untuk berbisnis makanan, dan hanya sampai di situ saja, maka Anda akan meng-hadapi masalah sejak awal pem-bukaan.

Alasan-alasan tersebut banyak berdasarkan asumsi-asumsi pribadi, yang pada umumnya tidak didu-kung oleh pemahaman, pengalam-an, penelitian, tentang manajemen usaha untuk turut mencari, menyidik, membangun dan memperbesar pe-luang sukses.

Ia cuma terpusat atau mengan-dalkan diri pada satu jenis “kesan” yang masih mentah, yang belum menjadi peluang usaha, dan be-lum mampu bertahan menghadapi hantaman persaingan pasar yang kejam.

“Kesan” yang bersifat “bulan madu” itu harus ditantangkan deng-an realita peluang, yang bisa dija-dikan pintu terobosan untuk masuk dalam kancah pasar (pam)

Wacana Mitra * Edisi 186/Tahun XII/2012

Pemasaran

Strategi Menembus Pasar Produk Baru

Memasarkan produk baru memang tidak mudah, apalagi jika produk tersebut belum dikenal

masyarakat. Dibutuhkan modal atau biaya pemasaran yang cukup besar, serta perjuangan dan strategi pemasaran khusus agar produk tersebut mengena di hati konsumen.

Selain bagaimana caranya menarik minat konsumen, para pemula juga harus menghadapi persaingan bisnis dari pengusaha lain yang telah memasarkan produk terlebih dulu.

Hal ini menjadi tantangan yang cukup besar, bagi para pelaku usaha. Sebab untuk berhasil memasuki sebuah pasar, mereka harus memiliki strategi untuk menarik minat konsumen.

Strategi pemasaran produk baru, berpengaruh besar terhadap penjualan produk. Sebab kesan pertama yang diperoleh konsumen dari sebuah produk baru, akan menentukan penilaian mereka terhadap image produk tersebut.

Sebaiknya ciptakan produk yang memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan produk lainnya. Sehingga konsumen bisa tertarik dan mengenali produk baru yang ditawarkan.

Di samping menciptakan produk yang lebih unggul, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengenalkan konsumen pada produk baru, antara lain sebagai berikut :Survey pasar

Untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar sebuah produk. Jika hasil survey menunjukan hasil yang cukup positif, maka tidak perlu ragu untuk memasarkan produk baru tersebut. Namun bila menunjukan kurangnya minat dari konsumen, sebaiknya lakukan evaluasi dan berikan nilai lebih pada produk yang akan

dijual, sehingga produk tersebut mudah diterima oleh pasar.Kebutuhan konsumen

Mencoba pasar baru dengan menawarkan produk yang dibutuhkan konsumen, merupakan salah satu strategi pemasaran yang sangat ampuh untuk menarik minat konsumen. Karena dengan adanya kebutuhan tersebut, daya beli konsumen akan semakin meningkat. Termasuk daya beli terhadap produk baru yang memberikan solusi untuk masalah mereka.Promosi yang efektif

Kegiatan promosi menjadi hal yang

sangat penting untuk mengenalkan produk baru, setidaknya perhatikan faktor pendukung STP (segmentation, targeting, positioning) dan marketing mix (product, price, place and promotion), agar kegiatan promosi yang dilakukan sesuai dengan target pasar yang telah ditentukan. Strategi promosi yang dapat dilakukan antara lain menjaga kualitas produk, menawarkan harga yang bersaing, memilih lokasi usaha yang strategis, memberikan bonus atau potongan harga pada saat launching produk.Pelayanan

Pelayanan yang baik, menjadi salah satu faktor pendukung untuk menciptakan produk yang berkualitas. Semakin baik pelayanan yang diberikan, maka semakin luas pula pasar. Begitu juga sebaliknya jika pelayanan yang diberikan buruk, konsumen pun akan begitu cepat meninggalkan. ***

“ Kesan pertama yang diperoleh konsumen dari sebuah produk baru, akan menentukan penilaian mereka

terhadap image produk tersebut ”

“ Kegiatan promosi menjadi hal yang sangat penting untuk mengenalkan

produk baru “

Edisi186/TahunXII/2012* Wacana Mitra

Tips

Memang mudah mendapatkan mayones di pasar hingga super-market, tapi mayones buatan sendiri tentu lebih sedap.

Cara membuatnya sederhana, dan bahan yang dibutuhkan juga mudah didapatkan. Cukup dengan menye-diakan dua butir kuning telur, 250 ml minyak nabati, dan satu sendok teh air lemon atau cuka.

Berikut caranya:

• Siapkan tempat atau wadah yang bersih, kering dan cekung, sehingga kuning telur yang diko-cok berada pada satu titik.

• Gunakan mixer satu kaki berke-cepatan rendah dan stabil.

• Pastikan kuning telur dikocok sampai mengembang, kental, berwarna kuning pucat, dan lembut. Jika tidak, mayones akan pecah dan tidak dapat menyatu.

• Tambahkan air lemon atau cuka agar aroma amis dari telur hilang

dan telur matang. Namun jangan terlalu banyak karena akan meru-sak rasa dan mayones tidak dapat mengembang dan kental.

• Minyak nabati rendah lemak adalah minyak terbaik untuk mayones. Tuang minyak secara bertahap dan sedikit demi sedikit sambil terus dikocok. Jika tidak bertahap, mayones akan pecah dan tidak dapat menyatu.

• Setelah menjadi mayones, bum-bui dengan garam, lada, atau bumbu lain sebagai perasa sesuai selera.

Antisipasi jika gagal

• Jika pecah: Tam-bahkan kuning telur yang dikocok hingga mengembang, kental, berwarna pucat, dan lembut. Lalu tuang mayones yang pecah ke dalam kuning telur se-dikit demi sedikit sambil diaduk perlahan dengan mixer dengan kecepatan rendah.

• Mengering dan pecah karena disimpan dalam kulkas: Aduk rata satu sendok teh cuka atau air lemon, dan satu sendok teh mustard untuk 250 ml mayones yang pecah. Tuang ma-yones sedikit demi sedikit sambil dikocok mixer atau balloon whisk (alat pengocok) sampai mayones lembut kembali.

• Terlalu kental: Kocok perlahan mayones dengan mixer kecepa-tan rendah sambil dituangi mi-nyak sedikit demi sedikit.

• Bau: Tambahkan air lemon, sele-dri, atau merica bubuk.

Bikin Sendiri Mayones Tentu Lebih Sedap

Resep

Wacana Mitra * Edisi 186/Tahun XII/2012

Bahan sponge cokelat:5 butir Telur190 gram Gula Pasir150 gram Terigu Kunci Biru30 gram Cokelat Bubuk65 gram Margarin, cairkan

Cara membuat sponge:1. Aduk dengan menggunakan hand mixer telur dan

gula pasir hingga mengembang dan kaku.

2. Masukkan terigu dan coklat bubuk ke dalam adonan telur dengan menggunakan ayakan, aduk dengan menggunakan spatula

3. Masukkan margarin cair, aduk rata dengan menggunakan spatula

4. Masukkan adonan ke dalam cetakan sponge bulat ukuran 20 cm yang sudah dialasi kertas roti dan diolesi dengan shortening putih.

5. Bakar dengan suhu 175°C selama ± 30 menit

Bahan cream:200 gram Strawberry segar, potong memanjang100 gram Gula Pasir100 gram Air100 gram Selai Strawberry25 gram Cointreau10 gram Gelatin powder1 resep Pastry cream250 gram Whipping cream

Cara membuat cream:1. Cairkan gula pasir dengan air hingga mendidih,

masukkan selai strawberry aduk hingga sedikit mengental. Masukkan potongan strawberry, aduk sebentar lalu angkat dan dinginkan.

2. Aduk whipping cream dengan menggunakan hand mixer hingga sedikit kaku, kemudian masukkan ke dalam adonan pastry cream secara bertahap dan aduk dengan menggunakan whisk, aduk terus hingga semua cream habis.

3. Masukkan gelatin powder yang sudah dicairkan kedalam adonan cream tadi aduk lagi hingga tercampur rata.

4. Beri cointreau dan adonan strawberry yang sudah didinginkan tadi, aduk rata.

Bahan pastry cream:250 gram Susu segar50 gram Gula Pasir1 butir Telur40 gram Terigu Kunci Biru

Cara membuat pastry cream:1. Campurkan gula pasir , telur dan terigu aduk rata2. Masak susu sampai mendidih tambahkan campuran

1. di atas3. Aduk rata sampai matang dan dinginkan Bahan topping:

250 gram Gula pasir65 gram Air125 gram Putih telur

Bahan simple syrup:100 gram Gula pasir (cairkan)100 gram Air

Cara Membuat:1. Cairkan gula pasir dengan air hingga mengental.

2. Ditempat lain aduk dengan menggunakan hand mixer putih telur hingga kaku, masukkan air gula yang masih panas ke dalam kocokan putih telur, aduk dengan menggunakan kecepatan 1. Setelah air gula masuk semua tambah kecepatan, aduk terus hingga kaku.

Penyelesaian:1. Belah chocolate sponge menjadi 3 layer. Siapkan ring

cake yang sudah diberi plastik pinggir dalamnya dengan ketinggian plastik dilebihkan 1 cm dari ukuran tinggi ring.

2. Letakkan layer cake pertama yang sudah diberi symple syrup di dasar ring.

3. Tuangkan 1/3 adonan cream di atas layer pertama. Tutupi kembali dengan layer kedua dan lakukan seperti langkah pertama tadi hingga layer ketiga.

3. Simpan di lemari es ± 1 jam.

4. Untuk penyelesaian cover cake dengan bahan topping dan hias atau spuit dengan bentuk sesuai selera. Gunakan fire gun untuk membuat kesan coklat pada permukaan cake.

5. Hias juga dengan buah-buahan dan oles dengan jelfix.

Italian Strawberry Cream Cake

Italian Strawberry Cream Cake

Edisi186/TahunXII/2012* Wacana Mitra

Kesehatan

PERKEMBANGAN kuliner yang semakin cepat diikuti pula dengan berbagai pengembangan lain, terutama Bahan Tambahan Pangan (BTP) atau bahan-bahan pembantu yang sebagian besar berbahan kimia. Untuk penggunaannya kita harus berhati-hati, jika tidak paham betul caranya sebaiknya jangan mencoba bahan bahan yang baru tersebut.

Sebaiknya kita pelajari dulu kegunaan bahan tersebut dan aturan pakainya baru kita membelinya, untuk mengetahui penggunaannya saat ini sangat mungkin kita cari informasinya lewat Internet. Jika membaca resep umumnya diberitahu takaran penggunaannya.

Ilustrasi berikut mungkin bisa memberikan gambaran betapa berisikonya jika seseorang tidak memahami tentang bahan tambahan pangan yang hendak digunakannya

Ketika seorang pembeli menanyakan bahan pengganti telur untuk membuat kue, si penjual menyebutkan satu nama

tertentu. Pembeli terlihat bingung, lalu penjual menghampiri dan memberikan bahan yang dimaksud. Saat pembeli menanyakan takaran penggunaan bahan tersebut, penjual langsung mengatakan “tidak tau, orang yang punya usaha kue banyak yang pakai ini.”

Jika sudah seperti ini, bagaimana kita akan membeli suatu bahan jika kita tidak tahu cara menggunakannya.

Untuk ilustrasi tadi, sebaiknya kembali ke telur yang sebenarnya saja dulu, karena jika salah penggunaan, yang tadinya bermaksud menghemat dan praktis dengan menggunakan bahan kimia pengganti telur, bisa jadi biaya produksi malah lebih mahal, bahkan bisa berakibat fatal bagi kesehatan konsumennya. Umumnya pemakaian bahan-bahan kimia tersebut bertujuan agar biaya produksi lebih murah, namun efektifitasnya masih perlu dikaji lagi, terutama hal yang menyangkut kesehatan.*(defidi, diolah)

BAHAN TAMBAHAN PANGAN:

Pahami Dulu Sebelum Menggunakan

Inovasi

Wacana Mitra * Edisi 186/Tahun XII/2012

KALAU sudah jenuh, sering kehabisan ide, bingung mau kreasi apa lagi. Belum lagi jika konsumen sudah mulai bosan dan berpaling dari produk kita. Jika hal ini yang terjadi, jangan putus asa, jangan menyerah, bangunkan semangat untuk terus berusaha mencari inovasi supaya tidak mati ide.

Banyak cara agar bisa membangunkan ide-ide baru. Salah satunya adalah bongkar dan buka kembali kumpulan resep lama, majalah atau apa saja yang bisa dijadikan sumber inspirasi. Biasanya ide langsung muncul, dan realisasikan dengan mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.

Kalau sudah tumbuh semangat seperti ini langsung di coba, jangan berpikir soal berhasil atau gagal, yang penting coba dulu. Karena yang namanya campuran mentega, terigu, telur hasil akhir tetep enak, mungkin hanya masalah bentuk dan

penampilan saja yang kurang menarik.Toko buku juga menjadi salah satu tempat yang wajib

dikunjungi untuk menambah ide. melihat hasil karya orang lain yang begitu indah rasanya menyenangkan sekali. Selain itu yang paling sering dan mudah adalah mencari literatur di internet. Media ini luar biasa membantu, selain murah, kita juga bisa langsung konsultasi dengan para pakar boga, mudah sekali mendapatkan berbagai ilmu yang kita perlukan di internet.

Dunia boga berkembang sangat pesat, jangan sampai ketinggalan dan ciptakan berbagai ide, Selamat berselancar mencari ide-ide baru. *(defidi-diolah)

Mati Ide? Ini solusinya ...

BBC JAKARTA UTARA I (BBC Pusat Jakarta) Komp. PT. ISM Divisi Bogasari Jl. Raya Cilincing No.1 Tanjung Priok Jakarta Utara Telp: 021- 43920144, 021- 4301048 Ext. 62391Fax: 021- 43920126e-mail : [email protected] JAKARTA UTARA II Kelapa Gading Square Blok B-17 Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading Jakarta UtaraTelp: 021-45869850, Fax: 021-45869850e-mail: [email protected] JAKARTA SELATANJl. RS. Fatmawati No. 22A Jakarta SelatanTelp : 021-7692329, Fax: 021-7668137e-mail: [email protected] BOGORJl. Pangkalan Raya VII No. 12, (Samping Papaho Hotel) Warung Jambu, BogorTelp: 0251-8386178, Fax: 0251-8386178e-mail: [email protected] CIREBONJl. Petratean No. 30, CirebonTelepon: 0231-211879, Fax: 0231-211879e-mail: [email protected] MEDANJl. Kapten Muslim, Komp. Ruko Tata Plaza

No. 31 A, MedanTelp: 061-8468081, Fax: 061-8468081e-mail: [email protected] PADANGJl. S. Parman No. 90 C, PadangTelp: 0751-7050842, Fax: 0751-7050842e-mail: [email protected] PALEMBANGJl. R Sukamto No. 1341, PalembangTelp: 0711-810019, Fax: 0711-810019e-mail: [email protected] BBC Mahkota BANDUNGJln. Astana Anyar 23 BandungTelp: 022-4214401e-mail: [email protected] PURWOKERTOJl. Jend. Sudirman No. 612, PurwokertoTelp: 0281-7604198, Fax: 0281-633733e-mail: [email protected] SUKABUMIJl. Al-Muwahhidin, Karang tengah, Cibadak-SukabumiTelp: 0266-7073352, Fax: 0266-532510e-mail: [email protected] BSDPasar Modern BSD Blok R 83 A-86 Sektor 1-2,

TangerangTelp: 021-53158366, Fax: 021-53159377e-mail: [email protected] BANDA ACEHJl. Tengku Imam Leungbata, Simpang SurabayaNo. 3, Banda AcehTelp: 0651-27337, Fax: 0651-27337e-mail: [email protected] LAMPUNG Jl. Tembesu No. 8A, Gudang No. 27, Bandar LampungTelp: 0721-7699039, Fax: 0721-7699040e-mail: [email protected] SURABAYA (BBC Pusat Surabaya)Plaza Surabaya, Shop House Blok A No. 8-17 Lt, 1Jl. Pemuda No. 33-37 SurabayaTelp: 031-5453066, Fax: 031-5347679e-mail: [email protected] SURAKARTAJl. Dr. Radjiman No. 557-B, Laweyan SurakartaTelp: 0271- 741767, Fax: 0271-741767e-mail: [email protected] BBC YOGYAKARTAJl. IKIP PGRI No. 407 Yogyakarta - 55182Telp: 0274-375569, Fax: 0274-375569e-mail: [email protected]

BBC JEMBERKomp. Ruko Mutiara Plaza No. 24Jl. Diponegoro - JemberTelp: 0331-483525, Fax: 0331-483525e-mail: [email protected] SAMARINDARuko Mahakam Square B-1Jl. Untung Suropati-75126Telp: e-mail: [email protected] KEDIRIRuko Hayam Wuruk Trade Center Blok D-3Jl. Hayam Wuruk - Kediri 64121Telp: 0354-672697, Fax: 0354-672697e-mail: [email protected] BANJARMASINJl. Cempaka Besar No 2E Banjarmasin 70112Telp: 0511-3362001, Fax: 0511-3362001e-mail: [email protected] SEMARANGKomp. Ruko Peterongan Plaza Blok C 3Telp: 024-8413858, Fax: 024-8413858e-mail: [email protected]

Alamat bogasari baking center

Edisi186/TahunXII/2012* Wacana Mitra

Kuis

MENDATAR1. Bahan baku mi4. Pohon Kolang-kaling9. Kasihan10. Bahan siap dibuat roti11. Alat pembuat lubang12. Sudah berumur13. Harapan15. Alat makan16. Mentega22. Huruf23. Biasa untuk sarapan24. Bersedia26. Insinyur27. Media massa30. Generasi kedua31. Evaluasi32. Menentukan sesuatu33. Kredit

MENURUN:2. Alat pengintai3. Bahan baku terigu5. Alat musik6. Bahan baku gula merah7. Tarung8. Membawa ke suatu tempat14. Matahari (Inggeris)15. Manis rasanya17. Manusia pertama18. Yang mengajari kita19. Hasil hutan20. Dimiliki oleh binatang21. Disuruh pergi25. Lebih muda dari kita26. Hidup di air28. Pelumas29. Nama Nabi30 Tidak diketahui

Kuis Teka Teki Sedap Wacana Mitra no. 33Berhadiah total Rp 450.000,- untuk 3 orang pemenang

Tulis jawaban pada selembar kartu pos disertai kupon kuis TTS Wacana Mitra no. 33. Kirimkan ke PO Box 2000 JKU 14013. Pemenang akan diumumkan pada Wacana Mitra edisi 188

Wacana Mitra * Edisi 186/Tahun XII/2012

Bogasari Mitra Card

• Minimum pembelian tepung terigu 1 sak @25 kg tiap kali transaksi.

• Dilakukan pengecekan lapangan oleh staf Bogasari setempat.

• Keputusan Bogasari untuk menerima, menolak atau memperpanjang keanggotaan tak dapat diganggu gugat.

Klasi�kasi Keanggotaan• Kartu Platinum, total konsumsi terigu > 750 sak/ bulan.• Kartu Gold, total konsumsi terigu 250 - 749 sak/ bulan.• Kartu Silver, total konsumsi terigu < 250 sak/ bulan.

Bogasari Mitra Card

”Tumbuh Bersama” adalah komitmen PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari dalam membangun kemitraan

dengan para pelaku usaha kecil danmenengah (UKM) makanan berbasis terigu.

Berbagai program telah diluncurkan, salah satunya adalah loyalti program Bogasari Mitra Card (BMC). Program keanggotaan yang diselenggarakan

Bogasari khusus untuk Mitra Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang memproduksi aneka makanan berbahan baku terigu Bogasari dan atau

retailer/ pengecer kiloan terigu Bogasari yang ditandai dengan kartu magnetic keanggotaan BMC.

Cara Mudah Mendapatkan Manfaat Lebih

* Syarat dan Ketentuan Berlaku

Manfaat Keanggotaan• Mendapatkan Point Reward, yang secara triwulan

dapat ditukar dengan aneka hadiah menarik atau uang cash yang akan ditransfer oleh Bogasari ke pemegang rekening kartu BMC.

• Gratis berlangganan majalah bulanan Wacana Mitra yang berisikan peluang usaha, sharing pengalaman sesama UKM dan tips-tips lainnya.

• Fasilitas asuransi kesehatan rawat inap* dan kecelakaan diri.

• Fasilitas asuransi kebakaran.• Rekomendasi kredit mikro dari perbankan.• Diskon biaya pelatihan di seluruh cabang Bogasari Baking

Center (BBC).• Kesempatan berbagi pengalaman dan pengetahuan

melalui wadah edukasi dan pelatihan.• Diikutsertakan dalam setiap program consumer promo

lainnya yang diselenggarakan oleh Bogasari.

Syarat & Ketentuan• Pengrajin, pengguna tepung terigu Bogasari yang masih

dalam taraf usaha kecil menengah serta pengecer kiloan.• Pengelolaan usaha masih dilakukan secara sederhana

(tradisional).

1. Penukaran Point Reward ini hanya bisa dilakukan oleh pemegang Kartu BMC.2. Pemegang Kartu BMC mendapatkan 1 (satu) Point Reward untuk setiap pengumpulan 5 (lima) label e-kupon produk

Bogasari.3. Penggabungan Point Reward 2 (dua) atau lebih Kartu BMC tidak diperbolehkan.4. Penukaran Point Reward didasarkan atas akumulasi jumlah Point Reward yang tercatat di sistem database BMC hingga

satu hari kerja sebelum hari permohonan penukaran Point Reward (H-1) dan berdasarkan atas form pemesanan yang telah diisi dan disampaikan anggota BMC kepada Bogasari. Permintaan penukaran Point Reward akan dibatalkan secara otomatis tanpa pemberitahuan apapun apabila jumlah Point Reward tidak mencukupi.

5. Perpajakan mengikuti ketentuan peraturan undang-undang yang berlaku.6. Formulir pemesanan yang tidak diisi dengan lengkap tidak akan diproses (termasuk nomor telpon yang dapat

dihubungi)7. Barang yang sudah ditukar tidak dapat dibatalkan atau ditukar dengan barang lain.8. Barang akan dikirim kepada anggota BMC selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak permintaan penukaran Point

Reward diterima dan disetujui oleh Bogasari. Untuk anggota BMC wilayah Pemasaran Bogasari Jakarta meliputi : DKI Jakarta, Jawa Barat, P. Sumatera, Jawa Tengah (Tegal & Purwokerto), Banten, dan Kalimantan Barat. Wilayah Pemasaran Bogasari Surabaya meliputi : Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Maluku, Papua, NTT, NTB, Bali.

9. Jika persediaan barang tidak ada, maka Bogasari berhak mengganti dengan barang yang senilai.10. Jika tidak ada kon�rmasi penukaran point dengan barang-barang yang ada dalam brosur ini, maka nilai point yang

memenuhi kriteria akan ditukarkan dengan uang tunai pada periode hadiah langsung berjalan.11. Point dapat dikumpulkan lebih dari satu periode masa berlaku brosur dan hanya dapat ditukarkan dengan barang-

barang pada brosur pada periode berjalan, dengan kon�rmasi terlebih dahulu ke staff Bogasari terdekat atau telepon ke LAGANSA.

Syarat dan Ketentuan:

Dapatkan BMCnya, Kumpulin Pointnya, Pilih hadiahnya!

Bogasari TIDAK PERNAH meminta uang atau bentuk apapun dalam rangka penukaran Point Reward, atau hadiah lainnya yang diselenggarakan oleh Bogasari Mitra Card

Point Reward

Bogasar

i Mitr

a Car

d

Periode: Ju

li - D

esember 2

012